Page | 1
KENALI DAERAHMU DENGAN NILAI - NILAI BUDAYANYA
Modul Projek Penguatan Profil Pelajar
Pancasila Fase E Kelas X
SMA N 1 Sape
Setiap masyarakat memiliki local genius yang mampu memberikan filter bagi
kelompok itu untuk mengantisapi dan melindungi kekuatan budaya luar yang secara
langsung atau tidak memasuki ranah kebudayaannya. Kondisi masyarakat yang mampu
memanajemen diri mereka dari serbuan budaya asing dan mengoptimalkan kemampuannya
untuk menerjemahkan dan mewujudkan menjadi produk budaya baru menghasilkan apa
yang para ahli menyebutnya sebagai kearifan lokal.
Kearifan lokal adalah kebijakan dalam merumuskan tradisi apa yang terbaik bagi
kelompok atau sukunya yang tentu memiliki tujuan, manfaat, kegunaan, serta filosofinya.
Oleh karena itu kearifan lokal bukan kekejaman lokal yang tujuannya merugikan
kelompok- kelompok lainnya sehingga menjauhkan dari prinsip pengakuan atas
kebudayaan lain secara sederajat, mencerai-beraikan kesatuan, dan merugikan secara fisik
dan sosial kelompok lainnya.
Wujud kearifan lokal masyarakat Indonesia dapat berupa cerita rakyat, seni tari,
ritual, bahasa, logat, mitos, peralatan hidup, organisasi sosial, rumah tradisional, makanan
tradisional, dan sebagainya.
Pemerintah melalui kurikulum Merdeka berusaha untuk mengeksplorasi
keanekaragaman budaya yang ada di tanah air. Upaya memunculkan adat-istiadat tersebut
dalam rangka apresiasi terhadap keberbedaan yang ada atau pengakuan atas hakikat
Kebhinekaan Tunggal Ika. Dalam kurikulum ini, peserta didik dalam lingkup kelas dan
sekolah diberikan kebebasan untuk mencari dan mengembangkan ketertarikan mereka atas
tradisi masyarakat yang terdapat di sekitar lingkungan mereka.
Pada lingkup mikro, peserta didik dituntut untuk melakukan kerja kebudayaan.
Mereka tidak semata belajar tentang budaya sekitar, namun juga melatih rasa budaya
mereka serta mampu mendokumentasikan segala tradisi yang baik agar terjadi proses
kontinuitas dan regenerasi kearifan lokal itu sendiri.
Page | 2
Pada proyek “Kenali Daerahmu” ini, mengangkat tema “Kearifan Lokal” yang ada
di Kendal. Melalui proyek ini diharapkan:
a. peserta didik akan menjadi generasi yang kompeten dan bermartabat.
Peserta didik akan mengenal lebih dekat dan detail serta peduli tentang kebudayaan
daerah di sekitar lingkungannya. Pada akhirnya peserta didik akan menjadi lebih
berkompeten dan bermartabat dalam menjaga eksistensi kebudayaan daerah yang ada
b. Peserta didik dapat merefleksikan nilai-nilai budaya
Peserta didik akan terlibat secara langsung mengidentifikasi atau menganalisa seluruh
potensi dan keunggulan lokal yang ada di daerahnya.
c. Peserta didik berperan serta dalam membentuk karakter bangsa
Melalui proyek ini berbagai Pendidikan karakter positif ciri khas daerah akan tertanam
pada diri peserta didik sehingga dapat menjadi modal untuk membentuk karakter luhur
bangsa.
d. Peserta didik akan berkontribusi menciptakan identitas bangsa
Peserta didik akan lebih mengenal kebudayaan yang menjadi ciri khas daerah sehingga
akan berkontribusi untuk menciptakan identitas bangsa
e. Peserta didik dapat melestarikan budaya bangsa
Peserta didik akan menggali potensi nilai dan keberagaman budaya yang semakin
hilang karena pengaruh budaya luar sehingga akan dapat melestarikan budaya bangsa.
Melalui projek ini, murid pada akhirnya diharapkan telah mengembangkan secara
spesifik tiga dimensi Profil Pelajar Pancasila, yakni Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa, dan berakhlak mulia, gotong royong dan mandiri termasuk sub-elemen yang akan
dijabarkan. Hal yang perlu diperhatikan sebelum memulai projek :
Komitmen seluruh warga sekolah untuk menjalankan aksi yang telah
disepakati bersama
Perencanaan yang matang untuk melakukan kegiatan aksi
Page | 3
2. Tahapan dan Aktivitas Projek
Rancangan Asesmen
Tahapan Pembiasaan Literasi Formatif
Tugas mandiri
Diskusi kelompok
Persiapan pameran
Sumatif
Tahapan Pengenalan Proses pameran
Kearifan lokal Kendal Instrumen asesmen
Rubrik penilaian pribadi
Rubrik sumatif
Rubrik profil pelajar
Tahapan Kontekstual
Pancasila
Analisis dan Presentasi
Tahapan Refleksi
Tahapan Aksi “Apa yang kudapat? Bagaimana aku melestarikan kearifan lokal Kendal?”
“Poster, Praktik membuat makanan, Pameran hasil karya”
Page | 4
Aktivitas projek
Tahapan
Tahapan Aksi dan
Tahapan Literasi Pengenalan dan Tahapan Aksi
Refleksi
(Minggu I) Kontekstualisasi (Minggu III)
(Minggu II) (Minggu IV)
1. Menggali informasi 6. Aku belajar dari 11. Persiapan 16. Pelaksanaan
tentang kearifan kamu (pembicara Pameran Pameran Per
lokal dari berbagai tamu) Kelas
sumber
2. Menggali informasi 7. Mengenali cerita 12. Pembuatan 17. Pembuatan Poster
beberapa bentuk rakyat kendal Naskah Pameran Publikasi
kearifan lokal di
Jawa tengah
3. Menggali informasi 8. Mengenali makanan 13. Pembuatan 18. Gladi Bersih Gelar Karya
kearifan lokal di tradisional kendal Naskah Pameran
kendal dari berbagai
sumber
4. Mengenal daerah 9. Mengenali seni tradisi 14. Latihan 1 19. Pelaksanaan Gelar Karya
lebih dekat masyarakat kendal
5. Presentasi laporan 10. Mengenali budaya 15. Latihan 2 20. Tindak lanjut
kunjungan hidup Kendal (mata (menjadi upstanders)
pencaharian dan alat-
alat peralatan hidup)
Perkembangan Sub-elemen Antarfase Dimensi Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan
berakhlak mulia
Page | 5
Perkembangan Sub-elemen Antarfase Dimensi Gotong Royong
Sub Belum Mulai sesuai Sangat
elemen berkembang berkembang harapan berkembang
Berkembang
Kerja sama Menunjukkan Menyelaraskan tindakan Membangun tim dan Bekerja sama melebihi
ekspektasi (harapan) sendiri mengelola harapan
positif kepada orang dengan tindakan orang kerjasama untuk
lain dalam rangka lain untuk mencapai tujuan
mencapai tujuan melaksanakan kegiatan bersama sesuai dengan
kelompok di dan mencapai tujuan target yang
lingkungan sekitar kelompok di lingkungan sudah ditentukan.
(sekolah dan sekitar, serta memberi
rumah). semangat kepada orang
lain untuk bekerja
efektif dan mencapai
tujuan bersama.
Komunikasi Memahami Memahami informasi, Aktif menyimak untuk Berkomunikasi untuk
untuk informasi dari gagasan, emosi, memahami dan mencapai tujuan
mencapai berbagai sumber keterampilan dan menganalisis bersama melebih
tujuan danmenyampaikan keprihatinan informasi, gagasan, harapan
bersama pesan menggunakan yang diungkapkan oleh emosi, keterampilan
berbagai simbol dan orang lain dan keprihatinan
media secara efektif menggunakan berbagai yang disampaikan oleh
kepada orang lain simbol dan media orang lain dan
untuk mencapai secara efektif, serta kelompok
tujuan bersama memanfaatkannya menggunakan berbagai
untuk meningkatkan simbol dan media
kualitas hubungan secara efektif, serta
interpersonal guna menggunakan berbagai
mencapai tujuan strategi
bersama. komunikasi untuk
menyelesaikan
masalah guna
mencapai berbagai
tujuan bersama.
Tanggap Tanggap terhadap Tanggap terhadap Tanggap terhadap Tanggap terhadap
terhadap lingkungan sosial lingkungan sosial lingkungan sosial lingkungan sosial
lingkungan sesuai dengan sesuai dengan tuntutan sesuai dengan tuntutan melebihi harapan
sosial tuntutan peran peran sosialnya dan peran sosialnya dan
sosialnya dan berkontribusi sesuai berkontribusi sesuai
menjaga keselarasan dengan kebutuhan dengan kebutuhan
dalam berelasi masyarakat. masyarakat untuk
dengan orang lain menghasilkan keadaan
yang lebih baik.
Page | 6
Perkembangan Sub-elemen Antarfase Dimensi Mandiri
Sub Belum berkembang Mulai berkembang Berkembang sesuai Sangat
elemen harapan berkembang
Regulasi Memahami perbedaan Memahami dan Mengendalikan dan Regulasi emosi
emosi emosi yang dirasakan memprediksi menyesuaikan emosi melebihi harapan
dan dampaknya konsekuensi dari yang dirasakannya secara
terhadap proses belajar emosi dan tepat ketika menghadapi
dan interaksinya pengekspresiannya situasi yang menantang
dengan orang lain; dan menyusun dan menekan pada
serta mencoba cara-cara langkahlangkah konteks belajar, relasi,
yang sesuai untuk untuk mengelola dan pekerjaan.
mengelola emosi agar emosinya dalam
dapat menunjang pelaksanaan belajar
aktivitas belajar dan dan berinteraksi
interaksinya dengan dengan orang lain.
orang lain.
Mengemban Melakukan refleksi Memonitor kemajuan Melakukan refleksi Mengembangkan
gkan untuk mengidentifikasi belajar yang dicapai terhadap umpan balik refleksi diri
refleksi diri faktor-faktor di dalam serta memprediksi dari teman, guru, dan melebihi harapan
maupun di luar dirinya tantangan pribadi orang dewasa lainnya,
yang dapat dan akademik yang serta informasi-informasi
mendukung/mengham akan muncul karir yang akan
batnya dalam belajar berlandaskan pada dipilihnya untuk
dan mengembangkan pengalamannya menganalisis karakteristik
diri; serta untuk dan keterampilan yang
mengidentifikasi mempertimbangkan dibutuhkan dalam
caracara untuk strategi belajar yang menunjang atau
mengatasi sesuai. menghambat karirnya di
kekurangannya. masa depan.
Page | 7
Sehingga sekolah merupakan tempat strategis dalam memfasilitasi dan mendampingi
pelajar untuk terlibat aktif menerapkan nilai-nilai luhur Pancasila serta meningkatkan kemampuan
dalam melestarikan kebudayaan Indonesia
Perangkat ajar ini dirancang untuk memfasilitasi guru SMA N 2 Kendal (Fase E) yang
merupakan sekolah penggerak untuk melaksanakan projek yang mengusung tema kearifan lokal,
dengan topik projek “Kenali Daerahmu” , ada 20 aktivitas yang saling berkesinambungan. Projek
ini dilakukan pada semester kedua kelas X karena pada jenjang tersebut merupakan kesempatan
terbaik bagi sekolah untuk memperkenalkan kearifan lokal kepada pelajar SMA tahap awal,
sehingga pelajar dapat mengenali kekayaan tradisi masyarakat khususnya di Kendal. Waktu yang
direkomendasikan untuk pelaksanaan projek ini adalah 4 minggu , dengan total kurang lebih 162
jam pelajaran.
Page | 8
4. Aktivitas
AKTIVITAS
ALOKASI PERAN DIMENSI PROFIL PELAJAR
1 WAKTU
BAHAN
GURU PANCASILA
Menggali 10 JP 1. Video liputan Fasilitator, Bertakwa Kepada Tuhan Yang Maha
informasi dari 2. Film dokumenter Narasumber Esa, dan Berakhlak Mulia, Bergotong
berbagai 3. Artikel Royong, Mandiri, berfikir kritis,
sumber 4. LKPD 1
TUJUAN
1. Peserta didik mampu membiasakan diri menggali informasi dari berbagai sumber yang kredibel
2. Peserta didik membiasakan diri berdiskusi dan bekerja sama
3. Peserta didik membiasakan diri mengemukakan argumentasi
Persiapan Pelaksanaan Tugas
1. Guru mempersiapkan 1. Guru mengawali pertemuan dengan Ice 1. Melengkapi Lembar Kerja
Lembar Kerja Peserta breaking untuk membangkitkan Peserta Didik 1
Didik (LKPD) semangat dan motivasi peserta didik 2. Presentasi Kelompok
2. Siswa mempersiapkan 2. Guru memberikan informasi terkait
gadget dan gawai konsep kearifan lokal, melalui artikel
3. Guru membagi peserta yang diberikan
didik dalam 5 kelompok 3. Guru menginformasikan kepada peserta
kerja setiap kelasnya didik untuk menggali informasi tentang
didik kearifan lokal di masyarakat, yang terkait
dengan unsur-unsur kebudayaan. Video
yang disampaikan akan membuat peserta
didik lebih mengenal kearifan lokal
masyarakat lain. Peserta didik secara
berkelompok mengamati video yang
berbeda, sebagai berikut :
a. Indonesia Bagus - Ubud, Bali
(Kel. 1)
b. Kultur: Menjaga Tradisi Nenek
Moyang Toraja (Kel. 2)
c. Bumi Ciptagelar - Ekspedisi
Indonesia Biru #05 (Kel.3)
d. Indonesia Bagus - Keindahan Alam
dan Kearifan Suku Badui (Kel. 4)
e. Bukan Gimbal Biasa ( Kel. 5 )
Masing-masing kelompok harus
mendapatkan informasi tentang hal
tersebut di atas minimal dari 5 sumber
yang berbeda.
