Anda di halaman 1dari 76

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Sekolah : SMA Negeri 1 Besuki


Mata Pelajaran : Ekonomi
Kelas / Semester : XI /1
Materi Pokok : Ketenagakerjaan
Alokasi Waktu : 6 x 90 menit (9 pertemuan)

A. Kompetensi Inti
KI 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI 2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli (gotong
royong, kerjasama, toleran, damai), bertanggung jawab, responsif, dan pro-aktif,
dalam berinteraksi secara efektif sesuai dengan perkembangan anak di
lingkungan, keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa,
negara, kawasan regional, dan kawasan internasional.
KI 3. Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural, dan metakognitif pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan
kompleks berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi,
seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat
dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI 4. Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara: efektif,
kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif, dalam
ranah konkret dan abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya
di sekolah, serta mampu menggunakan metoda sesuai dengan kaidah keilmuan.
B. Kompetensi Dasar dan Indikator

Kompetensi Dasar Indikator


3.3. Menganalisis Pertemuan Ke 1
permasalahan 3.3.1 Menjelaskan pengertian tenaga kerja, angkatan kerja dan
ketenagakerjaan kesempatan kerja
dalam 3.3.2 mengidentifikasi jenis-jenis tenaga kerja
pembangunan
Pertemuan Ke 2
ekonomi
3.3.3 Menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi kesempatan
kerja
3.3.4 Menganalisis masalah ketenagakerjaan
Pertemuan Ke 3

3.3.1 Menentukan upaya peningkatan kualitas tenaga kerja


3.3.2 Mendeskripsikan sistem pemberian upah
Pertemuan Ke 4
3.3.3 Menjelaskan pengertian pengangguran
3.3.4 Mengidentifikasi jenis-jenis pengangguran
Pertemuan Ke 5
3.3.5 Menganalisis cara mengatasi pengangguran
Pertemuan Ke 6

Ulangan Harian

4.3. Menyajikan hasil Pertemuan Ke 1


analisis masalah 4.3.1 Mengumpulkan data/informasi tentang pengertian tenaga
ketenagakerjaan kerja, angkatan kerja dan kesempatan kerja
dalam
pembangunan 4.3.2 Mengidentifikasi jenis-jenis tenaga kerja
Kompetensi Dasar Indikator
ekonomi dan Pertemuan Ke 2
cara
mengatasinya 4.3.3 Mengidentifikasi faktor-faktor yang memengaruhi
kesempatan kerja
4.3.4 Menyimpulkan masalah ketenagakerjaan
Pertemuan Ke 3
4.3.5 Mempresentasikan upaya peningkatan kualitas tenaga kerja
4.3.6 Mengidentifikasi sistem pemberian upah
Pertemuan Ke 4
4.3.7 Mengumpulkan data/informasi tentang pengertian
pengangguran
4.3.8 Mengidentifikasi jenis-jenis pengangguran
Pertemuan Ke 5
4.3.9 Mempresentasikan cara mengatasi pengangguran
Pertemuan Ke 6
Ulangan Harian

C. Tujuan Pembelajaran
Melalui pendekatan saintifik dengan menggunakan model pembelajaran Problem Based
Learning, Gallery Walk dan Mind Map, peserta didik dapat menganalisis permasalahan
ketenagakerjaan dalam pembangunan ekonomi dan dapat menyajikan hasil analisis masalah
ketenagakerjaan dalam pembangunan ekonomi dan cara mengatasinya dengan penuh tanggung
jawab, bekerja keras, toleransi dan bekerja sama.

D. Materi Pembelajaran
 Pengertian tenaga kerja, angkatan kerja, dan kesempatan kerja
 Jenis-jenis tenaga kerja
 Masalah ketenagakerjaan
 Upaya meningkatkan kualitas tenaga kerja
 Sistem upah
 Pengangguran

E. Metode Pembelajaran
1. Pendekatan : Saintifik
2. Model : Problem Based Learning With Gallery Walk and Mind Mapping
3. Metode : Ceramah, Diskusi, Tanya Jawab dan Penugasan
F. Media Pembelajaran

Media : Gambar, Video, Power Point dan Mind Map

Alat : Laptop, LCD, dan Papan Tulis

G. Sumber Belajar

Alam S, 2013. Buku Ekonomi untuk Kelas XI SMA Kurikulum 2013. Jakarta : Erlangga
Indriayu, Mintasih. 2009. Ekonomi Untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta : Pusat Perbukuan
Departemen Pendidikan Nasional
Ismawanto. 2017. Panduan Materi Sukses Olimpiade Sains Ekonomi Jilid 1 (Makro dan
Mikro).
Jakarta: Bina Prestasi Insani.
Kinanti G, Nella Nurlita. Ekonomi untuk Siswa SMA/MA Kelas XI. Bandung: Yrama Widya
Rahardja, Pratama, dkk. 2015. Eksplorasi Nalar Siswa Ekonomi untuk SMA/MA Kelas XI.
Bandung: Yrama Widya.
--------Atasi Pengangguran, Bank Dunia: Perlu Belajar dari Korea .
https://bisnis.tempo.co/read/726272/atasi-pengangguran-bank-dunia-perlu-
belajar-dari korea/full&view=ok. Diunduh Kamis, 26 Juni 2019.
---------Ini 6 Cara Mengatasi Pengangguran, dari Pendidikan hingga Transmigrasi.
https://www.liputan6.com/citizen6/read/3922461/ini-6-cara-mengatasi-
pengangguran-dari-pendidikan-hingga-transmigrasi?source=search. Diunduh Rabu,
25 Juni 2019.
--------Pengangguran di Indonesia Lebih Banyak dari Jumlah Penduduk Singapura.
https://ekbis.sindonews.com/read/1394558/33/pengangguran-di-indonesia-lebih-
banyak-dari-jumlah-penduduk-singapura-1554884489. Diunduh Rabu, 25 Juni
2019.
---------Revolusi Industri 4.0 Bisa Jadi Ancaman Bagi SDM RI.
https://www.liputan6.com/bisnis/read/3920776/revolusi-industri-40-bisa-jadi-
ancaman-bagi-sdm-ri?source=search Diunduh Rabu, 25 Juni 2019.
--------Tingkat Pengangguran Terbuka Meningkat dari Tahun Sebelumnya.
https://money.kompas.com/read/2015/11/05/171744726/BPS. Diunduh Rabu, 25
Juni 2019.
--------UMP 2019 Naik, Buruh Diminta Tingkatkan Produktivitas.
https://www.liputan6.com/bisnis/read/3686306/ump-2019-naik-buruh-diminta-
tingkatkan-produktivitas. Diunduh Rabu, 25 Juni 2019.
---------Malaysia Pulangkan Ratusan TKI Bermasalah. https://www.youtube.com/watch?
v=W5RS3iQ-xkI. Diunduh Rabu, 25 Juni 2019.
--------Perjalanan Seorang TKI di Malaysia Bagian ke-2 "Cerita Surti".
https://www.youtube.com/watch?v=UMPIWJwERF8. Diunduh Rabu, 25 Juni 2019.
--------Sepenggal Sakura Dari Indonesia. https://www.youtube.com/watch?v=enXbJmufMjw.
. Diunduh Kamis, 26 Juni 2019.
--------Sulitnya Mencari Kerja, Pendidikan Tinggi Belum Jadi Jaminan.
https://www.youtube.com/watch?v=A7_hzIpD4JI. Diunduh Rabu, 25 Juni 2019.
---------Sulitnya Cari Pekerjaan, Ribuan Pelamar Padati Bursa Kerja.
https://www.youtube.com/watch?v=bzfLtr8n1zk. Diunduh Kamis, 26 Juni 2019.
--------Susahnya Cari Pekerjaan I Short Movie (Trailer). https://www.youtube.com/watch?
v=V7iTMSILusI. Diunduh Rabu, 25 Juni 2019.
--------Jenis-Jenis Pengangguran Berdasarkan Ciri dan Penyebabnya.
https://www.liputan6.com/citizen6/read/3920761/jenis-jenis-pengangguran-
berdasarkan-ciri-dan-penyebabnya. Diunduh Kamis, 26 Juni 2019.

H. Langkah-Langkah Pembelajaran

a. Pertemuan Ke 1
Alokasi
Kegiatan Deskripsi
waktu
Pendahuluan  Salam, Berdoa, Presensi (PPK : Religiositas) 10 menit
 Kelas dipersiapkan agar lebih kondusif untuk proses
belajar mengajar; kerapian dan kebersihan ruang kelas
(PPK : Religiositas, Gotong-Royong)
 Menyiapkan media dan alat serta buku/sumber belajar
yang diperlukan.
 Guru mengajukan pertanyaan “Pertumbuhan ekonomi dan
pembangunan ekonomi telah kita pelajari pada pertemuan
sebelumnya, apakah pertumbuhan ekonomi dan
pembangunan ekonomi ada keterkaitannya dengan
permasalahan ketenagakerjaan?”.
Alokasi
Kegiatan Deskripsi
waktu
 Peserta didik diberi kesempatan untuk menyampaikan
pendapatnya, kemudian guru menanggapi jawaban dan
mengaitkannya dengan materi pelajaran hari ini, yaitu
“pengertian tenaga kerja, angkatan kerja dan kesempatan
kerja serta jenis-jenis tenaga kerja.” (Komunikasi, PPK :
Mandiri)
 Menyampaikan kompetensi yang akan dicapai dan
manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari;
 Menyampaikan lingkup dan teknik penilaian serta metode
dan model pembelajaran Gallery Walk dan Mind Map yang
akan digunakan selama proses pembelajaran.
 Sebelum pembelajaran dimulai guru membentuk kelompok
secara heterogen yang terdiri dari 4-5 siswa (Kolaborasi,
PPK: Gotong-Royong)
Inti  Stimulation (memberi stimulus): 10 menit

Perjalanan Seorang TKI di Malaysia Bagian ke-2 "Cerita


Surti". https://www.youtube.com/watch?v=UMPIWJwERF8
Pengangguran di Indonesia Lebih Banyak dari Jumlah
Penduduk Singapura.
https://ekbis.sindonews.com/read/1394558/33/pengangg
uran-di-indonesia-lebih-banyak-dari-jumlah-penduduk-
singapura-1554884489
Peserta didik mengamati tayangan video, gambar, atau
artikel yang berkaitan dengan pengertian tenaga kerja,
angkatan kerja dan kesempatan kerja serta jenis-jenis
tenaga kerja (Literasi) dan menginterpretasikan tayangan
tersebut dengan membuat catatan-catatan individual.
(Berpikir Kritis)
 Problem Statement (mengidentifikasi masalah):
5 menit
Peserta didik berpikir kritis untuk dapat mengeksplorasi
dan merumuskan pertanyaan-pertanyaan terkait dengan
tayangan video, gambar, atau artikel tersebut (Berpikir
Kritis, HOTS)
 Data Collecting (mengumpulkan data)
Peserta didik secara mandiri dan bekerja sama mencari 10 menit
serta mengumpulkan data/informasi yang berkaitan dengan
pengertian tenaga kerja, angkatan kerja dan kesempatan
kerja serta jenis-jenis tenaga kerja yang didapat dari buku
paket Ekonomi kelas XI, sumber lain yang relevan, termasuk
penggunaan sumber digital berdasarkan lembar penugasan
(Literasi, Kolaborasi, PPK : Mandiri, Integritas, Gotong-
Royong)
 Data Processing (mengolah data)
Peserta didik bekerjasama dalam kelompok untuk
berdiskusi menguraikan kasus yang telah diberikan oleh 15 menit
Alokasi
Kegiatan Deskripsi
waktu
guru dengan mengolah data hasil pengamatan dari berbagai
informasi yang telah dikumpulkan dan membuat kesimpulan
sementara hasil kesepakatan dari kelompoknya (Berpikir
Kritis, HOTS, Kolaborasi, PPK : Mandiri, Integritas,
Gotong-Royong)
• Verification (memverifikasi)
Peserta didik mengomunikasikan hasil kerja kelompoknya
atas hasil analisa masalah, untuk kemudian membandingkan 20 menit
hasil diskusi antar kelompok melalui model Gallery Walk dan
Mind Map (Berpikir Kritis, HOTS, Kolaborasi, PPK :
Mandiri, Integritas)
• Generalization (menyimpulkan)
Guru membantu peserta didik membuat kesimpulan dan
evaluasi dari permasalahan yang telah diselesaikan secara
10 menit
berkelompok, dan dipresentasikan di depan kelas (Berpikir
Kritis, HOTS, Kolaborasi, PPK : Mandiri, Integritas)

Penutup  Guru melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah 10 menit


dilaksanakan
 Peserta didik diminta untuk mengumpulkan lembar kerja
hasil diskusi kelompok sebagai penilaian pengetahuan
 Penugasan berupa tugas mandiri secara individu dengan
secara kreatif (PPK : Mandiri, Integritas)
 Guru menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan
berikutnya yaitu faktor-faktor yang mempengaruhi
kesempatan kerja dan masalah ketenagakerjaan
 Guru menutup pelajaran dengan mengucapkan salam (PPK :
Religiositas)
b. Pertemuan ke 2
Alokasi
Kegiatan Deskripsi
waktu
Pendahuluan  Salam, Berdoa, Presensi (PPK : Religiositas) 10 menit
 Kelas dipersiapkan agar lebih kondusif untuk proses
belajar mengajar, kerapian dan kebersihan ruang kelas
(PPK : Religiositas, Gotong-Royong)
 Menyiapkan media dan alat serta buku/sumber belajar
yang diperlukan.
 Guru mengajukan pertanyaan “pengertian tenaga kerja,
angkatan kerja dan kesempatan kerja serta jenis-jenis
tenaga kerja telah kita pelajari pada pertemuan sebelumnya,
apakah tenaga kerja, angkatan kerja dan kesempatan kerja
ada keterkaitannya dengan faktor-faktor yang memengaruhi
kesempatan kerja?”.

 Peserta didik diberi kesempatan untuk menyampaikan


Alokasi
Kegiatan Deskripsi
waktu
pendapatnya, kemudian guru menanggapi jawaban dan
mengaitkannya dengan materi pelajaran hari ini, yaitu
“faktor-faktor yang memengaruhi kesempatan kerja.”
(Komunikasi, PPK : Mandiri)
 Menyampaikan kompetensi yang akan dicapai dan
manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari;
 Menyampaikan lingkup dan teknik penilaian serta metode
dan model pembelajaran Gallery Walk dan Mind Map yang
akan digunakan selama proses pembelajaran
 Sebelum pembelajaran dimulai guru membentuk kelompok
secara heterogen yang terdiri dari 4-5 siswa (Kolaborasi,
PPK: Gotong-Royong)
Inti  Stimulation (memberi stimulus): 10 menit
Sulitnya Mencari Kerja, Pendidikan Tinggi Belum Jadi
Jaminan
https://www.youtube.com/watch?v=A7_hzIpD4JI
Revolusi Industri 4.0 Bisa Jadi Ancaman Bagi SDM RI.
https://www.liputan6.com/bisnis/read/3920776/revolusi-
industri-40-bisa-jadi-ancaman-bagi-sdm-ri?source=search
Peserta didik mengamati tayangan video, gambar, atau
artikel yang berkaitan dengan faktor-faktor yang
memengaruhi kesempatan kerja (Literasi) dan
menginterpretasikan tayangan tersebut dengan membuat
catatan-catatan individual. (Berpikir Kritis)
 Problem Statement (mengidentifikasi masalah): 5 menit
Peserta didik berpikir kritis untuk dapat mengeksplorasi
dan merumuskan pertanyaan-pertanyaan terkait dengan
tayangan video, gambar, atau artikel tersebut (Berpikir
Kritis, HOTS)
 Data Collecting (mengumpulkan data) 10 menit
Peserta didik secara mandiri bekerja sama mencari serta
mengumpulkan data/informasi yang berkaitan dengan
faktor-faktor yang memengaruhi kesempatan kerja yang
didapat dari buku paket Ekonomi kelas XI, sumber lain yang
relevan, termasuk penggunaan sumber digital berdasarkan
lembar penugasan (Literasi, Kolaborasi, PPK : Mandiri,
Integritas, Gotong-Royong)
 Data Processing (mengolah data) 15 menit
Peserta didik bekerjasama dalam kelompok untuk
berdiskusi menguraikan kasus yang telah diberikan oleh
guru dengan mengolah data hasil pengamatan dari berbagai
informasi yang telah dikumpulkan dan membuat kesimpulan
sementara hasil kesepakatan dari kelompoknya (Berpikir
Kritis, HOTS, Kolaborasi, PPK : Mandiri, Integritas,
Gotong-Royong)
• Verification (memverifikasi) 20 menit
Peserta didik mengomunikasikan hasil kerja kelompoknya
atas hasil analisa masalah, untuk kemudian membandingkan
hasil diskusi antar kelompok melalui model Gallery Walk dan
Mind Map (Berpikir Kritis, HOTS, Kolaborasi, PPK :
Mandiri, Integritas)
• Generalization (menyimpulkan)
10 menit
Alokasi
Kegiatan Deskripsi
waktu
Guru membantu peserta didik membuat kesimpulan dan
evaluasi dari permasalahan yang telah diselesaikan secara
berkelompok, dan dipresentasikan di depan kelas (Berpikir
Kritis, HOTS, Kolaborasi, PPK : Mandiri, Integritas)
Penutup  Guru melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah 10 menit
dilaksanakan
 Peserta didik diminta untuk mengumpulkan lembar kerja
hasil diskusi kelompok sebagai penilaian pengetahuan
 Penugasan berupa tugas mandiri secara kelompok yaitu
mencari dan menganalisa satu video atau artikel tentang
permasalahan ketenagakerjaan dengan secara kreatif (PPK :
Mandiri, Integritas)
 Guru menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan
berikutnya yaitu upaya peningkatan kualitas tenaga kerja
dan sistem pemberian upah
 Guru menutup pelajaran dengan mengucapkan salam (PPK :
Religiositas)
c. Pertemuan Ke 3
Alokasi
Kegiatan Deskripsi
waktu
Pendahuluan  Salam, Berdoa, Presensi (PPK : Religiositas) 10 menit
 Kelas dipersiapkan agar lebih kondusif untuk proses
belajar mengajar; kerapian dan kebersihan ruang kelas
(PPK : Religiositas, Gotong-Royong)
 Menyiapkan media dan alat serta buku/sumber belajar
yang diperlukan.
 Guru mengajukan pertanyaan “Faktor-faktor yang
memengaruhi kesempatan kerja telah kita pelajari pada
pertemuan sebelumnya, apakah Faktor-faktor yang
memengaruhi kesempatan kerja ada keterkaitannya dengan
upaya peningkatan kualitas tenaga kerja dan sistem
pemberian upah?”.

 Peserta didik diberi kesempatan untuk menyampaikan


pendapatnya, kemudian guru menanggapi jawaban dan
mengaitkannya dengan materi pelajaran hari ini, yaitu
“upaya peningkatan kualitas tenaga kerja dan sistem
pemberian upah.” (Komunikasi, PPK : Mandiri)
 Menyampaikan kompetensi yang akan dicapai dan
manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari;
 Menyampaikan lingkup dan teknik penilaian serta metode
dan model pembelajaran Gallery Walk dan Mind Map yang
akan digunakan selama proses pembelajaran
 Sebelum pembelajaran dimulai guru membentuk kelompok
Alokasi
Kegiatan Deskripsi
waktu
secara heterogen yang terdiri dari 4-5 siswa (Kolaborasi,
PPK: Gotong-Royong)
Inti  Stimulation (memberi stimulus): 10 menit
Malaysia Pulangkan Ratusan TKI Bermasalah.
https://www.youtube.com/watch?v=W5RS3iQ-xkI
Ini 6 Cara Mengatasi Pengangguran, dari Pendidikan hingga
Transmigrasi.
https://www.liputan6.com/citizen6/read/3922461/ini-6-
cara-mengatasi-pengangguran-dari-pendidikan-hingga-
transmigrasi?source=search
UMP 2019 Naik, Buruh Diminta Tingkatkan Produktivitas.
https://www.liputan6.com/bisnis/read/3686306/ump-
2019-naik-buruh-diminta-tingkatkan-produktivitas
Peserta didik mengamati tayangan video, gambar, atau
artikel yang berkaitan dengan upaya peningkatan kualitas
tenaga kerja dan sistem pemberian upah (Literasi) dan
menginterpretasikan tayangan tersebut dengan membuat
catatan-catatan individual. (Berpikir Kritis)
 Problem Statement (mengidentifikasi masalah): 5 menit
Peserta didik berpikir kritis untuk dapat mengeksplorasi
dan merumuskan pertanyaan-pertanyaan terkait dengan
tayangan video, gambar, atau artikel tersebut (Berpikir
Kritis, HOTS)
 Data Collecting (mengumpulkan data)
Peserta didik secara mandiri bekerja sama mencari serta 10 menit
mengumpulkan data/informasi yang berkaitan dengan
upaya peningkatan kualitas tenaga kerja dan sistem
pemberian upah yang didapat dari buku paket Ekonomi
kelas XI, sumber lain yang relevan, termasuk penggunaan
sumber digital berdasarkan lembar penugasan (Literasi,
Kolaborasi, PPK : Mandiri, Integritas, Gotong-Royong)
 Data Processing (mengolah data) 15 menit
Peserta didik bekerjasama dalam kelompok untuk
berdiskusi dengan menguraikan kasus yang telah diberikan
oleh guru dengan mengolah data hasil pengamatan dari
berbagai informasi yang telah dikumpulkan dan membuat
kesimpulan sementara hasil kesepakatan dari kelompoknya
(Berpikir Kritis, HOTS,Kolaborasi, PPK : Mandiri,
Integritas, Gotong-Royong)
• Verification (memverifikasi)
Peserta didik mengomunikasikan hasil kerja kelompoknya 20 menit
atas hasil analisa masalah, untuk kemudian membandingkan
hasil diskusi antar kelompok melalui model Gallery Walk dan
Mind Map (Komunikasi, Berpikir Kritis, HOTS, Kolaborasi,
PPK : Mandiri, Integritas)
• Generalization (menyimpulkan) 10 menit
Guru membantu peserta didik membuat kesimpulan dan
evaluasi dari permasalahan yang telah diselesaikan secara
berkelompok, dan dipresentasikan di depan kelas (Berpikir
Kritis, HOTS, Kolaborasi, PPK : Mandiri, Integritas)
Penutup  Guru melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah 10 menit
dilaksanakan
 Peserta didik diminta untuk mengumpulkan lembar kerja
Alokasi
Kegiatan Deskripsi
waktu
hasil diskusi kelompok sebagai penilaian pengetahuan
 Guru menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan
berikutnya yaitu pengangguran
 Guru menutup pelajaran dengan mengucapkan salam (PPK :
Religiositas)
d. Pertemuan Ke 4
Alokasi
Kegiatan Deskripsi
waktu
Pendahuluan  Salam, Berdoa, Presensi (PPK : Religiositas) 10 menit
 Kelas dipersiapkan agar lebih kondusif untuk proses
belajar mengajar; kerapian dan kebersihan ruang kelas
(PPK : Religiositas, Gotong-Royong)
 Menyiapkan media dan alat serta buku/sumber belajar
yang diperlukan.
 Guru mengajukan pertanyaan “Upaya peningkatan kualitas
tenaga kerja dan sistem pemberian upah telah kita pelajari
pada pertemuan sebelumnya, apakah kualitas tenaga kerja
ada keterkaitannya dengan pengangguran?”.

 Peserta didik diberi kesempatan untuk menyampaikan


pendapatnya, kemudian guru menanggapi jawaban dan
mengaitkannya dengan materi pelajaran hari ini, yaitu
“pengertian pengangguran dan jenis-jenis pengangguran.”
(Komunikasi, PPK : Mandiri)
 Menyampaikan kompetensi yang akan dicapai dan
manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari;
 Menyampaikan lingkup dan teknik penilaian serta metode
dan model pembelajaran Gallery Walk dan Mind Map yang
akan digunakan selama proses pembelajaran
 Sebelum pembelajaran dimulai guru membentuk kelompok
secara heterogen yang terdiri dari 4-5 siswa (Kolaborasi,
PPK: Gotong-Royong)
Inti  Stimulation (memberi stimulus): 10 menit
Jenis-Jenis Pengangguran Berdasarkan Ciri dan Penyebabnya.
https://www.liputan6.com/citizen6/read/3920761/jenis-
jenis-pengangguran-berdasarkan-ciri-dan-penyebabnya
Sulitnya Cari Pekerjaan, Ribuan Pelamar Padati Bursa Kerja.
https://www.youtube.com/watch?v=bzfLtr8n1zk
Susahnya Cari Pekerjaan I Short Movie (Trailer).
https://www.youtube.com/watch?v=V7iTMSILusI
Peserta didik mengamati tayangan video, gambar, atau
artikel yang berkaitan dengan pengertian pengangguran dan
jenis-jenis pengangguran (Literasi) dan
menginterpretasikan tayangan tersebut dengan membuat
catatan-catatan individual. (Berpikir Kritis)
 Problem Statement (mengidentifikasi masalah):
Peserta didik berpikir kritis untuk dapat mengeksplorasi
Alokasi
Kegiatan Deskripsi
waktu
dan merumuskan pertanyaan-pertanyaan terkait dengan 5 menit
tayangan video, gambar, atau artikel tersebut (Berpikir
Kritis, HOTS)
 Data Collecting (mengumpulkan data)
Peserta didik secara mandiri bekerja sama mencari serta 10 menit
mengumpulkan data/informasi yang berkaitan dengan
pengertian pengangguran dan jenis-jenis pengangguran
yang didapat dari buku paket Ekonomi kelas XI, sumber lain
yang relevan, termasuk penggunaan sumber digital
berdasarkan lembar penugasan (Literasi, Kolaborasi,
PPK : Mandiri, Integritas, Gotong-Royong)
 Data Processing (mengolah data)
Peserta didik bekerjasama dalam kelompok untuk 15 menit
berdiskusi menguraikan kasus yang telah diberikan oleh
guru. Peserta didik berpikir kritis mengolah data hasil
pengamatan dengan menggunakan berbagai informasi yang
telah dikumpulkan dan membuat kesimpulan sementara
hasil kesepakatan dari kelompoknya (Berpikir Kritis, HOTS,
Kolaborasi, PPK : Mandiri, Integritas, Gotong-Royong)
• Verification (memverifikasi)
Peserta didik mengomunikasikan hasil kerja kelompoknya
atas hasil analisa masalah, untuk kemudian membandingkan 20 menit
hasil diskusi antar kelompok melalui model Gallery Walk dan
Mind Map (Berpikir Kritis, HOTS, Kolaborasi, PPK :
Mandiri, Integritas)
• Generalization (menyimpulkan)
Guru membantu peserta didik membuat kesimpulan dan
evaluasi dari permasalahan yang telah diselesaikan secara
10 menit
berkelompok, dan dipresentasikan di depan kelas
(Komunikasi, Berpikir Kritis, HOTS, Kolaborasi, PPK :
Mandiri, Integritas)

Penutup  Guru melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah 10 menit


dilaksanakan
 Peserta didik diminta untuk mengumpulkan lembar kerja
hasil diskusi kelompok sebagai penilaian pengetahuan
 Guru menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan
berikutnya yaitu cara mengatasi pengangguran
 Guru menutup pelajaran dengan mengucapkan salam (PPK :
Religiositas)
e. Pertemuan Ke 5
Alokasi
Kegiatan Deskripsi
waktu
Pendahuluan  Salam, Berdoa, Presensi (PPK : Religiositas) 10 menit
 Kelas dipersiapkan agar lebih kondusif untuk proses
belajar mengajar; kerapian dan kebersihan ruang kelas
(PPK : Religiositas, Gotong-Royong)
 Menyiapkan media dan alat serta buku/sumber belajar
yang diperlukan.
 Guru mengajukan pertanyaan “pengertian pengangguran
dan jenis-jenis pengangguran telah kita pelajari pada
Alokasi
Kegiatan Deskripsi
waktu
pertemuan sebelumnya, apakah pengertian pengangguran
dan jenis-jenis pengangguran ada keterkaitannya dengan
cara mengatasi pengangguran?”.
 Peserta didik diberi kesempatan untuk menyampaikan
pendapatnya, kemudian guru menanggapi jawaban dan
mengaitkannya dengan materi pelajaran hari ini, yaitu “cara
mengatasi pengangguran.” (Komunikasi, PPK : Mandiri)
 Menyampaikan kompetensi yang akan dicapai dan
manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari;
 Menyampaikan lingkup dan teknik penilaian serta metode
dan model pembelajaran Gallery Walk dan Mind Map yang
akan digunakan selama proses pembelajaran
 Sebelum pembelajaran dimulai guru membentuk kelompok
secara heterogen yang terdiri dari 4-5 siswa (Kolaborasi,
PPK: Gotong-Royong)
Inti 10 menit
 Stimulation (memberi stimulus):
Sepenggal Sakura Dari Indonesia.
https://www.youtube.com/watch?v=enXbJmufMjw
Atasi Pengangguran, Bank Dunia: Perlu Belajar dari Korea .
https://bisnis.tempo.co/read/726272/atasi-pengangguran-
bank-dunia-perlu-belajar-dari korea/full&view=ok
Peserta didik mengamati tayangan video, gambar, atau
artikel yang berkaitan dengan cara mengatasi pengangguran
(Literasi) dan menginterpretasikan tayangan tersebut
dengan membuat catatan-catatan individual (Berpikir
Kritis)
 Problem Statement (mengidentifikasi masalah): 5 menit
Peserta didik berpikir kritis untuk dapat mengeksplorasi
dan merumuskan pertanyaan-pertanyaan terkait dengan
tayangan video, gambar, atau artikel tersebut (Berpikir
Kritis, HOTS)
 Data Collecting (mengumpulkan data)
10 menit
Peserta didik secara mandiri bekerja sama mencari serta
mengumpulkan data/informasi yang berkaitan dengan cara
mengatasi pengangguran yang didapat dari buku paket
Ekonomi kelas XI, sumber lain yang relevan, termasuk
penggunaan sumber digital berdasarkan lembar penugasan
(Literasi, Kolaborasi, PPK : Mandiri, Integritas, Gotong-
Royong)
 Data Processing (mengolah data) 15 menit
Peserta didik bekerjasama dalam kelompok untuk
berdiskusi menguraikan kasus yang telah diberikan oleh
guru. Peserta didik berpikir kritis mengolah data hasil
pengamatan dengan menggunakan berbagai informasi yang
telah dikumpulkan dan membuat kesimpulan sementara
hasil kesepakatan dari kelompoknya (Berpikir Kritis, HOTS,
Kolaborasi, PPK : Mandiri, Integritas, Gotong-Royong)
• Verification (memverifikasi) 20 menit
Peserta didik mengomunikasikan hasil kerja kelompoknya
atas hasil analisa masalah, untuk kemudian membandingkan
hasil diskusi antar kelompok melalui model Gallery Walk dan
Mind Map (Komunikasi, Berpikir Kritis, HOTS, Kolaborasi,
Alokasi
Kegiatan Deskripsi
waktu
PPK : Mandiri, Integritas)
• Generalization (menyimpulkan)
Guru membantu peserta didik membuat kesimpulan dan 10 menit
evaluasi dari permasalahan yang telah diselesaikan secara
berkelompok, dan dipresentasikan di depan kelas (Berpikir
Kritis, HOTS,Kolaborasi, PPK : Mandiri, Integritas)

Penutup  Guru melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah 10 menit


dilaksanakan
 Peserta didik diminta untuk mengumpulkan lembar kerja
hasil diskusi kelompok sebagai penilaian pengetahuan
 Guru menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan
berikutnya yaitu ulangan harian
 Guru menutup pelajaran dengan mengucapkan salam (PPK :
Religiositas)
f. Pertemuan Ke 6
Alokasi
Kegiatan Deskripsi
waktu
Pendahuluan  Salam, Berdoa, Presensi (PPK : Religiositas) 15 menit
 Kelas dipersiapkan agar lebih kondusif untuk proses
belajar mengajar; kerapian dan kebersihan ruang kelas
(PPK : Religiositas, Gotong-Royong)
 Menyampaikan tujuan pembelajaran hari ini yaitu
pelaksanaan ulangan harian (PPK : Mandiri, Integritas)
 Menyampaikan lingkup dan teknik penilaian yang akan
digunakan Menyampaikan lingkup dan teknik penilaian yang
akan digunakan
Inti  Guru melaksanakan pembelajaran hari ini dengan 60 menit
mengadakan post test tentang pendapatan nasional dengan
menyediakan lembar soal kepada seluruh siswa.
 Siswa mengerjakan soal sesuai dengan petunjuk
pengerjaannya (PPK : Mandiri, Integritas, HOTS)
Penutup  Peserta didik dapat ditanya apakah sudah memahami 15 menit
materi tersebut.
 Peserta didik diminta untuk mengumpulkan lembar kerja
ulangan harian sebagai penilaian pengetahuan.
 Guru melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah
dilaksanakan.
 Guru menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan
berikutnya yaitu indeks harga dan inflasi
 Guru menutup pelajaran dengan mengucapkan salam (PPK :
Religiositas)

I. Penilaian Hasil Belajar


1. Teknik Penilaian:
1. Penilaian Sikap: Observasi, Penilaian Diri dan Teman Sejawat
2. Penilaian Pengetahuan: Test Tulis, Tes Lisan, Penugasan
3. Penilaian Keterampilan: Unjuk Kerja, Produk
2. Bentuk Penilaian:
1. Observasi: Lembar Observasi, Lembar Penilaian Diri dan Teman Sejawat
2. Tes Tulis: Pilihan Ganda dan Uraian
3. Tes Lisan: Diskusi
4. Penugasan: Lembar Penugasan
5. Unjuk Kerja: Skala Penilaian
6. Produk: Skala Penilaian
3. Instrumen Penilaian (terlampir)

Situbondo, 14 Juli 2019


Mengetahui,
Kepala SMA Negeri 1 Besuki Guru Mata Pelajaran Ekonomi

ONI PAMBAGYO TRIANTORO, S.Pd, M.P SUSI AGUSTINI, S.E., M.Si


NIP. 19661017 199001 1 002 NIP. 1975 0820 200312 2 004
Lampiran : Materi Pembelajaran

KETENAGAKERJAAN

A. Pengertian ketenagakerjaan, kesempatan kerja, tenaga kerja dan angkatan


kerja

Menurut UU nomor 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, dapat dijelaskan sebagai berikut
:
a. Ketenagakerjaan adalah segala hal yang berhubungan dengan tenaga kerja pada waktu
sebelum, selama dan sesudah masa kerja.
b. Tenaga Kerja adalah setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan guna
menghasilkan barang dan/atau jasa baik untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun
untuk masyarakat (Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 Tentang ketenagakerjaan pasal
1). Penduduk yang termasuk dalam tenaga kerja adalah mereka yang telah berusia kerja.
Di Indonesia, usia kerja dibatasi antara 15 tahun sampai 65 tahun.
c. Bukan tenaga kerja, yaitu mereka yang dianggap tidak mampu dan tidak mau bekerja,
meskipun ada permintaan bekerja. Dalam hal ini, bukan tenaga kerja adalah penduduk
yang berusia di luar usia kerja, yaitu mereka yang berusia di bawah 15 tahun dan berusia
di atas 65 tahun. Contoh dari bukan tenaga kerja di sini adalah para lansia, dan anak-
anak.

Angkatan Kerja adalah penduduk usia kerja (yang berusia 15-65 tahun) yang sedang
bekerja, mempunyai pekerjaan tetapi sementara tidak bekerja, maupun yang sedang aktif
mencari pekerjaan. Dan bekerja adalah suatu kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh
seseorang untuk memperoleh atau membantu memperoleh pendapatan atau keuntungan,
dengan lama bekerja paling sedikit 1 jam secara terus-menerus dalam seminggu yang lalu
(termasuk pekerja keluarga tanpa upah yang membantu dalam suatu kegiatan ekonomi).

