Anda di halaman 1dari 27

PENGENDALIAN DAN

PENGAWASAN
Oleh
Djuariah Chanafie, SKp.MKep
PENDAHULUAN
• Pengendalian dan Pengawasan merupakan
proses terakhir dari manajemen
• Untuk memastikan bahwa aktifitas
sebenarnya sesuai dengan aktivitas yang
direncanakan
• Berfungsi untuk menjamin kualitas serta
mengevaluasi penampilan kinerja.
PROSES MANAJEMEN KEPERAWATAN

Input Proses Output


Pelayanan
Data Keperawatan

Pengumpulan Perencanaan Pengorga Pengelolaa Pengarahan Pengaw Pengemban


Personel
Data nisasian n Pegawai asan gan Staf

Peralatan Riset

Informasi 1.Klasifikasi pasien 1. 1.Kekuasaan 1. Kendali


1. Bentuk
Fasailitas tentang Organisa Mutu
2.Penentuan keb 2. Pemecahan
1. Tujuan si
1. Pasien pegawai masalah 2. Audit
Sistem
2. Pegawai 2. Uraian 3.Penerimaan 3. Pengambilan Pasien
2. Standar Jabatan Keputusan 3.Penampilan
3. Sumber2 4.Seleksi
3. Kebijakan 3. Evaluasi Kerja
4. Perubahan
pekerjaa 5.Orientasi
4. Budget 4. Disiplin.
n 5. Mengatasi
6.Penjadwalan.
Konflik 5. Hubungan
4. Kerja 7.Penugasan
6. Komunikasi Kerja
Tim
8.Pengurangan dan Sistem 6. Komputer
absen analisa Sistem
transaksional
9.Pengurangan
pindah.
10.Pengembangan
Staf
3
PENGERTIAN PENGENDALIAN
Usaha sistimatis untuk menetapkan:
1. Standar prestasi kerja dengan tujuan
perencanaan.
2. Mendesain sistem umpan balik informasi.
3. Membanmdingkan prestasi yang sesungguhnya
dengan standar yang telah ditetapkan.
4. Menetapkan apakah ada deviasi
5. Mengukur signifikansinya.
6. Mengambil tindakan yang diperlukan untuk
memastikan bahwa sumber daya digunakan
dengan cara efektif dan efisien.
PENGAWASAN / KONTROLING
Pengontrolan penting dilakukan untuk mengetahui
fakta yang ada, sehingga bila ada issue dapat segera
direspons .
Pengertian Pemeriksaan adalah : apakah segala
sesuatu terjadi sesuai dengan :
• Rencana yang telah disepakati.
• Instruksi yang dikeluarkan.
• Prinsip-prinsip yang ditentukan
• Bertujuan untuk menunujukkan kekurangan dan
kesalahan agar dapat diperbaiki dan tidak terjadi
lagi kesalahan.
PENGAWASAN
1. Penilaian prestasi Kerja.
2. Menetapkan Standar.
3. Jaminan Keselamatan Pasien.
4. Audit Struktur : SDM, Peralatan , SAK, SOP dll
5. Audit Proses : Pelaksanaan pelayanan keperawatan
6. Audit Hasil : Produk Kerja.
7. Pengukuran Indikator mutu, kondisi pasien dan SDM
8. Survey masalah Keperawatan
9. Membandingkan standar dg penampilan
LANGKAH –LANGKAH DALAM PENGENDALIAN DAN
PENGONTROLAN

1. Menetapkan Standar dan menetapkan


metode mengukur prestasi kerja.
2. Mealakukan pengukuran prestasi kerja.
3. Menetapkan apakah prestasi kerja sesuai
standar.
4. Mengambil tindakan korektif.
P ENGENDALIAN MUTU
PELAYANAN KEPERAWATAN
• Pemeriksaan apakah segala sesuatu berjalan
sesuai dg rencana, instruksi dan prinsip.
• Usaha sistimatis untuk menerapkan standar
prestasi kerja dan berfungsi menjamin kualitas
dan mengevaluasi penampilan.
• Langkah-langkah
* Menetapkan standar dan metode pengukuran
* Melakukan pengukuran
* Apakah prestasi kerja sesuai dg standar
*Lakukan tindakan korektif
8
AUDIT KEPERAWATAN
AUDIT STRUKTUR

* Sumber Daya Manusia

 Lingk Perawatan : Fasilitas


 Organisasi
 Kebijakan
 Standar, SOP dan Rekam Medik
 Pelanggan Internal dan Eksternal
9
AUDIT PROSES
• Pengukuran pelaksanaan pelayanan keperawatan
untuk menentukan apakah standar keperawatan
tercapai
• Dilakukan dengan cara :
1. Restropektif, menelaah dokumen
pelaksanaan asuhan keperawatan mel
dokumen askep.
2. Concurent, mengobservasi saat kegiatan
pelaksanaan asuhan keperawatan
3. Peer Review, umpan balik sesama anggota
tim pelaksanaan kegiatan asuhan
keperawatan 10
AUDIT HASIL
• Audit Produk Kerja berupa :
1. Kondisi Pasien
* Keberhasilan Pasien
* Kepuasan Pasien
2. Kondisi Sumber Daya Manusia
* Kinerja : Efektifitas, Efisiensi
* Kepuasan pemberi pelayanan.
3. Indikator Mutu
BOR,ALOS, TOI, Angka Infeksi
Nosokomial, Angka Decubitus dll
11
INDIKATOR MUTU
1. Penghitungan Tempat Tidur Terpakai (BOR)
Bed Occupancy Rate adalah prosentase pemakaian tempat tidur
pada satuan waktu tertentu.
* Indikator memberikan gambaran tinggi rendahnya tingkat
pemanfaatan tempat tidur
* Standar Internasional dianggap baik : 80-90 %
Standar Nasional BOR : 70-80 %

Rumus penghitungan BOR


Rumus : Jumlah hari perawatan x 100%
Jumlah TT x Jumlah hari persatuan waktu
Catatan :
1.Jumlah hari perawatan adalah jumlah total pasien dirawat dalam satu hari kali
jumlah hari dalam satu satuan waktu pasien yg keluar hidup
2. Jumlah hari per satuan waktu. Kalau diukur persatu bulan, maka jumlahnya 28-31
hari 12
2. Penghitungan rata-rata lama rawat (ALOS)
Average Length of Stay (ALOS)
adalah rata-rata rawat seorang pasien.
Indikator ini memberikan gambaran tingkat
efisiensi dan mutu pelayanan.
ALOS ideal adalah antara 6 – 9 hari.

Rumus : Jumlah hari perawatan pasien keluar


Jumlah pasien keluar (hidup + mati)
Catatan :
1. Jumlah hari perawatan pasien keluar adalah jumlah hari perawatan
pasien keluar hidup atau mati dalam satu periode.
2. Jumlah pasien keluar (hidup atau mati) adalah jumlah pasien yang
pulang atau meninggal dalam satu periode waktu.
13
3. Penghitumgan TOI(Tempat Tidur Tidak Terisi)
Turn Over Internal (TOI)
* Adalah rata-rata hari tempat tidur tidak ditempati dari saat diisi
ke saat terisi berikutnya.
• Indikator ini memberikan gambaran tingkat efisiensi
penggunaan tempat tidur.
• Idealnya tempat tidur kosong dlm waktu 1–3 hr

• Rumus : (Jumlah TT x hari) – hari perawatan RS


Jumlah pasien keluar (hidup + mati )
Catatan :
1. Jumlah TT adalah jumlah total kapasitas yg dimiliki
2. Hari perawatan adalah jumlah total hari perawatan pasien yg keluar
3. Jumlah pasien keluar adalah jumlah pasien yg dimutasikan keluar baik
pulang, mutasi atau meninggal.

14
Tabel I.23. Rekapitulasi Mutu Umum

Decubitus Infeksi Luka.Operasi Infeksi Saluran Kemih Infeksi Infus


No Bulan Jumlah % Jumlah % Jumlah % Jumlah %
1 Januari
2 Februari
3 Maret
4 April
5 Mei
6 Juni
7 Juli
8 Agustus
9 September
10 Oktober
11 November
12 Desember
Total
Supervisi dalam Pengawasan
Supervisi merupakan salah satu fungsi manajemen
Pengawasan
Proses memastikan kegiatan dilaksanakan sesuai dg
tujuan organisasi dan standar yg ditetapkan tidak
menyimpang dan menghasilkan produk yang diinginkan,
dengan cara melakukan pengawasan terhadap
pelaksanaan kegiatan tersebut.
 Dilaksanakan oleh orang yg memiliki kemampuan untuk
mencapai tujuan asuhan keperawatan.
Dilakukan oleh atasan terhadap bawahan atau Konsultan
terhadap pelaksana.
Gaya kepemimpinan suprvisor sangat mempengaruhi
keberhasilan dalam pengeloalan SDM keperawatan.
PENGERTIAN SUPERVISI
Supervisi atau Pengawasan agar visi, misi, tujuan dan rencana yang
sudah ditetapkan dapat tercapai.
Menurut Fayol (dalam Harahap, 2000) adalah Aktivitas pembinaan
yang direncanakan untuk memeriksa apakah kegiatan sesuai dengan :
1. Rencana yang ditetapkan
2. Instruksi/kebijakan yang dikeluarkan
3. Prinsip yang ditentukan.
Untuk menunjukkan kekurangan dan kesalahan agar dapat diperbaiki
dan tidak terjadi lagi
Membantu tenaga keperawatan dan staf lain agar bekerjasama secara
efektif.
Segala bantuan dari pemimpin/penanggung jawab untuk
perkembangan perawat dan staf lain.
Bukan kontrol tapi lebih kearah bantuan pembinaan
Siagian (2005), Proses pengamatan dari seluruh kegiatan organisasi
dan sesuai rencana yang telah ditetapkan
Lanjutan Pengertian
• Supervisi tidak diartikan sebagai pemeriksaan
atau mencari kesalahan , tetapi lebih kepada
pengawasan partisipatif .
• Dalam proses pengawasan dihargai dulu
pencapaian atau hal yang positif dan
memberikan jalan keluar.
• Bawahan meras tidak sekedar dinila, tapi
merasa dibimbing untuk melakukan
pekerjaannya secara benar.
TUJUAN SUPERVISI
Fokus pada manusianya
1. Mengusahakan seoptimal mungkin kondisi kerja
yang nyaman.
a. Lingkungan fisik
b. Suasana kerja
-. Memberikan rasa bebas.
-. Mendorong untuk bekerja baik.
-. Semangat kebersamaan
-. Peralatan
2. Perhatian terhadap perencanaan, pelaksanaan dan
pengawasan hasil kerja.
TEKHNIK SUPERVISI KEPERAWATAN

Proses supervisi praktek Keperawatan :


1.Standar Keperawatan sebagai acuan.
2.Fakta pelaksanaan sebagai pembanding
tercapainya tujuan.
3.Tindak lanjut kualitas perlu dipertahankan
atau diperbaiki.
AREA YANG DISUPERVISI

1. Pengetahuan dan pengertian tentang tugas


yang akan dilaksanakan.
2. Ketrampilan yang dilakukan sesuai standar
3. Sikap dan penghargaan terhadap pekerjaan.
CARA MELAKUKAN SUPERVISI

1. Langsung
Supervisi dilakukan langsung pada kegiatan yang sedang
berlangsung dan Supervisor terlibat dalam kegiatan.
Pengarahan yang efektif :
 Pengarahan harus lengkap.
 Mudah dipahami.
 Menggunakan kata-kata yang tepat.
 Berbicara dengan jelas.
 Berikan asuhan yang logis.
 Hindari memberikan banyak arahan pd suatu saat.
 Pastikan arahan dipahami.
 Pastikan arahan dilaksanakan perlu Tindak lanjut.
Lanjutan Cara Melakukan Supervisi

2. Tidak Langsung
Supervisi melalui laporan tertulis atau lisan ,
mungkin terjadi kesenjangan fakta, tetapi
umpan balik diberikan secara tertulis

Cara memberikan Umpan Balik dan Perbaikan


saat Supervisi perlu diperhatikan .
PENERAPAN
1. Dilakukan secara optimal untuk menjamin pelayanan
sesuai dg standar mutu profesional
2. Dilaksanakan secara berjenjang
*Karu : Manajerial dan kemampuan as. keperawatan.
*Katim: Pengelolaan di timnya dan asuhan keperawatan
*Perawat Pelaksana : Kemampuan melaksanakan askep
3. Disesuaikan dengan Uraian Tugas
4. Buat Jadwal supervisi Ruangan: waktu, supervisor, yang
disupervisi dan materi supervisi

24
Gaya Kepemimpinan Supervisor
1. Gaya Partisipatif
Mengikut sertakan bawahan dalam pemecahan masalah&pengambilan
keputusan.
Bawahan mampu melakukan tapi tdk mau.
2. Gaya Konsultasi
Memberikan banyak arahan&mengambi kepts.
Bawahan tidak mamapu tapi mau mengerjakan
3. Gaya Instruksi
Hanya memberikan pengarahan .
Bawahan tidak mampu dan tidak mau.
4. Gaya Delegasi atau gaya bebas.
Supervisor dan bawahan hanya mendiskusikan batasan masalah
bersama hingga tercapai kesepakatan.
Pengambilan keputusan diserahkan pada bawahan .
Tepat untuk bawahan yang mampu Dan mau mengerjakan
EVALUASI AKTIVITAS SUPERVISI
1. Disusun scr terjadwal 6. Supervisor mengidentifikasi
2. Semua Staf mengetahui pencapaian staf dan memberi
jadwal supervisi reinforcement.
3. Materi supervisi dipahami
7. Mengidentifikasi aspek kinerja
oleh supervisor dan staf
yang perlu ditingkatkan
4. Supervisor mengorientasikan
materi supervisi kepada staf 8. Memberikan solusi dan role model
yg disupervisi bagaimana meningkatkan kinerja
5. Supervisor mengkaji kinerja 9. Menjelaskan tindak lanjut
sesuai dg materi supervisi 10. Memberikan reinforcement
terhadap pencapaian

26
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai