Anda di halaman 1dari 9

LEGENDA TAPAKTUAN : TUAN TAPA DAN DUA NAGA LEGENDA

MASYARAKAT ACEH SELATAN


Legenda Tapak Tuan merupakan legenda yang sangat populer di Kalangan
Masyarakat Aceh, khususnya masyarakat Aceh Selatan dan pesisir Pantai
barat. Legenda Tapaktuan terus menjadi legenda yang selalu diceritakan
turun temurun. Legenda ini makin disahihkan dengan banyaknya bukti
sejarah tentang legenda tersebut. Seperti adanya tapak raksasa yang konon
katanya itu merupakan tapak Tuan Tapa yang terkenal alim dan keramat. Dan
juga ada batu yang berbentuk naga yang masih bisa dijumpai sampai dengan
sekarang.

Beberapa nama perkampungan dan wilayah di kawasan ini juga sangat


terkait dengan legenda ini. Sekarang Tapaktuan merupakan ibukota
kabupaten Aceh Selatan. Aceh Selatan sendiri berada sekitar 400 KM kea rah
selatan kota Banda Aceh. Berbatasan langsung dengan Kabupaten Aceh
Barat, Kabupaten Nagan raya, dan Kota Administratif Subulussalam.
Di Aceh Selatan ini juga banyak terdapat pesantren atau dayah salafi. Salah
satu yang terkenal adalah Dayah Darussalam yang terletak di Pesisir Pantai
yang bernama Labuhan Haji. Nama Labuhan Haji sendiri diberikan karena
kawasan ini dulunya merupakan pelabuhan untuk keberangkatan menuju
Haji. Sedangkan dilafalkan dengan kata Labuhan Haji.
Nah bagi Anda yang belum pernah tau dan mendengar legenda Tapaktuan ini
silahkan dibaca saja cerita dibawah ini.
****
Konon di zaman dulu kala,di Aceh Selatan hiduplah seorang manusia yang
bertubuh besar dan tinggi sebesar 7 meter.Sepanjang hari ia hanya bertapa
sambil berzikir didalam gua,ia dijuluki Tuan Tapa.Setaip detik ia tidak pernah
lupa menyebut nama Allah Swt.Lidahnya selalu basah dengan zikir.Jika lupa
sesaat saja mengingat Allah,ia segera bertaubat dan memohon ampun.
AllahAllahAllahadalah kata yang telah menjadi hiasan lidah dan
hatinya.Segala pikiran dan perhatiannya terpusat semata-mata kepada
Allah.Jika sudah demikian,lenyap sudah kesadarannya.Dalam keadaanya
demikian,ia sering memperoleh ilham atau petunjuk dari Allah.Petunjuk itu

sering diterimanya melalui mimpi atau dalam


keadaan
memeperoleh banyak pengetahuan dan rahasia alam gaib.

sadar.Ia

Suatu hari datanglah dua ekor binatang ke gua dimana Tuan Tapa berada.
Masya Allah,Siapa gerangan kalian?Binatang atau jinujar Tuan Tapa masih
dalam keterkejutannya
Selamat Pagi Tuan,kami adalah sepasang naga yang diusir dari sebuah negri
di sebrang lautan yang disebut Negri Cina.Kami adalah Naga Jantan dan
Betinaujar Naga Jantan sopan
Apa kesalahan kalian hingga diusir?Apa pula tujuan dan maksud kalian
datang kemari?Tanya Tuan Tapa
Kami diusir karena tidak mempunyai anak.Bangsa kami beranggapan bahwa
kami berdua adalah pembawa sial dan tidak patut tinggal disana.Bila nanti
kami mempunyai anak,baru kami diizinkan kembali ke sana.Untuk itu mohon
izinkanlah kami menetap disiniucap Naga Betina
Baiklah,aku mengizinkan kalian tinggal disini.Namun ada syarat-syarat yang
harus kalian patuhikata Tuan Tapa
Apa syarat-syaratnya tuan?tanya Naga Jantan
Pertama
kalian
tidak
boleh
menggangu
ketenanganku
saat
bertapa.Kedua,kalian tidak boleh membuat kekacauan disini.Yang terakhir
kalian tidak dibenarkan menggangu tumbuh-tumbuhan dan binatangbinatang yang ada.Namun,kalian boleh makan tumbuh-tumbuhan dan
bintang sebanyak yang kalian butuhkan untuk kelangsungan hidupkata Tuan
Tapa
Mendengar syarat-syarat yang diajukan oleh Tuan Tapa itu,kedua naga
tersebut
bermusyawarah.Beberapa
saat
kemudia
Naga
Jantan
berucapBaiklah kami menyetujui persyaratan tersebut.Namun dimanakah
kami akan tinggal?
Tempat tinggal kalian tidak jauh dari sini.Jaraknya sekitar enam kali panjang
tubuh kalian.Yaitu sebuah gunung di sebelah Timur
Baiklah,Terima kasih atas kemurahan hati Tuan.Kami akan berangkat
sekarangujar kedua naga itu

