Anda di halaman 1dari 19

ARSITEKTUR NUSANTARA

YANG MENGKINI

THOMAS ARFENDO
16.A1.0031
ELZER ANUNG
16.A1.0143
A L FA B I M A
16.A1.097
ARUS GLOBALISASI

Arsitektur Nusantara dalam menghadapi arus


globalisasi, tantangan terhadap teknologi yang semakin sophisticated,
dan kebutuhan
manusia yang semakin kompleks. Nilai-nilai dalam Arsitektur
Nusantara merupakan
sebuah kekuatan untuk dijadikan dasar dan pedoman dalam
pengembangannya ketika harus
berhadapan dengan kondisi terkini.

(Seminar Rumah Tradisional 2014 – Transformasi Nilai-nilai Tradisional dalam Arsitektur Masa Kini) Maria I
Hidayatun1
(Universitas Kristen Petra, Institut Teknologi Sepuluh Nopember), Josef Prijotomo, dan Murni Rachmawati (Institut
Teknologi Sepuluh Nopember)
Arsitektur Nusantara merupakan arsitektur yang ditumbuh-kembangkan oleh
sedemikian banyak suku bangsa di Indonesia.

ARSITEKTUR NUSANTARA
DIERA GLOBALISASI

Arsitektur yang berkembang saat ini membuat keberadaan arsitektur


Nusantara menjadi langka dan tersisihkan. Merujuk dari pemikiran
“globalisasi adalah kesempatan untuk mengglobalkan arsitektur
Nusantara” upaya dalam mewujudkan hal tersebut memerlukan suatu
konsep dan metode transformasi.
ARSITEKTUR NUSANTARA
YANG MENGKINI

Arsitektur nusantara memiliki keragaman yang tinggi karena seluruh


etnik memiliki corak berbeda-beda.
Perkembangan arsitektur nusantara mengkini dapat dilakukan pada satu
etnik dengan mengeksplorasi elemen yang apa adanya.
Pengambilan sesuatu yang baru dapat dilakukan dengan mengambil
semua atau sebagian dari etnik tertentu.
Letakkanlah arsitektur masa lalu sebagai sumber inspirasi pengetahuan
arsitektur, bukan mengulang dan menduplikasinya. Itu hakekat Arsitektur
Nusantara.
(Djuara; Palembang, 15 April 2014)
ARSITEKTUR NUSANTARA
YANG MENGKINI

Arsitektur Nusantara merupakan arsitektur yang ditumbuh-


kembangkan oleh sedemikian banyak suku bangsa di Indonesia.
Pengetahuan akan keberadaan pernaungan terwujud dalam bentuk dan
rupa arsitektur Nusantara.

Namun, adanya globalisasi arsitektur yang berkembang saat ini


membuat keberadaan arsitektur Nusantara menjadi langka dan
tersisihkan. Merujuk dari pemikiran ‘globalisasi adalah kesempatan
untuk mengglobalkan arsitektur Nusantara’ upaya dalam mewujudkan
hal tersebut memerlukan suatu konsep dan metode transformasi.

Konsep dan metode yang diaplikasikan tersebut sebaiknya dapat


mengarahkan arsitek dalam merancang arsitektur dengan karakteristik
yang Nusantara dalam bentuk dan rupa yang mengkini.  
ARSITEKTUR NUSANTARA
YANG MENGKINI

Terdapat beberapa patokan yang dapat diterapkan untuk melakukan


pengembangan seperti ini yaitu dengan menghadirkan penaung,
penopang bangunan, ornamen dan dekorasi, serta ruangan.

BEBERAPA CONTOH DESAIN ARSITEKTUR NUSANTARA YANG


MENGKINI :
MASJID RAYA SUMATERA BARAT
Masjid Raya Sumatera Barat
meruakan masjid terbesar di
Sumatera Barat dengan luas
40.343 meter persegi dan
berkapasitas 5.000 sampai 6.000
jamaah. Masjid megah ini terletak
di Kec. Padang Utara, Kota
Padang, Sumatera Barat.

terdapat eksterior berupa kaligrafi


dan motif kain songket. Masjid ini
dilengkapi beberapa fasilitas
pendukung seperti ruang
serbaguna, taman, menara, dan
lain-lain.
KANTOR WALIKOTA
BUKITTINGGI
OMAH GUNUNGAN
RUMAH
PANJANG/BETANG,KALIMANTAN BARAT
Rumah Betang adalah rumah adat khas
Kalimantan yang terdapat di berbagai penjuru
Kalimantan, terutama di daerah hulu sungai
yang biasanya menjadi pusat pemukiman suku
Dayak. Umumnya rumah Betang di bangun
dalam bentuk panggung dengan ketinggian tiga
sampai lima meter dari tanah
TAMAN BUAH MEKARSARI

BERADA DI TENGAH-TENGAH KOMPLEKS WISATA TAMAN BUAH DI DAERAH CILEUNGSI, KABUPATEN


BOGOR, JAWA BARAT, BANGUNAN DARI BILAH-BILAH BAMBU YANG DIKEMAS DALAM SEBUAH
BENTUKAN ARSITEKTUR KONTEMPORER INI BERHASIL MENGUNDANG DECAK KAGUM. BANGUNAN
YANG DIRANCANG SEMI-TERBUKA INI MERUPAKAN AMFITEATER UNTUK MENAMPILKAN BERBAGAI
KEGIATAN SENI SEPERTI TARIAN, MUSIK TRADISIONAL, WAYANG DAN SENI MEMBATIK.
Gubahan atap mengambil inspirasi dari berbagai tipikal bentuk atap rumah-rumah
tradisional di wilayah Sunda Besar. Karakter setiap atap kemudian digabungkan
menjadi sebuah atap kontemporer yang estetis, artistik, dan kontekstual. Sebagai
penutupnya atap digunakan sirap kayu ulin yang dipaku ke struktur rangka
penutup atap untuk merespons kondisi site yang berangin kencang.
MALI ALOR AIRPORT

Merepresentasikan pesona alam dan budaya


Alor, Nusa Tenggara Timur, ke dalam rancang
bangun Bandar Udara Mali
KONSEP
PERANCANGAN
Konsep yang diaplikasikan tersebut dapat mengarahkan arsitek dalam merancang
arsitektur dengan karakteristik yang Nusantara dalam bentuk dan rupa yang
mengkini, antara lain :

CONTOH:
rumah adat Niang di Wae Rebo, Kabupaten
Manggarai, Propinsi NTT dan konsep ikonik
dipakai sebagai pemandu arah rancangan agar
menghasilkan output yang berkarakter rumah
Niang.
METODE
PERANCANGAN
Metode perancangan yang digunakan yaitu metode proses
desain Cyclic, dengan urutan tahapan antara lain:

1. tahap analisa
2. tahap sintesa
3. tahap evaluasi
Dan dilakukan berulang hingga mendapatkan hasil yang terpadu.
Data yang didapat dari tahap analisa ini bersifat diskriptif
kualitatif.

sedangkan untuk teknik perancangannya menggunakan teknik komposisi


geometri Rob Krier, antara lain:

1. pengerutan
2. penekukan dan pelipatan
3. pematahan dan pemotongan
4. segmen atau pemotongan beberapa bagian
dari bidang
karakteristik rumah Niang yang dipakai sebagai acuan antara
lain:
1.pola ruang
2.level ruang
3.bentuk dan rupa bangunan
4.bentuk struktur
5.pola tapak rumah Niang

Karakter iklim di Labuan Bajo, kawasan pantai Pede, kepraktisan material


bangunan, juga mempengaruhi hasil yang diperoleh sebagai arsitektur
rumah Niang yang mengkini.
“MEMPELAJARI ARSITEKTUR NUSANTARA ADALAH UPAYA AWAL
MESETIMBANGKAN KEMBALI KEADAAN YANG TIMPANG” (PANGARSA, 2006).

-THANK YOU-

Anda mungkin juga menyukai