Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

AZAS-AZAS MANAJEMEN
DASAR-DASAR PENGENDALIAN MANAJEMEN

Disusun Oleh:

Sindy Agustin (22105510011)

Helga Putri Carissa Nehru (22105510014)

PRODI ADMINISTRASI BISNIS


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS ISLAM BALITAR
2022/2023
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI.............................................................................................................................2
BAB 1.........................................................................................................................................3
PENDAHULUAN.....................................................................................................................3
A. Latar Belakang................................................................................................................3
B. Rumusan Masalah...........................................................................................................3
C. Tujuan.............................................................................................................................3
BAB 2.........................................................................................................................................4
PEMBAHASAN.......................................................................................................................4
a. Pengertian Pengendalian.................................................................................................4
b. Pentingnya Pengendalian................................................................................................5
c. Proses Pengendalian........................................................................................................5
d. Jenis-jenis Pengendalian................................................................................................8
BAB 3.......................................................................................................................................11
PENUTUP...............................................................................................................................11
A. Kesimpulan...................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................12
BAB 1

PENDAHULUAN

A. LatarBelakang
Sistem pengendalian manajemen sangat diperlukan dalam sebuah perusahaan
karena sistem ini memiliki peranan yang cukup besar dalam perkembangan
perusahaan. Suatu perusahaan akan rentan mengalami kemunduran jika tidak
memiliki sistem pengendalian manajemen. Sebaliknya, perusahaan memiliki potensi
untuk berkembang jika terdapat sistem pengendalian yang baik.
Setiap perusahaan pastinya memiliki standar pengendaliannya masing-masing.
Semakin baik sistem pengendalian tersebut, maka akan sangat berpengaruh pada
perusahaan. Namun, sebagian perusahaan juga ada yang tidak terlalu memikirkan
sistem pengendalian manajemen ini. Oleh karena itu, tidak sedikit perusahaan besar
yang mengalami kemunduran ataupun bangkrut. Berdasarkan kenyataan ini, maka
setiap perusahaan dinilai harus kembali menguji dan mengkaji ulang sistem
pengendalian manajemen mereka.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari pengendalian?
2. Apasih pentingnya pengendalian?
3. Bagaimana proses pengendalian ?
4. Apa saja jenis-jenis pengendalian?

C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian pengendalian.
2. Mengetahui pentingnya pengendalian.
3. Mengetahui proses pengendalian.
4. Mengetahui jenis-jenis pengendalian.
BAB 2

PEMBAHASAN

a. Pengertian Pengendalian
Pengendalian merupakan suatu faktor penunjang penting terhadap efisiensi organisasi,
demikian juga pada perencanaan pengorganisasian, dan pengarahan. Pengendalian adalah
suatu fungsi yang positif dalam menghindarkan dan memperkecil penyimpangan-
penyimpangan dari sasaran-sasaran atau target yang direncanakan. Setiap
pengorganisasian, oleh karena itu harus memiliki sistem pengawasan (pengendalian).
Sistem pengendalian manajemen diperlukan untuk mengendalikan bagaimana strategi
dalam perusahaan berlangsung sesuai dengan rencana dan tujuannya. Kesiapan dan
kemauan perusahaan untuk mengikuti perkembangan dunia usaha yang akan selalu
menghadapi situasi dimana strategi yang direncanakan tidak terdefenisikan dengan baik.
Sistem pengendalian dalam perusahaan memiliki dua tujuan yaitu tujuan pribadi dan
tujuan organisasi. Maka sistem pengendalian dirancang untuk mencapai keselarasan
antara pencapaian tujuan pribadi dan mencapai tujuan organisasi.

