Anda di halaman 1dari 31

Menelusuri Warisan Budaya Masa Lampau

Kerajaan Majapahit

Projek Penguatan
Profil Pelajar Pancasila
(Fase E)

Tujuan, Alur, dan Target Pencapaian Projek

Program Keahlian Teknik Komputer dan telekomunikasi


Konsentrasi Keahlian Teknik Komputer dan Jaringan
Beberapa bentuk kearifan lokal seperti sastra lisan (pantun, cerita rakyat, peribahasa),
tradisi, artefak budaya, produk kesenian dan kerajinan merupakan warisan leluhur yang
sangat bernilai. Kearifan lokal ini sudah ada sejak ribuan tahun dan diciptakan untuk beragam
tujuan, di antaranya untuk menjaga sumber daya alam dan sumber daya lokal. Namun,
generasi yang hidup di masa sekarang umumnya kurang memahami makna kearifan lokal ini
sehingga tantangan yang terjadi di masa sekarang terkait sumber daya alam dan sumber daya
lokal seolah datang begitu saja tanpa ancang-ancang. Padahal beberapa nilai kearifan lokal
sendiri memiliki potensi untuk mencegah masalah yang ada terjadi (preventif).

Projek ini dimulai dengan tahap temukan, peserta didik diajak untuk mengenali
bentuk dan fungsi kearifan lokal yang ada di beberapa daerah di Indonesia. Setelah itu,
kegiatan dilanjutkan dengan menemukan hubungan antara identitas diri, identitas budayanya,
dan belajar untuk memahami bahwa identitas adalah sebuah konsepsi yang dinamis dan
selalu berubah. Berangkat dari pemahaman tentang identitas ini, peserta didik membongkar
asumsinya terhadap identitas budaya yang ada di wilayahnya maupun budaya orang lain.
Dengan demikian, diharapkan peserta didik dapat menumbuhkan apresiasi terhadap budaya
dan kearifan lokal sebuah kelompok masyarakat. Tahap ini ditutup dengan menemukan
masalah atau tantangan yang terjadi di sekitarnya yang memiliki kait dengan sumber daya
alam atau sumber daya lokal.

Setelah itu projek dilanjutkan dengan tahap bayangkan, dimana pada tahap ini peserta
didik diajak untuk melihat langsung bagaimana bentuk kearifan lokal yang ada di
wilayahnya. Dari sini peserta didik diminta untuk mengkritisi hubungan antara bentuk
kearifan lokal yang ditemukan dan fungsinya bagi masyarakat. Tahap ini diakhiri dengan
membayangkan kondisi impian yang peserta didik harapkan terjadi pada lingkungannya dan
kearifan lokal yang ada di wilayahnya.

Projek dilanjutkan dengan tahap lakukan yang bertujuan mempersiapkan peserta didik
untuk menggaungkan kearifan lokal yang ditemui dan bermakna bagi peserta didik sesuai
dengan kemampuan dan keterampilan yang ia miliki. Lalu, projek diakhiri dengan tahap
bagikan, di mana seluruh peserta didik membagikan pengetahuannya akan kearifan lokal
kepada warga sekolah, guru, dan perwakilan masyarakat.

Melalui projek ini, peserta didik diharapkan telah mengembangkan tiga dimensi Profil
Pelajar Pancasila, yaitu Bernalar Kritis, Berkebinekaan Global, dan Kreatif

Hal Yang Perlu Diperhatikan Sebelum Memulai Projek

Program Keahlian Teknik Komputer dan telekomunikasi


Konsentrasi Keahlian Teknik Komputer dan Jaringan
- Komitmen seluruh warga sekolah untuk sadar, konsisten, dan berkomitmen untuk
menghargai berbagai bentuk keberagaman yang ada di lingkungan sekolah maupun
luar sekolah

- Persepsi akan suatu budaya atau pengetahuan lokal akan rentan bias, sehingga penting
bagi kelompok guru secara sadar memahami kemungkinan tersebut sehingga
pengetahuan lokal yang diambil adalah yang paling berguna bagi kebutuhan
pembelajaran

Program Keahlian Teknik Komputer dan telekomunikasi


Konsentrasi Keahlian Teknik Komputer dan Jaringan
Tahapan dalam projek “Menelusuri Warisan Budaya Masa Lampau Kerajaan
Mojopahit”

Tahap Temukan: Mengenali dan membangun kesadaran murid terhadap pengetahuan lokal

1 2 3 4 5

Pengantar Materi Bentuk dan Fungsi Pengaruh Identitas Diri dan Tantanga
Kearifan Lokal Kearifan Lokal Identitas Kelompok n di
Kelompok pada Sekitarku
Identitas Diri

Tahap Bayangkan: Menggali bentuk-bentuk kearifan lokal yang ada di wilayah masing-
masing

6 7 8 9

Menelusur Benang Merah Kondisi Impian Sesi Berbagi


Warisan Masa Keberlanjutan
Lampau

Tahap Lakukan: Mewujudkan pelajaran yang mereka dapat melalui bentuk aksi
pelestarian budaya lokal yang paling mungkin dilakukan

10 11 12 13

Lestari Budaya Lestari Budaya Lestari Budaya Lestari Budaya


Lokalku: Lokalku: Lokalku: Lokalku:

Identifikasi Menentukan Bentuk Persiapan Aksi Simulasi Aksi


Potensi Diri dan Aksi
Kelompok

Tahap Bagikan: Menggenapi proses dengan aksi pelestarian budaya lokal serta melakukan
evaluasi dan refleksi

14 15 16 17

Lestari Budaya Evaluasi Aksi Refleksi Cerita Perjalanan


Lokalku! Aksiku

Program Keahlian Teknik Komputer dan telekomunikasi


Konsentrasi Keahlian Teknik Komputer dan Jaringan
Dimensi, elemen, dan sub elemen Profil Pelajar Pancasila

Dimensi Profil Sub-elemen Profil Target Pencapaian di akhir Fase E (SMA, Aktivitas
Pelajar Pelajar Pancasila Usia 16-18 tahun) pelajar Terkait
Pancasila
Terkait

Bernalar Kritis Mengidentifikasi, Secara kritis mengklarifikasi serta 1, 2, 3,


mengklarifikasi, dan menganalisis gagasan dan informasi yang 7, 8, 9,
mengolah informasi kompleks dan abstrak dari berbagai sumber. 10
dan gagasan Memprioritaskan suatu gagasan yang paling
relevan dari hasil klarifikasi dan analisis.

Menganalisis dan Menganalisis dan mengevaluasi penalaran 7, 10, 11


mengevaluasi yang digunakannya dalam menemukan dan
penalaran mencari solusi serta mengambil keputusan.

Merefleksi dan Menjelaskan alasan untuk mendukung 8, 9, 10,


mengevaluasi pemikirannya dan memikirkan pandangan 11, 15,
pemikirannya sendiri yang mungkin berlawanan dengan 16, 17
pemikirannya dan mengubah pemikirannya
jika diperlukan.

Berkebinekaan Mendalami budaya Menganalisis pengaruh keanggotaan 1, 2, 3,


Global dan identitas budaya kelompok lokal, regional, nasional, dan 6, 7
global terhadap pembentukan identitas,
termasuk identitas dirinya. Mulai
menginternalisasi identitas diri sebagai
bagian dari budaya bangsa.

Mengeksplorasi dan Menganalisis dinamika budaya yang 6, 7


membandingkan mencakup pemahaman, kepercayaan, dan
pengetahuan budaya, praktik keseharian dalam rentang waktu
kepercayaan, serta yang panjang dan konteks yang luas.
praktiknya

Menumbuhkan rasa Memahami pentingnya saling menghormati 8, 9, 10,


menghormati dalam mempromosikan pertukaran budaya 11, 12,
terhadap dan kolaborasi dalam dunia yang saling 13, 14
keanekaragaman terhubung serta menunjukkannya dalam

Program Keahlian Teknik Komputer dan telekomunikasi


Konsentrasi Keahlian Teknik Komputer dan Jaringan
budaya perilaku.

Aktif membangun Berinisiatif melakukan suatu tindakan 10, 11,


masyarakat yang berdasarkan identifikasi masalah untuk 12, 13
inklusif, adil, dan mempromosikan keadilan, keamanan
berkelanjutan ekonomi, menopang ekologi dan demokrasi
sambil menghindari kerugian jangka
panjang terhadap manusia, alam ataupun
masyarakat.

Kreatif Memiliki keluwesan Bereksperimen dengan berbagai pilihan 11, 12,


berpikir dalam secara kreatif untuk memodifikasi gagasan 13
mencari alternatif sesuai dengan perubahan situasi.
solusi permasalahan

Perkembangan Sub-elemen Antarfase

Program Keahlian Teknik Komputer dan telekomunikasi


Konsentrasi Keahlian Teknik Komputer dan Jaringan
Bernalar Kritis

Sub-elemen Belum Mulai Berkembang Sangat


Berkembang Berkembang Sesuai Harapan Berkembang

Mengidentifikasi, Mengumpulkan, Mengidentifikasi, Secara kritis Secara kritis


mengklarifikasi, mengklasifikasik mengklarifikasi, mengklarifikasi mengklarifika
dan mengolah an, dan menganalisis serta menganalisis si serta
informasi dan membandingkan, informasi yang gagasan dan menganalisis
gagasan dan memilih relevan serta informasi yang gagasan dan
informasi dari memprioritaskan kompleks dan informasi
berbagai sumber, beberapa gagasan abstrak dari yang
serta tertentu. berbagai sumber. kompleks dan
memperjelas Memprioritaskan abstrak dari
informasi dengan suatu gagasan berbagai
bimbingan orang yang paling sumber.
dewasa. relevan dari hasil Memprioritas
klarifikasi dan kan suatu
analisis. gagasan yang
paling relevan
dari hasil
klarifikasi dan
analisis.
Menghasilkan
narasi berupa
artikel / jurnal
/ karya ilmiah
dari gagasan
tersebut.

Menganalisis dan Menjelaskan Membuktikan Menganalisis dan Mengambil


mengevaluasi alasan yang penalaran dengan mengevaluasi keputusan
penalaran relevan dan berbagai argumen penalaran yang berdasarkan
akurat dalam dalam mengambil digunakannya hasil analisis
penyelesaian suatu simpulan dalam menemukan dan evaluasi
masalah dan atau keputusan. dan mencari solusi yang telah
pengambilan serta mengambil melalui tahap
keputusan keputusan. uji coba,
mendapat
umpan balik
dari berbagai
ahli, dan

Program Keahlian Teknik Komputer dan telekomunikasi


Konsentrasi Keahlian Teknik Komputer dan Jaringan
melakukan
pengembanga
n terus
menerus.

Merefleksi dan Memberikan Menjelaskan Menjelaskan Menjelaskan


mengevaluasi alasan dari hal asumsi yang alasan untuk alasan disertai
pemikirannya yang dipikirkan, digunakan, mendukung data faktual
sendiri serta menyadari menyadari pemikirannya dan dari berbagai
kemungkinan kecenderungan memikirkan sumber yang
adanya bias pada dan konsekuensi pandangan yang kredibel untuk
pemikirannya bias pada mungkin mendukung
sendiri pemikirannya, berlawanan pemikirannya
serta berusaha dengan sekaligus
mempertimbangka pemikirannya dan menganalisis
n perspektif yang mengubah dan menerima
berbeda. pemikirannya jika pandangan
diperlukan. yang mungkin
berlawanan
dengan
pemikirannya.
Mengubah
pemikirannya
jika
diperlukan.

Perkembangan Sub-elemen Antarfase

Program Keahlian Teknik Komputer dan telekomunikasi


Konsentrasi Keahlian Teknik Komputer dan Jaringan
Berkebinekaan Global

Sub-elemen Belum Mulai Berkembang Sangat


Berkembang Berkembang Sesuai Harapan Berkembang

Mendalami Mengidentifikasi Menjelaskan Menganalisis Menginternali


budaya dan dan perubahan budaya pengaruh sasi identitas
identitas budaya mendeskripsikan seiring waktu dan keanggotaan diri sebagai
keragaman sesuai konteks, kelompok lokal, bagian dari
budaya di baik dalam skala regional, nasional, budaya
sekitarnya; serta lokal, regional, dan global kemudian
menjelaskan dan nasional. terhadap mengeksternal
peran budaya dan Menjelaskan pembentukan isasi kapasitas
Bahasa dalam identitas diri yang identitas, termasuk diri yang
membentuk terbentuk dari identitas dirinya. dimiliki
identitas dirinya. budaya bangsa. Mulai sebagai upaya
menginternalisasi melestarikan
identitas diri budaya
sebagai bagian dari bangsa
budaya bangsa.

Mengeksplorasi Mendeskripsikan Memahami Menganalisis Menemukan


dan dan dinamika budaya dinamika budaya hubungan
membandingkan membandingkan yang mencakup yang mencakup sebab akibat
pengetahuan pengetahuan, pemahaman, pemahaman, dari hasil
budaya, kepercayaan, dan kepercayaan, dan kepercayaan, dan analisis
kepercayaan, praktik dari praktik keseharian praktik keseharian dinamika
serta praktiknya berbagai dalam konteks dalam rentang budaya yang
kelompok personal dan waktu yang kompleks
budaya. sosial. panjang dan dalam rentang
konteks yang luas. waktu yang
panjang dan
konteks yang
luas,
kemudian
menemukan
pola berulang
yang terjadi.

Menumbuhkan Mengidentifikasi Memahami Memahami Mampu


rasa peluang dan pentingnya pentingnya saling mengelola

Program Keahlian Teknik Komputer dan telekomunikasi


Konsentrasi Keahlian Teknik Komputer dan Jaringan
menghormati tantangan yang melestarikan dan menghormati perbedaan
terhadap muncul dari merayakan tradisi dalam secara
keanekaragaman keragaman budaya untuk mempromosikan koknstruktif
budaya budaya di mengembangkan pertukaran budaya sehingga
Indonesia. identitas pribadi, dan kolaborasi dapat
sosial, dan bangsa dalam dunia yang beradaptasi di
Indonesia serta saling terhubung tengah
mulai berupaya serta perbedaan dan
melestarikan menunjukkannya melakukan
budaya dalam dalam perilaku. advokasi
kehidupan sehari- dalam rangka
hari. mewujudkan
toleransi
budaya
multikultural

Aktif Membandingkan Mengidentifikasi Berinisiatif Berinisiatif


membangun beberapa masalah yang ada melakukan suatu melakukan
masyarakat yang tindakan dan di sekitarnya tindakan berbagai
inklusif, adil, dan praktik perbaikan sebagai akibat dari berdasarkan tindakan
berkelanjutan lingkungan pilihan yang identifikasi strategis
sekolah yang dilakukan oleh masalah untuk dalam jangka
inklusif, adil, dan manusia, serta mempromosikan waktu panjang
berkelanjutan, dampak masalah keadilan, dan terukur
dengan tersebut terhadap keamanan berdasarkan
mempertimbangk sistem ekonomi, ekonomi, identifikasi
an dampaknya sosial dan menopang ekologi masalah untuk
secara jangka lingkungan, serta dan demokrasi mempromosik
panjang terhadap mencari solusi sambil an keadilan,
manusia, alam, yang menghindari keamanan
dan masyarakat memperhatikan kerugian jangka ekonomi,
prinsip-prinsip panjang terhadap menopang
keadilan terhadap manusia, alam ekologi dan
manusia, alam dan ataupun demokrasi
masyarakat masyarakat. sambil
menghindari
kerugian
jangka
panjang
terhadap
manusia, alam
ataupun

Program Keahlian Teknik Komputer dan telekomunikasi


Konsentrasi Keahlian Teknik Komputer dan Jaringan
masyarakat.

Perkembangan Sub-elemen Antarfase

Kreatif

Sub-elemen Belum Mulai Berkembang Sangat


Berkembang Berkembang Sesuai Harapan Berkembang

Memiliki Menghasilkan Menghasilkan Bereksperimen Memodifikasi


keluwesan berpikir solusi alternatif solusi alternatif dengan berbagai gagasan sesuai
dalam mencari dengan dengan pilihan secara dengan
alternatif solusi mengadaptasi mengadaptasi kreatif untuk perubahan
permasalahan berbagai berbagai gagasan memodifikasi situasi dan
gagasan dan dan umpan balik gagasan sesuai umpan balik
umpan balik untuk menghadapi dengan perubahan yang diterima,
untuk situasi dan situasi. kemudian
menghadapi permasalahan melakukan
situasi dan siklus
permasalahan pengembangan
eksperimen
secara terus
menerus.

Relevansi projek ini bagi sekolah dan semua guru mata pelajaran

Program Keahlian Teknik Komputer dan telekomunikasi


Konsentrasi Keahlian Teknik Komputer dan Jaringan
Statistik kebudayaan tahun 2017 mencatat bahwa jumlah kesenian yang akan punah
mencapai angka 143, terdiri atas seni rupa, seni musik, seni teater, seni tari, sastra dan
kesenian lainnya. Di sisi lain, statistik kebudayaan tahun 2018 juga mencatat ada 34 bahasa
daerah yang akan punah. Hal ini penting untuk jadi perhatian kita bersama karena beberapa
ragam seni dan bahasa daerah merupakan hasil akumulasi pengetahuan lokal masyarakat
Indonesia dalam jangka waktu yang panjang. Belum lagi ditambah beberapa budaya lokal
tersebut mengandung makna mendalam untuk menjaga keberlanjutan sumber daya alam dan
sumber daya lokal dengan mencerminkan relasi antar manusia, relasi manusia dengan Tuhan,
dan relasi manusia dengan semesta. Nilai-nilai pengetahuan lokal yang terwujud dalam
berbagai bentuk budaya lokal ini penting untuk terus digaungkan dan diwariskan pada
generasi selanjutnya agar tetap lestari.

Sejalan dengan hal tersebut, sekolah sebagai salah satu institusi budaya memiliki
peran untuk ambil bagian dari upaya pelestarian budaya lokal yang kini keadaannya semakin
terancam dari waktu ke waktu. Selain itu, sekolah yang dapat memberikan pengalaman akan
keberagaman budaya yang dibutuhkan, diikuti dengan refleksi pada tahapannya akan
membentuk masukan dan pengalaman positif dari keberagaman itu sendiri. Di mana hal ini
akan menghasilkan peserta didik yang mampu mengelola perbedaan secara konstruktif,
beradaptasi dengan baik, membangun sinergi atas perbedaan sehingga sekolah dapat
mendorong peserta didik lebih mudah dan siap menjadi bagian dari masyarakat global.

