Anda di halaman 1dari 11

HCDCJCM

HCECGAHAEE DA\APC[CVCE
‚GAENY \AEKAEFCJNCE PQCEK PC[CV‘

Fisusue Bjam7
Sonia Komala Dewi

(183310827)

Fbsae \aekchpu7
Es. Nfrcwcti @cmcr, Y.Dap.,H.Dap

\PBFN YCPGCEC VAPC\CE DA\APC[CVCE


\BJVADDAY DAHAEDAY PN \CFCEK
VCMQE 0<03/0<00
Dctc \aekcetcr

Puji syukur kita haturkan kehadirat Allah SWT, sebagai penguasa yang Akbar bagi
seluruh alam semesta karena atas rahmat dan berkat-Nyalah sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini dengan judul “Jenis Pengendalian Ruang Rawat”, dengan waktu

yang telah ditentukan.


Namun, kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penulisan makalah
ini sehingga belum begitu sempurna. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan
saran dari pembaca agar kami dapat memperbaiki kekurangan-kekurangan tersebut. Sehingga
makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Akhirnya semoga Allah SWT, senantiasa memberikan petunjuk kepada kita semua
agar apa yang kita cita-citakan menjadi sukses.

Padang, 29 Agustus 2021

Penulis

0
FCOVCP NYN

DCVC \AEKCEVCP.......................................................................................................................... 2
FCOVCP NYN..................................................................................................................................... 3
@C@ 3 \AEFCMQJQCE................................................................................................................. 6

A. Jatar @elakang.......................................................................................................................... 6
@. Rumusan Hasalah..................................................................................................................... 6
I. Tujuan.......................................................................................................................................... 6
@C@ 0 VNEGCQCE \QYVCDC...................................................................................................1
A. Pengertian Pengendalian......................................................................................................... 1
@. Jenis-jenis pengendalian.......................................................................................................... 1
I. Karakteristik pengendalian.......................................................................................................6
D. Defenisi mutu........................................................................................................................... 7
A. mengetahui unsur-unsur mutu...............................................................................................7

O. upaya peningkatan mutu....................................................................................................... 7


K. pengendalian Hutu................................................................................................................... 8
M. Jenis pengendalian ruang rawat.............................................................................................8
@C@ 3 \AEQVQ\............................................................................................................................ 3<
A. Kesimpulan.............................................................................................................................. 10
@. Saran......................................................................................................................................... 10
FCOVCP \QYVCDC....................................................................................................................... 11

3
@C@ N
\AEFCMQJQCE
C. Jctcr @ajcdcek
Pengendalian merupakan suatu proses dasar untuk mendapatkan sesuatu yang identik
dan apa saja yang akan dikendalikan. Pengendalian membantu mengidentifikasikan

masalah-masalah manajemen.Usaha-usaha untuk mengidentifikasikan masalah-


masalah merupakan tantangan bagi para manajer. Seorang manajer akan menyadari
suatu masalah apabila terjadipenyimpangan dari sasaran yang ingin dicapai.
Semua pemberi pelayanan kesehatan boleh bersaing namun mutu pelayanan dan
kepuasan pasien masih tetap menjadi tolak ukur utama keberhasilan pelayanan
kesehatan yang diberikan rumah sakit (WHO, 2015).
Pengendalian mutu dirumah sakit dapt dilakukan secara internal dan eksternal.
Pengendalian mut internal di implementasikan dalam pemenuhan standar rumah sakit
serta pendidikan. Pengendalian mutu eksternal dilakukan melalui proses akreditasi

rumah sakit unutk pengendalian terhadap mutu rumah sakit pendidikan yang
menyangkut unsur masukan (input), proses, keluaran (output), dan hasil (outcame).
@. Puhusce Hcscjcm
Bagaimana Jenis Pengendalian Ruang Rawat ?
I. Vujuce
1. Untuk mengetahui defenisi Pengendalian
2. Untuk mengetahui jenis-jenis pengendalian
3. Untuk mengetahui karakteristik pengendalian
4. Untuk mengetahui defenisi mutu

5. Untuk mengetahui unsur-unsur mutu


6. Untuk mengetahui upaya peningkatan mutu
7. Untuk mengetahui pengendalian mutu
8. Jenis pengendalian ruang rawat

6
BAB II
PEMBAHASAN
A. Defenisi Pengendalian
Pengendalian /Pengawasan adalah proses dalam menetapkan ukuran kinerja dan
pengambilan tindakan yang dapat mendukung pencapaian hasil yang diharapkan

sesuai dengan kinerja yang telah ditetapkan tersebut (Schermerhorn,2002).


