Anda di halaman 1dari 5

USULAN JUDUL & SINOPSIS PENELITIAN

Nama Mahasiswa Shanda Annastasia Samantha


NPM 2013420143
Usulan Judul/Topik Skripsi Akulturasi Unsur Lokalitas dan Modernitas pada Hotel Katamama di Bali
KBI / Kelompok Penelitian STEFA 2

1. LATAR BELAKANG PENELITIAN


Perkembangan zaman dan teknologi yang semakin maju saat ini tidak hanya
mempengaruhi sector perekonomian, social, politik namun juga berdampak pada bidang
arsitektur. Perkembangan bangunan-bangunan arsitektur di Indonesia saat ini turut mengikuti
tren modern dari berbagai arsitektur di dunia. Para arsitek muda di Indonesia yang
memperoleh ilmu dan pengetahuan dari negara luar turut mengaplikasikan ilmunya melalui
karya-karya arsitektur yang dirancang sedemikian rupa mengikuti perkembangan zaman. Hal
ini turut memajukan Indonesia dalam bidang pembangunan yang tentu memperoleh
pandangan yang besar dari masyarakat dalam negeri maupun luar negeri. Namun saat ini,
para arsitek muda di Indonesia tidak hanya gencar mengikuti perkembangan arsitektur
modern, mereka juga masih berupaya untuk tetap memperhatikan kekayaan arsitektur lokal
Indonesia yang kaya akan nilai dan filosofi tradisional. Arsitektur lokal Indonesia merupakan
hal yang bernilai dan wajib dipertahankan, karena merupakan ciri khas negara Indonesia yang
tidak dimiliki oleh negara lain. Dengan kata lain, terjadi percampuran gaya arsitektur yang
mengandung nilai-nilai lokalitas dengan unsur modernitas pada arsitektur yang saat ini
berkembang di Indonesia.
Bali merupakan salah satu kota di Indonesia yang tidak terlepas dari fenomena
tersebut. Sebagai kota pariwisata yang banyak didatangi oleh turis mancanegara,
perkembangan arsitektur di Bali turut dipengaruhi oleh budaya sekitarnya. Arsitektur
bangunan terpengaruhi oleh factor budaya lokal, agama dan kepercayaan serta keadaan
lingkungan yang mendorong untuk turut mengikuti perkembangan zaman. Berkembangnya
bangunan arsitektur di Bali memberikan pandangan kepada turis mancanegara tentang wajah
Indonesia melalui budaya lokal dan modern yang tercermin di dalamnya. Sehingga hal
tersebut dapat turut memperkenalkan kemajuan dan kekayaan budaya Indonesia kepada
negara lain.
Hotel merupakan salah satu bangunan yang mayoritas menjadi kebutuhan bagi
pendatang lokal dan non-lokal di Bali. Dimana hotel yang terdapat di Bali masih banyak yang
memililki akulturasi budaya lokal Bali dengan prinsip kepercayaan masyarakat dan adat kota
Bali. Hal ini menjadi salah satu hal yang menarik bagi masyarakat untuk menelaah lebih jauh
akan nilai-nilai budaya lokal dan unsur modernitas yang di aplikasikan dalam bangunan.
Nilai dan filosofi yang terkandung dalam kebudayaan berjalan seiring dengan
unsur modernitas diciptakan supaya manusia dapat hidup di dalamnya sesuai dengan hal
yang terjadi di lingkungan sekitarnya. Pada tahun 2015 lalu, Hotel Katamama di Bali baru saja
selesai dibangun. Hotel ini dirancang oleh arsitek Andra Matin dan terletak di Kuta Utara.
Hotel Katamama dirancang sehingga para tamu dapat merasakan budaya Indonesia melalui
konteks kontemporer. Elemen desai kontemporer pada bangunan mengacu pada gaya hidup
masyarakat kepulauan Bali dan taman hijau rimbun yang mencerminkan keindahan alam
sekitarnya. Tampilan hotel dibangun dengan menggunakan bahan lokal Indonesia seperti
batu bata Bali, kayu jati, dan ubin buatan tangan.
Gambar 1.1. Area Penerima Hotel Katamama, Bali Gambar 1.2. Material Batu Bata sebagai Dinding
Sumber : Google (2015) Sumber : Google (2015)

Gambar 1.3. Suasana Interior Kamar Tidur Gambar 1.4. Suasana Interior Area Bar dan Cafe
Sumber : Google (2015) Sumber : Google (2015)

Penelitian menggunakan metode deskriptif (mendeskripsikan bangunan secara


menyeluruh), analitik (menganalisis berdasarkan dominansi dari elemen elemen
pelingkupnya) dan interpretatif (melakukan kajian berdasarkan makna yang tampil dari bentuk
dan ragam elemen bangunannya) sesuai dengan tahapan yang dilakukan dalam penelitian
mengenai deskripsi objek penelitian, analisa dengan mengkaitkan dengan teori yang ada
terlebih dahulu, serta interpretasi dari analisa yang didapat sebagai wujud pemberian nilai
makna pada objek penelitian untuk mendapatkan kesimpulan yang merupakan jawaban dari
pertanyaan penelitian.

2. PERUMUSAN MASALAH
a. Bagaimana konsep unsur lokalitas dan modernitas arsitektur pada Hotel Katamama
Bali?
b. Bagaimana perwujudan elemen budaya dan nilai modernitas yang terbentuk pada
Hotel Katamama Bali?

3. TUJUAN PENELITIAN
Adapun tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ialah :
a. Mengetahui dan memahami unsur-unsur lokalitas dan modernitas
berdasarkan konsep bangunan yang dipengaruhi oleh unsur-unsur budaya,
arsitektur Bali serta perkembangan arsitektur modern kontemporer.
b. Mengetahui hubungan akulturasi antara unsur lokalitas dan modernitas yang
terkandung dalam bangunan.
c. Mengetahui karakteristik dan identitas bangunan kasus studi terkait pola
kehidupan masyarakat dan lingkungan sekitarnya.
USULAN JUDUL & SINOPSIS PENELITIAN

Nama Mahasiswa Shanda Annastasia Samantha


NPM 2013420143
Akulturasi Unsur Lokalitas dan Modernitas pada Guest House dan
Usulan Judul/Topik Skripsi
Mushola di Pendopo Sabha Swagata Blambangan, Banyuwangi
KBI / Kelompok Penelitian STEFA 2

4. LATAR BELAKANG PENELITIAN


Perkembangan zaman dan teknologi yang semakin maju saat ini tidak hanya
mempengaruhi sector perekonomian, social, politik namun juga berdampak pada bidang
arsitektur. Perkembangan bangunan-bangunan arsitektur di Indonesia saat ini turut mengikuti
tren modern dari berbagai arsitektur di dunia. Para arsitek muda di Indonesia yang
memperoleh ilmu dan pengetahuan dari negara luar turut mengaplikasikan ilmunya melalui
karya-karya arsitektur yang dirancang sedemikian rupa mengikuti perkembangan zaman. Hal
ini turut memajukan Indonesia dalam bidang pembangunan yang tentu memperoleh
pandangan yang besar dari masyarakat dalam negeri maupun luar negeri. Namun saat ini,
para arsitek muda di Indonesia tidak hanya gencar mengikuti perkembangan arsitektur
modern, mereka juga masih berupaya untuk tetap memperhatikan kekayaan arsitektur lokal
Indonesia yang kaya akan nilai dan filosofi tradisional. Arsitektur lokal Indonesia merupakan
hal yang bernilai dan wajib dipertahankan, karena merupakan ciri khas negara Indonesia yang
tidak dimiliki oleh negara lain. Dengan kata lain, terjadi percampuran gaya arsitektur yang
mengandung nilai-nilai lokalitas dengan unsur modernitas pada arsitektur yang saat ini
berkembang di Indonesia.
Banyuwangi merupakan salah satu kota di Indonesia yang tidak terlepas dari
fenomena tersebut. Perkembangan akulturasi lokalitas dan modernitas juga berdampak pada
wilayah Jawa Timur, tepat nya di Kota Banyuwangi. Bentuk arsitektur dapat mencerminkan
identitas bangunan yang tidak terlepas dari unsur sejarah, social, politik, ekonomi, budaya dan
lingkungan sekitarnya.
Nilai dan filosofi yang terkandung dalam kebudayaan berjalan seiring dengan
unsur modernitas diciptakan supaya manusia dapat hidup di dalamnya sesuai dengan hal
yang terjadi di lingkungan sekitarnya. Pada tahun 2010 dilakukan pembenahan pada area
Pendopo Sabha Swagata oleh Abdullah Azar Anas, Bupati Banyuwangi. Pembongkaran dilakukan
Karena Bupati Anas berkeinginan untuk menghapus jarak antara birokrat dan masyarakat. Ia
berkeinginan supaya masyarakat yang berkunjung merasa nyaman dan tidak canggung dengan
konsep ramah lingkungan. Di halaman depan kompleks Pendopo yang dibangun pada tahun 1771 itu
terdapat mushola yang dirancang oleh arsitek Andra Matin, berukuran luas 8x9 meter dengan tinggi 8
meter. Bentuk asimetris mushola menggambarkan bentuk bangun ruang 3 dimensi yang
mengadaptasi gerakan sujud pada salat. Lantai mushola terbuat dari kayu namun memiliki desain
minimalis modern.

Gambar 1.1. Mushola di Pendopo Sabha Swagata Gambar 1.2 Material Kayu pada Mushola
Blambangan Sumber : Google (2012)
Sumber : Google (2012)
Pada area belakang mushola terdapat Rumah Tamu (guest house) yang digunakan
untuk tempat menginap para tamu penting. Bangunan ini juga berfungsi sebagai tempat rapat, kantor
atau secretariat kegiatan. Sebelumnya guest house adalah bangunan lama yang kemudian dirancang
ulang oleh arsitek Adi Purnomo. Pada bagian atap guest house menggunakan konsep arsitektur
modern green roof, dimana pada bagian atap ditanami rumput hijau sehingga menyerupai bukit kecil
setinggi 5 meter. Di lereng-lereng bukit dengan kemiringan sekitar 60 derajat tersebut, terdapat
cerobong batu dengan tutup kaca. Cerobong tersebut menjadi lubang cahaya serta lubang hawa bagi
kamar-kamar guest house di perut bukit tersebut. Sehingga walaupun berada di dalam timbunan
tanah, kamar-kamar beserta lorong tidak gelap atau pengap. Pada siang hari pencahayaan alami
lebih dominan dibandingkan penggunaan listrik. Setiap kamar memiliki beranda yang terjaga
keprivasiannya dan dilengkapi dengan perabotan kerajinan asli Banyuwangi.

Gambar 1.3. Bangunan Lama Guest House Gambar 1.4. Bangunan Guest House Setelah
Sumber : Google (2012) Renovasi
Sumber : Google (2012)

Gambar 1.5. Area Belakang Bangunan Gambar 1.6. Suasana Pintu Keluar Bangunan
Sumber : Google (2012) Sumber : Google (2012)

Gambar 1.7. Suasana Lorong dalam Guest House Gambar 1.8. Suasana Ruang Makan
Sumber : Google (2012) Sumber : Google (2012)

Penelitian menggunakan metode deskriptif (mendeskripsikan bangunan secara


menyeluruh), analitik (menganalisis berdasarkan dominansi dari elemen elemen
pelingkupnya) dan interpretatif (melakukan kajian berdasarkan makna yang tampil dari bentuk
dan ragam elemen bangunannya) sesuai dengan tahapan yang dilakukan dalam penelitian
mengenai deskripsi objek penelitian, analisa dengan mengkaitkan dengan teori yang ada
terlebih dahulu, serta interpretasi dari analisa yang didapat sebagai wujud pemberian nilai
makna pada objek penelitian untuk mendapatkan kesimpulan yang merupakan jawaban dari
pertanyaan penelitian.
5. PERUMUSAN MASALAH
a) Bagaimana konsep unsur lokalitas dan modernitas arsitektur pada Guest House
dan Mushola di Pendopo Sabha Swagata Blambangan, Banyuwangi?
b) Bagaimana perwujudan elemen budaya dan nilai modernitas yang terbentuk
pada Guest House dan Mushola di Pendopo Sabha Swagata Blambangan,
Banyuwangi?

6. TUJUAN PENELITIAN
Adapun tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ialah :
a) Mengetahui dan memahami unsur-unsur lokalitas dan modernitas berdasarkan
konsep bangunan yang dipengaruhi oleh unsur-unsur budaya serta
perkembangan arsitektur modern kontemporer.
b) Mengetahui hubungan akulturasi antara unsur lokalitas dan modernitas yang
terkandung dalam bangunan.
c) Mengetahui karakteristik dan identitas bangunan kasus studi terkait pola
kehidupan masyarakat dan lingkungan sekitarnya.

Anda mungkin juga menyukai