MASA LAMPAU
Panduan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
Bagi Guru SMA/SMK (Fase E)
Tema: Kearifan Lokal
Penulis: Debby Josephine
Beberapa bentuk kearifan lokal seperti sastra lisan (pantun, cerita rakyat, peribahasa), tradisi,
Tujuan, Alur, artefak budaya, produk kesenian dan kerajinan merupakan warisan leluhur yang sangat bernilai. Hal Yang Perlu
Kearifan lokal ini sudah ada sejak ribuan tahun dan diciptakan untuk beragam tujuan, di
dan Target antaranya untuk menjaga sumber daya alam dan sumber daya lokal. Namun, generasi yang hidup
Diperhatikan Sebelum
Pencapaian di masa sekarang umumnya kurang memahami makna kearifan lokal ini sehingga tantangan Memulai Projek
Projek yang terjadi di masa sekarang terkait sumber daya alam dan sumber daya lokal seolah datang
begitu saja tanpa ancang-ancang. Padahal beberapa nilai kearifan lokal sendiri memiliki potensi - Komitmen seluruh warga
untuk mencegah masalah yang ada terjadi (preventif).
sekolah untuk sadar,
konsisten, dan
Projek ini dimulai dengan tahap temukan, peserta didik diajak untuk mengenali bentuk dan fungsi
berkomitmen untuk
kearifan lokal yang ada di beberapa daerah di Indonesia. Setelah itu, kegiatan dilanjutkan
dengan menemukan hubungan antara identitas diri, identitas budayanya, dan belajar untuk
menghargai berbagai
memahami bahwa identitas adalah sebuah konsepsi yang dinamis dan selalu berubah. Berangkat bentuk keberagaman yang
dari pemahaman tentang identitas ini, peserta didik membongkar asumsinya terhadap identitas ada di lingkungan
budaya yang ada di wilayahnya maupun budaya orang lain. Dengan demikian, diharapkan peserta sekolah maupun luar
didik dapat menumbuhkan apresiasi terhadap budaya dan kearifan lokal sebuah kelompok sekolah
masyarakat. Tahap ini ditutup dengan menemukan masalah atau tantangan yang terjadi di - Persepsi akan suatu
sekitarnya yang memiliki kait dengan sumber daya alam atau sumber daya lokal. budaya atau pengetahuan
lokal akan rentan bias,
Setelah itu projek dilanjutkan dengan tahap bayangkan, dimana pada tahap ini peserta didik diajak
untuk melihat langsung bagaimana bentuk kearifan lokal yang ada di wilayahnya. Dari sini
sehingga penting bagi
peserta didik diminta untuk mengkritisi hubungan antara bentuk kearifan lokal yang ditemukan kelompok guru secara
dan fungsinya bagi masyarakat. Tahap ini diakhiri dengan membayangkan kondisi impian yang sadar memahami
peserta didik harapkan terjadi pada lingkungannya dan kearifan lokal yang ada di wilayahnya. kemungkinan tersebut
sehingga pengetahuan
lokal yang diambil adalah
Projek dilanjutkan dengan tahap lakukan yang bertujuan mempersiapkan peserta didik untuk
menggaungkan kearifan lokal yang ditemui dan bermakna bagi peserta didik sesuai dengan
yang paling berguna bagi
kemampuan dan keterampilan yang ia miliki. Lalu, projek diakhiri dengan tahap bagikan, di mana kebutuhan pembelajaran
seluruh peserta didik membagikan pengetahuannya akan kearifan lokal kepada warga sekolah,
guru, dan perwakilan masyarakat.
Melalui projek ini, peserta didik diharapkan telah mengembangkan tiga dimensi Profil Pelajar
Pancasila, yaitu Bernalar Kritis, Berkebinekaan Global, dan Kreatif yang akan dijabarkan pada
halaman berikutnya.
Tahapan dalam projek “Menelusur Warisan Masa
Lampau”
Tahap Temukan: Mengenali dan membangun kesadaran murid terhadap pengetahuan lokal
1 2 3 4 5
Pengantar Materi Kearifan Bentuk dan Fungsi Pengaruh Identitas Identitas Diri Tantangan di Sekitarku
Lokal Kearifan Lokal Kelompok pada dan Kelompok
Identitas Diri
Tahap Bayangkan: Menggali bentuk-bentuk kearifan lokal yang ada di wilayah masing-masing
6 7 8 9
Menelusur Warisan Masa Benang Merah Kondisi Impian Sesi Berbagi
Lampau Keberlanjutan
Tahap Lakukan: Mewujudkan pelajaran yang mereka dapat melalui bentuk aksi pelestarian budaya lokal yang paling mungkin dilakukan
10 11 12 13
Lestari Budaya Lokalku: Lestari Budaya Lokalku: Lestari Budaya Lestari Budaya
Identifikasi Potensi Menentukan Bentuk Aksi Lokalku: Persiapan Lokalku: Simulasi Aksi
Diri dan Kelompok Aksi
Tahap Bagikan: Menggenapi proses dengan aksi pelestarian budaya lokal serta melakukan evaluasi dan refleksi
14 15 16 17
Lestari Budaya Lokalku! Evaluasi Aksi Refleksi Cerita Perjalanan Aksiku
Dimensi, elemen, dan sub elemen Profil Pelajar
Pancasila
Dimensi Profil Sub-elemen Profil Pelajar Pancasila Target Pencapaian di akhir Fase E (SMA/SMK, Usia 16-18 tahun) pelajar Aktivitas
Pelajar Pancasila Terkait
Terkait
Bernalar Kritis Mengidentifikasi, mengklarifikasi, dan Secara kritis mengklarifikasi serta menganalisis gagasan dan informasi yang 1, 2, 3, 7, 8,
mengolah informasi dan gagasan kompleks dan abstrak dari berbagai sumber. Memprioritaskan suatu gagasan yang 9, 10
paling relevan dari hasil klarifikasi dan analisis.
Menganalisis dan mengevaluasi penalaran Menganalisis dan mengevaluasi penalaran yang digunakannya dalam menemukan 7, 10, 11
dan mencari solusi serta mengambil keputusan.
Merefleksi dan mengevaluasi pemikirannya sendiri Menjelaskan alasan untuk mendukung pemikirannya dan memikirkan pandangan yang 8, 9, 10, 11,
mungkin berlawanan dengan pemikirannya dan mengubah pemikirannya jika 15, 16, 17
diperlukan.
Berkebinekaan Global Mendalami budaya dan identitas budaya Menganalisis pengaruh keanggotaan kelompok lokal, regional, nasional, dan global 1, 2, 3, 6, 7
terhadap pembentukan identitas, termasuk identitas dirinya. Mulai
menginternalisasi identitas diri sebagai bagian dari budaya bangsa.
Mengeksplorasi dan membandingkan Menganalisis dinamika budaya yang mencakup pemahaman, kepercayaan, dan 6, 7
pengetahuan budaya, kepercayaan, serta praktik keseharian dalam rentang waktu yang panjang dan konteks yang luas.
praktiknya
Menumbuhkan rasa menghormati Memahami pentingnya saling menghormati dalam mempromosikan pertukaran budaya 8, 9, 10, 11,
terhadap keanekaragaman budaya dan kolaborasi dalam dunia yang saling terhubung serta menunjukkannya dalam 12, 13, 14
perilaku.
Aktif membangun masyarakat yang inklusif, adil, Berinisiatif melakukan suatu tindakan berdasarkan identifikasi masalah untuk 10, 11, 12,
dan berkelanjutan mempromosikan keadilan, keamanan ekonomi, menopang ekologi dan demokrasi 13
sambil menghindari kerugian jangka panjang terhadap manusia, alam ataupun
Mengidentifikasi, mengklarifikasi, Mengumpulkan, Mengidentifikasi, mengklarifikasi, Secara kritis mengklarifikasi Secara kritis mengklarifikasi
dan mengolah informasi dan mengklasifikasikan, dan menganalisis informasi yang serta menganalisis gagasan dan serta menganalisis gagasan dan
gagasan membandingkan, dan memilih relevan serta memprioritaskan informasi yang kompleks dan informasi yang kompleks dan
informasi dari berbagai sumber, beberapa gagasan tertentu. abstrak dari berbagai sumber. abstrak dari berbagai sumber.
serta memperjelas informasi Memprioritaskan suatu Memprioritaskan suatu
dengan bimbingan orang gagasan yang paling relevan gagasan yang paling relevan
dewasa. dari hasil klarifikasi dan dari hasil klarifikasi dan
analisis. analisis.
Menganalisis dan mengevaluasi Menjelaskan alasan yang Membuktikan penalaran Menganalisis dan mengevaluasi Menghasilkan narasi berupa
Mengambil keputusan
penalaran relevan dan akurat dalam dengan berbagai argumen penalaran yang digunakannya artikel / jurnal
berdasarkan / karya
hasil ilmiah
analisis dan
penyelesaian masalah dan dalam mengambil suatu dalam menemukan dan mencari dari gagasan
evaluasi tersebut.
yang telah melalui tahap
pengambilan keputusan simpulan atau keputusan. solusi serta mengambil uji coba, mendapat umpan
keputusan. balik dari berbagai ahli, dan
melakukan pengembangan terus
Merefleksi dan Memberikan alasan dari hal Menjelaskan asumsi yang Menjelaskan alasan untuk Menjelaskan alasan disertai data
menerus.
mengevaluasi pemikirannya yang dipikirkan, serta digunakan, menyadari mendukung pemikirannya dan faktual dari berbagai sumber
sendiri menyadari kemungkinan adanya kecenderungan dan memikirkan pandangan yang yang kredibel untuk mendukung
bias pada pemikirannya sendiri konsekuensi bias pada mungkin berlawanan dengan pemikirannya sekaligus
pemikirannya, serta berusaha pemikirannya dan mengubah menganalisis dan menerima
mempertimbangkan perspektif pemikirannya jika pandangan yang mungkin
yang berbeda. diperlukan. berlawanan dengan pemikirannya.
Mengubah pemikirannya jika
diperlukan.
Perkembangan Sub-elemen
Antarfase Berkebinekaan Global
Mendalami budaya dan Mengidentifikasi dan Menjelaskan perubahan budaya seiring Menganalisis pengaruh keanggotaan Menginternalisasi identitas
identitas budaya mendeskripsikan keragaman waktu dan sesuai konteks, baik dalam kelompok lokal, regional, nasional, dan diri sebagai bagian dari
budaya di sekitarnya; serta skala lokal, regional, dan nasional. global terhadap pembentukan identitas, budaya kemudian
menjelaskan peran budaya dan Menjelaskan identitas diri yang termasuk identitas dirinya. Mulai mengeksternalisasi kapasitas
Bahasa dalam membentuk terbentuk dari budaya bangsa. menginternalisasi identitas diri sebagai diri yang dimiliki sebagai
identitas dirinya. bagian dari budaya bangsa. upaya melestarikan budaya
bangsa
Mengeksplorasi dan Mendeskripsikan dan Memahami dinamika budaya yang Menganalisis dinamika budaya yang Menemukan hubungan sebab
membandingkan membandingkan pengetahuan, mencakup pemahaman, kepercayaan, mencakup pemahaman, kepercayaan, dan akibat dari hasil analisis
pengetahuan budaya, kepercayaan, dan praktik dari dan praktik keseharian dalam konteks praktik keseharian dalam rentang waktu dinamika budaya yang
kepercayaan, serta berbagai kelompok budaya. personal dan sosial. yang panjang dan konteks yang luas. kompleks dalam rentang
praktiknya waktu yang panjang dan
konteks yang luas,
menemukan
kemudian pola berulang
yang terjadi.
