Anda di halaman 1dari 35

MPI 1.

KEPEMIMPINAN
LABKESMAS
JL. Tantina No. 34 Palangka Raya

E-mail : agusmikro09@gmail.com

HP : 0813499999445

TOT Yang pernah diikuti:

1. TOT Pemeriksaan mikroskopis TB


2. TOT Pemeriksaan HIV Komprehensif
3. TOT Malaria
4. TOT Kecacingan dan filariasis
AGUS 5.
6.
TOT Surveyer Kecacingan
TOT Surveyer Malaria
7. TOT Tata Kelola Labkesmas
TUJUAN PEMBELAJARAN

Hasil Belajar:
Peserta mampu memahami Kepemimpinan Labkesmas dengan
memahami manajemen Labkesmas serta Kepemimpinan
Transformatif.

Indikator Hasil Belajar:


Peserta mampu memahami dan menjelaskan tentang:
1. Manajemen Labkesmas
2. Kepemimpinan Transformatif
MATERI POKOK

MANAJEMEN LABKESMAS KEPEMIMPINAN TRANSFORMATIF

Mengelola dalam hal perencanaan, Gaya kepemimpinan dengan memotivasi dan


pengorganisasian, penggerakan, memberdayakan orang-orang yang berada di
pengendalian atau pengawasan bawah tanggung jawabnya untuk bisa bekerja
Labkesmas, untuk mencapai sama dalam mewujudkan visi dan misi
sasaran/tujuan secara efektif dan organisasi, agar tujuan program atau kegiatan
efisien. dapat tercapai secara efektif dan efisien.
1
MANAJEMEN
LABORATORIUM KESEHATAN
MASYARAKAT
SUB MATERI

Perencanaan Penyelenggaraan Binwas & Penilaian Monitoring &


Kinerja Evaluasi
proses membuat rencana suatu sistem yang
• Pembinaan dilaksanakan • Merupakan dua
untuk mencapai tujuan dirancang untuk
untuk peningkatan kinerja kegiatan terpadu
tertentu, termasuk mengarahkan
dan kompetensi pegawai dalam rangka
mengidentifikasi tujuan pengelolaan Labkesmas. pengendalian
yang ingin dicapai, Labkesmas secara
• Pengawasan merupakan kegiatan untuk
menganalisis situasi saat profesional
upaya sistematik untuk mencapai tujuan.
ini, dan mengembangkan berdasarkan prinsip
menetapkan kinerja • Meskipun
strategi untuk mencapai transparansi, standar. merupakan satu
tujuan tersebut. akuntabilitas, tanggung
• Penilaian Kinerja Pegawai kesatuan kegiatan,
jawab, independen,
Labkesmas untuk menjamin monitoring dan
kewajaran dan
objektivitas pembinaan evaluasi memiliki
kesetaraan.
pegawai yang didasarkan fokus yang
pada sistem prestasi dan berbeda
sistem karier
PERENCANAAN

Pengumpulan Analisis Data Identifikasi Pemilihan Rumusan Tujuan


Data Keadaan Keadaan Masalah masalah Tujuan realistis,
Data SDM, Sumber Analisis Data, Gap sumber daya, Mempertimbangka bertahap dan kurun
Pembiayaan, Data Penilaian cakupan program n urgensi, waktu pencapaian
Cakupan Program ketersediaan dan kualitas ketersediaan
sumber daya dan program sumber daya dan
teknologi dan kurun waktu
regulasi

Perumusan Perumusan Penetapan Rencana Rekonsiderasi


alternatif cara mencapai program Evaluasi Mempertimbangka
pemecahan tujuan Disusun Evaluasi dilakukan n kembali
masalah, berdasarkan skala bersama lintas secara bertahap perencanaan
dengan prioritas dan program dan pada awal, berdasarkan hasil
mempertimbang target indikator lintas sektor Tengah, dan akhir evaluasi
kan sumber daya yang akan terkait kegiatan
yang tersedia dicapai
PENYELENGGARAAN

Penetapan Visi Struktur Penetapan Pelaksanaan


Misi Organisasi Layanan Kegiatan
Surveilans

Tersedianya Terlaksananya Pengelolaan Kemitraan dan


Sumber Daya Penjaminan Data dan Jejaring
Mutu Biorepositori Labkesmas
PEMBINAAN, PENGAWASAN DAN PENILAIAN
KINERJA

Pembinaan Pengawasan Penilaian Kinerja


• Dilaksanakan untuk merupakan upaya sistematik dilakukan berdasarkan
peningkatan kinerja dan untuk menetapkan kinerja perencanaan kinerja pada
kompetensi pegawai standar mencakup tingkat individu dan tingkat
Labkesmas. perencanaan dengan unit atau organisasi dengan
• Bertujuan untuk membentuk merancang sistem umpan balik memperhatikan target,
sikap pegawai agar berorientasi informasi, membandingkan capaian, hasil, dan
kepada pelaksanakan tugas kinerja aktual dengan standar manfaat yang dicapai,
dengan penuh semangat, yang telah ditentukan, serta perilaku Pegawai.
inovatif, memiliki kepedulian menetapkan sesuai atau telah
terhadap pencapaian tujuan terjadi penyimpangan.
visi dan misi
MONITORING DAN EVALUASI
MONITORING EVALUASI
• Mengumpulkan • Membandingkan status
informasi mengenai dan dampak nyata
status dan kinerja proyek terhadap target
program berdasarkan rencana operasional
target dan kegiatan • Digunakan untuk
yang telah ditentukan. menilai: Tujuan semula
• Digunakan untuk berbanding dengan
mengkaji kemajuan, Apa yang sudah
mengidentifikasi tercapai
masalah, membuat
penyesuaian.
2

KEPEMIMPINAN
TRANSFORMATIF
PENGERTIAN
KEPEMIMPINAN KEPEMIMPINAN
TRANSFORMATIF
Kepemimpinan Kepemimpinan
merupakan proses Transformatif bermakna
mempengaruhi, mentransformasikan atau
mengkoordinasi, dan mengubah sesuatu
menggerakkan menjadi bentuk lain yang
perilaku orang lain berbeda. Pemimpin
serta melakukan Labkesmas harus mampu
perubahan ke arah mentransformasikan
yang lebih positif. secara optimal sumber
daya organisasi.
KEPEMIMPINAN TRANSFORMATIF

Ciri & Implikasi Pembuatan Keputusan Manajemen Konflik


Mempunya nilai integritas dan Merupakan kegiatan pemimpin Merupakan langkah-
keadilan, menetapkan visi yang dapat dijumpai pada semua langkah yang diambil para
atau tujuan yang jelas, tingkatan dan semua bidang pelaku atau pihak ketiga
memiliki harapan yang tinggi, manajemen. Pada umumnya dalam rangka
memotivasi orang lain, suatu keputusan dibuat dalam mengarahkan perselisihan
memberi dukungan, rangka menyelesaikan / ke arah penyelesaian yang
pengakuan, dan memecahkan permasalahan atau konstruktif atau destruktif.
penghargaan, menimbulkan persoalan (problem solving).
ikatan emosional, bekerja
menginspirasi meraih sesuatu
yang tidak mungkin.
4 KOMPONEN
CIRI DAN IMPLIKASI KEPEMIMPINAN TRANSFORMATIF
Bernard M. Bass, Leadership and Performance Beyond Expectations (1985)

Inspirational Motivation Intellectual stimulation


memiliki visi yang jelas dan mampu tidak hanya menantang status quo;
mengartikulasikan visi mereka kepada juga mendorong kreativitas tim, untuk
anggota tim mengeksplorasi cara baru dalam
melakukan sesuatu dan kesempatan
baru untuk belajar.

Individualized Consideration Idealized Influence


melibatkan, menawarkan dukungan dan menjadi panutan bagi anggotanya,
dorongan kepada masing-masing individu dengan tidak hanya memimpin tapi
dalam tim, menjaga jalur komunikasi tetap memberikan contoh nyata.
terbuka sehingga anggota tim merasa bebas
untuk berbagi ide dan kontribusi dari setiap
anggota tim
CIRI DAN KARAKTER
PEMIMPIN TRANSFORMASIONAL
1) Mempunyai nilai integritas dan keadilan
2) Menetapkan visi atau tujuan yang jelas
3) Memiliki harapan yang tinggi
4) Memotivasi orang lain
5) Memberi dukungan, pengakuan, dan
penghargaan
6) Menimbulkan ikatan emosional
7) Membuat orang bekerja melampaui
kepentingan pribadi
8) Menginspirasi orang untuk meraih sesuatu yang
tidak mungkin
VISI - MISI - VALUE

Visi Misi Value


merupakan suatu rangkaian Misi merupakan suatu merupakan nilai yang
kata menggambarkan penjabaran dari visi, baik itu menjadi landasan perilaku
impian, cita-cita atau nilai inti visi lembaga, organisasi, dan motivasi pegawai serta
dari suatu lembaga atau ataupun instansi, langkah identitas bagi pegawai
organisasi, menjadi tujuan ataupun tahapan yang maupun khalayak luas dan
masa depan suatu organisasi harus dilalui untuk dapat menjadi ciri khas yang
mencapai visi yang utama membedakan sebuah
serta merupakan Langkah organisasi dengan yang lain.
untuk bisa merangsang
capaian yang tertulis di
dalam misi utama
VISI - MISI - VALUE LABKESMAS

Visi Misi Value


Menjadikan Labkesmas • Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Ramah – Cepat – Akurat -
terpercaya berkualitas Manusia Labkesmas Sesuai Dengan Terpercaya
internasional Perkembangan IPTEK.
• Meningkatkan Mutu Pengujian Yang
Cepat Dan Akurat.
• Meningkatkan Sarana Dan Prasarana
Labkesmas Sesuai Dengan
Perkembangan IPTEK.
• Menciptakan Lingkungan Kerja Yang
Aman, Nyaman Dan Harmonis.
• Menjalin Kemitraan Secara Profesional
Dengan Institusi Terkait dan Masyarakat.
KEPEMIMPINAN

Transformatif Transaksional
• Gaya kepemimpinan dimana seorang • Kepemimpinan dimana penghargaan
pemimpin menggunakan karisma dan dan hukuman digunakan sebagai
semangatnya untuk mempengaruhi dasar untuk memulai pengikut
pengikutnya. • Menekankan hubungannya dengan
• Menempatkan fokus pada nilai-nilai, para pengikutnya.
keyakinan, dan kebutuhan para • Bersifat reaktif
pengikutnya. • Paling baik untuk lingkungan yang
• Bersifat proaktif stabil.
• Cocok untuk lingkungan perubahan. • Bekerja untuk memperbaiki kondisi
• Bekerja untuk mengubah kondisi organisasi yang ada.
organisasi yang ada. • Hanya ada satu pemimpin dalam
• Bisa ada lebih dari satu pemimpin sebuah tim.
dalam satu tim. • Berfokus pada perencanaan dan
• Mendorong inovasi. pelaksanaan
PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Pengambilan keputusan adalah pemilihan alternatif perilaku
(kelakuan) tertentu dari dua atau lebih alternatif yang ada.

- George R. Terry -

Pengambilan keputusan merupakan kegiatan pemimpin yang


dijumpai pada semua tingkatan dan semua bidang
manajemen. Pada umumnya suatu keputusan dibuat dalam
rangka menyelesaikan/memecahkan permasalahan atau
persoalan (problem solving).
LANGKAH PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Rumuskan Persoalan Kumpulkan Informasi Rumuskan Alternatif
Keputusan Tindakan
Perumusan masalah ini menjadi Informasi tentang penyebab Informasi akan memberikan
penting sebagai batasan dari dari munculnya masalah. langkah konkret yang akan
proses pengambilan keputusan Identifikasi penyebab masalah, diambil dalam memecahkan
yang akan dibuat. memberikan gambaran jelas, masalah. Dirumuskan
untuk tindakan pemecahan beberapa pilihan sebagai
masalah yang akan diambil. alternatif tindakan Yang
paling diinginkan.
Analisis Alternatif yang Pilih Alternatif Terbaik Melaksanakan keputusan
Mungkin Dilakukan dan evaluasi hasilnya
alternatif tindakan untuk Pilih salah satu dari berbagai Setelah dipilih alternatif terbaik,
memudahkan pengambil alternatif tindakan terbaik. keputusan dilaksanakan. Proses
keputusan, memilih alternatif Dasar pertimbangan dari selama keputusan dijalankan
yang terbaik. sesuai dengan pemilihan alternatif selaras akan dilakukan evaluasi.
syarat tertentu dengan tujuan keputusan
yang diambil.
LANGKAH PENGAMBILAN KEPUTUSAN
1. Intuisi 3. Fakta
Intuisi atau feeling, menyangkut Informasi yang didasarkan atas fakta
perasaan dan merupakan naluri yang terkait dengan permasalahan,
dari pengambil keputusan sehingga lebih objektif untuk dianalisis.
tentang situasi masa depan yang 4. Wewenang
akan terjadi. Alternatif tindakan Dasar pengambilan keputusan
yang dipilih berdasarkan intuisi. berdasarkan wewenang, sangat terbatas
2. Pengalaman pada tugas atau wewenang dari
Informasi yang berasal dari pengambil keputusan. Informasi yang ada
pengalaman merupakan sangat sempit dan dibatasi oleh tujuan
informasi yang menganggap dari jabatan si pengambil keputusan.
situasi di sekitar permasalahan 5. Rasional
akan sama seperti yang pernah Rasionalitas berkaitan dengan objektivitas,
terjadi sebelumnya. Informasi logika dan transparansi. Hasil keputusan
untung rugi atas peristiwa yang akan sangat jelas awal dan akhirnya
sama atau mirip akan mudah karena didasarkan pada rasionalitas yang
diperhitungkan. berasal dari proses yang ilmiah.
GAYA PENGAMBILAN KEPUTUSAN

Autokratik Konsultatif
keputusan hanya dibuat oleh manajer/pengelola
manajer/pengelola berkonsultasi
dengan pihak lain sebelum
mengambil keputusan

Demokratis Delegasi
manager/pengelola berkonsultasi tanggung jawab pengambilan
dengan pihak lain untuk mendapatkan keputusan diberikan kepada tim atau
pilihan solusi sebelum diputuskan oleh rekan kerja yang dipercaya
mayoritas
MANAJEMEN KONFLIK

Konflik adalah perselisihan internal yang dihasilkan dari perbedaan ide,


nilai-nilai, dan perasaan antara dua orang atau lebih.

Marquis & Huston (1996)

Konflik adalah adanya perselisihan yang terjadi ketika tujuan, keinginan,


dan nilai bertentangan terhadap individu atau kelompok.

Kazimoto (2013)
PANDANGAN TERHADAP KONFLIK

Pandangan Pandangan Pandangan


Tradisional Hubungan Manusia Interaksionis
Menganggap semua konflik Konflik merupakan suatu hal Pimpinan justru
buruk, merugikan, dan harus yang wajar dan alami dalam mendorong terjadinya
dihindari. Oleh karena itu, setiap organisasi. Konflik tidak konflik karena adanya
untuk memperkuat konotasi dapat dihindari ataupun anggapan bahwa
negatif, konflik disinonimkan disingkirkan sehingga kelompok yang
dengan kekerasan, kelompok ini menerima tampaknya kooperatif,
destruktif, dan tidak masuk keberadaan konflik selama tenang, dan damai
akal konflik tersebut dapat cenderung memiliki sifat
membawa manfaat kerja. apatis, statis, dan minim
daya tangkap
Konflik Bermanfaat Konflik Merugikan
Konflik dapat bermanfaat jika: Konflik dapat merugikan jika:
• Menyelesaikan permasalahan penting • Memecah perhatian
• Memfasilitasi komunikasi yang jelas • Mengganggu moral tim atau individu
• Memperluas perspektif dan alternatif • Menimbulkan perpecahan dan menyulitkan
• Menciptakan solusi kerja sama
• Meningkatkan keterlibatan dan • Menekankan perbedaan
pemahaman • Menghambat kerja sama dan kekompakan
• Menyalurkan emosi, kecemasan, dan • Mengganggu jalur komunikasi
stres • Memicu perilaku yang merugikan
• Meningkatkan keterampilan

Penyebab Konflik Tindakan Mengurangi Konflik


Komunikasi yang buruk Meninjau deskripsi kerja
• Peran yang tidak jelas • Membangun hubungan baik dengan semua staf
• Tujuan yang tidak jelas • Membuat laporan status secara berkala
• Ketidaksesuaian sumber daya dan • Mengadakan pelatihan dan menilai kompetensi
harapan • Menyusun prosedur untuk tugas-tugas rutin
• Kepemimpinan yang tidak konsisten • Menyelenggarakan pertemuan manajemen
berkala
• Membuat kotak saran anonim
STRATEGI MANAJEMEN KONFLIK
● Kompetensi: Masalah dengan prioritas tinggi
dengan waktu yang terbatas
● Akomodasi: Orang pertama mengabaikan
kebutuhannya agar orang kedua dapat
memenuhi kebutuhannya; menentukan
prioritas hubungan
● Kompromi: Masing-masing memberi dan
menerima
● Kolaborasi: Semua pihak bekerja sama untuk
kebaikan organisasi
● Menghindar: Tidak memikirkan kebutuhan
Keterkaitan biaya dan manfaat
orang lain, meremehkan masalah atau tidak di antara semua unsur
memiliki kewenangan
KESIMPULAN
Kepemimpinan Labkesmas, menjadi
sangat penting untuk memastikan dan
menjamin terlaksananya fungsi labkesmas
dengan menerapkan :
• Manajemen Labkesmas.
• Kepemimpinan Transformatif.
STUDI KASUS

Tujuan :

Setelah mengikuti materi ini peserta


mampu memahami dan
melaksanakan Kepemimpian
Labkesmas dengan menerapkan
Konsep Manajeman Labkesmas
dengan Kepemimpinan Transformatif.
KASUS - 1
Di wilayah kerja Anda terjadi perubahan pimpinan
termasuk pergantian pimpinan Kepala Dinas Kesehatan,
dikarenakan Anda adalah seorang yang sudah mumpuni
bekerja di Labkesmas kurang lebih selama 5 tahun Anda
tidak dipindahkan. Anda sudah cukup dapat informasi
bahkan diundang beberapa acara mengenai
Transformasi Kesehatan di bidang Laboratorium.
Beberapa Staff laboratorium tidak memahami manfaat
penguatan labkesda menjadi labkesmas dan Kepala
Dinas Kesehatan yang baru pun tidak memahami dampak
positif peran dari pada Labkesmas, Anda sebagai Kepala
Institusi Labkesmas apa yang harus Anda lakukan?
KASUS - 2
Di Bulan September Minggu Ke-IV, Labkesmas X
sedang melaksanakan pemeriksaan sampel yang
sangat banyak dan sedang terjadi peningkatan kasus
penyakit yang berpontensi akan terus meningkat
kasusnya. Anda sebagai Kepala institusi Labkesmas X
di panggil Kepala Dinkes dan Rapat dengan Kabid
P2P, Kabid Yankes, Kabid Kesmas, Kabid SDK, serta
Kepala Sekretariat, hasil rapat, anda selaku Kepala
Institusi Labkesmas diminta untuk mengadakan
peralatan laboratorium yang diperlukan, segera.
Sebagai Kepala Institusi Labkesmas Provinsi apa yang
akan anda lakukan?
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai