P5 SMA MUHAMMADIYAH 2
SURABAYA
Musthofa Agus
P5 SMA MUHAMMADIYAH 2
SURABAYA
Modul P5 Fase E
Proyek:
BATIK & POP CULTURE
dalam Kearifan Lokal
MENELUSUR KL
WARISAN
UJUNG GALUH
Beberapa bentuk kearifan lokal seperti sastra lisan (pantun, cerita rakyat,
peribahasa), tradisi, artefak budaya, produk kesenian dan kerajinan merupakan
dan makna kearifan lokal ini sehingga tantangan yang terjadi di masa sekarang
terkait sumber daya alam dan sumber daya lokal seolah datang begitu saja tanpa
Komitmen seluruh warga
sekolah untuk sadar,
ancang-ancang. Padahal beberapa nilai kearifan lokal sendiri memiliki potensi
Target untuk mencegah masalah yang ada terjadi (preventif). konsisten, dan
berkomitmen untuk
Pencapaian Projek ini dimulai dengan tahap temukan, peserta didik diajak untuk mengenali menghargai berbagai
bentuk dan fungsi kearifan lokal yang ada di Kota Surabaya. Setelah itu, kegiatan bentuk keberagaman yang
dilanjutkan dengan menemukan hubungan antara identitas diri, identitas ada di lingkungan sekolah
Projek budayanya, dan belajar untuk memahami bahwa identitas adalah sebuah
konsepsi yang dinamis dan selalu berubah. Berangkat dari pemahaman tentang
maupun luar sekolah
Persepsi akan suatu budaya
identitas ini, peserta didik membongkar asumsinya terhadap identitas budaya atau pengetahuan lokal
yang ada di wilayahnya maupun budaya orang lain. akan rentan bias, sehingga
penting bagi kelompok guru
Dengan demikian, diharapkan peserta didik dapat menumbuhkan apresiasi secara sadar memahami
terhadap budaya dan kearifan lokal sebuah kelompok masyarakat. Tahap ini kemungkinan tersebut
ditutup dengan menemukan masalah atau tantangan yang terjadi di sekitarnya
sehingga pengetahuan lokal
yang memiliki kait dengan sumber daya alam atau sumber daya lokal.
yang diambil adalah yang
paling berguna bagi
Setelah itu projek dilanjutkan dengan tahap bayangkan, dimana pada tahap ini
peserta didik diajak untuk melihat langsung bagaimana bentuk kearifan lokal kebutuhan pembelajaran
yang ada di wilayahnya. Dari sini peserta didik diminta untuk mengkritisi
hubungan antara bentuk kearifan lokal yang ditemukan dan fungsinya bagi
masyarakat. Tahap ini diakhiri dengan membayangkan kondisi impian yang
peserta didik harapkan terjadi pada lingkungannya dan kearifan lokal yang ada
di wilayahnya.
Melalui projek ini, peserta didik diharapkan telah mengembangkan tiga dimensi
Profil Pelajar Pancasila, yaitu Bernalar Kritis, Berkebinekaan Global, dan Kreatif
yang akan dijabarkan pada halaman berikutnya.
MENELUSUR KW
WARISAN
UJUNG GALUH
PENULIS: MUSTHOFA AGUS
TEMUKAN
Projek tahap temukan, peserta
Tujuan, didik diajak untuk mengenali
Hal Yang Perlu
Diperhatikan Sebelum
Alur, bentuk dan fungsi kearifan lokal
Memulai Projek
Pencapaian
menghargai berbagai
TEMUKAN
Persiapan
1. Guru membekali diri dengan pengetahuan akan definisi
1. dan berbagai bentuk kearifan lokal yang memiliki Bahan Untuk Guru:
hubungan dengan keberlanjutan budaya. “Apa itu Pengetahuan Lokal?”
https://www.youtube.com/watch?v=
Pengantar Pelaksanaan 4asJhKcvx_Y
Kearifan orang tua atau orang dewasa yang masih diingat sampai
saat ini.
Lokal, dan Degradasi Lingkungan”
https://www.esaunggul.ac.id/kearifa
3.
Objektif:
1. Guru mempersiapkan kartu bemain peran dan
peserta didik mampu
memahami cara bermain peran
mengidentifikasi identitas
Pengaruh Pelaksanaan
1. Guru membagi peserta didik menjadi 4-5 kelompok.
kelompok yang melekat pada
identitas diri
Setiap kelompok akan diberi satu kartu role play yang peserta didik mampu mengenal
Kelompok
Tips:
2. Setelah selesai bermain peran, guru merangkum Guru dapat mengubah kartu
seluruh tebakan peserta didik pada saat bermain,, kelompok peran dengan
Diri
bahwa identitas kelompok atau identitas budaya dapat
pemetaan identitas diri
mempengaruhi identitas diri tiap orang di dalam
kelompok tersebut, sebaliknya identitas diri juga dapat
mencerminkan identitas kelompok yang melekat
Waktu: padanya. Tugas:
90 Menit / 2 JP 3. Guru kemudian mengantar peserta didik untuk
Guru meminta peserta didik untuk
memetakan identitas dirinya dan
mengenali identitas kelompok yang melekat pada diri
dengan beberapa pertanyaan berikut: identitas sosial yang melekat
Bahan: padanya dengan melengkapi lembar
a. Hal apa yang melekat pada dirimu yang
Bahan: Kartu mencerminkan identitas kelompokmu? (jika terkait kerja pemetaan identitas diri
kelompok suku maka bisa jadi logat bicara, aksesoris “Siapakah Aku?”
bermain peran,
yang dipakai, dlsb. Jika terkait kelompok agama bisa
lembar kerja jadi yang muncul adalah simbol keagamaan seperti
“Siapakah aku?” tasbih, salib, atau gaya berpakaian, seperti kerudung,
dlsb. Jika terkait kelompok olahraga atau hobi
tertentu tercermin pada sepatu yang digunakan,
Peran Guru: dlsb.)
b. Ceritakan bagaimana proses identitas kelompok
Narasumber dan itu dapat melekat pada dirimu. (Apakah kebiasaan di
Fasilitator rumah atau terinspirasi kelompok tertentu)
Cara Bermain:
1. Bagi peserta didik menjadi 4 - 5 kelompok
2. Setiap kelompok mendapat satu kartu peran kelompok yang akan
dimainkan, kartu ini tidak boleh diketahui oleh kelompok lain
3. Peserta didik diberi waktu + 15 menit untuk mempersiapkan
kelompok untuk memainkan peran kelompok yang didapat. peserta
didik dibebaskan untuk mengekspresikan peran dengan mengatur
gaya rambut, gaya berpakaian, tarian, ataunyanyian yang
menunjukkan ciri khas dari peran tersebut
4. Setelah waktu persiapan selesai, setiap kelompok
menampilkan peran mereka di depan kelas. Setelah selesai,
kelompok lain menebak peran apa yang baru saja dimainkan
disertai dengan alasannya
5. Setelah seluruh kelompok tampil, guru bersama peserta didik
mengapresiasi seluruh penampilan dengan tepuk tangan bersama
nama
hoby Sifat
kemampuan yang
hal yang aku suka
ingin dikembangkan
suku agama
jenis kelamin
bentuk wajah
Nama
Katija
hoby Sifat
Bermain basket, baca Penyayang binatang,
komik, mencoba rasa suka gak sabar kalau
kopi dari berbagai lihat macet
daerah
suku agama
Jawa Islam
kemampuan yang hal yang aku suka
ingin dikembangkan melihat bunga mekar,
ingin kopi, kue cokelat
tahu lebih banyak
tentang mikrobiologi
jenis kelamin
Perempuan
keterampilan
tinggi badan bahasa yang aku kuasai
yang dimiliki
158 cm (termasuk bahasa daerah)
bermain
Bahasa Indonesia, Bahasa
gitar, membuat kopi
Jawa (mengert jawa halus i
dengan teknik manual
bentuk wajah tapi tidak luwes berbicara
brew
Bentuk wajah bulat dengan bahasa tersebut)
4.
