Anda di halaman 1dari 79

TATA KELOLA MUTU (TKM) DI

PUSKESMAS

dr. T. MARWAN NUSRI , MPH


CQI (Continuous
Quality
Improvement)
Suatu komitmen dan
pendekatan untuk
meningkatkan setiap proses
pada setiap dan antar bagian
dari organisasi spt
Puskesmas secara
berkesinambungan, yang
bertujuan untuk memenuhi
bahkan melebihi harapan
pelanggan
Schroeder, 1994
Konsep Dasar Perbaikan mutu
berkesinambungan( CQI )
• Suatu masalah akan lebih mudah dipecahkan bila dipikirkan
dan dilakukan oleh sekelompok orang secara bersama,
dengan saling percaya, menghargai, memperhatikan, dan
membantu
• Orang yang mengerjakan pekerjaan pasti lebih memahami
benar ttg pekerjaannya
• Keterlibatan bersama akan menciptakan suasana kerja yang
nyaman, lebih produktif, dan membuka kesempatan berkreasi,
berinovasi, dinamis dan efisien
• Kegiatan bersama yang berorientasi pada peningkatan mutu
akan menumbuhkan rasa tanggung jawab terhadap mutu
Prinsip-prinsip Pokok
• Setiap karyawan (dalam tim) berpartisipasi
mengemukakan pendapat, pikiran atau
pengalaman
• Proses identifikasi masalah, analisis masalah,
menyusun rencana kegiatan, melaksanakan,
memonitor, menindaklanjuti, dan
mendokumentasikan merupakan proses yang
berkelanjutan
• Semua lini manajemen sepakat utk budaya mutu
CONTINUES QUALITY IMPROVEMENT (CQI)

ContinuousQualityImprovement adalah suatu siklus atau proses yang terstruktur untuk


memperbaiki sistem dan proses kerja dalam suatu organisasi atau kegiatan.

Siklus ini mencakup:

•Identifikasi area yang berpeluang untuk perbaikan,


•Mendefinisikan masalah dalam area tersebut, menguraikan
urutan kegiatan (proses) yang terjadi di area tersebut,
•Menetapkan hasil yang diinginkan dari proses dan
persyaratan yang dibutuhkan untuk mencapainya,
•Memilih langkah-langkah spesifik dalam proses belajar,
•mengumpulkan dan menganalisis data tentang proses, dan
tindakan perbaikan,
•Pemantauan hasil tindakan
Langkah melakukan CQI
1.Problem/masalah agar dapat dijelaskan
2.Buat langkah langkah antisipatif
3.Cari akar masalah
4.Buat rencana pemecahan masalah
5.Lakukan uji coba
6.Lakukan pemecahan masalah
7.Buat /dijadikan standar

Contoh : konsep Kaizen ( Jepang = Perbaikan berkelanjutan )


Konsep/ framework “5S-KAIZEN-TQM Tree”/Pohon KAIZEN
Highly Reliable Organization
(HRO)

Quality of services
Total Quality Management

management
and
LeanMangemnt/Ramping
Leadership and commitment of
management
Positive mindset for
improveme nt of
KAIZEN quality among frontline
workers

5-S

environme
Leadership

Working
Sikap
Positif 7
Intervensi untuk memperbaikii
Mutu pelayanan
• Fokus pada pelanggan (client
centered)
• Ubah penampilan, sikap, perilaku,
citra individu pemberi pelayanan:
pengembangan sikap kepribadian,
tata busana, perbaikan
penampilan fisik, komunikasi,
perilaku asertif/Tangible.
• Kelola pengalaman pasien
• Ubah Sistem Pelayanan mis 5 S
• Ubah sistem organisasi
• Ubah lingkungan organisasi
Masalah sederhana vs
Kompleks kompleks
Sederhana
Contributing factor 2

Contributing factor 3

Contributing factor 1

Contributing factor 4

“complex problem” is composed Small problem is simple


of several “contributing composition. Ubah SOP
factors”Mis. Ubah design
ruang UGD
PDSA PDC 10
PDSA
PDCA

Masalah Masalah kompleks Masalah sederhana


Periode waktu Perlu ujicoba, membutuhkan waktu cukup lama Waktu singkat
(maksimum 6 bulan) (Few minutes – less than one month)

Proses 1) Identifikasi masalah 1) Identifikasi masalah


pelaksanaan 2) Kumpulkan data/bukti 2) Analisis masalah
3) Analisis masalah: sebab 3) Rencana solusi
4) Rencana ujicoba 4) Kerjakan
5) Ujicoba 5) Cek hasilnya
6) Pelajarai hasilnya 6) Lakukan untuk seterusnya
7) Tindak lanjut ke unit kerja lain
Penanggung Seluruh karyawan Seluruh karyawan
jawab

Key question is…


“can you come up with the solutions 11
UPAYA PERBAIKAN DAN PENINGKATAN MUTU SECARA
BERKESINAMBUNGAN

LAKUKAN DENGAN
PENDEKATAN POCQI

UJI COBA
PERBAIKAN
TINDAK LANJUT
PERBAIKAN:
Pengukuran/ KEBIJAKAN
Pengumpulan PROSEDUR
data Indikator: REPLIKASI
•Periodik
•Didokumentasik
an
•Analisis
INDIKATOR •Tindak lanjut
MUTU
PUSKESMAS

Sosialisasi
dokumentasi Komunikasi
Laporan
UPAYA MUTU BERKELANJUTAN DI PUSKESMAS

Pendekatan tim dengan menekankan proses perbaikan


yang terus- menerus, yang membutuhkan komitmen
jangka panjang organisasi dan kerjasama tim yang
efekti

Upaya perbaikan dilakukan dengan melihat indikator


keberhasilan Puskesmas (PKP, Indikator mutu)

Quality Improvement (QI) merupakan pendekatan


manajerial yang dapat digunakan untuk melakukan
reorganisasi pelayanan kesehatan pada unit layanan

Salah satu upaya perbaikan berkelanjutan dapat m e


n g a c u pa d a m o d e l Point o f care quality
improvement (POCQI) yang dikeluarkan WHO th 2017
NOLAN model
Rapid Cycle Improvement
POINT OF CARE QUALITY IMPROVEMENT (POCQI)

Model POCQI dikembangkan untuk membangun kapasitas tim mutu di fasilitas


kesehatan untuk melaksanakan proses peningkatan mutu pelayanan (QI) dengan
dukungan dari manajemen puskesmas dan Dinas Kesehatan Kabupaten.

1. Identifikasi 3. Menyusun dan


2. Melakukan
permasalahan melaksanakan
analisa 4.Suistaining
pembentukan intervensi
mendalam &
tim & perbaikan
mengukur improvement
menyusun mutu
mutu pelayanan
tujuan pelayanan-
peningkatan PDSA
mutu
Diagram 1: Empat langkah kegiatan berdasarrkan model POCQI
POINT OF CARE QUALITY IMPROVEMENT (POCQI)

Penekanan utama terletak


pada team building di antara
Proses ini melibatkan
tenaga kesehatan utk
serangkaian proses problem
menetapkan target
solving dan peningkatan
peningkatan mutu pelayanan
ketersediaan dan efisiensi

01
dan kepuasan pasien

02
penggunaan sumber yang
mengacu pada standar
tersed
pelayanan kesehatan yang
telah POCQ ia
tersedia
I
04
Pendekatan ini
menitikberatkan pada Asumsi mendasar dalam

03
demonstrasi keberhasilan model ini adalah tenaga
awal pelaksanaan upaya kesehatan berkeinginan
peningkatan mutu pelayanan untuk memastikan
yang akan bahwa semua pasien
kesehatan dan meningkatkan
memotivasi utk
mendapat pelayanan
terus kepuasan
berkerja kerja
dalamtenaga
team yang
sama kesehatan terbaik
LANGKAH-LANGKAH POINT OF CARE QUALITY IMPROVEMENT (POCQI)

LANGKAH I:
Identifikasi permasalahan,
membentuk tim dan menyusun
tujuan peningkatan mutu
PENGANTAR.
• Pada langkah pertama dilakukan
identifikasi masalah mutu pelayanan
dengan melakukan analisis terhadap
1.Mampu melakukan analisa masalah data pencapaian target pelayanan,
terhadap capaian target pelayanan; beberapa target pelayanan yang tidak
2.Mampu mengidentifikasi masalah tercapai akibat adanya masalah yang
mutu pelayanan; terkait mutu pelayanan
3.Mampu menetapkan prioritas • Dilakukankajiankajianda
permasalahan mutu dan t a d a n memprioritaskan
4.rencana tindaklanjut; permasalahan mutu yang akan
5.Mampu membentuk tim ditindaklanjuti
peningkatan mutu pelayanan; • Bagi yang baru memulai QI diharapkan
6.Mampu menyusun tujuan memprioiritaskan pada m asalah yang
peningkatan mutu dengan tepat; sederhana mudah diintervensi,
berpengaruh t e r h a d a p ke l u a r a
npelayanan,tidak membut
uhkanbanyaksumberdaya
tambahan dan dapat melibatkan
masyarakat.
POINT OF CARE QUALITY IMPROVEMENT (POCQI)

1. Identifikasi permasalahan
a. Berdasarkan masalah informasi b. Hitunglah persentase kinerja
apa saja yang dapat diambil pelayanan kesehatan
terkait “proses pelayanan berdasarkan data yang tersedia
kesehatan” dan “keluaran
pelayanan kesehatan”
Proses Kinerja Keluaran Kinerja
Proses Keluaran pelayanan (%) Pelayanan (%)
pelayanan Pelayanan
1. 1.
1. 1.
2. 2.
2. 2.
3. dst 3. dst
3. dst 3. dst
Perbaikan mutu yang
berkelanjutan
POINT OF CARE QUALITY IMPROVEMENT (POCQI)

1.2 Menetapkan prioritas permasalahan Tujuan Penting Waktu Mudah Berada Skor
yang untuk dan diukur (1- dalam total
Lakukan pemberian skor untuk memilih mungkin sasaran dukunga 5) kendali
dan menetapkan prioritas masalah, dikemba (1-5) n tim (1-5)
misal: ngkan sumber
 Penting untuk menghasilkan keluaran (possible daya (1-
terbaik aims) 5)
 Affordable baik dalam hal waktu
maupun sumber daya yang dibutuhkan.
 Mudah untuk di ukur
 Berada dalam kendali t im di unit
pelayanan
2. Memprioritaskan masalah
Pilih masalah (kesenjangan) mutu yang menurut anda perlu
ditingkatkan ?

Masalah mutu yang diprioritaskan untuk diselesaikan

1 Terlambat memberikan injeksi oxytocin dalam waktu 1 menit sesudah


persalinan

2 Bayi baru lahir yang mengalami hipotermi (temperatur < 36,5 C) dalam
satu jam sesudah dilahirkan
POINT OF CARE QUALITY IMPROVEMENT (POCQI)

1.3. Membentuk 4. Menyusun tujuan peningkatan mutu


Tim
Setelah menyusun prioritas • Kalimat “ tujuan” yang baik
permasalahan, diskusikan bersama- seyogyanya memuat kejelasan apa
sama siapa saja yang akan terlibat yang akan dicapai, siapa yang dituju,
dalam upaya peningkatan mutu tersebut. target yang akan dicapai, dan kapan
Pastikan terdapat pembagian peran target tersebut dicapai
yang jelas di dalam tim tersebut, siapa • Hal ini sesuai dengan prinsip-prinsip
yang akan menjadi pimpinan tim, ‘SMART’
anggota,
Contoh 2 tujuan yang dipilih oleh
tim
• Kesehatan maternal:
• Meningkatkan persentase ibu bersalin yang mendapat
uterotonik dalam waktu satu menit setelah persalinan
per vaginam dari 50 % menjadi 100 % dalam waktu 4
minggu
• Kesehatan neonatal:
• Menurunkan persentase Bayi baru lahir dengan
temperatur rendah (< 36,5 C) dalam satu jam
sesudah dilahirkan dari 50 % menjadi 10 % dalam
waktu 6 minggu
LANGKAH-LANGKAH POINT OF CARE QUALITY IMPROVEMENT (POCQI)

LANGKAH 2:
Melakukan analisa mendalam dan
mengukur mutu pelayanan PENGANTAR
• …..
Pada Langkah ini dilakukan
identifikasi penyebab dari
TUJUAN PEMBELAJARAN: permasalahan mutu pelayanan yang
1.Mampu menggunakan instrument telah diidentifikasi pada langkah 1
dan metode dalam m e l a k u k a n dan menyusun indikator- indikator
a n a l i s a mendalam terhadap untuk memantau kemajuan dari
permasalahan mutu pelayanan upaya perbaikan mutu yang akan
dilaksanakan
kesehatan; • Dalam tahap ini penting untuk
2.Mampu mengidentifikasi alternatif memastikan keterlibatan setiap
pemecahan masalah berdasarkan peserta untuk memahami masalah
hasil analisa mendalam; Kesehatan secara mendalam
3.Mampu menyusun indikator terkait • Secara umum terdapat empat
mutu pelayanan kesehatan, baik instrument yang digunakan untuk
indikator proses maupun outcome menganalisa permasalahan mutu
dalam model ini, meliputi
pelayanan dan menggunakannya 1. Fishbone analisis,
untuk memantau kemajuan proses 2. Five why’s analysis (Analisa akar),
peningkatan mutu pelayanan 3. Pareto principle,
4. Process flowchart.
Fig.1 Pelayanan Maternal/ care
flowchart
Mother LR Examination
Labour delivery
report reception & Eval

Oxytocin
Inj 1
min

Routine No
PPH
care

Yes
Discharge stabili
planning zed
Yes
No

discharge referral
Lakukan analisis penyebab masalah dengan
fishbone diagram (pelayanan persalinan)

Some staf do not know


The importance of Nurses are busy
oxytocin after delivery

Women do not get


uterotonic in one
minute
It is hard for
nurses to draw
an oxytocin Oxytocin and
syringe syringesare kept
Right after separated so
delivery It takes time to fill
the syringe
LANGKAH-LANGKAH POINT OF CARE QUALITY IMPROVEMENT (POCQI)

2.1 Tetapkan alat mutu yang akan


digunakan untuk melakukan analisa
mendalam

2.2. Analisis dengan menggunakan


alat-alat mutu yang dipilih
LANGKAH-LANGKAH POINT OF CARE QUALITY IMPROVEMENT (POCQI)

2.3. Tetapkan indikator pemantauan upaya


perbaikan mutu pelayanan
a. Tentukan indikator proses untuk b. Tentukan indikator keluaran untuk
mengukur kemajuan upaya mengukur kemajuan upaya
peningkatan sesuai dengan peningkatan cakupan program
prioritas masalah yang akan dicapai
Numerator Numerator
Denominator Denominator
Sumber Data Sumber Data
Penanggungjawa Penanggungjawab
b
How frequently
How frequently
2.3. Contoh indikator

1. Persentase ibu bersalin yang mendapat


uterotonik dalam waktu 1 menit setelah
persalinan ( tentukan numerator dan
denominator)
2. Persentase ibu bersalin yang mengalami
perdarahan post-partum
LANGKAH-LANGKAH POINT OF CARE QUALITY IMPROVEMENT (POCQI)

2..4 Mengumpulkan data dasar


Setelah ditetapkan indikator untuk menyelesaikan masalah maka
selanjutnya Tim Mutu Puskesmas mengumpulkan data terkait
indikator sesuai dengan waktu yang telah dirumuskan bersama

2.5 Menampilkan hasil pengumpulan data dasar baeinels


Berdasarkan data-data yang telah dikumpulkan maka gunakan data
tersebut dalam grafik time-series
Contoh visualisasi data
indikator
LANGKAH-LANGKAH POINT OF CARE QUALITY IMPROVEMENT (POCQI)

LANGKAH 3:
Menyusun dan melaksanakan PENGANTAR
intervensi perbaikan mutu •
…..
Perbaikan mutu pelayanan
pelayanan PDSA membutuhkan perubahan, akan
TUJUAN PEMBELAJARAN: tetapi perubahan itu sendiri tidak
1.Mampu mengembangkan selalu menghasilkan mutu
pelayanan yang lebih baik
ide-ide perubahan dalam
• Perubahan tersebut dapat berupa
upaya peningkatan mutu hal yang sangat sederhana
pelayanan sampai dengan sangat kompleks
2.Mampu menerapkan siklus • Pada bagian ini, bagaimana
plan- do-study-act (PDSA) menghasilkan perubahan yang
dalam penerapan ide akan meningkatkan mutu
perubahan pelayanan melalui proses PDSA
3.Mampu mengembangkan • Penerapan siklus PDSA membantu
tindak lanjut dari penerapan tim mutu untuk menerapkan ide
perubahan tersebut secara
PDSA
sistematis
LANGKAH-LANGKAH POINT OF CARE QUALITY IMPROVEMENT (POCQI)

PLAN
Tim mutu merencanakan bagaimana ide
perubahan tersebut akan dilaksanakan,
oleh siapa dan berapa lama
DO
ACTION P Tim mutu melaksanakan rencana
Tim mutu melakukan langkah
pelaksanaan tersebut sembari
perbaikan s e l a n j u t n y a b e r
d a s a r k a n h a s i l A D memonitor pelaksanaan tersebut
secara kualitatif dan kuantitatif
studi/evaluasi ide perubahan. Tim
(indicator proses dan keluaran
mutu dapat memulai
pelaksanaan PDSA dalam skala
S QI yang telah ditetapkan di
langkah 2)
kecil dan dalam waktu yang
singkat. STUDY
Tim mutu mengevaluasi pelaksanaan ide perubahan dan menentukan apakah
1) ide perubahan tersebut telah sesuai dengan kondisi fasilitas tersebut dan
dapat langsung diterapkan (Adopt), 2) diperlukan penyesuaian/perbaikan
terhadap ide perubahan tersebut (Adapt), atau 3) menganulir ide perubahan
tersebut (Abandon).
LANGKAH-LANGKAH POINT OF CARE QUALITY IMPROVEMENT (POCQI)

3.1 Mengembangkan ide perubahan


Tim mutu Puskesmas mereview hasil diagram analisa untuk memahami
apa yang menjadi penyebab penyediaan layanan sub-optimal di fasilitas
mereka.
Berdasarkan informasi yang tersedia, perubahan apa saja yang dapat
dilaksanakan untuk meningkatkan cakupan sesuai dengan masalah yang
telah ditetapkan.

S e l a n j u t n y a T i m m u t u Puskesmas kalau perlu bersama lintas


sektor memutuskan dalam lokakarya lintas sektor untuk menerapkan
kegiatan inovasi di wilayah sesuai dengan masalah yang telah
ditetapkan
LANGKAH-LANGKAH POINT OF CARE QUALITY IMPROVEMENT (POCQI)

3.2 Merencanakan siklus PDSA untuk penerapan ide perubahan


Tim mutu menerapkan (mengujicoba) inovasi sesuai dengan ide
perubahan yang telah ditetapkan
PLAN • Apa kegiatan inovasi yang akan
diujicoba oleh tim?
• Siapa pelaksana ujicoba tersebut?
• Dimana akan dilaksanakan?
• Berapa lama ujicoba akan dilakukan?
DO Lakukan uji coba
STUDY Apa hasil yang anda harapkan dari ujicoba
tersebut?
ACTION
LANGKAH-LANGKAH POINT OF CARE QUALITY IMPROVEMENT (POCQI)

3.3 Menyepakati pelaksanaan uji coba inovasi

Tim mutu Puskesmas bersama dengan lintas sektor menyepakati untuk


melaksanakan uji coba inovasi. Dilakukan diskusi dengan tim yang menjadi
sasaran inovasi terkait dengan rencana kerja yang akan dilakukan.

Dalam diskusi diajukan beberapa pertanyaan guna menguatkan pelaksanaan


uji coba inovasi

Contoh:
Menurut Anda, apa kelemahan inovasi yang akan dijalankan?
Menurut Saudara kegiatan apa yang akan ditambahkan dalam kegiatan
inovasi ini
Apa yang sebaiknya dilakukan oleh tim mutu Puskesmas selanjutanya?
……………………………………………………………………………………………………………….
LANGKAH-LANGKAH POINT OF CARE QUALITY IMPROVEMENT (POCQI)

3.4 Menyepakati rencana kerja inovasi dari tim yang menjadi


sasaran Inovasi

Tim mutu Puskesmas menyepakati inovasi yang disampaikan


oleh kelompok sasaran inovasi tentunya setelah melihat
berbagai aspek sesuai dengan dinamika yang terjadi selama
proses diskusi dan hasil pengecekan kondisi (fakta) dari sisi
dokumen maupun proses yang telah disiapkan.
LANGKAH-LANGKAH POINT OF CARE QUALITY IMPROVEMENT (POCQI)

