Anda di halaman 1dari 12

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Jember merupakan salah satu kabupaten di Jawa Timur yang memiliki tanah sangat
subur. Sehingga tanah di Jember dapat digunakan sebagai lahan untuk bertani dengan
berbagai macam tanaman, salah satunya yaitu tembakau. Jember sudah dari dulu terkenal
dengan tembakaunya yang berkualitas tinggi jika dibandingkan dengan daerah lain. Hal
ini sejalan dengan Sunito (wawancara, Januari 2018) yang menyatakan bahwa
pengelolaan tanaman tembakau di Jember sangat dioptimalkan mulai dari penanaman
hingga pengeringan sangat diperhatikan, sehingga kualitas tembakau Jember sangat
unggul. Bahkan sampai saat initembakau dari Jember sudah di ekspor ke berbagai negara
di seluruh dunia khususnya ke negara Jerman. Menurut Bella (2017:50) tembakau
Jember dimanfaatkan untuk bahan pembalut cerutu selain sebagai bahan pengikat
(binder) serta pengisi (filler) aroma cerutu yang berkualitas tersebut. Tembakau dari
Jember tidak kalah dengan cerutu Kuba maupun Amerika. Lebih dari dua abad lamanya
tembakau ini ada dan tumbuh di daerah Jember. Awal mulanya George Bernie
mendapatkan hak erfpacht atau hak guna usaha untuk jangka waktu 75 tahun di daerah
Jember di Jenggawah. Ia menggarap areal perkebunan ini untuk usaha perkebunan
tembakau jenis BNO (Besuki Na Oogst). Menurut Permatasari (2016) tumbuhan yang
memiliki nama latin Nicotiana tabacum merupakan salah satu bahan pokok untuk
membuat rokok. Nilai ekonomis inilah yangmeyebabkan tumbuhan ini banyak ditanam
oleh petani di kabupaten Jember. Dalam pengembangan komoditas tembakau salah satu
aspek yang harus diperhatikan adalah memperhatikan kondisi wilayah, dimana antara
wilayah yang satu dengan yang lain tidaklah sama. Perlu pengkajian tertentu agar
pengembangan komoditas tembakau dapat dilakukan pada wilayah-wilayah yang sesuai
(Sari, dkk, 2014: 32). Tembakau adalah ciri khas Jember, yang menjadi penanda bahwa
kota Jember adalah salah satu kota penghasil tembakau terbesar di Indonesia, bahkan
terlihat dari logo daerah Jember sendiri terdapat gambar daun tembakau yang
menunjukan jika daun tembakau tersebut merupakan bagian penting yang dimiliki oleh
Jember. Masyarakat perlu ditekankan mengenai pentingnya mempelajari pengetahuan
dan nilai-nilai yang termuat di dalamnya, agar menumbuhkan pemahaman bahwa
kekayaan yang tak ternilai harganya tersebut merupakan kebudayaanbangsa yang harus
dilestarikan dan dapat menjadikan tembakau Jember tetap menjadi unggulan. Sehingga

1
diperlukan museum yang dapat mewadahi budaya tanaman tembakau Jember beserta
benda-benda yang digunakan untuk mengelolah tembakau agar dapat dilestarikan.

1.4 Rumusan Masalah


Berdasarkanlatar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah yang akan diteliti
adalah sebagai berikut:
1) Apa saja gambaran umum tentang museum tembakau ?
2) Apa saja fasilitas yang dapat dijadikan tempat belajar di museum tembakau ?
3) Apa manfaat tembakau untuk dunia kesehatan ?

1.5 Tujuan Penulisan


Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka dapat dirumuskan tujuan penulisan ini
adalah untuk mengkaji secara mendalam tentang:
1) Mengetahui gambaran umum tentang museum tembakau.
2) Mengetahui apa saja fasilitas yang dapat dijadikan tempat belajar di museum
tembakau.
3) Mengetahui manfaat tembakau untuk dunia kesehatan.

