MASA LAMPAU
Panduan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
Bagi Guru SMA (Fase E)
Tema: Kearifan Lokal
Penulis: Debby Josephine
Beberapa bentuk kearifan lokal seperti sastra lisan (pantun, cerita rakyat, peribahasa), tradisi, artefak
Tujuan, Alur, budaya, produk kesenian dan kerajinan merupakan warisan leluhur yang sangat bernilai. Kearifan Hal Yang Perlu
lokal ini sudah ada sejak ribuan tahun dan diciptakan untuk beragam tujuan, di antaranya untuk
dan Target menjaga sumber daya alam dan sumber daya lokal. Namun, generasi yang hidup di masa sekarang
Diperhatikan Sebelum
Pencapaian umumnya kurang memahami makna kearifan lokal ini sehingga tantangan yang terjadi di masa Memulai Projek
Projek sekarang terkait sumber daya alam dan sumber daya lokal seolah datang begitu saja tanpa
ancang-ancang. Padahal beberapa nilai kearifan lokal sendiri memiliki potensi untuk mencegah - Komitmen seluruh warga
masalah yang ada terjadi (preventif).
sekolah untuk sadar,
konsisten, dan
Projek ini dimulai dengan tahap temukan, peserta didik diajak untuk mengenali bentuk dan fungsi
berkomitmen untuk
kearifan lokal yang ada di beberapa daerah di Indonesia. Setelah itu, kegiatan dilanjutkan dengan
menghargai berbagai
menemukan hubungan antara identitas diri, identitas budayanya, dan belajar untuk memahami
bahwa identitas adalah sebuah konsepsi yang dinamis dan selalu berubah. Berangkat dari
bentuk keberagaman yang
pemahaman tentang identitas ini, peserta didik membongkar asumsinya terhadap identitas budaya ada di lingkungan sekolah
yang ada di wilayahnya maupun budaya orang lain. Dengan demikian, diharapkan peserta didik dapat maupun luar sekolah
menumbuhkan apresiasi terhadap budaya dan kearifan lokal sebuah kelompok masyarakat. Tahap ini - Persepsi akan suatu budaya
ditutup dengan menemukan masalah atau tantangan yang terjadi di sekitarnya yang memiliki kait atau pengetahuan lokal
dengan sumber daya alam atau sumber daya lokal. akan rentan bias, sehingga
penting bagi kelompok
Setelah itu projek dilanjutkan dengan tahap bayangkan, dimana pada tahap ini peserta didik diajak guru secara sadar
untuk melihat langsung bagaimana bentuk kearifan lokal yang ada di wilayahnya. Dari sini peserta memahami kemungkinan
didik diminta untuk mengkritisi hubungan antara bentuk kearifan lokal yang ditemukan dan tersebut sehingga
fungsinya bagi masyarakat. Tahap ini diakhiri dengan membayangkan kondisi impian yang peserta
pengetahuan lokal yang
didik harapkan terjadi pada lingkungannya dan kearifan lokal yang ada di wilayahnya.
diambil adalah yang paling
berguna bagi kebutuhan
Projek dilanjutkan dengan tahap lakukan yang bertujuan mempersiapkan peserta didik untuk
menggaungkan kearifan lokal yang ditemui dan bermakna bagi peserta didik sesuai dengan
pembelajaran
kemampuan dan keterampilan yang ia miliki. Lalu, projek diakhiri dengan tahap bagikan, di mana
seluruh peserta didik membagikan pengetahuannya akan kearifan lokal kepada warga sekolah, guru,
dan perwakilan masyarakat.
Melalui projek ini, peserta didik diharapkan telah mengembangkan tiga dimensi Profil Pelajar
Pancasila, yaitu Bernalar Kritis, Berkebinekaan Global, dan Kreatif yang akan dijabarkan pada
halaman berikutnya.
Tahapan dalam projek “Menelusur Warisan Masa Lampau”
Tahap Temukan: Mengenali dan membangun kesadaran murid terhadap pengetahuan lokal
1 2 3 4 5
Pengantar Materi Kearifan Bentuk dan Fungsi Kearifan Pengaruh Identitas Identitas Diri dan Tantangan di Sekitarku
Lokal Lokal Kelompok pada Identitas Kelompok
Diri
Tahap Bayangkan: Menggali bentuk-bentuk kearifan lokal yang ada di wilayah masing-masing
6 7 8 9
Menelusur Warisan Masa Benang Merah Kondisi Impian Sesi Berbagi
Lampau Keberlanjutan
Tahap Lakukan: Mewujudkan pelajaran yang mereka dapat melalui bentuk aksi pelestarian budaya lokal yang paling mungkin dilakukan
10 11 12 13
Lestari Budaya Lokalku: Lestari Budaya Lokalku: Lestari Budaya Lokalku: Lestari Budaya Lokalku:
Identifikasi Potensi Diri Menentukan Bentuk Aksi Persiapan Aksi Simulasi Aksi
dan Kelompok
Tahap Bagikan: Menggenapi proses dengan aksi pelestarian budaya lokal serta melakukan evaluasi dan refleksi
14 15 16 17
Lestari Budaya Lokalku! Evaluasi Aksi Refleksi Cerita Perjalanan Aksiku
Dimensi, elemen, dan sub elemen Profil Pelajar Pancasila
Dimensi Profil Pelajar Sub-elemen Profil Pelajar Pancasila Target Pencapaian di akhir Fase E (SMA, Usia 16-18 tahun) pelajar Aktivitas
Pancasila Terkait Terkait
Bernalar Kritis Mengidentifikasi, mengklarifikasi, dan mengolah Secara kritis mengklarifikasi serta menganalisis gagasan dan informasi yang kompleks 1, 2, 3, 7, 8,
informasi dan gagasan dan abstrak dari berbagai sumber. Memprioritaskan suatu gagasan yang paling relevan 9, 10
dari hasil klarifikasi dan analisis.
Menganalisis dan mengevaluasi penalaran Menganalisis dan mengevaluasi penalaran yang digunakannya dalam menemukan dan 7, 10, 11
mencari solusi serta mengambil keputusan.
Merefleksi dan mengevaluasi pemikirannya sendiri Menjelaskan alasan untuk mendukung pemikirannya dan memikirkan pandangan yang 8, 9, 10, 11,
mungkin berlawanan dengan pemikirannya dan mengubah pemikirannya jika diperlukan. 15, 16, 17
Berkebinekaan Global Mendalami budaya dan identitas budaya Menganalisis pengaruh keanggotaan kelompok lokal, regional, nasional, dan global 1, 2, 3, 6, 7
terhadap pembentukan identitas, termasuk identitas dirinya. Mulai menginternalisasi
identitas diri sebagai bagian dari budaya bangsa.
