Anda di halaman 1dari 13

MENELUSUR TRADISI MASA LAMPAU

Panduan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila


Bagi Guru SMA (Fase E)
Tema: Kearifan Lokal

Penulis: Sosial-Budaya

A. Tujuan, Alur, dan Target Pencapaian Projek


Beberapa bentuk kearifan lokal seperti tradisi, artefak budaya, produk kesenian dan
kerajinan merupakan warisan leluhur yang sangat bernilai. Kearifan lokal ini sudah ada sejak
ribuan tahun dan diciptakan untuk beragam tujuan, di antaranya untuk menjaga sumber daya
alam dan sumber daya lokal. Namun, generasi yang hidup di masa sekarang umumnya
kurang memahami makna kearifan lokal ini sehingga tantangan yang terjadi di masa sekarang
terkait sumber daya alam dan sumber daya lokal seolah datang begitu saja tanpa ancang-
ancang. Padahal beberapa nilai kearifan lokal sendiri memiliki potensi untuk mencegah
masalah yang ada terjadi (preventif).
Projek ini dimulai dengan tahap temukan, peserta didik diajak untuk mengenali
bentuk dan fungsi kearifan lokal yang ada di beberapa daerah di Indonesia. Setelah itu,
kegiatan dilanjutkan dengan menemukan hubungan antara identitas diri, identitas budayanya,
dan belajar untuk memahami bahwa identitas adalah sebuah konsepsi yang dinamis dan
selalu berubah. Berangkat dari pemahaman tentang identitas ini, peserta didik membongkar
asumsinya terhadap identitas budaya yang ada di wilayahnya maupun budaya orang lain.
Dengan demikian, diharapkan peserta didik dapat menumbuhkan apresiasi terhadap budaya
dan kearifan lokal sebuah kelompok masyarakat. Tahap ini ditutup dengan menemukan
masalah atau tantangan yang terjadi di sekitarnya yang memiliki kait dengan sumber daya
alam atau sumber daya lokal.
Setelah itu projek dilanjutkan dengan tahap bayangkan, dimana pada tahap ini peserta
didik diajak untuk melihat langsung bagaimana bentuk kearifan lokal yang ada di
wilayahnya. Dari sini peserta didik diminta untuk mengkritisi hubungan antara bentuk
kearifan lokal yang ditemukan dan fungsinya bagi masyarakat. Tahap ini diakhiri dengan
membayangkan kondisi impian yang peserta didik harapkan terjadi pada lingkungannya dan
kearifan lokal yang ada di wilayahnya.
Projek dilanjutkan dengan tahap lakukan yang bertujuan mempersiapkan peserta didik
untuk menggaungkan kearifan lokal yang ditemui dan bermakna bagi peserta didik sesuai
dengan kemampuan dan keterampilan yang ia miliki. Lalu, projek diakhiri dengan tahap
bagikan, di mana seluruh peserta didik membagikan pengetahuannya akan kearifan lokal
kepada warga sekolah, guru, dan perwakilan masyarakat.
Melalui projek ini, peserta didik diharapkan telah mengembangkan tiga dimensi Profil
Pelajar Pancasila, yaitu Bernalar Kritis, Berkebinekaan Global, dan Kreatif yang akan
dijabarkan pada halaman berikutnya.

B. Tahapan dalam projek “Menelusur Warisan Masa Lampau”

 
Tahap Temukan: Mengenali dan membangun kesadaran murid terhadap pengetahuan lokal

1 2 3 4 5
Pengantar Materi Bentuk dan Fungsi Pengaruh Identitas Identitas Diri Tantangan di
Kearifan Lokal Kearifan Lokal Kelompok pada dan Kelompok Sekitarku
Identitas Diri

Tahap Bayangkan: Menggali bentuk-bentuk kearifan lokal yang ada di wilayah masing-masing

6 7 8 9  
Menelusur Warisan Benang Merah Kondisi Impian Sesi Berbagi
Masa Lampau Keberlanjutan

Tahap Lakukan: Mewujudkan pelajaran yang mereka dapat melalui bentuk aksi pelestarian budaya
lokal yang paling mungkin dilakukan

10 11 12 13  
Lestari Budaya Lestari Budaya Lestari Budaya Lestari Budaya
Lokalku: Lokalku: Lokalku: Lokalku:
Identifikasi Potensi Menentukan Bentuk Persiapan Aksi Simulasi Aksi
Diri dan Kelompok Aksi

Tahap Bagikan: Menggenapi proses dengan aksi pelestarian budaya lokal serta melakukan evaluasi dan
refleksi

14 15 16 17  
Lestari Budaya Evaluasi Aksi Refleksi Cerita
Lokalku! Perjalanan
Aksiku

C. Dimensi, elemen, dan sub elemen Profil Pelajar Pancasila

  Sub-elemen Profil Target Pencapaian di akhir Fase E Aktivitas


Dimensi Profil Pelajar Pancasila (SMA, Usia 16-18 tahun) pelajar Terkait
Pelajar
Pancasila
Terkait

Bernalar Kritis Mengidentifikasi, Secara kritis mengklarifikasi serta 1, 2, 3, 7,


mengklarifikasi, dan menganalisis gagasan dan 8, 9, 10
mengolah informasi informasi yang kompleks dan
dan gagasan abstrak dari berbagai sumber.
Memprioritaskan suatu gagasan
yang paling relevan dari hasil
klarifikasi dan analisis.

Menganalisis dan Menganalisis dan mengevaluasi 7, 10, 11


mengevaluasi penalaran yang digunakannya
penalaran dalam menemukan dan mencari
solusi serta mengambil keputusan.

Merefleksi dan Menjelaskan alasan untuk 8, 9, 10,


mengevaluasi mendukung pemikirannya dan 11, 15,
pemikirannya sendiri memikirkan pandangan yang 16, 17
mungkin berlawanan dengan
pemikirannya dan mengubah
pemikirannya jika diperlukan.

Berkebinekaan Mendalami budaya Menganalisis pengaruh 1, 2, 3, 6,


Global dan identitas budaya keanggotaan kelompok lokal, 7
regional, nasional, dan global
terhadap pembentukan identitas,
termasuk identitas dirinya. Mulai
menginternalisasi identitas diri
sebagai bagian dari budaya
bangsa.

Mengeksplorasi dan Menganalisis dinamika budaya 6, 7


membandingkan yang mencakup pemahaman,
pengetahuan budaya, kepercayaan, dan praktik
kepercayaan, serta keseharian dalam rentang waktu
praktiknya yang panjang dan konteks yang
luas.

Menumbuhkan rasa Memahami pentingnya saling  8, 9, 10,


menghormati terhadap menghormati dalam 11, 12,
keanekaragaman mempromosikan pertukaran 13, 14
budaya budaya dan kolaborasi dalam
dunia yang saling terhubung serta
menunjukkannya dalam perilaku.

Aktif membangun Berinisiatif melakukan suatu 10, 11,


masyarakat yang tindakan berdasarkan identifikasi 12, 13
inklusif, adil, dan masalah untuk mempromosikan
berkelanjutan keadilan, keamanan ekonomi,
menopang ekologi dan demokrasi
sambil menghindari kerugian
jangka panjang terhadap manusia,
alam ataupun masyarakat.

, 13Kreatif Memiliki keluwesan Bereksperimen dengan berbagai 11, 12, 13


berpikir dalam pilihan secara kreatif untuk
mencari alternatif memodifikasi gagasan sesuai
solusi permasalahan dengan perubahan situasi.

D. Perkembangan Sub-elemen Antarfase Bernalar Kritis

  Belum Mulai Berkembang Sangat


  Berkembang Berkembang  Sesuai Berkembang
Harapan

Mengidentifika Mengumpulkan, Mengidentifikasi Secara kritis Secara kritis


si, mengklasifikasik , mengklarifikasi, mengklarifikas mengklarifikas
mengklarifikas an, dan menganalisis i serta i serta
i, dan membandingkan, informasi yang menganalisis menganalisis
mengolah dan memilih relevan serta gagasan dan gagasan dan
informasi dan informasi dari memprioritaskan informasi yang informasi yang
gagasan berbagai sumber, beberapa kompleks dan kompleks dan
serta gagasan tertentu. abstrak dari abstrak dari
memperjelas berbagai berbagai
informasi dengan sumber. sumber.
bimbingan orang Memprioritask Memprioritask
dewasa. an suatu an suatu
gagasan yang gagasan yang
paling relevan paling relevan
dari hasil dari hasil
klarifikasi dan klarifikasi dan
analisis. analisis.
Menghasilkan
narasi berupa
artikel /
jurnal / karya
ilmiah dari
gagasan
tersebut.

Menganalisis Menjelaskan Membuktikan Menganalisis Mengambil


dan alasan yang penalaran dengan dan keputusan
mengevaluasi relevan dan berbagai mengevaluasi berdasarkan
penalaran akurat dalam argumen dalam penalaran yang hasil analisis
penyelesaian mengambil suatu digunakannya dan evaluasi
masalah dan simpulan atau dalam yang telah
pengambilan keputusan. menemukan melalui tahap
keputusan dan mencari uji coba,
solusi serta mendapat
mengambil umpan balik
keputusan. dari berbagai
ahli, dan
melakukan
pengembangan
terus menerus.

Merefleksi dan Memberikan Menjelaskan Menjelaskan Menjelaskan


mengevaluasi alasan dari hal asumsi yang alasan untuk alasan disertai
pemikirannya yang dipikirkan, digunakan, mendukung data faktual
sendiri serta menyadari menyadari pemikirannya dari berbagai
kemungkinan kecenderungan dan sumber yang
adanya bias pada dan konsekuensi memikirkan kredibel untuk
pemikirannya bias pada pandangan mendukung
sendiri pemikirannya, yang mungkin pemikirannya
serta berusaha berlawanan sekaligus
mempertimbangk dengan menganalisis
an perspektif pemikirannya dan menerima
yang berbeda. dan mengubah pandangan
pemikirannya yang mungkin
jika berlawanan
diperlukan. dengan
pemikirannya.
Mengubah
pemikirannya
jika
diperlukan.

E. Perkembangan Sub-elemen Antarfase Berkebinekaan Global

  Belum Mulai Berkembang Sangat


  Berkembang Berkembang  Sesuai Harapan Berkembang

Mendalami Mengidentifika Menjelaskan Menganalisis Menginternalisas


tradisi budaya si dan perubahan pengaruh i identitas diri
dan identitas mendeskripsika budaya seiring keanggotaan sebagai bagian
budaya n keragaman waktu dan kelompok lokal, dari budaya
budaya dan sesuai konteks, regional, kemudian
tradisi di baik dalam nasional, dan mengeksternalisa
sekitarnya; skala lokal, global terhadap si kapasitas diri
serta regional, dan pembentukan yang dimiliki
menjelaskan nasional. identitas, sebagai upaya
peran budaya Menjelaskan termasuk melestarikan
dan Bahasa identitas diri identitas budaya bangsa
dalam yang terbentuk dirinya. Mulai
membentuk dari budaya menginternalisa
identitas bangsa. si identitas diri
dirinya. sebagai bagian
dari budaya
bangsa.

Mengeksploras Mendeskripsika Memahami Menganalisis Menemukan


i dan n dan dinamika dinamika hubungan sebab
membandingka membandingka budaya yang budaya yang akibat dari hasil
n pengetahuan n pengetahuan, mencakup mencakup analisis dinamika
budaya, kepercayaan, pemahaman, pemahaman, budaya yang
kepercayaan, dan praktik dari kepercayaan, kepercayaan, kompleks dalam
serta berbagai dan praktik dan praktik rentang waktu
praktiknya kelompok keseharian keseharian yang panjang dan
budaya. dalam konteks dalam rentang konteks yang
personal dan waktu yang luas, kemudian
sosial. panjang dan menemukan 
konteks yang pola berulang
luas. yang terjadi. 

Menumbuhkan Mengidentifika Memahami Memahami Mampu


rasa si peluang dan pentingnya pentingnya mengelola
menghormati tantangan yang melestarikan saling perbedaan secara
terhadap muncul dari dan merayakan menghormati koknstruktif
keanekaragama keragaman tradisi budaya dalam sehingga dapat
n budaya budaya di untuk mempromosika beradaptasi di
Indonesia. mengembangka n pertukaran tengah perbedaan
n identitas budaya dan dan melakukan
pribadi, sosial, kolaborasi advokasi dalam
dan bangsa dalam dunia rangka
Indonesia serta yang saling mewujudkan
mulai berupaya terhubung serta toleransi budaya
melestarikan menunjukkanny multikultural
budaya dalam a dalam
kehidupan perilaku.
sehari-hari.

F. Perkembangan Sub-elemen Antarfase Kreatif

  Belum Mulai Berkembang Sangat


Berkembang Berkembang  Sesuai Harapan Berkembang
 

Memiliki Menghasilkan Menghasilkan Bereksperimen Memodifikasi


keluwesan solusi alternatif solusi alternatif dengan gagasan sesuai
berpikir dalam dengan dengan berbagai pilihan dengan
mencari mengadaptasi mengadaptasi secara kreatif perubahan
alternatif berbagai berbagai untuk situasi dan
solusi gagasan dan gagasan dan memodifikasi umpan balik
permasalahan umpan balik umpan balik gagasan sesuai yang diterima,
untuk untuk dengan kemudian
menghadapi menghadapi perubahan melakukan siklus
situasi dan situasi dan situasi. pengembangan
permasalahan permasalahan eksperimen
secara terus
menerus.

G. Relevansi projek ini bagi sekolah dan semua guru mata pelajaran
Indonesia adalah negara yang terdiri dari beribu-ribu pulau. Terbentang dari Sabang
sampai Merauke, yang kesemuanya memiliki keunikannya masing- masing. Suku, agama
dan ras adalah akar dari segala keberagaman yang ada di Indonesia. Keberagaman itu terdiri
dari warisan budaya yang melimpah adanya. Seiring perkembangan zaman dan semakin
canggihnya teknologi, membuat tradisi warisan leluhur semakin lama semakin dilupakan.
Maka perlunya pelestarian tradisi agar kelak tidak hanya tinggal nama saja. Hal ini penting
untuk jadi perhatian kita bersama karena beberapa warisan tradisi merupakan hasil kegiatan
berupa pengetahuan lokal masyarakat Indonesia dalam jangka waktu yang panjang. Belum
lagi ditambah beberapa budaya lokal tersebut mengandung makna mendalam untuk menjaga
keberlanjutan sumber daya alam dan sumber daya lokal dengan mencerminkan relasi antar
manusia, relasi manusia dengan Tuhan, dan relasi manusia dengan semesta. Nilai-nilai
pengetahuan lokal yang terwujud dalam berbagai bentuk budaya lokal ini penting untuk terus
digaungkan dan diwariskan pada generasi selanjutnya agar tetap lestari.
Sejalan dengan hal tersebut, sekolah sebagai salah satu institusi budaya memiliki
peran untuk ambil bagian dari upaya pelestarian budaya lokal yang kini keadaannya semakin
terancam dari waktu ke waktu. Selain itu, sekolah yang dapat memberikan pengalaman akan
keberagaman budaya yang dibutuhkan, diikuti dengan refleksi pada tahapannya akan
membentuk masukan dan pengalaman positif dari keberagaman akan sebuah tradisi itu
sendiri. Di mana hal ini akan menghasilkan peserta didik yang mampu mengelola perbedaan
secara konstruktif, beradaptasi dengan baik, membangun sinergi atas perbedaan sehingga
sekolah dapat mendorong peserta didik lebih mudah dan siap menjadi bagian dari masyarakat
global. Bagaimanapun, sebagai kompas kehidupan, budaya dapat mengarahkan kita untuk
berpikir, merasa, bertindak, dan berkarya ke arah benar salah, baik buruk, pantas tidak pantas.
H. Cara Penggunaan Perangkat Ajar Projek ini