4. Siswa berdiskusi mengerjakan LKPD 1
5. Masing-masing kelompok
mempresentasikan hasil kerja
kelompok dan berkompetisi.
6. Guru mempersilakan kelompok lain
untuk bertanya atau memberikan
komentar atas kelompok yang
menyajikan presentasi.
7. Guru menentukan penampil terbaik
Presentasi masing-masing kelompok.
Page | 9
Link video :
1. Indonesia Bagus - Ubud, Bali
Sumber : https://www.youtube.com/watch?v=Ebd7gsPagZk
Diunduh pada tanggal 4 Juli 2022, pukul 09.30
2. Kultur: Menjaga Tradisi Nenek Moyang Toraja
Sumber : https://www.youtube.com/watch?v=9DwkrMJqcpA
Diunduh pada tanggal 4 Juli 2022, pukul 09.30
3. Bumi Ciptagelar - Ekspedisi Indonesia Biru #05
Sumber : https://www.youtube.com/watch?v=H7uEJKnhamA&t=445s
Diunduh pada tanggal 4 Juli 2022, pukul 09.30
4. Indonesia Bagus - Keindahan Alam dan Kearifan Suku Badui
Sumber : https://www.youtube.com/watch?v=O9tLEJCalxg&t=409s
Diunduh pada tanggal 4 Juli 2022, pukul 09.30
5. Bukan Gimbal Biasa
Sumber : https://www.youtube.com/watch?v=RQdrv01TeTc
Diunduh pada tanggal 4 Juli 2022, pukul 09.30
Page | 10
Artikel
Kearifan Lokal adalah Nilai Luhur, Pahami Ciri-Ciri dan Fungsinya Kearifan lokal adalah nilai-
nilai luhur yang berlaku dalam tata kehidupan masyarakat untuk antara lain melindungi dan mengelola
lingkungan hidup secara lestari. Ilustrasi kearifan lokal Istilah kearifan lokal dapat ditemui dalam Undang-
Undang No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup. Dalam undang-
undang tersebut, kearifan lokal adalah nilai-nilai luhur yang berlaku dalam tata kehidupan masyarakat
untuk antara lain melindungi dan mengelola lingkungan hidup secara lestari. Menurut Robert Sibarani
dalam Kearifan Lokal: Hakikat, Peran, dan Metode Tradisi Lisan, kearifan lokal adalah kebijaksanaan atau
pengetahuan asli suatu masyarakat yang berasal dari nilai luhur tradisi budaya untuk mengatur tatanan
kehidupan masyarakat. Kearifan lokal juga dapat didefinisikan sebagai nilai budaya lokal yang dapat
dimanfaatkan untuk mengatur tatanan kehidupan masyarakat secara arif atau bijaksana.
Koentjaraningrat menyampaikan terdapat 7 unsur dari kebudayaan. Semua unsur ini adalah bagian dari
cultural universal. Maksud dari cultural universal adalah sifat, elemen, pola, atau institusi yang umum
untuk semua budaya manusia yang dikenal di seluruh dunia. Jadi, dimana pun kalian tinggal, 7 unsur
kebudayaan ini akan ditemukan di konteks masyarakat manapun.
Unsur kebudayaan yang dianggap sebagai cultural universal adalah :
1. bahasa
2. sistem pengetahuan
3. sistem kemasyarakatan atau organisasi sosial
4. peralatan hidup dan teknologi
5. sistem mata pencaharian
6. sistem religi
7. kesenian
Pengertian Kearifan Lokal Prabandani (2011) menyimpulkan, kearifan lokal adalah nilai- nilai,
norma, hukum-hukum dan pengetahuan yang dibentuk oleh ajaran agama, kepercayaan- kepercayaan, tata
nilai tradisional dan pengalaman-pengalaman yang diwariskan oleh leluhur yang akhirnya membentuk
sistem pengetahuan lokal yang digunakan untuk memecahkan permasalahan-permasalahan sehari-hari oleh
masyarakat. Kearifan lokal adalah sikap, pandangan, dan kemampuan suatu komunitas di dalam mengelola
lingkungan rohani dan jasmaninya, yang memberikan kepada komunitas tersebut daya tahan dan daya
tumbuh di dalam wilayah di mana komunitas itu berada. Dengan kata lain, kearifan lokal adalah jawaban
kreatif terhadap situasi geografis-geopolitis, historis, dan situasional yang bersifat lokal. Sehubungan
dengan itu, Wagiran (2012) mengemukakan bahwa kearifan lokal adalah bagian dari budaya yang menjadi
modal dasar dalam peningkatan karakter, khususnya bagi peserta didik. Sedangkan I Ketut Gobyah (Sartini,
2004) menjelaskan bahwa kearifan lokal (local genius) adalah kebenaran yang telah mentradisi atau ajeg
dalam suatu daerah. Kearifan lokal merupakan perpaduan antara nilai-nilai suci firman Tuhan dan berbagai
nilai yang ada.
Ciri-Ciri Kearifan Lokal
Terdapat sejumlah ciri-ciri kearifan lokal, yaitu:
1. Dapat bertahan terhadap budaya asing Kearifan lokal berasal dari nilai-nilai budaya setempat yang telah
bertahan secara turun temurun diwariskan dan menjadi bagian dari kehidupan suatu masyarakat dan
bangsa. Hal ini membuat budaya asing yang masuk melalui berbagai media tidak akan membuat
kearifan lokal menjadi hilang dari masyarakat, kecuali memang dirasakan tidak dibutuhkan lagi.
Page | 11
2. Memiliki kemampuan untuk mengakomodasi unsur budaya asing terhadap budaya asli Kearifan lokal
adalah sesuatu yang luwes dan fleksibel, sehingga adanya unsur budaya asing dapat diakomodir tanpa
merusak kearifan lokal yang ada di masyarakat tersebut.
3. Memiliki kemampuan mengintegrasi unsur budaya asing ke dalam budaya asli Kearifan lokal selain
mengakomodir juga mampu mengintegrasikan budaya asing dalam karakteristik kearifan lokal yang ada
menjadi satu kesatuan. Misalnya, dalam pembangunan gedung, bentuk desain dan arsitektur
memadukan budaya lokal tetapi cara dan prosesnya mengikuti pembangunan modern.
4. Mempunyai kemampuan untuk mengendalikan Kearifan lokal adalah suatu warisan adat istiadat dan
budaya yang telah turun temurun. Hal ini menyebabkannya sulit dihilangkan dalam waktu yang cepat.
Dengan demikian, kearifan lokal mampu mengendalikan salah satu dampak negatif globalisasi, yaitu
masuknya budaya asing.
5. Memiliki kemampuan untuk memberi arah pada perkembangan budaya Kearifan lokal merupakan nilai-
nilai yang dianut oleh suatu masyarakat yang menjadi pedoman untuk bersikap dan bertindak. Melalui
kearifan lokal, masyarakat akan mampu mengembangkan budaya secara terarah. Ciri-ciri tersebut
dijelaskan dalam buku Pemimpin Perubahan Lintas Budaya oleh Wustari L. H. Mangundjaya. Fungsi
dan Manfaat Kearifan Lokal Wustari L. H. Mangundjaya dalam bukunya menjelaskan beberapa macam
fungsi kearifan lokal, yaitu:
1. Konservasi dan pelestarian sumber daya alam Sumber daya alam termasuk dalam kategori kearifan
lokal. Dengan demikian, adanya kearifan lokal dapat membantu masyarakat dalam melakukan
konservasi dan pelestarian sumber daya alam berlandaskan nilai dan tradisi masyarakat. Contohnya,
pelestarian hutan dan tanaman
2. Pengembangan sumber daya manusia Kearifan lokal mencakup nilai-nilai yang menjadi acuan sikap
dan perilaku seseorang. Hal ini berhubungan dengan proses pengembangan sumber daya manusia
(SDM). Oleh sebab itu, berbagai kegiatan pengembangan SDM sebaiknya berlandaskan kearifan
lokal. Misalnya, kegiatan yang berkaitan dengan upacara daur hidup.
3. Pengembangan kebudayaan dan ilmu pengetahuan Nilai budaya yang melekat di masyarakat dalam
suatu daerah tidak akan lepas dari kearifan lokal. Oleh karena itu, ilmu pengetahuan dan kebudayaan
dapat berkembang baik jika berlandaskan kearifan lokal.
4. Sebagai petuah, kepercayaan, sastra, dan pantangan Seseorang dapat bersikap dan berperilaku
dengan landasan kearifan lokal sebagai penuntun karena mengandung nilai, tradisi, dan adat istiadat.
Hal ini ditampilkan dalam norma-norma masyarakat yang berisi acuan serta pantangan untuk
bertindak.
5. Bermakna sosial Kearifan lokal memiliki makna sosial yang melibatkan masyarakat sekitarnya.
Dengan adanya kearifan lokal, suatu bangsa atau masyarakat memiliki ciri tertentu.
6. Berhubungan dengan etika dan moral Dalam berbagai upacara keagamaan yang berhubungan
dengan tata nilai, etika maupun moral, kearifan lokal dapat diwujudkan. Misalnya, upacara ngaben di
Bali mengandung nilai-nilai etika dan moral yang baik untuk dipelajari.
Contoh kearifan lokal yang menggambarkan keadaan sosial salah satunya adalah kearifan lokal pantang
larang masyarakat Suku Melayu Sambas yang berada di Kalimantan, sebagaimana dijelaskan dalam buku
Nilai-Nilai Kearifan Lokal dan Implementasinya dalam Pendidikan Sekolah Dasar. Pantang larang adalah
pantangan dan larangan yang dijadikan patokan dalam kehidupan Suku Melayu Sambas. Pantang larang
mencakup: Adat sebagai kebiasaan untuk menghormati yang lebih tua. Adat yang dikhususkan pada
pelaksanaan upacara. Adat yang berkaitan dengan lingkungan yang harus dihormati. Adat sebagai hukuman
kepada masyarakat. Adat istiadat yang berkaitan dengan berbagai perilaku ritual yang bersifat magis. Adat
sebagai sistem kelembagaan. Kearifan lokal tersebut merupakan aturan yang tidak tertulis, tetapi disepakati
dan dilaksanakan bersama.
Diunduh melalui link :https://katadata.co.id/iftitah/berita/6200d042cf539/kearifan-lokal-adalah- nilai-
luhur-pahami-ciri-ciri-dan-fungsinya Pada 4 Juli 2022, pukul 09.40
Page | 12
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) 1
Kelompok : …………….
Setelah kalian menyaksikan video terkait keberagaman budaya Indonesia tentang Kearifan Lokalnya,
berikan tanggapan kalian yang sesuai.
No Unsur Uraian
1 Judul Video
2 Unsur Kebudayaan
4 Tanggapan
Kelompok
Page | 13
DIMENSI
AKTIVITAS
ALOKASI PROFIL
2 WAKTU
BAHAN PERAN GURU
PELAJAR
PANCASILA
Menggali 10 JP 1. Artikel Fasilitator, Bertakwa Kepada
informasi https://www.topdewe.c Narasumber Tuhan Yang
beberapa bentuk om/2019/05/tradisi- Maha Esa, dan
kearifan lokal di nyadran-ramadhan- Berakhlak Mulia,
Jawa tengah jawa-tengah.html Bergotong
Royong, Mandiri,
2. LKPD 2 Berfikir
kritis,
TUJUAN
1. Peserta didik mampu menangkap pesan atau poin-poin penting dari artikel tentang kearifan lokal Jawa
Tengah dengan cara membaca
2. Peserta didik membiasakan diri berdiskusi dan bekerja sama
3. Peserta didik membiasakan diri mengemukakan argumentasi
Persiapan Pelaksanaan Tugas
1. Guru mempersiapkan 1. Guru mengawali pertemuan 1. Melengkapi Lembar Kerja
Lembar Kerja Peserta dengan Ice breaking untuk Peserta Didik 2
Didik (LKPD 2) membangkitkan semangat dan 2. Presentasi Kelompok
2. Guru membagi peserta motivasi peserta didik
didik dalam kelompok 2. Guru membagikan link artikel
kerja yang terdiri 7-8 tentang kearifan lokal di Jawa
peserta didik Tengah kepada peserta didik dan
meminta peserta didik pada setiap
kelompok untuk membaca dan
memahami artikel tersebut.
3. Berdasarkan pemahaman peserta
didik terhadap isi artikel tersebut,
masing-masing kelompok dapat
mencari sumber referensi lain tentang
macam–macam budaya kearifan lokal
yang ada di berbagai daerah di Jawa
Tengah.
4. Masing-masing kelompok
mempresentasikan hasil dikusi
kelompoknya.
5. Guru menentukan penampil terbaik
dari Presentasi masing-masing
kelompok.
Page | 14
Artikel untuk sumber bacaan :
DI BIMA
Do’a Bola atau disebut juga Do’a Selamatan adalah sebuah budaya keagamaan dari kearifan
lokal daerah Jawa tengah yang sudah turun temurun dari nenek moyang atau leluhur terdahulu
dan masih dilestarikan hingga sekarang. Daerah yang masih kental dengan acara nyadranan ini
antara lain Bima, Dompu lainya.
Do’a Bola ini dilaksanakan pada bulan sya'ban atau Ruwah dalam bulan jawa dan dilaksanakan
sebelum bulan puasa (ramadhan). Biasanya 2 sampai 3 minggu menjelang datangnya bulan suci
ramadhan.
Mendekati bulan ramadhan atau tepatnya sehari sebelum berpuasa,diaderah Bima ini juga
ada tradisi yang dinamakan ndeu raso.
Tradisi Do’a Bola ini ditujukan untuk menghormati para arwah leluhur, kerabat dan sanak
saudara yang telah meninggal serta mendoakannya.
Page | 15
Biasanya acara sadranan atau ruwahan ini dihadiri oleh sanak keluarga arwah yang masih hidup,
baik dari desa setempat ataupun keluarga yang jauh.
Sadranan ini dibeberapa daerah juga dibarengi dengan acara bersih desa.
Adapaun rangkaian acara sadranan atau nyadran ini untuk tiap daerah bisa berbeda beda namun
secara makna dan tujuanya sama.
2. Berkat
Setelah acara bersih bersih selesai,para warga kemudian kembali ke rumah masing masing untuk
mengambil makanan yang akan disajikan diacara sadranan atau ruwahan.
Ada yang membawa nasi beserta lauknya,ada yang membawa buah buahan,ada yang membawa
makanan kecil atau jajanan pasar dan lainya.
Page | 16
Semua makanan itu nantinya disajikan bareng disuatu tempat diarea pemakaman.
4. Makan bersama
Setelah doa selesai dibacakan maka acara berikutnya adalah makan bersama dengan warga yang
hadir. Makanan yang disediakan tersebut bebas dimakan oleh siapa saja yang hadir di acara
ruwahan tersebut.
Didaerah lain ada yang makananya menjadi rebutan. Ini bukan karena terjadi keributan namun
memang sudah menjadi adat atau tradisi daerah tersebut bahwa selesai berdoa makanan akan jadi
rebutan warga yang hadir.
Jika anda berasal dari jawa tengah,kemungkinan besar anda tahu tentang sadranan atau Nyadran
atau disebut juga ruwahan ini.
Setelah makan bersama selesai,acara selanjutnya adalah penutup.Acara ditutup dengan doa
kemudian bersih bersih kembali sampah bekas makan yang kemudian dilanjutkan dengan pulang
kerumah masing masing.
Sumber:
https://www.topdewe.com/2019/05/tradisi-nyadran-ramadhan-jawa-tengah.html
(diunduh pada tanggal 4 Juli 2022 pukul 08.30 WIB)
Page | 17
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) 2
Berdasarkan hasil temuan kalian terhadap kearifan lokal di Bima yang beragam, kemukakan berbagai
bentuk kearifan lokal yag terdapat di Bima secara baik.
Kelompok : …………….
Nama Anggota kelompok : 1………………………….. 5……………………………
2………………………….. 6……………………………
3………………………….. 7……………………………
4………………………….. 8……………………………
Page | 18
DIMENSI
AKTIVITAS
ALOKASI PERAN PROFIL
3 WAKTU
BAHAN
GURU PELAJAR
PANCASILA
Menggali 10 JP 1. Artikel: Fasilitator, Bertakwa
informasi Narasumber Kepada
kearifan https://www.kompasi Tuhan Yang
lokal di ana.com/risahibatula Maha Esa,
kendal dari 0620/5fb3585f05893 dan
berbagai b764936f052/tradisi- Berakhlak
sumber kliwonan-sebagai- Mulia,
kearifan-lokal- Bergotong
masyarakat-kendal Royong,
Mandiri,
2. LKPD 3 Berfikir kritis,
TUJUAN
1. Peserta mampu menangkap pesan atau poin-poin penting dari suatu teks narasi / artikel, dengan cara
membaca
2. Peserta didik membiasakan diri berdiskusi dan bekerja sama
3. Peserta didik membiasakan diri mengemukakan argumentasi
Page | 19
Tradisi Kliwonan sebagai Kearifan Lokal Masyarakat Kendal
Tradisi kliwonan atau biasa disebut dengan tradisi malam jumat kliwon tidak asing bagi
masyarakat Kendal. Karena, tradisi tersebut rutin dilakukan oleh masyarakat sehingga sudah
melekat ditelinga. Disetiap desa di Kendal biasanya cara untuk melakukan tradisi malam jumat
kliwon berbeda-beda. Ada yang hanya membaca surat yasin dan tahlil di masjid atau majlis
masing-masing, ada juga yang membaca surat Al-kahfi dan Al-waqiah, dan ada juga yang
melakukan ziarah kubur di makam waliyullah biasanya terdapat di daerah pegandon dan juga
kaliwungu, dan lain sebagainya.
Pada pembahasan ini, saya akan mengambil satu contoh tradisi kliwonan yang ada di daerah
Kendal yaitu pada Desa Pekuncen Kecamatan Pegandon atau yang sering disebut dengan Haul
Sunan Abinawa.
Haul merupakan suatu tradisi yang berkembang kuat di kalangan masyarakat jawa berbentuk
peringatan kematian seseorang setiap tahun. Biasanya dilakukan tepada pada hari, tanggal dan
pasaran kematiannya. Acara haul seringkali diisi dengan tahlil dan pembacaan doa-doa lain secara
bersama-sama, lalu selamatan dengan membagikan sedekah. Kadang ditambah dengan cerama
agama dari para kiai.
Haul sunan abinawa yang pada masanya beliau memiliki kharisma yang sangat tinggi. Haul
menghadirkan nuansa kharisma seorang leluhur yang datang sebagai manifestasi dari kharisma
tersebut. Semakin besar kharismanya maka semakin besar nuansa haul tersebut. Maka tak salah bila
haul Sunan abinawa tetap memiliki pengaruh bagi masyarakat Desa Pekuncen. Upacara haul
Sunan abinawa di Desa Pekuncen tetap dilestarikan karena merupakan salah satu bentuk
penghargaaan untuk mengenang jasanya.
Page | 20
Masyarakat terus mengenang sosok Sunan Abinawa sebagai wali yang telah menyebarkan ajaran Islam
dengan cara berziarah ke makam Sunan Abinawa yang terletak di sebelah ujung selatan desa.
Tradisi Haul besar dilaksanakan setiap satu tahun sekali pada malam Jumat Kliwon di bulan Sura
yaitu memperingati hari wafatnya Sunan Abinawa dan Haul (tahlilan) yang dilaksanakan rutin
setiap malam Jumat Kliwon yaitu untuk mendoakan Sunan Abinawa. Tradisi Haul di Makam
Sunan Abinawa merupakan upacara tradisional yang didalamnya mengandung nilai- nilai adat
istiadat yang masih dipertahankan dan dijalankan oleh masyarakat pendukuduknya.
Tradisi Haul di Makam Sunan Abinawa di Desa Pekuncen Kecamatan Pegandon Kabupaten Kendal
dilaksanakan oleh masyarakat penduduknya secara rutin dan turun temurun sampai sekarang. Seiring
dengan perkembangan zaman, tradisi ini juga berkembang di luar masyarakat Kendal. Hal tersebut
dibuktikan dengan semakin banyaknya pengunjung atau peziarah yang berasal dari luar kabupaten
Kendal yang datang untuk berziarah (Haul) di makam Sunan Abinawa.
Kemudian selain terdapat hikmah religi, dengan adanya tradisi kliwonan ini juga menjadikan
perekonomian warga sekitar menjadi meningkat. para pedagang atau warga sekitar mulai
menggelar lapaknya jauh-jauh hari dari acara yang dilaksankan hingga selesai acara. Terdapat
banyak sekali pernak-pernik yang diperdagangkan. Bukan hanya bertambahnya penghasilan
mereka saja melainkan ilmu yang mana warga sekitar pada awaknya tidak mau berjualan menjadi
ingin berjualan. Istilahnya penjual dadakan diantara yang diperjualbelikan bermacam-macam tidak
hanya pernak-pernik saja tetapi terdapat pakaian dan berbagai macam jajanan juga.
Dalam kegiatan ini ekonomi merupakan acara pelengkap dari kegiatan khaul itu sendiri, karena
pada hakikatnya khaul adalah mengenang, memperingati, dan mengirimkan doa kepada seseorang
yang di khauli. Di samping itu mengingatkan untuk menjaga keharmonisan hubungan antara
manusia, termasuk menghargai, menghormati jasa, perjuangan, serta pengabdian orang-orang
yang telah meninggal.
Konten ini telah tayang di Kompasiana.com dengan judul "Tradisi Kliwonan sebagai Kearifan
Lokal Masyarakat Kendal", Klik untuk baca:
https://www.kompasiana.com/risahibatula0620/5fb3585f05893b764936f052/tradisi-
kliwonan-sebagai-kearifan-lokal-masyarakat-kendal
Page | 21
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) 3
Berdasarkan hasil temuan kalian terhadap kearifan lokal di Kabupaten Kendal yang beragam,
kemukakan berbagai bentuk kearifan lokal yang terdapat di Kabupaten Kendal secara baik.
Kelompok : …………….
Nama Anggota kelompok : 1………………………….. 5……………………………
2………………………….. 6……………………………
3………………………….. 7……………………………
4………………………….. 8……………………………
Page | 22
DIMENSI
AKTIVITAS
ALOKASI PROFIL
4 WAKTU
BAHAN PERAN GURU
PELAJAR
PANCASILA
Mengenal daerah 10 JP LKPD 4 Fasilitator, Bertakwa Kepada
lebih dekat Narasumber Tuhan Yang
Maha Esa, dan
Berakhlak Mulia,
Bergotong
Royong, Mandiri,
Berfikir
kritis,
TUJUAN
1. Peserta didik mampu mengenal lebih dalam tentang kearifan lokal yang ada di masyarakat dengan baik.
Page | 23
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) 4
Berdasarkan hasil mengenal lebih dalam terhadap kearifan lokal yang ditemukan di masyarakat,
tulislah laporan hasil analisa kearifan lokal yang kalian temukan dengan baik pada LKPD 4
Kelompok : …………….
Nama Anggota kelompok : 1………………………….. 5……………………………
2………………………….. 6……………………………
3………………………….. 7……………………………
4………………………….. 8……………………………
Lokasi Observasi
Page | 24
AKTIVITAS DIMENSI PROFIL
ALOKASI PERAN
5 WAKTU
BAHAN
GURU
PELAJAR
PANCASILA
Mempresentasikan 8 JP 1. LKPD 5 Fasilitator, Bertakwa Kepada Tuhan
laporan Berselancar Narasumber Yang Maha Esa, dan
Berakhlak Mulia,
di Bergotong Royong,
Internet Mandiri, Berfikir kritis,
TUJUAN
Peserta didik dapat mempresentasikan laporan berselancar di internet yang telah dilakukan.
Page | 25
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK 5 (LKPD 5)
Kelompok :
Topik :
1. Presentasikan laporan berselancar di internet yang sudah kalian buat! (pilih salah satu)
PENILAIAN
No Penampilan
Mimik ekspresi Intonasi Kelancaran Media
gestur
1
Page | 26
AKTIVITAS
ALOKASI PERAN DIMENSI PROFIL
6 WAKTU
BAHAN
GURU PELAJAR PANCASILA
Menggali 10 JP 1. LKPD 6 Fasilitator, Bertakwa Kepada Tuhan
informasi Narasumber Yang Maha Esa, dan
Berakhlak Mulia, Bergotong
dari Royong, Mandiri, Berfikir
narasumber kritis,
TUJUAN
Peserta didik dapat memahami dan mengenal kearifan lokal di kendal.
Page | 27
Lembar Kerja Peserta Didik 6.A ( LKPD 6.A)
Kelompok : …………
Topik :…………………………………………………………………
Anggota Kelompok : 1……………………………………….
2……………………………………….
3……………………………………….
4……………………………………….
5……………………………………….
6……………………………………….
Page | 28
Lembar Kerja Peserta Didik 6.B ( LKPD 6.B )
Kelompok : …………
Topik :…………………………………………………………………
Anggota Kelompok : 1……………………………………….
2……………………………………….
3……………………………………….
4……………………………………….
5……………………………………….
6……………………………………….
Pelaksanaan : Tempat
Tujuan :
Hasil seminar :
Page | 29
AKTIVITAS
ALOKASI PERAN DIMENSI PROFIL
7 WAKTU
BAHAN
GURU PELAJAR PANCASILA
Mengenali cerita 10JP LKPD 7 Fasilitator, Bertakwa Kepada Tuhan
rakyat Narasumber Yang Maha Esa, dan
Berakhlak Mulia, Bergotong
kendal Royong, Mandiri, Berfikir
kritis,
TUJUAN
Peserta didik dapat mengenali cerita rakyat di daerah kendal.
5. Guru menyiapkan
undian untuk peserta
didik
Page | 30
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK 7 (LKPD 7)
Kelompok :
Topik :
3. Carilah beberapa cerita rakyat di daerah Kendal , tuliskan ke dalam tabel dibawah ini!
4. Presentasikan hasil cerita rakyat yang sudah kalian buat! (pilih salah satu)
Page | 31
Instrumen Penilaian Presentasi Cerita Rakyat di Kendal
PENILAIAN
No Penampilan
Mimik ekspresi Intonasi Kelancaran Media
gestur
1
Page | 32
AKTIVITAS
ALOKASI PERAN DIMENSI PROFIL
8 WAKTU
BAHAN
GURU PELAJAR PANCASILA
Mengenali 10JP 1. LKPD 8 Fasilitator, Bertakwa Kepada Tuhan
makanan Narasumber Yang Maha Esa, dan
Berakhlak Mulia, Bergotong
tradisional Royong, Mandiri, Berfikir
kendal kritis,
TUJUAN
Peserta didik dapat mengenali makanan khas di daerah kendal.
Page | 33
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK 8 (LKPD 8)
Kelompok :
Topik :
1. Carilah beberapa makanan tradisional di daerah Kendal minimal 8, tuliskan ke dalam tabel
dibawah ini!
Ada unsur
Nama Digunakan cerita atau
No Asal Daerah Bahan Utama
Makanan pada saat tidak
Page | 34
2. Presentasikan hasil makanan tradisoinal di daerah kendal yang sudah kalian buat!
(pilih salah satu)
PENILAIAN
No Penampilan
Mimik ekspresi Intonasi Kelancaran Media
gestur
1
3. Uploadlah kegiatan diskusi dan presentasi hari ini, kemudain upload ke akun youtube kelas
Page | 35
NAMA MAKANAN KHAS/ TRADISIONAL DARI DAERAH KENDAL
1 SUMPIL KALIWUNGU
2 MOMOH KALIWUNGU
5 BRONGKOS SUKOREJO
11 PANGGANG KETAPANG
Page | 36
KTIVITAS
ALOKASI PERAN DIMENSI PROFIL
9 WAKTU
BAHAN
GURU PELAJAR PANCASILA
Mengenali seni 10 JP 1. Video tentang Fasilitator, Bertakwa Kepada Tuhan
tradisi Tari khas Narasumber Yang Maha Esa, dan
masyarakat daerah Berakhlak Mulia, Bergotong
Kendal Grobogan Royong, Mandiri, Berfikir
2. LKPD 9 kritis,
TUJUAN
Peserta didik mampu mengenali seni tradisi masyarakat Kendal
Page | 37
Lembar Kerja Peserta Didik 9 ( LKPD 9 )
Kelompok : …………
Topik :……………………………………………………………………………
Anggota Kelompok : 1……………………………………….
2……………………………………….
3……………………………………….
4……………………………………….
5……………………………………….
6……………………………………….
Page | 38
AKTIVITAS
ALOKASI PERAN DIMENSI PROFIL
10 WAKTU
BAHAN
GURU PELAJAR PANCASILA
Mengenali 6 JP 1 Artikel tentang Fasilitator, Bertakwa Kepada Tuhan
budaya hidup seni tradisi Narasumber Yang Maha Esa, dan
di Kabupaten weh-wehan Berakhlak Mulia, Bergotong
Kendal 2 Video tentang Royong, Mandiri, Berfikir
seni tradisi kritis,
weh-wehan
masyarakat
Kendal
TUJUAN
Page | 39
Lembar Kerja Peserta Didik 10 ( LKPD 10 )
Nama : …………
Topik :……………………………………………………………………………
Hal-hal yang diidentifikasi tentang budaya hidup yang ada di Kab Kendal :
a. Nama budaya
b. Asal daerah
c. Deskripsi/Sejarah
Nilai simbolik
Page | 40
AKTIVITAS
ALOKASI PERAN DIMENSI PROFIL
11 WAKTU
BAHAN
GURU PELAJAR PANCASILA
Persiapan 10JP Hasil produk Fasilitator, Bertakwa Kepada Tuhan Yang
Pameran yang berupa Narasumber Maha Esa, dan Berakhlak
cerita rakyat, Mulia, Bergotong Royong,
makanan Mandiri, Berfikir kritis,
tradisional,
kesenian,
budaya siklus
hidup yang ada
di kabupaten
Kendal
TUJUAN
Peserta didik mampu merancang dan mempersiapkan pameran yang berupa cerita rakyat, makanan tradisional,
kesenian, budaya siklus hidup yang ada di kabupaten Kendal
- X4:
Cerita rakyat: Kecamatan Kangkung
Makanan tradisional: rangin
Kesenian: Tari Opak Obang
Budaya siklus hidup: Nyadran (sedekah
bumi)
- X5:
Cerita rakyat: Pegandon
Makanan tradisional: krupuk tayamum
Kesenian: Tari Kalang Obong
Budaya siklus hidup: Ruwahan
Page | 41
- X6:
Cerita rakyat: Boja
Makanan tradisional: Sate bumbon
Kesenian: Tari Raminten
Budaya siklus hidup: Kalang Obong
- X7:
Cerita rakyat: Kendal
Makanan tradisional: Kerupuk rambak
Kesenian: Lais
Budaya siklus hidup: Panen Raya (Ritus
Dewi Sri)
- X8:
Cerita rakyat: Kaliwungu
Makanan tradisional: Brongkos
Kesenian: Barongan
Budaya siklus hidup: Syawalan-Wiwitan
- X9:
Cerita rakyat: Weleri
Makanan tradisional: Emping gepuk
Kesenian: Kuda Kepang Kendal
Budaya siklus hidup: Gegalungan
Gegumbregan
- X10:
Cerita rakyat: Pegandon
Makanan tradisional: Pecel kembang turi
Kesenian:Tari Opak Abang
Budaya siklus hidup: Drum Blek
- X11:
Cerita rakyat: Boja
Makanan tradisional: Tempe bongkrek
Kesenian: Tari Kalang Obong
Budaya siklus hidup: Tedak Siten
Page | 42
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD 11)
Kelas :X…
No Bidang Nama Peserta Didik Nama/ Judul Deskripsi Konsep
1. Cerita Rakyat
2. Makanan
Tradisional
3. Kesenian
4. Budaya Siklus
Hidup
Page | 43
AKTIVITAS
ALOKASI PERAN DIMENSI PROFIL
12 WAKTU
BAHAN
GURU PELAJAR PANCASILA
Pembuatan 11 JP Konsep acara Fasilitator, Bertakwa Kepada Tuhan Yang
Naskah Rundown acara Narasumber Maha Esa, dan Berakhlak
Pameran SMANDA Fair Mulia, Bergotong Royong,
Mandiri, Berfikir kritis,
TUJUAN
Page | 44
Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD 12)
Tema :
Kelas :
Page | 45
AKTIVITAS DIMENSI PROFIL
ALOKASI PERAN
13 WAKTU
BAHAN
GURU
PELAJAR
PANCASILA
Pembuatan 10 JP LKPD 13, Naskah Fasilitator, Bertakwa Kepada Tuhan
Naskah Pameran Narasumber Yang Maha Esa, dan
Pameran Berakhlak Mulia, Bergotong
Royong, Mandiri, Berfikir
kritis.
TUJUAN
1. Peserta didik mampu membuat naskah pameran sesuai dengan jenis yang sudah ditentukan.
Page | 46
Lembar Kerja Peserta Didik 13 ( LKPD 13 )
Kelompok : …………
Topik : ……………………………………………………………………………
Anggota Kelompok :
1………………………………………
2………………………………………
3………………………………………
4………………………………………
5………………………………………
6………………………………………
Page | 47
AKTIVITAS DIMENSI PROFIL
ALOKASI PERAN
14 WAKTU
BAHAN
GURU
PELAJAR
PANCASILA
Latihan 1 11 JP LKPD 14, Naskah Fasilitator, Bertakwa Kepada Tuhan
Pameran, Alat dan Narasumber Yang Maha Esa, dan
bahan pendukung. Berakhlak Mulia, Bergotong
Royong, Mandiri, Berfikir
kritis.
TUJUAN
1. Peserta didik mampu berlatih dengan baik sesuai dengan tugas dan naskah pameran yang sudah
ditentukan.
Page | 48
Lembar Kerja Peserta Didik 14 ( LKPD 14 )
Kelompok : …………
Topik : ……………………………………………………………………………
Anggota Kelompok :
1………………………………………
2………………………………………
3………………………………………
4………………………………………
5………………………………………
6………………………………………
Page | 49
AKTIVITAS
ALOKASI PERAN DIMENSI PROFIL
15 WAKTU
BAHAN
GURU PELAJAR PANCASILA
Latihan 2 10 JP LKPD 15, Naskah Fasilitator, Bertakwa Kepada Tuhan
Pameran, Alat dan Narasumber Yang Maha Esa, dan
bahan pendukung. Berakhlak Mulia, Bergotong
Royong, Mandiri, Berfikir
kritis,
TUJUAN
1. Peserta didik mampu berlatih dengan baik sesuai dengan tugas dan naskah pameran yang sudah ditentukan.
Page | 50
Lembar Kerja Peserta Didik 14 ( LKPD 14 )
Kelompok : …………
Topik : ……………………………………………………………………………
Anggota Kelompok :
1………………………………………
2………………………………………
3………………………………………
4………………………………………
5………………………………………
6………………………………………
Page | 51
AKTIVITAS ALOKASI BAHAN PERAN DIMENSI PROFIL
16 WAKTU GURU PELAJAR PANCASILA
Bertakwa Kepada Tuhan
Latihan Bahan dan
Yang Maha Esa, dan
Pelaksanaan alat Fasilitator,
10 JP Berakhlak Mulia, Bergotong
Kirab pendukung Narasumber
Royong, Mandiri, Berfikir
budaya kirab budaya
kritis,
TUJUAN
1. Peserta didik mampu mempresentasikan budaya dan seni daerah kabupaten Kendal melalui
kirab budaya SMANDA FAIR.
Page | 52
Lembar Kerja Peserta Didik 16 (LKPD 16)
Kelompok : …………
Topik :………………………………………
Anggota Kelompok :
1………………………………………….
2………………………………………..
3…………………………………………
4………………………………………...
5…………………………………………
6………………………………………….
KETERANGAN
(Cheklis v pada bagian
JUDUL
NO. yang sesuai) URAIAN
TAMPILA
PERLU
N BAIK
KOREKSI
Page | 53
AKTIVITAS ALOKASI BAHAN PERAN DIMENSI PROFIL PELAJAR
WAKTU GURU PANCASILA
17
1. Contoh Bertakwa Kepada Tuhan
Poster Yang Maha Esa, dan
Pembuatan Promosi Berakhlak Mulia, Bergotong
Fasilitator,
Poster 10 JP 2. Video tutorial Royong, Mandiri, Berfikir
Narasumber
Publikasi pembuatan kritis,
poster
3. LKPD 17
TUJUAN
Peserta didik mampu membuat dan mempublikasikan kegiatan “SMANDA FAIR” yang akan
dilaksanakan dalam bentuk poster cetak maupun digital.
Page | 54
CONTOH POSTER
Page | 55
Lembar Kerja Peserta Didik 17 (LKPD 17)
Kelompok: ………………………………………..
Topik Stand: ………………………………………..
Anggota Kelompok : 1……………………………………….
2……………………………………….
3……………………………………….
4……………………………………….
5……………………………………….
6……………………………………….
Buatlah poster yang menarik dan memenuhi kriteria poster yang baik !
Tempelkan poster yang kalian buat dalam kolom yang tersedia di bawah ini!
Page | 56
3. Publikasikan poster yang kalian buat pada mading sekolah (poster cetak) dan akun
media sosial (poster digital) serta tempelkan bukti upload pada kolom tersedia!
Page | 57
AKTIVITAS
ALOKASI PERAN DIMENSI PROFIL
18 WAKTU
BAHAN
GURU PELAJAR PANCASILA
- LKPD 18 Bertakwa Kepada Tuhan Yang
- Panggung Maha Esa, dan Berakhlak Mulia,
Gladi Bersih Fasilitator,
10 JP - Stand Bergotong Royong, Mandiri,
Gelar Karya Narasumber
- Properti Berfikir kritis,
- Kostum
TUJUAN
Peserta didik mampu melaksanakan gladi bersih gelar karya “SMANDA FAIR” dengan baik.
Page | 58
Lembar Kerja Peserta Didik 18 (LKPD 18)
Kelompok: ………………………………………..
Tema Stand:………………………………………….
Anggota Kelompok : 1……………………………………….
2……………………………………….
3……………………………………….
4……………………………………….
5……………………………………….
6………………………………………
Buatlah rundown acara gelar karya karnaval dan pameran “SMANDA FAIR” yang
meliputi urutan peserta karnaval, pembagian tempat stand, properti dan pengisi acara secara len
Periksa pesiapan properti dan adminitrasi stand.
Page | 59
4. Periksa pesiapan properti dan kostum peserta karnaval.
Page | 60
AKTIVITAS
ALOKASI PERAN DIMENSI PROFIL
19 WAKTU
BAHAN
GURU PELAJAR PANCASILA
TUJUAN
Peserta didik dapat mengekspresikan hasil karya tentang kearifan lokal dalam kirab budaya dan
pameran “SMANDA FAIR”
Page | 61
Lembar Kerja Peserta Didik 19 (LKPD 19)
Kelompok: …………………………………….
Judul Stand:………………………………………
Anggota Kelompok : 1……………………………………….
2……………………………………….
3……………………………………….
4……………………………………….
5……………………………………….
6………………………………..………
Bukti upload vlog pameran “SMANDA FAIR” pada chanel youtube (screenshot tampilan vlog dan
Page | 62
AKTIVITAS
ALOKASI PERAN DIMENSI PROFIL PELAJAR
20 WAKTU
BAHAN
GURU PANCASILA
Media Bertakwa Kepada Tuhan Yang Maha
Tindak
Kampanye Esa, dan Berakhlak Mulia, Bergotong
Lanjut Fasilitator,
10 JP sederhana cetak Royong, Mandiri, Berfikir kritis,
(Refleksi) Narasumber
dan
digital
TUJUAN
Peserta didik mampu melakukan aktivitas fisik, sosial, dan ibadah secara seimbang melalui berdoa bersama dan
menuliskan aksi sederhana sebagai tindakan lanjutan dari projek ini.
Page | 63
CONTOH KAMPANYE SEDERHANA
TEMA “AKU ADALAH BUDAYAWAN KECIL DAERAHKU”
Peserta didik membuat sebuah kampanye sederhana dengan tema “Aku Adalah
Buadayawan Kecil Daerahku” baik cetak maupun digital dan menguploadnya di semua
akun media sosial yang dimiliki seabagai tindak lanjut dari penayangan karnaval dan
pameran “SMANSA FAIR”.
Contoh:
Page | 64