Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN KUNJUNGAN STUDY OUTDOOR

SMA N 1 SEWON

disusun Oleh:
Ribut Sheva Aditya
20
X IPS 4
Lembar Pengesahan

Laporan penelitian yang berjudul “Pembelajaran Outdoor” ini saya ajukan guna memenuhi tugas
yang diberikan.

Tealah disetujui dan disahkan pada:

Hari : Senin

Tanggal : 12 Juni 2017

Tempat : SMA N 1 SEWON

Mengetahui :

Wali Kelas

Ridwan Fauzi S.Pd.


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang tidak pernah lelah membimbing kita ke
jalan yang benar. Zat yang Maha Berilmu dalam segala hal dan memberi kita pengetahuan yang
bermacam-macam. Tidak lupa sholawat serta salam senantiasa tercurah kepada Nabi Agung
Nabi Muhammad SAW. Perisai alam kehidupan yang membawa kita menuju hal yang hakiki.

Dalam perkembangan teknologi yang semakin canggih ini berbagai macam cara yang dapat
dilakukan seseorang untuk berkomunikasi atau berinteraksi di berbagai media salah satunya
media sosial. Jangan sampai menggunakan media sosial dengan tujuan yang tidak benar. Tetapi
dengan hal hal positif yang memberikan keuntungan.

Semoga penelitian yang dilakukan dapat bermanfaat bagi para pembaca akhir kata kami
menyadari “ Tiada Gading Yang Tak Retak “ dalam arti bahwa penelitian ini tidak lepas dari
kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran dari pembaca sangat
kami harapkan demi kesempurnaannya penelitian ini

Penyusun

Rizki Muhammad Ikhsan


HALAMAN JUDUL........................................................................................................... .....

LEMBAR PENGESAHAN

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

1.2 Tujuan Penulisan

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Candi Sambisari

2.2 Tebing Breksi

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan

3.2 Saran

LAMPIRAN

DAFTAR PUSTAKA
BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pariwisata merupakan sektor utama bagi DIY. Banyaknya objek, dan daya tarik wisata di DIY
telah menyerap kunjungan wisatawan, baik wisatawan mancanegara maupun wisatawan
nusantara. Yogyakarta yang kaya akan wisata keindahan alam dan wisata sejarah. Hal ini
menjadikan kota Jogja sebagai tujuan wiasata terbesar di Indonesia setelah Bali. Banyak tempat
wisata yang bisa dikunjungi di kota ini seperti wisata alam, wiasata sejarah, wisata budaya,
wisata pendidikan dan wisata malam.

Secara geografis, DIY juga diuntungkan oleh jarak antara lokasi objek wisata yang terjangkau,
dan mudah ditempuh. Sektor pariwisata sangat signifikan menjadi motor kegiatan perekonomian
DIY yang secara umum bertumpu pada tiga sektor andalan yaitu: jasa-jasa; perdagangan, hotel,
dan restoran; serta pertanian. Dalam hal ini pariwisata memberi efek pengganda (multiplier
effect) yang nyata bagi sektor perdagangan disebabkan meningkatnya kunjungan wisatawan.
Selain itu, penyerapan tenaga kerja, dan sumbangan terhadap perekonomian daerah sangat
signifikan.

1.2. Maksud dan Tujuan

* Membuat siswa untuk terlatih dalam pembuatan laporan karya tulis dengan baik dan benar.

* Melaporkan hal – hal yang telah didapatkan selama mengikuti kegiatan.

* Mengetahui sejarah dan budaya di objek wisata yang dikunjungi.

* Melaporkan dan mendeskripsikan tempat – tempat wisata yang telah dikunjungi.


BAB II PEMBAHASAN

2.1 Candi Sambisari adalah candi Hindu (Siwa) yang berada di Purwomartani, Kalasan,
Sleman, Yogyakarta, kira-kira 12 km di sebelah timur kota Yogyakarta ke arah kota Solo atau
kira-kira 4 km sebelum kompleks Candi Prambanan. Candi ini dibangun pada abad ke-9 pada
masa pemerintahan raja Rakai Garung pada zaman Kerajaan Mataram Kuno