2
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Museum Tembakau


2.1.1 Pengertian Museum Tembakau
Museum berdasarkan definisi yang diberikan International Council of
Museums, adalah institusi permanen, nirlaba, melayani kebutuhan publik, dengan sifat
terbuka, dengan cara melakukan usaha pengoleksian, mengkonservasi, meriset,
mengkomunikasikan, dan memamerkan benda nyata kepada masyarakat untuk
kebutuhan studi, pendidikan, dan kesenangan. Karena itu ia bisa menjadi bahan studi
oleh kalangan akademis, dokumentasi kekhasan masyarakat tertentu, ataupun
dokumentasi dan pemikiran imajinatif di masa depan. Museum merupakan suatu
badan yang mempunyai tugas dan kegiatan untuk memamerkan dan menerbitkan
hasil-hasil penelitian dan pengetahuan tentang benda-benda yang penting bagi
Kebudayaan dan llmu Pengetahuan. Menurut Jayanti dan Elisa (2012), museum
merupakan gedung yang digunakan sebagai tempat untuk pameran tetap benda-benda
yang patut mendapatkan perhatian umum, seperti peninggalan sejarah, seni, dan ilmu.
Museum tembakau adalah tempat memamerkan ornamen tembakau, jenis-jenis
tembakau dari berbagai daerah maupun luar Indonesia, peralatan yang digunakan dan
juga koleksi-koleksi unik dari tanaman tembakau. Tak hanya itu, arsitektur museum
yang terbuat dari bambu juga memperindah tempat ini. Museum tembakau juga dapat
dikunjungi untuk kebutuhan studi, pendidikan penelitian dan kesenangan.\

2.2.2 Klafikasi Museum


Museum dapat diklasifikasikan dalam enam kategori, yaitu :
a. Art Museum (Museum Seni)
b. Archeologi and History Museum (Museum Sejarah dan Arkeologi)
c. Ethnographical Museum (Museum Nasional)
d. Natural History Museum (Museum Ilmu Alam)
e. Science and Technology Museum (Museum IPTEK)
f. Specialized Museum (Museum Khusus)
Menurut penyelenggaraannya, museum dapat dibagi menjadi dua, yaitu :
1) Museum Pemerintah, yaitu museum yang diselenggarakan dan dikelola oleh
pemerintah baik pemerintah pusat atau pemerintah daerah.

3
2) Museum Swasta, yaitu museum yang didirikan dan diselenggarakan oleh
perseorangan.
Berdasarkan tingkatan koleksinya, museum dapat dibagi 3, yaitu :
1) Museum Nasional, yaitu museum yang memiliki benda koleksi dalam taraf
nasional atau dari berbagai daerah di Indonesia.
2) Museum Regional, yaitu museum yang benda koleksinya terbatas dalam lingkup
daerah regional.
3) Museum Lokal, yaitu museum yang benda koleksinya hanya terbatas pada hasil
budaya daerah tersebut.

2.1.3 Tugas dan Fungsi Museum


Tugas Museum:
1) Diarahkan kepada kegiatan untuk menetapkan agar melalui benda, dokumentasi
visual dan bahan-bahan pendukung tambahan lainnya, aspek-aspek kebutuhan,
aspek-aspek lingkungan hidup/kombinasi diantara keduanya, yang menjadi
bidang garapan museum tersebut, menjadi sumber informasi yang mantap.
2) Kegiatan yang berkaitan dengan penyerahan/penyampaian sumber-sumber
informasi yang sudah mantap itu kepada pengunjung.
Fungsi Museum:
1) Tempat pengumpulan dan pengaman warisan budaya dan alam.
2) Tempat dokumentasi dan penelitian ilmiah.
3) Konservasi dan preservasi.
4) Media penyebaran dan penyerataan ilmu untuk umum.
5) Tempat pengenalan dan penghayatan kesenian.
6) Visualisasi warisan budaya dan alam.
7) Media perkenalan budaya antar daerah dan antar bangsa.
8) Cermin pertumbuhan peradaban umat manusia.

2.2 Perpustakaan
Selain museum tembakau, perpustakaanjuga sebagai tempat untuk menyimpan dan
menyebarkan ilmu pengetahuan memainkan peranan yang signifikan. Penyimpanan
khasanah budaya bangsa atau masyarakat tempat perpustakaan berada serta peningkatan
nilai serta apresiasi budaya dari masyarakat sekitar perpustakaan melalui penyediaan
bahan bacaan, bahan rekam, dan peninggalan sejarah yang merupakan fungsi kultural

