Anda di halaman 1dari 7

Nama Jurnal, xxx(xxx), xxx, xx–xx

ISSN: xxxx-xxxx (online)


DOI: 10.17977/umXXXvXXXiXXX20XXXpXXX

Pengelolaaan Kepariwisataan Melalui Analisis SWOT Sebagai Media Pengembangan


Objek Wisata di Kabupaten Kediri

Elvi Sania Putri Auliya1, Drs. I Komang Astina, M.S, Ph.D1


1Universitas Negeri Malang, Jl. Semarang No. 5 Malang, Jawa Timur, Indonesia

* elvi.sania.2007216@students.um.ac.id 1, komang.astina.fis@um.ac.id1

Paper received: xx-xx-xxxx; revised: xx-xx-xxxx; accepted: xx-xx-xxxx

Abstract

Indonesia is a country that has a religious tourism destination. Supported by the natural
potential, making Indonesia has the characteristics of each region as a tourist attraction.
One of the areas in Indonesia that has a variety of tourist attractions is Kediri. The
development of tourism objects in Kediri makes the development of regional
development. The potential for tourism objects is carried out using a SWOT analysis
strategy to minimize tourism object development strategies. SWOT analysis of this tourist
attraction includes strengths, weaknesses, opportunities, and threats. The potential of
tourism objects in Kediri indirectly has an impact on environmental, social and economic
aspects. The development and improvement of tourism plays a role as a movement of the
economy and improves the welfare of the community. And tourism development is carried
out to make tourism more advanced and develop towards a better direction in terms of
the quality of facilities and infrastructure, easy accessibility, becoming a tourist
destination of interest, and making good economic benefits for the surrounding
community.

Keywords: Attractions, SWOT, Social, Economic, Environment, Development

Abstrak
Indonesia merupakan Negara yang memiliki destinasti wisata yang beragam. Didukung
dengan adanya potensi alam, menjadikan Indonesia memiliki cirri khas disetiap
daerahnya sebagai objek wisata. Salah satu daerah di Indonesia yang memiliki objek
wisata yang bernaekaragam ialah Kediri. Perkembangan objek wisata di Kediri
menjadikan perkembangan pembangunan daerah. Potensi objek wisata dilakukan
menggunakan strategi analisis SWOT guna meminimalisir strategi pengembangan objek
wisata. Analisis SWOT objek wisata ini meliputi kekuatan, kelemahan, peluang, dan
ancaman. Potensi objek wisata di Kediri secara tidak langsung berdampak terhadap aspek
lingkungan, sosial dan ekonomi. Pengembangan dan peningkatan pariwisata berperan
sebagai pergerakan perekonomian dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Serta
pengembangan pariwisata dilakukan untuk menjadikan pariwisata agar lebih maju dan
berkembang kearah yang lebih baik dari segi kualitas sarana dan prasarana, mudahnya
aksebilitas, menjadi destinasi wisata yang diminati, dan menjadikan manfaat yang baik
secara ekonomi bagi masyarakat sekitar.

Kata kunci:Objek Wisata, SWOT, Sosial, Ekonomi, Lingkungan, Pengembangan

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Nama Jurnal, xxx(xxx), xxx, xx–xx

1. Pendahuluan
Indonesia sebagai negara yang memiliki sumber daya pariwisata, di mana negara
ini memiliki keindahan alam, kekayaan keanekaragaman budaya maupun potensi wisata
minat khusus. Indonesia merupakan Negara yang memiliki keberanekaragaman budaya
sehingga Negara ini terkenal dengan keunikan objek wisata di setiap daerahnya. Tidak
heran jika Indonesia memiliki tingkat wisatawan yang tinggi baik dari dalam negeri
ataupun mancanegara. Sektor pariwisata merupakan upaya pembangunan dalam
memajukan suatu Negara. Pariwisata merupakan suatu kegiatan dimana memiliki
banyak sekali kebermanfaatan. Di dalam kegiatan pariwisata tentu manusia akan dapat
merasakan keindahan setiap jengkal potensi yang ada di muka bumi ini. Pariwisata sudah
menjadi kebutuhan dasar manusia. Seperti yang telah diketahui bahwasanya pariwisata
merupakan kegiatan yang memperlihatkan keindahan kenampakan muka bumi tetapi
juga dapat digunakan sebagai penunjang media seni, sosial dan budaya, perekonomian,
kegiatan pendidikan, agama, olahraga, atau dapat juga dijadikan sebagai media penelitian
atau kegiatan ilmiah. Jika ditinjau lebih lanjut objek wisata menjadi salah satu kebutuhan
masyarakat dalam memenuhi kebutuhan jasmani dan rohani. Dengan berbagai objek
wisata dalam jenis dan tujuan yang berbeda-beda.

Secara administratif Kediri terdiri dari kota dan kabupaten, Antara kota dan
kabupaten memiliki keterkaitan satu sama lain dalam menjalin kerja sama
pengembangan objek wisata. Dimana keterkaitan ini terlihat ketika pengembangan objek
wisata cenderung kearah wisata yang berbasis modern, sedangkan kabupaten
pengembangan potensi objek wisata cenderung kearah keindahan alam misalnya
pegunungan, sungai, danau, goa, dan lain sebagainya. Sehingga daerah Kediri memiliki
banyak sekali daya tarik wisata baik wisata alam, wisata sejarah, wisata religi, maupun
wisata buatan. Ada banyak sekali objek wisata di Kabupaten Kediri yang memiliki daya
tarik wisata misalnya Objek Wisata Gunung Kelud, Ubalan, Kawasan Wisata Besuki,dan
lain sebagainya. Pada dasarnya objek wisata di Kediri memiliki perkembangan yang
cukup pesat baik dari segi kuantitas ataupun kualitasnya. Potensi objek wisata selalu
dihadapkan terhadap tantangan berupa pengembangan dan pertumbuhan ekonomi.
Sehingga perlu upaya perencanaan pengembangan pariwisata. Perkembangan yang
dilakukan dalam rangka pengenalan objek wisata di Kediri harus dilakukan dengan
pengelolaan yang baik secara efektif dan efisien. Sehingga ketika terjadi peningkatan
pengunjung maka akan berdampak pada pendapatan yang bertamah, kemudian tidak ada
kesulitan dalam menutup biaya untuk oprasional objek wisata. Kenyataanya objek wisata
Kediri masih belum dijalankan secara optimal. Oleh karena itu perlu dilakukan analisis
SWOT dalam pengengambang objek wisata di Kediri. Dengan adanya bjek wisata di
Kediri maka akan berdmapak pada aspek lingkungan, sosial dan ekonomi.

2. Metode
Dalam jurnal ini penelitian berlangsung dari Rabu, 27 Oktokber sampai 1 November 2021.
Dengan lokasi penelitian berada di Kabupaten Kediri. Pada jurnal ini, penelitian
menggunakan desain penelitian yaitu penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif

2
Nama Jurnal, xxx(xxx), xxx, xx–xx

digunakan untuk mengambarakan suatu peristiwa atau kajian yang diambil dalam
penelitian, dengan pemberian hipotesis dan informasi yang akurat.
Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif. Pendekatan
kualitatif ini bertujuan dalam berbagai hal misalnya untuk memperoleh data yang lebih
mendalam, mengembangkan teori, serta untuk menganalisis adanya realitas dan
kompleksitas suatu hal yang diteliti.
Teknik pengumpulan data ini dilakukan dengan cara mengumpulkan data yang
relevan biasanya bersumber dari buku, makalah, artikel, jurnal atau karya ilmiah lain dari
para peneliti. Data yang diibutuhkan dalam penelitian ini meliputi literatur tentang
potensi dan dampak. Dalam pengumpulan data dapat dilakukan dengan berbagai tahapan
yaitu pertama, melakukan pengumpulan dari berbagai sumber. Kedua, memilih dan
memilah informasi yang dibutuhkan dari berbagai sumber. Ketiga, menganalisis data guna
memperoleh kesimpulan dan saran. Kemudian sistematika penelitian ini berupa penulisan
mengenai kerangka pokok-pokok pembahasan yang dikaji. Sedangkan teknik analisis data
dilakukan menggunakan analisis SWOT. Dimana proses tersebut mengambil keputusan
yang berkaitan dengan faktor-faktor strategi pemsaranya yang meliputi kekuatan,
kelemahan peluang dan ancaman.