Beberapa para ahli mengemukakan pengertian pengendalian diantaranya yaitu:

1.  Earl P. Strong, “Controlling is the process of regulating the various factor in an


enterprise according to the requirement of its plans.” Pengendalian adalah proses
pengaturan berbagai faktor dalam suatu perusahaan, agar pelaksanaan sesuai dengan
ketetapan-ketetapan dalam rencana.
2. Harold Koontz, “Control is the measurement and correction of the performance of
subordinates in order to make sure that enterprise objectives and the plans devised to
attain then are accomplished.” Pengendalian adalah pengukuran dan perbaikan
terhadap pelaksanaan kerja bawahan, agar rencana-rencana yang telah dibuat untuk
mencapai tujuan-tujuan perusahaan dapat terselenggara.
3.   G.R. Terry, “Contolling can be defined as the process of determining what is to be
accomplished, that is the standard, what is being accomplished, that is the
performance, evaluating the performance and if necessary applying corrective
measure so that performance takes place according to plans, that is in conformity with
the standard.“ Pengendalian dapat didefinisikan sebagai proses penentuan, apa yang
harus dicapai yaitu standar, apa yang sedang dilakukan yaitu pelaksanaan, menilai
pelaksanaan dan apabila perlu melakukan perbaikan-perbaikan, sehingga pelaksanaan
sesuai dengan rencana yaitus elaras dengan standar.

b. Pentingnya Pengendalian
Pengendalian Manajemen Penting Karena :
1. Pengendalian membantu manajermen mengetahui apakah tujuan telah tercapai
atau tidaknya beserta alasannya
2. Memberikan informasi dan umpan balik sehingga manaje rmerasa yakin dalam
pemberdayaan karyawan.
3. Membantu melindungi perusahaan dan assetnya.

Pengendalian merupakan salah satu fungsi dalam manajemen suatu organisasi.


Dimana memiliki arti suatu proses mengendalikan, mengawasi dan mengevaluasi suatu
kegiatan. Suatu pengendalian dikatakan penting karena tanpa adanya pengawasan yang
baik tentunya akan menghasilkan tujuan yang kurang memuaskan, baik bagi
organisasinya itu sendiri maupun bagi para karyawan. Fungsi Pengendalian/pengawasan
merupakan suatu unsur manajemen untuk melihat apakah segala kegiatan yang
dilaksanakan telah sesuai dengan rencana yang digariskan dan disamping itu merupakan
hal yang penting pula untuk menentukan rencana kerja yang akan datang. Pengendalian
atau pengawasan adalah pengukuran atau perbaikan terhadap pelaksanaan kerja bawahan
agar rencana-rencana yang telah dibuat untuk mencapai tujuan organisasi dapat
terselenggara denganbaik. Dalam uraian tersebut menggambarkan bahwa pengendalian
atau pengawasan dapat dirumuskan sebagai proses penentuan apa yang akan dicapai,
yaitu standar apa yang sedang dilakukan berupa; pelaksanaan, dan bila mana perlu
melakukan perbaikan-perbaikan, sehingga pelaksanaannya sesuai dengan rencana yang
ditetapkan. Pengendalian adalah proses pengawasan, perbandingan, dan perbaikan
kinerja. Sebagai langkah terakhir di proses manajemen, pengendalian memberikan
kaitan kembali ke perencanaan. Jika manajer tidak mengendalikan, manajer tidak
akan mengetahui apakah tujuan telah tercapai.

