JUDUL PROGRAM
BIDANG KEGIATAN:
PKM PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
DIUSULKAN OLEH :
i
DAFTAR ISI
Daftar Isi.................................................................................................................ii
Daftar Gambar......................................................................................................iii
BAB 1. PENDAHULUAN.....................................................................................1
2.1 Lokasi.............................................................................................4
2.2 Sasaran...........................................................................................5
2.3 Kondisi sosial budaya…………………........................................5
2.4 Permasalahan yang dihadapi.........................................................6
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................9
ii
DAFTAR GAMBAR
iii
1
BAB 1. PENDAHULUAN
Banyak orang tidak menganggap budaya adalah hal yang krusial. Selain itu,
kebudayaan dan seni sebagai kearifan lokal cenderung memudar akibat kurangnya
kesadaran dan rasa memiliki generasi muda terhadap warisan budayanya.
Masyarakat khususnya pemuda kini banyak meninggalkan nilai sejarah akibat
meluasnya pengaruh globalisasi. Maka dari itu, perlu ada yang memfasilitasi untuk
membuka prespektif baru, bahwa budaya bukanlah hal membosankan, kuno atau
tertinggal. Masih perlu dimaksimalkan upaya pemerintahan dalam pelestarian
budaya daerah dan memperkenalkannya kepada masyarakat. Maka diharapkan
nantinya museum ini juga menjadi destinasi wisata, karena di kabupaten Tangerang
sendiri belum ada. Yang kedepannya dapat meningkatkan pendapatan daerah.
Kabupaten Tangerang dapat dikategorikan masuk dalam wilayah perkotaan dan
metropolitan yang sebenarnya menyimpan banyak sejarah, seperti asal muasal
berdirinya Kabupaten Tangerang, yang saat ini sudah mulai terlupakan. Maka dari
itu, melalui program ini diharapkan dapat tercipta museum budaya di kabupaten
Tangerang. Yang berisi peninggalan sejarah, kesenian, dan budaya daerah, yang
disertai dengan adanya sanggar tari dan pelatihan membatik.
Berdasarkan uraian yang telah dijelaskan, maka rumusan masalah yang diajukan
dalam PKM-M ini adalah bagaimana cara membentuk karakter luhur generasi muda
Kabupaten Tangerang melalui program “LUAS PEMUDA” dengan metode Joyful
Learning?
4. Bagi Pemerintahan
1. Kesadaran Histori
2. Pelestarian Budaya
3. Pengetahuan Moral
2.1 Lokasi
Kabupaten Tangerang memiliki wilayah yang cukup luas, terdiri dari 29 kecamatan,
28 kelurahan dan 246 desa dengan luas mencapai 95.961 Ha atau 959,61 km².
Wilayah administrasi Kabupaten Tangerang sendiri berbatasan dengan beberapa
Kabupaten/Kota dan bentangan laut yang ada disekitarnya, yaitu:
Jarak antara Kabupaten Tangerang dengan DKI Jakarta hanya sekitar 30 kilometer,
yang bisa ditempuh dengan waktu kurang lebih satu jam. Kedua wilayah tersebut
(Tangerang dan DKI Jakarta), dihubungkan dengan jalur lalu lintas darat bebas
5
hambatan, yaitu Jalan Tol Jakarta – Merak yang merupakan jalur utama lalu lintas
perekonomian antara Pulau Jawa dan Sumatera.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2016 Jumlah Penduduk
Kabupaten Tangerang adalah 3.477.495 yang terdiri dari 1 779102 warga laki laki
dan 1 698 393 perempuan. Dari sekian banyaknya Masyarakat di Kabupaten
Tangerang, terdapat banyak penduduk yang berasal dari luar daerah yang membuat
kebudayaan di Kabupaten Tangerang semakin Memudar. Maka dari itu Kabupaten
Tangerang Menjadi Target kegiatan kami, dalam upaya menumbuhkan kembali
kebudayaan lokal yang ada.
2.2 Sasaran
Keromong dan Tari Cokek yang merupakan tarian pergaulan yang banyak
berkembang di kawasan Teluknaga dan Kosambi.
Hampir setiap orang ketika ditanya, akan menjawab budaya itu penting, namun
realita dilapangan tidak demikian. Masyarakat khususnya pemuda, tidak jarang
yang malas memperdalam kebudayaan, banyak yang lebih memilih mengikuti
budaya luar, agar terkesan trendy atau mengikuti perkembangan zaman. Kecuali
tradisi pernikahan atau kematian, karena dijalankan secara berkelanjutan dari para
nenek moyang. Kemudian, masalah presepsi dan cara menginterpretasi kebudayaan
itu sendiri. Banyak orang tidak menganggap budaya adalah hal yang krusial. Di
Kabupaten Tangerang tidak jarang di jumpai pusat perbelanjaan, mall, dan tempat
hiburan yang bersifat non edukatif dan sedikit sekali jumlah destinasi yang
menyediakan infomasi kebudayaan, apalagi sejarah. Hal ini dikarenakan sulit
ditemukannya seseorang yang tergerak untuk menjadi promotor sejarah dan
budaya. Padahal, seharusnya budaya dan rasa cinta tanah air tidak dikesampingkan,
meskipun zaman sudah modern, nilai luhur tetap harus dipegang teguh oleh
masyarakat. Selain itu, kebudayaan dan seni sebagai kearifan lokal cenderung
memudar akibat kurangnya kesadaran dan rasa memiliki generasi muda terhadap
warisan budayanya. Masyarakat khususnya pemuda kini banyak meninggalkan
nilai sejarah akibat meluasnya pengaruh globalisasi. Maka dari itu, perlu ada
yang memfasilitasi untuk membuka prespektif baru, bahwa budaya bukanlah hal
membosankan, kuno atau tertinggal. Masih perlu dimaksimalkan upaya
pemerintahan dalam pelestarian budaya daerah dan memperkenalkannya kepada
masyarakat. Sudah ada benteng heritage, namun letaknya di Kota tangerang. Maka
diharapkan nantinya museum ini juga menjadi destinasi wisata, karena di kabupaten
Tangerang sendiri belum ada. Yang kedepannya dapat meningkatkan pendapatan
daerah. Kabupaten Tangerang dapat dikategorikan masuk dalam wilayah perkotaan
dan metropolitan yang sebenarnya menyimpan banyak sejarah, seperti asal muasal
berdirinya Kabupaten Tangerang, yang saat ini sudah mulai terlupakan. Sehingga
dalam Program pengabdian masyarakat, tim memilih mengarahkan kegiatan ini di
Kabupaten Tangerang dengan berbagai pertimbangan yang telah disebutkan.
7
Dalam tahap ini, tim melakukan survei dan studi eksploratif kepada
masyarakat guna mendapatkan dasar kepada tim untuk mengetahui data faktual dan
dapat menyesuaikan kebutuhan keberlangsungan program ini. Lalu, mengurus
perizinan terkait pelaksanaan program LUAS PEMUDA yang diadakan di
kabupaten Tangerang, Banten. Setelah survei awal selesai, tim mempersiapkan pre-
test untuk mengetahui tingkat pemahaman, ketertarikan, serta pengimplementasian
sejarah dan kebudayaan masyarakat Kabupaten Tangerang sebelum diadakannya
program ini. Penggalian dan penelusuran data melalui pemerintahan, seperti kepala
seksi pemberdayaan masyarakat. Kemudian, bekerja sama dengan dinas pariwisata,
untuk membentuk duta museum kabupaten Tangerang. Dan berkolaborasi dengan
pihak-pihak yang membantu keberlangsungan program. Kemudian, menghimpun
ragam budaya dan sejarah yang dapat tampilkan dalam Museum budaya di
kabupaten Tangerang. Yang berisi peninggalan sejarah dan budaya daerah, disertai
dengan adanya sanggar tari dan pelatihan membatik. Setelah persiapan
administrasi, tim secara korporatif akan memulai membuat konten
pengembangan karakter yang sesuai. Pada tahapan ini media yang digunakan
berbasis Joyful Learning. Dave Meier menyatakan bahwa belajar menyenangkan
(joyful learning) adalah sistem pembelajaran yang berusaha untuk membangkitkan
minat, adanya keterlibatan penuh, dan terciptanya makna, pemahaman, nilai yang
membahagiakan pada partisipan.
Semua peserta yang telah mengikuti event pemilihan duta museum akan
terhimpun dalam satu komunitas yang diberinama Kawan Museum.
Komunitas berbasis kebudayaan inilah yang akan berkerjasama bersama
Kami untuk menggali keberagaman budaya yang hampir tidak lagi dikenal
masyarakat Kabupaten Tangerang, yang disertai narasi pendukung tentang
objek yang ditampilkan.
3. Pembentukan Museum
4. Edukasi
3.4 Evaluasi
Daftar Pustaka