Indonesia adalah Negara dengan kebudayaan dan produk seni yang sangat kaya. Tidak hanya terkenal dengan orangnya yang ramah tamah serta sopan, akan tetapi keanekaragaman produk seni yang unik yang jarang sekali dijumpai di Negara lain dan menjadi jati diri bangsa Indonesia dan diakui oleh banyak Negara di belahan dunia. Hampir di setiap daerah di Indonesia mempunyai produk seni yang khas. Tidak hanya menjadi kebanggan daerah tersebut melainkan menjadi kebanggaan nasional. Produk seni tersebut meliputi lukisan, pahat, patung, musik, tarian, rumah, senjata saja. Akan tetapi, seiring berkembangnya tekhnologi dan zaman, para pengerajin dituntut untuk menciptakan inovasi karya dengan berbagai macam material serta media yang selalu up to date. Saat ini material bambu kian marak menjdai bahan utama seni kerajinan. Tabel 1.1(terlampir) menunjukan data pengerajin serta kerajinan bambu yang terdapat di Indonesia. Dari sekian banyak provinsi di Indonesia, selain Bali, Provinsi D.I Yogyakarta memiliki begitu banyak kerajinan yang tersebar di berbagai wilayah. salah satunya Dusun Brajan yang terkenal sebagai Desa Wisata Bambu Brajan. UKM Kerajinan Bambu merupakan icon Dusun Brajan sebagai Desa Wisata Budaya dan Sentra Kerajinan Bambu di Yogyakarta. Lokasi Workshop UKM terletak di Dusun Brajan Desa Sendangagung Kecamatan Minggir Kabupaten Sleman atau sebelah barat Kota Yogyakarta. Terdapat kurang lebih 30 kepala keluarga yang menjadi pengerajin bambu. 30 KK tersebut terbagi menjadi 7 nama pengerajin yang beranggotakan 4-5 kepala keluarga di setiap masing- masing nama pengerajin yang terdiri dari: - Kerajinan Bambu Setia Karya - Kerajinan Bambu Suyatno - Kerajinan Bambu Prink Mas - Kerajinan Bambu Supriyo - Kerajinan Bambu Suharsono
- Kerajinan Bambu Lasono
- Kerajinan Bambu Griya Pengerajin Prink Dahulu, mereka tergabung dalam satu paguyuban pengerajin bambu yang bernama "Prink Mas". Kian berjalannya waktu serta kurangnya koordinasi yang baik antar anggota, paguyuban dibubukarkan dan tidak berjalannya programprogram paket wisata dengan baik. sehingga kini desa wisata bambu seperti mati suri. Selain alasan tersebut diatas serta adanya pernyataan dari Bapak Gedhe Supardi selaku ketua RW dan pimpinan Kecamatan Ds. Brajan yang menuturkan bahwa "kami membutuhkan adanya wadah sebagai tempat dipamerkannya dan dijualnya hasil kerajinan bambu desa kami selain untuk mengangkat potensi yang ada, juga untuk membangunkan kembali nama yang sudah tertera di gapura depan desa kami yang bertuliskan "Desa Wisata Bambu Brajan"" (sumber: pengamatan lapangan, 2016) Alasan tersebut diatas memperkuat dibutuhkannya wadah bagi para pengerajin bambu di wilayah Desa Brajan. Wadah tersebut berupa galeri, Galeri yang akan didesain adalah sebuah galeri yang mengeksplorasi tanaman bambu sebagai konstruksi dalam bangunannya serta sebagai barang/ kerajinan yang dipamerkan didalamnya. Adapun jenis seni bambu yang dipamerkan yaitu seni Instalasi dan Seni Terapan. Seni Instalasi bambu meliputi karya- karya asli dengan sedikit proses maupun olahan seperti bambu sebagai konstruksi, bambu sebagai furniture sederhana (kursi, meja, tempat tidur). Sedangkan Seni Terapan Bambu meliputi karya- karya yang memunyai proses cukup panjang dengan campuran material lain didalamnnya seperti bambu sebagai piring, sendok, tas, hingga topi. Sehingga nanti dengan adanya Galeri Eksplorasi Bambu diharapkan akan mendapatkan respon yang baik dari masyarakat khususnya masyarakat di Yogyakarta sebagai tempat yang berfungsi tidak hanya sebagai wadah jual serta pameran karya seni tetapi juga tempat pembelajaran terhadap tanaman bambu yang mengangkat perekonomian kota.