c. Proses Pengendalian
1. Perencanaan Program
Perencanaan yang rinci penting untuk mengontrol proses manajemen. Ada
beberapa tahap perencanaan program yang harus dilalui, yaitu :
a. Penentuan Tujuan
Program yang bagus harus dibuat berdasarkan tujuan atau target yang
jelas. Buat tujuan jangka pendek dan panjang, dan pastikan tujuan tersebut
mendukung visi serta misi perusahaan atau organisasi. Hal ini menjadi
pijakan untuk membuat perencanaan.
b. Penentuan Durasi Program
Pastikan menetapkandurasi untuk mencapai target program, baik
jangka pendek maupun panjang. Adanya durasi membuat setiap anggota
organisasi, karyawan, atau departemen berkomitmen untuk mencapai
tujuan dalam periode yang ditentukan.
c. Penentuan Para Penanggung Jawab
Perusahaan, organisasi, dan bisnis ukuran sedang hingga besar
memiliki departemen atau bagianberbeda. Setiap bagian harus memiliki
penanggung jawab yang bertugas memastikan aktivitas berjalan sesuai
tugas masing-masing. Serta memastikan masing-masing bagian atau
departemen memiliki penanggung jawab resmi yang diketahui semua
orang.
d. Perencanaan Manajemen Risiko
Setiap rencana kegiatan pasti memiliki risiko. Hal tersebuta dalah
sesuatu yang umum dipertimbangkan walau ada komitmen untuk
menciptakan proses manajemen yang lancar. Manajemen risiko diperlukan
untuk menciptakan reaksi cepat dalam menangani hambatan yang muncul
sehingga kegiatan manajemen bisa tetap berjalan lancar.
Manajemen risiko harus dilakukan secara menyeluruh. Setiap
departemen atau bagian organisasi harus menganalisis risiko spesifik dari
tugas-tugas mereka dan apa dampaknya terhadap tujuan bersama. Hal ini
kemudian dijadikan pertimbangan bersama ketika menyusun rencana
manajemen risiko.
Perencanaan merupakan bagian penting dari manajemen karena
merupakan panduan dasarnya. Setelah perencanaan disusun secaramatang,
menjalankan tahap lainnya akan lebih mudah karena sudah ada
panduannya.
2. Perencanaan Pembiayaan
Perencanaan pembiayaan tidak hanya membahas jumlah yang
dibutuhkan, tetapi juga sumber pembiayaan serta rencana cadangan jika ada
kebutuhan ekstra di luar perkiraan. Pembiayaan juga menyangkut pembahasan
resources yang dibutuhkan untuk menjalankan tugas-tugas dalam kegiatan
manajemen, mulai dari utilitas hingga perlengkapan kantor dan material.
3. Pelaksanaan dan Pengawasan
Perencanaan pembiayaan harus dipresentasikan di depan jajaran
pimpinan serta pihak-pihak yang bertanggungjawab terhadap perencanaan
manajemen. Hal ini untuk memastikan adanya kesepakatan terkait pembiayaan
sehingga tidak ada pemborosan atau kasus kekurangan dana. Perusahaan dan
organisasi juga harus mempertimbangkan faktor-faktor seperti pajak dan
pembayaran rutin lainnya.
Pengawasan secara terus-menerus sangat penting dalam proses
pengendalian manajemen. Dalam pelaksanaan ini, perusahaan atau organisasi
harus memastikan bahwa setiap karyawan, anggota, dan departemen
mengikuti SOP serta aturan yang telah ditentukan untuk meraih tujuan
bersama. Hal ini didukung dengan sistem pertanggung jawaban jika terjadi
kesalahan atau pelanggaran.
Pengawasan yang menyeluruh memberikan berbagai manfaat dalam
proses manajemen. Perusahaan dan organisasi bisa mendeteksi risiko atau
kesalahan sejak dini, lalu mencegah agar mereka tidak berkembang menjadi
hambatan besar. Pengawasan juga memungkinkan adanya tindakan koreksi
seketika sebelum seluruh kegiatan manajemen terpengaruh dan bahkan
terhambat.
Sebaliknya, perusahaan atau organisasi juga harus menerapkan sistem
penghargaan (reward) sesuai dengan kapasitas setiap anggota dan peraturan
terkait kompensasi yang berlaku. Hal ini berguna untuk menjaga tingkat
kepuasan staf atau anggota organisasi agar memiliki motivasi untuk
menerapkan aktivitas manajemen dengan baik. Selain kompensasi rutin,
perusahaan bisa mempertimbangkan adanya kompensasi tambahan atau
spesial untuk staf atau anggota yang melakukan tugas khusus.
4. Pencatatan dan Akunting
Pengendalian manajemen wajib melibatkan pencatatan dan akunting.
Perusahaan atau organisasi memiliki staf khusus yang melakukan pencatatan
terkait berbagai aspek manajemen, misalnya penggunaan sumberdaya,
pencapaian target harian dan mingguan, serta kendala yang dihadapi.
Pencatatan ini dilakukan dengan menggunakan sistem khusus yang sifatnya
konsisten dan dibuat berdasarkan patokan tertentu untuk memudahkan
pelaporan.
Penerapan pengendalian manajemen juga membutuhkan biaya. Proses
akunting dibutuhkan untuk mencatat setiap transaksi yang mendukung
kelancaran manajemen. Departemen atau bagian keuangan bertanggung jawab
untuk mencatat, mengumpulkan bukti transaksi, dan mempersiapkan laporan
untuk audit serta evaluasi.
5. Laporan dan Evaluasi
Terakhir, setiap pencatatan kegiatan manajemen pasti berujung pada
pelaporan. Hal ini mencakup catatan keuangan, hasil kinerja, perbandingan
kinerja pada waktu-waktu tertentu, hingga hambatan dan masalah yang
dihadapi saat pelaksanaan. Era digital memungkinkan perusahaan, organisasi,
hingga pemilik bisnis kecil untuk melakukan pencatatan dan pelaporan secara
otomatis menggunakan software dan aplikasi manajemen.
Sistem pencatatan dan pelaporan penting karena adanya kebutuhan evaluasi.
Dengan membandingkan antara standar manajemen dan laporan pelaksanaan,
kamu bisa menemukan hal-hal yang sudah sesuai standar atau yang harus
diperbaiki. Evaluasi juga menjadi dasar untuk menerapkan program pelatihan,
meningkatkan kinerja perusahaan, melakukan survey, mempekerjakan
pegawai baru, dan berbagai keputusan penting lainnya.
d. Jenis-jenisPengendalian
Sistempengendalianmanajemendapatdibagidalam 5 (lima) jenis:
1. Pengendalianpencegahan (preventive controls)
2. Pengendaliandeteksi (detective controls)
3. Pengendaliankoreksi (corrective controls)
4. Pengendalianpengarahan (directive controls)
5. Pengendaliankompensatif (compensating controls)

