Disusun oleh:
1. Cornelia Norlen (191434003)
2. Aditya Nastiti (191434015)
3. Shinta Setyaningsih Wardhani (191434048)
4. Veronika Putri Patricia (191434075)
5. Monica Felisiana Cindy Waluyo (191434080)
Mengesahkan,
Koordinator PLP-LS Kepala SMA Stella Duce 1
SMA Stella Duce 1 Yogyakarta Yogyakarta
DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN.......................................................... i
DAFTAR ISI.................................................................................... ii
A. Deskripsi Data........................................................................... 1
1. Deskripsi Data Kultur Sekolah............................................ 1
a. Implementasi Visi dan Misi Sekolah............................. 1
b. Struktur Organisasi Sekolah.......................................... 2
c. Implementasi Tata Tertib dan Peraturan Sekolah......... 4
d. Prestasi Sekolah............................................................ 6
e. Kegiatan Akademik di Sekolah.................................... 8
f. Network-ing Sekolah.................................................... 9
g. Hubungan Sekolah dengan Orang Tua Siswa dan
Komite Sekolah............................................................ 14
h. Pemanfaatan TI untuk Pembelajaran, Administrasi atau
Komunikasi................................................................... 15
i. Kekhaskan atau Praktik Baik yang Nampak di Sekolah. 17
2. Deskripsi Karakteristik Peserta Didik................................. 21
a. Hubungan antar Peserta Didik...................................... 21
b. Perkembangan Peserta Didik........................................ 22
c. Permasalahan yang Biasa Dijumpai Peserta Didik....... 25
3. Deskripsi Jati Diri Pendidik................................................ 26
a. Kehadiran Pendidik di Sekolah dan Kelas.................... 26
b. Relasi Pendidik dengan Peserta Didik dengan Peserta
Didik dan Rekan Kerja.................................................. 26
c. Keterlibatan Pendidik dalam kegiatan Ilmiah dan
Asosiasi Profesi............................................................. 27
B. Narasi Reflektif......................................................................... 29
1. Cornelia Norlen............................................................... 29
2. Aditya Nastiti................................................................... 32
3. Shinta Setyaningsih Wardhani......................................... 35
iii
A. Deskripsi Data
1. Deskripsi Data Kultur Sekolah
a. Implementasi Visi dan Misi Sekolah
SMA Stella Duce 1 Yogyakarta memiliki visi yaitu “
Berkepribadian utuh, berbela rasa, cerdas, peduli lingkungan,
berwawasan kebangsaan, dan berwawasan global.” Visi tersebut
diterapkan dan dijabarkan melalui misi yaitu:
1) Menanamkan nilai kemanusiaan yang hakiki, khususnya
perempuan yang beriman, jujur, adil, disiplin, berbela rasa,
santun, dan tangguh.
2) Melaksanakan proses pendidikan yang kontekstual, kreatif,
mandiri, dan bertanggungjawab berasaskan iman Katolik.
3) Membangun keunggulan akademik maupun non akademik
berbasis teknologi.
4) Menanamkan kepedulian terhadap lingkungan.
5) Menanamkan wawasan kebangsaan.
6) Menanamkan wawasan global.
Papan visi dan misi sekolah terdapat di beberapa tempat di
sekolah seperti aula, depan ruang tata usaha, belakang meja guru di
setiap kelas juga di beberapa tempat lainya. Visi dan misi sekolah
juga tercantum dalam Buku Panduan Akademik SMA Stella Duce 1
Yogyakarta yang dilampirkan pada lampiran Dokumen 1.