Bagaimanapun, sebagai kompas kehidupan, budaya dapat mengarahkan kita untuk


berpikir, merasa, bertindak, dan berkarya ke arah benar salah, baik buruk, pantas tidak pantas.

Cara Penggunaan Perangkat Ajar Projek ini

Program Keahlian Teknik Komputer dan telekomunikasi


Konsentrasi Keahlian Teknik Komputer dan Jaringan
Perangkat ajar (toolkit) ini dirancang untuk membantu guru SMA/SMK (Fase E) yang
berada di sekolah penggerak untuk melaksanakan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
yang mengusung tema Kearifan Lokal. Di dalam perangkat ajar untuk projek “Menelusur
Warisan Masa Lampau” ini, ada 17 (enam belas) aktivitas yang saling berkaitan. Tim
Penyusun menyarankan agar projek ini dilakukan pada semester pertama kelas XI
dikarenakan aktivitas yang ditawarkan disusun dengan sedemikian rupa agar peserta didik
tidak hanya mengetahui isu kearifan lokal secara teori saja, tetapi juga bisa mengkritisi fungsi
kearifan lokal tersebut dan kaitannya dengan masalah sumber daya alam atau sumber daya
lokal yang terjadi saat ini. Waktu yang direkomendasikan untuk pelaksanaan projek ini
adalah 1 (satu) semester, dengan total kurang lebih 62 JP. Sebaiknya ada jeda waktu antar
aktivitas agar di satu sisi para guru mempunyai waktu yang cukup untuk melakukan
persiapan materi untuk memantik diskusi dan refleksi peserta didik. peserta didik juga
mempunyai waktu untuk berpikir, berefleksi, dan menjalankan masing-masing aktivitas
dengan baik.

Namun demikian, tim penyusun memahami bahwa kondisi tiap sekolah berbeda-beda.
Oleh karena itu, guru dan kepala sekolah mempunyai kebebasan dan kewenangan untuk
menyesuaikan jumlah aktivitas, alokasi waktu per aktivitas, dan apakah semua aktivitas
diselesaikan dalam waktu singkat atau disebar selama satu semester/satu tahun ajar. Materi
ataupun rancangan aktivitas juga bisa disesuaikan agar projek bisa berjalan efektif dan efisien
sesuai dengan kebutuhan peserta didik dan kondisi sekolah juga kondisi daerah tempat
sekolah berdiri. Kami juga akan memberikan saran praktis dan alternatif pelaksanaan
beberapa aktivitas, serta rekomendasi aktivitas pengayaan, jika diperlukan

PENGANTAR MATERI KEARIFAN LOKAL

Program Keahlian Teknik Komputer dan telekomunikasi


Konsentrasi Keahlian Teknik Komputer dan Jaringan
Kegiatan 1

Tujuan Pembelajaran: Siswa dapat memahami makna kearifan lokal


Waktu : 120 Menit / 3 JP
Bahan : Materi Video, Proyektor, Laptop
Peran Guru : Narasumber dan Fasilitator

Persiapan

Guru membekali diri dengan pengetahuan akan definisi dan berbagai bentuk kearifan lokal
yang memiliki hubungan dengan sejarah kerajaan Majapahit

Pelaksanaan

1. Guru mengawali projek dengan meminta peserta didik untuk menuliskan pepatah /
peribahasa / nasihat-nasihat orang tua atau orang dewasa yang masih diingat sampai
saat ini.

2. Setelah peserta didik selesai menulis, guru bersama dengan peserta didik membahas
hasil tulisan peserta didik dan menanyakan jika ada peserta didik lain yang
menuliskan hal serupa.

3. Guru menggali lebih dalam apakah peserta didik tahu arti dari pepatah / peribahasa /
nasihat-nasihat tersebut. Kemudian guru memberi pengantar bahwa pepatah /
peribahasa / nasihat-nasihat merupakan salah satu bentuk kearifan lokal.

4. Setelah itu, guru bertanya kepada peserta didik tentang pengertian dan bentuk kearifan
lokal yang diketahui. Beberapa pertanyaan pemantik yang bisa dipakai:

a. Apa yang terlintas di pikiranmu ketika mendengar kata kearifan lokal?

b. Menurutmu, apa itu kearifan lokal? Seperti apa bentuknya?

c. Kearifan lokal apa yang kamu ketahui? Berasal dari daerah mana kearifan lokal
tersebut?

d. Bagaimana kamu bisa mengetahui bentuk kearifan lokal tersebut? Apakah kamu tahu
atau pernah mencari tahu makna dibalik kearifan lokal tersebut?

Media dan Sumber Belajar

Modul teks pelajaran P5 “Menelusur Warisan Masa Lampau”


Tayangan video kearifan lokal dari Youtube
Rekaman teks kearifan lokal

Materi 1

Program Keahlian Teknik Komputer dan telekomunikasi


Konsentrasi Keahlian Teknik Komputer dan Jaringan
Setiap negara di dunia itu memiliki keunikannya tersendiri, termasuk juga negara
Indonesia. Negara kita begitu unik, saking uniknya kalau ada nominasi untuk negara yang
paling unik, maka Indonesia pasti masuk sebagai salah satu nominasinya, bahkan, mungkin
keluar sebagai juaranya.
Keunikan Indonesia sendiri berasal dari adat istiadat, tradisi, dan kearifan lokal yang
ada di Indonesia. Bukan hanya satu, setiap daerah bahkan memiliki kearifan lokalnya masing-
masing.
Kearifan lokal adalah pandangan hidup suatu masyarakat di wilayah tertentu
mengenai lingkungan alam tempat mereka tinggal. Pandangan hidup ini biasanya adalah
pandangan hidup yang sudah berurat akar menjadi kepercayaan orang-orang di wilayah
tersebut selama puluhan bahkan ratusan tahun.

Untuk mempertahankan kearifan lokal tersebut, para orang tua dari generasi
sebelumnya, dan lebih tua akan mewariskannya kepada anak-anak mereka dan begitu
seterusnya. Mengingat kearifan lokal adalah pemikiran yang sudah lama dan berusia puluhan
tahun, maka kearifan lokal yang ada pada suatu daerah jadi begitu melekat dan sulit untuk
dipisahkan dari masyarakat yang hidup di wilayah tersebut.

Tugas

Peserta didik diminta untuk mencari tahu salah satu bentuk kearifan lokal “Kerajaan
Majapahit” di Pulau Jawa dari berbagai sumber.

Bahan Untuk Guru

“Apa itu Pengetahuan Lokal?”


https://www.youtube.com/watch?v=4asJhKcvx_Y
“Kearifan Lokal, Pengetahuan Lokal, dan Degradasi Lingkungan”
https://www.esaunggul.ac.id/kearifan-lokal-pengetahuan-lokal-dan-degradasi-lingkungan/

Glosarium
adat : aturan (perbuatan dan sebagainya) yang lazim diturut atau dilakukan sejak
dahulu kala
budaya : sesuatu yang sudah menjadi kebiasaan dan sukar diubah
tangible : berwujud nyata

Objektif
- Sebagai pengantar, peserta didik tertarik untuk masuk ke dalam topik kearifan lokal
peserta didik mengenal salah satu kearifan lokal yang ada

Lampiran Kegiatan 1

Program Keahlian Teknik Komputer dan telekomunikasi


Konsentrasi Keahlian Teknik Komputer dan Jaringan
Materi 1

Kearifan Lokal: Pengertian, Ciri-Ciri, Fungsi, Hingga Jenisnya

Kearifan Lokal adalah – Setiap negara di dunia itu memiliki keunikannya tersendiri,
termasuk juga negara Indonesia. Negara kita begitu unik, saking uniknya kalau ada nominasi
untuk negara yang paling unik, maka Indonesia pasti masuk sebagai salah satu nominasinya,
bahkan, mungkin keluar sebagai juaranya.

Keunikan Indonesia sendiri berasal dari adat istiadat, tradisi, dan kearifan lokal yang ada di
Indonesia. Bukan hanya satu, setiap daerah bahkan memiliki kearifan lokalnya masing-
masing.

Sayangnya, seiring berjalannya waktu, sama seperti kebanyakan adat, tradisi, dan budaya,
kearifan lokal yang ada di berbagai daerah semakin banyak yang tergerus zaman. Alih-alih
mempertahankan kearifan lokal yang sudah turun-temurun dari nenek moyang, banyak anak
muda yang menggantinya dengan pandangan-pandangan dari luar yang justru belum tentu
ada benarnya atau bahkan hanya akan merusak kearifan lokal yang sudah ada.

Kearifan lokal adalah pandangan hidup suatu masyarakat di wilayah tertentu mengenai
lingkungan alam tempat mereka tinggal. Pandangan hidup ini biasanya adalah pandangan
hidup yang sudah berurat akar menjadi kepercayaan orang-orang di wilayah tersebut selama
puluhan bahkan ratusan tahun.

Untuk mempertahankan kearifan lokal tersebut, para orang tua dari generasi sebelumnya, dan
lebih tua akan mewariskannya kepada anak-anak mereka dan begitu seterusnya. Mengingat
kearifan lokal adalah pemikiran yang sudah lama dan berusia puluhan tahun, maka kearifan
lokal yang ada pada suatu daerah jadi begitu melekat dan sulit untuk dipisahkan dari
masyarakat yang hidup di wilayah tersebut.