Materi untuk Guru:
1. Guru melihat dan memberi masukan atas lembar kerja
“Satu Indonesia Bersama Aleta
peserta didik, kemudian menceritakan bahwa identitas
Baun, Pejuang Lingkungan Hidup
diri dapat dipengaruhi oleh orang terdekat, seperti
Identitas keluarga, teman, tetangga, dlsb.
dari Timor”
https://www.youtube.com/watch?v=
2. Setelah selesai, peserta didik diminta untuk 3BxH_pu00XM
Kelompok
dipakai kembali pada kegiatan berikutnya. “Film Dokumenter | Nausus”
https://www.youtube.com/watch?v=
3. Guru mengajak peserta didik untuk memetakan w43mH71TnuI
identitas kelompok di mana ia bergabung, misalnya: tim
Waktu: paskibra, basket, teman bermain dan mengerjakan tugas Objektif:
bersama, bahkan teman yang sering kumpul bersama di peserta didik mampu mengenali
180 Menit / 4 JP warung depan sekolah (peserta didik memilih satu dan mengidentifikasi bentuk
kelompok saja) sebuah kelompok
Bahan: 4. Di dalam lembar kerja terdapat pertanyaan pemantik,
Bahan: Lembar seperti:
a. Siapa saja anggota dalam kelompok tersebut?
kerja pemetaan b. Apa kekuatan / potensi / kelebihan yang dimiliki
identitas diri, teman
c. Bahasa apa yang sering digunakan? Jargon apa yang
alat tulis, alat sering muncul?
warna d. Kegiatan apa yang sering dilakukan bersama-sama,
relasi seperti apa yang dibangun?
e. Apakah ada tantangan yang pernah dihadapi
Peran Guru: bersama-sama? Misalnya lomba, pertandingan,
mengerjakan tugas bersama dlsb.
Narasumber dan
Fasilitator 5. Setelah selesai, guru kemudian menceritakan bahwa
sebuah kelompok dapat membentuk budaya yang
dibutuhkan oleh kelompok itu sendiri, lalu mengajak
peserta didik untuk melihat identitas kelompok
masyarakat adat di Gunung Nausus, Molo, Timur Tengah
Selatan, NTT.
Paling jago
Dulu ekskul mading sempat tidak aktif karena tidak ada murid menulis
yang tertarik bergabung. Kebetulan setelah aku mengenal cerpen Paling
Maryam dan Edo, kami jadi kepikiran untuk mengaktifkan kembali handal
mading sekolah, soalnya Maryam jago bikin cerpen dan Edo suka mencari fun
ngulik informasi seru, sayang banget kalau cuma kami yang Maryam fact
menikmati. Akhirnya, kami minta tolong ke Pak Bagus, guru Gambar dan
ekskul, supaya ekskul mading diadain lagi. Pak Bagus mengijinkan lukisannya
tapi dengan syarat, setiap informasi di mading harus terlebih dulu Edo
bagus!
lapor ke Pak Bagus. Karena hanya bertiga yang mengerjakan, jadi
kami bikin mading hanya seadanya yang kami bisa, isinya sedikit. foto yang
Tapi ternyata, mading yang kami buat menarik perhatian murid diambil
Fahrani bagus-
lain, hingga akhirnya Fahrani, Rizal, dan Raisa mau bergabung. Paling rajin
Setelah berlima, mading kami jadi lebih bagus dan menarik ngajak rapat bagus!
perhatian teman sekolah, bahkan kami pernah menang lomba dan jago
mading antar sekolah. Sekarang mading kami lebih banyak dan desain Raisa
beragam isinya, tiap jam istirahat pasti saja banyakyang mading
menghampiri mading dan membaca isinya, kami semua merasa
senang dan bangga sekali dengan hasil karya kami.
