Anda di halaman 1dari 51

Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila

P5
KEARIFAN LOKAL
MODIFIKASI KUE SERABI

Disusun Oleh :
Tim Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila

SMK MIFTAHUL QULUB


POLAGAN GALIS PAMEKASAN
2022/2023
MODUL PROJEK PENGUATAN PROFIL PELAJAR PANCASILA
Tema : Kearifan Lokal
Topik : Modifikasi kue serabi

Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan


Kementerian Pendidikan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Anindito Aditomo

Penanggung Jawab
Pit. Kepala Pusat Kurikulum dan Pembelajaran Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen
Pendidikan
Kementerian Pendidikan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Zulfikri
Penyusun
Debby Josephine (Jaga Bumi)

Penelaah
Ari Dwi Kristiani (Sekolah Dian Harapan)

llustrator Cover Anne Nurul Aini


Tujuan, Beberapa bentuk kearifan lokal seperti sastra Hal Yang
Alur, dan lisan (pantun, cerita rakyat, peribahasa), tradisi, Perlu
Target artefak budaya, produk kesenian dan kerajinan Diperhatikan
Pencapaian merupakan warisan leluhur yang sangat bernilai. Sebelum
Projek Kearifan lokal ini sudah ada sejak ribuan tahun Memulai
dan diciptakan untuk beragam tujuan, di Projek
antaranya untuk menjaga sumber daya alam dan
sumber daya lokal. Namun, generasi yang hidup  Komitmen seluruh
di masa sekarang umumnya kurang memahami warga sekolah untuk
sadar, konsisten, dan
makna kearifan lokal ini sehingga tantangan berkomitmen untuk
yang terjadi di masa sekarang terkait sumber menghargai
daya alam dan sumber daya lokal seolah datang berbagai bentuk
begitu saja tanpa ancang- ancang. Padahal keberagaman yang
beberapa nilai kearifan lokal sendiri memiliki ada di lingkungan
sekolah maupun luar
potensi untuk mencegah masalah yang ada sekolah
terjadi (preventif). Begitu juga dengan  Persepsi akan suatu
keberadaan kearifan local kue serabi khususnya budaya atau
di Kabupaten Pamekasan yang keberadaannya pengetahuan lokal
kurang diminati oleh masyarakat apalagi akan rentan bias,
sehingga penting
generasi muda. Projek penguatan profil pelajar bagi kelompok
Pancasila yang berjudul “Modifikasi kue Pendidik secara
tradisional (Serabi)” merupakan salah satu sadar memahami
projek bertemakan kearifan local. Projek yang kemungkinan
dilakukan oleh SMK Miftahul Qulub Polagan tersebut sehingga
pengetahuan lokal
Galis Pamekasan ini bertujuan untuk yang diambil adalah
menumbuhkan kecintaan dan apresiasi peserta yang paling berguna
didik terhadap jajanan tradisional yakni kue bagi kebutuhan
serabi di masa saat ini. Kue serabi merupakan pembelajaran
warisan leluhur yang harus tetap dijaga oleh para
generasi muda di daerah Pamekasan ditengah
pengaruh budaya daerah luar, agar identitas dan
jati diri masyarakat Pamekasan tidak hilang di
tengah para pemuda khususnya pelajar kelas X.

Projek ini dimulai pada bulan Oktober 2022, hal


yang perlu diperhatikan sebelum pelaksanaan
projek ini adalah komitmen seluruh warga
sekolah untuk sadar, konsisten dan mampu
menghargai berbagai bentuk keberagaman yang
ada di lingkungan sekolah maupun di luar
sekolah. Pelaksanaan projek ini dimulai dengan
tahap temukan, peserta didik diajak untuk
mengenali bentuk dan fungsi kearifan lokal “Kue
serabi “yang ada di Madura khususnya
Pamekasan. Setelah itu, kegiatan dilanjutkan
dengan menemukan hubungan antara identitas
diri, identitas budayanya, dan belajar untuk
memahami bahwa identitas adalah sebuah
konsepsi yang dinamis dan selalu berubah.
Berangkat dari pemahaman tentang identitas ini,
peserta didik membongkar asumsinya terhadap
identitas budaya yang ada di wilayahnya maupun
budaya orang lain. Dengan demikian, diharapkan
peserta didik dapat menumbuhkan apresiasi
terhadap budaya dan kearifan lokal sebuah
kelompok masyarakat. Tahap ini ditutup dengan
menemukan masalah atau tantangan yang terjadi
di sekitarnya yang memiliki kait dengan sumber
daya alam atau sumber daya lokal.

Setelah itu projek dilanjutkan dengan tahap


bayangkan, dimana pada tahap ini peserta didik
diajak untuk melihat langsung bagaimana bentuk
dan cara pembuatan kue serabi dengan
modifikasi aneka bentuk dan rasa kue serabi di
Pamekasan. Dari sini peserta didik diminta untuk
mengkritisi hubungan antara bentuk kearifan
lokal yang ditemukan dan fungsinya bagi
masyarakat. Tahap ini diakhiri dengan
membayangkan kondisi impian yang peserta
didik harapkan terjadi pada lingkungannya dan
kearifan lokal yang ada di Madura khususnya
Pamekasan.

Projek dilanjutkan dengan tahap lakukan yang


bertujuan mempersiapkan peserta didik untuk
menunjukkan kue serabi dengan berbagai
modifikasi aneka bentuk dan rasa yang ditemui
dan bermakna bagi peserta didik sesuai dengan
kemampuan dan keterampilan yang ia miliki.
Lalu, projek diakhiri dengan tahap bagikan, di
mana seluruh peserta didik membagikan
pengetahuannya tentang kue tradisional (serabi)
kepada warga sekolah, Pendidik, dan perwakilan
masyarakat.

Tahapan dalam projek “Modifikasi kue serabi”

Tahap Temukan: Mengenali kue tradisional (serabi) daerah Madura khususnya


Madura dan perkembangannya
1 2 3 4 5
Pengantar Bentuk dan Pengaruh Identitas Diri Tantangan di
Materi Fungsi Identitas dan Sekitarku
Kearifan Kearifan Lokal Kelompok pada Kelompok
Lokal Identitas Diri
Tahap Bayangkan: Menggali modifikasi bentuk dan aneka rasa kue tradisional
(serabi) di Pamekasan
6 7 8 9
Menelusur Benang Merah Kondisi Sesi Berbagi
Warisan Masa Keberlanjutan Impian
Lampau
Tahap Lakukan: Mewujudkan pelajaran yang mereka dapat melalui bentuk aksi
pelestarian kue serabi yang paling mungkin dilakukan
10 11 12 13
Lestari kue Lestari kue Lestari kue Lestari kue
tradisionalku: tradisionalku : tradisionalku: tradisionalku:
Identifikasi Menentukan Persiapan Aksi Simulasi Aksi
Potensi Diri Bentuk Aksi
dan Kelompok
Tahap Bagikan: Menggenapi proses dengan aksi Modifikasi kue serabi serta
melakukan evaluasi dan refleksi
14 15 16 17
Pameran Aksi Evaluasi Aksi Refleksi Cerita
Modifikasi Kue Perjalanan
Serabi Aksiku
Dimensi Profil
Target Pencapaian di akhir Fase
Pelajar Sub-elemen Profil Pelajar Aktivitas
E (SMA, Usia 16-18 tahun)
Pancasila Pancasila Terkait
pelajar
Terkait
Bernalar Kritis Mengidentifikasi, Secara kritis mengklarifikasi 1, 2, 3, 7, 8, 9,
mengklarifikasi, dan serta menganalisis gagasan dan 10
mengolah informasi dan informasi yang kompleks dan
gagasan abstrak dari berbagai sumber.
Memprioritaskan suatu gagasan
yang paling relevan dari hasil
klarifikasi dan analisis.

Menganalisis dan
mengevaluasi penalaran Menganalisis dan mengevaluasi 7, 10, 11
penalaran yang digunakannya
dalam menemukan dan mencari
solusi serta mengambil
keputusan.
Merefleksi dan
mengevaluasi Menjelaskan alasan untuk 8, 9, 10, 11,
pemikirannya sendiri mendukung pemikirannya dan 15, 16, 17
memikirkan pandangan yang
mungkin berlawanan dengan
pemikirannya dan mengubah
pemikirannya jika diperlukan.
Berkebinekaan Mendalami budaya dan
Global identitas budaya Menganalisis pengaruh 1, 2, 3, 6, 7
keanggotaan kelompok lokal,
regional, nasional, dan global
terhadap pembentukan identitas,
termasuk identitas dirinya.
Mulai menginternalisasi
identitas diri sebagai bagian dari
budaya bangsa.
Mengeksplorasi dan Menganalisis dinamika budaya 6, 7
membandingkan yang mencakup pemahaman,
pengetahuan budaya, kepercayaan, dan praktik
kepercayaan, serta keseharian dalam rentang waktu
praktiknya yang panjang dan konteks yang
luas.
Menumbuhkan rasa Memahami pentingnya saling 8, 9, 10, 11,
menghormati terhadap menghormati dalam 12, 13, 14
keanekaragaman budaya mempromosikan pertukaran
budaya dan kolaborasi dalam
dunia yang saling terhubung
serta menunjukkannya dalam
perilaku.
Aktif membangun Berinisiatif melakukan suatu 10, 11, 12, 13
masyarakat yang inklusif, tindakan berdasarkan
adil, dan berkelanjutan identifikasi masalah untuk
mempromosikan keadilan,
keamanan ekonomi, menopang
ekologi dan demokrasi sambil
menghindari kerugian jangka
panjang terhadap manusia, alam
ataupun masyarakat.
Kreatif Memiliki keluwesan Bereksperimen dengan berbagai 11, 12, 13
berpikir dalam mencari pilihan secara kreatif untuk
alternatif solusi memodifikasi gagasan sesuai
permasalahan dengan perubahan situasi.

Perkembangan Sub-elemen Antarfase Bernalar Kritis


Belum Mulai Berkembang Sangat
Berkembang Berkembang Sesuai Berkembang
Harapan
Mengidentifik Mengumpulkan, Mengidentifikas Secara kritis Secara kritis
asi, mengklasifikasi i, mengklarifi mengklarifika
mengklarifika kan, mengklarifikasi, kasi serta si serta
si, dan membandingkan dan menganalisi menganalisis
mengolah , dan memilih menganalisis s gagasan gagasan dan
informasi dan informasi dari informasi yang dan informasi
gagasan berbagai relevan serta informasi yang
sumber, serta memprioritaska yang kompleks dan
memperjelas n beberapa kompleks abstrak dari
informasi gagasan dan abstrak berbagai
dengan tertentu. dari sumber.
bimbingan berbagai Memprioritas
orang dewasa. sumber. kan suatu
Memprioritas gagasan yang
kan suatu paling
gagasan yang relevan dari
paling relevan hasil
dari hasil klarifikasi
klarifikasi dan dan analisis.
analisis. Menghasilkan
narasi berupa
artikel / jurnal /
karya ilmiah
dari gagasan
tersebut.
Menganalisis Menjelaskan Membuktikan Menganalisis Mengambil
dan alasan yang penalaran dan keputusan
mengevaluasi relevan dan dengan mengevaluasi berdasarkan
penalaran akurat dalam berbagai penalaran hasil analisis
penyelesaian argumen dalam yang dan evaluasi
masalah dan mengambil digunakannya yang telah
pengambilan suatu simpulan dalam melalui tahap
keputusan atau keputusan. menemukan uji coba,
dan mencari mendapat
solusi serta umpan balik
mengambil dari berbagai
keputusan. ahli, dan
melakukan
pengembangan
terus menerus.
Merefleksi Memberikan Menjelaskan Menjelaskan Menjelaskan
dan alasan dari hal asumsi yang alasan untuk alasan disertai
mengevaluasi yang dipikirkan, digunakan, mendukung data faktual
pemikirannya serta menyadari menyadari pemikirannya dari berbagai
sendiri kemungkinan kecenderungan dan sumber yang
adanya bias dan konsekuensi memikirkan kredibel untuk
pada bias pada pandangan mendukung
pemikirannya pemikirannya, yang mungkin pemikirannya
sendiri serta berusaha berlawanan sekaligus
mempertimbang dengan menganalisis
kan perspektif pemikirannya dan menerima
yang berbeda. dan pandangan
mengubah yang mungkin
pemikirannya berlawanan
jika dengan
diperlukan. pemikirannya.
Mengubah
pemikirannya
jika
diperlukan.

Perkembangan Sub-elemen Antarfase Berkebinekaan Global


Belum Mulai Berkembang Sangat
Berkembang Berkembang Sesuai Harapan Berkembang
Mendalami Mengidentifik Menjelaskan Menganalisis Menginternalisa
budaya dan asi dan perubahan pengaruh si identitas
identitas mendeskripsik budaya seiring keanggotaan diri sebagai
budaya an keragaman waktu dan kelompok bagian dari
budaya di sesuai konteks, lokal, regional, budaya
sekitarnya; baik dalam nasional, dan kemudian
serta skala lokal, global mengeksternalis
menjelaskan regional, dan terhadap asi kapasitas
peran budaya nasional. pembentukan diri yang
dan Menjelaskan identitas, dimiliki sebagai
Bahasa dalam identitas diri termasuk upaya
membentuk yang identitas melestarikan
identitas terbentuk dari dirinya. Mulai budaya bangsa
dirinya. budaya menginternalis
bangsa. asi identitas
diri sebagai
bagian dari
budaya bangsa.
Mengeksplora Mendeskripsi Memahami Menganalisis Menemukan
si dan kan dan dinamika dinamika hubungan sebab
membanding membandingk budaya yang budaya yang akibat dari hasil
kan an mencakup mencakup analisis
pengetahuan pengetahuan, pemahaman, pemahaman, dinamika
budaya, kepercayaan, kepercayaan, kepercayaan, budaya yang
dan praktik dan praktik dan
dari keseharian praktik
dalam konteks keseharian
dalam rentang
waktu
kepercayaan, berbagai personal dan yang panjang kompleks
serta kelompok sosial. dan konteks dalam
praktiknya budaya. yang luas. rentang
waktu yang
panjang dan
konteks yang
luas, kemudian
menemukan
pola berulang
yang terjadi.

Menumbuhka Mengidentifik Memahami Memahami Mampu


n rasa asi peluang pentingnya pentingnya mengelola
menghormati dantantangan melestarikan saling perbedaan
terhadap yang muncul dan menghormati secara
keanekaragam dari merayakan dalam koknstruktif
an budaya keragaman tradisi budaya mempromosika sehingga
budaya di untuk n pertukaran dapat
Indonesia. mengembang budaya dan beradaptasi
kan identitas kolaborasi di tengah
pribadi, dalam dunia perbedaan
sosial, dan yang saling dan
bangsa terhubung melakukan
Indonesia serta advokasi dalam
serta mulai menunjukkann rangka
berupaya ya dalam mewujudkan
melestarikan perilaku. toleransi budaya
budaya dalam multikultural
kehidupan
sehari-hari.

Perkembangan Sub-elemen Antarfase Berkebinekaan Global


Aktif Membandingkan Mengidentifik Berinisiatif Berinisiatif
membangu beberapa asi masalah melakukan melakukan
n tindakan dan yang ada di suatu tindakan berbagai
masyarakat praktik perbaikan sekitarnya berdasarkan tindakan
yang lingkungan sebagai akibat identifikasi strategis dalam
inklusif, sekolah yang dari pilihan masalah untuk jangka waktu
adil, dan inklusif, adil, dan yang dilakukan mempromosik panjang dan
berkelanjut berkelanjutan, oleh manusia, an keadilan, terukur
an dengan serta dampak keamanan berdasarkan
mempertimbangk masalah ekonomi, identifikasi
an dampaknya tersebut menopang masalah untuk
secara jangka terhadap ekologi dan mempromosik
panjang terhadap sistem demokrasi an keadilan,
manusia, alam, ekonomi, sambil keamanan
dan masyarakat sosial dan menghindari ekonomi,
lingkungan, kerugian menopang
serta mencari jangka ekologi dan
solusi yang panjang demokrasi
memperhatika terhadap sambil
n prinsip- manusia, alam menghindari
prinsip ataupun kerugian
keadilan masyarakat. jangka
terhadap panjang
manusia, alam terhadap
dan manusia, alam
masyarakat ataupun
masyarakat.

Perkembangan Sub-elemen Antarfase Kreatif


Belum Mulai Berkembang Sangat
Berkembang Berkembang Sesuai Harapan Berkembang
Memiliki Menghasilkan Menghasilkan Bereksperimen Memodifikasi
keluwesan solusi solusi dengan gagasan sesuai
berpikir dalam alternatif alternatif berbagai dengan
mencari dengan dengan pilihan secara perubahan
alternatif solusi mengadaptasi mengadaptasi kreatif untuk situasi dan
permasalahan berbagai berbagai memodifikasi umpan balik
gagasan dan gagasan dan gagasan sesuai yang diterima,
umpan balik umpan balik dengan kemudian
untuk untuk perubahan melakukan
menghadapi menghadapi situasi. siklus
situasi dan situasi dan pengembangan
permasalahan permasalahan eksperimen
secara terus
menerus.
Relevansi projek ini bagi sekolah dan semua Pendidik mata pelajaran

Statistik kebudayaan tahun 2017 mencatat bahwa jumlah kesenian yang akan punah mencapai
angka 143, terdiri atas seni rupa, seni musik, seni teater, seni tari, sastra dan kesenian lainnya. Di
sisi lain, statistik kebudayaan tahun 2018 juga mencatat ada 34 bahasa daerah yang akan punah.
Hal ini penting untuk jadi perhatian kita bersama karena beberapa ragam seni dan bahasa daerah
merupakan hasil akumulasi pengetahuan lokal masyarakat Indonesia dalam jangka waktu yang
panjang. Belum lagi ditambah beberapa budaya lokal tersebut mengandung makna mendalam
untuk menjaga keberlanjutan sumber daya alam dan sumber daya lokal dengan mencerminkan
relasi antar manusia, relasi manusia dengan Tuhan, dan relasi manusia dengan semesta. Nilai-
nilai pengetahuan lokal yang terwujud dalam berbagai bentuk budaya lokal ini penting untuk
terus digaungkan dan diwariskan pada generasi selanjutnya agar tetap lestari.

Sejalan dengan hal tersebut, sekolah sebagai salah satu institusi budaya memiliki peran untuk
ambil bagian dari upaya pelestarian budaya lokal yang kini keadaannya semakin terancam dari
waktu ke waktu. Selain itu, sekolah yang dapat memberikan pengalaman akan keberagaman
budaya yang dibutuhkan, diikuti dengan refleksi pada tahapannya akan membentuk masukan dan
pengalaman positif dari keberagaman itu sendiri. Di mana hal ini akan menghasilkan peserta
didik yang mampu mengelola perbedaan secara konstruktif, beradaptasi dengan baik,
membangun sinergi atas perbedaan sehingga sekolah dapat mendorong peserta didik lebih
mudah dan siap menjadi bagian dari masyarakat global.

Bagaimanapun, sebagai kompas kehidupan, budaya dapat mengarahkan kita untuk berpikir,
merasa, bertindak, dan berkarya ke arah benar salah, baik buruk, pantas tidak pantas.
Cara Penggunaan Modul Projek ini

Modul ini dirancang untuk membantu Pendidik SMA/SMK (Fase E) untuk melaksanakan projek
penguatan profil pelajar Pancasila yang mengusung tema Kearifan Lokal. Di dalam perangkat
ajar untuk projek “Modifikasi kue serabi” ini, ada 17 (enam belas) aktivitas yang saling
berkaitan. Tim Penyusun menyarankan agar projek ini dilakukan pada semester pertama kelas X
dikarenakan aktivitas yang ditawarkan disusun dengan sedemikian rupa agar peserta didik tidak
hanya mengetahui isu kearifan lokal secara teori saja, tetapi juga bisa mengkritisi fungsi kearifan
lokal tersebut dan kaitannya dengan masalah sumber daya alam atau sumber daya lokal yang
terjadi saat ini. Waktu yang direkomendasikan untuk pelaksanaan projek ini adalah 1 (satu)
semester, dengan total kurang lebih 62 JP. Sebaiknya ada jeda waktu antar aktivitas agar di satu
sisi para Pendidik mempunyai waktu yang cukup untuk melakukan persiapan materi untuk
memantik diskusi dan refleksi peserta didik. peserta didik juga mempunyai waktu untuk berpikir,
berefleksi, dan menjalankan masing-masing aktivitas dengan baik.

Namun demikian, tim penyusun memahami bahwa kondisi tiap sekolah berbeda-beda. Oleh
karena itu, Pendidik dan kepala sekolah mempunyai kebebasan dan kewenangan untuk
menyesuaikan jumlah aktivitas, alokasi waktu per aktivitas, dan apakah semua aktivitas
diselesaikan dalam waktu singkat atau disebar selama satu semester/satu tahun ajar. Materi
ataupun rancangan aktivitas juga bisa disesuaikan agar projek bisa berjalan efektif dan efisien
sesuai dengan kebutuhan peserta didik dan kondisi sekolah juga kondisi daerah tempat sekolah
berdiri. Kami juga akan memberikan saran praktis dan alternatif pelaksanaan beberapa aktivitas,
serta rekomendasi aktivitas pengayaan, jika diperlukan.
MODIFIKASI KUE SERABI
TEMUKAN
1. Persiapan Bahan
Pendidik:
Untuk
1. Pendidik membekali diri dengan pengetahuan
Pengantar “Apa itu
akan definisi dan berbagai bentuk kearifan lokal
Materi Kearifan yang memiliki hubungan dengan keberlanjutan
Pengetahuan
Lokal?”
Lokal sumber daya alam. https://www.yout
ube.com/watch?
Pelaksanaan v=4asJhKcvx_Y
Waktu: 1. Pendidik mengawali projek dengan meminta
160 Menit / 4 JP “Kearifan Lokal,
peserta didik untuk menuliskan pepatah / Pengetahuan
peribahasa / nasihat-nasihat orang tua atau orang Lokal, dan
Bahan: dewasa yang masih diingat sampai saat ini. Degradasi
Materi Video, 2. Setelah peserta didik selesai menulis, pendidik Lingkungan”
Proyektor, Laptop bersama dengan peserta didik membahas hasil https://www.esau
nggul.ac.id/kearif
tulisan peserta didik dan menanyakan jika ada an-lokal-
Peran Pendidik: peserta didik lain yang menuliskan hal serupa. pengetahuan-
Narasumber dan 3. Pendidik menggali lebih dalam apakah peserta lokal-dan-
Fasilitator didik tahu arti dari pepatah / peribahasa / nasihat- degradasi-
nasihat tersebut. Kemudian Pendidik memberi lingkungan/
pengantar bahwa pepatah / peribahasa / nasihat-
Objektif:
nasihat merupakan salah satu bentuk kearifan - Sebagai
lokal. pengantar,
4. Setelah itu, pendidik bertanya kepada peserta peserta didik
didik tentang pengertian dan bentuk kearifan lokal tertarik untuk
yang diketahui. Beberapa pertanyaan pemantik masuk ke dalam
topik kearifan
yang bisa dipakai: local
a. Apa yang terlintas di pikiranmu ketika - peserta didik
mendengar kata kearifan lokal? mengenal salah
b. Menurutmu, apa itu kearifan lokal? Seperti satu kearifan
apa bentuknya? lokal yang ada
c. Kearifan lokal apa yang kamu ketahui?
Tips:
Berasal dari daerah mana kearifan lokal Jika peserta didik
tersebut? tidak tahu akan
d. Bagaimana kamu bisa mengetahui bentuk berbagai bentuk
kearifan lokal tersebut? Apakah kamu tahu kearifan lokal,
atau pernah mencari tahu makna dibalik pendidik dapat
memberikan
kearifan lokal tersebut? beberapa contoh
dari bahan bacaan
Tugas di atas atau
mencari bentuk
Peserta didik diminta untuk mencari tahu salah satu kearifan lokal
bentuk kearifan lokal “Kue Serabi” di Pulau Madura yang ada di
wilayah masing-
dari berbagai sumber. masing yang
memiliki
hubungan dengan
keberlanjutan
sumber daya
alam.
2. Persiapan Bahan
Pendidik:
Untuk
1. Pendidik membekali diri dengan pengetahuan
Bentuk dan “Sejarah Serabi”
akan salah satu bentuk kearifan lokal: “Modifikasi
Fungsi Kearifan Kue Serabi” dan bagaimana dampaknya terhadap
https://
www.youtube.co
Lokal Pulau Madura m/watch?
v=m9c5Q-ePSNk
Pelaksanaan
Waktu: 1. Pendidik meminta peserta didik untuk
160 Menit / 4 JP “Meneliti
menceritakan hasil temuan mereka dari tugas
Pengetahuan
aktivitas 1 tentang “Kue Serabi” Lokal:
Bahan: 2. Pendidik memutar video “Kue Serabi” untuk SERABI menu
Materi Video, penguatan dan berjaga-jaga jika ada peserta didik sajian pada bulan
Proyektor, Laptop yang tidak mengerjakan tugas Ramadhan :
3. Pendidik menggali lebih dalam pengetahuan https://
Peran Pendidik: www.youtube.co
peserta didik akan “Kue Serabi” di Pulau Madura. m/watch?
Narasumber dan Beberapa pertanyaan pemantik yang dapat dipakai v=0mXhj-b-87s
Fasilitator adalah sebagai berikut:
a. Menurutmu, Bagaimana sejarah “Kue Serabi” Materi video
ada? untuk murid:
“cara membuat
b. Di manakah letak Pulau Madura? serabi”
c. Mengapa tradisi “Serabhien” disajikan pada https://
salah satu bulan yaitu bulan Ramadhan? www.youtube.co
4. Pendidik lalu menceritakan bentuk kearifan lokal m/watch?
yang beragam, mulai dari cerita rakyat, legenda, v=7G_XM91PoO
U
lagu daerah, peribahasa, nasihat, tarian, dan lain-
lain yang memiliki fungsi beragam pula. Tidak https://
semua pengetahuan lokal bisa dijelaskan secara www.youtube.co
ilmiah maupun digunakan untuk pengelolaan m/watch?
bencana. v=DF6SDV033T
k

Objektif:
- peserta didik
mengkritisi
salah satu
bentuk kearifan
lokal dengan
melihat unsur
geografi,
demografi, dan
psikografis
- peserta didik
mengenal
kearifan lokal,
bentuk, dan
fungsinya
terhadap
masyakarat
3. Persiapan
-
Objektif:
Peserta didik
1. Pendidik mempersiapkan kartu bemain peran dan
Pengaruh mampu
memahami cara bermain peran
Identitas mengidentifikas
i identitas
Kelompok pada Pelaksanaan kelompok yang
Identitas Diri 1. Pendidik membagi peserta didik menjadi 4-5 melekat pada
kelompok. Setiap kelompok akan diberi satu kartu identitas diri
role play yang tidak boleh diketahui oleh - Peserta didik
Waktu: mampu
160 menit/ 4 JP kelompok lainnya. (Penjelasan cara bermain ada mengenal
di halaman selanjutnya) identitasnya
Bahan: 2. Setelah selesai bermain peran, pendidik
Kartu bermain peran, merangkum seluruh tebakan peserta didik pada Tips:
saat bermain, misalnya pada peran kelompok rock - Pendidik dapat
lembar kerja mengubah kartu
“Siapakah aku?” dapat ditebak dari simbol tangan, gaya bernyanyi, kelompok peran
dan lagu yang dibawakan. Ciri khas setiap dengan
Peran Pendidik: kelompok yang dimainkan oleh setiap anggota kelompok peran
Narasumber dan dapat membuat orang lain mengenali kelompok yang lebih
Fasilitator tersebut. Ini merupakan analogi bahwa identitas dekat dengan
kehidupan
kelompok atau identitas budaya dapat
sehari-hari
mempengaruhi identitas diri tiap orang di dalam peserta didik.
kelompok tersebut, sebaliknya identitas diri juga - Pendidik dapat
dapat mencerminkan identitas kelompok yang menambah atau
melekat padanya. mengurangi
elemen pada
3. Pendidik kemudian mengantar peserta didik untuk
lembar
mengenali identitas kelompok yang melekat pada pemetaan
diri dengan beberapa pertanyaan berikut: identitas diri.
a. Hal apa yang melekat pada dirimu yang
mencerminkan identitas kelompokmu? (jika Tugas:
terkait kelompok suku maka bisa jadi logat Pendidik meminta
peserta didik
bicara, aksesoris yang dipakai, dan untuk memetakan
sebagainya. Jika terkait kelompok agama, bisa identitas dirinya
jadi yang muncul adalah simbol keagamaan dan identitas
seperti tasbih, salib, atau gaya berpakaian, sosial yang
seperti kerudung, dan sebagainya. Jika terkait melekat padanya
dengan
kelompok olahraga atau hobi tertentu melengkapi
tercermin pada sepatu yang digunakan, dan lembar kerja
lain-lain.) pemetaan identitas
b. Ceritakan bagaimana proses identitas diri “Siapakah
kelompok itu dapat melekat pada dirimu. Aku?”
(Sebagai contoh: kebiasaan di rumah atau
terinspirasi kelompok tertentu)
3.Pengaruh Identitas Kelompok pada Identitas Diri

Cara Bermain:
1. Bagi peserta didik menjadi 4 - 5 kelompok
2. Setiap kelompok mendapat satu kartu peran kelompok yang akan dimainkan, kartu ini tidak
boleh diketahui oleh kelompok lain.
3. Peserta didik diberi waktu + 15 menit untuk mempersiapkan kelompok untuk memainkan
peran kelompok yang didapat. peserta didik dibebaskan untuk mengekspresikan peran
dengan mengatur gaya rambut, gaya berpakaian, tarian, atau nyanyian yang menunjukkan
ciri khas dari peran tersebut
4. Setelah waktu persiapan selesai, setiap kelompok menampilkan peran mereka di depan
kelas. Setelah selesai, kelompok lain menebak peran apa yang baru saja dimainkan disertai
dengan alasannya
5. Setelah seluruh kelompok tampil, pendidik bersama peserta didik mengapresiasi seluruh
penampilan dengan tepuk

Hal yang perlu diperhatikan:


1. Ketika kelompok lain menebak peran kelompok yang tampil beserta alasannya, Pendidik
sebagai fasilitator bertanya kembali apakah betul alasan yang diberikan sudah pasti menjadi
ciri khas / identitas kelompok tertentu, misal:
a. “Apa benar jika gaya mengangguk-anggukkan kepala mengikuti instrumen musik
sembari menjulurkan lidah sudah pasti kelompok rock?”
b. Ada tidak orang yang menikmati musik dengan mengangguk-anggukkan kepala sambil
menjulurkan lidah tapi bukan kelompok rock?
c. Apakah semua anggota kelompok rock selalu menganggukkan kepala dan menjulurkan
lidah?
d. Bagaimana tanggapan kelompok lain?
2. Pendidik menutup kegiatan dengan penguatan bahwa prasangka bisa terbentuk dari ciri khas
/ citra yang dibawakan. Untuk itu, demi menghindari diri dari prasangka atau bias, yang
perlu dilakukan adalah menanyakan langsung dari sumbernya bukan menciptakan asumsi
atau prasangka.

Kerapan
Banjari sapi
Tari Topeng

Teater

Saronen
3.Pengaruh Identitas Kelompok pada Identitas Diri
Siapakah Aku

Kemampuan yang dimiliki Hal yang tidak Aku suka

Nama

Kemampuan yang ingin


dikembangkan Hal yang Aku suka
Hobi Sifat
Gambar Diri

Suku Agama

Jenis Kelamin

Keterampilan yang dimiliki bahasa yang aku kuasai


Tinggi Badan (termasuk bahasa daerah)

Bentuk Wajah

Keterampilan yang ingin


dikembangkan Cita-cita
3.Pengaruh Identitas Kelompok pada Identitas Diri

kemampuan yang dimiliki: Hal yang tidak Aku suka :


jago Matematika dan mapel maceeett!!, melihat orang
produktif Marlena tidak bisa antri, sampah
berserakan

kemampuan yang ingin Hal yang Aku suka :


dikembangkan: ingin tahu Bermain basket, baca Penyayang binatang, melihat bunga mekar, kopi,
lebih banyak tentang komik, mencoba rasa suka gak sabar kalau kue cokelat
komputer kopi dari berbagai lihat macet
daerah

Suku Madura Islam

keterampilan yang dimiliki: Jenis Kelamin bahasa yang aku kuasai:


bermain gitar, membuat Bahasa Indonesia, Bahasa
kopi dengan teknik manual Madura (kurang lancer
brew Bahasa enggi bunten)
158 cm

Bentuk Wajah :
Keterampilan yang ingin bulat Ingin menjadi pemain
dikembangkan : membuat basket timnas putri atau
program aplikasi game punya kafe sendiri
4. Pelaksanaan Materi
Pendidik:
untuk
1. Pendidik melihat dan memberi masukan atas
Identitas Diri “Menanam
lembar kerja peserta didik, kemudian
dan Kelompok menceritakan bahwa identitas diri dapat
Mangrove untuk
dunia”
dipengaruhi oleh orang terdekat, seperti keluarga, https://
Waktu: teman, tetangga, dan lain-lain. www.youtube.co
160 menit/ 4 JP 2. Setelah selesai, peserta didik diminta untuk m/watch?v=-
VCmzyW8AUs
menyimpan lembar kerja dengan baik atau
Bahan: mendokumentasikan lembar kerja tersebut agar
Lembar kerja dapat dipakai kembali pada kegiatan berikutnya.
pemetaan identitas 3. Pendidik mengajak peserta didik untuk Video untuk
diri, alat tulis, alat memetakan identitas kelompok di mana ia peserta didik:
warna bergabung, misalnya: tim paskibra, basket, teman
bermain dan mengerjakan tugas bersama, bahkan “Film Dokumenter
Peran Pendidik: Aksi Bersih
teman yang sering kumpul bersama di kantin
Narasumber dan Bersih di Pinggir
sekolah (peserta didik memilih satu kelompok Pantai”
Fasilitator
saja) https://
4. Di dalam lembar kerja terdapat pertanyaan www.youtube.co
pemantik, seperti: m/watch?
v=Gr2g6b_OpLI
a. Siapa saja anggota dalam kelompok tersebut?
b. Apa kekuatan / potensi / kelebihan yang
dimiliki teman GULA MERAH
c. Bahasa apa yang sering digunakan? Jargon apa di Sumenep,
yang sering muncul? Madura
d. Kegiatan apa yang sering dilakukan bersama-
sama, relasi seperti apa yang dibangun? https://
www.youtube.co
e. Apakah ada tantangan yang pernah dihadapi m/watch?
bersama-sama? Misalnya lomba, pertandingan, v=8eofTKvu8uw
mengerjakan tugas bersama dan lain-lain.
5. Setelah selesai, pendidik kemudian menceritakan https://
bahwa sebuah kelompok dapat membentuk www.youtube.co
m/watch?
budaya yang dibutuhkan oleh kelompok itu
v=mByiFit1yv4
sendiri, lalu mengajak peserta didik untuk melihat
identitas kelompok masyarakat adat di
Pamekasan, Sampang, Bangkalan, dan Sumenep. Objektif:
6. Pendidik bersama dengan peserta didik - peserta didik
merefleksikan video yang telah ditonton mampu
mengenali dan
mengidentifikas
i bentuk sebuah
kelompok
4. Identitas Diri dan Kelompok

Kelompok BANJARI
Contoh

Main Darbuka
Dulu ekskul Banjari sempat tidak aktif
Pintar Bass
Hadroh cerpen
karena tidak ada murid yang tertarik
bergabung. Kebetulan setelah aku
Fahrani
Shinta mengenal Shinta dan Edo, kami jadi
kepikiran untuk mengaktifkan kembali
banjari sekolah, soalnya Shinta jago bass
hadroh dan keprak suka ngulik informasi
Paling rajin ngajak rapat dan
jago Tung seru, sayang banget kalau cuma kami yang
menikmati. Akhirnya, kami minta tolong ke
Pak Bagus, Pendidik ekskul, supaya ekskul
Rizky
banjari diadain lagi. Pak Bagus
mengijinkan tapi dengan syarat, setiap
informasi harus terlebih dulu lapor ke Pak
Bagus. Karena hanya bertiga yang
mengerjakan, jadi kami bikin mading
sebagai media ekskul hanya seadanya yang
kami bisa, isinya sedikit. Tapi ternyata,
mading yang kami buat menarik perhatian
murid lain, hingga akhirnya Fahrani, Rizky,
dan Raisa mau bergabung. Setelah berlima,
Keprak
salah ekskul yang tertera di mading kami
foto yang diambil bagus- realisasikan yaitu Banjari, bahkan kami
bagus!
pernah menang lomba Banjari antar
sekolah. Sekarang ekskul baru bermunculan
Edo
Raisa di mading kami lebih banyak dan beragam
isinya, tiap jam istirahat pasti saja banyak
yang menghampiri mading dan membaca
isinya, kami semua merasa senang dan
bangga sekali dengan hasil karya kami.

“Yuk, bisa, yuk!” ini jadi jargon andalan Rizky kalau kami sedang
malas rapat, akhirnya karena sering dengar Rizky bilang ini, setiap kali
kami malas kami pasti mengucapkan kata itu
5. Pelaksanaan Objektif
- Peserta didik
Tantangan di 1. Di dalam kelas, pendidik mengajak peserta didik
merasakan atau
untuk mengingat kembali masalah apa yang
Sekitarku terjadi di sekitarnya yang paling meresahkan
mengalami
langsung
baginya. tantangan /
2. Peserta didik diminta menuliskannya pada lembar masalah yang
Waktu: kerja. terjadi di
320 menit / 8 JP 3. Setelah itu, pendidik membentuk kelompok sekitarnya
berjumlah 4-5 peserta didik di tiap kelompok, Tips:
Bahan:
kemudian mengajak peserta didik untuk pergi ke Ketika melakukan
Alat tulis, gawai
area luar sekolah untuk merasakan tantangan atau pengamatan di
masalah yang terjadi di lingkungan sekitar luar sekolah ajak
Peran Pendidik: peserta didik
Pendamping dan sekolah dengan menggunakan inderanya.
untuk fokus pada
Fasilitator 4. Peserta didik diminta untuk mendokumentasikan inderanya,
tantangan atau masalah yang dirasakan. misalnya: saat
5. Setelah selesai, seluruh peserta didik kembali ke ingin fokus pada
kelas, melengkapi catatan lembar kerja, lalu indera
perwakilan tiap kelompok diminta untuk pendengaran,
tutuplah mata dan
menceritakan masalah yang paling dirasa fokus pada apa
meresahkan. yang terdengar.
6. Pendidik mengingatkan peserta didik untuk Minta teman
menyimpan lembar kerja tersebut agar dapat kelompok untuk
dipakai pada kegiatan berikutnya. menemani proses
ini agar tidak
membahayakan
diri di jalan
sekitar sekolah

Tugas:
Pendidik meminta
peserta didik
untuk melakukan
refleksi pada
lembar “Sungai
Rasa”.

Hal yang paling membuatku resah dan tidak nyaman


5. Tantangan di Sekitarku

Hasil Temuan

Hasil Temuan yang Membuatku Resah dan Tidak Nyaman


5. Tantangan di Sekitarku

Pengantar Materi
Kearifan Lokal SUNGAI RASA
Ceritakan bagaimana perasaanmu di tiap kelokan
sungai.
Hal apa yang membantu dan menghambat kamu
selama proses mengarungi sungai belajar ini? Apa
yang kamu lakukan ketika menemui hambatan
Pengaruh Identitas tersebut?
Kelompok pada Hal baru apa yang kamu dapatkan?
Identitas Diri Di bagian mana yang paling mudah dan paling
menantang untukmu?
Apa harapanmu pada perjalanan selanjutnya?

Bentuk dan Fungsi


Kearifan Lokal

Identitas Diri dan


Kelompok
Identitas Diri dan
Kelompok
5. Tantangan di Sekitarku

Lembar Pengamatan Teman

Teman yang Bentuk bantuan yang Bentuk


Kata-kata positif Teman yang Harapanku
membantuku saat aku terima atau hambatan yang
untuk teman menghambatku pada teman
belajar rasakan aku alami atau
saat belajar tersebut
rasakan
BAYANGKAN
6. Persiapan
-
Objektif:
Peserta didik
1. Pendidik mempersiapkan perjalanan menuju
Menelusur destinasi yang lekat dengan budaya lokal di
mampu
mengidentifikas
Warisan Masa wilayah tersebut. Persiapan ini dimulai dari i bentuk
Lampau survey lokasi, alokasi biaya, transportasi, kearifan lokal
narasumber lokal dan termasuk juga membekali yang ada di
peserta didik dengan memahami konsep wilayahnya
Waktu: - Peserta didik
8 JP wawancara yang dapat membantu peserta didik, mengalami
kunjungan lapangan surat ijin, dan lain-lain.. langsung
langsung bentuk kearifan
Pelaksanaan lokal yang ada
1. Pendidik membagi peserta didik ke dalam dan bagaimana
Bahan: struktur
alat tulis, kamera, kelompok dan memberi arahan apa saja yang
geografi,
perekam suara, perlu dipersiapkan peserta didik sebelum memulai demografi, dan
lembar kerja Peran perjalanan. psikografis di
2. Peserta didik diminta untuk menuliskan asumsi sekitarnya
Pendidik: tentang identitas kelompok masyarakat yang - Peserta didik
dituju sebelum berangkat. menemukan
Pendamping dan kekuatan atau
Fasilitator 3. Peserta didik dibekali dengan kemampuan potensi
berinteraksi dengan orang lain atau belajar masyarakat
mewawancarai - Peserta didik
4. Pendidik bersama dengan peserta didik menuju menemukan
destinasi fungsi kearifan
lokal yang ada
5. Peserta didik diminta untuk menelusur dan bagi masyarakat
mengalami langsung bentukbentuk kearifan lokal tersebut
yang ada di wilayah tersebut dan melakukan
wawancara pada narasumber terkait. Tips:
6. Peserta didik diminta untuk mencari tahu tujuan Perjalanan jauh
atau manfaat dari kearifan lokal yang ditemukan, menuju destinasi
merupakan
mengonfirmasi asumsi di awal, dan asumsi untuk
mendokumentasikannya dengan lengkap. sekolah - sekolah
yang berada di
area kota besar.
Catatan: Jika di dekat
- Destinasi yang dipilih merupakan destinasi yang sekolah ditemui
kelompok
memiliki beragam budaya lokal / pengetahuan masyarakat yang
lokal yang mengatur hubungan antar sesama menjalankan
manusia, manusia dengan Tuhan, dan manusia bentuk kearifan
dengan semesta. Mulai dari pepatah, lagu, tarian, lokal secara turun
ritual adat, struktur bangunan adat, hasil karya temurun maka
tidak diperlukan
berupa tenun, atau seni lukis, dan lain-lain. perjalanan jauh.
- Alternatif lain, peserta didik bisa juga tinggal Begitu pula
sementara di wilayah tersebut selama 2-3 hari) dengan sekolah
melebur bersama kegiatan masyarakat yang memiliki
- Perspektif terhadap budaya seringkali bias karena keterbatasan dana,
maka perlu dicari
masing-masing orang memiliki asumsinya sendiri. budaya atau
Untuk itu, perlu ditekankan bagi peserta didik pengetahuan lokal
mengambil data apa adanya langsung dari di lingkungan
narasumber (pelaku budaya lokal) dan dekat sekolah atau
didokumentasikan dengan baik (menggunakan lingkungan rumah
peserta didik
alat perekam, dan lainlain) agar terhindar dari dengan kriteria
informasi yang salah kaprah. destinasi seperti
pada catatan.

7. Pelaksanaan Objektif:
- Peserta didik
1. Pendidik meminta peserta didik untuk
Benang Merah mengidentifikasi bentuk kearifan lokal yang
mampu
mengidentifikas
Keberlanjutan ditemukan dan hubungannya dengan kondisi i bentuk
masyarakat, kondisi sumber daya alam, dan kearifan lokal
Waktu: sumber daya lokal. Beberapa pertanyaan yang yang ada di
320 menit / 8 JP dapat dipakai: wilayahnya
beserta
a. Temukan apakah bentuk kearifan lokal tersebut fungsinya bagi
Bahan: bersifat ritual dan spritual? masyarakat.
alat tulis, b. Apakah pembuatan kue serabi itu hanya saja - Peserta didik
lembar kerja, sebagai sajian hari-hari tertentu, atau disajikan mampu
benang merah / bentuk lainnya ? menganalisis
spidol merah bentuk kearifan
c. Apakah ada temuan kue serabi itu dalam lokal yang ada
modifikasi baik dalam bentuknya, rasanya, dan bagaimana
Peran Pendidik: kemasan dan kandungan vitaminnya dan hubungannya
Fasilitator lainnya? dengan struktur
d. Bagaimana kearifan lokal (kue serabi) ini dapat geografi,
demografi, dan
meningkatkan kesejahteraan penduduk lokal?
psikografis di
e. Apa nilai-nilai yang ingin dibangun dari sekitarnya.
kearifan local (kue srabi) tersebut? - Peserta didik
2. Peserta didik diminta melakukan identifikasi mampu
selengkaplengkapnya berdasarkan hasil mengkritisi
kekuatan atau
wawancara dan temuan langsung di lapangan.
potensi
3. Setelah menuliskan seluruh temuan pada lembar masyarakat.
kerja, pendidik mengajak peserta didik untuk
membuka lembar kerja kegiatan 4 “Tantangan di
Sekitarku”.
4. Peserta didik diminta untuk mengidentifikasi dan
diharapkan bisa memetakan menjadi sebuah peta
konsep yang dapat dimanfaatkan dalam
perkembangan keberadaan dari kue serabi
tersebut?

Tugas
Jika tidak selesai di sekolah, peserta didik dapat
melanjutkannya di luar sekolah bersama teman
kelompok.
PETA KONSEP KUE SERABI
8. Pelaksanaan Objektif:
- peserta didik
1. Guru mengajak peserta didik untuk mengingat
Kondisi kembali kegiatan sebelumnya dengan beberapa
mampu
menuliskan /
pertanyaan pemantik seperti berikut: menggambarka
Waktu: a. Bagaimana perasaanmu setelah menemukan n kondisi ideal /
160 Menit / 4 JP bentuk kearifan lokal yang ada di wilayahmu? harapan terkait
b. Pikiran apa yang muncul setelah melihat tantangan /
Bahan: masalah yang ia
hubungan antara kearifan lokal dan fungsinya
alat tulis, alat warna, temui
terhadap masyarakat?
blok kayu, lego,
2. Setelah itu, peserta didik diminta untuk
potongan gambar,
membayangkan dan menggambarkan kondisi Tips:
lembar visi
ideal atau harapan terkait tantangan yang pernah Saat
ia rasakan dan bentuk kearifan lokal yang menggambarkan
Peran Guru: kondisi ideal,
ditemui. Beberapa pertanyaan pemantik yang
Fasilitator peserta didik
dapat dipakai: diperbolehkan
a. Bagaimana kondisi ideal atau impian yang memilih media
kamu harapkan terjadi baik untuk dirimu, yang diinginkan,
kelompokmu, ataupun wilayahmu? seperti gambar,
kolase, atau
b. Coba bayangkan bagaimana ekspresi wajah
bentuk bangunan
masyarakat dalam mimpimu tersebut? 3D
Bagaimana interaksi antar makhluk hidup
yang terjadi?
c. Lalu, bagaimana keadaan sumber daya alam
(udara, air, tanah, tumbuhan, hewan, dlsb)
dan sumber daya lokal (budaya, sistem
masyarakat, dlsb.) pada kondisi ideal itu?
9. Pelaksanaan: Tips untuk Guru:
- Ingatkan
Sesi Berbagi 1. Guru mengajak peserta didik untuk duduk dalam
peserta didik
posisi setengah lingkaran. bahwa kartu
Waktu: 2. Setiap kelompok peserta didik membawa hasil tantangan
160 Menit / 4 JP karya visi tiap kelompok dan menceritakannya bukan bertujuan
kepada teman lainnya. untuk menjegal
3. Setelah berbagi cerita, guru meminta kelompok atau merubah
Bahan: mimpi
Lembar visi peserta lain untuk memberikan umpan balik dengan kelompok,
didik memakai kartu kategori berikut ini dan melainkan
menuliskan alasan mengapa kartu tersebut yang untuk
Peran Guru: diberikan: membangun
kesadaran kritis
Moderator akan kondisi
ideal yang
diharapkan.
- Dokumentasika
n hasil karya
peserta didik
untuk dipakai
pada kegiatan
berikutnya

Tugas:
Guru meminta
peserta didik
untuk melakukan
refleksi pada
lembar “Sungai
Rasa”

AYO KAMI
WUJUDKAN TANTANGAN
SETUJU!
BERSAMA!

Kartu ini Kartu ini diberikan


Kartu ini diberikan ketika ketika kelompok
diberikan jika ada ada mimpi yang penanggap ingin
mimpi / kondisi beresonansi positif memberikan
yang mirip atau pada kelompok argumen kritis dan
beririsan dengan penanggap namun membangun
kelompok tidak tertuang terhadap cerita
penanggap dalam mimpi mimpi yang
mereka disampaikan
Sesi akhir : Bayangkan (1) Nama : …………………………………………………………..

Menelusur Warisan
Masa Lampau SUNGAI RASA
1. Ceritakan bagaimana perasaanmu di
tiap kelokan sungai.
2. Hal apa yang membantu dan
menghambat kamu selama proses
mengarungi sungai belajar ini? Apa
yang kamu lakukan ketika menemui
Kondisi Impian hambatan tersebut?
3. Hal baru apa yang kamu dapatkan?
4. Di bagian mana yang paling mudah dan
paling menantang untukmu?
5. Apa harapanmu pada perjalanan

Benang Merah
Keberlanjutan

Sesi Berbagi

Seberapa puas aku dengan usahaku?


(Beri tanda / lingkari / arsir kotak yang sesuai dengan refleksimu!)

tidak puas kurang puas puas sangat puas


Sesi akhir : Bayangkan (2) Nama : …………………………………………………………..

Teman yang Teman yang Bentuk hambatan


Bentuk bantuan yang aku Kata-kata positif untuk
membantuku saat menghambatku saat yang aku alami atau Harapanku pada
terima atau rasakan teman
belajar belajar rasakan teman tersebut
LAKUKAN
“Aksi Pelestarian Kue Serabi”
10. Pelaksanaan: Objektif:
Lestari Kue 1. Guru mengajak peserta didik untuk membuka - peserta didik
mampu
tradisionalku: kembali lembar kerja kegiatan 2 “Identitas Diri mengidentifi
dan Sosial” kasi potensi
Identifikasi Potensi 2. Dari lembar tersebut guru meminta peserta didik diri dan
Diri & Kelompok di dalam kelompok untuk menuliskan kembali kelompok di
kemampuan / keterampilan / kebisaan / hobi diri sekolah
Waktu: setiap anggota kelompok pada lembar kerja yang
160 menit / 4 JP baru
Bahan: 3. Peserta didik diminta untuk merajut identitas
Alat tulis, lembar anggota kelompok menjadi potensi kelompok
kerja kegiatan 2:
“Identitas Diri dan
Sosial”, lembar
kerja
Peran Guru:
Fasilitator

Anjani: POTENSI KELOMPOK


- Pintar mengolah kata dalam wawancara
Fahrani:
- Kameramen
Edo:
- Menulis berita cepat
Eti :
- Suka membantu yang membutuhkan
11. Persiapan Objektif:
Lestari Kue 1. Guru mempersiapkan bentuk-bentuk aksi - peserta didik
mampu
Tradisionalku: yang dapat dilakukan oleh peserta didik, menyadari/me
Menentukan misalnya merancang drama pertunjukan, nentukan aksi
Bentuk Aksi poster, membuat lagu, membuat video, apa yang
membuat galeri foto, membuat puisi, atau paling
Waktu: membuat produk yang inti dari entuk aksi mungkin ia
160 Menit / 4 JP lakukan saat
tersebuat bisa menarik minat masyarakat ini dengan
utamanya pelajar mencintai dan melihat
Bahan: mengkonsumsi serabi. potensi diri
Alat tulis Pelaksanaan dan kelompok
1. Guru menceritakan bentuk-bentuk aksi atau (aksi tersebut
Peran Guru: mendukung
advokasi yang pernah dilakukan pemuda di harapan/kondi
Narasumber dan Indonesia ataupun dunia si idealnya
Fasilitator 2. Guru meminta peserta didik untuk terwujud)
mengumpulkan ide aksi sebanyak-banyaknya
dalam upaya melestarikan serabi dengan cara Referensi:
yang paling mungkin ia lakukan berdasarkan Melati dan Isabel
Wijsen:
kemampuan kelompok menggagas
3. Peserta didik melakukan voting terhadap ide- gerakan Selamat
ide yang dihasilkan dan memilih 1-2 ide aksi Tinggal Kantong
yang paling mungkin diwujudkan dalam 1 Plastik (Bye Bye
bulan ke depan Plastic Bags)
pada 2013
http://
www.byebyeplast
icbags.org/team/
Greta Thunberg
memulai
aktivismenya
seorang diri
dengan
melakukan aksi
protes di depan
gedung parlemen
Swedia.
Daffa Farros
Oktoviarto, anak
kecil yang
menghadang
pemotor yang
melintas di
trotoar.
12. Pelaksanaan Tips
Guru:
untuk
1. Guru mengajak peserta didik untuk
Lestari mempersiapkan aksi pelestarian serabi dengan
- Guru dapat
menghadirkan
Budaya mempertimbangkan: narasumber
Lokalku: a. Bahan atau alat yang diperlukan terkait atau
b. Rancangan strategi aksi pelestarian serabi memberikan
Persiapan c. Lama waktu yang dibutuhkan kontak
Aksi 1. Peserta didik diajak untuk membuat narasumber
(atas
kesepakatan akan rancangan tahapan persetujuan
Waktu: pengerjaan dan timeline aksi narasumber)
320 menit / 8 JP Tugas jika peserta
Peserta didik mengerjakan persiapan aksi pelestarian didik
Peran Guru: membutuhkan
serabi secara mandiri dengan teman kelompok, guru materi lebih
Fasilitator dan bertugas mengecek laju aksi peserta didik. terkait bentuk
Monitor Kemajuan kearifan lokal
Aksi yang ingin
digaungkan.
13. Pelaksanaan
Poin Penilaian Simulasi (Asesmen Formatif) :
1. Kejelasan Ide
- Menceritakan informasi, temuan, dan

1. Tiap kelompok peserta didik bergantian


argumen dengan bukti pendukung yang

Lestari
kuat.
- Penjelasan mudah dimengerti

melakukan simulasi aksi mereka dan


- Memilih informasi, mengembangkan ide
sesuai dengan kebutuhan.

Budaya
- Melengkapi alternatif solusi atau

menjawab pertanyaan yang ditujukan kepada


memberikan pandangan lain sebagai
pelengkap.
2. Pengaturan Informasi

Lokalku: mereka dalam sesi tanya jawab


- Memenuhi semua informasi yang
diminta (termasuk sumber referensi)
- Memberikan pendahuluan yang

2. Guru memberikan umpan balik tertulis atas


menarik, dan kesimpulan yang

Simulasi Aksi
tajam
- Bisa mengelola waktu simulasi

simulasi kelompok di akhir sesi sebagai


dengan baik
3. Gestur dan Penampilan
- Menjaga kontak mata dengan

bagian dari asesmen formatif (terlampir


pendengar,
- Menjaga gestur dengan baik

Waktu:
- Percaya diri

contoh umpan balik)


- Baju rapi
4. Penyampaian

320 Menit / 8 JP
- Bicara jelas, tidak terlalu

3. Guru sebagai moderator dapat meminta setiap


cepat/lambat, dengan suara lantang,
intonasi yang menarik pendengar,
jarang menggunakan “err”, “emm”

kelompok untuk memberikan umpan balik


- Menggunakan bahasa Indonesia
yang baik

Bahan: 5. Kelengkapan Simulasi

dari simulasi yang dilakukan


- Menggunakan media pelengkap
untuk mempermudah atau

Peran Guru: memperkuat informasi /

4. Guru menegaskan kembali bentuk dan fungsi


pemahaman serta menarik
pendengar

Fasilitator dan 6. Respon Pertanyaan Pendengar

kearifan lokal yang ingin dilestarikan


- Bisa menanggapi pertanyaan
dengan jelas dan lengkap.

Moderator - Mengkonfirmasi pertanyaan dari


peserta, mengakui kalau tidak tahu,
atau menjelaskan bagaimana akan
mencari jawabannya.
7. Partisipasi dalam presentasi kelompok
- Semua anggota berkontribusi
dengan waktu/materi yang
proporsional
- Semua anggota bisa menjawab
pertanyaan secara keseluruhan,

Tugas: tidak hanya bagian tertentu saja.

Guru meminta peserta didik untuk melakukan


refleksi pada lembar “Sungai Rasa”
Sesi akhir : Lakukan (1) Nama : …………………………………………………………..

Identifikasi Potensi
Diri dan Kelompok SUNGAI RASA
1. Ceritakan bagaimana perasaanmu di tiap
kelokan sungai.
2. Hal apa yang membantu dan menghambat
kamu selama proses mengarungi sungai
belajar ini? Apa yang kamu lakukan ketika
menemui hambatan tersebut?
Persiapan Aksi 3. Hal baru apa yang kamu dapatkan?
4. Di bagian mana yang paling mudah dan paling
menantang untukmu?
5. Apa harapanmu pada perjalanan selanjutnya?

Menentukan Bentuk
Aksi

Simulasi Aksi

Seberapa puas aku dengan usahaku?


(Beri tanda / lingkari / arsir kotak yang sesuai dengan refleksimu!)

tidak puas kurang puas puas sangat puas


Sesi akhir : Lakukan (2) Nama : …………………………………………………………..

LEMBAR PENGAMATAN TEMAN

Teman yang Teman yang Bentuk hambatan


Bentuk bantuan yang aku Kata-kata positif untuk
membantuku saat menghambatku saat yang aku alami atau Harapanku pada
terima atau rasakan teman
belajar belajar rasakan teman tersebut
BAGIKAN
“Pameran Aksi Modifikasi Kue Serabi”
14. Persiapan:
1. Guru bersama dengan peserta didik
Pameran Aksi mempersiapkan artefak-artefak hasil kerja
Modifikasi peserta didik selama satu semester dan
Kue Serabi mengatur ruangan untuk pameran
Pelaksanaan
1. Peserta didik siap siaga berdiri di samping
Waktu: hasil kerja selama satu semester dan aksi
320 Menit / 8 pelestarian kearifan lokal. (Jika ada aksi
JP berupa penampilan drama, lagu, atau
dongeng, maka akan ditampilkan setelah
Bahan: pengunjung selesai berkeliling atau aksi
Peran Guru: tersebut dapat direkam kemudian ditampilkan
Pengunjung pada pada stand/meja kelompok peserta didik
2. Pengunjung yang terdiri dari pimpinan
sekolah, guru, orang tua dan/atau komunitas
sekitar sekolah berkeliling dari satu tim ke
tim lain untuk mendengarkan presentasi
singkat dari tiap tim dan memberikan
pertanyaan atau umpan balik. Setiap umpan
balik ditulis dalam satu post it atau ditulis
pada lembar umpan balik
3. Setelah proses presentasi dan penilaian selesai
dilakukan, pengunjung mengisi formulir
penilaian
4. Jika ingin mengadakan pemenang, maka
kategori dan jumlah pemenang dapat
ditentukan oleh sekolah.

15. Pelaksanaan
Evaluasi Aksi 1. Peserta didik mengumpulkan umpan balik yang diberikan
oleh pengunjung
2. Peserta didik di dalam kelompok bersama-sama
Waktu: 45 mendiskusikan umpan balik tersebut dan memberi kategori
Menit / 1 JP pada setiap umpan balik:
Bahan: a. Hal yang sudah berjalan baik
b. Hal yang dapat menjadi pengembangan ke depan
c. Pertanyaan yang didapat
Peran Guru: d. Ide baru yang muncul
Fasilitator

16. Pelaksanaan
1. Guru bersama dengan peserta didik Objektif:
Refleksi mengingat kembali proses projek melalui - peserta didik
permainan yang melibatkan olah tubuh.
mampu
merefleksikan
Waktu: 90 (Panduan bermain ada di halaman berikutnya) seluruh proses
dari awal
2. Setelah selesai bermain, guru meminta peserta
menit / 2 JP didik untuk menuliskan refleksi pribadi akan
sampai akhir
- peserta didik
perjalanan projek dari awal hingga akhir. mampu
Beberapa pertanyaan pemantik yang dapat mengidentifikas
ditanyakan: i hal yang
Peran Guru: a. Hal yang paling berkesan paling berkesan,
Fasilitator b. Hal yang paling menantang sepanjang menantang, hal
baru yang ia
projek, kendala saat melakukan aksi dapat, dlsb
c. Hal baru yang kamu dapat - peserta didik
d. Hal yang membantu kamu berproses mampu
e. Perubahan cara pikir, perilaku, hubungan mengungkapan
perasaan dan
dengan lingkungan, kebiasaan sehari-hari pikiran yang
yang dialami terjadi di
f. Perasaan yang paling dominan muncul sepanjang
selama projek projek
3. Peserta didik diajak untuk mengembangkan
ide pelestarian kearifan lokal:
a. Kira-kira aksi pelestarian budaya lokal
ini apakah akan berlanjut di masa
mendatang?
b. Jika ya, bagaimana bentuknya? Jika
tidak, mengapa?

17. Pelaksanaan
1. Guru meminta peserta didik untuk memilih beberapa foto atau
Cerita video dokumentasi perjalanan satu semester dari awal hingga
akhir
Perjalanan 2. Peserta didik diajak untuk memberikan keterangan penjelasan
dari foto atau video tersebut untuk menjadi konten di media
Aksiku Tugas
sosial pribadi milik peserta didik

Peserta didik mengunggah foto dan keterangan projek di media sosial


Waktu: 90 pribadi dengan menambahkan tagar dan menandai akun media sosial
lain yang terkait
menit / 2
JP

Peran
Guru:
Fasilitator

Referensi
https://www.youtube.com/watch?v=4asJhKcvx_Y
https://www.esaunggul.ac.id/kearifan-lokal-pengetahuan-lokal-dan-degradasi-lingkungan/
https://www.youtube.com/watch?v=m9c5Q-ePSNk
https://www.youtube.com/watch?v=0mXhj-b-87s
https://www.youtube.com/watch?v=7G_XM91PoOU
https://www.youtube.com/watch?v=DF6SDV033Tk
https://www.youtube.com/watch?v=-VCmzyW8AUs
https://www.youtube.com/watch?v=Gr2g6b_OpLI
https://www.youtube.com/watch?v=8eofTKvu8uw

Anda mungkin juga menyukai