Mirisnya, meski banyak orang tua tetap berusaha mewariskan kearifan lokal dan pandangan
hidup yang mereka dapatkan dari nenek moyang, tetapi banyak anak muda justru
menganggap kearifan lokal dan pandangan hidup tradisional yang sudah turun-temurun dari
nenek moyang adalah pandangan dan pemikiran kuno yang sudah tidak lagi relevan dengan
zaman modern saat ini.

Padahal, kalau dipikir-pikir lagi, segala sesuatu yang termasuk pandangan hidup yang masih
tradisional tidak selamanya buruk dan tidak selamanya juga merupakan pandangan yang
salah. Bahkan, bisa berlaku sebaliknya, karena kearifan lokal yang dipertahankanlah yang
membuat suatu masyarakat jadi begitu unik dan berbeda dari masyarakat yang tinggal di
wilayah lain.

Dengan kearifan lokal, maka tatanan sosial dan alam sekitar agar tetap lestari dan terjaga.
Selain itu, kearifan lokal juga merupakan bentuk kekayaan budaya yang harus digenggam
teguh, terutama oleh generasi muda untuk melawan arus globalisasi. Dengan begitu
karakteristik dari masyarakat daerah setempat tidak akan pernah luntur.

Apalagi, kearifan lokal berasal dari nenek moyang kita, yang jelas lebih mengerti segala
sesuatunya terutama yang berkaitan dengan wilayah tersebut. Selain itu, ada kebijaksanaan

Program Keahlian Teknik Komputer dan telekomunikasi


Konsentrasi Keahlian Teknik Komputer dan Jaringan
dan juga hal baik dalam kearifan lokal tersebut, tetapi terkadang sulit dimengerti oleh anak
muda dari generasi sekarang.

Sebaliknya, pandangan yang terlalu modern memiliki potensi yang lebih merusak terutama
merusak kearifan lokal yang sudah ada. Bahkan, tak menutup kemungkinan akan merusak
kebudayaan yang sudah ada, juga merusak alam sekitar.

Ciri-Ciri Kearifan Lokal


Setelah membahas soal pengertian mengenai kearifan lokal dan mengetahui bahwa kearifan
lokal adalah pandangan hidup suatu masyarakat di wilayah tertentu mengenai lingkungan
alam tempat mereka tinggal, sekarang kita akan membahas tentang ciri-ciri dari kearifan
lokal. Berikut penjelasan lengkapnya!

1. Bertahan dari Gempuran Budaya Asing

Setiap negara, daerah, atau wilayah memiliki adat budayanya masing-masing. Berbeda
dengan negara kita yang masih mempertahankan budaya dan adat istiadat, kebanyakan orang-
orang dari negara asing di luar sana sudah melupakan adat dan istiadat nenek moyang
mereka.

Mereka lebih suka dengan kehidupan bebas yang dianggap modern tanpa terikat dengan
petuah-petuah apalagi adat lama yang dianggap ketinggalan zaman.Tidak hanya itu, seiring
berjalannya waktu, budaya asing juga mulai merambah ke berbagai wilayah di Indonesia.
Sebaliknya, Indonesia memiliki banyak kearifan lokal yang juga mengandung nilai-nilai
budaya yang sangat kuat. Mengingat usia dari nilai-nilai budaya ini sudah mencapai puluhan
atau ratusan tahun, nilai-nilai budaya pada kearifan lokal ini sangat dipercaya oleh
masyarakat setempat. Kepercayaan yang kuat inilah yang membuat budaya asing tidak bisa
dengan mudah masuk dan mempengaruhi masyarakat. Dengan begitu, karakteristik
masyarakat dari suatu daerah akan tetap terjaga dengan baik.

2. Memiliki Kemampuan Mengakomodasi Budaya yang Berasal dari Luar

Menghindari budaya asing yang masuk ke Indonesia bukan hal yang mudah untuk dilakukan.
Apalagi, di era globalisasi seperti sekarang, dimana segalanya bisa terhubung dengan mudah
dan cepat. Budaya atau tren dari luar biasanya menyebar cepat melalui YouTube, televisi, dan
media sosial.

Karena keberadaan teknologi inilah yang membuat budaya asing bisa dengan mudah
memasuki Indonesia. Namun, disisi lain, berbeda dengan budaya luar, kearifan lokal
memiliki fleksibilitas yang cukup tinggi, sehingga bisa diakomodir dengan mudah tanpa
harus merusak kepercayaan kearifan lokal yang sudah ada sebelumnya.
Alhasil kalaupun ada budaya asing yang masuk, budaya asing ini hanya akan jadi tren sesaat
dan bukannya menggantikan budaya warisan nenek moyang yang sudah ada. Apalagi sampai
merusak kepercayaan yang sudah berusia puluhan hingga ratusan tahun.

3. Mampu Mengintegrasikan Budaya Asing ke Dalam Budaya Asli di Indonesia

Program Keahlian Teknik Komputer dan telekomunikasi


Konsentrasi Keahlian Teknik Komputer dan Jaringan
Ciri kearifan lokal lainnya adalah kearifan lokal memiliki kemampuan bukan hanya untuk
mengakomodasi, tetapi juga mengintegrasikan budaya asing yang masuk dan memadukannya
dengan budaya yang sudah ada dengan baik.

Salah satu video Wonderful Indonesia yang sempat viral beberapa bulan yang lalu misalnya.
Video tersebut pada dasarnya berisi tentang berbagai kebudayaan tradisional Indonesia.
Namun, kemudian dicampur dengan beberapa hal bernuansa modern dan asing seperti musim
EDM. Hasilnya? Video itu terlihat sangat indah dan disukai banyak orang, baik itu orang
asing maupun lokal.

Contoh lainnya adalah pembangunan sebuah gedung di Indonesia. Tidak jarang arsiteknya
memadukan budaya lokal dengan mencontek desain bangunan tradisional di Indonesia,
kemudian memadukannya dengan arsitektur modern. Masjid Raya Sumatera Barat yang ada
di jantung kota Padang misalnya, bangunannya meniru arsitektur khas Minangkabau,
sedangkan atap masjid justru dibuat seperti rumah Gadang yang menjadi rumah tradisional
dari Provinsi Sumatera Barat. Meskipun begitu, tetap terlihat lebih modern.

4. Mampu Mengendalikan Budaya Asing yang Masuk


Seperti yang sudah dibahas sebelumnya, budaya asing bukanlah sesuatu yang bisa ditolak
dengan mudah. Namun disisi lain, kearifan lokal yang menjadi adat dan budaya asli juga
mengakar begitu kuat, sehingga akan sulit untuk menghilangkannya dari masyarakat.
Alih-alih hilang dan digantikan oleh budaya asing, kepercayaan terhadap kearifan lokal yang
lebih kuat, sehingga membuat kita justru mampu mengendalikan budaya asing yang masuk.
Bukan hanya itu, kita juga bisa dengan mudah menyaring budaya asing yang masuk. Dengan
kata lain, kita menentukan mana budaya asing yang bisa diterima di Indonesia, dan mana
budaya asing yang memiliki nilai buruk.

5. Memberi Arah pada Perkembangan Budaya di Masyarakat

Kearifan lokal yang sudah dipercaya oleh masyarakat sejak lama mau tidak mau juga akan
mempengaruhi masyarakat dalam kehidupan sehari-hari. Bagaimana tidak, kearifan lokal
yang sudah berusia puluhan tahun pada akhirnya akan menjadi kepercayaan atau pedoman
yang dianut oleh masyarakat setempat.

Alhasil ketika terjadi sesuatu pun, masyarakat akan menjadikan kearifan lokal sebagai
patokan sebelum mengambil sikap atau tindakan tertentu. Kebiasaan ini juga membuat
masyarakat di wilayah tertentu dapat mengembangkan budaya yang sudah ada menjadi lebih
terarah dari sebelumnya. Dengan kata lain, kearifan lokal memiliki ciri berupa dapat
memberikan arah bagi masyarakat setempat.

Fungsi dari Kearifan Lokal bagi Masyarakat

Kearifan lokal yang ada mungkin memiliki sifat yang sangat tradisional, tetapi keberadaan
kearifan lokal sangatlah penting bagi masyarakat setempat. Hal ini dikarenakan, kearifan
lokal bukan hanya bisa dijadikan pedoman dalam bertindak maupun bersikap, tetapi juga
memiliki fungsi tertentu. Berikut fungsi dari kearifan lokal bagi masyarakat!

Program Keahlian Teknik Komputer dan telekomunikasi


Konsentrasi Keahlian Teknik Komputer dan Jaringan
1. Konservasi Pelestarian Sumber Daya Alam yang Ada

Kearifan lokal memiliki cakupan yang cukup luas. Bukan hanya adat istiadat, kearifan lokal
juga merupakan pandangan hidup masyarakat mengenai sumber daya alam yang ada di
wilayah mereka. Kearifan lokal yang ada membuat masyarakat lebih sadar mengenai
pentingnya sumber daya alam yang ada disekitar mereka.

Alih-alih merusak, kearifan lokal justru membantu untuk mendorong masyarakat di wilayah
tertentu untuk melakukan konservasi agar alam tempat mereka tinggal tetap terjaga dan tidak
mengalami kerusakan. Misalnya, Museum Majapahit adalah salah satu pihak yang dapat
tampil dan berperan sebagai mediator antara pelestari budaya (baik pemerintah, arkeolog,
akademisi, maupun LSM) dengan masyarakat setempat yang berprofesi sebagai pembuat
bata. Salah satu tujuan utama penyampaian informasi yang dilakukan Museum Majapahit
adalah untuk memberikan wawasan kepada masyarakat setempat bahwa tempat tinggal
mereka merupakan tanah yang luar biasa istimewa. Daerah yang mereka tinggali sehari-
sehari dahulu merupakan pusat kota salah satu kerajaan termahsyur di Nusantara, yaitu
Majapahit. Masyarakat perlu memahami bahwa situs yang lestari dapat memberikan manfaat
yang positif terhadap aspek ideologis, akademis, dan ekonomis. Manfaat aspek ideologis
yaitu sebagai penguat jati diri bangsa dengan menjaga warisan budaya, manfaat akademis
yaitu sebagai pengetahuan yang dipelajari dengan dibukanya situs wisata untuk para warga
ataupun turis, serta manfaat ekonomis yaitu sebagai objek. Di antara seluruh metode
penyajian, pameran merupakan kunci utama keberhasilan museum, karena pameran
merupakan hal yang pertama kali dilihat seseorang ketika mengunjungi museum. Pameran
Museum Majapahit sebaiknya mengikuti trend perkembangan tata pamer yang lebih terkini.
Rumah-rumah yang ada di Kota Majapahit pada masa itu beragam, mungkin keberagaman
tersebut berdasarkan status sosial masing-masing pemilik rumah. Golongan priyayi sebagai
kelompok social memiliki ciri-ciri tertentu yang menunjukkan perbedaannya dengan
kelompok sosial lainnya, terutama kelompok sosial dari rakyat kebanyakan. Salah satu
lambang kepriyayian tampak pada rumah yang menjadi tempat tinggal. Tingkat
kebangsawanan dan tingkat kepangkatan pada pemerintahan menentukan bentuk dan struktur
bangunan tempat tinggal. Oleh karena keberagaman tersebut, pemukiman Majapahit menjadi
lebih indah. Nagarakretagama juga menggambarkan bahwa pada masa itu rumah-rumah
tertata rapi dan indah. Keindahan tersebut disebutkan karena pada halaman rumah terdapat
berbagai bunga, meliputi bunga tanjung, kesara, campaka dan lain-lainnya. Keindahan dari
rumah-rumah pada masa Majapahit juga terlihat dari kuatnya tiang-tiang rumah, berukir
indah dan berwarna-warni. Kakinya berbahan dari batu merah yang bergambar beraneka
lukisan. Genting atap rumah-rumah juga diuraikan bahwa bersemarak serba meresapkan
pandang, menarik perhatian akan keindahannya. Selain itu, beberapa bahan yang digunakan
dalam membangun rumah adalah batu berwarna merah, saat ini disebut dengan batu bata.
Relief-relief candi yang terdapat di Jawa Timur juga menggambarkan beberapa bentuk
bangunan-bangunan pada saat itu. Bentuk bangunan tersebut meliputi bangunan bertiang
satu, bangunan bertiang empat, bangunan bertiang enam, bangunan bertiang delapan, dan
bangunan tertutup. Corak bangunan dengan tiang tanpa dinding diperkirakan adalah banguan
publik, sedangkan bangunan yang tertutup adalah bangunan tempat tinggal. Temuan artefak
berupa miniatur rumah yang terdapat di Museum Trowulan juga dapat mewakili bagaimana
bentuk bangunan rumah pada masa itu. Miniatur tersebut digunakan sebagai maket dalam
perencanaan pemukiman pada masa Majapahit. Pada miniatur rumah, kita dapat melihat
variasi atap yang bermacam-macam, ada tajug, gonjong, limasan, dan kampung. Dapat dilihat
juga jenis bahan yang digunakan untuk atap, yaitu genteng, sirap, bambu dan ijuk. Ragam

Program Keahlian Teknik Komputer dan telekomunikasi


Konsentrasi Keahlian Teknik Komputer dan Jaringan
situs cagar budaya peninggalan kerjaan Majapahit tak terhitung dan saat ini tidak semua
dalam keadaan baik. Perlu ada perbaikan dan pemugaran. Namun hal itu tidak menyurutkan
pengunjung untuk wisata dan mempelajarinya, termasuk pihak sekolah sebagai ilmu
pengetahuan secara langsung.

2. Menjadi Petuah, Kepercayaan, dan Pantangan

Orang-orang tua kita di masa lalu, tentu ingin yang terbaik untuk kehidupan anak cucunya
kelak. Sayangnya, mereka tidak bisa hidup selamanya untuk menjaga agar anak cucunya
tetap menjalani kehidupan yang baik. Sebagai gantinya, nenek moyang kita mewariskan
berbagai kearifan lokal. Dengan kearifan lokal yang melekat pada masyarakat, maka bukan
hanya merupakan pandangan hidup yang bisa menjadi lebih baik. Lebih dari itu, kearifan
lokal juga mencakup nasihat atau petuah, pantangan yang tidak boleh dilanggar, juga
kepercayaan yang dipelihara dengan baik. Petuah dan nasihat lama ini diwariskan tentu saja
untuk menjaga agar kehidupan setiap generasi di wilayah tertentu dapat berjalan baik.

3. Menjadi Ciri Utama Sebuah Masyarakat

Kearifan lokal yang ada juga mencakup adat dan istiadat. Meski seringkali dianggap kuno,
tetapi adat dan istiadat inilah yang justru membuat sebuah daerah jadi unik dan berbeda dari
daerah lainnya di Indonesia. Dengan adanya kearifan lokal, maka masyarakat akan
menganggap seperangkat tradisi sebagai hal yang sudah seharusnya dilakukan, karena
mereka sudah terbiasa dengan adat istiadat dan budaya tersebut. Selain itu, masyarakat
setempat juga sudah menganggap bahwa kearifan lokal merupakan hal yang memang harus
dilakukan di wilayah tersebut. Namun, beda ceritanya dengan para turis, dan pelancong yang
berkunjung ke suatu wilayah identik dengan kearifan lokalnya. Kearifan lokal yang tercermin
dalam adat istiadat dan budaya ini jelas tidak bisa ditemukan di wilayah lain, karena itulah
yang membuat turis merasa terkesan dengan wilayah tersebut.
Lihat saja Bali, bukan hanya punya alam yang cantik, Bali juga memelihara adat dan budaya
yang diwariskan oleh para nenek moyang kepada mereka. Alhasil, warisan budaya inilah
yang membuat Bali terasa berbeda, terasa lebih istimewa, terasa lebih berkesan dibandingkan
dengan tempat-tempat lain yang ada di dunia.

Jenis-Jenis Kearifan Lokal

Kearifan lokal bukan hanya memiliki ciri dan fungsi saja, tetapi kearifan lokal juga terdiri
dari dua jenis, yaitu kearifan lokal yang berwujud nyata atau dikenal dengan istilah tangible,
dan juga kearifan lokal tidak berwujud atau yang biasa disebut intangible. Apa maksudnya?
Yuk simak penjelasan lengkapnya di bawah ini!

1. Kearifan Lokal Berwujud Nyata atau Tangible


Sesuai dengan namanya, kearifan lokal berwujud nyata adalah kearifan lokal yang bisa kita
lihat dan sentuh wujudnya. Kearifan lokal dalam bentuk nyata atau tangible ini bisa dilihat
dalam berbagai bentuk, baik itu dalam bentuk tekstual seperti tata cara, aturan, atau sistem
nilai. Bentuk selanjutnya adalah arsitektural seperti berbagai jenis rumah adat yang ada di
setiap daerah di Indonesia. Misalnya rumah-rumah era keemasaan Majapahit itu di
Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur. Rumah-rumah dengan arsitektur
Majapahit berjejer rapi di sepanjang jalan. Fisik rumah itu kecil, bentuknya persegi panjang

Program Keahlian Teknik Komputer dan telekomunikasi


Konsentrasi Keahlian Teknik Komputer dan Jaringan
dengan ukuran rata-rata 5×3 meter, meski tingginya tetap normal. Berdinding bata merah
yang disusun seolah tanpa semen, beratap limas persegi panjang dengan genting wuwung
melengkung. Penggunaan batu bata merah adalah ciri bahan yang digunakan sebagaimana
pada candi-candi peninggalan Majapahit. Rumah-rumah itu juga berpagar bata merah, berhias
ornamen khas keraton dan emblem Surya Majapahit, Sang Dewata Nawa Sanga bertakhta di
dalamnya. Selain itu penggunaan jendela jenis kupu tarung dan hiasan di atap rumah adalah
ciri khas yang lain. Pembangunan replika rumah Majapahit ini sebenarnya ditujukan sebagai
destinasi wisata budaya, mulai dibangun sejak tahun 2015. Rumah-rumah warga disulap
menjadi rumah ala kawula Majapahit.

2. Kearifan Lokal yang Tidak Berwujud atau Intangible


Kebalikan dari kearifan lokal berwujud yang nyata dan bisa dilihat serta dirasakan, kearifan
lokal tidak berwujud atau intangible ini tidak bisa dilihat wujudnya secara nyata. Namun,
walaupun tidak terlihat, kearifan lokal jenis ini bisa didengar karena disampaikan secara
verbal dari orang tua ke anak, dan generasi selanjutnya.

Bentuk kearifan lokal tidak berwujud antara lain adalah nasihat, nyanyian, pantun, atau cerita
yang mengandung pelajaran hidup bagi generasi selanjutnya yang bertujuan agar para
generasi muda di wilayah tersebut tidak melakukan tindakan buruk yang dapat merugikan diri
sendiri, masyarakat, serta alam sekitar yang menjadi rumah serta sumber penghidupan
mereka. Contohnya adalah kepercayaan asal Majapahit adalah kerajaan Hindu-Buddha
terakhir yang menguasai Nusantara dan dianggap sebagai kerajaan terbesar dalam sejarah
Indonesia. Mayoritas penduduk Kerajaan Majapahit yang memiliki wilayah amat luas di
Nusantara memeluk agama Hindu, Buddha, atau ajaran Siwa-Buddha, meskipun ada pula
yang masih menganut kepercayaan leluhur yakni Kejawen atau Animisme.
Ajaran Siwa-Buddha merupakan sinkretisme atau percampuran dari agama Hindu dan
Buddha di Nusantara.

Di era Majapahit, ajaran yang sudah dikenal sejak zaman Kerajaan Mataram Kuno ini
berpadu menjadi satu. Fungsi Agama dalam Pemerintahan pada Masa Kejayaan Majapahit
menuliskan bahwa kehidupan sosial budaya masyarakat Majapahit juga diwarnai oleh hal-hal
yang bersifat keagamaan. Agama memiliki fungsi dan peran sebagai pengendali jarak sosial,
pemberi fenomena integrasi dan menumbuhkan rasa toleransi antar warga. Kerajaan memberi
pengakuan dan kesempatan yang sama terhadap tokoh-tokoh agama untuk duduk dalam
pemerintahan. Adanya satu bangunan suci (candi) yang memiliki dua atau lebih sifat
keagamaan, merupakan bukti dari integrasi sosial dan toleransi dalam bidang agama. Bukan
hanya bagi pemeluk Hindu atau Buddha, melainkan juga umat muslim karena penganut
agama Islam sudah ada di zaman Majapahit. Penduduk Majapahit sejak era Hayam Wuruk
diduga sudah ada yang memeluk Islam.
Hal tersebut diperkuat dengan ditemukannya pemakaman muslim di Desa Tralaya, Trowulan,
yang pernah menjadi pusat pemerintahan Kerajaan Majapahit.

Aktivitas Mandiri

1. Coba kamu jelaskan tentang kearifan lokal!

Program Keahlian Teknik Komputer dan telekomunikasi


Konsentrasi Keahlian Teknik Komputer dan Jaringan
2. Tuliskan dalam buku tugasmu!

3. Presentasikan hasilnya di depan kelas!

4. Mintalah pendapat temanmu hasil presentasi yang telah dilakukan!

Aktivitas Kelompok

1. Bagilah siswa dikelasmu menjadi beberapa kelompok!

2. Masing -masing kelompok terdiri atas 4-5 orang siswa!

3. Kemudian, carilah informasi mengenai kearifan lokal sejarah Kerajaan Majapahit


yang belum terdapat di buku ini!

4. Setelah itu, catat dan buatlah simpulan informasi tersebut pada kertas folio!

5. Referensi dapat kalian cari melalui buku, internet ataupun dengan mengunjungi
museum!

6. Presentasikan hasil tugas kelompokmu di depan kelas!

7. Selanjutnya, kumpulkan kepada guru untuk mendapatkan nilai!

Asesmen

No. Aspek Penilaian Kriteria Nilai

1. Kemampuan siswa a. Siswa mampu menemukan contoh kearifan 2


dalam menemukan lokal daerahnya dengan tepat dan benar sesuai
dan mengungkapkan dengan kunci jawaban
kearifan lokal 1
b. Siswa mampu menemukan contoh kearifan
lokal daerahnya tetapi kurang tepat dalam
mengungkapkan makna sesuai dengan kunci
jawaban

c. Siswa tidak mampu menemukan contoh 0


kearifan lokal daerahnya dan tidak
mengungkapkan dengan tepat serta benar
sesuai dengan kunci jawaban

Kegiatan 2

Tujuan Pembelajaran: Siswa dapat memahami sejarah kerajaan Majapahit

Program Keahlian Teknik Komputer dan telekomunikasi


Konsentrasi Keahlian Teknik Komputer dan Jaringan
Waktu : 120 Menit / 3 JP
Bahan : Materi Video, Proyektor, Laptop
Peran Guru : Narasumber dan Fasilitator

Persiapan

Guru membekali diri dengan pengetahuan akan definisi dan berbagai bentuk kearifan lokal
yang memiliki hubungan dengan sejarah kerajaan Majapahit

Pelaksanaan

1. Guru mengawali projek dengan meminta peserta didik untuk menuliskan pepatah /
peribahasa / nasihat-nasihat orang tua atau orang dewasa yang masih diingat sampai
saat ini.

2. Setelah peserta didik selesai menulis, guru bersama dengan peserta didik membahas
hasil tulisan peserta didik dan menanyakan jika ada peserta didik lain yang
menuliskan hal serupa.

3. Guru menggali lebih dalam apakah peserta didik tahu arti dari pepatah / peribahasa /
nasihat-nasihat tersebut. Kemudian guru memberi pengantar bahwa pepatah /
peribahasa / nasihat-nasihat merupakan salah satu bentuk kearifan lokal.

4. Setelah itu, guru bertanya kepada peserta didik tentang pengertian dan bentuk kearifan
lokal yang diketahui. Beberapa pertanyaan pemantik yang bisa dipakai:

a. Apa yang terlintas di pikiranmu ketika mendengar kata kearifan lokal?

b. Menurutmu, apa itu kearifan lokal? Seperti apa bentuknya?

c. Kearifan lokal apa yang kamu ketahui? Berasal dari daerah mana kearifan lokal
tersebut?

d. Bagaimana kamu bisa mengetahui bentuk kearifan lokal tersebut? Apakah kamu tahu
atau pernah mencari tahu makna dibalik kearifan lokal tersebut?

5. Guru meminta siswa menyebutkan hal – hal yang mereka ketahui tentang kerajaan
Majapahit

Media dan Sumber Belajar

Modul teks pelajaran P5 “Menelusur Sejarah Kerajaan Majapahit”


Tayangan video kearifan lokal dari Youtube
Rekaman teks kearifan lokal

Materi 2

Kerajaan Majapahit

Program Keahlian Teknik Komputer dan telekomunikasi


Konsentrasi Keahlian Teknik Komputer dan Jaringan
Setelah Singhasari jatuh, berdirilah kerajaan Majapahit yang berpusat di Jawa Timur, antara
abad ke-14 - ke-15 M. Berdirinya kerajaan ini sebenarnya sudah direncanakan oleh
Kertarajasa Jayawarddhana (Raden Wijaya). Ia mempunyai tugas untuk melanjutkan
kemegahan Singhasari yang saat itu sudah hampir runtuh. Saat itu dengan dibantu oleh Arya
Wiraraja seorang penguasa Madura, Raden Wijaya membuka hutan di wilayah yang disebut
dalam kitab Pararaton sebagai hutannya orang Trik. Desa itu dinamai Majapahit, yang
namanya diambil dari buah maja, dan rasa “pahit” dari buah tersebut. Ketika pasukan Mongol
tiba, Raden Wijaya bersekutu dengan pasukan Mongol untuk bertempur melawan
Jayakatwang. Setelah berhasil menjatuhkan Jayakatwang, Raden Wijaya berbalik menyerang
pasukan Mongol sehingga memaksa mereka menarik pulang kembali pasukannya.

Sumpah Palapa

Pada saat diangkat sebagai Mahapatih Gajah Mada bersumpah bahwa ia tidak akan
beristirahat (amukti palapa) jika belum dapat menyatukan seluruh Nusantara. Sumpah itu
kemudian dikenal dengan Sumpah Palapa sebagai berikut :
“Lamun huwus kalah Nusantara isun amukti palapa, amun kalah ring Gurun, ring seran,
Tanjungpura, ring Haru, ring Pahang, Dompo,ring Bali, Sunda, Palembang, Tumasik, saman
isun amukti palapa”.
Artinya: “Setelah tunduk Nusantara, saya akan beristirahat; Sesudah kalah Gurun seran,
Tanjungpura, Haru, Pahang, Dompo, Bali, Sunda, Palembang, Tumasik, barulah saya akan
beristirahat”

Tugas

Peserta didik diminta untuk mencari tahu salah satu bentuk kearifan lokal “Sejarah Kerajaan
Majapahit” di Pulau Jawa dari berbagai sumber.

Bahan Untuk Guru

“Apa itu pengetahuan Sejarah Kerajaan Majapahit?”


https://www.sekolahmuonline.com/2019/08/kerajaan-majapahit-sejarah-indonesia.html
https://www.sekolahmuonline.com/2019/08/kerajaan-majapahit-sejarah-indonesia.html

Glosarium
Amukti : kebebasan, kemerdekaan
Candi : bangunan kuno yang dibuat dari batu (sebagai tempat pemujaan,
penyimpanan abu jenazah raja-raja, pendeta-pendeta Hindu atau Buddha pada
zaman dulu)
Kitab : buku

Objektif
- Sebagai pengantar, peserta didik tertarik untuk masuk ke dalam topik kearifan lokal
peserta didik mengenal salah satu kearifan lokal yang ada
Lampiran Kegiatan 2

Materi 2

Program Keahlian Teknik Komputer dan telekomunikasi


Konsentrasi Keahlian Teknik Komputer dan Jaringan
Kerajaan Majapahit

Setelah Singhasari jatuh, berdirilah kerajaan Majapahit yang berpusat di Jawa Timur, antara
abad ke-14 - ke-15 M. Berdirinya kerajaan ini sebenarnya sudah direncanakan oleh
Kertarajasa Jayawarddhana (Raden Wijaya). Ia mempunyai tugas untuk melanjutkan
kemegahan Singhasari yang saat itu sudah hampir runtuh. Saat itu dengan dibantu oleh Arya
Wiraraja seorang penguasa Madura, Raden Wijaya membuka hutan di wilayah yang disebut
dalam kitab Pararaton sebagai hutannya orang Trik. Desa itu dinamai Majapahit, yang
namanya diambil dari buah maja, dan rasa “pahit” dari buah tersebut. Ketika pasukan Mongol
tiba, Raden Wijaya bersekutu dengan pasukan Mongol untuk bertempur melawan
Jayakatwang. Setelah berhasil menjatuhkan Jayakatwang, Raden Wijaya berbalik menyerang
pasukan Mongol sehingga memaksa mereka menarik pulang kembali pasukannya.

Pada masa pemerintahannya Raden Wijaya mengalami pemberontakan yang dilakukan oleh
sahabat-sahabatnya yang pernah mendukung perjuangan dalam mendirikan Majapahit.
Setelah Raden Wijaya wafat, ia digantikan oleh putranya Jayanegara. Jayanegara dikenal
sebagai raja yang kurang bijaksana dan lebih suka bersenang-senang. Kondisi itulah yang
menyebabkan pembantupembantunya melakukan pemberontakan. 

Di antara pemberontakan tersebut, yang dianggap paling berbahaya adalah pemberontakan


Kuti. Pada saat itu, pasukan Kuti berhasil menduduki ibu kota negara. Jayanegara terpaksa
menyingkir ke Desa Badander di bawah perlindungan pasukan Bhayangkara pimpinan Gajah
Mada. Gajah Mada kemudian menyusun strategi dan berhasil menghancurkan pasukan Kuti.
Atas jasa-jasanya, Gajah Mada diangkat sebagai Patih Kahuripan (1319-1321) dan Patih
Kediri (1322-1330).

Kerajaan Majapahit penuh dengan intrik politik dari dalam kerajaan itu sendiri. Kondisi yang
sama juga terjadi menjelang keruntuhan Majapahit. Masa pemerintahan
Tribhuwanattunggadewi Jayawisnuwarddani adalah pembentuk kemegahan kerajaan.
Tribhuwana berkuasa di Majapahit sampai kematian ibunya pada tahun 1350. Ia diteruskan
oleh putranya, Hayam Wuruk. Pada masa Hayam Wuruk itulah Majapahit berada di puncak
kejayaannya. Hayam Wuruk disebut juga Rajasanagara. Ia memerintah Majapahit dari tahun
1350 hingga 1389. 

Pada masa pemerintahan Raja Hayam Wuruk dan Patih Gajah Mada, Majapahit mencapai
zaman keemasan. Wilayah kekuasaan Majapahit sangat luas, bahkan melebihi luas wilayah
Republik Indonesia sekarang. Oleh karena itu, Muhammad Yamin menyebut Majapahit
dengan sebutan negara nasional kedua di Indonesia. Seluruh kepulauan di Indonesia berada di
bawah kekuasaan Majapahit. Hal ini memang tidak dapat dilepaskan dan kegigihan Gajah
Mada. Sumpah Palapa, ternyata benar-benar dilaksanakan. Dalam melaksanakan cita-citanya,
Gajah Mada didukung oleh beberapa tokoh, misalnya Adityawarman dan Laksamana Nala.
Di bawah pimpinan Laksamana Nala Majapahit membentuk angkatan laut yang sangat kuat.
Tugas utamanya adalah mengawasi seluruh perairan yang ada di Nusantara. Di bawah
pemerintahan Hayam Wuruk, Majapahit mengalami kemajuan

Program Keahlian Teknik Komputer dan telekomunikasi


Konsentrasi Keahlian Teknik Komputer dan Jaringan
Menurut Kakawin Nagarakertagama pupuh XIII-XV, daerah kekuasaan Majapahit meliputi
Sumatra, Semenanjung Malaya, Kalimantan, Sulawesi, kepulauan Nusa Tenggara, Maluku,
Papua, Tumasik (Singapura) dan sebagian kepulauan Filipina. Majapahit juga memiliki
hubungan dengan Campa, Kamboja, Siam, Birma bagian selatan, dan Vietnam, dan bahkan     
mengirim duta-dutanya ke Tiongkok. 

SUMPAH PALAPA

Pada saat diangkat sebagai Mahapatih Gajah Mada bersumpah bahwa ia tidak akan
beristirahat (amukti palapa) jika belum dapat menyatukan seluruh Nusantara. Sumpah itu
kemudian dikenal dengan Sumpah Palapa sebagai berikut :
“Lamun huwus kalah Nusantara isun amukti palapa, amun kalah ring Gurun, ring seran,
Tanjungpura, ring Haru, ring Pahang, Dompo,ring Bali, Sunda, Palembang, Tumasik, saman
isun amukti palapa”.
Artinya: “Setelah tunduk Nusantara, saya akan beristirahat; Sesudah kalah Gurun seran,
Tanjungpura, Haru, Pahang, Dompo, Bali, Sunda, Palembang, Tumasik, barulah saya akan
beristirahat”

Politik dan Pemerintahan

Majapahit telah mengembangkan sistem pemerintahan yang teratur. Raja memegang


kekuasaan tertinggi. Dalam melaksanakan pemerintahan, raja dibantu oleh berbagai badan
atau pejabat berikut. 1. Rakryan Mahamantri Katrini, dijabat oleh para putra raja, terdiri atas
Rakryan i Hino, Rakryan i Sirikan, dan Rakryan i Halu. 2. Dewan Pelaksana terdiri atas
Rakryan Mapatih atau Patih Mangkabumi, Rakryan Tumenggung, Rakryan Demung,
Rakryan Rangga dan Rakryan Kanuruhan. Kelima pejabat ini dikenal sebagai Sang Panca
ring Wilwatika. Di antara kelima pejabat itu Rakryan Mapatih atau Patih Mangkubumi
merupakan pejabat yang paling penting. Ia menduduki tempat sebagai perdana menteri.
Bersama sama raja, ia menjalankan kebijaksanaan pemerintahan. Selain itu terdapat pula
dewan pertimbangan yang disebut dengan Batara Sapta Prabu. Struktur tersebut ada di
pemerintah pusat. Di setiap daerah yang berada di bawah raja-raja, dibuatkan pula struktur
yang mirip.
Untuk menciptakan pemerintahan yang bersih dan berwibawa, dibentuklah badan peradilan
yang disebut dengan Saptopapati. Selain itu disusun pula kitab hukum oleh Gajah Mada yang
disebut Kitab Kutaramanawa. Gajah Mada memang seorang negarawan yang mumpuni. Ia
memahami pemerintahan strategi perang dan hukum.

Untuk mengatur kehidupan beragama dibentuk badan atau pejabat yang disebut
Dharmadyaksa. Dharmadyaksa adalah pejabat tinggi kerajaan yang khusus menangani
persoalan keagamaan. Di Majapahit dikenal ada dua Dharmadyaksa sebagai berikut.
1. Dharmadyaksa ring Kasaiwan, mengurusi agama Syiwa (Hindu), 
2. Dharmadyaksa ring Kasogatan, mengurusi agama Buddha.

Dalam menjalankan tugas, masing-masing Dharmadyaksa dibantu oleh pejabat keagamaan


yang diberi sebutan Sang Pamegat.

Kehidupan beragama di Majapahit berkembang semarak. Pemeluk yang beragama Hindu


maupun Buddha saling bersatu. Pada masa itupun sudah dikenal semboyan Bhinneka

Program Keahlian Teknik Komputer dan telekomunikasi


Konsentrasi Keahlian Teknik Komputer dan Jaringan
Tunggal Ika, artinya, sekalipun berbeda-beda baik Hindu maupun Buddha pada hakikatnya
adalah satu jua. Kemudian secara umum kita artikan berbeda-beda akhirnya satu jua
Berkat kepemimpinan Hayam Wuruk dan Gajah Mada, kehidupan politik, dan stabilitas
nasional Majapahit terjamin. Hal ini disebabkan pula karena kekuatan tentara Majapahit dan
angkatan lautnya sehingga semua perairan nasional dapat diawasi.

Majapahit juga menjalin hubungan dengan kerajaan lain. Hubungan dengan Siam, Birma,
Kamboja, Anam, India, dan Cina berlangsung dengan baik. Dalam membina hubungan
dengan luar negeri, Majapahit mengenal motto Mitreka Satata, artinya negara sahabat.

Kehidupan Sosial Ekonomi 

Di bawah pemerintahan Raja Hayam Wuruk, rakyat Majapahit hidup aman dan tenteram.
Hayam Wuruk sangat memperhatikan rakyatnya. Keamanan dan kemakmuran rakyat
diutamakan. Untuk itu dibangun jalan-jalan dan jembatan-jembatan. Dengan demikian lalu
lintas menjadi lancar. Hal ini mendukung kegiatan keamanan dan kegiatan perekonomian,
terutama perdagangan. Lalu lintas perdagangan yang paling penting melalui sungai.
Misalnya, Sungai Bengawan Solo dan Sungai Brantas. Akibatnya desa-desa di tepi sungai
dan yang berada di muara serta di tepi pantai, berkembang menjadi pusat-pusat perdagangan.
Hal itu menyebabkan terjadinya arus bolak-balik para pedagang yang menjajakan barang
dagangannya dari daerah pantai atau muara ke pedalaman atau sebaliknya.Bahkan di daerah
pantai berkembang perdagangan antar daerah, antar
pulau, bahkan dengan pedagang dari luar. Kemudian timbullah kota-kota pelabuhan sebagai
pusat pelayaran dan perdagangan. Beberapa kota pelabuhan yang penting pada zaman
Majapahit, antara lain Canggu, Surabaya, Gresik, Sedayu, dan Tuban. Pada waktu itu banyak
pedagang dari luar seperti dari Cina India, dan Siam.
Adanya pelabuhan-pelabuhan tersebut mendorong munculnya kelompok bangsawan kaya.
Mereka menguasai pemasaran bahan-bahan dagangan pokok dari dan ke daerah-daerah
Indonesia Timur dan Malaka.

Kegiatan pertanian juga dikembangkan. Sawah dan ladang dikerjakan secukupnya dan
dikerjakan secara bergiliran. Hal ini maksudnya agar tanah tetap subur dan tidak kehabisan
lahan pertanian. Tanggultanggul di sepanjang sungai diperbaiki untuk mencegah bahaya
banjir.

Perkembangan Sastra dan Budaya 

Pada masa pemerintahan Hayam Wuruk, bidang sastra mengalami kemajuan. Karya sastra
yang paling terkenal pada zaman Majapahit adalah Kitab Negarakertagama. Kitab ini ditulis
oleh Empu Prapanca pada tahun 1365 M. Di samping menunjukkan kemajuan di bidang
sastra, Negarakertagama juga merupakan sumber sejarah Majapahit. Kitab lain yang penting
adalah Sutasoma. Kitab ini disusun oleh Empu Tantular. Kitab Sutasoma memuat katakata
yang sekarang menjadi semboyan negara Indonesia, yakni Bhinneka Tunggal Ika. Di
samping itu, Empu Tantular juga menulis kitab Arjunawiwaha.
Sutasoma 139,4d-5d
Hyan Buddha tan pabi lawan siwarajadewa rwanekadhatu winuwus wara Buddhawisma
bhineki rakwa rinapankenapanarwanosen manka n jiwatwa kalawan siwatatwa tunggal
bhineka ika tan hanna dharma mangruwa
Artinya : “Dewa Buddha tidak berbeda dengan Siwa. Mahadewa di antara dewa-dewa.
Keduanya dikatakan mengandung banyak unsur Buddha yang boleh dikatakan tidak

Program Keahlian Teknik Komputer dan telekomunikasi


Konsentrasi Keahlian Teknik Komputer dan Jaringan
terpisahkan dapat begitu saja dipisahkan menjadi dua? Jiwa Jina dan Jiwa Siwa adalah satu
dalam hukum tidak terdapat dualisme.

Bidang seni bangunan juga berkembang. Banyak bangunan candi telah dibuat. Misalnya
Candi Penataran dan Sawentar di daerah Blitar, Candi Tigawangi dan Surawana di dekat
Pare, Kediri, serta Candi Tikus di Trowulan.
Keruntuhan Majapahit lebih disebabkan oleh ketidakpuasan sebagian besar keluarga raja,
setelah turunnya Hayam Wuruk. Perang Paregrek telah melemahkan unsur-unsur kejayaan
Majapahit. Meskipun peperangan berakhir, Majapahit terus mengalami kelemahan karena
raja yang berkuasa tidak mampu lagi mengembalikan kejayaannya. Unsur lain yang
menyebabkan runtuhnya Majapahit adalah semakin meluasnya pengaruh Islam pada saat itu.
Kemajuan peradaban Majapahit itu tidak hilang dengan runtuhnya kerajaan itu. Pencapaian
itu terus dipertahankan hingga masa perkembangan Islam di Jawa. Peninggalan peradaban
Majapahit juga dapat kita saksikan pada perkembangan lingkup kebudayaan Bali pada saat
ini. Kebudayaan yang masih dikembangkan hingga masa Islam adalah cerita wayang yang
berasal dari epos India yaitu Mahabharata dan Ramayana, serta kisah asmara Raden Panji
dengan Sekar Taji (Galuh Candrakirana). Selain itu dapat kita saksikan juga pada unsur
arsitekturnya bentuk atap tumpang, seni ukir sulur-suluran dan tanaman melata, senjata keris,
lokasi keramat, dan masih banyak lagi.

Aktivitas Mandiri

1. Coba kamu jelaskan raja-raja di Kerajaan Majapahit!

2. Tuliskan dalam buku tugasmu!

3. Presentasikan hasilnya di depan kelas!

4. Mintalah pendapat temanmu hasil presentasi yang telah dilakukan!

Aktivitas Kelompok

1. Bagilah siswa dikelasmu menjadi beberapa kelompok!

2. Masing -masing kelompok terdiri atas 4-5 orang siswa!

3. Kemudian, carilah informasi mengenai sejarah Kerajaan Majapahit yang belum


terdapat di buku ini!

4. Setelah itu, catat dan buatlah simpulan informasi tersebut pada kertas folio!

5. Referensi dapat kalian cari melalui buku, internet ataupun dengan mengunjungi
museum!

8. Presentasikan hasil tugas kelompokmu di depan kelas!

9. Selanjutnya, kumpulkan kepada guru untuk mendapatkan nilai!

Asesmen

Program Keahlian Teknik Komputer dan telekomunikasi


Konsentrasi Keahlian Teknik Komputer dan Jaringan
No. Aspek Penilaian Kriteria Nilai

1. Kemampuan siswa a. Siswa mampu menemukan contoh 2


dalam menemukan kearifan lokal sejarah Kerajaan Majapahit
dan mengungkapkan dengan tepat dan benar sesuai dengan
kearifan lokal sejarah kunci jawaban 1
Kerajaan Majapahit
b. Siswa mampu menemukan contoh
kearifan lokal sejarah Kerajaan Majapahit
tetapi kurang tepat dalam mengungkapkan
makna sesuai dengan kunci jawaban
0
c. Siswa tidak mampu menemukan contoh
kearifan lokal sejarah Kerajaan Majapahit
dan tidak mengungkapkan dengan tepat
serta benar sesuai dengan kunci jawaban

BENTUK DAN FUNGSI KEARIFAN LOKAL

Program Keahlian Teknik Komputer dan telekomunikasi


Konsentrasi Keahlian Teknik Komputer dan Jaringan
Kegiatan

Tujuan Pembelajaran: Siswa dapat memahami peninggalan-peninggalan sejarah Kerajaan


Majapahit
Waktu : 120 Menit / 3 JP
Bahan : Materi Video, Proyektor, Laptop
Peran Guru : Narasumber dan Fasilitator

Persiapan

Guru membekali diri dengan pengetahuan akan definisi dan berbagai bentuk kearifan lokal
yang memiliki hubungan denganpeninggalan sejarah kerajaan Majapahit

Pelaksanaan

1. Guru meminta peserta didik untuk menceritakan hasil


temuanmerekadaritugasaktivitas 1 tentang “Sejarah Kerajaan Majapahit”

2. Guru memutar video “Sejarah Kerajaan Majapahit” untukpenguatan dan berjaga-jaga


jikaadapesertadidik yang tidakmengerjakantugas

3. Guru menggalilebihdalampengetahuanpesertadidikakan “Sejarah Kerajaan Majapahit”


di PulauJawa. Beberapapertanyaanpemantik yang dapatdipakaiadalahsebagaiberikut:

a. Menurutmu, mengapa “Sejarah Kerajaan Majapahit” ada?

b. Di manakahletakPulauJawa?

4. Mengapa Sejarah Kerajaan Majapahitdapatmenyebarsampaikeseluruh Asia?

5. Guru lalu menceritakan bentuk kearifan lokal yang beragam, mulaidariceritarakyat,


legenda, lagudaerah, peribahasa, nasihat, tarian, dlsb. yang memilikifungsiberagam
pula. Tidak semua pengetahuan local bisa dijelaskan secara ilmiah maupun digunakan
untuk pengelolaan bencana

Media dan SumberBelajar

Modul teks pelajaran P5 “MenelusurSejarah Kerajaan Majapahit”


Tayangan video kearifan lokal peninggalan Kerajaan MajapahitdariYoutube
Rekaman teks kearifan lokal peninggalan Kerajaan Majapahit

Materi

Peninggalan-peninggalan Sejarah Kerajaan Majapahit

Berikutinibeberapapeninggalan Kerajaan Majapahit di antaranya:


1. SeniBangunan

Program Keahlian Teknik Komputer dan telekomunikasi


Konsentrasi Keahlian Teknik Komputer dan Jaringan
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………….

Program Keahlian Teknik Komputer dan telekomunikasi


Konsentrasi Keahlian Teknik Komputer dan Jaringan

Anda mungkin juga menyukai