SMA Stella Duce 1 Yogyakarta menujudkan visi melalui
misi yang diimplementasikan melalui berbagai hal baik dalam
kegiatan pembelajaran di kelas, kegiatan sekolah diluar
pembelajaran, dan berbagai hal lainnya. Kegiatan doa selalu
dilakukan pada pagi ketika pelajaran kelas dimulai dan ketika kelas
usai yang dipimpin bergilir oleh siswi. Doa Malaikat Tuhan juga
selalu dilakukan di sekolah secara bersama-sama dengan dipimpin
oleh satu orang di ruang sound system yang disiarkan melalui
speaker sekolah. Hal ini dilakukan sebagai pemenuhan misi
2
d. Prestasi Sekolah
SMA Stella Duce 1 Yogyakarta merupakan salah satu
sekolah swasta yang memiliki siswi berprestasi. Dalam periode
bulan Agustus hingga Desember tahun 2020, SMA Stella Duce 1
telah meraih 33 kejuaraan dengan perincian lengkap pada lampiran
Dokumen 7. Prestasi yang diraih oleh siswi SMA Stella Duce 1
berupa prestasi akademik dan non-akademik. Perlombaan yang
diikuti oleh siswi merupakan lomba mulai dari tingkat kota hingga
nasional. Jurusan bahasa, MIPA, maupun IPS tidak menjadi
halangan bagi siswa untuk berprestasi. Kejuaraan yang diraih oleh
siswi ada yang bersifat individu atau perorangan dan ada pula yang
berbentuk tim. Prestasi yang diraih oleh tim dari SMA Stella Duce
1 adalah Juara III Tingkat Provinsi Virtual Cheerleading
Competition 2020, Evanore Dance berhasil meraih Juara II Dance
Competition tingkat DIY, Infinite Dance meraih Juara I Dance
Competition tingkat DIY. Selain itu pada pertengahan Desember
Infinite Dance meraih Juara I Lomba Dance Tingkat Nasional dan
Evanore Dance meraih Juara II Lomba Dance Tingkat Nasional
yang diadakan oleh Akademi Kebidanan Faramulya.
Siswi jurusan MIPA baik kelas X, XI, maupun XII juga
banyak mengukir prestasi di SMA Stella Duce 1 Yogyakarta. Tiga
siswi kelas X MIPA berhasil menjadi Top 10 Vicee Elite Players
Tingkat Nasional yang diadakan oleh DBL Play. Siswi dari jurusan
MIPA kelas XI juga berhasil meraih kejuaraan seperti Juara Harapan
III Lomba Peneliti Belia DIY tahun 2020. Selain itu adalah Juara II
7
f. Networking Sekolah
SMA Stella Duce 1 Yogyakarta merupakan sekolah yang
terbuka dengan pihak lain. Hal ini membuat SMA Stella Duce 1
memiliki networking dengan berbagai pihak. Kerjasama yang ada
merupakan hubungan baik yang dibangun guna memberikan
manfaat bagi kedua belah pihak. Kerjasama yang ada yang bersifat
resmi yang ditunjukkan dengan surat perjanjian dan ada pula yang
tidak resmi. Berdasarkan hasil wawancara dengan Wakasek Humas,
10
9) Puskesmas Gondokusuman II
SMA Stella Duce 1 Yogyakarta memiliki kerjasama dengan
Puskesmas Gondokusuman dalam bidang kesehatan. Kegiatan
yang dilaksanakan adalah pendampingan dan penyuluhan
kesehatan bagi warga sekolah dan program UKS. Kegiatan ini
dilaksanakan setiap tahunnya.
10) Alumna SMA Stella Duce 1 Yogyakarta
Alumna SMA Stella Duce 1 Yogyakarta memiliki kerjasama
dalam bidang pendidikan dan pelatihan. Alumna angkatan 1994
dan 1998 memiliki program beasiswa yang ditujukan bagi siswi
yang kurang mampu secara finansial. Program ini telah berjalan
selama 2 tahun dengan pemberian beasiswa secara konsisten.
Selain itu alumna SMA Stella Duce 1 Yogyakarta sering mengisi
acara dan menjadi narasumber workshop.
Selain angkatan 1998 dan 1994 terdapat Ikastesa (Ikatan Alumna
SMA Stella Duce 1 Yogyakarta). Asosiasi ini merupakan wadah
bagi alumna SMA Stella Duce 1 Yogyakarta untuk membina
keakraban. Periode kepengurusan Ikastesa adalah 5 tahun. Bulan
Agustus 2021 merupakan periode baru bagi kepengurusan
Ikastesa. Mulai bulan Agustus 2021 Ikastesa membuat akun
instagram @ika.stesa dan telah meluncurkan berbagai kegiatan
yang akan dilaksanakan dalam satu periode kedepan. Salah satu
kegiatan yang telah terlaksana adalah Natal Alumna SMA Stella
Duce 1 Yogyakarta pada tanggal 6 Januari 2021.
