Babak I
Pada mulanya, wilayah itu hanyalah hutan belantara tempat satwa liar dan
pohonan tumbuh,jauh dari keramaian. Hutan yang dipenuhi ratusan bahkan ribuan
pohon maja berbuah pahit itu milik Raden Wijaya atas pemberian Raja Jayakatwang.
Tempat sunyi tersebut mendadak berubah, pohon ditebangi, satwa pun merasa terancam
akhirnya bergegas menyingkir. Beberapa pekerja di bawah utusan Raden Wijaya itu
menebas pohon, memecah batu, mendirikan bangunan, dll.
Pekerja II : sesuai petunjuk Rangga lawe, hutan ini memang bisa dijadikan tempat
berlindung. Hutan ini tidak akan mampu ditembus oleh penciuman telik
sandi kacangan. Perjalanan panjang ini segera berakhir.
Pekerja I : kalau inilah hutan yang dicari Roggo lawe, mungkin kita akan
membabatnya mulai besok. Apakah kau lelah?
Pekerja I : malam ini kita akan membakar umbi-umbian, biar kita bisa mengisi
perut. Tadi aku juga melintasi sungai. airnya jernih. Kuda-kuda kita biar
makan sekenyang-kenyangnya.
Pekerja II : Tidak ... Tidak ... ! saya tidak akan tidur binatang buas itu berada
Panggang.
Pekerja I : Tak ada kata takut dengan macan bahkan Iblis pun akan kutebas
Pergi dan potong semua pohon. Kita punya prinsip lebih baik putih
Pekerja II : Bukankah kau sudah janji selepas dari Madura kita teman senasib harus
Saling membantu.
Ronggo Lawe: Paman, berdsarkan laporana telik sandi, kita sudah memasuki daerah
hutan tarik. Di hutan inilah, kiranya akan membangun satu desa. Desa yang kelak akan
menjadi benteng pertahanan.
Panglima perang: daulat, tuanku. Tidak salah lagi. Inilah hutan yang dimaksud oleh
Tuan Arya Wiraraja. Dari tengah hutan inilah, kita harus membangun kekuatan. Hutan
ini cukup jauh dari keramaian. Dan cukup aman dari jangkauan telik sandi prabu
jayakatwang.
Ronggo lawe: bagaimana pendapat paman empu? Apakah ini hutan yang dimaksudkan
oleh ayahanda Arya Wiraraja?
Empu: berdasarkam tanda-tanda pohon dan semak belukarnya, tidak salah lagi tuanku.
Inilah hutan tarik yang dimaksud tuan arya wiraraja. Pohon-pohon yang rapat, semak
belukar rimbun, serta kali berantas yang membelah, saya kira memang cukup strategis.
Empu: (menghela nafas) besok pagi, setelah matahari beranjak sepenggalah. Biar para
prajurit malam ini bisa istirahat.
Ronggo lawe: paman patih, perintahkan para prajurit untuk segera istirahat. Malam ini
kita harus menghilangkan penat dan lelah. Besok pagi, kita akan memelai babat alas trik
ini.
Pekerja I : pagi ini kita akan sarapan. Semalam tuan ronggo lawe memerintahkan
kita untuk mulai membabat alas ini pagi ini.
Pekerja I : makan dulu buah-buahan ini, baru saya carikan air untukmu.
Mulus nan hijau itu ) cih......cih...... ini pahit sekali sia-sia saya ambil
Banyak.
Pekerja II : Ini bukan melon, lalu buah apakah ini berasa getir dilidah dan pahit.