Anda di halaman 1dari 60

DESKRIPSI DATA DAN NARASI REFLEKTIF

PROGRAM PLP LINGKUNGAN SEKOLAH


DI SMA NEGERI 9 YOGYAKARTA

Disusun oleh:

Claudia Rahayu Oktavia Kristianti


201434039

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2022
i
ii

KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat
dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Program Pengenalan
Lapangan Persekolahan Lingkungan Sekolah dan Laporan Deskripsi Data serta
Narasi Reflektif PLP Lingkungan Sekolah di SMA Negeri 9 Yogyakarta secara
tepat waktu. Laporan ini penulis susun guna mendokumentasikan pengalaman yang
penulis alami selama melakukan kegiatan PLP LS dan sebagai pemenuhan akan
tugas mata kuliah Pengenalan Lapangan Persekolahan Lingkungan Sekolah.
Laporan ini disusun berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang dilakukan
penulis di SMA Negeri 9 Yogyakarta.
Laporan ini tersusun berkat usaha dari penulis dan dukungan dari berbagai
pihak. Penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada pihak-
pihak yang telah membantu, membimbing, mendampingi dan memperhatikan
penulis dalam penyusunan laporan ini, diantaranya:
1. Johanes Eka Priyatma M.Sc., Ph.D., selaku Rektor Universitas Sanata Dharma.
2. Drs. Tarsisius Sarkim, M.Ed., Ph.D., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma.
3. Dr. Luisa Diana Handoyo, M.Si., selaku Kepala Program Studi Pendidikan
Biologi Universitas Sanata Dharma.
4. Ika Yuli Listyarini, M.Pd, selaku Koordinator PLP LS Program Studi
Pendidikan Biologi Universitas Sanata Dharma.
5. Y.M. Lauda Feroniasanti, M.Si., selaku Dosen Pembimbing Mahasiswa PLP
LS Program Studi Pendidikan Biologi di SMA Negeri 9 Yogyakarta yang telah
berkenan membantu, mengajarkan, mengarahkan, dan membimbing penulis
dalam pelaksanaan PLP LS dan penyusunan laporan PLP LS.
6. Drs. Jumadi, M.Si., selaku Kepala SMA Negeri 9 Yogyakarta yang telah
memberikan kesempatan kepada penulis untuk melaksanakan kegiatan PLP LS
dan memberikan pendampingan dengan baik dari awal hingga berakhirnya
kegiatan PLP LS.
iii

7. Suprihatin, S.Kom, M.Pd. selaku Koordinator Program PLP LS di SMA Negeri


9 Yogyakarta yang telah mendampingi dan membantu memenuhi kebutuhan
penulis selama kegiatan PLP LS.
8. Hati Setyo Pratiwi, S.Pd., selaku guru pembimbing Program PLP LS di SMAN
9 Yogyakarta yang telah berkenan membantu, membimbing, dan mendampingi
segala kegiatan serta dalam pemenuhan keperluan penulis selama kegiatan PLP
LS berlangsung.
9. Segenap guru, karyawan dan siswa-siswi SMA Negeri 9 Yogyakarta yang telah
berkenan berdinamika bersama penulis selama kegiatan PLP LS.
10. Teman-teman kelompok PLP LS di SMA Negeri 9 Yogyakarta yang telah
bekerjasama dengan baik.
11. Seluruh pihak yang telah membantu dalam proses pelaksanaan PLP LS dan
penyusunan laporan PLP LS ini.

Penulis menyadari bahwa laporan ini tidak sempurna dan masih terdapat
beberapa kesalahan. Oleh karena itu penulis menerima saran, kritikan dan masukan
yang membangun dari pembaca. Penulis berharap laporan ini dapat bermanfaat bagi
semua pihak, baik itu penulis sendiri, pembaca, maupun adik-adik tingkat yang
nantinya akan melakukan kegiatan PLP LS dalam membuat dan menyusun
laporannya.
Yogyakarta, Januari 2022
Penulis
iv

DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN.......................................................... i
KATA PENGANTAR...................................................................... ii
DAFTAR ISI………..…………………………………………….. iv
A. Deskripsi Data........................................................................... 1
1. Deskripsi Data Kultur Sekolah............................................ 1
a. Implementasi Visi dan Misi Sekolah............................. 1
b. Struktur Organisasi Sekolah.......................................... 4
c. Implementasi Tata Tertib dan Peraturan Sekolah......... 5
d. Prestasi Sekolah............................................................ 6
e. Kegiatan Akademik di Sekolah.................................... 8
f. Network-ing Sekolah.................................................... 8
g. Hubungan Sekolah dengan Orang Tua Siswa dan
Komite Sekolah............................................................... 10
h. Pemanfaatan TI untuk Pembelajaran, Administrasi
atau Komunikasi.............................................................. 11
i. Kekhaskan atau Praktik Baik yang Nampak di Sekolah. 12
2. Deskripsi Karakteristik Peserta Didik................................. 14
a. Hubungan antar Peserta Didik...................................... 14
b. Perkembangan Peserta Didik........................................ 15
c. Permasalahan yang Biasa Dijumpai Peserta Didik....... 17
3. Deskripsi Jati Diri Pendidik................................................ 18
a. Kehadiran Pendidik di Sekolah dan Kelas.................... 18
b. Relasi Pendidik dengan Peserta Didik dengan Peserta
Didik dan Rekan Kerja.................................................. 18
c. Keterlibatan Pendidik dalam kegiatan Ilmiah dan
Asosiasi Profesi............................................................. 19
B. Narasi Reflektif......................................................................... 19
LAMPIRAN..................................................................................... 23
v

Lampiran I. Instrumen Observasi Kultur Sekolah....................... 23


Instrumen 1. Deskripsi Data Kultur Sekolah......................... 23
Instrumen 2. Deskripsi Data Karakteristik Peserta Didik..... 29
Instrumen 3. Deskripsi Data Jati Diri Pendidik..................... 30
Lampiran II. Dokumen Pendukung.............................................. 32
Dokumen 1. Visi-Misi Sekolah................................................ 32
Dokumen 2. Bagan Struktur Organisasi Sekolah.................... 33
Dokumen 3. Tugas dan Wewenang dalam Struktur
Organisasi Sekolah................................................................... 34
Dokumen 4. Peraturan dan Tata Tertib Umum Siswa SMA
Negeri 9 Yogyakarta…….......................................................... 43
Dokumen 5. Prestasi Sekolah..................................................... 48
Dokumen 6. Kalender Akademik................................................ 51
Lampiran III. Foto Hasil Observasi Kultur Sekolah.................... 51
Lampiran IV. Foto Kegiatan PLP-LS........................................... 54
1

DESKRIPSI DATA DAN NARASI REFLEKTIF PLP LS

A. Deskripsi Data
1. Deskripsi Data Kultur Sekolah
a. Implementasi Visi dan Misi Sekolah
SMA Negeri 9 Yogyakarta memiliki visi yaitu “ Berakhlakul
karimah, unggul dalam iptek, berbudaya, dan arif terhadap
lingkungan.” Visi tersebut diterapkan dan dijabarkan melalui misi
yaitu:
1. Menumbuhkan keimanan dan ketaqwaan melalui pengamalan
ajaran agama.
2. Mengembangkan potensi kecerdasan spiritual, emosional,
intelektual, keterampilan peserta didik.
3. Mengembangkan sistem pembelajaran yang aktif, kreatif,
inovatif, menyenangkan, berkeunggulan lokal dan global berbasis
teknologi informasi.
4. Menumbuhkan perilaku yang berbudaya.
5. Membudayakan senyum, sapa, salam, sopan santun.
6. Mengembangkan lingkungan belajar yang bersih, sehat, nyaman,
aman, tertib, dan menyenangkan.
7. Membudayakan sikap dan perilaku peduli lingkungan.
8. Memberdayakan lingkungan sekolah sebagai media dan sumber
belajar.

Visi dan misi sekolah tercantum dalam Buku Kurikulum SMA


Negeri 9 Yogyakarta Tahun Pelajaran 2021/2022 yang dilampirkan
pada lampiran Dokumen 1. Selain itu, visi dan misi sekolah terdapat
pada papan di beberapa tempat, seperti ruang tunggu dan koridor
sebelah tata usaha.

SMA Negeri 9 Yogyakarta mewujudkan visi melalui misi yang


diimplementasikan melalui berbagai hal baik dalam kegiatan
2

pembelajaran di kelas, kegiatan sekolah diluar pembelajaran, dan


berbagai hal lainnya. Kegiatan doa dan beribadah sesuai kepercayaan
masing-masing, baik oleh siswa maupun guru, selalu dilakukan pada
pagi hari di 15 menit awal sebelum kegiatan pembelajaran dimulai.
Pada kegiatan ini, yang beragama Katolik berkumpul bersama di
lapangan indoor, yang beragama Kristen di laboratorium fisika atau
biologi, siswa ataupun guru yang beragama Islam berada di kelas
masing-masing, dan yang beragama Hindu beribadah di perpustakaan.
Kegiatannya berisikan dengan doa dan membaca kitab suci masing-
masing kepercayaan, pada agama Kristen, Katolik, dan Hindu siswa
bergilir untuk bertugas membaca kitab suci dan doa, sedangkan yang
berkeyakinan agama Islam dipimpin oleh satu siswa untuk memimpin
di ruang sound system yang disiarkan melalui speaker sekolah.
Kegiatan ini dikenal dengan IMTAQ. Sekolah ini juga menerapkan
doa bersama juga, yang dilakukan di sekolah secara bersama-sama
dengan dipimpin oleh satu orang di ruang sound system yang disiarkan
melalui speaker sekolah. Hal ini dilakukan sebagai pemenuhan misi
menjadikan siswa memiliki ketaqwaan, menumbuhkan, dan
mengembangkan keimanan dalam keagamaan.

Siswa aktif dalam kegiatan sosial yaitu. Sekolah juga


mewujudkan lewat perkembangan IPTEK, dimana para siswa
difasilitasi dan diperbolehkan untuk mempergunakan gadget untuk
keperluan mencari dan mendalami materi pembelajaran. Dalam
menerapkan visi dan misi sekolah yang berkaitan dengan karakter
siswa yang berbudaya, sekolah mewajibkan siswa untuk selalu
menerapkan "IMMAN" (inggih, mangga, maturnuwun, nuwun sewu).
Hal lain yang diterapkan setiap harinya yaitu budaya senyum, sapa,
salam, sopan santun ketika bertemu dan bertegur sapa dengan guru,
karyawan sekolah, maupun dengan teman. Budaya ini juga rutin
dilakukan setiap pagi saat datang kesekolah hingga waktunya untuk
pulang sekolah. Guru-guru yang bertugas akan menyambut siswa
3

yang datang maupun pulang sekolah. Selain itu, siswa juga diwajibkan
menggunakan busana tradisional gagrag Ngayogyakarta setiap
Kamis Pahing. Dengan ini, budaya tidak akan luntur dan akan terus
lestari di kalangan generasi muda.

Dalam mewujudkan lingkungan belajar yang bersih, sehat,


nyaman, aman, tertib, dan menyenangkan sekolah menerapkan agar
siswa rutin melaksanakan piket kelas harian dan juga mengajak siswa
dan warga sekolah lainnya untuk menjaga lingkungan dengan tidak
membuang sampah sembarangan, karena sekolah telah menyediakan
tempat sampah yang terbagi kategori, yaitu sampah organik dan
sampah anorganik. Dengan begitu lingkungan akan bersih dan
pembelajaran menjadi nyaman. Selain itu, siswa juga diajak untuk
merawat tanaman yang ada di sekolah. Dalam menerapkan
lingkungan pembelajaran yang menyenangkan, pembelajaran dapat
dilakukan di luar kelas, karena pada halaman dalam sekolah terdapat
ruang dengan gazebo yang diperuntukkan untuk menerapkan
pembelajaran yang menyenangkan bagi siswa. Hal ini dapat
mewujudkan visi dan misi berbudaya dan arif akan lingkungan.

Dalam bidang akademik, sekolah juga memanfaatkan


lingkungan sekolah sebagai media pembelajaran. Jika pada masa
pandemi Covid-19, proses pembelajaran dilakukan jarak jauh (PJJ),
menggunakan pemanfaatan teknologi yaitu Google Suite for
Education dalam menyelenggarakan kegiatan pembelajaran. Saat
pembelajaran tatap muka ini, siswa dan guru dapat memanfaatkan
lingkungan sekolah sebagai media pembelajaran dengan
memanfaatkan ekosistem yang tersedia di sekolah untuk praktik
pembelajaran.
4

b. Struktur Organisasi Sekolah


SMA Negeri 9 Yogyakarta memiliki struktur organisasi dengan
jabatan tertinggi adalah kepala sekolah yang bekerjasama dengan
komite sekolah dan instansi lain. Kepala sekolah membawahi 4
wakasek (wakil kepala sekolah) pada empat bidang. Wakasek terdiri
dari waka kurikulum, waka kesiswaan, waka sarpras, dan waka
humas. Waka kurikulum terdiri aas bidang akademik, adimistrasi
pembelajaran dan wali kelas, dokumentasi Sekolah juga memiliki tata
usaha, kepala laboratorium, kepala perpustakaan, guru mapel, guru
BK, dan guru TIK yang bekerja di bawah komando kepala sekolah.
Peserta didik menempati urutan paling bawah dalam struktur
organisasi di SMA Negeri 9 Yogyakarta. Terlihat pada tabel 1.

Tabel 1

Kepala sekolah berfungsi dan bertugas sebagai Edukator,


Manajer, Administrator, dan Supervisor. Dalam melaksanakan
tugasnya, kepala sekolah dibantu oleh wakil kepala sekolah pada
bidangnya masing-masing. Waka bidang kurikulum bertugas dalam
menetapkan kebijakan, menyusun program, mengelola informasi,
mengkoordinasikan, dan melaksanakan yang berkaitan dengan
penyelenggaraan kegiatan akademik dan hal-hal yang mengikutinya.
5

Waka bidang kesiswaan bertugas dalam merencanakan, menyusun,


melaksanakan, membina, dan mengelola kegiatan yang berkaitan
dengan siswa di luar akademik seperti OSIS, MPLS, dan lain-lain.
Waka bidang Sarana dan Prasarana sesuai dengan namanya mengurus
segala hal yang berkaitan dengan sarana dan prasarana sekolah. Waka
bidang humas melaksanakan tugas yang berkaitan dengan hubungan
sekolah dengan pihak eksternal dan juga terkait dengan publikasi.

SMA Negeri 9 Yogyakarta juga memiliki bagian TU (Tata


Usaha) yang mengurus segala hal yang berkaitan dengan
ketatausahaan, seperti surat-menyurat, pembukuan, data statistik, gaji,
dll. Selain itu sekolah juga memiliki Bimbingan dan Konseling (BK)
yang bekerja dalam hal pelayanan konsultasi orang tua dan siswa juga
menyusun langkah tindak lanjut dalam menangani permasalahan
siswa. Dalam membina siswanya, sekolah juga memiliki wali kelas
yang secara khusus bertugas dalam pengelolaan kelas yang
berkoordinasi dengan seluruh pihak baik sekolah maupun orangtua.
Jabatan lain dalam struktur organisasi sekolah yang terakhir adalah
dewan guru yang bertugas dalam pembuatan program dan perangkat
pembelajaran, sosialisasi KD dan KKM, membuat daftar nilai, dll.
Selengkapnya dapat dilihat pada lampiran dokumen 2.

c. Implementasi Tata Tertib dan Peraturan Sekolah


Tata tertib dan peraturan sekolah di SMA Negeri 9 Yogyakarta
disusun oleh sekolah dengan berlandasakan dasar pemikiran yaitu
tercapainya visi dan misi sekolah, siswa dapat belajar dan berlatih serta
berkonsentrasi untuk mengembangkan diri secara optimal, serta
mendidik siswi agar disiplin dan mentaati serta melaksanakan tata
tertib yang berlaku. Tata tertib dan peraturan peserta didik tercantum
pada lampiran tata tertib SMA Negeri 9 Yogyakarta yang telah
terlampir dalam lampiran Dokumen 4. Pada lampiran tata tertib SMA
6

Negeri 9 Yogyakarta sudah tercantum peraturan bagi siswi saat masuk


sekolah, pada saat menjalani proses belajar mengajar, ketentuan
seragam yang dikenakan, kewajiban siswa dalam pemakaian seragam
sekolah, ketentuan aksesoris dan tata rias rambut, sepeda dan
kendaraan bermotor, tata tertib dan disiplin dalam bermasyarakat,
pengajuan izin, serta sanksi yang diberikan jika siswa melanggar
peraturan tersebut.

Tidak dapat dipungkiri bahwa masih terdapat pelanggaran yang


dilakukan oleh para siswa. Beberapa pelanggaran yang sering
dilakukan yaitu tidak menggunakan seragam sesuai tata tertib, bolos
ketika jam pelajaran, serta keterlambatan. Dari pengamatan yang ada,
sekolah telah mengambil tindakan tegas kepada siswa yang
melakukan pelanggaran tersebut dengan memberikan sanksi seperti
yang tertulis dalam peraturan.

Tata tertib pendidik dan karyawan yang bekerja tidak tertulis


secara langsung. Tata tertib khusus guru yang wajib ditaati mengenai
jam kedatangan serta kepulangan, presensi, aturan pakaian yang
digunakan, kewajiban guru kepada siswi dan sekolah.

d. Prestasi Sekolah
SMA Negeri 9 Yogyakarta merupakan salah satu sekolah negeri
yang memiliki siswa berprestasi. Dalam periode tahun 2019 hingga
2021, SMA Negeri 9 Yogyakarta telah meraih 49 kejuaraan dengan
rincian lengkap pada lampiran dokumen 5. Prestasi yang diraih oleh
siswa SMA Negeri 9 Yogyakarta berupa prestasi akademik dan non-
akademik. Perlombaan yang diikuti oleh siswa merupakan lomba
mulai dari tingkat kota hingga nasional. Jurusan MIPA maupun IPS
tidak menjadi halangan bagi siswa untuk berprestasi. Kejuaraan yang
diraih oleh siswa ada yang bersifat individu atau perorangan dan ada
pula yang berbentuk tim. Prestasi yang diraih oleh tim dari SMA
7

Negeri 9 Yogyakarta adalah Juara harapan II Cerdas Cermat


Matematika yang diselenggarakan oleh Universitas Sanata Dharma
dan Juara III PDT Lomba Teknik Kepramukaan.

Selain itu, siswa juga telah banyak mengukir prestasi secara


individu, baik jurusan MIPA maupun IPS dari kelas X, XI, maupun
XII. SMA Negeri 9 Yogyakarta memiliki siswa luar biasa,
dibuktikan dengan beberapa siswa yang berhasil meraih kejuaraan
dalam berbagai perlombaan dan berbagai tingkat. Dua siswi kelas XI
MIPA 1 berhasil meraih Juara III Industrial Engineering Games yang
diselenggarakan oleh Institut Teknologi Surabaya untuk tingkat
nasional. Salah satu siswi kelas XI MIPA 4 berhasil meraih Juara I
Lomba Essay Tingkat SMA se-DIY. Selain itu, terdapat pula siswi
kelas XI MIPA 6 yang meraih medali perunggu dari kejuaraan
Advanced Science Olympiad (ASO) di bidang Matematika pada tahun
2021, siswa kelas XI MIPA 4 mendapatkan medali perunggu pada
Olimpiade Sains Nasional (OLNAS) yang diselenggarakan oleh
Ruang Dosen RI. Jenjang pendidikan yang semakin tinggi tidak
menghalangi siswa kelas XII MIPA untuk tetap produktif mengukir
prestasi selain fokus dengan ujian yang ada, sebagai contoh dua siswa
kelas XII MIPA 6 berhasil meraih Juara III Olympiade Math and
Phisics Epsilon yang diselenggarakan oleh Universitas Gadjah Mada.

Selain berprestasi dalam akademik, siswa SMA Negeri 9


Yogyakarta juga berprestasi dalam bidang non-akademik. Prestasi
non-akademik yang telah diraih dalam kurun 2019 hingga 2021,
sebagai contoh siswi kelas X MIPA 2 telah meraih 4 medali emas
dan 1 medali perak dalam cabang olahraga woodball. Selain itu,
terdapat siswi yang berhasil mendapatkan Juara III Kelas F Putri
Pencak Silat IPSI Kota Yogyakarta pada tahun 2020. SMA Negeri 9
Yogyakarta tidak hanya meraih kejuaraan nasional saja, tetapi juga
meraih kejuaraan hingga internasional, sebagai contoh yaitu dua
8

perwakilan sekolah meraih medali emas World Youth Meeting yang


diselenggarakan di Jepang secara daring pada tahun 2021.

e. Kegiatan Akademik di Sekolah

Kegiatan akademik SMA Negeri Yogyakarta diselenggarakan


melalui Pembelajaran Tatap Muka (PTM) yang dilaksanakan setiap
Senin hingga Jumat. Teknis pembelajaran pada hari Senin hingga
Kamis diawali dengan IMTAQ pukul 07.15 hingga 07.30 WIB dan
pembelajaran dimulai pukul 07.30 hingga 11.45 WIB, sedangkan
pada hari Jumat kegiatan IMTAQ di tiadakan dan pembelajaran
dimulai pukul 07.15 hingga 11.30 WIB.

Kegiatan pembelajaran tatap muka pada saat pandemi ini sangat


memperketat protokol kesehatan 5M yang harus ditaati oleh seluruh
warga sekolah. Untuk saat ini, belum ada peraturan khusus kelas
seperti moving class, dikarenakan keadaan saat ini yang tidak
memungkinkan untuk dilakukan dan juga masih dalam masa peralihan
setelah 1 tahun lebih kegiatan pembelajaran dengan jarak jauh (PJJ)
yang dilakukan secara daring.

f. Jejaring Sekolah

SMA Negeri 9 Yogyakarta merupakan sekolah yang terbuka


dengan berbagai pihak. Hal ini membuat SMA Negeri 9 Yogyakarta
memiliki networking dengan berbagai pihak. Kerjasama yang ada
merupakan hubungan baik yang dibangun guna memberikan manfaat
bagi kedua belah pihak. Kerjasama yang ada yang bersifat resmi yang
ditunjukkan dengan surat perjanjian dan ada pula yang tidak resmi.
Berdasarkan hasil wawancara dengan Wakasek Humas, yaitu Ibu Dra.
Tri Noor Hidayatie, data networking SMA Negeri 9 Yogyakarta
dengan instansi lain, sebagai berikut:
9

1. Kerjasama dengan Universitas.

SMA Negeri 9 Yogyakarta menjalin kerjasama dengan


universitas negeri maupun swasta. Kerjasama yang terjalin
dengan banyak universitas seperti kegiatan PLP. Sekolah sangat
terbuka dengan adanya kegiatan PLP yang dilaksanakan oleh
mahasiswa universitas manapun. Selain kerjasama kegiatan
PLP, sekolah juga menjalin kerjasama untuk melakukan
praktikum dan bimbingan serta penelitian dengan Universitas
Ahmad Dahlan Yogyakarta yang dilaksanakan oleh mahasiswa
maupun dosen.

2. Kerjasama Resmi dengan Sekolah di Belanda dan Albani.

Kerjasama yang dijalin oleh SMA Negeri 9 Yogyakarta


dengan salah satu sekolah di negara Belanda maupun Albani
yang merupakan kerjasama pertukaran pelajar. Kerjasama ini
telah dilaksanakan sebelum pandemi melanda, dan untuk saat
ini kerjasama sudah habis dikarenakan kontrak MOU sudah
habis.

3. Kerjasama dengan Perusahaan.

Kerjasama yang terjalin dengan perusahaan meliputi


sebagai sponsor kegiatan yang dilaksanakan oleh SMA Negeri
9 Yogyakarta. Perusahaan yang bekerja sama seperti Ruang
Guru, Telkomsel, dan Neutron Bimbel.

4. Kerjasama dengan Pemerintah.

SMA Negeri 9 Yogyakarta menjalin kerjasama dengan


pemerintah dengan kegiatan pertukaran pelajar. Sekolah sangat
terbuka dengan adanya pertukaran pelajar yang diselenggarakan
oleh Dinas Pendidikan.

5. Kerjasama Perpustakaan.
10

SMA Negeri 9 Yogyakarta menjalin kerjasama dengan


PPAD dan pemerintah kota untuk mengelola pojok baca yang
terletak di dekat Rumah Sakit Bethesda dan Rumah Sakit Mata
dr. YAP. Sekolah mengelola dengan mengisi dan mengganti
buku bacaan pada pojok baca tersebut.

g. Hubungan Sekolah dengan Orang Tua Siswi dan Komite Sekolah


1) Hubungan dengan Orang Tua/ Wali.

SMA Negeri 9 Yogyakarta memiliki komitmen yang


tinggi mengenai pelayanan bagi siswi dan juga orang tua/ wali.
Terkait menjalin hubungan dengan orang tua/wali siswi,
sekolah tetap dapat melakukan prakteknya meskipun di tengah
pandemi saat ini. Contohnya yaitu dengan dibentuknya WAG
(WhatsApp Group) bersama orang tua/wali per kelas. Hal
tersebut menjadi salah satu alternatif yang cukup membantu
komunikasi terutama pada saat kondisi pandemi ini.

Sebelum terjadinya pandemi Covid-19 yang melanda


saat ini dan juga diselenggarakannya Pembelajaran Jarak Jauh
(PJJ) di SMA Negeri 9 Yogyakarta, kegiatan pertemuan dengan
orang tua/ wali siswi terjadwal satu kali dalam satu tahun ajaran.
Selain itu, pertemuan pertemuan orang tua dengan wali murid
akan diadakan jika siswa mengalami permasalahan yang
memerlukan tindak lanjut untuk menyelesaikan permasalahan
yang terjadi.

2) Hubungan dengan Komite Sekolah.

Beberapa kegiatan sekolah yang berhubungan dengan


komite adalah rapat triwulan untuk membahas dan melaporkan
kegiatan yang telah dilaksanakan oleh SMA Negeri 9
Yogyakarta selama 3 bulan.
11

h. Pemanfaatan IT untuk Pembelajaran, Administrasi atau Komunikasi.


Dalam kegiatan pembelajaran di SMA Negeri 9 Yogyakarta,
penggunaan media berbasis Information Technology (IT) memang
sudah biasa dilakukan. Berikut beberapa contoh pemanfaatan media
IT dalam pembelajaran di sekolah adalah penggunaan PPT,
komputer, dan peralatan audio visual seperti speaker dan semacamnya
di mata pelajaran tertentu.

Penggunaan media berbasi IT juga merupakan solusi yang


sangat efisien untuk kegiatan pembelajaran di tengah pandemi saat ini.
Dalam menyelenggarakan kegiatan PJJ yang lalu, SMA Negeri 9
Yogyakarta memberikan fasilitas media pembelajaran untuk para
peserta didiknya dengan menggunakan Google Suite for Education.
Hal tersebut dinilai jauh lebih praktis dalam segi teknis, waktu, dan
lokasi. Dalam praktiknya, penggunaan Google Suite for Education
sendiri dilakukan dengan cara pihak sekolah membuatkan akun
khusus untuk seluruh siswa agar lebih mudah dalam menjalani
kegiatan PJJ. Pembuatan akun Google Suite for Education sendiri
dinilai jauh lebih praktis karena secara teknis akan memudahkan admin
dalam proses penyelenggaraan meeting, pengiriman materi maupun
pengumpulan tugas dan lainnya.

Selain menggunakan Google Suite for Education, alternatif lain


yang biasa digunakan adalah WhatsApp Group (WAG), Zoom dan
YouTube. Penggunaan WhatsApp sendiri dinilai jauh lebih sederhana
dan nyaman dalam hal komunikasi dibandingkan dengan fitur-fitur
pada Google Suite for Education yang lebih cocok untuk kegiatan
pembelajaran yang formal. Sehingga WAG juga menjadi salah satu
aplikasi yang digunakan dalam proses PJJ di SMA Negeri 9
Yogyakarta saat ini. Pada mata pelajaran tertentu seperti Agama Islam
biasanya guru juga menggunakan YouTube sebagai media
12

pembelajaran. Selain Youtube, guru juga menggunakan Jamboard,


Quizizz dan Mentimeter guna meningkatkan kemampuan dan
pengetahuan siswa tentang materi pembelajaran.

Penggunaan media berbasis IT di SMA Negeri 9 Yogyakarta


juga diberlakukan dalam kegiatan administrasi dan komunikasi
sekolah. Salah satu contoh penggunaan media berbasis IT dalam
kegiatan administrasi adalah aplikasi untuk keuangan sekolah dan
aplikasi untuk kepegawaian yang biasa disebut dengan SIMTAK.
Dari aplikasi ini, para guru dan pegawai bisa memasukkan pemasukan
dan pengeluaran baik keuangan maupun RPP dan Silabus. Sedangkan
dalam kegiatan komunikasi sekolah, SMA Negeri 9 Yogyakarta telah
memiliki hotline sekolah dalam bentuk nomor WhatsApp, Email, dan
Website (www.sma9jogja.sch.id).

i. Kekhasan atau Praktik Baik yang Nampak di Sekolah.


SMA Negeri 9 Yogyakarta memiliki banyak kekhasan yang
sangat menarik. Kekhasan yang terdapat di SMA Negeri 9
Yogyakarta, sebagai berikut:

1.) Melestarikan Budaya. SMA Negeri 9 Yogyakarta sangat


melestarikan budaya, mulai dari memajang dan
mendeskripsikan bermacam-macam batik di seluruh
ruangan yang terdapat di SMA Negeri 9 Yogyakarta. Hal ini
sangat baik untuk siswa dapat mengenal lebih tentang batik
yang ada di Indonesia. Selain batik, SMA Negeri 9
Yogyakarta juga memajang berbagai kesenian topeng.

2.) Mengapresiasi Karya Siswa. SMA Negeri 9 Yogyakarta


mendukung penuh karya yang diciptakan oleh para siswa
dengan memajang di berbagai sudut sekolah. Karya yang
diciptakan mulai dari lukisan hingga keterampilan tangan.
Bahkan SMA Negeri 9 Yogyakarta menyediakan tempat
13

untuk pameran yang akan diisi oleh para siswa berdasarkan


kelas masing-masing.

3.) Menertibkan Kedatangan dan Kepulangan. Siswa yang


datang dan pulang dengan berkendara sendiri maupun
dengan antar-jemput menyebabkan penumpukan kendaraan
di area depan sekolah. Maka dari itu, untuk mengurangi
kendaraan yang menumpuk, para guru dan karyawan
mendapatkan jadwal piket untuk menertibkan, menyambut
kedatangan dan juga mengantarkan kepulangan. Kegiatan
ini rutin dilakukan untuk mengurangi kerumunan yang tidak
teratur.

4.) Olahraga Bersama. Jika biasanya hanya siswa yang


melakukan olahraga saat di sekolah, di SMA Negeri 9
Yogyakarta para guru juga melakukan olahraga bersama.
Kegiatan ini dilakukan setelah KBM terlaksana, setiap hari
Rabu pukul 13.30 WIB para guru melakukan kegiatan
senam bersama. Senam ini rutin dilakukan agar mempererat
tali silahturahmi dan hubungan antar guru terjalin baik.

5.) Ketaatan Beribadah. SMA Negeri 9 Yogyakarta memiliki


jadwal beribadah di pagi hari pukul 07.15 WIB yang biasa
disebut dengan IMTAQ. Pada kegiatan ini, terlihat para
siswa taat dan tertib untuk beribadah di ruangan masing-
masing berdasarkan dengan agama dan kepercayaannya.
Agama Islam beribadah di kelas masing-masing dengan
dipimpin oleh satu orang di ruang sound system yang
bertugas untuk memimpin, dimana suara akan di salurkan ke
speaker kelas masing-masing. Siswa yang beragama Kristen
beribadah di laboratorium biologi ataupun fisika, dipimpin
dengan yang bertugas sesuai jadwal. Lalu siswa yang
beragama Katolik beribadah di lapangan indoor, yang
14

dipimpin oleh seorang guru. Pada ibadah ini, seluruh siswa


agama Katolik berkesempatan untuk bertugas doa dan
membaca Alkitab secara bergilir sesuai jadwal.

6.) Keramahan Warga Sekolah. Warga SMA Negeri 9


Yogyakarta sangat ramah. Mulai dari siswa, guru, hingga
karyawan sangat ramah dan kooperatif saat sesi wawancara
berlangsung. Banyak hal baik yang dibantu oleh para warga
SMA Negeri 9 Yogyakarta selama masa PLP berlangsung.

2. Deskripsi Karakteristik Peserta Didik.


a. Hubungan antar Peserta Didik.
Terlihat dari pengamatan sejauh ini, hubungan antar peserta
didik terlihat cukup baik di sekolah. Berdasarkan wawancara dengan
Ibu Dra. Nur Handayani, saat pembelajaran masih 50% PTM banyak
sekali guru yang mengeluh dikarenakan saat pembelajaran dikelas,
antar siswa di dalam kelas tidak saling mengenal, hal ini berlaku di
kelas 10 dan 11 dikarenakan saat masuk pertama kali sekolah,
langsung menggunakan PJJ karena masih dalam masa pandemi dan
PPKM. Untuk saat ini dikarenakan sudah terlaksananya PTM 100%
diharapkan antar siswa dapat lebih mengenal satu sama lain lebih baik
lagi agar dapat terjalinnya hubungan dan interaksi yang baik juga bagi
kenyamanan KBM di sekolah.

Selain hubungan antar peserta didik, hubungan antar peserta


didik dengan guru dan karyawan sudah cukup baik. Hampir
keseluruhan peserta didik terlihat sopan dan santun terhadap guru dan
karyawan, walaupun masih terdapat peserta didik yang harus ditegur
dahulu oleh guru untuk bersikap sopan dan santun. Sopan dan santun
kepada guru, terlihat saat menertibkan kedatangan peserta didik,
akankah para peserta didik akan menyapa para guru atau hanya
15

melewati saja. Namun, keseluruhan hubungan antar guru dan peserta


didik terjalin dengan baik. Hal ini dikarenakan guru dapat
menumbuhkan hubungan dengan baik, tanpa adanya pilih kasih antar
peserta didik yang menjadikan hubungan yang hangat. Begitu juga
dengan hubungan peserta didik dengan karyawan TU (Tata Usaha),
perpustakaan, dan bagian keamanan, namun dengan petugas
kebersihan sekolah hanya sebatas tegur sapa jika bertemu. Secara
umum, hubungan peserta didik dengan guru dan karyawan di sekolah
terjalin baik.

b. Perkembangan Peserta Didik.


Karakteristik peserta didik secara umum berdasarkan
wawancara dengan Ibu Dra. Nur Handayani dan pengamatan, sebagai
berikut.

1.) Secara fisik, karakter peserta didik SMA Negeri 9


Yogyakarta berada pada tahap perkembangan yang wajar.
Siswa SMA Negeri 9 Yogyakarta tidak mempunyai
perbedaan jauh dari segi postur yang sesuai dengan
perkembangan remaja putri dan putra pada umumnya.
Terlihat dari pengamatan, siswi memiliki postur tubuh yang
tinggi dan mempunyai ciri rambut panjang, namun ada
beberapa siswi juga yang memiliki penampakan rambut
dengan potongan pendek. Berbeda lagi dengan siswa,
keseluruhan berambut pendek dan rapi. Selain itu, siswi
SMA Negeri 9 Yogyakarta juga terdapat perbedaan ciri fisik
antar siswa yang satu dengan lainnya seperti warna kulit,
mata yang sipit, dan rambut yang disebabkan oleh
keberagaman etnis (suku).

2.) Secara akademik siswa SMA Negeri 9 Yogyakarta berada


pada tahap perkembangan yang baik, hal ini dibuktikan oleh
16

berbagai prestasi yang diraih oleh para siswanya baik di


bidang akademik maupun non akademik seperti yang
terlampir dalam daftar lampiran bagian prestasi akademik
sekolah. Namun terdapat satu siswa kelas 10 yang memiliki
kekurangan di dalam akademik maupun non akademik
dikarenakan memiliki kekurangan di bidang intelektual
terkhusus dalam menyerap materi dan mengkomunikasikan
pembelajaran.

3.) Secara sosial-ekonomi, para siswa SMA Negeri 9


Yogyakarta tergolong baik. Berdasarkan pengamatan dan
wawancara, siswa memiliki keakraban antar peserta didik
bukan hanya sebatas teman sekelas saja, akan tetapi antar
jurusan dan bahkan angkatan yang tidak memungkinkan
adanya tindak senioritas. Kondisi ekonomi yang terdapat di
SMA Negeri 9 Yogyakarta berada dalam golongan
menengah ke atas, dimana para siswa masih mampu untuk
membayar SPP maupun uang gedung yang menjadi
kewajiban para siswa untuk dilunasi. Namun tidak
memungkiri masih terdapat siswa yang kurang mampu, dan
sekolah memfasilitasi beasiswa ataupun PIP dengan
menghadap kepada kepala sekolah dan komite sekolah
untuk mendiskusikan apakah layak untuk menerima bantuan
keuangan dari sekolah.

4.) Secara Psikis, peserta didik di SMA Negeri 9 Yogyakarta


berada pada tahap yang normal. Normal dalam artian
sewajarnya remaja di usia 15-18 tahun yang mempunyai
semangat dan motivasi belajar yang tinggi. Perihal kegiatan
pembelajaran di sekolah lebih membangkitkan semangat
siswa dibandingkan saat masih dalam pembelajaran daring
atau PJJ.
17

Pelanggaran yang paling banyak dilakukan di SMA Negeri 9


Yogyakarta adalah ketidakdisiplinan, ketidakhadiran, alpha atau
terlambat. Ketika masih pembelajaran daring, pelanggaran yang
sering didapati yaitu terlambat ikut atau tidak hadir di dalam Zoom,
tidak aktif dalam pembelajaran, dan tidak mengumpulkan tugas.
Hanya hadir saat ujian berlangsung, tetapi berbagai tagihan tugas
tidak tuntas. Pada saat pembelajaran luring, ketika anak yang
terlambat datang ke sekolah akan terlihat. Saat piket pagi, masih
terdapat siswa yang datang terlambat ke sekolah. Hal ini terjadi
hampir setiap hari, walaupun hanya beberapa siswa. Namun, tidak ada
siswa yang membolos untuk datang ke sekolah. Jika sebelum
terjadinya pandemi jam pelajaran masih panjang hingga sore hari
terdapat siswa yang membolos di jam istirahat, sekarang sudah tidak
ada lagi dikarenakan jam pelajaran yang singkat. Sehingga membuat
siswa berpikir terlebih dahulu untuk membolos jam pelajaran.

c. Permasalahan yang Biasa Dijumpai Peserta Didik.


Permasalahan akademik siswa di SMA Negeri 9 Yogyakarta
yang paling banyak dijumpai adalah saat pembelajaran daring,
dikarenakan banyak siswa yang malas untuk mengumpulkan tugas.
Hal ini terjadi karena saat kegiatan pembelajaran, siwswa
meninggalkan penjelasan dan tidak memperhatikan lalu memilih
untuk tidur, yang berakibat tidak tahu jika guru memberikan tugas.
Peristiwa ini terjadi karena siswa memanajemen waktu dengan tidak
baik, yang berdampak pada nilai siswa tersebut. Dari kejadian ini,
banyak guru yang mengeluh dengan perilaku siswa dan pada akhirnya
memutuskan untuk menghubungi orang tua atau home visit untuk
mengetahui keadaaan siswa tersebut.

Permasalahan non-akademik di SMA Negeri 9 Yogyakarta


berkaitan dengan penyesuaian dengan lingkungan sekolah dan
18

pergaulan siswa. Siswa yang memiliki kepribadian introvert akan


merasa lebih nyaman berada di rumah dibandingkan dengan di
sekolah yang harus bersosialisasi dengan banyak orang.

3. Deskripsi Jati Diri Pendidik.


a. Kehadiran Pendidik di Sekolah dan Kelas.
Peraturan dan tata tertib yang ditujukan untuk guru tidak tertulis.
Jadi setiap ada briefing, lokakarya, pertemuan, atau evaluasi akan
selalu diingatkan. Sebagai contoh, jika ternyata ada guru yang jumlah
persentase kehadiran melebihi batas presensi onlinenya akan
diselidiki lebih lanjut. Jika ternyata guru sudah datang lebih pagi dari
dibukanya presensi dan merasa sudah melakukan presensi tetapi lupa,
presensi tersebut tidak akan terhitung.

Guru yang mengajar di SMA Negeri 9 Yogyakarta harus


menaati jadwal belajar sekolah dan tepat waktu datang mengajar.
Ketika guru berhalangan mengajar seperti cuti kerja, guru tersebut
harus mengganti dengan hari lain ataupun bertukar dengan guru lain
bahkan jika masing tidak pengganti dari dalam sekolah, guru tersebut
harus mencari pengganti guru dari pihak luar.

b. Relasi Pendidik dengan Peserta Didik dan Rekan Kerja.


Relasi antar guru yang terjalin di SMA Negeri 9 Yogyakarta
sangat baik, terutama setelah ruang guru direnovasi menjadi satu. Hal
ini terjadi dikarenakan pada saat pandemi SMA Negeri 9 Yogyakarta
mendapatkan hibah untuk renovasi dan memperluas lingkungan
sekolah yang pada akhirnya kebutuhan dapat terpenuhi. Relasi guru
dengan karyawan juga sangat baik.

Relasi yang terjalin antar guru dengan siswa juga terjalin dengan
baik. Kondisi ini sangat berbeda dengan sebelum terjadinya pandemi,
karena saat ini siswa baru bisa memulai untuk mengenal para guru
yang menjadikannya belum akrab dengan para guru. Selain itu, faktor
19

jam pelajaran yang singkat juga mempengaruhi keakraban antar guru


dan siswa. Walaupun begitu, tetap ada rasa menghargai dan
menghormati antar satu sama lain.

c. Keterlibatan Pendidik dalam Kegiatan Ilmiah dan Asosiasi.


Guru yang berada di SMA Negeri 9 Yogyakarta terlibat dalam
kegiatan MGMP atau Musyawarah Guru Mata Pelajaran di Kota
Yogyakarta. Sekolah juga mendukung dan memfasilitasi para guru
untuk ikut serta dalam organisasi MGMP dan mewajibkan para guru
untuk aktif mengikutinya. Dalam kegiatan ini biasanya menghasilkan
suatu proyek seperti soal materi pelajaran. Selain berupa soal,
kegiatan MGMP juga bisa berupa workshop. Pada tahun sebelumnya,
menghasilkan video pembelajaran yang hanya terdapat dua guru yang
membuat seperti ini. Namun selanjutnya terdapat peningkatan yang
sangat pesat.

Selain kegiatan itu, terdapat pula kegiatan literasi sekolah, yang


mengajak para guru untuk aktif membuat tulisan-tulisan berupa
antologi. Terdapat banyak sekali guru yang sudah aktif mengikuti
kegiatan ilmiah tersebut.

B. Narasi Reflektif
Kegiatan PLP LS yang dilaksanakan SMA Negeri 9 Yogyakarta
memberikan saya kesan yang menarik dan juga fakta yang sangat
berguna bagi saya untuk bekal dalam mempersiapkan diri untuk
menjadi pendidik di masa yang akan datang. Terdapat fakta yang
menarik menurut saya yaitu dalam implementasi visi dan misi
sekolah, pelaksanaan kegiatan akademik, hubungan pihak sekolah
dengan orang tua, penggunaan IT, dan relasi antar warga sekolah. Hal
tersebut yang saya anggap menarik untuk seorang calon pendidik yang
dapat dijadikan pedoman penting apabila suatu saat terjun ke dunia
20

kerja.

. Implementasi visi dan misi di SMA Negeri 9 Yogyakarta


memang sangat baik dan sejalan dengan sebagaimana yang
diharapkan oleh sekolah. Hal ini menjadi semangat tersendiri bagi
warga sekolah untuk tetap dan selalu berkeinginan mewujudkan
visinya melalui misi-misi yang sudah ada. Terdapat hal-hal yang dapat
terwujud dengan baik dalam pelaksanaan visi dan misi sekolah seperti
pembentukan karakter siswa, dan membangun keunggulan akademik
maupun non akademik yang berbasis teknologi. Beberapa hal tersebut
menjadi gambaran bagi para calon pendidik untuk mempersiapkan diri
kedepannya. Fakta yang menarik lainnya adalah relasi dengan antar
siswa maupun dengan guru dan karyawan. Walaupun masih terlihat
asing karena waktu yang ditempuh untuk PTM masih belum banyak,
tetapi keinginan untuk membangun relasi bertumbuh dengan baik.
Hubungan atau relasi yang baik adalah hal yang penting dan harus
dijaga dalam semua aspek kehidupan. Hal ini berlaku juga bagi dunia
pendidikan. Oleh sebab itu, sebagai calon pendidik tentunya harus
membiasakan diri untuk menjalin relasi yang baik dengan orang atau
pihak lain.

Kegiatan PLP LS yang dilaksanakan di SMA Negeri 9


Yogyakarta sangat berkesan karena sudah diberlakukannya PTM
100%. Sekolah sangat terbuka dengan saya dan teman-teman peserta
PLP LS lainnya membuat saya merasa senang. Selama kegiatan
berlangsung, saya dapat berinteraksi dengan para siswa dan juga para
guru serta karyawan yang sangat menerima kedatangan kami dan
banyak membantu dalam mengumpulkan data-data yang diperlukan.
Bahkan saat melakukan observasi ke kelas-kelas, para siswa sangat
antusias dan semakin aktif dalam pembelajaran. Tentu hal tersebut
menjadi penyemangat kami untuk melaksanakan PLP LS. Selain itu,
saya juga dapat merasakan kekeluargaan dengan para guru dan
21

karyawan dengan senam bersama-sama setiap hari Rabu pukul 13.30


selama 2 minggu pelaksanaan PLP LS di SMA Negeri 9 Yogyakarta.

Selama pelaksanaan PLP LS di SMA Negeri 9 Yogyakarta


interaksi yang paling berkesan bagi saya adalah dengan para guru
yang bersama-sama piket pagi dan siang. Kebersamaan dan lelucon
yang dilontarkan sangat membantu kami untuk memberi semangat.
Jadi bagi saya, sebagai guru bukan hanya sekedar mengajar tapi juga
membangun semangat dengan cara yang sederhana sekalipun. Selain
itu, saya berkesan dengan para guru yang bersedia diwawancarai,
karena para guru tersebut telah mempersiapkan dengan matang apa
yang harus dijelaskan.

Interaksi yang paling berkesan dengan para siswa adalah saat


melakukan observasi di kelas X MIPA 1, dimana pembawaan guru
yang santai akan membuat mereka merasa lebih tenang dalam
melakukan pembicaraan ataupun interaksi yang lain. Hal tersebut
memberikan saya gambaran bahwa menjadi seorang pendidik
hendaknya kita menjadi guru sekaligus teman untuk mereka.
Pembawaan yang terlalu serius juga akan berpengaruh terhadap
respon siswa sehingga sebagai seorang guru, kita harus lebih pandai
melihat situasi dan kondisi.

Pengalaman yang bernilai bersama pendidik yang berkaitan


dengan kultur sekolah adalah ketika pertemuan bersama Ibu Dra. Tri
Noor Hidayatie. Beliau merupakan waka bagian humas di SMA
Negeri 9 Yogyakarta. Pada pertemuan yang kami laksanakan, beliau
membahas mengenai kerja sama dengan sekolah Belanda dan Albani.
Dalam kerja sama tersebut, sekolah diberi kesempatan untuk
melakukan pertukaran pelajar. Pembahasan mengenai kerja sama ini
menjadi gambaran mengenai bagaimana kultur sekolah bagian misi
khususnya misi mengenai penanaman wawasan global bagi peserta
didik berjalan dengan baik.
22

Pengalaman bersama peserta didik yang menjadi pengenalan


terhadap kultur sekolah adalah ketika kami ikut menghadiri ibadah
bersama. Ibadah bersama atau IMTAQ merupakan kegiatan rutin dan
terjadwal yang dilaksanakan saat pagi sebelum kegiatan pembelajaran
dimulai. Hal ini merupakan salah satu bentuk perwujudan misi
sekolah yaitu menanamkan nilai berakhlak.

Nilai-nilai yang saya siapkan untuk mengembangkan diri dan


menjadi pendidik yang profesional adalah nilai kemanusiaan,
khususnya beriman, jujur, adil, disiplin, santun, dan ingin terus
belajar. Beberapa nilai kemanusiaan tersebut ingin saya wujudkan
bukan hanya agar menjadi pendidik yang profesional tetapi juga
menjadi manusia dengan kepribadian yang lebih baik. Saya ingin
berguna bagi setiap orang yang berada di sekitar saya, baik itu peserta
didik, rekan kerja, keluarga, dan masyarakat. Nilai-nilai yang saya
peroleh dari kegiatan PLP LS ini tidak hanya akan berpengaruh pada
profesi saya di masa depan tetapi juga akan berpengaruh terhadap
proses kehidupan saya jalani kedepannya.
23

LAMPIRAN

I. Instrumen Observasi Kultur Sekolah

Instrumen 1. Deskripsi Data Kultur Sekolah


No. Aspek Deskripsi Sumber Data
-
a. Apakah Ya, sekolah memiliki visi dan - Buku Kurikulum
sekolah misi sebagai pedoman dalam SMA Negeri 9
mempunyai visi mencapai tujuan sekolah. Yogyakarta.
& misi? Jabaran visi dan misi terdapat di Papan visi dan
berbagai tempat di sekolah serta misi. Hasil
pada Buku Kurikulum SMA wawancara
Negeri 9 Yogyakarta dengan Bapak
Suprihatin,
S.Kom, M.Pd.
-
Implementasi
-
1. Visi dan
Misi Sekolah b. Jika ya, sejauh Implementasi visi dan misi - Hasil observasi
mana visi & misi sekolah dilakukan melalui sekolah, kegiatan
tersebut kegiatan pembiasaan, kegiatan pembelajaran, dan
tercermin dalam akademik, kegiatan rohani, dan kegiatan sekolah.
budaya sekolah? program belajar ke luar negeri. Hasil wawancara
dengan Bapak
Suprihatin,
S.Kom, M.Pd.

-
a.Apakah Ya, SMA Negeri 9 Yogyakarta - Buku Rancangan
sekolah memiliki memiliki struktur organisasi Kerja Tahunan
Struktur
struktur SMA Negeri 9
2. Organisasi Yogyakarta.
Sekolah organisasi?
Papan bagan
struktur
organisasi.
-
24

b. Jika ya, Struktur organisasi terdiri dari - Buku Rancangan


bagaimanakah kepala sekolah di bawah kepala Kerja Tahunan
bagan struktur kantor wilayah. Kepala sekolah SMA Negeri 9
organisasinya? bekerjasama dengan Komite Yogyakarta.
Sekolah dan Instansi lain, lalu
membawahi empat wakil kepala
sekolah di bidangnya masing-
masing. Terdapat juga
koordinator wali kelas, OSIS,
koordinator guru mapel,
koordinator BK, dan Tata
Usaha. Komponen yang terakhir
adalah peserta didik.

c.Bagaimana Deskripsi tugas dan wewenang


- Buku Rancangan
deskrpsi tugas / dijabarkan sesuai jabatannya Kerja Tahunan
wewenang setiap masing-masing. Kepala sekolah SMA Negeri 9
jabatan dalam mempunyai 4 fungsi, yaitu Yogyakarta.
strukur organi Edukator, Manajer,
sasi sekolah? Administrator, dan Supervisor.
Wakil Kepala Sekolah
(Wakasek) mempunyai tugas
sesuai bidangnya masing-masing
yaitu kurikulum, kesiswaan,
humas, dan sarana-prasarana.
Jabatan-jabatan lain juga
dijabarkan dalam dokumen
tersebut.

-
a. Apakah Ya, SMA Negeri 9 Yogyakarta - Print out
sekolah memiliki tata tertib siswa dan dokumen Tata
mempunyai tata guru. Tertib SMA
tertib siswa dan Negeri 9
guru? Yogyakarta.
25

b. Jika ya, sejauh Implementasi dari tata tertib


mana tata tertib yang ada tercermin dari adanya Print out
itu dilaksanakan? buku pelanggaran yang diisi oleh dokumen Tata
siswi setiap melakukan suatu Tertib SMA
pelanggaran tata tertib. Para guru Negeri 9
juga telah menaati tata tertib yang Yogyakarta.
ada mulai dari cara berpakaian Hasil wawancara
yang baik dan benar, jam dari Bapak Budi
kedatangan, kepulangan, Sarwanto, S.Ag.,
maupun izin saat bekerja, serta M.Si.
menaati kewajiban guru kepada
Implementasi murid maupun sekolah.
Tata Tertib
3. dan Peraturan
Sekolah
c. Apakah ada Ya, SMA Negeri 9 Yogyakarta. Print out
peraturan yang memiliki peraturan khas bagi dokumen Tata
khas di sekolah warga sekolah. Bagi siswa Tertib SMA
(seragam, menggunakan baju gagrak Negeri 9
penggunaan Ngayogyakarta setiap hari Kamis Yogyakarta.
sepeda motor, pahing. Hasil wawancara
dan lain-lain) dari Bapak Budi
Sarwanto, S.Ag.,
M.Si.

4. Prestasi
Sekolah a. Apakah sekolah SMAN 9 Yogyakarta - Print out
(termasuk memiliki banyak sekali dokumen
siswanya) prestasi akademik yang Prestasi SMA
memiliki prestasi telah diraih, salah satunya Negeri 9
akademik? Juara III Engeneering Yogyakarta.
Games ITB. Untuk
selangkapnya terdapat pada
dokumen …..

b. Apakah sekolah SMAN 9 Yogyakarta - Print out


(termasuk memiliki banyak sekali dokumen
siswanya) Prestasi SMA
prestasi akademik yang
Negeri 9
memiliki prestasi telah diraih, salah satunya Yogyakarta
non-akademik? mendapatkan mendali emas
dan perunggu dalam ajang
perlombaan woodball.
Untuk selangkapnya
terdapat pada dokumen …..
26

a. Apakah kegiatan Kegiatan yang - Hasil


di sekolah terselenggara di SMAN 9 wawancara
dilaksanakan dengan Bapak
Yogyakarta sudah sesuai Suprihatin,
sesuai dengan dengan jadwal belajar yang S.Kom, M.Pd.
jadwal belajar? telah ditetapkan.

b. Apakah ada Pada masa pandemi saat ini,


kebijakan khusus SMAN 9 Yogyakarta Hasil
tentang terfokus untuk menerapkan wawancara
pengaturan kelas protokol kesehatan 5M, dengan Bapak
(moving class, yang harus ditaati oleh Suprihatin,
dan lain-lain)? seluruh warga sekolah. S.Kom, M.Pd.

Kegiatan
Akademik c. Apakah ada Aturan yang ada di SMAN 9 Hasil
5. di Sekolah aturan mengenai Yogyakarta mengenai jam wawancara
jam kosong atau kosong atau aktivitas dengan Bapak
pengganti jika guru Suprihatin,
aktivitas berhalangan yang terjadwal S.Kom, M.Pd.
pengganti jika akan digantikan oleh guru
guru pengganti dari luar sekolah.
berhalangan?

6.
Apakah sekolah
Network-ing menjalin kerja sama Networking sekolah Hasil
Sekolah dengan pihak luar 1. Hubungan dengan wawancara
sekolah Belanda , dengan Ibu
(pemerintah dan/atau
Albani tetapi MOU Dra. Tri Noor
stakeholders?) Hidayatie.
sudah habis sebelum
pandemi. Kegiatan
seperti pertukaran
siswa.
2. Instansi : bimbingan
belajar, lembaga
Indonesia prancis,
universitas universitas,
ruang guru,
3. Universitas yaitu
dengan kegiatan seperti
adanya mahasiswa yang
melakukan PLP. Selain
itu, kerjasama dengan
UAD yaitu dosen sering
melakukan penelitian di
sekolah, kesempatan
27

siswa melakukan
praktikum dan
bimbingan di UAD
4. Perusahaan dengan
bentuk sponsor.
Kerjasama dengan
Neutron bimble,
Telkomsel, dan juga
Ruang Guru.
5. Pemerintah menjalin
kerjasama dengan
pertukaran pelajar dari
program pemerintah se
Indonesia. Contoh
pertukaran siswa SMAN
9 Yogyakarta dengan
sekolah di pangkal
pinang.
6. Perpustakaan yang
diselenggarakan oleh
PPAD dan pemerintah
kota, seperti pemberian
kesempatan kepada
sekolah untuk
mengelola perpustakaan
kota, sebagai contoh
Pojok Baca.

7. a. Bagaimana cara
Hubungan pihak sekolah Hubungan sekolah Hasil
menjalin dengan orang tua dan wawancara
Sekolah komite sekolah melalui dengan Ibu
dengan Orang komunikasi dengan forum wali murid dan Dra. Tri Noor
orang tua siswa? wali kelas via WA selama
Tua Siswa dan Hidayatie.
pandemi.
Komite
Sekolah
b. Apakah ada
kegiatan rutin yang Kegiatan rutin yang Hasil
melibatkan orang dilakukan yaitu wawancara
pertemuan rutin pihak dengan Ibu
tua maupun komite sekolah dengan orang tua Dra. Tri Noor
sekolah? disetiap awal tahun dan Hidayatie.
pertemuan orang tua
dengan wali murid jika
murid mengalami
permasalahan untuk
menindak lanjuti
permasalahan.
28

8. a. Sejauh mana TI
Pemanfaatan TI diintegrasikan Teknologi informasi Hasil
untuk dalam menjadi media utama wawancara
pembelajaran selama dengan
Pembelajaran, pembelajaran? masa PJJ. Saat ini pun Bapak
Administrasi masih dimanfaatkan Suprihatin,
atau dalam kegiatan S.Kom,
Komunikasi pembelajaran sesuai M.Pd.
kebutuhan guru.

b. Sejauh mana TI
diintegrasikan TI dimanfaaatkan dalam Hasil
dalam administrasi sekolah wawancara
yaitu dalam pencatatan dengan
administrasi keuangan dan membantu Bapak
sekolah? guru dalam Suprihatin,
menggunggah RPP dan S.Kom,
Silabus. M.Pd.

9.
Kekhasan atau Apakah ada praktik baik Ya, terdapat kekhasan Hasil
Praktik Baik maupun kekhasan yang dimiliki oleh observasi dan
sekolah seperti pengamatan
yang Nampak sekolah? melestarikan budaya, pada SMA
di Sekolah mengapresiasi karya Negeri 9
siswa, keramahan warga Yogyakarta
sekolah, sistem
pengaturan arus
kedatangan dan
kepulangan, dan kegiatan
guru yang mengadakan
senam Bersama di setiap
hari Rabu.
29

Instrumen 2. Deskripsi Data Karakteristik Peserta Didik

No. Aspek Deskripsi


a. Bagaimana Menurut Ibu Dra. Nur Handayani yang
hubungan antar diwawancarai mengatakan hubungan
peserta didik? diantara peserta didik sudah cukup baik,
walaupun masih di tahap adaptasi setelah 2
tahun mengikuti pembelajaran secara
daring.
Hubungan
1. antar Peserta
b. Bagaimana Menurut Ibu Dra. Nur Handayani yang
Didik
hubungan antara diwawancarai mengatakan bahwa
peserta didik dengan hubungan yang terjalin diantara peserta
pendidik & didik dan pendidik sudah cukup baik,
karyawan? namun hubungan yang terjalin dantara
peserta didik dengan karyawan belum
cukup baik.

a. Bagaimanakah
karakteristik Peserta didik SMA Negeri 9 Yogyakarta
peserta didik memiliki IQ, fisik, dan psikis yang normal
2. Perkembang secara umum dan memiliki kesempatan belajar yang
an Peserta (fisik, sosial sama. Walaupun, terdapat siswa di kelas
Didik ekonomi, psikis, 10 yang berkebutuhan khusus karena
akademik)? memiliki kekurangan di bidang intelektual.
Dilihat dari segi ekonomi, dinilai termasuk
golongan menengah keatas. Namun tidak
memungkiri masih terdapat siswa yang
kurang mampung. Jika dilihat dari segi
akademik, dapat dikatakan bahwa SMA
Negeri 9 Yogyakarta masuk kedalam
kategori tidak tinggi dan tidak rendah.

b. b. Adakah
pelanggaran Pelanggaran yang sering dilakukan adalah
pelanggaran yang ketidakdisiplinan, ketidakhadiran dan
dilakukan oleh terlambat masuk sekolah. Dan masih
peserta didik? terdapat peserta didik yang tidak
mengumpulkan tugasnya.

3.
a. Apa saja Permasalahan akademik yang sering
Permasalahan permasalahan dijumpai lebih banyak pada saat
yang Biasa akademik yang pembelajaran daring. Peserta didik sulit
Dijumpai biasanya untuk membagi waktu dengan baik dan
Peserta Didik dijumpai peserta menghindari rasa malas. Sehingga banyak
didik di sekolah? peserta didik yang tidak mengmpulkan
tugasnya.
30

b. Apa saja
permasalahan Permasalahan non-akademik yang dialami
non-akademik oleh peserta didik adalah penyesuaian
yang biasanya terhadap lingkungan dan juga pergaulan
dijumpai peserta peserta didik.
didik di sekolah?

Instrumen 3. Deskripsi Data Jati Diri Pendidik


No Aspek Deskripsi
a. Apakah pendidik Ya, pendidik sangat menaati tata tertib
menaati tata tertib yang berlaku di sekolah. Contohnya
sekolah? adalah tata tertib yang tidak tertulis
seperti aturan penggunaan seragam
kerja.
Kehadiran b. Apakah pendidik
Pendidik di menaati jadwal belajar Guru sangat menaati jadwal
1. sekolah?
Sekolah dan pembelajaran yang sudah dijadwalkan.
Kelas
c. Apakah pendidik
Ya, ketika guru berhalangan hadir maka
memberikan
diwajibkan untuk izin dan mencari guru
kegiatan/tugas/kelas
pengganti, baik dari pihak dalam
pengganti ketika
maupun luar sekolah.
berhalangan
mengajar?

a. Bagaimana relasi antar


pendidik? Relasi yang terjalin antar pendidik sudah
baik. Dilihat dari observasi, para guru
sering bertegur sapa dan mengobrol saat
sedang berada di luar kelas.
Relasi
Pendidik b. Bagaimana relasi
dengan Peserta antara Relasi yang terjalin antara pendidik dan
2.
Didik dan pendidik dan karyawan? karyawan sudah baik. Dilihat dari
Rekan Kerja observasi, para guru dan karyawan
sering bertegur sapa dan mengobrol saat
sedang berada di luar kelas.

c. Bagaimana relasi
antara Relasi yang terjalin antara pendidik dan
pendidik dan peserta peserta didik sudah cukup baik. Para
didik (di luar kelas)? guru dan siswa terlihat sering bertegur
sapa, walaupun masih terdapat segelintir
siswa yang acuh.
31

a. Apakah pendidik Ya, para guru aktif dalam mengikuti


mengikuti kegiatan kegiatan ilmiah, baik yang diutus
ilmiah? sekolah maupun inisiatif pribadi. Ada
Keterlibat an pula guru yang aktif membuat tulisan-
Pendidik tulisan ilmiah.
dalam
3. Kegiatan
Ilmiah, dan b. Apakah pendidik Ya, pendidik terlibat dalam asosiasi
Asosiasi terlibat dalam asosiasi profesi misalnya MGMP untuk pendidik
Profesi profesi? berdasarkan mata pelajaran yang
diampu.
32

II. Dokumen Pendukung

Dokumen 1. Visi-Misi Sekolah


33

Dokumen 2. Bagan Struktur Oganisasi Sekolah

Dokumen 3. Tugas dan Wewenang dalam Struktur Organisasi


Sekolah
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43

Dokumen 4. Peraturan dan Tata Tertib Umum Siswi SMA


Negeri 9 Yogyakarta.
44
45
46
47
48

Dokumen 5. Prestasi Sekolah


49
50
51

Dokumen 6. Kalender Akademik

III. Foto Hasil Observasi Sekolah


Dokumentasi ruangan-ruangan yang terdapat di SMA Negeri 9
Yogyakarta.

No. Gambar Keterangan


1. Lapangan
Indoor
52

2. Ruang Piket

3. Perpustakaan

4. Laboratorium
Biologi

5. Ruang Kepala
Sekolah,
Ruang Wakil
Kepala
Sekolah, Tata
Usaha.
53

6. Ruang Kelas

7. Unit
Kesehatan
Siswa

8. Gazebo atau
ruang belajar
outdoor.

9. Pameran
kelas.
54

IV. Foto Hasil Kegiatan PLP di Sekolah

No. Gambar Keterangan


1. Saat mengatur
sistem
kepulangan
peserta didik.

2. Saat IMTAQ di
pagi hari.

3. Senam Bersama
para guru SMA
Negeri 9
Yogyakarta.

4. Mahasiswa PLP
LS SMA
Negeri 9
Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai