Anda di halaman 1dari 16

Fungsi

Pengendalian
Managemen
(Controlling)
Ns. Abdul Aziz Azari, S.Kep., M.Kes
Pengertian

Pengendalian Adalah proses


mengawasi (monitoring),
membandingkan (comparing) dan
mengoreksi (correcting) kinerja
Tipe-Tipe Pengendalian
1., Pengendalian Feedforward
Feedforward adalah pengendalian yang dilakukan sebelum aktivitas kerja
dilakukan.  Jenis pengendalian yang paling diinginkan-pengendalian
feedforward- mencegah masalah karena pengendalian dilakukan sebelum
aktivitas sebenarnya.
  Kunci dari pengendalian feedforward adalah mengambil tindakan manajerial
sebelum terjadi malah. Dengan begitu masalah dapat dicegah dan bukan
memperbaiki setelah timul kerusakan
Tipe-Tipe Pengendalian
(lanjutan...) 3. Pengendalian Feedback

Pengendalian feedback adalah pengendalian yang dilakukan


2. Pengendalian Concurrent setelah aktivitas kerja dilakukan.
  Pengendalian feedback memiliki dua keunggulan, pertama,
Pengendalian concurrent adalah pengendalian yang feedback memberikan informasi yang berarti bagi menejer
dilakukan ketika aktivitas kerja sedang berlangsung. mengenai keefektifan usaha perencanaan yang mereka
Bentuk yang paling dikenal dari concurrent adalah lakukan. Yang kedua feedback dapat meningkatkan motivasi.
supervise langsung, istilah lainnya adalah management Orang-orang ini mengetahui bagaimana kinerja
by walking around (MBWA), yaitu keberdaan manejer di mereka dan feedback memberikan
daerah kerja, berinteraksi langsung dengan para informasi tersebut.
karyawan.
  Semua manajer dapat mengambil manfaat dari
pengendalian concurrent karena pengendalian itu
membantu mereka memperbaiki kesalahan sebelum
lebih memakan biaya.
Tahapan Proses Pengendalian
Tahap 1: Pengukuran
Tahapan Proses Pengendalian
(lanjutan...) Tahap 3: Mengambil Tindakan Manajerial

Manajer dapat memilih dari tiga kemungkinan tindakan, yaitu


tidak melakukan apa-apa, memperbaiki kinerja aktual atau
Tahap 2: Perbandingan merevisi standar.

Langkah perbandingan menentukan variasi antara kinerja aktual Mengoreksi Kinerja Aktual.
dan standar. Meski variasi kinerja sudah dapat diduga dalam Satu keputusan yang harus diambil oleh manajer adalah
semua aktivitas, perlu ditentukan batasan variasi (Range of dengan mengambil tindakan perbaikan segera (immediate
Variation) yang dapat diterima. corrective action), yaitu tindakan koreksi
terhadap masalah saat itu juga
  Batasan variasi adalah parameter variasi yang dapat diterima agar kinerja kembali pada
antara kinerja aktual dengan standarnya. jalurnya, atau dengan tindakan
perbaikan dasar
(basic corrective action), yaitu tindakan
mengoreksi yang melihat bagaimana
dan mengapa kinerja menyimpang
sebelum mengoreksi sumber
pinyimpangan.
Skema Proses
Pengendalian
Pengendalian Mutu
Asuhan
Keperawatan
Mutu asuhan kesehatan sebuah rumah
sakit akan selalu terkait dengan struktur,
proses, dan outcome sistem pelayanan RS
tersebut
1., Aspek
Struktur adalah semua input untuk sistem

Struktur (Input) pelayanan sebuah RS yang meliputi:


• M1 (tenaga),
• M2 (sarana prasarana),
• M3 (metode asuhan keperawatan),
• M4 (dana),
• M5 (pemasaran), dan lainnya.

Ada sebuah asumsi yang menyatakan bahwa jika


struktur sistem RS tertata dengan baik akan lebih
menjamin mutu pelayanan. Kualitas struktur RS
diukur dari tingkat kewajaran, kuantitas, biaya
(efisiensi), dan mutu dari masing-masing
komponen struktur.
2., Proses Proses adalah semua kegiatan dokter,
perawat, dan tenaga profesi lain yang
mengadakan interaksi secara
professional dengan pasien. Interaksi
ini diukur antara lain dalam bentuk
penilaian tentang penyakit pasien,
penegakan diagnosis, rencana
tindakan pengobatan, indikasi
tindakan, penanganan penyakit, dan
prosedur pengobatan.
3., Outcome
Outcome adalah hasil akhir
kegiatan dokter, perawat,
dan tenaga profesi
lain terhadap pasien.

English Class | Laredo York Primary School


BOR
BOR (Bed Occupancy Ratio = Angka penggunaan tempat tidur). Menurut
Depkes RI (2005), BOR adalah prosentase pemakaian tempat tidur pada
satuan waktu tertentu. Indikator ini memberikan gambaran tinggi rendahnya
tingkat pemanfaatan tempat tidur rumah sakit. Nilai parameter BOR yang
ideal adalah antara 60-85% (Depkes RI, 2005).
ALOS
LOS (Average Length of Stay = Rata-rata lamanya pasien dirawat)

ALOS menurut Depkes RI (2005) adalah rata-rata lama rawat seorang pasien.
Indikator ini disamping memberikan gambaran tingkat efisiensi, juga dapat
memberikan gambaran mutu pelayanan, apabila diterapkan pada diagnosis
tertentu dapat dijadikan hal yang perlu pengamatan yang lebih lanjut.Secara
umum nilai ALOS yang ideal antara 6-9 hari (Depkes, 2005).
TOI
• TOI (Turn Over Interval = Tenggang perputaran)
• TOI menurut Depkes RI (2005) adalah rata-rata hari dimana tempat
tidur tidak ditempati dari telah diisi ke saat terisi berikutnya.Indikator ini
memberikan gambaran tingkat efisiensi penggunaan tempat tidur. Idealnya
tempat tidur kosong tidak terisi pada kisaran 1-3 hari.
BTO
• BTO (Bed Turn Over = Angka perputaran tempat tidur)
• BTO menurut Depkes RI (2005) adalah frekuensi pemakaian tempat tidur pada
satu periode, berapa kali tempat tidur dipakai dalam satu satuan waktu tertentu.
Idealnya dalam satu tahun, satu tempat tidur rata-rata dipakai 40-50 kali.
Thank you for
joining today's class.
Ada yang mau ditanyakan? Silahkan...

Anda mungkin juga menyukai