Anda di halaman 1dari 1

PROPOSAL “PENELITIAN SEJARAH CANDI PENATARAN”

BAB I - PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di Indonesia banyak sekali peninggalan masa lampau yag mempunyai nilai historis yang tinggi.
Salah satu bangunan yang bersejarah dan disucikan di indonesia yaitu candi. Candi ditemukan oleh
beberapa orang pertama kali dalam bentuk yang berantakan, lalu dipugar agar terlihat sempurna sebagai
tempat wisata dan kegiatan lainnya.
Yang menjadi pokok bahasan yaitu salah satu candi di komplek Candi Penataran. Candi Penataran
merupakan candi yang Letaknya di timur laut Kabupaten Blitar. Komplek Candi Penataran memiliki luas
180m X 130m. Komplek di area Candi Penataran sangatlah padat denganbangunan maupun sisa
bangunan. Arsitektur bangunan yang masih lengkap yaitu: Bale Agung, Batur Pendopo, Candi Angka
Tahun, Candi Naga, dan Candi Induk.

B. Rumusan Masalah
Pokok bahasan yang menjadi inti dari karya tulis skripsi ini yaitu makna relief pada Candi Induk di
Candi Penataran yang merupakan peninggalan dari zaman Kadiri sampai zaman Majapahit.

C. Tujuan Penelitian
Mengetahui relief pada bagian Candi Induk di Candi Penataran Desa Penataran Kecamatan Nglegok
Kabupaten Blitar dan Melakukan analisis makna relief pada bagian Candi Induk di Candi Penataran
Kecamatan Nglegok Kabupaten Blitar.

BAB II - HASIL PENELITIAN


A. Manfaat Penelitian
1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menggerakkan pemerintah untuk semakin melindungi cagar
budaya ini.
2. Lembaga tergerak untuk mendonasikan sebagian dana mereka untuk perawatan Candi
Penataran.
3. Dapat meningkatkan antusiasme turis domestik dan mancanegara yang otomatis meningkatkan
pemasukan sektor pariwisata daerah Blitar.
4. Pembaca diharapkan dapat mengetahui sejarah Candi Penatarandan menambah pengetahuan.

B. Analisa Data
Dalam UU No. 5 Tahun 1992 yang dimaksud dengan benda cagar budaya adalah: benda buatan
manusia, bergerak atau tidak bergerak yang berupa kesatuan atau kelompok, atau bagian - bagian atau
sisa sisanya, yang berumur sekurang kurangnya 50 tahun, atau mewakilimasa gaya yang khas dan
mewakili sekurang kurangnya 50 tahun, serta dianggap mempunyai nilai penting bagi sejarah, ilmu
pengetahuan, dan kebudayaan; benda alam yang dianggap mempunyai nilai penting bagi sejarah, ilmu
pengetahuan dan kebudayaan (UU No. 5 Tahun 1992 Pasal 1).

BAB III - PENUTUP


A. Kesimpulan
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa mayoritas penduduk yang
tinggal di sekitar candi memiliki persepsi yang salah mengenai candi. Mereka menganggap bahwa candi
merupakan bangunan suci peninggalan nenek moyang dari masa lalu.
Upaya sosialisasi UU No. 5 Tahun 1992 tentang upaya perlindungan dan pelestarian benda-benda
cagar budaya sebenarnya telah dilakukan oleh Balai Perlindungan dan Pelestarian Peninggalan
Purbakala. Sosialisasi tersebut dilakukan melalui beberapa media antara lain radio (RRI Pro2
Yogyakarta), pemerintah kabupaten dan kecamatan, sekolah, pameran, dan kegiatan insidental lainnya.
B. Saran – Saran
Untuk penduduk dan pedagang di sekitar candi agar lebih pro aktif terhadap tindakan-tindakan yang
kontraproduktif terhadap upaya perlindungan dan pelestarian candi, misalnya dengan melarang tindakan
corat-coret, melapor berbagai tindak pencurian atau pengambilan batu candi, dan lain-lain.
Untuk pengunjung candi Menjaga kebersihan dan keindahan kompleks candi sehingga lingkungan
candi yang indah bersih dan nyaman dapat selalu terjaga, dan Menghindari aksi corat-coret yang dapat
merusak bangunan candi.
Instansi pemerintah (BP3) Lebih meningkatkan kepedulian terhadap warga masyarakat sekitar candi
dengan cara melibatkan mereka dalam berbagai upaya konservasi maupun ekskavasi sehingga dapat
menumbuhkan rasa sense of belonging masyarakat terhadap candi.

Anda mungkin juga menyukai