3. Hasil dan Pembahasan

3.1. Analisis SWOT Objek Wisata Kabupaten Kediri

Di dalam kunjungan ke lokasi lokasi-objek wisata, perlu dilakukannya Deep


discussion group. Dimana diskusi ini melibatkan masyarakat, tokoh dan aparat
pemerintah yang berkompeten. Sehingga objek wisata dapat dianalisis dengan
menggunakan metode SWOT yang mempertimbangkan aneka faktor yang berperan
negatif atau positif yang meliputi kekuatan, kelemahan, kesempatan dan ancaman objek
wisata tersebut. Analisis Objek wisata yang akan diambil ialah objek wisata yang ada di
Kabupaten Kediri. Kabupaten Kediri memiliki objek wisata yang sangat beragram
dengan cirri khas di masing-masing objeknya. Berikut ini ini pembahasan mengenai
SWOT objek wisata Kabupaten Kediri.
a. Objek Wisata Gunung Kelud
Wisata Gunung Kelud Terletak di kecamatan Ngancar Kabupaten Kediri, atau
terletak sekitar 40 kilometer arah timur dari kota Kediri. Dimana memiliki suasana
pegunungan yang masih alami, indah dan menarik. Pada dasarnya kondisi gunung
Kelud saat ini mengalami perubahan total dari memiliki kubah lava sekarang telah
tertutup total material batu dan pasir vulkanik, apalagi sekarang ini telah muncul anak
gunung Kelud yang fenomenal. Objek wisata Gunung Kelud memiliki sarana dan
prasarana yang menarik meliputi wahana ekstrem, tempat pembelian souvenir, gedung
teater, dan tempat penginapan. Aksebiltas untuk menuju objek wisata Gunung Kelud
sudah sangat memadai, didukung dengan sarana dan prasarana misalnya akses ke
sungai blerang, gardu pandang, area panjat tebing. Untuk meninkmati setiap jengkal
keindahan Gunung Kelud maka akan salah satu perkebunan nanas, cengkih dan kopi
yang indah. Para wisatawan yang ingin melihat keindahan sekitar objek wisata gunung
Kelud dapat menikmati di puncak gunung. Ketika melakukan perjalanan untuk

3
Nama Jurnal, xxx(xxx), xxx, xx–xx

mencapai puncak tersebut, telah dibangun infrastruktur berupa anak tangga yang
berjumlah tidak kurang dari 500 anak tangga begitu pula untuk menuju ke objek anak
gunung Kelud. Selain itu terdapat sungai air panas yang juga dibangun anak tangga,
sehingga memudahkan wisatawan untuk menuju tempat tersebut. Hal yang menarik
dari wisata Gunung Kelud tidak hanya dilihat dari aspek keindahan semata tetapi dapat
dilihat dari aspek adat budaya yang rutin dilakukan di lereng Gunung Kelud. Misalnya
melakukan Larung Sesaji, dimana ritual ini dilatarbelakngi karena sejarah terbentuknya
Gunung Kelud dan sebagai tolak balak.
Yang menjadi kelemahan objek wisata Gunung Kelud adalah lokasi yang jauh dari
pusat kota, terdapat camp area di luar zona satu (radius 5 km), jam berkunjung
dibatasi, para pengunjung dilarang mendekati anak Gunung Kelud, status Gunung Kelud
yang aktif menandakan masih adanya peluang sewaktu-waktu terjadinya erupsi, sarana
dan prasarana tidak bisa permanen. Untuk pengembangan objek wisata Kediri perlu
mengetahui beberapa peluang yang ada misalnya di Gunung Kelud terdapat peluang
tersedianya sarana penginapan, terdapat rest area, objek wisata ini dijadikan sebagai
wisata agro atau perkebunan, sebagai salah satu tujuan paket wisata Gunung berapi
yaitu Takuban- Perahu- MerapiKelud- Bromo- Ijen, akan dibangun amphi teater dan
museum vulkanologi (di mana baru ada 2 di Indonesia yaitu Gunung Ketp dan Gunung
agung) hal ini digunakan sebagai pusat informasi dan pendidikan vulkanologi Gunung
Kelud. Terlepas dari beberapa hal yang sudah dijelaskan maka objek wisata Gunung
Kelud memiliki ancaman yang dapat membahayakan keberadaan wisata tersebut yaitu
adanya aktivitas Gunung Kelud yang tinggi dan adanya objek wisata gunung berapi
saingan.
b. Kawasan Wisata Ubalan
Objek wisata Ubalan terletak di kecamatan Plosoklaten Kabupaten Kediri. Di
tempat tersebut terdapat hutan wisata yang didalamnya terdapat banyak sekali spesies
tanaman, hewan maupun fungi. Objek wisata ubalan sangat bagus digunakan untuk
rekreasi keluarga serta banyaknya fasilitas bermain. Pada dasarnya objek wisata ini
memiliki karakteristik tersendiri dengan mengandalkan kekuatan diantaranya
aksebilitas dalam menuju ubalan dapat dibilang cukup baik. Terdapat fasilitas
pendukung yang bagus misalnya kolam renang, kolam perahu, sepeda air, play-ground,
kolam pancing, camp area, taman asri yang indah dan taman bermain anakanak. Wisata
ubalan juga terdapat mata air jernih di tengah hutan lindung nya. Tetapi cukup
disayangkan objek wisata ubalan memiliki kelemahan di mana budaya kebersihannya
yang kurang berkembang dan lumayan jauh dari pusat kota. Adanya pengembangan
objek wisata ubalan tentu memiliki peluang tersendiri yaitu seringnya didatangkan
artis-artis lokal dan ibu kota makin menarik wisatawan, serta posisi yang terletak
antara jalan lingkar luar Pare-Plosoklaten yang menghubungkan SurabayaKediri-Blitar.
Terlepas dengan beberapa hal yang sudah dibahas maka objek wisata tentu akan
memiliki ancaman tersendiri yaitu munculnya waterpark atau Waterboom modern di
kertosono-mojokerto dan adanya objek wisata sejenis di pusat kota misalnya Pagora
dan Pirtoyoso.
c. Objek Wisata Besuki
Wisata Besuki terletak 18 km dari pusat Kota Kediri. Tepatnya di Dusun Besuki,
Desa Jugo, Kecamatan Jugo, Kabupaten Kediri. Pada dasarnya kawasan wisata Besuki

4
Nama Jurnal, xxx(xxx), xxx, xx–xx

terdapat beberapa objek wisata misalnya Air Terjun Irenggolo, Air Terjun Dolo, Kelok
Sembilan, Gazebo Wilis, Jembatan Jomblo, Taman Langit serta area camping. Kawasan
Besuki terletak di bagian timur lereng gunung Wilis. Objek wisata ini memiliki
karakteristik tersendiri dengan menggunakan kekuatan sebagai pennjang
perkembangannya yaitu akses jalan menuju Basuki bisa dikatakan cukup mudah. Para
wisatawan yang berasal dari arah selatan dapat lewat Mojo dan dari arah utara dapat
lewat Semen. Dalam perjalanan menuju kawasan Besuki akan menemukan jalanan khas
pegunungan yang naik turun dengan tikungan tajam dengan hamparan sawah hijau dan
hutan pinus yang menambah keseruan saat perjalanan. Aksebilitas di kawasan Besuki
dengan jalan yang cukup lebar. Ketika melakukan perjalanan para wisatawan akan
menemukan banyak pengrajin kayu dan gazebo dengan kualitas yang baik. Ketika
berada di pintu loket sekitar 1 km, para wisatawan akan sampai di gapura selamat
datang air terjun Irenggolo. Di dekat area parkir merupakan lokasi perkemahan yang
biasa digunakan untuk mendirikan tenda dan acara api unggun saat malam hari. Air
terjun Irenggolo memiliki tinggi sekitar 80 meter dengan bentuk bersaf saf atau biasa
disebut dengan troop berukuran mini tangga. Dengan fasilitas lain yang ada di kawasan
air terjun Irenggolo seperti warung makan, mushola dan tersedianya kamar mandi.
Selain keindahan alam air terjun Irenggolo para wisatawan juga dapat menikmati
keindahan air terjun lainnya yang memiliki keunikan tersendiri yaitu Air Terjun Dholo.
Tetapi untuk mencapai ke air terjun ini harus menempuh kurang lebih 990 anak tangga.
Di beberapa titik perjalanan banyak dijumpai warung-warung kecil yang dapat
dijadikan tempat untuk beristirahat, dan juga di tengah perjalanan akan banyak
menemukan penjual jenggriti. Jenggriti ini diubah menjadi kreasi yang lebih unik
seperti kalung gelang tasbih dan lainnya. Terdapat beberapa hotel atau villa dengan
lokasi strategis dan harga yang bersahabat di dekat dengan air terjun Irenggolo. Wisata
Basuki menawarkan banyak hal lainnya salah satu yang menjadi ciri khas ialah
minuman secang yang diproduksi dari serbuk kayu dan bisa dinikmati seperti teh celup
memiliki warna merah. Selain itu terdapat produksi brambang dayang yang menjadi
populer di daerah Besuki atau biasanya dikenal dengan sayuran organik segar seperti
sawi putih, seledri, mentimun, kubis dan masih banyak lainnya. Kawasan wisata Besuki
memiliki kelemahan meliputi lokasi yang cukup jauh dari pusat Kota, kondisi lereng
yang belum stabil sehingga sering terjadi tanah longsor, sarana dan prasarana wisata
yang belum memadai, karena berada di ketinggian 1300 mdpl maka sering terjadi
kabut atau hujan yang mengganggu wisatawan yang akan berkunjung. Peluang objek
wisata ini adalah rencana jalur perintis dari Kediri Ponorogo memungkinkan
meningkatnya kunjungan wisatawan, udara yang cukup bersih menjadi peluang bagi
bisnis penginapan resort, memungkinkan berkembangnya wanawisata berupa
outbound dan perkemahan. Dan yang menjadi ancaman untuk objek wisata Besuki
adalah objek wisata serupa yaitu air terjun Sedudo- Nganjuk dan cobanrondo Malang.

3.2. Dampak Aspek, Lingkungan, Sosial dan Ekonomi Objek Wisata Kabupaten
Kediri

Secara tidak langsung adanya objek wisata di Kabupaten Kediri berdampak pada
lingkungan di daerah Kediri yaitu masyarakat yang akan berusaha untuk menjaga

5
Nama Jurnal, xxx(xxx), xxx, xx–xx

keasrian dan keindahan alam yang ada. Dimana mereka akan berperan untuk
melakukan penjagaan objek wisata agar selalu aman, nyaman, dan selalu menjaga
lingkungannya agar tetap bersih. Sehingga menyebabkan para wisatawan selalu betah
untuk mengunjungi objek wisata di Kediri. Dapat diketahui bahwasanya pariwisata
merupakan salah satu upaya dalam peningkatan pembangunan di suatu negara. Adanya
sumber daya alam yang ada mampu membuat pariwisata menjadi salah satu sektor yang
layak untuk dikelola dan dikembangkan secara maksimal. Pengembangan dan
peningkatan pariwisata berperan sebagai pergerakan perekonomian dan meningkatkan
kesejahteraan masyarakat seperti semakin terbukanya lapangan pekerjaan, kesempatan
berusaha bagi masyarakat, peningkatan pendapatan bagi masyarakat itu sendiri
khususnya pemerintah daerah. Dengan banyaknya wisatawan yang berkunjung pada
objek wisata di Kediri menjadi peluang tersendiri bagi masyarakat. Misalnya terdapat
beraneka ragam hasil olahan dari UMKM Kabupaten Kediri, balik dari makanan maupun
souvenir khas kabupaten Kediri dimana sebagai ajang pamer keanekaragaman dan
kekayaan yang menjadi ciri khas Kabupaten Kediri. Hal ini menyebabkan banyaknya
produk yang diperdagangkan dipasaran menjadi meningkat. Sehingga hal ini
menyebabkan masyarakat memiliki mata pencahariaan dan invoasi-inovasi baru. Jika
ditinjau dari aspek sosialnya maka objek wisata di Kediri dapat membuat masyarakat
menjadi lebih mengenal perilaku dari wisatawan, sehingga ketika berkomunikasi
dengan para pengunjung maka masyarakat dapat menyesuaikan diri agar dapat
berinteraksi senyaman mungkin kepada para pengunjung. Dengan kata lain adanya
objek wisata tersebut dapat membuat masyarakat sekitar dan para pengunjung
memahami tentang kehidupan sosial masing-masing.

3.3. Pengembangan Objek Wisata Di Kabupaten Kediri

Pengembangan pariwisata dilakukan untuk menjadikan pariwisata agar lebih maju


dan berkembang kearah yang lebih baik dari segi kualitas sarana dan prasarana,
mudahnya aksebilitas, menjadi destinasi wisata yang diminati, dan menjadikan manfaat
yang baik secara ekonomi bagi masyarakat sekitar. Pengembangan yang dilakukan Objek
wisata sebagai daya tari wisatawan dapat dilakukan menggunakan strategis yang efektif
diantaranya pengembangan melalui wisata alam, budaya dan objek wisata minat khusus,
pengembangan Jasa, pemasaran pariwisata, peningkatan pelayanan, serta upaya dalam
program evaluasi dan penghargaan.
Pengembangan dalam aspek wisata alam, budaya, dan wisata minat khusus dapat
dilakukan dengan cara pengelolahan yang menitikberatkan pada strategi pengemasan,
pembenahan, peningkatan objek wisata dan daya tarik wisata, meningkatkankualitas
SDM, pengenalan destinasti objek wisata melalui pemasaran dan promosi, adanya
pembinaan terhadap masyarakat melalui sosialisasi Pokdarwis atau Sapta Pesona serta
masyarakat pariwisata Indonesia. Pengembangan dalam aspek usaha jasa dapat
dilakukan melalui program-program kepariwisataan yaitu sering diselengaraknya
pameran atau event kepariwisataan, melakukan peningkatan peran dalam pasar wisata,
menawarkan dan meningkatkan kepada para wisatawan mengenai paket-paket objek
wwisata, Menjalin kerjasama terhadap industri kepariwisataan, perusahaan serta
lembaga terkait bidang kepariwisataan dan budaya, menciptakan sanggar seni budaya

6
Nama Jurnal, xxx(xxx), xxx, xx–xx

tradisional daerah dengan menggunakan Jasa Impresariat. Pengembangan pemasaran


dilakukan secara terpadu, terarah, terencana, menyeluruh dan berkesinambungan.
Pengembangan juga dapat dilakukan dengan cara meningkatkan pelayanan dalam
penunjang pariwisata., serta meningkatkan aksebilitas serta pelayanan produk wisata.
Pengembangan yang dilakukan menggunakan program-program di Kediri diantaranya
diselengarakannya lomba pariwisata dan seni budaya, evaluasi kepedulian lingkungan
bagi industri pariwisata, serta peniaian pariwisat secara periodik.

4. Simpulan
Kesimpulan dalam artikel ini adalah adanya objek wisata di kabupaten kediri
memiliki karakteristik masing-masing, dimana karakteristik tersebut dapat dianalisis
menggunakan analisis SWOT. Secara tidak langsung adanya objek wisata di Kabupaten
Kediri berdampak pada lingkungan di daeraha Kediri yaitu masyarakat yang akan
berusaha untuk menjaga keasrian dan keindahan alam yang ada. Pengembangan dan
peningkatan pariwisata berperan sebagai pergerakan perekonomian dan meningkatkan
kesejahteraan masyarakat seperti semakin terbukanya lapangan pekerjaan, kesempatan
berusaha bagi masyarakat, peningkatan pendapatan bagi masyarakat itu sendiri
khususnya pemerintah daerah. Jika ditinjau dari aspek sosialnya maka objek wisata di
Kediri dapat membuat masyarakat menjadi lebih mengenal perilaku dari wisatawan,
sehingga ketika berkomunikasi dengan para pengunjung maka masyarakat dapat
menyesuaikan diri agar dapat berinteraksi senyaman mungkin kepada para pengunjung.
Dengan kata lain adanya objek wisata tersebut dapat membuat masyarakat sekitar dan
para pengunjung memahami tentang kehidupan sosial masing-masing. Pengembangan
yang dilakukan Objek wisata sebagai daya tari wisatawan dapat dilakukan menggunakan
strategis yang efektif diantaranya pengembangan melalui wisata alam, budaya dan objek
wisata minat khusus, pengembangan Jasa, pemasaran pariwisata, peningkatan pelayanan,
serta upaya dalam program evaluasi dan penghargaan.

Daftar Rujukan
Martantyo Nugroho Danang. 2018. Daya Tarik Wisata Di Kawasan Gunung Kelud Kediri
Jawa Timur. Sekolah Tinggi Pariwisata Ambarrukmo. Yogyakarta.
Joehastanti Jenny. 2012. Strategi Pemasaran Wisata Alam Untuk Meningkatkan Kunjungan
Wisatawan Di Kawasan Wisata Kabupaten Kediri. Jurnal Ilmu Manajemen,
REVITALISASI, Vol. 1, Nomor 2, September 2012.
Tmoko Sigit Widya. 2016. Kepuasan Pengunjung Dalam Rangka Pengembangan Objek
Wisata Di Kabupaten Kediri Tahun 2016. Volume 03, No 01. Universitas Nusantara
PGRI Kediri.
Prayudhi Luhur Aditya. 2016. Strategi Pengembangan Wisata Kampung Anggrek Dalam
Upaya Pemberdayaan Masyarakat Di Desa Sempu Kecamatan Ngancar Kabupaten
Kediri. Universitas Muhammadiyah Malang.
Mukti Masega Dian Latief. 2012. Strategi Pengembangan Kawasan Barat Sungai Brantas
Kota Kediri Sebagai Destinasi Pariwisata Daerah Untuk Meningkatkan Pendapatan Asli
Daerah (Studi Di Kawasan Objek Wisata Selomangleng Kota Kediri). Jurnal Administrasi
Publik (JAP), Vol. 3, No. 11, Hal. 1797-1803. Malang.

Anda mungkin juga menyukai