4
perpustakaan dalam kebudayaan. Berdasarkan penjelasan yang dikemukakan oleh Prof.
Dr. Sulistyo-Basuki dalam Pengantar Ilmu Perpustakaan (1991) tersebut, perluasan
fungsi kultural perpustakaan nantinya harus mengarah pada upaya pelestarian nilai-nilai
kebudayaan.
Fungsi perpustakaan yaitu melestarikan khasanah budaya bangsa, oleh sebab itu
tembakau tersebut harus dilestarikan mengingat nilainya yang sangat tinggi serta
memiliki rekaman hasil budaya suatu bangsa yang merupakan catatan atau rekaman hasil
pemikiran masyarakat. Perpustakaan yang memiliki peran dalam pelestarian kebudayaan
salah satunya Perpustakaan dan Museum Tembakau di kota Jember, dimana
Perpustakaan dan Museum Tembakau tersebut memuat berbagai sejarah dan nilai-nilai
keseluruhan tentang tembakau.
Dengan alasan itulah penulis tertarik untuk melihat bagaimana pelestarian ciri khas
atau bahan pustaka tembakau dengan memfokuskan pada Perpustakaan dan Museum
Tembakau di Jember. Maka dari itu Penulis ingin mengetahui penerapan pelestarian
tembakau di Perpustakaan dan Museum Tembakau Kota Jember.
Menurut Supriyanto dan Muhsin (2012), perpustakaan memberikan layanan
literatur dan bahan referensi yang diperlukan oleh para pengguna. Didalam tata aturan
perpustakaan, tujuan diberikannya perpustakaan adalah sebagai berikut:
1) Menimbulkan rasa cinta untuk membaca.
2) Memperluas dan memperdalam pengiasaan ilmu pengetahuan.
3) Mengembangkan kemampuan belajar
4) Membantu mengembangkan kemampuan Bahasa dan dan daya pikir.
5) Pemeliharaan bahan pustaka secara baik.
6) Memberikan kemudahan temu kembali informasi.
7) Menjunjung kegiatan belajar dan mengajar.
8) Tempat rujukan untuk mencari informasi guna pembuatan karya tulis ilmiah maupun
penelitian.

5
2.3 Tembakau

Globalisasi budaya yang begitu pesat harus diantisipasi dengan memperkuat


identitas kebudayaan. Pelestarian kebudayaan perlu dilakukan agar ciri khas atau ikon
kebudayaan terjaga identitasnya dan tetap lestari salah satunya tembakau yang ada di
kota Jember. Tembakau yang merupakan warisan budaya masa lalu tentu memuat catatan
berharga di masa itu yang memiliki keterkaitan erat dengan masyarakat sekarang
khususnya kota Jember. Tembakau adalah ciri khas Jember, yang menjadi penanda
bahwa kota tersebut adalah salah satu kota penghasil tembakau terbesar di Indonesia dan
terlihat dari dalam logo daerah Jember sendiri terdapat gambar daun tembakau yang
menunjukan jika daun tembakau tersebut merupakan bagian penting yang dimiliki oleh
kota tersebut. Penekanan kepada masyarakat mengenai pentingnya dan mempelajari
pengetahuan nilai-nilai yang termuat di dalamnya akan menumbuhkan pemahaman
bahwa kekayaan yang tak ternilai harganya tersebut merupakan khasanah kebudayaan
bangsa yang harus dilestarikan.

2.3.1 Jenis Tembakau


Tembakau merupakan tanaman yang tumbuh subur di beberapa daerah di
Indonesia, termasuk salah satunya di Kabupaten Jember yang menjadikan
tembakau sebagai iconkota Jember. Dari beberapa jenis tanaman tembakau,
tembakau Besuki Na-Oogst merupakan jenis tembakau yang paling banyak
ditemukan di Kabupaten Jember dan Bondowoso. Tembakau Besuki Na-Oogst
merupakan tembakau yang dijadikan sebagai bahan pokok dalam pembuatan
cerutu. Berbeda halnya dengan jenis tembakau lainya, tembakau Besuki Na-Oogst

