Anda di halaman 1dari 37

MENELUSUR WARISAN

MASA LAMPAU
Panduan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
Bagi Guru SMA (Fase E)
Tema: Kearifan Lokal
SMKN 11 Bandung
Beberapa bentuk kearifan lokal seperti sastra lisan (pantun, cerita rakyat, peribahasa), tradisi, artefak
Tujuan, Alur, budaya, produk kesenian dan kerajinan merupakan warisan leluhur yang sangat bernilai. Kearifan lokal Hal Yang Perlu
ini sudah ada sejak ribuan tahun dan diciptakan untuk beragam tujuan, di antaranya untuk menjaga
dan Target sumber daya alam dan sumber daya lokal. Namun, generasi yang hidup di masa sekarang umumnya
Diperhatikan Sebelum
Pencapaian kurang memahami makna kearifan lokal ini sehingga tantangan yang terjadi di masa sekarang terkait Memulai Projek
Projek sumber daya alam dan sumber daya lokal seolah datang begitu saja tanpa ancang-ancang. Padahal
beberapa nilai kearifan lokal sendiri memiliki potensi untuk mencegah masalah yang ada terjadi - Komitmen seluruh warga
(preventif). sekolah untuk sadar,
konsisten, dan
Projek ini dimulai dengan tahap temukan, peserta didik diajak untuk mengenali bentuk dan fungsi
berkomitmen untuk
kearifan lokal yang ada di beberapa daerah di Indonesia. Setelah itu, kegiatan dilanjutkan dengan
menghargai berbagai
menemukan hubungan antara identitas diri, identitas budayanya, dan belajar untuk memahami bahwa
identitas adalah sebuah konsepsi yang dinamis dan selalu berubah. Berangkat dari pemahaman tentang
bentuk keberagaman yang
identitas ini, peserta didik membongkar asumsinya terhadap identitas budaya yang ada di wilayahnya ada di lingkungan sekolah
maupun budaya orang lain. Dengan demikian, diharapkan peserta didik dapat menumbuhkan apresiasi maupun luar sekolah
terhadap budaya dan kearifan lokal sebuah kelompok masyarakat. Tahap ini ditutup dengan - Persepsi akan suatu budaya
menemukan masalah atau tantangan yang terjadi di sekitarnya yang memiliki kait dengan sumber daya atau pengetahuan lokal
alam atau sumber daya lokal. akan rentan bias, sehingga
penting bagi kelompok
Setelah itu projek dilanjutkan dengan tahap bayangkan, dimana pada tahap ini peserta didik diajak guru secara sadar
untuk melihat langsung bagaimana bentuk kearifan lokal yang ada di wilayahnya. Dari sini peserta memahami kemungkinan
didik diminta untuk mengkritisi hubungan antara bentuk kearifan lokal yang ditemukan dan fungsinya tersebut sehingga
bagi masyarakat. Tahap ini diakhiri dengan membayangkan kondisi impian yang peserta didik pengetahuan lokal yang
harapkan terjadi pada lingkungannya dan kearifan lokal yang ada di wilayahnya.
diambil adalah yang paling
berguna bagi kebutuhan
Projek dilanjutkan dengan tahap lakukan yang bertujuan mempersiapkan peserta didik untuk
pembelajaran
menggaungkan kearifan lokal yang ditemui dan bermakna bagi peserta didik sesuai dengan
kemampuan dan keterampilan yang ia miliki. Lalu, projek diakhiri dengan tahap bagikan, di mana
seluruh peserta didik membagikan pengetahuannya akan kearifan lokal kepada warga sekolah, guru,
dan perwakilan masyarakat.

Melalui projek ini, peserta didik diharapkan telah mengembangkan tiga dimensi Profil Pelajar
Pancasila, yaitu Bernalar Kritis, Berkebinekaan Global, dan Kreatif yang akan dijabarkan pada halaman
berikutnya.
Tahapan dalam projek “Menelusur Warisan Masa Lampau”

Tahap Temukan: Mengenali dan membangun kesadaran murid terhadap pengetahuan lokal

1
Pengantar Materi Kearifan
Lokal

Tahap Bayangkan: Menggali bentuk-bentuk kearifan lokal yang ada di wilayah masing-masing

2
Benang Merah Keberlanjutan

Tahap Lakukan: Mewujudkan pelajaran yang mereka dapat melalui bentuk aksi pelestarian budaya lokal yang paling mungkin dilakukan

3 4 5
Lestari Budaya Lestari Budaya Lokalku:
Lestari Budaya Lokalku:
Lokalku: Menentukan Simulasi Aksi
Persiapan Aksi
Bentuk Aksi

Tahap Bagikan: Menggenapi proses dengan aksi pelestarian budaya lokal serta melakukan evaluasi dan refleksi

6 7 8 9
Lestari Budaya Lokalku! Evaluasi Aksi Refleksi Cerita Perjalanan Aksiku
Dimensi, elemen, dan sub elemen Profil Pelajar Pancasila

Dimensi Profil Pelajar Sub-elemen Profil Pelajar Pancasila Target Pencapaian di akhir Fase E (SMA, Usia 16-18 tahun) pelajar Aktivitas
Pancasila Terkait Terkait

Bernalar Kritis Mengidentifikasi, mengklarifikasi, dan mengolah Secara kritis mengklarifikasi serta menganalisis gagasan dan informasi yang kompleks 1, 2, 3, 7, 8,
informasi dan gagasan dan abstrak dari berbagai sumber. Memprioritaskan suatu gagasan yang paling relevan 9
dari hasil klarifikasi dan analisis.

