WARISAN MASA
LAMPAU
Panduan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
Bagi Guru SMA (Fase E)
Tema: Kearifan Lokal
Penulis: Debby Josephine
Beberapa bentuk kearifan lokal seperti sastra lisan (pantun, cerita rakyat, peribahasa), tradisi, artefak budaya,
Tujuan, produk kesenian dan kerajinan merupakan warisan leluhur yang sangat bernilai. Kearifan lokal ini sudah ada Hal Yang Perlu
sejak ribuan tahun dan diciptakan untuk beragam tujuan, di antaranya untuk menjaga sumber daya alam dan
Alur, dan sumber daya lokal. Namun, generasi yang hidup di masa sekarang umumnya kurang memahami makna Diperhatikan Sebelum
Target kearifan lokal ini sehingga tantangan yang terjadi di masa sekarang terkait sumber daya alam dan sumber daya Memulai Projek
Pencapaian lokal seolah datang begitu saja tanpa ancang-ancang. Padahal beberapa nilai kearifan lokal sendiri memiliki
potensi untuk mencegah masalah yang ada terjadi (preventif).
Projek - Komitmen seluruh warga
sekolah untuk sadar,
konsisten, dan
Projek ini dimulai dengan tahap temukan, peserta didik diajak untuk mengenali bentuk dan fungsi kearifan
lokal yang ada di beberapa daerah di Indonesia. Setelah itu, kegiatan dilanjutkan dengan menemukan berkomitmen untuk
hubungan antara identitas diri, identitas budayanya, dan belajar untuk memahami bahwa identitas adalah menghargai berbagai
sebuah konsepsi yang dinamis dan selalu berubah. Berangkat dari pemahaman tentang identitas ini, peserta bentuk keberagaman yang
didik membongkar asumsinya terhadap identitas budaya yang ada di wilayahnya maupun budaya orang lain. ada di lingkungan sekolah
Dengan demikian, diharapkan peserta didik dapat menumbuhkan apresiasi terhadap budaya dan kearifan maupun luar sekolah
lokal sebuah kelompok masyarakat. Tahap ini ditutup dengan menemukan masalah atau tantangan yang - Persepsi akan suatu budaya
terjadi di sekitarnya yang memiliki kait dengan sumber daya alam atau sumber daya lokal. atau pengetahuan lokal akan
rentan bias, sehingga penting
Setelah itu projek dilanjutkan dengan tahap bayangkan, dimana pada tahap ini peserta didik diajak untuk
bagi kelompok guru secara
melihat langsung bagaimana bentuk kearifan lokal yang ada di wilayahnya. Dari sini peserta didik diminta sadar memahami
untuk mengkritisi hubungan antara bentuk kearifan lokal yang ditemukan dan fungsinya bagi masyarakat. kemungkinan tersebut
Tahap ini diakhiri dengan membayangkan kondisi impian yang peserta didik harapkan terjadi pada sehingga pengetahuan lokal
lingkungannya dan kearifan lokal yang ada di wilayahnya. yang diambil adalah yang
paling berguna bagi
Projek dilanjutkan dengan tahap lakukan yang bertujuan mempersiapkan peserta didik untuk menggaungkan kebutuhan pembelajaran
kearifan lokal yang ditemui dan bermakna bagi peserta didik sesuai dengan kemampuan dan keterampilan
yang ia miliki. Lalu, projek diakhiri dengan tahap bagikan, di mana seluruh peserta didik membagikan
pengetahuannya akan kearifan lokal kepada warga sekolah, guru, dan perwakilan masyarakat.
Melalui projek ini, peserta didik diharapkan telah mengembangkan tiga dimensi Profil Pelajar Pancasila, yaitu
Bernalar Kritis, Berkebinekaan Global, dan Kreatif yang akan dijabarkan pada halaman berikutnya.
Tahapan dalam projek “Menelusur Warisan Masa Lampau”
Tahap Temukan: Mengenali dan membangun kesadaran murid terhadap pengetahuan lokal
1 2 3 4 5
Pengantar Materi Kearifan Bentuk dan Fungsi Kearifan Pengaruh Identitas Identitas Diri dan Tantangan di Sekitarku
Lokal Lokal Kelompok pada Identitas Kelompok
Diri
Tahap Bayangkan: Menggali bentuk-bentuk kearifan lokal yang ada di wilayah masing-masing
6 7 8 9
Menelusur Warisan Masa Benang Merah Kondisi Impian Sesi Berbagi
Lampau Keberlanjutan
Tahap Lakukan: Mewujudkan pelajaran yang mereka dapat melalui bentuk aksi pelestarian budaya lokal yang paling mungkin dilakukan
10 11 12 13
Lestari Budaya Lokalku: Lestari Budaya Lokalku: Lestari Budaya Lokalku: Lestari Budaya Lokalku:
Identifikasi Potensi Diri Menentukan Bentuk Aksi Persiapan Aksi Simulasi Aksi
dan Kelompok
Tahap Bagikan: Menggenapi proses dengan aksi pelestarian budaya lokal serta melakukan evaluasi dan refleksi
14 15 16 17
Lestari Budaya Lokalku! Evaluasi Aksi Refleksi Cerita Perjalanan Aksiku
Dimensi, elemen, dan sub elemen Profil Pelajar
Pancasila
Dimensi Profil Pelajar Sub-elemen Profil Pelajar Pancasila Target Pencapaian di akhir Fase E (SMA, Usia 16-18 tahun) pelajar Aktivitas
Pancasila Terkait Terkait
Bernalar Kritis Mengidentifikasi, mengklarifikasi, dan mengolah Secara kritis mengklarifikasi serta menganalisis gagasan dan informasi yang kompleks dan 1, 2, 3, 7, 8,
informasi dan gagasan abstrak dari berbagai sumber. Memprioritaskan suatu gagasan yang paling relevan dari hasil 9, 10
klarifikasi dan analisis.
Menganalisis dan mengevaluasi penalaran Menganalisis dan mengevaluasi penalaran yang digunakannya dalam menemukan dan 7, 10, 11
mencari solusi serta mengambil keputusan.
Merefleksi dan mengevaluasi pemikirannya sendiri Menjelaskan alasan untuk mendukung pemikirannya dan memikirkan pandangan yang mungkin 8, 9, 10, 11,
berlawanan dengan pemikirannya dan mengubah pemikirannya jika diperlukan. 15, 16, 17
Berkebinekaan Global Mendalami budaya dan identitas budaya Menganalisis pengaruh keanggotaan kelompok lokal, regional, nasional, dan global 1, 2, 3, 6, 7
terhadap pembentukan identitas, termasuk identitas dirinya. Mulai menginternalisasi
identitas diri sebagai bagian dari budaya bangsa.
