P5
KEARIFAN LOKAL
MODIFIKASI KUE SERABI
Disusun Oleh :
Tim Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
Penanggung Jawab
Pit. Kepala Pusat Kurikulum dan Pembelajaran Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen
Pendidikan
Kementerian Pendidikan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Zulfikri
Penyusun
Debby Josephine (Jaga Bumi)
Penelaah
Ari Dwi Kristiani (Sekolah Dian Harapan)
Menganalisis dan
mengevaluasi penalaran Menganalisis dan mengevaluasi 7, 10, 11
penalaran yang digunakannya
dalam menemukan dan mencari
solusi serta mengambil
keputusan.
Merefleksi dan
mengevaluasi Menjelaskan alasan untuk 8, 9, 10, 11,
pemikirannya sendiri mendukung pemikirannya dan 15, 16, 17
memikirkan pandangan yang
mungkin berlawanan dengan
pemikirannya dan mengubah
pemikirannya jika diperlukan.
Berkebinekaan Mendalami budaya dan
Global identitas budaya Menganalisis pengaruh 1, 2, 3, 6, 7
keanggotaan kelompok lokal,
regional, nasional, dan global
terhadap pembentukan identitas,
termasuk identitas dirinya.
Mulai menginternalisasi
identitas diri sebagai bagian dari
budaya bangsa.
Mengeksplorasi dan Menganalisis dinamika budaya 6, 7
membandingkan yang mencakup pemahaman,
pengetahuan budaya, kepercayaan, dan praktik
kepercayaan, serta keseharian dalam rentang waktu
praktiknya yang panjang dan konteks yang
luas.
Menumbuhkan rasa Memahami pentingnya saling 8, 9, 10, 11,
menghormati terhadap menghormati dalam 12, 13, 14
keanekaragaman budaya mempromosikan pertukaran
budaya dan kolaborasi dalam
dunia yang saling terhubung
serta menunjukkannya dalam
perilaku.
Aktif membangun Berinisiatif melakukan suatu 10, 11, 12, 13
masyarakat yang inklusif, tindakan berdasarkan
adil, dan berkelanjutan identifikasi masalah untuk
mempromosikan keadilan,
keamanan ekonomi, menopang
ekologi dan demokrasi sambil
menghindari kerugian jangka
panjang terhadap manusia, alam
ataupun masyarakat.
Kreatif Memiliki keluwesan Bereksperimen dengan berbagai 11, 12, 13
berpikir dalam mencari pilihan secara kreatif untuk
alternatif solusi memodifikasi gagasan sesuai
permasalahan dengan perubahan situasi.
Statistik kebudayaan tahun 2017 mencatat bahwa jumlah kesenian yang akan punah mencapai
angka 143, terdiri atas seni rupa, seni musik, seni teater, seni tari, sastra dan kesenian lainnya. Di
sisi lain, statistik kebudayaan tahun 2018 juga mencatat ada 34 bahasa daerah yang akan punah.
Hal ini penting untuk jadi perhatian kita bersama karena beberapa ragam seni dan bahasa daerah
merupakan hasil akumulasi pengetahuan lokal masyarakat Indonesia dalam jangka waktu yang
panjang. Belum lagi ditambah beberapa budaya lokal tersebut mengandung makna mendalam
untuk menjaga keberlanjutan sumber daya alam dan sumber daya lokal dengan mencerminkan
relasi antar manusia, relasi manusia dengan Tuhan, dan relasi manusia dengan semesta. Nilai-
nilai pengetahuan lokal yang terwujud dalam berbagai bentuk budaya lokal ini penting untuk
terus digaungkan dan diwariskan pada generasi selanjutnya agar tetap lestari.
Sejalan dengan hal tersebut, sekolah sebagai salah satu institusi budaya memiliki peran untuk
ambil bagian dari upaya pelestarian budaya lokal yang kini keadaannya semakin terancam dari
waktu ke waktu. Selain itu, sekolah yang dapat memberikan pengalaman akan keberagaman
budaya yang dibutuhkan, diikuti dengan refleksi pada tahapannya akan membentuk masukan dan
pengalaman positif dari keberagaman itu sendiri. Di mana hal ini akan menghasilkan peserta
didik yang mampu mengelola perbedaan secara konstruktif, beradaptasi dengan baik,
membangun sinergi atas perbedaan sehingga sekolah dapat mendorong peserta didik lebih
mudah dan siap menjadi bagian dari masyarakat global.
Bagaimanapun, sebagai kompas kehidupan, budaya dapat mengarahkan kita untuk berpikir,
merasa, bertindak, dan berkarya ke arah benar salah, baik buruk, pantas tidak pantas.
Cara Penggunaan Modul Projek ini
Modul ini dirancang untuk membantu Pendidik SMA/SMK (Fase E) untuk melaksanakan projek
penguatan profil pelajar Pancasila yang mengusung tema Kearifan Lokal. Di dalam perangkat
ajar untuk projek “Modifikasi kue serabi” ini, ada 17 (enam belas) aktivitas yang saling
berkaitan. Tim Penyusun menyarankan agar projek ini dilakukan pada semester pertama kelas X
dikarenakan aktivitas yang ditawarkan disusun dengan sedemikian rupa agar peserta didik tidak
hanya mengetahui isu kearifan lokal secara teori saja, tetapi juga bisa mengkritisi fungsi kearifan
lokal tersebut dan kaitannya dengan masalah sumber daya alam atau sumber daya lokal yang
terjadi saat ini. Waktu yang direkomendasikan untuk pelaksanaan projek ini adalah 1 (satu)
semester, dengan total kurang lebih 62 JP. Sebaiknya ada jeda waktu antar aktivitas agar di satu
sisi para Pendidik mempunyai waktu yang cukup untuk melakukan persiapan materi untuk
memantik diskusi dan refleksi peserta didik. peserta didik juga mempunyai waktu untuk berpikir,
berefleksi, dan menjalankan masing-masing aktivitas dengan baik.
Namun demikian, tim penyusun memahami bahwa kondisi tiap sekolah berbeda-beda. Oleh
karena itu, Pendidik dan kepala sekolah mempunyai kebebasan dan kewenangan untuk
menyesuaikan jumlah aktivitas, alokasi waktu per aktivitas, dan apakah semua aktivitas
diselesaikan dalam waktu singkat atau disebar selama satu semester/satu tahun ajar. Materi
ataupun rancangan aktivitas juga bisa disesuaikan agar projek bisa berjalan efektif dan efisien
sesuai dengan kebutuhan peserta didik dan kondisi sekolah juga kondisi daerah tempat sekolah
berdiri. Kami juga akan memberikan saran praktis dan alternatif pelaksanaan beberapa aktivitas,
serta rekomendasi aktivitas pengayaan, jika diperlukan.
MODIFIKASI KUE SERABI
TEMUKAN
1. Persiapan Bahan
Pendidik:
Untuk
1. Pendidik membekali diri dengan pengetahuan
Pengantar “Apa itu
akan definisi dan berbagai bentuk kearifan lokal
Materi Kearifan yang memiliki hubungan dengan keberlanjutan
Pengetahuan
Lokal?”
Lokal sumber daya alam. https://www.yout
ube.com/watch?
Pelaksanaan v=4asJhKcvx_Y
Waktu: 1. Pendidik mengawali projek dengan meminta
160 Menit / 4 JP “Kearifan Lokal,
peserta didik untuk menuliskan pepatah / Pengetahuan
peribahasa / nasihat-nasihat orang tua atau orang Lokal, dan
Bahan: dewasa yang masih diingat sampai saat ini. Degradasi
Materi Video, 2. Setelah peserta didik selesai menulis, pendidik Lingkungan”
Proyektor, Laptop bersama dengan peserta didik membahas hasil https://www.esau
nggul.ac.id/kearif
tulisan peserta didik dan menanyakan jika ada an-lokal-
Peran Pendidik: peserta didik lain yang menuliskan hal serupa. pengetahuan-
Narasumber dan 3. Pendidik menggali lebih dalam apakah peserta lokal-dan-
Fasilitator didik tahu arti dari pepatah / peribahasa / nasihat- degradasi-
nasihat tersebut. Kemudian Pendidik memberi lingkungan/
pengantar bahwa pepatah / peribahasa / nasihat-
Objektif:
nasihat merupakan salah satu bentuk kearifan - Sebagai
lokal. pengantar,
4. Setelah itu, pendidik bertanya kepada peserta peserta didik
didik tentang pengertian dan bentuk kearifan lokal tertarik untuk
yang diketahui. Beberapa pertanyaan pemantik masuk ke dalam
topik kearifan
yang bisa dipakai: local
a. Apa yang terlintas di pikiranmu ketika - peserta didik
mendengar kata kearifan lokal? mengenal salah
b. Menurutmu, apa itu kearifan lokal? Seperti satu kearifan
apa bentuknya? lokal yang ada
c. Kearifan lokal apa yang kamu ketahui?
