Anda di halaman 1dari 15

MODUL

PROJEK PENGUATAN PROFIL PELAJAR


PANCASILA

TEMA : KEARIFAN LOKAL

“WARISAN BUDAYA BENDAWI"

SMA NEGERI 1 CIPEUNDEUY


TAHUN 2023/2024
BANDUNG BARAT
MODUL P5 : TEMA “ KEARIFAN LOKAL” TOPIK WARISAN BUDAYA
BENDAWI
Disusun Oleh :

Tim Projek P5 Kelas X

A. Latar Belakang

Seni kerajinan merupakan satu di antara budaya manusia yang lahir dan berkembang dalam
ruang kehidupan dari masa ke masa yang sekaligus menjadi kekayaan kultural dan identitas
masyarakat tersebut. Dalam kaitannya dengan nilai estetik, seni kerajinan merupakan karya tradisional
yang memiliki keistimewaan tersendiri dibandingkan dengan kesenian lainnya, yaitu terletak pada
aspek orisinalitas dan estetika manual berupa sentuhan tangan yang dilengkapi dengan ciri-ciri
kedaerahan dan mengandung nilai-nilai estetika.

Secara kultural, seni kerajinan tangan dengan segala bentuk dan coraknya, dapat memperlihatkan
atau memperkenalkan identitas kultural yang dimiliki secara turun-temurun dari generasi tua kepada
generasi muda. Dalam kaitannya dengan penyebaran geografis di Indonesia, setiap seni kerajinan
memiliki ciri dan bentuk yang khas, yang membedakannya dengan kerajinan lainnya. Hal ini
menunjukkan bahwa masyarakat di Indonesia memiliki sejumlah warisan intelektual berupa kerajinan
tangan yang khas, yang berbeda dengan suku bangsa lainnya.

Potensi intelektual ini harus terus dijaga, dilestarikan, dan diwariskan secara mulus dari generasi tua
kepada generasi muda agar eksistensinya terjaga dengan baik. Dalam konteks nilai ekonomis,
keterampilan berbasis kearifan lokal, termasuk di dalamnya seni kerajinan anyaman, telah
memberikan dampak positif pada peningkatan kualitas ekonomi masyarakat setempat. Pemanfaatan
dari SDA berupa bambu ini sangat bernilai ekonomis jika kita mengelola dengan baik menjadi produk
yang bernilai guna. Sang pencipta bumi dan isinya ini memberi karunia bumi dan seisinya sebagai
sumber kehidupan, menuntut manusia untuk mengembangkan potensi yang telah dimilikinya sebagai
bentuk rasa syukur, hal ini sesuai dengan Al-Quran (QS. Al-A’raf ayat 10 yang menjelaskan :

Artinya : “Sesungguhnya Kami telah menempatkan kamu sekalian di muka bumi dan Kami adakan
bagimu di muka bumi (sumber) penghidupan. Amat sedikitlah kamu bersyukur”

Dapat kita pahami bahwa Allah sudah mempersiapkan berbagai sumber daya yang ada di
muka bumi ini sebagai sumber penghidupan untuk manusia bertahan hidup, sangat bermanfaat secara
langsung digunakan apalagi setelah melalui proses perubahan bentuk sehingga memiliki nilai
ekonomis bagi manusia.
Kearifan lokal, apapun jenis dan bentuknya, merupakan sekumpulan pengetahuan yang telah
diselenggarakan secara dinamis, berkembang, dan dilanjutkan oleh populasi tertentu yang terintegrasi
dengan persepsi mereka terhadap alam dan budaya di sekitarnya. Dalam kaitannya dengan praktik
kultural, kearifan lokal juga memiliki fungsi yang sangat penting, yakni sebagai dasar untuk
pengambilan serangkaian kebijakan pada tingkat lokal dalam berbagai bidang kehidupan, seperti
kesehatan, pendidikan, pertanian, pengelolaan SDA, dan kegiatan masyarakat pedesaan. Kearifan
lokal menjadi pemahaman yang sudah sedemikian menyatu dengan norma kehidupan, sistem
kepercayaan, dan budaya yang pada masanya nanti diekspresikan melalui serangkaian tradisi dan
mitos yang menjadi sistem keyakinan dalam jangka waktu yang lama.

Dalam konteks historis, merupakan seni tradisional yang tergolong pada aktivitas paling tua
di dunia. Semenjak zaman dahulu hingga sekarang aktivitas ini masih saja dilakukan untuk memenuhi
kebutuhan hidup masyarakat. Secara aksiologis, seni kerajinan tangan telah menghasilkan banyak
jenis perkakas dan peralatan untuk memenuhi kebutuhan manusia yang kemudian dengan
perkembangan zaman dan kemajuan teknologi, fungsinya telah mengalami pergeseran dan
tergantikan. Dulu, anyaman terbuat dari bahan baku berupa bambu, daun pandan, pelepah pisang, atau
eceng gondok, tetapi dengan perkembangan teknologi, dewasa ini bahan baku yang digunakan telah
mengalami perubahan; bahan plastik lebih disukai dan digemari.

Faktor penentu dari perubahan ini terletak pada bahan baku pembuatan anyaman itu sendiri.
Kekuatan dan fleksibelitas plastik akan mempermudah pembentukan desain anyaman. Selain itu, daya
tahan plastik terhadap beban dan ketahanan waktu penggunaan, telah menjadi faktor lainnya yang
menentukan pemilihan plastik sebagai bahan baku anyaman daripada bentuk bahan baku lainnya.

Dalam kaitannya dengan faktor historis, seni kerajinan anyaman telah lama ada dan terus
mengalami perkembangan yang cukup pesat. Hal ini dapat dilihat dari kualitas produksi seni kerajinan
ini yang dapat menjadi tolok ukur perkembangan seni kerajinan anyaman bambu, baik posisinya
sebagai seni maupun seni kerajinan pemenuh kebutuhan pasar dan ekonomi. Seni kerajinan anyaman
terus mengalami perkembangan sampai sekarang. Perkembangan tersebut meliputi pemanfaatan
bahan, bentuk, motif, sampai teknik pembuatanya. Seni kerajinan ini telah lama dikenal dan sudah
terasa pemanfaatannya sebagai perlengkapan rumah tangga dan keperluan interior.

Di beberapa daerah di Kabupaten Bandung Barat kerajinan yang berasal dari bambu ini
produk yang dihasilkan sudah sampai mancanegara, salah satu daerah yang sudah menembus
distribusi ke luar negeri itu yaitu salah satu pengrajin yang ada di daerah Cililin, produk yang
dihasilkan sudah bisa di distribusikan ke Inggris, Jerman, Italia, Dubai dan Arab Saudi. Potensi ini
bisa juga dilakukan oleh pengrajin anyaman bambu yang ada di Kecamatan Cipeundeuy tepatnya
daerah pengrajin anyaman tersebut adanya di Ciburial Desa Jatimekar Kecamatan Cipeundeuy.
Namun perkembangan kerajinan di sini masih belum begitu nampak, produksi yang dihasilkan masih
monoton dan tidak banyak variasi yang dihasilkan serta distribusi produk yang masih belum
berkembang. Oleh karena itu dengan potensi yang demikian besar itu masyarakat berpeluang untuk
mengembangkan tradisi budaya sekaligus meningkatkan taraf ekonomi mereka. Projek ini bertujuan
untuk mengangkat nilai-nilai kearifan lokal daerah Cipeundeuy melalui kerajinan tangan yang secara
turun-temurun sebagai warisan budaya, yang dimasukkan dalam pengalaman belajar kontekstual bagi
siswa, guru, dan masyarakat maupun sekolah lainnya.

B. Tujuan
a) Mewujudkan rasa syukur dengan pemanfaatan dan mengembangkan potensi sumberdaya alam
sebagai alternatif solusi dalam rangka merawat dan melestarikan lingkungan sekitar.
b) Membangun kesadaran untuk bersikap dan berperilaku menghargai serta mengangkat nilai-nilai
kearifan lokal masyarakat melalui kerajinan tangan berupa anyaman yang dipercaya masyarakat
lokal secara turun-temurun sebagai warisan budaya.
c) Mempelajari macam-macam warisan budaya di lingkungannya, serta mengembangkannya sesuai
dengan kebutuhan manusia dan perkembangan zaman.
d) Mengeksplor dan mengekspresikan pikiran dan perasaannya dalam bentuk karya atau tindakan.
C. Sasaran
Sasaran dari adanya kegiatan P5 dengan Tema “Kearifan Lokal” dengan topik “Eksistensi
Dan Regenerasi Kerajinan Tangan Anyaman Bambu Menjadi Produk yang Berdayaguna” adalah
seluruh Fase E/Kelas X yang berjumlah 430 siswa SMA Negeri 1 Cipeundeuy.
D. Target Capaian
Melalui projek ini, murid pada akhirnya diharapkan telah mengembangkan secara spesifik
lima dimensi Profil Pelajar Pancasila, yakni Beriman dan bertaqwa pada Tuhan yang Maha
Esa dan Berakhlak mulia, berkebinekaan global, kreatif, bernalar kritis dan gotong royong
E. Alur/ Tahapan Projek
Kontekstual