11) Institusi Pendidikan Lain
SMA Stella Duce 1 Yogyakarta memiliki kerjasama dengan
instansi pendidikan lain dengan jenjang SMP. Sekolah tersebut
adalah SMP Stella Duce 1 Yogyakarta, SMP Stella Duce 2
Yogyakarta, SMP Pangudi Luhur 1, SMP Joannes Bosco, SMP
Pangudi Luhur 1 Klaten, SMP Kalam Kudus, SMP
Marganingsih Muntilan, SMP Pangudi Luhur Klaten, SMP
14
B. Narasi Reflektif
1. Cornelia Norlen
Setelah melaksanakan kegiatan PLP LS di SMA Stella Duce 1
Yogyakarta saya menemukan beberapa fakta menarik yang dapat
menjadi bekal untuk mempersiapkan diri sebagai seorang pendidik di
masa depan. Beberapa fakta yang menurut saya menarik adalah
implementasi visi dan misi sekolah, pelaksanaan kegiatan akademik,
hubungan pihak sekolah dengan orang tua, penggunaan IT, dan relasi
antar warga sekolah. Beberapa hal tersebut saya anggap menarik karena
sebagai seorang calon pendidik hal-hal itulah yang akan menjadi
pedoman penting apabila suatu saat terjun ke dunia kerja.
Pemahaman mengenai hal-hal mendasar dari sebuah instansi
akan sangat mempengaruhi kinerja para karyawan di instansi itu sendiri.
Salah satu hal mendasar yang harus dipahami adalah bagaimana visi dan
misi dari instansi tersebut. Implementasi visi dan misi di SMA Stella
Duce 1 Yogyakarta memang sangat baik dan sejalan dengan
sebagaimana yang diharapkan. Hal ini tentu akan menjadi semangat
tersendiri bagi warga sekolah untuk tetap mewujudkan visinya melalui
misi-misi yang ada. Beberapa hal yang terwujud dengan baik dalam
pelaksanaan visi dan misi sekolah adalah pembentukan karakter,
membangun keunggulan akademik maupun non akademik yang
berbasis teknologi, dan menanamkan wawasan kebangsaan maupun
global pada siswi. Hal-hal tersebut tentunya akan menjadi gambaran
bagi para calon pendidik untuk mempersiapkan diri kedepannya. Setelah
memahami bagaimana visi dan misi tersebut berjalan, hendaknya para
calon pendidik dapat mempersiapkan diri dengan baik agar dapat
menyesuaikan diri dengan kondisi yang ada. Contoh penyesuaian diri
yang dimaksud adalah belajar menanamkan nilai karakter yang baik
dalam diri, penguasaan teknologi, dan lainnya.
Fakta menarik lainnya yang ditemukan di SMA Stella Duce 1
Yogyakarta adalah relasi antar warga sekolah dan hubungan dengan
30
orang tua/ wali siswi. Berdasarkan data hasil wawancara bersama guru
maupun siswi, hubungan atau relasi yang ada di sana sangat menjunjung
tinggi rasa kekeluargaan. Pelayanan terhadap siswi dan orang tua sudah
menadi hal pokok dalam penyelenggaraan pendidikan di SMA Stella
Duce 1 Yogyakarta. Hubungan atau relasi yang baik adalah hal yang
penting dan harus dijaga dalam semua aspek kehidupan. Hal tersebut
tentunya juga berlaku di dunia pendidikan. Oleh karena itu, sebagai
calon pendidik tentunya harus membiasakan diri untuk menjalin relasi
yang baik dengan orang atau pihak lain.
Pada pelaksanaan kegiatan PLP LS kali ini awalnya saya merasa
sedikit kecewa karena kegiatan harus dilalui secara daring akibat
pandemi Covid-19. Namun, saya juga merasa bersyukur setelahnya
karena pihak sekolah masih memberikan kesempatan untuk datang
berkunjung dan melakukan observasi secara langsung meskipun hanya
di hari-hari tertentu. Saya juga merasa senang karena meskipun kegiatan
kali ini dijalani secara kombinasi antara luring dan daring, pihak sekolah
tetap memberikan pelayanan yang sangat baik dan maksimal untuk kami
para peserta PLP. Selama kegiatan berlangsung kami juga diberikan
kesempatan untuk berinteraksi dengan peserta didik, baik secara daring
maupun luring. Hal tersebut tentu saja menjadi penyemangat tersendiri
untuk kami dalam menjalani kegiatan PLP LS kali ini. Ketika
melakukan kegiatan secara luring, pihak sekolah akan sangat tegas
dalam memberlakukan protokol kesehatan yang ada. Hal ini tentunya
membuat kami merasa jauh lebih tenang untuk datang dan melakukan
interaksi di sekolah.