Tips:
Berasal dari daerah mana kearifan lokal Jika peserta didik
tersebut? tidak tahu akan
d. Bagaimana kamu bisa mengetahui bentuk berbagai bentuk
kearifan lokal tersebut? Apakah kamu tahu kearifan lokal,
atau pernah mencari tahu makna dibalik pendidik dapat
memberikan
kearifan lokal tersebut? beberapa contoh
dari bahan bacaan
Tugas di atas atau
mencari bentuk
Peserta didik diminta untuk mencari tahu salah satu kearifan lokal
bentuk kearifan lokal “Kue Serabi” di Pulau Madura yang ada di
wilayah masing-
dari berbagai sumber. masing yang
memiliki
hubungan dengan
keberlanjutan
sumber daya
alam.
2. Persiapan Bahan
Pendidik:
Untuk
1. Pendidik membekali diri dengan pengetahuan
Bentuk dan “Sejarah Serabi”
akan salah satu bentuk kearifan lokal: “Modifikasi
Fungsi Kearifan Kue Serabi” dan bagaimana dampaknya terhadap
https://
www.youtube.co
Lokal Pulau Madura m/watch?
v=m9c5Q-ePSNk
Pelaksanaan
Waktu: 1. Pendidik meminta peserta didik untuk
160 Menit / 4 JP “Meneliti
menceritakan hasil temuan mereka dari tugas
Pengetahuan
aktivitas 1 tentang “Kue Serabi” Lokal:
Bahan: 2. Pendidik memutar video “Kue Serabi” untuk SERABI menu
Materi Video, penguatan dan berjaga-jaga jika ada peserta didik sajian pada bulan
Proyektor, Laptop yang tidak mengerjakan tugas Ramadhan :
3. Pendidik menggali lebih dalam pengetahuan https://
Peran Pendidik: www.youtube.co
peserta didik akan “Kue Serabi” di Pulau Madura. m/watch?
Narasumber dan Beberapa pertanyaan pemantik yang dapat dipakai v=0mXhj-b-87s
Fasilitator adalah sebagai berikut:
a. Menurutmu, Bagaimana sejarah “Kue Serabi” Materi video
ada? untuk murid:
“cara membuat
b. Di manakah letak Pulau Madura? serabi”
c. Mengapa tradisi “Serabhien” disajikan pada https://
salah satu bulan yaitu bulan Ramadhan? www.youtube.co
4. Pendidik lalu menceritakan bentuk kearifan lokal m/watch?
yang beragam, mulai dari cerita rakyat, legenda, v=7G_XM91PoO
U
lagu daerah, peribahasa, nasihat, tarian, dan lain-
lain yang memiliki fungsi beragam pula. Tidak https://
semua pengetahuan lokal bisa dijelaskan secara www.youtube.co
ilmiah maupun digunakan untuk pengelolaan m/watch?
bencana. v=DF6SDV033T
k
Objektif:
- peserta didik
mengkritisi
salah satu
bentuk kearifan
lokal dengan
melihat unsur
geografi,
demografi, dan
psikografis
- peserta didik
mengenal
kearifan lokal,
bentuk, dan
fungsinya
terhadap
masyakarat
3. Persiapan
-
Objektif:
Peserta didik
1. Pendidik mempersiapkan kartu bemain peran dan
Pengaruh mampu
memahami cara bermain peran
Identitas mengidentifikas
i identitas
Kelompok pada Pelaksanaan kelompok yang
Identitas Diri 1. Pendidik membagi peserta didik menjadi 4-5 melekat pada
kelompok. Setiap kelompok akan diberi satu kartu identitas diri
role play yang tidak boleh diketahui oleh - Peserta didik
Waktu: mampu
160 menit/ 4 JP kelompok lainnya. (Penjelasan cara bermain ada mengenal
di halaman selanjutnya) identitasnya
Bahan: 2. Setelah selesai bermain peran, pendidik
Kartu bermain peran, merangkum seluruh tebakan peserta didik pada Tips:
saat bermain, misalnya pada peran kelompok rock - Pendidik dapat
lembar kerja mengubah kartu
“Siapakah aku?” dapat ditebak dari simbol tangan, gaya bernyanyi, kelompok peran
dan lagu yang dibawakan. Ciri khas setiap dengan
Peran Pendidik: kelompok yang dimainkan oleh setiap anggota kelompok peran
Narasumber dan dapat membuat orang lain mengenali kelompok yang lebih
Fasilitator tersebut. Ini merupakan analogi bahwa identitas dekat dengan
kehidupan
kelompok atau identitas budaya dapat
sehari-hari
mempengaruhi identitas diri tiap orang di dalam peserta didik.
kelompok tersebut, sebaliknya identitas diri juga - Pendidik dapat
dapat mencerminkan identitas kelompok yang menambah atau
melekat padanya. mengurangi
elemen pada
3. Pendidik kemudian mengantar peserta didik untuk
lembar
mengenali identitas kelompok yang melekat pada pemetaan
diri dengan beberapa pertanyaan berikut: identitas diri.
a. Hal apa yang melekat pada dirimu yang
mencerminkan identitas kelompokmu? (jika Tugas:
terkait kelompok suku maka bisa jadi logat Pendidik meminta
peserta didik
bicara, aksesoris yang dipakai, dan untuk memetakan
sebagainya. Jika terkait kelompok agama, bisa identitas dirinya
jadi yang muncul adalah simbol keagamaan dan identitas
seperti tasbih, salib, atau gaya berpakaian, sosial yang
seperti kerudung, dan sebagainya. Jika terkait melekat padanya
dengan
kelompok olahraga atau hobi tertentu melengkapi
tercermin pada sepatu yang digunakan, dan lembar kerja
lain-lain.) pemetaan identitas
b. Ceritakan bagaimana proses identitas diri “Siapakah
kelompok itu dapat melekat pada dirimu. Aku?”
(Sebagai contoh: kebiasaan di rumah atau
terinspirasi kelompok tertentu)
3.Pengaruh Identitas Kelompok pada Identitas Diri
Cara Bermain:
1. Bagi peserta didik menjadi 4 - 5 kelompok
2. Setiap kelompok mendapat satu kartu peran kelompok yang akan dimainkan, kartu ini tidak
boleh diketahui oleh kelompok lain.
3. Peserta didik diberi waktu + 15 menit untuk mempersiapkan kelompok untuk memainkan
peran kelompok yang didapat. peserta didik dibebaskan untuk mengekspresikan peran
dengan mengatur gaya rambut, gaya berpakaian, tarian, atau nyanyian yang menunjukkan
ciri khas dari peran tersebut
4. Setelah waktu persiapan selesai, setiap kelompok menampilkan peran mereka di depan
kelas. Setelah selesai, kelompok lain menebak peran apa yang baru saja dimainkan disertai
dengan alasannya
5. Setelah seluruh kelompok tampil, pendidik bersama peserta didik mengapresiasi seluruh
penampilan dengan tepuk
Kerapan
Banjari sapi
Tari Topeng
Teater
Saronen
3.Pengaruh Identitas Kelompok pada Identitas Diri
Siapakah Aku
Nama
Suku Agama
Jenis Kelamin
Bentuk Wajah
Bentuk Wajah :
Keterampilan yang ingin bulat Ingin menjadi pemain
dikembangkan : membuat basket timnas putri atau
program aplikasi game punya kafe sendiri
4. Pelaksanaan Materi
Pendidik:
untuk
1. Pendidik melihat dan memberi masukan atas
Identitas Diri “Menanam
lembar kerja peserta didik, kemudian
dan Kelompok menceritakan bahwa identitas diri dapat
Mangrove untuk
dunia”
dipengaruhi oleh orang terdekat, seperti keluarga, https://
Waktu: teman, tetangga, dan lain-lain. www.youtube.co
160 menit/ 4 JP 2. Setelah selesai, peserta didik diminta untuk m/watch?v=-
VCmzyW8AUs
menyimpan lembar kerja dengan baik atau
Bahan: mendokumentasikan lembar kerja tersebut agar
Lembar kerja dapat dipakai kembali pada kegiatan berikutnya.
pemetaan identitas 3. Pendidik mengajak peserta didik untuk Video untuk
diri, alat tulis, alat memetakan identitas kelompok di mana ia peserta didik:
warna bergabung, misalnya: tim paskibra, basket, teman
bermain dan mengerjakan tugas bersama, bahkan “Film Dokumenter
Peran Pendidik: Aksi Bersih
teman yang sering kumpul bersama di kantin
Narasumber dan Bersih di Pinggir
sekolah (peserta didik memilih satu kelompok Pantai”
Fasilitator
saja) https://
4. Di dalam lembar kerja terdapat pertanyaan www.youtube.co
pemantik, seperti: m/watch?
v=Gr2g6b_OpLI
a. Siapa saja anggota dalam kelompok tersebut?
b. Apa kekuatan / potensi / kelebihan yang
dimiliki teman GULA MERAH
c. Bahasa apa yang sering digunakan? Jargon apa di Sumenep,
yang sering muncul? Madura
d. Kegiatan apa yang sering dilakukan bersama-
sama, relasi seperti apa yang dibangun? https://
www.youtube.co
e. Apakah ada tantangan yang pernah dihadapi m/watch?
bersama-sama? Misalnya lomba, pertandingan, v=8eofTKvu8uw
mengerjakan tugas bersama dan lain-lain.
5. Setelah selesai, pendidik kemudian menceritakan https://
bahwa sebuah kelompok dapat membentuk www.youtube.co
m/watch?
budaya yang dibutuhkan oleh kelompok itu
v=mByiFit1yv4
sendiri, lalu mengajak peserta didik untuk melihat
identitas kelompok masyarakat adat di
Pamekasan, Sampang, Bangkalan, dan Sumenep. Objektif:
6. Pendidik bersama dengan peserta didik - peserta didik
merefleksikan video yang telah ditonton mampu
mengenali dan
mengidentifikas
i bentuk sebuah
kelompok
4. Identitas Diri dan Kelompok
Kelompok BANJARI
Contoh
Main Darbuka
Dulu ekskul Banjari sempat tidak aktif
Pintar Bass
Hadroh cerpen
karena tidak ada murid yang tertarik
bergabung. Kebetulan setelah aku
Fahrani
Shinta mengenal Shinta dan Edo, kami jadi
kepikiran untuk mengaktifkan kembali
banjari sekolah, soalnya Shinta jago bass
hadroh dan keprak suka ngulik informasi
Paling rajin ngajak rapat dan
jago Tung seru, sayang banget kalau cuma kami yang
menikmati. Akhirnya, kami minta tolong ke
Pak Bagus, Pendidik ekskul, supaya ekskul
Rizky
banjari diadain lagi. Pak Bagus
mengijinkan tapi dengan syarat, setiap
informasi harus terlebih dulu lapor ke Pak
Bagus. Karena hanya bertiga yang
mengerjakan, jadi kami bikin mading
sebagai media ekskul hanya seadanya yang
kami bisa, isinya sedikit. Tapi ternyata,
mading yang kami buat menarik perhatian
murid lain, hingga akhirnya Fahrani, Rizky,
dan Raisa mau bergabung. Setelah berlima,
Keprak
salah ekskul yang tertera di mading kami
foto yang diambil bagus- realisasikan yaitu Banjari, bahkan kami
bagus!
pernah menang lomba Banjari antar
sekolah. Sekarang ekskul baru bermunculan
Edo
Raisa di mading kami lebih banyak dan beragam
isinya, tiap jam istirahat pasti saja banyak
yang menghampiri mading dan membaca
isinya, kami semua merasa senang dan
bangga sekali dengan hasil karya kami.
“Yuk, bisa, yuk!” ini jadi jargon andalan Rizky kalau kami sedang
malas rapat, akhirnya karena sering dengar Rizky bilang ini, setiap kali
kami malas kami pasti mengucapkan kata itu
5. Pelaksanaan Objektif
- Peserta didik
Tantangan di 1. Di dalam kelas, pendidik mengajak peserta didik
merasakan atau
untuk mengingat kembali masalah apa yang
Sekitarku terjadi di sekitarnya yang paling meresahkan
mengalami
langsung
baginya. tantangan /
2. Peserta didik diminta menuliskannya pada lembar masalah yang
Waktu: kerja. terjadi di
320 menit / 8 JP 3. Setelah itu, pendidik membentuk kelompok sekitarnya
berjumlah 4-5 peserta didik di tiap kelompok, Tips:
Bahan:
kemudian mengajak peserta didik untuk pergi ke Ketika melakukan
Alat tulis, gawai
area luar sekolah untuk merasakan tantangan atau pengamatan di
masalah yang terjadi di lingkungan sekitar luar sekolah ajak
Peran Pendidik: peserta didik
Pendamping dan sekolah dengan menggunakan inderanya.
untuk fokus pada
Fasilitator 4. Peserta didik diminta untuk mendokumentasikan inderanya,
tantangan atau masalah yang dirasakan. misalnya: saat
5. Setelah selesai, seluruh peserta didik kembali ke ingin fokus pada
kelas, melengkapi catatan lembar kerja, lalu indera
perwakilan tiap kelompok diminta untuk pendengaran,
tutuplah mata dan
menceritakan masalah yang paling dirasa fokus pada apa
meresahkan. yang terdengar.
6. Pendidik mengingatkan peserta didik untuk Minta teman
menyimpan lembar kerja tersebut agar dapat kelompok untuk
dipakai pada kegiatan berikutnya. menemani proses
ini agar tidak
membahayakan
diri di jalan
sekitar sekolah
Tugas:
Pendidik meminta
peserta didik
untuk melakukan
refleksi pada
lembar “Sungai
Rasa”.
Hasil Temuan
Pengantar Materi
Kearifan Lokal SUNGAI RASA
Ceritakan bagaimana perasaanmu di tiap kelokan
sungai.
Hal apa yang membantu dan menghambat kamu
selama proses mengarungi sungai belajar ini? Apa
yang kamu lakukan ketika menemui hambatan
Pengaruh Identitas tersebut?
Kelompok pada Hal baru apa yang kamu dapatkan?
Identitas Diri Di bagian mana yang paling mudah dan paling
menantang untukmu?
Apa harapanmu pada perjalanan selanjutnya?
7. Pelaksanaan Objektif:
- Peserta didik
1. Pendidik meminta peserta didik untuk
Benang Merah mengidentifikasi bentuk kearifan lokal yang
mampu
mengidentifikas
Keberlanjutan ditemukan dan hubungannya dengan kondisi i bentuk
masyarakat, kondisi sumber daya alam, dan kearifan lokal
Waktu: sumber daya lokal. Beberapa pertanyaan yang yang ada di
320 menit / 8 JP dapat dipakai: wilayahnya
beserta
a. Temukan apakah bentuk kearifan lokal tersebut fungsinya bagi
Bahan: bersifat ritual dan spritual? masyarakat.
alat tulis, b. Apakah pembuatan kue serabi itu hanya saja - Peserta didik
lembar kerja, sebagai sajian hari-hari tertentu, atau disajikan mampu
benang merah / bentuk lainnya ? menganalisis
spidol merah bentuk kearifan
c. Apakah ada temuan kue serabi itu dalam lokal yang ada
modifikasi baik dalam bentuknya, rasanya, dan bagaimana
Peran Pendidik: kemasan dan kandungan vitaminnya dan hubungannya
Fasilitator lainnya? dengan struktur
d. Bagaimana kearifan lokal (kue serabi) ini dapat geografi,
demografi, dan
meningkatkan kesejahteraan penduduk lokal?
psikografis di
e. Apa nilai-nilai yang ingin dibangun dari sekitarnya.
kearifan local (kue srabi) tersebut? - Peserta didik
2. Peserta didik diminta melakukan identifikasi mampu
selengkaplengkapnya berdasarkan hasil mengkritisi
kekuatan atau
wawancara dan temuan langsung di lapangan.
potensi
3. Setelah menuliskan seluruh temuan pada lembar masyarakat.
kerja, pendidik mengajak peserta didik untuk
membuka lembar kerja kegiatan 4 “Tantangan di
Sekitarku”.
4. Peserta didik diminta untuk mengidentifikasi dan
diharapkan bisa memetakan menjadi sebuah peta
konsep yang dapat dimanfaatkan dalam
perkembangan keberadaan dari kue serabi
tersebut?
Tugas
Jika tidak selesai di sekolah, peserta didik dapat
melanjutkannya di luar sekolah bersama teman
kelompok.
PETA KONSEP KUE SERABI
8. Pelaksanaan Objektif:
- peserta didik
1. Guru mengajak peserta didik untuk mengingat
Kondisi kembali kegiatan sebelumnya dengan beberapa
mampu
menuliskan /
pertanyaan pemantik seperti berikut: menggambarka
Waktu: a. Bagaimana perasaanmu setelah menemukan n kondisi ideal /
160 Menit / 4 JP bentuk kearifan lokal yang ada di wilayahmu? harapan terkait
b. Pikiran apa yang muncul setelah melihat tantangan /
Bahan: masalah yang ia
hubungan antara kearifan lokal dan fungsinya
alat tulis, alat warna, temui
terhadap masyarakat?
blok kayu, lego,
2. Setelah itu, peserta didik diminta untuk
potongan gambar,
membayangkan dan menggambarkan kondisi Tips:
lembar visi
ideal atau harapan terkait tantangan yang pernah Saat
ia rasakan dan bentuk kearifan lokal yang menggambarkan
Peran Guru: kondisi ideal,
ditemui. Beberapa pertanyaan pemantik yang
Fasilitator peserta didik
dapat dipakai: diperbolehkan
a. Bagaimana kondisi ideal atau impian yang memilih media
kamu harapkan terjadi baik untuk dirimu, yang diinginkan,
kelompokmu, ataupun wilayahmu? seperti gambar,
kolase, atau
b. Coba bayangkan bagaimana ekspresi wajah
bentuk bangunan
masyarakat dalam mimpimu tersebut? 3D
Bagaimana interaksi antar makhluk hidup
yang terjadi?
c. Lalu, bagaimana keadaan sumber daya alam
(udara, air, tanah, tumbuhan, hewan, dlsb)
dan sumber daya lokal (budaya, sistem
masyarakat, dlsb.) pada kondisi ideal itu?
9. Pelaksanaan: Tips untuk Guru:
- Ingatkan
Sesi Berbagi 1. Guru mengajak peserta didik untuk duduk dalam
peserta didik
posisi setengah lingkaran. bahwa kartu
Waktu: 2. Setiap kelompok peserta didik membawa hasil tantangan
160 Menit / 4 JP karya visi tiap kelompok dan menceritakannya bukan bertujuan
kepada teman lainnya. untuk menjegal
3. Setelah berbagi cerita, guru meminta kelompok atau merubah
Bahan: mimpi
Lembar visi peserta lain untuk memberikan umpan balik dengan kelompok,
didik memakai kartu kategori berikut ini dan melainkan
menuliskan alasan mengapa kartu tersebut yang untuk
Peran Guru: diberikan: membangun
kesadaran kritis
Moderator akan kondisi
ideal yang
diharapkan.
- Dokumentasika
n hasil karya
peserta didik
untuk dipakai
pada kegiatan
berikutnya
Tugas:
Guru meminta
peserta didik
untuk melakukan
refleksi pada
lembar “Sungai
Rasa”
AYO KAMI
WUJUDKAN TANTANGAN
SETUJU!
BERSAMA!
Menelusur Warisan
Masa Lampau SUNGAI RASA
1. Ceritakan bagaimana perasaanmu di
tiap kelokan sungai.
2. Hal apa yang membantu dan
menghambat kamu selama proses
mengarungi sungai belajar ini? Apa
yang kamu lakukan ketika menemui
Kondisi Impian hambatan tersebut?
3. Hal baru apa yang kamu dapatkan?
4. Di bagian mana yang paling mudah dan
paling menantang untukmu?
