KATA PENGANTAR
2
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
LAMPIRAN-LAMPIRAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan
Tujuan dari kegiatan Sawala Budaya Garut adalah sebagai berikut :
1. Ngbrol & diskusi seputar Budaya Garut
2. Menjelaskan Undang-undang no 5 tahun 2017 tentang pemajuan kebudayaan
4. Mendorong anak muda agar terlibat dalam pelestarian objek pemajuan kebudayaan
yang ada di Kabupaten Garut.
PELAKSANAAN KEGIATAN
B. Peserta Kegiatan
Kegiatan Sawala Budaya Garut ini dihadiri oleh 200 orang Peserta yang terdiri dari
pegiat budaya, Pelajar/ mahasiswa serta masyarakat umum.
Semua tradisi budaya ini memiliki keunikan, keindahan serta nilai filosofi tersendiri,
sehingga tidak heran jika menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan yang
berkunjung ke Garut.
Peserta Kegiatan
27 | Sawala Budaya Garut (Ngawangkong Budaya Garut)
Peserta Kegiatan
Peserta Kegiatan
Tentunya dalam pembuatan laporan ini jauh dari kata sempurna, oleh
karena itu saran serta masukan kami harapkan untuk perbaikan kedepannya.
Atas perhatian serta kerjasama dari berbagai pihak, kami ucapkan terimaksih.
Penyusun
1. Lagu daerah
2. Tari daerah
3. Rumah adat
5. Menjadi pengetahuan dunia: keberagaman budaya daerah yang ada di Indonesia ini
bisa dipelajari oleh masyarakat internasional dan bisa meningkatkan wawasan dari
masyarakat internasional akan adanya suatu budaya.
6. Meningkatkan solidaritas bangsa: dengan adanya keberagaman budaya yang sudah
dianggap menjadi salah satu kekayaan bangsa akan membuat setiap warga negara
Indonesia berusaha untuk melindungi dan juga menjaga kekayaan budaya ini.
7. Menjadi identitas bangsa: seperti yang sudah disebutkan di atas bahwa keberagaman
budaya yang ada di Indonesia ini sudah menjadi salah satu identitas yang dimiliki oleh
bangsa Indonesia. Bahkan, ada beberapa budaya daerah yang ada di Indonesia yang
sudah diakui oleh dunia internasional, seperti kerajinan batik yang menjadi salah satu
dari warisan dunia.
8. Meningkatkan daya tarik wisata: adanya budaya daerah yang ada di Indonesia ini bisa
menjadi nilai jual dari daya tarik wisata yang ada di Indonesia. Budaya daerah bisa
menjadi salah satu alasan dari para wisatawan asing untuk berkunjung ke Indonesia dan
melihat kekayaan budaya daerah yang ada di Indonesia.
Nama Garut diyakini oleh sebagai orang sebagai singkatan, mulai dari Garuda Utama yang
diartikan sebagai poros Indonesia hingga 'Gagah Rongkah Unggul Tarung' atau yang bila
diartikan secara harfiah berarti gagah luar biasa dan unggul dalam pertarungan.
Masyarakat Garut sangat bangga akan warisan budaya mereka dan berusaha untuk menjaga
serta mempertahankan keberadaannya. Beberapa tradisi budaya Garut yang terkenal antara
lain Adu ketangkasan domba (adu domba), Wayang Golek, Tari Topeng Cirebon, Tari
Jaipong, Karinding, dan Ngopi Pisan, tradisi Nyaneut. Semua tradisi budaya ini memiliki
keunikan dan keindahan tersendiri, sehingga tidak heran jika menjadi daya tarik tersendiri
bagi wisatawan yang berkunjung ke Garut. Berikut beberapa tradisi budaya Garut yang
menjadi daya tarik sendiri bagi para pengunjung di Kabupaten Garut:
a) Adu Ketangkasan Domba (Adu Domba) : Menurut legenda, sejarah domba Garut
dimulai pada masa pemerintahan Bupati Suryakanta Legawa sekitar tahun 1815-1829.
Ia sering mengunjungi temannya di perguruan yang bernama Haji Saleh, yang memiliki
banyak domba. Salah satu domba milik Haji Saleh, yang dikenal sebagai si Lenjang,
diminta oleh bupati untuk dikawinkan dengan domba yang ada di pendopo kabupaten
yang bernama si Dewa. Anak dari si Dewa dan si Lenjang, yang bernama si Toblo,
kemudian berkembang biak dan menghasilkan keturunan domba Garut hingga saat ini.
Selain pertarungan dua domba jantan, ada juga kontes fisik domba. Postur dan bentuk
tubuh domba diinilai sedemikian rupa. Termasuk bentuk dan ukuran tanduk
mereka. Hal ini menghasilkan motto yang terkenal tentang domba Garut, yaitu
"Tandang di Lapang, Gandang di Lapang, Indah Dipandang serta Enak Dipanggang".
Seni ini melibatkan kontes dalam memilih bibit domba Garut terbaik sebagai raja dan
ratu bibit.
2. Wayang Golek : Wayang Golek adalah sebuah seni pertunjukan boneka kayu yang
sudah ada sejak abad ke-16 di Garut. Boneka wayang golek Garut ini dibuat dengan ciri
khas kain batik dan berbagai aksesoris khas Garut seperti ikat kepala, kain sarung, serta
pernak-pernik tradisional lainnya.
3. Ngarot : Ngarot adalah sebuah tradisi bersih desa atau lingkungan di Garut yang
dilakukan dengan cara membersihkan saluran irigasi, got, dan sungai. Tradisi ini
4. Tari Topeng Cirebon : Tari Topeng Cirebon adalah tarian tradisional daerah Garut
yang menceritakan tentang kehidupan masyarakat dan cerita rakyat. Tarian ini
dimainkan oleh beberapa penari yang mengenakan topeng dan pakaian adat Garut.
5. Tari Jaipong : Tari Jaipong adalah tarian yang berasal dari daerah Garut dan menjadi
populer di seluruh Indonesia. Tari Jaipong merupakan tarian yang menggabungkan
unsur-unsur musik tradisional dan modern.
5. Karinding : Karinding adalah alat musik tradisional khas Garut yang terbuat dari
bambu. Alat musik ini dimainkan dengan cara ditiup dan dapat menghasilkan suara yang
unik.
6. Ngopi Pisan : Ngopi Pisan adalah sebuah tradisi minum kopi yang telah menjadi bagian
dari kehidupan masyarakat Garut. Kebanyakan warga Garut meminum kopi dengan
cara diseduh dengan kain kecil yang disebut "kain sarong".
7. Tradisi Nyaneut : Nyaneut itu kebiasaan minum teh (ngeteh) pagi-pagi banget sembari
ngobrol dengan petani lain ngobrolin pertanian dan perkebunan.
Itulah beberapa tradisi budaya Garut yang kaya dan unik. Budaya Garut yang masih dijaga
dan dilestarikan oleh masyarakat Garut, menjadi bukti bahwa tradisi budaya tersebut
memiliki nilai yang penting dan perlu dilestarikan.
2. Pencak Silat