 Menganalisis dan menentukan


potensi kearifan lokal yang
Pengenalan bisa dikembangkan menjadi
kerajinan tangan
 Sosialisasi kegiatan projek dan  Merancang kegiatan pembuatan
pembentukan kelompok kerajinan tangan dari hasil
 Menggali potensi kearifan lokal di penggalian potensi kearifan lokal
lingkungan sekitar lingkungan sekitar
 Melakukan literasi al-quran dan  Melakukan literasi al-quran dan
hadist tentang pemanfaatan bumi hadist tentang pemanfaatan bumi
dan apa yang ada di dalamnya dan apa yang ada di dalamnya
untuk kehidupan untuk kehidupan
 Sosialisasi dan pengenalan
kerajinan tangan anyaman oleh
narasumber

ALUR

AKTIVITAS
Tahapan Aksi

 Mengidentifikasi alat dan bahan


 Membuat rencana anggaran kerajinan
tangan
 Pembagian tugas masing-masing
anggota kelompok
 Melakukan praktik pembuatan
Tindak lanjut dan Refleksi kerajinan tangan

Peserta didik dan pihak  Pengumpulan hasil kerajinan tangan


sekolah melakukan evaluasi projek  Melakukan persiapan pameran hasil
kerajinan tangan
F. Dimensi dan Sub Elemen dari Profil Pelajar Pancasila

Dimensi Profil Sub Elemen Profil CP


Pelajar Pembelajar Pancasila
Pancasila
Beriman, Menjaga dan melestarikan Mewujudkan rasa syukur dengan berinisiatif untuk
Bertakwa Lingkungan Alam Sekitar memanfaakan dan mengembangkan potensi sumberdaya
kepada Tuhan alam sebagai alternatif solusi dalam rangka merawat dan
YME, dan melestarikan lingkungan sekitar.
Berakhlak
Mulia
Kreatif Menghasilkan gagasan yang Menghubungkan gagasan yang ia miliki dengan informasi
orisinal atau gagasan baru untuk menghasilkan kombinasi gagasan
baru dan imajinatif untuk mengekspresikan pikiran dan/atau
perasaannya.

Mengeksplorasi dan mengekspresikan pikiran dan/atau


perasaannya dalam bentuk karya dan/atau tindakan, serta
Menghasilkan karya dan mengevaluasinya dan mempertimbangkan dampaknya bagi
tindakan yang Orisinal
orang lain.

Gotong Royong Kolaborasi Menyelaraskan tindakan sendiri dengan tindakan orang lain
Kerjasama untuk melaksanakan kegiatan dan mencapai tujuan kelompok
di lingkungan sekitar serta memberi semangat kepada orang
lain untuk bekerja efektif dan mencapai
tujuan bersama

Membagi peran dan menyelaraskan tindakan dalam


kelompok serta menjaga tindakan agar selaras untuk
Koordinasi Sosial mencapai tujuan bersama
(melakukan koordinasi
demi pencapaian tujuan
bersama)

G. Relevansi

Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) dengan tema Kearifan Lokal dengan topik
yang diangkat “Warisan Budaya Bendawi” memiliki relevansi yang sangat signifikan
bagi sekolah dan semua guru mata pelajaran. Projek ini juga sangat bermanfaat bagi
peningkatan kepedulian generasi muda dalam peningkatan seni kerajinan tradisional yang
mulai memudar dan tergantikan oleh kemajuan teknologi dan tekanan pasar global yang
kompetitif.