5. Apa harapanmu pada perjalanan
Benang Merah
Keberlanjutan
Sesi Berbagi
Lestari
kuat.
- Penjelasan mudah dimengerti
Budaya
- Melengkapi alternatif solusi atau
Simulasi Aksi
tajam
- Bisa mengelola waktu simulasi
Waktu:
- Percaya diri
320 Menit / 8 JP
- Bicara jelas, tidak terlalu
Identifikasi Potensi
Diri dan Kelompok SUNGAI RASA
1. Ceritakan bagaimana perasaanmu di tiap
kelokan sungai.
2. Hal apa yang membantu dan menghambat
kamu selama proses mengarungi sungai
belajar ini? Apa yang kamu lakukan ketika
menemui hambatan tersebut?
Persiapan Aksi 3. Hal baru apa yang kamu dapatkan?
4. Di bagian mana yang paling mudah dan paling
menantang untukmu?
5. Apa harapanmu pada perjalanan selanjutnya?
Menentukan Bentuk
Aksi
Simulasi Aksi
15. Pelaksanaan
Evaluasi Aksi 1. Peserta didik mengumpulkan umpan balik yang diberikan
oleh pengunjung
2. Peserta didik di dalam kelompok bersama-sama
Waktu: 45 mendiskusikan umpan balik tersebut dan memberi kategori
Menit / 1 JP pada setiap umpan balik:
Bahan: a. Hal yang sudah berjalan baik
b. Hal yang dapat menjadi pengembangan ke depan
c. Pertanyaan yang didapat
Peran Guru: d. Ide baru yang muncul
Fasilitator
16. Pelaksanaan
1. Guru bersama dengan peserta didik Objektif:
Refleksi mengingat kembali proses projek melalui - peserta didik
permainan yang melibatkan olah tubuh.
mampu
merefleksikan
Waktu: 90 (Panduan bermain ada di halaman berikutnya) seluruh proses
dari awal
2. Setelah selesai bermain, guru meminta peserta
menit / 2 JP didik untuk menuliskan refleksi pribadi akan
sampai akhir
- peserta didik
perjalanan projek dari awal hingga akhir. mampu
Beberapa pertanyaan pemantik yang dapat mengidentifikas
ditanyakan: i hal yang
Peran Guru: a. Hal yang paling berkesan paling berkesan,
Fasilitator b. Hal yang paling menantang sepanjang menantang, hal
baru yang ia
projek, kendala saat melakukan aksi dapat, dlsb
c. Hal baru yang kamu dapat - peserta didik
d. Hal yang membantu kamu berproses mampu
e. Perubahan cara pikir, perilaku, hubungan mengungkapan
perasaan dan
dengan lingkungan, kebiasaan sehari-hari pikiran yang
yang dialami terjadi di
f. Perasaan yang paling dominan muncul sepanjang
selama projek projek
3. Peserta didik diajak untuk mengembangkan
ide pelestarian kearifan lokal:
a. Kira-kira aksi pelestarian budaya lokal
ini apakah akan berlanjut di masa
mendatang?
b. Jika ya, bagaimana bentuknya? Jika
tidak, mengapa?
17. Pelaksanaan
1. Guru meminta peserta didik untuk memilih beberapa foto atau
Cerita video dokumentasi perjalanan satu semester dari awal hingga
akhir
Perjalanan 2. Peserta didik diajak untuk memberikan keterangan penjelasan
dari foto atau video tersebut untuk menjadi konten di media
Aksiku Tugas
sosial pribadi milik peserta didik
Peran
Guru:
Fasilitator
Referensi
https://www.youtube.com/watch?v=4asJhKcvx_Y
https://www.esaunggul.ac.id/kearifan-lokal-pengetahuan-lokal-dan-degradasi-lingkungan/
https://www.youtube.com/watch?v=m9c5Q-ePSNk
https://www.youtube.com/watch?v=0mXhj-b-87s
https://www.youtube.com/watch?v=7G_XM91PoOU
https://www.youtube.com/watch?v=DF6SDV033Tk
https://www.youtube.com/watch?v=-VCmzyW8AUs
https://www.youtube.com/watch?v=Gr2g6b_OpLI
https://www.youtube.com/watch?v=8eofTKvu8uw