Sedangkan Bukan Angkatan Kerja, yaitu golongan penduduk berusia kerja yang tidak
bekerja, tidak mempunyai pekerjaan dan tidak sedang mencari pekerjaan, serta yang
menerima pendapatan tetapi bukan suatu imbalan langsung dari proses produksi. Contoh
dari bukan angkatan kerja di sini adalah pelajar atau mahasiswa, ibu rumah tangga, dan para
penganggur sukarela.

Kesempatan kerja (Demand for Labour) mempunyai dua pengertian, yaitu:


1. Dalam arti sempit, kesempatan kerja adalah banyak sedikitnya tenaga kerja yang
mempunyai kesempatan untuk bekerja,
2. Dalam arti luas, kesempatan kerja adalah banyak sedikitnya faktor-faktor produksi yang
mungkin dapat ikut dalam proses produksi.

Kesempatan kerja (demand for labor) adalah suatu keadaan yang menggambarkan
ketersediaan pekerjaan (lapangan kerja) untuk diisi oleh para pencari kerja. Dengan kata lain,
kesempatan kerja adalah jumlah lapangan kerja yang tersedia bagi masyarakat baik yang
telah diisi maupun jumlah lapangan kerja yang masih kosong.

Kesempatan kerja (employment) dibedakan menjadi dua golongan sebagai berikut:


1. Kesempatan kerja permanen, yaitu kesempatan kerja yang memungkinkan orang
bekerja secara terus-menerus sampai mereka pensiun atau tidak mampu lagi untuk
bekerja.

2. Kesempatan kerja temporer, yaitu kesempatan kerja yang hanya memungkinkan orang
bekerja dalam waktu relatif singkat, kemudian menganggur untuk menunggu
kesempatan kerja baru.
Kesempatan kerja (employment) dibagi lagi menjadi dua kelompok, yaitu:
1. Mereka yang bekerja penuh (full employment), yaitu mereka yang sudah bekerja dan
memenuhi syarat antara lain: bekerja 40 jam kerja perminggu, memiliki upah minimum
regional, dan sesuai dengan latar belakang pendidikan/keahlian)
2. Mereka yang masih setengah menganggur, yaitu mereka yang bekerja di bawah jam
kerja normal (kurang dari 35 jam seminggu), dan masih mencari pekerjaan atau masih
bersedia menerima pekerjaan (dahulu disebut setengah pengangguran terpaksa).
Termasuk dalam kategori setengah menganggur misalnya seorang tenaga kerja
lepas yang tidak ada kepastian jam kerjanya.

Kesempatan kerja (employment) dibagi lagi menjadi dua kelompok, yaitu:


1. Mereka yang bekerja penuh (full employment), yaitu mereka yang
sudah bekerja dan memenuhi syarat antara lain: bekerja 40 jam kerja perminggu,
memiliki upah minimum regional, dan sesuai dengan latar belakang
pendidikan/keahlian)

2. Mereka yang masih setengah menganggur, yaitu mereka yang


bekerja di bawah jam kerja normal (kurang dari 35 jam seminggu), dan masih mencari
pekerjaan atau masih bersedia menerima pekerjaan (dahulu disebut setengah
pengangguran terpaksa). Termasuk dalam kategori setengah menganggur misalnya
seorang tenaga kerja lepas yang tidak ada kepastian jam kerjanya.

Kesempatan Kerja dapat dihitung dengan cara mencari perbandingan antara jumlah
angkatan kerja dengan jumlah penduduk usia kerja dinyatakan dalam Tingkat Partisipasi
Angkatan Kerja (TPAK), yang dapat dihitung dengan rumus :

Angkatan Kerja
TPAK = x 100%
Penduduk Berusia 15 – 64 tahun

Pada suatu daerah di mana tingkat kesempatan kerjanya tinggi, hal tersebut akan mengurangi
tingkat pengangguran dan sebaliknya jika kesempatan kerja itu rendah maka pengangguran
akan meningkat. Tinggi rendahnya tingkat kesempatan kerja dipengaruhi oleh beberapa
faktor yang mempengaruhi suatu negara dan tiap negara jenisnya berbeda-beda.

B. Faktor - faktor yang mempengaruhi kesempatan kerja

Menurut Simanjuntak (2001) faktor yang mempengaruhi kesempatan kerja, yaitu:


a. Kondisi perekonomian
Pesatnya roda perekonomian suatu daerah mencerminkan aktivitas produksi yang tinggi,
kapasitas produksi yang tinggi membutuhkan tingginya faktor produksi diantaranya
adalah tenaga kerja. Jadi banyak perusahaan yang menambah tenaga kerja baru.
b. Pertumbuhan penduduk
Kualitas pertumbuhan ekonomi akan dipengaruhi oleh tingginya angka pertumbuhan
penduduk. Oleh sebab itu semakin tinggi jumlah penduduk akan mengurangi
kesempatan orang untuk bekerja.
c. Produktivitas/kualitas sumber daya manusia
Tingginya produktivitas dan kualitas sumber daya seseorang akan mendorong tingginya
tingkat kesempatan kerja, dan sebaliknya kualitas sumber daya manusia yang rendah
akan kesulitan untuk mendapatkan pekerjaan yang diinginkannya.
d. Tingkat upah
Kenaikan upah yang tidak dibarengi denmgan kenaikan kapasitas produksi akan
menyebabkan pihak perusahaan akan mengurangi jumlah karyawannya, hal tersebut
akan menurunkan tingkat kesempatan kerja.
e. Struktur umur penduduk
Semakin besar struktur umur penduduk yang digolongkan mudah (usia <15 tahun),
maka kesempatan kerja akan menurun dan sebaliknya.
Menurut Rahardja dan Manurung (2006) faktor-faktor yang mempengaruhi
kesempatan tenaga kerja adalah:
a. Harga Faktor Produksi
Yang dimaksud dengan harga faktor produksi adalah upah atau gaji untuk tenaga kerja.
Jika upah tenaga kerja makin murah harganya, makin besar jumlah tenaga kerja yang
diminta.
b. Permintaan terhadap Output
Makin besar skala produksi, makin besar permintaan terhadap kesempatan tenaga kerja.
Apabila diaplikasikan pada lembaga kursus berarti bahwa dengan semakin banyak
peserta anak didik atau yang ikut kursus maka permintaan terhadap tenaga kerja
semakin besar misalnya tenaga pengajar dan lain-lain.
c. Permintaan terhadap Faktor Produksi Lain
Misalnya, permintaan terhadap faktor produksi substitusi (mesin) meningkat, maka
permintaan terhadap tenaga kerja menurun. Bila tenaga kerja dan mesin mempunyai
hubungan komplemen, meningkatnya permintaan terhadap mesin meningkatkan
permintaan terhadap tenaga kerja.
d. Kemajuan Teknologi
Kemajuan teknologi mempunyai dampak yang mendua terhadap permintaan faktor
produksi. Dalam arti kemajuan dapat menambah atau mengurangi permintaan terhadap
faktor produksi. Jika kemajuan teknologi meningkatkan produktivitas maka permintaan
terhadap faktor produksi meningkat. Kemajuan teknologi yang bersifat padat modal
meningkatkan produktivitas barang modal, sehingga permintaan terhadapnya
meningkat. Sebaliknya kemajuan tersebut menurunkan permintaan terhadap tenaga
kerja, bila hubungan keduanya substitutif. Kemajuan teknologi dapat meningkatkan
permintaan terhadap tenaga kerja, bila kemajuan tersebut meningkatkan produktivitas
tenaga kerja.