Melihat dari latar belakang beberapa daerah yang berprofesi sebagai pengrajin yang
menghasilkan barang kerajinan tangan. Selain itu, di lingkungan tempat tinggal siswa
terdapat banyak bahan alam berupa tanaman bambu yang dapat dimanfaatkan untuk
bahan dasar kerajinan. Hal tersebut dapat menjadi potensi bagi siswa SMA Negeri 1
Cipeundeuy untuk dapat membuat barang kerajinan tangan dan dipasarkan. Menurut
analisis yang menjadi kelemahan dalam perkembangan pengrajin di daerah Cipeundeuy
ini yaitu kelemahan dari distribusi atau penyaluran kerajinan masyarakat tersebut karena
kurang terfasilitasi dan kurang baik dalam memanfaatkan peluang pasar. Selain itu yang
masih menjadi kelemahan yang kedua yaitu kurang menyesuaikan dengan perkembangan
selera zaman.

Jadi seni kerajinan tradisional (anyaman bambu) yang bisa berkembang dinamis di
tengah pesatnya perkembangan industri modern adalah seni kerajinan yang mampu
beradaptasi dengan perkembangan teknologi dan peka terhadap selera zaman. Sebaliknya,
seni kerajinan yang tidak adaptif terhadap perkembangan teknologi terancam punah dan
sebagian lainnya hanya mampu bertahan karena memiliki potensi dan keunggulan
tertentu.

Maka dari itu dengan adanya P5 diharapkan dapat berkontribusi sebagai dasar
dalam merumuskan strategi pengembangan seni kerajinan anyaman bambu di wilayah
kecamatan Cipeundeuy agar lebih maju dan terus berkembang dengan baik, bisa tetap
bertahan dari waktu ke waktu, masa ke masa bahkan sampai bisa bertahan dan menerobos
pasar internasional.

Selain itu projek P5 ini bertujuan untuk membentuk generasi yang peduli dan
bertanggung jawab dalam mempertahankan dan mengembangkan kearifan lokal yang
dimiliki lingkungan sekitar. Murid akan belajar untuk tidak hanya melihat tetapi juga
dapat melibatkan diri dalam mempertahankan dan mengembangkan kerajinan anyaman
bambu sebagai produksi yang memiliki eksistensi dan regenerasi. Dengan adanya P5 ini
membangun murid yang memiliki nilai-nilai kemanusian yang kokoh dan siap untuk
berkontribusi positif dalam masyarakat.

H. Sarana Prasarana yang di Butuhkan


a) Laptop
b) Infokus
c) Handphone
d) Internnet
e) Sound system
f) Canva
g) Spidol
h) Bambu
i) Alat Pernis
j) Benang dan tali
k) Lem kayu
l) Pisau serut
m) Paku
n) Lain-lain

I. Aktivitas

Pengenalan H1 (20 November 2023)

Jam ke- Aktivitas Murid

1-4 ● Guru memberikan pertanyaan diagnostic awal pada siswa melalui link:
https://forms.gle/6Afni9NGAnDrh45T9
● Guru memperkenalkan pandangan umum mengenai tema kearifan lokal dan menampilkan
sebuah video dari link berikut https://www.youtube.com/watch?v=vodgakKjxck ,
https://www.youtube.com/shorts/Ev7hMPu3IpI
● Peserta didik memikirkan dan mendiskusikan pertanyaan pemantik berdasarkan video
1. Hal menarik apa yang kamu temukan dalam video?
2. Apakah hal tersebut membuatmu bangga sebagai Bangsa Indonesia?
3. Apakah kalian pernah dan masih menggunakan alat atau hiasan yang berasal dari bahan
bambu ?

5-6 ● Guru memperkenalkan capaian pembelajaran P5, dimensi, sub-elemen capaian pembelajaran
sub-elemen yang harus dicapai dalam P5 tema “Kearifan Lokal” dengan Topik Warisan
Budaya Bendawi

7-10 ● Guru melakukan pembagian kelompok, dalam satu kelas siswa di bagi menjadi tiga kelompok
● Guru memberikan informasi mengenai produk/output P5 adalah pameran produk hasil
kerajinan
● Guru mendampingi murid dalam menyusun ide/rencana yang akan di buat dalam projek ini.
hasil diskusi kelompok tersebut kemudian dipresentasikan
Kontekstual 1 (21 November 2023)