Menumbuhkan rasa Mengidentifikasi peluang dan Memahami pentingnya melestarikan Memahami pentingnya saling Mampu mengelola perbedaan
menghormati terhadap tantangan yang muncul dari dan merayakan tradisi budaya untuk menghormati dalam mempromosikan secara koknstruktif sehingga
keanekaragaman budaya keragaman budaya di Indonesia. mengembangkan identitas pribadi, pertukaran budaya dan kolaborasi dalam dapat beradaptasi di tengah
sosial, dan bangsa Indonesia serta dunia yang saling terhubung serta perbedaan dan melakukan
mulai berupaya melestarikan budaya menunjukkannya dalam perilaku. advokasi dalam rangka
dalam kehidupan sehari-hari. mewujudkan toleransi budaya
multikultural
Perkembangan Sub-elemen
Antarfase Berkebinekaan Global
Aktif membangun Membandingkan beberapa Mengidentifikasi masalah yang ada di Berinisiatif melakukan suatu tindakan Berinisiatif melakukan
masyarakat yang inklusif, tindakan dan praktik perbaikan sekitarnya sebagai akibat dari pilihan berdasarkan identifikasi masalah untuk berbagai tindakan strategis
adil, dan berkelanjutan lingkungan sekolah yang yang dilakukan oleh manusia, serta mempromosikan keadilan, keamanan dalam jangka waktu panjang
inklusif, adil, dan dampak masalah tersebut terhadap ekonomi, menopang ekologi dan dan terukur berdasarkan
berkelanjutan, dengan sistem ekonomi, sosial dan demokrasi sambil menghindari identifikasi masalah untuk
mempertimbangkan dampaknya lingkungan, serta mencari solusi kerugian jangka panjang terhadap mempromosikan keadilan,
secara jangka panjang terhadap yang memperhatikan prinsip-prinsip manusia, alam ataupun masyarakat. keamanan ekonomi,
manusia, alam, dan masyarakat keadilan terhadap manusia, alam dan menopang ekologi dan
masyarakat demokrasi sambil
menghindari kerugian
jangka panjang terhadap
Perkembangan Sub-elemen manusia, alam ataupun
Antarfase Kreatif masyarakat.
Memiliki keluwesan berpikir Menghasilkan solusi alternatif Menghasilkan solusi alternatif Bereksperimen dengan Memodifikasi gagasan sesuai
dalam mencari alternatif dengan mengadaptasi berbagai dengan mengadaptasi berbagai berbagai pilihan secara kreatif dengan perubahan situasi dan
solusi permasalahan gagasan dan umpan balik gagasan dan umpan balik untuk memodifikasi gagasan umpan balik yang diterima,
untuk menghadapi situasi untuk menghadapi situasi sesuai dengan perubahan kemudian melakukan siklus
dan permasalahan dan permasalahan situasi. pengembangan eksperimen
secara terus menerus.
Relevansi projek Statistik kebudayaan tahun 2017 mencatat bahwa jumlah kesenian yang akan punah
ini bagi sekolah mencapai angka 143, terdiri atas seni rupa, seni musik, seni teater, seni tari, sastra dan
dan semua guru kesenian lainnya. Di sisi lain, statistik kebudayaan tahun 2018 juga mencatat ada 34
mata pelajaran bahasa daerah yang akan punah. Hal ini penting untuk jadi perhatian kita bersama
karena beberapa ragam seni dan bahasa daerah merupakan hasil akumulasi pengetahuan
lokal masyarakat Indonesia dalam jangka waktu yang panjang. Belum lagi ditambah
beberapa budaya lokal tersebut mengandung makna mendalam untuk menjaga
keberlanjutan sumber daya alam dan sumber daya lokal dengan mencerminkan relasi
antar manusia, relasi manusia dengan Tuhan, dan relasi manusia dengan semesta. Nilai-
nilai pengetahuan lokal yang terwujud dalam berbagai bentuk budaya lokal ini penting
untuk terus digaungkan dan diwariskan pada generasi selanjutnya agar tetap lestari.
Sejalan dengan hal tersebut, sekolah sebagai salah satu institusi budaya memiliki peran
untuk ambil bagian dari upaya pelestarian budaya lokal yang kini keadaannya semakin
terancam dari waktu ke waktu. Selain itu, sekolah yang dapat memberikan pengalaman
akan keberagaman budaya yang dibutuhkan, diikuti dengan refleksi pada tahapannya
akan membentuk masukan dan pengalaman positif dari keberagaman itu sendiri. Di
mana hal ini akan menghasilkan peserta didik yang mampu mengelola perbedaan secara
konstruktif, beradaptasi dengan baik, membangun sinergi atas perbedaan sehingga
sekolah dapat mendorong peserta didik lebih mudah dan siap menjadi bagian dari
masyarakat global.
Penggunaan berada di sekolah penggerak/ sekolah pusat keunggulan untuk melaksanakan Projek
Perangkat Ajar Penguatan Profil Pelajar Pancasila yang mengusung tema Kearifan Lokal. Di dalam
Projek ini perangkat ajar untuk projek “Menelusur Warisan Masa Lampau” ini, ada 17 (enam belas)
aktivitas yang saling berkaitan. Tim Penyusun menyarankan agar projek ini dilakukan
pada semester pertama kelas XI dikarenakan aktivitas yang ditawarkan disusun dengan
sedemikian rupa agar peserta didik tidak hanya mengetahui isu kearifan lokal secara
teori saja, tetapi juga bisa mengkritisi fungsi kearifan lokal tersebut dan kaitannya
dengan masalah sumber daya alam atau sumber daya lokal yang terjadi saat ini. Waktu
yang direkomendasikan untuk pelaksanaan projek ini adalah 1 (satu) semester, dengan
total kurang lebih 62 JP. Sebaiknya ada jeda waktu antar aktivitas agar di satu sisi para
guru mempunyai waktu yang cukup untuk melakukan persiapan materi untuk memantik
diskusi dan refleksi peserta didik. peserta didik juga mempunyai waktu untuk berpikir,
berefleksi, dan menjalankan masing-masing aktivitas dengan baik.