Rizal
“Yuk, bisa, yuk!” ini jadi jargon andalan Rizky kalau kami sedang
malas rapat, akhirnya karena sering dengar Rizal bilang ini,
setiap kali kami malas kami pasti mengucapkan kata itu
MENELUSUR
WARISAN KW
UJUNG GALUH
PENULIS : MUSTHOFA AGUS
BAYANGKAN
Pencapaian
menghargai berbagai
Warisan
survey browsing, video sumber, dlsb peserta didik menelusuri
langsung bentuk kearifan lokal
Masa Pelaksanaan
1. Guru membagi tugas dalam kelompok dan
yang ada dan bagaimana struktur
geografi, demografi, dan
Lampau memberi arahan apa saja yang perlu dipersiapkan psikografis di sekitarnya
peserta didik sebelum memulai berselancar. peserta didik menemukan
2. Peserta didik diminta untuk menuliskan asumsi kekuatan atau potensi
Waktu: tentang identitas budaya masyarakat yang dicari masyarakat
4 JP sebelum berangkat. peserta didik menemukan fungsi
3. Guru bersama dengan peserta didik mulai kearifan lokal yang ada bagi
2 JP Eksplorasi, browsing masyarakat tersebut
2 JP melengkapi 4. Peserta didik diminta untuk menelusur dan
lembar kerja mencari, meneliti langsung bentuk-bentuk kearifan Tugas:
lokal yang ada di kota Surabaya dan sekitarnya dan Guru meminta peserta didik untuk
melakukan mencatat lengkap sumber-sumber memetakan tidak hanya batik
Bahan: referensi yang didapat Surabaya, namun sekitar
alat tulis, gawai 5. Peserta didik diminta untuk mencari tahu tujuan surabayajuga, meliputi ragamnya,
lembar kerja atau manfaat dari kearifan lokal yang ditemukan, motifnya, dan kegunaannya
mengonfirmasi asumsi di awal, dan JP dapat dibagi, 2 jp melakukan
mendokumentasikannya dengan lengkap. penelusuran, 2 jp menyusun laporan
Peran Guru:
Fasilitator Catatan:
Destinasi yang dipilih adalah budaya lokal / pengetahuan lokal terkait batik surabaya
KL Perspektif terhadap budaya seringkali bias karena masing-masing orang memiliki
asumsinya sendiri. Untuk itu, perlu ditekankan bagi peserta didik mengambil data apa
adanya langsung dari narasumber (pelaku budaya lokal) dan didokumentasikan dengan
baik
Bersambung
6.
Objektif:
Pelaksanaan peserta didik mampu
1. Guru meminta peserta didik untuk meng mengidentifikasi bentuk kearifan
Benang identifikasi bentuk kearifan lokal Surabaya yang lokal yang ada di wilayahnya
Merah ditemukan dan hubungannya dengan nilai ekonomi. beserta nilai ekonominya bagi
masyarakat
Keberlanju Beberapa pertanyaan yang dapat dipakai:
peserta didik mampu
menganalisis bentuk kearifan
tan a. Temukan apakah bentuk kearifan lokal tersebut lokal yang ada dan bagaimana
bernilai ekonomi dan berkelanjutan? hubungannya dengan
b. Apakah bentuk kearifan lokal tersebut kesejahteraan masyarakat
Waktu: peserta didik mampu mengkritisi
merupakan sumber penghasilan warga atau simbol
4 JP masyarakat?
kekuatan atau potensimasyarakat
Tugas
Jika tidak selesai di sekolah, peserta didik dapat melanjutkannya di luar
sekolah bersama teman kelompok.
APA
(bentuk kearifan lokal
yang ditemui)
seni / desain / simbol / logo
cara menyapa
desain organisasi
bentuk bangunan / dekorasi
pepatah / peribahasa
MENGAPA
(makna / asal muasal
dari bentuk kearifan
lokal yang ditemui)
pengelolaan sumber daya alam nilai religi
nilai ekonomi
kesehatan masyarakat
nilai relasi dengan sesama manusia
AYO
KAMI
WUJUDKAN TANTANGAN
SETUJU
BERSAMA!
Tugas:
Guru meminta peserta didik untuk melakukan perancangan
motif batik surabaya pada lembar “Motif Batik Kerenku”
MOTIF BATIK SURABAYAKU
JENIS PRODUK YANG DIPILIH
Silahkan diskusikan dengan kelompokmu tentang jenis produk apa yang bakalan kamu
pilih? (hanya boleh pilih satu jenisproduk)
Motif Impianku
Tulis dan ceritakan motif seperti apa yang kalian dan kelompok kalian
inginkan?
LAKUKAN
AKSI PENGUSAHA BELIA CINTA SURABAYA
9.
Objektif:
Pelaksanaan:
1. Guru mengajak peserta didik untuk membuka peserta didik mampu
Pengusaha kembali lembar kerja kegiatan 3 “Identitas Diri dan mengidentifikasi potensi
diri dan kelompok di
Belia Cinta Kelompok”
2. Dari lembar tersebut guru meminta peserta didik sekolah
Surabya: di dalam kelompok untuk menuliskan kembali
Identifikasi kemampuan / keterampilan / kebisaan / hobi diri
Kelompok
Waktu: Kaijah:
KELOMPOK
11.
Tips untuk Guru:
Pelaksanaan
Guru dapat menghadirkan
1. Guru mengajak peserta didik untuk
Pengusaha mempersiapkan pembuatan karya batik
narasumber terkait atau
memberikan kontak
Belia Cinta Surabaya dengan mempertimbangkan:
narasumber (atas
Surabya: a. Bahan atau alat yang diperlukan (jika ada) persetujuan narasumber)
Menentukan b. Rancangan strategi produksi karya jika peserta didik
berbasis
Waktu kebudayaan lokal
membutuhkan materi
Berkarya c. Lama waktu yang dibutuhkan
lebih terkait bentuk
kearifan lokal yang ingin
2. Peserta didik diajak untuk membuat digaungkan.
Waktu:
kesepakatan akan rancangan tahapan
2 JP pengerjaan dan timeline aksi
Bahan: Tugas
Alat tulis, Peserta didik mengerjakan persiapan produksi
karya yang terlah mereka tentukan secara
Peran Guru: mandiri dengan teman kelompok, guru
Narasumber dan bertugas mengecek laju aksi peserta didik.
Fasilitator
12. Pelaksanaan
1. Guru mengajak peserta didik untuk
Tips untuk Guru:
Guru dapat menghadirkan
Pengusaha merasakan pengalaman langsung dalam
narasumber atau pelatih
Peran Guru:
Narasumber dan
Fasilitator
Pelaksanaan
1. Guru mengajak peserta didik untuk mulai
13. bekerja sesuai jadwal waktu yang mereka
Tips untuk Guru:
Guru dapat menghadirkan
Pengusaha susun dengan alur:
a. Mengenalkan berbagai pola batik dan ciri
narasumber atau pelatih
BAGIKAN
AKSI PENGUSAHA BELIA CINTA SURABAYA
Persiapan:
14. Guru beserta murid bersama mengumpulkan artefak-artefak hasil kerja murid selama
satu semester, dan menyiapkan rauanfan pameran
Assesment
Pelaksanaan:
Sumatif 1. Guru menyampaikan bahwa pameran disajikan dalam bentuk stand kelas, dimana
Lestari dalam satu kelas menampilkan hasil produk setiap kelompok
2. Guru membimbing murid membentuk panitia kecil kelas dalam rangka
Budaya mengorganisasi tampilan pameran, penyajian, pembagian tugas pendampinf produk
Waktu:
Objektif:
4 JP peserta didik mampu membentuk panitia sub panitia pameran karya
sekolah dalam lingkup peseeta pameran mewakili kelas masing-masing
Peserta didik siap siaga berdiri di samping hasil kerja selama satu
Bahan: semester dan aksi pelestarian kearifan lokal. (Jika ada aksi berupa
Alat tulis dan penampilan drama, lagu, atau dongeng, maka akan ditampilkan setelah
deskripsi pengunjung selesai berkeliling atau aksi tersebut dapat direkam
kemudian ditampilkan pada pada stand/meja kelompok peserta didik
laporan di Pengunjung yang terdiri dari pimpinan sekolah, guru, orang tua dan/atau
gcr komunitas sekitar sekolah berkeliling dari satu tim ke tim lain untuk
mendengarkan presentasi singkat dari tiap tim dan memberikan
pertanyaan atau umpan balik. Setiap umpan balik ditulis dalam satu post
Peran Guru: it atau ditulis pada lembar umpan balik
Fasilitator Setelah proses presentasi dan penilaian selesai dilakukan, pengunjung
mengisi formulir penilaian
Jika ingin mengadakan pemenang, maka kategori dan jumlah pemenang
dapat ditentukan oleh sekolah.
Tagihan Susunan kepanitiaan kelas di unggah melalui GCR kelas seriap anak
PANTIA mengunggah hasil kopi keputusan pembentukan panitia dikelasnya.
KELAS Susunan kepanitiaan dibebaskan dalam pembagian tugasnya sesuai kreatifitas kelas
masing-masing dengan memperhatikan keterlibatan semua anggota kelas
Assesment Sumatif
Lestari Budaya
Lokalku
Secara kritis
mengklarifikasi serta
menganalisis gagasan dan
Secara kritis
Mengumpulkan, informasi yang kompleks
mengklarifikasi serta
mengklasifikasikan, Mengidentifikasi, dan abstrak dari berbagai
Mengidentifikasi, menganalisis gagasan dan
membandingkan, dan mengklarifikasi, dan sumber.
mengklarifikasi, informasi yang kompleks
memilih informasi dari menganalisis informasi Memprioritaskan suatu
dan mengolah dan abstrak dari berbagai
berbagai sumber, serta yang relevan serta gagasan yang paling
informasi dan sumber. Memprioritaskan
memperjelas informasi memprioritaskan beberapa relevan dari hasil
gagasan suatu gagasan yang paling
dengan bimbingan orang gagasan tertentu. klarifikasi dan analisis.
relevan dari hasil
dewasa. Menghasilkan narasi
klarifikasi dan analisis.
berupa artikel / jurnal /
karya ilmiah dari gagasan
tersebut.
Mengambil keputusan
Menganalisis dan berdasarkan hasil analisis
Menjelaskan alasan yang Membuktikan penalaran mengevaluasi penalaran dan evaluasi yang telah
Menganalisis dan
relevan dan akurat dalam dengan berbagai argumen yang digunakannya dalam melalui tahap uji coba,
mengevaluasi
penyelesaian masalah dan dalam mengambil suatu menemukan dan mencari mendapat umpan balik
penalaran
pengambilan keputusan simpulan atau keputusan. solusi serta mengambil dari berbagai ahli, dan
keputusan. melakukan pengembangan
terus menerus.
Assesment Sumatif
Lestari Budaya
Lokalku
Menjelaskan alasan
disertai data faktual dari
Menjelaskan asumsi yang Menjelaskan alasan untuk berbagai sumber yang
digunakan, menyadari mendukung pemikirannya kredibel untuk
Memberikan alasan dari
Merefleksi dan kecenderungan dan dan memikirkan mendukung
hal yang dipikirkan, serta
mengevaluasi konsekuensi bias pada pandangan yang mungkin pemikirannya sekaligus
menyadari kemungkinan
pemikirannya pemikirannya, serta berlawanan dengan menganalisis dan
adanya bias pada
sendiri berusaha pemikirannya dan menerima pandangan
pemikirannya sendiri
mempertimbangkan mengubah pemikirannya yang mungkin berlawanan
perspektif yang berbeda. jika diperlukan. dengan pemikirannya.
Mengubah pemikirannya
jika diperlukan.
Menganalisis pengaruh
Menginternalisasi
Mengidentifikasi dan Menjelaskan perubahan keanggotaan kelompok
identitas diri sebagai
mendeskripsikan budaya seiring waktu dan lokal, regional, nasional,
bagian dari budaya
keragaman budaya sesuai konteks, baik dalam dan global terhadap
Mendalami kemudian
di sekitarnya; serta skala lokal, regional, dan pembentukan identitas,
budaya dan mengeksternalisasi
menjelaskan peran budaya nasional. Menjelaskan termasuk identitas dirinya.
identitas budaya kapasitas diri yang dimiliki
dan Bahasa dalam identitas diri yang Mulai menginternalisasi
sebagai upaya
membentuk identitas terbentuk dari budaya identitas diri sebagai
melestarikan budaya
dirinya. bangsa. bagian dari budaya
bangsa
bangsa.
Menemukan hubungan
Mengeksplorasi Menganalisis dinamika sebab akibat dari hasil
Mendeskripsikan dan Memahami dinamika
dan budaya yang mencakup analisis dinamika budaya
membandingkan budaya yang mencakup
membandingkan pemahaman, kepercayaan, yang kompleks dalam
pengetahuan, pemahaman, kepercayaan,
pengetahuan dan praktik keseharian rentang waktu yang
kepercayaan, dan praktik dan praktik keseharian
budaya, dalam rentang waktu yang panjang dan konteks yang
dari berbagai kelompok dalam konteks personal
kepercayaan, panjang dan konteks yang luas, kemudian
budaya. dan sosial.
serta praktiknya luas. menemukan pola berulang
yang terjadi.
Memahami pentingnya
melestarikan dan Memahami pentingnya koknstruktif sehingga
Menumbuhkan merayakan tradisi budaya saling menghormati dalam dapat beradaptasi di
rasa Mengidentifikasi peluang untuk mengembangkan mempromosikan tengah perbedaan dan
menghormati dan tantangan yang identitas pribadi, sosial, pertukaran budaya dan melakukan advokasi
terhadap muncul dari keragaman dan bangsa Indonesia serta kolaborasi dalam dunia dalam rangka
keanekaragaman budaya di Indonesia. mulai berupaya yang saling terhubung mewujudkan toleransi
budaya melestarikan budaya serta menunjukkannya budaya
dalam kehidupan sehari- dalam perilaku. multikultural
hari.
Berinisiatif melakukan
Mengidentifikasi masalah
Berinisiatif melakukan berbagai tindakan
Membandingkan beberapa yang ada di sekitarnya
suatu tindakan strategis dalam jangka
tindakan dan praktik sebagai akibat dari pilihan
berdasarkan identifikasi waktu panjang dan
perbaikan lingkungan yang dilakukan oleh
masalah untuk terukur berdasarkan
sekolah yang inklusif, manusia, serta dampak
Aktif membangun mempromosikan keadilan, identifikasi masalah untuk
adil, dan berkelanjutan, masalah tersebut terhadap
masyarakat yang keamanan ekonomi, mempromosikan keadilan,
dengan sistem ekonomi, sosial dan
inklusif, adil, dan menopang ekologi dan keamanan ekonomi,
mempertimbangkan lingkungan, serta mencari
berkelanjutan demokrasi sambil menopang ekologi dan
dampaknya secara jangka solusi yang
menghindari kerugian demokrasi sambil
panjang terhadap memperhatikan prinsip-
jangka panjang terhadap menghindari kerugian
manusia, alam, dan prinsip keadilan terhadap
manusia, alam ataupun jangka panjang terhadap
masyarakat manusia, alam dan
masyarakat. manusia, alam ataupun
masyarakat
masyarakat.
Memodifikasi gagasan
Memiliki Menghasilkan solusi Menghasilkan solusi Bereksperimen dengan sesuai dengan perubahan
keluwesan alternatif dengan alternatif dengan berbagai pilihan secara situasi dan umpan balik
berpikir dalam mengadaptasi berbagai mengadaptasi berbagai kreatif untuk yang diterima, kemudian
mencari gagasan dan umpan balik gagasan dan umpan balik memodifikasi gagasan melakukan siklus
alternatif solusi untuk menghadapi situasi untuk menghadapi situasi sesuai dengan perubahan pengembangan
permasalahan danpermasalahan dan permasalahan situasi. eksperimen secara terus
menerus.
(Diisi oleh pengunjung: pimpinan sekolah, guru, orang tua dan/atau komunitas)
Hal yang sudah berjalan baik Hal yang dapat menjadi pengembangan ke depan
Bahan:
Peran Guru:
Fasilitator
Cara Bermain:
1. Bagi peserta didik menjadi dua kelompok besar
dengan jumlah yang sama banyak, jika jumlah
peserta didik ganjil maka guru dapat ikut bermain
bersama
2. Atur posisi peserta didik seperti ilustrasi di samping,
dua lingkaran besar, satu lingkaran dalam dan satu
lagi lingkaran luar
3. Anggota kelompok lingkaran luar dan lingkaran
dalam saling berhadapan
4. Jika guru menyebut arah kiri atau kanan, maka
peserta didik akan melompat ke arah tersebut satu
langkah, sehingga terlihat dua lingkaran ini akan
melompat ke arah yang berbeda karena saling
berhadapan.
5. Guru boleh menyebutkan arah secara berulang,
misal: kiri, kiri, kanan, kiri. Maka peserta didik akan
melompat sebanyak 4 kali sesuai instruksi.
6. Di akhir lompatan, peserta didik lingkaran luar dan
lingkaran dalam akan berhadapan, kemudian
melakukan suit, dan pemenang akan menceritakan
terlebih dahulu hal yang paling diingat di sepanjang
projek, setelah itu yang kalah suit gantian bercerita
7. Guru memberi waktu sekitar 2 - 3 menit untuk
sesama peserta didik saling bercerita
8. Permainan dapat diulang tiga hingga lima kali,
sehingga seluruh peserta didik dapat mendengar
tiga hingga lima kisah berkesan milik teman
sepanjang projek
17.
Pelaksanaan
1. Guru meminta peserta didik untuk memilih beberapa foto atau video
Waktu: Tugas
2 JP Peserta didik mengunggah foto dan keterangan projek di media sosial
pribadi dengan menambahkan tagar dan menandai akun media sosial lain
yang terkait
Bahan:
Peran Guru: