Pengarah
Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan
Kementerian Pendidikan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Anindito Aditomo
Penanggung Jawab
Plt. Kepala Pusat Kurikulum dan Pembelajaran
Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan
Kementerian Pendidikan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Zulfikri
Penyusun
Debby Josephine (Jaga Bumi)
Penelaah
Ari Dwi Kristiani (Sekolah Dian Harapan)
Yogi Anggraena (Pusat Kurikulum dan Pembelajaran)
Farah Arriani (Pusat Kurikulum dan Pembelajaran)
Muhammad Heru Iman Wibowo (Pusat Kurikulum dan Pembelajaran)
Adesti Komalasari (Konsultan)
Anitawati (Pusat Kurikulum dan Pembelajaran)
Ilustrator Cover
Anne Nurul Aini
Beberapa bentuk kearifan lokal seperti sastra lisan (pantun, cerita rakyat, peribahasa), tradisi, artefak
Tujuan, Alur, budaya, produk kesenian dan kerajinan merupakan warisan leluhur yang sangat bernilai. Kearifan Hal Yang Perlu
dan Target lokal ini sudah ada sejak ribuan tahun dan diciptakan untuk beragam tujuan, di antaranya untuk Diperhatikan Sebelum
menjaga sumber daya alam dan sumber daya lokal. Namun, generasi yang hidup di masa sekarang
Pencapaian umumnya kurang memahami makna kearifan lokal ini sehingga tantangan yang terjadi di masa Memulai Projek
Projek sekarang terkait sumber daya alam dan sumber daya lokal seolah datang begitu saja tanpa ancang-
ancang. Padahal beberapa nilai kearifan lokal sendiri memiliki potensi untuk mencegah masalah - Komitmen seluruh warga
yang ada terjadi (preventif). sekolah untuk sadar,
konsisten, dan
Projek ini dimulai dengan tahap temukan, peserta didik diajak untuk mengenali bentuk dan berkomitmen untuk
fungsi kearifan lokal yang ada di beberapa daerah di Indonesia. Setelah itu, kegiatan dilanjutkan menghargai berbagai
dengan menemukan hubungan antara identitas diri, identitas budayanya, dan belajar untuk
bentuk keberagaman yang
memahami bahwa identitas adalah sebuah konsepsi yang dinamis dan selalu berubah. Berangkat
ada di lingkungan sekolah
dari pemahaman tentang identitas ini, peserta didik membongkar asumsinya terhadap identitas
maupun luar sekolah
budaya yang ada di wilayahnya maupun budaya orang lain. Dengan demikian, diharapkan peserta
didik dapat menumbuhkan apresiasi terhadap budaya dan kearifan lokal sebuah kelompok - Persepsi akan suatu budaya
masyarakat. Tahap ini atau pengetahuan lokal
ditutup dengan menemukan masalah atau tantangan yang terjadi di sekitarnya yang memiliki kait akan rentan bias, sehingga
dengan sumber daya alam atau sumber daya lokal. penting bagi kelompok
Pendidik secara sadar
Setelah itu projek dilanjutkan dengan tahap bayangkan, dimana pada tahap ini peserta didik diajak memahami kemungkinan
untuk melihat langsung bagaimana bentuk kearifan lokal yang ada di wilayahnya. Dari sini peserta tersebut sehingga
didik diminta untuk mengkritisi hubungan antara bentuk kearifan lokal yang ditemukan dan pengetahuan lokal yang
fungsinya bagi masyarakat. Tahap ini diakhiri dengan membayangkan kondisi impian yang peserta diambil adalah yang paling
didik harapkan terjadi pada lingkungannya dan kearifan lokal yang ada di wilayahnya. berguna bagi kebutuhan
pembelajaran
Projek dilanjutkan dengan tahap lakukan yang bertujuan mempersiapkan peserta didik untuk
menggaungkan kearifan lokal yang ditemui dan bermakna bagi peserta didik sesuai dengan
kemampuan dan keterampilan yang ia miliki. Lalu, projek diakhiri dengan tahap bagikan, di
mana seluruh peserta didik membagikan pengetahuannya akan kearifan lokal kepada warga
sekolah, Pendidik, dan perwakilan masyarakat.
Melalui projek ini, peserta didik diharapkan telah mengembangkan tiga dimensi Profil Pelajar
Pancasila, yaitu Bernalar Kritis, Berkebinekaan Global, dan Kreatif yang akan dijabarkan pada
halaman berikutnya.
Tahapan dalam projek “Menelusur Warisan Masa Lampau”
Tahap Temukan: Mengenali dan membangun kesadaran murid terhadap pengetahuan lokal
1 2 3 4 5
Pengantar Materi Kearifan Bentuk dan Fungsi Pengaruh Identitas Identitas Diri dan Tantangan di Sekitarku
Lokal Kearifan Lokal Kelompok pada Identitas Kelompok
Diri
Tahap Bayangkan: Menggali bentuk-bentuk kearifan lokal yang ada di wilayah masing-masing
6 7 8 9
Menelusur Warisan Masa Benang Merah Kondisi Impian Sesi Berbagi
Lampau Keberlanjutan
Tahap Lakukan: Mewujudkan pelajaran yang mereka dapat melalui bentuk aksi pelestarian budaya lokal yang paling mungkin dilakukan
10 11 12 13
Lestari Budaya Lokalku: Lestari Budaya Lokalku: Lestari Budaya Lokalku: Lestari Budaya Lokalku:
Identifikasi Potensi Diri Menentukan Bentuk Aksi Persiapan Aksi Simulasi Aksi
dan Kelompok
Tahap Bagikan: Menggenapi proses dengan aksi pelestarian budaya lokal serta melakukan evaluasi dan refleksi
14 15 16 17
Lestari Budaya Lokalku! Evaluasi Aksi Refleksi Cerita Perjalanan Aksiku
Dimensi, elemen, dan sub elemen Profil Pelajar Pancasila
Dimensi Profil Sub-elemen Profil Pelajar Pancasila Target Pencapaian di akhir Fase E (SMA, Usia 16-18 tahun) Aktivitas
Pelajar Pancasila pelajar Terkait
Terkait
Bernalar Kritis Mengidentifikasi, mengklarifikasi, dan mengolah Secara kritis mengklarifikasi serta menganalisis gagasan dan informasi yang kompleks 1, 2, 3, 7, 8,
informasi dan gagasan dan abstrak dari berbagai sumber. Memprioritaskan suatu gagasan yang paling relevan 9, 10
dari hasil klarifikasi dan analisis.
Menganalisis dan mengevaluasi penalaran Menganalisis dan mengevaluasi penalaran yang digunakannya dalam menemukan dan 7, 10, 11
mencari solusi serta mengambil keputusan.
Merefleksi dan mengevaluasi pemikirannya sendiri Menjelaskan alasan untuk mendukung pemikirannya dan memikirkan pandangan yang 8, 9, 10, 11,
mungkin berlawanan dengan pemikirannya dan mengubah pemikirannya jika diperlukan. 15, 16, 17
Berkebinekaan Mendalami budaya dan identitas budaya Menganalisis pengaruh keanggotaan kelompok lokal, regional, nasional, dan global 1, 2, 3, 6, 7
Global terhadap pembentukan identitas, termasuk identitas dirinya. Mulai menginternalisasi
identitas diri sebagai bagian dari budaya bangsa.
Mengeksplorasi dan membandingkan pengetahuan Menganalisis dinamika budaya yang mencakup pemahaman, kepercayaan, dan praktik 6, 7
budaya, kepercayaan, serta praktiknya keseharian dalam rentang waktu yang panjang dan konteks yang luas.
Menumbuhkan rasa menghormati terhadap Memahami pentingnya saling menghormati dalam mempromosikan pertukaran budaya 8, 9, 10, 11,
keanekaragaman budaya dan kolaborasi dalam dunia yang saling terhubung serta menunjukkannya dalam 12, 13, 14
perilaku.
Aktif membangun masyarakat yang inklusif, adil, dan Berinisiatif melakukan suatu tindakan berdasarkan identifikasi masalah untuk 10, 11, 12,
berkelanjutan mempromosikan keadilan, keamanan ekonomi, menopang ekologi dan demokrasi sambil 13
menghindari kerugian jangka panjang terhadap manusia, alam ataupun masyarakat.
Kreatif Memiliki keluwesan berpikir dalam mencari alternatif Bereksperimen dengan berbagai pilihan secara kreatif untuk memodifikasi gagasan 11, 12, 13
solusi permasalahan sesuai dengan perubahan situasi.
Perkembangan Sub-elemen Antarfase
Bernalar Kritis
Mengidentifikasi, mengklarifikasi, Mengumpulkan, Mengidentifikasi, mengklarifikasi, Secara kritis mengklarifikasi serta Secara kritis mengklarifikasi serta
dan mengolah informasi dan mengklasifikasikan, dan menganalisis informasi yang menganalisis gagasan dan menganalisis gagasan dan
gagasan membandingkan, dan memilih relevan serta memprioritaskan informasi yang kompleks dan informasi yang kompleks dan
informasi dari berbagai sumber, beberapa gagasan tertentu. abstrak dari berbagai sumber. abstrak dari berbagai sumber.
serta memperjelas informasi Memprioritaskan suatu gagasan Memprioritaskan suatu gagasan
dengan bimbingan orang dewasa. yang paling relevan dari hasil yang paling relevan dari hasil
klarifikasi dan analisis. klarifikasi dan analisis.
Menghasilkan narasi berupa
artikel / jurnal / karya ilmiah
dari gagasan tersebut.
Menganalisis dan mengevaluasi Menjelaskan alasan yang Membuktikan penalaran dengan Menganalisis dan mengevaluasi Mengambil keputusan
penalaran relevan dan akurat dalam berbagai argumen dalam penalaran yang digunakannya berdasarkan hasil analisis dan
penyelesaian masalah dan mengambil suatu simpulan atau dalam menemukan dan mencari evaluasi yang telah melalui tahap
pengambilan keputusan keputusan. solusi serta mengambil keputusan. uji coba, mendapat umpan balik
dari berbagai ahli, dan melakukan
pengembangan terus menerus.
Merefleksi dan mengevaluasi Memberikan alasan dari hal yang Menjelaskan asumsi yang Menjelaskan alasan untuk Menjelaskan alasan disertai data
pemikirannya sendiri dipikirkan, serta menyadari digunakan, menyadari mendukung pemikirannya dan faktual dari berbagai sumber yang
kemungkinan adanya bias pada kecenderungan dan konsekuensi memikirkan pandangan yang kredibel untuk mendukung
pemikirannya sendiri bias pada pemikirannya, serta mungkin berlawanan dengan pemikirannya sekaligus
berusaha mempertimbangkan pemikirannya dan mengubah menganalisis dan menerima
perspektif yang berbeda. pemikirannya jika diperlukan. pandangan yang mungkin
berlawanan dengan pemikirannya.
Mengubah pemikirannya jika
diperlukan.
Perkembangan Sub-elemen Antarfase
Berkebinekaan Global
Mendalami budaya dan Mengidentifikasi dan Menjelaskan perubahan budaya seiring Menganalisis pengaruh keanggotaan Menginternalisasi identitas
identitas budaya mendeskripsikan keragaman waktu dan sesuai konteks, baik dalam kelompok lokal, regional, nasional, dan diri sebagai bagian dari
budaya di sekitarnya; serta skala lokal, regional, dan nasional. global terhadap pembentukan identitas, budaya kemudian
menjelaskan peran budaya dan Menjelaskan identitas diri yang termasuk identitas dirinya. Mulai mengeksternalisasi kapasitas
Bahasa dalam membentuk terbentuk dari budaya bangsa. menginternalisasi identitas diri sebagai diri yang dimiliki sebagai
identitas dirinya. bagian dari budaya bangsa. upaya melestarikan budaya
bangsa
Mengeksplorasi dan Mendeskripsikan dan Memahami dinamika budaya yang Menganalisis dinamika budaya yang Menemukan hubungan sebab
membandingkan membandingkan pengetahuan, mencakup pemahaman, kepercayaan, mencakup pemahaman, kepercayaan, dan akibat dari hasil analisis
pengetahuan budaya, kepercayaan, dan praktik dari dan praktik keseharian dalam konteks praktik keseharian dalam rentang waktu dinamika budaya yang
kepercayaan, serta berbagai kelompok budaya. personal dan sosial. yang panjang dan konteks yang luas. kompleks dalam rentang
praktiknya waktu yang panjang dan
konteks yang luas, kemudian
menemukan pola berulang
yang terjadi.
Menumbuhkan rasa Mengidentifikasi peluang dan Memahami pentingnya melestarikan Memahami pentingnya saling Mampu mengelola perbedaan
menghormati terhadap tantangan yang muncul dari dan merayakan tradisi budaya untuk menghormati dalam mempromosikan secara koknstruktif sehingga
keanekaragaman budaya keragaman budaya di Indonesia. mengembangkan identitas pribadi, pertukaran budaya dan kolaborasi dalam dapat beradaptasi di tengah
sosial, dan bangsa Indonesia serta dunia yang saling terhubung serta perbedaan dan melakukan
mulai berupaya melestarikan budaya menunjukkannya dalam perilaku. advokasi dalam rangka
dalam kehidupan sehari-hari. mewujudkan toleransi budaya
multikultural
Perkembangan Sub-elemen Antarfase
Berkebinekaan Global
Aktif membangun Membandingkan beberapa Mengidentifikasi masalah yang ada di Berinisiatif melakukan suatu tindakan Berinisiatif melakukan
masyarakat yang inklusif, tindakan dan praktik perbaikan sekitarnya sebagai akibat dari pilihan berdasarkan identifikasi masalah untuk berbagai tindakan strategis
adil, dan berkelanjutan lingkungan sekolah yang inklusif, yang dilakukan oleh manusia, serta mempromosikan keadilan, keamanan dalam jangka waktu panjang
adil, dan berkelanjutan, dengan dampak masalah tersebut terhadap ekonomi, menopang ekologi dan dan terukur berdasarkan
mempertimbangkan dampaknya sistem ekonomi, sosial dan demokrasi sambil menghindari kerugian identifikasi masalah untuk
secara jangka panjang terhadap lingkungan, serta mencari solusi yang jangka panjang terhadap manusia, alam mempromosikan keadilan,
manusia, alam, dan masyarakat memperhatikan prinsip-prinsip ataupun masyarakat. keamanan ekonomi,
keadilan terhadap manusia, alam dan menopang ekologi dan
masyarakat demokrasi sambil
menghindari kerugian jangka
panjang terhadap manusia,
alam ataupun masyarakat.
Memiliki keluwesan berpikir Menghasilkan solusi alternatif Menghasilkan solusi alternatif Bereksperimen dengan berbagai Memodifikasi gagasan sesuai
dalam mencari alternatif solusi dengan mengadaptasi berbagai dengan mengadaptasi berbagai pilihan secara kreatif untuk dengan perubahan situasi dan
permasalahan gagasan dan umpan balik untuk gagasan dan umpan balik untuk memodifikasi gagasan sesuai umpan balik yang diterima,
menghadapi situasi dan menghadapi situasi dan dengan perubahan situasi. kemudian melakukan siklus
permasalahan permasalahan pengembangan eksperimen secara
terus menerus.
Relevansi projek Statistik kebudayaan tahun 2017 mencatat bahwa jumlah kesenian yang akan punah
ini bagi sekolah mencapai angka 143, terdiri atas seni rupa, seni musik, seni teater, seni tari, sastra dan
dan semua kesenian lainnya. Di sisi lain, statistik kebudayaan tahun 2018 juga mencatat ada 34 bahasa
Pendidik mata daerah yang akan punah. Hal ini penting untuk jadi perhatian kita bersama karena beberapa
pelajaran ragam seni dan bahasa daerah merupakan hasil akumulasi pengetahuan lokal masyarakat
Indonesia dalam jangka waktu yang panjang. Belum lagi ditambah beberapa budaya
lokal tersebut mengandung makna mendalam untuk menjaga keberlanjutan sumber daya
alam dan sumber daya lokal dengan mencerminkan relasi antar manusia, relasi manusia
dengan Tuhan, dan relasi manusia dengan semesta. Nilai-nilai pengetahuan lokal yang
terwujud dalam berbagai bentuk budaya lokal ini penting untuk terus digaungkan dan
diwariskan pada generasi selanjutnya agar tetap lestari.
Sejalan dengan hal tersebut, sekolah sebagai salah satu institusi budaya memiliki peran
untuk ambil bagian dari upaya pelestarian budaya lokal yang kini keadaannya semakin
terancam dari waktu ke waktu. Selain itu, sekolah yang dapat memberikan pengalaman akan
keberagaman budaya yang dibutuhkan, diikuti dengan refleksi pada tahapannya akan
membentuk masukan dan pengalaman positif dari keberagaman itu sendiri. Di mana hal ini
akan menghasilkan peserta didik yang mampu mengelola perbedaan secara konstruktif,
beradaptasi dengan baik, membangun sinergi atas perbedaan sehingga sekolah dapat
mendorong peserta didik lebih mudah dan siap menjadi bagian dari masyarakat global.
Bagaimanapun, sebagai kompas kehidupan, budaya dapat mengarahkan kita untuk berpikir,
merasa, bertindak, dan berkarya ke arah benar salah, baik buruk, pantas tidak pantas.
Cara Modul ini dirancang untuk membantu Pendidik SMA/SMK (Fase E) untuk melaksanakan
Penggunaan projek penguatan profil pelajar Pancasila yang mengusung tema Kearifan Lokal. Di dalam
Modul Projek perangkat ajar untuk projek “Menelusur Warisan Masa Lampau” ini, ada 17 (enam belas)
ini aktivitas yang saling berkaitan. Tim Penyusun menyarankan agar projek ini dilakukan pada
semester pertama kelas XI dikarenakan aktivitas yang ditawarkan disusun dengan
sedemikian rupa agar peserta didik tidak hanya mengetahui isu kearifan lokal secara teori
saja, tetapi juga bisa mengkritisi fungsi kearifan lokal tersebut dan kaitannya dengan
masalah sumber daya alam atau sumber daya lokal yang terjadi saat ini. Waktu yang
direkomendasikan untuk pelaksanaan projek ini adalah 1 (satu) semester, dengan total
kurang lebih 62 JP. Sebaiknya ada jeda waktu antar aktivitas agar di satu sisi para Pendidik
mempunyai waktu yang cukup untuk melakukan persiapan materi untuk memantik diskusi
dan refleksi peserta didik. peserta didik juga mempunyai waktu untuk berpikir, berefleksi,
dan menjalankan masing-masing aktivitas dengan baik.
Namun demikian, tim penyusun memahami bahwa kondisi tiap sekolah berbeda-beda. Oleh
karena itu, Pendidik dan kepala sekolah mempunyai kebebasan dan kewenangan untuk
menyesuaikan jumlah aktivitas, alokasi waktu per aktivitas, dan apakah semua aktivitas
diselesaikan dalam waktu singkat atau disebar selama satu semester/satu tahun ajar. Materi
ataupun rancangan aktivitas juga bisa disesuaikan agar projek bisa berjalan efektif dan
efisien sesuai dengan kebutuhan peserta didik dan kondisi sekolah juga kondisi daerah
tempat sekolah berdiri. Kami juga akan memberikan saran praktis dan alternatif
pelaksanaan beberapa aktivitas, serta rekomendasi aktivitas pengayaan, jika diperlukan.
MENELUSUR
WARISAN
MASA
LAMPAU
TEMUKAN
Persiapan
1. Pendidik membekali diri dengan pengetahuan akan definisi dan
berbagai bentuk kearifan lokal yang memiliki hubungan dengan Bahan Untuk Pendidik:
KELOMPOK KELOMPOK
2. Setiap kelompok mendapat satu kartu peran kelompok yang
akan dimainkan, kartu ini tidak boleh diketahui oleh
kelompok lain
DANGDUT ROCK
3. Peserta didik diberi waktu + 15 menit untuk mempersiapkan
kelompok untuk memainkan peran kelompok yang didapat.
peserta didik dibebaskan untuk mengekspresikan peran
dengan mengatur gaya rambut, gaya berpakaian, tarian, atau
nyanyian yang menunjukkan ciri khas dari peran tersebut
4. Setelah waktu persiapan selesai, setiap kelompok
menampilkan peran mereka di depan kelas. Setelah selesai,
kelompok lain menebak peran apa yang baru saja dimainkan
disertai dengan alasannya
5. Setelah seluruh kelompok tampil, pendidik bersama peserta
didik mengapresiasi seluruh penampilan dengan tepuk
tangan bersama
KELOMPOK KPOP
lidah tapi bukan kelompok rock?
c. Apakah semua anggota kelompok rock selalu
menganggukkan kepala dan menjulurkan lidah?
d. Bagaimana tanggapan kelompok lain?
2. Pendidik menutup kegiatan dengan penguatan bahwa
prasangka bisa terbentuk dari ciri khas / citra yang
dibawakan. Untuk itu, demi menghindari diri dari prasangka
atau bias, yang perlu dilakukan adalah menanyakan langsung
dari sumbernya bukan menciptakan asumsi atau prasangka.
Siapakah Aku?
kemampuan
hal yang tidak aku suka
yang dimiliki
nama
hobi sifat
kemampuan yang
ingin hal yang aku suka
dikembangkan
(gambar diri)
suku
agama
tinggi badan
keterampilan yang
cita-cita
ingin dikembangkan
bentuk wajah
Siapakah Aku?
Contoh kemampuan yang
Hal yang aku tidak suka:
dimiliki: jago
maceeett!!, melihat orang
biologi dan kimia
tidak bisa antri, sampah
berserakan
Anjani
Hindu
Suku Sasak
Perempuan
4.
Materi untuk Pendidik:
peserta didik, kemudian menceritakan bahwa identitas diri dapat
dipengaruhi oleh orang terdekat, seperti keluarga, teman,
“Satu Indonesia Bersama Aleta
tetangga, dan lain-lain.
Identitas 2. Setelah selesai, peserta didik diminta untuk menyimpan lembar
Baun, Pejuang Lingkungan Hidup
dari Timor”
kerja dengan baik atau mendokumentasikan lembar kerja
Diri dan tersebut agar dapat dipakai kembali pada kegiatan berikutnya.
https://www.youtube.com/watch?v
=3BxH_pu00XM
Kelompok 3. Pendidik mengajak peserta didik untuk memetakan identitas
kelompok di mana ia bergabung, misalnya: tim paskibra,
Video untuk peserta didik:
basket, teman bermain dan mengerjakan tugas bersama, bahkan
“Film Dokumenter | Nausus”
teman yang sering kumpul bersama di warung depan sekolah
Waktu: 180 https://www.youtube.com/watch?v
(peserta didik memilih satu kelompok saja)
=w43mH71TnuI
menit/ 4 JP 4. Di dalam lembar kerja terdapat pertanyaan pemantik, seperti:
Bahan: Lembar a. Siapa saja anggota dalam kelompok tersebut?