Candi ini ditemukan pada tahun 1966 oleh seorang petani di Desa Sambisari dan dipugar pada
tahun 1986 oleh Dinas Purbakala. Nama desa ini kemudian diabadikan menjadi nama candi
tersebut.
Posisi Candi Sambisari terletak 6,5 meter di bawah permukaan tanah, kemungkinan besar karena
tertimbun lahar dari Gunung Merapi yang meletus secara besar-besaran pada awal abad ke-11
(kemungkinan tahun 1006). Hal ini terlihat dari banyaknya batu material volkanik di sekitar
candi.
Dengan dikelilingi oleh pagar batu dengan ukuran 50 m x 48 m, kompleks ini mempunyai candi
utama didampingi oleh tiga candi perwara (pendamping). Pada bagian luar dinding bangunan
utama terdapat relung yang berisi patung Durga Mahisasuramardini (di sebelah utara),
patung Ganesha (sebelah timur), patung Agastya (sebelah selatan), dan di sebelah barat terdapat
dua patung dewa penjaga pintu: Mahakala dan Nandiswara. Di dalam candi utama
terdapat lingga dan yoni dengan ukuran cukup besar. Pada saat penggalian ditemukan berbagai
benda lainnya di antaranya adalah beberapa tembikar, perhiasan, cermin logam, serta prasasti.

2.2 Tebing Breksi belum genap dua tahun menjadi objek wisata, yang dibuka sejak Mei 2015
untuk para wisatawan. Lokasi wisata ini langsung menjadi objek wisata favorit banyak orang
terutama bagi mereka anak-anak muda yang mulai mempublish tempat ini melalui media sosial
mereka.

Sebelum jadi lokasi wisata, Tebing Breksi hanyalah tebing-tebing bebatuan. Tak ada keindahan
yang menarik wisatawan. Hanya tampak alam liar yang dieksploitasi manusia dengan cara
penambangan.

"Dulunya ini tambang batu biasa terus sering diteliti mahasiswa. Ini ternyata endapan abu
vulkanik purba," kata Ketua Pengelola Tebing Breksi, Kholiq Widiyanto, saat ditemui
merahputih.com di Sambirejo, Prambanan, Sleman, DI Yogyakarta, Kamis (15/12).

Penambangan batu sudah dimulai sejak lama. Kholiq tidak dapat memperkirakan kapan
dimulainya terjadi penambangan batu. Menurutnya, penambangan dilakukan warga sekitar
Prambanan beserta warga di luar Prambanan untuk kebutuhan ekonomi. Namun, sejak tahun
2005, kawasan tebing mulai telantar.

Di tengah telantarnya Tebing Breksi, warga sekitar sesekali berdatangan di waktu sore.
Tujuannya, sekadar menikmati senja di puncak tebing. Sebagian besar mereka adalah remaja,
karena pesona alam di puncak tebingnya menyuguhkan panorama Gunung Merapi dan Merbabu
dari kejauhan.

Dari situlah, warga sekitar Sambirejo mulai berpikir bahwa kawasan tersebut layak dikelola
sebagai tempat wisata. Satu per satu diperbaiki, ditata, hingga dibentuk kelompok pengelola
wisata Tebing Breksi. Tebing pun "disulap" jadi karya seni yang indah. Memanfaatkan seniman
lokal Yogyakarta, tebing pun dipahat membentuk karya seni berupa tokoh-tokoh pewayangan.
Anak tangga dan lokasi pertunjukan seni dibangun. Semua dilakukan untuk memanjakan atau
menjadi daya tarik wisatawan.

Dana pembangunan awal dibantu pemerintah, melalui peran Gubernur DI Yogyakarta. "Bantuan
dari pemerintah ada, itu tahap pertama saya kurang tau pastinya, kalau denger-denger sih sekitar
100 juta gitulah. Kalau tahap kedua itu 750 juta, tapi setahu saya itu bantuan dari Gubernur,"
pungkas Kholiq.
BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Kesimpulan yang telah saya peroleh dari perjalanan Study Tour saya ke Candi Sambisari dan
Tebing Breksi. Candi Sambisari dan Tebing Breksi adalah tempat obyek wisata yang tidak asing
lagi dimata orang ataupun di berbagai kalangan masyarakat di Yogyakarta. Disitu obyek
pariwisata yang mempunyai keunikan tersendiri dengan ciri khasnya.

3.2 Saran

Karya wisata ini sangat baik untuk dilaksanakan karena memiliki manfaat yang cukup
banyak. Oleh karena itu, kegiatan ini sebaiknya terus diadakan dengan mengunjungi tempat –
tempat lain yang ada di Indonesia.

Lampiran

Daftar Pustaka

~Wikipedia

~ sherlystaelgasea.blogspot.com/2013/02/laporan-hasil-kunjungan-karya-wisata.

~Brainly.com

Anda mungkin juga menyukai