Anda di halaman 1dari 137

DESKRIPSI DATA DAN NARASI REFLEKTIF

PROGRAM PLP LINGKUNGAN SEKOLAH


DI SMA STELLA DUCE 1 YOGYAKARTA

Disusun oleh:
1. Cornelia Norlen (191434003)
2. Aditya Nastiti (191434015)
3. Shinta Setyaningsih Wardhani (191434048)
4. Veronika Putri Patricia (191434075)
5. Monica Felisiana Cindy Waluyo (191434080)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2021
i

Deskripsi Data dan Narasi Reflektif Program PLP Lingkungan Sekolah


mahasiswa FKIP Universitas Sanata Dharma di SMA Stella Duce 1 Yogyakarta
tahun ajaran 2020/2021 dinyatakan diterima dan disahkan.

Yang melaksanakan kegiatan ini:


Nama/ NIM : 1. Cornelia Norlen (191434003)
2. Aditya Nastiti (191434015)
3. Shinta Setyaningsih Wardhani (191434048)
4. Veronika Putri Patricia (191434075)
5. Monica Felisiana Cindy Waluyo (191434080)
Program Studi : Pendidikan Biologi
Jurusan : Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Yogyakarta, Januari 2021


Dosen Pembimbing PLP-LS Pembimbing PLP-LS

Y.M. Lauda Feroniasanti, M.Si. Setiawati Gunawan, S.Pd.


NPP. P.2409 NP. 04.08.0261

Mengesahkan,
Koordinator PLP-LS Kepala SMA Stella Duce 1
SMA Stella Duce 1 Yogyakarta Yogyakarta

C. Heri Sulistiawan, M.Pd. Sr. Yetty CB, S.Pd., MS. Ma-Ed


NP. 04.07.0257 NP. II-171 0907 0256
ii

DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN.......................................................... i
DAFTAR ISI.................................................................................... ii
A. Deskripsi Data........................................................................... 1
1. Deskripsi Data Kultur Sekolah............................................ 1
a. Implementasi Visi dan Misi Sekolah............................. 1
b. Struktur Organisasi Sekolah.......................................... 2
c. Implementasi Tata Tertib dan Peraturan Sekolah......... 4
d. Prestasi Sekolah............................................................ 6
e. Kegiatan Akademik di Sekolah.................................... 8
f. Network-ing Sekolah.................................................... 9
g. Hubungan Sekolah dengan Orang Tua Siswa dan
Komite Sekolah............................................................ 14
h. Pemanfaatan TI untuk Pembelajaran, Administrasi atau
Komunikasi................................................................... 15
i. Kekhaskan atau Praktik Baik yang Nampak di Sekolah. 17
2. Deskripsi Karakteristik Peserta Didik................................. 21
a. Hubungan antar Peserta Didik...................................... 21
b. Perkembangan Peserta Didik........................................ 22
c. Permasalahan yang Biasa Dijumpai Peserta Didik....... 25
3. Deskripsi Jati Diri Pendidik................................................ 26
a. Kehadiran Pendidik di Sekolah dan Kelas.................... 26
b. Relasi Pendidik dengan Peserta Didik dengan Peserta
Didik dan Rekan Kerja.................................................. 26
c. Keterlibatan Pendidik dalam kegiatan Ilmiah dan
Asosiasi Profesi............................................................. 27
B. Narasi Reflektif......................................................................... 29
1. Cornelia Norlen............................................................... 29
2. Aditya Nastiti................................................................... 32
3. Shinta Setyaningsih Wardhani......................................... 35
iii

4. Veronika Putri Patricia.................................................... 29


5. Monica Felisiana Cindy Waluyo..................................... 47
LAMPIRAN..................................................................................... 52
Lampiran I. Instrumen Observasi Kultur Sekolah....................... 52
Instrumen 1. Deskripsi Data Kultur Sekolah........................ 52
Instrumen 2. Deskripsi Data Karakteristik Peserta Didik..... 59
Instrumen 3. Deskripsi Data Jati Diri Pendidik................... 61
Lampiran II. Dokumen Pendukung.............................................. 62
Dokumen 1. Visi-Misi Sekolah................................................ 62
Dokumen 2. Bagan Struktur Organisasi Sekolah.................... 63
Dokumen 3. Struktur Organisasi Sekolah............................... 64
Dokumen 4. Tugas dan Wewenang dalam Struktur
Organisasi Sekolah................................................................. 67
Dokumen 5. Peraturan dan Tata Tertib Umum Siswi SMA
Stella Duce 1 Yogyakarta........................................................ 77
Dokumen 6. Tata Tertib Guru................................................. 84
Dokumen 7. Prestasi Sekolah.................................................. 85
Dokumen 8. Kalender Akademik............................................. 87
Dokumen 9. Google Clasroom................................................ 88
Dokumen 10. MoU SMA Stella Duce 1 Yogyakarta dengan
Universitas Petra................................................................... 89
Dokumen 11. Dokumentasi Hubungan Sekolah dengan
Orang Tua.............................................................................. 92
Dokumen 12. Dokumentasi Penerimaan Peserta Didik Baru. 95
Dokumen 13. Akun Google Suite for Education...................... 97
Dokumen 14. .Doa Harian, Pendidikan Karakter Tarakanita. 98
Dokumen 15. Buku Pedoman Gerakan Pembiasaan................ 105
Dokumen 16. Pertemuan Hari Studi Guru............................... 109
Dokumen 17. Buku Agenda Guru Tugas Mengajar, Buku
Administrasi Kelas.................................................................. 111
Dokumen 18. Hasil Wawancara dengan Guru....................... 113
iv

Lampiran III. Foto Hasil Observasi Kultur Sekolah.................... 115


Lampiran IV. Foto Kegiatan PLP-LS........................................... 129
Lampiran V. Catatan Harian Kegiatan PLP-LS.......................... 132
1

A. Deskripsi Data
1. Deskripsi Data Kultur Sekolah
a. Implementasi Visi dan Misi Sekolah
SMA Stella Duce 1 Yogyakarta memiliki visi yaitu “
Berkepribadian utuh, berbela rasa, cerdas, peduli lingkungan,
berwawasan kebangsaan, dan berwawasan global.” Visi tersebut
diterapkan dan dijabarkan melalui misi yaitu:
1) Menanamkan nilai kemanusiaan yang hakiki, khususnya
perempuan yang beriman, jujur, adil, disiplin, berbela rasa,
santun, dan tangguh.
2) Melaksanakan proses pendidikan yang kontekstual, kreatif,
mandiri, dan bertanggungjawab berasaskan iman Katolik.
3) Membangun keunggulan akademik maupun non akademik
berbasis teknologi.
4) Menanamkan kepedulian terhadap lingkungan.
5) Menanamkan wawasan kebangsaan.
6) Menanamkan wawasan global.
Papan visi dan misi sekolah terdapat di beberapa tempat di
sekolah seperti aula, depan ruang tata usaha, belakang meja guru di
setiap kelas juga di beberapa tempat lainya. Visi dan misi sekolah
juga tercantum dalam Buku Panduan Akademik SMA Stella Duce 1
Yogyakarta yang dilampirkan pada lampiran Dokumen 1.
SMA Stella Duce 1 Yogyakarta menujudkan visi melalui
misi yang diimplementasikan melalui berbagai hal baik dalam
kegiatan pembelajaran di kelas, kegiatan sekolah diluar
pembelajaran, dan berbagai hal lainnya. Kegiatan doa selalu
dilakukan pada pagi ketika pelajaran kelas dimulai dan ketika kelas
usai yang dipimpin bergilir oleh siswi. Doa Malaikat Tuhan juga
selalu dilakukan di sekolah secara bersama-sama dengan dipimpin
oleh satu orang di ruang sound system yang disiarkan melalui
speaker sekolah. Hal ini dilakukan sebagai pemenuhan misi
2

menjadikan perempuan yang beriman dan juga dalam rangka


melaksanakan proses pembelajaran berasaskan iman Katolik.
Misi menjadikan perempuan yang jujur dan menanamkan
kepedulian terhadap lingkungan juga ditanamkan melalui beberapa
hal seperti galon kejujuran dan budaya untuk membawa tempat
makan dan minum yang tidak sekali pakai. Galon kejujuran
merupakan fasilitas yang disediakan sekolah untuk siswi refill
minuman dengan memasukkan sejumlah uang ke dalam kotak ketika
mengisi botol minum. Galon kejujuran ini terdapat di banyak titik di
tempat-tempat umum seperti lorong sekolah. Galon kejujuran juga
merupakan salah satu upaya untuk menanamkan kepedulian
terhadap lingkungan.
SMA Stella Duce 1 Yogyakarta juga memiliki beberapa
program yang dapat menanamkan wawasan global kepada siswi-
siswinya. Salah satu program tersebut adalah program beasiswa
untuk sekolah di Jepang selama satu tahun, tepatnya di Himeji. Hal
ini juga merupakan salah satu program unggulan dalam bidang
akademik. Bidang akademik juga memanfaatkan teknologi,
terutama saat masa pandemi Covid-19 ini. Proses pembelajaran
sebelum masa pandemi Covid-19 juga menggunakan pemanfaatan
teknologi misalnya penggunakan LCD dalam pembelajaran. Pada
masa pandemi Covid-19 dimana pembelajaran dilakukan jarak jauh
(PJJ), SMA Stella Duce 1 Yogyakarta menggunakan Google Suite
for Education dalam menyelenggarakan kegiatan pembelajaran.

b. Struktur Organisasi Sekolah


Berdasarkan Buku Panduan Akademik, SMA Stella Duce 1
Yogyakarta memiliki struktur organisasi dengan jabatan tertinggi
adalah kepala sekolah yang bekerjasama dengan Diknas dan komite
sekolah. Kepala sekolah membawahi 4 wakasek (wakil kepala
sekolah) pada empat bidang. Wakasek terdiri dari wakasek bidang
3

kurikulum, bidang kesiswaan, bidang sarpras, dan bidang humas.


Sekolah juga memiliki koordinator wali kelas, pamong OSIS,
koordinator guru mapel, koordinator BK, tata usaha, dan pembantu
pelaksana yang bekerja di bawah komando kepala sekolah. Peserta
didik menempati urutan paling bawah dalam struktur organisasi di
SMA Stella Duce 1 Yogyakarta. Struktur organisasi, pengisi
jabatan, serta tugas dan wewenang selengkapnya terdapat pada
lampiran Dokumen 2, 3, dan 4.
Kepala sekolah berfungsi dan bertugas sebagai Edukator,
Manajer, Administrator, dan Supervisor (EMAS). Dalam
melaksanakan tugasnya, kepala sekolah dibantu oleh wakil kepala
sekolah pada bidangnya masing-masing. Wakasek bidang
kurikulum bertugas dalam menetapkan kebijakan, menyusun
program, mengelola informasi, mengkoordinasikan, dan
melaksanakan yang berkaitan dengan penyelenggaraan kegiatan
akademik dan hal-hal yang mengikutinya. Wakasek bidang
kesiswaan bertugas dalam merencanakan, menyusun,
melaksanakan, membina, dan mengelola kegiatan yang berkaitan
dengan siswa di luar akademik seperti OSIS, MPLS, dan lain-lain.
Wakasek bidang Sarana dan Prasarana sesuai dengan namanya
mengurus segala hal yang berkaitan dengan sarana dan prasarana
sekolah. Wakasek bidang humas melaksanakan tugas yang berkaitan
dengan hubungan sekolah dengan pihak eksternal dan juga terkait
dengan publikasi.
SMA Stella Duce 1 Yogyakarta juga memiliki bagian TU
(Tata Usaha) yang mengurus segala hal yang berkaitan dengan
ketatausahaan, seperti surat-menyurat, pembukuan, data stastistik,
gaji, dll. Selain itu sekolah juga memiliki Bimbingan dan Konseling
(BK) yang bekerja dalam hal pelayanan konsultasi orangtua dan
siswa juga menyusun langkah tindak lanjut dalam mengangani
permasalahan siswa. Dalam membina siswi-siswinya, sekolah juga
4

memiliki wali kelas yang secara khusus bertugas dalam pengelolaan


kelas yang berkoordinasi dengan seluruh pihak baik sekolah maupun
orangtua. Jabatan lain dalam struktur organiasai sekolah yang
terakhir adalah dewan guru yang bertugas dalam pembuatan
program dan perangkat pembelajaran, sosialisasi KD dan KKM,
membuat daftar nilai, dll.

c. Implementasi Tata Tertib dan Peraturan Sekolah


Tata tertib dan peraturan sekolah di SMA Stella Duce 1
Yogyakarta disusun oleh sekolah bersama yayasan dengan
berlandasan dasar pemikiran yaitu tercapainya visi dan misi sekolah,
terwujudnya sekolah yang berwawasan wiyata mandala, siswi dapat
belajar dan berlatih serta berkonsentrasi untuk mengembangkan diri
secara optimal, serta mendidik siswi agar disiplin dan mentaati serta
melaksanakan tata tertib yang berlaku. Tata tertib dan peraturan
peserta didik tercantum pada buku “Buku Panduan Akademik SMA
Stella Duce 1 Yogyakarta” halaman 65-72 serta terdapat pada setiap
ruang kelas dalam bentuk print out yang dilaminating dengan bukti
nyata yang telah terlampir dalam lampiran Dokumen 5. Pada Buku
Panduan Akademik SMA Stella Duce 1 Yogyakarta sudah
tercantum peraturan bagi siswi saat masuk sekolah, pada saat
menjalani proses belajar mengajar, ketentuan seragam yang
dikenakan, kewajiban siswa dalam pemakaian seragam sekolah,
ketentuan aksesoris dan tata rias rambut, kendaraan dan tempat
parkir siswa, penggunaan kamar kecil, gedung, mebel, dan halaman
sekolah, tata tertib dan disiplin dalam bermasyarakat, pengajuan
izin, serta sanksi yang diberikan jika siswa melanggar peraturan
tersebut. Peraturan yang terdapat pada print out hanya dicantumkan
peraturan bagi siswi saat masuk sekolah, pada saat menjalani proses
belajar mengajar, pengajuan izin, serta sanksi yang dirasa perlu
5

ditegaskan kembali karena berkaitan dengan kegiatan pembelajaran


sehari-hari yang dilakukan oleh siswi.
Tidak dapat dipungkiri bahwa masih terdapat pelanggaran
yang dilakukan oleh para siswi. Sesuai dengan data wawancara siswi
yang dilakukan, beberapa pelanggaran yang sering dilakukan
sebelum masa pandemi yaitu terkait tidak menggunakan seragam
sesuai tata tertib, bolos ketika jam pelajaran, serta keterlambatan.
Dari pengamatan yang ada, sekolah telah mengambil tindakan tegas
kepada siswi yang melakukan pelanggaran tersebut dengan
memberikan sanksi seperti yang tertulis dalam peraturan. Pada saat
masa pandemi, peraturan tertulis yang tercantum tidak dapat
ditegakkan secara maksimal. Oleh sebab itu, pelanggaran yang
dilakukan siswi terkesan berkurang serta lebih fleksibel dalam
menerapkan tata tertib yang ada.
Tata tertib pendidik dan karyawan yang bekerja di Yayasan
Tarakanita secara umum tercantum pada buku “Peraturan Yayasan
Tarakanita Tentang Karyawan”. Dalam peraturan tersebut, diatur
beberapa hal pokok mengenai ketentuan umum, penerimaan,
penempatan, pengangkatan, kewajiban dan hak karyawan, imbal
jasa, kenaikan gaji pokok dan kenaikan golongan ruang gaji, cuti,
serta kesejahteraan karyawan, tata tertib dan disiplin kerja,
pembinaan dan pemberhentian, serta penyelesaian perselisihan.
Terdapat pula tata tertib khusus guru yang wajib ditaati mengenai
jam kedatangan serta kepulangan, presensi, aturan pakaian yang
digunakan, kewajiban guru kepada siswi dan sekolah, serta larangan
lainnya yang dijabarkan pada print out yang ada di lampiran
Dokumen 6. Dari keterangan yang diberikan oleh guru pembimbing,
ada beberapa peraturan yang berubah terkait penggunaan pakaian
maupun waktu kedatangan. Perubahan dalam hal berpakaian
ditujukan khusus untuk guru putri yang sebelumnya diwajibkan
mengenakan rok kain di bawah lutut menjadi diperbolehkan
6

menggunakan celana panjang kain dengan catatan digunakan saat


tidak berhadapan langsung dengan peserta didik. Kedatangan para
guru juga disusun secara bergantian dalam kurun waktu satu minggu
agar mencegah kerumunan di dalam sekolah.

d. Prestasi Sekolah
SMA Stella Duce 1 Yogyakarta merupakan salah satu
sekolah swasta yang memiliki siswi berprestasi. Dalam periode
bulan Agustus hingga Desember tahun 2020, SMA Stella Duce 1
telah meraih 33 kejuaraan dengan perincian lengkap pada lampiran
Dokumen 7. Prestasi yang diraih oleh siswi SMA Stella Duce 1
berupa prestasi akademik dan non-akademik. Perlombaan yang
diikuti oleh siswi merupakan lomba mulai dari tingkat kota hingga
nasional. Jurusan bahasa, MIPA, maupun IPS tidak menjadi
halangan bagi siswa untuk berprestasi. Kejuaraan yang diraih oleh
siswi ada yang bersifat individu atau perorangan dan ada pula yang
berbentuk tim. Prestasi yang diraih oleh tim dari SMA Stella Duce
1 adalah Juara III Tingkat Provinsi Virtual Cheerleading
Competition 2020, Evanore Dance berhasil meraih Juara II Dance
Competition tingkat DIY, Infinite Dance meraih Juara I Dance
Competition tingkat DIY. Selain itu pada pertengahan Desember
Infinite Dance meraih Juara I Lomba Dance Tingkat Nasional dan
Evanore Dance meraih Juara II Lomba Dance Tingkat Nasional
yang diadakan oleh Akademi Kebidanan Faramulya.
Siswi jurusan MIPA baik kelas X, XI, maupun XII juga
banyak mengukir prestasi di SMA Stella Duce 1 Yogyakarta. Tiga
siswi kelas X MIPA berhasil menjadi Top 10 Vicee Elite Players
Tingkat Nasional yang diadakan oleh DBL Play. Siswi dari jurusan
MIPA kelas XI juga berhasil meraih kejuaraan seperti Juara Harapan
III Lomba Peneliti Belia DIY tahun 2020. Selain itu adalah Juara II
7

Vocal Competition Tingkat Nasional dalam Lomba Hari Kesehatan


Nasional ke-56.
SMA Stella Duce 1 memiliki siswi luar biasa, dibuktikan
dengan 18 siswi kelas XII MIPA yang berhasil meraih kejuaraan
dalam berbagai perlombaan. Jenjang pendidikan yang semakin
tinggi tidak menghalangi siswa kelas XII MIPA untuk tetap
produktif mengukir prestasi selain fokus dengan ujian yang ada.
Pada bulan November salah satu siswi kelas XII MIPA 2 berhasil
meraih Juara I Olimpiade Biologi Paket Hari Ilmiah tingkat Provinsi
yang diadakan oleh Universitas Sanata Dharma. Dua siswi XII
MIPA 4 berhasil menjadi Finalis Fiksi Tingkat Nasional yang
diadakan oleh Kementrian Pendidikan dan Budaya. Salah satu siswi
XII MIPA 4 juga berhasil meraih Juara I Tingkat Nasional dalam
perlombaan Olimpiade Matematika yang diadakan oleh Poltekkes
Kemenkes Surabaya. Salah satu siswi kelas XII MIPA 4 berhasil
meraih Juara I Speech Contest Tingkat Nasional yang diadakan oleh
Universitas Ciputra. Pada pertengahan November Universitas
Sanata Dharma mengadakan lomba menulis opini dan siswi SMA
Stella Duce 1 kembali meraih juara di dalamnya yaitu juara III
tingkat Provinsi DIY dan Jateng. Selain itu siswi XII MIPA 1 juga
mendapat Special Award bidang IPT dari pihak penyelenggara yaitu
LIPI. Pada bulan Desember ada dua siswi XII MIPA 4 yang meraih
Juara I dan Juara Harapan I Lomba Penulisan Essay Tingkat
Nasional dalam Lomba Hari Kesehatan Nasional ke-56 yang
diadakan oleh Stikkes Bethesda Yakkum. Kondisi pembelajaran
jarak jauh selama pandemi Covid-19 tidak melunturkan semangat
siswi dalam mengukir prestasi. Hal ini dapat dibuktikan dengan
prestasi yang diraih siswi XII MIPA 2 yaitu Juara I Lomba
Poster dan Juara I Lomba Vlogging Covic 20 Tingkat Nasional yang
diadakan oleh Universitas Tarumanegara. Pada bulan Desember ada
tiga siswi XII MIPA yang meraih Juara III Lomba Videografi
8

Tingkat Nasional. Lomba ini digelar oleh Fakultas Kedokteran


Universitas Gajah Mada dalam rangka memperingati Hari AIDS
Sedunia. Pada bulan Desember Organisasi @weareenough.or
mengadakan Lomba Poster Anti Bullying Tingkat Nasional dan 2
siswi SMA Stella Duce 1 meraih Juara I dan III dalam perlombaan
tersebut.
Tidak kalah dengan jurusan MIPA, siswi SMA Stella Duce
1 jurusan IPS dan Bahasa juga berpartisipasi dalam mengharumkan
nama sekolah. Dua siswi kelas X IPS berhasil meraih Juara II Cover
Song Dentest Competition Tingkat Nasional yang diadakan oleh
Hadeka Indonesia. Selain itu salah satu siswi jurusan IPS berhasil
meraih nominasi 15 cerpen terbaik dalam Lomba Menulis Cerpen
yang diadakan oleh Grandia Publisher. Pada bulan Desember,
Stikkes Bethesda Yakkum mengadakan lomba vocal dan salah satu
siswi dari jurusan IPS meraih Juara III dalam Lomba Hari Kesehatan
Nasional ke-56. Tidak kalah dengan jurusan IPS, salah satu siswi
kelas XII jurusan Bahasa juga meraih juara I Lomba Cover Lagu
Nasional Tingkat Nasional. Lomba tersebut diselenggarakan oleh
Konsulat Jenderal RI Osaka Jepang pada bulan Agustus.

e. Kegiatan Akademik di Sekolah


Kegiatan akademik di SMA Stella Duce 1 Yogyakarta
diselenggarakan melalui pembelajaran di sekolah yang dilaksanakan
dengan PJJ saat ini. Pembelajaran jarak jauh dilaksanakan dengan
memanfaatkan media IT seperti Google Suite For Education, Zoom,
dan YouTube. Pembelajaran umumnya dilaksanakan pada hari Senin
sampai dengan hari Jumat. Teknis pembelajaran pada hari Senin
sampai dengan Rabu adalah diawali dengan doa pembuka
menggunakan Google Suite For Education pada pukul 07.00 WIB,
dilanjutkan dengan kegiatan pembelajaran pada pukul 07.15-13.00
WIB, dan ditutup dengan doa pada pukul 13.00 WIB. Sedangkan
9

pembelajaran pada hari Kamis dan Jumat dilaksanakan hingga pukul


12.25 WIB dan ditutup dengan doa seperti biasanya. Kegiatan
pembelajaran secara daring dilakukan dengan menggunakan fitur-
fitur dari media IT yang ada. Pada mata pelajaran tertentu, seperti
Biologi dan Matematika guru menggunakan media YouTube
ataupun melakukan pertemuan virtual dengan Google Suite for
Education. Sedangkan untuk presensi, pemberian maupun
pengumpulan tugas biasanya menggunakan Google
Classroom. Terdapat beberapa kebijakan terkait pengelolaan kelas
yang biasanya diberikan oleh masing-masing guru mata pelajaran.
Salah satu contoh kebijakan tersebut adalah kelonggaran waktu
pengumpulan tugas mengingat kondisi yang sedikit lebih sulit ketika
dilakukannya PJJ
Kegiatan akademik yang diselenggarakan secara daring
memiliki perbedaan dengan yang diselenggarakan secara luring.
Pembelajaran luring dinilai lebih efektif karena pantauan atas
kegiatan pembelajaran jauh lebih baik. Salah satu bentuk
pemantauan kegiatan secara luring yaitu pembuatan dan pengisian
Buku Agenda Guru Tugas Mengajar dan Buku Administrasi Kelas
seperti yang terlampir pada lampiran Dokumen 17. Sedangkan di
kegiatan pembelajaran secara daring dapat dilihat dari rekapitulasi
daftar hadir siswi di Google Classroom.

f. Networking Sekolah
SMA Stella Duce 1 Yogyakarta merupakan sekolah yang
terbuka dengan pihak lain. Hal ini membuat SMA Stella Duce 1
memiliki networking dengan berbagai pihak. Kerjasama yang ada
merupakan hubungan baik yang dibangun guna memberikan
manfaat bagi kedua belah pihak. Kerjasama yang ada yang bersifat
resmi yang ditunjukkan dengan surat perjanjian dan ada pula yang
tidak resmi. Berdasarkan hasil wawancara dengan Wakasek Humas,
10

Setiawati Gunawan, S.Pd., data networking SMA Stella Duce 1


dengan instansi lain sebagai berikut:
1) Kerjasama resmi dengan berbagai universitas.
SMA Stella Duce 1 Yogyakarta menjalin kerjasama dengan
universitas negeri maupun swasta. Universitas tersebut yaitu:
a) Universitas Gadjah Mada bekerjasama dengan SMA Stella
Duce 1 dalam kegiatan sosialisasi SNMPTN dan juga PMB
(Penerimaan Mahasiswa Baru).
b) Universitas Sanata Dharma, bekerjasama dalam kegiatan
PLP mahasiswa di sekolah SMA Stella Duce 1 Yogyakarta.
c) Universitas Atma Jaya, bekerjasama dengan kegiatan
promosi dan seleksi PMB. Selain itu Universitas Atma Jaya
memberikan beasiswa berupa pembebasan uang kuliah
selama satu tahun.
d) Universitas Kristen Duta Wacana bekerjasama dalam
kegiatan promosi dan seleksi PMB setiap tahunnya. Selain
itu dosen dari UKDW juga sering mengisi acara sebagai
narasumber di SMA Stella Duce 1 Yogyakarta pada
kegiatan seperti workshop dan lain-lain.
e) Universitas Petra Surabaya bekerjasama dengan SMA
Stella Duce 1 Yogyakarta dalam kegiatan promosi dan
seleksi PMB. Siswi SMA Stella Duce 1 yang ingin
mendaftarkan diri di Universitas Petra cukup tes di
Yogyakarta dan tidak perlu tes di Surabaya. Kerjasama ini
merupakan kerjasama yang terikat dengan MoU yang
terlampir pada lampiran Dokumen 10.
f) Universitas Parahyangan Bandung bekerjasama dengan
SMA Stella Duce 1 Yogyakarta dalam kegiatan promosi
dan seleksi PMB.
g) Universitas UBAYA bekerjasama dengan SMA Stella
Duce 1 Yogyakarta dalam kegiatan promosi dan seleksi
11

PMB. Kerjasama yang ada merupakan kerjasama resmi


yang dibuktikan dengan MoU.
2) Kerjasama dengan Himeji
SMA Stella Duce 1 Yogyakarta memiliki kerjasama dengan
Himeji International High School. Setiap tahunnya SMA Stella
Duce 1 Yogyakarta diberi kesempatan untuk mengajukan dua
siswi dalam kerjasama ini. Program ini memberikan jaminan
secara penuh seperti tiket pulang dan pergi, pembuatan visa,
uang saku, transportasi, tempat tinggal, dan uang makan.
Kebutuhan yang tidak ditanggung oleh pihak Himeji adalah
uang kursus Bahasa Jepang. Siswi yang diberangkatkan ke
Jepang harus memiliki dasar dalam berbahasa Jepang. Siswi
diberangkatkan ke Jepang setiap bulan Maret sesuai tahun ajaran
baru Jepang. Tahun 2020 merupakan tahun ke-4 SMA Stella
Duce 1 Yogyakarta bekerjasama dengan Himeji International
High School. Namun tahun 2020 terjadi penundaan
keberangkatan 2 siswi ke Jepang dikarenakan Pandemi Covid-
19.
3) Kerjasama dengan media massa Tribun Yogyakarta
Kerjasama SMA Stella Duce 1 Yogyakarta dengan Harian
Tribun Jogja merupakan kerjasama dalam bidang publikasi.
Kerjasama ini dimulai pada tahun 2016 hingga kini. Kerjasama
yang terjalin antara SMA Stella Duce 1 dengan Harian Tribun
Jogja dengan MoU atau perjanjian resmi tahunan.
4) Kerjasama dengan Kecamatan Gondokusuman
SMA Stella Duce 1 Yogyakarta terletak di wilayah
Gondokusuman sehingga sekolah memiliki hubungan baik
dengan Kecamatan Gondokusuman. Hubungan baik tersebut
tergambar saat SMA Stella Duce 1 Yogyakarta akan
mengadakan sesi foto yearbook di sekolah. Pihak SMA Stella
Duce 1 Yogyakarta mengajukan perizinan ke Kecamatan
12

Gondokusuman sesuai aturan masa Pandemi Covid-19. Pihak


Kecamatan Gondokusuman juga menindaklanjuti perizinan
tersebut dengan turun ke lapangan secara langsung guna
memastikan kegiatan yang dilaksanakan sesuai dengan protokol
kesehatan.
5) Kerjasama dengan Kelurahan Kotabaru
Kerjasama antara SMA Stella Duce 1 Yogyakarta dengan
Kelurahan Kotabaru bergerak dalam bidang kesenian. Bentuk
kegiatan yang dilaksanakan adalah pentas potensi lokal
Kotabaru. Selain itu ada pula kerjasama dalam bidang sosial
kemasyarakatan dengan bentuk kegiatan pawai budaya HUT
Yogyakarta. Seperti yang pernah diselenggarakan pada Bulan
Oktober 2017. Selain kegiatan pentas seni, SMA Stella Duce 1
Yogyakarta bekerjasama dengan Kelurahan Kotabaru dalam
mengadakan Natal Lansia Kotabaru seperti yang pernah
dilaksanakan pada 10 Januari 2018.
6) Koramil Gondokusuman
Kerjasama SMA Stella Duce 1 Yogyakarta dengan Koramil
Gondokusuman dalam hal sosial kemasyarakatan. Bentuk
kerjasama yang terjalin berupa pengamanan kegiatan apabila
SMA Stella Duce 1 Yogyakarta mengadakan kegiatan besar.
Kerjasama sosial kemasyarakatan ini pernah dilaksanakan pada
bulan November 2017.
7) Kerjasama dengan Polsek Gondokusuman
Kerjasama SMA Stella Duce 1 Yogyakarta dengan Polsek
Gondokusuman dalam bidang pelatihan. Bentuk kerjasama yang
terjalin adalah pelatihan baris berbaris untuk siswi baru SMA
Stella Duce 1 Yogyakarta. Kegiatan ini dilaksanakan setiap
MPLS berlangsung.
8) Hubungan baik dengan KUA Gondokusuman
13

9) Puskesmas Gondokusuman II
SMA Stella Duce 1 Yogyakarta memiliki kerjasama dengan
Puskesmas Gondokusuman dalam bidang kesehatan. Kegiatan
yang dilaksanakan adalah pendampingan dan penyuluhan
kesehatan bagi warga sekolah dan program UKS. Kegiatan ini
dilaksanakan setiap tahunnya.
10) Alumna SMA Stella Duce 1 Yogyakarta
Alumna SMA Stella Duce 1 Yogyakarta memiliki kerjasama
dalam bidang pendidikan dan pelatihan. Alumna angkatan 1994
dan 1998 memiliki program beasiswa yang ditujukan bagi siswi
yang kurang mampu secara finansial. Program ini telah berjalan
selama 2 tahun dengan pemberian beasiswa secara konsisten.
Selain itu alumna SMA Stella Duce 1 Yogyakarta sering mengisi
acara dan menjadi narasumber workshop.
Selain angkatan 1998 dan 1994 terdapat Ikastesa (Ikatan Alumna
SMA Stella Duce 1 Yogyakarta). Asosiasi ini merupakan wadah
bagi alumna SMA Stella Duce 1 Yogyakarta untuk membina
keakraban. Periode kepengurusan Ikastesa adalah 5 tahun. Bulan
Agustus 2021 merupakan periode baru bagi kepengurusan
Ikastesa. Mulai bulan Agustus 2021 Ikastesa membuat akun
instagram @ika.stesa dan telah meluncurkan berbagai kegiatan
yang akan dilaksanakan dalam satu periode kedepan. Salah satu
kegiatan yang telah terlaksana adalah Natal Alumna SMA Stella
Duce 1 Yogyakarta pada tanggal 6 Januari 2021.
11) Institusi Pendidikan Lain
SMA Stella Duce 1 Yogyakarta memiliki kerjasama dengan
instansi pendidikan lain dengan jenjang SMP. Sekolah tersebut
adalah SMP Stella Duce 1 Yogyakarta, SMP Stella Duce 2
Yogyakarta, SMP Pangudi Luhur 1, SMP Joannes Bosco, SMP
Pangudi Luhur 1 Klaten, SMP Kalam Kudus, SMP
Marganingsih Muntilan, SMP Pangudi Luhur Klaten, SMP
14

Tarakanita Solo Baru, dan SMP- SMP Feeder dibawah Yayasan


Tarakanita di luar Yogyakarta. Bentuk kerjasama yang ada
berupa promosi PPDB (Penerimaan Peserta Didik Baru).

g. Hubungan Sekolah dengan Orang Tua Siswi dan Komite Sekolah


1) Hubungan dengan Orang Tua/ Wali
SMA Stella Duce 1 Yogyakarta memiliki komitmen
yang tinggi mengenai pelayanan bagi siswi dan juga orang tua/
wali. Terkait menjalin hubungan dengan orang tua/wali siswi,
sekolah tetap dapat melakukan praktiknya meskipun di tengah
pembelajaran secara daring. Contohnya yaitu dengan
dibentuknya WAG (WhatsApp Group) bersama orang tua/wali
per kelas seperti pada lampiran Dokumen 11 . Hal tersebut
menjadi salah satu alternatif yang cukup membantu komunikasi
terutama pada saat kondisi pandemi ini. Meskipun pembuatan
grup masih merupakan sebuah inisiatif atau belum semua kelas
memilikinya, setidaknya hal tersebut menjadi awal yang baik
untuk solusi kedepannya.
Sebelum terjadi pandemi Covid-19 dan
diselenggarakannya PJJ di SMA Stella Duce 1 Yogyakarta,
kegiatan pertemuan dengan orang tua/ wali siswi sudah
memiliki jadwal tersendiri di kalender akademik sekolah.
Jadwal pertemuan dengan orang tua biasanya disusun sebanyak
dua kali dalam satu tahun ajaran. Pada Tahun Ajaran 2020/2021
sudah kembali disusun jadwal akademik sekolah seperti yang
terdapat pada lampiran Dokumen 8 yang memuat waktu
kegiatan Pertemuan Ortu/ Wali (POT). Namun, akibat situasi
yang tidak memungkinkan pertemuan tersebut tidak terlaksana
dengan semestinya dan digantikan secara daring melalui
YouTube Channel SMA Stella Duce 1 Yogyakarta.
15

Hubungan erat antara pihak sekolah dan orang tua juga


dapat terlihat dari beberapa hal selama PJJ berlangsung. Salah
satu bentuk dari hal tersebut adalah sekolah tetap memberikan
apresiasi kepada orang tua/ wali siswi. Apresiasi yang dimaksud
berupa piagam penghargaan dan ucapan terima kasih atas
kesabaran serta semangat dalam mendampingi dan
memfasilitasi kegiatan pembelajaran siswi di rumah. Hal
tersebut juga mendapat respon positif seperti pada postingan
Instagram @smastelladuce1 mengenai apresiasi tersebut.
2) Hubungan dengan Komite Sekolah
Beberapa kegiatan sekolah yang berhubungan dengan
komite adalah Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB),
wawancara terkait keuangan, dan acara-acara besar seperti HUT
dan lainnya. Pada acara atau rapat tertentu, sekolah akan
mengundang secara resmi ketua komite untuk hadir. Sedangkan
di tengah kondisi pandemi seperti saat ini, pihak komite akan
dihubungi melalui WAG apabila akan diadakan rapat ataupun
acara lainnya. Selain dengan pihak sekolah, komite juga
menjalin hubungan yang baik dengan orang tua/ wali siswi.
Hubungan yang dimaksud adalah seperti ketika PPDB ataupun
wawancara keuangan.

h. Pemanfaatan IT untuk Pembelajaran, Administrasi atau Komunikasi


Dalam kegiatan pembelajaran di SMA Stella Duce 1
Yogyakarta, penggunaan media berbasis Information Technology
(IT) memang sudah biasa dilakukan. Beberapa contoh pemanfaatan
media IT dalam pembelajaran di sekolah adalah penggunaan PPT,
komputer, dan peralatan audio visual seperti speaker dan
semacamnya di mata pelajaran tertentu. Penggunaan komputer juga
biasanya dilakukan ketika UAS atau PAS, hal ini merupakan salah
satu bentuk upaya penerapan paperless.
16

Penggunaan media berbasi IT juga merupakan solusi yang


sangat efisien untuk kegiatan pembelajaran di tengah pandemi saat
ini. Dalam menyelenggarakan kegiatan PJJ sendiri, SMA Stella
Duce 1 Yogyakarta memberikan fasilitas media pembelajaran untuk
para peserta didiknya dengan menggunakan Google Suite for
Education. Hal tersebut dinilai jauh lebih praktis dalam segi teknis,
waktu, dan lokasi. Dalam praktiknya, penggunaan Google Suite for
Education sendiri dilakukan dengan cara pihak sekolah
membuatkan akun khusus untuk seluruh siswa agar lebih mudah
dalam menjalani kegiatan PJJ. Pembuatan akun Google Suite for
Education sendiri dinilai jauh lebih praktis karena secara teknis akan
memudahkan admin dalam proses penyelenggaraan meeting,
pengiriman materi maupun pengumpulan tugas dan lainnya.
Selain menggunakan Google Suite for Education, alternatif
lain yang biasa digunakan adalah WhatsApp Group (WAG) dan
YouTube. Penggunaan WhatsApp sendiri dinilai jauh lebih
sederhana dan nyaman dalam hal komunikasi dibandingkan dengan
fitur-fitur pada Google Suite for Education yang lebih cocok untuk
kegiatan pembelajaran yang formal. Sehingga WAG juga menjadi
salah satu aplikasi yang digunakan dalam proses PJJ di SMA Stella
Duce 1 Yogyakarta saat ini. Pada mata pelajaran tertentu seperti
Biologi dan Matematika biasanya guru juga menggunakan YouTube
sebagai media pembelajaran.
Penggunaan media berbasis IT di SMA Stella Duce 1
Yogyakarta juga diberlakukan dalam kegiatan administrasi dan
komunikasi sekolah. Salah satu contoh kegiatan administrasi
sekolah yang menggunakan media IT adalah pembayaran uang
sekolah dengan Virtual Account (VA). Cara tersebut dinilai jauh
lebih efisien untuk karyawan bagian administrasi maupun orang tua/
wali dalam melakukan transaksi. Penggunaan Virtual Account (VA)
sudah diberlakukan jauh sebelum kondisi daring seperti saat ini.
17

Sedangkan contoh penggunaan media IT untuk kegiatan komunikasi


sekolah adalah dengan menggunakan WAG untuk komunikasi
sederhana dan Zoom premium untuk pertemuan resmi.

i. Kekhasan atau Praktik Baik yang Nampak di Sekolah


SMA Stella Duce 1 Yogyakarta memiliki gedung sekolah
yang didominasi oleh warna biru dan warna kuning yang merupakan
ciri khas dari bangunan Tarakanita. Kekhasan dari SMA Stella Duce
1 Yogyakarta yaitu dengan adanya penerapan nilai pendidikan
karakter Tarakanita dalam lingkungan sekolah yang terdiri dari
Cc5+ yang pedoman lengkapnya terdapat pada lampiran Dokumen
14 yaitu Compassion (Berbela Rasa), Celebration (Perayaan Iman),
Competence (Cakap), Conviction (Keyakinan, Kesadaran Nurani),
Creativity (Kreativitas) dan Community (Persaudaraan Sejati).
Selain itu, SMA Stella Duce 1 Yogyakarta yang berada dalam
naungan Yayasan Tarakanita memiliki nilai tambahan yaitu KPKC
(Keadilan, Perdamaian, Keujujuran, dan Ciptaan) yang merupakan
salah satu nilai tambahan dari Tarakanita yang membentuk pribadi
Tarakanita yang mencintai adanya keadilan, mencintai adanya
perdamaian, mencintai keutuhan ciptaan yang Tuhan telah ciptakan
kepada kita semua. Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa
siswi SMA Stella Duce 1 Yogyakarta yang ditemui di sekolah, nilai-
nilai KPKC terwujud dalam jalinan akrab siswi antar angkatan
dengan tidak adanya saling membeda-bedakan atau memilih-milih
teman yang merupakan implementasi dari nilai keadilan dalam
lingkungan sekolah serta para siswi SMA Stella Duce 1 Yogyakarta
juga menjunjung tinggi nilai KPKC yaitu perdamaian, dimana para
siswi dalam menyelesaikan suatu permasalahan seperti perbedaan
pendapat di angkatan dapat terselesaikan dengan baik dengan kepala
dingin dan tanpa adanya tindak kekerasan di lingkungan sekolah.
18

Sehingga dapat disimpulkan bahwa nilai KPKC yaitu perdamaian


terimplementasi dengan baik dalam lingkungan sekolah.
Selain itu, penerapan nilai-nilai dari KPKC di SMA Stella
Duce 1 Yogyakarta juga tercermin dari adanya tata tertib sekolah
yang tidak memperbolehkan warga sekolah untuk memakai plastik
sekali pakai atau kantong kresek dan styrofoam sebagai bagian dari
gerakan pembiasaan Pendidikan Karakter Tarakanita (PKT) serta
menjadi bentuk kesadaran diri dalam pengelolaan sampah dan
gerakan cinta lingkungan hidup agar terwujudnya sikap peduli
terhadap keutuhan ciptaan Tuhan. Gerakan cinta lingkungan hidup
di SMA Stella Duce 1 Yogyakarta dapat terlihat dari suasana dan
lingkungan sekolah yang begitu asri dan bersih serta dilengkapi
dengan beberapa tempat sampah di setiap sudut sekolah, sehingga
penulis dapat menyimpulkan bahwa warga sekolah mempunyai
kesadaran terhadap lingkungan hidup. Selama kegiatan observasi
dalam kegiatan PLP-LS di SMA Stella Duce 1 Yogyakarta, terdapat
galon air yang disebut sebagai galon kejujuran. Galon kejujuran ini
biasanya terdapat di masing-masing koridor kelas, galon kejujuran
ini merupakan bagian dari gerakan pembiasaan Pendidikan Karakter
Tarakanita (PKT) yang bertujuan untuk mengasah kejujuran baik
peserta didik maupun karyawan. Sekolah telah menyediakan air
minum bagi peserta didik dan karyawan dengan dispenser atau
wadah lain yang memungkinkan, dimana pengguna yang
mengambil air minum dari dispenser yang tersedia akan
memasukkan sejumlah uang Rp500,00 atau Rp1000,00 (tergantung
dari banyaknya volume air yang diambil dengan asumsi paling
banyak 1 liter) dalam wadah penyimpanan uang yang tersedia di
samping dispenser sebagai ganti minum yang diambil. Praktik baik
di SMA Stella Duce 1 Yogyakarta dipaparkan lengkap pada
lampiran Dokumen 15.
19

Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa siswi yang


memiliki waktu untuk datang ke sekolah dengan tetap mematuhi
protokol kesehatan, praktik baik yang nampak sebelum adanya
pandemi di sekolah adalah kesopansantunan siswi terhadap guru dan
karyawan. Hal ini berdasarkan dari penuturan siswi yang
menceritakan tentang kebiasaan dan rutinitas pagi di sekolah
sebelum adanya pandemi, dimana setiap pagi siswi bersalaman dan
menyapa guru piket di depan gerbang sekolah yang merupakan
praktik baik pada saat pembelajaran luring. Kesopansantunan para
siswi di SMA Stella Duce 1 Yogyakarta juga terlihat oleh penulis
ketika melakukan observasi dan pengambilan data yang dibutuhkan,
dimana beberapa siswi yang terlihat ramah dan menyapa terhadap
penulis dan kelompok serta menyapa karyawan yang ditemuinya
dengan ramah, sehingga nilai-nilai pendidikan karakter dan visi misi
sekolah sangat jelas tercermin dari para siswi yang santun. Sejauh
pengamatan penulis juga, para siswi yang terlihat datang di sekolah
sangat tertib dalam berpakaian sesuai dengan aturan sekolah dan
tetap mematuhi protokol kesehatan dengan memakai masker dan
tidak melakukan kumpul-kumpul kelompok yang banyak. Selain itu,
penulis melihat ketaatan para siswi yang tidak lupa untuk
menyempatkan diri untuk doa siang pada pukul 12.00 WIB,
sehingga penanaman nilai-nilai keimanan katolik kepada setiap
siswinya dapat terlihat jelas oleh penulis dan kelompok. Praktik baik
sebelum dan setelah adanya pandemi di dalam lingkungan sekolah
juga tidak mengalami perbedaan dalam implementasinya, dimana
pada saat pembelajaran luring di pagi hari siswa selalu menyapa
guru piket di depan gerbang sekolah yang dilanjutkan dengan
kegiatan doa pembuka di pagi hari, begitu juga dengan kegiatan
pembelajaran jarak jauh atau daring sebelum pembelajaran para
siswi juga menjawab salam dari guru mata pelajaran dan melakukan
kegiatan doa pembuka serta penutup di akhir pembelajaran.
20

Praktik baik di keluarga besar SMA Stella Duce 1


Yogyakarta antara lain kunjungan keluarga dan intensi doa.
Kunjungan antar guru dilaksanakan apabila ada salah satu keluarga
guru SMA Stella Duce 1 Yogyakarta menikah, sakit, ataupun
melahirkan. Kegiatan kunjungan guru akan dikoordinir oleh Bapak
Yulianus Yanie Lishartanto. Selain itu ada pula intensi doa yang
sering dilaksanakan oleh keluarga SMA Stella Duce 1 Yogyakarta.
Bila ada guru, karyawan, siswi, ataupun keluarga siswi yang
berulang tahun, mengalami bencana, sakit, ataupun hal lain yang
membutuhkan dukungan doa akan dilaksanakan setelah Doa
Malaikat Tuhan.
Praktik baik lainnya yaitu guru dan karyawan yang ramah
kepada mahasiswa PLP LS, sehingga terjalin komunikasi yang baik
dalam proses pengambilan data di lingkungan sekolah. Baik guru
maupun wakil kepala sekolah serta pihak sekolah terkait selalu
ramah dan kooperatif dalam setiap sesi wawancara. Praktik baik dan
kekhasan lain dari SMA Stella Duce 1 Yogyakarta sesuai observasi
adalah:
1) Kedisplinan karyawan yang tertib untuk datang ke sekolah tepat
waktu dan mengerjakan tugasnya dengan baik seperti petugas
keamanan dan kebersihan sekolah.
2) Sekolah favorit dengan berbagai torehan prestasi siswi, guru,
kepala sekolah, dan sekolah secara umum.
3) Perpustakaan yang mempunyai visi dan misi
4) Pemanjangan karya-karya siswi dan prestasi siswi yang terdapat
di koridor sekolah hingga ke aula sekolah.
5) Karyawan yang selalu selalu ramah dalam melayani peserta
didik
21

2. Deskripsi Karakteristik Peserta Didik


a. Hubungan antar Peserta Didik
Sejauh pengamatan penulis yang terlihat, hubungan antar
peserta didik tidak begitu terlihat jelas di sekolah dikarenakan
karena situasi pandemi yang tidak memungkinkan untuk melihat
interaksi siswi di sekolah secara luas, akan tetapi penulis dapat
menemui beberapa siswi yang datang ke sekolah dengan tetap
mematuhi protokol kesehatan, sehingga penulis dapat melakukan
wawancara secara langsung dengan beberapa siswi tersebut.
Berdasarkan wawancara penulis dengan siswi yang ditemui di
sekolah, siswi tersebut menyatakan bahwa interkasi antar siswi
terjalin akrab baik di dalam lingkungan sekolah maupun di luar
sekolah. Hal ini dibuktikan dengan tidak adanya Batasan dalam
pertemanan antara anak IPA, IPS maupun Bahasa, sehingga tidak
menutup kemungkinan ruang pertemanan antar siswa tidak sebatas
teman di kelas saja, akan tetapi antar kelas, jurusan dan angkatan
juga terjalin akrab satu sama lain, sehingga tidak adanya jarak antar
siswi dalam berteman maupun senioritas yang terjadi dalam
lingkungan sekolah. Keakraban siswi antar jurusan ini dapat terjalin
dengan baik, karena mengikuti satu ekstrakurikuler yang sama dan
beberapa siswi juga berkelompok. Adanya kelompok disini juga
dapat dijadikan sebagai sarana untuk memotivasi belajar siswi, yang
mana para siswi juga sering melakukan kegiatan belajar kelompok
bersama dan mengikuti bimbingan belajar ditempat yang sama,
sehingga konteks geng di SMA Stella Duce 1 Yogyakarta lebih ke
arah yang positif dalam membangun motivasi belajar antar peserta
didik. Berdasarkan wawancara penulis dan pengamatan langsung
siswi yang diwawancarai dapat mewakilkan interaksi peserta didik
di luar kelas yang dapat dikatakan cukup baik, dimana siswi yang
diwawancarai juga mempunyai teman diluar kelas dan bahkan beda
jurusan serta angkatan. Kemudian hubungan antara peserta didik
22

dengan guru dan karyawan sejauh pengamatan penulis terlihat baik.


Beberapa siswi yang ditemui oleh penulis dan kelompok di sekolah
terlihat sopan dan santun serta hormat terhadap guru maupun
karyawan sekolah. Menurut pendapat siswi yang diwawancarai oleh
penulis, guru-guru di sekolah tidak ada perbedaan perlakuan khusus
antara bapak guru dan ibu guru terhadap siswi-siswi di sekolah,
dikarenakan guru-guru di sekolah sangat ramah dan menyenangkan
yang membuat para siswi nyaman untuk bertanya terkait materi
pembelajaran yang belum dimengerti di luar jam mata pelajaran.
Siswi juga yang diwawancarai juga mengatakan bahwa hubungan
peserta didik dan karyawan juga cukup dekat dengan karyawan TU
(Tata Usaha), perpustakaan, dan bagian keamanan, namun dengan
petugas kebersihan sekolah hanya sebatas tegur sapa jika bertemu.
Secara umum, hubungan peserta didik dengan guru dan karyawan di
sekolah terjalin baik.

b. Perkembangan Peserta Didik


Karakteristik peserta didik secara umum berdasarkan
pengamatan yang terlihat oleh penulis adalah sebagai berikut:
1) Secara fisik karakter peserta didik SMA Stella Duce 1
Yogyakarta berada pada tahap perkembangan yang wajar. Tidak
ada siswi penyandang disabilitas di SMA Stella Duce 1
Yogyakarta. Siswi SMA Stella Duce 1 Yogyakarta tidak
mempunyai perbedaan jauh dari segi postur yang sesuai dengan
perkembangan remaja putri pada umumnya. Sejauh pengamatan
penulis beberapa siswi memiliki postur tubuh yang tinggi dan
mempunyai ciri rambut panjang, namun ada beberapa siswi juga
yang memiliki penampakan rambut dengan potongan pendek.
Selain itu, siswi SMA Stella Duce 1 Yogyakarta juga terdapat
perbedaan ciri fisik antar siswi yang satu dengan lainnya seperti
warna kulit, mata yang sipit, dan rambut yang disebabkan oleh
23

keberagaman etnis (suku) setiap siswi yang tidak hanya dari


bersuku jawa saja, akan tetapi terdapat siswi yang dari luar
daerah juga memilih untuk melanjutkan sekolah di SMA Stella
Duce 1 Yogyakarta.
2) Secara sosial-ekonomi peserta didik SMA Stella Duce 1
Yogyakarta tergolong baik. Hal ini didasarkan pada wawancara
dengan salah satu siswi kelas XII MIPA 3. Siswi memiliki
keakraban antar peserta didik bukan hanya sebatas teman sekelas
saja, akan tetapi antar jurusan dan bahkan angkatan yang tidak
memungkinkan adanya tindak senioritas. Kondisi ekonomi siswi
di SMA Stella Duce 1 Yogyakarta termasuk ke dalam kelas
menengah ke atas yang dapat dilihat dengan biaya SPP sebesar
Rp1.000.000,00 per siswi. Namun tidak semua siswi berada
dalam kategori tersebut. Menurut hasil wawancara dengan
Bapak Heri Sulistiawan, M. Pd terdapat beberapa siswi yang
kurang mampu dalam segi finansial. Keterlambatan dalam
melunasi uang administrasi sekolah tidak bisa dipungkiri oleh
pihak sekolah. Namun sekolah memiliki kebijakan untuk
memberikan dispensasi pembayaran uang administrasi sekolah.
Jangka waktu dispensasi ditentukan oleh Kepala Sekolah SMA
Stella Duce 1 Yogyakarta.
3) Secara psikis peserta didik di SMA Stella Duce 1 Yogyakarta
berada pada tahap yang wajar. Wajar dalam artian sewajarnya
remaja putri di usia 15 tahun yang mempunyai semangat dan
motivasi belajar yang tinggi. Hal ini berdasarkan wawancara
penulis dan kelompok yang menanyakan perihal kegiatan
pembelajaran di sekolah sebelum pandemi, dimana salah satu
siswi menyebutkan bahwa pembelajaran luring jauh lebih
menyenangkan dan materi terkait pembelajaran yang diberikan
jauh lebih jelas jika dibandingkan dengan pembelajaran daring.
Secara psikis para siswi SMA Stella Duce 1 Yogyakarta juga
24

merasa berat dengan adanya kebijakan Pembelajaran Jarak Jauh


(PJJ), dikarenakan masih ada materi yang belum tersampaikan
dengan baik dan beberapa materi yang dipelajari juga tidak
sejelas waktu pembelajaran luring. Selain itu, para siswi juga
merasakan beratnya beban tugas pembelajaran daring dalam
tenggat waktu pengerjaan tugas sekolah yang mana tugas
sekolah pada pembelajaran luring biasanya diberi waktu
pengerjaan atau bisa dikerjakan dalam seminggu, namun ketika
pembelajaran daring harus dikerjakan dalam waktu dua hari dan
belum lagi terkendala sinyal atau jaringan internet pada
praktiknya Berdasarkan wawancara penulis dengan salah satu
siswi di kelas XII menyatakan bahwa mereka sangat merasakan
dampak dari pandemi secara langsung dalam kegiatan
pembelajaran di sekolah yaitu tertundanya kegiatan matrikulasi
bagi anak kelas XII di awal semester, sehingga mereka pun harus
aktif dalam mencari materi di tempat bimbingan belajar atau
bahkan mengadakan kelompok belajar bersama. Namun diantara
salah satu dampak yang telah disebutkan tadi tidak
mempengaruhi semangat dan motivasi siswi dalam belajar
ataupun merasa tertekan dengan proses pembelajaran jarak jauh
saat ini, dikarenakan mereka bisa lebih aktif dalam mencari
berbagai sumber belajar lainnya terkait materi pembelajaran
dengan memanfaatkan berbagai jenis platform media informasi
seperti google, youtube maupun membuat kelompok belajar
bersama.
4) Secara akademik peserta didik di SMA Stella Duce 1
Yogyakarta berada pada tahap perkembangan yang baik, hal ini
dibuktikan oleh berbagai prestasi yang diraih oleh siswi-
siswinya baik di bidang akademik maupun non akademik seperti
yang terlampir dalam daftar lampiran bagian prestasi akademik
sekolah.
25

Berdasarkan wawancara penulis dan kelompok bersama


salah satu siswi di sekolah SMA Stella Duce 1 Yogyakarta, jenis
pelanggaran yang biasanya dilakukan siswi sebatas terlambat
masuk sekolah dan jarang ada siswi yang membuat masalah atau
sampai masuk ruang BK dan sanksi yang diberikan bagi siswi
yang terlambat biasanya menyiram tanaman, membersihkan
toilet, dan nama yang melanggar masuk dalam daftar catatan
guru piket. Bentuk sanksi yang diberikan oleh siswi juga
tergantung dari banyaknya pelanggaran yang dilakukan dan jika
sudah melewati batas ketentuan, maka guru akan melakukan
panggilan kepada orang tua siswi yang bersangkutan.

c. Permasalahan yang Biasa Dijumpai Peserta Didik


Berdasarkan hasil wawancara penulis dengan beberapa
siswi SMA Stella Duce 1 Yogyakarta, secara umum kendala
yang dialami peserta didik selama pandemi adalah materi
pembelajaran yang belum tersampaikan dengan baik atau tidak
sejelas saat pembelajaran luring. Hal tersebut dikarenakan
keterbatasan waktu pendidik untuk hadir secara langsung di
google meet maupun terbatasnya penjelasan baik dari
powerpoint maupun video materi yang telah dibagikan oleh guru
mata pelajaran, sehingga menjadi tantangan tersendiri bagi para
peserta didik untuk menjadi lebih aktif dalam mencari penjelasan
materi terkait melalui bimbingan belajar maupun memanfaatkan
berbagai informasi bahkan membuat kelompok belajar diluar
sekolah. Kemudian permasalahan non-akademik yang dialami
oleh peserta didik selama Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) yaitu
terkendalanya beberapa kegiatan organisasi. Selain itui ada
beberapa event yang harus dibatalkan mengingat situasi kondisi
yang tidak memungkinkan untuk tetap dilanjutkan. Namun ada
sebagian besar event yang sudah direncanakan dan tetap bisa
26

berjalan meskipun dalam situasi pendemi dengan berlangsung


secara live streaming di YouTube.

3. Deskripsi Jati Diri Pendidik


a. Kehadiran Pendidik di Sekolah dan Kelas
Pendidik di SMA Stella Duce 1 Yogyakarta sudah menaati
tata tertib sekolah dengan baik. Salah satunya adalah terkait
kehadiran di sekolah dan kelas sesuai dengan jadwal yang
diberlakukan. Apabila ada pendidik yang berhalangan untuk hadir
dalam kegiatan pembelajaran, maka diwajibkan untuk izin dan
memberikan tugas pengganti. Pemberian tugas merupakan upaya
agar kelas tidak dibiarkan kosong dan siswi tetap dapat belajar
secara mandiri. Beberapa hal terkait ketaatan pendidik terhadap
jadwal sekolah juga tetap dapat terlihat dalam kondisi pembelajaran
secara daring. Contoh lain yang menunjukkan ketaatan pendidik
terhadap tata tertib dan jadwal sekolah adalah presensi kehadiran
pendidik menggunakan Fingerprint. Namun semenjak pandemi
Covid-19 SMA Stella Duce 1 Yogyakarta menerapkan presensi
manual. Namun dari pihak sekolah sendiri sedang mengupayakan
dan merencanakan presensi dengan barcode.

b. Relasi Pendidik dengan Peserta Didik dan Rekan Kerja


Pendidik dan peserta didik di SMA Stella Duce 1
Yogyakarta memiliki relasi yang sangat erat, baik dalam kegiatan
pembelajaran di sekolah maupun kegiatan yang lain. Berdasarkan
data hasil wawancara bersama Bu Vindy dan beberapa siswi, dapat
disimpulkan bahwa hubungan antar pendidik dan peserta didik di
luar pembelajaran tetap terjalin dengan baik. Para pendidik tidak
hanya bersedia mendengarkan dalam ranah mengajar, tetapi juga
bersedia apabila siswi ingin membahas hal lain. Hal-hal di luar
pembelajaran tetap akan didengarkan dan diberi solusi oleh para
27

pendidik selagi siswi tetap memperhatikan aturan serta sopan santun


dalam penyampaiannya.
Relasi antar pendidik terjalin dengan sangat baik. Hal ini
merupakan salah satu bentuk dari terwujudnya rasa kekeluargaan
yang kuat antar warga sekolah. Salah satu contoh hubungan baik
antar pendidik adalah sharing materi pembelajaran. Sharing materi
biasanya dilakukan antar pendidik yang mengampu mata pelajaran
yang sama. Ada pula sharing yang dilakukan oleh pengampu mata
pelajaran berbeda seperti Bahasa Indonesia dan Agama yang
terhubung di materi hikayat. Selain sharing materi, para pendidik
juga akan saling berbagi ilmu terkait teknis penggunaan IT dalam
pembelajaran. Contoh kegiatan yang rutin dilakukan adalah Hari
Studi Guru (HSG) seperti yang terlampir pada lampiran Dokumen
16.
Para pendidik dan karyawan di SMA Stella Duce 1
Yogyakarta memiliki hubungan yang sangat baik. Hubungan yang
terjalin antar pendidik dan karyawan seperti pegawai Tata Usaha
(TU) ataupun Cleaning Service (CS) tetap berjalan dengan baik. Hal
tersebut terjalin bukan karena sebuah rasa tanggung jawab, tetapi
karena rasa kekeluargaan yang begitu kuat. Rasa kekeluargaan
merupakan nilai penting yang selalu dijunjung tinggi oleh setiap
warga sekolah, baik tenaga pendidik, siswi, maupun para karyawan
sekolah.

c. Keterlibatan Pendidik dalam Kegiatan Ilmiah dan Asosiasi Profesi


Berdasarkan wawancara dengan Ibu Fransisca Vindy Pudhl
Ardani, S.S., M,Pd dan Ibu Setiawati Gunawan, S. Pd pendidik di
SMA Stella Duce 1 Yogyakarta terlibat dalam kegiatan ilmiah juga
asosiasi profesi. Pendidik yang ada di SMA Stella Duce 1
Yogyakarta terlibat dalam asosiasi profesi yaitu MGMP. Asosiasi
ini merupakan asosiasi guru mata pelajaran baik pendidik di sekolah
28

negeri maupun swasta. Kegiatan di dalamnya mencakup


pembahasan kisi-kisi, menyusun soal ujian, dan lain-lain. MGMP
mengadakan pertemuan setiap satu minggu sekali, namun pandemi
Covid-19 menuntut pelaksanaan pertemuan secara daring.
Selain MGMP, ada pula Hari Studi Guru (HSG) yang
diadakan satu bulan satu kali. HSG memiliki 4 kegiatan seperti
mentoring, bedah buku, learning community, dan wawan hati.
Tujuan dari HSG yaitu meningkatkan kompetensi guru. Di SMA
Stella Duce 1 Yogyakarta juga sering menerima undangan untuk
seminar atau workshop yang berkaitan dengan mata pelajaran yang
diampu. Berkaitan dengan kegiatan keilmiahan, di SMA Stella Duce
1 terdapat guru yang berada pada bidang tersebut yaitu Ibu Catarina
Tricahyanti, S. Ant. Beliau merupakan guru pengampu mata
pelajaran Biologi dan pembimbing ekstrakurikuler Karya Ilmiah
Remaja (KIR). Ibu Catarina Tricahyanti, S. Ant selalu mendampingi
siswa yang terlibat dalam bidang keilmiahan.
29

B. Narasi Reflektif
1. Cornelia Norlen
Setelah melaksanakan kegiatan PLP LS di SMA Stella Duce 1
Yogyakarta saya menemukan beberapa fakta menarik yang dapat
menjadi bekal untuk mempersiapkan diri sebagai seorang pendidik di
masa depan. Beberapa fakta yang menurut saya menarik adalah
implementasi visi dan misi sekolah, pelaksanaan kegiatan akademik,
hubungan pihak sekolah dengan orang tua, penggunaan IT, dan relasi
antar warga sekolah. Beberapa hal tersebut saya anggap menarik karena
sebagai seorang calon pendidik hal-hal itulah yang akan menjadi
pedoman penting apabila suatu saat terjun ke dunia kerja.
Pemahaman mengenai hal-hal mendasar dari sebuah instansi
akan sangat mempengaruhi kinerja para karyawan di instansi itu sendiri.
Salah satu hal mendasar yang harus dipahami adalah bagaimana visi dan
misi dari instansi tersebut. Implementasi visi dan misi di SMA Stella
Duce 1 Yogyakarta memang sangat baik dan sejalan dengan
sebagaimana yang diharapkan. Hal ini tentu akan menjadi semangat
tersendiri bagi warga sekolah untuk tetap mewujudkan visinya melalui
misi-misi yang ada. Beberapa hal yang terwujud dengan baik dalam
pelaksanaan visi dan misi sekolah adalah pembentukan karakter,
membangun keunggulan akademik maupun non akademik yang
berbasis teknologi, dan menanamkan wawasan kebangsaan maupun
global pada siswi. Hal-hal tersebut tentunya akan menjadi gambaran
bagi para calon pendidik untuk mempersiapkan diri kedepannya. Setelah
memahami bagaimana visi dan misi tersebut berjalan, hendaknya para
calon pendidik dapat mempersiapkan diri dengan baik agar dapat
menyesuaikan diri dengan kondisi yang ada. Contoh penyesuaian diri
yang dimaksud adalah belajar menanamkan nilai karakter yang baik
dalam diri, penguasaan teknologi, dan lainnya.
Fakta menarik lainnya yang ditemukan di SMA Stella Duce 1
Yogyakarta adalah relasi antar warga sekolah dan hubungan dengan
30

orang tua/ wali siswi. Berdasarkan data hasil wawancara bersama guru
maupun siswi, hubungan atau relasi yang ada di sana sangat menjunjung
tinggi rasa kekeluargaan. Pelayanan terhadap siswi dan orang tua sudah
menadi hal pokok dalam penyelenggaraan pendidikan di SMA Stella
Duce 1 Yogyakarta. Hubungan atau relasi yang baik adalah hal yang
penting dan harus dijaga dalam semua aspek kehidupan. Hal tersebut
tentunya juga berlaku di dunia pendidikan. Oleh karena itu, sebagai
calon pendidik tentunya harus membiasakan diri untuk menjalin relasi
yang baik dengan orang atau pihak lain.
Pada pelaksanaan kegiatan PLP LS kali ini awalnya saya merasa
sedikit kecewa karena kegiatan harus dilalui secara daring akibat
pandemi Covid-19. Namun, saya juga merasa bersyukur setelahnya
karena pihak sekolah masih memberikan kesempatan untuk datang
berkunjung dan melakukan observasi secara langsung meskipun hanya
di hari-hari tertentu. Saya juga merasa senang karena meskipun kegiatan
kali ini dijalani secara kombinasi antara luring dan daring, pihak sekolah
tetap memberikan pelayanan yang sangat baik dan maksimal untuk kami
para peserta PLP. Selama kegiatan berlangsung kami juga diberikan
kesempatan untuk berinteraksi dengan peserta didik, baik secara daring
maupun luring. Hal tersebut tentu saja menjadi penyemangat tersendiri
untuk kami dalam menjalani kegiatan PLP LS kali ini. Ketika
melakukan kegiatan secara luring, pihak sekolah akan sangat tegas
dalam memberlakukan protokol kesehatan yang ada. Hal ini tentunya
membuat kami merasa jauh lebih tenang untuk datang dan melakukan
interaksi di sekolah.
Selama menjalani kegiatan PLP LS di SMA Stella Duce 1
Yogyakarta interaksi bersama pendidik yang paling berkesan menurut
saya adalah ketika melakukan wawancara bersama Bu Vindy. Beliau
merupakan salah satu guru muda yang mengampu mata pelajaran
Bahasa Indonesia. Pada wawancara yang kami lakukan ada beberapa hal
yang menurut saya dapat menjadi pengalaman bernilai untuk
31

pengenalan jati diri pendidik. Pengalaman yang dimaksud ada dua, yaitu
bagaimana menjalin hubungan dengan sesama pendidik dan juga
hubungan dengan peserta didik. Dalam menjalani hubungan dengan
sesama pendidik, Bu Vindy menyampaikan bahwa dalam proses
mengajar kerja sama itu penting. Contoh kerja sama yang dimaksud
adalah ketika guru saling berkolaborasi di materi pembelajaran tertentu
seperti materi hikayat yang melibatkan guru mata pelajaran Bahasa
Indonesia dan Agama. Kemudian untuk contoh hubungan atau interaksi
pendidik dengan peserta didik adalah komunikasi yang tidak terbatas di
ruang lingkup pembelajaran saja. Sebagai seorang guru, kita harus
menjadi pendengar yang baik untuk peserta didik, baik dalam konteks
pembelajaran maupun yang di luar pembelajaran.
Pengalaman bersama peserta didik yang paling berkesan selama
pelaksanaan kegiatan PLP LS adalah ketika melakukan wawancara
dengan siswi kelas XII-MIPA 3. Pada wawancara tersebut para siswi
mengaku bahwa pembawaan guru yang santai akan membuat mereka
merasa lebih tenang dalam melakukan pembicaraan ataupun interaksi
yang lain. Pernyataan tersebut memberikan saya gambaran bahwa
menjadi seorang pendidik hendaknya kita menjadi guru sekaligus teman
untuk mereka. Pembawaan yang terlalu serius juga akan berpengaruh
terhadap respon siswa sehingga sebagai seorang guru, kita harus lebih
pandai melihat situasi dan kondisi.
Pengalaman bernilai bersama pendidik yang berkaitan dengan
kultur sekolah menurut saya adalah ketika pertemuan bersama Bu
Linna. Beliau merupakan wakasek bagian humas sekaligus guru
pembimbing PLP LS di SMA Stella Duce 1 Yogyakarta. Pada
pertemuan yang kami laksanakan, beliau membahas mengenai kerja
sama dengan Himeji International High School. Dalam kerja sama
tersebut, sekolah diberi kesempatan untuk mengajukan dua siswi setiap
tahunnya. Program ini memberikan jaminan secara penuh seperti tiket
pulang dan pergi, pembuatan visa, uang saku, transportasi, tempat
32

tinggal, dan uang makan. Pembahasan mengenai kerja sama ini menjadi
gambaran mengenai bagaimana kultur sekolah bagian misi khususnya
misi mengenai penanaman wawasan global bagi peserta didik berjalan
dengan baik.
Pengalaman bersama peserta didik yang menjadi pengenalan
terhadap kultur sekolah adalah ketika kami ikut menghadiri doa
bersama. Doa bersama merupakan kegiatan rutin dan terjadwal yang
dilaksanakan saat pagi sebelum kegiatan pembelajaran dimulai dan saat
siang sebagai penutup kegiatan pembelajaran di hari tersebut. Hal ini
merupakan salah satu bentuk perwujudan misi sekolah yaitu
menanamkan nilai disiplin dan bertanggungjawab yang berasaskan iman
Katolik.
Nilai-nilai yang saya siapkan untuk mengembangkan diri dan
menjadi pendidik yang profesional adalah nilai kemanusiaan, khususnya
beriman, jujur, adil, disiplin, santun, dan ingin terus belajar. Beberapa
nilai kemanusiaan tersebut ingin saya wujudkan bukan hanya agar
menjadi pendidik yang profesional tetapi juga menjadi manusia dengan
kepribadian yang lebih baik. Saya ingin berguna bagi setiap orang yang
berada di sekitar saya, baik itu peserta didik, rekan kerja, keluarga, dan
masyarakat. Nilai-nilai yang saya peroleh dari kegiatan PLP LS ini tidak
hanya akan berpengaruh pada profesi saya di masa depan tetapi juga
akan berpengaruh terhadap proses kehidupan saya jalani kedepannya.

2. Aditya Nastiti
Kegiatan PLP-LS dilaksanakan di SMA Stella Duce 1
Yogyakarta mulai 11-22 Januari 2021. Selama jangka waktu tersebut
banyak pelajaran dan pengalaman yang didapat baik melalui observasi,
wawancara, dan data sekolah yang diperoleh. Sesuai dengan instrumen
penyusunan laporan yang ada, saya memperoleh banyak data dari
sekolah melalui beberapa metode. Melalui pengumpulan dokumen
sekolah, saya memperoleh data seperti visi-misi, struktur organisasi,
33

peraturan siswi, tata tertib guru, dokumen MoU kalender akademik,


jadwal pelajaran, daftar prestasi sekolah, dan nilai yang pendidikan
karakter. Saya juga memperoleh data melalui Bu Lina selaku guru
pembimbing PLP-LS dan Pak Heri selaku koordinator PLP di sekolah
berupa Buku Panduan Akademik, Buku Pedoman Gerakan Pembiasaan,
dan informasi mengenai akun sosial media yang berkaitan dengan
pengumpulan data PLP-LS. Selain itu observasi lingkungan sekolah dan
wawancara juga dilakukan untuk memperoleh informasi yang
diperlukan.
Visi-misi SMA Stella Duce 1 seperti yang telah dijabarkan
dalam deksripsi data disusun berdasarkan nilai-nilai Tarakanita sebagai
yayasan yang menaungi sekolah. Berbagai kegiatan mulai dari
akademik, non-akademik, dan kegiatan pembiasaan lainnya dilakukan
untuk mencapat visi-misi tersebut. Hal yang nampak selama proses
kegiatan PLP-LS adalah penanaman iman yang kuat di sekolah, santun,
penanaman kepedulian terhadap lingkungan, dan keunggulan teknologi.
Keunggulan dalam bidang akademik dan wawasan global juga
ditekankan melalui banyak cara, salah satu yang paling unggul adalah
program belajar ke Himeji, Jepang.
SMA Stella Duce 1 Yogyakarta memiliki organisasi struktural
dengan pengisi jabatannya masing-masing komponen yang memiliki
tugas dan wewenangnya masing-masing. Setiap jabatan dalam strukutur
organisasi memiliki fungsi/ tugas dan wewenangnya sesuai yang
dijabarkan dalam dokumen tugas dan wewenang. Setiap jabatan
struktural bekerja sesuai pedoman baik kerjasama maupun komando.
Tata tertib siswi dicantumkan dalam Buku Panduan Akademik
SMA Stella Duce 1 Yogyakarta yang diterbitkan setiap tahun ajaran.
Selain memuat tata tertib, Buku Panduan Akademik juga memuat visi-
misi, pendidikan karakter tarakanita, doa harian, struktur organisasi,
penjelasan mengenai kurikulum, kegiatan ekstrakurikuler, foto guru dan
karyawan, dan kalender pendidikan.
34

Kegiatan PLP-LS ini sangat bermanfaat bagi calon pendidik


sebagai pengenalan awal mengenai sekolah. Sesuai dengan namanya,
kegiatan ini dilakukan agar para calon pendidik dapat mengenal
lingkungan sekolah baik kultur sekolah, karakteristik peserta didik, dan
jati diri pendidik. Kultur sekolah di SMA Stela Duce 1 Yogyakarta
merupakan kultur yang baik. Kultur ini dibangun berdasarkan visi-misi
dan nilai Tarakanita. Banyak kultur baik yang nampak selama observasi
dalam kegiatan PLP-LS ini. Pendidikan iman Katolik, kepedulian
terhadap lingkungan, penerapan teknologi yang bermanfaat, penanaman
wawasan global merupakan beberapa kultur positif yang terlihat. Hal-
hal tersebut dapat menjadi contoh dalam pengelolaan sekolah nantinya
ketika menjadi pendidik.
Karakteristik peserta didik di SMA Stella Duce 1 Yogyakarta
tergolong baik. Hal ini terlihat dari bidang akademik, dinamika belajar,
dan kekhasan/ praktik baik yang ada di sekolah. Dalam bidang
akademik, siswi-siswi di SMA Stella Duce 1 Yogyakarta tergolong
unggul. Hal ini terlihat dari pandangan masyarakat umum yang
mengatakan bahwa SMA Stella Duce 1 merupakan salah satu sekolah
swasta favorit di Yogyakarta. Banyak prestasi seperti lomba bidang
akademik yang diperoleh oleh siswi-siswi di sekolah. Hal ini didukung
dengan dinamika belajar yang baik seperti siswi yang rajin les tambahan
sebelum jam masuk sekolah dan membentuk kelompok-kelompok untuk
belajar. Siswi di SMA Stella Duce 1 Yogyakarta juga mempunyai
budaya mendoakan teman yang ulang tahun, sedang sakit, atau dalam
kondisi yang berduka secara central sebelum Doa Malaikat Tuhan
melalui intensi doa.
Selama kegiatan PLP-LS banyak nilai dan pengalaman yang
diperoleh melalui dinamika dengan pendidik dan peserta didik.
Dinamika dengan pendidik dan peserta didik selama kegiatan memang
tidak banyak dan tidak terlalu intensif karena kondisi pandemi Covid-
19. Pengalaman mengikuti kegiatan pembelajaran dan doa di kelas dapat
35

digunakan untuk mengenal karakteristik peserta didik dan jati diri


pendidik. Selain itu, kegiatan wawancara dengan pendidik dan peserta
didik walaupun tidak secara langsung serta bimbingan dengan Bu Lina
juga dapat digunakan dalam mengenal kultur sekolah, karakteristik
peserta didik, dan jati diri pendidik.
Sebagai calon pendidik, kegiatan PLP-LS ini merupakan langlah
awal dan dapat menjadi acuan dalam mengembangkan diri menjadi
pendidik yang profesional. Seorang pendidik harus dapat memahami
peserta didik baik dari aspek kognitif, afektif, dan konasi. Dari segi
afektif seorang pendidik harus memahami dinamika peserta didik dalam
belajar agar dapat memberikan bimbingan yang tepat kepada siswa
sesuai dengan kebutuhan dan kesulitannya masing-masing.
Berkembangnya dunia dalam berbagai hal seperti teknologi, cara
pandang, budaya, dan hal lainnya juga akan mempengaruhi dunia
pendidikan. Oleh karena itu, pendidik harus bisa terus-menerus
mengkuti perkembangan tersebut dan meningkatkan kapasitas diri. Hal
ini sangat berkaitan dengan metode mengajar di kelas. Berkaca dari
pengalaman pembelajaran di kelas yang sudah terjadi, seorang guru
yang mengajar dengan cara yang monoton dan tidak “update” akan
membuat peserta didik tidak tertarik dan jenuh belajar. Hal ini biasanya
terjadi pada pendidik yang sudah “sepuh” yang cara mengajarnya
menggunakan cara lama misalnya dengan mencatat di buku tulis.
Bertolak belakang dengan peserta didik saat ini yang umumnya
cenderung lebih senang belajar misalnya melalui power point, mind
map, dan pejelasan yang interaktif.

3. Shinta Setyaningsih Wardhani


Selama saya mengikuti kegiatan PLP-LS di SMA Stella Duce 1
Yogyakarta selama pandemi tentunya mempunyai tantangan tersendiri
dalam melakukan observasi di sekolah, dikarenakan terbatasnya ruang
dan waktu dalam melakukan observasi secara langung dalam situasi
36

pemberlakukan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) oleh sekolah, sehingga


saya dan kelompok harus pandai dalam memanajemen waktu dan
pembagian tugas dalam pemenuhan data kultur sekolah. Berdasarkan
pengalaman saya dalam melaksakanakan kegiatan PLP-LS di SMA
Stella Duce 1 Yogyakarta, saya melihat bahwa menjadi seorang
pendidik tidak mudah dalam menjalankan tugas dan perannya secara
utuh. Fakta yang saya temukan di lapangan adalah peran guru sebagai
pendidik sebelum pandemi dan setelah pandemi merupakan dua hal
yang berbeda dalam implementasinya. Selama Pembelajaran Jarak Jauh
(PJJ) terdapat beberapa kendala yang ditemui oleh pendidik dalam
menjalankan peran dan tugasnya secara utuh yaitu mengevaluasi hasil
belajar setiap peserta didiknya. Selama Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ)
tidak mudah untuk melakukan penilaian ranah psikomotorik dan afektif
peserta didik dalam suatu kelas. Hal tersebut disebabkan oleh metode
pembelajaran daring yang mempengaruhi partisipasi siswa atau
keaktifan siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran yang pada
praktiknya di lapangan terdapat kendala bagi peserta didik untuk
memahami materi terkait pembelajaran dan masalah jaringan/ sinyal
internet yang tidak stabil serta kurangnya motivasi belajar yang
didapatkan selama pembelajaran daring membuat peserta didik
cenderung jenuh dalam kegiatan pembelajaran. Pemberian tugas yang
jauh lebih banyak dan waktu pengerjaan tugas yang singkat pada
pembelajaran daring merupakan salah satu faktor peserta didik merasa
jenuh, sehingga tidak jarang peserta didik pun mengalami keterlambatan
dalam memahami suatu materi tertentu yang disebabkan oleh
terbatasnya ruang dan waktu pendidik untuk melalakukan penyampaian
materi secara langsung melalui google meet. Oleh karena itu, saya
menyadari bahwa penting bagi seorang pendidik untuk menguasai
keilmuannya dan mengembangkan kemampuanya dalam pemanfaatan
kemajuan teknologi. Selain itu, penting bagi pendidik dalam memilih
dan merancang media dan metode pembelajaran yang tepat bagi peserta
37

didik, sehingga dalam praktiknya materi dapat tersampaikan dengan


jelas baik ketika pembelajaran luring maupun daring. Berdasarkan
pengalaman saya mengikuti kegiatan PLP-LS saya memahami bahwa
peran dan tanggung jawab seorang pendidik sangatlah besar dalam
mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, menilai dan
mengevaluasi peserta didik, sehingga untuk menjadi pendidik perlu
mempersiapkan diri dalam memilih media dan metode pembelajaran
yang matang agar penyampaian materi terhadap peserta didik dapat
tersampaikan dengan baik dan jelas. Selama melakasanakan program
PLP-LS di SMA Stella Duce 1 Yogyakarta timbul kekhawatiran dalam
diri saya sebagai calon pendidik di masa depan karena saya melihat pada
praktiknya tugas dan tanggung jawab guru sangat besar dalam
menjalankan perannya baik di dalam kegiatan pembelajaran di kelas
maupun tugasnya dalam struktur organisasi sekolah, sehingga saya
sebagai calon pendidik harus lebih mempersiapan mental dan
membangun niat diri untuk menjadi seorang pendidik yang agar menjadi
teladan bagi peserta didik. Selama melaksanakan PLP-LS saya juga
merasa bangga sebagai calon pendidik di masa depan, karena tugas
utama pendidik yaitu mengajar sangat berpengaruh terhadap
pengembangan sumber daya manusia dan menjadi teladan serta panutan
bagi peserta didik.
Nilai yang dapat saya ambil selama pengalaman bersama
pendidik adalah untuk menjadi pendidik perlu untuk mempersiapkan
metode dan media pembelajaran yang matang agar materi pembelajaran
dapat tersampaikan dengan baik serta pendidik juga harus dapat
meningkatkan motivasi siswa dalam belajar dengan membuat suasana
belajar yang menyenangkan, sehingga peserta didik tidak mengalami
kejenuhan maupun penurunan motivasi dalam belajar. Selain itu,
sebagai calon pendidik nantinya saya mempunya niat untuk menjadi
seorang pendidik yang mampu menjadi teladan dan panutan bagi peserta
didik dalam hal kedisplinan dan menanamkan nilai-nilai kebaikan agar
38

peduli terhadap lingkungan hidup agar peserta didik pun dapat


mengikuti nilai-nilai baik tersebut. Selama melaksanakan PLP-LS di
SMA Stella Duce 1 Yogyakarta saya merasa beruntung mempunyai
waktu dan kesempatan untuk berinteraksi secara langsung oleh beberapa
siswi yang ada di sekolah meskipun dalam situasi pandemi dengan tetap
mematuhi protokol kesehatan, saya dan kelompok pun berkesempatan
untuk melakukan wawancara singkat oleh salah satu siswi. Berdasarkan
wawancara saya bersama siswi tersebut, nilai yang saya dapat dari
pengalaman peserta didik yaitu setiap siswi memiliki karakter yang beda
dan memiliki sikap santun serta ramah baik terhadap guru maupun
karyawan, sehingga penerapan nilai-nilai pendidikan karakter di dalam
dalam lingkungan sekolah tercermin dari peserta didiknya. Selain itu,
peserta didik juga sangat menyukai guru yang pengertian atau
memahami kebutuhan siswinya terkait materi pembelajaran, sehingga
siswi pun tidak malu atau segan untuk menanyakan materi pembelajaran
di luar jam mata pelajaran yang membuat peserta didik merasa aman dan
nyaman dalam lingkungan sekolah. Oleh karena itu, sebagai calon
pendidik nantinya saya ingin mempunyai sifat tegas dan pengertian yang
mampu memahami kebutuhan peserta didik.
Berdasarkan pengalaman berkaitan dengan kultur sekolah, nilai
yang dapat saya ambil dari kultur sekolah yaitu penerapan nilai-nilai dari
KPKC di SMA Stella Duce 1 Yogyakarta yang tercermin dari adanya
tata tertib sekolah yang tidak memperbolehkan warga sekolah untuk
memakai plastik sekali pakai atau kantong kresek dan styrofoam sebagai
bagian dari gerakan pembiasaan Pendidikan Karakter Tarakanita (PKT)
serta menjadi bentuk kesadaran diri dalam pengelolaan sampah dan
gerakan cinta lingkungan hidup agar terwujudnya sikap peduli terhadap
keutuhan ciptaan Tuhan. Gerakan cinta lingkungan hidup di SMA Stella
Duce 1 Yogyakarta dapat terlihat dari suasana dan lingkungan sekolah
yang begitu asri dan bersih serta dilengkapi dengan beberapa tempat
sampah disetiap sudut sekolah, sehingga berdasarkan pengamatan saya
39

dapat menyimpulkan bahwa penerapan nilai-nilai pendidikan tarakanita


dalam lingkungan sekolah telah diterapkan dengan baik. Selama
melakukan observasi mengenai praktik baik yang nampak di SMA
Stella Duce 1 Yogyakarta, saya sebagai calon pendidik ingin
menerapkan kebiasaan-kebiasaan kecil untuk mengurangi sampah
plastik seperti membawa botol minum sendiri dan bekal dari rumah
untuk mengurangi penggunaan plastik dan stryfoam serta membawa tas
belanja atau totebag ketika berbelanja di supermarket.

4. Veronika Putri Patricia


a. Kultur Sekolah
Bagi saya kultur sekolah merupakan sebuah tradisi sekolah
yang berkembang sesuai dengan nilai- nilai yang dianut suatu
sekolah. Kultur sekolah akan mempengaruhi kualitas sebuah
sekolah. Kekonsistenan suatu sekolah dalam mempertahankan
kultur sekolah yang baik tentu dapat menjadi kekuatan bagi sekolah.
Kultur sekolah dapat ditinjau dari implementasi visi dan misi
sekolah, struktur organisasi, implementasi tata tertib dan peraturan,
prestasi sekolah, kegiatan akademik, networking, hubungan sekolah
dengan orang tua siswa dan komite sekolah, pemanfaatan TI dalam
administrasi, serta kekhasan dan praktik baik sekolah.
Kesan saya mengenai visi dan misi SMA Stella Duce 1
Yogyakarta adalah jelas dan aplikatif. Visi SMA Stella Duce 1
Yogyakarta adalah “ Berkepribadian utuh, berbela rasa, cerdas,
peduli lingkungan, berwawasan kebangsaan, dan berwawasan
global”. Visi tersebut mengandung prinsip yang kuat untuk
mencetak siswi yang unggul. Makna unggul disini mengandung arti
bahwa siswi bukan hanya yang cerdas dalam pengetahuan namun
juga memiliki sikap baik dalam hidup. Semua visi tersebut
diimplementasikan melalui kegiatan siswi disekolah dan peraturan
sekolah. Kegiatan doa pagi, doa Malaikat Tuhan, dan doa penutup
40

membuktikan bahwa misi poin pertama mengenai keimanan dan


misi poin kedua dalam rangka melaksanakan proses pembelajaran
berasaskan iman Katolik sudah terlaksana secara konsisten. Misi
mengenai kejujuran diimplementasikan dengan adanya galon
kejujuran. Misi mengenai kepedulian terhadap lingkungan
ditanamkan melalui kebiasaan baik untuk tidak menggunakan
plastik atau wadah sekali pakai di lingkungan sekolah. Misi
mengenai wawasan global diimplementasikan dengan adanya
kesempatan bagi siswi SMA Stella Duce 1 Yogyakarta untuk
mengikuti program studi ke Himeji. Misi mengenai keunggulan
akademik dan non akademik berbasis teknologi juga sudah
diimplementasikan terlebih saat PJJ akibat pandemi Covid-19.
Struktur organisasi SMA Stella Duce 1 Yogyakarta
dikepalai oleh Sr. Yetty CB. Kepala sekolah bekerja sama dengan
Diknas dan komite sekolah. Dibawah kepala sekolah adalah
wakasek, koor wali kelas, pamong OSIS, koor guru mapel, koor BK,
TU, dan peserta didik. Hal yang saya pelajari dari makna tatanan
struktur organisasi sekolah adalah nilai tanggungjawab dan
kekeluargaan. Nilai tersebut sangat berpengaruh pada pembentukan
karakter setiap individu yang diberi amanah pada setiap posisi di
dalam struktur organisasi sekolah. Keberhasilan suatu badan
pendidikan tidak lepas dari nilai tanggungjawab setiap individu yang
berkaitan. Oleh sebab itu, saya ingin mengadopsi nilai tanggung
jawab dan kekeluargaan serta menghidupi nilai tersebut. Langkah
nyata yang perlu saya lakukan adalah dengan melaksanakan setiap
tugas dan pekerjaan yang saya miliki dengan penuh tanggung jawab.
Selain itu saya ingin menumbuhkan nilai kekeluargaan dalam diri
dimana pun saya ditempatkan dengan cara belajar peduli terhadap
semua orang yang ada di lingkungan saya. Saya yakin nilai
kekeluargaan akan membawa saya untuk menjadi calon pendidik
yang peka dan mampu merangkul satu dengan yang lain.
41

Kultur sekolah yang selanjutnya dapat dilihat dari


implementasi tata tertib dan peraturan yang ada di SMA Stella Duce
1 Yogyakarta. Tata tertib dan peraturan di SMA Stella Duce 1
Yogyakarta tidak hanya mengatur tentang siswi, namun ada pula
peraturan yang mengatur guru/ karyawan. Nilai yang saya dapatkan
mengenai implementasi tata tertib sekolah adalah nilai kedisiplinan
dan ketaatan. Kedisiplinan dalam hal yang kecil bila dilaksanakan
secara konsisten akan membentuk individu yang mampu
menghargai hidup. Contoh konkretnya adalah ketika terdapat guru
yang menggunakan rok setingggi lutut, Sr. Yetty akan menegur.
Namun kepala sekolah tidak menegur secara terang-terangan di
depan rekan guru yang lain. Kepala sekolah akan membahas hal
tersebut dalam rapat dan teguran yang disampaikan tidak hanya
ditujukan kepada guru tersebut namun juga ditujukan kepada seluruh
guru. Hal tersebut dilakukan untuk menghindari guru yang
bersangkutan merasa malu atau merasa dihakimi. Saya juga
mendapati fakta yang ada mengenai kepatuhan warga SMA Stella
Duce 1 Yogyakarta terhadap aturan protokol kesehatan. Setiap
warga sekolah yang hendak memasuki area sekolah terlihat taat
untuk mengecek suhu tubuh, memakai handsanitizer, serta memakai
masker. Peraturan tidak menjadi hal yang mampu mengekang dan
menekan bila kita sadar bahwa peraturan ada untuk menciptakan
tatanan yang baik di suatu lingkungan. Niat yang saya akan lakukan
adalah belajar menaati setiap peraturan dimana saya berada. Saya
percaya langkah ketaatan akan membawa saya kepada keberhasilan.
Saya ingin belajar mengadopsi nilai ketaatan dalam diri saya
sehingga kelak saat menjadi pendidik, anak didik saya mampu
menaati peraturan yang akan saya buat dengan penuh kesadaran
bahwa peraturan ada untuk menciptakan tatanan diri dan lingkungan
yang baik bukan untuk mengekang.
42

SMA Stella Duce 1 Yogyakarta dikenal dengan prestasinya,


baik prestasi akademik maupun non akademik. Saat melaksanakan
observasi sekolah saya mendapati banyak piala yang dipajang di
dalam almari. Saya yakin semua prestasi yang diukir siswi tidak
terlepas dari kualitas pendidik yang ada. Ketika melihat almari yang
penuh dengan piala, saya merasa tertantang untuk menjadi pendidik
yang tidak hanya mampu sekedar mengajar. Saya memiliki niat
untuk menjadi pendidik yang mampu membantu peserta didik untuk
mengarahkan minat dan bakat mereka agar dapat mengukir prestasi.
Saya menjadi semakin sadar bahwa setiap peserta didik dianugerahi
kemampuan dalam bidang yang berbeda-beda. Sebagai pendidik
yang baik saya ingin mendukung kelebihan yang ada di dalam diri
peserta didik tanpa menyinggung kekurangan peserta didik dalam
bidang tertentu. Nilai yang dapat saya ambil adalah menghargai dan
mengembangkan kemampuan diri.
Kegiatan akademik di SMA Stella Duce 1 Yogyakarta
berjalan dengan baik walaupun dilaksanakan secara daring. Pandemi
Covid-19 menuntut kegiatan pembelajaran dilaksanakan secara
daring. Nilai yang saya dapatkan dalam hal ini adalah
memperbaharui kemampuan dan pengetahuan diri. Kondisi yang ada
akan menuntut pendidik untuk terus beradaptasi dengan teknologi
yang ada. Bila pendidik tidak belajar mengikuti perkembangan
teknologi maka pendidik akan tertinggal. Niat yang saya ingin
lakukan adalah mulai mempelajari aplikasi - aplikasi yang bisa
digunakan untuk menunjang kegiatan pembelajaran.
SMA Stella Duce 1 Yogyakarta merupakan sekolah yang
terbuka dengan pihak luar. Oleh karena itu, banyak pihak yang
memiliki relasi baik dengan SMA Stella Duce 1 Yogyakarta. SMA
Stella Duce 1 Yogyakarta memiliki kerjasama dengan instasi
pendidikan lain, universitas, media massa, Kelurahan Kotabaru,
kecamatan Gondokusuman, koramil Gondokusuman, polsek
43

Gondokusuman, dan lain-lain. Kerjasama yang terjalin akan


membantu SMA Stella Duce 1 Yogyakarta untuk lebih berkembang.
Nilai yang saya dapatkan dalam hal ini adalah keterbukaan. Makna
keterbukaan bukan berarti selalu menerima tetapi harus disesuaikan
dengan kultur sekolah itu sendiri. Relasi yang baik akan membawa
kepada tercapainya tujuan dan cita-cita.
b. Perkembangan Peserta Didik
Perkembangan peserta didik di SMA Stella Duce 1
Yogyakarta secara umum berjalan dengan baik dan sama seperti
sekolah SMA pada umumnya. Hal yang membedakan hanya
interaksi antara siswi dan siswa karena SMA Stella Duce 1
Yogyakarta merupakan sekolah khusus siswi saja. Relasi antar
siswi tergolong baik sesuai hasil wawancara dengan beberapa siswi
SMA Stella Duce 1 Yogyakarta. Relasi peserta didik dengan
pendidik dan karyawan tergolong baik. Hal tersebut didasarkan
pada hasil observasi secara langsung. Saat saya melaksanakan
observasi terdapat beberapa siswi yang datang ke sekolah untuk
melakukan photoshoot yearbook. Saya mendapati siswi tersebut
ramah terhadap guru, karyawan, bahkan kepada mahasiswa PLP
yang ada. Siswi memiliki sikap sopan santun, pada saat memasuki
ruangan perpustakaan siswi mengetuk pintu dan mengucapkan kata
permisi. 4 S tidak hanya terpajang pada papan namun
diimplementasikan secara nyata oleh siswi SMA Stella Duce 1
Yogyakarta.
Kondisi fisik, psikis, dan sosial ekonomi di SMA Stella
Duce 1 Yogyakarta tergolong baik. Kegiatan seperti
ekstrakurikuler merupakan wadah bagi siswi SMA Stella Duce 1
Yogyakarta untuk mengembangkan diri. Melalui kegiatan
ekstrakurikuler siswi mampu berinteraksi dengan siswi lain.
Kemampuan untuk bersosialisasi juga bisa didapatkan dengan
mengikuti keorganisasian yang ada di sekolah. OSIS SMA Stella
44

Duce 1 Yogyakarta. Nilai yang saya dapat ambil adalah semangat


dan tangguh. Walaupun SMA Stella Duce 1 Yogyakarta terdiri
dari siswi saja namun tidak menjadikan organisasi dan
ekstrakurikuler di SMA Stella Duce 1 Yogyakarta kalah dengan
sekolah lain. Ditinjau dari segi ekonomi, siswi SMA Stella Duce 1
Yogyakarta tergolong dalam kategori menengah keatas. Hal ini
tergambar dari nominal rata-rata biaya SPP setiap bulannya. Tidak
bisa dipungkiri ada pula siswi yang memiliki masalah dalam hal
finansial. Namun sekolah memiliki kebijakan guna membantu
permasalahan tersebut dengan dispensasi. Bahkan bila dispensasi
tidak dapat membantu siswi dalam melunasi biaya sekolah maka
pihak sekolah akan mencarikan beasiswa. Alumna angkatan 1994
dam 1998 memiliki program beasiswa bagi siswi SMA Stella Duce
1 Yogyakarta. Nilai yang saya dapatkan dalam hal ini adalah
kepedulian. Oleh karena itu, saya ingin berusaha belajar menjadi
pendidik yang peduli terhadap peserta didik. Ketika saya
mendapati peserta didik yang kesulitan saya ingin membantu
mencari solusi atas hal tersebut.
SMA Stella Duce 1 Yogyakarta merupakan sekolah favorit,
namun tidak bisa dipungkiri adanya permasalahan yang dihadapi
siswinya. Permasalahan tersebut masih dalam kategori yang dapat
diselesaikan. Salah satu permasalahan dalam bidang akademik saat
pembelajaran luring maupun daring adalah ada beberapa siswi
yang sedikit kesulitan untuk menyerap materi pembelajaran. Siswi
tersebut mengatasi permasalahan dalam belajar dengan mengikuti
bimbel secara mandiri. Sesuai dengan hasil wawancara dengan Ibu
Setiawati Gunawan, beliau menceritakan bahwa bila menjelang
ujian banyak siswi yang mengikuti bimbel bahkan pukul 05.30
WIB siswi sudah siap untuk mengikuti bimbel. Hal tersebut
membuat saya merasa takjub. Nilai yang saya dapati adalah nilai
pantang menyerah. Sebagai calon pendidik saya memiliki niat
45

untuk pantang menyerah dalam mencari metode dan model


pembelajaran agar peserta didik mampu memahami materi yang
saya ajarkan.
Permasalahan dalam bidang non akademik saat pandemi
Covid-19 adalah terhentinya beberapa acara yang biasana rutin
dilaksanakan. Berdasarkan wawancara dengan salah satu pengurus
OSIS, mereka sedang mengalami kesulitan dengan pelaksanaan
program kerja. Selain itu kegiatan yang biasa diselenggarakan
secara meriah harus dilaksanakan secara daring. Photoshoot
yearbook yang biasa dilaksanakan bersama-sama menjadi dibatasi
sesuai aturan protokol kesehatan dan harus meminta izin kepada
pihak Kecamatan Gondokusuman. Kondisi pandemi Covid-19
membuat banyak siswi yang kurang bersemangat dalam
berpartisipasi dalam kegiatan non akademik. Namun sebagai calon
pendidik saya berniat untuk memiliki semangat yang berkobar
sehingga saya mampu memotivasi peserta didik yang merasa
kehilangan semangat.
c. Jati Diri Pendidik
Jati diri pendidik dapat ditinjau dari kehadiran pendidik di
sekolah, relasi pendidik dengan siswa dan rekan kerja, dan
keikutsertaan pendidik dalam kegiatan ilmiah dan asosiasi profesi.
Pendidik di SMA Stella Duce 1 Yogyakarta disiplin dalam hal
mematuhi tata tertib sekolah dan juga menaati jadwal mengajar.
Bahkan ketika pendidik berhalangan untuk mengajar, maka pendidik
akan memberikan tugas pengganti dan tidak membiarkan adanya
kelas kosong. Nilai kedisiplinan sangat dijunjung tinggi di SMA
Stella Duce 1 Yogyakarta. Saya berniat untuk memiliki sikap
disiplin sejak kini. Hal tersebut dapat saya mulai dengan
membiasakan diri untuk tidak menunda kewajiban dan
mempersiapkan semuanya sebelum waktu yang telah ditentukan.
46

Selama mengikuti kegiatan PLP LS saya mendapati bahwa


relasi pendidik dengan peserta didik dan rekan kerja tergolong
sangat baik. Hal ini berdasarkan observasi dengan mengikuti kelas
daring bersama Bu Setiawati Gunawan dan mengikuti doa penutup
bersama Ibu Monica. Saat ada siswi yang tidak hadir dalam room
google meet untuk doa penutup Ibu Monica berusaha untuk
menghubungi. Ketika siswi tersebut sudah memasuki room google
meet maka diakhir sesi doa penutup guru meminta siswi tersebut
untuk tidak meninggalkan room. Pada kesempatan tersebut guru
menanyakan alasan siswi yang telambat untuk mengikuti doa
penutup. Guru tidak memberikan respon marah, melainkan
memberikan senyuman dan nasihat untuk tidak mengulangi
kesalahan tersebut. Saya merasa senang ketika mengikuti pertemuan
dengan siswi dan guru walaupun secara daring. Saya menjadi
mengerti bahwa guru yang baik harus mampu mendidik dengan hati
bukan emosi. Nilai yang saya pelajari dalam hal ini adalah
kepedulian. Saya berniat untuk belajar menumbuhkan sikap peduli
terhadap orang yang ada di sekeliling saya. Sehingga kelak ketika
saya menjadi pendidik saya sudah memiliki bekal untuk mengajar
dengan hati.
Relasi pendidik dengan rekan kerja juga tergolong sangat
baik. Berdasarkan hasil wawancara dengan Ibu Fransisca Vindy
Pudhl Ardani , beliau saling membantu dalam mempersiapkan
materi pembelajaran dengan guru mata pelajaran Bahasa Indonesia
yang lain. Selain itu guru- guru juga sering mengadakan acara untuk
mengakrabkan sesama guru di SMA Stella Duce 1 Yogyakarta.
Relasi antar pendidik juga dibuktikan dengan kegiatan kunjungan
keluarga. Kegiatan tersebut biasa dilaksanakan ketika guru ataupun
keluarga guru yang menikah, mengalami sakit, melahirkan, dan lain-
lain. Selain itu, saat ada guru yang berulang tahun atau
membutuhkan dukungan doa maka setelah doa Malaikat Tuhan
47

petugas akan mendoakan. Nilai yang dapat saya ambil dalam hal ini
adalah nilai kekeluargaan yang sangat erat. Saya memiliki niat untuk
belajar peduli dan menjalin relasi baik dengan sesama rekan kerja.
Pendidik di SMA Stella Duce 1 Yogyakarta juga terlibat
dalam kegiatan ilmiah dan asosiasi profesi. Asosiasi profesi yang
diikuti guru di SMA Stella Duce 1 Yogyakarta adalah MGMP dan
HSG. Melalui MGMP guru dapat menimba ilmu bersama pendidik
lain dengan mata pelajaran yang sama. Berbagai kegiatan yang
dilaksakanan oleh MGMP akan membekali guru untuk memperluas
pengetahuan. Sedangkan melalui HSG maka guru diberi wadah
untuk mengembangkan kapasitas diri secara konsisten. Ketika saya
mendapati adanya HSG yang diadakan oleh Yayasan Tarakanita
saya merasa guru di SMA Stella Duce 1 Yogyakarta sangat didukung
untuk mengembangkan kapasitas diri. Hal tersebut memacu saya
untuk berniat mengembangkan kapasitas diri secara terus menerus.

5. Monica Felisiana Cindy Waluyo


Tidak saya sangka, waktu yang dinanti untuk dapat melakukan
praktik kerja lapangan sudah hampir selesai. PLP-LS menjadi suatu
kegiatan yang ditunggu-tunggu sekaligus menegangkan bagi saya
pribadi karena kami, para mahasiswa fakultas keguruan yang biasanya
hanya mendapatkan penjelasan terkait bagaimana menjadi pendidik
yang baik, pada akhirnya dapat terjun dan mengamati bagaimana
kegiatan guru dan interaksinya dengan peserta didik maupun sekolah.
Selama melakukan PLP-LS di SMA Stella Duce 1, saya pribadi
mempelajari berbagai hal yang tentunya akan sangat bermanfaat sebagai
bekal untuk menjadi pendidik di masa depan. Saya merasa sangat
bangga karena ditempatkan di salah satu sekolah yang memang sudah
terkenal dalam menciptakan pribadi yang berkarakter dan unggul, maka
dari itu kesempatan PLP ini juga saya gunakan untuk mengambil
48

beberapa nilai yang dapat membangun karakter saya sebagai calon


pendidik.
Dalam kurun waktu 2 minggu, kami diberi kesempatan 2 kali
untuk mengamati dan mengumpulkan data di sekolah. Sebenarnya kami
disediakan jatah 4 kali untuk ke sekolah, akan tetapi dikarenakan kasus
covid yang sedang mengalami kenaikan pada masa ini, maka kunjungan
untuk minggu kedua dihentikan. Selama 2 kali kunjungan tersebut, saya
berkesempatan untuk mengalami mengamati bagaimana cara guru untuk
membawa diri dalam lingkungan kerjanya maupun menjadi sosok yang
harus dapat berpengaruh bagi keberlangsungan akademik peserta
didiknya. Tanggal 12 merupakan hari pertama saya dapat bertemu dan
berinteraksi dengan guru pembimbing, disana saya dapat melihat bahwa
seorang guru harus memiliki kemampuan berkomunikasi yang baik,
percaya diri, serta mampu beradaptasi dengan lingkungan baru. Hal ini
tercermin dari sikap terbuka yang diberikan oleh guru pembimbing kami
saat pertemuan pertama. Beliau meninggalkan kesan yang hangat pada
pertemuan pertama sehingga saya merasa nyaman saat berinteraksi
dengannya. Berangkat dari pengalaman kecil tersebut, saya berpikir
bawasanya ketika guru dan siswa tidak memiliki ‘sekat’ yang tebal
untuk berinteraksi, dari situ akan terbangun kenyamanan dalam kegiatan
pembelajaran. Melihat interaksi guru pembimbing kami dengan guru
lain maupun karyawan di sekolah membuat saya menyadari bahwa
kemampuan yang sudah saya sebutkan diatas juga berguna untuk
membuat suasana di lingkungan kerja menjadi nyaman serta kondusif.
Tanggal 13 Januari saat saya tidak datang ke sekolah, mahasiswa
lain melakukan wawancara dengan pendidik. Dari hasil rekap
wawancara tersebut, saya memahami bahwa seorang guru bukan hanya
berperan untuk mendidik siswa dalam bidang akademik, melainkan ikut
serta dalam pembentukan mental dan karakter mereka. Pada kesempatan
kedua, saya berkesempatan untuk diberikan penjelasan mengenai kultur
sekolah mulai dari visi misi yang ada hingga network-ing yang telah
49

dibangun oleh sekolah. Pada hari itu juga, saya dan mahasiswa lain
diberi kesempatan untuk masuk ke dalam kelas via google meet dan
mengikuti dinamika guru bersama murid. Hambatan menjadi pendidik
di masa pandemi ini sangat terlihat dari kegiatan tersebut. Hal ini terjadi
karena kebanyakan siswa tidak menghidupkan kamera serta tidak
menjawab pertanyaan yang dilontarkan oleh guru sehingga guru tidak
dapat mengetahui apakah hal yang telah disampaikan benar-benar
dipahami siswa atau belum serta sulit untuk menganalisa kesulitan yang
dihadapi peserta didik dikarenakan waktu yang kurang untuk
berinteraksi. Dari kegiatan ini, saya dapat mengamati beberapa
karakteristik dari peserta didik.Tidak semua peserta didik merupakan
pribadi yang aktif dalam berdinamika di kelas, ada pula pribadi yang
terkesan mengikuti pembelajaran hanya sebagai suatu formalitas. Hal
ini membuat guru tentu saja harus dapat berpikir kreatif untuk
menyelesaikan problem tersebut dan memastikan setiap individu dapat
mengembangkan dirinya secara maksimal dalam kelas.
Seperti yang saya bicarakan di awal, sekolah ini merupakan
salah satu sekolah yang memiliki output siswi dengan karakter dan
kepribadian yang baik. Akan tetapi, dengan adanya beberapa hambatan
yang telah disebutkan, pendidikan karakter tidak dapat ditanamkan
dengan penuh dan memerlukan kerja sama orang tua untuk
mewujudkannya. Maka, guru di era saat ini dituntut untuk dapat menjadi
tegas, ulet, sabar, dan kreatif dalam membangun interaksi dalam hal
akademik maupun non akademik. Beberapa kali saat di sekolah, saya
bertemu dengan siswa kelas 12 yang sedang melakukan pemotretan
buku tahunan. Dari pengamatan yang saya lakukan, sekolah telah
berhasil menerapkan pendidikan karakter pada siswi tersebut. Hal ini
terlihat dari sikap yang ditunjukkan saat berhadapan dengan kami,
mereka tidak segan untuk melontarkan senyum dan menyapa dengan
berani. Melalui hal tersebut, saya merasa perlu untuk memupuk rasa
50

percaya diri serta keyakinan saya untuk bekal saat berhadapan dengan
peserta didik di dalam kelas di kemudian hari.
Saya beberapa kali menyinggung mengenai pendidikan karakter.
Sekolah sendiri memiliki beberapa nilai dalam pendidikan karakter yang
tercantum dalam CC5+ yaitu Compassion (Berbela Rasa), Celebration
(Perayaan Iman), Competence (Cakap), Conviction (Keyakinan,
Kesadaran Nurani), Creativity (Kreativitas) dan Community
(Persaudaraan Sejati) serta KPKC (Keadilan Perdamaian Keutuhan dan
Ciptaan). Hal inilah yang nantinya menjadi landasan dalam praktik baik
yang diterapkan di lingkungan sekolah. Saat melakukan observasi
tentang kultur sekolah, saya mendapati bahwa guru sangat berpengaruh
dalam pengembangan jati diri peserta didik. Pendampingan yang
diberikan oleh guru membuat siswi di sekolah ini dapat menorehkan
berbagai prestasi dari tingkat kota hingga internasional. Saya menyadari
tidak mudah bagi seorang guru untuk dapat mencetak peserta didik yang
unggul seperti demikian. Jalinan network-ing yang telah dibangun
sekolah secara luas juga membuat guru dan siswi dapat
mengembangkan diri dengan sedemikian rupa di lingkungan sekolah.
Selain itu, tata tertib yang disusun bagi siswi maupun guru juga
merupakan suatu media untuk mempertahankan kualitas dari warga
sekolah sendiri. Dalam peraturan tersebut, guru diharapkan dapat
menjadi contoh yang baik bagi para siswi sehingga hal tersebut
membuat guru tidak dapat berlaku seenaknya. Dari wawancara yang
dilakukan dengan peserta didik maupun pendidik, dapat diketahui
bahwa peraturan yang dibuat untuk siswi sebagian besar sudah dapat
ditaati dengan baik, sekalipun sesekali siswi masih melakukan berbagai
pelanggaran. Tidak semua peserta didik memiliki sifat yang penurut.
Hal ini dikarenakan mereka menginjak usia remaja yang sedang ingin
dibebaskan dalam berbagai hal. Permasalahan ini menjadi tantangan
seorang guru untuk bertindak tegas dalam menegakkan peraturan yang
telah ada guna menjaga kualitas dari peserta didik itu sendiri.
51

Berbagai pengalaman yang saya alami di SMA Stella Duce 1


Yogyakarta membuat saya menyadari bahwa tugas menjadi seorang
pendidik tidaklah mudah. Pendidik perlu memiliki kepribadian yang
utuh untuk menjadi contoh bagi peserta didik. Saya mengambil banyak
nilai yang nantinya akan menjadi landasan dalam mendidik di masa
depan antara lain nilai spiritualitas, loyalitas, integritas sebagai seorang
guru. Dengan spiritualitas yang kuat, kita dapat membimbing pada
peserta didik untuk berlaku baik seperti apa yang diajarkan oleh agama
masing-masing. Loyalitas dalam bekerja juga harus menjadi dasar agar
dalam bekerja, tidak dengan setengah hati, melainkan benar-benar
menyadari bahwa mendidik merupakan suatu panggilan yang luhur.
Sebagai seorang guru, saya juga harus dapat memegang teguh prinsip,
jujur, dan berkarakter kuat sehingga dimanapun saya ditempatkan, saya
tetap dapat menjadi pribadi yang baik dan dapat diandalkan.
52

LAMPIRAN

I. Instrumen Observasi Kultur Sekolah

Instrumen 1. Deskripsi Data Kultur Sekolah

No. Aspek Deskripsi Sumber Data


a. Apakah sekolah - Buku Panduan
mempunyai visi Ya, sekolah memiliki visi dan Akademik SMA
& misi? misi sebagai pedoman dalam Stella Duce 1
mencapai tujuan sekolah. Yogyakarta Tahun
Jabaran visi dan misi terdapat di Pelajaran
berbagai tempat di sekolah serta 2020/2021.
pada Buku Panduan Akademik - Papan visi dan
misi

b. Jika ya, sejauh - Hasil observasi


Implementasi mana visi & misi sekolah, kegiatan
1. Visi dan tersebut pembelajaran,
Misi Sekolah tercermin dalam dan kegiatan
budaya sekolah? Implementasi visi dan misi sekolah.
sekolah dilakukan melalui - Buku Pedoman
kegiatan pembiasaan, kegiatan Gerakan
akademik, kegiatan rohani, dan Pembiasaan
program belajar ke luar negeri. - Hasil wawancara
dengan Bu Lina
selaku guru
pembimbing
PLP-LS.

a.Apakah sekolah Buku Panduan


memiliki struktur Ya, SMA Stella Duce 1 Akademik SMA Stella
organisasi? Yogyakarta memiliki struktur Duce 1 Yogyakarta
organisasi Tahun Pelajaran
2020/2021.
b. Jika ya,
bagaimanakah Struktur organisasi terdiri dari
bagan struktur kepala sekolah di bawah kepala
organisasinya? kantor wilayah. Kepala sekolah
Struktur bekerjasama dengan Dinas
2. Organisasi Dikpora dan Komite Sekolah
Buku Panduan
Sekolah dan membawahi empat wakil
Akademik SMA Stella
kepala sekolah di bidangnya
Duce 1 Yogyakarta
masing-masing. Terdapat juga
Tahun Pelajaran
koordinator wali kelas, pamong
2020/2021.
OSIS, koordinator guru mapel,
koordinator BK, Tata Usaha, dan
Pembantu Pelaksana yang
berada di bawah wakasek.
Komponen yang terakhir adalah
peserta didik.
53

c.Bagaimana Deskripsi tugas dan wewenang


deskrpsi tugas / dijabarkan sesuai jabatannya
- Buku Panduan
wewenang setiap masing-masing. Kepala sekolah
Akademik SMA
jabatan dalam mempunyai 4 fungsi, yaitu
Stella Duce 1
strukur organi Edukator, Manajer,
Yogyakarta Tahun
sasi sekolah? Administrator, dan Supervisor
Pelajaran
(EMAS). Wakil Kepala Sekolah
2020/2021.
(Wakasek) mempunyai tugas
- Dokumen tugas
sesuai bidangnya masing-masing
dan wewenang
yaitu kurikulum, kesiswaan,
dalam jabatan
humas, dan sarana-prasarana.
struktur
Jabatan-jabatan lain juga
organisasi.
dijabarkan dalam dokumen
tersebut.

a. Apakah sekolah - Buku Panduan


mempunyai tata Akademik SMA
tertib siswa dan Stella Duce 1
guru? Yogyakarta Tahun
Pelajaran
Ya, SMA Stella Duce 1 2020/2021.
Yogyakarta memiliki tata tertib - Print out dokumen
siswa dan guru Tata Tertib Guru
SMA Stella Duce
1 Yogyakarta
Tahun Pelajaran
2020/2021
b. Jika ya, sejauh Implementasi dari tata tertib
mana tata tertib yang ada tercermin dari adanya
itu dilaksanakan? buku pelanggaran yang diisi oleh
siswi setiap melakukan suatu
pelanggaran tata tertib. Para guru
juga telah bersikap tegas dengan
Implementasi
menerapkan sanksi mulai dari
Tata Tertib
yang ringan seperti menyiram
3. dan
tanaman dan membersihkan
Peraturan Hasil wawancara
toilet hingga pemanggilan orang
Sekolah dengan pendidik
tua ke sekolah jika pelanggaran
peserta didik
yang dilakukan cukup berat.
Para guru juga telah menaati tata
tertib yang ada mulai dari cara
berpakaian yang baik dan benar,
jam kedatangan, kepulangan,
maupun izin saat bekerja, serta
menaati kewajiban guru kepada
murid maupun sekolah

c. Apakah ada Ya, SMA Stella Duce 1


peraturan yang Yogyakarta memiliki peraturan
khas di sekolah khas bagi warga sekolah. Bagi - Buku Panduan
(seragam, guru dan karyawan, seragam Akademik SMA Stella
penggunaan yang digunakan berupa pakaian Duce 1 Yogyakarta
sepeda motor, yang sopan dengan/tanpa luaran Tahun Pelajaran
dan lain-lain) blazer resmi serta bawahan 2020/2021.
celana kain untuk pria dan rok
54

kain dengan panjang dibawah


lutut bagi wanita. Pada masa - Hasil wawancara
pandemi ini, guru wanita boleh dengan Bu Lina selaku
menggunakan celana panjang guru pembimbing
kain saat tidak melakukan PLP-LS.
kegiatan pembelajaran. Bagi
siswa, terdapat berbagai
peraturan antara lain pada hari
senin, siswi mengenakan rok
abu-abu, ikat pinggang hitam,
blouse putih lengan panjang
lengkap dengan badge OSIS,
lokasi, pin merah putih, dan topi
jika diadakan upacara. Pada hari
selasa, atasan yang dikenakan
adalah blouse putih lengan
pendek. Hari rabu dan kamis
siswi mengenakan rok kotak-
kotak merah, ikat pinggang
hitam, blouse putih lengan
pendek berlogo Tarakanita, dan
pin merah putih. Pada hari jumat,
siswi mengenakan rok kotak-
kotak biru, ikat pinggang hitam,
blouse putih lengan pendek
lengkap dengan badge OSIS,
lokasi, dan pin merah putih. Ada
pula ketentuan tambahan untuk
pakaian yang digunakan ketika
misa, yaitu dengan rok kotak-
kotak biru, ikat pinggang hitam,
blouse putih lengan panjang
lengkap dengan badge OSIS,
lokasi, dan pin merah putih serta
pada kamis pahing, yaitu dengan
mengenakan pakaian adat Jawa
gagrak Ngayogyakarta.
Ketentuan tambahan lainnya
mengenai seragam yang
digunakan telah dijabarkan
dalam buku panduan akademik.
SMA Stella Duce 1 Yogyakarta
juga memiliki peraturan terkait
dengan kendaraan yaitu bahwa
siswa yang parkir di sekolah
harus membawa Surat Izin
Parkir dan dilarang
menggunakan kendaraan
bermobil.

a. Apakah sekolah Ya, siswi SMA Stella Duce 1 Dokumen catatan


(termasuk Yogyakarta terkenal dengan prestasi siswi SMA
Prestasi
4. siswanya) prestasinya. Bulan Agustus 2020 Stella Duce 1
Sekolah
memiliki prestasi hingga Desember 2020 SMA Yogyakarta tahun
akademik? Stella Duce 1 Yogyakarta 2019/2020.
55

berhasil meraih 33 prestasi


dalam berbagai perlombaan.
Prestasi tersebut mulai dari
tingkat kabupaten/kota, provinsi,
dan juga nasional. Sebagai
contoh yaitu Juara 1 Olimpiade
Biologi Paket Hari Ilmiah, Juara
harapan 3 Lomba Peneliti Belia
DIY Tahun 2020, dan lain-lain.

b. Apakah sekolah Ya, prestasi non akademik yang


(termasuk pernah diraih siswi SMA Stella
siswanya) Duce 1 Yogyakarta seperti Juara Dokumen catatan
memiliki prestasi 1 lomba poster Covid-20 tingkat prestasi siswi SMA
non-akademik? nasional, Juara 1 Dance Stella Duce 1
competition tingkat DIY, Juara 3 Yogyakarta tahun
vocal competition tingkat 2019/2020.
nasional, dan lain-lain.

a. Apakah kegiatan Ya, kegiatan akademik di SMA


di sekolah Stella Duce 1 Yogyakarta
dilaksanakan terlaksana sesuai dengan jadwal
sesuai dengan yang diberlakukan. Di tengah
jadwal belajar? kegiatan PJJ saat ini jadwal
Jadwal Pelajaran
pembelajaran pada hari Senin
kelas X, XI, XII SMA
hingga Rabu akan dilaksanakan
Stella Duce 1
pada pukul 07.00 - 13.00 WIB,
Yogyakarta
sedangkan jadwal pembelajaran
pada hari Kamis dan Jumat
dilaksanakan pada pukul 07.00 -
12.25 WIB.

b. Apakah ada Terdapat beberapa kebijakan


kebijakan khusus terkait pengelolaan kelas yang
tentang biasanya diberikan oleh masing-
Kegiatan
pengaturan kelas masing guru mata pelajaran.
5. Akademik di
(moving class, Salah satu contoh kebijakan Hasil wawancara
Sekolah
dan lain-lain.)? tersebut adalah kelonggaran dengan Bu Lina dan
waktu pengumpulan tugas Bu Vindy
mengingat kondisi yang sedikit
lebih sulit ketika dilakukannya
PJJ.

c. Apakah ada Tidak terdapat aturan tertulis


aturan mengenai mengenai pengelolaan jam
jam kosong/ kosong, tetapi biasanya guru
aktivitas pengganti tetap memberikan tugas
jika guru pengganti apabila guru tersebut Hasil wawancara
berhalangan? berhalangan hadir. Hal ini juga dengan Bu Vindy
dibahas di dalam penjabaran jati
diri pendidik bagian kehadiran
pendidik sesuai jadwal sekolah.
56

Apakah sekolah Ya, sekolah menjalin kerjasama


menjalin kerja dengan pihak luar baik secara
sama dengan pihak langsung maupun secara tidak
luar (pemerintah langsung. Kerjasama dengan
dan/atau institusi pendidikan lain seperti
stakeholders?) universitas dan SMP lain - Hasil wawancara
memiliki bentuk kerjasama dengan Bu Lina selaku
berupa promosi PMB dan PPDB. Pembimbing
SMA Stella Duce 1 juga mahasiswa PLP-LS
bekerjasama dengan media dan selalu Waka
Network-ing
massa yaitu Harian Tribun Jogja. Humas SMA Stella
6. Sekolah
Kerjasama yang ada dilengkapi Duce 1 Yogyakarta.
dengan MOU sebagai kerjasama
resmi. Selain itu SMA Stella - Hasil wawancara
Duce 1 bekerjasama dengan dengan Pak Heri
Kelurahan Kotabaru, Kecamatan selaku Waka
Gondokusuman, Koramil Kurikulum melalui
Gondokusuman, Puskesmas google meet
Gondokusuman, Polsek
Gondokusuman, dan Alumna
SMA Stella Duce 1 sendiri.

a. Bagaimana cara Beberapa cara yang digunakan


pihak sekolah pihak sekolah untuk menjalin Kalender Akademik
menjalin komunikasi dengan orang tua SMA Stella Duce 1
komunikasi siswi adalah dengan Yogyakarta Tahun
dengan orang tua menggunakan WhatsApp Ajaran 2020/2021
Hubungan siswa? ataupun mengadakan
Sekolah kegiatan Pertemuan Orang Tua Hasil wawancara
dengan (POT). dengan Bu Lina
Orang Tua
7.
Siswa dan
Komite b. Apakah ada Beberapa kegiatan yang rutin
Sekolah kegiatan rutin dijalani dan melibatkan orang
yang melibatkan tua dengan komite adalah Kalender Akademik
orang tua maupun Pertemuan Orang Tua (POT), SMA Stella Duce 1
komite sekolah? Penerimaan Peserta Didik Baru Yogyakarta Tahun
(PPDB), dan rapat-rapat yang Ajaran 2020/2021
melibatkan komite sekolah.

a. Sejauh mana TI IT menjadi media utama


diintegrasikan dilaksanakannya kegiatan
dalam pembelajaran di SMA Stella
pembelajaran? Duce 1 Yogyakarta saat ini.
Namun, sebelum Wawancara dengan
Pemanfaatan
dilaksanakannya PJJ pun media Bu Lina dan Pak Heri
TI untuk
IT memang sudah biasa
Pembela
digunakan dalam kegiatan
8. jaran, Admi
pembelajaran.
nistrasi atau
Komunikasi
b. Sejauh mana IT IT juga digunakan dalam
diintegrasikan kegiatan pelayanan administrasi
dalam adminis di SMA Stella Duce 1 Wawancara dengan
trasi sekolah? Yogyakarta. Salah satu Pak Heri
contohnya adalah penggunaan
virtual account (VA) sebagai
57

alternatif pembayaran keuangan


sekolah.

Apakah ada praktik Ya, ada kekhasan dan praktek


baik ataupun dalam lingkungan sekolah.
kekhasan sekolah? Kekhasan yang dimiliki SMA
Stella Duce 1 Yogyakarta sejauh
pengamatan penulis terdapat
terlihat pada gedung sekolah
yang didominasi oleh warna biru
dan kuning yang merupakan ciri
khas bangunan Kekhasan dari
SMA Stella Duce 1 Yogyakarta
yaitu dengan adanya penerapan
nilai pendidikan karakter
Tarakanita dalam lingkungan
sekolah yang terdiri dari CC5+
yaitu Compassion (Berbela
Rasa), Celebration (Perayaan
Iman), Competence (Cakap),
Conviction (Keyakinan,
Kesadaran Nurani), Creativity
(Kreativitas) dan Community
(Persaudaraan Sejati). Selain itu,
SMA Stella Duce 1 Yogyakarta
yang berada dalam naungan
- Buku Panduan
Kekhasan Yayasan Tarakanita memiliki
Sekolah.
atau Praktik satu nilai tambahan yaitu KPKC
- Observasi dan
Baik yang (Keadilan Perdamaian Keutuhan
9. Wawancara
Nampak di dan Ciptaan). Praktik baik yang
dengan Siswi
Sekolah nampak dilingkungan sekolah
SMA Stella Duce
yaitu adanya penerapan nilai-
1 Yogyakarta.
nilai pendidikan karakter
tarakanita dan adanya gerakan
pembiasaan pendidikan karakter
tarakanita seperti adanya
gerakan pantang plastik dan
styrofoam yang merupakan
implementasi dari nilai
pendidikan karakter yaitu
menghargai ciptaan Tuhan,
adanya galon kejujuran yang
merupakan implementasi dari
nilai-nilai kejujuran, serta
berdasarkan wawancara dan
pengamatan penulis dengan
salah satu siswi terlihat jalinan
akrab siswi antar angkatan yang
membuktikan bahwa tidak
adanya saling membeda-
bedakan atau memilih-milih
teman yang merupakan
implementasi dari nilai keadilan
dalam lingkungan sekolah.
Selain itu, para siswi SMA Stella
58

Duce 1 Yogyakarta juga


menjunjung tinggi nilai KPKC
yaitu perdamaian, dimana para
siswi bila dihadapkan dalam
suatu permasalahan seperti
perbedaan pendapat di angkatan
dapat terselesaikan dengan
kepala dingin dan tanpa adanya
kekerasan di lingkungan
sekolah. Kesopan santunan para
siswi di SMA Stella Duce 1
Yogyakarta juga terlihat oleh
penulis ketika melakukan
observasi dan pengambilan data
yang dibutuhkan, dimana
beberapa siswi yang terlihat
ramah dan menyapa terhadap
penulis dan kelompok serta
menyapa karyawan yang
ditemuinya dengan ramah,
sehingga nilai-nilai pendidikan
karakter dan visi misi sekolah
sangat jelas tercermin dari para
siswi-siswinya yang santun.
Kemudian penanaman nilai-nilai
keimanan katolik kepada setiap
siswinya juga terlihat jelas pada
saat penulis masuk dalam
kegiatan doa penutup di dalam
kelas dan ada beberapa siswi di
sekolah yang hadir
menyempatkan diri untuk doa
siang pada jam 12.00 WIB.
Praktik baik lainnya yaitu guru
dan karyawan yang ramah
kepada penulis dan kelompok,
sehingga terjalin komunikasi
yang baik dalam proses
pengambilan data di lingkungan
sekolah. Secara umum suasana
kekeluargaan dalam lingkungan
SMA Stella Duce 1 Yogyakarta
membuat penulis dan kelompok
merasa aman dan nyaman berada
di lingkungan sekolah.
59

Instrumen 2. Deskripsi Data Karakteristik Peserta Didik

No. Aspek Deskripsi


a. Bagaimana Menurut siswi yang diwawancarai juga
hubungan antar mengatakan bahwa hubungan peserta didik dan
peserta didik? karyawan juga cukup dekat dengan karyawan
TU (Tata Usaha), perpustakaan, dan bagian
keamanan, namun dengan petugas kebersihan
sekolah hanya sebatas tegur sapa jika bertemu.
Secara umum, hubungan peserta didik dengan
Hubungan
guru dan karyawan di sekolah terjalin baik.
1. antar Peserta
b. Bagaimana Menurut siswi yang diwawancarai juga
Didik
hubungan antara mengatakan bahwa hubungan peserta didik dan
peserta didik karyawan juga cukup dekat dengan karyawan
dengan pendidik TU (Tata Usaha), perpustakaan, dan bagian
& karyawan? keamanan, namun dengan petugas kebersihan
sekolah hanya sebatas tegur sapa jika bertemu.
Secara umum, hubungan peserta didik dengan
guru dan karyawan di sekolah terjalin baik.
a. Bagaimanakah
karakteristik Beberapa siswi memiliki postur tubuh yang
peserta didik tinggi dan mempunyai ciri rambut panjang,
secara umum namun ada beberapa siswi juga yang memiliki
(fisik, sosial penampakan rambut dengan potongan pendek.
ekonomi, psikis, Selain itu, siswi SMA Stella Duce 1 Yogyakarta
akademik)? juga terdapat perbedaan ciri fisik antar siswi
yang satu dengan lainnya seperti warna kulit,
mata yang sipit, dan rambut yang disebabkan
oleh keberagaman etnis (suku) setiap siswi.

Secara sosial-ekonomi peserta didik SMA Stella


Duce 1 Yogyakarta berada pada tahap
perkembangan yang baik. Berdasarkan
wawancara penulis dengan salah satu siswi
menyatakan bahwa interaksi antar siswi terjalin
Perkembang baik teman kelas, jurusan dan angkatan,
2. an Peserta sehingga. Menurut pengamatan penulis dan
Didik kelompok juga untuk tingkatan ekonomi siswi di
SMA Stella Duce 1 Yogyakarta termasuk ke
dalam kelas menengah ke atas yang dapat dilihat
dengan biaya SPP Rp.1.000.000,- per anak.

Secara psikis siswi SMA Stella Duce 1


Yogyakarta selama pembelajaran daring merasa
berat dan capek akan banyaknya tugas-tugas
sekolah dengan waktu pengerjaan yang singkat
dibanding pembelajaran luring membuat para
siswi merasakan capek dikarenakan tidak jarang
terkendala oleh sinyal/ jaringan internet, akan
tetapi hal tersebut tidak menurunkan motivasi
belajar para siswi bahkan nilai-nilai siswi
mengalami peningkatan, dikarenakan dalam
melakukan/mengerjakan tugas bisa kerja sama
dengan teman, terbantu oleh bimbel, dan
60

terbantu oleh internet dalam memperoleh


jawaban, sehingga referensi yang dipakai cukup
banyak dan luas.
b. Adakah Berdasarkan wawancara penulis dengan siswi
pelanggaran yang diwawancarai mengaku pernah melakukan
pelanggaran yang pelanggaran yaitu terlambat datang sekolah,
dilakukan oleh sehingga harus mendapatkan sanksi berupa
peserta didik? menyiram tanaman, membersihkan toilet, dan
nama yang melanggar masuk dalam daftar
catatan guru piket.
a. Apa saja Secara umum kendala yang dialami para siswi
permasalahan sama dengan kebanyakan sekolah yang
akademik yang mengalami hal tersebut yaitu materi yang
biasanya dijumpai disampaikan tidak sejelas saat pembelajaran
peserta didik di luring. Hal tersebut terjadi karena terbatasnya
sekolah? penjelasan baik dari ppt maupun video. Selain
itu, kendala yang paling besar menurut para siswi
SMA Stella Duce 1 Yogyakarta sendiri adalah
Permasalah keterbatasan waktu guru/pendidik untuk hadir
an yang Biasa secara langsung di Google meet.
3.
Dijumpai b. Apa saja Secara umum, kendala yang dialami para siswi
Peserta Didik permasalahan selama Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) dalam
non-akademik bidang non-akademik yaitu adanya beberapa
yang biasanya kegiatan organisasi yang tertunda dan bahkan
dijumpai peserta beberapa acara harus dibatalkan. Namun ada
didik di sekolah? sebagian besar event yang sudah direncanakan,
tetap bisa berjalan meskipun dalam kondisi
pandemi saat ini. Cara mengatasi agar event
tersebut tetap bisa berlangsung biasanya
dilakukan secara live streaming di YouTube.
61

Instrumen 3. Deskripsi Data Jati Diri Pendidik


No Aspek Deskripsi
a. Apakah pendidik Ya, pendidik sangat menaati tata tertib yang
menaati tata tertib berlaku di sekolah. Contohnya adalah tatib
sekolah? yang tidak tertulis seperti aturan penggunaan
seragam kerja.
b. Apakah pendidik
Kehadiran menaati jadwal Guru sangat menaati jadwal pembelajaran,
Pendidik di belajar baik luring maupun daring.
1.
Sekolah dan sekolah?
Kelas c. Apakah pendidik
Ya, ketika guru berhalangan hadir maka
memberikan
diwajibkan untuk izin dan memberikan tugas
kegiatan/tugas/kelas
pengganti. Kelas tidak boleh dibiarkan
pengganti ketika
kosong meskipun guru berhalangan untuk
berhalangan
hadir.
mengajar?
a. Bagaimana relasi Para pendidik di SMA Stella Duce 1
antar Yogyakarta memiliki relasi yang baik. Salah
pendidik? satu contohnya adalah bagaimana para
pendidik saling mendukung satu dengan yang
lain dalam sharing materi maupun ilmu yang
Relasi lain.
Pendidik b. Bagaimana relasi
Relasi pendidikan dengan karyawan seperti
dengan antara
2. pegawai TU dan Cleaning Service (CS)
Peserta pendidik dan
terjalin dengan baik.
Didik dan karyawan?
Rekan Kerja c. Bagaimana relasi Pendidik dan peserta didik di SMA Stella
antara Duce 1 Yogyakarta memiliki relasi yang
pendidik dan peserta sangat baik. Hal ini ditunjukkan dengan
didik (di luar kelas)? bagaimana guru tidak hanya berperan sebagai
pengajar tetapi juga ikut serta mendampingi
dan mendengarkan para siswinya.
a. Apakah pendidik Ya, pendidik mengikuti kegiatan ilmiah.
mengikuti kegiatan Pendidik juga sering mengikuti seminar dan
ilmiah? workshop keilmiahan. Salah satu pendidik
Keterlibat tersebut yaitu Bu Apri. Beliau mengampu
an Pendidik mata pelajaran Biologi juga pendamping
dalam ekstrakurikuler KIR. Siswi yang mengikuti
3. Kegiatan kegiatan keilmiahan akan didampingi oleh
Ilmiah, dan beliau.
Asosiasi b. Apakah pendidik Ya, pendidik terlibat dalam asosiasi profesi
Profesi terlibat dalam misalnya MGMP untuk pendidik berdasarkan
asosiasi mata pelajaran yang diampu. Selain itu ada
profesi? HSG yang diadakan oleh Yayasan Tarakanita
setiap bulan sekali pada minggu keempat.
62

II. Dokumen Pendukung

Dokumen 1. Visi-Misi Sekolah


63

Dokumen 2. Bagan Struktur Oganisasi Sekolah


64

Dokumen 3. Struktur Organisasi Sekolah


65
66
67

Dokumen 4. Tugas dan Wewenang dalam Struktur Organisasi Sekolah


68
69
70
71
72
73
74
75
76
77

Dokumen 5. Peraturan dan Tata Tertib Umum Siswi SMA Stella Duce 1
Yogyakarta
78
79
80
81
82
83
84

Dokumen 6. Tata Tertib Guru


85

Dokumen 7. Prestasi Sekolah


86
87

Dokumen 8. Kalender Akademik


88

Dokumen 9. Google Clasroom


89

Dokumen 10. MoU SMA Stella Duce 1 Yogyakarta dengan Universitas Petra
90
91
92

Dokumen 11. Dokumentasi Hubungan Sekolah dengan Orang Tua


93
94
95

Dokumen 12. Dokumentasi Penerimaan Peserta Didik Baru.


96
97

Dokumen 13. Akun Google Suite for Education


98

Dokumen 14. Doa Harian, Pendidikan Karakter Tarakanita


99
100
101
102
103
104
105

Dokumen 15. Buku Pedoman Gerakan Pembiasaan


106
107
108
109

Dokumen 16. Pertemuan Hari Studi Guru


110
111

Dokumen 17. Buku Agenda Guru Tugas Mengajar dan Buku


Administrasi Kelas
112
113

Dokumen 18. Hasil Wawancara dengan Guru


114
115

III. Foto Hasil Observasi Sekolah


Dokumentasi Ruangan-Ruangan di SMA Stella Duce 1 Yogyakarta
No. Gambar Keterangan
1. Aula sekolah SMA
Stella Duce 1
Yogyakarta

2. Ruang Tata Usaha

3. Ruang guru
116

4. Perpustakaan
sekolah

5. Ruang serbaguna

6. Laboratorium audio
117

5. Laboratorium
biologi

6. Koleksi awetan di
laboratorium biologi

7. Labortorium Kimia
118

8. Lemari larutan di
laboratorium kimia

9. Lemari larutan di
laboratorium kimia

10. Ruang timbang di


laboratorium kimia
119

11. Laboratorium Fisika

12. Wastafel di
Laboratorium Fisika.

13. Laboratorium
Komputer
120

14. Laboratorium
Bahasa

11. Laboratorium
Geografi

12. Koleksi buku di


laboratorium
geografi
121

13. Pajangan gambar


peta yang terdapat di
laboratorium
geografi

14. Ruang musik

15. Ruang praktik


memasak
122

16. Ruang musik yang


dialih fungsikan
menjadi ruang UN

17. Ruang OSIS

18. Ruang fotocopy


123

19. Toilet peserta didik

20. Lapangan Olahraga

21. Parkiran Sekolah


124

22. Kantin sekolah


125

Dokumentasi Fasilitas di SMA Stella Duce 1 Yogyakarta

Alat musik tradisional angklung Alat musik modern

Speaker di ruang sekolah. Layar proyektor d setiap ruang kelas.

Proyektor di setiap ruang kelas. Galon kejujuran yang terdapat di koridor kelas.
126

Komputer dan printer di ruang guru. Loker sapras.

Papan visi-misi sekolah. Rak pajangan piala prestasi sekolah.

Pajangan wayang di setiap ruang kelas. Piagam penghargaan sekolah.


127

Papan pojok ketarakanitaan. Papan program 7K dan 5R.

Wastafel cuci tangan.


Pajangan berbagai piagam prestasi sekolah di
depan ruang Tata Usaha (TU).

Lemari presensi guru. Kotak P3K yang tersedia di laboratorium


fisika, kimia, dan biologi.
128

Termometer suhu dan fingerprint di depan ruang guru Termometer suhu di depan pos satpam.

Tempat sampah yang terdapat di koridor sekolah dan


kelas.
Kursi yang diberi tanda sesuai protokol
kesehatan
129

IV. Foto Kegiatan PLP LS


No Gambar Keterangan

1 Kegiatan penyerahan
mahasiswa PLP
Universitas Sanata
Dharma kepada pihak
SMA Stella Duce 1
Yogyakarta via
Google Meet pada
tanggal 11 Januari
2021.

2 Kegiatan penjelasan
dari Bu Lina mengenai
Kultur SMA Stella
Duce 1 Yogyakarta
serta pertanyaan lain
pada tanggal 14
Januari 2021.

3 Kegiatan wawancara
mengenai jati diri
pendidik bersama Bu
Rina guru mata
pelajaran Sosiologi
pada 15 Januari 2021.
130

4 Kegiatan wawancara
mengenai jati diri
pendidik bersama Bu
Vindy guru mata
pelajaran Bahasa
Indonesia pada 15
Januari 2021.

5 Kegiatan wawancara
mengenai peserta didik
bersama Belva dan
Tesalonika Putri pada
tanggal 14 Januari
2021.

6 Kegiatan wawancara
mengenai peserta didik
bersama Ineta dan
Lintang siswi kelas XII
MIPA 3 pada 15
Januari 2021.
131

7 Kegiatan wawancara
mengenai pertanyaan
yang belum terjawab
dan teknis
pengumpulan laporan
bersama Bu Lina pada
tanggal 20 Januari
2021.
132

V. Catatan Harian Kegiatan PLP-LS


1. Cornelia Norlen
2. Aditya Nastiti
3. Shinta Setyaningsih Wardhani
4. Veronika Putri Patricia
5. Monica Felisiana Cindy Waluyo

Anda mungkin juga menyukai