Mengeksplorasi dan membandingkan pengetahuan Menganalisis dinamika budaya yang mencakup pemahaman, kepercayaan, dan praktik 6, 7
budaya, kepercayaan, serta praktiknya keseharian dalam rentang waktu yang panjang dan konteks yang luas.
Menumbuhkan rasa menghormati terhadap Memahami pentingnya saling menghormati dalam mempromosikan pertukaran budaya 8, 9, 10, 11,
keanekaragaman budaya dan kolaborasi dalam dunia yang saling terhubung serta menunjukkannya dalam perilaku. 12, 13, 14
Aktif membangun masyarakat yang inklusif, adil, dan Berinisiatif melakukan suatu tindakan berdasarkan identifikasi masalah untuk 10, 11, 12,
berkelanjutan mempromosikan keadilan, keamanan ekonomi, menopang ekologi dan demokrasi sambil 13
menghindari kerugian jangka panjang terhadap manusia, alam ataupun masyarakat.
, 13Kreatif Memiliki keluwesan berpikir dalam mencari alternatif Bereksperimen dengan berbagai pilihan secara kreatif untuk memodifikasi gagasan sesuai 11, 12, 13
solusi permasalahan dengan perubahan situasi.
Perkembangan Sub-elemen Antarfase
Bernalar Kritis
Mengidentifikasi, mengklarifikasi, Mengumpulkan, Mengidentifikasi, mengklarifikasi, Secara kritis mengklarifikasi serta Secara kritis mengklarifikasi serta
dan mengolah informasi dan mengklasifikasikan, dan menganalisis informasi yang menganalisis gagasan dan menganalisis gagasan dan
gagasan membandingkan, dan memilih relevan serta memprioritaskan informasi yang kompleks dan informasi yang kompleks dan
informasi dari berbagai sumber, beberapa gagasan tertentu. abstrak dari berbagai sumber. abstrak dari berbagai sumber.
serta memperjelas informasi Memprioritaskan suatu gagasan Memprioritaskan suatu gagasan
dengan bimbingan orang dewasa. yang paling relevan dari hasil yang paling relevan dari hasil
klarifikasi dan analisis. klarifikasi dan analisis.
Menghasilkan narasi berupa
artikel / jurnal / karya ilmiah dari
gagasan tersebut.
Menganalisis dan mengevaluasi Menjelaskan alasan yang relevan Membuktikan penalaran dengan Menganalisis dan mengevaluasi Mengambil keputusan
penalaran dan akurat dalam penyelesaian berbagai argumen dalam penalaran yang digunakannya berdasarkan hasil analisis dan
masalah dan pengambilan mengambil suatu simpulan atau dalam menemukan dan mencari evaluasi yang telah melalui tahap
keputusan keputusan. solusi serta mengambil keputusan. uji coba, mendapat umpan balik
dari berbagai ahli, dan melakukan
pengembangan terus menerus.
Merefleksi dan mengevaluasi Memberikan alasan dari hal yang Menjelaskan asumsi yang Menjelaskan alasan untuk Menjelaskan alasan disertai data
pemikirannya sendiri dipikirkan, serta menyadari digunakan, menyadari mendukung pemikirannya dan faktual dari berbagai sumber yang
kemungkinan adanya bias pada kecenderungan dan konsekuensi memikirkan pandangan yang kredibel untuk mendukung
pemikirannya sendiri bias pada pemikirannya, serta mungkin berlawanan dengan pemikirannya sekaligus
berusaha mempertimbangkan pemikirannya dan mengubah menganalisis dan menerima
perspektif yang berbeda. pemikirannya jika diperlukan. pandangan yang mungkin
berlawanan dengan pemikirannya.
Mengubah pemikirannya jika
diperlukan.
Perkembangan Sub-elemen Antarfase
Berkebinekaan Global
Mendalami budaya dan Mengidentifikasi dan Menjelaskan perubahan budaya seiring Menganalisis pengaruh keanggotaan Menginternalisasi identitas
identitas budaya mendeskripsikan keragaman waktu dan sesuai konteks, baik dalam kelompok lokal, regional, nasional, dan diri sebagai bagian dari
budaya di sekitarnya; serta skala lokal, regional, dan nasional. global terhadap pembentukan identitas, budaya kemudian
menjelaskan peran budaya dan Menjelaskan identitas diri yang termasuk identitas dirinya. Mulai mengeksternalisasi kapasitas
Bahasa dalam membentuk terbentuk dari budaya bangsa. menginternalisasi identitas diri sebagai diri yang dimiliki sebagai
identitas dirinya. bagian dari budaya bangsa. upaya melestarikan budaya
bangsa
Mengeksplorasi dan Mendeskripsikan dan Memahami dinamika budaya yang Menganalisis dinamika budaya yang Menemukan hubungan sebab
membandingkan membandingkan pengetahuan, mencakup pemahaman, kepercayaan, mencakup pemahaman, kepercayaan, dan akibat dari hasil analisis
pengetahuan budaya, kepercayaan, dan praktik dari dan praktik keseharian dalam konteks praktik keseharian dalam rentang waktu dinamika budaya yang
kepercayaan, serta berbagai kelompok budaya. personal dan sosial. yang panjang dan konteks yang luas. kompleks dalam rentang
praktiknya waktu yang panjang dan
konteks yang luas, kemudian
menemukan pola berulang
yang terjadi.
Menumbuhkan rasa Mengidentifikasi peluang dan Memahami pentingnya melestarikan Memahami pentingnya saling Mampu mengelola perbedaan
menghormati terhadap tantangan yang muncul dari dan merayakan tradisi budaya untuk menghormati dalam mempromosikan secara koknstruktif sehingga
keanekaragaman budaya keragaman budaya di Indonesia. mengembangkan identitas pribadi, pertukaran budaya dan kolaborasi dalam dapat beradaptasi di tengah
sosial, dan bangsa Indonesia serta dunia yang saling terhubung serta perbedaan dan melakukan
mulai berupaya melestarikan budaya menunjukkannya dalam perilaku. advokasi dalam rangka
dalam kehidupan sehari-hari. mewujudkan toleransi budaya
multikultural
Perkembangan Sub-elemen Antarfase
Berkebinekaan Global
Aktif membangun Membandingkan beberapa Mengidentifikasi masalah yang ada di Berinisiatif melakukan suatu tindakan Berinisiatif melakukan
masyarakat yang inklusif, tindakan dan praktik perbaikan sekitarnya sebagai akibat dari pilihan berdasarkan identifikasi masalah untuk berbagai tindakan strategis
adil, dan berkelanjutan lingkungan sekolah yang inklusif, yang dilakukan oleh manusia, serta mempromosikan keadilan, keamanan dalam jangka waktu panjang
adil, dan berkelanjutan, dengan dampak masalah tersebut terhadap ekonomi, menopang ekologi dan dan terukur berdasarkan
mempertimbangkan dampaknya sistem ekonomi, sosial dan lingkungan, demokrasi sambil menghindari kerugian identifikasi masalah untuk
secara jangka panjang terhadap serta mencari solusi yang jangka panjang terhadap manusia, alam mempromosikan keadilan,
manusia, alam, dan masyarakat memperhatikan prinsip-prinsip ataupun masyarakat. keamanan ekonomi,
keadilan terhadap manusia, alam dan menopang ekologi dan
masyarakat demokrasi sambil
menghindari kerugian jangka
panjang terhadap manusia,
alam ataupun masyarakat.
Memiliki keluwesan berpikir Menghasilkan solusi alternatif Menghasilkan solusi alternatif Bereksperimen dengan berbagai Memodifikasi gagasan sesuai
dalam mencari alternatif solusi dengan mengadaptasi berbagai dengan mengadaptasi berbagai pilihan secara kreatif untuk dengan perubahan situasi dan
permasalahan gagasan dan umpan balik untuk gagasan dan umpan balik untuk memodifikasi gagasan sesuai umpan balik yang diterima,
menghadapi situasi dan menghadapi situasi dan dengan perubahan situasi. kemudian melakukan siklus
permasalahan permasalahan pengembangan eksperimen secara
terus menerus.
Relevansi projek Statistik kebudayaan tahun 2017 mencatat bahwa jumlah kesenian yang akan punah
ini bagi sekolah mencapai angka 143, terdiri atas seni rupa, seni musik, seni teater, seni tari, sastra dan
dan semua guru kesenian lainnya. Di sisi lain, statistik kebudayaan tahun 2018 juga mencatat ada 34 bahasa
mata pelajaran daerah yang akan punah. Hal ini penting untuk jadi perhatian kita bersama karena beberapa
ragam seni dan bahasa daerah merupakan hasil akumulasi pengetahuan lokal masyarakat
Indonesia dalam jangka waktu yang panjang. Belum lagi ditambah beberapa budaya lokal
tersebut mengandung makna mendalam untuk menjaga keberlanjutan sumber daya alam
dan sumber daya lokal dengan mencerminkan relasi antar manusia, relasi manusia dengan
Tuhan, dan relasi manusia dengan semesta. Nilai-nilai pengetahuan lokal yang terwujud
dalam berbagai bentuk budaya lokal ini penting untuk terus digaungkan dan diwariskan
pada generasi selanjutnya agar tetap lestari.
Sejalan dengan hal tersebut, sekolah sebagai salah satu institusi budaya memiliki peran
untuk ambil bagian dari upaya pelestarian budaya lokal yang kini keadaannya semakin
terancam dari waktu ke waktu. Selain itu, sekolah yang dapat memberikan pengalaman akan
keberagaman budaya yang dibutuhkan, diikuti dengan refleksi pada tahapannya akan
membentuk masukan dan pengalaman positif dari keberagaman itu sendiri. Di mana hal ini
akan menghasilkan peserta didik yang mampu mengelola perbedaan secara konstruktif,
beradaptasi dengan baik, membangun sinergi atas perbedaan sehingga sekolah dapat
mendorong peserta didik lebih mudah dan siap menjadi bagian dari masyarakat global.
Bagaimanapun, sebagai kompas kehidupan, budaya dapat mengarahkan kita untuk berpikir,
merasa, bertindak, dan berkarya ke arah benar salah, baik buruk, pantas tidak pantas.
Cara Perangkat ajar (toolkit) ini dirancang untuk membantu guru SMA/SMK (Fase E) yang berada
Penggunaan di sekolah penggerak untuk melaksanakan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila yang
Perangkat Ajar mengusung tema Kearifan Lokal. Di dalam perangkat ajar untuk projek “Menelusur Warisan
Projek ini Masa Lampau” ini, ada 17 (enam belas) aktivitas yang saling berkaitan. Tim Penyusun
menyarankan agar projek ini dilakukan pada semester pertama kelas XI dikarenakan
aktivitas yang ditawarkan disusun dengan sedemikian rupa agar peserta didik tidak hanya
mengetahui isu kearifan lokal secara teori saja, tetapi juga bisa mengkritisi fungsi kearifan
lokal tersebut dan kaitannya dengan masalah sumber daya alam atau sumber daya lokal yang
terjadi saat ini. Waktu yang direkomendasikan untuk pelaksanaan projek ini adalah 1 (satu)
semester, dengan total kurang lebih 62 JP. Sebaiknya ada jeda waktu antar aktivitas agar di
satu sisi para guru mempunyai waktu yang cukup untuk melakukan persiapan materi untuk
memantik diskusi dan refleksi peserta didik. peserta didik juga mempunyai waktu untuk
berpikir, berefleksi, dan menjalankan masing-masing aktivitas dengan baik.
Namun demikian, tim penyusun memahami bahwa kondisi tiap sekolah berbeda-beda. Oleh
karena itu, guru dan kepala sekolah mempunyai kebebasan dan kewenangan untuk
menyesuaikan jumlah aktivitas, alokasi waktu per aktivitas, dan apakah semua aktivitas
diselesaikan dalam waktu singkat atau disebar selama satu semester/satu tahun ajar. Materi
ataupun rancangan aktivitas juga bisa disesuaikan agar projek bisa berjalan efektif dan
efisien sesuai dengan kebutuhan peserta didik dan kondisi sekolah juga kondisi daerah
tempat sekolah berdiri. Kami juga akan memberikan saran praktis dan alternatif
pelaksanaan beberapa aktivitas, serta rekomendasi aktivitas pengayaan, jika diperlukan.