Jam ke- Aktivitas Murid

1-6 ● Murid dikumpulkan di Mesjid At-Tarbiyah untuk mendapatkan pematerian dan praktik
membuat anyaman bambu
● Menghadirkan narasumber dari tim pengrajin anyaman bambu yang berasal dari lingkungan
sekitar

7-10 ● Setiap kelompok mengeksplorasi pemahaman yang sudah didapat dari narasumber
● Kemudian murid di masing- masing kelompok memastikan kerajinan apa yang menjadi output
dari projek tersebut

● Guru memastikan setiap produk kerajinan tersebut setiap kelompok berbeda


● Per kelompok menghasilakan 3 jenis karya anyaman yang berbeda.
● Guru pembimbing mengidentifikasi jenis karya apa saja yang akan dihasilkan oleh setiap
kelompok.
● Membuat rancangan alat dan bahan yang dibutuhkan disertai dengan anggaran, kemudian
mengerjakan LKPD 1 penyusunan anggaran
● kemudian murid merencanakan lokasi tempat kerajinan anyaman yang akan di kunjungi pada
hari berikutnya

Kontekstual 2 (22 November 2023)

Jam ke- Aktivitas Murid

1-10 ● Murid dikumpulkan di lapangan untuk persiapan observasi ke tempat pengrajin anyaman
bambu
● Murid berangkat ke lokasi pengrajin sesuai dengan perencanaan di hari sebelumnya
● Guru mendampingi murid ke lokasi pelaksanaan observasi
● Murid melakukan latihan selama observasi dilakukan
● Kemudian hasil observasi tersebut dibuat menjadi resume laporan kegiatan observasi (LKPD 2
observasi)
Aksi 1 (23 November 2023)

Jam ke- Aktivitas Murid

1-10 ● Proses Pembuatan Produk.


● Asesmen formatif.
● Refleksi pembelajaran.

Aksi 2 (24 November 2023)

Jam ke- Aktivitas Murid

1-6 ● Proses Pembuatan Produk.


● Asesmen formatif.
● Refleksi pembelajaran.

Aksi 3 (27 November 2023)

Jam ke- Aktivitas Murid

1-10 ● Proses Pembuatan Produk.


● Asesmen formatif.
● Refleksi pembelajaran.

Aksi 4 (28 November 2023)

Jam ke- Aktivitas Murid

1-10 ● Proses Pembuatan Produk.


● Asesmen formatif.
● Refleksi pembelajaran.
Aksi 5 (29 November 2023)

Jam ke- Aktivitas Murid

1-10 ● Proses Pembuatan Produk.


● Menentukan souvenir untuk perayaan hasil panen belajar dari bahan baku bambu dengan
bentuk yang minimalis.
● Guru pembimbing menyajikan contoh stand untuk pameran dan menyiapkan bahan hiasan
untuk dibawa besoknya dalam menghias stand pameran.

Pembuatan stand dari bangku siswa, ada papan refleksi dari stereoform dan ditulis pada sticky
note ada poster kelompok.
● Asesmen formatif.
● Refleksi pembelajaran.

Aksi 6 (30 November 2023)

Jam ke- Aktivitas Murid

1-10 ● Membuat stand pameran hasil karya dengan kreatifitas masing-masing dan hiasan.
● Asesmen formatif.
● Refleksi pembelajaran.
Aksi 9 (1 Desember 2023)

Jam ke- Aktivitas Murid

1-10 ● Murid melakukan pameran hasil karya projek yang telah dilakukan.
● Setiap kelompok wajib mobile dan menulis umpan balik pada papan umpan balik di kelompok
lain.
● Guru pembimbing melakukan penilaian sumatif

Formatif Sumatif Instrument test


a. Tugas mandiri a. Rubrik penilaian pribadi
b. Diskusi kelompok Proses pameran produk b. Rubrik sumatif
c. Proses pembuatan produk c. Rubrik profil pelajar
kerajinan Pancasila

J. Rancangan Asesmen
K. Lampiran Tes diagnostik dan KLPD

1. Link tes diagnostik awal :

https://forms.gle/6Afni9NGAnDrh45T9

2. LKPD K1

No Uraian Kebutuhan Anggaran


Kelompok :
Nama Anggota :

Tempat Observasi :

Laporan hasil Observasi

3. LKPD 2

Anda mungkin juga menyukai