Namun demikian, tim penyusun memahami bahwa kondisi tiap sekolah berbeda-beda.
Oleh karena itu, guru dan kepala sekolah mempunyai kebebasan dan kewenangan untuk
menyesuaikan jumlah aktivitas, alokasi waktu per aktivitas, dan apakah semua aktivitas
diselesaikan dalam waktu singkat atau disebar selama satu semester/satu tahun ajar.
Materi ataupun rancangan aktivitas juga bisa disesuaikan agar projek bisa berjalan
efektif dan efisien sesuai dengan kebutuhan peserta didik dan kondisi sekolah juga
kondisi daerah tempat sekolah berdiri. Kami juga akan memberikan saran praktis dan
alternatif pelaksanaan beberapa aktivitas, serta rekomendasi aktivitas pengayaan, jika
diperlukan.
MENELUSUR
WARISAN
MASA
LAMPAU
TEMUKAN
Persiapan
1. Guru membekali diri dengan pengetahuan akan definisi dan
berbagai bentuk kearifan lokal yang memiliki hubungan Bahan Untuk Guru:
Pelaksanaan
“Apa itu Pengetahuan Lokal?” htt
ps://www.youtube.com/watch?v=
Pengantar 1. Guru mengawali projek dengan meminta peserta didik untuk 4asJhKcvx_Y
menuliskan pepatah / peribahasa / nasihat-nasihat orang tua
Materi atau orang dewasa yang masih diingat sampai saat ini.
“Kearifan Lokal, Pengetahuan
2. Setelah peserta didik selesai menulis, guru bersama
Kearifan dengan peserta didik membahas hasil tulisan peserta
Lokal, dan Degradasi Lingkungan”
Lokal didik dan menanyakan jika ada peserta didik lain yang
menuliskan hal serupa.
https://www.esaunggul.ac.id/kearifa
3. Guru menggali lebih dalam apakah peserta didik tahu arti dari n-lokal-pengetahuan-lokal-dan-deg
pepatah / peribahasa / nasihat-nasihat tersebut. Kemudian guru
memberi pengantar bahwa pepatah / peribahasa / nasihat- radasi-lingkungan/
nasihat merupakan salah satu bentuk kearifan lokal.
4. Setelah itu, guru bertanya kepada peserta didik tentang
Waktu: 90 Menit pengertian dan bentuk kearifan lokal yang diketahui.
Objektif:
/ 2 JP - Sebagai pengantar, peserta
Beberapa pertanyaan pemantik yang bisa dipakai:
didik tertarik untuk
Bahan: Materi a. Apa yang terlintas di pikiranmu ketika mendengar
masuk ke dalam topik
Video, kata kearifan lokal?
kearifan lokal
b. Menurutmu, apa itu kearifan lokal? Seperti
Proyektor, -
Tips: peserta didik mengenal
apa bentuknya?
Laptop c. Kearifan lokal apa yang kamu ketahui? Berasal
salah
Jika peserta satutidak
didik kearifan
tahu akan
Peran Guru: lokal yang ada
berbagai bentuk kearifan lokal,
dari daerah mana kearifan lokal tersebut?
Narasumber dan d. Bagaimana kamu bisa mengetahui bentuk kearifan guru dapat memberikan beberapa
lokal tersebut? Apakah kamu tahu atau pernah contoh dari bahan bacaan di atas
Fasilitator atau mencari bentuk kearifan lokal
mencari tahu makna dibalik kearifan lokal tersebut?
Tugas yang ada di wilayah masing-
Peserta didik diminta untuk mencari tahu salah satu bentuk kearifan masing yang memiliki hubungan
lokal “Nandong Smong” di Pulau Simeulue dari berbagai sumber dengan keberlanjutan sumber
daya alam.
Persiapan Bahan Untuk Guru:
2. 1. Guru membekali diri dengan pengetahuan akan salah satu
bentuk kearifan lokal: “Nandong Smong” dan bagaimana
“Nandong Smong” https://www.
youtube.com/watch?v=
dampaknya terhadap Pulau Simeulue
Bentuk Pj9J4x_Jado
dan Fungsi Pelaksanaan
1. Guru meminta peserta didik untuk menceritakan hasil
“Meneliti Pengetahuan Lokal:
SMONG! Selamatkan Kita dari
Kearifan temuan mereka dari tugas aktivitas 1 tentang “Nandong Tsunami https://www.youtube.
Smong”
Lokal 2. Guru memutar video “Nandong Smong” untuk penguatan dan com/watch?v= s5_zs050Ztk
berjaga-jaga jika ada peserta didik yang tidak mengerjakan
tugas Materi video untuk murid:
3. Guru menggali lebih dalam pengetahuan peserta didik “Smong” https://www.youtube.
akan “Nandong Smong” di Pulau Simeulue. Beberapa
com/watch?v=
pertanyaan pemantik yang dapat dipakai adalah sebagai
Waktu: 90 Menit berikut: gN0YBkSROK4&t=2s
/ 2 JP a. Menurutmu, mengapa “Nandong Smong” ada?
b. Di manakah letak Pulau Simeulue? Objektif:
Bahan: Materi c. Mengapa Nandong Smong dapat - peserta didik mengkritisi
Video, menyelamatkan penduduk Desa Simeulue dari salah satu bentuk kearifan
Proyektor, Tsunami? lokal dengan melihat
Laptop 4. Guru lalu menceritakan bentuk kearifan lokal yang beragam, unsur geografi,
Peran Guru: mulai dari cerita rakyat, legenda, lagu daerah, peribahasa, demografi, dan
nasihat, tarian, dlsb. yang memiliki fungsi beragam pula. Tidak psikografis
Narasumber dan semua pengetahuan lokal bisa dijelaskan secara ilmiah maupun - peserta didik mengenal
Fasilitator digunakan untuk pengelolaan bencana kearifan lokal, bentuk,
dan fungsinya terhadap
masyakarat
Persiapan
1. Guru mempersiapkan kartu bemain peran dan memahami
Objektif:
3.
cara bermain peran
Pelaksanaan - peserta didik mampu
1. Guru membagi peserta didik menjadi 4-5 kelompok. Setiap mengidentifikasi identitas
kelompok yang melekat
Pengaruh kelompok akan diberi satu kartu role play yang tidak boleh
diketahui oleh kelompok lainnya. (Penjelasan cara bermain ada pada identitas diri
Identitas di halaman selanjutnya) - peserta didik mampu
mengenal identitasnya
2. Setelah selesai bermain peran, guru merangkum seluruh
Kelompok tebakan peserta didik pada saat bermain,, misalnya pada peran
kelompok rock dapat ditebak dari simbol tangan, gaya
pada bernyanyi, dan lagu yang dibawakan. Ciri khas setiap kelompok
Tips:
- Guru dapat mengubah
Identitas yang dimainkan oleh setiap anggota dapat membuat orang lain
mengenali kelompok tersebut. Ini merupakan analogi bahwa
kartu kelompok peran
dengan kelompok peran
Diri identitas kelompok atau identitas budaya dapat mempengaruhi
identitas diri tiap orang di dalam kelompok tersebut,
yang lebih dekat
dengan kehidupan
sebaliknya identitas diri juga dapat mencerminkan identitas
sehari-hari peserta
kelompok yang melekat padanya.
Waktu: 90 didik.
3. Guru kemudian mengantar peserta didik untuk mengenali
menit/ 2 JP - Guru dapat menambah
identitas kelompok yang melekat pada diri dengan
Bahan: Kartu atau mengurangi elemen
beberapa
a. Halpertanyaan berikut: pada dirimu yang mencerminkan
apa yang melekat
pada lembar pemetaan
bermain peran, identitas kelompokmu? (jika terkait kelompok suku
identitas diri
lembar kerja maka bisa jadi logat bicara, aksesoris yang dipakai,
dlsb. Jika terkait kelompok agama bisa jadi yang
“Siapakah aku?” Tugas:
muncul adalah simbol keagamaan seperti tasbih, salib, Guru meminta peserta didik untuk
Peran Guru: atau gaya berpakaian, seperti kerudung, dlsb. Jika memetakan identitas dirinya dan
Narasumber dan terkait kelompok olahraga atau hobi tertentu tercermin identitas sosial yang melekat
Fasilitator pada sepatu yang digunakan, dlsb.) padanya dengan melengkapi
b. Ceritakan bagaimana proses identitas kelompok itu lembar kerja pemetaan identitas
dapat melekat pada dirimu. (Apakah kebiasaan di diri “Siapakah Aku?”
rumah atau terinspirasi kelompok tertentu)
Cara Bermain:
3.
yang akan dimainkan, kartu ini tidak boleh diketahui
oleh kelompok lain
Peserta didik diberi waktu + 15 menit untuk
KELOMPO KELOMPO
mempersiapkan kelompok untuk memainkan peran
kelompok yang didapat. peserta didik dibebaskan untuk K K ROCK
mengekspresikan peran dengan mengatur gaya rambut,
4.
gaya berpakaian, tarian, atau nyanyian yang menunjukkan
ciri khas dari peran tersebut Setelah waktu persiapan
DANGDUT
selesai, setiap kelompok menampilkan peran mereka di
depan kelas. Setelah selesai, kelompok lain menebak
peran apa yang baru saja dimainkan disertai dengan
5. alasannya
Setelah seluruh kelompok tampil, guru bersama peserta
didik mengapresiasi seluruh penampilan dengan tepuk
tangan bersama
Hal yang perlu diperhatikan: KELOMPO KELOMPO
1. Ketika kelompok lain menebak peran kelompok yang
tampil beserta alasannya, guru sebagai fasilitator bertanya
K JAZZ K
kembali apakah betul alasan yang diberikan sudah pasti
menjadi ciri khas / identitas kelompok tertentu, misal:
a. “Apa benar jika gaya mengangguk-anggukkan
GAMELAN
kepala mengikuti instr umen musik sembari
menjulurkan lidah sudah pasti kelompok rock?”
b. Ada tidak orang yang menikmati musik dengan
mengangguk-anggukkan kepala sambil menjulurkan
lidah tapi bukan kelompok rock?
c. Apakah semua anggota kelompok rock selalu
menganggukkan kepala dan menjulurkan
KELOMPO
K KPOP
lidah?
2. d. Bagaimana tanggapan kelompok lain?
Guru menutup kegiatan dengan penguatan bahwa
prasangka bisa terbentuk dari ciri khas / citra yang
dibawakan. Untuk itu, demi menghindari diri dari
prasangka atau bias, yang perlu dilakukan adalah
menanyakan langsung dari sumbernya bukan menciptakan
Siapakah Aku?
kemampuan
hal yang tidak aku
yang
suka
dimiliki
nama
hobi sifat
kemampuan yang
ingin dikembangkan hal yang aku
suka
(gambar diri)
agama
suku
tinggi badan
Hindu
Suku Sasak
Perempuan
Sekitarku untuk pergi ke area luar sekolah untuk merasakan tantangan Tips:
atau masalah yang terjadi di lingkungan sekitar sekolah Ketika melakukan pengamatan di
dengan menggunakan inderanya. luar sekolah ajak peserta didik
Waktu: 90 4. Peserta didik diminta untuk mendokumentasikan tantangan untuk fokus pada inderanya,
menit atau masalah yang dirasakan. misalnya: saat ingin fokus pada
/ 2 JP 5. Setelah selesai, seluruh peserta didik kembali ke kelas, indera pendengaran, tutuplah
Bahan: Alat melengkapi catatan lembar kerja, lalu perwakilan tiap mata dan fokus pada apa yang
kelompok diminta untuk menceritakan masalah yang paling terdengar. Minta teman
tulis, gawai dirasa meresahkan. kelompok untuk menemani
Peran Guru: 6. Guru mengingatkan peserta didik untuk menyimpan lembar proses ini agar tidak
Pendamping dan kerja tersebut agar dapat dipakai pada kegiatan berikutnya. membahayakan diri di jalan
Fasilitator sekitar sekolah
Tantangan di
Sekitarku
Identitas Diri dan
Kelompok
jargon
PERILAKU ATAU KEJADIAN
MENGAPA
(makna / asal muasal
nilai religi
dari bentuk kearifan pengelolaan sumber daya nilai relasi manusia dengan
lokal yang ditemui) alam semesta
filosofi
nilai gotong royong
nilai relasi manusia dengan Tuhan
nilai ekonomi
kesehatan masyarakat
nilai relasi dengan sesama
manusia
pengelolaan sumber daya
lokal KEPERCAYAAN, NILAI DAN POLA PIKIR BERULANG
TRADISI SASI LAUT
APA Contoh
(bentuk kearifan lokal Sasi laut merupakan peraturan adat dimana tetua adat bersama kewang
yang ditemui) masyarakat dilarang mengambil hasil laut pengumuman dan aturan adat
membacakan
yang ditentukan di suatu wilayah adat dalam berkeliling kampung dengan menabuh alat
sembari
tradisi tutup Sasi dilakukan dari
waktu
jangka
tertentu hingga ritual pembukaan Sasi musik adat tanda tutup sasi telah
bulan April hingga September di
tiba. dimulai
kawasan yang dijaga oleh “Sungai harus bersih. Tidak boleh buang
kewang,
sebutan bagi para penjaga air dan mengotori sungai karena saat sasi,
lingkungan di wilayah adat Praktik konservasi ikan lompa akan dipanggil ke sungai
tradisional untuk ditangkap sehingga harus dijaga
“Ikan lompa ini milik bersama, namun kebersihannya,”
hasil sasi dilarang dijual oleh masyarakat
adat PERILAKU ATAU KEJADIAN
MENGAPA
(makna / asal muasal Relasi manusia dengan semesta:
dari bentuk kearifan menjaga kelangsungan Pelestarian alam sumber daya laut yang
lokal yang ditemui) lingkungan sebagai penghormatan dan menjaga dilindungi punya cukup
terhadap alam yang populasi sumber waktu untuk berkembang
daya laut biak dengan baik
sumber
menjadipenghidupan mereka
sehingga hasil panennya
akan lebih banyak
Nilai ekonomi: memperkuat ekonomi masyarakat adat
Haruku.”
Kartu ini
Kartu ini diberikan
diberikan ketika Tugas:
Kartu ini ketika ada mimpi Guru meminta peserta didik
kelompok
diberikan jika yang beresonansi
ada mimpi / positif pada
penanggap ingin untuk melakukan refleksi pada
memberikan lembar “Sungai Rasa”
kondisi yang mirip kelompok penanggap
argumen kritis
atau beririsan namun tidak
dan membangun
dengan kelompok tertuang dalam
terhadap cerita
penanggap mimpi mereka
mimpi yang
disampaikan
Menelusur Warisan
Masa Lampau
SUNGAI RASA
Sesi Berbagi
Waktu: 90 menit
Anjani:
/ 2 JP - jago biologi dan kimia
Bahan: Alat - bermain gitar, membuat kopi dengan teknik manual brew
KELOMPOK
POTENSI
tulis, lembar - Hobi bermain basket, baca komik, mencoba rasa kopi
kerja kegiatan dari berbagai daerah
Fahrani:
2: “Identitas - Jago gambar dan melukis
Diri dan Edo:
Sosial”, lembar - Suka mengulik data dan fakta seru
kerja Peran
Guru: Fasilitator
Objektif:
Persiapan
11. 1. Guru mempersiapkan bentuk-bentuk aksi yang dapat
dilakukan oleh peserta didik, misalnya merancang drama
- peserta didik mampu
menyadari/menentukan
aksi apa yang paling
Lestari pertunjukan, poster, membuat lagu, membuat video, mungkin ia lakukan saat
Budaya membuat galeri foto, membuat komik, atau membuat produk ini dengan melihat
potensi diri dan kelompok
Lokalku: Pelaksanaan (aksi tersebut mendukung
Menentukan harapan/kondisi idealnya
1. Guru menceritakan bentuk-bentuk aksi atau advokasi terwujud)
Bentuk
yang pernah dilakukan pemuda di Indonesia ataupun
Aksi dunia
Referensi:
Waktu: 90 2. Guru meminta peserta didik untuk mengumpulkan ide aksi
sebanyak-banyaknya dalam upaya melestarikan kearifan lokal Melati dan Isabel Wijsen:
Menit dengan cara yang paling mungkin ia lakukan berdasarkan menggagas gerakan Selamat
/ 2 JP kemampuan kelompok Tinggal Kantong Plastik (Bye Bye
Bahan: Alat tulis Plastic Bags) pada 2013
Peran Guru: 3. Peserta didik melakukan voting terhadap ide-ide yang http://www.byebyeplasticbags.org/te
dihasilkan dan memilih 1-2 ide aksi yang paling mungkin
Narasumber dan diwujudkan dalam 1 bulan ke depan am/
Fasilitator
Greta Thunberg memulai
aktivismenya seorang diri
dengan melakukan aksi protes
di depan gedung parlemen
Swedia.
Daffa Farros Oktoviarto, anak
kecil yang menghadang pemotor
yang melintas di trotoar.
Pelaksanaan Tips untuk Guru:
12. 1. Guru mengajak peserta didik untuk mempersiapkan
aksi pelestarian budaya lokal dengan
- Guru dapat menghadirkan
narasumber terkait atau
memberikan kontak
Lestari mempertimbangkan: narasumber (atas
a. Bahan atau alat yang diperlukan (jika ada)
Budaya persetujuan narasumber)
jika peserta didik
b. Rancangan strategi aksi pelestarian kebudayaan
Lokalku: lokal
membutuhkan materi
lebih terkait bentuk
Persiapan c. Lama waktu yang dibutuhkan kearifan lokal yang ingin
2. Peserta didik diajak untuk membuat kesepakatan akan digaungkan.
Aksi rancangan tahapan pengerjaan dan timeline aksi
Waktu: 90 Tugas
menit Peserta didik mengerjakan persiapan aksi pelestarian budaya lokal
/ 2 JP secara mandiri dengan teman kelompok, guru bertugas mengecek laju
aksi peserta didik.
Peran Guru:
Fasilitator dan
Monitor
Kemajuan Aksi
Poin Penilaian Simulasi (Asesmen Formatif) :
1. Kejelasan Ide
Pelaksanaan - Menceritakan informasi, temuan, dan argumen
Simulasi 3.
(terlampir contoh umpan balik)
Guru sebagai moderator dapat meminta
3. Gestur dan Penampilan
- Menjaga kontak mata dengan pendengar,
- Menjaga gestur dengan baik
Aksi setiap kelompok untuk memberikan - Percaya diri
-Baju rapi
umpan balik dari simulasi yang dilakukan
4. Penyampaian
Waktu: 90 4. Guru menegaskan kembali bentuk dan - Bicara jelas, tidak terlalu cepat/lambat, dengan
Menit fungsi kearifan lokal yang ingin suara lantang, intonasi yang menarik pendengar,
jarang menggunakan “err”, “emm”
dilestarikan
/ 2 JP -Menggunakan bahasa Indonesia yang baik
5. Kelengkapan Simulasi
Bahan: Menggunakan media pelengkap untuk mempermudah atau
Tugas:
Peran Guru: Guru meminta peserta didik
memperkuat informasi / pemahaman serta menarik
6. pendengar Respon Pertanyaan Pendengar
Fasilitator dan untuk melakukan refleksi pada - Bisa menanggapi pertanyaan dengan jelas dan
Moderator lembar “Sungai Rasa” lengkap.
- Mengkonfirmasi pertanyaan dari peserta,
mengakui kalau tidak tahu, atau menjelaskan
7. bagaimana akan mencari jawabannya.
Partisipasi dalam presentasi kelompok
- Semua anggota berkontribusi dengan waktu/materi
yang proporsional
- Semua anggota bisa menjawab pertanyaan
secara keseluruhan, tidak hanya bagian
tertentu saja.
Identifikasi Potensi SUNGAI RASA
Diri dan
Kelompok
1. Ceritakan bagaimana perasaanmu
di tiap kelokan sungai.
2. Hal apa yang membantu dan
menghambat kamu selama proses
mengarungi sungai belajar ini? Apa
Persiapan Aksi
yang kamu lakukan ketika
menemui hambatan tersebut?
3. Hal baru apa yang kamu dapatkan?
4. Di bagian mana yang paling mudah
dan paling menantang untukmu?
5. Apa harapanmu pada perjalanan
Menentukan Bentuk Aksi selanjutnya?
Simulasi Aksi
Perencanaan Masih berupa curah pendapat Perencanaan memiliki tujuan Perencanaan yang jelas: tujuan Perencanaan yang jelas dan
dan ide-ide aksi yang belum yang jelas dan lini masa yang matang: tujuan, tahapan-
beraturan realistis tahapan penting (milestones)
serta lini masa yang realistis
Pelaksanaan Siswa melaksanakan Siswa mengidentifikasi satu jalur Siswa mengidentifikasi satu jalur Siswa mengidentifikasi jalur
aktivitas-aktivitas secara sporadis untuk menjalankan rencana. untuk menjalankan rencana. yang berbeda untuk
Mereka dapat melaksanakan Mereka dapat melaksanakan menjalankan rencana. Mereka
proses r untut dan meminta rencana dengan proses yang dapat melaksanakan rencana
bantuan pada pihak- pihak yang terkoordinasi dengan roses yang
sesuai terkoordinasi, bervariasi dan
bekerja secara adaptif
Ketepatan Sasaran Masih dalam tahapan Solusi/aksi yang ditawarkan Solusi/ aksi yang ditawarkan Solusi/aksi yang ditawarkan
identifikasi faktor yang berupa ide yang masih di menyasar faktor-faktor yang terkait menyasar inti permasalahan,
menyebabkan permasalahan permukaan permasalahan dengan permasalahan dan realistis dan memberikan
dan akibat yang ditimbulkan dan/atau kurang realistis memberikan dampak positif dampak yang berkesinambungan
sementara
Mengidentifikasi, Mengumpulkan, Mengidentifikasi, mengklarifikasi, Secara kritis mengklarifikasi serta Secara kritis mengklarifikasi
mengklarifikasi, dan mengklasifikasikan, dan menganalisis informasi yang menganalisis gagasan dan serta menganalisis gagasan dan
mengolah informasi membandingkan, dan memilih relevan serta memprioritaskan informasi yang kompleks dan informasi yang kompleks dan
dan gagasan informasi dari berbagai sumber, beberapa gagasan tertentu. abstrak dari berbagai sumber. abstrak dari berbagai sumber.
serta memperjelas informasi Memprioritaskan suatu gagasan Memprioritaskan suatu
dengan bimbingan orang yang paling relevan dari hasil gagasan yang paling relevan
Menganalisis dan Menjelaskan alasan yang relevan Membuktikan penalaran dengan Menganalisis dan mengevaluasi Mengambil keputusan berdasarkan
mengevaluasi penalaran dan akurat dalam penyelesaian berbagai argumen dalam penalaran yang digunakannya dalam hasil analisis dan evaluasi yang
masalah dan pengambilan mengambil suatu simpulan atau menemukan dan mencari solusi telah melalui tahap uji coba,
keputusan keputusan. serta mengambil keputusan. mendapat umpan balik dari
berbagai ahli, dan melakukan
pengembangan terus menerus.
Merefleksi dan Memberikan alasan dari hal Menjelaskan asumsi yang Menjelaskan alasan untuk Menjelaskan alasan disertai data
mengevaluasi yang dipikirkan, serta digunakan, menyadari mendukung pemikirannya dan faktual dari berbagai sumber yang
pemikirannya sendiri menyadari kemungkinan adanya kecenderungan dan konsekuensi memikirkan pandangan yang kredibel untuk mendukung
bias pada pemikirannya sendiri bias pada pemikirannya, serta mungkin berlawanan dengan pemikirannya sekaligus menganalisis
berusaha mempertimbangkan pemikirannya dan mengubah dan menerima pandangan yang
perspektif yang berbeda. pemikirannya jika diperlukan. mungkin berlawanan dengan
pemikirannya. Mengubah
pemikirannya jika diperlukan.
Mendalami budaya Mengidentifikasi dan Menjelaskan perubahan budaya Menganalisis pengaruh keanggotaan Menginternalisasi identitas diri
dan identitas budaya mendeskripsikan keragaman budaya seiring waktu dan sesuai konteks, kelompok lokal, regional, nasional, dan sebagai bagian dari budaya
di sekitarnya; serta menjelaskan baik dalam skala lokal, regional, global terhadap pembentukan kemudian mengeksternalisasi
peran budaya dan Bahasa dalam dan nasional. Menjelaskan identitas, termasuk identitas dirinya. kapasitas diri yang dimiliki sebagai
membentuk identitas dirinya. identitas diri yang terbentuk dari Mulai menginternalisasi identitas diri upaya melestarikan budaya bangsa
budaya bangsa. sebagai bagian dari budaya bangsa.
Mengeksplorasi dan Mendeskripsikan dan Memahami dinamika budaya yang Menganalisis dinamika budaya yang Menemukan hubungan sebab akibat
membandingkan membandingkan pengetahuan, mencakup pemahaman, mencakup pemahaman, kepercayaan, dari hasil analisis dinamika budaya
pengetahuan budaya, kepercayaan, dan praktik kepercayaan, dan praktik dan praktik keseharian dalam yang kompleks dalam rentang
kepercayaan, serta dari berbagai kelompok keseharian dalam konteks personal rentang waktu yang panjang dan waktu yang panjang dan konteks
praktiknya budaya. dan sosial. konteks yang luas. yang luas, kemudian menemukan
pola berulang yang terjadi.
Aktif membangun Membandingkan beberapa Mengidentifikasi masalah yang ada di Berinisiatif melakukan suatu tindakan Berinisiatif melakukan
masyarakat yang inklusif, tindakan dan praktik perbaikan sekitarnya sebagai akibat dari pilihan berdasarkan identifikasi masalah untuk berbagai tindakan strategis
adil, dan berkelanjutan lingkungan sekolah yang yang dilakukan oleh manusia, serta mempromosikan keadilan, keamanan dalam jangka waktu panjang
inklusif, adil, dan dampak masalah tersebut terhadap ekonomi, menopang ekologi dan dan terukur berdasarkan
berkelanjutan, dengan sistem ekonomi, sosial dan demokrasi sambil menghindari identifikasi masalah untuk
mempertimbangkan dampaknya lingkungan, serta mencari solusi kerugian jangka panjang terhadap mempromosikan keadilan,
secara jangka panjang terhadap yang memperhatikan prinsip-prinsip manusia, alam ataupun masyarakat. keamanan ekonomi,
manusia, alam, dan masyarakat keadilan terhadap manusia, alam dan menopang ekologi dan
masyarakat demokrasi sambil
menghindari kerugian
jangka panjang terhadap
manusia, alam ataupun
masyarakat.
Memiliki keluwesan Menghasilkan solusi alternatif Menghasilkan solusi alternatif dengan Bereksperimen dengan berbagai pilihan Memodifikasi gagasan sesuai
berpikir dalam dengan mengadaptasi berbagai mengadaptasi berbagai gagasan dan secara kreatif untuk memodifikasi dengan perubahan situasi
mencari alternatif gagasan dan umpan balik umpan balik untuk menghadapi gagasan sesuai dengan perubahan dan umpan balik yang
solusi permasalahan untuk menghadapi situasi situasi dan permasalahan situasi. diterima, kemudian
dan permasalahan melakukan siklus
pengembangan eksperimen
secara terus menerus.
(Diisi oleh pengunjung: pimpinan sekolah, guru, orang tua dan/atau komunitas)
Hal yang sudah berjalan baik Hal yang dapat menjadi pengembangan ke depan
Hal yang sudah berjalan baik Hal yang dapat menjadi pengembangan ke depan
14 April 2021, Desa Budaya Lingga. Kabupaten Karo Ini adalah denah dari Rumah Siwaluh Jabu yang ditempati
Ini adalah Rumah Siwaluh Jabu yang telah berusia 250 8 kepala keluarga, meski tidak dibatasi dinding pada tiap
tahun yang dihuni oleh 8 kepala keluarga yang hidup ruangan, tetapi setiap penempatan keluarga telah
berdampingan dalam satu atap. Di rumah ini … ditetapkan berdasarkan peran dan fungsinya masing-
masing, misalnya ...
“Budaya itu ada karena dibutuhkan, seorang ahli mengatakan
bahwa budaya itu adalah fungsi survival. Kalau budaya
dikatakan jelek tidak mungkin akan bertahan, jika budaya belum
kelihatan bagusnya maka itu adalah tugas kita karena itu adalah
milik kita, harus lebih positif memandang budaya.”
https://www.ideo.com/post/design-thinking-for-educators https://www.youtube.com/watch?v=4asJhKcvx_Y
https://thesystemsthinker.com/systems-thinking-what-why-when-w https://www.esaunggul.ac.id/kearifan-lokal-pengetahuan-lokal-dan-d
here-and-how/ egradasi-lingkungan/
http://repository.uin-malang.ac.id/630/1/Naskah%20Budaya%26Identi
https://www.youtube.com/watch?v=Pj9J4x_Jado
tas.pdf
https://www.youtube.com/watch?v=s5_zs050Ztk
http://publikasi.data.kemdikbud.go.id/uploadDir/isi_5808B5CD-F78