Kedua naga tersebut berenang menuju ke gunung yang diceritakan Tuan


Tapa.Gunung itu sekarang
berada di kawasan lembah Gunung
Naga,Letaknya sekitar 6km dari timur kota Tapaktuan.Namun,Ketika sampai
di gunung tersebut betapa terkejutnya kedua naga tersebut ketika Tuan Tapa
terlihat sudah berdiri di hadapan mereka.
Wah,kapan Tuan Tapa kemari?Bukankah Tuan Tapa tadi berada di gua di
muara sungai?Padahal kami sudah berenang dengan sekuat tenaga,tetapi
tiba-tiba Tuan Tapa sudah berada disini mendahului kami.Atau Tuan Tapa
ternyata ada 2?Tanya naga Jantan dengan nada heran
Sebenarnya aku sudah berada disini daritadi,hanya aku manusia yang
tinggal disini.Maksudku datang kesini untuk memberi tahu kalian bahwa di
sekitar tempat inilah kalian boleh tinggal.Kalian boleh mendaki gunung dan di
gunung tersebut banyak gua yang bisa kalian pilih sebagai tempat
berlindung.Nah sekarang aku pergi dulu ketempat pertapaankata Tuan Tapa
meninggalkan kedua Naga itu
Sungguh ajaib Tuan Tapa itu.Dia pasti bukan orang sembarangan.Ia adalah
orang saktiucap Naga Jantan kepada naga betina
Ya,tuan tapa memiliki kelebihan ketimbang manusia biasa lainnyaucap
naga Betina
Baiklah,ayo kita naik ke gunungucap naga Jantan
Kedua naga itu naik ke gunung,dan batu-batu dan tanah yang dilalui kedua
naga itu berjatuhan ke pantai.Saat ini,jalan bekas kedua naga itu disebut
Gunung Jalan Naga
***
Keesokan harinya,kedua naga itu berniat jalan-jalan di laut Aceh Selatan itu
sekaligu mencari makan
Bagaimana jika kita mencari makan di daerah Timur,suamiku?tanya Naga
Betina
Boleh lahucap naga Jantan
Kedua naga itu berenang dengan kecepatan yang menakjubkan menikmati
keindahan laut itu.Hiu-hiu ikut berenang cepat menghindari kedua Naga
itu.Ada sedikit hiu yang mencoba melukai tubuh kedua naga itu.Namun
3

