MASA LAMPAU
Melalui projek ini, peserta didik diharapkan telah mengembangkan tiga dimensi Profil Pelajar
Pancasila, yaitu Bernalar Kritis, Berkebinekaan Global, dan Kreatif yang akan dijabarkan pada
halaman berikutnya.
Tahapan dalam projek “Menelusur Warisan Masa
Lampau”
Tahap Temukan: Mengenali dan membangun kesadaran murid terhadap pengetahuan lokal
1 2 3 4 5
Pengantar Materi Kearifan Bentuk dan Fungsi Pengaruh Identitas Identitas Diri Tantangan di Sekitarku
Lokal Kearifan Lokal Kelompok pada dan Kelompok
Identitas Diri
Tahap Bayangkan: Menggali bentuk-bentuk kearifan lokal yang ada di wilayah masing-masing
6 7 8 9
Menelusur Warisan Masa Benang Merah Kondisi Impian Sesi Berbagi
Lampau Keberlanjutan
Tahap Lakukan: Mewujudkan pelajaran yang mereka dapat melalui bentuk aksi pelestarian budaya lokal yang paling mungkin dilakukan
10 11 12 13
Lestari Budaya Lokalku: Lestari Budaya Lokalku: Lestari Budaya Lestari Budaya
Identifikasi Potensi Menentukan Bentuk Aksi Lokalku: Persiapan Lokalku: Simulasi Aksi
Diri dan Kelompok Aksi
Tahap Bagikan: Menggenapi proses dengan aksi pelestarian budaya lokal serta melakukan evaluasi dan refleksi
14 15 16 17
Lestari Budaya Lokalku! Evaluasi Aksi Refleksi Cerita Perjalanan Aksiku
Dimensi, elemen, dan sub elemen Profil Pelajar
Pancasila
Dimensi Profil Sub-elemen Profil Pelajar Pancasila Target Pencapaian di akhir Fase E (SMA, Usia 16-18 tahun) pelajar Aktivitas
Pelajar Pancasila Terkait
Terkait
Bernalar Kritis Mengidentifikasi, mengklarifikasi, dan Secara kritis mengklarifikasi serta menganalisis gagasan dan informasi yang 1, 2, 3, 7, 8,
mengolah informasi dan gagasan kompleks dan abstrak dari berbagai sumber. Memprioritaskan suatu gagasan yang 9, 10
paling relevan dari hasil klarifikasi dan analisis.
Menganalisis dan mengevaluasi penalaran Menganalisis dan mengevaluasi penalaran yang digunakannya dalam menemukan 7, 10, 11
dan mencari solusi serta mengambil keputusan.
Merefleksi dan mengevaluasi pemikirannya sendiri Menjelaskan alasan untuk mendukung pemikirannya dan memikirkan pandangan yang 8, 9, 10, 11,
mungkin berlawanan dengan pemikirannya dan mengubah pemikirannya jika 15, 16, 17
diperlukan.
Berkebinekaan Global Mendalami budaya dan identitas budaya Menganalisis pengaruh keanggotaan kelompok lokal, regional, nasional, dan global 1, 2, 3, 6, 7
terhadap pembentukan identitas, termasuk identitas dirinya. Mulai
menginternalisasi identitas diri sebagai bagian dari budaya bangsa.
Mengeksplorasi dan membandingkan Menganalisis dinamika budaya yang mencakup pemahaman, kepercayaan, dan 6, 7
pengetahuan budaya, kepercayaan, serta praktik keseharian dalam rentang waktu yang panjang dan konteks yang luas.
praktiknya
Menumbuhkan rasa menghormati Memahami pentingnya saling menghormati dalam mempromosikan pertukaran budaya 8, 9, 10, 11,
terhadap keanekaragaman budaya dan kolaborasi dalam dunia yang saling terhubung serta menunjukkannya dalam 12, 13, 14
perilaku.
Aktif membangun masyarakat yang inklusif, adil, Berinisiatif melakukan suatu tindakan berdasarkan identifikasi masalah untuk 10, 11, 12,
dan berkelanjutan mempromosikan keadilan, keamanan ekonomi, menopang ekologi dan demokrasi 13
sambil menghindari kerugian jangka panjang terhadap manusia, alam ataupun
Mengidentifikasi, mengklarifikasi, Mengumpulkan, Mengidentifikasi, mengklarifikasi, Secara kritis mengklarifikasi Secara kritis mengklarifikasi
dan mengolah informasi dan mengklasifikasikan, dan menganalisis informasi yang serta menganalisis gagasan dan serta menganalisis gagasan dan
gagasan membandingkan, dan memilih relevan serta memprioritaskan informasi yang kompleks dan informasi yang kompleks dan
informasi dari berbagai sumber, beberapa gagasan tertentu. abstrak dari berbagai sumber. abstrak dari berbagai sumber.
serta memperjelas informasi Memprioritaskan suatu Memprioritaskan suatu
dengan bimbingan orang gagasan yang paling relevan gagasan yang paling relevan
dewasa. dari hasil klarifikasi dan dari hasil klarifikasi dan
analisis. analisis.
Menganalisis dan mengevaluasi Menjelaskan alasan yang Membuktikan penalaran Menganalisis dan mengevaluasi Menghasilkan narasi berupa
Mengambil keputusan
penalaran relevan dan akurat dalam dengan berbagai argumen penalaran yang digunakannya artikel / jurnal
berdasarkan / karya
hasil ilmiah
analisis dan
penyelesaian masalah dan dalam mengambil suatu dalam menemukan dan mencari dari gagasan
evaluasi tersebut.
yang telah melalui tahap
pengambilan keputusan simpulan atau keputusan. solusi serta mengambil uji coba, mendapat umpan
keputusan. balik dari berbagai ahli, dan
melakukan pengembangan terus
Merefleksi dan Memberikan alasan dari hal Menjelaskan asumsi yang Menjelaskan alasan untuk Menjelaskan alasan disertai data
menerus.
mengevaluasi pemikirannya yang dipikirkan, serta digunakan, menyadari mendukung pemikirannya dan faktual dari berbagai sumber
sendiri menyadari kemungkinan adanya kecenderungan dan memikirkan pandangan yang yang kredibel untuk mendukung
bias pada pemikirannya sendiri konsekuensi bias pada mungkin berlawanan dengan pemikirannya sekaligus
pemikirannya, serta berusaha pemikirannya dan mengubah menganalisis dan menerima
mempertimbangkan perspektif pemikirannya jika pandangan yang mungkin
yang berbeda. diperlukan. berlawanan dengan pemikirannya.
Mengubah pemikirannya jika
diperlukan.
Perkembangan Sub-elemen
Antarfase Berkebinekaan Global
Mendalami budaya dan Mengidentifikasi dan Menjelaskan perubahan budaya seiring Menganalisis pengaruh keanggotaan Menginternalisasi identitas
identitas budaya mendeskripsikan keragaman waktu dan sesuai konteks, baik dalam kelompok lokal, regional, nasional, dan diri sebagai bagian dari
budaya di sekitarnya; serta skala lokal, regional, dan nasional. global terhadap pembentukan identitas, budaya kemudian
menjelaskan peran budaya dan Menjelaskan identitas diri yang termasuk identitas dirinya. Mulai mengeksternalisasi kapasitas
Bahasa dalam membentuk terbentuk dari budaya bangsa. menginternalisasi identitas diri sebagai diri yang dimiliki sebagai
identitas dirinya. bagian dari budaya bangsa. upaya melestarikan budaya
bangsa
Mengeksplorasi dan Mendeskripsikan dan Memahami dinamika budaya yang Menganalisis dinamika budaya yang Menemukan hubungan sebab
membandingkan membandingkan pengetahuan, mencakup pemahaman, kepercayaan, mencakup pemahaman, kepercayaan, dan akibat dari hasil analisis
pengetahuan budaya, kepercayaan, dan praktik dari dan praktik keseharian dalam konteks praktik keseharian dalam rentang waktu dinamika budaya yang
kepercayaan, serta berbagai kelompok budaya. personal dan sosial. yang panjang dan konteks yang luas. kompleks dalam rentang
praktiknya waktu yang panjang dan
konteks yang luas,
menemukan
kemudian pola berulang
yang terjadi.
Menumbuhkan rasa Mengidentifikasi peluang dan Memahami pentingnya melestarikan Memahami pentingnya saling Mampu mengelola perbedaan
menghormati terhadap tantangan yang muncul dari dan merayakan tradisi budaya untuk menghormati dalam mempromosikan secara koknstruktif sehingga
keanekaragaman budaya keragaman budaya di Indonesia. mengembangkan identitas pribadi, pertukaran budaya dan kolaborasi dalam dapat beradaptasi di tengah
sosial, dan bangsa Indonesia serta dunia yang saling terhubung serta perbedaan dan melakukan
mulai berupaya melestarikan budaya menunjukkannya dalam perilaku. advokasi dalam rangka
dalam kehidupan sehari-hari. mewujudkan toleransi budaya
multikultural
Perkembangan Sub-elemen
Antarfase Berkebinekaan Global
Aktif membangun Membandingkan beberapa Mengidentifikasi masalah yang ada di Berinisiatif melakukan suatu tindakan Berinisiatif melakukan
masyarakat yang inklusif, tindakan dan praktik perbaikan sekitarnya sebagai akibat dari pilihan berdasarkan identifikasi masalah untuk berbagai tindakan strategis
adil, dan berkelanjutan lingkungan sekolah yang yang dilakukan oleh manusia, serta mempromosikan keadilan, keamanan dalam jangka waktu panjang
inklusif, adil, dan dampak masalah tersebut terhadap ekonomi, menopang ekologi dan dan terukur berdasarkan
berkelanjutan, dengan sistem ekonomi, sosial dan demokrasi sambil menghindari identifikasi masalah untuk
mempertimbangkan dampaknya lingkungan, serta mencari solusi kerugian jangka panjang terhadap mempromosikan keadilan,
secara jangka panjang terhadap yang memperhatikan prinsip-prinsip manusia, alam ataupun masyarakat. keamanan ekonomi,
manusia, alam, dan masyarakat keadilan terhadap manusia, alam dan menopang ekologi dan
masyarakat demokrasi sambil
menghindari kerugian
jangka panjang terhadap
Perkembangan Sub-elemen manusia, alam ataupun
Antarfase Kreatif masyarakat.
Memiliki keluwesan berpikir Menghasilkan solusi alternatif Menghasilkan solusi alternatif Bereksperimen dengan Memodifikasi gagasan sesuai
dalam mencari alternatif dengan mengadaptasi berbagai dengan mengadaptasi berbagai berbagai pilihan secara kreatif dengan perubahan situasi dan
solusi permasalahan gagasan dan umpan balik gagasan dan umpan balik untuk memodifikasi gagasan umpan balik yang diterima,
untuk menghadapi situasi untuk menghadapi situasi sesuai dengan perubahan kemudian melakukan siklus
dan permasalahan dan permasalahan situasi. pengembangan eksperimen
secara terus menerus.
Relevansi projek Statistik kebudayaan tahun 2017 mencatat bahwa jumlah kesenian yang akan punah
ini bagi sekolah mencapai angka 143, terdiri atas seni rupa, seni musik, seni teater, seni tari, sastra dan
dan semua guru kesenian lainnya. Di sisi lain, statistik kebudayaan tahun 2018 juga mencatat ada 34
mata pelajaran bahasa daerah yang akan punah. Hal ini penting untuk jadi perhatian kita bersama
karena beberapa ragam seni dan bahasa daerah merupakan hasil akumulasi pengetahuan
lokal masyarakat Indonesia dalam jangka waktu yang panjang. Belum lagi ditambah
beberapa budaya lokal tersebut mengandung makna mendalam untuk menjaga
keberlanjutan sumber daya alam dan sumber daya lokal dengan mencerminkan relasi
antar manusia, relasi manusia dengan Tuhan, dan relasi manusia dengan semesta. Nilai-
nilai pengetahuan lokal yang terwujud dalam berbagai bentuk budaya lokal ini penting
untuk terus digaungkan dan diwariskan pada generasi selanjutnya agar tetap lestari.
Sejalan dengan hal tersebut, sekolah sebagai salah satu institusi budaya memiliki peran
untuk ambil bagian dari upaya pelestarian budaya lokal yang kini keadaannya semakin
terancam dari waktu ke waktu. Selain itu, sekolah yang dapat memberikan pengalaman
akan keberagaman budaya yang dibutuhkan, diikuti dengan refleksi pada tahapannya
akan membentuk masukan dan pengalaman positif dari keberagaman itu sendiri. Di
mana hal ini akan menghasilkan peserta didik yang mampu mengelola perbedaan secara
konstruktif, beradaptasi dengan baik, membangun sinergi atas perbedaan sehingga
sekolah dapat mendorong peserta didik lebih mudah dan siap menjadi bagian dari
masyarakat global.
Penggunaan berada di sekolah penggerak untuk melaksanakan Projek Penguatan Profil Pelajar
Perangkat Ajar Pancasila yang mengusung tema Kearifan Lokal. Di dalam perangkat ajar untuk projek
Projek ini “Menelusur Warisan Masa Lampau” ini, ada 17 (enam belas) aktivitas yang saling
berkaitan. Tim Penyusun menyarankan agar projek ini dilakukan pada semester pertama
kelas XI dikarenakan aktivitas yang ditawarkan disusun dengan sedemikian rupa agar
peserta didik tidak hanya mengetahui isu kearifan lokal secara teori saja, tetapi juga bisa
mengkritisi fungsi kearifan lokal tersebut dan kaitannya dengan masalah sumber daya
alam atau sumber daya lokal yang terjadi saat ini. Waktu yang direkomendasikan untuk
pelaksanaan projek ini adalah 1 (satu) semester, dengan total kurang lebih 62 JP.
Sebaiknya ada jeda waktu antar aktivitas agar di satu sisi para guru mempunyai waktu
yang cukup untuk melakukan persiapan materi untuk memantik diskusi dan refleksi
peserta didik. peserta didik juga mempunyai waktu untuk berpikir, berefleksi, dan
menjalankan masing-masing aktivitas dengan baik.
Namun demikian, tim penyusun memahami bahwa kondisi tiap sekolah berbeda-beda.