Objektif:
kerja pemetaan b. Apa kekuatan / potensi / kelebihan yang dimiliki teman
- peserta didik mampu
c. Bahasa apa yang sering digunakan? Jargon apa
identitas diri, yang sering muncul?
mengenali dan
alat tulis, alat mengidentifikasi bentuk
d. Kegiatan apa yang sering dilakukan bersama-sama, relasi
sebuah kelompok
warna seperti apa yang dibangun?
Peran Pendidik: e. Apakah ada tantangan yang pernah dihadapi bersama-
Narasumber dan sama? Misalnya lomba, pertandingan, mengerjakan tugas
bersama dan lain-lain.
Fasilitator 5. Setelah selesai, pendidik kemudian menceritakan bahwa sebuah
kelompok dapat membentuk budaya yang dibutuhkan oleh
kelompok itu sendiri, lalu mengajak peserta didik untuk melihat
identitas kelompok masyarakat adat di Gunung Nausus, Molo,
Timur Tengah Selatan, NTT.
6. Pendidik bersama dengan peserta didik merefleksikan video yang
telah ditonton
Contoh
Kelompok MADING
Rizky “Yuk, bisa, yuk!” ini jadi jargon andalan Rizky kalau kami sedang malas rapat, akhirnya karena serin
5.
Pelaksanaan Objektif
1. Di dalam kelas, pendidik mengajak peserta didik untuk - Peserta didik merasakan
mengingat kembali masalah apa yang terjadi di sekitarnya yang atau mengalami langsung
Tantangan 2.
paling meresahkan baginya.
Peserta didik diminta menuliskannya pada lembar kerja.
tantangan / masalah yang
terjadi di sekitarnya
di 3. Setelah itu, pendidik membentuk kelompok berjumlah 4-5
peserta didik di tiap kelompok, kemudian mengajak peserta didik
Sekitarku untuk pergi ke area luar sekolah untuk merasakan tantangan atau Tips:
masalah yang terjadi di lingkungan sekitar sekolah dengan Ketika melakukan pengamatan di
menggunakan inderanya. luar sekolah ajak peserta didik
Waktu: 90 menit 4. Peserta didik diminta untuk mendokumentasikan tantangan atau untuk fokus pada inderanya,
/ 2 JP masalah yang dirasakan. misalnya: saat ingin fokus pada
Bahan: Alat 5. Setelah selesai, seluruh peserta didik kembali ke kelas, indera pendengaran, tutuplah mata
tulis, gawai melengkapi catatan lembar kerja, lalu perwakilan tiap kelompok dan fokus pada apa yang terdengar.
diminta untuk menceritakan masalah yang paling dirasa Minta teman kelompok untuk
Peran Pendidik: meresahkan. menemani proses ini agar tidak
Pendamping 6. Pendidik mengingatkan peserta didik untuk menyimpan lembar membahayakan diri di jalan sekitar
dan Fasilitator kerja tersebut agar dapat dipakai pada kegiatan berikutnya. sekolah
Tantangan di
Sekitarku
Identitas Diri
dan Kelompok
7.
1. Pendidik meminta peserta didik untuk mengidentifikasi bentuk
Peserta didik mampu mengkritisi kekuatan atau
kearifan lokal yang ditemukan dan hubungannya dengan kondisi
masyarakat, kondisi sumber daya alam, dan sumber daya lokal.
Benang Merah Beberapa pertanyaan yang dapat dipakai:
a. Temukan apakah bentuk kearifan lokal tersebut bersifat
Keberlanjutan ritual dan spritual?
b. Apakah bentuk kearifan lokal tersebut merupakan cara
Waktu: 180 berinteraksi antar masyarakat atau menunjukkan
menit / 4 JP klasifikasi di masyarakat?
c. Apakah bentuk kearifan lokal tersebut bertujuan untuk
Bahan: alat tulis, menjaga sumber daya alam atau sumber daya lokal
lembar kerja, yang tersedia? Bagaimana kearifan lokal ini dapat
benang merah / meningkatkan kesejahteraan penduduk lokal?
spidol merah d. Apa nilai-nilai yang ingin dibangun dari kearifan lokal
Peran Pendidik: tersebut?
2. Peserta didik diminta melakukan identifikasi selengkap-
Fasilitator lengkapnya berdasarkan hasil wawancara dan temuan langsung
di lapangan.
3. Setelah menuliskan seluruh temuan pada lembar kerja, pendidik
mengajak peserta didik untuk membuka lembar kerja kegiatan 4
“Tantangan di Sekitarku”.
4. Peserta didik diminta untuk mengidentifikasi apakah ada
keterkaitan antara kearifan lokal yang ditemui dan masalah yang
dirasakan oleh peserta didik saat ini. Adakah bentuk kearifan
lokal yang mampu menjawab tantangan atau masalah yang ada
saat ini?
Tugas
Jika tidak selesai di sekolah, peserta didik dapat melanjutkannya di luar
sekolah bersama teman kelompok.
APA seni / desain / simbol / logo
(bentuk kearifan lokal cara berpakaian / tampilan seseorang
tokoh / pahlawan
yang ditemui)
humor tata letak bangunan
Sistem reward atau hukuman
cara menyapa
desain organisasi
bentuk bangunan / dekorasi tarian / lagu / makanan khas
pepatah / peribahasa mitos
jargon
PERILAKU ATAU KEJADIAN
MENGAPA
(makna / asal muasal
dari bentuk kearifan nilai religi
lokal yang ditemui) pengelolaan sumber daya alam nilai relasi manusia dengan semesta
filosof
i
nilai gotong royong
nilai relasi manusia dengan Tuhan
nilai ekonomi
kesehatan masyarakat
nilai relasi dengan sesama manusia
MENGAPA
(makna / asal muasal
dari bentuk kearifan Relasi manusia dengan semesta:
lokal yang ditemui) menjaga kelangsungan Pelestarian alam dan sumber daya laut yang
lingkungan sebagai menjaga populasi dilindungi punya cukup
penghormatan terhadap alam sumber daya laut waktu untuk berkembang
yang menjadi sumber biak dengan baik
penghidupan mereka sehingga hasil panennya
akan lebih banyak
Nilai ekonomi: memperkuat ekonomi masyarakat adat Haruku.”
Aku tidak nyaman melihat sungai yang begitu kotor dan berbau TRADISI SASI LAUT
Sesi 2. Setiap kelompok peserta didik membawa hasil karya visi tiap
kelompok dan menceritakannya kepada teman lainnya.
Berbagi 3. Setelah berbagi cerita, Pendidik meminta kelompok lain untuk
memberikan umpan balik dengan memakai kartu kategori
berikut ini dan menuliskan alasan mengapa kartu tersebut yang
Waktu: 90 Menit diberikan:
/ 2 JP
Bahan: Lembar
visi peserta didik AYO WUJUDKA N BERSAMA!
Peran Pendidik: KAMI SETUJU!
TANTANGAN
Moderator
Sesi Berbagi
Kriteria dan Sub-elemen Mulai berkembang Sedang berkembang Berkembang sesuai harapan
Profil Pelajar Pancasila
Kriteria: mengenal identitas diri Mengidentifikasi dan mendeskripsiskan Menjelaskan perubahan budaya sekitar dalam Menganalisis faktor-faktor pembentuk identitas
dan potensi kelompok (mengacu keragaman di sektiarnya serta menjelaskan peran pembentukan identitas diri. Menggali potensi diri, mulai dari konteks budaya, Bahasa, kondisi
kepada sub-elemen: mendalami lingkungan sekitar dalam membentuk identitas kelompok dan mendeskripsikan pengaruhnya masyarakat, kondisi sumber daya alam, dan
budaya dan identitas budaya) dirinya. terhadap identitas diri. sumber daya lokal, lingkungan, potensi kelompok,
serta faktor lain yang menginternalisasi dirinya
sebagai bagian dari budaya bangsa.
Kriteria: mengenali tantangan Mengidentifikasi peluang dan tantangan atau Mengklasifikasikan peluang dan tantangan atau Menganalisis secara detail akan peluang dan
(mengacu kepada sub-elemen: masalah yang terjadi di lingkungan sekitar masalah yang terjadi di lingkungan sekitar sekolah tantangan atau masalah yang terjadi di lingkungan
menumbuhkan rasa menghormati sekolah dengan menggunakan inderanya. dengan menggunakan inderanya serta menjelaskan sekitar sekolah, serta menawarkan beberapa usaha
terhadap keanekaragaman budaya) pemahaman bahwa tantangan tersebut bukanlah dalam melestarikan budaya, serta menjelaskan
hambatan melainkan peluang dalam melestarikan pentingnya saling menghormati dalam menjawab
budaya dalam kehidupan sehari-hari. tantangan tersebut.
Kriteria: menciptakan mimpi atau Menyebutkan alasan yang relevan dan akurat Menjelaskan kondisi ideal atau impinan dari hasil Menjelaskan kondisi ideal atau impian dari hasil
kondisi ideal dalam menjabarkan impian atau kondisi ideal. pembuktian penalaran dengan berbagai argumen. analisis dan evaluasi berdasarkan tantangan/peluang
(mengacu kepada sub-elemen yang telah dipelajari sebelumnya.
menganalisis dan mengevaluasi
penalaran)
LAKUKAN
“Aksi Pelestarian Kearifan Lokal”
10. Pelaksanaan: Objektif:
- Peserta didik mampu
1. Pendidik mengajak peserta didik untuk membuka kembali mengidentifikasi
Lestari lembar kerja kegiatan 2 “Identitas Diri dan Sosial”. potensi diri dan
Budaya 2. Dari lembar tersebut Pendidik meminta peserta didik di dalam kelompok di sekolah
Lokalku: kelompok untuk menuliskan kembali kemampuan / keterampilan
/ kebisaan / hobi diri setiap anggota kelompok pada lembar kerja
Identifikasi yang baru.
Potensi Diri
3. Peserta didik diminta untuk merajut identitas anggota kelompok
& Kelompok menjadi potensi kelompok.
Waktu: 90 menit
/ 2 JP
Bahan: Alat Anjani:
jago biologi dan kimia
tulis, lembar
KELOMPOK
bermain gitar, membuat kopi dengan teknik manual brew
kerja kegiatan 2:
POTENSI
hobi bermain basket, baca komik, mencoba rasa kopi dari berbagai daerah
“Identitas Diri Fahrani:
dan Sosial”, jago gambar dan melukis
Edo:
lembar kerja
Peran Pendidik:
- suka mengulik data dan fakta seru
Fasilitator
Objektif:
11.
Persiapan
- Peserta didik mampu
1. Pendidik mempersiapkan bentuk-bentuk aksi yang dapat menyadari/menentukan
dilakukan oleh peserta didik, misalnya merancang drama aksi apa yang paling
Lestari pertunjukan, poster, membuat lagu, membuat video, membuat mungkin ia lakukan saat
Budaya galeri foto, membuat komik, atau membuat produk. ini dengan melihat potensi
diri dan kelompok (aksi
Lokalku: tersebut mendukung
Pelaksanaan
Menentukan harapan/kondisi idealnya
Bentuk Aksi 1. Pendidik menceritakan bentuk-bentuk aksi atau advokasi yang terwujud)
pernah dilakukan pemuda di Indonesia ataupun dunia.
Referensi:
Waktu: 90 2. Pendidik meminta peserta didik untuk mengumpulkan ide aksi
Melati dan Isabel Wijsen: menggagas gerakan Selam
Menit / 2 JP sebanyak-banyaknya dalam upaya melestarikan kearifan lokal
Greta Thunberg memulai aktivismenya seorang diri
Bahan: Alat dengan cara yang paling mungkin ia lakukan berdasarkan
kemampuan kelompok.
tulis Daffa Farros Oktoviarto, anak kecil yang menghadan
Peran Pendidik: 3. Peserta didik melakukan voting terhadap ide-ide yang dihasilkan
Narasumber dan dan memilih 1-2 ide aksi yang paling mungkin diwujudkan dalam
Fasilitator 1 bulan ke depan.
Tips untuk Pendidik:
12.
Pelaksanaan
- Pendidik dapat menghadirkan narasumber
1. Pendidik mengajak peserta didik untuk mempersiapkan aksi
pelestarian budaya lokal dengan mempertimbangkan:
Lestari
a. Bahan atau alat yang diperlukan (jika ada)
Budaya
b. Rancangan strategi aksi pelestarian kebudayaan lokal
Lokalku:
Persiapan c. Lama waktu yang dibutuhkan
2.
Aksi
Peserta didik diajak untuk membuat kesepakatan akan
rancangan tahapan pengerjaan dan linimasa aksi.
Simulasi Aksi
Perencanaan Masih berupa curah pendapat dan ide-ide Perencanaan memiliki tujuan yang jelas Perencanaan yang jelas: tujuan dan lini Perencanaan yang jelas dan matang: tujuan,
aksi yang belum beraturan masa yang realistis tahapan-tahapan penting (milestones) serta
lini masa yang realistis
Pelaksanaan Siswa melaksanakan aktivitas-aktivitas Siswa mengidentifikasi satu jalur untuk Siswa mengidentifikasi satu jalur untuk Siswa mengidentifikasi jalur yang
secara sporadis menjalankan rencana. Mereka dapat menjalankan rencana. Mereka dapat berbeda untuk menjalankan rencana. Mereka
melaksanakan proses runtut melaksanakan rencana dengan proses dapat melaksanakan rencana dengan roses
dan meminta bantuan pada pihak- pihak yang yang terkoordinasi yang terkoordinasi, bervariasi dan bekerja
sesuai secara adaptif
Ketepatan Masih dalam tahapan identifikasi faktor Solusi/aksi yang ditawarkan berupa ide Solusi/ aksi yang ditawarkan menyasar Solusi/aksi yang ditawarkan menyasar
Sasaran yang menyebabkan permasalahan dan yang masih di permukaan permasalahan faktor-faktor yang terkait dengan inti permasalahan, realistis dan
akibat yang ditimbulkan dan/atau kurang realistis permasalahan dan memberikan dampak memberikan dampak yang
positif sementara berkesinambungan
Mengidentifikasi Mengumpulkan, mengklasifikasikan, Mengidentifikasi, mengklarifikasi, dan Secara kritis mengklarifikasi serta Secara kritis mengklarifikasi serta
, membandingkan, dan memilih informasi menganalisis informasi yang relevan serta menganalisis gagasan dan informasi yang menganalisis gagasan dan informasi yang
mengklarifikasi, dari berbagai sumber, serta memperjelas memprioritaskan beberapa gagasan tertentu. kompleks dan abstrak dari berbagai kompleks dan abstrak dari berbagai sumber.
dan mengolah informasi dengan bimbingan orang sumber. Memprioritaskan suatu gagasan Memprioritaskan suatu gagasan yang paling
informasi dan dewasa. yang paling relevan dari hasil klarifikasi relevan dari hasil klarifikasi dan analisis.
gagasan dan analisis. Menghasilkan narasi berupa artikel / jurnal /
karya ilmiah dari gagasan tersebut.
Menganalisis dan Menjelaskan alasan yang relevan Membuktikan penalaran dengan Menganalisis dan mengevaluasi Mengambil keputusan berdasarkan
mengevaluasi penalaran dan akurat dalam penyelesaian berbagai argumen dalam mengambil penalaran yang digunakannya dalam hasil analisis dan evaluasi yang telah
masalah dan pengambilan keputusan suatu simpulan atau keputusan. menemukan dan mencari solusi serta melalui tahap uji coba, mendapat
mengambil keputusan. umpan balik dari berbagai ahli, dan
melakukan pengembangan terus
menerus.
Merefleksi dan Memberikan alasan dari hal yang Menjelaskan asumsi yang Menjelaskan alasan untuk mendukung Menjelaskan alasan disertai data
mengevaluasi dipikirkan, serta menyadari digunakan, menyadari pemikirannya dan memikirkan faktual dari berbagai sumber yang
pemikirannya sendiri kemungkinan adanya bias pada kecenderungan dan konsekuensi pandangan yang mungkin berlawanan kredibel untuk mendukung
pemikirannya sendiri bias pada pemikirannya, serta dengan pemikirannya dan mengubah pemikirannya sekaligus menganalisis
berusaha mempertimbangkan pemikirannya jika diperlukan. dan menerima pandangan yang
perspektif yang berbeda. mungkin berlawanan dengan
pemikirannya. Mengubah
pemikirannya jika diperlukan.
Mendalami budaya dan Mengidentifikasi dan Menjelaskan perubahan budaya Menganalisis pengaruh keanggotaan Menginternalisasi identitas diri
identitas budaya mendeskripsikan keragaman budaya seiring waktu dan sesuai konteks, kelompok lokal, regional, nasional, dan sebagai bagian dari budaya kemudian
di sekitarnya; serta menjelaskan baik dalam skala lokal, regional, global terhadap pembentukan identitas, mengeksternalisasi kapasitas diri
peran budaya dan Bahasa dalam dan nasional. Menjelaskan identitas termasuk identitas dirinya. Mulai yang dimiliki sebagai upaya
membentuk identitas dirinya. diri yang terbentuk dari budaya menginternalisasi identitas diri sebagai melestarikan budaya bangsa
bangsa. bagian dari budaya bangsa.
Mengeksplorasi dan Mendeskripsikan dan Memahami dinamika budaya yang Menganalisis dinamika budaya yang Menemukan hubungan sebab akibat
membandingkan membandingkan pengetahuan, mencakup pemahaman, mencakup pemahaman, kepercayaan, dari hasil analisis dinamika budaya
pengetahuan budaya, kepercayaan, dan praktik dari kepercayaan, dan praktik keseharian dan praktik keseharian dalam rentang yang kompleks dalam rentang waktu
kepercayaan, serta berbagai kelompok budaya. dalam konteks personal dan sosial. waktu yang panjang dan konteks yang yang panjang dan konteks yang luas,
praktiknya luas. kemudian menemukan pola berulang
yang terjadi.
Menumbuhkan rasa Mengidentifikasi peluang dan Memahami pentingnya melestarikan Memahami pentingnya saling Mampu mengelola perbedaan secara
menghormati terhadap tantangan yang muncul dari dan merayakan tradisi budaya untuk menghormati dalam mempromosikan koknstruktif sehingga dapat
keanekaragaman budaya keragaman budaya di Indonesia. mengembangkan identitas pribadi, pertukaran budaya dan kolaborasi beradaptasi di tengah perbedaan dan
sosial, dan bangsa Indonesia serta dalam dunia yang saling terhubung melakukan advokasi dalam rangka
mulai berupaya melestarikan budaya serta menunjukkannya dalam perilaku. mewujudkan toleransi budaya
dalam kehidupan sehari-hari. multikultural
Aktif membangun Membandingkan beberapa Mengidentifikasi masalah yang ada di Berinisiatif melakukan suatu tindakan Berinisiatif melakukan
masyarakat yang inklusif, tindakan dan praktik perbaikan sekitarnya sebagai akibat dari pilihan berdasarkan identifikasi masalah untuk berbagai tindakan strategis
adil, dan berkelanjutan lingkungan sekolah yang inklusif, yang dilakukan oleh manusia, serta mempromosikan keadilan, keamanan dalam jangka waktu panjang
adil, dan berkelanjutan, dengan dampak masalah tersebut terhadap ekonomi, menopang ekologi dan dan terukur berdasarkan
mempertimbangkan dampaknya sistem ekonomi, sosial dan demokrasi sambil menghindari kerugian identifikasi masalah untuk
secara jangka panjang terhadap lingkungan, serta mencari solusi yang jangka panjang terhadap manusia, alam mempromosikan keadilan,
manusia, alam, dan masyarakat memperhatikan prinsip-prinsip ataupun masyarakat. keamanan ekonomi,
keadilan terhadap manusia, alam dan menopang ekologi dan
masyarakat demokrasi sambil
menghindari kerugian jangka
panjang terhadap manusia,
alam ataupun masyarakat.
Memiliki keluwesan Menghasilkan solusi alternatif Menghasilkan solusi alternatif dengan Bereksperimen dengan berbagai pilihan Memodifikasi gagasan sesuai
berpikir dalam mencari dengan mengadaptasi berbagai mengadaptasi berbagai gagasan dan secara kreatif untuk memodifikasi dengan perubahan situasi dan
alternatif solusi gagasan dan umpan balik untuk umpan balik untuk menghadapi situasi gagasan sesuai dengan perubahan situasi. umpan balik yang diterima,
permasalahan menghadapi situasi dan dan permasalahan kemudian melakukan siklus
permasalahan pengembangan eksperimen
secara terus menerus.
(Diisi oleh pengunjung: pimpinan sekolah, Pendidik, orang tua dan/atau komunitas)
Hal yang sudah berjalan baik Hal yang dapat menjadi pengembangan ke depan
Hal yang sudah berjalan baik Hal yang dapat menjadi pengembangan ke depan
Waktu: 90 menit 2. Setelah selesai bermain, pendidik meminta peserta didik untuk
/ 2 JP menuliskan refleksi pribadi akan perjalanan projek dari awal
Peran Pendidik: hingga akhir. Beberapa pertanyaan pemantik yang dapat
Fasilitator ditanyakan:
1. Pendidik meminta peserta didik untuk memilih beberapa foto atau video
Cerita dokumentasi perjalanan satu semester dari awal hingga akhir.
Perjalanan 2. Peserta didik diajak untuk memberikan keterangan penjelasan dari foto atau video
tersebut untuk menjadi konten di media sosial pribadi milik peserta didik.
Aksiku 3. Bagi satuan pendidikan yang memiliki kesulitan untuk membuat konten di media
sosial dapat mendorong peserta didik untuk mengumpulkan dokumentasinya dalam
Waktu: 90 menit bentuk portofolio.
/ 2 JP
Tugas
Peran Pendidik:
Fasilitator Peserta didik mengunggah foto dan keterangan projek di media sosial pribadi dengan
menambahkan tagar dan menandai akun media sosial lain yang terkait.
Alternatif tugas:
Peserta didik yang mengumpulkan dokumentasinya dalam bentuk portofolio akan membuat
narasi singkat yang bersifat deskriptif terkait foto/bentuk karya/dokumentasi yang telah
dikumpulkannya.
Ini adalah 14
denah
April
dari
2021,
Rumah
DesaSiwaluh
BudayaJabu
Lingga.
yangKabupaten
ditempati 8Karo
kepala keluarga, meski tidak dibatasi dinding pada tiap ruangan, tetapi setiap penempatan keluarga telah d
Ini adalah Rumah Siwaluh Jabu yang telah berusia 250 tahun yang dihuni oleh 8 kepala keluarga yang hidup berdampingan dalam satu atap. Di rumah ini …
Contoh
“Budaya itu ada karena dibutuhkan, seorang ahli mengatakan
bahwa budaya itu adalah fungsi survival. Kalau budaya
dikatakan jelek tidak mungkin akan bertahan, jika budaya belum
kelihatan bagusnya maka itu adalah tugas kita karena itu adalah
milik kita, harus lebih positif memandang budaya.”