Pengendalian adalah fungsi yang terus menerus dari manajemen keperawatan yang
terjadi selama perencanaan, pengorganisasian, ketenagaan, pengarahan (Swanburg,
2000), sedangkan menurut Huber (2006) pengendalian adalah pemantauan dan
penyesuaian rencana, proses, dan sumber daya yang secara efektif mencapai tujuan
yang telah ditetapkan suatu isnstitusi.
Selama fase pengendalian, kinerja diukur menggunakan standar yang telah ditentukan
dan tindakan diambil untuk mengoreksi ketidakcocokan antara standar dan kinerja
(Marquis dan Huston, 2010)

B. Jenis- jenis Pengendalian


1) Pengendalian Pencegahan (Preventive Controls)
Pengendalian pencegahan dimaksudkan untuk mencegah terjadinya suatu
kesalahan. Pengendalian ini dirancang untuk mencegah hasil yang tidak
diinginkan sebelum kejadian itu terjadi. Pengendalian pencegahan berjalan efektif
apabila fungsi atau personel melaksanakan perannya. Contoh pengendalian
pencegahan meliputi: kejujuran, personel yang kompeten, pemisahan fungsi,
review pengawas dan pengendalian ganda.

Pengendalian pencegahan jauh lebih murah biayanya dari pada pengendalian


pendeteksian atau korektif. Ketika dirancang ke dalam sistem, pengendalian
pencegahan memperkirakan kesalahan yang mungkin terjadi sehingga mengurangi
biaya perbaikannya. Namun demikian, pengendalian pencegahan tidak dapat
menjamin tidak terjadinya kesalahan atau kecurangan sehingga masih dibutuhkan
pengendalian lain untuk melengkapinya.
2) Pengendalian Deteksi (Detective Controls)
Sesuai dengan namanya pengendalian deteksi dimaksudkan untuk mendeteksi
suatu kesalahan yang telah terjadi. Pengendalian deteksi biasanya lebih mahal

daripada pengendalian pencegahan, namun tetap dibutuhkan dengan alasan:


Pertama, pengendalian deteksi dapat mengukur efektivitas pengendalian
1
pencegahan. Kedua, beberapa kesalahan tidak dapat secara efektif dikendalikan
melalui sistem pengendalian pencegahan sehingga harus ditangani dengan
pengendalian deteksi ketika kesalahan tersebut terjadi. Pengendalian deteksi
meliputi reviu dan pembandingan.
3) Pengendalian Koreksi (Corrective Controls)

Pengendalian koreksi melakukan koreksi masalah-masalah yang teridentifikasi


oleh pengendalian deteksi. Tujuannya adalah agar supaya kesalahan yang telah
terjadi tidak terulang kembali. Masalah atau kesalahan dapat dideteksi oleh
manajemen sendiri atau oleh auditor. Apabila masalah atau kesalahan terdeteksi
oleh auditor, maka wujud pengendalian koreksinya adalah dalam bentuk
pelaksanaan tindak lanjut dari rekomendasi auditor.
4) Pengendalian Pengarahan (Directive Controls)
Pengendalian pengarahan adalah pengendalian yang dilakukan pada saat kegiatan
sedang berlangsung dengan tujuan agar kegiatan dilaksanakan sesuai dengan

kebijakan atau ketentuan yang berlaku. Contoh atas pengendalian ini adalah
kegiatan supervisi yang dilakukan langsung oleh atasan kepada bawahan atau
pengawasan oleh mandor terhadap aktivitas pekerja.
5) Pengendalian Kompensatif (Compensating Controls)
Pengendalian kompensatif dimaksudkan untuk memperkuat pengendalian karena
terabaikannya suatu aktivitas pengendalian. Pengawasan langsung pemilik usaha
terhadap kegiatan pegawainya pada usaha kecil karena ketidak-adanya pemisahan
fungsi merupakan contoh pengendalian kompensatif.

C. Karakteristik Pengendalian
Proses pengendalian yang dilakukan seorang manajer dikatakan berhasil bila
mengandung beberapa karakteristik seperti di bawah ini:
1. Menggambarkan kegiatan sebenarnya
2. Melaporkan kesalahan dengan tepat
3. Berpandangan ke depan
4. Menunjukkan kesalahan pada hal-hal yang kritis dan penting
5. Bersifat obyektif
6. Bersifat fleksibel

7. Menggambarkan pola kegiatan organisasi


8. Bersifat ekonomis
6
9. Bersifat mudah dimengerti
10. Menunjukkan kegiatan perbaikan

D. Defenisi Mutu
Mutu pelayanan dirumah sakit sangat dipengaruhi oleh proses pemberian layanan.

Oleh karena itu, faktor —faktor sarana, tenaga yang tersedia, obat, dan alat kesehatan
termasuk sumber daya manusia serta profesionalisme sangat dibutuhkan agar
pelayanan kesehatan bermutu dan pemerataan pelayanan kesehatan dapat dinikmati
oleh seluruh masyakarat (Bustami, 2011).
Semua pemberi pelayanan kesehatan boleh bersaing namun mutu pelayanan dan
kepuasan pasien masih tetap menjadi tolak ukur utama keberhasilan pelayanan
kesehatan yang diberikan rumah sakit (WHO, 2015).

E. Unsur-Unsur Mutu

Menurut Nursalam (2014), unsur-unsur mutu ada 3 meliputi:


1. Unsur masukan
Unsur masukan (input) adalah tenaga, dana dan sarana fisik, perlengkapan serta
peralatan. Secara umum disebutkan bahwa apabila tenaga dan sarana (kuantitas
dan kualitas) tidak sesuai dengan standar yang telah ditetapkan (standard of
personnel and facilities), serta jika dana yang tersedia tidak sesuai dengan
kebutuhan, maka sulit diharapkan baiknya mutu pelayanan.
2. Unsur lingkungan
Unsur lingkungan adalah kebijakan, organisasi, manajemen. Secara umum apabila

kebijakan organisasi dan manajemen tidak sesuai dengan standar atau tidak
bersifat mendukung, maka sulit! diharapkan baiknya mutu pelayanan.
3. Unsur proses
Unsur proses adalah tindakan medis, keperawatan atau non medis. Secara umum
disebutkan apabila tindakan tersebut tidak sesuai dengan standar yang telah
ditetapkan (standard of conduct), maka sulit diharapkan mutu pelayanan menjadi
baik.

F. Upaya Peningkatan Mutu

Peningkatan mutu dapat dilakukan dengan berbagai macam cara yaitu:


1. Tata kelola yang baik (Cood corporate governance)
;
2. Tata kelola klinis (Clinical governance)
3. Mengembangkan akreditasi dalam meningkatkan mutu rumah sakit
4. Penerapan standar internasional untuk sistem manajeman kualitas yang bertujuan
untuk menjamin kesesuaian proses pelayanan keperawatan (ISO 9001:2000)
5. Memperbaharui keilmuan untuk menjamin tindakan medis dan tindakan

keperawatan yang didukung oleh bukti ilmiah yang mutakhir


6. Mengembangkan hubungan/ ikatan dengan rumah sakit baik di dalam negeri
maupun luar negeri
7. Melakukan evaluasi terhadap strategi pembiayaan
8. Orientasi ada pada pelayanan (Nursalam, 2014).

G. Pengendalian Mutu
Pengendalian mutu dirumah sakit dapat dilakukan secara internal dan eksternal.
Pengendalian mutu internal di implementasikan dalam pemenuhan standar rumah

sakit serta pendidikan. Pengendalian mutu eksternal dilakukan melalui proses


akreditasi rumah sakit untuk pengendalian terhadap mutu rumah sakit pendidikan
yang menyangkut unsur masukan (input), proses, keluaran (output), dan hasil
(outcame).

H. Jenis Pengendalian Ruang Rawat


1. Pengendalian karyawan
Pengendalian ini tertuju pada hal hal yang berhubungan dengan kegiatan
karyawan.

Misalnya apakah karyawan atau perawat bekerja sesuai dengan jadwal dinasnya,
perintah, tata kerja, disiplin, absensi, dan sebagsainya.
2. Pengendalian keuangan
Pengendalian ini kepada hal hal yang berkaitan dengan keuangan, tentang
pemasukan dan pengeluaran, biaya biaya perusahaan termasuk pengendalian
anggarannya.
Pada pengendalian ini biasanya dalam bentuk laporan keuangan.
keuangan
3. Pengendalian produksi
Pengendalian ini di tunjukan untuk mengetahui kualitas dan kuantitas produksi

yang di hasilkan, apakah sesuai dengan standar atau tidak dengan rencannaya.

4. Pengendalian waktu
=
Pengendalian ini di tunjukan untuk pengendalian waktu, artinya apakah waktun

untuk mengerjakan sesuatu pekerjaan sesuai atau tidak dengan rencana .

5. Pengendalian teknis
Pengendalian ini di tunjukan dengan hal hal yang bersifat fisik, yang berhubungan

dengan tindakan dan teknis pelaksaannan .

6. Pengendalian kebijaksanaan
Pengendalian ini di tunjukan untuk mengetahui dan menilai, apakah kebijakan
kebijakan organisasi teelah di laksanakan sesuai dengan yang telah di gariskan.

7. Pengendalian penjualan
Pengendalian ini di tunjukan untuk mengetahui, apakah produksi atau jasa yang di
hasilkan terjual sesuai dengan target yang di tetapkan.

8. Pengendalian inventaris
Pengendalian ini di tunjuk untuk mengetahui apakah inventaris perusahaan masih
ada semuanya atau ada yang hilang.

9. Pengendalian pemeliharaan
Pengendalian ini di tunjuk unyuk mengetahui apakah semua inventaris perusahan
dan kantor di pelihara dengan baik atau tidak, dan jika ada yang rusak apa
kerusakan nya, apa masih dapat di perbaiki atau tidak.

>
BAB III
PENUVUP
A. Kesihpulan
Pengendalian /Pengawasan adalah proses dalam menetapkan ukuran kinerja dan

pengambilan tindakan yang dapat mendukung pencapaian hasil yang diharapkan


sesuai dengan kinerja yang telah ditetapkan tersebut (Schermerhorn,2002).
Mutu pelayanan dirumah sakit sangat dipengaruhi oleh proses pemberian layanan.
Oleh karena itu, faktor —faktor sarana, tenaga yang tersedia, obat, dan alat kesehatan
termasuk sumber daya manusia serta profesionalisme sangat dibutuhkan agar
pelayanan kesehatan bermutu dan pemerataan pelayanan kesehatan dapat dinikmati
oleh seluruh masyakarat (Bustami, 2011).
Semua pemberi pelayanan kesehatan boleh bersaing namun mutu pelayanan dan
kepuasan pasien masih tetap menjadi tolak ukur utama keberhasilan pelayanan

kesehatan yang diberikan rumah sakit (WHO, 2015).

B. Saran
Apabila dalam penulisan makalah ini masih terdapat banyak kekurangan dan
kesalahan mohon dimaafkan, penulis sangat mengharapkan kritik dan sarannya yang
sifatnya membangun dari pembaca demi perbaikan makalah selanjutnya dan penulis
ucapkan terima kasih.

3<
Daftar Pustaka

Gillies, D.A. (1994). Nursing management, a system approach. Third Edition. Philadelphia :

WB Saunders.

Hidaya, Nurma.dkk. (2020). Manajemen dan Kepemimpinan dalam Keperawatan. Jawa


Barat: Adanu Abimata

Kamalia,L.,2020.Manajemen Keperawatan.Jawa Barat : Media Sains Indonesia

Nursalam,2014.Manajemen Keperawatan : Aplikasi Praktek Keperawatan Profesional Edisi


4.Jakarta Selatan : Salemba Medika

Sentya, Enti, Rikomah. (20170. Farmasi Rumah Sakit. Yogyakarta: Budi Utama

33

Anda mungkin juga menyukai