PROPOSAL
LEMBAR PENGESAHAN
Disahkan oleh:
a.n Ketua Prodi PGSD FIP UNM
Ketua UPP PGSD Bone FIP UNM
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL.................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN...................................................................... ii
DAFTAR ISI................................................................................................ iii
DAFTAR TABEL........................................................................................ iv
DAFTAR LAMPIRAN................................................................................ v
I. PENDAHULUAN................................................................................... 1
A. Konteks Penelitian..................................................................... 1
B. Fokus Penelitian......................................................................... 6
C. Tujuan Penelitian....................................................................... 6
D. Manfaat Penelitian..................................................................... 6
II. TINJAUAN PUSTAKA........................................................................ 8
A. Kajian Pustaka............................................................................ 8
III. METODE PENELITIAN.............................................................. 26
A. Jenis Penelitian.......................................................................... 26
B. Waktu dan Tempat Penelitian................................................... 26
C. Subjek Penelitian....................................................................... 27
D. Definisi Istilah........................................................................... 27
E. Prosedur Penelitian.................................................................... 27
F. Teknik Pengumpulan Data........................................................ 28
G. Instrumen Penelitian.................................................................. 30
H. Pemeriksaan Keabsahan Data................................................... 31
I. Teknik Analisis Data................................................................. 34
JADWAL PENELITIAN............................................................................. 36
RENCANA BIAYA PENELITIAN............................................................ 37
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................. 38
LAMPIRAN................................................................................................. 40
iv
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1 Rencana Jadwal Penelitian.............................................................. 36
2 Biaya Rencana Penelitian............................................................... 37
v
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1 Lampiran Pedoman Wawancara.................................................. 41
2 Lampiran Kisi-Kisi Angket.......................................................... 42
3 Lampiran Instrumen Angket........................................................ 44
4 Lampiran Dokumentasi................................................................ 48
1
I. PENDAHULUAN
A. Konteks Penelitian
potensi atau kemampuan yang ada pada diri seseorang sehingga terbentuk
melatih siswa agar memahami ilmu pengetahuan yang telah diajarkan. Hal ini
suatu penilaian, dan melakukan evaluasi kepada siswa. Guru tidak sekedar
menyampaikan materi saja, namun lebih dari itu guru dikatakan sebagai sentral
serta mampu membuat suatu pembelajaran menjadi lebih efektif dan menarik
terapkan pada salah satu mata pelajaran yaitu pendidikan jasmani olahraga dan
kesehatan (PJOK).
PJOK dapat membentuk siswa sehat jasmani, rohani serta mempunyai kepribadian
baik, disiplin, sportif yang tinggi dan pada akhirnya akan terbentuk manusia yang
sosial, dan menyumbang pada kesehatan fisik dan mentalnya. Hal ini sejalan
dari pendidikan yang mengutamakan aktivitas jasmani dan pembinaan hidup sehat
Hujair (2013) media pembelajaran adalah sarana atau alat bantu pendidikan yang
terkadang media pembelajaran yang ada di sekolah sangat terbatas, kurang sesuai
dengan kebutuhan dan kondisi lingkungan siswa sehingga guru dituntut untuk
kondisi dan kebutuhan siswa atau biasanya yang disebut memodifikasi media.
Keterbatasan fasilitas penjas dalam hal ini media pembelajaran yang ada di
salah satu alternatif untuk mengatasi keterbatasan fasilitas yang ada dan untuk
penyusaian dan menampilkan suatu alat atau media yang unik, baru dan menarik
diperlukan bagi setiap guru penjaskes karena untuk mengatasi kekurangan media
siswa merasa senang, antusias serta tidak bosan dalam mengikuti pembelajaran.
Kebudayaan (2002) problematika sebagai hal yang belum dapat dipecahkan yang
sebagai suatu persoalan atau kendala yang harus dipecahkan dengan kata lain
persoalan atau kendala yang dihadapi oleh guru dalam proses pembelajaran.
pembelajaran.
Berdasarkan pra penelitian yang dilakukan oleh calon peneliti pada tanggal
informasi melalui observasi dan wawancara kepada beberapa guru PJOK SD yang
dibebankan kepada guru dan pihak sekolah tidak memiliki dana khusus dalam
Hal ini sejalan dengan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Zusuf
Awaludin Fajri, (2012) yang berjudul “Upaya Peningkatan Hasil Belajar Sepak
yang profesional dan inovatif. Oleh karena itu, calon peneliti tertarik melakukan
Kabupaten Bone”.
6
B. Fokus Penelitian
ini adalah:
C. Tujuan Penelitian
ini adalah :
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoretis
2. Manfaat Praktis
pembelajaran
c. Manfaat bagi peneliti, penelitian ini sangat bermanfaat agar peneliti dapat
A. Kajian Teori
1. Problematika Guru
kendala atau persoalan yang harus dipecahkan dengan kata lain masalah
suatu persoalan atau masalah sulit yang dihadapi oleh seseorang yang
direncanakan, suatu keadaan yang akan membuat kita tidak yakin, ragu-
spiritual. (Siti Shofiya, 2020, h.112 ). Guru adalah suatu sebutan bagi
mengevaluasi siswa pada jalur pendidikan formal. Tugas utama itu akan
dari problematika guru adalah masalah, kendala atau persoalan sulit yang
potensi yang ada dalam diri siswa, meningkatkan minat dalam mengikuti
mencapai tujuan pendidikan nasional. Hal ini sejalan dengan fungsi dan
fisik, mental,emosi, dan sosial siswa melalui suatu aktivitas jasmani yang
2. Mengenalkan anak pada lingkungan dan potensi yang ada pada dirinya
lebih memilih untuk berbuat sesuatu dari pada hanya harus melihat atau
mental anak.
siswa dalam tumbuh kembangnya yaitu menjadi siswa yang aktif dan
sehat.
dasar mencakup banyak aspek. Menurut Rahayu (2013) bahwa ruang lingkup
penyakit tersebut.
Kesehatan di SD
hal yang baru, unik dan menarik. Modifikasi mengacu kepada sebuah
prasarana yang baru, unik, dan menarik terhadap suatu proses belajar
pembelajaran.
Oleh karena itu DAP termasuk di dalamnya “Body Scalling” atau ukuran
merupakan suatu upaya yang dilakukan oleh guru Penjas dalam membuat
atau menciptakan sesuatu yang baru, menarik dan efektif digunakan dalam
proses pembelajaran .
Secara umum media diartikan segala hal yang memuat pesan atau bahan
bahan ajar. Maka dapat dikatakan bahwa bentuk dari komuniasi tidak akan
berjalan tanpa adanya bantuan sarana dalam menyampaikan pesan. Hal ini
alat atau segala bentuk saluran yang digunakan sebagai perantara atau
kepada siswa agar siswa tertarik atau memiliki minat dalam belajar dan
informasi belajar yang konsisten dan dapat diulang maupun disimpan sesuai
diajarkan oleh guru sulit, maka guru dapat menyederhanakan bahan ajar
Kesehatan di SD
2. Bentuk, ukuran dan jumlah peralatan yang digunakan. Bentuk, ukuran dan
jumlah peralatan yang digunakan. Peralatan yang digunakan harus dalam batas-
batas penguasaan anak-anak, ukuran dan jumlah bola harus mudah dan familiar
menurunkannya;
biasanya relatif pendek, agar anak-anak dapat berkonsentrasi penuh pada waktu
tertentu, belum tentu bisa memenuhi syarat yang akan digunakan oleh
21
yang baru merupakan salah satu alternatif yang dapat dikembangkan guru
Kesehatan di SD
sampai ada yang memperoleh giliran terlalu berlebihan dan ada yang
karena harus melakukan aktivitas fisik yang cukup lama, di samping faktor
besar. Apabila kejemuan cepat menghinggapi diri siswa, maka sulit bagi
siswa untuk bisa segera menguasai gerakan yang dipelajari. Oleh karena
itu guru perlu mengatur dan memodifikasi kondisi praktik agar tidak
bervariasi. Variasi kondisi praktik bisa dibuat dalam bentuk a) satu jam
latihan jangan hanya mempraktikan satu pola gerak saja, melainkan perlu
menguasai gerakan.
siswa dan membuatnya menjadi lebih aman dan praktis, dengan prinsip
menggunakan bola kasti dan tali, dengan berat dan ukuran yang
disesuaikan.
