TAHUN ANGGARAN
2017
i
KATA PENGANTAR
Syukur alhamdulilah kami panjatkan atas nama Tim atas selesainya penyusunan
Pokok-pokok Pikiran Kebudayaan Kepulauan Riau tahun 2017. Penyusunan Pokok-Pokok
Pikiran Kebudayaan ini merupakan tindak lanjut dari amanah Undang-undang Nomor 5
Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan. Awalnya kegiatan ini adalah Penyusunan
Naskah Akademik Rancangan Induk Daerah Kebudayaan Provinsi Kepulauan Riau.
Karena sesuai amanah dalam UU No 5 tahun 2017 Pasal 8 bahwa Pemerintah Daerah
(Kabuoaten/Kota dan Provinsi) hanya memiiki kewenangan dalam menyusun Pokok
Pikiran Kebudayaan.
Setelah melakukan serangkaian kegiatan mulai dari rapat-rapat internal, diskusi
terbatas dan terpusat (FGD) ke Kabupaten/Kota serta konsultasi ke Kementrian
Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, akhirnya Tim dan Dinas Kebudayaan
sepakat untuk melanjutkan kegiatan dengan menggeser menjadi penyusunan Pokok-pokok
Pikiran Kebudayaan. Menurut informasi dari kementrian bahwa dokumen Pokok Pikiran
Kebudayaan Provinsi Kepulauan Riau merupakan dokumen pokok pikiran kebudayaan
kedua setelah Provinsi DI Yogyakarta.
Mengingat bahwa penyusunan dokumen ini tidak mudah maka ucapan terimakasih
patut kami sampaikan kepada seluruh pihak baik kepada Dinas Kebudayaan Provinsi,
Pemerintah Kabupaten/Kota, Lembaga Adat Melayu, aktifis kebudayaan serta pihak-pihak
lain yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa dokumen ini belum sempurna, namun sebagai
dokumen awal maka kami meyakini bahwa data dan informasi yang kami sampaikan akan
sangat bermanfaat dalam upaya pelestarian, pembinaan serta pengembangan kebudayaan
di Kepulauan Riau.
Tim Penyusun;
1. Penanggung Jawab : DR (Can). Adji Suradji Muhammad
2. Ketua Tim : DR. Abdul Malik, M.Pd
3. Anggota : Irman, SH, MH
: Imam Yudhi Prasetya, MPA
4. Pendukung : Nova Andriadi. S.Pi
ii
SEKAPUR SIRIH
Alhamdulillah, segala puji atas rahmat serta karunia yang telah diberikan kepada
kita semua sehingga pada hari ini kita masih diberi kesehatan dan kesempatan untuk
menjalankan tugas-tugas ke-khalifahan. Shalawat teriring salam semoga senantiasa
tercuurah buat junjungan alam, Nabi Muhammad SAW. Berkat perjuangan dan
pengorbanannyalah maka kita hari ini bisa membedakan mana yang haq dan mana yang
bathil.
Berbicara masalah kebudayaan maka sesungguhnya kita membicarakan tentang
nilai-nilai luhur yang telah digali oleh nenek moyang kita. Peradaban hari ini merupakan
peradaban yang lahir dari proses panjang yang telah dijalani dan dilalui oleh nenek
moyang kita dan terus menerus disempurnakan. Bersyukur kita yang tinggal dari bumi
melayu yang memiliki nilai-nilai luhur dalam berbahasa, berbusana dan berperilaku yang
sungguh mulia. Sebagai generasi berikutnya maka tugas dan tanggungjawab kita adalah
melestarikan serta mengembangkanya sesuai dengan peradaban yang berkembang saat ini
tanpa meninggalkan nilai-nilai adat dan tradisi.
Penyusunan Pokok Pikiran Kebudayaan Provinsi Kepulauan Riau merupakan
upaya nyata Dinas Kebudayaan untuk menggali dan menemukan berbagai warisan luhur
nenek moyang yang dikemudian hari akan sangat bermanfaat dalam membentengi
generasi kita dari serbuan globalisasi.
Kepada Tim Penyusun kami ucapkan terimakasih atas jerih payah dan letih
lesunya dalam menyelesaikan dokumen yang menjadi panduan Dinas Kebudayaaan dalam
menjalankan tugas dan tanggungjawabnya dalam bidang kebudayaan.
DINAS KEBUDAYAAN PROVINSI
KEPULAUAN RIAU,
Kepala,
iii
DAFTAR ISI
iv
2.2. Sejarah dan Perkembangan Budaya Provinsi Kepulauan Riau...........................16
v
4.3. Identifikasi Sumber Daya Manusia Kebudayaan, Lembaga Kebudayaan, dan
Pranata Kebudayaan di Provinsi Kepulauan Riau. ............................................80
4.4. Identifikasi sarana dan prasarana kebudayaan di Provinsi Kepulauan Riau. ......96
vi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 21 Gambar Struktur Organisasi Dinas Kebudayaan Provinsi Kepulauan Riau .96
vii
DAFTAR TABEL
Tabel 19 Identifikasi Sarana dan Prasarana Kebudayaan di Provinsi Kepulauan Riau ...96
viii
BAB I
PENDAHULUAN
Manusia pada dasarnya dibekali oleh cipta, karya dan karsa. Kebudayaan
merupakan salah satu hasil dari cipta, karya dan karsa. Oleh karenanya maka kebudayaan
akan selalu mengalami perubahan dari waktu ke waktu. Kebudayaan dapat juga diartikan
sebagai sebuah entitas yang dinamis dan tidak berhenti mengalami perubahan. Proses
pembentukan dan perubahan sebuah kebudayaan tersebut terjadi karena terdapat dinamika
internal sebagai hasil interaksi antar unsur kebudayaan dengan lingkungan sekitarnya
(alam dan sosial). Selain itu pengaruh lingkungan eksternal yang terjadi akibat globalisasi
Bunda Tanah Melayu yang Sejahtera, Berakhlak Mulia, Ramah Lingkungan dan Unggul
Kepulauan Riau tahun 2016-2021, maka dari visi tersebut diharapkan “Budaya Melayu”
tetap menjadi “soko guru” atau dasar pijakan utama dalam kehidupan sehari-hari
masyarakat Kepulauan Riau. Nilai-nilai adat dan budaya melayu tersebut harus
dilestarikan agar tidak pudar dan terpengaruh oleh budaya luar. Kondisi geografis
Kepulauan Riau yang berada di perbatasan beberapa negara membuat arus arus globalisasi
semakin deras masuk ke daerah yang dikenal dengan sebutan “Segantang Lada” ini.
1
berbagai dampak baik positif maupun negatif dan bahkan memberikan ancaman terhadap
kebudayaan melayu baik secara fisik maupun secara non-fisik. Selain dari pada itu bahwa
dunia dan menjadikan Kebudayaan sebagai investasi untuk membangun masa depan dan
Pemerintah baik atas nama negara maupun bangsa perlu memiliki dasar gagasan
atau pokok-pokok pikiran untuk menyusun berbagai kebijakan, strategi, dan program
tersebut juga merupakan amanat Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan
Kebudayaan yang ditelah disahkan pada tanggal 27 April 2017. Disahkanya rancangan
lebih 35 tahun sejak tahun 1982. Dalam Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2017 tersebut
Pasal 8 yang menyatakan bahwa “Pemajuan Kebudayaan berpedoman pada: a). Pokok
2
Pasal 8 tersebut dengan jelas membagi kewenangan masing-masing tingkat
Pokok Pikiran Kebudayaan sedangkan Pemerintah Pusat dalam hal ini kementrian yang
diharapkan terjalin sinergi dan sekaligus percepatan dalam upaya pengelolaan kebudayaan
segenap komponen bangsa untuk bersama-sama memajukan kebudayaan, dan juga terus
berusaha menuju kearah kemajuan budaya. Kemajuan budaya dengan tidak menolak
budaya baru sejauh tidak meniadakan budaya asli sehingga akan memperkaya kebudayaan
bangsa sendiri serta mempertinggi derajat kemanusiaan sebagai sebuah entitas dari sebuah
bangsa.
Kemajemukan ras, suku bangsa dan agama merupakan kekayaan yang dimiliki
oleh bangsa Indonesia dan juga Kepulauan Riau. Hal ini mengandung arti penting bagi
dinegerinya sendiri.
terencana, sistematis dan terpadu dalam membangun kebudayaan di Kepulauan Riau yang
sangat heterogen. Faktor-faktor di atas jugalah yang menjadi dasar untuk menyusun
3
Pokok-Pokok Pikiran Kebudayaan Provinsi Kepulauan Riau. Selain itu juga diperlukan
pembahasan pada Kajian Pokok Pikiran Kebudayaan Provinsi Kepuauan Riau, yang
selanjutnya akan diuraikan serta rinci dalam BAB III Pembahasan. Adapun rumusan
Kepulauan Riau?
Riau?
Kepulauan Riau?
4
1.3.Maksud dan Tujuan
Kepulauan Riau.
Tujuan dari disusunya Kajian Pokok Pikiran Kebudayaan Provinsi Kepulauan Riau
adalah :
Kepulauan Riau.
Kepulauan Riau.
5
1.5. Dasar Penyusunan Pokok-Pokok Pikiran Kebudayaan Provinsi Kepulauan Riau
yang telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun
4. Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2017 tentang Anggaran pendapatan dan Belanja
2017 Tentang Tenaga Ahli penyusun Naskah Akademik Rancangan Induk Daerah
dengan cara melakukan studi dokumentasi, observasi dan Focus Group Discussion (FGD).
keterkaitan dengan kegiatan ini baik dokumen dilingkungan Provinsi Kepulauan Riau
Dinas Kebudayaan Provinsi Kepulauan Riau maupun dari Rencana Strategis yang terkait
6
Untuk memperkuat hasil telaahan dokumen maka tim melakukan observasi di lapangan
Pembangunan Kebudayaan Provinsi Kepulauan Riau” tahun anggaran 2017 ini terdiri
dari:
7
BAB II
KAJIAN TEORITIS
orang lain. Istilah Budaya berasal dari kata Culture yang merupakan istilah bahasa asing
yang sama artinya dengan kebudayaan, berasal dari kata latin “colere” yang berarti
kebudayaan jasmaniah (material culture) yang diperlukan oleh manusia untuk menguasai
alam sekitarnya, agar kekuatan serta hasilnya dapat diabdikan pada keperluan masyarakat.
Cipta merupakan kemampuan mental, kemampuan berpikir dari orang-orang yang hidup
bermasyarakat dan antara lain menghasilkan filsafat serta ilmu pengetahuan, baik yang
berwujud murni, maupun yang telah disusun untuk langsung diamalkan dalam kehidupan
sehari-hari. Rasa dan Karsa dinamakan kebudayaan rohaniah (spritual dan immaterial
culture).2
Dalam konteks ini, hasil rasa masyarakat mewujudkan norma-norma dan nilai-nilai
kemasyarakatan yang sangat perlu untuk mengadakan tata tertip dalam pergaulan
1
Pengertian Budaya : Unsur, Ciri, Fungsi Dan Manfaat Budaya diakses pada laman
http://www.ngelmu.id/pengertian-budaya/ pada tanggal 8 Oktober 2017, Pukul 01.03 WIB
2
Ibid.
8
norma-norma dan kaidah-kaidah adalah merupakan petunjuk-petunjuk tentang bagaimana
Oleh karena itu, setiap masyarakat terdapat apa dinamakan pola-pola perilakuan
berkelakuan yang sama daripada orang-orang yang hidup bersama dalam masyarakat yang
harus diikuti oleh semua anggota masyarakat tersebut. Pola perilakuan masyarakat sangat
Budaya menjadi suatu studi yang berkembang dari masa ke masa. Perkembangan
ini melatar belakangi pemikiran para ahli untuk merumuskan secara rinci pengertian dari
budaya itu sendiri, sehingga dapat dimaknai sebagai suatu rumusan yang terinci dan dapat
berkembang menjadi pemikiran yang komperehensif. Berikut ini diuraikan pengertian dari
pengertian budaya atau kebudayaan adalah keseluruhan dari yang rumit atau
kompleks yang dalam telah terkandung kesenian, moral, adat istiadat, hukum,
bahwa pengertian budaya adalah suatu sistem mata pencaharian hidup, sistem
3
Ibid.
9
bentuk dari seluruh pengertian tentang nilai sosial, ilmu pengetahuan, norma sosial
mengandung segala pernyataan intelektual dan artisitk yang menjadi ciri khas dari
suatu masyarakat.
sistem gagasan, tindakan, dan hasil karya dari manusia didalam rangka
dengan belajar. Hal itu berarti bahwa memang hampir dari seluruh tindakan
akibat dari proses fisiologi, atau perilaku jika dia sedang membabi buta. Bahkan
tindakan manusia itu merupakan suatu kemampuan naluri yang sudah terbawa oleh
makhluk manusia yang didalam gennya secara bersama seperti minum, berjalan
dan makan, dan juga dirombak olehnya menjadi suatu tindakan yang
berkebudayaan.
budi manusia yang berasal dari hasil perjuangan manusia terhadap adanya dua
pengaruh yang kuat yaitu zaman (kodrat dan masyarakat) dan alam yang
merupakan suatu bukti dari kejayaan hidup manusia untuk bisa mengatasi segala
macam rintangan dan kesukaran yang ada didalam hidup dan penghidupannya
10
yang berguna untuk mencapai suatu kebahagiaan dan keselamatan yang pada
bahwa pengertian budaya atau kebudayaan adalah yang prinsipnya berdasar atas
segala bentuk sistem dari kebutuhan manusia. Pada setiap tingkat kebutuhan
tersebut menghadirkan suatu corak budaya yang begitu khas. Semisal, berguna
sebuah satu kesatuan atau jalinan yang rumit yang mencakup kesenian, hukum,
mengungkapkan bahwa pengertian budaya adalah suatu kode yang telah kita
pelajari secara bersama dan untuk hal itu dibutuhkan adanya komunikasi.
mesti dipelajari. Godwin C Chu telah mengatakan bahwa setiap pola budaya dan
pada setiap tindakan tersebut telah melibatkan komunikasi. Untuk bisa dipahami
maka keduanya mesti dipelajari secara bersama sama. Budaya tidak akan bisa
11
terpahami tanpa kita mempelajari komunikasi dan komunikasi tersebut hanya bisa
Inilah ciri ciri budaya yang mesti diketahui, hal tersebut perlu untuk menjadi tanda
2) Budaya bisa disampaikan dari seseorang ke seseorang yang lain, dari suatu
kelompok kepada kelompok yang lain dan dari sebuah generasi kepada generasi
selanjutnya.
4) Budaya itu memiliki sifat dinamis, suatu sistem yang akan terus berubah
disepanjang waktu.
5) Budaya itu bersifat selektif, yang merepresentasikan segala pola perilaku dari
7) Etnosentrik (menganggap bahwa budaya itu sendiri sebagai sesuatu yang terbaik
4
Ibid.
5
Ibid.
12
2.1.3. Pengertian Kebudayaan
dari para ahli ada yang menyamakan antara budaya dan kebudayaan, berdasarkan hal ini
Koentjaraningrat Kebudayaan berasal dari kata sansekerta budhayah, dari bentuk jamak
kata buddhi yang berarti budi dan akal. Ada pengertian lain mengenai asal dari kata
kebudayaan yaitu suatu perkembangan dari majemuk budidaya, artinya daya dari budi,
kekuatan dari akal. Jadi, kebudayaan adalah keseluruhan dari hasil budi dan karyanya itu.6
rencana dan strategi-strategi yang terdiri atas serangkaian model-model kognitif yang
lingkungan dan pengalamannya, serta menjadi pedoman bagi tingkah lakunya. Suatu
kebudayaan merupakan milik bersama anggota suatu masyarakat atau suatu golongan
6
Ana Musfita Yeri, Transformasi Budaya Melayu Dalam Voleh Bulang Cahaya Karya Rida K. Liamsi, Tesis,
Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret, Surakarta, 2011,
hlm. 28
13
yang terwujud dalam bentuk yang terucapkan maupun yang tidak (termasuk juga berbagai
1) Wujud Idiil, adalah kebudayaan yang bersifat abstrak, tak dapat diraba atau difoto.
