Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

PENERAPAN FUNGSI-FUNGSI MANAJEMEN


CONTROLLING

Disusun oleh :
1. NURNADIYAH RAKHMATIYADLI (C1G022132)
2. NURLELA HANDAYANI (C1G022131)
3. NURIL ADELA RAHMATUL AENI (C1G022130)
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat, taufik dan hidayahnya
kepada ilahi sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini dengan baik. Adapun
makalah yang kami buat ini berjudul “ Penerapan fungsi-fungsi Manajemen Controlling”.
Penulisan ini dapat terselesaikan atas bantuan dari berbagai pihak, baik secara langsung maupun
tidak langsung.

Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu kritik maupun saran yang dibangun sangat kami harapkan demi menyempurnakan
tugas makalah ini. Semoga tugas makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Amiin.

Mataram, 18 September 2023

Penyusun
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pengawas atau controller dapat diibaratkan dengan navigator kapal. Navigator kapal yang
sudah terlatih itu membantu kapten kapal Tanpa seorang navigator, kapal dapat terkandas
pada batu karang atau kehilangan haluan, tetapi hak untuk memberi komando tetap berada di
tangan kapten kapalNavigator hanya memberi petunjuk dan memberitahukan kapten,
bagaimana posisi kapal yang sedang dikemudikan itu. Jadi organisasi atau badan usaha juga
bisa diibaratkan sebagai kapal, sehingga peran pengawas (controller) sangat penting dalam
maju mundurnya suatu organisasi atau badan usaha.
Pengawasan (Controlling) sendiri memiliki arti penemuan, penerapan cara dan alat untuk
menjamin bahwa rencana telah dilaksanakan sesuai dengan yang telah ditetapkan dan
mencapai tujuan yang diharapkan. Dengan adanya manajemen pengawasan (controlling)
dimaksudkan untuk mengawasi kegiatan-kegiatan organisasi agar pelaksanaan kegiatan
tersebut sejalan dengan tujuan yang ditetapkan.
Secara singkat, dapat dikatakan bahwa fungsi ini berusaha untuk menjamin kegiatan
organisasi bergerak ke arah tujuannya. Dengan adanya fungsi pengawasan dapat diketahui
apakah pelaksanaan kegiatan berjalan sebagaimana semestinya atau terjadi kesalahan atau
penyimpangan. Jika telah diketahui, tindakan lebih lanjut dapat dilaksanakan. Kemudian,
dapat diusahakan untuk meningkatkannya dan jika terjadi kesalahan dapat dilakukan
perbaikan.

1.2 Rumusan Masalah


1. Pengertian Controlling ?
2. Fungsi Controlling ?
3. Penerapan Fungsi Controlling ?
4. Pentingnya Controlling ?
5. Jenis-jenis Controlling ?
6. Pengaplikasian Controlling ?
1.3 Tujuan
1. Mengetahui Pengertian Controlling
2. Mengetahui Fungsi Controlling
3. Menjelaskan Penerapan Fungsi Controlling
4. Mengetahui Pentingnya Controlling
5. Mengetahui Jenis-Jenis Controlling
6. Menjekaskan cara Pengaplikasian Controlling
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Controlling
Controling merupakan salah satu fungsi manajemen yang harus dilaksanakan oleh
seorang controller (pengawas). Pengawasan dilakukan untuk menemukan dan
mengoreksi adanya penyimpangan-penyimpangan dari hasil yang telah dicapai
dibandingkan dengan rencana kerja yang telah ditetapkan, pada setiap tahap-tahap
kegiatan perlu dilakukan pengawasan. Sebab apabila terjadi penyimpangan akan lebih
cepat melakukan koreksi atau perbaikan.
Controlling merupakan proses kegiatan pemantauan untuk memastikan bahwa hal
yang dipantau tercapai sesuai rencana dan mengoreksi penyimpangan yang signifikan.
Suatu proses untuk dapat menetapkan pekerjaan apa yang telah dilaksanakan, menilainya
dan juga mengoreksinya dan bila perlu dengan sebuah maksud agar pelaksanaan
pekerjaan sesuai dengan rencana yang semula.
Pengawasan (controlling) didefinisikan sebagai proses untuk "menjamin" bahwa
tujuan- tujuan organisasi dan manajemen tecapai, membandingkan pelaksanaan actual
dengan standar- standar baku dan mengambil tindakan perbaikan apabila diperlukan.
Pengawasan menjadikan siklus fungsi manajemen lengkap pada perencanaan. Ini
berkaitan dengan cara-cara membuat kegiatan sesuai yang direncanakan. Pengertian ini
menunjukkan adanya hubungan yang sangat erat antara perencanaan dan pengawasan.
Langkah awal proses pengawasan adalah perencanaan, penetapan tujuan, standar atau
sasaran pelaksanaan suatu kegiatan.

B. Fungsi Controlling (Pengawasan)


Fungsi pengawasan dimaksudkan untuk mengawasi kegiatan-kegiatan usaha agar
pelaksanaan kegiatan tersebut sejalan dengan tujuan yang ditetapkan. Begitu pula dengan
seluruh unsur yang ada didalamnya agar saling mendukung dan bekerja bersama-sama
untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan, secara singkat, dapat dikatakan bahwa
fungsi ini berusaha untuk menjamin kegiatan usaha bergerak kearah tujuannya.
Dalam fungsi pengawasan tidak pentignya adalah sosialisasi tentang perlunya disiplin,
mematuhi segala peraturan demi keselamatan kerja bersama. Sosialisasi perlu dilakukan
terus menerus, karena usaha pencegahan adalah penting untuk mendapat perhatian.
Pengawasan dan pengendalian (controlling) sebagai fungsi manajemen bila bekerja
dengan baik, akan menjamin bahwa semua tujuan dari setiap orang atau kelompok
konsisten dengan tujuan jangka panjang maupun jangka pendek. Hal ini membantu
meyakinkan bahwa tujuan dan hasil tetap konsisten satu sama lain dalam perusahaan.
Controlling berperan juga dalam menjaga pemenuhan atau kompliansi aturan dan
kebijakan yang esensial.

C. Contoh penerapan fungsi controlling dalam manajemen usaha


Contoh penerapan fungsi pengawasan (controling) dalam pengelolaan kegiatan usaha
yang dapat dilakukan oleh seorang manajer adalah mengevaluasi capaian kerja organisasi
menyusun analisis jabatan mengambil langkah solusi atas hal-hal yang belum tercapai
menginformasikan kebijakan yang diambil oleh organisasi. Misalnya:

1. melakukan assessment terhadap staf.


2. menyusun strategi pemasaran.
3. melakukan survei pelanggan.
4. menyusun laporan produksi.
5. menyeleksi calon manajer.

Contoh lain controlling dalam bidang perusahaan yaitu rapat mingguan yang
dilaksanakan pimpinan untuk memberikan laporan terkait kemajuan organisasi.

D. Pentingnya Controlling dalam perusahaan


Terdapat beberapa alasan akan pentingnya pengendalian didalam setiap Perusahaan:
1. Adanya perubahan di lingkungan Perusahaan
Hal itu menyebabkan fungsi pengendalian harus dilakasanakan agar dampak dari
perubahan perubahan tersebut segera dapat dideteksi sehingga manajemen akan
mampu menghadapi tantangan maupun memanfaatkan adanya peluang yang
disebabkan oleh perubahan itu Misalkan timbulnya perubahan tekhnologi, adanya
pesaing pesaing baru yang muncul.
2. Perusahaan menjadi semakin kompleks
Oleh karena pada umumnya perusahaan pada masa sekarang ini cenderung
bercorak desentralisasimaka kegiatan perusahaan menjadi terpisah-pisah secara
geografis dan pula menjadi lebih luas dan kompleks. Demikian juga banyak
dipakai penyalur dalam penjualan produk, maka untuk menjaga kualitas dan
profibillitas, perlu system pengendalian yang lebih teliti.
3. Timbulnya kesalahan-kesalahan dalam bekerja
Untuk mendeteksi kesalahan yang mungkin dapat diperbuat oleh pelaku
perusahaan maka digunakan fungsi pengendalian. Semakin jarang pekerja
melakukan kesalahan dalam bekerja,semakain sederhana manajemn menjalankan
fungsi pengendalian.
4. Kebutuhan manager untuk mendelegasikan wewenang
Mengimplementasikan system pengendalian agaknya merupakan cara yang tepat
atasan masing masing. Namun demikian, manager harus dapat menjaga
keseimbangan antara pengendalian dengan kebebasan pribadi dan pekerja supaya
tidak mematikan kreatifitas

E. Jenis-jenis controlling dalam Perusahaan


Pada dasarnya ada beberapa jenis pengawasan yang dapat dilakukan:
1. Pengawasan Intern dan Ekstern
Pengawasan intern adalah pengawasan yang dilakukan oleh orang atau badan yang
ada di dalam lingkungan unit organisasi yang bersangkutan.” Pengawasan dalam
bentuk ini dapat dilakukan dengan cara pengawasan atasan langsung atau
pengawasan melekat (built in control) atau pengawasan yang dilakukan secara
rutin oleh inspektorat jenderal pada setiap kementerian dan inspektorat wilayah
untuk setiap daerah yang ada di Indonesia, dengan menempatkannya di bawah
pengawasan Kementerian Dalam Negeri.
Pengawasan ekstern adalah pemeriksaan yang dilakukan oleh unit pengawasan
yang berada di luar unit organisasi yang diawasi. Dalam hal ini di Indonesia
adalah Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), yang merupakan lembaga tinggi
negara yang terlepas dari pengaruh kekuasaan manapun. Dalam menjalankan
tugasnya, BPK tidak mengabaikan hasil laporan pemeriksaan aparat pengawasan
intern pemerintah, sehingga sudah sepantasnya di antara keduanya perlu terwujud
harmonisasi dalam proses pengawasan keuangan negara. Proses harmonisasi
demikian tidak mengurangi independensi BPK untuk tidak memihak dan menilai
secara obyektif aktivitas pemerintah.
2. Pengawasan Preventif dan Represif
Pengawasan preventif lebih dimaksudkan sebagai, “pengawasan yang dilakukan
terhadap suatu kegiatan sebelum kegiatan itu dilaksanakan, sehingga dapat
mencegah terjadinya penyimpangan.” Lazimnya, pengawasan ini dilakukan
pemerintah dengan maksud untuk menghindari adanya penyimpangan pelaksanaan
keuangan negara yang akan membebankan dan merugikan negara lebih besar. Di
sisi lain, pengawasan ini juga dimaksudkan agar sistem pelaksanaan anggaran
dapat berjalan sebagaimana yang dikehendaki. Pengawasan preventif akan lebih
bermanfaat dan bermakna jika dilakukan oleh atasan langsung, sehingga
penyimpangan yang kemungkinan dilakukan akan terdeteksi lebih awal.
Pengawasan represif adalah “pengawasan yang dilakukan terhadap suatu kegiatan
setelah kegiatan itu dilakukan.” Pengawasan model ini lazimnya dilakukan pada
akhir tahun anggaran, di mana anggaran yang telah ditentukan kemudian
disampaikan laporannya. Setelah itu, dilakukan pemeriksaan dan pengawasannya
untuk mengetahui kemungkinan terjadinya penyimpangan.
3. Pengawasan Aktif dan Pasif
Pengawasan dekat (aktif) dilakukan sebagai bentuk “pengawasan yang
dilaksanakan di tempat kegiatan yang bersangkutan.” Hal ini berbeda dengan
pengawasan jauh (pasif) yang melakukan pengawasan melalui “penelitian dan
pengujian terhadap surat-surat pertanggung jawaban yang disertai dengan bukti-
bukti penerimaan dan pengeluaran.” Di sisi lain, pengawasan berdasarkan
pemeriksaan kebenaran formil menurut hak (rechmatigheid) adalah “pemeriksaan
terhadap pengeluaran apakah telah sesuai dengan peraturan, tidak kadaluarsa, dan
hak itu terbukti kebenarannya.” Sementara, hak berdasarkan pemeriksaan
kebenaran materil mengenai maksud tujuan pengeluaran (doelmatigheid) adalah
“pemeriksaan terhadap pengeluaran apakah telah memenuhi prinsip ekonomi,
yaitu pengeluaran tersebut diperlukan dan beban biaya yang serendah mungkin.”

F. Pengaplikasian Controlling dalam Perusahaan


Seorang ketua yang menjadi pemimpin dalam manjemen controlling bertugas
memastikan agar usaha tersebut sudah sesuai dengan standar yang berlaku di pasaran dan
telah ditentukan dengan waktu yang tepat juga. Ketua tidak hanyak memperhatikan
produknya tapi juga memperhatikan anggota yang terlibat pada usaha tersebut. Tugasnya
ialah me adanya perubahan di lingkungan organisasi hal itu menyebabkan fungsi
pengendalian harus dilakasanakan agar dampak dari perubahan perubahan tersebut segera
dapat dideteksi sehingga manajemen akan mampu menghadapi tantangan maupun
memanfaatkan adanya peluang yang disebabkan oleh perubahan ituMisalkan timbulnya
perubahan tekhnologi, adanya pesaing pesaing baru yang munculngingatkan jika ada
yang menyimpang dari produksi tersebut yang seharusnya dapat dicapai.Manajemen
pengawasan ini erat kaitannya dengan manajemen kualitas yang mana manajemen
kualitas termasuk manajemen pengawasan (controlling) juga. Selanjutnya membuat
prosedur controlling yang efektif merupakan langkah- langkah yang harus diterapkan
untuk melaksanakan kegiatan teknis maupun administrative guna menjamin
terselenggaranya kebijakan yang telah ditentukan secara ekonomis dan efisien.
Manajemen berkewajiban menciptakan prosedur yang baik sehingga menjamin
terciptanya system pengendalian manajemen yang efektif dalam meningkatkan usaha
tersebut
BAB III
KESIMPULAN

A. Kesimpulan
Controlling merupakan bagian penting dalam proses manajemen yang bertujuan untuk
mengawasi, mengevaluasi, dan mengendalikan kinerja perusahaan. Dalam makalah ini,
telah dibahas berbagai jenis controlling, fungsi-fungsi utamanya, dan faktor-faktor yang
mempengaruhi implementasinya. keberhasilan perusahaan dalam mencapai tujuan dan
strateginya sangat bergantung pada efektivitas sistem controlling yang diterapkan. Oleh
karena itu, manajer perusahaan perlu memahami dengan baik jenis-jenis controlling yang
ada, mengintegrasikannya dalam proses manajemen, dan mempertimbangkan faktor-
faktor internal dan eksternal yang dapat memengaruhi implementasi controlling tersebut.
Dalam konteks globalisasi dan persaingan bisnis yang semakin ketat, penerapan
controlling yang efektif menjadi kunci untuk memastikan kelangsungan dan pertumbuhan
perusahaan. Selain itu, perusahaan perlu terus mengkaji dan memperbarui sistem
controlling mereka agar tetap relevan dan adaptif terhadap perubahan lingkungan bisnis.

B. Saran
Dari hasil analisis, terdapat beberapa saran yang dapat diberikan untuk perusahaan
dalam mengoptimalkan penggunaan controlling manajemen:
1. Perusahaan sebaiknya memilih jenis controlling yang sesuai dengan kebutuhan
dan karakteristik operasional mereka. Hal ini akan memastikan penggunaan
sumber daya yang efektif.
2. Manajemen perlu mempromosikan budaya organisasi yang mendukung
transparansi, akuntabilitas, dan pembelajaran dari kesalahan. Hal ini akan
memotivasi karyawan untuk berpartisipasi aktif dalam proses controlling.
3. Perusahaan juga harus selalu memantau perubahan dalam lingkungan eksternal
seperti perubahan regulasi, pasar, dan kompetisi, dan merespons dengan cepat
melalui tindakan controlling yang sesuai. Dengan menerapkan jenis controlling
yang tepat, menjalankan fungsi controlling dengan efektif, dan
mempertimbangkan faktor-faktor yang memengaruhi controlling, perusahaan
dapat mencapai kinerja yang lebih baik dan menjaga daya saing mereka di pasar.
DAFTAR PUSTAKA

Hidayati, Aji Fitrian. 2019. “ Controlling pada fungsi Manajemen” https: /


/www.edukasikini.com /2019 /12 /controlling-pada-fungsi-manajemen.html?m=l.

Ghiaezaeni. 2012. “ Pengendalian”, http:


//ghiezaenimotivator.blogspot.com/2012/06/pengendalian-controling.html?m-=l.

Rhyna. 2014. “Controlling dalam Manajemen” http:


//tugaskuliahku09blogspot.com/2014/02/makalah-controlling-dalam-manajemen.html.

Anda mungkin juga menyukai