Perangkat ajar (toolkit) ini dirancang untuk membantu guru SMA/SMK (Fase E) yang
berada di sekolah penggerak untuk melaksanakan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
yang mengusung tema Kearifan Lokal. Di dalam perangkat ajar untuk projek “Menelusur
Tradisi Masa Lampau” ini, ada 17 (enam belas) aktivitas yang saling berkaitan. Tim
Penyusun menyarankan agar projek ini dilakukan pada semester pertama kelas X dikarenakan
aktivitas yang ditawarkan disusun dengan sedemikian rupa agar peserta didik tidak hanya
mengetahui isu kearifan lokal secara teori saja, tetapi juga bisa mengkritisi fungsi kearifan
lokal tersebut dan kaitannya dengan masalah sumber daya alam atau sumber daya lokal yang
terjadi saat ini. Waktu yang direkomendasikan untuk pelaksanaan projek ini adalah 1 (satu)
semester, dengan total kurang lebih 72 JP. Sebaiknya ada jeda waktu antar aktivitas agar di
satu sisi para guru mempunyai waktu yang cukup untuk melakukan persiapan materi untuk
memantik diskusi dan refleksi peserta didik. peserta didik juga mempunyai waktu untuk
berpikir, berefleksi, dan menjalankan masing-masing aktivitas dengan baik.

Namun demikian, tim penyusun memahami bahwa kondisi tiap sekolah berbeda-beda.
Oleh karena itu, guru dan kepala sekolah mempunyai kebebasan dan kewenangan untuk
menyesuaikan jumlah aktivitas, alokasi waktu per-aktivitas, dan apakah semua aktivitas
diselesaikan dalam waktu singkat atau disebar selama satu semester/satu tahun ajar. Materi
ataupun rancangan aktivitas juga bisa disesuaikan agar projek bisa berjalan efektif dan efisien
sesuai dengan kebutuhan peserta didik dan kondisi sekolah juga kondisi daerah tempat
sekolah berdiri. Kami juga akan memberikan saran praktis dan alternatif pelaksanaan
beberapa aktivitas, serta rekomendasi aktivitas pengayaan, jika diperlukan.

“MENELUSUR TRADISI MASA LAMPAU”


“SANGHYANG JARAN”

TARIAN RITUAL PENOLAK BALA DI PURA PENGUBENGAN DESA KUTUH


Waktu: 90 Menit / 2 JP
Bahan: Materi Video, Proyektor,
1. TEMUKAN Laptop
Peran Guru: Narasumber dan
A. Pengantar Materi Kearifan Lokal
Fasilitator
Persiapan
1. Guru membekali diri dengan pengetahuan akan definisi dan berbagai bentuk
kearifan lokal berupa tradisi yang memiliki hubungan dengan keberlanjutan
sumber daya alam..
Pelaksanaan
2. Guru mengawali projek dengan meminta peserta didik untuk menyebutkan
beberapa tradisi budaya yang ada di lingkungan sekitar yang sama dengan
projek yang dikaji.
3. Setelah peserta didik selesai membahas sedikit tradisi di lingkungan sekitar,
guru bersama dengan peserta didik membahas sedikit tentang tradisi tersebut.

4. Guru menggali lebih dalam apakah peserta didik tahu fungsi dan makna yang
merupakan salah satu bentuk kearifan local berupa tradisi yang berkembang di
masyarakat.

5. Setelah itu, guru bertanya kepada peserta didik tentang pengertian dan bentuk
kearifan lokal yang diketahui. Beberapa pertanyaan pemantik yang bisa
dipakai

6. Apa yang terlintas di pikiranmu ketika mendengar kata kearifan lokal?

7. Menurutmu, apa itu kearifan lokal? Seperti apa bentuknya?

8. Kearifan lokal apa yang kamu ketahui? Berasal dari daerah mana kearifan
lokal tersebut?

9. Bagaimana kamu bisa mengetahui bentuk kearifan lokal tersebut? Apakah


kamu tahu atau pernah mencari tahu makna dibalik kearifan lokal tersebut?

Tugas

10.Peserta didik diminta untuk mencari tahu salah satu bentuk kearifan lokal
Tarian Sanghyang Jaran Sebagai Tarian Penolak Bala di Desa Kutuh”.dari
berbagai sumber

B. Bentuk dan Fungsi Kearifan Lokal Persiapan


Persiapan
1. Guru membekali diri dengan pengetahuan akan salah satu bentuk kearifan
lokal: “Tarian Sanghyang Jaran” dan bagaimana keberlanjutan tradisi
tersebut.
Pelaksanaan
 Guru meminta peserta didik untuk menceritakan hasil temuan mereka dari
tugas aktivitas 1 tentang “Tarian Sanghyang Jaran Sebagai Tarian Penolak
Bala di Desa Kutuh”
 Guru memutar video “Tarian Sanghyang Jaran “ untuk penguatan dan
berjaga-jaga jika ada peserta didik yang tidak mengerjakan tugas
 Guru menggali lebih dalam pengetahuan peserta didik akan “Tarian
Sanghyang Jaran Sebagai Tarian Penolak Bala di Desa Kutuh”.
 Beberapa pertanyaan pemantik yang dapat dipakai adalah sebagai berikut:
a. Menurutmu, mengapa “Tarian Sanghyang Jaran “ ada?
b. Apa fungsi tarian tersebut?
c. bagaimana “Tarian Sanghyang Jaran” dapat lestari di tengah
perkembangan zaman seperti ini?
C. Pengaruh Identitas Kelompok pada Identitas Diri

Persiapan
1. Guru mempersiapkan beberapa video yang berkaitan dengan tarian tersebut.
Pelaksanaan
1. Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok
2. Setelah itu, guru meberikan bebrapa petunjuk teknis pembuatan karya tulis
dan video pembelajaran tradisi.
3. Guru mengajak siswa untuk dapat menyaksikan tarian tersebut
D. Identitas Diri dan Kelompok
Pelaksanaan

1. Guru melihat dan memberi masukan atas projek yang dibuat oleh peserta didik

2. Setelah selesai, peserta didik diminta untuk mempresentasikan hasil projek


mreka agar bisa dilihat oleh peserta didik lainnya.

Foto Kegiatan
Referensi :
Sumber buku :
Meling, I Wayan. (2008). Tari Sanghyang Jaran Di Desa Adat Kutuh Kajian Dari Pendidikan
Agama Hindu. Denpasar: Universitas Hindu Indonesia

Koentjaraningrat. 1996. Pengantar Antropologi. Jakarta: Renika Cipta

Sumber Internet :

http://eprints.dinus.ac.id/14516/1/[Materi]_Bab_04_kebudayaan_dan_masyarakat.pdf.
Diakses pada tanggal 30 Juni 2022
https://www.esaunggul.ac.id/kearifan-lokal-pengetahuan-lokal-dan-degradasi-lingkungan/.
Diakses pada tanggal 30 Juni 2022

Anda mungkin juga menyukai