Di sebuah peternakan di dekat hutan, tinggalah beberapa hewan. Ada para domba, kelinci, kucing,
dan sapi. Selain para hewan, ada juga sebuah pohon apel dan orang-orangan sawah yang menjaga
kebun jagung di samping peternakan itu. Tak jauh dari sana, di dalam hutan, seekor serigala yang
lapar memandangi domba-domba yang memakan rumput.
Serigala : “Sungguh makanan yang lezat, malam ini aku akan memangsa salah satu dari mereka”
~Serigala kemudian masuk ke dalam hutan. Pada saat hari mulai malam serigala berjalan pelan
menuju kawanan domba yang sedang terlelap, tapi ternyata semua tak berjalan semulus
rencananya.
Serigala : “Sedikit lagi aku akan dapat memakan daging domba yang lezat itu, ya sedikit lagi”
Orang-orangan sawah : (melihat si serigala yang mengendap-endap) “Astaga, serigala, ada serigala!!”
~Semua penghuni peternakan bangun dari tidurnya terkejut mendengar peringatan si Orang-
orangan sawah.
Serigala lari terbirit-birit masuk kembali ke dalam hutan, tetapi ia tak menyerah. Esok malamnya ia
kembali mencoba masuk ke dalam peternakan. Ia menggunakan semak-semak agar orang-orangan
sawah tidak dapat melihatnya lagi. Ia berjalan pelan, tetapi suara semak-semak yang bergesekan
dengan rumput membuat kelinci terbangun.
~Pohon apel yang tertidur lelap, terbangun mendengar perkataan si Kelinci, ia lalu melemparkan
apel-apelnya ke segala penjuru arah untuk membangunkan semua binatang.
Tetapi, walaupun hampir terbunuh, serigala yang lapar itu tetap tidak menyerah, esoknya ia mencuri
beberapa bulu domba yang diletakkan di dalam sebuah karung di samping lumbung, ia berniat
menyamar menjadi domba.
Serigala : “Kalau begini tidak akan ada yang mencurigaiku, aku bisa dengan aman masuk ke
peternakan dan memangsa salah satu domba itu.”
~Setelah selesai membuat kostum dombanya, Si serigala menggulung ekornya dan memakai kostum
tersebut. Kemudian ia berjalan dengan santai ke arah peternakan. Orang-orangan sawah dan pohon
apel memandanginya heran. Saat itu si serigala khawatir ia akan ketahuan.
~Sang serigala melonjak senang ia tak ketahuan, tanpa beban ia melenggang masuk ke dalam
peternakan. Ia berpikir bahwa orang-orangan sawah dan pohon apel sungguh bodoh karena tertipu,
wajah dan kakinya tidaklah terkena lumpur, hanya saja bulu domba yang ia curi tak cukup untuk
menutupi wajah dan kakinya. Sehingga wajah dan kakinya berwarna hitam karena bulu aslinya
memang berwarna hitam. Sesampainya di dalam, ia melihat para domba memakan rumput dengan
lahap, air liurnya hampir menetes ketika sapi mendatanginya.
Sapi : “Ya ampun, tubuhmu kotor sekali, lekaslah mandi, masuklah ke dalam lumbung, disana ada air
untuk membersihkan badanmu.”
Kelinci : “Wow, Apa yang terjadi padamu?”
Kucing : “Miauw, Sekarang kau lebih mirip Serigala yang memakai bulu domba daripada domba pada
umumnya, apalagi badanmu agak lebih besar daripada domba yang ada disini.
Serigala : “Yah, aku terjatuh ke dalam lumpur.”
~Si serigala masuk ke dalam lumbung, sambil berjalan ia merencanakan cara untuk memangsa salah
satu dari para domba nanti malam. Sementara itu para penghuni peternakan berkumpul
membicarakan sesuatu.
Lalu pada malam harinya, ketika semua hewan tidur, serigala mengendap-endap menjalankan
rencananya sendiri. Saat itu semua penghuni peternakan hanya pura-pura tidur. Saat mengendap-
endap, serigala dikejutkan oleh para domba.
Bagi serigala, ini rejeki nomplok, karena ia tak harus memaksa para domba menjauh dari binatang
lainnya untuk memangsa salah satu dari mereka. Pada saat itu mereka masuk kedalam lumbung.
Pada saat itu kucing dan kelinci menumpahkan lumpur dari atas mengenai si serigala
Serigala tak dapat melihat, ia berjalan terhuyung-huyung, terjatuh di tumpukan rumput dan daun-
daunan. Sapi datang dan menggelindingkan serigala yang sudah dipenuhi rumput dan dedaunan itu
ke tumpukan bulu ayam. Karena suara yang gaduh, peternak mendatangi lumbung itu, dan melihat
serigala yang sekarang lebih mirip monster.
Peternak mengambil senapannya, si serigala yang sudah bisa melihat dengan jelas terkejut melihat
peternak membawa senapan. Ia langsung berlari. Peternak mengejarnya hingga masuk hutan. Para
hewan keluar dari lumbung, semua penghuni peternakan tertawa melihatnya.
Yang terakhir mereka dengar hanyalah suara senapan peternak, dan si serigala tak pernah lagi
muncul sejak saat itu.