LANGKAH 4: MOTIVASI dan


Entusiasment PENGANTAR
• …..
Kesinambungan pelaksanaan
perubahan yang meningkatkan
TUJUAN mutu pelayanan merupakan
1. Mampu membangun motivasi,
PEMBELAJARAN: salah satu komponen kunci
antusiasme dan
memberikan penghargaan dalam qualityimprovement
untuk tim; • Keterlibatan manajemen dan
2. keberhasilan
Mampu menyajikan dan
pada langkah tiga ke
direksi dalam proses quality
mendiseminasikan di fasilitas
pemangku
kepentinganterkait
3. kesehatan;
Mampu mengembangkan kebijakan- improvement merupakan salah
kebijakan
terkait untuk m e n d u k u n g p e l a k satu kunci keberhasilan
perubahan
sanaan • Penghargaan terhadap
pelayanan;
4. Mampu mendorong terjadi perubahan perubahan- perubahan yang
untu
system telah dihasilkan dan
k keberhasilan yang telah diraih
5. diujicobakan
melaksanakan perbaikan
sehingga mutu yang
menjadi bagian dapat mendorong
telah
syste
dari
mempertahankan motivasi untuk
m
terus melaksanakan perubahan-
perubahan dalam CQI
LANGKAH-LANGKAH POINT OF CARE QUALITY IMPROVEMENT (POCQI)

4.1 Memastikan kesinambungan keberhasilan perubahan di unit


pelayanan

Dapat dilakukan dengan memberikan pertanyaan/kuesioner


umpan balik .
Contoh:
Menurut bapak/ibu, apa saja yang dapat dilakukan untuk
memastikan inovasi yang telah berhasil dilaksanakan dapat
dilaksanakan secara berkesinambungan di Puskesmas ?
LANGKAH-LANGKAH POINT OF CARE QUALITY IMPROVEMENT (POCQI)

4.2 Membangun antusiasme untuk melakukan Quality Improvement

Dilakukan dengan memberikan pertanyaan/kuesioner untuk


mendapatkan masukan kepada tim Mutu Puskesmas.
Contoh:
Menurut sdr, apa saja yang dapat dilakukan untuk mendorong
antusiasme pelaksanaan Quality Improvement secara
berkesinambungan di Puskesmas ?
TERIMA
KASIH
POCQI templates/forms
1.1 Identifikasi masalah

Proses Pelayanan Outcome Pelayanan


Berapa capaian kinerja untuk masing-
masing masalah pada proses pelayanan
Proses pelayanan Capaian kinerja

3
Berapa capaian kinerja untuk masing-
masing masalah pada outcome pelayanan
Outcome pelayanan Capaian kinerja

2
1.2. Memprioritaskan
masalah
Berdasar masalah yang ada, susun tujuan yang mungkin
dikembangkan, dan prioritaskan
Tujuan yang mungkin Penting untuk Waktu dan Mudah diukur Berada Skor total
dikembangkan (possible sasaran (1-5) dukungan (1-5) dalam
aims) sumber daya (1- kendali tim
5) (1-5)
Pilih masalah (kesenjangan) mutu yang menurut anda perlu
ditingkatkan ?

Masalah mutu yang diprioritaskan untuk diselesaikan

2
Pilih masalah (kesenjangan) mutu yang menurut anda perlu
ditingkatkan ?

Masalah mutu yang diprioritaskan untuk diselesaikan

1 Terlambat memberikan injeksi oxytocin dalam waktu 1 menit sesudah


persalinan

2 Bayi baru lahir yang mengalami hipotermi (temperatur r< 36,5 C) dalam
satu jam sesudah dilahirkan
1.3. Bentuk tim

Anggota tim: Peran

Ketua tim Karakteristik ketua tim yang


diharapkan
1.4. Menetapkan tujuan untuk menyelesaikan
masalah
Tujuan harus: SMART
Contoh 2 tujuan yang dipilih oleh
tim
• Kesehatan maternal:
• Meningkatkan persentase ibu bersalin yang mendapat
uterotonik dalam waktu satu menit setelah persalinan
per vaginam dari 50 % menjadi 100 % dalam waktu 4
minggu
• Kesehatan neonatal:
• Menurunkan persentase Bayi baru lahir dengan
temperatur rendah (< 36,5 C) dalam satu jam
sesudah dilahirkan dari 50 % menjadi 10 % dalam
waktu 6 minggu
2.1. Memilih alat analisis

• Susun daftar alat-alat mutu yang dapat


digunakan untuk menganalisis masalah:
• ….
• …..
• …….
• ……..
• ………
2.2. Analisis masalah

• Analisis terhadap proses:


• Flowchart
• Analisis terhadap sebab
masalah :
• fishbone
Gambarkan flow chart pelayanan
(persalinan)
Fig.1 Maternal care flowchart
Mother LR Examination
Labour delivery
report reception & Eval

Oxytocin
Inj 1
min

Routine No
PPH
care

Yes
Discharge stabili
planning zed
Yes
No

discharge referral
Lakukan analisis penyebab masalah dengan
fishbone diagram (pelayanan persalinan)
Menggunakan flowchart untuk
analisis
Dengan memperhatikan analisis dengan flowchart dan fishbone
lakukan identifikasi faktor-faktor yang berkontribusi terhadap
terjadinya masalah

No Faktor-faktor yang berkontribusi terhadap terjadinya masalah


2.3. Menetapkan indikator untuk mengukur
keberhasilan/progress
2.3. Contoh indikator

1. Persentase ibu bersalin yang mendapat


uterotonik dalam waktu 1 menit setelah
persalinan
2. Persentase ibu bersalin yang
mengalami perdarahan post-partum
Numerator ? Denominator ?
4. Mencari data dari indikator yang dipilih
5. Visualisasikan dalam bentuk grafik
Contoh visualisasi data
indikator
3.1. Mengembangkan skenario
perubahan
Perubahan yang perlu dilakukan Bagaimana perubahan tersebut akan
memperbaiki pelayanan
3.2. Merencanakan uji coba dengan
PDSA
Plan Perubahan apa yang akan
diujicobakan ?
Siapa yang akan melaksanakan ?

Dimana perubahan akan dilakukan ?

Berapa lama ujicoba akan dilakukan ?

Do

Study Apa yang ingin dipelajari dari ujicoba


yang akan dilakukan
Act
Contoh perubahan yang dilakukan
• Bidan menyiapkan 3 spuit injeksi oxytocin pada setiap
pergantian shift
• Jika ada yang tidak terpakai digunakan pada shift
berikutnya, dan total tersedia 3 sputi ijeksi oxytocin
pada pergantian shift berikutnya
• Meminta tambahan coldpack dari farmasi, dan satu
dicadangkan ditaruh di freezer dalam upaya menjamin
kualitas injeksi oxytocin
• Dari satu siklus PDSA yang pertama, tim
akan melakukan evaluasi bagaimana
hasilnya, biasanya perlu dilakukan
penyesuaian- penyesuaian yang kemudian
diujicobakan lagi dengan siklus PDSA
berikutnya,…..dst
3.3. Apa yang selanjutnya akan dilakukan dengan
mempelajari hasil beberapa siklus PDSA yang
dilakukan
Perubahan apa saja yang perlu
ditinggalkan

Perubahan apa saja yang perlu


dilanjutkan
3.4. Mempelajari kembali ujicoba-ujicoba yang
dilakukan
• Perubahan apa saja yang telah
dilakukan:
• ….
• …..
• …..
• Daftar siklus PDSA yang telah dilakukan:
• …..
• …..
• ……
3.5. Bagaimana hasilnya

• Berdasar hasil uji coba yang telah


dilakukan, apa yang direkomendasikan
untuk dilakukan selanjutnya secara
konsisten
• Minta pendapat dari pelaksana untuk
saran perbaikan
4.1. Memelihara perbaikan
• Jika hasil ujicoba menunjukkan perbaikan, apa yang
perlu dilakukan agar perubahan tsb secara
konsisten dilakukan untuk seterusnya, agar tidak
kembali pada apa yang dilakukan sebelumnya
• ……
• …..
• ……
4.2. Membangun entusiasme untuk melakukan
perbaikan berkesinambungan

• Apa yang perlu dilakukan untuk membangun


entusiasme untuk melakukan perbaikan:
• ……
• ……
• …..
Terimakasi
h

Anda mungkin juga menyukai