Oleh karena itu, guru dan kepala sekolah mempunyai kebebasan dan kewenangan untuk
menyesuaikan jumlah aktivitas, alokasi waktu per aktivitas, dan apakah semua aktivitas
diselesaikan dalam waktu singkat atau disebar selama satu semester/satu tahun ajar.
Materi ataupun rancangan aktivitas juga bisa disesuaikan agar projek bisa berjalan
efektif dan efisien sesuai dengan kebutuhan peserta didik dan kondisi sekolah juga
kondisi daerah tempat sekolah berdiri. Kami juga akan memberikan saran praktis dan
alternatif pelaksanaan beberapa aktivitas, serta rekomendasi aktivitas pengayaan, jika
diperlukan.
MENELUSUR
WARISAN
MASA
LAMPAU
TEMUKAN
Persiapan
1. Guru membekali diri dengan pengetahuan akan definisi dan
berbagai bentuk kearifan lokal yang memiliki hubungan Bahan Untuk Guru:
Pelaksanaan
“Apa itu Pengetahuan Lokal?”
https://
Pengantar 1. Guru mengawali projek dengan meminta peserta didik untuk www.youtube.com/watch?v=4asJ
hKcvx_Y
menuliskan pepatah / peribahasa / nasihat-nasihat orang tua
Materi atau orang dewasa yang masih diingat sampai saat ini.
2. Setelah peserta didik selesai menulis, guru bersama Objektif:
Kearifan dengan peserta didik membahas hasil tulisan peserta - Sebagai pengantar, peserta
didik tertarik untuk
Lokal didik dan menanyakan jika ada peserta didik lain yang
menuliskan hal serupa. masuk ke dalam topik
3. Guru menggali lebih dalam apakah peserta didik tahu arti dari kearifan lokal
pepatah / peribahasa / nasihat-nasihat tersebut. Kemudian guru - peserta didik mengenal
memberi pengantar bahwa pepatah / peribahasa / nasihat- salah satu kearifan
nasihat merupakan salah satu bentuk kearifan lokal. lokal yang ada
4. Setelah itu, guru bertanya kepada peserta didik tentang
Waktu: 90 Menit pengertian dan bentuk kearifan lokal yang diketahui.
/ 2 JP Beberapa pertanyaan pemantik yang bisa dipakai:
Bahan: Materi a. Apa yang terlintas di pikiranmu ketika mendengar
Video, kata kearifan lokal?
b. Menurutmu, apa itu kearifan lokal? Seperti
Proyektor, Tips:
apa bentuknya?
Laptop c. Kearifan lokal apa yang kamu ketahui? Berasal Jika peserta didik tidak tahu akan
Peran Guru: dari daerah mana kearifan lokal tersebut? berbagai bentuk kearifan lokal,
Narasumber dan d. Bagaimana kamu bisa mengetahui bentuk kearifan guru dapat memberikan beberapa
lokal tersebut? Apakah kamu tahu atau pernah contoh dari bahan bacaan di atas
Fasilitator atau mencari bentuk kearifan lokal
mencari tahu makna dibalik kearifan lokal tersebut?
Tugas yang ada di wilayah masing-
Peserta didik diminta untuk mencari tahu salah satu bentuk kearifan masing yang memiliki hubungan
lokal “Randai” di Sumatera Barat dari berbagai sumber dengan keberlanjutan sumber
daya alam.
Persiapan Bahan Untuk Guru:
2. 1. Guru membekali diri dengan pengetahuan akan salah satu
bentuk kearifan lokal: “Randai” dan bagaimana dampaknya
“Tari Randai” https://
www.youtube.com/watch?v=VzM0L
terhadap Sumatera Barat
Bentuk 0KEW88
3.
yang akan dimainkan, kartu ini tidak boleh diketahui
oleh kelompok lain
Peserta didik diberi waktu + 15 menit untuk
KELOMPO KELOMPO
mempersiapkan kelompok untuk memainkan peran
kelompok yang didapat. peserta didik dibebaskan untuk K K ROCK
mengekspresikan peran dengan mengatur gaya rambut, KELOMPOK KELOMPOK
4.
gaya berpakaian, tarian, atau nyanyian yang menunjukkan
ciri khas dari peran tersebut Setelah waktu persiapan
DANGDUT
TALEMPONG REBANA
selesai, setiap kelompok menampilkan peran mereka di
depan kelas. Setelah selesai, kelompok lain menebak
peran apa yang baru saja dimainkan disertai dengan
5. alasannya
Setelah seluruh kelompok tampil, guru bersama peserta
didik mengapresiasi seluruh penampilan dengan tepuk
tangan bersama
Hal yang perlu
Ketikadiperhatikan:
kelompok lain menebak peran kelompok yang KELOMPO
K JAZZ
tampil beserta alasannya, guru sebagai fasilitator
1. bertanya kembali apakah betul alasan yang diberikan
sudah pasti menjadi ciri
tertentu, misal:
khas / identitas kelompok
KELOMPOK ROCK KELOMPOK
a. “Apa benar jika gaya mengangguk-anggukkan
kepala mengikuti instrumen musik sembari
menjulurkan lidah sudah pasti kelompok rock?”