Rincian kelima jenis pengendalian di atas dapat dijelaskan sebagaiberikut:

1. Pengendalianpencegahan (preventive controls)

Pengendalian pencegahan dimaksudkan untuk mencegah terjadinya suatu


kesalahan. Pengendalian ini dirancang untuk mencegah hasil yang tidak
diinginkan sebelum kejadian itu terjadi. Pengendalian pencegahan berjalan
efektif apabila fungsi atau personel melaksanakan perannya. Contoh
pengendalian pencegahan meliputi: kejujuran, personel yang
kompeten,pemisahan fungsi, review pengawas dan pengendalian ganda.
Sebagaimana peribahasa mengatakan “lebih baik mencegah daripada mengobati”
demikian pula dengan pengendalian. Pengendalian pencegahan jauh lebih
murah biayanya dari pada pengendalian pendeteksian atau korektif. Ketika
dirancang kedalam sistem, pengendalian pencegahan memperkirakan kesalahan
yang mungkin terjadi sehingga mengurangi biaya perbaikannya. Namun demikian,
pengendalian pencegahan tidak dapat menjamin tidak terjadinya kesalahan atau
kecurangan sehingga masih dibutuhkan pengendalian lain untuk
melengkapinya.

2. Pengendalian deteksi (detective controls)


Sesuai dengan namanya pengendalian deteksi dimaksudkan untuk mendeteksi
suatu kesalahan yang telah terjadi. Rekonsiliasi bank atas pencocokan saldo
pada buku bank dengan saldo kas buku organisasi merupakan kunci
pengendalian deteksi atas saldo kas. Pengendalian deteksi biasanya lebih mahal
daripada pengendalian pencegahan, namun tetap dibutuhkan dengan alasan:
a. Pertama, pengendalian deteksi dapat mengukur efektivitas
pengendalian pencegahan.
b. Kedua, beberapa kesalahan tidak dapat secara efektif dikendalikan melalui
sistem pengendalian pencegahan sehingga harus ditangani dengan
pengendalian deteksi ketika kesalahan tersebut terjadi.