Menganalisis dan mengevaluasi penalaran Menganalisis dan mengevaluasi penalaran yang digunakannya dalam menemukan dan 1, 2, 3, 7, 8,
mencari solusi serta mengambil keputusan.
9

Merefleksi dan mengevaluasi pemikirannya sendiri Menjelaskan alasan untuk mendukung pemikirannya dan memikirkan pandangan yang 1, 2, 3, 7, 8,
mungkin berlawanan dengan pemikirannya dan mengubah pemikirannya jika diperlukan.
9

Berkebinekaan Global Mendalami budaya dan identitas budaya Menganalisis pengaruh keanggotaan kelompok lokal, regional, nasional, dan global 1, 2, 3, 7, 8,
terhadap pembentukan identitas, termasuk identitas dirinya. Mulai menginternalisasi
identitas diri sebagai bagian dari budaya bangsa. 9

Mengeksplorasi dan membandingkan pengetahuan Menganalisis dinamika budaya yang mencakup pemahaman, kepercayaan, dan praktik 1, 2, 3, 7, 8,
budaya, kepercayaan, serta praktiknya keseharian dalam rentang waktu yang panjang dan konteks yang luas.
9

Menumbuhkan rasa menghormati terhadap Memahami pentingnya saling menghormati dalam mempromosikan pertukaran budaya 1, 2, 3, 7, 8,
keanekaragaman budaya dan kolaborasi dalam dunia yang saling terhubung serta menunjukkannya dalam perilaku.
9

Aktif membangun masyarakat yang inklusif, adil, dan Berinisiatif melakukan suatu tindakan berdasarkan identifikasi masalah untuk 1, 2, 3, 7, 8,
berkelanjutan mempromosikan keadilan, keamanan ekonomi, menopang ekologi dan demokrasi sambil
menghindari kerugian jangka panjang terhadap manusia, alam ataupun masyarakat. 9

, 13Kreatif Memiliki keluwesan berpikir dalam mencari alternatif Bereksperimen dengan berbagai pilihan secara kreatif untuk memodifikasi gagasan sesuai 1, 2, 3, 7, 8,
solusi permasalahan dengan perubahan situasi.
9
Perkembangan Sub-elemen Antarfase
Bernalar Kritis

Belum Berkembang Mulai Berkembang Berkembang Sesuai Harapan Sangat Berkembang

Mengidentifikasi, mengklarifikasi, Mengumpulkan, Mengidentifikasi, mengklarifikasi, Secara kritis mengklarifikasi serta Secara kritis mengklarifikasi serta
dan mengolah informasi dan mengklasifikasikan, dan menganalisis informasi yang menganalisis gagasan dan menganalisis gagasan dan
gagasan membandingkan, dan memilih relevan serta memprioritaskan informasi yang kompleks dan informasi yang kompleks dan
informasi dari berbagai sumber, beberapa gagasan tertentu. abstrak dari berbagai sumber. abstrak dari berbagai sumber.
serta memperjelas informasi Memprioritaskan suatu gagasan Memprioritaskan suatu gagasan
dengan bimbingan orang dewasa. yang paling relevan dari hasil yang paling relevan dari hasil
klarifikasi dan analisis. klarifikasi dan analisis.
Menghasilkan narasi berupa
artikel / jurnal / karya ilmiah dari
gagasan tersebut.

Menganalisis dan mengevaluasi Menjelaskan alasan yang relevan Membuktikan penalaran dengan Menganalisis dan mengevaluasi Mengambil keputusan
penalaran dan akurat dalam penyelesaian berbagai argumen dalam penalaran yang digunakannya berdasarkan hasil analisis dan
masalah dan pengambilan mengambil suatu simpulan atau dalam menemukan dan mencari evaluasi yang telah melalui tahap
keputusan keputusan. solusi serta mengambil keputusan. uji coba, mendapat umpan balik
dari berbagai ahli, dan melakukan
pengembangan terus menerus.

Merefleksi dan mengevaluasi Memberikan alasan dari hal yang Menjelaskan asumsi yang Menjelaskan alasan untuk Menjelaskan alasan disertai data
pemikirannya sendiri dipikirkan, serta menyadari digunakan, menyadari mendukung pemikirannya dan faktual dari berbagai sumber yang
kemungkinan adanya bias pada kecenderungan dan konsekuensi memikirkan pandangan yang kredibel untuk mendukung
pemikirannya sendiri bias pada pemikirannya, serta mungkin berlawanan dengan pemikirannya sekaligus
berusaha mempertimbangkan pemikirannya dan mengubah menganalisis dan menerima
perspektif yang berbeda. pemikirannya jika diperlukan. pandangan yang mungkin
berlawanan dengan pemikirannya.
Mengubah pemikirannya jika
diperlukan.
Perkembangan Sub-elemen Antarfase
Berkebinekaan Global

Belum Berkembang Mulai Berkembang Berkembang Sesuai Harapan Sangat Berkembang

Mendalami budaya dan Mengidentifikasi dan Menjelaskan perubahan budaya seiring Menganalisis pengaruh keanggotaan Menginternalisasi identitas
identitas budaya mendeskripsikan keragaman waktu dan sesuai konteks, baik dalam kelompok lokal, regional, nasional, dan diri sebagai bagian dari
budaya di sekitarnya; serta skala lokal, regional, dan nasional. global terhadap pembentukan identitas, budaya kemudian
menjelaskan peran budaya dan Menjelaskan identitas diri yang termasuk identitas dirinya. Mulai mengeksternalisasi kapasitas
Bahasa dalam membentuk terbentuk dari budaya bangsa. menginternalisasi identitas diri sebagai diri yang dimiliki sebagai
identitas dirinya. bagian dari budaya bangsa. upaya melestarikan budaya
bangsa

Mengeksplorasi dan Mendeskripsikan dan Memahami dinamika budaya yang Menganalisis dinamika budaya yang Menemukan hubungan sebab
membandingkan membandingkan pengetahuan, mencakup pemahaman, kepercayaan, mencakup pemahaman, kepercayaan, dan akibat dari hasil analisis
pengetahuan budaya, kepercayaan, dan praktik dari dan praktik keseharian dalam konteks praktik keseharian dalam rentang waktu dinamika budaya yang
kepercayaan, serta berbagai kelompok budaya. personal dan sosial. yang panjang dan konteks yang luas. kompleks dalam rentang
praktiknya waktu yang panjang dan
konteks yang luas, kemudian
menemukan pola berulang
yang terjadi.

Menumbuhkan rasa Mengidentifikasi peluang dan Memahami pentingnya melestarikan Memahami pentingnya saling Mampu mengelola perbedaan
menghormati terhadap tantangan yang muncul dari dan merayakan tradisi budaya untuk menghormati dalam mempromosikan secara koknstruktif sehingga
keanekaragaman budaya keragaman budaya di Indonesia. mengembangkan identitas pribadi, pertukaran budaya dan kolaborasi dalam dapat beradaptasi di tengah
sosial, dan bangsa Indonesia serta dunia yang saling terhubung serta perbedaan dan melakukan
mulai berupaya melestarikan budaya menunjukkannya dalam perilaku. advokasi dalam rangka
dalam kehidupan sehari-hari. mewujudkan toleransi budaya
multikultural
Perkembangan Sub-elemen Antarfase
Berkebinekaan Global

Aktif membangun Membandingkan beberapa Mengidentifikasi masalah yang ada di Berinisiatif melakukan suatu tindakan Berinisiatif melakukan
masyarakat yang inklusif, tindakan dan praktik perbaikan sekitarnya sebagai akibat dari pilihan berdasarkan identifikasi masalah untuk berbagai tindakan strategis
adil, dan berkelanjutan lingkungan sekolah yang inklusif, yang dilakukan oleh manusia, serta mempromosikan keadilan, keamanan dalam jangka waktu panjang
adil, dan berkelanjutan, dengan dampak masalah tersebut terhadap ekonomi, menopang ekologi dan dan terukur berdasarkan
mempertimbangkan dampaknya sistem ekonomi, sosial dan lingkungan, demokrasi sambil menghindari kerugian identifikasi masalah untuk
secara jangka panjang terhadap serta mencari solusi yang jangka panjang terhadap manusia, alam mempromosikan keadilan,
manusia, alam, dan masyarakat memperhatikan prinsip-prinsip ataupun masyarakat. keamanan ekonomi,
keadilan terhadap manusia, alam dan menopang ekologi dan
masyarakat demokrasi sambil
menghindari kerugian jangka
panjang terhadap manusia,
alam ataupun masyarakat.

Perkembangan Sub-elemen Antarfase


Kreatif

Belum Berkembang Mulai Berkembang Berkembang Sesuai Harapan Sangat Berkembang

Memiliki keluwesan berpikir Menghasilkan solusi alternatif Menghasilkan solusi alternatif Bereksperimen dengan berbagai Memodifikasi gagasan sesuai
dalam mencari alternatif solusi dengan mengadaptasi berbagai dengan mengadaptasi berbagai pilihan secara kreatif untuk dengan perubahan situasi dan
permasalahan gagasan dan umpan balik untuk gagasan dan umpan balik untuk memodifikasi gagasan sesuai umpan balik yang diterima,
menghadapi situasi dan menghadapi situasi dan dengan perubahan situasi. kemudian melakukan siklus
permasalahan permasalahan pengembangan eksperimen secara
terus menerus.
Statistik kebudayaan tahun 2017 mencatat bahwa jumlah kesenian yang akan punah mencapai
Relevansi projek angka 143, terdiri atas seni rupa, seni musik, seni teater, seni tari, sastra dan kesenian lainnya.
ini bagi sekolah Di sisi lain, statistik kebudayaan tahun 2018 juga mencatat ada 34 bahasa daerah yang akan
dan semua guru punah. Hal ini penting untuk jadi perhatian kita bersama karena beberapa ragam seni dan
mata pelajaran bahasa daerah merupakan hasil akumulasi pengetahuan lokal masyarakat Indonesia dalam
jangka waktu yang panjang. Belum lagi ditambah beberapa budaya lokal tersebut
mengandung makna mendalam untuk menjaga keberlanjutan sumber daya alam dan sumber
daya lokal dengan mencerminkan relasi antar manusia, relasi manusia dengan Tuhan, dan
relasi manusia dengan semesta. Nilai-nilai pengetahuan lokal yang terwujud dalam berbagai
bentuk budaya lokal ini penting untuk terus digaungkan dan diwariskan pada generasi
selanjutnya agar tetap lestari.

Sejalan dengan hal tersebut, sekolah sebagai salah satu institusi budaya memiliki peran
untuk ambil bagian dari upaya pelestarian budaya lokal yang kini keadaannya semakin
terancam dari waktu ke waktu. Selain itu, sekolah yang dapat memberikan pengalaman akan
keberagaman budaya yang dibutuhkan, diikuti dengan refleksi pada tahapannya akan
membentuk masukan dan pengalaman positif dari keberagaman itu sendiri. Di mana hal ini
akan menghasilkan peserta didik yang mampu mengelola perbedaan secara konstruktif,
beradaptasi dengan baik, membangun sinergi atas perbedaan sehingga sekolah dapat
mendorong peserta didik lebih mudah dan siap menjadi bagian dari masyarakat global.

Bagaimanapun, sebagai kompas kehidupan, budaya dapat mengarahkan kita untuk berpikir,
merasa, bertindak, dan berkarya ke arah benar salah, baik buruk, pantas tidak pantas.
Perangkat ajar (toolkit) ini dirancang untuk membantu guru SMA/SMK (Fase E) yang berada
Cara
Penggunaan di sekolah penggerak untuk melaksanakan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila yang

Perangkat Ajar mengusung tema Kearifan Lokal. Di dalam perangkat ajar untuk projek “Menelusur Warisan

Projek ini Masa Lampau” ini, ada 17 (enam belas) aktivitas yang saling berkaitan. Tim Penyusun
menyarankan agar projek ini dilakukan pada semester pertama kelas XI dikarenakan aktivitas
yang ditawarkan disusun dengan sedemikian rupa agar peserta didik tidak hanya mengetahui
isu kearifan lokal secara teori saja, tetapi juga bisa mengkritisi fungsi kearifan lokal tersebut
dan kaitannya dengan masalah sumber daya alam atau sumber daya lokal yang terjadi saat ini.
Waktu yang direkomendasikan untuk pelaksanaan projek ini adalah 1 (satu) semester, dengan
total kurang lebih 62 JP. Sebaiknya ada jeda waktu antar aktivitas agar di satu sisi para guru
mempunyai waktu yang cukup untuk melakukan persiapan materi untuk memantik diskusi
dan refleksi peserta didik. peserta didik juga mempunyai waktu untuk berpikir, berefleksi, dan
menjalankan masing-masing aktivitas dengan baik.

Namun demikian, tim penyusun memahami bahwa kondisi tiap sekolah berbeda-beda. Oleh
karena itu, guru dan kepala sekolah mempunyai kebebasan dan kewenangan untuk
menyesuaikan jumlah aktivitas, alokasi waktu per aktivitas, dan apakah semua aktivitas
diselesaikan dalam waktu singkat atau disebar selama satu semester/satu tahun ajar. Materi
ataupun rancangan aktivitas juga bisa disesuaikan agar projek bisa berjalan efektif dan
efisien sesuai dengan kebutuhan peserta didik dan kondisi sekolah juga kondisi daerah
tempat sekolah berdiri. Kami juga akan memberikan saran praktis dan alternatif pelaksanaan
beberapa aktivitas, serta rekomendasi aktivitas pengayaan, jika diperlukan.
MENELUSUR
WARISAN
MASA
LAMPAU
TEMUKAN
Persiapan
1. Guru membekali diri dengan pengetahuan akan definisi dan
berbagai bentuk kearifan lokal yang memiliki hubungan dengan
keberlanjutan sumber daya alam.

Pelaksanaan
1. Guru mengawali projek dengan meminta peserta didik untuk
menuliskan pepatah / peribahasa / nasihat-nasihat orang tua atau
orang dewasa yang masih diingat sampai saat ini.
2. Setelah peserta didik selesai menulis, guru bersama dengan
peserta didik membahas hasil tulisan peserta didik dan
menanyakan jika ada peserta didik lain yang menuliskan hal
serupa.
3. Guru menggali lebih dalam apakah peserta didik tahu arti dari
pepatah / peribahasa / nasihat-nasihat tersebut. Kemudian guru
/ 1 JP memberi pengantar bahwa pepatah / peribahasa / nasihat-nasihat
merupakan salah satu bentuk kearifan lokal.
Persiapan Bahan Untuk Guru:
1. Guru membekali diri dengan pengetahuan akan “Apa itu Pengetahuan Lokal?”
https://www.youtube.com/watch?v=
definisi dan berbagai bentuk kearifan lokal yang 4asJhKcvx_Y
memiliki hubungan dengan keberlanjutan sumber daya
alam. “Kearifan Lokal, Pengetahuan
Lokal, dan Degradasi Lingkungan”
Pelaksanaan https://www.esaunggul.ac.id/kearifa
1. Guru bertanya kepada peserta didik tentang pengertian dan n-lokal-pengetahuan-lokal-dan-deg
radasi-lingkungan/
bentuk kearifan lokal yang diketahui. Beberapa pertanyaan
pemantik yang bisa dipakai: Objektif:
a. Apa yang terlintas di pikiranmu ketika mendengar kata - Sebagai pengantar, peserta
kearifan lokal? didik tertarik untuk masuk
b. Menurutmu, apa itu kearifan lokal? Seperti apa bentuknya? ke dalam topik kearifan
c. Kearifan lokal apa yang kamu ketahui? Berasal dari daerah lokal
/ 1 JP mana kearifan lokal tersebut? - peserta didik mengenal
salah satu kearifan lokal
d. Bagaimana kamu bisa mengetahui bentuk kearifan lokal yang ada
tersebut? Apakah kamu tahu atau pernah mencari tahu
makna dibalik kearifan lokal tersebut? Objektif:
2. Guru memberi penguatan mengenai kearifan lokal - peserta didik mengkritisi
merupakan pengetahuan lokal yang berperan dalam salah satu bentuk kearifan
keberlangsungan hidup manusia. lokal dengan melihat unsur
geografi, demografi, dan
psikografis
- peserta didik mengenal
kearifan lokal, bentuk, dan
fungsinya terhadap
masyakarat
BAYANGKAN
Pelaksanaan

1. Guru meminta peserta didik untuk mengidentifikasi bentuk kearifan


lokal di Jawa Barat yang ditemukan dan hubungannya dengan
kondisi masyarakat, kondisi sumber daya alam, dan sumber daya
lokal. Beberapa pertanyaan yang dapat dipakai:
a. Temukan apakah bentuk kearifan lokal tersebut bersifatritual
dan spritual?
b. Apakah bentuk kearifan lokal tersebut merupakan cara
berinteraksi antar masyarakat atau menunjukkan klasifikasi di
masyarakat?
2. Peserta didik diminta melakukan identifikasi
selengkap-lengkapnya berdasarkan hasil temuan.
Contoh Lembar Kegiatan Peserta Didik:
Pelaksanaan

1. Guru meminta peserta didik untuk mengidentifikasi bentuk kearifan


lokal di Jawa Barat yang ditemukan dan hubungannya dengan
kondisi masyarakat, kondisi sumber daya alam, dan sumber daya
lokal. Beberapa pertanyaan yang dapat dipakai:
a. Apakah bentuk kearifan lokal tersebut bertujuan untuk menjaga
sumber daya alam atau sumber daya lokal yang tersedia?
b. Bagaimana kearifan lokal ini dapat meningkatkan kesejahteraan
penduduk lokal?
2. Peserta didik diminta melakukan identifikasi selengkap-lengkapnya
berdasarkan hasil temuan.
3. Peserta didik memaparkan hasil temuan di depan peserta didik
lain.
Contoh Lembar Kerja Peserta Didik:
Pelaksanaan

1. Guru meminta peserta didik untuk mengidentifikasi bentuk kearifan


lokal di Jawa Barat yang ditemukan dan hubungannya dengan
kondisi masyarakat, kondisi sumber daya alam, dan sumber daya
lokal. Beberapa pertanyaan yang dapat dipakai:
a. Apakah nilai-nilai yang ingin dibangun dari kearifan lokal tersebut?
2. Peserta didik diminta melakukan identifikasi selengkap-lengkapnya
berdasarkan hasil temuan.
3. Peserta didik memaparkan hasil temuan di depan peserta didik lain.
Contoh Lembar Kerja Peserta Didik:
Pelaksanaan

1. Guru meminta peserta didik mengidentifikasi apakah ada


keterkaitan antara kearifan lokal yang ditemui dan masalah yang
dirasakan oleh peserta didik saat ini. Adakah bentuk kearifan lokal
yang mampu menjawab tantangan atau masalah yang ada saat ini?
2. Peserta didik diminta melakukan identifikasi selengkap-
lengkapnya berdasarkan hasil temuan.
3. Peserta didik memaparkan hasil temuan di depan peserta didik
lain
Contoh Jawaban dalam Format Lembar Kerja Peserta Didik
LAKUKAN
“Aksi Pelestarian Kearifan Lokal”
Objektif:
Persiapan
- peserta didik mampu
1. Guru mempersiapkan bentuk-bentuk aksi yang dapat dilakukan menyadari/menentukan
oleh peserta didik, yaitu merancang pertunjukan berbagai aksi apa yang paling
kearifan lokal Jawa Barat berupa tarian daerah, permainan mungkin ia lakukan saat ini
anak-anak, lagu daerah, makanan khas daerah serta peralatan dengan melihat potensi diri
yang mengandung filosofi kearifan lokal. dan kelompok (aksi
tersebut mendukung
Pelaksanaan harapan/kondisi idealnya
terwujud)
1. Guru menayangkan video aksi pertunjukan kearifan lokal
Jawa Barat.

2. Guru bersama peserta didik menganalisis bentuk aksi


yang dipertunjukan dalam tayangan.
/ 1 JP Kaulinan tradisional barudak sunda:
3. Guru menjelaskan bentuk aksi yang akan ditampilkan oleh peserta
didik. https://www.youtube.com/watch?v=1E
qodSOOXaI
4. Guru bersama peserta didik membentuk kelompok peserta didik
berdasarkan bentuk aksi yang akan ditampilkan sesuai dengan Karinding Pancanitis – Lagu Rakyat
minat dan kemampuan yang dimiliki oleh peserta didik, yaitu Jawa Barat (Kaulinan Budak):
kelompok tari, kelompok permainan anak-anak, kelompok lagu
daerah, kelompok makanan khas daerah, dan kelompok alat. https://www.youtube.com/watch?v=jIh
AmuwjLvo
Objektif:
- peserta didik mampu
Pelaksanaan menyadari/menentukan
aksi apa yang paling
1. Guru menjelaskan kepada peserta didik mengenai bentuk mungkin ia lakukan saat ini
aksi yang akan ditampilkan. dengan melihat potensi diri
dan kelompok (aksi
a. Tarian daerah : Jaipong atau tarian lagu daerah Manuk tersebut mendukung
Dadali harapan/kondisi idealnya
terwujud)
b. Gabungan lagu rakyat Jawa Barat dengan kaulinan
tradisional budak, contoh: Jaleuleu Ja, Tokecang,
Cingciripit, Trang-trang Kolentrang, Ucang-ucang Angge,
Oray-orayan, Punten Mangga, Paciwit-ciwit Lutung, Bang-
Bang Kalima Gobang, dan lain-lain.

c. Makanan khas Jawa Barat, contoh: tumpeng atau nasi


/ 1 JP bancakan, wajit, rengginang, dan lain-lain.

d. Tari kamonesan, pada bentuk aksi mengenakan atribut atau


alat yang mengandung kearifan lokal seperti boboko,
selendang, ikat kepala atau caping, dan lain-lain.

2. Guru bersama peserta didik menentukan bentuk aksi sesuai


dengan kelompok yang sudah ditentukan.
Pelaksanaan

1. Guru mengajak peserta didik untuk mempersiapkan aksi


pelestarian budaya lokal dengan mempertimbangkan:

a. Bahan atau alat yang diperlukan (jika ada)

b. Rancangan strategi aksi pelestarian kebudayaan lokal

c. Lama waktu yang dibutuhkan

2. Peserta didik diajak untuk membuat kesepakatan akan rancangan


tahapan pengerjaan dan timeline aksi

/ 1 JP
Pelaksanaan

1. Peserta didik menganalisis filosofi makna dari bentuk


kearifan lokal sesuai pembagian kelompok.

2. Peserta didik menuliskan ke dalam bentuk laporan.

3. Peserta didik memaparkan hasil analisis, peserta didik lain


menanggapi hasil paparan.

/ 1 JP
Pelaksanaan

1. Peserta didik dalam kelompok melakukan simulasi aksi mereka dan


menyiapkan materi filosofi makna dari bentuk aksi yang ditampilkan

2. Guru mengecek laju aksi peserta didik.


4.

BAGIKAN
“Pameran Aksi Pelestarian Kearifan Lokal”
Pelaksanaan

Peserta didik bergantian

mempertunjukkan aksi mereka dan


menjawab pertanyaan yang ditujukan kepada

mereka dalam sesi tanya jawab.

Guru memberikan umpan balik tertulis


atas aksi kelompok di akhir sesi sebagai
bagian dari asesmen formatif (terlampir

Lokalku! contoh umpan balik).


Guru menegaskan kembali bentuk dan fungsi
kearifan lokal yang ingin dilestarikan

Peran Guru:
Poin Penilaian (Asesmen Formatif) :
1. Kejelasan Ide
a. Menceritakan informasi, temuan, dan argumen dengan bukti pendukung yang kuat.
b. Penjelasan mudah dimengerti
c. Memilih informasi, mengembangkan ide sesuai dengan kebutuhan.
d. Melengkapi alternatif solusi atau memberikan pandangan lain sebagai pelengkap.

2. Pengaturan Informasi
a. Memenuhi semua informasi yang diminta (termasuk sumber referensi)
b. Memberikan pendahuluan yang menarik, dan kesimpulan yang tajam
c. Bisa mengelola waktu simulasi dengan baik

3. Gestur dan Penampilan


a. Menjaga kontak mata dengan pendengar,
b. Menjaga gestur dengan baik
c. Percaya diri
d. Baju rapi
e. Penyampaian
f. Bicara jelas, tidak terlalu cepat/lambat, dengan suara lantang, intonasi yang menarik pendengar,
jarang menggunakan “err”, “emm”
g. Menggunakan bahasa Indonesia yang baik
4. Kelengkapan Simulasi
a. Menggunakan media pelengkap untuk mempermudah atau memperkuat informasi /
pemahaman serta menarik pendengar
b. Respon Pertanyaan Pendengar
c. Bisa menanggapi pertanyaan dengan jelas dan lengkap.
d. Mengkonfirmasi pertanyaan dari peserta, mengakui kalau tidak tahu, atau menjelaskan
bagaimana akan mencari jawabannya.

5. Partisipasi dalam presentasi kelompok


a. Semua anggota berkontribusi dengan waktu/materi yang proporsional
b. Semua anggota bisa menjawab pertanyaan secara keseluruhan, tidak hanya bagian
tertentu saja.

“Pamera
Belum Berkembang Mulai Berkembang Berkembang Sesuai Harapan Sangat Berkembang

Perencanaan Masih berupa curah pendapat dan Perencanaan memiliki tujuan yang Perencanaan yang jelas: tujuan dan Perencanaan yang jelas dan
ide-ide aksi yang belum jelas lini masa yang matang: tujuan, tahapan-tahapan
beraturan realistis penting (milestones) serta lini
masa yang realistis

Pelaksanaan Siswa melaksanakan Siswa mengidentifikasi satu jalur Siswa mengidentifikasi satu jalur Siswa mengidentifikasi jalur yang
aktivitas-aktivitas secara sporadis untuk menjalankan rencana. Mereka untuk menjalankan rencana. Mereka berbeda untuk menjalankan
dapat melaksanakan proses runtut dapat melaksanakan rencana dengan rencana. Mereka dapat
dan meminta bantuan pada pihak- proses yang terkoordinasi melaksanakan rencana dengan
pihak yang sesuai roses yang terkoordinasi,
bervariasi dan bekerja secara
adaptif

Ketepatan Sasaran Masih dalam tahapan identifikasi Solusi/aksi yang ditawarkan berupa Solusi/ aksi yang ditawarkan Solusi/aksi yang ditawarkan
faktor yang menyebabkan ide yang masih di permukaan menyasar faktor-faktor yang terkait menyasar inti permasalahan,
permasalahan dan akibat yang permasalahan dan/atau kurang dengan permasalahan dan realistis dan memberikan dampak
ditimbulkan realistis memberikan dampak positif yang berkesinambungan
sementara

Profil Pelajar Pancasila

Mengidentifikasi, Mengumpulkan, Mengidentifikasi, mengklarifikasi, Secara kritis mengklarifikasi serta Secara kritis mengklarifikasi serta
mengklarifikasi, dan mengklasifikasikan, dan menganalisis informasi yang menganalisis gagasan dan informasi menganalisis gagasan dan
mengolah informasi dan membandingkan, dan memilih relevan serta memprioritaskan yang kompleks dan abstrak dari informasi yang kompleks dan
gagasan informasi dari berbagai sumber, beberapa gagasan tertentu. berbagai sumber. Memprioritaskan abstrak dari berbagai sumber.
serta memperjelas informasi suatu gagasan yang paling relevan Memprioritaskan suatu gagasan
dengan bimbingan orang dewasa. dari hasil klarifikasi dan analisis. yang paling relevan dari hasil
klarifikasi dan analisis.
Menghasilkan narasi berupa
artikel / jurnal / karya ilmiah dari
gagasan tersebut.
Menganalisis dan Menjelaskan alasan yang relevan dan Membuktikan penalaran dengan Menganalisis dan mengevaluasi Mengambil keputusan berdasarkan
mengevaluasi penalaran akurat dalam penyelesaian masalah berbagai argumen dalam mengambil penalaran yang digunakannya dalam hasil analisis dan evaluasi yang telah
dan pengambilan keputusan suatu simpulan atau keputusan. menemukan dan mencari solusi serta melalui tahap uji coba, mendapat
mengambil keputusan. umpan balik dari berbagai ahli, dan
melakukan pengembangan terus
menerus.

Merefleksi dan Memberikan alasan dari hal yang Menjelaskan asumsi yang digunakan, Menjelaskan alasan untuk mendukung Menjelaskan alasan disertai data
mengevaluasi dipikirkan, serta menyadari menyadari kecenderungan dan pemikirannya dan memikirkan faktual dari berbagai sumber yang
pemikirannya sendiri kemungkinan adanya bias pada konsekuensi bias pada pemikirannya, pandangan yang mungkin berlawanan kredibel untuk mendukung
pemikirannya sendiri serta berusaha mempertimbangkan dengan pemikirannya dan mengubah pemikirannya sekaligus menganalisis
perspektif yang berbeda. pemikirannya jika diperlukan. dan menerima pandangan yang
mungkin berlawanan dengan
pemikirannya. Mengubah
pemikirannya jika diperlukan.

Mendalami budaya dan Mengidentifikasi dan Menjelaskan perubahan budaya Menganalisis pengaruh keanggotaan Menginternalisasi identitas diri
identitas budaya mendeskripsikan keragaman budaya seiring waktu dan sesuai konteks, kelompok lokal, regional, nasional, dan sebagai bagian dari budaya kemudian
di sekitarnya; serta menjelaskan baik dalam skala lokal, regional, dan global terhadap pembentukan identitas, mengeksternalisasi kapasitas diri
peran budaya dan Bahasa dalam nasional. Menjelaskan identitas diri termasuk identitas dirinya. Mulai yang dimiliki sebagai upaya
membentuk identitas dirinya. yang terbentuk dari budaya bangsa. menginternalisasi identitas diri sebagai melestarikan budaya bangsa
bagian dari budaya bangsa.

Mengeksplorasi dan Mendeskripsikan dan Memahami dinamika budaya yang Menganalisis dinamika budaya yang Menemukan hubungan sebab akibat
membandingkan membandingkan pengetahuan, mencakup pemahaman, kepercayaan, mencakup pemahaman, kepercayaan, dari hasil analisis dinamika budaya
pengetahuan budaya, kepercayaan, dan praktik dari dan praktik keseharian dalam dan praktik keseharian dalam rentang yang kompleks dalam rentang waktu
kepercayaan, serta berbagai kelompok budaya. konteks personal dan sosial. waktu yang panjang dan konteks yang yang panjang dan konteks yang luas,
praktiknya luas. kemudian menemukan pola berulang
yang terjadi.

Menumbuhkan rasa Mengidentifikasi peluang dan Memahami pentingnya melestarikan Memahami pentingnya saling Mampu mengelola perbedaan secara
menghormati terhadap tantangan yang muncul dari dan merayakan tradisi budaya untuk menghormati dalam mempromosikan koknstruktif sehingga dapat
keanekaragaman budaya keragaman budaya di Indonesia. mengembangkan identitas pribadi, pertukaran budaya dan kolaborasi beradaptasi di tengah perbedaan dan
sosial, dan bangsa Indonesia serta dalam dunia yang saling terhubung melakukan advokasi dalam rangka
mulai berupaya melestarikan budaya serta menunjukkannya dalam perilaku. mewujudkan toleransi budaya
dalam kehidupan sehari-hari. multikultural
Aktif membangun Membandingkan beberapa Mengidentifikasi masalah yang ada di Berinisiatif melakukan suatu tindakan Berinisiatif melakukan
masyarakat yang inklusif, tindakan dan praktik perbaikan sekitarnya sebagai akibat dari pilihan berdasarkan identifikasi masalah untuk berbagai tindakan strategis
adil, dan berkelanjutan lingkungan sekolah yang inklusif, yang dilakukan oleh manusia, serta mempromosikan keadilan, keamanan dalam jangka waktu panjang
adil, dan berkelanjutan, dengan dampak masalah tersebut terhadap ekonomi, menopang ekologi dan dan terukur berdasarkan
mempertimbangkan dampaknya sistem ekonomi, sosial dan lingkungan, demokrasi sambil menghindari kerugian identifikasi masalah untuk
secara jangka panjang terhadap serta mencari solusi yang jangka panjang terhadap manusia, alam mempromosikan keadilan,
manusia, alam, dan masyarakat memperhatikan prinsip-prinsip ataupun masyarakat. keamanan ekonomi,
keadilan terhadap manusia, alam dan menopang ekologi dan
masyarakat demokrasi sambil
menghindari kerugian jangka
panjang terhadap manusia,
alam ataupun masyarakat.

Memiliki keluwesan Menghasilkan solusi alternatif Menghasilkan solusi alternatif dengan Bereksperimen dengan berbagai pilihan Memodifikasi gagasan sesuai
berpikir dalam mencari dengan mengadaptasi berbagai mengadaptasi berbagai gagasan dan secara kreatif untuk memodifikasi dengan perubahan situasi dan
alternatif solusi gagasan dan umpan balik untuk umpan balik untuk menghadapi situasi gagasan sesuai dengan perubahan situasi. umpan balik yang diterima,
permasalahan menghadapi situasi dan dan permasalahan kemudian melakukan siklus
permasalahan pengembangan eksperimen
secara terus menerus.
“Budaya itu ada karena dibutuhkan, seorang ahli mengatakan
bahwa budaya itu adalah fungsi survival. Kalau budaya dikatakan
jelek tidak mungkin akan bertahan, jika budaya belum kelihatan
bagusnya maka itu adalah tugas kita karena itu adalah milik kita,
harus lebih positif memandang budaya.”

Prof. Dr. phil. Hana Panggabean


https://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/integralistik/article/viewFil
Referensi e/13723/7520

http://repository.unair.ac.id/32854/8/32854.pdf
Iceberg model, E.T. Hall, 1990
http://etheses.uin-malang.ac.id/1728/6/09410050_Bab_2.pdf
"Tradisi Sasi, Hukum Adat Jaga Ekosistem Laut" ,
https://katadata.co.id/padjar/berita/6046153e28ccf/tradisi-sasi-hukum http://repository.unp.ac.id/1241/1/MIKO%20SIREGAR_152_08.pdf
-adat-jaga-ekosistem-laut. Penulis: Melati Kristina Andriarsi. Editor:
Padjar Iswara https://repository.uksw.edu/bitstream/123456789/736/3/D_902008103_
BAB%20II.pdf
Webinar Membangun Karakter Unggul Berbasis Kearifan Budaya
Lokal http://eprints.dinus.ac.id/14516/1/[Materi]_Bab_04_kebudayaan_dan_
https://www.youtube.com/watch?v=R1OELt5ckjA&t=2302s masyarakat.pdf

Webinar Kearifan Lokal untuk Kelestarian Sumber Daya Laut


https://www.youtube.com/watch?v=4asJhKcvx_Y
https://www.youtube.com/watch?v=rm0ytUgx1Rg&t=4281s
https://www.esaunggul.ac.id/kearifan-lokal-pengetahuan-lokal-dan-d
https://www.ideo.com/post/design-thinking-for-educators
egradasi-lingkungan/
https://thesystemsthinker.com/systems-thinking-what-why-when-w
https://www.youtube.com/watch?v=Pj9J4x_Jado
here-and-how/

http://repository.uin-malang.ac.id/630/1/Naskah%20Budaya%26Identi https://www.youtube.com/watch?v=s5_zs050Ztk
tas.pdf
https://www.youtube.com/watch?v=gN0YBkSROK4&t=2s
http://publikasi.data.kemdikbud.go.id/uploadDir/isi_5808B5CD-F78
https://www.youtube.com/watch?v=3BxH_pu00XM
A-4A7C-A886-3DB9S
https://www.youtube.com/watch?v=w43mH71TnuI
Sumber foto: www.unsplash.com dan www.freepik.com

Anda mungkin juga menyukai