Tertelak di dalam pikiran. Fungsi dari kebudayaan idiil bisasanya sebagai tata
2) Wujud Kelakuan, adalah suatu system sosial. System sosial ini terdiri dari aktivitas
lain berdasar waktu serta mengikuti pola-pola tertentu sesuai dengan adat tata
system sosial itu bersifat konkret di sekeliling masyarakat yang bisa diobservasi
dan didokumentasikan.
3) Wujud Fisik, adalah merupakan seluruh total hasil fisik dari aktivitas, perbuatan,
dan karya manusia dalam masyarakat. Bersifat konkret, berupa benda-benda yang
besar dan bergerak seperti perahu, candi, peralatan rumah tangga hingga benda
Fungsi kebudayaan yang paling utama yakni untuk dapat mempelajari warisan
yang berasal dari nenek moyang kita, apakah warisan itu baik untuk dipertahankan atau
7
Ibid.
14
Budaya dan unsur-unsur yang terdapat didalamnya itu terikat oleh waktu dan
bukanlah menjadi kuantitas yang statis. Budaya akan tetap berubah, seberapa lamban pun
dari perubahan tersebut. Kecepatan atau kelambanan perubahannya itu antara lain
bergantung dari seberapa jauh kekuatan dari kebudayaan tersebut dan seberapa besar
intensitas interaksinya terhadap budaya lainnya. Suatu budaya atau kebudayaan yang
lemah (sebagai minoritas semisalnya atau komunitas yang memiliki percaya diri yang
kurang karena sudah pernah dijajah oleh bangsa yang lain atau yang sering berinteraksi
dengan kebudayaan yang lain dimana kebudayaan tersebut lebih kuat, dominan dan maju
itu akan cepat mengalami perubahan karena disebabkan pengaruh budaya luar.
Hal ini bisa kita lihat dari Budaya Indonesia yang senantiasa cepat mengalami
perubahan karena telah dipengaruhi oleh adanya budaya barat. Kemudian sebaliknya
komunitas budaya yang memiliki intensitas komunikasi yang sedikit dengan pengaruh
budaya luar itu akan senantiasa lambat terjadi perubahan, seperti yang telah ditunjukkan
pada budaya suku eskimo yang ada di kutub utara, Suku Amish yang berasal dari
Amerika, Suku aborigin yang ada di Australia dan Budaya Suku Baduy yang ada di dalam
jawa Barat.8
Secara umum kebudayaan berada pada dimensi yang sangat luas, kebudayaan lahir
dari alam, pemikiran manusia dan tindakannya. Namun keragaman tersebut dapat dapat
digolongkan menjadi sesuatu yang umum atau universal. Menurut Koentjaraningrat ada 7
1) Bahasa;
8
Pengertian Budaya : Unsur, Ciri, Fungsi Dan Manfaat Budaya diakses pada laman
http://www.ngelmu.id/pengertian-budaya/ pada tanggal 8 Oktober 2017, Pukul 01.03 WIB
15
2) Sistem Pengetahuan;
3) Organisasional;
6) Sistem Religi;
7) Sistem Kesenian.
Dalam catatan sejarah, suku pertama yang mendiami Nusantara ini adalah suku
gathering). Periode berikutnya datang ras rumupun melayu dalam dua golongan.
semenanjung Melayu Proto Melayu. Sekitar 300 SM datang gelombang kedua yang
disebut suku Deutro Melayu, mereka mendesak suku Proto Melayu ke daerah pedalaman.
Sisanya bercampur dengan pendatang baru itu yang kemudiannya menurunkan manusia
yang kini disebut suku Melayu. Kemudiannya tercatat dalam sejarah bahwasanya
kepada pemimpin di negeri Melayu berasal dari seorang raja besar yang menguasai dunia
yaitu Iskandar Zulkarnain. Kemudian tersebut pula bahwa asal-usul raja Melayu dari
Bukit Siguntang Mahameru di Palembang sebagai salah satu pusat kekuasaan Sriwijaya.
Dari gambaran tersebut dapat diambil kira bahwa orang melayu dalam menentukan
9
Mochtar Zam, Machzumi Dawood, Tursiran Suseno dkk, “Butang Emas” Warisan Budaya Melayu Kepulauan
Riau, CV. Data Makmur Setia, Tanjungpinang, 2006, hlm. 8.
16
Menurut Muhammad Naquib al-Attas ada beberapa teori tentang kedatangan dan
penyebaran Islam di kepulauan Melayu, ini merupakan faktor yang menyebabkan orang
faktornya:10
1. Faktor perdagangan;
2. Faktor perkawinan, yaitu antara pendatang Muslim dengan wanita pribumi pada
4. Faktor politik seperti mundurnya kerajaan Hindu dan Buddha seperti Majapahit
dan Sriwijaya;
6. Faktor Otoktomi, atau keadaan dimana sesuatu itu dianggap telah ada, sejak
Kesejarahan Melayu, tentu saja ditopang oleh nilai-nilai luhur, sinergi Islam
dengan budaya Melayu menjadi sistem nilai (culture value system) yang hidup dan
sehingga tingkah laku yang dipraktekkan berdasar pada sistem nilai yang dianut. Budaya
Melayu yang tersebar luas di kepulauan nusantara dan Asia Tenggara akan mengalami
perkembangan sesuai dengan hubungannya dengan lingkungan, hal inilah yang menjadi
perbedaan antara Melayu yang terdapat di suatu daerah dengan daerah lain. Perbedaan
yang banyak dijumpai adalah pada aspek nilai ekspresif, terutama pada logat atau dialek
10
Muhammad Naquib Al-Attas, Islam dalam Sejarah dan Kebudayaan Melayu (Jakarta: Mizan, 1990), hlm. 43.
17
bahasa yang digunakan. Perbedaan tersebut tentu saja tidak dapat dilepaskan dari faktor
Kesultanan Johor, Riau-Lingga, Masa Penjajahan Belanda, Penjajahan Jepang dan Masa
Kemerdekaan.12
Kepulauan Riau adalah sebuah provinsi baru yang berada di sebelah Utara
Indonesia. Kepulauan Riau merupakan salah satu Provinsi yang baru dimekarkan melalui
yang termaktub dalam Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 111,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 423. Asal nama Kepulauan Riau
berasal dari kata “Riau”. Menurut masyarakat setempat, kata “Riau” berasal dari kata
“riuh” yang berarti ramai. Hal ini dikarenakan pada jaman dahulu, Kepulauan Riau
merupakan pusat perdagangan yang selalu ramai dikunjungi para pedagang dari negara
asing yang melintasi selat-selat kecil yang berada di Kepulauan Riau. Pada saat itu,
berjalannya waktu, masyarakat menggunakan nama riuh sebagai justifikasi dari daerah
kepulauan yang selalu ramai khususnya pada zaman Kesultanan Lingga. Pada masa
kolonial, kata “riauh” diubah menjadi Riouw untuk menyesuaikan dengan logat Belanda.
menyatukan wilayah kesultanan Siak yang berada di daratan pulau Sumatera. Seiring
berjalannya waktu, Riau memekarkan diri dengan Riau digunakan oleh kesultanan Siak
11
Sunandar. “Melayu Dalam Tantangan Globalisasi: Refleksi Sejarah dan Berubahnya Sistem Referensi Budaya.
“Jurnal Khatulistiwa-Journal of Islamic Studies, Volume 5 Nomor 1 Maret 2015: 61.
12
Mochtar Zam, Machzumi Dawood, Tursiran Suseno dkk, “Butang Emas”Op., Cit.,, hlm. 9.
18
menjadi Riau daratan dan Riau kepulauan yang berada di luar pulau Sumatera itu sendiri.
Istilah kepulauan dijadikan pembeda dengan Riau mengingat bahwa Riau diluar pulau
Sejarah Kepulauan Riau sangat erat kaitannya dengan sejarah Kerajaan Melayu
Lingga. Jika diurutkan satu persatu, maka akan ditemukan urutan yang jauh hingga ke era
kerajaan-kerajaan berikut :
a) Sriwijaya
Peran Kepulauan Riau pada era Sriwijaya, lebih tepatnya peran Kepulauan Riau
selepas Sriwijaya mulai melemah. Konon pada saat Sang Nila Utama (lebih dikenal
beliau Singgah di Pulau Bintan dan Membangun Kerajaan Bentan pada masa itu.
Kedatangan beliau ke Pulau Bintan mungkin saja pada sekitar tahun 1290M.
Sebelum Sang Nila Utama berpindah pula ke Singapura. Beliau memang tercatat
dari pihak Siam dan Majapahit yang terus menerus mengganggu kekuasaannya
b) Kemaharajaan Melaka
Pada saat Sang Nila Utama berpindah ke Melaka inilah akhirnya kerajaan Melayu
19
Titik balik sejarah Kemaharajaan Melayu dari lemah hingga menjadi kuat ini terjadi
saat Siam melakukan gempuran terhadap kerajaan Melaka dengan maksud untuk
Siam mengakui kedaulatan Melaka dan tak akan mengganggu negeri-negeri Melayu
Pada masa kejayaan ini tentulah Melaka memiliki kesatria-kesatria yang tangguh
yang bisa menjadi tokoh terdepan melindungi Raja dan Negeri. Pada saat inilah
hidup Laksmana Hang Tuah. Penetapan tahun dan tokoh dalam era 1400M-1500M
tentang siapa itu Prameswara akan dbahas dalam tulisan selanjutnya saja. Yang
jelas era tahun 1400M hingga 1500M inilah era kejayaan Kerajaan Melaka. Pada
masa kejayaan Melaka, tentunya kerajaan Bintan secara otomatis berada dalam
wilayah kekuasaan Melaka. Kalau diibaratkan dengan kondisi saat ini, maka
Hingga tibalah suatu masa awan gelap menyelubungi kota Melaka saat Portugis
Sultan dan para pembesar kerajaan berundur ke Johor lalu kemudian bermukim di
kelangsungan kejayaan Melayu untuk yang kedua kalinya. Sultan dan para
melakukan pengejaran.
20
mendapat gempuran dari kerajaan Demak, Samudera Pasai dan juga kesatria-
c) Kerajaan Johor
Meneruskan legitimasi dari kerajaan Melaka yang sudah diduduki oleh Portugis
akhirnya penerus tahta kerajaan mendirikan Kerajaan di Johor. Hal ini tentu saja tak
disenangi Portugis karena kedekatan Jarak antara Johor dan Melaka, tetapi
d) Kerajaan Johor-Riau-Pahang
Perlahan-lahan penerus kuasa di Pahang mulai stabil. Sedangkan di Johor-Riau
Pada masa Kerajaan Johor-Riau ini banyak terjadi tragedi bersejarah diantaranya.
Tragedi Sultan Mahmud Mangkat dijulang, perang dengan Siak dan Perang Riau
dengan bangsawan Bugis. Dengan bantuan pihak Bugis inilah Kerajaan Johor-Riau
21
Melaka. Laskar-laskar Melayu dari berbagai kawasan Melayu (Inderagiri, Kampar,
Mempawah dll) bersatu padu dengan tentara-tentara Bugis menyerang Melaka yang
saat itu masih diduduki Belanda. Hanya sayang perang itu berakhir setelah Raja
Haji Fisabillah terkena peluru meriam (ada pula yang mengatakan pecahan peluru).
Belanda.
e) Kerajaan Riau
Belum hilang lagi luka kekalahan di Teluk Ketapang, hadirlah pula Inggris yang
mulai ikut campur urusan kekuasaan Kerajaan Johor-Riau. Pada masa yang sama
Belanda merasa tersaingi oleh kedatangan Inggris. Di sisi lain pula para peniaga
(pedagang) di Johor dan Riau lebih suka berbisinis (berdagang) dengan Inggris
Nun jauh di tanah Eropa sana terjadi perubahan politik. Perancis yang pada awalnya
sempat menguasai Belanda akhirnya harus kalah pada perang di Waterloo dari
Inggris. Disisi lain terjadi persaingan perebutan tahta antara Abang dan Adik
(pewaris tahta) di kerajaan Johor-Riau. Alhasil terjadi peristiwa besar dalam sejarah
Kerajaan Melayu.
Sebenarnya sangat rumit untuk dipendekan kisah ini. Singkatnya persaingan antara
Abang dan Adik ini membawa kepada pemisahan kerajaan Johor-Riau. Abang
berkuasa di tanah Johor sedangkan Adik berkuasa di Daik Lingga (berkuasa atas
kesuluruhan Riau). Setelah terbagi dua, tak berapa lama kemudian Belanda dan
22
Inggris mengadakan perjanjian (Traktat London). Yang intinya berisi pembagian
wilayah jajahan antara Belanda dan Inggris. Dampak dari Traktat London ini,
f) Kerajaan Riau-Lingga
Karena ibukota Kerajaan berpusat di Lingga dan Pulau Penyengat. Kerajaan Riau
ini disebut pula dengan nama Kerajaan Riau-Lingga. Akhirnya Pada awal abad
20M kerajaan Riau Lingga ini mendapat gempuran bertubi-tubi (3 kali) dari
Belanda karena Sultan tidak mau tunduk kepada Belanda. Akibat dari serangan
Indonesia). Pada masa ini banyak pejuang Melayu yang gugur saat bertempur
dengan Belanda demi marwah bangsa Melayu dan demi tegaknya Bendera Merah
administratif Sumatera Tengah, kemudian dibagi lagi menjadi Sumatera Timur, lalu
kemudian menjadi provinsi sendiri yaitu Provinsi Riau terbentuk. Pada awal
23
terbentuknya Provinsi Riau, ibukotanya terletak di Tanjungpinang tetapi akhirnya
setelah melalui berbagai macam pertimbangan (terutama populasi dan hasil bumi)
yang awalnya Ibukota Provinsi turun satu tingkat menjadi Ibukota Kabupaten. Yaitu
Penduduk asli di Kepulauan Riau adalah Suku (Orang) Laut yang hidup di pesisir
sepanjang Kepulauan Riau. Beberapa sejarah mencatat bahwa suku Laut ini terbentuk dari
lima periode kekuasaan. yakni masa Batin (kepala klan), Kesultanan Melaka-Johor dan
sampai sekarang) (Chou, 2003:25). Adapun yang mengatakan bahwa suku Laut ini
asalnya adalah para perompak yang memiliki pengaruh kuat pada masa kerajaan
Suku Laut berperan untuk menjaga selat-selat, mengusir bajak laut, memandu para
bangsa ini biasa dikenal sebagai ‘Orang Laut’ (sea people) atau ‘Suku Sampan’ (boat
tribe/sampan tribe) yang juga terdapat pada wilayah psisir lainnya. Sedangkan dalam
berbagai karya etnografi mengenai masyarakat yang hidup di laut dan berpidah di kawasan
Asia Tenggara, kita temukan beberapa macam sebutan, seperti ‘sea nomads’, ‘sea folk’,
‘sea hunters and gatherers’ (Sopher, 1977; Chou, 2003:2; Lenhart, 2004:750), dan dalam
bahasa Thai disebut Cho Lai atau Chaw Talay (Granbom, 2005; Katanchaleekul, 2007).
24
Meskipun demikian, oleh orang Melayu Riau kepulauan mereka lebih dikenal sebagai
Keberadaan suku Laut dipengaruhi oleh kebudayaan Melayu dan pengaruh ajaran
Islam yang menyebar lewat lautan dan perdagangan. Sistem kepercayaan yang dianut oleh
suku Laut sendiri masih kepercayaan Animisme, meskipun sebagian yang lain memeluk
agama Islam dan itu pun masih bercampur dengan kepercayaan nenek moyang.
memandang bahwa daratan adalah tempat yang tak masuk akal bagi mereka. Mereka
daratan bagi mereka adalah kotor. Melihat fenomena tersebut pemerintah saat itu mencari
akal agar masyarakat suku Laut pun mau berinteraksi dengan daratan. Disebarlah beberapa
orang untuk menyebarkan ajaran Islam pada masyarakat suku Laut, menjelaskan bahwa
tinggal di Laut sekalipun belum tentu bersih dan malah mudah terkena najis, sehingga
tidak bisa menjalankan ibadah solat. Selain itu dalam himbauannya juga orang-orang suku
Laut akan diberi bantuan oleh pemerintah berupa KTP, fasilitas rumah, pendidikan,
Suku laut yang kita lihat berada pada wilayah pesisir Kepulauan Riau,
bersinggungan dengan daerah Melayu, membuat suku Laut sendiri dipengaruhi kuat oleh
bahasa Melayu. Bahkan suku Laut sendiri lebih fasih menggunakan bahasa Melayu
mereka dibandingkan bahasa Indonesia. Hal ini juga disebabkan oleh interaksi masyarakat
suku Laut yang lebih sering bersua dengan orang-orang Melayu. Hidup berpindah-pindah
juga menjadi salah satu faktor penggunaan bahasa Indonesia yang tidak lancar.
