LEMBAR PENGESAHAN
Mengetahui,
Pembimbing Pendamping
Menyetujui,
NRA.PMTS.10.17.238 NRA.PMTS.10.17.251
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas berkah, rahmat dan
bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak baik secara moral maupun
terimakasih kepada:
laporan.
3. Kedua orang tua beserta kakak yang telah memberikan doa dan
5. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah
penelitian selanjutnya.
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PENGESAHAN....................................................................... i
KATA PENGANTAR............................................................................... ii
DAFTAR LAMPIRAN.............................................................................. i
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang....................................................................... 1
B. Rumusan Masalah................................................................. 2
C. Tujuan penelitian................................................................... 3
D. Manfaat Penelitian................................................................. 3
A. Kajian Teori............................................................................. 4
kabupaten Gowa................................................................ 4
C. Waktu Peneitian.................................................................... 23
D. Instrument Penelitian............................................................. 24
E. Pengumpulan data................................................................ 24
F. Pengolahan Data................................................................... 24
A. Hasil Penelitian...................................................................... 26
B. Pembahasan Penelitian......................................................... 36
A. Kesimpulan............................................................................ 54
B. Saran..................................................................................... 55
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
perlahan mereka sudah lupa akan budaya mereka sendiri. Untuk itu kami
sebagai mahasiswa yang peduli akan budaya kita sendiri khususnya suku
suku Makassar.
merupakan salah satu penjelmaan jiwa bangsa dari abad ke abad. Oleh
yang satu dengan yang lainnya tidak sama. Ketidaksamaan inilah dapat
pernikahan dalam catatan kedua bela pihak suka sama suka dan kedua
artinya mengandung nilai-nilai yang suci. Oleh sebab itu dalam rangkaian
adanya hukum Islam yang mengikat hanya hukum adat yang menonjol.
Makassar.
B. Rumusan Masalah
D. Manfaat penelitian
Gowa.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
kabupaten Gowa
maka kami sambut dengan adat. Adapun yang tuan cari. Karena
yang menerimanya.
Isi bakul itu terdiri atas beras segenggam, kelapa, gula, sirih,
dibawa pada leko caddi maka turut dibawa pada leko lompo ini.
Yang diantarkan dalam leko lompo ini adalah sirih pinang terdiri
uap karena calon pengantin mandi dari uap .Uap berasal dari
6) Appasili
melaksanakan passilli .
beras , satu buah gula jawa aren, duan buah lilin ,pala ,kayu
manis,dua ikat daun sirih, dan dua pinang. Semuannya ini adalah
simbol kesuburan .
arah luar pintu agar kotoran atau kesialan yang terdapat dalam
beberapa helai rambut yang ada pada ubun ubun ,baik calon
acara abbubbu dipotong pula rambut halus yang ada pada dahi
dan belakang telinga agar tata rias dapat melekat dengan baik .
8) Upacara perkawinan
secara resmi.
1) Nilekka
pegantin.
saat ini masih dilakukan oleh mempelai laki laki setelah duduk
2) Nipabbajikang
perempuan.
Nipabajikkang di lakukan karena perkawinan bagi orang
pria. Acara ini di hadiri oleh kedua keluarga dekat dari kedua
yang sedang menyala diangkat dan pada saat yang sama anrong
a. Sistem kekerabatan
ibu.
pihak ibu.
adalah:
anaknya, ada kekecualian yaitu apabila lelaki itu telah berada dalam
ada jalan lain bagi kadhi kecuali menikahkan tunnyala. Tetapi bukan
beberapa macam:
keluarga yang sah, lalu meminta maaf kepada semua yang ada di
dikabupaten Gowa
halnya terjadi pada acara yang dilakukan sebelum akad nikah, yaitu
nikah dilakukan dengan cara islami. Nilai yang masih dilakukan oleh
malaikat Jibril.
b) Akad nikah adalah salah satu nilai Islam dalam proses pernikahan
oleh mempelai pria harus jelas kedengaran oleh para saksi untuk
dengan memenuhi semua syarat dan rukun nikah yang telah diatur
METODE PENELITIAN
1. Jenis data
2. Sumber data
catatan, bukti yang telah ada, atau arsip baik yang dipublikasikan
B. Tempat Penelitian
C. Waktu penelitian
14 November 2019.
D. Instrument Penelitian
menyusun data laporan dan printer sebagai media cetak serta alat
E. Pengumpulan Data
yang berhubungan dengan judul dari laporan kami yaitu tradisi adat-
F. Pengolahan Data
PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
kabupaten Gowa.
tersebut dilalui.
perkawinan tersebut.
sebagai berikut:
a. Prosesi adat dan upacara sebelum pernikahan
hal seperti sunrang, doek balanja, serta hari pernikahan. Pihak laki-
ini akan disediakan semua yang akan dibawa serta, misalnya kue-
kue: dodoro’ waje, dan kue-kue lainnya. Yang membawa leko caddi
belanja.
6) Appanaik leko’ lompo (menaikkan sirih besar) tujuh atau tiga hari
Kalau uang belanja belum dibawa pada leko caddi maka turut
dibawa pada leko lompo ini. Yang diantarkan dalam leko lompo ini
akad nikah itu tiba. Dimana simorong ini menggunakalan alat musik
daunan pacar pada kuku calon pengantin. Pada acara ini calon
banri.
(pengantin bersiram-siram).
untuk dinikahkan.
terkikis. Hal ini terjadi karena Indonesia adalah negara hukum maka
berencana itu memiliki dua unsur, yaitu unsur Subyektif dan unsur
obyektif.
dahulu,
kabupaten Gowa
a. “Accini’rorong” atau taaruf artinya melihat atau mencari jalan sebagai
SWT.
pemberian mahar berupa mas kawin duit belanja yang cukup tinggi
perempuan.
istrinya ketika akan menikah dan menjadi harta milik istri. Hal ini
ص ُد َقات ِِهنَّ نِحْ لَ ًة َفإِن طِ ب َْن لَ ُك ْم َعن َشىْ ٍء ِّم ْن ُه َن َفسً ا َف ُكلُوهُ َهنِي ًئا م َِّري ًئا
َ َو َءا ُتوا ال ِّن َسآ َء
“Berikanlah mahar kepada wanita (yang kamu nikahi) sebagai pemberian
kamu sebagian dari mahar itu dengan senang hati, maka makanlah
akibatnya.” (An-Nisa: 4)
tinggi. Sebagaimana kisah seorang sahabat yang akan menikah tapi tidak
tersebut,
ُ ا ْن
ظرْ َولَ ْو َخا َتما ً مِنْ َح ِد ْي ٍد
“Carilah walaupun hanya berupa cincin besi.” (HR. Bukhari dan Muslim)
saja bernilai rendah dan boleh saja bernilai tinggi asalkan saling ridha. An-
Nawawi menjelaskan,
ألن،في هذا الحديث أنه يجوز أن يكون الصداق قليال وكثيرا مما يتمول إذا تراضى به الزوجان
وهذا مذهب الشافعي وهو مذهب جماهير العلماء من السلف والخلف،خاتم الحديد في نهاية من القلة
“Hadits ini menunjukkan bahwa mahar itu boleh sedikit (bernilai rendah)
dan boleh juga banyak (bernilai tinggi) apabila kedua pasangan saling
ridha, karena cincin dari besi menunjukkan nilai mahar yang murah. Inilah
pendapat dalam madzhab Syafi’i dan juga pendapat jumhur ulama dari
akhirat baik kaya maupun miskin. Tidak sedikit orang kaya tetapi rumah
َُـﺎﺡ ﺃَ ْﻳﺴَـﺮُﻩ
ِ َﺧﻴْـﺮُ ﺍﻟﻨِّﻜ
‘Sebaik-baik pernikahan ialah yang paling mudah.’ (HR. Abu Dawud)
maharnya.”
al-Jauziyyah menjelaskan,
المغاالة في المهر مكروهة في النكاح وأنها من قلة بركته وعسره.
mengenai anjuran untuk menikah. Salah satu ayat yang sering dijadikan
yang diridhoi oleh Allah adalah pasangan yang terdiri dari laki – laki dan
ث ِم ْن ُه َما ِر َجااًل َكثِيرً ا ٍ َيا أَ ُّي َها ال َّناسُ ا َّتقُوا َر َّب ُك ُم الَّذِي َخلَ َق ُك ْم مِنْ َن ْف
َّ س َوا ِح َد ٍة َو َخلَ َق ِم ْن َها َز ْو َج َها َو َب
perempuan.” (QS.Al-Qiyamah:39)
ِ َو َت َع َاو ُنوا َعلَى ْال ِبرِّ َوال َّت ْق َو ٰى ۖ َواَل َت َع َاو ُنوا َعلَى اإْل ِ ْث ِم َو ْالع ُْد َو
ۘ ان ۚ َوا َّتقُوا هَّللا َ ۖ إِنَّ هَّللا َ َشدِي ُد
ِ ْال ِع َقا
ب
Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan
sebuah pesta, maka semakin status sosial seseorang. Oleh karena itu,
B. Pembahasan Penelitian
kabupaten Gowa
dalam waktu yang lama. Letak strategis Indonesia berada pada jalur 2
manusia di Indonesia.
multi etnis dan agama, dari situlah Indonesia memiliki ragam budaya
sosial dan seni yang tinggi. Pada kondisi saat ini kebudayaan
lain.
leko caddi ini ada yang kurang maka akan diganti dengan uang.
maka turut dibawa pada leko lompo ini. Yang diantarkan dalam
leko lompo ini adalah sirih pinang. Selain itu, dibawa pula
alat musik ciri khas yaitu kadang gendrang, puik-puik dan lain-
ramuan daun-daunan.