Mengeksplorasi dan membandingkan Menganalisis dinamika budaya yang mencakup pemahaman, kepercayaan, dan praktik 6, 7
pengetahuan budaya, kepercayaan, serta keseharian dalam rentang waktu yang panjang dan konteks yang luas.
praktiknya
Menumbuhkan rasa menghormati terhadap Memahami pentingnya saling menghormati dalam mempromosikan pertukaran budaya dan 8, 9, 10, 11,
keanekaragaman budaya kolaborasi dalam dunia yang saling terhubung serta menunjukkannya dalam perilaku. 12, 13, 14
Aktif membangun masyarakat yang inklusif, adil, dan Berinisiatif melakukan suatu tindakan berdasarkan identifikasi masalah untuk 10, 11, 12,
berkelanjutan mempromosikan keadilan, keamanan ekonomi, menopang ekologi dan demokrasi sambil 13
menghindari kerugian jangka panjang terhadap manusia, alam ataupun masyarakat.
, 13Kreatif Memiliki keluwesan berpikir dalam mencari alternatif Bereksperimen dengan berbagai pilihan secara kreatif untuk memodifikasi gagasan sesuai 11, 12, 13
solusi permasalahan dengan perubahan situasi.
Perkembangan Sub-elemen
Antarfase Bernalar Kritis
Mengidentifikasi, mengklarifikasi, Mengumpulkan, Mengidentifikasi, mengklarifikasi, Secara kritis mengklarifikasi serta Secara kritis mengklarifikasi serta
dan mengolah informasi dan mengklasifikasikan, dan menganalisis informasi yang menganalisis gagasan dan informasi menganalisis gagasan dan informasi
gagasan membandingkan, dan memilih relevan serta memprioritaskan yang kompleks dan abstrak dari yang kompleks dan abstrak dari
informasi dari berbagai sumber, beberapa gagasan tertentu. berbagai sumber. berbagai sumber.
serta memperjelas informasi Memprioritaskan suatu gagasan Memprioritaskan suatu gagasan
dengan bimbingan orang dewasa. yang paling relevan dari hasil yang paling relevan dari hasil
klarifikasi dan analisis. klarifikasi dan analisis.
Menghasilkan narasi berupa
artikel / jurnal / karya ilmiah dari
gagasan tersebut.
Menganalisis dan Menjelaskan alasan yang Membuktikan penalaran dengan Menganalisis dan mengevaluasi Mengambil keputusan berdasarkan
mengevaluasi penalaran relevan dan akurat dalam berbagai argumen dalam penalaran yang digunakannya hasil analisis dan evaluasi yang telah
penyelesaian masalah dan mengambil suatu simpulan atau dalam menemukan dan mencari melalui tahap uji coba, mendapat
pengambilan keputusan keputusan. solusi serta mengambil keputusan. umpan balik dari berbagai ahli, dan
melakukan pengembangan terus
menerus.
Merefleksi dan mengevaluasi Memberikan alasan dari hal yang Menjelaskan asumsi yang Menjelaskan alasan untuk Menjelaskan alasan disertai data
pemikirannya sendiri dipikirkan, serta menyadari digunakan, menyadari mendukung pemikirannya dan faktual dari berbagai sumber yang
kemungkinan adanya bias pada kecenderungan dan konsekuensi memikirkan pandangan yang kredibel untuk mendukung
pemikirannya sendiri bias pada pemikirannya, serta mungkin berlawanan dengan pemikirannya sekaligus
berusaha mempertimbangkan pemikirannya dan mengubah menganalisis dan menerima
perspektif yang berbeda. pemikirannya jika diperlukan. pandangan yang mungkin
berlawanan dengan pemikirannya.
Mengubah pemikirannya jika
diperlukan.
Perkembangan Sub-elemen
Antarfase Berkebinekaan Global
Mendalami budaya dan Mengidentifikasi dan Menjelaskan perubahan budaya seiring Menganalisis pengaruh keanggotaan Menginternalisasi identitas
identitas budaya mendeskripsikan keragaman waktu dan sesuai konteks, baik dalam kelompok lokal, regional, nasional, dan diri sebagai bagian dari
budaya di sekitarnya; serta skala lokal, regional, dan nasional. global terhadap pembentukan identitas, budaya kemudian
menjelaskan peran budaya dan Menjelaskan identitas diri yang termasuk identitas dirinya. Mulai mengeksternalisasi kapasitas
Bahasa dalam membentuk terbentuk dari budaya bangsa. menginternalisasi identitas diri sebagai diri yang dimiliki sebagai
identitas dirinya. bagian dari budaya bangsa. upaya melestarikan
budaya bangsa
Mengeksplorasi dan Mendeskripsikan dan Memahami dinamika budaya yang Menganalisis dinamika budaya yang Menemukan hubungan sebab
membandingkan membandingkan pengetahuan, mencakup pemahaman, kepercayaan, dan mencakup pemahaman, kepercayaan, dan akibat dari hasil analisis
pengetahuan budaya, kepercayaan, dan praktik dari praktik keseharian dalam konteks praktik keseharian dalam rentang waktu yang dinamika budaya yang
kepercayaan, serta berbagai kelompok budaya. personal dan sosial. panjang dan konteks yang luas. kompleks dalam rentang
praktiknya waktu yang panjang dan
konteks yang luas,
kemudian
menemukan pola berulang
yang terjadi.
Menumbuhkan rasa Mengidentifikasi peluang dan Memahami pentingnya melestarikan Memahami pentingnya saling Mampu mengelola perbedaan
menghormati terhadap tantangan yang muncul dari dan merayakan tradisi budaya untuk menghormati dalam mempromosikan secara koknstruktif sehingga
keanekaragaman budaya keragaman budaya di Indonesia. mengembangkan identitas pribadi, pertukaran budaya dan kolaborasi dalam dapat beradaptasi di tengah
sosial, dan bangsa Indonesia serta mulai dunia yang saling terhubung serta perbedaan dan melakukan
berupaya melestarikan budaya menunjukkannya dalam perilaku. advokasi dalam rangka
dalam kehidupan sehari-hari. mewujudkan toleransi budaya
multikultural
Perkembangan Sub-elemen
Antarfase Berkebinekaan Global
Aktif membangun Membandingkan beberapa Mengidentifikasi masalah yang ada di Berinisiatif melakukan suatu tindakan Berinisiatif melakukan
masyarakat yang inklusif, tindakan dan praktik perbaikan sekitarnya sebagai akibat dari pilihan berdasarkan identifikasi masalah untuk berbagai tindakan strategis
adil, dan berkelanjutan lingkungan sekolah yang inklusif, yang dilakukan oleh manusia, serta mempromosikan keadilan, keamanan dalam jangka waktu panjang
adil, dan berkelanjutan, dengan dampak masalah tersebut terhadap sistem ekonomi, menopang ekologi dan dan terukur berdasarkan
mempertimbangkan dampaknya ekonomi, sosial dan lingkungan, serta demokrasi sambil menghindari kerugian identifikasi masalah untuk
secara jangka panjang terhadap mencari solusi yang memperhatikan jangka panjang terhadap manusia, alam mempromosikan keadilan,
manusia, alam, dan masyarakat prinsip-prinsip keadilan terhadap manusia, ataupun masyarakat. keamanan ekonomi, menopang
alam dan masyarakat ekologi dan demokrasi sambil
menghindari kerugian jangka
panjang terhadap manusia,
alam ataupun masyarakat.
Perkembangan Sub-elemen
Antarfase Kreatif
Memiliki keluwesan berpikir Menghasilkan solusi alternatif Menghasilkan solusi alternatif Bereksperimen dengan berbagai Memodifikasi gagasan sesuai
dalam mencari alternatif solusi dengan mengadaptasi berbagai dengan mengadaptasi berbagai pilihan secara kreatif untuk dengan perubahan situasi dan
permasalahan gagasan dan umpan balik untuk gagasan dan umpan balik untuk memodifikasi gagasan sesuai umpan balik yang diterima,
menghadapi situasi dan menghadapi situasi dan dengan perubahan situasi. kemudian melakukan siklus
permasalahan permasalahan pengembangan eksperimen
secara terus menerus.
Statistik kebudayaan tahun 2017 mencatat bahwa jumlah kesenian yang akan punah mencapai angka
Relevansi projek
143, terdiri atas seni rupa, seni musik, seni teater, seni tari, sastra dan kesenian lainnya. Di sisi lain,
ini bagi sekolah statistik kebudayaan tahun 2018 juga mencatat ada 34 bahasa daerah yang akan punah. Hal ini
dan semua guru penting untuk jadi perhatian kita bersama karena beberapa ragam seni dan bahasa daerah merupakan
mata pelajaran hasil akumulasi pengetahuan lokal masyarakat Indonesia dalam jangka waktu yang panjang. Belum
lagi ditambah beberapa budaya lokal tersebut mengandung makna mendalam untuk menjaga
keberlanjutan sumber daya alam dan sumber daya lokal dengan mencerminkan relasi antar manusia,
relasi manusia dengan Tuhan, dan relasi manusia dengan semesta. Nilai-nilai pengetahuan lokal yang
terwujud dalam berbagai bentuk budaya lokal ini penting untuk terus digaungkan dan
diwariskan pada generasi selanjutnya agar tetap lestari.
Sejalan dengan hal tersebut, sekolah sebagai salah satu institusi budaya memiliki peran untuk ambil
bagian dari upaya pelestarian budaya lokal yang kini keadaannya semakin terancam dari waktu ke
waktu. Selain itu, sekolah yang dapat memberikan pengalaman akan keberagaman budaya yang
dibutuhkan, diikuti dengan refleksi pada tahapannya akan membentuk masukan dan pengalaman
positif dari keberagaman itu sendiri. Di mana hal ini akan menghasilkan peserta didik yang mampu
mengelola perbedaan secara konstruktif, beradaptasi dengan baik, membangun sinergi atas
perbedaan sehingga sekolah dapat mendorong peserta didik lebih mudah dan siap menjadi bagian
dari masyarakat global.
Bagaimanapun, sebagai kompas kehidupan, budaya dapat mengarahkan kita untuk berpikir, merasa,
bertindak, dan berkarya ke arah benar salah, baik buruk, pantas tidak pantas.
Perangkat ajar (toolkit) ini dirancang untuk membantu guru SMA/SMK (Fase E) yang berada di
Cara sekolah penggerak untuk melaksanakan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila yang mengusung
Penggunaan tema Kearifan Lokal. Di dalam perangkat ajar untuk projek “Menelusur Warisan Masa Lampau” ini,
Perangkat Ajar ada 17 (enam belas) aktivitas yang saling berkaitan. Tim Penyusun menyarankan agar projek ini
Projek ini dilakukan pada semester pertama kelas XI dikarenakan aktivitas yang ditawarkan disusun dengan
sedemikian rupa agar peserta didik tidak hanya mengetahui isu kearifan lokal secara teori saja, tetapi
juga bisa mengkritisi fungsi kearifan lokal tersebut dan kaitannya dengan masalah sumber daya alam
atau sumber daya lokal yang terjadi saat ini. Waktu yang direkomendasikan untuk pelaksanaan projek
ini adalah 1 (satu) semester, dengan total kurang lebih 62 JP. Sebaiknya ada jeda waktu antar aktivitas
agar di satu sisi para guru mempunyai waktu yang cukup untuk melakukan persiapan materi
untuk memantik diskusi dan refleksi peserta didik. peserta didik juga mempunyai waktu untuk
berpikir, berefleksi, dan menjalankan masing-masing aktivitas dengan baik.
Namun demikian, tim penyusun memahami bahwa kondisi tiap sekolah berbeda-beda. Oleh karena
itu, guru dan kepala sekolah mempunyai kebebasan dan kewenangan untuk menyesuaikan jumlah
aktivitas, alokasi waktu per aktivitas, dan apakah semua aktivitas diselesaikan dalam waktu singkat
atau disebar selama satu semester/satu tahun ajar. Materi ataupun rancangan aktivitas juga bisa
disesuaikan agar projek bisa berjalan efektif dan efisien sesuai dengan kebutuhan peserta didik
dan kondisi sekolah juga kondisi daerah tempat sekolah berdiri. Kami juga akan memberikan saran
praktis dan alternatif pelaksanaan beberapa aktivitas, serta rekomendasi aktivitas pengayaan, jika
diperlukan.
MENELUSUR
WARISAN
MASA
LAMPAU
TEMUKAN
Persiapan
1. Guru membekali diri dengan pengetahuan akan definisi dan berbagai
bentuk kearifan lokal yang memiliki hubungan dengan keberlanjutan Bahan Untuk Guru:
Pelaksanaan
“Apa itu Pengetahuan Lokal?”
https://www.youtube.com/watch?v
= 4asJhKcvx_Y
Pengantar 1. Guru mengawali projek dengan meminta peserta didik untuk
menuliskan pepatah / peribahasa / nasihat-nasihat orang tua atau “Kearifan Lokal, Pengetahuan Lokal,
Materi orang dewasa yang masih diingat sampai saat ini. dan Degradasi Lingkungan”
2. Setelah peserta didik selesai menulis, guru bersama dengan
Kearifan peserta didik membahas hasil tulisan peserta didik dan
https://www.esaunggul.ac.id/kearifa
n-lokal-pengetahuan-lokal-dan-deg
Lokal menanyakan jika ada peserta didik lain yang menuliskan hal
serupa.
radasi-lingkungan/
3. Guru menggali lebih dalam apakah peserta didik tahu arti dari pepatah Objektif:
/ peribahasa / nasihat-nasihat tersebut. Kemudian guru memberi - Sebagai pengantar,
pengantar bahwa pepatah / peribahasa / peserta didik tertarik
nasihat-nasihat merupakan salah satu bentuk kearifan lokal. Setelah untuk masuk ke dalam
4. itu, guru bertanya kepada peserta didik tentang pengertian dan topik kearifan lokal
Waktu: 90 bentuk kearifan lokal yang diketahui. Beberapa pertanyaan pemantik - peserta didik mengenal
Menit yang bisa dipakai: salah satu kearifan lokal
/ 2 JP a. Apa yang terlintas di pikiranmu ketika mendengar kata yang ada
Bahan: Materi kearifan lokal?
b. Menurutmu, apa itu kearifan lokal? Seperti apa
Video, bentuknya? Tips:
Proyektor, c. Kearifan lokal apa yang kamu ketahui? Berasal dari Jika peserta didik tidak tahu akan
Laptop daerah mana kearifan lokal tersebut? berbagai bentuk kearifan lokal, guru
d. Bagaimana kamu bisa mengetahui bentuk kearifan lokal dapat memberikan beberapa contoh
Peran Guru: dari bahan bacaan di atas atau
Narasumber dan tersebut? Apakah kamu tahu atau pernah mencari tahu makna
dibalik kearifan lokal tersebut? mencari bentuk kearifan lokal yang
Fasilitator Tugas ada di wilayah
Peserta didik diminta untuk mencari tahu salah satu bentuk kearifan lokal masing-masing yang memiliki
“Nandong Smong” di Pulau Simeulue dari berbagai sumber hubungan dengan keberlanjutan
sumber daya alam.
2.
Persiapan Bahan Untuk Guru:
1. Guru membekali diri dengan pengetahuan akan salah satu “Nandong Smong”
bentuk kearifan lokal: “Nandong Smong” dan bagaimana https://www.youtube.com/watch?v
Bentuk dampaknya terhadap Pulau Simeulue =
Pj9J4x_Jado
dan Fungsi Pelaksanaan
1. Guru meminta peserta didik untuk menceritakan hasil temuan
“Meneliti Pengetahuan Lokal:
SMONG! Selamatkan Kita dari
Kearifan mereka dari tugas aktivitas 1 tentang “Nandong Smong” Guru Tsunami
2. memutar video “Nandong Smong” untuk penguatan dan berjaga- https://www.youtube.com/watch?v
Lokal jaga jika ada peserta didik yang tidak mengerjakan tugas = s5_zs050Ztk
Guru menggali lebih dalam pengetahuan peserta didik
3. Materi video untuk murid: “Smong”
akan “Nandong Smong” di Pulau Simeulue. Beberapa https://www.youtube.com/watch?v
pertanyaan pemantik yang dapat dipakai adalah sebagai = gN0YBkSROK4&t=2s
berikut:
Waktu: 90 a. Menurutmu, mengapa “Nandong Smong” ada? Di Objektif:
b. manakah letak Pulau Simeulue? - peserta didik mengkritisi
Menit c. Mengapa Nandong Smong dapat salah satu bentuk kearifan
/ 2 JP menyelamatkan penduduk Desa Simeulue dari lokal dengan melihat unsur
Bahan: Materi Tsunami? geografi, demografi, dan
Video, 4. Guru lalu menceritakan bentuk kearifan lokal yang beragam, mulai psikografis
Proyektor, dari cerita rakyat, legenda, lagu daerah, peribahasa, nasihat, tarian, - peserta didik mengenal
dlsb. yang memiliki fungsi beragam pula. Tidak semua pengetahuan kearifan lokal, bentuk, dan
Laptop lokal bisa dijelaskan secara ilmiah maupun digunakan untuk fungsinya terhadap
Peran Guru: pengelolaan bencana masyakarat
Narasumber dan
Fasilitator
Persiapan
1. Guru mempersiapkan kartu bemain peran dan memahami cara
3.
bermain peran Objektif:
Pelaksanaan - peserta didik mampu
1. Guru membagi peserta didik menjadi 4-5 kelompok. Setiap mengidentifikasi identitas
Pengaruh kelompok akan diberi satu kartu role play yang tidak boleh diketahui
oleh kelompok lainnya. (Penjelasan cara bermain ada di halaman
kelompok yang melekat
pada identitas diri
Identitas selanjutnya) - peserta didik mampu
mengenal identitasnya
2. Setelah selesai bermain peran, guru merangkum seluruh tebakan
Kelompok peserta didik pada saat bermain,, misalnya pada peran kelompok rock
dapat ditebak dari simbol tangan, gaya bernyanyi, dan lagu yang
pada dibawakan. Ciri khas setiap kelompok yang dimainkan oleh setiap
Tips:
- Guru dapat mengubah
Identitas anggota dapat membuat orang lain mengenali kelompok tersebut. Ini
merupakan analogi bahwa identitas kelompok atau identitas budaya
kartu kelompok peran
dengan kelompok peran
Diri dapat mempengaruhi identitas diri tiap orang di dalam kelompok
tersebut, sebaliknya identitas diri juga dapat mencerminkan identitas
yang lebih dekat dengan
kehidupan sehari-hari
kelompok yang melekat padanya.
peserta didik.
Guru kemudian mengantar peserta didik untuk mengenali
Waktu: 90 3. identitas kelompok yang melekat pada diri dengan
- Guru dapat menambah atau
menit/ 2 JP mengurangi elemen pada
beab. erapHa apl earptanyyaanagnmbelreikkuat: pada dirimu yang mencerminkan
Bahan: Kartu lembar pemetaan identitas
identitas kelompokmu? (jika terkait kelompok suku maka bisa
diri
bermain peran, jadi logat bicara, aksesoris yang dipakai, dlsb. Jika terkait
lembar kerja kelompok agama bisa jadi yang muncul adalah simbol
keagamaan seperti tasbih, salib, atau gaya berpakaian, seperti Tugas:
“Siapakah aku?” kerudung, dlsb. Jika terkait kelompok olahraga atau hobi
Peran Guru: Guru meminta peserta didik untuk
tertentu tercermin pada sepatu yang digunakan, dlsb.) memetakan identitas dirinya dan
Narasumber dan identitas sosial yang melekat
Fasilitator padanya dengan melengkapi lembar
b. Ceritakan bagaimana proses identitas kelompok itu dapat kerja pemetaan identitas diri
melekat pada dirimu. (Apakah kebiasaan di rumah atau “Siapakah Aku?”
terinspirasi kelompok tertentu)
Cara Bermain:
3.
akan dimainkan, kartu ini tidak boleh diketahui oleh
kelompok lain
Peserta didik diberi waktu + 15 menit untuk mempersiapkan
KELOMPOK KELOMPOK
kelompok untuk memainkan peran kelompok yang didapat.
peserta didik dibebaskan untuk mengekspresikan peran dengan DANGDUT ROCK
mengatur gaya rambut, gaya berpakaian, tarian, atau nyanyian
yang menunjukkan ciri khas dari peran tersebut Setelah waktu
4. persiapan selesai, setiap kelompok menampilkan peran mereka di
depan kelas. Setelah selesai, kelompok lain menebak peran apa
yang baru saja dimainkan disertai dengan alasannya
Setelah seluruh kelompok tampil, guru bersama peserta didik
5. mengapresiasi seluruh penampilan dengan tepuk tangan bersama
nama
hobi sifat
kemampuan yang
ingin dikembangkan hal yang aku
suka
(gambar diri)
agam
suku
a
tinggi badan
Anjani
Hindu
Suku
Sasak
Perempuan
4.
Materi untuk Guru:
didik, kemudian menceritakan bahwa identitas diri dapat
dipengaruhi oleh orang terdekat, seperti keluarga, teman,
“Satu Indonesia Bersama Aleta Baun,
tetangga, dlsb.
Identitas 2. Setelah selesai, peserta didik diminta untuk menyimpan lembar kerja
Pejuang Lingkungan Hidup dari
Timor” https://www
dengan baik atau mendokumentasikan lembar kerja tersebut agar
Diri dan dapat dipakai kembali pada kegiatan berikutnya. Guru mengajak
.youtube.com/watch?v=
3BxH_pu00XM
peserta didik untuk memetakan identitas kelompok di mana ia
Kelompok 3.
bergabung, misalnya: tim paskibra, basket, teman bermain dan
Video untuk peserta didik:
mengerjakan tugas bersama, bahkan teman yang sering kumpul
“Film Dokumenter | Nausus”
bersama di warung depan sekolah (peserta didik memilih satu
Waktu: 180 https://www
kelompok saja)
.youtube.com/watch?v=
menit/ 4 JP 4. Di dalam lembar kerja terdapat pertanyaan pemantik, seperti:
w43mH71TnuI
Bahan: Lembar a. Siapa saja anggota dalam kelompok tersebut?
b. Apa kekuatan / potensi / kelebihan yang dimiliki teman
kerja Objektif:
c. Bahasa apa yang sering digunakan? Jargon apa
pemetaan yang sering muncul?
- peserta didik mampu
identitas diri, mengenali dan
d. Kegiatan apa yang sering dilakukan bersama-sama, relasi
mengidentifikasi bentuk
alat tulis, alat seperti apa yang dibangun?
sebuah kelompok
warna e. Apakah ada tantangan yang pernah dihadapi
bersama-sama? Misalnya lomba, pertandingan,
Peran Guru:
mengerjakan tugas bersama dlsb.
Narasumber dan
Fasilitator 5. Setelah selesai, guru kemudian menceritakan bahwa sebuah
kelompok dapat membentuk budaya yang dibutuhkan oleh
kelompok itu sendiri, lalu mengajak peserta didik untuk melihat
identitas kelompok masyarakat adat di Gunung Nausus, Molo, Timur
Tengah Selatan, NTT.
6. Guru bersama dengan peserta didik merefleksikan video yang
telah ditonton
Contoh Kelompok MADING
Dulu ekskul mading sempat tidak aktif karena tidak ada murid
yang tertarik bergabung. Kebetulan setelah aku mengenal Shinta
Paling jago dan Edo, kami jadi kepikiran untuk mengaktifkan kembali
menulis cerpen mading sekolah, soalnya Shinta jago bikin cerpen dan Edo suka
ngulik informasi seru, sayang banget kalau cuma kami yang
menikmati. Akhirnya, kami minta tolong ke Pak Bagus, guru
Shinta ekskul, supaya ekskul mading diadain lagi. Pak Bagus
Paling handal mengijinkan tapi dengan syarat, setiap informasi di mading
mencari fun fact harus terlebih dulu lapor ke Pak Bagus. Karena hanya bertiga
yang mengerjakan, jadi kami bikin mading hanya seadanya
yang kami bisa, isinya sedikit. Tapi ternyata, mading yang kami
buat menarik perhatian murid lain, hingga akhirnya Fahrani,
Gambar Rizky, dan Raisa mau bergabung. Setelah berlima, mading
dan Edo kami jadi lebih bagus dan menarik perhatian teman sekolah,
lukisannya bahkan kami pernah menang lomba mading antar sekolah.
bagus! Sekarang mading kami lebih banyak dan beragam isinya, tiap
Fahrani jam istirahat pasti saja banyak yang menghampiri mading dan
foto yang membaca isinya, kami semua merasa senang dan bangga sekali
diambil dengan hasil karya kami.
bagus-bagus
!
Paling rajin
ngajak rapat Rais
dan jago desain
a
mading
“Yuk, bisa, yuk!” ini jadi jargon andalan Rizky kalau
kami sedang malas rapat, akhirnya karena sering dengar
Rizky Rizky bilang ini, setiap kali kami malas kami pasti
mengucapkan kata itu
5.
Pelaksanaan Objektif
1. Di dalam kelas, guru mengajak peserta didik untuk mengingat - peserta didik merasakan
kembali masalah apa yang terjadi di sekitarnya yang paling atau mengalami langsung
Tantanga 2.
meresahkan baginya.
Peserta didik diminta menuliskannya pada lembar kerja. Setelah itu,
tantangan / masalah yang
terjadi di sekitarnya
n di 3. guru membentuk kelompok berjumlah 4-5 peserta didik di tiap
kelompok, kemudian mengajak peserta didik untuk pergi ke area
Sekitarku luar sekolah untuk merasakan tantangan atau masalah yang terjadi di Tips:
lingkungan sekitar sekolah dengan menggunakan inderanya. Ketika melakukan pengamatan di luar
Peserta didik diminta untuk mendokumentasikan tantangan atau sekolah ajak peserta didik untuk fokus
Waktu: 90 4. masalah yang dirasakan. pada inderanya, misalnya: saat ingin
menit Setelah selesai, seluruh peserta didik kembali ke kelas, melengkapi fokus pada indera pendengaran,
/ 2 JP 5. catatan lembar kerja, lalu perwakilan tiap kelompok diminta untuk tutuplah mata dan fokus pada apa
Bahan: Alat tulis, menceritakan masalah yang paling dirasa meresahkan. yang terdengar. Minta teman
Guru mengingatkan peserta didik untuk menyimpan lembar kerja kelompok untuk menemani proses ini
gawai Peran tersebut agar dapat dipakai pada kegiatan berikutnya. agar tidak membahayakan diri di jalan
Guru: 6. sekitar sekolah
Pendamping dan
Fasilitator
Tantangan
di Sekitarku
Identitas Diri dan
Kelompok
6.
Objektif:
1. Guru mempersiapkan perjalanan menuju destinasi yang lekat dengan budaya - peserta didik mampu
lokal di wilayah tersebut. Persiapan ini dimulai dari survey lokasi, alokasi biaya, mengidentifikasi bentuk kearifan
transportasi, narasumber lokal yang dapat membantu peserta didik, surat ijin,
Menelusur dlsb. -
lokal yang ada di wilayahnya
peserta didik mengalami langsung
Pelaksanaan
Warisan 1. Guru membagi peserta didik ke dalam kelompok dan memberi arahan apa
bentuk kearifan lokal yang ada dan
bagaimana struktur geografi,
Masa saja yang perlu dipersiapkan peserta didik sebelum memulai perjalanan.
Peserta didik diminta untuk menuliskan asumsi tentang identitas
demografi, dan psikografis di
sekitarnya
Lampau 2. kelompok masyarakat yang dituju sebelum berangkat. - peserta didik menemukan
Guru bersama dengan peserta didik menuju destinasi kekuatan atau potensi
3. Peserta didik diminta untuk menelusur dan mengalami langsung masyarakat
Waktu: 25 JP (21 4. bentuk-bentuk kearifan lokal yang ada di wilayah tersebut dan melakukan - peserta didik menemukan fungsi
JP wawancara pada narasumber terkait
kunjungan lapangan kearifan lokal yang ada bagi
Peserta didik diminta untuk mencari tahu tujuan atau manfaat dari masyarakat tersebut
langsung + 4 JP 5. kearifan lokal yang ditemukan, mengonfirmasi asumsi di awal, dan
melengkapi lembar mendokumentasikannya dengan lengkap.
kerja
Bahan: alat tulis,
Tips:
kamera, perekam Catatan:
Perjalanan jauh menuju destinasi
suara, lembar kerja - Destinasi yang dipilih merupakan destinasi yang memiliki beragam budaya lokal /
merupakan asumsi untuk sekolah - sekolah
Peran Guru: pengetahuan lokal yang mengatur hubungan antar sesama manusia, manusia
yang berada di area kota besar. Jika di
Pendamping dan dengan Tuhan, dan manusia dengan semesta. Mulai dari pepatah, lagu, tarian,
dekat sekolah ditemui kelompok
Fasilitator ritual adat, struktur bangunan adat, hasil karya berupa tenun, atau seni lukis, dlsb.
masyarakat yang menjalankan bentuk
- Alternatif lain, peserta didik bisa juga tinggal sementara di wilayah tersebut
kearifan lokal secara turun temurun maka
selama 2-3 hari) melebur bersama kegiatan masyarakat
tidak diperlukan perjalanan jauh. Begitu
- Perspektif terhadap budaya seringkali bias karena masing-masing orang
pula dengan sekolah yang memiliki
memiliki asumsinya sendiri. Untuk itu, perlu ditekankan bagi peserta didik
keterbatasan dana, maka perlu dicari
mengambil data apa adanya langsung dari narasumber (pelaku budaya lokal)
budaya atau pengetahuan lokal di
dan didokumentasikan dengan baik (menggunakan alat perekam, dlsb) agar
lingkungan dekat sekolah atau lingkungan
terhindar dari informasi yang salah kaprah
rumah peserta didik dengan kriteria
destinasi seperti pada catatan.
Objektif:
Pelaksanaan - peserta didik mampu
mengidentifikasi bentuk kearifan
7.
1. Guru meminta peserta didik untuk mengidentifikasi bentuk
kearifan lokal yang ditemukan dan hubungannya dengan kondisi lokal yang ada di wilayahnya
masyarakat, kondisi sumber daya alam, dan sumber daya lokal. beserta fungsinya bagi masyarakat
- peserta didik mampu
Benang Merah Beberapa pertanyaan yang dapat dipakai:
menganalisis bentuk kearifan
a. Temukan apakah bentuk kearifan lokal tersebut bersifat ritual
Keberlanjutan dan spritual? lokal yang ada dan bagaimana
b. Apakah bentuk kearifan lokal tersebut merupakan cara hubungannya dengan struktur
berinteraksi antar masyarakat atau menunjukkan klasifikasi geografi, demografi, dan
Waktu: 180
di masyarakat? psikografis di sekitarnya
menit / 4 JP - peserta didik mampu mengkritisi
c. Apakah bentuk kearifan lokal tersebut bertujuan untuk
Bahan: alat tulis, menjaga sumber daya alam atau sumber daya lokal yang kekuatan atau potensi masyarakat
lembar kerja, tersedia? Bagaimana kearifan lokal ini dapat meningkatkan
benang merah / kesejahteraan penduduk lokal?
spidol merah d. Apa nilai-nilai yang ingin dibangun dari kearifan lokal
Peran Guru: tersebut?
2. Peserta didik diminta melakukan identifikasi
Fasilitator selengkap-lengkapnya berdasarkan hasil wawancara dan
temuan langsung di lapangan
3. Setelah menuliskan seluruh temuan pada lembar kerja, guru mengajak
peserta didik untuk membuka lembar kerja kegiatan 4 “Tantangan di
Sekitarku”
4. Peserta didik diminta untuk mengidentifikasi apakah ada keterkaitan
antara kearifan lokal yang ditemui dan masalah yang dirasakan oleh
peserta didik saat ini. Adakah bentuk kearifan lokal yang mampu
menjawab tantangan atau masalah yang ada saat ini?
Tugas
Jika tidak selesai di sekolah, peserta didik dapat melanjutkannya di luar
sekolah bersama teman kelompok.
APA seni / desain / simbol / logo
MENGAPA
(makna / asal muasal
nilai religi
dari bentuk kearifan pengelolaan sumber daya nilai relasi manusia dengan semesta
lokal yang ditemui) alam
filosofi
nilai gotong royong
nilai relasi manusia dengan Tuhan
nilai ekonomi
kesehatan masyarakat
nilai relasi dengan sesama
manusia
pengelolaan sumber daya
lokal KEPERCAYAAN, NILAI DAN POLA PIKIR BERULANG
TRADISI SASI LAUT
APA Contoh
(bentuk kearifan lokal Sasi laut merupakan peraturan adat dimana tetua adat bersama kewang
yang ditemui) masyarakat dilarang mengambil hasil pmeenmgbumacuamk an dan
laut yan ditentukan
g di suatu wilayah adat dalam jangka aturan adat
bserkbealilriing kampung dengan menabuh
tradisi tutup Sasi dilakukan dari
waktu tertentu hingga ritual pembukaan Sasi tiba. alat musik adat tanda tutup sasi telah dimulai
bulan April hingga September di
kawasan yang oleh “Sungai harus bersih. Tidak boleh buang air dan
dijaga
kewang,
sebutan bagi para mengotori sungai karena saat sasi, ikan lompa
penjaga lingkungan di wilayah Praktik konservasi akan dipanggil ke sungai untuk ditangkap
adat tradisional sehingga harus dijaga kebersihannya,”
“Ikan lompa ini milik bersama, namun hasil
sasi dilarang dijual oleh masyarakat adat
PERILAKU ATAU KEJADIAN
MENGAPA
(makna / asal muasal Relasi manusia dengan semesta:
dari bentuk kearifan menjaga kelangsungan lingkungan Pelestarian alam sumber daya laut yang
lokal yang ditemui) sebagai dan menjaga dilindungi punya cukup
terhadappenghormatan
alam yang populasi sumber waktu untuk berkembang
sumber
menjadipenghidupan daya laut biak dengan baik
mereka sehingga hasil
panennya akan lebih
Nilai ekonomi: memperkuat ekonomi masyarakat adat Haruku.” banyak
Aku tidak nyaman Sungai harus bersih. Tidak boleh buang air dan
melihat sungai yang mengotori sungai karena saat sasi, ikan lompa
begitu kotor dan berbau akan dipanggil ke sungai untuk ditangkap
sehingga harus dijaga kebersihannya,”
Sesi Berbagi
Waktu: 90 menit
/ 2 JP
Bahan: Alat tulis, Anjani:
- jago biologi dan kimia
lembar kerja - bermain gitar, membuat kopi dengan teknik manual brew
KELOMPOK
kegiatan 2: -
POTENSI
Hobi bermain basket, baca komik, mencoba rasa kopi dari
“Identitas Diri berbagai daerah
dan Sosial”, Fahrani:
lembar kerja - Jago gambar dan melukis
Edo:
Peran Guru:
- Suka mengulik data dan fakta seru
Fasilitator
Objektif:
11.
Persiapa
- peserta didik mampu
n
1. Guru mempersiapkan bentuk-bentuk aksi yang dapat menyadari/menentukan aksi
dilakukan oleh peserta didik, misalnya merancang drama apa yang paling mungkin ia
Lestari pertunjukan, poster, membuat lagu, membuat video, membuat galeri lakukan saat ini dengan
Budaya foto, membuat komik, atau membuat produk melihat potensi diri dan
kelompok (aksi tersebut
Lokalku: Pelaksanaa mendukung harapan/kondisi
Menentukan n idealnya terwujud)
Bentuk 1. Guru menceritakan bentuk-bentuk aksi atau advokasi yang
pernah dilakukan pemuda di Indonesia ataupun dunia
Aksi
Referensi:
2. Guru meminta peserta didik untuk mengumpulkan ide aksi
Waktu: 90
sebanyak-banyaknya dalam upaya melestarikan kearifan lokal Melati dan Isabel Wijsen: menggagas
Menit dengan cara yang paling mungkin ia lakukan berdasarkan gerakan Selamat Tinggal Kantong
/ 2 JP kemampuan kelompok Plastik (Bye Bye Plastic Bags) pada
Bahan: Alat tulis 2013
Peran Guru: 3. Peserta didik melakukan voting terhadap ide-ide yang dihasilkan dan http://www.byebyeplasticbags.org/t e
memilih 1-2 ide aksi yang paling mungkin diwujudkan dalam 1 bulan am/
Narasumber dan ke depan
Fasilitator Greta Thunberg memulai
aktivismenya seorang diri dengan
melakukan aksi protes di depan
gedung parlemen Swedia.
Waktu: 90 Tugas
menit Peserta didik mengerjakan persiapan aksi pelestarian budaya lokal secara
/ 2 JP mandiri dengan teman kelompok, guru bertugas mengecek laju aksi peserta
didik.
Peran Guru:
Fasilitator dan
Monitor
Kemajuan Aksi
Poin Penilaian Simulasi (Asesmen Formatif) :
1. Kejelasan Ide
13.
Pelaksanaan - Menceritakan informasi, temuan, dan argumen dengan
bukti pendukung yang kuat.
-
Penjelasan mudah dimengerti
1. Tiap kelompok peserta didik bergantian Memilih
- informasi, mengembangkan ide sesuai dengan
Simulasi Aksi
Perencanaan Masih berupa curah pendapat Perencanaan memiliki tujuan yang Perencanaan yang jelas: tujuan Perencanaan yang jelas dan
dan ide-ide aksi yang belum jelas dan lini masa yang matang: tujuan,
beraturan realistis tahapan-tahapan penting
(milestones) serta lini masa
yang realistis
Pelaksanaan Siswa melaksanakan Siswa mengidentifikasi satu jalur untuk Siswa mengidentifikasi satu jalur untuk Siswa mengidentifikasi jalur yang
aktivitas-aktivitas secara sporadis menjalankan rencana. Mereka dapat menjalankan rencana. Mereka dapat berbeda untuk menjalankan
melaksanakan proses runtut dan melaksanakan rencana dengan proses rencana. Mereka dapat
meminta bantuan pada pihak- pihak yang terkoordinasi melaksanakan rencana dengan
yang sesuai roses yang terkoordinasi, bervariasi
dan bekerja secara adaptif
Ketepatan Sasaran Masih dalam tahapan identifikasi Solusi/aksi yang ditawarkan Solusi/ aksi yang ditawarkan Solusi/aksi yang ditawarkan
faktor yang menyebabkan berupa ide yang masih di menyasar faktor-faktor yang terkait menyasar inti permasalahan,
permasalahan dan akibat yang permukaan permasalahan dengan permasalahan dan realistis dan memberikan dampak
ditimbulkan dan/atau kurang realistis memberikan dampak positif yang berkesinambungan
sementara
Mengidentifikasi, Mengumpulkan, Mengidentifikasi, mengklarifikasi, Secara kritis mengklarifikasi serta Secara kritis mengklarifikasi serta
mengklarifikasi, dan mengklasifikasikan, dan menganalisis informasi yang menganalisis gagasan dan informasi menganalisis gagasan dan informasi
mengolah informasi dan membandingkan, dan memilih relevan serta memprioritaskan yang kompleks dan abstrak dari yang kompleks dan abstrak dari
gagasan informasi dari berbagai sumber, beberapa gagasan tertentu. berbagai sumber. berbagai sumber.
serta memperjelas informasi Memprioritaskan suatu gagasan Memprioritaskan suatu gagasan
dengan bimbingan orang dewasa. yang paling relevan dari hasil yang paling relevan dari hasil
klarifikasi dan analisis. klarifikasi dan analisis.
Menghasilkan narasi berupa
artikel / jurnal / karya ilmiah dari
gagasan tersebut.
Menganalisis dan Menjelaskan alasan yang relevan Membuktikan penalaran dengan Menganalisis dan mengevaluasi Mengambil keputusan berdasarkan
mengevaluasi dan akurat dalam penyelesaian berbagai argumen dalam penalaran yang digunakannya dalam hasil analisis dan evaluasi yang telah
penalaran masalah dan pengambilan mengambil suatu simpulan atau menemukan dan mencari solusi serta melalui tahap uji coba, mendapat
keputusan keputusan. mengambil keputusan. umpan balik dari berbagai ahli, dan
melakukan pengembangan terus
menerus.
Merefleksi dan Memberikan alasan dari hal yang Menjelaskan asumsi yang Menjelaskan alasan untuk mendukung Menjelaskan alasan disertai data faktual
mengevaluasi dipikirkan, serta menyadari digunakan, menyadari pemikirannya dan memikirkan dari berbagai sumber yang kredibel
pemikirannya sendiri kemungkinan adanya bias pada kecenderungan dan konsekuensi pandangan yang mungkin berlawanan untuk mendukung pemikirannya
pemikirannya sendiri bias pada pemikirannya, serta dengan pemikirannya dan mengubah sekaligus menganalisis dan menerima
berusaha mempertimbangkan pemikirannya jika diperlukan. pandangan yang mungkin berlawanan
perspektif yang berbeda. dengan pemikirannya. Mengubah
pemikirannya jika diperlukan.
Mendalami budaya Mengidentifikasi dan mendeskripsikan Menjelaskan perubahan budaya seiring Menganalisis pengaruh keanggotaan Menginternalisasi identitas diri sebagai
dan identitas budaya keragaman budaya di sekitarnya; serta waktu dan sesuai konteks, baik dalam kelompok lokal, regional, nasional, dan bagian dari budaya kemudian
menjelaskan peran budaya dan Bahasa skala lokal, regional, dan nasional. global terhadap pembentukan identitas, mengeksternalisasi kapasitas diri yang
dalam membentuk identitas dirinya. Menjelaskan identitas diri yang termasuk identitas dirinya. Mulai dimiliki sebagai upaya melestarikan
terbentuk dari budaya bangsa. menginternalisasi identitas diri sebagai budaya bangsa
bagian dari budaya bangsa.
Mengeksplorasi dan Mendeskripsikan dan Memahami dinamika budaya yang Menganalisis dinamika budaya yang Menemukan hubungan sebab akibat
membandingkan membandingkan pengetahuan, mencakup pemahaman, kepercayaan, mencakup pemahaman, kepercayaan, dari hasil analisis dinamika budaya yang
pengetahuan budaya, kepercayaan, dan praktik dari dan praktik keseharian dalam konteks dan praktik keseharian dalam rentang kompleks dalam rentang waktu yang
kepercayaan, serta berbagai kelompok budaya. personal dan sosial. waktu yang panjang dan konteks yang panjang dan konteks yang luas,
praktiknya luas. kemudian menemukan pola berulang
yang terjadi.
Menumbuhkan rasa Mengidentifikasi peluang dan Memahami pentingnya melestarikan Memahami pentingnya saling Mampu mengelola perbedaan secara
menghormati terhadap tantangan yang muncul dari dan merayakan tradisi budaya untuk menghormati dalam mempromosikan koknstruktif sehingga dapat
keanekaragaman keragaman budaya di mengembangkan identitas pribadi, pertukaran budaya dan kolaborasi dalam beradaptasi di tengah perbedaan dan
budaya Indonesia. sosial, dan bangsa Indonesia serta dunia yang saling terhubung serta melakukan advokasi dalam rangka
mulai berupaya melestarikan budaya menunjukkannya dalam perilaku. mewujudkan toleransi budaya
dalam kehidupan multikultural
sehari-hari.
Aktif membangun Membandingkan beberapa Mengidentifikasi masalah yang ada di Berinisiatif melakukan suatu tindakan Berinisiatif melakukan
masyarakat yang inklusif, tindakan dan praktik perbaikan sekitarnya sebagai akibat dari pilihan berdasarkan identifikasi masalah untuk berbagai tindakan strategis
adil, dan berkelanjutan lingkungan sekolah yang inklusif, yang dilakukan oleh manusia, serta mempromosikan keadilan, keamanan dalam jangka waktu panjang
adil, dan berkelanjutan, dengan dampak masalah tersebut terhadap sistem ekonomi, menopang ekologi dan dan terukur berdasarkan
mempertimbangkan dampaknya ekonomi, sosial dan lingkungan, serta demokrasi sambil menghindari kerugian identifikasi masalah untuk
secara jangka panjang terhadap mencari solusi yang memperhatikan jangka panjang terhadap manusia, alam mempromosikan keadilan,
manusia, alam, dan masyarakat prinsip-prinsip keadilan terhadap manusia, ataupun masyarakat. keamanan ekonomi, menopang
alam dan masyarakat ekologi dan demokrasi sambil
menghindari kerugian jangka
panjang terhadap manusia,
alam ataupun masyarakat.
Memiliki keluwesan Menghasilkan solusi alternatif Menghasilkan solusi alternatif dengan Bereksperimen dengan berbagai pilihan Memodifikasi gagasan sesuai
berpikir dalam mencari dengan mengadaptasi berbagai mengadaptasi berbagai gagasan dan secara kreatif untuk memodifikasi gagasan dengan perubahan situasi dan
alternatif solusi gagasan dan umpan balik untuk umpan balik untuk menghadapi situasi sesuai dengan perubahan situasi. umpan balik yang diterima,
permasalahan menghadapi situasi dan dan permasalahan kemudian melakukan siklus
permasalahan pengembangan eksperimen
secara terus menerus.
(Diisi oleh pengunjung: pimpinan sekolah, guru, orang tua dan/atau komunitas)
Hal yang sudah berjalan baik Hal yang dapat menjadi pengembangan ke depan
Hal yang sudah berjalan baik Hal yang dapat menjadi pengembangan ke depan
1. Bagi peserta didik menjadi dua kelompok besar dengan jumlah yang
sama banyak, jika jumlah peserta didik ganjil maka guru dapat ikut
bermain bersama
2. Atur posisi peserta didik seperti ilustrasi di samping, dua lingkaran
besar, satu lingkaran dalam dan satu lagi lingkaran luar
Anggota kelompok lingkaran luar dan lingkaran dalam saling
3. berhadapan
Jika guru menyebut arah kiri atau kanan, maka peserta didik akan
4. melompat ke arah tersebut satu langkah, sehingga terlihat dua
lingkaran ini akan melompat ke arah yang berbeda karena saling
berhadapan.
Guru boleh menyebutkan arah secara berulang, misal: kiri, kiri,
5. kanan, kiri. Maka peserta didik akan melompat sebanyak 4 kali
sesuai instruksi.
Di akhir lompatan, peserta didik lingkaran luar dan lingkaran dalam
6. akan berhadapan, kemudian melakukan suit, dan pemenang akan
menceritakan terlebih dahulu hal yang paling diingat di sepanjang
projek, setelah itu yang kalah suit gantian bercerita
Guru memberi waktu sekitar 2 - 3 menit untuk sesama
peserta didik saling bercerita
7. Permainan dapat diulang tiga hingga lima kali, sehingga seluruh
peserta didik dapat mendengar tiga hingga lima kisah berkesan milik
8. teman sepanjang projek
17.
Pelaksanaan
14 April 2021, Desa Budaya Lingga. Kabupaten Karo Ini adalah denah dari Rumah Siwaluh Jabu yang ditempati 8
Ini adalah Rumah Siwaluh Jabu yang telah berusia 250 tahun yang kepala keluarga, meski tidak dibatasi dinding pada tiap ruangan,
dihuni oleh 8 kepala keluarga yang hidup berdampingan dalam tetapi setiap penempatan keluarga telah ditetapkan berdasarkan
satu atap. Di rumah ini … peran dan fungsinya masing-masing, misalnya
...
“Budaya itu ada karena dibutuhkan, seorang ahli mengatakan
bahwa budaya itu adalah fungsi survival. Kalau budaya dikatakan
jelek tidak mungkin akan bertahan, jika budaya belum kelihatan
bagusnya maka itu adalah tugas kita karena itu adalah milik kita,
harus lebih positif memandang budaya.”
https://www.ideo.com/post/design-thinking-for-educators https://www.youtube.com/watch?v=4asJhKcvx_Y
https://thesystemsthinker.com/systems-thinking-what-why-when-w https://www.esaunggul.ac.id/kearifan-lokal-pengetahuan-lokal-dan-d
here-and-how/ egradasi-lingkungan/ https://www.youtube.com/watch?v=Pj9J4x_Jado
https://www.youtube.com/watch?v=w43mH71TnuI
Sumber foto: www.unsplash.com dan www.freepik.com