RABAB
b. Ada tidak orang yang menikmati musik dengan
mengangguk-anggukkan kepala sambil
menjulurkan lidah tapi bukan kelompok rock?
c. Apakah semua anggota kelompok rock selalu
menganggukkan kepala dan menjulurkan
lidah?
KELOMPO
K KPOP
d. Bagaimana tanggapan kelompok lain?
2. Guru menutup kegiatan dengan penguatan bahwa
prasangka bisa terbentuk dari ciri khas / citra yang
dibawakan. Untuk itu, demi menghindari diri dari
prasangka atau bias, yang perlu dilakukan adalah
menanyakan langsung dari sumbernya bukan menciptakan
asumsi atau prasangka.
Siapakah Aku?
kemampuan
hal yang tidak aku
yang
suka
dimiliki
nama
hobi sifat
kemampuan yang
ingin dikembangkan hal yang aku
suka
(gambar diri)
agama
suku
tinggi badan
Hindu
Suku Sasak
Perempuan
Sekitarku untuk pergi ke area luar sekolah untuk merasakan tantangan Tips:
atau masalah yang terjadi di lingkungan sekitar sekolah Ketika melakukan pengamatan di
dengan menggunakan inderanya. luar sekolah ajak peserta didik
Waktu: 90 4. Peserta didik diminta untuk mendokumentasikan tantangan untuk fokus pada inderanya,
menit atau masalah yang dirasakan. misalnya: saat ingin fokus pada
/ 2 JP 5. Setelah selesai, seluruh peserta didik kembali ke kelas, indera pendengaran, tutuplah
Bahan: Alat melengkapi catatan lembar kerja, lalu perwakilan tiap mata dan fokus pada apa yang
kelompok diminta untuk menceritakan masalah yang paling terdengar. Minta teman
tulis, gawai dirasa meresahkan. kelompok untuk menemani
Peran Guru: 6. Guru mengingatkan peserta didik untuk menyimpan lembar proses ini agar tidak
Pendamping dan kerja tersebut agar dapat dipakai pada kegiatan berikutnya. membahayakan diri di jalan
Fasilitator sekitar sekolah
Tantangan di
Sekitarku
Identitas Diri dan
Kelompok
jargon
PERILAKU ATAU KEJADIAN
MENGAPA
(makna / asal muasal
nilai religi
dari bentuk kearifan pengelolaan sumber daya nilai relasi manusia dengan
lokal yang ditemui) alam semesta
filosofi
nilai gotong royong
nilai relasi manusia dengan Tuhan
nilai ekonomi
kesehatan masyarakat
nilai relasi dengan sesama
manusia
pengelolaan sumber daya
lokal KEPERCAYAAN, NILAI DAN POLA PIKIR BERULANG
TRADISI BATAGAK
APA GALA
Contoh
(bentuk kearifan lokal
yang ditemui) Dalam tradisi Minangkabau, jelas
pemerhati adat dan budaya Minangkabau
Batagak Gala merupakan rangkaian
Ahmad Kusasi, kegiatan ini merupakan
kegiatan pengukuhan penghulu Suku .
bagian dari pasambahan Batagak Pangulu,
Sembari duduk bersila mengelilingi
yakni penghormatan yang diberikan
seluruh sudut rumah seluruh sudut
kepada tetua,
“Di sela kegiatan, warisanpetinggi
tradisi adat
rumah, anggota suku dengan khidmat Praktik konservasi
mengikuti prosesi pengukuhan makan bajamba tak lupa
disuguhkan. Aroma makanan turut tradisional
penghulu secara adat. Dalam skala
menggugah semangat para tetua
nasional, proses ini adalah bagian dari
adat. Aroma ini mengingatkan pada PERILAKU ATAU KEJADIAN
warisan yang telah masuk ke tahap
keelokan warisan leluhur tentang
pencatatan sebagai warisan budaya tak
kebersamaan dalam memadu
benda Indonesia. mufakat melalui musyawarah.
MENGAPA "Momen ini terbilang istimewa
(makna / asal muasal karena para tetua adat duduk
dari bentuk kearifan membaur dengan anggota suku
Pelestarian warisan
lokal yang ditemui) budaya nasional
TRADISI BATAGAK
GALA
Kartu ini
Kartu ini diberikan
diberikan ketika Tugas:
Kartu ini ketika ada mimpi Guru meminta peserta didik
kelompok
diberikan jika yang beresonansi
ada mimpi / positif pada
penanggap ingin untuk melakukan refleksi pada
memberikan lembar “Sungai Rasa”
kondisi yang mirip kelompok penanggap
argumen kritis
atau beririsan namun tidak
dan membangun
dengan kelompok tertuang dalam
terhadap cerita
penanggap mimpi mereka
mimpi yang
disampaikan
Menelusur Warisan
Masa Lampau
SUNGAI RASA
Sesi Berbagi
Waktu: 90 menit
Anjani:
/ 2 JP - jago biologi dan kimia
Bahan: Alat - bermain gitar, membuat kopi dengan teknik manual brew
KELOMPOK
POTENSI
tulis, lembar - Hobi bermain basket, baca komik, mencoba rasa kopi
kerja kegiatan dari berbagai daerah
Fahrani:
2: “Identitas - Jago gambar dan melukis
Diri dan Edo:
Sosial”, lembar - Suka mengulik data dan fakta seru
kerja Peran
Guru: Fasilitator
Objektif:
Persiapan
11. 1. Guru mempersiapkan bentuk-bentuk aksi yang dapat
dilakukan oleh peserta didik, misalnya merancang drama
- peserta didik mampu
menyadari/menentukan
aksi apa yang paling
Lestari pertunjukan, poster, membuat lagu, membuat video, mungkin ia lakukan saat
Budaya membuat galeri foto, membuat komik, atau membuat produk ini dengan melihat
potensi diri dan kelompok
Lokalku: Pelaksanaan (aksi tersebut mendukung
Menentukan harapan/kondisi idealnya
1. Guru menceritakan bentuk-bentuk aksi atau advokasi terwujud)
Bentuk
yang pernah dilakukan pemuda di Indonesia ataupun
Aksi dunia
Referensi:
Waktu: 90 2. Guru meminta peserta didik untuk mengumpulkan ide aksi
sebanyak-banyaknya dalam upaya melestarikan kearifan lokal Melati dan Isabel Wijsen:
Menit dengan cara yang paling mungkin ia lakukan berdasarkan menggagas gerakan Selamat
/ 2 JP kemampuan kelompok Tinggal Kantong Plastik (Bye Bye
Bahan: Alat tulis Plastic Bags) pada 2013
Peran Guru: 3. Peserta didik melakukan voting terhadap ide-ide yang http://www.byebyeplasticbags.org/te
dihasilkan dan memilih 1-2 ide aksi yang paling mungkin
Narasumber dan diwujudkan dalam 1 bulan ke depan am/
Fasilitator
Greta Thunberg memulai
aktivismenya seorang diri
dengan melakukan aksi protes
di depan gedung parlemen
Swedia.
Daffa Farros Oktoviarto, anak
kecil yang menghadang pemotor
yang melintas di trotoar.
Pelaksanaan Tips untuk Guru:
12. 1. Guru mengajak peserta didik untuk mempersiapkan
aksi pelestarian budaya lokal dengan
- Guru dapat menghadirkan
narasumber terkait atau
memberikan kontak
Lestari mempertimbangkan: narasumber (atas
a. Bahan atau alat yang diperlukan (jika ada)
Budaya persetujuan narasumber)
jika peserta didik
b. Rancangan strategi aksi pelestarian kebudayaan
Lokalku: lokal
membutuhkan materi
lebih terkait bentuk
Persiapan c. Lama waktu yang dibutuhkan kearifan lokal yang ingin
2. Peserta didik diajak untuk membuat kesepakatan akan digaungkan.
Aksi rancangan tahapan pengerjaan dan timeline aksi
Waktu: 90 Tugas
menit Peserta didik mengerjakan persiapan aksi pelestarian budaya lokal
/ 2 JP secara mandiri dengan teman kelompok, guru bertugas mengecek laju
aksi peserta didik.
Peran Guru:
Fasilitator dan
Monitor
Kemajuan Aksi
Poin Penilaian Simulasi (Asesmen Formatif) :
1. Kejelasan Ide
Pelaksanaan - Menceritakan informasi, temuan, dan argumen
Simulasi 3.
(terlampir contoh umpan balik)
Guru sebagai moderator dapat meminta
3. Gestur dan Penampilan
- Menjaga kontak mata dengan pendengar,
- Menjaga gestur dengan baik
Aksi setiap kelompok untuk memberikan - Percaya diri
-Baju rapi
umpan balik dari simulasi yang dilakukan
4. Penyampaian
Waktu: 90 4. Guru menegaskan kembali bentuk dan - Bicara jelas, tidak terlalu cepat/lambat, dengan
Menit fungsi kearifan lokal yang ingin suara lantang, intonasi yang menarik pendengar,
jarang menggunakan “err”, “emm”
dilestarikan
/ 2 JP -Menggunakan bahasa Indonesia yang baik
5. Kelengkapan Simulasi
Bahan: Menggunakan media pelengkap untuk mempermudah atau
Tugas:
Peran Guru: Guru meminta peserta didik
memperkuat informasi / pemahaman serta menarik
6. pendengar Respon Pertanyaan Pendengar
Fasilitator dan untuk melakukan refleksi pada - Bisa menanggapi pertanyaan dengan jelas dan
Moderator lembar “Sungai Rasa” lengkap.
- Mengkonfirmasi pertanyaan dari peserta,
mengakui kalau tidak tahu, atau menjelaskan
7. bagaimana akan mencari jawabannya.
Partisipasi dalam presentasi kelompok
- Semua anggota berkontribusi dengan waktu/materi
yang proporsional
- Semua anggota bisa menjawab pertanyaan
secara keseluruhan, tidak hanya bagian
tertentu saja.
Identifikasi Potensi SUNGAI RASA
Diri dan
Kelompok
1. Ceritakan bagaimana perasaanmu
di tiap kelokan sungai.
2. Hal apa yang membantu dan
menghambat kamu selama proses
mengarungi sungai belajar ini? Apa
Persiapan Aksi
yang kamu lakukan ketika
menemui hambatan tersebut?
3. Hal baru apa yang kamu dapatkan?
4. Di bagian mana yang paling mudah
dan paling menantang untukmu?
5. Apa harapanmu pada perjalanan
Menentukan Bentuk Aksi selanjutnya?
Simulasi Aksi
Perencanaan Masih berupa curah pendapat Perencanaan memiliki tujuan Perencanaan yang jelas: tujuan Perencanaan yang jelas dan
dan ide-ide aksi yang belum yang jelas dan lini masa yang matang: tujuan, tahapan-
beraturan realistis tahapan penting (milestones)
serta lini masa yang realistis
Pelaksanaan Siswa melaksanakan Siswa mengidentifikasi satu jalur Siswa mengidentifikasi satu jalur Siswa mengidentifikasi jalur
aktivitas-aktivitas secara sporadis untuk menjalankan rencana. untuk menjalankan rencana. yang berbeda untuk
Mereka dapat melaksanakan Mereka dapat melaksanakan menjalankan rencana. Mereka
proses r untut dan meminta rencana dengan proses yang dapat melaksanakan rencana
bantuan pada pihak- pihak yang terkoordinasi dengan roses yang
sesuai terkoordinasi, bervariasi dan
bekerja secara adaptif
Ketepatan Sasaran Masih dalam tahapan Solusi/aksi yang ditawarkan Solusi/ aksi yang ditawarkan Solusi/aksi yang ditawarkan
identifikasi faktor yang berupa ide yang masih di menyasar faktor-faktor yang terkait menyasar inti permasalahan,
menyebabkan permasalahan permukaan permasalahan dengan permasalahan dan realistis dan memberikan
dan akibat yang ditimbulkan dan/atau kurang realistis memberikan dampak positif dampak yang berkesinambungan
sementara
Mengidentifikasi, Mengumpulkan, Mengidentifikasi, mengklarifikasi, Secara kritis mengklarifikasi serta Secara kritis mengklarifikasi
mengklarifikasi, dan mengklasifikasikan, dan menganalisis informasi yang menganalisis gagasan dan serta menganalisis gagasan dan
mengolah informasi membandingkan, dan memilih relevan serta memprioritaskan informasi yang kompleks dan informasi yang kompleks dan
dan gagasan informasi dari berbagai sumber, beberapa gagasan tertentu. abstrak dari berbagai sumber. abstrak dari berbagai sumber.
serta memperjelas informasi Memprioritaskan suatu gagasan Memprioritaskan suatu
dengan bimbingan orang yang paling relevan dari hasil gagasan yang paling relevan
Menganalisis dan Menjelaskan alasan yang relevan Membuktikan penalaran dengan Menganalisis dan mengevaluasi Mengambil keputusan berdasarkan
mengevaluasi penalaran dan akurat dalam penyelesaian berbagai argumen dalam penalaran yang digunakannya dalam hasil analisis dan evaluasi yang
masalah dan pengambilan mengambil suatu simpulan atau menemukan dan mencari solusi telah melalui tahap uji coba,
keputusan keputusan. serta mengambil keputusan. mendapat umpan balik dari
berbagai ahli, dan melakukan
pengembangan terus menerus.
Merefleksi dan Memberikan alasan dari hal Menjelaskan asumsi yang Menjelaskan alasan untuk Menjelaskan alasan disertai data
mengevaluasi yang dipikirkan, serta digunakan, menyadari mendukung pemikirannya dan faktual dari berbagai sumber yang
pemikirannya sendiri menyadari kemungkinan adanya kecenderungan dan konsekuensi memikirkan pandangan yang kredibel untuk mendukung
bias pada pemikirannya sendiri bias pada pemikirannya, serta mungkin berlawanan dengan pemikirannya sekaligus menganalisis
berusaha mempertimbangkan pemikirannya dan mengubah dan menerima pandangan yang
perspektif yang berbeda. pemikirannya jika diperlukan. mungkin berlawanan dengan
pemikirannya. Mengubah
pemikirannya jika diperlukan.