25
Orang-orang suku Laut menganggap bahwa diri mereka adalah Melayu asli,
mereka pun menjaga betul garis keturunannya. Namun, hal ini ditentang oleh orang
Melayu pada umumnya (yang tinggal di darat). Orang Melayu sendiri membuat beberapa
catatan apa saja yang harus dilakukan oleh orang Melayu, maka tersebutlah beberapa
syarat, seperti: sunat (bagi laki-laki), tidak memakan babi dan menenggak minuman
beralkohol, menaati tata-cara Islam dalam pemakaman, mengucap dua kalimat syahadat,
kawin-cerai secara Islam, bersembayang lima waktu sehari secara Islam, membangun
masjid di lingkungan kampung/desa, solat pada dua hari raya Islam (Idul Fitri dan Idul
Adha), solat Jumat, menjalani puasa di bulan Ramadan, memberi zakat, dan bila mampu
melaksanakan ibadah haji (Chou, 2003:28). Dengan demikian, apabila hal-hal tersebut
tidak diyakini dan dijalani, maka mereka bukanlah benar-benar orang Melayu.
Berdasarkan penolakan tersebut suku Laut pada akhirnya berada pada bagian
paling luar dari keturunan asli Melayu. Merasa diri sebagai orang Melayu, suku Laut
mengusung pola patrilineal atau garis keturunan ayah sebagai pola kekerabatan. Mereka
Sebagian besar mata pencaharian masyarakat suku Laut adalah nelayan. Hampir
semua orang di suku Laut melakukan aktivitas yang berkaitan dengan laut, baik nelayan,
memancing, dan lainnya. Bahkan kebiasaan warga suku Laut pada malam hari adalah
memancing. Warga suku Laut mempercayai bahwa memancing pada tengah malam akan
sederhana (getek) dan tombak. Jika mereka tidak mendapatkan ikan mereka tidak boleh
26
Suku Laut adalah suku yang sulit berakulutrasi, sehingga pengetahuan yang
mereka dapatkan adalah apa yang mereka pelajari di laut. Jangan bicara soal mesin-mesin
canggih, hanya getek dan tombak sebagai alat yang digunakan dalam menangkap ikan.
Saat pemerintah mencoba memasukan pendidikan pada anak suku Laut, ini menjadi kerja
keras para pengajar. Pasalnya sopan santun yang terbentuk di suku Laut menjadi hal yang
Provinsi Kepulauan Riau memiliki kekayaan khasanah budaya baik yang bersifat
tangible (aset budaya yang kasat mata) maupun intangible (aset budaya yang tidak kasat
peninggalan budaya Melayu sebagaimana terdapat di Pulau Penyengat dan daerah lainnya.
Kemajuan yang dicapai sejak masa kerajaan Melayu Riau, terutama di Pulau
Penyengat, antara lain di bidang ilmu pengetahuan, agama, dan pembangunan gedung-
gedung yang bersifat monumental, seperti Masjid Sultan Riau, Istana Sultan, Gedung
Rusydiah Club, Perpustakaan, Percetakan dan sebagainya pada masa pemerintahan Raja
Jakfar YDM Riau VI (1808-1832) hingga Raja Abdurrahman YDM Riau XI (1899- 1911).
Akan tetapi sebagian dari bangunan tersebut tidak dapat kita saksikan secara utuh lagi dan
hanya berupa puing-puingnya saja, kecuali Masjid Sultan Riau di Penyengat dan Mesjid
Jami’ di Lingga yang masih berfungsi dan digunakan oleh penduduk untuk beribadah
setiap hari. Situs dan aset kekayaan budaya tersebut belum terkelola secara baik dan
27
dan pemanfaatan kekayaan budaya Melayu baik di kalangan masyarakat maupun aparat
pengelola kebudayaan.
Bahasa Indonesia yang menjadi bahasa nasional berasal dari bahasa Melayu yang
pada awalnya merupakan lingua franca dalam pergaulan antar suku bangsa. Kebesaran
sejarah dan peran budaya Melayu Kepulauan Riau dalam perkembangan kebudayaan
nasional tidak diragukan lagi. Pemakaian bahasa Melayu dan Gurindam 12 adalah hasil
Masyarakat Kepulauan Riau juga mempunyai minat dan perhatian yang kuat
terhadap kesenian. Beberapa kesenian yang berkembang adalah Gurindam 12, Pantun,
Makyong, Bangsawan, Joget, Zapin, Gazal, Barzanji, Berdah, Tari Gobang, Tari
Melemang, Wayang Cecak, Pencak Silat, Mendu, dan Kompang. Sayangnya, kesenian asli
Melayu seperti Makyong, Bangsawan dan Gazal tersebut saat ini nyaris punah. Sedangkan
pantun sudah mulai dikembangkan baik dengan pemakaian dalam kehidupan sosial
juga kesenian baik tari maupun lagu tradisional sudah mulai dikembangkan dalam bentuk
pembinaan sanggar dan festival lagu dan tari tradisional Melayu. Kesenian Gazal yang
merupakan kelompok musik, saat ini hanya terdapat di Pulau Penyengat, hanya dimainkan
oleh para seniman tua dan sulit ditemukan pemain muda. Faktor yang mempengaruhi
sulitnya pemain muda ikut dalam kesenian gazal, adalah terhambatnya proses regenerasi,
lembaga seni dan budaya dalam pembinaan kesenian gazal. Hal ini disebabkan kurangnya
kesadaran akan pentingnya seni dan budaya sebagai jati diri bangsa, ditambah dengan
28
kuatnya pengaruh informasi melalui media elektronik dan karena derasnya arus
kelengkapannya, maupun ragam hias yang terdapat pada songketnya serta nilai semangat
kelompok yang tersimbol dalam ragam hias dan ukiran itik pulang petang, semut beriring,
dan siku keluang. Disamping itu ada juga simbol yang menggambarkan kesuburan dan
kemakmuran yang tersimbol dalam ragam hias akar pakis, bunga kundur, dan tampuk
manggis. Pembinaan lembaga seni dan budaya sudah dilakukan secara bertahap dan
budaya diberikan bantuan dan pembinaan secara berkala dan terus menerus agar kesadaran
masyarakat akan seni dan budaya tetap berkembang dan terpelihara dengan baik.
dan budaya disamping memberdayakan lembaga adat Melayu yang sudah ada dengan
Tuhan Yang Maha Esa telah menganugerahkan bangsa Indonesia kekayaan atas
keberagaman suku bangsa, adat istiadat, bahasa, pengetahuan dan teknologi lokal, tradisi,
kearifan lokal, dan seni. Keberagaman tersebut merupakan warisan budaya bangsa bernilai
29
Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan
umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang
ayat (1) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 mengamanatkan
nilai budayanya".
bersifat dinamis, yang ditandai oleh adanya interaksi antar-Kebudayaan baik di dalam
negeri maupun dengan budaya lain dari luar Indonesia dalam proses dinamika perubahan
dunia.
tantangan, dan peluang dalam memajukan Kebudayaan Nasional Indonesia. Untuk itu,
sesuai dengan prinsip "Trisakti" yang disampaikan oleh Ir. Soekarno sebagai pendiri
Negara Kesatuan Republik Indonesia dalam pidato tanggal 17 Agustus 1964, yaitu
berdaulat secara politik, berdikari secara ekonomi, dan berkepribadian dalam Kebudayaan.
Langkah strategis berupa upaya Pemajuan Kebudayaan tersebut harus dipandang sebagai
30
investasi untuk membangun masa depan dan peradaban bangsa, bukan sebagai beban
biaya.
Republik Indonesia, dan Bhinneka Tunggal Ika. Asas Pemajuan Kebudayaan Nasional
warisan budaya bangsa, dan mempengaruhi arah perkembangan peradaban dunia sehingga
sehingga wujud kebudayaan itu nyata dapat dimajukan. Pada ketentuan Pasal 5 Undang-
1. Tradisi Lisan
masyarakat, antara lain, sejarah lisan, dongeng, rapalan, pantun, dan cerita
rakyat.
2. Manuskrip
31
Manuskrip adalah naskah beserta segala informasi yang terkandung di
dalamnya, yang memiliki nilai budaya dan sejarah, antara lain, serat, babad,
3. Adat Istiadat
Adat istiadat adalah kebiasaan yang didasarkan pada nilai tertentu dan
pada generasi berikutnya, antara lain, tata kelola lingkungan dan tata cara
penyelesaian sengketa
4. Ritus
Ritus adalah tata cara pelaksanaan upacara atau kegiatan yang didasarkan pada
nilai tertentu dan dilakukan oleh kelompok masyarakat secara terus menerus
5. Pengetahuan Tradisional
semesta.
6. Teknologi Tradisional
32
Teknologi tradisional adalah keseluruhan sarana untuk menyediakan barang-
barang atau cara yang diperlukan bagi kelangsungan atau kenyamanan hidup
7. Seni
Seni adalah ekspresi artistik individu, kolektif, atau komunal, yang berbasis
dalam berbagai bentuk kegiatan dan/ atau medium. Seni antara lain seni
pertunjukan, seni rupa, seni sastra, film, seni musik, dan seni media.
8. Bahasa
9. Permainan Rakyat
tertentu dan dilakukan oleh kelompok masyarakat secara terus menerus dan
Olah raga tradisional adalah berbagai aktivitas fisik dan/ atau mental yang
33
pada nilai tertentu, dilakukan oleh kelompok masyarakat secara terus-menerus,
dan 'diwariskan pada generasi berikutnya, antara lain, bela diri, pasola, lompat
merupakan warisan dan pengembangan budaya dari masyarakat yang tersebar diseluruh
pedoman. Pedoman merupakan suatu panduan yang dijadikan acuan arah kebijakan
pemerintah pusat dan daerah dalam melalukan upaya pemajuan. Oleh karena itu maka
Pokok pikiran kebudayaan baik untuk daerah Kabupaten/ Kota ataupun Daerah
Provinsi merupakan dokumen yang memuat kondisi factual dan permasalahan yang
34
Pokok pikiran kebudayaan Daerah Kabupaten/ Kota, merupakan dokumen yang
disusun oleh pemerintah daerah Kabupaten/ Kota dengan melibatkan masyarakat melalui
para ahli yang memiliki kompetensi dan kredibilitas dalam objek pemajuan kebudayaan di
di Kabupaten/Kota;
Kabupaten/ Kota.
oleh Pemerintah daerah dengan melibatkan masyarakat melalui wakil para ahli yang
terlibat dalam penyusunan Pokok Pikiran Kebudayaan Daerah Kabupaten/ Kota dalam
tersebut;
di provinsi;
35
c. Identifikasi Sumber Daya Manusia Kebudayaan, lembaga Kebudayaan, dan
Provinsi.
berlandaskan pada potensi, situasi, dan kondisi kebudayaan Indonesia untuk mewujudkan
tujuan nasional. Strategi kebudayaan disusun oleh pemerintah pusat dengan melibatkan
masyarakat melalui para ahli yang memiliki kompetensi dan kredibilitas dalam objek
c. Isu strategis yang menjadi skala prioritas untuk mempercepat pencapaian visi
luar objek pemajuan kebudayaan, peta Sumber Daya Manusia Kebudayaan, lembaga
kebudayaan, dan pranata kebudayaan di seluruh wilayah Indonesia, identifikasi sarana dan
36
kebudayaan di seluruh wilayah Indonesia. Selain itu penyusunan strategi kebudayaan
bersifat multidisipliner dan memperhatikan sifat saling terkait, saling terhubung, dan
disusun untuk jangka waktu 20 (dua puluh) tahun dan dapat ditinjau kembali setiap 5
(lima) tahun. Adapun isi dari Rencana Induk Pemajuan Kebudayaan adalah:
c. Perencanaan;
berdasar pada kondisi kedaerahan yang selanjutnya dijadikan satu kesatuan kebudayaan
secara nasional.
37
BAB III
Kepulauan Riau merupakan daerah yang terdiri dari 2408) gugusan pulau yang
geografis Kepulauan Riau berada ditengah-tengah jalur lalu lintas kebudayaan melayu dari
empat sisi. Tidak heran hingga sekarang terdapat kesamaan budaya dan bahasa dengan
sebagai pusat kerajaan Melayu ini berdiri menjadi Provinsi sendiri, kini pusat Kejayaan
Melayu itu lebih dikenal dengan nama Provinsi Kepulauan Riau yang terdiri dari 2 kota
Kota Batam
Kota Tanjungpinang
Kabupaten Lingga
Kabupaten Karimun
Kabupaten Bintan
Kabupaten Natuna
Kabupaten Anambas
Kepulauan Riau adalah sebuah provinsi baru yang berada di sebelah Utara
Indonesia. Kepulauan Riau merupakan salah satu Provinsi yang baru dimekarkan melalui
38
yang termaktub dalam Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 111,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 423. Asal nama Kepulauan Riau
berasal dari kata “Riau”. Menurut masyarakat setempat, kata “Riau” berasal dari kata
“riuh” yang berarti ramai. Hal ini dikarenakan pada jaman dahulu, Kepulauan Riau
merupakan pusat perdagangan yang selalu ramai dikunjungi para pedagang dari negara
asing yang melintasi selat-selat kecil yang berada di Kepulauan Riau. Pada saat itu,
berjalannya waktu, masyarakat menggunakan nama riuh sebagai justifikasi dari daerah
kepulauan yang selalu ramai khususnya pada zaman Kesultanan Lingga. Pada masa
kolonial, kata “riauh” diubah menjadi Riouw untuk menyesuaikan dengan logat Belanda.
menyatukan wilayah kesultanan Siak yang berada di daratan pulau Sumatera. Seiring
berjalannya waktu, Riau memekarkan diri dengan Riau digunakan oleh kesultanan Siak
menjadi Riau daratan dan Riau kepulauan yang berada di luar pulau Sumatera itu sendiri.
Istilah kepulauan dijadikan pembeda dengan Riau mengingat bahwa Riau diluar pulau
Sejarah Kepulauan Riau sangat erat kaitannya dengan sejarah Kerajaan Melayu
Lingga. Jika diurutkan satu persatu, maka akan ditemukan urutan yang jauh hingga ke era
kerajaan-kerajaan berikut :
Sriwijaya,
Kemaharajaan Melaka,
Kerajaan Johor,
Kerajaan Johor-Riau-Pahang,
Kerajaan Johor-Riau
Kerajaan Riau
39
Kerajaan Riau-Lingga
Bergabung dengan Indonesia
Membentuk Provinsi Riau
Hingga kini Menjadi Provinsi Kepulauan Riau
Riau menjadi pusat kebudayaan Melayu dengan beberapa potensi peninggalan sejarah,
perpustakaan melayu, maupun adat istiadat orang melayu yang unik dan mengagumkan.
Keunikan budaya melayu yang masih kental menjadikan daya tarik yang patut
merata hampir di seluruh kabupaten/kota mempunyai nilai tawar yang layak dijual.
Disamping itu peninggalan seni dan budaya melayu menjadi nilai tambah dari objek
tradisional, Sejarah, Cagar Budaya, dan Permuseuman. Kinerja terkait kebudayaan bisa
dilihat dari beberapa indikator, seperti penetapan karya budaya intangible yang ditetapkan
sebagai Warisan Budaya Tak Benda atau WBTB Indonesia. Hingga tahun 2017 sudah ada
14 (empat belas) WBTB di Kepulauan Riau yang telah ditetapkan sebagai WBTB. Namun
demikian masih diperlukan beberapa pranata dalam hal ini Peraturan Daerah yang berguna
40
BAB IV
4.1. Pokok Pikiran Kebudayaan Daerah Kabupatan dan Kota di Provinsi Kepulauan
Riau.
Pokok pikiran Kebudayan merupakan pikiran dan gagasan utama dari Kebudayaan
yang ada disetiap Kabupaten dan Kota di Provinsi Kepulauan Riau. Sebelum menguraikan
pokok pikiran kebudayaan kabupaten dan kota di Provinsi Kepulauan Riau bahwa, perlu
Tahun 2002, yang saat ini terdiri dari 5 (lima) Kabupaten dan 2 (dua) Kota. Secara
dan kemajuan serta memiliki letak yang strategis serta adanya aspirasi yang berkembang
dalam masyarakat. Selain itu dalam perjalanan sejarah bahwa Provinsi Kepulauan Riau
memiliki karakteristik kebudayaan melayu yang menonjol disetiap Kabupaten dan Kota.