6
memiliki tingkat kelenturan dan rasa yang lebih baik sehingga produsen rokok
cerutu luar negeri menjadikan tembakau Besuki Na-Oogst produksi Jember sebagai
sasaran utama untuk dijadikan bahan baku pembuatan cerutu.
Sedangkan tembakau kasturi dimanfaatkan sebagai bahan utama dalam
pembuatan rokok kretek. Tembakau kasturi di ekspor dengan label Besuki VO dan
88,64% masuk dalam industri pembuatan rokok kretek oleh pabrik pembuat rokok
kretek seperti PT. Gudang Garam, PT. Sampoerna, PT. Djarum (Balittas, 2007).
Pada tahun 2013 luas pertanaman tembakau kasturi di Jember mencapai 9138 ha
dengan produksi krosok sebesar 119.782 ton. (BPS Kabupaten Jember, 2014).
Potensi produksi tembakau sangat mungkin untuk ditingkatkan dengan
melaksanakan pemupukan yang tepat. Saat ini rekomendasi dosis pupuk tembakau
adalah 40 kg N/ha dari pupuk tunggal ZA (Rachman, 1987 dalam Djajadi, 2016).

2.3.2 Manfaat Tembakau Bagi Dunia Kesehatan


Tembakau tidak hanya dijadikan sebagai bahan rokok maupun cerutu, namun
juga dapat bermanfaat dibidang kesehatan, yaitu:
1) Untuk minyak atsiri
2) Untuk anti oksidan
3) Untuk kosmetik
4) Untuk pestisida
5) Asap rokok untuk memecahkan radikal bebas
Berikut juga manfaat tembakau untuk kesehatan:
1) Berpotensi dijadikan bahan-bahan obat
Tembakau saat ini sedang gencar dikembangkan di laboratorium farmasi
rekayasa hayati (bioengineering). Suatu penelitian mengungkapkan bahwa
berbagai tanaman herbal, termasuk tembakau, dapat dimanfaatkan DNA-nya
untuk menjadi inkubator penghasil protein. Hasil DNA rekombinan tersebut
kemudian dapat dimanfaatkan secara luas oleh industri farmasi sebagai obat dan
agen terapeutik lainnya
2) Mempercepat produksi vaksin
Pengembangan yang lebih luas terhadap penggunaan tembakau terjadi
dalam produksi vaksin. Suatu studi menyatakan bahwa tembakau memiliki
antigen yang mirip dengan virus influenza sehingga dapat dijadikan vaksin.
Proses pembuatan vaksin dengan antigen dari tembakau lebih cepat dibandingkan

7
dari virus influenza sebenarnya yang membutuhkan waktu satu bulan untuk
membuat vaksin. 
3) Bahan bakar ramah lingkungan
Selain di bidang farmasi, tembakau juga diteliti di sektor lingkungan yang
berfokus pada energi hijau atau energi ramah lingkungan. Banyak penelitian telah
menelaah tembakau yang dapat diolah menjadi energi dan bahan bakar nabati
atau biofuel. Pada salah satu penelitian tersebut, dilakukan pengamatan terhadap
varietas tembakau yang dipilih untuk dimodifikasi secara genetik agar volume
minyak dalam biji tembakau meningkat. Pasalnya minyak yang dihasilkan biji
tembakau dapat diolah menjadi biofuel. Kemungkinan adanya alternatif biofuel
dari tembakau tersebut akan menjadi kemajuan besar untuk mengurangi dampak
terhadap lingkungan. Biofuel berbasis tembakau dapat mengurangi emisi CO2
sekitar 75% lebih besar dibandingkan bahan bakar fosil. 
4) Sumber protein nabati
Tembakau jenis Nicotiana tabacum diakui oleh ahli agronomi dan ahli
kimia sebagai sumber protein nabati yang unik. Tembakau dapat dengan mudah
diproses untuk menghasilkan protein yang dapat dimanfaatkan sebagai makanan
ternak, pestisida, pembuatan kosmetik bahkan sebagai makanan manusia. Sebuah
lembaga ilmu pengetahuan dan kesehatan di Amerika menyebutkan bahwa
tembakau dapat ditanam dan dikembangbiakkan empat kali lebih banyak daripada
kedelai atau jagung, sehingga protein yang dihasilkan pun menjadi lebih banyak
dan dapat menjadi sumber daya protein yang menjanjikan.
5) Dapat di manfaatkan dalam proses fitoremedisi
Fitoremediasi adalah upaya penggunaan tanaman dan bagian-bagiannya
untuk dekontaminasi limbah dan masalah pencemaran lingkungan lainnya.
Melalui proses ini, tanaman yang digunakan dapat dimanfaatkan untuk
membersihkan tanah, udara, dan air yang terkontaminasi bahan kimia berbahaya
dan memperbaiki ekosistem yang tercemar.  Tembakau diyakini sebagai salah
satu tanaman yang ideal untuk fitoremediasi karena kemampuannya dalam
produksi biomassa yang tinggi, kapasitas akumulasi logam berat yang tinggi di
pucuk daunnya, serta pertumbuhannya yang cepat.