Mendalami budaya Mengidentifikasi dan Menjelaskan perubahan budaya Menganalisis pengaruh keanggotaan Menginternalisasi identitas diri
dan identitas budaya mendeskripsikan keragaman budaya seiring waktu dan sesuai konteks, kelompok lokal, regional, nasional, dan sebagai bagian dari budaya
di sekitarnya; serta menjelaskan baik dalam skala lokal, regional, global terhadap pembentukan kemudian mengeksternalisasi
peran budaya dan Bahasa dalam dan nasional. Menjelaskan identitas, termasuk identitas dirinya. kapasitas diri yang dimiliki sebagai
membentuk identitas dirinya. identitas diri yang terbentuk dari Mulai menginternalisasi identitas diri upaya melestarikan budaya bangsa
budaya bangsa. sebagai bagian dari budaya bangsa.
Mengeksplorasi dan Mendeskripsikan dan Memahami dinamika budaya yang Menganalisis dinamika budaya yang Menemukan hubungan sebab akibat
membandingkan membandingkan pengetahuan, mencakup pemahaman, mencakup pemahaman, kepercayaan, dari hasil analisis dinamika budaya
pengetahuan budaya, kepercayaan, dan praktik kepercayaan, dan praktik dan praktik keseharian dalam yang kompleks dalam rentang
kepercayaan, serta dari berbagai kelompok keseharian dalam konteks personal rentang waktu yang panjang dan waktu yang panjang dan konteks
praktiknya budaya. dan sosial. konteks yang luas. yang luas, kemudian menemukan
pola berulang yang terjadi.
Aktif membangun Membandingkan beberapa Mengidentifikasi masalah yang ada di Berinisiatif melakukan suatu tindakan Berinisiatif melakukan
masyarakat yang inklusif, tindakan dan praktik perbaikan sekitarnya sebagai akibat dari pilihan berdasarkan identifikasi masalah untuk berbagai tindakan strategis
adil, dan berkelanjutan lingkungan sekolah yang yang dilakukan oleh manusia, serta mempromosikan keadilan, keamanan dalam jangka waktu panjang
inklusif, adil, dan dampak masalah tersebut terhadap ekonomi, menopang ekologi dan dan terukur berdasarkan
berkelanjutan, dengan sistem ekonomi, sosial dan demokrasi sambil menghindari identifikasi masalah untuk
mempertimbangkan dampaknya lingkungan, serta mencari solusi kerugian jangka panjang terhadap mempromosikan keadilan,
secara jangka panjang terhadap yang memperhatikan prinsip-prinsip manusia, alam ataupun masyarakat. keamanan ekonomi,
manusia, alam, dan masyarakat keadilan terhadap manusia, alam dan menopang ekologi dan
masyarakat demokrasi sambil
menghindari kerugian
jangka panjang terhadap
manusia, alam ataupun
masyarakat.
Memiliki keluwesan Menghasilkan solusi alternatif Menghasilkan solusi alternatif dengan Bereksperimen dengan berbagai pilihan Memodifikasi gagasan sesuai
berpikir dalam dengan mengadaptasi berbagai mengadaptasi berbagai gagasan dan secara kreatif untuk memodifikasi dengan perubahan situasi
mencari alternatif gagasan dan umpan balik umpan balik untuk menghadapi gagasan sesuai dengan perubahan dan umpan balik yang
solusi permasalahan untuk menghadapi situasi situasi dan permasalahan situasi. diterima, kemudian
dan permasalahan melakukan siklus
pengembangan eksperimen
secara terus menerus.
(Diisi oleh pengunjung: pimpinan sekolah, guru, orang tua dan/atau komunitas)
Hal yang sudah berjalan baik Hal yang dapat menjadi pengembangan ke depan
Hal yang sudah berjalan baik Hal yang dapat menjadi pengembangan ke depan
14 April 2021, Desa Budaya Lingga. Kabupaten Karo Ini adalah denah dari Rumah Siwaluh Jabu yang ditempati
Ini adalah Rumah Siwaluh Jabu yang telah berusia 250 8 kepala keluarga, meski tidak dibatasi dinding pada tiap
tahun yang dihuni oleh 8 kepala keluarga yang hidup ruangan, tetapi setiap penempatan keluarga telah
berdampingan dalam satu atap. Di rumah ini … ditetapkan berdasarkan peran dan fungsinya masing-
masing, misalnya ...
“Budaya itu ada karena dibutuhkan, seorang ahli mengatakan
bahwa budaya itu adalah fungsi survival. Kalau budaya
dikatakan jelek tidak mungkin akan bertahan, jika budaya belum
kelihatan bagusnya maka itu adalah tugas kita karena itu adalah
milik kita, harus lebih positif memandang budaya.”
https://www.youtube.com/watch?v=Pj9J4x_Jado
https://www.youtube.com/watch?v=s5_zs050Ztk https://