PENGENDALIAN DALAM
PENGELOLAAN ASUHAN
KEPERAWATAN:
PENGENDALIAN MUTU ASUHAN
DAN PELAYANAN KEPERAWATAN
TRI MULIA HERAWATI, S.Kp., M.Kep.
Pokok Bahasan
Konsep dasar dan tujuan pengendalian 01
04
AUDIT
Audit yang berfokus pada Pengukuran pelaksanaan pelayanan Audit produk kerja
sumber daya manusia; keperawatan untuk menentukan yang dapat berupa
lingkungan perawatan apakah standar keperawatan telah tercapai. kondisi pasien, kondisi
Pemeriksaan dapat bersifat restropektif,
(termasuk fasilitas fisik, SDM, atau indikator
concurrent, atau peer review.
peralatan, organisasi, Restropektif adalah audit dengan menelaah mutu. Kondisi pasien
kebijakan, prosedur, dokumen pelaksanaan asuhan keperawatan dapat berupa
standar, SOP dan rekam melalui pemeriksaan dokumentasi asuhan keberhasilan pasien dan
medic); serta pelanggan keperawatan. Concurrent adalah kepuasan. Kondisi SDM
(internal maupun mengobservasi saat kegiatan keperawatan dapat berupa
eksternal). Standar dan sedang berlangsung. Peerreview adalah efektivitas dan efisiensi
indikator diukur dengan umpan balik sesama anggota tim terhadap serta kepuasan
pelaksanaan kegiatan
menggunakan cek list.
Indikator Mutu
Indikator Mutu a. Penghitungan lama hari rawat (BOR)
Umum b. Penghitungan rata-rata lama rawat (ALOS)
c. Penghitungan lama tempat tidur tidak terisi
(TOI)
KEYWORD KEYWORD
Indikator Mutu a. Keselamatan pasien ( patien safety)
Pelayanan b. Keterbatasan perawatan diri.
Keperawatan c. Kepuasan pasien
KEYWORD
d. Kecemasan
KEYWORD
e. Kenyamanan
f. Pengetahuan
KEYWORD
Kondisi pasien a. Audit dokumentasi asuhan keperawatan
KEYWORD b. Survey masalah baru
c. Kepuasan pasien dan keluarga
d. Penilaian kemampuan pasien dan keluarga
Kondisi SDM a. Kepuasan tenaga kesehatan: perawat,
dokter
b. Penilaian kinerja perawat
Indikator Umum : Penghitungan Tempat Tidur Terpakai (BOR)
Kenyamanan Pengetahuan
Rasa nyaman (comfort) Indikator mutu lain adalah
pengetahuan dimana salah
adalah bebas dari rasa
satunya
nyeri atau nyeri diimplementasi_x0002_kan
terkontrol. dalam program discharge
planning. Discharge planing
Pelayanan keperawatan adalah suatu proses yang
dinilai bermutu jika dipakai sebagai pengambilan
pasien merasa nyaman keputusan dalam hal
dan bebas dari rasa nyeri memenuhi kebutuhan pasien
dari suatu tempat perawatan ke
dan menyakitkan tempat lainnya. Dalam
perencanaan kepulangan,
pasien dapat dipindahkan
kerumahnya sendiri atau
keluarga, fasilitas rehabilitasi,
nursing home atau tempat
tempat lain diluar rumah sakit
Indikator Kondisi Pasien
04
Aplikasi Kualitas Pelayanan: Konsep “RATER”
Jaminan Empati
(assurance) (empathy)
Konsep “RATER” : Daya Tanggap (responsiveness)
Kualitas layanan daya tanggal adalah suatu bentuk
dalam memberikan penjelasan, agar orang yang
diberi pelayanan tanggap & menanggapi pelayanan
yang diterima, sehingga diperlukan adanya unsur
kualitas layanan daya tanggap sbb:
a. Memberikan penjelasan secara bijaksana sesuai
dengan bentuk pelayanan yang dihadapinya
b. Memberikan penjelasan yang mendetail
c. Memberikan pembinaan atas bentuk pelayanan
yang dianggap masih kurang atau belum sesuai
d. Mengarahkan setiap bentuk pelayanan dari
individu yang dilayani
e. Membujuk orang yang dilayani apabila
Daya Tanggap Responsiveness menghadapi suatu permasalah yang dianggap
bertentangan atau tidak sesuai prosedur
Konsep “RATER” : Jaminan (assurance)
Jaminan Assurance
Konsep “RATER” : Bukti Fisik (tangible)
Bentuk aktualisasi nyata secara fisik dapat terlihat
atau digunakan oleh pegawai sesuai dengan
penggunaan & pemanfaatannya yang dapat