8
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan diatas diperoleh beberapa kesimpulan, antara lain:
1) Pelestarian budaya tembakau perlu dilakukan guna mengoptimalkan ketersediaan
SDA dan SDM di Kota Jember serta pentingnya tembakau bagi masyarakat Jember
bahkan tembakau sudah menjadi bagian atau ciri khas Jember maka perlunya
pelestarian agar keberadaannya tetap terjaga.
2) Keberadaan tanaman tembakau sendiri telah menjadi ciri khas terutama masyarakat
kota Jember. Tanaman tembakau juga sebagai ikon Kota Jember. Jadi sangat penting
bagi masyarakat jember dan sebagai pengetahuan serta kebudayaan yang sangat
melekat dari generasi ke generasi.
3) Perpustakaan memiliki peran dan fungsi dalam pelestarian kebudayaan. Salah satunya
Perpustakaan dan Museum Tembakau Kota Jember. Peran Perpustakaan dan Museum
Tembakau sendiri adalah mengoptimalkan dan sebagai wadah untuk kelestarian
budaya tembakau sehingga tetap terjaga keberadaannya.

4) Pengembangan Perpustakaan dan Museum Tembakau kedepannya, diharapkan


koleksi tanaman tembakau di daerah lain di Indonesia bisa ditampilkan di
Perpustakaan dan Museum Tembakau dan nantinya dapat bekerjasama dengan Dinas
Pariwisata dan Kebudayaan Jember dalam pengembangannya.

3.2 Saran
1) Pelaksanaan budidaya tembakau pada dasarnya harus tetap pada ambang batasnya
supaya sisi positif dan negatif bagi masyarakat tetap terkontrol.
2) Adanya kesadaran dari seluruh masyarakat khususnya masyarakat Kota Jember dalam
melestarikan tembakau dan ikut berpartisipasi dalam menjaga dan mengembangkan
perpustakaan dan museum tembakau untuk kelestarian budaya tembakau dan
pengetahuan bagi masyarakat.

9
DAFTAR PUSTAKA

Fahreza, Muhammad dan Ilham. 2012. Sejarah Tembakau di Kota Jember.


http://www.kaskus.co.id/thread/52f069c5a1cb17704b8b470d/kenali-negerimu-kota
tembakau-jember-jawa-timur/ . Diakses pada 22 Oktober 2016.

Gusmanda, R dan M. Nelisa. 2013. Pelestarian Naskah-Naskah Kuno di Museum Nagari


Adityawarman Sumatera Barat. Jurnal Ilmu Informasi Perpustakaan dan Kearsipan,
2 (1) : 573-581.

Jayanti, S dan M. Nelisa. 2012. Perancangan Web Sebagai Media Promosi Koleksi Naskah
Kuno Minangkabau di Museum Adityawarman Sumatera Barat. Jurnal Ilmu
Informasi Perpustakaan dan Kearsipan, 1 (1) : 295-304.

Nandadiri, Annisa, D. I. Swasono dan N. O. Adiwijaya. 2014. Sistem Informasi Geografis


Pemilihan Lahan Tembakau di Kabupaten Jember Berbasis Web Menggunakan
Metode Topsis-AHP. Jurnal Ilmiah Hasil Penelitian Mahasiwa, 1 (1) : 1-8.

Solicha Zumrotun. 2015. Melongok Museum Tembakau di Jember.


http://www.antarajatim.com/lihat/berita/157901/melongok-museum-tembakau-di-
jember. Diakses pada 22 Oktober 2016.

Supriyanto, W dan A. Muhsin. 2012. Teknologi Informasi Perpustakaan: Strategi


Perancangan Perpustakaan Digital. Yogyakarta : Kanisius.

Sulistyo-Basuki. 1991. Pengantar Ilmu Perpustakaan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

10
Lampiran
Dokumentasi Kunjungan Ke Museum Tembakau Jember

11
12

Anda mungkin juga menyukai