Karakteristik kebudayaan melayu yang ada di setiap Kabupaten dan Kota hampir
memiliki kesamaan, namun dalam pemajuan kebudayaan memiliki cara atau metode yang
berbeda-beda. Namun secara umum memiliki kesamaan, hal ini dikarenakan pada
dasarnya Kebudayaan Melayu yang berkembang dari masa kerajaan Melayu hampir
merata di setiap Kabupaten dan Kota yang ada di Provinsi Kepulauan Riau. Berikut ini
akan dijabarkan pokok pikiran kebudayaan dari setiap Kabupaten dan Kota yang ada di
kesamaan dalam hal kebudayaan. Beberapa objek kebudayaan nyaris sama antara satu
41
daerah dengan daerah lainya. Apa yang ada di Bintan, Lingga, Tanjungpinang, Karimun,
Natuna, Anambas dan bahkan Batam memiliki keidentikan dalam hal budaya. Namun saat
Kebudayaan. Hal ini disebabkan karena Undang-undang Nomor 5 tahun 2017 tentang
Pemajuan Kebudayaan baru disahkan pertengahan tahun tepatnya pada tanggal 24 Mei
dari kegiatan sebelumnya berupa Penyusunan Naskah Akademik Rancangan Induk Daerah
Kebudayaan Provinsi Kepulauan Riau. Perubahan atau modifikasi tersebut sejalan dengan
amanat UU No 5 tahun 2017 dimana Pemerintah Daerah (Kab/Kota dan Provinsi) hanya
Pasal 8 bahwa Pemajuan Kebudayaan berpedoman pada; (a) Pokok Pikiran Kebudayaan
dalam Pasal 13 ayat (1) yang mengatakan bahwa Strategi Kebudayaan disusun oleh
Pemerintah Pusat dengan melibatkan masyarakat melalui para ahli yang memiliki
dokumen terkait dengan Pokok-pokok Pikiran kebudayaan maka tim penyusun dan Dinas
Dalam kunjungan tersebut tim memaparkan urgensi penyusunan dokumen dan sekaligus
meminta saran dan masukan dari audience yang hadir dalam Focus Group Discussion
tersebut.
42
4.2. Identifikasi keadaan terkini dari perkembangan objek Pemajuan Kebudayaan
objek kebudayaan tersebut adalah Tradisi Lisan, Tradisi Manuskrip, Tradisi Adat Istiadat,
Permainan Rakyat, dan Olahraga tradisional. Apa saja sub objek dari kesepuluh objek
pengamatan dan diskusi dengan beberapa pakar yang ahli dalam kebudayaan, berikut
masyarakat Kepulauan Riau. Diantara tradisi lisan yang ada di Kepulauan Riau adalah,
pantun, cerita rakyat, legenda dan dongeng. Berikut distribusi objek kebudayaan berupa
43
OBJEK LINGGA TG.PINANG KARIMUN BINTAN NATUNA ANAMBAS BATAM
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
duyung, Tanjung
Bawang Buntung
putih, Asal mula
Taring Teluk Keriting.
naga,
Apek
weng Thai,
Terjadinya
gunung
Daik,
Bakau dan
perapat,
Ikan
talang,
Kudav
ragam,
Batub
sujud,
Manggis ,
Dewi
perindu,
Pak dayu
Legenda Patahnya Pulau Tapai Legenda Putri gunung Lagenda Batu Lagenda
gunung Si Badang Batu Limau bintan Sindu Batu Kapal
daik Si Jangoi Legenda Legenda Lagenda Tanjung
Pulau Panglima Kota Pirus batu duyung. Datuk
pandan Undan Legenda Lagenda Batu
Pulau Puaka Tanjung pulau tuah Catur
pucung. Penyabung Lagenda Orang
Pulau Kebenu
hantu Lagenda Batu
Sungai Kapal
carang, Lagenda Tapal
Sungai Tok Nyong
timun
Legenda
panglima
hitam
Legenda
suku laut
lingga
Dongeng Putri Pinang Gumba Karim dan Pinang Dongeng Sakliah Dongeng
khayangan Bidu Maimun Gumba Sakliuh Sakliah
Orang Berjanggut Bidu Hantu Naggal Sakliuh
bunian Silang Juna Berjanggut
Asal Mula Awang Silang Juna
nama Pengintai Awang
Lingga Si Jambu Rakai Pengintai
Pak pande Cerita Suku Kancil
Batu buaya Barok Dongeng tun
Pulau tan
hantu
Pulau
pucung
Badang
perkasa,dat
uk kaya
montel
Sumber: Data Olahan Pokkir Kebudayaan Prov Kepri, 2017.
1. Pantun
44
Pantun merupakan tradisi lisan yang ada di seluruh Kabupaten/Kota di Provinsi
kepulauan Riau. Pantun memiliki kondisi yang lebih baik dibandingkan dengan tradisi
lisan lainya. Pantun sering diucapkan sebagai pembuka maupun penutup dibanyak event,
baik event pemerintah maupun dalam kegiatan adat masyarakat di kepulauan Riau seperti
Riau;
Secara umum kondisi Pantun yang ada di Kepulauan Riau cukup bagus dimana 92,9%
rata-rata sering di ucapkan baik dalam acara formal pemerintah maupun dalam acara
2. Ceritera rakyat
Cerita Rakyat adalah cerita yang berasal dari masyarakat dan berkembang di
dalam masyarakat. Cerita rakyat berkembang secara turun temurun dan disampaikan
secara lisan sehingga cerita rakyat sering disebut dengan sastra lisan;
Cerita rakyat yang ada di Bintan antara lain; Hangtuah, Putri Pandan, Putri
Bintan, Putra Lokan, Batu Belah Batu Betangku, Puaka Tanjung Penyabung, Si
Jangoi.
45
Cerita Rakyat yang ada di Tanjungpinang antara lain; Asal Mula Tanjung
Unggat, Putri Pandan, Putri Bintan, Putra Lokan, Pulau Tapai, Si Jangoi,
cerita rakyat yang belum banyak diketahui oleh khalayak diantaranya adalah Asal
Cerita Rakyat yang ada di Kabupaten Natuna antara lain; Pulau Senue, Nakhoda
Saman La'in, Asal-usul putri duyung. Sedangkan cerita rakyat yang belum
banyak diketahui oleh khalayak diantaranya adalah Selat Nasi di pulau subi, Tok
Min Mengamuk
Cerita Rakyat yang ada di Lingga antara lain; Bangsawan, Patahnya gunung daik,
Asal Usul Nama Daik, Batu Gajah, Batu Belah, Batu Misji
Cerita Rakyat yang ada di Karimun antara lain; Si Badang, Karim dan Maimun,
Selendang Delima.
Selain cerita-cerita rakyat tersebut juga masih terdapat cerita rakyat lainya
diantaranya Bujang Seri Ladang, dan Wak Si Dolan. Berikut kondisi cerita rakyat di
Kepulauan Riau;
46
Sumber: Data Olahan Pokkir Kebudayaan Prov Kepri, 2017.
Dari diagram diatas tergambar bahwa cerita-cerita rakyat tersebut tidak memiliki
intensitas yang cukup untuk disampaikan kepada generasi muda. Hanya sekitar 28.6% saja
3. Legenda ;
Menurut Kamus besar bahasa Indonesia, legenda adalah cerita rakyat pada zaman
dahulu yang ada hubungannya dengan peristiwa sejarah. Berikut daftar legenda di
a) Legenda yang ada di Kota Tanjungpinang antara lain; Legenda Pulau Tapai, Si
b) Legenda yang ada di Kabupaten Bintan antara lain; Legenda Putri gunung bintan,
Legenda batu duyung. Sedangkan Legenda yang belum banyak diketahui oleh
c) Legenda yang ada di Kabupaten Natuna antara lain; Lagenda Batu Sindu, Lagenda
Tanjung Datuk, Lagenda Batu Catur, Lagenda Orang Kebenu, Lagenda Batu
d) Legenda yang ada di Kabupaten Lingga antara lain; Legenda Hang tuah, Keberatan
e) Legenda yang ada di Kabupaten Karimun antara lain; Legenda Batu Limau,
Terkait dengan kondisi legenda yang ada di Provinsi Kepulauan Riau, berikut diagram
47
Gambar 3 Kondisi Legenda di Kepulauan Riau
Kepulauan Riau memiliki intensitas yang kecil untuk disampaikan kepada generasi
muda.
4. Dongeng;
kejadian yang luar biasa yang penuh khayalan (fiksi) yang dianggap
oleh masyarakat suatu hal yang tidak benar-benar terjadi. Berikut daftar dongeng
di Kabupaten/Kota;
b) Dongeng yang ada di Kabupaten Bintan antara lain; Pinang Gumba, Bidu
48
yang belum banyak diketahui oleh khalayak diantaranya adalah Dongeng
tun tan.
Khayangan, Orang bunian, Asal Mula nama Lingga, Pak Pande, Batu
e) Dongeng yang ada di Kabupaten Karimun antara lain; dongeng Karim dan
Maimun.
Terkait dengan kondisi dongeng yang ada di Provinsi Kepulauan Riau terlihat pada
dibicarakan.
49
4.2.2. Tradisi Manuskrip.
beserta segala informasi yang terkandung di dalamnya, yang memiliki nilai budaya dan
sejarah, antara lain, serat, babad, hikayat, dan kitab. Manuskrip yang ada di Kepulauan
Riau yaitu Hikayat, Cerita Pendek dan Kitab. Sedangkan untuk objek kebudayaan
manuskrip yang berupa serat dan babad tidak ada di Kepulauan Riau.
Secara lebih spesifik, berikut daftar objek kebudayaan berupa manuskrip yang ada
50
Dari tabel sub Objek Kebudayaan berupa Hikayat dan Certia Pendek tersebut diatas
1. Hikayat.
Menurut sumber online, hikayat adalah salah satu bentuk sastra prosa,
terutama dalam Bahasa Melayu yang berisikan tentang kisah, cerita, dan dongeng.
dengan keanehan, kesaktian serta mukjizat tokoh utama. Sebuah hikayat dibacakan
sebagai hiburan, pelipur lara atau untuk membangkitkan semangat juang. Berikut
Hikayat yang ada di Tanjungpinang antara lain; Hikayat Hang Tuah, Sulalat al-
Hikayat yang ada di Karimun antara lain; Hikayat Si Badang, dan hikayat
Moyang Serage.
Hikayat yang ada di Kabupaten Bintan antara lain; Hikayat Putri Pandan Berduri,
Hikayat yang ada di Kabupaten Natuna antara lain; Hikayat Gal Bakawali, dan
Hikayat yang ada di Kabupaten Lingga antara lain; Hikayat Nabi Bercukur, Israk
Selain hikayat yang telah disebutkan diatas terdapat hikayat Sulalat al-Salatin yang
51
Gambar 6 Kondisi Hikayat di Kepulauan Riau
Dari diagram tersebut diatas terlihat bahwa 75% hikayat di Kepulauan Riau
jarang disampaikan kepada generasi muda dan 25% lainya tidak pernah dibicarakan
2. Cerita Pendek.
Dalam kamus besar bahasa Indonesia, istilah cerita pendek atau sastra
kisahan pendek mempunyai karakter kurang dari 10.000 kata. Cerita pendek
memberikan kesan tunggal yang dominan dan memusatkan diri pada satu tokoh
dalam satu situasi (pada suatu ketika). Cerita pendek atau sering disingkat sebagai
cerpen adalah suatu bentuk prosa naratif fiktif. Cerita pendek cenderung padat dan
langsung pada tujuannya dibandingkan karya-karya fiksi lain yang lebih panjang,
seperti novella (dalam pengertian modern) dan novel. Karena singkat, maka cerita-
cerita pendek sukses mengandalkan teknik-teknik sastra seperti tokoh, plot, tema,
bahasa dan insight secara lebih luas dibandingkan dengan fiksi yang lebih panjang.
Rampai Bahasa Melayu Johor. Sedangkan cerita pendek yang belum banyak
52
diketahui oleh khalayak diantaranya adalah Erti Segala Gelaran di dalam
Kerajaan Johor.
Cerita pendek yang ada di Karimun antara lain; Moyang Serage, Asal Mula
Cerita pendek yang ada di Kabupaten Bintan antara lain; Cerita pulau bulat.
Cerita pendek yang ada di Kabupapen Natuna antara lain; Datuk Bandarsyah,
Hantu Penarik.
Dari diagram diatas terlihat bahwa 66.7% cerita pendek yang ada di
Kepulauan Riau jarang disampakan kepada generasi muda. Sedangkan 33.3% tidak
pernah disampaikan.
53
4.2.3. Tradisi Adat Istiadat.
Adat Istiadat merupakan kebiasaan yang didasarkan pada nilai tertentu dan
dilakukan oleh kelompok masyarakat secara terus-menerus dan diwariskan pada generasi
berikutnya, antara lain, tata kelola lingkungan dan tata cara penyelesaian sengketa. Berikut
Dari tabel diatas dapat dijelaskan bahwa adat istiadat yang dominan ada di
Adat istiadat yang ada di Bintan antara lain; Bertabik hutan, Cacak kelong, lepas
sampan, lesung berlobang, semah kajang, dan tolak bala kampong. Semah kajang
merupakan serangkaian ritual yang harus dilakukan ketika hendak pergi kelaut.
Kondisi objek kebudayaann berupa tradisi adat istiadat yang ada di Provinsi
Kepulauan Riau
54
Gambar 8 Kondisi Adat Istiadat di Kepulauan Riau
Sebanyak 71.4% ada dan sedikit daerah (28.6%) yang tidak ada.
Ritus merupakan tata cara pelaksanaan upacara atau kegiatan yang didasarkan pada
nilai tertentu dan dilakukan oleh kelompok masyarakat secara terus-menerus dan
diwariskan pada generasi berikutnya, antara lain, berbagai perayaan, peringatan kelahiran,
55
Objek LINGGA TG.PINANG KARIMUN BINTAN NATUNA ANAMBAS BATAM
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
Perayaan Muharam (tahun Mandi Sapar Tari Inai, Mandi Perayaan Perayaan Perayaan
baru Hijriah) Sapar (27 safar) Maulud Maulud Maulud
Mulid Nabi Kenduri selamat Perayaan 1 Perayaan 1 Perayaan 1
Isra' Mikraj kampong Muharam Muharam Muharam
Mandi syafar Lampu cankok Peringatan Peringatan Peringatan
Hari Asyura Meminang Asyuro Asyuro Asyuro
Semah Laut Mandi
Tepung tawar
Silat adat
Upacara mandi
keris
Sembo jampi
Lahiran Tanggal pusat Tujuh bulan Syariful Tujuh bulan Tepung Tawar Tujuh bulan Tujuh bulan
44 hari dalam Anam dalam Cukur Rambut dalam dalam
Cuci lantai kandungan kandungan Berzanji kandungan kandungan
Akikah Tanggal pusar Tanggal pusar Tanggal pusar Tanggal pusar
Bercukur Cuci lantai Cuci lantai Cuci lantai Cuci lantai
Pemberian Aqikah Aqikah Aqikah Aqikah
nama Sunatan Tindik
Menempah (bagi
bidan, Perempuan)
Basuh lantai, Kenduri habis
Mencukur bilang
rambut,
Pijak tanah
atau turun
tanah,
Upacara
bertindik untuk
anak
perempuan,
Upacara sunat
Rasul,
Prosesi
mengasah gigi
Perkawina Berinai dan mandi Mencari jodoh Mandi Sapar, Mencari jodoh Meminang Mencari jodoh Mencari jodoh
n sampan, Merisik Tepung Tawar Merisik Hantaran Mandi Merisik Merisik
Menjodoh, Meminang Meminang Tangas Berinai Meminang Meminang
merisik, Mengantar tanda Mengantar tanda Bersanding Tepuk Mengantar Mengantar
meminang, antar Mengantar Mengantar Tepung Tawar tanda tanda
belanja, belanja belanja Berambih Mengantar Mengantar
Menjemput Menjemput belanja belanja
Menggantung Menggantung Menjemput Menjemput
Berandam Berandam Menggantung Menggantung
Berinai kecil Berinai kecil Berandam Berandam
Khatam Al- Khatam Al- Berinai kecil Berinai kecil
Quran Quran Khatam Al- Khatam Al-
AkadNikah AkadNikah Quran Quran
Berinaibesar AkadNikah AkadNikah
Tepuk tepung
tawar
Bersanding
Bersuap-suapan
Makan berhadap
Menyembah
Mandi-mandi
Berambih
Menggantung-
gantung
Bersatu
Mandi sampat
Kematian Turun tanah Memandikan Turun tanah Turun tanah Pemakaman Pemakaman Turun tanah
Tiga hari Mengapani Tiga hari Tiga hari Makan 3 Makan 3 Tiga hari
tujuh hari Menyolati tujuh hari tujuh hari Makan 7 Makan 7 tujuh hari
56
Objek LINGGA TG.PINANG KARIMUN BINTAN NATUNA ANAMBAS BATAM
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
20 hari Menguburkan 20 hari 20 hari Makan 10-40 Makan 10-40 20 hari
40 hari Doa 3 hari 40 hari 40 hari Makan khaul Makan khaul 40 hari
100 hari setelah kematian 100 hari 100 hari 100 hari
Haul Doa 7 hari Haul Haul Haul
setelah kematian
Doa 40 hari
setelah kematian
Doa 100 hari
setelah kematian
Doa houl
(setahun
berikutnya
Ziarah kubur
Ritual Mandi syafar Buang ancak Tabur beras Mistisme, ratib Buang ancak Tabur beras Tabur beras
kepercaya Semah Beras kuning kunyit Saman, haul jama', kunyit kunyit
an kampung, Upacara Buang ancak tempat keramat, Buang ancak Buang ancak
bejenjang Bersih kampung
Ratif Saman Motong kayu
Mindah hujan saat berjalan
dalam hutan,
semah laut.
Sumber: Data Olahan Pokkir Kebudayaan Prov Kepri, 2017.
Dari tabel diatas maka dapat dijelaskan sebaran ritus yang ada di Kabupaten/Kota berikut
perayaan menyambut tahun baru Hijriah, Mulid Nabi yaitu perayaan dalam rangka
memperingati kelahiran Nabi Muhammad SAW. Isra' Mikraj, Mandi syafar, Hari
Perayaan yang menjadi ritual di Bintan antara lain; Tari Inai, Mandi Syafar,
Silat Adat, Upacara Mandi Keris, dan Sembo Jampi. Mandi Sapar yaitu ritual
mandi yang dilakukan pada tanggal 27 safar. Sedangkan Sembo Jampi merupakan
57
Perayaan yang menjadi ritual di Kabupaten Natuna antara lain; Perayaan Maulud
Ritual kelahiran di Kabupaten Lingga antara lain; Tanggal pusat (tali pusat sudah
lepas sendiri), 44 hari, cuci lantai, akikah, bercukur, dan pemberian nama.
Ritual kelahiran yang ada di Tanjungpinang antara lain; Tujuh bulan dalam
Ritual kelahiran yang ada di Natuna antara lain; Tepung Tawar, Cukur Rambut,
dan Berzanji.
Ritual yang mengiringi perkawinan di Kabuaten Lingga antara lain; Berinai dan
sampat.
Ritual yang mengiringi perkawinan yang ada Karimun antara lain; Tepung Tawar.
58
Ritual yang mengiringi perkawinan yang ada di Kabupaten Natuna antara lain;
dan Berambih.
4. Kematian merupakan suatu kondisi yang pasti dialami oleh setiap makluk hidup
temasuk manusia. Berikut ritual yang mengiringi kematian sebagaimana yang ada di
Kabupaten/Kota;
Ritual kematian yang ada di Lingga antara lain; Turun tanah, tiga hari, tujuh
hari, 20 hari, 40 hari, 100 hari, haul, Turun tanah, tiga hari, tujuh hari, 20 hari,
setelah kematian, Doa 40 hari setelah kematian, Doa 100 hari setelah kematian,
Ritual kematian yang ada di Natuna antara lain; Pemakaman, Makan 3, Makan
5. Berikutnya adalah ritual kepercayaan yang menjadi sub dari ritus sebagai objek
kebudayaan;
Ritual kepercayaan yang ada di Lingga antara lain; Mandi syafar, semah
menolak bala yang dilakukan oleh masyarakat di desa Resun. Upacara ini
dilakukan dengan melantunkan zikir di masjid pada malam jumat selama tiga
kali dalam satu bulan. Upacara ini dilakukan karena pada zaman dahulu Desa
59
Resun sering ditimpa dengan bencana seperti wabah penyakit, gangguan roh
Beras kuning Upacara, bersih kampung Motong kayu saat berjalan dalam
yang mengandung nilai-nilai setempat sebagai hasil pengalaman nyata dalam berinteraksi
berikutnya. Yang termasuk dalam objek pengetahuan tradisional antara lain, kerajinan,
busana, metode penyehatan, jamu, makanan dan minuman tradisional, serta pengetahuan
Berikut daftar objek pengetahuan tradisional yang ada di Kepulauan Riau menurut
60
Tabel 6 Objek Kebudayaan Tradisi Pengetahuan Tradisional di Kepulauan Riau
61
Sub LINGGA TG.PINANG KARIMUN BINTAN NATUNA ANAMBAS BATAM
Objek
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
Anta kusuma, Bulu
kemboja, Putu
piring,Talam belauk,
Penganan talam manis,
Laksmane mengamuk,
Deram-deram, Bangkit,
Kue semperong, Kue
Satu, Bolu, Bilis
sembunyi, Kue bawang,
Kembang goyang,
Kacang tojen, batang, Air
dohut, Air sepang, Air
selasih, Gulai asam
pedas, nasi dagang, nasi
lemak, bubur pedas,
bubur berlauk, laksa, nasi
goreng, lempeng, lempar,
otak-otak, pais, putu
piring, putu mayang, kue
bangkit, boulu, boulu
kemboja, penganan talam,
air sepang, cendol, dll
pengetahu Melihat Melihat dari bintang Melihat pasang Melihat arah angin Mantau angin, Melihat Melihat
an/kebiasa pasang surut pada malam hari surut air untuk turun ke laut adalah tatacara pasang surut pasang
an air Perkiraan hari yang Melihat waktu dan pengetahuan air surut air
Melihat lebih tepat Melihat cuaca masyarakat Melihat waktu Melihat
waktu natuna tentang Melihat cuaca waktu
Melihat cuaca musim yang Melihat
terkait erat cuaca
dengan
kehidupan
masyarakat
dalam mencari
nafkah di laut.
Sumber: Data Olahan Pokkir Kebudayaan Prov Kepri, 2017.
Kerajinan yang ada di Kabupaten Lingga antara lain; Tudung manto, dan ayaman.
membatik.
Kerajinan yang ada di Karimun antara lain; Kerajinan Anyaman Tikar Pandan.
Kerajinan yang ada di Bintan antara lain; Kulit kerang, kerajinan bambu, tikar
pandan, ancak, tudung saji, kipas pandan, kerajinan sisik ikan dan jong.
62
Kerajinan yang ada di Natuna antara lain; Kerajinan berbahan pandan, Kerajinan
2. Selanjutnya, berikut adalah daftar pengetahuan tradisional berupa busana yang tersebar
Busana tradisional yang ada di Lingga yaitu Baju kurung dan Tudong Manto.
Tudongmanto merupakan pakaian adat perempuan Melayu Daik yang berupa kain
tipis penutup kepala yang terbuat dari berbagai jenis kain seperti kain kase, kain
sifon, kain sari dan kaain sutera dengan warna tertentu seperti kuning, hijau,
merah, hitam dan putih. Ciri khas tudong manto adalah hiasan tekad berbagai
motif yang dibuat menggunakan kawat lentur seperti benang berwarna perak
Busana tradisional yang ada di Tanjungpinang antara lain; Pakaian laki-laki, baju
kurung cekak musang, baju kurung teluk belanga, baju potong cina, kain samping.
o Pakaian resmi yang dipakai laki-laki yaitu: baju kurung, kain samping,
o Pakaian resmi yang dipakai perempuan adalah baju kebaya pendek, baju
manto.
Busana tradisional yang ada di Bintan adalah Baju kurung teluk belanga dan
63
Secara umum busana yang menjadi pengetahuan tradisional di Kepulauan Riau
adalah busana Melayu. Busana melayu merupakan busana adat yang digunakan di seluruh
3. Berikutnya adalah objek kebudayaan berupa pengetahuan tradisional dengan sub objek
Metode penyehatan yang ada di Bintan adalah Sembo Jampi dan sembuh tok
bomo.
Kabupaten/Kota;
Jamu-jamuan yang ada di Kabupaten Lingga antara lain; Obat rebus, majun, dan
param.
Jamu-jamuan yang ada di Kota Tanjungpinang antara lain; Kunyit asam, Rebus
daun sirih, Rubusan kulit kayu, Beras kencur, Serbat, Jamu lempuyang/temu
lawak, Getah tangkai papaya, Daun waru, Daun kumis kucing, Daun bunga sepatu,
Daun sungkai, Bawang putih dan jahe, Buah kemiri, dan rempah ratus.
khasiat tertentu. Air rendaman selanjutnya diminum oleh orang yang sedang sakit
64
5. Sub objek pengetahuan tradisional berikutnya adalah Makanan dan Minuman.
Makanan dan minuman yang ada di Kepulauan Riau sangat bervariatif. Berikut
Kabupaten/Kota;
Makanan dan minuman yang ada di Kabupaten Lingga antara lain; Nasi dagang,
putu mayang, kue bawang, tepung bawang, roti jale, putu piring, dan peranan baka.
Makanan dan minuman yang ada di Kota Tanjungpinang antara lain; Nasi dagang,
Nasi minyak, Gulai asam pedas, Sotong masak hitam, Gulai kari, Sambal belacan,
Sambal manga, Sambal nanas, Roti canai, Roti kirai, Lakse kuah, Bubur pedas,
Betik sayur air, Kormak ayam, Paies gonggong, Dalca, Acar berempah, Masak
semur, Acar masak, Acar mentah, Kormak, Sous udang, Lendot, Gulai singgang,
Putu manyang, Bingke, Lempa, Dua selik, Ongol-ongol, Tepung gomak, Bingka
ubi, Seri muka, Putrid Salat, Kue jongkong, Lopes pulut, Kue Melaka, Naga sari,
Sambal pulut, Sekaya tulang, Pengat labu, Pengat pisang, Mahkota pecah intan
bertabur, Epok-epok, Apam, Bulu berendam, Aman sari jepang, Hawa nikmat,
Anta kusuma, Bulu kemboja, Putu piring, Talam belauk, Penganan talam manis,
Bilis sembunyi, Kue bawang, Kembang goyang, Kacang tojen, batang, Air dohut,
Air sepang, Air selasih, Gulai asam pedas, nasi dagang, nasi lemak, bubur pedas,
bubur berlauk, laksa, nasi goreng, lempeng, lempar, otak-otak, pais, putu piring,
putu mayang, kue bangkit, boulu, boulu kemboja, penganan talam, air sepang, dan
cendol
65
Makanan dan minuman yang ada di Kabupaten Karimun antara lain; Lakse,
Makanan dan minuman yang ada di Kabupaten Bintanantara lain; Kue malaka,
merupakan minuman tradisional Siak dimana nama minuman ini berasal dari cerita
rakyat masyarakat Melayu tentang seorang tokoh pahlawan Melayu yang bernama
Hang Tuah. Pada waktu itu terjadi perkelahian antara Hang Tuah dan Hang Jebat
Makanan dan minuman yang ada di Kabupaten Natuna antara lain; Kernas, Tabal,
lain; Melihat pasang surut air, melihat waktu, dan melihat cuaca.
antara lain; Melihat dari bintang pada malam hari (Perkiraan hari yang lebih tepat)
Mantau angin. Mantau angin adalah tatacara dan pengetahuan masyarakat natuna
tentang musim yang terkait erat dengan kehidupan masyarakat dalam mencari
nafkah di laut.
66
Pengetahuan masyarakat di Kepulauan Riau pada umumnya adalah pengetahuan
dalam hal prakiraan cuaca. Hal ini disebabkan bahwa mayoritas mata pencaharian
masyarakat Kepulauan Riau dulunya adalah pelaut/nelayan. Nelayan atau pelaut sangat
Kepulauan Riau.
Sub
LINGGA TG.PINANG KARIMUN BINTAN NATUNA ANAMBAS BATAM
Objek
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
Alat Jala, bubu Serampang Bubu Bento Bubu Jala, bubu Jala, bubu
67
Sub
LINGGA TG.PINANG KARIMUN BINTAN NATUNA ANAMBAS BATAM
Objek
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
tangkap Sondong Lukah Bubu Jala Sondong Sondong
Tangkol Tempuling Jaring jala Jaring Belat/
Dongkah Jala Nujah kelong
Pukat Kail Bagan tancap
Jaring Tuba Bagan apung
Empang Lukah
Kedikataupancing Belad
Rawai Tangkul
Bubu Tajur,
Jermal Rawai
Kelong Jala dan tangkul
Belat
Bento
Sondong
arsitektur Bentuk rumah Susunan rumah Rumah Adat Motif siku Arsitektur Rumah Adat Rumah Adat
tradisional. melayu; Ukuran Melayu "Tunjuk Keluang, motif Melayu Melayu "Tunjuk Melayu
Bangunan masjid rumah, Susunan Langit" lebah bergayut, Langit" "Tunjuk
lama ruang, bentuk motif tepuk bunga Langit"
Tapak-tapak bangunan bawang, motif
istana lebah bergayut,
motif kuntum tak
jadi, motif kelok
paku, motif itik
bekawan, motif
bintang-bintang
Perkakas Cangkul Cangkul Cangkul Cangkul Palok, adalah Cangkul Cangkul
pengelola Tajak Tajak Tajak perkakas Tajak Tajak
han Parang Cakar ayam Parang cangkul kecil Parang Parang
ladang/lau Pisau Parang Pisau untuk Pisau Pisau
t Kapak Pisau Kapak mencangkul Kapak Kapak
Kapak batang sagu.
Baji Penai adalah
Perjang perkakas
mengolah
sagu mentah
menjadi sagu
butir.
Alat - Rakit. Rakit. Rakit. Sampan,pompong Kolek Rakit. Rakit.
transporta Sampan Sampan Sampan Jongkong Sampan Sampan
si Kolek Kolek Kolek Rakit Kolek Kole
Pompong Pompong Pompong Mutur Pompong Pompong
Sumber: Data Olahan Pokkir Kebudayaan Prov Kepri, 2017.
1. Secara lebih rinci berikut daftar Teknologi Tradisional dengan sub objek alat tangkap
Alat tangkap hasil laut yang ada di Lingga antara lain; Jala, bubu, sondong,
tangkol, dongkah.
Alat tangkap hasil laut yang ada di Tanjungpinang antara lain; Serampang, Lukah,
68
Alat tangkap hasil laut yang ada di Karimun adalah Bubu.
Alat tangkap hasil laut yang ada di Bintan antara lain; Bento, Bubu, jaring, nujah,
kail, tuba, lukah, belad, tangkul, tajur, rawai, jala dan tangkul.
Alat tangkap hasil laut yang ada di Natuna antara lain; Bubu, Jala, Jaring, Belat/
Secara umum alat tangkat yang ada di kepulauan Riau adalah alat tangkap ikan
dan sejenisnya yang merupakan hasil laut. Hal ini karena geografis Kepulauan Riau
secara umum adalah Rumah Adat Melayu. Rumah Adat Melayu merupakan arsitektur
dengan struktur rumah panggung. Hal ini bertujuan agar rumah tersebut terbebas dari
banjir/air rawa yang pada musim-musim tertentu air laut pasang. Disamping itu
binatang melata yang dapat mengancam keselamatan jiwa orang-orang yang tinggal di
dalamnya.
pengelolaan ladang atau laut yang ada di Kepulauan Riau sangat variatif dengan
Perkakas yang ada di Tanjungpinang antara lain; Cangkul, Tajak, Cakar ayam,
69
Perkakas yang ada di Natuna antara lain; Palok dan Penai. Palok adalah perkakas
cangkul kecil untuk mencangkul batang sagu. Sedangkan Penai adalah perkakas
transportasi yang ada di Kabupaten/Kota pada umunya adalah alat transportasi laut
Alat transportasi yang ada di Tanjungpinang antara lain; Rakit, Sampan, Kolek,
dan Pompong.
Alat transportasi yang ada di Natuna antara lain; Kolek, Jongkong, Rakit, dan
Mutur.
4.2.7. Seni.
individu, kolektif, atau komunal, yang berbasis warisan budaya maupun berbasis
kreativitas penciptaan baru, yang terwujud dalam berbagai bentuk kegiatan dan/atau
medium. Seni antara lain seni pertunjukan, seni rupa, seni sastra, film, seni musik, dan
seni media.
70
Berikut objek kebudayaan seni yang ada di Kepulauan Riau berikut sub-sub
objeknya.
Tari Bangsal Cine Tari Zapin Tari Zapin Joget Kampil Panen Cengkeh Sri
Kinayat Joget Dangkong Joget Dangkong melemang Tari Zapin Te Somboy Balam,
Sindiran Pesan Boria Pulau Tari Beliong Joget Berbalas
Tari Zapin Penyengat. Dangkong Nasi Oh
Joget Dangkong Tari Inai Pulau
Joget tandak Sangkak, Subi
Lingga Pancang Kota Malang
Kara Berantai
Tari Hang
Nadim
Raja Laut
Sumber: Data Olahan Pokkir Kebudayaan Prov Kepri, 2017.
Dari tabel diatas tergambar distribusi objek kebudayaan Seni berupa Musik secara
umum adalah Kompang, Qasidah dan gambus, Rebana, dan Berzanji. Beberapa musik
tersebut ada di seluruh Kabupaten/Kota yang ada di Kepulauan Riau. Beberapa musik
tersebut merupakan ciri khas dari seni musik Islami. Berikut kondisi masing-masing seni
71
Gambar 13 Kondisi kompang yang ada di Provinsi Kepulauan Riau
Dari diagram diatas terlihat bahwa kompang kondisinya relatif masih bagus
bahkan sangat bagus dengan 100% terlaksana atau sering dilakukan. Banyaknya majelis
taklim menjadi salah satu alasan kenapa kompang kondisi lebih baik dibandingkan dengan
Untuk kondisi musik Qasidah dan musik Gambus yang ada di Provinsi Kepulauan
Riau kondisi 35,7% sering dilaksanakan atau di lakukan dan 64,3% kadang-kadang
dilakukan.
Kondisi rebana yang ada di Provinsi Kepulauan Riau tergolong masih cukup bagus karena
75% sering dilakukan atau dilaksanakan dan 25% tidak dilakukan atau dilaksanakan.
72
Gambar 15 Kondisi Rebana di Kepulauan Riau
Kondisi musik berzanji kondisinya lebih baik dibandingkan dengan rebana karena
bangsawan, teater bangsawan muda, dan teater tradisional Mak Yong. Sandiwara
Bangsawan merupakan pertunjukkan yang dilakukan di malam hari. Setiap cerita terbagi
kedalam beberapa babak atau adegan. Setiap adegan diselingi dengan sret atau selang
waktu untuk menceritakan apa yang akan terjadi pada adegan berikutnya. Pemain atau
pelakon seni pertunjukan ini terdiri atas; Sri Panggung dan anak muda yang merupakan
tokoh utama, raja, seorang khadam dan beberapa peran pembantu raja, menteri, hulu
balang, inang-dayang, dan pengukuh lakon lainya. Jika ditambahkan dengan pemain
73
musik maka jumlahnya kurang lebih 20 orang sampai dengan 25 orang. Peralatan musik
yang mengiringi pementasannya terdiri dari biola, akordion, gendang, gong dan tambor.
Sesuai dengan namanya, maka kostum yang digunakan adalah tata rias yang menyerupai
menyesuaikan dengan cerita yang ditampilkan karena patokan yang khusus tidak ada.
Sedangkan untuk Seni berupa seni Tari pada umunya adalah zapin. Berikut
Seni tari yang ada di Lingga antara lain; Bangsal Cine, Kinayat Sindiran Pesan,
Seni tari yang ada di Tanjungpinang adalah Tari Zapin, Joget Dangkong dan Boria
Pulau penyengat. Boria Pulau penyengat merupakan kesenian tari yang terinspirasi
dari kehidupan tentara Belanda yang bercokol di Kerajaan Riau pada abad ke-18.
Selama ini Boria dikenal sebagai kesenian yang berasal dari Penang Malaysia akan
Kesenian Boria ini dimainkan oleh kaum laki-laki. Jumlah pemainya sebanyak 20
orang ditambah 1 orang komandan yang disebut Kapten. Tugasnya adalah untuk
mengatur perbarisan dan menjadi sentral cerita didalamnya. Sementara anak buah
Seni tari yang ada di Karimun antara lain; Tari Beliong, Tari Zapin, Joget
74
Seni tari yang ada di Bintan antara lain; Joget melemang, Joget Dangkong, ragam
dan teknik pukulan, Tari Inai, Sangkak, dan Pancang Kota Kara. Syarat utama
joget melamang adalah bahwa penari harus masih perawan. Joget melemang
dengan cara melengkungkah tubuh kebelakang dan mengambil uang dengan mulut
si penari.
Seni tari yang ada di Natuna adalah Kampil, dan Tari Zapin.
Seni tari yang ada di Anambas adalah Panen Cengkeh, dan Te Somboy.
Seni tari yang ada di Batam antara lain Sri Balam, Berbalas Nasi Oh Pulau Subi,
Beberapa tarian atau seni tari tersebut diatas masih sering dapat kita saksikan
seperti Zapin, Joget Dangkong dan Kompang. Namun demikian beberapa tarian lainya
sulit kita temukan seperti Nobat. Nobat merupakan istrumen yang dihasilkan oleh tiga
buah gendang dan dua buah alat tiup. Satu gendang disebut Nengkara atau mengkara
dengan satu permukaan pukul. Dua gendang lainya adalah gendang panjang berbentuk
silinder yang disebut Gendang Nobat dengan dua permukaan pukul dan diletakkan pada
posisi mendatar. Sedangkan dua buah alat tiup adalah berupa nafiri dan serunai. Berikut
75
Gambar 17 Kondisi Joget Dangkong yang ada di Provinsi Kepulauan Riau
Dari diagram tersebut terlihat bahwa Joget Dangkong 78,6% dilakukan, 14,3%
kadang-kadang dilakukan dan 7,1% tidak dilakukan. Sementara untuk Zapin, kondisinya
76
4.2.8. Bahasa.
Bahasa adalah sarana komunikasi antar manusia, baik berbentuk lisan, tulisan,
maupun isyarat, antara lain, bahasa Indonesia dan bahasa daerah. Bahasa menjadi penting
karena melalui bahasa maka kita akan mengenal sebuah bangsa. Idiom itu kiranya yang
meskipun antara satu daerah dengan daerah lain terkadang memiliki dialektika yang
Riau secara keseluruhan masih menggunakan bahasa melayu sebagai bahasa keseharian
Permainan rakyat ialah berbagai permainan yang didasarkan pada nilai tertentu dan
dilakukan oleh kelompok masyarakat secara terus menerus dan diwariskan pada generasi
berikutnya dengan tujuan untuk menghibur diri. Secara umum permainan rakyat yang ada
77
di Kepulauan Riau adalah Kelereng, Congkak, Gasing, Gobak Sodor, Tambuku, Yeye dan
Engrang.
Untuk lebih rinci maka berikut tabel yang menggambarkan permainan rakyat di
78
Dari tabel diatas maka dapat dijelaskan bahwa Permainan Rakyat yang ada di
Permainan rakyat yang ada di Lingga antara lain; Kelereng, Congklak, Gasing,
Gasing, Gobak Sodor, Tambuku, Yeye, Egrang, Main Galah, Main Canang, Main
Guli, Main Porok, Main Rimau, Main Setatak, Permainan Kelas, Lulu Cina Buta,
Main Tongkah, Main Sepak Raga, Main Peting, Main layang-layang (Wau),
Permainan rakyat yang ada di Karimun antara lain; Congklak, Gasing, Gobak
Permainan rakyat yang ada di Bintan antara lain; Canang, jengket, layang2,
Permainan rakyat yang ada di Natuna antara lain; Main Letop, Yeye, Tali galah,
Tangkap lekat, dan Sepiring dua piring/Cakelik ding-ding. Main Letop adalah
permainan dengan menggunakan senapan yang terbuat dari bambu dengan peluru
dari buah-buahan.
bertujuan untuk menyehatkan diri, peningkatan daya tahan tubuh, didasarkan pada nilai
79
tertentu, dilakukan oleh kelompok masyarakat secara terus-menerus, dan diwariskan pada
generasi berikutnya. Berikut beberapa olahraga tradisional yang ada di Kepulauan Riau.
Secara lebih terperinci berikut daftar Olah Raga Tradisional yang ada di
Olah Raga Tradisional yang ada di Lingga antara lain; Bela diri, sepak raga, dan
belon.
Olah Raga Tradisional yang ada di Tanjungpinang antara lain; Sampan Layar,
Olah Raga Tradisional yang ada di Bintan antara lain; Silat lagoi, Panco dan sodor.
kebudayaan disetiap daerah termasuk di Provinsi Kepulauan Riau. Sumber Daya Manusia
Kebudayaan adalah orang yang bergiat, bekerja, dan/ atau berkarya dalam bidang yang
Nomor 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan, dalam ketentuan umum yang
80
dimaksud dengan Sumber Daya Manusia Kebudayaan adalah orang yang bergiat, bekerja,
dan/ atau berkarya dalam bidang yang berkaitan dengan Objek Pemajuan Kebudayaan.
dalam dokumen Rencana Induk Pemajuan Kebudayaan, maka yang dimaksud SDM
Sumber Daya Manusia Kebudayaan di Provinsi Kepulauan Riau untuk saat ini
belum teridentifikasi secara menyeluruh, namun untuk saat ini sudah ada dua daerah yang
melakukan identifikasi Sumber Daya Manusia Kebudayaan, yaitu dari Kabupaten Bintan,
Kota Tanjungpinang, Kabupaten Karimun dan Kabupaten Lingga. Berikut uraian hasil
Tanjungpinang.
81
Jenis
No Nama Daerah Deskripsi
Kelamin
(1) (2) (3) (4) (5)
1 Drs.Mastus Taher Pria Kijang Sastrawan/penulis
2 Moh.Syahrier Daeng Pria Tg.Uban Sastrawan/penulis
3 Sahat Simanjuntak Pria Tg.Uban Penulis
4 Abdul Azim,SS Pria Tg.Uban Sarjana Sastra
5 Sutrisno,SS Pria Tg.Uban Sarjana Sastra
6 Arfaini,SS Wanita Tambelan Sarjana Sastra
7 Drs.Sutarno Pria Tg.Uban Sarjana Sastra
8 M.Diah Pria Tg.Uban Sastrawan/penulis
9 Azwardi,S.Sos Pria Tg.Uban Sastrawan/penulis
10 Cecep Pria Tg.Uban Wartawan S.M
11 Harjo Waluyo Pria Tg.Uban Wartawan BP
12 Slamat Nufususanto Pria Tg.Uban Wartawan KP
13 Rasyid Daulay Pria Tg.Uban Wartawan TP
14 Nasri Chalid Pria Tambelan Sastrawan/penulis
15 Musaffa Abas Pria Kijang Sastrawan/penulis
16 Firdaus Pria Sei Enam Penulis
17 Edi Ruhendi Pria Kijang Penulis
18 Iiyas doleh Pria Kijang
19 Muchar Pria Kijang
20 Atan Anep Pria Kijang
21 H.Saleh Mursalim Pria Kijang
22 Iiiyas Pria Bintan Bekapur
23 Mai Syah Wanita Bintan Bekapur
24 H.Mohd.Yacob Pria Bintan Bekapur
25 H.Husban Pria Bintan Bekapur
26 Abdul Rahim Pria Bintan Bekapur
27 Said Mahawi Pria Bintan Bekapur
28 H.Main Pria Bintan Bekapur
29 Selamat Pria Bintan Bekapur
30 Mohd Amin Cabung Pria Bintan Bekapur
31 Asim Sofian Pria Bintan Bekapur
32 Zul Kifli Pria Bintan Bekapur
33 Darmadi Pria Bintan enau
34 Basaf Pria Bintan enau
35 Ismail Pria Bintan enau
36 Atan Mustafa Pria Bintan enau
37 Madrus Pria Bintan Buyu
38 Bujang Pria Bintan Buyu
82
Jenis
No Nama Daerah Deskripsi
Kelamin
(1) (2) (3) (4) (5)
39 Subuh Pria Bintan Buyu
40 Abdul Zaman Pria Bukit Batu
41 Awing Syah Pria Bukit Batu
42 Johani zaini Pria Bukit Batu
43 Syaif Mohd Nur Adnan Pria Bukit Batu
44 Al Amin Pria Bujuk
45 Usman Kaharudin Pria Tembeling
46 H.Sandjah Pria Tembeling
Kp.Kerambat Sri
47 Samsul Abidin Pria Bintan Pantun
48 Nazar Pria Teluk Sebung Penulis
49 Raja Ibrahim Pria Tg.Uban Penulis
50 Khalid Bin Kasim Laki-laki Kabupaten Bintan Seniman
51 Galeb Husin Laki-laki Kota Tanjungpinang Aktor
52 Husnizar Hood Laki-laki Kota Tanjungpinang Penyair, Politisi
H.Muhammad Ali Bin
53 Ahmad Laki-laki Kota Tanjungpinang Pensiunan Guru
54 Nihayah Binti Abu Bakar Perempuan Kota Tanjungpinang Pekerja Sosial
55 Andy Liany Laki-laki Tanjungpinang
56 Tusiran Suseno Laki-laki Tanjungpinang
57 Raja Ali Haji Laki-laki Tanjungpinang Penyiar
Pegawai
58 Ibrahim Bin Ahmad Laki-laki Desa Penube Syahbandar
59 Zalee Redang Laki-laki Karimun
Ramli Sarwi Koto
60 Widjoyo Laki-laki Perancang Busana
Sumber: Dinas Kebudayaan Provinsi Kepulauan Riau, 2017.
Dari tabel di atas dapat dijelaskan bahwa, data mengenai Sumber Daya Manusia
berjumlah 50 orang, dan dari Kota Tanjungpinang berjumlah 7 orang, Kabupaten Lingga 1
orang dan juga dari Kabupaten Karimun 1 orang, serta 1 orang tidak teridentifikasi daerah
asalnya. Selain itu, untuk pembagian bidang kebudayaan pada setiap Sumber Daya
83
Manusia belum teridentifikasi secara menyeluruh khususnya terkait dengan keahlian atau
pembidangnaya.
kebudayaannya. Pranata atau institution sebagai suatu sistem aktivitas khas dari kelakuan
norma dan tata kelakuan nyata (wujud pertama dari kebudayaan) dan peralatannya (wujud
ketiga dari kebudayaan) ditambah dengan manusia atau personal yang melaksanakan
kelakuan berpola tersebut. Sehingga dapat dikatakan bahwa Pranata adalah seperangkat
aturan yang berkisar pada kegiatan atau kebutuhan tertentu. Pranata termasuk kebutuhan
sosial. Seperangkat aturan yang terdapat dalam pranata termasuk kebutuhan sosial yang
ini bahwa, hampir disetiap kabupaten/kota terdapat pranata kebudayaan, baik itu Lembaga
Namun saat ini pranata kebudayaan tersebut masih bergerak secara mandiri dan belum
terkoordinir dengan baik. Berikut ini diuraikan identifikasi Lembaga Kebudayaan dan
84
4.3.2.1. Lembaga Adat.
Secara definisi lembaga adat adalah perangkat organisasi yang tumbuh dan
berkembang bersamaan dengan sejarah suatu masyarakat hukum adat untuk mengatur,
adat yang berlaku. Identifikasi Lembaga Kebudayaan di Provinis Kepulauan Riau dapat
dijelaskan bahwa, pada tingkat Provinsi telah memiliki Lembaga Adat Melayu (LAM).
LAM sendiri terbentuk jauh hari sebelum adanya Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2014
tentang Lembaga Adat Melayu. Berikut hasil dari Identifikasi mengenai syruktur Lembaga
Dari tabel tersebut di atas terlihat bahwa, untuk Lembaga Adat Melayu sebagai
pranata kebudayaan ada disetiap Kabupaten dan Kota di Provinsi Kepulauan Riau. Bahkan
secara kelembagaan Lembaga Adat Melayu terbentuk sampai pada tingkat Kecamatan.
kebudayan swasta. Lembaga Pengelola Kebudayaan milik pemerintah yang ada di lingkup
85
No Level Pemerintahan Nama OPD Ket
(1) (2) (3) (4)
4 Kabupaten Bintan Dinas Kebudayaan Pemuda dan
Olahraga
5 Kabupaten Karimun Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
6 Kabupaten Kep. Anambas Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
7 Kabupaten Natuna Dinas Pariwisata dan Kebudayaan
8 Kota Tanjungpinang Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
Sumber: Dinas Kebudayaan Provinsi Kepulauan Riau, 2017.
“Dewan Kesenian”. Dewan Kesenian merupakan lembaga yang mengelola salah satu
objek kebudayaan berupa kesenian yang saat ini sering melakukan kolaborasi dengan
pemerintah. Untuk lembaga pengelola kebudayan milik swasta, hingga laporan ini selesai
lembaga tersebut belum teridentifikasi. Dengan demikian maka pada dokumen laporan
akhir ini Tim belum dapat menguraikan lembaga pengelola kebudayaan apa saja yang
bidang budaya. Komunitas kebudayaan antara lain berbentuk sanggar, paguyuban, dan
padepokan. Berikut ini diuraikan hasil identifikasi komunitas kebudayaan yang tersebar di
86
No Nama Lembaga Alamat Bidang
(1) (2) (3) (4)
7 Sri Gurindam Melayu Gazal Pulau Penyengat Seni Musik
8 Joget Dangkong(Mak Dare) Jl. Sei Jang Seni Musik
9 Celoteh Budak Sebauk Kampung Bugis Seni Teater
10 Tempuling Jl.Kamboja Seni Tari
11 Madah Harmonick Jl.Kamboja Seni Musik
12 All Wahid Managment Jl.Sei Jang Seni Musik
13 Samudra Ensemble Km. 8 Kota Tanjungpinang Seni Musik
14 Megat Jl.Pramuka, Kota Tanjungpinang Seni Tari
Jl.D.I Panjaitan, Kota
15 Randai Kuansing Tanjungpinang Seni Tari
16 Seni Siri Besar Jalan Cendrawasih Seni Musik
17 Lela Bersembah Jalan Karimun No.20 Sei jang Seni Tari
18 Setaman malay akustik Jl.Istana laut Pulau Penyengat Seni Musik
19 Seludang SMPN 8 Kota Tanjungpinang Seni Tari
20 Putra Kelana SMK Engku Kelana Seni Tari
21 Tuah Muda SMAN 4 Tanjungpinang Seni Tari
22 Kemuning SMPN 1 Kota Tanjungpinang Seni Tari
23 Yayasan Konservatori Seni Jalan Kuantan Seni Teater
24 Megat Sri Rama SMPN 2 Tanjungpinang Seni Tari
25 Borea Muda Indra Perkasa Jl.Ahmadi Pulau Penyengat Seni Tari
Sumber: Dinas Kebudayaan Provinsi Kepulauan Riau, 2017.
Tanjungpinang didominasi oleh sanggar seni dan sanggar seni tari dan sanggar musik
dengan jumlah yang telah diidentifikasi sebanyak 25 sanggar, sedangkan untuk paguyuban
87
No Nama Lembaga Alamat Bidang
(1) (2) (3) (4)
10 Sanggar Zapin Pelangi Air Galang Batu Ampar-Kota Batam Seni Teater
11 Bantelan Perkasa Tj.Sengkuang RT.01/RW.01 Seni Musik
12 Kembang Selasih SD.001 Tj. Sengkuang RT.01/RW.01 Seni Musik
13 Gurindam SD.004 Tj. Sengkuang Batu Ampar Seni Musik
SMA 14 Tj.Sekuang Batu Ampar-Kota
14 Swarnakania Batam Seni Musik
SMP 29 Tj.Sekuang Batu Ampar-Kota
15 Doremi Batam Seni Tari
Pl.Sekanak Belakang Padang -Kota
16 Keris Permata Sari Batam Seni Tari
PL.lengkanak Belakang Padang -Kota
17 Saidana Ali Batam Seni Musik
18 Sri Gelimang SMP N 1 Kota Belakang Padang Seni Tari
SMP N 1 Kota Batam Tiban
19 Mulya Sari Koperasi,Sekupang Seni Tari
20 Kedaong SDN 001 Kota Batam, Belakang Padang Seni Tari
21 Mekar Sari SDN 004 Batam, Belakang Padang Seni Tari
MI/MA Amanatul Ummah,Belakang
22 Tun Fatimah Padang Seni Tari
23 Laksemane Muda SMAN 2 Batam Belakang Padang Seni Tari
24 Sri Bintan Tj.Riau Sekupang Seni Tari
Komunitas Seni Rumah
25 Hitam Jl.RE Martadinata,Sekupang Seni Musik
26 Elang Perkasa Tiban II Seni Musik
27 Sanggar Taruna Dewata Kak Dadu Agung, Sekupang Seni Musik
Pl.Sekanak Belakang Padang -Kota
28 Nurul Ikhsan Batam Seni Tari
29 Sri Melayu Kel.Kasu, Belakang Padang Seni Tari
30 Pucok Kelampong Kel.Terong Belakang Padang Seni Tari
31 Kuantan Sri Kel.Tj.Sari Belakang Padang Seni Tari
32 Dang Kasturi Kel.Pocong,Belakang Padang Seni Tari
Seni Budaya Batak Komp. Penium Centre Blok YA No.07
33 Batam Penium Seni Tari
34 SD 007 Tiban Indah SDNN 007 Tiban Indah sekupang Seni Tari
35 SMPN 25 Tiban Indah SMPN 25 Tiban Indah sekupang Seni Tari
36 Bulang Labuh Bulan Lintang Bulan Seni Tari
37 Pantai Basri PI.Panjang Bulang Seni Tari
Darmatori Muka Kuning Blok.A5 No.5
38 Teater Gong Sei beduk Seni Musik
39 Teater Pompong Tembesi,Sei Beduk Seni Tari
Darmatori Muka Kuning Blok.A5 No.5
40 Lenggang Pertiwi Sei beduk Seni Tari
88
No Nama Lembaga Alamat Bidang
(1) (2) (3) (4)
Darmatori Muka Kuning Blok.A5 No.5
41 Difak Sei beduk Seni Tari
42 Soleram SDIT AT-Thoriq Sei Beduk Batam Seni Tari
43 Reog Pujangga Anum Blok A/19 RT.1RW.2 Sei-Beduk Batam Paguyuban
Kuala Lumping Sekar
44 Pancur Blok J/7 RT.1RW.1 Sei-Beduk Batam Paguyuban
45 Datin Suri Perdana Kel.Tj Piayu Sei-Beduk Batam Seni Teater
Taman Anugrah RT.01 RW.15 Sangulung
46 Ar-Rahman Batam Seni Teater
47 Rebana Azizi Vila Mas, Batam Kota Seni Tari
Ruko Hang Kasturi, Legenda Malaka
48 Duta Santaria Batam Seni Tari
49 Pusat Latihan Seni Jl.Engku Putri No.21 Batam Center Seni Tari
50 Sakti Dua Belas Tj.Buntung,Bengkong Kota Batam Seni Tari
Merapi Subur RT.02 RW.09 Sagulung
51 Al Izzahnurul Hidayah Kota Batam Seni Tari
52 Nurul Hidayah Segulung Sumber Mulia Seni Tari
53 Al-Hidayah Sagulung Suber Jadi, Segulung batam Seni Tari
54 Nurul Fallah Perum Griya Batu Aji Asri, Batam Seni Tari
55 Darul Maqfiroh Perum Griya Permata Kota Batam Seni Tari
56 Fajar Mutiara Tj.Riau Sekupang
57 Nurhasanah Bengkong Abadi, Bengkong Seni Tari
58 Nuranisa Bengkong Abadi, Bengkong
59 Tenggam Bersangit SMPN 04 Bengkong Seni Tari
60 Mayang Mengurai SDN 01 Bengkong Dalam, Bengkong
61 Aisyah Pesona Mantang, Bengkong
62 Al-Hikmah Pesona Mantang, Bengkong
63 Remis Masjid Istiqomah, Bengkong
64 Fila Delfia SDS Hasanah, Bengkong
65 Al-ikhlas Bengkong Kartini, Bengkong
66 Babussalam Perum Aviari Garden
67 Seni Melayu Batamiah Kav.Bagan
68 Embung Putri SDN 001 Sei Beduk Batam Seni Musik
69 Putri Nilam Kencana SDN 004 Sei-Beduk Seni Tari
70 Pusaka Melayu RT.3 RW.4 Tj.Uma Sei-Beduk Seni Tari
Perum Buana Impian RT.02 RW.04
71 Ummahatul Mukminin Sagulung Seni Musik
72 Al Hidayah Tembesi,Tower RT.02 RW 16 Seni Tari
73 Nurul Hidayah Bengkong Polisi, Bengkong
74 Lenggoni Flamboyan 60 Baloi Center Seni Tari
75 Paying Perkasa Pelita 2 No. 7, Lubuk Baja Seni Tari
89
No Nama Lembaga Alamat Bidang
(1) (2) (3) (4)
76 Kita-Kita Tj.Uma, Lubuk Baja Seni Tari
77 Kampong Tanjung Uma Tj.Uma, Lubuk Baja Seni Musik
78 Hang Kasturi Jl.Hang Kasturi No.1 RT.3 RW.1 Tj.Uma Seni Tari
Kp.Tengah RT.1 RW.8 Kel.Tj.Uma
79 Sri Pelangi Lubuk Baja Seni Teater
80 Dang Merdu SDN 002 Lubuk Baja Seni Musik
81 Cindawangi SDN 003 Bunga Tanjung Baloi Seni Tari
82 Rampai Budaya SMPN 41 Batam Baloi, Lubuk Baja Seni Tari
83 Rabana Annaubah Aku Tahu, Batam Kota Seni Musik
84 Rebana Annimah Bukit Jodoh, Batam Kota Seni Tari
85 Kompang Azzara Aku Tahu, Batam Kota Seni Teater
86 Sampena Riau
87 Taklim Assakinah
88 Uswatun Hasanah Nusa Jaya Batam Kota Seni Tari
Sumber: Dinas Kebudayaan Provinsi Kepulauan Riau, 2017.
Komunitas Seni Tari, 6 Komunitas Seni Teater, 15 Komunitas Seni Musik dan 2
kebudayaannya. Kemuidan dapat dikatakan bahwa untuk saat ini Kota Batam paling
90
No Nama lembaga Alamat Bidang
(1) (2) (3) (4)
15 Mutiara Bintan Lobam Kec. Sri Kuala Lobam Seni Tari
16 Kemilau Busung Kec. Sri Kuala Lobam Seni Tari
17 Cempaka Putih Busung Kec. Sri Kuala Lobam Seni Tari
18 Tepak Sirih Desa Toapaya Seni Tari
19 Madani Bintan Desa Toapaya Seni Tari/Musik
20 Serumpun Bersatu Teluk Bakau Kec.Gunung Kijang Seni Musik
21 Kerida Budaya Kawal Kec. Gunung Kijang Seni Musik
22 Dang Merdu Penaga Kec.Teluk Bintan Seni Tari
23 Bukit Seguntang Bukit Bekapur Kec. Teluk Bintan Seni Tari
24 Langlang Buana Lagoi Kec. Teluk sebong Seni Tari
25 Gelora Sei Kecil Kec. Teluk Sebong Seni tari
26 Kelana Gunung Kijang, Tanjung Uban Seni Kriya
27 SS.Dan Budaya Kemilau Kec.Seri Kuala Lobam Seni Tari Kreasi
28 Sri Penolak Tambelan Seni Tari
29 Sanggar YKPP Bintan Utara, Seni Tari Kreasi
30 Belia Kasturi Seni Tari Kreasi
31 Seloka Bertuah Kec.Tambelan Seni Tari Kreasi
32 SS.Sri Menanti Kec.Seri Kuala Lobam Seni Tari Kreasi
33 Sri Bunyian Teluk Bintan Seni Tari Kreasi
34 Pesona Pesisir Kec.Bintan Pesisir Seni Tari Kreasi
35 Tuah Pusaka Bintan Timur, Kijang Seni Musik
Sumber: Dinas Kebudayaan Provinsi Kepulauan Riau, 2017
Kabupaten Bintan berjumlah 35 Komunitas yang terdiri dari, 7 Komunitas Seni Tari
Kreasi, 6 Komunitas Seni Musik, 18 Komunitas Seni tari, 2 Komunitas Seni Kriya dan 1
Komunitas Silat.
91
No Nama lembaga Alamat Bidang
(1) (2) (3) (4)
8 Kemilau SMKN 2 Karimun Seni Musik
9 Tuah Kencana Jalan Taman Puri Gang Mawar Seni Musik
Putri Anggun Nilam
10 Delima Jalan Bukit Senang Seni Tari
11 Tuah Gemilang Jalan Ahmad Yani Tanah Tinggi Seni musik/Tari
12 Mawar Tanjoeng Jalan Jend Sudirman Gang Mawar Seni Tari
13 Selindung Delima Jalan Tanjung Sesup Seni Tari
14 Selaseh Jalan jend sudirman Gang Sakura Seni Tari
15 Sedulang Timah Tg. Batu Seni Tari
Seni
16 Seludang Timah PT Timah (Persero) Tbk Kriya/Musik/Tari
17 Kepah Gemulai Jalan Kampung Baru Seni Tari
18 Bina Budaya SMAN 3 Kundur Seni Musik
19 Anak Kala (SAKA) Jalan Abdul Latif Seni Tari
20 Madah Kelana SMAN 5 Kundur (Ungar) Seni Musik
21 Talam Pusaka Jalan Sudirman Gang Sakura seni Musik
22 Buket Sanjong Prayun Seni Musik
23 Kiambang Bertaut Jalan Jendral Sudirman Seni Musik
24 Sri Kemuning Jalan Jendral Sudirman Moro Seni musik/Tari
Seni
25 Sri Mahligai Jalan Kampung Jawa Musik/Tari/Teater
Seni
26 Sri Mayang Jalan Jendral Sudirman Musik/Tari/Teater
27 Dwi Handayani Seni Musik
28 Cik Mat Kundur Utara Seni Musik
Balai Musik Contempo
29 (BMC) Tebing Seni Musik
30 Seni Kemilau Karimun Seni Musik
31 Tuah Melayu Karimun Seni Musik
32 Awang Noor Meral Seni Musik
33 Cakrawala Karimun Seni Musik
34 Tuah Laksmane Tanjung Batu Seni Musik
35 Dendang Serumpun Tanjung Batu Seni Musik
36 Gading Bertuah Moro Seni Musik
37 Megat Tuah Terbilang Tebing Seni Musik
38 Sri Layang SMAN 4 Kundur Seni Musik
Sumber: Dinas Kebudayaan Provinsi Kepulauan Riau, 2017.
Komunitas dengan didominasi oleh Komunitas Sanggar Seni Musik dengan jumlah 28
92
Tabel 18 Nama Komunitas Kebudayaan di Lingga s/d 2017
No Nama lembaga Alamat Bidang
(1) (2) (3) (4)
1 Megad Syah Alam JL.Raja Muhammad yusuf Seni Tari
2 Cahaya Nobat Jl.Masjid Sultan Seni Musik
3 Sri Mahkote Lingge Daik Lingga Seni Tiater
4 Seni Mekar Malam Budus,Kabupaten Lingga Seni Tiater
5 Serumpun Bambu Daik Lingga Seni Tari
6 Linau Jaya Linau Seni Musik
7 Kelompok Tari Inai Panggak Laut Seni Tari
8 Syallu Rabbuna Daik Lingga Seni Musik
9 Sri Cendana Mepar Seni Tari
10 Laila Manja Penarik Desa Kemulu Senu Tari
11 Kompang Mepar Seni Musik
12 Yauman Seranggung Seni Musik
13 Seni Pelangi Mading seni Tari
14 Joget Dangkong Lingga Utara seni Tari
15 Al Soraya Lingga Utara Seni Musik
16 Setia Combus Kuik,Lingga Utara Seni Musik
17 Megat Rambai Kukang Lingga Utara Seni Musik
18 Semarak Pinang Muda Kec.Lingga Timur seni Tari
19 Seri Baiduri Desa Pakeke,Lingga Timur Seni Musik
20 Kencana Sar Belakang Hutan Senayang Seni Musik
Seni
21 Seri Medang Pulau Medang,Senayang Musik/Tari/Teater
22 Sri Banang Pulau Bukit Desa Benan Seni Teater
23 Sang Setia Senayang Seni Musik
24 Gemas Senayang Seni Musik
25 Mela Batu Belubang,Senayang Seni Musik
26 Rumpun Melayu Senayang Seni Musik
27 Benan Bertuah Senayang Seni Musik
28 Gema Cinta Kec.Singkep Seni Musik
29 Simpai Kec.Singkep Seni Musik
30 Nurul Falah Kec.Singkep Seni Musik/Tari
Kelompok Pasrikun
31 Mitab'Ausya'adah Kec.Singkep seni Tari
Seni Grafis/Seni
32 Kelompok Iwara Kec.Singkep Tari
33 Midani Bertuah Kec.Singkep seni Tari
34 Intan Payung Kec.Singkep seni Tari
35 Seni Suara Gita Kec.Singkep Seni Tari
36 Seni Tualang Tige Kec.Singkep Seni Musik
37 Mustika Alam Kec.Singkep seni Tari
38 Kepayang Bestari Kec.Singkep Seni Musik
39 PLT Langgam Selatan Kec.Singkep Seni Musik
93
No Nama lembaga Alamat Bidang
(1) (2) (3) (4)
40 Sri Panggung Kec.Singkep Seni Musik
41 Dendang Serampang Laut Kec.Singkep seni Tari
42 Bujang Lapok Desa Batu Kacang Seni Musik/Tari
43 Dang Merdu Desa Kuala Raye seni Tari
44 Aninda Desa Paya Luas Seni Musik
45 Nurul Hidayah Singkep Barat Seni Musik
46 Kuale Harapan Seni Tari
47 Bahana Gemilang Seni Musik
48 Sri Tanjung Seni Musik
49 Diram Perkase Singkep Barat Seni Musik
50 Kepayang Bestari Kec.Singkep Pesisir Seni Musik
51 Serampang Laut Seni tari
Seni
52 Sri Mahkota Desa Kote Lukis/Tari/Musik/T
53 Rapang Kencana Kec.Singkep Pesisir Seni Tari
Sanggar Seni Pulau
54 Pandan Penube,Kec. Selayar Seni Musik
55 Busung Indah Desa Kote Seni Musik
56 Beluntas Gemilang Kec.Singkep Pesisir Seni Musik/Tari
Jl.Raja Muhammad yusuf,Daik
57 Megat Syah Alam Lingga Seni Musik/Tari
Kelompok Joget
58 Dangkok Kec.Lingga Utara Daik Lingga Seni Musik/Tari
59 Megat Rumbai Kukang Lingga Utara seni Tari
60 Bujang Lapok Desa Batu Kacang seni Tari
Sumber: Dinas Kebudayaan Provinsi Kepulauan Riau, 2017.
Sanggar Seni Tari dengan jumlah 20, 8 Komunitas Sanggar yang terbagung dari Seni
Musik dan Seni Tari, 29 Komunitas Sanggar Seni Musik, 4 Komunitas Sanggar Teater,
istiadat secara turun temurun. Untuk komunitas adat di Provinsi Kepulauan Riau saat ini
94
belum teridentifikasi, namun berdasarkan dari berbagai sumber salah satu komunitas adat
yang masih eksis di Provinsi Kepulauan Riau adalah, Komunitas Adat Suku Laut. Suku
laut (masyarakat melayu pada umumnya menyebut) merupakan suku asli yang mendiami
wilayah pesisir/perairan di Provinsi Kepulauan Riau. Komunitas Adat Suku Laut ini
“orang mapur” dan lain sebagainya namun secara umum komunitas ini disebut dengan
“Suku Laut”.
Oleh karena itu pemerintah Provinsi Kepulauan Riau secara kelembagaan membentuk
Dinas Kebudayaan yang berdiri secara mandiri tidak bergabung dengan Organsisasi
Perangkat Daerah (OPD) lain seperti halnya di Provinsi lain di Indonesia. Dinas
Kebudayaan Provinsi Kepulauan Riau dibentuk pada tahun 2011. Pembentukan Dinas
Kebudayaan ini sebagai suatu organisasi perangkat daerah yang menunjang pemajuan
Kedudukan, Tugas, Fungsi Dinas Kebudayaan Provinsi Kepulauan Riau adalah perangkat
berikut:
95
Gambar 21 Gambar Struktur Organisasi Dinas Kebudayaan Provinsi Kepulauan
Riau
KEPALA DINAS
KEBUDAYAAN
KELOMPOK JABATAN
FUNGSIONAL SEKRETARIAT
SUB BAGIAN
PERENCANAAN, SUB BAGIAN
SUB BAGIAN
EVALUASI DAN UMUM DAN
TUGAS KEPEGAWAIAN KEUANGAN
PEMBANTUAN
BIDANG
BIDANG CAGAR BIDANG
BUDAYA DAN UPTD BIDANG KESENIAN DATA DAN
SEJARAH DAN
PERMUSEUMAN DOKUMENTASI
TRADISI
KEBUDAYAAN
SEKSI SEKSI
SEKSI SEKSI
SEKSI DATA DAN
PERMUSEUMAN SISTEM APLIKASI
SEJARAH SENI PERTUNJUKAN DOKUMENTASI
DAN PUBLIKASI
KEBUDAYAAN
SEKSI
SEKSI SEKSI
TENAGA
PELESRTARIAN TENAGA KESENIAN
KESEJARAHAN DAN
CAGAR BUDAYA
TRADISI
SEKSI
TENAGA CAGAR SEKSI SEKSI
BUDAYA DAN
PERMUSEUMAN TRADISI SENI RUPA
kebudayaan, dengan adanya sarana dan prasarana kebudayaan maka upaya pemajuan
kebudayaan akan lebih baik kedepannya. Namun secara fakta bahwa sarana dan prasarana
memadai. Berikut ini diuraikan data sarana prasarana kebudayaan di Provinsi Kepulauan
Riau.
SARANA DAN
LINGGA TG.PINANG KARIMUN BINTAN NATUNA ANAMBAS BATAM
PRASARANAN
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
Museum 1 1 1 1 1 1 1
Galeri Seni dan NA NA NA NA NA NA
NA
Budaya
Gedung Seni 1 1 1 1 1 1 1
96
Pertunjukan
Gedung Pameran NA NA NA NA NA NA NA
Padepokan NA NA NA NA NA NA NA
Sanggar Seni 1 1 1 1 1 1 1
Pasar Seni NA NA NA NA NA NA NA
Fasilitas NA NA NA NA NA NA
Pendidikan Forma NA
dan Non Formal
Pasar Seni NA NA NA NA NA NA NA
Taman Kota 1 1 1 1 NA NA 1
Taman Budaya 1 1 NA 1 NA NA 1
Sumber: Data diolah, 2017.
1) Untuk sarana dan prasarana museum terdapat di setiap Kabupaten dan Kota,
Natuna.
2) Untuk sarana dan prasarana Galeri Seni dan Budaya, hal ini menunjukan
Kepulauan Riau ada namun belum layak, hal ini masih dalam bentuk yang
4) Untuk Gedung Pameran ini disetiap Kabupatan dan Kota tidak ada, biasanya
balai pertemuan.
97
6) Untuk Sanggar Seni disetiap Kabupaten dan Kota ada, namun untuk sanggar
seni ini lebih banyak dikelola oleh masyarakat sesuai dengan pengembangan
kebudayaan daerahnya.
7) Untuk fasilitas pendidikan formal dan pendidikan non formal saat ini
teridentifikasi ada berupa mata pelajaran arab melayu yang diajarkan pada
dengan objek kebudayaan masih minim dan bahkan dapat dikatakan belum
tersedia.
8) Untuk sarana dan prasarana Pasar Seni hampir disetiap Kabupaten dan Kota di
9) Untuk Taman Kota di hampir setiap kabupaten dan kota ada, hanya saja untuk
taman kota yang ada di Kabupaten Karimun yaitu Costal Area, Laman Bunda
di Kota Tanjungpinang.
Kepulauan Riau perlu ditingkatkan baik dari sisi kuantitas maupun kualitas.
sebagaimana dalam memajukan kebudayaan lainya, permasalahan tentu tidak bisa kita
hindari. Jika melihat kondisi dan sekaligus posisi Kepulauan Riau maka terdapat beberapa
tantangan yang saat ini menjadi permasalahan dalam memajukan kebudayaan melayu.
98
Diantara tantangan tersebut diantaranya sebagaimana juga yang telah dituangkan dalam
1) Pengaruh budaya global yang dipicu oleh perkembangan teknologi informasi (TI)
perubahan sifat dan perilaku generasi muda. Tentu hal ini menjadi tantangan bukan
muda lebih memiliki TI sebagai jalan keluar dalam mencari solusi atas
permasalahan yang dihadapi dan perlahan namun pasti mereka meninggalkan adat
istiadat. Oleh karena itu upaya untuk terus meningkatkan kesadaran dan
2) Nilai-nilai luhur dalam budaya Melayu semakin tidak dikenal oleh masyarakat
terutama generasi muda. Hal ini menjadi tantangan bagi Dinas Kebudayaan untuk
3) Kerjasama antara pelaku seni budaya dan insan budaya dengan pemerintah belum
terpadu, sehingga upaya pelestarian dan pemanfaatan seni budaya dalam diplomasi
99
4) Terbatasnya dokumentasi, kajian sejarah lokal, kelengkapan data kebudayaan dan
tradisi baik yang bersifat warisan budaya, situs dan warisan budaya tak benda,
melayu, terdapat pula peluang yang dapat dijadikan bahan untuk melakukan pemajuan
Kepulauan Riau, antara lain bahasa, baik adat-istiadat, tradisi maupun kesenian
(WBTB) Indonesia, sehingga menjadi jati diri dan kebanggaan bagi masyarakat
untuk melestarikannya.
2) Komitmen pemerintah pusat dalam rangka menguatkan karakter siswa dan jati diri
bangsa tergolong tinggi. Hal ini tertuang dalam Misi 4 pada Kementerian
pengembangan bahasa. Misi tersebut antara lain mengandung arti yaitu menjaga
dan memelihara jati diri karakter bangsa melalui pelestarian dan pengembangan
kesejahteraan rakyat.
budaya, baik fisik maupun takbenda (intangible) untuk mendapat perhatian seperti
100
Budaya Internasional. Dengan demikian diharapkan jalinan kerja sama kebudayaan
4) Kepedulian kalangan Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI) dalam upaya
pelestarian dan pengembangan budaya daerah semakin membaik. Hal ini terlihat
masyarakat (LSM) kebudayaan baik dari dalam negeri dan luar negeri.
antar daerah (KAD), antara kabupaten/kota, antar provinsi dan Pemerintah Pusat.
Demikian pula peluang kerjasama dengan luar negeri dalam rangka memperkuat
7) Letak strategis dan kemudahan akses keluar negeri dan wilayah Budaya Serumpun
informasi.
101
9) Banyaknya tawaran beasiswa baik di dalam negeri maupun luar negeri yang dapat
dimanfaatkan oleh Aparatur Sipil Negara atau ASN yang bekerja di Dinas
pendidikan lanjut baik jenjang pendidikan Sarjana (S-1) dan jenjang Pasca Sarjana
102
BAB V
PENUTUP
cukup tinggi. Hal ini tidak terlepas dari akar sejarah Provinsi Kepulauan Riau yang berasal
dari Kerajaan Riau-Lingga. Secara geografis, Kepulauan Riau berada di perbatasan antar
negara yaitu Singapura, Malaysia, Vietnam dan Kamboja. Begitu terbukanya Kepulauan
Riau terhadap budaya asing sehingga budaya dalam negeri khususnya budaya melayu
Kepulauan Riau perlu dilindungi dan dilestarikan. Namun demikian masih ada beberapa
1. Budaya belum menjadi agenda prioritas Kepala Daerah. Kepulauan Riau sejak
tahun 2010 telah memiliki visi dalam memperkuat kebudayaan yaitu dengan
menampatkan budaya melayu sebagai “Bunda Tanah Melayu”. Hal ini juga
Kepulauan Riau sebagai Bunda Tanah Melayu yang Sejahtera, Berakhlak Mulia,
2. Trust antara masyarakat dan pemerintah masih rendah. Masyarakat memiliki peran
103
masing (masyarakat dan pemerintah) cenderung jalan sendiri-sendiri dan kurang
3. Masyarakat belum “care” terhadap budaya. Bahwa budaya merupakan hasil cipta,
rasa dan karsa tertinggi manusia belum dimaknai seutuhnya oleh masyarakat.
4. Sumber Daya Manusia Kebudayaan sebagai Penggiat budaya sudah ada namun
jumlah serta kualifikasinya masih minim. Kemajuan akan teknologi dan informasi
dewasa ini telah menyita perhatian masyarakat sehingga masyarakat terlena atau
mempengaruhi pola pikir, pola sikap dan pola tingkah laku manusia sehingga
oleh sebagian orang tidak efektif dalam menjalani kehidupan. Kedepan perlu
Pasal 50 ayat (1) dimana Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, dan/atau Setiap
5. Menggali objek-objek kebudayaan yang ada dan hampir punah. Kepulauan Riau
104
berkemungkinan sebagiannya hilang atau terlupakan oleh masyarakat. Oleh sebab
6. Sarana dan prasarana perlu di tingkatkan baik dalam sisi kualitas maupun
kuantitas. Semain banyak sarpras yang tersedia akan semakin memacu masyarakat
Museum, Galeri seni dan budaya, Gedung seni pertunjukan, Gedung pameran,
Padepokan, Sanggar seni, Pasar seni dan berbagai fasilitas pendidikan formal dan
non formal, taman kota maupun taman budaya diyakini dapat memancing
7. Saat ini Provinsi Kepulauan Riau telah memiliki Peraturan Daerah yang berkaitan
Riau Nomor 1 Tahun 2014 tentang Lembaga Adat Melayu. Namun demikian perlu
1. Sumber Daya Manusia Kebudayaan merupakan salah satu faktor penting dalam
SDM perlu terus ditingkatkan dari masa kemasa. Sertifikasi sesuai keahlian
105
2. Pendataan serta penyediaan sarana-prasanara penunjang kebudayaan harus segera
membudayakan masyarakat”. Gerakan sosial ini jika dikelola dengan baik maka
dan memajukan kebudayaan. Oleh sebab itu perlu ada kesepakatan antara
bahasa melayu, cara tulis “arab melayu”, busana melayu dan lain sebagainya.
106
DAFTAR PUSTAKA
Ana Musfita Yeri, Transformasi Budaya Melayu Dalam Voleh Bulang Cahaya Karya
Rida K. Liamsi, Tesis, Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia Program
Pascasarjana Universitas Sebelas Maret, Surakarta, 2011.
Chou, Cynthia. 2003. Indonesia Sea Nomads: Money, Magic, and Fear of the Orang Suku
Laut. London: Routledge Curson.
Mochtar Zam, Machzumi Dawood, Tursiran Suseno dkk, “Butang Emas” Warisan
Budaya Melayu Kepulauan Riau, CV. Data Makmur Setia, Tanjungpinang,
2006.
Muhammad Naquib Al-Attas, Islam dalam Sejarah dan Kebudayaan Melayu (Jakarta:
Mizan, 1990).
Sunandar. “Melayu Dalam Tantangan Globalisasi: Refleksi Sejarah dan Berubahnya
Sistem Referensi Budaya. “Jurnal Khatulistiwa-Journal of Islamic Studies,
Volume 5 Nomor 1 Maret 2015: 61
Internet
Pengertian Budaya : Unsur, Ciri, Fungsi Dan Manfaat Budaya diakses pada laman
http://www.ngelmu.id/pengertian-budaya/ pada tanggal 8 Oktober 2017, Pukul
01.03 WIB
Pengertian Budaya : Unsur, Ciri, Fungsi Dan Manfaat Budaya diakses pada laman
http://www.ngelmu.id/pengertian-budaya/ pada tanggal 8 Oktober 2017, Pukul
01.03 WIB.
Peraturan Perundang-undangan
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
Undang-Udndang Nomor 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan
107