Anda di halaman 1dari 48

LAPORAN STUDY LAPANGAN TERPADU

Disusun oleh kelompok 2:


Linda Maseta (2284205002)
Dea Jumita Syafitri (2284205004)
Neri Aprianti (2284205008)
Della Savin Safitri (2284205012)
Zakia Meiliani (2284205017)
Cindy Andriyani (2284205018)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BENGKULU

2023

i
HALAMAN PENGESAHAN

Laporan Study Lapangan Terpadu

Tentang Berbagai “Ilmu Pengetahuan Alam”

Tanggal 21-24 Agustus 2023

1. Linda Maseta
2. Dea Jumita Syafitri
3. Neri Aprianti
4. Della Savin Safitri
5. Zakia Meiliani
6. Cindy Andriyani

Telah disahkan sebagai salah satu tugas laporan study lapangan terpadu pada jurusan
pendidikan biologi fakultas keguruan dan ilmu pendidikan universitas muhammadiyah
Bengkulu.

Bengkulu, September 2023

Disetujui oleh:

Ketua Program Studi Dosen Pembimbing

Pariyanto, M. Pd Rizki Pratama,M.Pd

NIP. 026 983 127 NIP.

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayahnya,shalawat beriring salam senantiasan tercurah kepada nabi besar Muhammad
SAW, yang selalu menjadi tauladan bagi umatnya, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas
akhir kegiatan Studi LapanganTerpadu “SLT” ini.
Laporan ini disusun guna untuk memenuhi tugas SLT dengan bobot 2 sks di program
studi pendidikan biologi fakultas keguruan dan ilmu pendidikan universitas muhammadiyah
Bengkulu.
Selama penyusunan laporan ini kami banyak mendapatkan bantuan dari berbagai
pihak yang sangat besar artinya baik moril maupun materil, karena itu dengan kerendahan
hati kami mengucapkan terima kasih setulusnya kepada:

1. Drs. Santoso, M. Si Selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan


Universitas Muhammadiyah Bengku sekaligus sebagai pelindung kegiatan.
2. Pariyanto, M. Pd Selaku Ketua Program Studi Pendidikan Biologi dan penanggung
jawab kegiatan.
3. Drs. Charles Darwin, M. Pd Selaku Ketua Panitia Kegiatan
4. Rukiah Lubis, M. Pd Selaku Bendahara Panitia Kegiatan
5. Drs. Nasral, M. Pd Selaku Koordinator Lapangan Panitia Kegiatan
6. Dan segenap dosen lain selaku pendamping kegiatan

Kami menyadari laporan ini masih banyak kekurangan untuk itu kritik dan saran yang
bersifat yang membangun sangat penulis harapkan. Kami berharap semoga laporan ini dapat
bermanfaat bagi semua pihak.

Bengkulu, September 2023

Penulis

DAFTAR ISI

iii
Halaman Judul
Halaman Pengesah...............................................................................................................
Kata Pengantar.....................................................................................................................
Daftar Isi..............................................................................................................................
BAB I Pendahuluan.............................................................................................................
A. Latar Belakang.........................................................................................................
B. Tujuan......................................................................................................................
BAB II Tinjauan Pustaka.....................................................................................................
BAB III Metode Kegiatan...................................................................................................
A. Tempat dan Waktu Kegiatan...................................................................................
B. Langkah-Langkah Pengumpulan Data....................................................................
C. Analisis Data............................................................................................................
BAB IV Hasil dan Pembahasan...........................................................................................
A. Hasil.........................................................................................................................
B. Pembahasan.............................................................................................................
BAB V Penutup...................................................................................................................
A. Kesimpulan..............................................................................................................
B. Saran........................................................................................................................
Daftar Pustaka

iv
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Lapangan pendidikan merupakan wilayah yang sangat luas. Ruang lingkupnya


mencakup seluruh pengalaman dan pemikiran manusia tentang pendidikan. Namun tidak
setiap orang mengerti dalam arti yang sebenarnya apa pendidikan itu, dan tidak setiap
orang mengalami pendidikan ataupun menjalankan pendidikan sebagaimana mestinya.
Kondisi pendidikan nasional kita memang tidak secerah di negara-negara maju. Baik
institusi maupun isinya masih memerlukan perhatian ekstra dari pemerintah maupun
masyarakat. Pendidikan formal, selain ada kemajemukan peserta, institusi yang cukup
mapan, dan kepercayaan masyarakat yang kuat, juga merupakan tempat bertemunya bibit-
bibit unggul yang sedang tumbuh dan perlu penyemaian yang baik.

Studi Lapangan adalah kegiatan yang bertujuan untuk memperoleh fakta biologi yang
langsung dari objek yang berada pada tempat yang asli. Jika objek tersebut adalah
makhluk hidup, berarti objek tersebut berada pada habitat asli, sedangkan untuk benda-
benda tak hidup jika merupakan benda alami (misal: sungai, pantai, batuan dll) juga
berada pada tempat aslinya. Namun jika benda tak hidup dan makhluk hidup yang
merupakan hasil teknologi (taman budidaya, peternakan dll) objek tersebut berada pada
lokasi tertentu sesuai dengan peruntukannya. Walaupun objek biologi yang di studi dapat
berupa benda yang bersifat alami maupun telah rekayasa oleh manusia, namun pada
hakikatnya terdapat kesamaan proses dalam melakukan studi lapangan.

Untuk keperluan proses perkuliahan yang bertujuan memberikan pengalaman


mahasiswa mamou menganalisis masalah-masalah yang lebih kompleks diperlukan
beberapa hari studi lapangan. Mahasiswa harus dibrikan waktu cukup mulai dari
penyelidikan yang sederhana, mengumpulkan data, dan menganalisis hasilnya. Dalam
studi lapangan yang memerlukan waktu beberapa hari harus dilakukan secara terpadu
antar bidang kajian (mata kuliah), sehingga para mahasiswa diberi kesempatan untuk
mengembangkan minatnya masing-masing.

1
Studi lapangan terpadu, selain bertujuan untuk mengadakan studi pada beberapa
kajian keilmuan terkait, juga mampu memberikan suasana lain bagi mahasiswa, yaitu
mahasiswa diberikan kesempatan pula mengadakan interaksi dengan orang lain
membantu masyarakat belajar sebagai narasumber untuk memecahkan masalah yang
sedang dipelajari.

Atas dasar alasan-alasan diatas, maka program srudi pendidikan biologi fakultas
keguruan dan ilmu pendidikan universitas muhammadiyah Bengkulu mengadakan studi
lapangan terpadu ke Sumatra barat tepatnya Batu Sangkar, Payakumbuh, Bukittinggi
Kota Padang Dan Pesisir Selatan.

B. Tujuan

Secara umum tujuan SLT adalah diharapkan dapat meningkatkan kemampuan life
skill mahasiswa program studi pendidikan biologi fakultas keguruan dan ilmu pendidikan
universitas muhammadiyah Bengkulu. Tujuan secara khusus dapat dirumuskan sebagai
berikut:

1. Kecakapan mengenal potensi diri: mahasiswa mampu menyelesaikan tugas-tugas


laporan SLT, tugas-tugas dikerjakan secara berkelompok dan aktif dalam kegiatan
SLT berlangsung.
2. Kecakapan berpikir rasional meliputi: mahasiswa memiliki kecakapan menggali
informasi, kecakapan mengelola informasi, kecakapan mengambil keputusan dan
kecakapan memecahkan masalah.
3. Kecakapan social meliputi: mahasiswa memiliki kecakapan komunikasi lisan dan
tertulis, serta kecakapan bekerja sama.
4. Kecakapan akademi meliputi: mahasiswa memiliki kecakapan dalam
mengorganisasikan informasi, kecakapan merumuskan informasi dan kecakapan
dalam melakukan investigasi.

2
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pulau Mandeh

Wisata Pulau mandeh yaitu kawasan kepulauan yang secara geografis terletak di
kecamatan Koto, Kabupaten pesisir selatan – Sumatera Barat dengan perpaduan bukit
yang masih alami dihimpit oleh berbagai jenis pulau mulai dari wilayah utara hingga
selatan. Beberapa pulau di Kawasan Pulau Mandeh tersebut memiliki pasir putih dengan
ombak yang landau serta pesona bawah laut nan eksotis. Meskipun objek wisata ini cukup
banyak dikenal oleh wisatawan domestik maupun mancanegara, namun terdapat pula
sebagian wisatawan yang masih belum mengetahui tentang objek wisata Pulau mandeh .
Puncak mandeh adalah tempat wisata yang menyerupai Raja Ampat di Kabupaten Pesisir
Selatan dan berbatasan langsung dengan kota Padang.

Puncak Mandeh terletak kurang lebih 56km dari Kota Padang dan dapat ditempuh
menggunakan mobil selama 1 jam perjalanan. Kawasan wisata Mandeh sendiri
mempunyai area seluas 18.000 Ha dan meliputi 7 desa dari 3 nagari yang penduduknya
bekerja sebagai nelayan, beternak dan bertani.

Kawasan Mandeh merupakan perpaduan perbukitan yang alami dengan keindahan


teluk yang didekorasi dengan gugusan pulau – pulau kecil yang berada di bagian tengah
Teluk Carocok Tarusan. Tidak Heran apabila Kawasan Mandeh ini terkenal di Indonesia
maupun di tingkat Internasional. Dari Puncak Mandeh, Anda bisa melihat gugusan Pulau
traju, Pulau Setan Kecil, Sironjong besar dan kecil serta Pulau Cubadak dan gradasi
warna air lautnya yang menambah keindahan Kawasan Mandeh ini.

Air Terjun Guruh Gemurai terletak di daerah perbatasan Sumatera Barat dengan Riau
yang berada di kawasan hutan lindung, tepatnya di Desa Kasang, Kecamatan Kuantan
Mudik (Lubuk Jambi), Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing), Propinsi Riau. Nama
Air Terjun Guruh Gemurai diambil dari salah satu bahasa daerah setempat.

3
Untuk mencapainya, kita dapat menyusuri hutan bakau selama sekitar 15 menit
dengan menaiki perahu. Air terjun ini memiliki dua curahan yang salah satunya memiliki
ketinggian sekitar 20 meter.

B. Alvi Hidroponik

Alvi hidroponik ini dibangun oleh bapak aris elvis pada mei 2016 yang terdapat di
kota padang. Alvi hidpronik ini memiliki beberapa tanaman yaitu kalinero{bayam
brazil},basil{kemangi},pakcoy dan kangkung.modal yang harus dikeluarkan dalam usaha
ini sangat besar . tanaman ini bisa dijual dengan harga yang berbeda beda .alvi
hidroponik ini juga memiliki media tanam yaitu rockwoll,busa,dan nekpot. Pada tanaman
ini air tidak perlu diganti,hanya direndam atau disiram karena cahaya matahari yang
membedakan kualitas bibit dan harganya.

Cara membersihkan hama ini dapat menggunakan air mengalir jika tidak dibersihkan
hama akan berkembang dan akan menyebarkan ketanaman lain.penyemaian bisa di
rendam setelah 12 hari baru dipindahkan ke nekpot yang jarak lobangnya 20. Hidroponik
ini bisa menggunakan cahaya matahari, air dan oksigen. Adapun kelistrik kan yang
digunakan nya itu tergantung dengan pompa nya sekitaran 120 watt, jadi semakin tinggi
kelistrikan yang digunakan maka semakin tinggi juga watt nya. Bibit produknya
kebanyakan di produksi dari luar negeri karna di Indonesia sendiri belum banyak yang
memproduksinya.

C. BPTU-HPT PADANG MENGATAS

Balai Pembibitan Ternak Unggul dan Hijauan Pakan Ternak (BPTUHPT) Padang
Mengatas merupakan salah satu unit pelaksana teknis (UPT) dibawah Direktorat Jenderal
Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian. BPTUHPT Padang Mengatas
merupakan satu satunya UPT Pembibitan ternak yang dikhususkan untuk memproduksi
bibit sapi potong sekitar 1.800 jenis di antaranya Simental, pesisir dan Limosin di
Indonesia. Ada sekitar sebanyak 2.800 sapi dikandang. Hal ini sesuai dengan Peraturan
Menteri Pertanian Nomor: 43 Tahun 2020 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit
Pelaksana Teknis Lingkup Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan dan
Peraturan Menteri Pertanian Nomor: 36/Permentan/ OT.140/8/2006 Tentang Sistem
Perbibitan Nasional.

4
Prioritas kinerja BPTUHPT Padang Mengatas adalah peningkatan produksi bibit
unggul ternak sapi potong yang berkualitas sesuai dengan mottonya “excellent breed is
our priority”. BPTU HPT Padang Mengatas, merupakan lembaga pembibitan ternak
tertua di Indonesia karena merupakan peninggalan pemerintahan klonial Belanda yang
dibangun tahun 1916. Pada zaman pasca kemerdekaan tahun 1945-149 kegiatannya
terhenti, pada tahun 1950 wakil Presiden Dr. Mohammad Hatta berkunjung ke Padang
Mengatas dan kembali mengatifkan balai tersebut dengan naman Induk Taman Ternak
(ITT) Padang Mengatas. Pada tahun 1955 ITT Padang Mengatas merupakan stasiun
peternakan tersebesa di Asia Tenggara dengan jenis ternak yang dikembangkan adalah
sapi . Namun pada tahun 1958- 1961 terjadi pergolakan dan ITT Padang Mengatas
menjadi basis pertahanan PRRI sehingga terjadi kerusakan.PTU-HPT padang mengatas.

D. KELOK SEMBILAN

Kelok Sembilan adalah ruas jalan berkelok yang terletak sekitar 30 km sebelah timur
dari Kota Payakumbuh, Sumatra Barat menuju Provinsi Riau. Jalan ini membentang
sepanjang 300 meter di Jorong ulu air, Nagari harau/kenagarian persiapan ulu air,
Kecamatan Harau, Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatra Barat dan merupakan bagian
dari ruas jalan penghubung Lintas Tengah Sumatra dan Pantai Timur Sumatra. Jalan ini
memiliki tikungan yang tajam dan lebar sekitar 5 meter, berbatasan dengan jurang, dan
diapit oleh dua perbukitan di antara dua cagar alam: Cagar Alam Air Putih dan Cagar
Alam Harau.

Jalan Kelok 9 dibangun semasa pemerintahan Hindia Belanda antara tahun 1908–
1914. Jalan ini meliuk melintasi Bukit Barisan yang memanjang dari utara ke selatan
Pulau Sumatra. Jika direntang lurus panjang Kelok Sembilan hanya 300 meter dengan
lebar 5 meter dan tinggi sekitar 80 meter. Jalan ini awalnya dibangun untuk
memperlancar transportasi dari Pelabuhan Emma Haven (Teluk Bayur) ke wilayah timur.

Berdasarkan catatan Kementerian PU, dalam sehari jalan ini dilalui lebih dari 10 ribu
unit kendaraan dan pada saat libur atau perayaan hari besar meningkat 2 sampai 3 kali
lipat. Namun, sejak dibangun Kelok Sembilan nyaris tak mengalami pelebaran berarti
karena terkendala medan. Seiring peningkatan volume kendaraan yang melintas, kondisi
jalan yang sempit dan terjal sering mengakibatkan kemacetan. Lebar jalan yang hanya 5
5
meter dan tikungannya yang tajam kerap menyulitkan kendaraan bermuatan besar
melintas karena tidak kuat menanjak.

Pada tahun 2000, lalu lintas kendaran antara Sumatra Barat dan Riau sudah mencapai
antara 9.000 sampai 11.000 kendaraan sehari dengan mengangkut sekitar 15,8 juta orang
dan sekitar 28,5 juta ton barang dalam setahun. Separuh dari barang yang diangkut adalah
hasil pertanian dan peternakan. Karena penyempitan jalan di Kelok Sembilan, perjalanan
dari Bukittinggi menuju Pekanbaru yang mestinya dapat ditempuh dalam waktu 4 jam,
bisa memakan waktu 5 sampai 6 jam. Mengatasi persoalan ini, Kepala Dinas Prasarana
Jalan Sumatra Barat Ir. Hediyanto W. Husaini mengusulkan kepada pemerintah pusat
untuk membangun jembatan layang. Pembangunan jalan layang Kelok 9 mulai dikerjakan
pada November 2003 setelah memperoleh persetujuan pemerintah pusat melalui Badan
Perencanaan Pembangunan Nasional pada Agustus 2003.

E. LEMBAH HARAU

Lembah Harau adalah sebuah ngarai dekat Kota Payakumbuh di Kabupaten


Limapuluh Koto, provinsi Sumatra Barat. Lembah Harau diapit dua bukit cadas terjal
dengan ketinggian mencapai 150 meter berupa batu pasir yang terjal berwarna-warni,
dengan ketinggian 100 sampai 500 meter.

Topografi Cagar Alam Harau adalah berbukit-bukit dan bergelombang. Tinggi dari
permukaan laut adalah 500 sampai 850 meter, bukit tersebut antara lain adalah Bukit Air
Putih, Bukit Jambu, Bukit Singkarak, dan Bukit Tarantang. Berjalan menuju Lembah
Harau amat menyenangkan.

Dengan udara yang masih segar, anda bisa melihat keindahan alam sekitarnya.
Tebing-tebing granit yang menjulang tinggi dengan bentuknya yang unik mengelilingi
lembah. Tebing-tebing granit yang terjal ini mempunyai ketinggian 80 meter hingga 300
meter.

Jika dikaitkan dengan bahasa lokal Harau berarti ‘parau’ atau bersuara serak. Konon
katanya pada zaman dahulu penduduk yang tinggal di atas Bukit Jambu( salah satu bukit

6
di harau) sering terkenan bencana banjir dan longsor sehingga menyebapkan kepanikan.
Mereka sering berteriak-teriak histeris sehingga lama-lama suara mereka menjadi parau.

Sedangkan legenda lain yang populer di masyarakat setempat mengenai terbentuknya


Harau adalah legenda Puti Sari Banilai. Di masa lalu, berlayarlah Maulana Kari, Raja
Hindustan bersama permaisuri Sari Banun untuk merayakan pertunangan anaknya Sari
Banilai dengan Bujang Juaro. Sebelum berlayar, dua anak manusia ini bersumpah jika
Sari Banilai mengingkari janji pertunangan, dia disumpah menjadi batu. Sebaliknya, jika
Bujang Juaro yang ingkar janji, maka dia disumpah menjadi ular naga.

Kapal yang membawa Maulana Kari, Sari Banun, dan Sari Banilai terbawa arus dan
terjepit di antara dua bukit besar. Agar tidak hanyut, Maulana Kari menambatkan sebuah
batu yang kelak dikenal dengan Batu Tambatan Kapal. Kapal layar ini selamat. Rajo
Darah Putiah yang berkuasa di kawasan Lembah Harau waktu itu mengizinkan keluarga
Maulana Kari menetap. Sedangkan di negri lainnya Raja Hindustan ini sudah pasrah tidak
mungkin kembali. Karena tidak mengetahui sumpah putrinya, dia berinisiatif menikahkan
Sari Banilai dengan Rambun Pade, pemuda Harau. Dari pernikahan tersebut lahirlah
seorang anak yang sangat disayang oleh Maulana Kari dan Sari Banun.

Suatu hari, mainan si anak jatuh ke dalam laut dan dia memanggil ibunya untuk
mengambil mainan. Sari Banilai melompat ke laut untuk mengambil dan dia terhanyut
karena ombak sedang besar. Sari Banilai terseret hingga terjepit di antara dua batu besar
lalu berdoa agar air segera surut. Sari Banilai yang teringat sumpahnya khawatir dia bakal
dikutuk menjadi batu. Sambil berdoa kepada Tuhan, dia minta dibawakan perlengkapan
rumah tangga dan diletakkan di samping batu yang menjepitnya. Lambat laun kaki Sari
Banilai membeku dan menjadi batu. Begitupun bagian tubuh yang lain. Batu yang
berbentuk seorang ibu sedang menggendong anak di salah satu bagian di Lembah Harau
itu diyakini sebagai Sari Banilai yang termakan sumpahnya. Cerita yang masih hidup di
tengah masyarakat Lembah Harau itu dikenal sebagai Randai Sari Banilai dan kemudian
menjadi salah satu kesenian tradisional masyarakat Lembah Harau

7
F. JAM GADANG

Jam Gadang adalah nama untuk menara jam yang terletak di pusat kota Bukittinggi,
Sumatera Barat, Indonesia. Menara jam ini memiliki jam dengan ukuran besar di empat
sisinya sehingga dinamakan Jam Gadang, sebutan bahasa Minangkabau yang berarti "jam
besar".

Selain sebagai pusat penanda kota Bukittinggi, Jam Gadang juga telah dijadikan
sebagai objek wisata dengan diperluasnya taman di sekitar menara jam ini. Taman
tersebut menjadi ruang interaksi masyarakat baik di hari kerja maupun di hari libur.
Acara-acara yang sifatnya umum biasanya diselenggarakan di sekitar taman dekat menara
jam ini.

Jam Gadang memiliki denah dasar seluas 13 x 4 meter. Bagian dalam menara jam
setinggi 26 meter ini terdiri dari beberapa tingkat, dengan tingkat teratas merupakan
tempat penyimpanan bandul. Bandul tersebut sempat patah hingga harus diganti akibat
gempapada tahun 2007.

Jam Gadang selesai dibangun pada tahun 1926 sebagai hadiah dari Ratu Belanda
kepada Rook Maker, sekretaris atau controleurFort de Kock (sekarang Kota Bukittinggi)
pada masa pemerintahan Hindia Belanda. Arsitektur menara jam ini dirancang oleh Yazid
Rajo Mangkuto, sedangkan peletakan batu pertama dilakukan oleh putra pertama Rook
Maker yang pada saat itu masih berusia 6 tahun.

Ada pun keanehan jam gadang yaitu angka 4 yang tidak terdiri dari akang romawi IV
melainkan angka romawi IIII sampai 4 kali karena Mengenang pekerja yang
meninggal. Menurut cerita masyarakat sekitar konon dalam proses pembangunan Jam
Gadang ada 4 pekerja atau tukang batu yang meninggal karena kecelakaan kerja. Untuk
mengenang hal tersebut, maka sengaja ditulis angka I berjajar sebanyak 4 kali menjadi
'IIII'.

8
G. TAMAN MARGASATWA DAN BUDAYA KINANTAN

Taman Margasatwa dan Budaya Kinantan atau lebih dikenal dengan nama Kebun
Binatang Bukittinggi terletak di atas Bukit Cubadak Bungkuak, Bukittinggi, Sumatra
Barat, Indonesia. Kebun binatang ini merupakan salah satu kebun binatang tertua yang
ada di Indonesia dan satu-satunya di Sumatra Barat, dengan koleksi hewan terlengkap di
Pulau Sumatra.[1] Dalam kompleks kebun binatang, terdapat Museum Rumah Adat
Baanjuang dan Museum Zoologi. Kompleks ini dihubungkan oleh Jembatan
Limpapeh dengan objek wisata benteng Fort de Kock.

Kebun binatang ini dibangun oleh pemerintahan Hindia Belanda pada tahun 1900-an,
berupa kebun bunga dengan nama Strompark (Kebun Bunga). Lokasinya menempati
Bukit Malambuang. Strom adalam nama dari perancang dari taman ini, yakni Storm
Gravenzande, kala itu menjabat sebagai Asisten Residen Agam.

Semula, taman tersebut hanya berupa taman yang belum mempunyai koleksi
binatang. Beberapa koleksi hewan mulai dimasukkan ke dalam taman. Pada 3 Juli 1929,
Strompark dijadikan kebun binatang dengan nama Fort De Kocksche Dieren Park atau
Kebun Binatang Bukittinggi oleh Dr. J. Hock.

Pada tahun 1935, sebuah replika rumah gadang dibangun di area kebun binatang,
yang mempunyai sembilan ruang dengan anjungannya di bagian kanan dan kiri. Repilka
ini kini dikenal sebagai Museum Rumah Adat Baanjuang. setelah kemerdekaan
Indonesia, terjadi perubahan nama dari Fort De Kocksche Dieren Park menjadi Taman
Puti Bungsu. Pada tahun 1995 melalui peraturan daerah No. 2 Tahun 1995, terjadi
perubahan nama dari Taman Puti Bungsu menjadi Taman Marga Satwa dan Budaya
Kinantan.

H. ISTANA BASA PAGARUYUNG

Kerajaan Pagaruyung diyakini berdiri pada tahun 1347 dengan raja pertamanya
bernama Adityawarman. Istano Basa yang lebih terkenal dengan nama Istana
Pagaruyung adalah museum berupa replika istana Kerajaan Pagaruyung terletak di Nagari
Pagaruyung, Kecamatan Tanjung Emas, Kabupaten Tanah Datar, Sumatra Barat. Istana ini

9
berjarak lebih kurang 5 kilometer dari Batusangkar. Istana ini merupakan objek wisata
budaya yang terkenal di Sumatra Barat. Istana Pagaruyung adalah bangunan berupa Rumah
Gadang. Basa dalam nama istana ini berarti besar, yaitu selingkar istana Pagaruyung. Istana
Basa Pagaruyung yang ada saat ini memiliki tiga lantai, yang terdiri dari 72 tonggak dan 11
gonjong atap.

Istana Pagaruyung pada mulanya dibangun di Bukit Batu Patah dan terbakar saat
terjadi Perang Padri pada tahun 1804. Istana baru sempat dibangun kembali, tetapi terbakar
pada tahun 1966. Istana baru dibangun lagi pada tahun 1976. Meski demikian, gagasan
pembangunan kembali Istana Pagaruyung sudah dicetuskan pada tahun 1968 oleh Gubernur
Sumatra Barat Harun Zain. Harun Zain merasa diperlukannya warisan yang bisa
mempersatukan orang Minang setelah peristiwa Pemerintahan Revolusioner Republik
Indonesia (PRRI).

Pada tanggal 1 November 1975, disepakatilah sebuah perjanjian pendirian bangunan


replika Istana Pagaruyung. Istana ini tidak dibangun pada situs aslinya tetapi berpindah lebih
selatan dari situs aslinya. Pembangunan dimulai pada 27 Desember 1976 dengan upacara
penamanam tonggak tuo dan baru selesai secara keseluruhan pada tahun 1985. Istana
Pagaruyung dimaksudkan untuk menjadi ikon Sumatra Barat. Setelah selesai dibangun, istana
menjadi dikenal publik sebagai tempat kunjungan wisata dan museum.

Bangunannya memiliki ciri khas khusus yang berbeda dari rumah gadang lainnya.
Ciri khas itu dapat dilihat dari bentuk fisik bangunan yang dilengkapi dengan ukiran falsafah
alam dan budaya Minangkabau. Ruang bangunan Istana terdapat anjung atau penaikan lantai
pada sisi kanan dan kirinya. Adanya anjung dalam ruangan ini menunjukkan jati diri Istana
Pagaruyung sebagai Rumah Gadang Koto

Piliang, yang memegang sistem pemerintahan aristokrat, yaitu posisi duduk orang
berbeda berdasarkan statusnya. Lantai dua Istana Pagaruyung merupakan kamar tidur raja.
Sementara lantai tiga diperuntukkan sebagai tempat semedi serta sebagai lokasi untuk
memantau saat terjadi perang.

10
BAB III

METODE KEGIATAN

A. Tempat dan Waktu Kegiatan

 Wisata Pulau Mandeh (Painan Kab Pesisir Selatan ) : 07.00-13.00 wib


 Kunjungan Akademik Ke alvi Hidroponik (Kota Padang) :15.00-16.30 wib
 Kunjungan Akademik BPTUHPT (Padang Mengatas Payang Kumbuh Kab Lima
Puluh Kota Padang) : 08.00-11.00 wib
 Wisata Kejembatan Kelok Sembilan (Nagari Sari Lamak Kec Harau Kab Lima Puluh
Kota Sumatra Barat ) : 11.00-11.30 wib
 Wisata Kelembah Harau (Kab Lima Puluh Kota Sumatra Barat) : 11.30-15.00 wib
 Jalan-Jalan Disekitar Jam Gadang (Bukit Tinggi) : 20.00-22.00 wib
 Kunjungan Akademik Ketaman Marga Satwa Dan Budaya Kinantan (Bukit Tinggi) :
07.00-09.00 wib
 Wisata Istana Basa Pagaruyung (Batu Sangkar Kab Tanah Datar ) :13.50-16.30 wib

B. Langkah-langkah Pengumpulan Data

Data-data yang didapatkan merupakan hasil pengamatan dan penjelasan yang


diberikan oleh narasumber yang bekerja di tempat penelitian. Kami diberikan waktu
berkeliling mengamati objek yang akan kami teliti setelah itu kami catat apa yang kami
anggap penting dan mengambil foto hewan.

C. Analisis Data

Data yang kami ambil merupakan hasil dari pengamatan kami selama berada di
lapangan. Objek yang kami amati berupa hewan.

1. Mengidentifikasi keanekaragaman jenis sapi di padang mangateh


2. Mengamati keanekaragaman hewan vertebrata di Taman Margasatwa dan Budidaya
Kinantan
3. Mengamati keanekaragaman hewan invertebrate di Taman Margasatwa dan Budidaya
Kinantan
4. Mengamati keanekaragaman tumbuhan hidroponik
5. Mengamati teknik perawatan tumbuhan hidroponik
6. Mengamati keindahan yang dimiliki pulau mandeh

11
7. Mengenal budaya istana basa pagaruyung

12
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil

Lokasi: Pulau Mandeh

Adapun macam –macam pulau yang terdapat dikawasan pulau mandeh :

1. Pulau Cubadak
2. Pulau Setan
3. Sungai Gemuru

Pulau Cubadak

Pulau Cubadak merupakan sebuah pulau cantik yang berada di Kabupaten Pesisir
Selatan, Sumatera Barat. Pulau ini sangat indah dan menenangkan.Pulau Cubadak cenderung
memiliki perairan yang tenang, karena lokasinya terlindung di teluk. Selain itu pulau ini
memiliki kehidupan bawah air yang sangat indah.

Pulau ini terletak di Kawasan Wisata Mandeh (Mande Resort), 40 kilometer di


sebelah selatan Padang, dan 5 km dari pantai. Luasnya 40 km². Pulau ini dapat dicapai
dengan kapal dari Pantai Carocok.Cubadak terdiri dari hutan di mana berbagai jenis satwa
hidup. Pulau ini hanya didiami beberapa keluarga nelayan dan dikelilingi batu karang.

Pulau Setan

13
Pulau Setan merupakan salah satu pulau yang terdapat di Kawasan Objek Wisata
Mandeh Kecamatan Koto XI Tarusan Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat.Mendengar
namanya, orang mungkin akan berfikir jika Pulau Setan memiliki penampakan yang
menyeramkan dan pernah terjadi tragedi yang menyeramkan.

Pulau Setan termasuk dalam wilayah administrasi Kecamatan Bungus Teluk Kabung.
Pulau ini tidak berpenduduk dan masyarakat sekitar pulau tersebut sering menyebut pulau
Setan dengan nama pulau Setan Kecil. Secara lengkap tentang sejarah pulau Setan terdapat
dalam sejarah Siboko.Kondisi umum pulau Setan merupakan pulau berbukit dengan pantai
berbatu yang ditumbuhi beberapa jenis tumbuhan tingkattinggi seperti kelapa, bakau dan
semak.

Sungai Gemuru

14
Kawasan Wisata Mandeh di Kabupaten Pesisir Selatan tidak hanya menawarkan
keindahan pesona bahari. Masih di kawasan yang sama terdapat sebuah destinasi yang sangat
sayang bila Anda lewatkan jika berkunjung ke Raja Ampat-nya Sumatera Barat ini. Destinasi
yang dimaksud adalah Air Terjun Gemuruh.Air Terjun Gemuruh memang biasanya dijadikan
sebagai salah satu paket kapal perjalanan yang ditawarkan oleh para penyedia jasa wisata
Mandeh. Biasanya ia dikunjungi paling akhir setelah wisatawan asyik bermain air di Pulau
Setan dan snorkeling ria di sekitar pulau cubadak.

Sebelum kembali ke dermaga Carocok Tarusan, kapten kapal akan mengajak


wisatawan untuk singgah ke air terjun di Sungai Gemuruh. Lokasinya sangat eksotis karena
kita harus melintasi hutan bakau sekitar 15 menit. Airnya jernih. Dari atas kapal nampaknya
ikan.Tiba di ujung hutan bakau, petugas parkir kapal akan menyambut, biasanya mereka
terdiri dari 2 – 3 orang dewasa yang akan mengatur keluar masuknya kapal yang singgah ke
Air Terjun Gemuruh.

Pemandian air tawar Sungai Gemuruh ini menjadi destinasi wajib bagi pengunjung
yang datang ke Kawasan Mandeh. Karena setelah beraktifitas seharian dengan air laut di
Kawasan Mandeh, Pemandian Sungai Gemuruh menjadi tujuan untuk membersihkan diri dari
laut dengan berendam di sungai yang sejuk.

Lokasi : Hidroponik

a. Tanaman hidroponik yang ada di Hidroponik Sumatera Barat antara lain :

15
1. Sawi Pakcoy

2. Basil

3. Kangkung

4. Kalenero

5. Bayam Brazil

b. Bagaimana teknik semai sampai pindah tanam tumbuhan hidroponik?

1. Siapkan rockwool (rw) khusus untuk hortikultura (sebaiknya jangan menggunakan


rw untuk insulasi/peredam). Potong rw menjadi ukuran sekitar 2,5 x 2,5 x 2,5 cm
menggunakan mata gergaji besi atau pisau bergerigi dengan gerakan mengiris agar
mendapatkan hasil potongan yang rapi.

2. Jika dipotong dengan benar hasilnya akan seperti ini.

3. Rendam rw minimal selama 24 jam untuk menetralkan kadar pH nya, lalu buang
airnya dan tiriskan.

4. Letakkan rw yang sudah mengandung air pada wadah semacam nampan.

5. Upayakan agar sisi yang mudah mudah terbelah menghadap ke atas.

6. Siap disemai.

7. Buatlah lubang pada rw dengan menggunakan tusuk gigi. Sesuaikan ukuran


lubang dengan ukuran benih yang mau disemai dengan kedalaman maksimal
sekitar 3x ukuran benih.

8. Ambil benih yang menggunakan kecil dengan menggunakan ujung tusuk gigi
yang sedikit basah.

9. Letakkan benih pada lubang di rw. Jumlah benih dalam setial rw harus
disesuaikan dengan postur tanamannya. Tanaman dengan postur tinggi seperti
bayam dan kangkung bisa lebih dari 6 benih dalam 1 rw. Sedangkan tanaman
yang melebar seperti selada dan pakcoy, cukup 1 benih per rw.

10. Pastikan benih terpendam tidak terlalu dalam atau terlalu dangkal.

11. Setelah semua rw terisi penuh, tutup semaian menggnakan plastuk hitam atau
bahan lainnya yang tidak timbus cahaya.

12. Simpan di tempat gelap dan aman.

16
13. Dalam waktu w3kirae 24 jam beinih akan mulai pecah/sprout (tergatung pada
kualitas benihnya. Tidak usah menunggu hingga semua benih benar- benar pecah
semua. Jika sudah ada 1 atau 2 sebuh benih yang pecah langsung kenakan sinar
matahari (simat) aja, sekli lagi:tidak usah menunggu sampai semua benih pecah.

14. Buka plastic hitamnya dan kenalkan simat. Jaga kelembaban rw dengan cara
menyemprotkannya dengan sprayer halus secara berkala atau genangi wadahnya
dengan air biasa tipis saja.

15. Dalam waktu 3 hari saja semaian sudah akan seperti ini. Jangan lupa memberi
label catatan pada wadah dari masing-masing jenis tanaman: jenis tanaman, merk
1benih dan tanggal semai

16. Benih yang baik berpelunag tumbuhnya bisa mencapai 99%.

17. Jika dilakukan dengan benar tidak akan ada benih yang tumbuhnya etiolasi/kurus
tinggi langsing (Ku Ti Lang)

18. Khusus untuk tanaman yang sedikit berbatang sawi dan pakcoy postur semaiannya
akan seperti ini, sedikit memiliki batang tapi tidak belebihan.

19. Untuk jenis selada melebar seperti lettuce butterhead hasil semaian yang baik
akan seperti ini (nyaris tidak memiliki batang dan daunnya hampir rapat dengan
permukaan rw).

20. Ini contoh semaian yang etiolasi atau "kutilang". Ciri-cirinya, batang memanjang
berlebihan dan jarak antara daun sulung ke permukaan rw sangat jauh. Biasanya
ini terjadi karena terlambat membuka tutup hitam semaiannya, atau meletakkan
semaian yang sudah sprout di tempat yang kurang sinar matahari. Jika semaian
anda seperti ini, sebaiknya jangan diteruskan, lebih baik semai ulang saja karena
pertumbuhannya tidak baik nantinya.

21. Jika sudah berdaun 3 atau 4 atau sudah berumur 10 hari sejak pecah, semaian
sudah bisadipindahkan dan diberi nutrisi.

22. Pasang sumbu flannel pada netpot.

23. Pastikan sumbu tidak terlipat dan selebar mungkin di dasar netpot basahi dengan
cara merendamnya sesaat di air.

24. Letakkan semain di dalam netpot yang sudah bersumbu

17
25. Pasrikan dasar rw-nya menyentuh sumbu agar memudahkan penyerapan nutrisi.

26. Dan letakkan pada sistem yang diinginkan.

27. Beri nutrisi sesuai usia dan jenis tanaman.

c. Bagaimana klasifikasi dari setiap tanaman hidroponik yang dimedia?

1. Sawi Pakcoy

Kingdom : Plantae

Divisi : Spermatopyhta

Kelas : Dicotyledonac

Ordo : Rhoeadales

Family : Brassicaceae

Genus : Brassica

Spesies : Brassica rapa L.

2. Basil

18
Kingdom : Plantae

Divisi : Magnoliophyta

Kelas : Magnoliopsida

Ordo: Lamiales

Family : Lamiaceae

Genus : Ocimum

Spesies : Ocimum basilicum

3. Kangkung

19
Kingdom : plantae

Sub kingdom: Tracheobionta

Super divisi : Magnoliopyhta

Divisi : Dicotyledoneae

Kelas: Asteridac

Sub kelas :Spermathopyta

Ordo : Solanales

Family : Convolvulaceae

Genus : Ipomoea

Spesies : Ipomoea aquatica Forsk.

4. Kalenero

20
Kingdom : plantae

Divisi: Sphermatophyta (tumbuhan berbiji)

Subdivisi : Angiospermae (biji berada didalam buah)

Kelas : Dicotyledone (biji berkeping dua atau biji belah)

Famili (suku): Cruciferae (cabbage)

Genus(marga): Brasicca Spesies (jenis): Brasicca oleraceae var.

5. Bayam Brazil

21
Kingdom : plantae

Devisi : Spermatophyta

Sub divisi : angiospermae

Kelas : Dicotyledonae

Ordo : Caryophyllales

Famili : Amaranthaceae

Genus : Alternanthera

Spesies : Alternanthera sissoo Bayam brazil adalah tanaman sayuran dengan


morfologi tumbuh rendah atau memiliki postur yang tidak tinggi, warna daun
hijau.

Lokasi : padang mengatas

Jenis-jenis sapi yang terdapat di perternakan sapi BPTUHPT Padang mengatas antara lain :

1. Sapi Pesisir

2. Sapi Limousin

3. Sapi Simental

4. Sapi Belgian Bluc

Jenis bibit hijauan pakan ternak di perternakan sapi BPTUHPT Padang mengateh antara lain:

1. Bibit rumput pakchong

2. Bibit rumput odot

3. Bibit rumput gajah

4. Bibit rumput indigovera

5. Bibit rumput BD

6. Bibit rumput aracis pitoi

7. Bibit rumput Mexico

8. Bibit rumput setaria

Sapi Pesisir

22
Sapi Pesisir merupakan salah satu rumpun sapi lokal Indonesia yang berasal dari
Kabupaten Pesisir Selatan, Provinsi Sumatera Barat. Jenis sapi Pesisir termasuk salah satu
sumber daya genetik ternak lokal yang perlu dipertahankan dan dikembangkan
keberadaannya karena berperan penting dalam memenuhi kebutuhan daging di Sumatera
Barat. Sapi Pesisir memiliki bobot badan dan ukuran tubuh lebih kecil dibandingkan dengan
sapi lokal lainnya seperti sapi Bali dan Madura. Bobot badan dan ukuran tubuh sapi
dipengaruhi oleh faktor genetik dan lingkungan, terutama pakan. Sapi Pesisir jantan dewasa
(umur 4-6 tahun) memiliki bobot badan kurang lebih berkisar antar 160 kg.

Penampilan sapi Pesisir yang kecil berpeluang dijadikan sebagai hewan kesayangan
bagi penggemar sapi mini. Pertambahan bobot badan harian sapi Pesisir jantan dari lahir
sampai sapih rata-rata 0,32 kg/ekor/hari, setelah sapi sampai umur 2 tahun rata-rata 0,21
kg/ekor/hari, dan umur 3-4 tahun rata-rata 0,12 kg/ekor/hari. Sapi Pesisir betina. pertambahan
bobot badan dari lahir sampai sapi rata-rata sebesar 0,26 kg/ ekor/hari, lepas sapi sampai
umur 2 tahun rata-rata 0,19 kg/ckor/hari, dan umur 3-4 tahun rata-rata 0,12 kg/ckor/hari. Sapi
Pesisir memiliki bentuk fisik yang spesifik seperti tubuh yang ramping, gumba yang kecil dan
gelambir yang kecil.

Bagian tubuh sapi Pesisir secara umum memiliki warna kuning kecoklatan, pada
bagian lingkaran kulit disekitar mata, ujung ekor dan bagian bibir berwarna hitam. Warna
bulu sapi Pesisir memiliki pola tunggal. Warna bulu dikelompokkan menjadi lima warna
utama, yaitu merah bata, kuning, coklat, hitam, dan putih. Bagian kaki sapi Pesisir secara
umum berwarna putih dan memiliki kuku berwarna hitam. Bagian kepala dan telinga sapi
Pesisir berukuran kecil.

23
Sapi Pesisir betina memiliki tanduk yang kecil yang mengarah ke atas, sedangkan
pada sapi jantan ukuran tanduk lebih besar dari betina dan mengarah ke atas. Sapi Pesisir
memiliki banyak keunggulan seperti, Kemampuan mengkonversi pakan berserat menjadi
daging hal ini membuat ternak ini berpotensi sebagai penghasil daging dan populer sebagai
hewan kurban. Sapi Pesisir mampu melahirkan pedet (anak sapi) setiap tahun sehingga
masyarakat Sumatera Barat menyebutnya dengan nama lokal Jawi ratuihatau Bantiang ratuih,
yang artinya sapi yang melahirkan banyak anak.

Sapi Limousin

Sapi Limousin berasal dari sebuah Provinsi di Prancis yang banyak di bukit Batu.
Karakteristik sapi Limousin, yaitu bulunya yang berwarna merah mulus dan tumbuh agak
panjang, tumbuh bulu sampai bagian kepala, mata awas, kaki tegap, dada besar dan dalam.
Bobot lahirnya tergolong kecil sampai medium yang berkembang menjadi golongan besar
pada saat dewasa. Sapi betina dewasa dapat mencapai bobot 575 kg sedangkan pejantan
dewasa dapat mencapai bobot 1100 kg. Fertilitas jenis sapi ini cukup tinggi, mudah
melahirkan, mampu menyusui dan mengasuh anak dengan baik serta pertumbuhanya cepat.
Pertambahan bobos badan harian sapi Limousin 0,8-1,60 kg/hari

Sapi Simental

Sapi simental adalah bangsa Bos taurus, berasal dari daerah Simme di negara
Switzerland, tepatnya di Lembah Simme, tetapi sekarang berkembang lebih cepat di Benua
Eropa dan Amerika. Sapi ini merupakan tipe sapi perah dan pedaging. Jenis sapi ini dominan
di daerah Prancis Timur, Jerman Selatan, Cekoslowakia dan Hongaria. Lebih kurang
setengah populasi sapi di Austria Rumania, Rusia, Polandia, Bulgaria dan Italia Sapi simental

24
mempunyai klasifikasi taksonomi (Talib dan Siregar, 1999) Sapi simental merupakan tipe
sapi perah dan pedaging, warna bulu coklat kemerahan (merah bata), dibagian muka dan lutut
kebawah serta ujung ekor berwarna putih, sapi jantan dewasanya mampu mencapai berat
badan 1150 kg sedang betina dewasanya 800 kg.

Sapi ini mencapai dewasa pada umur 12 bulan. Umur saat pubertas tergantung pada
kondisi fisik, bangsa tetua, ada atau tidaknya heterosis, temperatur lingkungan, dan berat
badan yang sangat berhubungan dengan pakan. Tingkat pertumbuhan setelah disapih relatif
cepat, efisiensi pakan tinggi, terbukti dengan senantiasa makan bila diberi pakan. Selain
dimanfaatkan sebagai ternak potong, sapi Simental dimanfaatkan juga dalam produksi
susunya. Bentuk tubuhnya kekar dan berotot, sapi jenis ini sangat cocok dipelihara di tempat
yang iklimnya sedang. Persentase karkas sapi jenis ini tinggi, mengandung sedikit lemak dan
dapat difungsikan sebagai sapi perah dan potong. Secara genetik, sapi simmental adalah sapi
potong yang berasal dari wilayah beriklim dingin, merupakan sapi tipe besar, mempunyai
volume rumen yang besar, voluntary intake.

Sapi Belgian Blue

Sesuai namanya, Sapi Belgian Blue berasal dari Belgia tengah. Pada pertengahan
abad ke 19 sapi jantan Shorthorn dan Charolais dibawa dari Inggris ke Belgia dengan tujuan
meningkatkan populasi asli yang sebagian besar dari jenis sapi perah. Beberapa sumber juga
mengutip perkenalan pembiakan sepanjang abad ke-19. Seleksi aktif dilakukan untuk jenis
sapi type dwiguna ini yang menghasilkan sapi dengan karakteristik double muscle yang
ekstrem. Sapi Belgian Blue adalah hewan berukuran besar dengan otot bulat pada bahu,
punggung, pinggang dan pantat yang menonjol.

25
Bagian punggung belakang furus, pantat miring, buntut ekor menonjol dan kulit yang
baik. Ia memiliki kaki yang kecil tapi kuat berjalan dengan mudah. Warnanya dapat berwarna
putih, hitam atau kombinasi, warna merah bisa muncul dalam beberapa genotype, dengan
temperamennya yang lebih tenang. Berat pejantan dewasa berkisar antara 1.100 sampai 1.250
kg, tinggi sekitar 1,45 m hingga 1,50 m. Sapi betina dapat mencapai berat 850 sampai 900kg
dan tingginya dapat melebihi 1,40m. Belgian Blue tidak dilahirkan dengan otot yang ekstrem,
tetapi mulai tumbuh otot pada usia 4 hingga 6 minggu.

Belgian Blue terkenal dengan ototnya yang luar biasa yang biasa disebut "double
muscling". Persentase karkas Sapi Belgian Blue mengalahkan semua jenis karkas bangsa sapi
lainnya (hingga 80%). Ketika digunakan dalam program kawin silang dengan sapi perah atau
pedaging bangsa lain, Belgian Blue mampu menghasilkan karkas 5 hingga 7% lebih tinggi
dibandingkan bangsa BB murninya. Sebagai jenis sapi pedaging modern, Belgian Blue
memiliki kelebihan:

1. Kemudahan untuk beranak

2. Periode kehamilan pendek

3. Mobilitas dan struktur tubuh yang baik

4. Temperamen yang sangat baik

5. Perkembangan otot yang tinggi

6. Tingkat adaptasi yang tinggi

Lokasi : Kelok Sembilan, limapuluh kota

26
Jalan Kelok 9 dibangun semasa pemerintahan Hindia Belanda antara tahun 1908–
1914.[6][7] Jalan ini meliuk melintasi Bukit Barisan yang memanjang dari utara ke selatan
Pulau Sumatra. Jika direntang lurus panjang Kelok Sembilan hanya 300 meter dengan lebar 5
meter dan tinggi sekitar 80 meter.[2] Jalan ini awalnya dibangun untuk memperlancar
transportasi dari Pelabuhan Emma Haven (Teluk Bayur) ke wilayah timur.[8]Berdasarkan
catatan Kementerian PU, dalam sehari jalan ini dilalui lebih dari 10 ribu unit kendaraan dan
pada saat libur atau perayaan hari besar meningkat 2 sampai 3 kali lipat.

Lokasi : Lembah harau

27
Lembah Harau adalah sebuah ngarai dekat Kota Payakumbuh di Kabupaten
Limapuluh Koto, provinsi Sumatra Barat. Lembah Harau diapit dua bukit cadas terjal dengan
ketinggian mencapai 150 meter berupa batu pasir yang terjal berwarna-warni, dengan
ketinggian 100 sampai 500 meter. Topografi Cagar Alam Harau adalah berbukit-bukit dan
bergelombang. Tinggi dari permukaan laut adalah 500 sampai 850 meter, bukit tersebut
antara lain adalah Bukit Air Putih, Bukit Jambu, Bukit Singkarak, dan Bukit Tarantang.

Lokasi:Jam gadang

28
Ada pun keanehan jam gadang yaitu angka 4 yang tidak terdiri dari akang romawi IV
melainkan angka romawi IIII sampai 4 kali karena Mengenang pekerja yang meninggal.
Menurut cerita masyarakat sekitar konon dalam proses pembangunan Jam Gadang ada 4
pekerja atau tukang batu yang meninggal karena kecelakaan kerja. Untuk mengenang hal
tersebut, maka sengaja ditulis angka I berjajar sebanyak 4 kali menjadi 'IIII'.

Lokasi : Taman Margasatwa dan Budaya Kinantan

 Rusa Tutul (Axis axis)

29
Kerajaan: Animalia

Filum: Chordata

Kelas: Mammalia

Ordo: Artiodactyla

Family : Cervidae

Tribus: Cervini

Genus: Axis

Spesies: Axis-Axis

Asal: Benua India

Pakan : Sayuran dan buah-buahan (wortel, kangkung, dan lainnya)

Karakter: Terdapat totol-totol putih pada rambut tubuh (bulu) yang berwarna

Status : Dilindungi

 Bengkarung lidah biru

Kerajaan : Animalia

Filum:Chordata

Kelas:Reptilia

Ordo:Squamata

Famili:Scincidae

30
Genus:Tiliqua

Spesies : Tyliqua Gigas

Asal : Australia dan pulau papua

Pakan : Serangga, sayuran dan buah- buahan

Karakter : tubuh bersisik, licin, lidah panjang, ekor panjang dan berkaki empat

Status : Dilindungi

 Kukang

Kerajaan: Animalia

Filum : Chordata

Kelas : Mammalia

Ordo: Primates

Famili : Lorisidae

Genus : Nycticebus

Spesies : Primata

Asal : Pulau Jawa

Pakan : Buah-buahan dan dedaunan

31
Karater : Pemalu.

Status : Dilindungi

 Singa

Kerajaan : Animalia

Filum: Chordata

Kelas:Mammalia

Ordo:Carnivora

Famili: Felidae

Genus: Panthera

Spesies:P. leo

Asal : Afrika Timur

Pakan : Daging seperti burung reptile dan serangga

Karakter : tangguh dan pemberani

Status : dilindungi

 Tapir

32
Kerajaan:Animalia

Filum:Chordata

Kelas:Mammalia

Ordo:Perissodactyla

Superfamili:Tapiroidea

Famili:Tapiridae

Genus:Tapirus

Asal : Asia

Pakan : daun-daun muda

Karakter : Pemalu

Status : dilindungi

 Iguana

33
Kerajan :Animalia

Filum : Chordata

Kelas : Reptilia

Ordo : Squamata

Famili :Iguanidae

Genus : Iguana

Spesies :Iguana iguana

Asal : Australia

Pakan : Buah, bunga, kacang dan serangga

Karakter :Memiliki jambul dan bersisik

Status : dilindungi

 Orang utan

34
Kerajaan:Animalia

Filum:Chordata

Kelas: Mammalia

Ordo: Primates

Famili: Hominidae

Genus: Pongo

Spesies : pongo abelii

 Landak

35
Kerajaan:animalia

Filum:Chordata

Kelas:Synapsida

Ordo:Rodentia

Famili : Hystricidae

Kerajaan:Animalia

Genus :Hystrix

Spesies : H. Sumatrae

Asal : Asia, Afrika dan Amerika

Pakan : Rumput, daun, ranting, akar, buah-buahan dan sayuran

Karakter : Nokturnal, penyendiri.

Status : dilindungi

 Harimau

36
Kingdom : Animalia

Filum : Chordata

Kelas : Mamalia

Ordo : Carnivora

Sub ordo :Fissipedia

Famili :Falidae

Genus : Panthera

Spesies : Panthera tigris

Sub spesies : Panthera tigris sumatrae

Status : dilindungi

 Buaya

37
Kerajaan: Animalia

Filum: Chordata

Kelas: Sauropsida

Ordo: Crocodilia

Famili: Crocodylidae

Genera: Mecistops, Crocodylus, dan osteolaemus

Status : Dilindungi

 Zebra

38
Kerajaan Animalia

Filum Chordata

Kelas Mammalia

Ordo Perissodactyla

Famili: Equidae

Genus :Equus

Upagenus Hippotigris

Status: Dilindungi

 Kura-kura

39
Kerajaan:Animalia

Filum:Chordata Kelas:Reptilia

Ordo:Testudines

Famili:Geoemydidae

Genus:Cyclemys Spesies:C

Status : Dilindungi

 Owa ungko

Kerajaan:Animalia

Filum:Chordata

40
Kelas:Mammalia

Ordo:Primates

Famili : Hylobatidae

Genus:Hylobates

Spesies:H. agilis

Status :Dilindungi

 Gajah

Kingdom:Animalia

Filum:Chordata

Kelas:Mammalia

Ordo:Proboscidea

Famili:Elephantidae

Genus:Elephas

Spesies:Elephas maximus

Subspesies:Elephas maximus-sumatranus

41
Status : Dilindungi

Lokasi:Istano Baso Pagaruyuang

Istano Basa Pagaruyung yang lebih terkenal dengan nama Istana Besar Kerajaan
Pagaruyung adalah museum berupa replika istana Kerajaan Pagaruyung terletak di Nagari
Pagaruyung, Kecamatan Tanjung Emas, Kabupaten Tanah Datar, Sumatra Barat. Istana ini
berjarak lebih kurang 5 kilometer dari Batusangkar. Istana ini merupakan objek wisata
budaya yang terkenal di Sumatra Barat.

Istana Pagaruyung pada mulanya di Bukit Batu Patah dan terbakar saat terjadi Perang
Padri pada tahun 1804. Istana baru sempat dibangun kembali, tetapi terbakar pada tahun
1966.Istana baru dibangun lagi pada tahun 1976. Meski demikian, gagasan pembangunan
kembali Istana Pagaruyung sudah dicetuskan pada tahun 1968 oleh Gubernur Sumatra Barat
Harun Zain. Harun Zain merasa diperlukannya warisan yang bisa mempersatukan orang
Minang setelah peristiwa Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia (PRRI).

Pada tanggal 1 November 1975, disepakatilah sebuah perjanjian pendirian bangunan


replika Istana Pagaruyung. Istana ini tidak dibangun pada situs aslinya tetapi berpindah lebih
selatan dari situs aslinya. Pembangunan dimulai pada 27 Desember 1976 dengan upacara
penamanam tonggak tuo dan baru selesai secara keseluruhan pada tahun 1985.Istana
Pagaruyung dimaksudkan untuk menjadi ikon Sumatra Barat. Setelah selesai dibangun, istana
menjadi dikenal publik sebagai tempat kunjungan wisata dan museum.

42
Istana Pagaruyung pada mulanya di Bukit Batu Patah dan terbakar saat terjadi Perang
Padri pada tahun 1804. Istana baru sempat dibangun kembali, tetapi terbakar pada tahun
1966.Istana baru dibangun lagi pada tahun 1976. Meski demikian, gagasan pembangunan
kembali Istana Pagaruyung sudah dicetuskan pada tahun 1968 oleh Gubernur Sumatra Barat
Harun Zain. Harun Zain merasa diperlukannya warisan yang bisa mempersatukan orang
Minang setelah peristiwa Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia (PRRI).

Istana Basa Pagaruyung

Nama asli bahasa Minangkabau: Istano Basa Pagaruyuang Istano Basa yang dibangun
kembali setelah kebakaran tahun 2007

Dibangun:Abad ke-17

Dibangun untuk:Kediaman keluarga Kerajaan Pagaruyung

Dihancurkan:1837 (akibat perang),1966 (terbakar),2007 (terbakar)

Dibangun lagi:1930, 1968, 2007

Arsitektur:Minangkabau

Pemilik:Pemerintah Kabupaten Tanah Datar

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari uraian dan pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa di alam


Indonesia masih banyak sekali macam hewan-hewan dan tumbuhan yang langkah.
Tumbuhan dan hewan walaupun sudah langka dan sudah punah tetapi kita masih bisa
mengetahui bentuk dan ciri-cirinya karena tumbuhan dan hewan itu sudah diawetkan
atau sudah dibuat menjadi herbarium.

43
B. Saran

Perkembangan zaman sekarang ini sangat menuntut manusia untuk berpikir


lebih kreatif. Kita ketahui sendiri kemajuan dalam biologi pun masih berkembang,
kita sebagai mahasiswa sangat dituntut untuk bisa mengikuti perkembangan itu.
Untuk itu, dari Mata Kuliah Study Lapangan yang sudah dilakukan dari tanggal 21-24
Agustus 2023 kita bisa melihat betapa banyaknya hewan dan tumbuhan yang belum
begitu jelas klasifikasniya. Sehingga itu, bisa kita jadikan motivasi di dalam diri kita
untuk bisa menjadi lebih kreatif.

DAFTAR PUSTAKA

Anggraeni, D. N. (2022). Perancangan Promosi Objek Wisata Pulau Mandeh Melalui Media
Video Cinematic (Doctoral dissertation, Univeristas Komputer Indonesia)

Kurniawan, Aris. 2022 Hidroponik URL: https://www.gurupendidikan.co.id/pengertian


hidroponik/. Diakses 11 Juni2022.

44

Anda mungkin juga menyukai