dirasakan membantu pelayanan yang diterima oleh
orang yang menginginkan pelayanan
a. Kemampuan menunjukkan prestasi kerja
pelayanan dalam menggunakan alat &
perlengkapan kerja secara efisien & efektif
b. Kemampuan menunjukkan penguasaan
teknologi dalam berbagai akses data &
inventarisasi otomatisasi kerja sesuai dengan
dinamika & perkembangan dunia kerja yang
dihadapinya
c. Kemampuan menunjukkan integritas diri sesuai
Bukti fisik Tangible
dengan penampilan yang menunjukkan
kecakapan, kewibawaan & dedikasi kerja
Konsep “RATER” : Empati (empathy)
Bentuk kualitas layanan dari empati orang-orang
pemberi pelayanan terhadap yang mendapatkan
pelayanan harus diwujudkan dalam hal berikut:
a. Mampu memberikan perhatian terhadap
berbagai bentuk pelayanan yang diberikan,
sehingga yang dilayani merasa menjadi orang
yang penting
b. Mampu memberikan keseriusan atas aktifitas
kerja pelayanan yang diberikan, sehingga yang
dilayani mempunya kesan bahwa pemberi
pelayanan menyikapi pelayanan yang diinginkan
c. Mampu menunjukkan rasa simpatik atas
pelayanan yang diberikan, sehingga yang dilayani
merasa memiliki wibawa atas pelayanan yang
Bukti fisik Tangible
dilakukan
Konsep “RATER” : Empati (empathy)
Segala sumber daya yang Semua kegiatan dokter, Hasil akhir kegiatan dokter,
diperlukan untuk sistem perawat & tenaga profesi lain perawat & tenaga profesi
pelayanan RS meliputi M1 yang mengadakan interaksi lain terhadap pasien
secara profesional dengan
(tenaga), M2 (sanpras),
pasien. Bentuk penilaian
M3 (metode askep), M4 tentang penyakit pasien,
(dana), M5 (pemasaran), diagnosis, pengobatan, dst
dst
Indikator Mutu yang Mengacu Pada Aspek Pelayanan
q Angka infeksi nosokomial: 1–2%;
q Angka kematian kasar: 3–4%;
q Kematian pascabedah: 1–2%;
q Kematian ibu melahirkan: 1–2%;
q Kematian bayi baru lahir: 20/1.000;
q NDR (Net Death Rate): 2,5%;
q ADR (Anesthesia Death Rate)
maksimal 1/5.000;
q PODR (Post-Operation Death Rate):
1%;
q POIR (Post-Operative Infection Rate):
1%.
Indikator Mutu Pelayanan Untuk Mengukur Tingkat Efisiensi RS
Pasien terjatuh dari Pasien diberi obat salah Tidak ada obat/ alat
tempat tidur/ kamar emergensi
mandi
BOR 75-80%
ALOS 1-10 hari
TOI (Turn Over Interval) 1-3 hari
KEYWORD KEYWORD BTO (Bed Turn Over) 5-45 hari
NDR (Net Death Rate) <2,5%
GDR (Gross Death Rate) <3%
KEYWORD ADR (Anesthesia Death Rate) 1,15000
KEYWORD PODR (Post Operative Death Rate) <1%
POIR (Post Operative Infection Rate) <1%
KEYWORD NTRR (Normal Tissue Removal Rate) <10%
KEYWORD MDR (Maternal Death Rate) <0,25%
Infant Death Rate <2%
Indikator Mutu
Pelayanan Keperawatan
T H A N K S
Indikator Mutu Pelayanan Keperawatan
Pengetahuan
Kepuasan pasien
Keselamatan Pasien : Dekubitus
MFS digunakan secara luas pada pasien perawatan akut di rumah sakit
dan rawat inap yang membutuhkan perawatan jangka panjang:
1. Riwayat jatuh (history of falling): dinilai 25 bila pasien pernah jatuh.
Dinilai 0 bila pasien tidak pernah jatuh.
2. Diagnosis sekunder (secondary diagnosis): dinilai 15 bila masuk
dalam kriteria dignosis medis risiko jatuh, dan skor 0 bila tidak.
3. Pertolongan pada ambulatori (ambulatory aids): nilai 0 bila pasien
berjalan tanpa bantuan (bahkan jika dibantu oleh seorang perawat),
menggunakan kursi roda, atau istirahat di tempat tidur dan tidak
bangun dari tempat tidur sama sekali.
Pasien menggunakan kruk, tongkat, atau alat bantu jalan dinilai 15.
Bila pasien mencengkeram ke furnitur sebagai dukungan bernilai 30.
4. Terapi intravena (intravenous therapy): dinilai 20 bila mendapat
terapi intravena, jika tidak skor 0.
5. Gaya berjalan (gait): skor 0 bila gaya berjalan normal ditandai oleh
pasien berjalan dengan kepala tegak, lengan terayun bebas di sisi, dan
berjalan tanpa ragu-ragu. Skor 10 bila gaya berjalan lemah, pasien
membungkuk tetapi mampu mengangkat kepala sambil berjalan
tanpa kehilangan keseimbangan. Skor 20 bila pasien kesulitan bangkit
dari kursi, mencoba untuk bangkit dengan mendorong di lengan kursi
atau dengan menggunakan beberapa upaya untuk bangkit. Kepala
melihat ke bawah. Pasien memegang perabotan, mencari bantuan
orang, atau berjalan dengan alat bantu dan tidak dapat berjalan tanpa
bantuan ini.
7. Status mental (mental status): skor 0 bila pasien mampu menilai
kemampuannya sendiri dalam berpindah. Skor 15 bila respons pasien
tidak konsisten dengan perintah atau jika respons pasien tidak realistis
Risk level MFS Score Action
No risk 0-24 Good basic nursing care
Terdapat salah satu tanda-tanda berikut jelas: 1 Mungkin tanda-tanda pertama Observasi kanul
• sedikit nyeri dekat IV line flebitis
• sedikit kemerahan dekat IV line
Dua dari tanda berikut: 2 Tahap awal flebitis Pindahkan kanul
• nyeri pada IV line
• kemerahan
• pembengkaka
Semua tanda-tanda berikut jelas: 3 Tahap menengah flebitis Pindahkan kanul
• nyeri sepanjang kanul Pertimbangkan perawatan Infeksi
• kemerahan
• pembengkakan
Semua tanda-tanda berikut nyata: 4 Tahap lanjutan flebitis atau awal Pindahkan kanul
• Nyeri sepanjang kanul tromboflebitis Perrtimbangkan perawatan infeksi
• kemerahan
• pembengkakan
• vena teraba keras
Semua tanda-tanda berikut nyata: 5 Stadium lanjut tromboflebitis Memulai perawatan infeksi
• nyeri di sepanjang kanul
• kemerahan
• pembengkakan
• vena teraba keras
• pireksia
Ø Angka tidak
terpenuhinya
kebutuhan mandi,
berpakaian, dan
eliminasi yang
disebabkan oleh
keterbatasan diri.
Ø Angka tidak terpenuhi
kebutuhan diri(mandi, Persentase kebutuhan perawatan diri pasien:
toilet pada tingkat Jumlah pasien yang tidak terpenuhi kebutuhan diri × 100%
ketergantungan parsial Jumlah pasien dirawat dangan tingkat ketergantungan
dan total) parsial dan total
Terdapat enam aktivitas yang diperhatikan dalam
perawatan diri hal makan, BAK/BAB, mengenakan
pakaian, pergi ke toilet, berpindah dan mandi.
A Mandiri dalam makan, BAK/BAB, mengenakan pakaian,
pergi ke toilet, berpindah dan mandi.
B Mandiri semuanya, kecuali salah satu dari fungsi di atas
C Mandiri, kecuali mandi & salah satu dari fungsi di atas
D Mandiri, kecuali mandi, berpakaian dan salah satu dari
fungsi di atas
E Mandi, kecuali mandi, berpakaian, ke toilet dan salah
satu dari fungsi di atas
F Mandiri, kecuali mandi, berpakaian, ke toilet, berpindah
dan salah satu dari fungsi di atas
G Ketergantungan untuk semua fungsi di atas
Pengukuran & Analisis Kepuasan
3. Metode berpasangan
Kenyamanan
Faktor-faktor yang memengaruhi nyeri:
1. Arti nyeri terhadap individu
2. Toleransi individu terhadap nyeri
3. Ambang nyeri
4. Pengalaman lampau
5. Lingkungan
6. Usia
7. Kebudayaan
8. Kepercayaan
9. Kecemasan & stress
Angka tata laksana nyeri
Persentase pasien nyeri yang terdokumentasi dalam askep
Jumlah total pasien nyeri yang terdokumentasi X 100%
Jumlah total pasien per periode waktu tertentu
Indikasi: dewasa & anak (berusia lebih dari 9 th) atau pasien
pada semua area perawatan yang mengerti tentang
penggunaan angka untuk menentukan tingkat dari intensitas
nyeri yang dirasakan
Instruksi:
1. Menanyakan kepada pasien tentang berapa angka yang
diberikan untuk menggambarkan rasa nyeri yang saat ini
dirasakan
2. Berikan penjelasan tentang skala nyeri yang diberikan
3. Kolaborasi interdisiplin dengan pasien & keluarga
Kecemasan merupakan reaksi pertama yang muncul atau dirasakan
oleh pasien dan keluarganya disaat pasien harus dirawat mendadak
atau tanpa terencana begitu mulai masuk rumah sakit. Kecemasan
akan terus menyertai pasien dan keluarganya dalam setiap tindakan
perawatan terhadap penyakit yang diderita pasien
Tindakan
q Pengkajian pengetahuan pasien & keluarga
q Edukasi pasien, cara perawatan, pencegahan kekambuhan, dengan
melibatkan keluarga
Formula Indikator Pengetahuan Pasien