Pengendalian deteksi meliputi reviu dan pembandingan seperti: catatan kinerja


dengan pengecekan independen atas kinerja,rekonsilasi bank,konfirmasi saldo
bank, kas opname, penghitungan fisik persediaan, konfirmasi piutang/utang
dan sebagainya.

3. Pengendalian koreksi (corrective controls)


Pengendalian koreksi melakukan koreksi masalah-masalah yang
teridentifikasi oleh pengendalian deteksi. Tujuannya adalah supaya kesalahan
yang telah terjadi tidak terulang kembali. Masalah atau kesalahan dapat dideteksi
oleh manajemen sendiri atau oleh auditor. Apabila masalah atau kesalahan
terdeteksi oleh auditor, maka wujud pengendalian koreksinya adalah dalam bentuk
pelaksanaan tindak lanjut dari rekomendasi auditor.
4. Pengendalian pengarahan (directive controls)
Pengendalian pengarahan adalah pengendalian yang dilakukan pada saat
kegiatan sedang berlangsungdengan tujuan agar kegiatan dilaksanakan sesuai
dengan kebijakan atau ketentuan yang berlaku. Contoh atas pengendalian ini
adalah kegiatan supervisi yang dilakukan langsung oleh atasan kepada
bawahan atau pengawasan oleh mandor terhadap aktivitas pekerja.
5. Pengendalian kompensatif (compensating controls)
Pengendalian kompensatif dimaksudkan untuk memperkuat pengendalian
karena terabaikannya suatu aktivitas pengendalian. Pengawasan langsung pemilik
usaha terhadap kegiatan pegawainya pada usaha kecil karena ketidak-adanya
pemisahan fungsi merupakan contoh pengendalian kompensatif.
BAB 3

PENUTUP

A. Kesimpulan
Pada kesimpulannya, sistem pengendalian manajemen ini adalah suatu sistem
yang berisi tuntutan kepada seluruh orang yang ada didalam perusahaan untuk
menjalankan dan mengendalikan perusahaan yang baik berdasarkan asumsi-
asumsitertentu. Proses pengendalian manajemen yang formal ini memiliki beberapa
tahapan yang saling berkaitan antara yang satu dengan yang lainnya, yang terdiri dari:
pemrograman, penganggaran, operasi dan akunting, serta laporan dan analisis.
Pengendalian bertujuan untuk mengidentifikasi terjadinya deviasi atau penyimpangan
atas pelaksanaan kegiatan dibandingkan dengan perencanaan sebagai umpan balik
untuk melakukan tindakan koreksi atau perbaikan bagi pimpinan dalam mencapai
tujuan organisasi. Sistem pengendalian manajemen dapat dibagi dalam 5 (lima) jenis
yaitu pengendalian pencegahan (preventive controls), pengendalian deteksi (detective
controls), pengendalian koreksi (corrective controls), pengendalian pengarahan
(directive controls), pengendalian kompensatif (compensating controls).
DAFTAR PUSTAKA

https://accurate.id/marketing-manajemen/sistem-pengendalian-manajemen/diakses pada Senin19 Juni


2023
http://sdmberkualitas.blogspot.com/2021/06/sistem-pengendalian-manajemen.htmldiakses pada Senin
19 Juni 2023
https://seputarilmu.com/2020/06/pengendalian-manajemen.htmldiakses pada Senin 19 Juni 2023
https://dconsultingbusinessconsultant.com/proses-pengendalian-manajemen/diakses pada Senin 19
Juni 2023
https://www.studocu.com/id/document/universitas-tidar/manajemen-krisis/pengertian-dan-
pentingnya-pengendalian-manajemen/47493255diakses pada Jumat 23 Juni 2023

Anda mungkin juga menyukai