penjas harus lebih kreatif dan inovatif dalam hal tersebut, contohnya:
kotak kardus mie, galon air, paralon kertas yang biasa digunakan pedagang
untuk menggulung tikar, bambu, tali-tali plastik, karet gelang, ember dan
lain-lain.
yang tersedia semua dalam bentuk yang standar dan tidak cocok dengan
usia siswa SD, kalaupun ada harganya juga sangat mahal dan sulit untuk
mendapatkannya.
dan Kesehatan di SD
ada dan untuk menciptakan variasi yang baru dalam proses pembelajaran
atau materi belajar lebih mudah dipahami oleh siswa dan menarik
sikap dan keterampilan siswa dalam teknologi karena siswa tertarik dalam
memodifikasi atau membuat alat pengganti sarana yang tidak ada dengan
pembelajaran dan kondisi fisik yang tidak seimbang. (Hidayah, 2017, h.7)
A. Jenis Penelitian
penelitian untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek
dilakukan secara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks
khusus yang alamiah dan dalam penelitian ini memanfaatkan berbagai metode
ilmiah.
27
Penelitian ini dilakukan pada kondisi yang alamiah dan calon peneliti ikut
C. Subjek Penelitian
yang dibutuhkan dalam penelitian ini. Subjek dalam penelitian ini ada 7
D. Definisi Istilah
28
1. Problematika guru adalah masalah, kendala atau persoalan sulit yang dihadapi
dalam proses pembelajaran oleh guru yang bertugas untuk mendidik dan
pelaksanaan pembelajaran.
3. PJOK adalah bagian integral dari seluruh pendidikan yang memiliki tujuan
dalam mengembangkan fisik, mental, emosi dan social siswa melalui suatu
E. Prosedur Penelitian
1. Teknik Observasi
tidak terbatas pada orang, melainkan juga pada objek-objek alam yang
lain.
tersedia.
3. Teknik Wawancara
seperti tape recorder, gambar, brosur dan material lain yang dapat
4. Studi Kepustakaan
31
G. Instrumen Penelitian
1. Instrumen Utama
peneliti mencari informasi yang dibutuhkan dalam suatu penelitian. Hal ini karena
2. Instrumen Pendukung
agar wawancara yang dilakukan peneliti tetap terarah dan tetap menjaga
menguji data yang diperoleh. Menurut Sugiono (2018) uji keabsahan data
1. Credibility
dianalisis sejak awal penelitian akan menentukan suatu kebenaran dan ketapatan
hasil penilaian dengan masalah dan fokus penelitian. agar penelitian yang
dilakukan mendapat hasil yang tepat dan benar yang sesuai dengan konteksnya ,
maka calon peneliti dalam melakukan penelitian ini menggunakan berbagai cara
sebagai berikut:
dapat dicatat dan direkam secara pasti dan sistematis. Meningkatkan ketekunan
33
b. Triangulasi
yang dilakukan untuk mendapatkan temuan dan interpretasi data yang lebih
akurat dan kredibel” (h, 395). Triangulasi menggunakan beberapa cara yaitu
Sugiono (2018) melakukan analisi kasus negatif yaitu peneliti mencari data
yang tidak sama atau bertentangan dengan data yang telah ditemukan. Jika
tidak ada lagi data yang sama atau bertentangan dengan data ditemukan, berarti
masih mendapatkan data yang bertentangan dengan data yang ditemukan, maka
autentik dan foto-foto sehingga data-data yang ditemukan oleh peneliti dapat
dipercaya.
e. Mengadakan Membercheck
kesesuaian data yang diperoleh dari pemberi data. Tujuan dari membercheck
34
adalah agar informasi yang diperoleh dapat digunakan dalam penulisan laporan
2. Dependability
orang lain dengan proses penelitian yang sama akan memperoleh hasil
3. Transferability
dimana sampel tersebut diambil.” (h, 276). Agar penelitian ini dapat
4. Corfirmability
data apek guru. Analisis data yang dilakukan setelah pengumpulan data. Menurut
Miles dan Huberman (1984) “aktivitas dalam analisis data, yaitu data reduction,
1. Data Reduction
yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, serta mencari tema
2. Data Display
3. Conclution Drawing/Verification
yang sebelumnya belum pernah ada. Temuan dapat berupa deskripsi atau
setelah diteliti menjadi jelas, dapat berupa hubungan kasual atau interaktif,
akan berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung
dikemukakan pada tahap awal, didukung oleh bukti-bukti yang valid dan
Pelaksanaan
Pra Penelitian
Pengajuan
Judul
Penyusunan
Proposal
Seminar
Proposal
Revisi
Seminar
Proposal
2 Pelaksanaan
Melakukan
Observasi
Melakukan
Wawancara
Pembagian
Angket
Analisis data
Hasil
Penelitian
3 Penyusunan Laporan Akhir
Menyusun
Hasil
Penelitian
Seminar Hasil
Penelitian
Revisi
Seminar Hasil
Penelitian
Penyusunan
Skripsi
Ujian Tutup
38
Pengumpulan
Skripsi
DAFTAR PUSTAKA
39
Hasbullah. 2017. Dasar - Dasar Ilmu Pendidikan. Depok: Raja Grafindo Persada.
Shofiya, S & Sartika, B. S. 2020. Peran Guru IPA SMP Sebagai Fasilitator dalam
Kegiatan Belajar Dari Rumah. Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Sains
Indonesia (JPPSI), 3, 112–117
LAMPIRAN
Lampiran 1
42
PEDOMAN WAWANCARA
PJOK?
6. Bagaimana kegiatan tindak lanjut yang dilakukan oleh Bapak/Ibu guru setelah
8. Apakah ada masalah yang Bapak/Ibu guru jumpai pada saat penggunaan
modifikasi PJOK?
Lampiran 2
43
KISI-KISI ANGKET
Jumlah 35
*: Pernyataan Negatif
Lampiran 3
INSTRUMEN ANGKET
45
Identitas Responden
Nama :
NIP :
Jenis Kelamin : L / P
Sekolah :
Petunjuk Pengisian
3. Pilih salah satu jawaban yang paling sesuai dengan keadaan anda yang
sediakan.
Alternatif Jawaban:
SL berarti Selalu
SR berarti Sering
4. Jawaban yang paling benar adalah jawaban yang sesuai dengan keadaan
anda.
5. Semua pertanyaan yang ada pada angket ini, tidak bermaksud menilai anda
No. Pernyataan SL SR TS TP
1 Saya berusaha menemukan kemungkinan masalah-
masalah yang muncul terkait dengan media
pembelajaran sehingga dapat melakukan antisipasi
nantinya
2 Sebelum menentukan dan menyiapkan media
pembelajaran yang digunakan, saya memperhatikan
kondisi media pembelajaran yang ada.
3 Karakter siswa tidak saya pikirkan dalam
menentukan media pembelajaran
4 Saya tidak melakukan pengecekan terhadap kondisi
media pembelajaran yang dimiliki Sekolah
5 Inventaris saya lakukan terhadap media
pembelajaran yang sekolah miliki.
6 Saya menggunakan media pembelajaran yang
dimiliki sekolah asal dapat menunjang/sesuai
materi.
7 Saya mengajarkan materi yang ada dikurikulum,
walaupun media pembelajaran tidak ada.
8 Media pembelajaran menghambat siswa SD dalam
menerima dan menguasai materi yang diajarkan.
9 Alat yang rusak saya buang tanpa memikirkan hal
lain untuk memanfaatkannya.
10 Masalah media pembelajaran yang ada, berusaha
saya atasi dengan kemampuan yang saya miliki.
11 Dalam mengajar saya menggunakan media
pembelajaran seadanya yang ada di sekolah.
12 Media pembelajaran yang rusak akan saya perbaiki
jika masih bisa diperbaiki.
13 Saya berusaha mencari alternatif media
pembelajaran lain, jika media pembelajaran yang
saya butuhkan tidak tersedia atau tidak mencukupi.
14 Jika media pembelajaran yang dibutuhkan tidak
tersedia atau tidak mencukupi maka pelajaran akan
saya ganti.
15 Saya tetap berusaha mengajar sebaik mungkin
meski media pembelajaran dalam keadaan rusak.
16 Kemampuan dalam menggunakan alat dan
efektivitas gerak menjadi fokus saya memodifikasi
media pembelajaran
17 Saya berusaha menemukan cara-cara yang lebih
efektif dan efisien dalam mengajar serta dalam
47
Lampiran 4
Kabupaten Bone
49