bagaimana mungkin kawanan hiu melukai naga?Kulit naga dipenuhi sisiksisik besar dan tebal untuk melindungi tubuhnya
Saat asyik berenang kedua naga itu melihat benda-benda kecil berwarna
merah yang mengapung di permukaan air laut.Benda itu jumlahnya puluhan
ribu berserakan di laut.Kedua naga itu mendekati benda itu dan ternyata
benda itu adalah buah Pinang
Banyak sekali pinang itu suamikuucap Naga betina
Benar,sebaiknya kita berinama Air Pinangucap Naga Jantan.Hingga saat ini
daerah itu masih ada dan bernama Desa Air Pinang
Mereka melanjutkan perjalanan,dan kemudian menyedot sekawanan ikanikan yang berada di sekitar batu karang dengan mudahnya.Saat sedang asyik
menghisap ikan kecil itu tiba-tiba sebuah bukit kecil terbang menuju ke tepi
pantai.Melihat kejadian aneh itu kedua naga itu berhenti memangsa ikan
Apakah bukit itu betul-betul terbang,atau ini hanya mimpi?ucap naga
Jantan
Ya,bukit itu benar-benar terbang suamikuucap naga Betina
Tidak lama kemudia bukit itu turun perlahan tidak jauh dari tempat kedua
naga itu.Saat ini daerah itu masih ada dan menjadi pemukiman yang
bernama Pemukiman Terbangan.Daerah itu termasuk dalam Kecamatan Kluet
Utara,17 km dari Tapak Tuan.Kedua naga itu kemudia melanjutkan memangsa
ikan-ikan kecil itu dan tidak lama kemudian mereka balik menuju gunung
tempat mereka tinggal
***
Suatu hari seperti hari-hari sebelumnya, kedua naga itu kembali berenang ke
laut mencari makan, sekarang mereka pergi ke barat. Mereka meluncur
menyusuri kawasan pinggir pantai menuju ke daerah barat. Mereka
membelah ombak lautan yang bergulung-gulung.
Hari ini ombak agak besar, suamiku! Seru Naga Betina.
Tidak mengapa, istriku. Kita perlu melihat-lihat daerah baru. Mungkin di
daerah itu kita akan melihat hal-hal yang aneh seperti yang kita saksikan di
daerah timur, kata Naga Jantan.

Setelah kedua naga berenang beberapa saat, mereka melihat sekelompok


udang besar yang sedang berenang menuju ke muara sungai.
Cepat, suamiku! Ayo kita kejar sekelompok udang besar itu! seru Naga
Betina.
Kedua naga itu berenang semakin cepat. Setelah dekat dengan kelompok
udang, dihirupnya air laut kuat-kuat sehingga seluruh udang masuk ke dalam
perut mereka.
Hingga sekarang, tempat itu disebut Desa Air Berudang dan termasuk salah
satu desa di Kecamatan tapaktuan.
Ketika kedua naga itu hendak pulang kembali ke gua, dari tengah lautan,
mereka mendengar suara tangis bayi. Suara tangis itu semakin lama semakin
keras dan jelas.
Oh, suara itu seperti datang dari tengah laut, Suamiku. Ayo, kita berenang
ke sana! seru Naga Betina.
Begitu sampai di tengah laut, kedua naga itu sangat terkejut. Mereka melihat
seorang bayi sedang terapung-apung di dalam sebuah ayunan yang terbuat
dari anyaman rotan. Anehnya, ayunan rotan itu tidak kemasukan air.
Padahal anyaman ayunan rotan ini jarang-jarang, tapi kok tidak kemasukan
air, ya? Kalau begitu, bayi ini pasti bukan bayi sembarangan, kata Naga
Betina.
Yang mengherankan kedua naga tersebut, begitu mereka tiba di tempat
peristirahatannya, ternyata Tuan Tapa sudah berdiri di depan pintu gua.
Apakah kalian sudah memeriksa bayi itu baik-baik? Sudahkah kalian periksa
apakah bayi itu laki-laki atau perempuan? tanya Tuan Tapa.
Sudah, Tuan. Bayi yang kami temukan seorang bayi perempuan dan di
telapak kaki kakan bayi ini terdapat tahi lalat sebesar lingkaran pusatnya,
sahut Naga Betina.
Tapi , kami belum tahu dengan apa memberi makan bayi ini, Tuan, kata
Naga Jantan.

Itulah yang akan kusampaikan. Bayi itu bukan keturunan binanatang seperti
kalian. Dia adalah anak manusia yang harus dirawat dengan baik, kata Tuan
Tapa.
Lalu, bagaimana cara merawatnya, Tuan? tanya Naga Betina sambil
menatap bayi itu penuh kasih sayang.
Cara merawatnya sangat mudah. Benda ini harus kalian isapkan kepada
bayi itu setiap dia menangis. Benda ini adalah pengganti air susu yang
kuambil di atas puncak gunung sana, ujar Tuan Tapa sambil menunjuk ke
utara, tempat gunung yang biru dan menjulang tinggi.Benda itu adalah
sebuah dot bayi yang sudah diisi susu
Kemudian, Tuan Tapa menjelaskan kepada kedua naga bahwa untuk menjaga
keselamatan sang bayi dari gangguan binatang liar dan buas, ia
memerintahkan seekor harimau untuk menjaganya setiap hari. Harimau
itulah yang akan selalu setia mengawasi bayi tersebut hingga dewasa dan
menjadi seorang putri.Gadis itu sekarang telah memiliki wajah yang sangat
cantik.Ia bermata jeli,hidungnya mancung,dan kedua pipinya berlseung
pipit.Rambutnya panjang hitam dan legam dan sedikit ikal.Kulinya kuning
langsat,mulus,dan licin tanpa tandingan.Ia diberi nama putri naga
Hari demi hari dilalui putri naga itu demikianlah keadaan sang Putri, ia
terhibur selalu dengan sikap kedua naga itu dan penjagaan dari sang
Harimau yang setia mengawasinya.Suatu hari,ia bertanya kepada dirinya
sendiri kenapa ia berbeda dengan orang tuanya
Ia bertanya kepada harimau yang selalu menjaganya,namun harimau itu
menjawabSaya tidak tahu tuan Putri.Saya ditugaskan Tuan Tapa hanya
untuk menjaga dan mengawal tuan Putri
Karena tidak puas dengan jawaban harimau,ia menanyakan kepada daundaun kering yang berjatuhan
Saya sendiri tidak tahu kenapa harus berubah warna dari hijau menuju
kuning kecokelatan,kemudian jatuh dari dahan dan jatuh ke bumi.Untuk itu
coba tuan putri Tanyakan pada sang Awanucap daun itu
Kemudia Tuan Putri itu bertanya kepada sang Awan

Oh tuan Putri saya ini hanya sekumpulan dari air yang mengalir lewat
berbagai sungai besar dan kecil di atas bumi.Untuk itu tanyakan saja pada
bumi
Kemudia ia bertanya kepada bumi,dan medesak bumi untuk menjawab
pertanyaannya
Saya ini sama dengan daun,harimau ataupun sang awan,Kami sama-sama
makhluk ciptaan Tuhan.Saya tidak begitu tahu asal-usul putri.Coba putri
tanyakan saja kepada Tuan Tapa
Saat itu juga Putri Naga itu bergegas pergi menuju ke tempat Tuan
Tapa,namun tiba-tiba Tuan Tapa itu sudah berdiri didepan sang Putri itu
Wahai putri bungsu.Kamu adalah anak seorang raja.Ketika kamu masih
bayi,kamu hanyut di tengah lautan.Saat kamu terapung-apung di lautan
kedua naga itu datang menyelamakanmu dan mengangapmu sebagai
anaknya.Tidak lama lagi orang tuamu akan menjemputmuucap Tuan Tapa
Oh tuan Tapa yang sakti.Betulkah ayah saya seorang raja dan nama saya
adalah putri bungsu?
Benar ayahmu adalah raja kerajaan Asralanoka,didekat pulau India.Kamu
diberi nama putri bungsu karena kamu paling kecil diantara tiga
bersaudaraujar Tuan Tapa
Mendengar perkataan Tuan Tapa itu sang putri Bungsu langsung pergi
meninggalkan Tuan Tapa
***
Beberapa hari kemudia datanglah orang tua asli putri tersebut dan meminta
izin Tuan Tapa untuk bersedia mengambil kembali anak mereka.Tuan Tapa
menyuruh agar meminta izin kepada kedua naga itu sebagai sang
penyelamat putri tersebut.Orang tua kandung putri itu pun meminta izin
kepada kedua naga itu.Namun kedua naga itu menolak.Mengetahui hal itu
Tuan Tapa pun ikut campur tangan
Putri itu adalah anak dari manusia dan bukan keturunan kalian wahai sang
naga.Kalian tidak berhak untuk melarangnya pergi bersama orang tua
kandungnyaucap Tuan Tapa

Tidak,kamilah yang membesarkan dan merawak putri ini.Kami berhak


memilikinyaucap naga Jantan
Kedua naga itu tetap bersikukuh menolak
berencana membawa putri itu bersama
Cina.Namun Tuan Tapa tidak membiarkan hal
perkelahian sengit antara kedua makhluk sakti

hal itu.Dan kedua naga itu


mereka menuju ke Negeri
itu terjadi sehingga terjadilah
tersebut.

Naga Jantan menyerang Tuan Tapa dengan ekornya sehingga Tuan Tapa
terbanting dalam lembah.Naga Jantan menghampiri Tuan Tapa dan terus
menyerang kembali dengan ganas sambil mengerang dan membuka
mulutnya lebar-lebar.Tuan Tapa berusaha menghindari setiap serangan yang
dilayangkan oleh Naga Jantan.Ada serangan Naga Jantan yang mengenai kaki
Tuan Tapa dan Tuan Tapa pun sempat terlempar ke laut.Melihat kakinya
berdarah,Tuan Tapa pun marah dan menggunakan tongkatnya.Ketika Naga
Jantan mengeluarkan serangan berikutnya,Tuan Tapa menyambutnya dengan
libasan tongkatnya.Tubuh Naga pun terpelanting ke udara dan jatuh
berkeping-keping di pantai.Darah dari tubuh naga yang hancur itu tumpah ke
mana-mana.Hingga saat ini bekas tubuh naga yang berupa gumpalan darah
dan hati itu masih dapat dilihat di pantai Desa Batu Hitam dan Batu
Merah,sekitar 3km dar kota Tapaktuan dalam bentuk batu.
Sekarang Naga Betina pula menyerang Tuan Tapa, tapi serangan itu dapat
dipatahkan oleh Tuan Tapa, meskipun tongkat dan topi Tuan Tapa sempat
tercampak ke laut, dan hingga sekarang tongkat dan topi itu masih ada dan
telah menjadi batu yang terdapat di kawasan pantai Tapaktuan. Sementara
Naga Betina yang hendak melarikan Putri Bungsu gagal. Malah hewan itu
mengamuk sambil melarikan diri ke negeri Cina. Dalam pelariannya itulah
Naga Betina membelah sebuah pulau di kawasan Bakongan hinga menjadi
dua bagian, dan hingga sekarang pulau itu bernama Pulau Dua. Bahkan
hewan itu mengamuk sambil memporak porandakan sebuah pulau. Pulau itu
terpecah-pecah hingga 99 buah. Itulah hingga kini disebut Pulau banyak yang
terdapat di Kabupaten Aceh Singkil.
Sejak kejadian itu Tuan Tapa jatuh sakit.Dan seminggu kemudian meninggal
dunia.Jasadnya dikburkan di dekat Gunung Lampu(tepatnya di Kelurahan
Padang,Tapaktuan).Sang putri berhasil kembali bersama orangtuanya namun
mereka menetap di Aceh Selatan.Menurut cerita merekalah asal usul
masyarakat kota Tapaktuan.Dari kejadian itulah,ibu kota Aceh selatan diberi
nama Tapaktuan,artinya telapak kaki Tuan Tapa.

Sumber :
Buku:Legenda Tapaktuan:Kisah Naga Memelihara Bayi Raja.Penerbit Mitra
Gama Widya

Anda mungkin juga menyukai