Selama menjalani kegiatan PLP LS di SMA Stella Duce 1
Yogyakarta interaksi bersama pendidik yang paling berkesan menurut
saya adalah ketika melakukan wawancara bersama Bu Vindy. Beliau
merupakan salah satu guru muda yang mengampu mata pelajaran
Bahasa Indonesia. Pada wawancara yang kami lakukan ada beberapa hal
yang menurut saya dapat menjadi pengalaman bernilai untuk
31
pengenalan jati diri pendidik. Pengalaman yang dimaksud ada dua, yaitu
bagaimana menjalin hubungan dengan sesama pendidik dan juga
hubungan dengan peserta didik. Dalam menjalani hubungan dengan
sesama pendidik, Bu Vindy menyampaikan bahwa dalam proses
mengajar kerja sama itu penting. Contoh kerja sama yang dimaksud
adalah ketika guru saling berkolaborasi di materi pembelajaran tertentu
seperti materi hikayat yang melibatkan guru mata pelajaran Bahasa
Indonesia dan Agama. Kemudian untuk contoh hubungan atau interaksi
pendidik dengan peserta didik adalah komunikasi yang tidak terbatas di
ruang lingkup pembelajaran saja. Sebagai seorang guru, kita harus
menjadi pendengar yang baik untuk peserta didik, baik dalam konteks
pembelajaran maupun yang di luar pembelajaran.
Pengalaman bersama peserta didik yang paling berkesan selama
pelaksanaan kegiatan PLP LS adalah ketika melakukan wawancara
dengan siswi kelas XII-MIPA 3. Pada wawancara tersebut para siswi
mengaku bahwa pembawaan guru yang santai akan membuat mereka
merasa lebih tenang dalam melakukan pembicaraan ataupun interaksi
yang lain. Pernyataan tersebut memberikan saya gambaran bahwa
menjadi seorang pendidik hendaknya kita menjadi guru sekaligus teman
untuk mereka. Pembawaan yang terlalu serius juga akan berpengaruh
terhadap respon siswa sehingga sebagai seorang guru, kita harus lebih
pandai melihat situasi dan kondisi.
Pengalaman bernilai bersama pendidik yang berkaitan dengan
kultur sekolah menurut saya adalah ketika pertemuan bersama Bu
Linna. Beliau merupakan wakasek bagian humas sekaligus guru
pembimbing PLP LS di SMA Stella Duce 1 Yogyakarta. Pada
pertemuan yang kami laksanakan, beliau membahas mengenai kerja
sama dengan Himeji International High School. Dalam kerja sama
tersebut, sekolah diberi kesempatan untuk mengajukan dua siswi setiap
tahunnya. Program ini memberikan jaminan secara penuh seperti tiket
pulang dan pergi, pembuatan visa, uang saku, transportasi, tempat
32
tinggal, dan uang makan. Pembahasan mengenai kerja sama ini menjadi
gambaran mengenai bagaimana kultur sekolah bagian misi khususnya
misi mengenai penanaman wawasan global bagi peserta didik berjalan
dengan baik.
Pengalaman bersama peserta didik yang menjadi pengenalan
terhadap kultur sekolah adalah ketika kami ikut menghadiri doa
bersama. Doa bersama merupakan kegiatan rutin dan terjadwal yang
dilaksanakan saat pagi sebelum kegiatan pembelajaran dimulai dan saat
siang sebagai penutup kegiatan pembelajaran di hari tersebut. Hal ini
merupakan salah satu bentuk perwujudan misi sekolah yaitu
menanamkan nilai disiplin dan bertanggungjawab yang berasaskan iman
Katolik.
Nilai-nilai yang saya siapkan untuk mengembangkan diri dan
menjadi pendidik yang profesional adalah nilai kemanusiaan, khususnya
beriman, jujur, adil, disiplin, santun, dan ingin terus belajar. Beberapa
nilai kemanusiaan tersebut ingin saya wujudkan bukan hanya agar
menjadi pendidik yang profesional tetapi juga menjadi manusia dengan
kepribadian yang lebih baik. Saya ingin berguna bagi setiap orang yang
berada di sekitar saya, baik itu peserta didik, rekan kerja, keluarga, dan
masyarakat. Nilai-nilai yang saya peroleh dari kegiatan PLP LS ini tidak
hanya akan berpengaruh pada profesi saya di masa depan tetapi juga
akan berpengaruh terhadap proses kehidupan saya jalani kedepannya.
2. Aditya Nastiti
Kegiatan PLP-LS dilaksanakan di SMA Stella Duce 1
Yogyakarta mulai 11-22 Januari 2021. Selama jangka waktu tersebut
banyak pelajaran dan pengalaman yang didapat baik melalui observasi,
wawancara, dan data sekolah yang diperoleh. Sesuai dengan instrumen
penyusunan laporan yang ada, saya memperoleh banyak data dari
sekolah melalui beberapa metode. Melalui pengumpulan dokumen
sekolah, saya memperoleh data seperti visi-misi, struktur organisasi,
33
petugas akan mendoakan. Nilai yang dapat saya ambil dalam hal ini
adalah nilai kekeluargaan yang sangat erat. Saya memiliki niat untuk
belajar peduli dan menjalin relasi baik dengan sesama rekan kerja.
Pendidik di SMA Stella Duce 1 Yogyakarta juga terlibat
dalam kegiatan ilmiah dan asosiasi profesi. Asosiasi profesi yang
diikuti guru di SMA Stella Duce 1 Yogyakarta adalah MGMP dan
HSG. Melalui MGMP guru dapat menimba ilmu bersama pendidik
lain dengan mata pelajaran yang sama. Berbagai kegiatan yang
dilaksakanan oleh MGMP akan membekali guru untuk memperluas
pengetahuan. Sedangkan melalui HSG maka guru diberi wadah
untuk mengembangkan kapasitas diri secara konsisten. Ketika saya
mendapati adanya HSG yang diadakan oleh Yayasan Tarakanita
saya merasa guru di SMA Stella Duce 1 Yogyakarta sangat didukung
untuk mengembangkan kapasitas diri. Hal tersebut memacu saya
untuk berniat mengembangkan kapasitas diri secara terus menerus.
dibangun oleh sekolah. Pada hari itu juga, saya dan mahasiswa lain
diberi kesempatan untuk masuk ke dalam kelas via google meet dan
mengikuti dinamika guru bersama murid. Hambatan menjadi pendidik
di masa pandemi ini sangat terlihat dari kegiatan tersebut. Hal ini terjadi
karena kebanyakan siswa tidak menghidupkan kamera serta tidak
menjawab pertanyaan yang dilontarkan oleh guru sehingga guru tidak
dapat mengetahui apakah hal yang telah disampaikan benar-benar
dipahami siswa atau belum serta sulit untuk menganalisa kesulitan yang
dihadapi peserta didik dikarenakan waktu yang kurang untuk
berinteraksi. Dari kegiatan ini, saya dapat mengamati beberapa
karakteristik dari peserta didik.Tidak semua peserta didik merupakan
pribadi yang aktif dalam berdinamika di kelas, ada pula pribadi yang
terkesan mengikuti pembelajaran hanya sebagai suatu formalitas. Hal
ini membuat guru tentu saja harus dapat berpikir kreatif untuk
menyelesaikan problem tersebut dan memastikan setiap individu dapat
mengembangkan dirinya secara maksimal dalam kelas.
Seperti yang saya bicarakan di awal, sekolah ini merupakan
salah satu sekolah yang memiliki output siswi dengan karakter dan
kepribadian yang baik. Akan tetapi, dengan adanya beberapa hambatan
yang telah disebutkan, pendidikan karakter tidak dapat ditanamkan
dengan penuh dan memerlukan kerja sama orang tua untuk
mewujudkannya. Maka, guru di era saat ini dituntut untuk dapat menjadi
tegas, ulet, sabar, dan kreatif dalam membangun interaksi dalam hal
akademik maupun non akademik. Beberapa kali saat di sekolah, saya
bertemu dengan siswa kelas 12 yang sedang melakukan pemotretan
buku tahunan. Dari pengamatan yang saya lakukan, sekolah telah
berhasil menerapkan pendidikan karakter pada siswi tersebut. Hal ini
terlihat dari sikap yang ditunjukkan saat berhadapan dengan kami,
mereka tidak segan untuk melontarkan senyum dan menyapa dengan
berani. Melalui hal tersebut, saya merasa perlu untuk memupuk rasa
50
percaya diri serta keyakinan saya untuk bekal saat berhadapan dengan
peserta didik di dalam kelas di kemudian hari.
Saya beberapa kali menyinggung mengenai pendidikan karakter.