1.2. Tujuan dan Sasaran Perancangan
Tujuan dari di rancangnya Galeri Eksplorasi Bambu ini adalah sebagai berikut : 1. Memunculkan warna baru bagi dunia seni dan galeri yang tidak biasa dalam lingkup rancang interior maupun eksterior dengan menggunakan material bambu sebagai bahan utamanya. 2. Mengubah image galeri yang biasa terlihat sebagai tempat yang membosankan, menjadi tempat yang menarik untuk dikunjungi. Juga tanaman bambu yang sering dinilai kuno menjadi suatu hal yang bisa digunakan dengan baik dan menarik. 3. Menjadi pendorong kemajuan galeri- galeri untuk memunculkan yang lebih baik lagi. Dan membuat masyarakat dalam negri bangga memiliki sebagian besar spesies bambu di negaranya. Dan menjaga serta memanfaatkan dengan baik. Sedangkan sasaran dari Galeri Eksplorasi Bambu ini ialah sebagai berikut: 1. Wadah seni kerajinan maupun pengajaran serta pengetahuan lebih dalam tentang bambu. 2. Wadah yang berfungsi secara optimal sebagai sebuah ruang pamer dan tempat penjualan yang nyaman dan mampu memberikan nilai tumbuh bagi pengguna maupun pengunjung. 1.3. Batasan dan Asumsi Adapun lingkup perancangan demi terciptanya Sebuah bangunan Galeri Eksplorasi Bambu harus memiliki batasan dan asumsi. Batasan meliputi: 1. Bangunan objek rancanganGaleri Eksplorasi Bambu, diperuntukan bagi pengerajin bambu di DI Yogyakarta. 2. Bangunan objek rancang dioprerasikan dari pagi hingga sore dan buka setiap hari. 3. Batasan benda objek jual dan pamer yang diwadahi ialah tanaman bambu tersebut. Dikarenakan galeri ini dikhususkan sebagai tempat eksplorasi seni kerajinan, bangunan, hingga makanan yang berbahan dasar bambu sehingga terciptalah ke-khas an dari Galeri Eksplorasi Bambu ini.
Sedangkan asumsi Galeri Eksplorasi Bambu ini ialah:
1. Asumsi kepemilikan objek Galeri Eksplorasi Bambu ini adalah milik pemerintah daerah setempat agar dapat dijangkau oleh para pengerajin bambu maupun investor bisnis dari yang bawah, menengah, hingga atas. Kemudian dikelola oleh swasta agar terus berkembang secara mandiri. 2. Asumsi wilayah objek Galeri Eksplorasi Bambu yang terletak di Kota klaten ini akan menjadi wilayah yang memiliki potensi semakin tinggi dalam bidang ekonomi, sosial- budaya, hingga arsitektural. 3. Keberadan dari Galeri Eksplorasi Bambu ini diharapkan dapat menampung
seluruh pedangang dan pengrajin lokal hingga 10 tahun
yang akan datang serta dapat melayani seluruh wilayah lokal,
regional/ nasional dan internasional. 1.4. Tahapan Perancangan Untuk merealisasikan gagasan di atas menjadi sebuah rencana dan rancangan fisik yang baik, maka dalam penyusunannya dilakukan beberapa tahapan, yaitu: 1. Memperoleh kebenaran studi akan gambaran karakter bangunan galeri yang bersifat estetik dan elegan. Kemudian di tuangkan kedalam desain Rancangan bangunan Galeri Eksplorasi Bambu, Pola Tatanan ruang luar akan di olah menggunakan teori ekspresi garis dan komposisi bentuk yang mengambil unsur karakter penduduk lokal. 2. Studi Obyek Pembanding Pendekatan dengan cara menganalisis secara langsung terhadap obyek yang berhubungan langsung dengan judul pokok. bahasan. Studi ini dimaksudkan untuk mengetahui kondisi sebenarnya yang berhubungan dengan program ruang yang diterapkan guna mendapatkan parameter kelayakan dari obyek yang dianalisis. 3. Studi literatur yang digunakan melalui buku buku, majalah, internet, masyarakat setempat dan media lainnya yang berhubungan dengan Galeri yang menampilkan hasil- hasil kerajinan tangan seniman bambu.
4. Interview Atau Wawancara Cara untuk memperoleh data dengan cara
mengadakan Tanya jawab (wawancara) dengan responden, yang kali ini merupakan pengelola secara teknisi yang dianggap berkompeten. 5. Menyusun Konsep Rancangan konsep yang akan di berlakukan pada objek Galeri Eksplorasi Bambu. 6. Gagasan Ide Objek yang Akan Dirancang 7. Pengembangan Rancangan 1.5. Sistematika Laporan Sistematika pembahasan pada landasan Program Perencanaan dan Perancangan Arsitekur akan diurutkan sebagai berikut : BAB I Pendahuluan, menguraikan tentang latar belakang, tujuan dan sasaran, manfaat, lingkup pembahasan, metode pembahasan dan sistematika penulisan Landasan Program Perencanaan dan Perancangan Arsitektur. BAB II Tinjauan pustaka yang berisi uraian mengenai pendekatan teoriGaleri Eksplorasi Bambu. BAB III Menguraikan tentang faktor pendorong perlunya sebuah Galeri Eksplorasi Bambu pada wilayah Ds. Brajan, kondisi Ds. Brajan ditinjau dari berbagai aspek, kondisi dan potensi wilayah multi- potensi. BAB IV kesimpulan, batasan dan anggapan dalam perencanaan dan perancangan Galeri Eksplorasi Bambu. BAB V Mengungkapkan analisa dari aspek fungsional, aspek kinerja, aspek teknis, aspek arsitektural, aspek kontekstual, pendekatan lokasi dan tapak , serta pendekatan penekanan desain. BAB VI konsep, program, dan persyaratan perencanaan dan perancangan arsitektur untuk Galeri Eksplorasi Bambu.