(berasanji).
(pengantin bersiram-siram).
dengan sarung.
4) Setelah berada di rumahnya bersama suaminya diadakanlah
khususnya menyangkut masalah siri’ atau harga diri. dan disisi lain
berlaku pula hukum positif yang disebut hukum pidana. Kedua hukum
yang hidup di masyarakat ini, dalam hal kasus Annyala saling bertolak
lain, dalam hukum pidana , tidak menerima alasan kalau ada terjadi
sepakat bagi kedua pelaku silariang untuk lari bersama untuk kawin,
maka dalam kasus Nilariang ini, kehendak untuk kawin lari, datangnya
dari pihak laki-laki. Kalau kehendak kawin lari datangnya dari pihak
silariang adalah, ada yang dinamakan kawin Nilari atau Erang Kale.
dilakukan oleh gadis atau perempun yang sudah beristri dengan jalan
Makassar disebut Salimara.
Kalau kasus silriang, nilariang atau Erang Kale masih ada jalan
hubungan darah yang terlalu dekat. Pada kasus Salimara ini, pada
tanaman rusak, ikan pada menghilang di kali, hewan piaraan mati dan
SWT.
alasan Siri’ inilah, mak kasus membela harga diri bagi suku Makassar
siri’ nya). Pihak keluarga yang tahu bahwa anak kemenakannya itu
resiko yang sangat berat, yakni bisa saja kedua-duanya celaka mati di
ujung badik dari tangan pihak keluarga perempuan yang
pelaku Silariang atau Tumannyala ini sangat berat, akan tetapi Hukum
suaka atau hak asyil.
anjing. Tak bisa akur selama dalam proses silriang. Akan tetapi, bila
anak yang anak atau kedua pelaku silariang ini, tadinya dianggap
seratus persen.
ada acara Abbaji, maka tidak ada lagi namanya Tumasiri’ dan
alasan siri’ mereka bisa dikenakan hukuman pidana penjara bagi para
Tumasiri’.
orang Makassar itu kalau menegakkan siri, luka tusuk senjata tajam
pemberani.
buah hati belahan jantung. Mati itu urusan Tuhan, tapi semangat
memisahkannya).
nekad kawin lari. Pada kasus Silariang, tindak pidana yang banyak
Kalau ada orang yang melerai, mungkin nyawa salah satu pihak
masih bisa diselamatkan, maka dalam hal ini dapat dikenakan pasal
tajam dan tidak ada yang melerainya, maka biasanya kasus ini
Selain itu, dalam kasus silariang, tentunya kedua belah pihak, baik
kesepakatan kedua belah pihak yang mau kawin lari, maka dalam
KUHP tidak ada satu pasalpun yag melarang mereka untuk kawin lari.
Kecuali dalam agama, biasanya pada kasis Silariang ini, sebelumnya
Islam. Untuk kasus Nilariang, ini dapat dikenakan pasal dalam KUHP,
sebab pihak perempun itu dipaksa untuk kawin dengan cara menculik
pada kasus silariang ini, merupakan aib bagi keluarga kedua belah
kabupaten Gowa
saja.
mahar berupa mas kawin duit belanja yang cukup tinggi dari pihak laki-
kegiatan ini tidak sesuai dengan ajaran Islam karena mahar berlebihan
tetapi juga dana untuk membiayai pesta tersebut. Kegiatan ini sesuai
makhluk-Nya.
sebuah pesta, maka semakin status sosial seseorang. Oleh karena itu,
ada lagi kasta yang berlaku apabila mereka suka sama suka maka
sosial juga tidak sesuai dengan ajaran islam karena sebagai hamba-
A. KESIMPULAN
tradisinya sendiri.
setiap manusia memiliki hak untuk hidup dan Pasal 340 KUHP (Kitab
B. SARAN
sebagai berikut.
tersebut.
adat ritual.
Gowa
DAFTAR PUSTAKA
Ammi Baits Nur 2016 Derajat Manusia di Hadapan Tuhan Itu Sama,
Dinda Pratiwi.Hadist dan ayat al-Qur’an Tolong Menolong, 2018.
Solihing.2004.Royong.Makassar:Masagena Press.
Biodata Peserta
1. Nama :Mustakim Fajar Syam
Asal :Takalar
Asal : Bantaeng
Asal : Makassar
Asal :Takalar
Alamat :Mannuruki 2
Asal :Makassar
Asal : Gowa
Asal :Gowa
Alamat :Pampang 4
KET
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Mustakim Fajar Syam L
2 Nur Ramdani P
3 Sherawali Muis P
4 Almukarramah. Ridwan P
5 Muhammad Dzul Fikri L
6 Muh. Khaerul L
7 Bintang Nugraha L
Gambar 1.1. Pengerjaan Laporan Pertama