MENELUSUR
WARISAN
MASA
LAMPAU
TEMUKAN
Persiapan
1. Guru membekali diri dengan pengetahuan akan definisi dan
berbagai bentuk kearifan lokal yang memiliki hubungan dengan Bahan Untuk Guru:
Pelaksanaan
“Apa itu Pengetahuan Lokal?”
https://www.youtube.com/watch?v=
4asJhKcvx_Y
Pengantar 1. Guru mengawali projek dengan meminta peserta didik untuk
menuliskan pepatah / peribahasa / nasihat-nasihat orang tua atau “Kearifan Lokal, Pengetahuan
Materi orang dewasa yang masih diingat sampai saat ini. Lokal, dan Degradasi Lingkungan”
2. Setelah peserta didik selesai menulis, guru bersama dengan
Kearifan peserta didik membahas hasil tulisan peserta didik dan
https://www.esaunggul.ac.id/kearifa
n-lokal-pengetahuan-lokal-dan-deg
Lokal menanyakan jika ada peserta didik lain yang menuliskan hal
serupa.
radasi-lingkungan/
3. Guru menggali lebih dalam apakah peserta didik tahu arti dari Objektif:
pepatah / peribahasa / nasihat-nasihat tersebut. Kemudian guru - Sebagai pengantar, peserta
memberi pengantar bahwa pepatah / peribahasa / nasihat-nasihat didik tertarik untuk masuk
merupakan salah satu bentuk kearifan lokal. ke dalam topik kearifan
4. Setelah itu, guru bertanya kepada peserta didik tentang lokal
Waktu: 90 Menit pengertian dan bentuk kearifan lokal yang diketahui. Beberapa - peserta didik mengenal
/ 2 JP pertanyaan pemantik yang bisa dipakai: salah satu kearifan lokal
Bahan: Materi a. Apa yang terlintas di pikiranmu ketika mendengar kata yang ada
Video, kearifan lokal?
b. Menurutmu, apa itu kearifan lokal? Seperti apa
Proyektor, Tips:
bentuknya?
Laptop c. Kearifan lokal apa yang kamu ketahui? Berasal dari Jika peserta didik tidak tahu akan
Peran Guru: daerah mana kearifan lokal tersebut? berbagai bentuk kearifan lokal,
Narasumber dan d. Bagaimana kamu bisa mengetahui bentuk kearifan lokal guru dapat memberikan beberapa
tersebut? Apakah kamu tahu atau pernah mencari tahu contoh dari bahan bacaan di atas
Fasilitator atau mencari bentuk kearifan lokal
makna dibalik kearifan lokal tersebut?
Tugas yang ada di wilayah masing-masing
Peserta didik diminta untuk mencari tahu salah satu bentuk kearifan lokal yang memiliki hubungan dengan
“Nandong Smong” di Pulau Simeulue dari berbagai sumber keberlanjutan sumber daya alam.
2.
Persiapan Bahan Untuk Guru:
1. Guru membekali diri dengan pengetahuan akan salah satu bentuk “Nandong Smong”
kearifan lokal: “Nandong Smong” dan bagaimana dampaknya https://www.youtube.com/watch?v=
Bentuk terhadap Pulau Simeulue Pj9J4x_Jado
“Meneliti Pengetahuan Lokal:
dan Fungsi Pelaksanaan
1. Guru meminta peserta didik untuk menceritakan hasil temuan
SMONG! Selamatkan Kita dari
Tsunami
Kearifan mereka dari tugas aktivitas 1 tentang “Nandong Smong” https://www.youtube.com/watch?v=
2. Guru memutar video “Nandong Smong” untuk penguatan dan s5_zs050Ztk
Lokal berjaga-jaga jika ada peserta didik yang tidak mengerjakan tugas
3. Guru menggali lebih dalam pengetahuan peserta didik akan Materi video untuk murid:
“Nandong Smong” di Pulau Simeulue. Beberapa pertanyaan “Smong”
pemantik yang dapat dipakai adalah sebagai berikut: https://www.youtube.com/watch?v=
a. Menurutmu, mengapa “Nandong Smong” ada? gN0YBkSROK4&t=2s
b. Di manakah letak Pulau Simeulue?
Waktu: 90 Menit c. Mengapa Nandong Smong dapat menyelamatkan Objektif:
/ 2 JP penduduk Desa Simeulue dari Tsunami? - peserta didik mengkritisi
4. Guru lalu menceritakan bentuk kearifan lokal yang beragam, salah satu bentuk kearifan
Bahan: Materi mulai dari cerita rakyat, legenda, lagu daerah, peribahasa, nasihat, lokal dengan melihat unsur
Video, tarian, dlsb. yang memiliki fungsi beragam pula. Tidak semua geografi, demografi, dan
Proyektor, pengetahuan lokal bisa dijelaskan secara ilmiah maupun psikografis
Laptop digunakan untuk pengelolaan bencana - peserta didik mengenal
Peran Guru: kearifan lokal, bentuk, dan
fungsinya terhadap
Narasumber dan masyakarat
Fasilitator
Persiapan
1. Guru mempersiapkan kartu bemain peran dan memahami cara
3.
bermain peran Objektif:
Pelaksanaan - peserta didik mampu
1. Guru membagi peserta didik menjadi 4-5 kelompok. Setiap mengidentifikasi identitas
Pengaruh kelompok akan diberi satu kartu role play yang tidak boleh
diketahui oleh kelompok lainnya. (Penjelasan cara bermain ada di
kelompok yang melekat
pada identitas diri
Identitas halaman selanjutnya) - peserta didik mampu
mengenal identitasnya
2. Setelah selesai bermain peran, guru merangkum seluruh tebakan
Kelompok peserta didik pada saat bermain,, misalnya pada peran kelompok
rock dapat ditebak dari simbol tangan, gaya bernyanyi, dan lagu
pada yang dibawakan. Ciri khas setiap kelompok yang dimainkan oleh
Tips:
- Guru dapat mengubah
Identitas setiap anggota dapat membuat orang lain mengenali kelompok
tersebut. Ini merupakan analogi bahwa identitas kelompok atau
kartu kelompok peran
dengan kelompok peran
Diri identitas budaya dapat mempengaruhi identitas diri tiap orang di
dalam kelompok tersebut, sebaliknya identitas diri juga dapat
yang lebih dekat dengan
kehidupan sehari-hari
mencerminkan identitas kelompok yang melekat padanya.
peserta didik.
3. Guru kemudian mengantar peserta didik untuk mengenali
Waktu: 90 - Guru dapat menambah atau
identitas kelompok yang melekat pada diri dengan beberapa
menit/ 2 JP pertanyaan berikut:
mengurangi elemen pada
Bahan: Kartu lembar pemetaan identitas
a. Hal apa yang melekat pada dirimu yang mencerminkan
diri
bermain peran, identitas kelompokmu? (jika terkait kelompok suku maka
lembar kerja bisa jadi logat bicara, aksesoris yang dipakai, dlsb. Jika
terkait kelompok agama bisa jadi yang muncul adalah
“Siapakah aku?” Tugas:
simbol keagamaan seperti tasbih, salib, atau gaya Guru meminta peserta didik untuk
Peran Guru: berpakaian, seperti kerudung, dlsb. Jika terkait kelompok memetakan identitas dirinya dan
Narasumber dan olahraga atau hobi tertentu tercermin pada sepatu yang identitas sosial yang melekat
Fasilitator digunakan, dlsb.) padanya dengan melengkapi lembar
b. Ceritakan bagaimana proses identitas kelompok itu dapat kerja pemetaan identitas diri
melekat pada dirimu. (Apakah kebiasaan di rumah atau “Siapakah Aku?”
terinspirasi kelompok tertentu)
Cara Bermain:
3.
akan dimainkan, kartu ini tidak boleh diketahui oleh
kelompok lain
Peserta didik diberi waktu + 15 menit untuk mempersiapkan
KELOMPOK KELOMPOK
kelompok untuk memainkan peran kelompok yang didapat.
peserta didik dibebaskan untuk mengekspresikan peran DANGDUT ROCK
dengan mengatur gaya rambut, gaya berpakaian, tarian, atau
nyanyian yang menunjukkan ciri khas dari peran tersebut
4. Setelah waktu persiapan selesai, setiap kelompok
menampilkan peran mereka di depan kelas. Setelah selesai,
kelompok lain menebak peran apa yang baru saja dimainkan
disertai dengan alasannya
5. Setelah seluruh kelompok tampil, guru bersama peserta didik
mengapresiasi seluruh penampilan dengan tepuk tangan
bersama
nama
hobi sifat
kemampuan yang
ingin dikembangkan hal yang aku suka
(gambar diri)
agama
suku
tinggi badan
keterampilan yang ingin
cita-cita
dikembangkan
bentuk wajah
Siapakah Aku?
Contoh kemampuan yang
Hal yang aku tidak suka:
dimiliki: jago biologi
maceeett!!, melihat orang tidak
dan kimia
bisa antri, sampah berserakan
Anjani
Hindu
Suku Sasak
Perempuan
4.
Materi untuk Guru:
didik, kemudian menceritakan bahwa identitas diri dapat
dipengaruhi oleh orang terdekat, seperti keluarga, teman,
“Satu Indonesia Bersama Aleta
tetangga, dlsb.
Identitas 2. Setelah selesai, peserta didik diminta untuk menyimpan lembar
Baun, Pejuang Lingkungan Hidup
dari Timor”
kerja dengan baik atau mendokumentasikan lembar kerja
Diri dan tersebut agar dapat dipakai kembali pada kegiatan berikutnya.
https://www.youtube.com/watch?v=
3BxH_pu00XM
Kelompok 3. Guru mengajak peserta didik untuk memetakan identitas
kelompok di mana ia bergabung, misalnya: tim paskibra, basket,
Video untuk peserta didik:
teman bermain dan mengerjakan tugas bersama, bahkan teman
“Film Dokumenter | Nausus”
yang sering kumpul bersama di warung depan sekolah (peserta
Waktu: 180 https://www.youtube.com/watch?v=
didik memilih satu kelompok saja)
w43mH71TnuI
menit/ 4 JP 4. Di dalam lembar kerja terdapat pertanyaan pemantik, seperti:
Bahan: Lembar a. Siapa saja anggota dalam kelompok tersebut?
Objektif:
kerja pemetaan b. Apa kekuatan / potensi / kelebihan yang dimiliki teman
- peserta didik mampu
c. Bahasa apa yang sering digunakan? Jargon apa yang
identitas diri, sering muncul?
mengenali dan
alat tulis, alat mengidentifikasi bentuk
d. Kegiatan apa yang sering dilakukan bersama-sama, relasi
sebuah kelompok
warna seperti apa yang dibangun?
Peran Guru: e. Apakah ada tantangan yang pernah dihadapi
Narasumber dan bersama-sama? Misalnya lomba, pertandingan,
mengerjakan tugas bersama dlsb.
Fasilitator 5. Setelah selesai, guru kemudian menceritakan bahwa sebuah
kelompok dapat membentuk budaya yang dibutuhkan oleh
kelompok itu sendiri, lalu mengajak peserta didik untuk melihat
identitas kelompok masyarakat adat di Gunung Nausus, Molo,
Timur Tengah Selatan, NTT.
6. Guru bersama dengan peserta didik merefleksikan video yang
telah ditonton
Contoh Kelompok MADING
Tantangan di
Sekitarku
Identitas Diri dan
Kelompok
6.
Objektif:
1. Guru mempersiapkan perjalanan menuju destinasi yang lekat dengan - peserta didik mampu
budaya lokal di wilayah tersebut. Persiapan ini dimulai dari survey lokasi, mengidentifikasi bentuk kearifan
alokasi biaya, transportasi, narasumber lokal yang dapat membantu
Menelusur peserta didik, surat ijin, dlsb. -
lokal yang ada di wilayahnya
peserta didik mengalami
Warisan Pelaksanaan
1. Guru membagi peserta didik ke dalam kelompok dan memberi arahan apa
langsung bentuk kearifan lokal
yang ada dan bagaimana struktur
Masa 2.
saja yang perlu dipersiapkan peserta didik sebelum memulai perjalanan.
Peserta didik diminta untuk menuliskan asumsi tentang identitas
geografi, demografi, dan
psikografis di sekitarnya
Lampau 3.
kelompok masyarakat yang dituju sebelum berangkat.
Guru bersama dengan peserta didik menuju destinasi
- peserta didik menemukan
kekuatan atau potensi
4. Peserta didik diminta untuk menelusur dan mengalami langsung masyarakat
Waktu: 25 JP (21 JP bentuk-bentuk kearifan lokal yang ada di wilayah tersebut dan melakukan
kunjungan lapangan - peserta didik menemukan fungsi
wawancara pada narasumber terkait kearifan lokal yang ada bagi
langsung + 4 JP 5. Peserta didik diminta untuk mencari tahu tujuan atau manfaat dari
melengkapi lembar masyarakat tersebut
kearifan lokal yang ditemukan, mengonfirmasi asumsi di awal, dan
kerja mendokumentasikannya dengan lengkap.
Bahan: alat tulis,
kamera, perekam
Tips:
suara, lembar kerja Catatan:
Perjalanan jauh menuju destinasi
Peran Guru: - Destinasi yang dipilih merupakan destinasi yang memiliki beragam budaya
merupakan asumsi untuk sekolah -
Pendamping dan lokal / pengetahuan lokal yang mengatur hubungan antar sesama manusia,
sekolah yang berada di area kota besar.
Fasilitator manusia dengan Tuhan, dan manusia dengan semesta. Mulai dari pepatah,
Jika di dekat sekolah ditemui kelompok
lagu, tarian, ritual adat, struktur bangunan adat, hasil karya berupa tenun,
masyarakat yang menjalankan bentuk
atau seni lukis, dlsb.
kearifan lokal secara turun temurun
- Alternatif lain, peserta didik bisa juga tinggal sementara di wilayah tersebut
maka tidak diperlukan perjalanan jauh.
selama 2-3 hari) melebur bersama kegiatan masyarakat
Begitu pula dengan sekolah yang
- Perspektif terhadap budaya seringkali bias karena masing-masing orang
memiliki keterbatasan dana, maka perlu
memiliki asumsinya sendiri. Untuk itu, perlu ditekankan bagi peserta didik
dicari budaya atau pengetahuan lokal di
mengambil data apa adanya langsung dari narasumber (pelaku budaya lokal)
lingkungan dekat sekolah atau
dan didokumentasikan dengan baik (menggunakan alat perekam, dlsb) agar
lingkungan rumah peserta didik dengan
terhindar dari informasi yang salah kaprah
kriteria destinasi seperti pada catatan.
Objektif:
Pelaksanaan - peserta didik mampu
mengidentifikasi bentuk kearifan
7.
1. Guru meminta peserta didik untuk mengidentifikasi bentuk
kearifan lokal yang ditemukan dan hubungannya dengan kondisi lokal yang ada di wilayahnya
masyarakat, kondisi sumber daya alam, dan sumber daya lokal. beserta fungsinya bagi
masyarakat
Benang Beberapa pertanyaan yang dapat dipakai:
- peserta didik mampu
a. Temukan apakah bentuk kearifan lokal tersebut bersifat
Merah ritual dan spritual? menganalisis bentuk kearifan
Keberlanjutan b. Apakah bentuk kearifan lokal tersebut merupakan cara lokal yang ada dan bagaimana
berinteraksi antar masyarakat atau menunjukkan hubungannya dengan struktur
klasifikasi di masyarakat? geografi, demografi, dan
Waktu: 180 c. Apakah bentuk kearifan lokal tersebut bertujuan untuk psikografis di sekitarnya
menit / 4 JP menjaga sumber daya alam atau sumber daya lokal yang - peserta didik mampu mengkritisi
Bahan: alat tulis, tersedia? Bagaimana kearifan lokal ini dapat kekuatan atau potensi
masyarakat
lembar kerja, meningkatkan kesejahteraan penduduk lokal?
benang merah / d. Apa nilai-nilai yang ingin dibangun dari kearifan lokal
tersebut?
spidol merah 2. Peserta didik diminta melakukan identifikasi
Peran Guru: selengkap-lengkapnya berdasarkan hasil wawancara dan temuan
Fasilitator langsung di lapangan
3. Setelah menuliskan seluruh temuan pada lembar kerja, guru
mengajak peserta didik untuk membuka lembar kerja kegiatan 4
“Tantangan di Sekitarku”
4. Peserta didik diminta untuk mengidentifikasi apakah ada
keterkaitan antara kearifan lokal yang ditemui dan masalah yang
dirasakan oleh peserta didik saat ini. Adakah bentuk kearifan
lokal yang mampu menjawab tantangan atau masalah yang ada
saat ini?
Tugas
Jika tidak selesai di sekolah, peserta didik dapat melanjutkannya di luar
sekolah bersama teman kelompok.
APA seni / desain / simbol / logo
jargon
PERILAKU ATAU KEJADIAN
MENGAPA
(makna / asal muasal
nilai religi
dari bentuk kearifan pengelolaan sumber daya alam nilai relasi manusia dengan semesta
lokal yang ditemui)
filosofi
nilai gotong royong
nilai relasi manusia dengan Tuhan
nilai ekonomi
kesehatan masyarakat
nilai relasi dengan sesama manusia
MENGAPA
(makna / asal muasal Relasi manusia dengan semesta:
dari bentuk kearifan menjaga kelangsungan Pelestarian alam dan sumber daya laut yang
lokal yang ditemui) lingkungan sebagai penghormatan menjaga populasi dilindungi punya cukup
terhadap alam yang menjadi sumber daya laut waktu untuk berkembang
sumber penghidupan mereka biak dengan baik
sehingga hasil panennya
akan lebih banyak
Nilai ekonomi: memperkuat ekonomi masyarakat adat Haruku.”
Sesi Berbagi
Waktu: 90 menit
/ 2 JP
Bahan: Alat tulis, Anjani:
- jago biologi dan kimia
lembar kerja
KELOMPOK
- bermain gitar, membuat kopi dengan teknik manual brew
POTENSI
kegiatan 2: - Hobi bermain basket, baca komik, mencoba rasa kopi dari
“Identitas Diri berbagai daerah
dan Sosial”, Fahrani:
lembar kerja - Jago gambar dan melukis
Edo:
Peran Guru: - Suka mengulik data dan fakta seru
Fasilitator
Objektif:
11.
Persiapan
- peserta didik mampu
1. Guru mempersiapkan bentuk-bentuk aksi yang dapat dilakukan menyadari/menentukan
oleh peserta didik, misalnya merancang drama pertunjukan, aksi apa yang paling
Lestari poster, membuat lagu, membuat video, membuat galeri foto, mungkin ia lakukan saat ini
Budaya membuat komik, atau membuat produk dengan melihat potensi diri
dan kelompok (aksi
Lokalku: Pelaksanaan tersebut mendukung
Menentukan harapan/kondisi idealnya
1. Guru menceritakan bentuk-bentuk aksi atau advokasi yang terwujud)
Bentuk Aksi pernah dilakukan pemuda di Indonesia ataupun dunia
Waktu: 90 Menit 2. Guru meminta peserta didik untuk mengumpulkan ide aksi Referensi:
/ 2 JP sebanyak-banyaknya dalam upaya melestarikan kearifan lokal
dengan cara yang paling mungkin ia lakukan berdasarkan Melati dan Isabel Wijsen:
Bahan: Alat tulis
kemampuan kelompok menggagas gerakan Selamat
Peran Guru: Tinggal Kantong Plastik (Bye Bye
Narasumber dan 3. Peserta didik melakukan voting terhadap ide-ide yang dihasilkan Plastic Bags) pada 2013
Fasilitator dan memilih 1-2 ide aksi yang paling mungkin diwujudkan dalam http://www.byebyeplasticbags.org/te
1 bulan ke depan am/
13.
Pelaksanaan - Menceritakan informasi, temuan, dan argumen dengan
bukti pendukung yang kuat.
- Penjelasan mudah dimengerti
1. Tiap kelompok peserta didik bergantian - Memilih informasi, mengembangkan ide sesuai dengan
Aksi 3.
contoh umpan balik)
Guru sebagai moderator dapat meminta
3. Gestur dan Penampilan
- Menjaga kontak mata dengan pendengar,
- Menjaga gestur dengan baik
setiap kelompok untuk memberikan umpan - Percaya diri
Waktu: 90 Menit balik dari simulasi yang dilakukan - Baju rapi
/ 2 JP 4. Guru menegaskan kembali bentuk dan fungsi
4. Penyampaian
- Bicara jelas, tidak terlalu cepat/lambat, dengan suara
Bahan: kearifan lokal yang ingin dilestarikan lantang, intonasi yang menarik pendengar, jarang
Peran Guru: -
menggunakan “err”, “emm”
Menggunakan bahasa Indonesia yang baik
Fasilitator dan 5. Kelengkapan Simulasi
Moderator Tugas: Menggunakan media pelengkap untuk mempermudah atau
memperkuat informasi / pemahaman serta menarik pendengar
Guru meminta peserta didik untuk 6. Respon Pertanyaan Pendengar
melakukan refleksi pada lembar - Bisa menanggapi pertanyaan dengan jelas dan lengkap.
“Sungai Rasa” - Mengkonfirmasi pertanyaan dari peserta, mengakui
kalau tidak tahu, atau menjelaskan bagaimana akan
mencari jawabannya.
7. Partisipasi dalam presentasi kelompok
- Semua anggota berkontribusi dengan waktu/materi yang
proporsional
- Semua anggota bisa menjawab pertanyaan secara
keseluruhan, tidak hanya bagian tertentu saja.
Identifikasi Potensi SUNGAI RASA
Diri dan Kelompok
Simulasi Aksi
Perencanaan Masih berupa curah pendapat dan Perencanaan memiliki tujuan yang Perencanaan yang jelas: tujuan dan Perencanaan yang jelas dan
ide-ide aksi yang belum jelas lini masa yang matang: tujuan, tahapan-tahapan
beraturan realistis penting (milestones) serta lini
masa yang realistis
Pelaksanaan Siswa melaksanakan Siswa mengidentifikasi satu jalur Siswa mengidentifikasi satu jalur Siswa mengidentifikasi jalur yang
aktivitas-aktivitas secara sporadis untuk menjalankan rencana. Mereka untuk menjalankan rencana. Mereka berbeda untuk menjalankan
dapat melaksanakan proses runtut dapat melaksanakan rencana dengan rencana. Mereka dapat
dan meminta bantuan pada pihak- proses yang terkoordinasi melaksanakan rencana dengan
pihak yang sesuai roses yang terkoordinasi,
bervariasi dan bekerja secara
adaptif
Ketepatan Sasaran Masih dalam tahapan identifikasi Solusi/aksi yang ditawarkan berupa Solusi/ aksi yang ditawarkan Solusi/aksi yang ditawarkan
faktor yang menyebabkan ide yang masih di permukaan menyasar faktor-faktor yang terkait menyasar inti permasalahan,
permasalahan dan akibat yang permasalahan dan/atau kurang dengan permasalahan dan realistis dan memberikan dampak
ditimbulkan realistis memberikan dampak positif yang berkesinambungan
sementara
Mengidentifikasi, Mengumpulkan, Mengidentifikasi, mengklarifikasi, Secara kritis mengklarifikasi serta Secara kritis mengklarifikasi serta
mengklarifikasi, dan mengklasifikasikan, dan menganalisis informasi yang menganalisis gagasan dan informasi menganalisis gagasan dan
mengolah informasi dan membandingkan, dan memilih relevan serta memprioritaskan yang kompleks dan abstrak dari informasi yang kompleks dan
gagasan informasi dari berbagai sumber, beberapa gagasan tertentu. berbagai sumber. Memprioritaskan abstrak dari berbagai sumber.
serta memperjelas informasi suatu gagasan yang paling relevan Memprioritaskan suatu gagasan
dengan bimbingan orang dewasa. dari hasil klarifikasi dan analisis. yang paling relevan dari hasil
klarifikasi dan analisis.
Menghasilkan narasi berupa
artikel / jurnal / karya ilmiah dari
gagasan tersebut.
Menganalisis dan Menjelaskan alasan yang relevan dan Membuktikan penalaran dengan Menganalisis dan mengevaluasi Mengambil keputusan berdasarkan
mengevaluasi penalaran akurat dalam penyelesaian masalah berbagai argumen dalam mengambil penalaran yang digunakannya dalam hasil analisis dan evaluasi yang telah
dan pengambilan keputusan suatu simpulan atau keputusan. menemukan dan mencari solusi serta melalui tahap uji coba, mendapat
mengambil keputusan. umpan balik dari berbagai ahli, dan
melakukan pengembangan terus
menerus.
Merefleksi dan Memberikan alasan dari hal yang Menjelaskan asumsi yang digunakan, Menjelaskan alasan untuk mendukung Menjelaskan alasan disertai data
mengevaluasi dipikirkan, serta menyadari menyadari kecenderungan dan pemikirannya dan memikirkan faktual dari berbagai sumber yang
pemikirannya sendiri kemungkinan adanya bias pada konsekuensi bias pada pemikirannya, pandangan yang mungkin berlawanan kredibel untuk mendukung
pemikirannya sendiri serta berusaha mempertimbangkan dengan pemikirannya dan mengubah pemikirannya sekaligus menganalisis
perspektif yang berbeda. pemikirannya jika diperlukan. dan menerima pandangan yang
mungkin berlawanan dengan
pemikirannya. Mengubah
pemikirannya jika diperlukan.
Mendalami budaya dan Mengidentifikasi dan Menjelaskan perubahan budaya Menganalisis pengaruh keanggotaan Menginternalisasi identitas diri
identitas budaya mendeskripsikan keragaman budaya seiring waktu dan sesuai konteks, kelompok lokal, regional, nasional, dan sebagai bagian dari budaya kemudian
di sekitarnya; serta menjelaskan baik dalam skala lokal, regional, dan global terhadap pembentukan identitas, mengeksternalisasi kapasitas diri
peran budaya dan Bahasa dalam nasional. Menjelaskan identitas diri termasuk identitas dirinya. Mulai yang dimiliki sebagai upaya
membentuk identitas dirinya. yang terbentuk dari budaya bangsa. menginternalisasi identitas diri sebagai melestarikan budaya bangsa
bagian dari budaya bangsa.
Mengeksplorasi dan Mendeskripsikan dan Memahami dinamika budaya yang Menganalisis dinamika budaya yang Menemukan hubungan sebab akibat
membandingkan membandingkan pengetahuan, mencakup pemahaman, kepercayaan, mencakup pemahaman, kepercayaan, dari hasil analisis dinamika budaya
pengetahuan budaya, kepercayaan, dan praktik dari dan praktik keseharian dalam dan praktik keseharian dalam rentang yang kompleks dalam rentang waktu
kepercayaan, serta berbagai kelompok budaya. konteks personal dan sosial. waktu yang panjang dan konteks yang yang panjang dan konteks yang luas,
praktiknya luas. kemudian menemukan pola berulang
yang terjadi.
Menumbuhkan rasa Mengidentifikasi peluang dan Memahami pentingnya melestarikan Memahami pentingnya saling Mampu mengelola perbedaan secara
menghormati terhadap tantangan yang muncul dari dan merayakan tradisi budaya untuk menghormati dalam mempromosikan koknstruktif sehingga dapat
keanekaragaman budaya keragaman budaya di Indonesia. mengembangkan identitas pribadi, pertukaran budaya dan kolaborasi beradaptasi di tengah perbedaan dan
sosial, dan bangsa Indonesia serta dalam dunia yang saling terhubung melakukan advokasi dalam rangka
mulai berupaya melestarikan budaya serta menunjukkannya dalam perilaku. mewujudkan toleransi budaya
dalam kehidupan sehari-hari. multikultural
Aktif membangun Membandingkan beberapa Mengidentifikasi masalah yang ada di Berinisiatif melakukan suatu tindakan Berinisiatif melakukan
masyarakat yang inklusif, tindakan dan praktik perbaikan sekitarnya sebagai akibat dari pilihan berdasarkan identifikasi masalah untuk berbagai tindakan strategis
adil, dan berkelanjutan lingkungan sekolah yang inklusif, yang dilakukan oleh manusia, serta mempromosikan keadilan, keamanan dalam jangka waktu panjang
adil, dan berkelanjutan, dengan dampak masalah tersebut terhadap ekonomi, menopang ekologi dan dan terukur berdasarkan
mempertimbangkan dampaknya sistem ekonomi, sosial dan lingkungan, demokrasi sambil menghindari kerugian identifikasi masalah untuk
secara jangka panjang terhadap serta mencari solusi yang jangka panjang terhadap manusia, alam mempromosikan keadilan,
manusia, alam, dan masyarakat memperhatikan prinsip-prinsip ataupun masyarakat. keamanan ekonomi,
keadilan terhadap manusia, alam dan menopang ekologi dan
masyarakat demokrasi sambil
menghindari kerugian jangka
panjang terhadap manusia,
alam ataupun masyarakat.
Memiliki keluwesan Menghasilkan solusi alternatif Menghasilkan solusi alternatif dengan Bereksperimen dengan berbagai pilihan Memodifikasi gagasan sesuai
berpikir dalam mencari dengan mengadaptasi berbagai mengadaptasi berbagai gagasan dan secara kreatif untuk memodifikasi dengan perubahan situasi dan
alternatif solusi gagasan dan umpan balik untuk umpan balik untuk menghadapi situasi gagasan sesuai dengan perubahan situasi. umpan balik yang diterima,
permasalahan menghadapi situasi dan dan permasalahan kemudian melakukan siklus
permasalahan pengembangan eksperimen
secara terus menerus.
(Diisi oleh pengunjung: pimpinan sekolah, guru, orang tua dan/atau komunitas)
Hal yang sudah berjalan baik Hal yang dapat menjadi pengembangan ke depan
Hal yang sudah berjalan baik Hal yang dapat menjadi pengembangan ke depan
14 April 2021, Desa Budaya Lingga. Kabupaten Karo Ini adalah denah dari Rumah Siwaluh Jabu yang ditempati 8
Ini adalah Rumah Siwaluh Jabu yang telah berusia 250 tahun kepala keluarga, meski tidak dibatasi dinding pada tiap
yang dihuni oleh 8 kepala keluarga yang hidup berdampingan ruangan, tetapi setiap penempatan keluarga telah ditetapkan
dalam satu atap. Di rumah ini … berdasarkan peran dan fungsinya masing-masing, misalnya ...
“Budaya itu ada karena dibutuhkan, seorang ahli mengatakan
bahwa budaya itu adalah fungsi survival. Kalau budaya dikatakan
jelek tidak mungkin akan bertahan, jika budaya belum kelihatan
bagusnya maka itu adalah tugas kita karena itu adalah milik kita,
harus lebih positif memandang budaya.”
https://www.ideo.com/post/design-thinking-for-educators https://www.esaunggul.ac.id/kearifan-lokal-pengetahuan-lokal-dan-d
egradasi-lingkungan/
https://thesystemsthinker.com/systems-thinking-what-why-when-w
here-and-how/ https://www.youtube.com/watch?v=Pj9J4x_Jado
http://repository.uin-malang.ac.id/630/1/Naskah%20Budaya%26Identi https://www.youtube.com/watch?v=s5_zs050Ztk
tas.pdf
https://www.youtube.com/watch?v=gN0YBkSROK4&t=2s
http://publikasi.data.kemdikbud.go.id/uploadDir/isi_5808B5CD-F78
A-4A7C-A886-3DB9S https://www.youtube.com/watch?v=3BxH_pu00XM