Sekolah sendiri memiliki beberapa nilai dalam pendidikan karakter yang
tercantum dalam CC5+ yaitu Compassion (Berbela Rasa), Celebration
(Perayaan Iman), Competence (Cakap), Conviction (Keyakinan,
Kesadaran Nurani), Creativity (Kreativitas) dan Community
(Persaudaraan Sejati) serta KPKC (Keadilan Perdamaian Keutuhan dan
Ciptaan). Hal inilah yang nantinya menjadi landasan dalam praktik baik
yang diterapkan di lingkungan sekolah. Saat melakukan observasi
tentang kultur sekolah, saya mendapati bahwa guru sangat berpengaruh
dalam pengembangan jati diri peserta didik. Pendampingan yang
diberikan oleh guru membuat siswi di sekolah ini dapat menorehkan
berbagai prestasi dari tingkat kota hingga internasional. Saya menyadari
tidak mudah bagi seorang guru untuk dapat mencetak peserta didik yang
unggul seperti demikian. Jalinan network-ing yang telah dibangun
sekolah secara luas juga membuat guru dan siswi dapat
mengembangkan diri dengan sedemikian rupa di lingkungan sekolah.
Selain itu, tata tertib yang disusun bagi siswi maupun guru juga
merupakan suatu media untuk mempertahankan kualitas dari warga
sekolah sendiri. Dalam peraturan tersebut, guru diharapkan dapat
menjadi contoh yang baik bagi para siswi sehingga hal tersebut
membuat guru tidak dapat berlaku seenaknya. Dari wawancara yang
dilakukan dengan peserta didik maupun pendidik, dapat diketahui
bahwa peraturan yang dibuat untuk siswi sebagian besar sudah dapat
ditaati dengan baik, sekalipun sesekali siswi masih melakukan berbagai
pelanggaran. Tidak semua peserta didik memiliki sifat yang penurut.
Hal ini dikarenakan mereka menginjak usia remaja yang sedang ingin
dibebaskan dalam berbagai hal. Permasalahan ini menjadi tantangan
seorang guru untuk bertindak tegas dalam menegakkan peraturan yang
telah ada guna menjaga kualitas dari peserta didik itu sendiri.
51
LAMPIRAN
Dokumen 5. Peraturan dan Tata Tertib Umum Siswi SMA Stella Duce 1
Yogyakarta
78
79
80
81
82
83
84
Dokumen 10. MoU SMA Stella Duce 1 Yogyakarta dengan Universitas Petra
90
91
92
3. Ruang guru
116
4. Perpustakaan
sekolah
5. Ruang serbaguna
6. Laboratorium audio
117
5. Laboratorium
biologi
6. Koleksi awetan di
laboratorium biologi
7. Labortorium Kimia
118
8. Lemari larutan di
laboratorium kimia
9. Lemari larutan di
laboratorium kimia
12. Wastafel di
Laboratorium Fisika.
13. Laboratorium
Komputer
120
14. Laboratorium
Bahasa
11. Laboratorium
Geografi
Proyektor di setiap ruang kelas. Galon kejujuran yang terdapat di koridor kelas.
126
Termometer suhu dan fingerprint di depan ruang guru Termometer suhu di depan pos satpam.
1 Kegiatan penyerahan
mahasiswa PLP
Universitas Sanata
Dharma kepada pihak
SMA Stella Duce 1
Yogyakarta via
Google Meet pada
tanggal 11 Januari
2021.
2 Kegiatan penjelasan
dari Bu Lina mengenai
Kultur SMA Stella
Duce 1 Yogyakarta
serta pertanyaan lain
pada tanggal 14
Januari 2021.
3 Kegiatan wawancara
mengenai jati diri
pendidik bersama Bu
Rina guru mata
pelajaran Sosiologi
pada 15 Januari 2021.
130
4 Kegiatan wawancara
mengenai jati diri
pendidik bersama Bu
Vindy guru mata
pelajaran Bahasa
Indonesia pada 15
Januari 2021.
5 Kegiatan wawancara
mengenai peserta didik
bersama Belva dan
Tesalonika Putri pada
tanggal 14 Januari
2021.
6 Kegiatan wawancara
mengenai peserta didik
bersama Ineta dan
Lintang siswi kelas XII
MIPA 3 pada 15
Januari 2021.
131
7 Kegiatan wawancara
mengenai pertanyaan
yang belum terjawab
dan teknis
pengumpulan laporan
bersama Bu Lina pada
tanggal 20 Januari
2021.
132