Anda di halaman 1dari 5

MODUL EKONOMI 19

KOMPETENSI DASAR 3.4


Menganalisis Indeks Harga dan Inflasi
INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI
1. Menjelaskan pengertian indeks harga tidak tertimbang
2. Menyebutkan jenis-jenis indeks harga tidak tertimbang
3. Menghitung indeks harga tidak tertimbang
TUJUAN PEMBELAJARAN
Melalui KBM model Daring peserta didik mampu:
1. Menjelaskan pengertian indeks harga tidak tertimbang
2. Menyebutkan jenis-jenis indeks harga tidak tertimbang
3. Menghitung indeks harga tidak tertimbang
1.

Baca dan pahami materi dibawah ini dan temukan


permasalahan yang dapat ditanyakan atau didiskusikan !!!

INDEKS HARGA DAN INFLASI


KD 3,4

2. Metode Perhitungan Indeks Harga


Dalam perhitungan indeks harga terdapat dua metode yang biasa dipergunakan
yaitu:
a. Indeks Harga Tidak Tertimbang
Indeks harga tidak tertimbang adalah metode perhitungan indeks harga yang
dalam perhitungannya tidak menggunakan penimbang atau tidak
menyertakan data seperti ukuran satuan, ukuran berat, ukuran jumlah,
maupun ukuran nilai. Ada beberapa jenis indeks harga tidak tertimbang yang
lazim dipergunakan yaitu:
1) Indeks Agregatif Sederhana (IA)
Perhitungan indeks harga tidak tertimbang metode Indeks agregatif
sederhana dirumuskan sebagai berikut:

∑ Pn
IA = x 100
∑ Po

KETERANGAN:
Pn = Harga Tahun ke n ( tahun yang akan dihitung angka indeksnya)
Po = Harga Tahun Dasar ( tahun yang dijadikan dasar perbandingan)
Contoh Perhitungan Indeks Agregatif Sederhana (IA):
Data Harga Kebutuhan Pokok Kabupaten Cilacap Per Triwulan I Tahun
2019 (Rp/Kg)

Bulan/ Harga Kebutuhan Pokok


No Jenis Kebutuhan
Januari Februari Maret
1. Beras 9.500 8.800 9.000
2. Gula Pasir 12.000 12.200 12.500
3. Telur 22.000 23.000 23.500
4. Daging Ayam 34.500 35.000 36.000
5. Susu kaleng 9.000 9.500 10.000
6. Minyak goreng 9.500 9.800 10.200
7. Tepung 6.500 6.800 7.000
8. LPG 19.000 20.000 20.000
9. Ikan Asin (peda) 55.000 56.000 58.000

Berdasarkan data di atas hitung berapa Indeks Harga Konsumen bulan


januari, bulan Februari, dan bulan Maret menggunakan metode indeks
agregatif sederhana beserta analisis perhitungannya bila ditentukan
periode dasar adalah bulan januari?

Jawab:
Tata cara menghitung indeks harga konsumen (IHK) adalah sebagai
berikut:
a) Menjumlahkan harga kebutuhan pokok untuk per masing-masing
bulan dengan hasil sebagai berikut:
Jumlah Harga kebutuhan pokok bulan Januari = Rp 177.000,00
Jumlah Harga kebutuhan pokok bulan Februari = Rp 181.100,00
Jumlah Harga kebutuhan pokok bulan Maret = Rp 186.200,00
b) Menetapkan variabel Pn dan Variabel Po
Variabel Pn adalah bulan Februari dan bulan Maret
Variabel Po ditentukan bulan Januari
c) Menghitung indeks harga konsumen (IHK) dengan cara memasukan
data jumlah harga ke dalam rumus indeks agregatif sederhana, yaitu:
IHK Januari (IHK periode dasar)
∑ Po
IA = x 100 atau
∑ Po
∑ Harga Bulan Januari
IA = x 100
∑ Harga Bulan Januari

177.000,00
= x 100
177.000,00
= 100, 00
IHK Februari
∑ Pn
IA = x 100 atau
∑ Po
∑ Harga Bulan Februari
IA = x 100
∑ Harga Bulan Januari
181.100,00
= x 100
177.000,00
= 102,316 dibulatkan ke atas menjadi
= 102,32
IHK Maret
∑ Pn
IA = x 100 atau
∑ Po
∑ Harga Bulan Mareti
IA = x 100
∑ Harga Bulan Januari
177.000,00
= x 100
177.000,00
= 105, 197 dibulatkan ke atas menjadi
= 105, 20
d) Analisis perhitungan indeks harga konsumen menggunakan metode
indeks agregatif sederhana, yaitu:
IA (IHK Bulan januari) = 100,00
IA (IHK Bulan Februari) = 102,32
IA (IHK Bulan Maret) = 105,20

Analisis:
Untuk menghitung laju inflasi menggunakan rumus:
In = IHKn – IHKo

KETERANGAN:
In = Inflasi bulan ke n
IHKn = indeks harga konsumen bulan ke n
IHKo = indeks harga konsumen bulan (periode) dasar
Maka laju inflasi untuk:
Bulan Februari sebesar:
Inflasi februari = IHK februari – IHK januari
= 102,32 – 100,00
= 2,32%

Bulan Maret sebesar:


Inflasi Maret = IHK Maret – IHK Januari
= 105,20 – 100,00
= 5,20%

2) Indeks Relatif Hitung Harga (IRH)


Perhitungan indeks harga tidak tertimbang metode Indeks Relatif Hitung
Harga (IRH) dirumuskan sebagai berikut:
Pn
IRH = ∑
Po
X 100
n
KETERANGAN:
Pn = Harga Tahun ke n ( tahun yang akan dihitung angka indeksnya)
Po = Harga Tahun Dasar ( tahun yang dijadikan dasar perbandingan)
n = jumlah data
Contoh Perhitungan Indeks Relatih Hitung Harga (IRH):
Data Harga Sayur Mayur Kabupaten Cilacap bulan Januari-Februari
Tahun 2019 (Rp/Kg)
Bulan/Harga
No Jenis Sayuran
Januari (Po) Februari (Pn)
1. Cabai Merah 30.000 32.000
2. Bawang merah 26.000 30.000
3. Tomat 8.000 9.000
4. Wortel 18.000 20.000
5. Kentang 15.000 12.000

Berdasarkan data di atas hitung berapa Indeks Harga Konsumen bulan


Februari, menggunakan metode indeks relatif hitung harga beserta
analisis perhitungannya bila ditentukan periode dasar adalah bulan
januari?

Jawab:
Tata cara menghitung indeks harga konsumen (IHK) adalah sebagai
berikut:
a) Menghitung nilai Pn/Po masing-masing jenis sayuran dan
menjumlahkannya, yaitu:
Pn
No Jenis Sayuran
Po
1. Cabai Merah 32.000/30.000 = 1,06667
2. Bawang merah 30.000/26.000 = 1,15385
3. Tomat 9.000/8.000 = 1,12500
4. Wortel 20.000/18.000 = 1,11111
5. Kentang 12.000/15.000 = 0,80000
JUMLAH = 5,25663

b) Menghitung indeks harga konsumen (IHK) dengan cara memasukan


jumlah Pn/Po ke dalam rumus indeks relatif hitung harga, yaitu:
Pn
IRH Februari = ∑
Po
X 100
n
5,25663
= x 100
5
= 1,05132 x100
= 105,13 (hasil pembulatan)
c) Analisis IRH
Laju inflasi harga sayur-mayur di bulan Februari yaitu sebesar:
Inflasi Februari = IRH Februari – IRH Januari (periode dasar)
= 105,13 – 100
= 5,13%
3) Indeks Median Relatih Hitung Harga (median IRH)
Perhitungan indeks harga tidak tertimbang metode Indeks Median Relatih
Hitung Harga (median IRH) dirumuskan sebagai berikut:
IM = Median IRH x 100
Contoh Perhitungan Indeks Median:
a) Untuk jumlah data ganjil
Dengan menggunakan data perhitungan indeks relatif hitung harga di
atas maka nilai indeks median dapat dihitung dengan terlebih dahulu
mengurutkan nilai Pn/Po dari yang terkecil ke yang terbesar, yaitu
sebagai berikut:
Data awal:
No Jenis Sayuran Pn/Po
1. Cabai Merah 32.000/30.000 = 1,06667
2. Bawang merah 30.000/26.000 = 1,15385
3. Tomat 9.000/8.000 = 1,12500
4. Wortel 20.000/18.000 = 1,11111
5. Kentang 12.000/15.000 = 0,80000
JUMLAH = 5,25663

Diurutkan:
No Jenis Sayuran Pn/Po
1. Kentang 0,80000
2. Cabai Merah 1,06667
3. Wortel 1,11111
4. Tomat 1,12500
5. Bawang merah 1,15385

Maka indeks median adalah:


IM = 1,11111 x 100
= 111,11
b) Untuk jumlah data genap
seperti data ganjil, maka untuk data genap juga diurutkan terlebih
dahulu dari data terkecil ke data terbesar, misal diketahui data Pn/Po:
Apel = 1,01465
Jeruk = 1,03275
Nanas = 1,09580
Semangka = 1,10565
Maka indeks median adalah:
1,03275 + 1,09580
IM = x 100
2
= 1,06427 x 100
= 106,43 (hasil pembulatan)

Demikian tadi Modul Ekonomi 19, selanjutnya silahkan kalian melaksanakan refleksi
atas hasil kegiatan pembelajaran yang telah kalian laksanakan dengan cara menjawab
beberapa pertanyaan modul 19 di Google Classroom.

Anda mungkin juga menyukai