C. Masalah Ketenagakerjaan di Indonesia

Indonesia merupakan negara dengan jumlah penduduk ke empat terbesar didunia, setelah
Cina, India, dan Amerika Serikat. Sedangkan negara kelima yang memiliki penduduk
terbesar adalah Jepang. Indonesia dengan jumlah penduduk 237.641.326 jiwa berdasarkan
sensus penduduk tahun 2010 menurut data Badan Pusat Statistik Indonesia. Tentu saja hal
ini menyebabkan Indonesia memiliki sumber daya manusia atau tenaga kerja yang
melimpah, yang bisa disalurkan untuk mempercepat proses pembangunan Indonesia.

Masalah akan timbul, apabila terdapat kesenjangan antara jumlah tenaga kerja yang besar
dengan minimnya ketersedian lapangan kerja yang ada. Dengan kata lain lapangan kerja
yang ada tidak mampu menampung (mempekerjakan) tenaga kerja yang ada, lebih-lebih
tenaga kerja yang tidak terampil atau berpendidikan. Masalah ini akan menyebabkan
semakin meningkatnya tingkat pengangguran sehingga jumlah penduduk miskin juga
semakin besar dan memiliki efek-efek negatif yang lain pula.

Berikut beberapa masalah ketenagakerjaan di Indonesia.


1. Jumlah Angkatan Kerja yang Besar
Besarnya angkatan kerja yang ada di Indonesia tidak mampu diserap sepenuhya oleh
kesempatan kerja yang ada, karena tidak berimbangnya jumlah angkatan kerja yang ada
dengan ketersediaan kesempatan kerja. Hal ini merupakan pokok yang menyebabkan
terhambatnya penyelenggaraan pembangunan ekonomi.
2. Kualitas tenaga Kerja Relatif Rendah
Kualitas tenaga kerja yang rendah ini disebabkan karena tingkat pendidikan penduduk
yang rendah pula atau belum memadai dengan jenis pekerjaan yang tersedia. Tidak saja
disebabkan banyaknya usia putus sekolah, namun juga disebabkan oleh rendahnya mutu
pendidikan sehingga tenaga kerja tidak mampu menyerap atau menguasai ilmu
pengetahuan dan teknologi.

Rendahnya kualitas tenaga kerja akan berpengaruh pada tingkat prduktivitas dan
berdampak pada proses produksi yang tidak efisien. Hal ini bisa kita lihat dari beberapa
produk Indonesia yang tidak mampu bersaing dengan produk luar terutama barang-
barang yang dihasilkan negara-negara maju..
3. Persebaran Tenaga Kerja Tidak Merata
Luasnya wilayah dan banyaknya kepulauan d Iindonesia serta terkonsentrasinya
penduduk di Pulau Jawa juga merupakan penyebab timbulnya permasalahan
ketenagakerjaan di Indonesia. Kondisi geografis Indonesia ini mengakibatkan persebaran
penduduk tidak merata. Daerah-daerah luas di Indonesia kekurangan penduduk
sementara di Pulau Jawa kelebihan penduduk (padat). Banyaknya penduduk di Pulau
Jawa ini dapat menigkatkan investasi di pulau tersebut. Berbagai usaha didirikan namun
tetap tidak mampu untuk menekan jumlah pengangguran, malah sebaliknya semakin
tinggi. Karena pulau jawa terutama kota-kota besar sudah menjadi daya tarik bagi
pencari kerja dari luar Pulau Jawa. Padahal daerah di luar Pulau Jawa memiliki potensi
alam yang melimpah dan belum diolah secara optimal.
4. Kesempatan Kerja Masih Terbatas
Berbagai sektor pekerjaan yang tersedia baik dibidang agraris, ekstraktif, industri,
perdagangan dan jasa tidak mampu menampung besarnya jumlah angkatan kerja yang
ada. Ketersediaan kesempatan kerja dibidang-bidang tersebut sangat terbatas. Mereka
sulit untuk mendapatkan pekerjaan sehingga tingkat kesejahteraan hidup rendah, karena
mereka tidak memperoleh penghasilan.
5. Meningkatnya Pengangguran
Muara dari permasalahan ketenagakerjaan adalah semakin tingginya tingkat
pengangguran. Apalagi tingginya tingkat pengangguran ini semakin diperparah dengan
adanya PHK (pemutusan hubungan kerja) besar-besaran. PHK besar-besaran biasanya
dilakukan untuk efisiensi perusahaan.

Pengangguran ini akan berakibat luas dalam perspektif pembangunan ekonomi negara.
Banyaknya jumlah pengangguran merupakan faktor penghambat pembangunan ekonomi
negara dan pemicu terganggunya kestabilitasan sosial dan politik.

D. Jenis-jenis Tenaga Kerja

Jenis-jenis Tenaga Kerja


Seperti telah dijelaskan sebelumnya bahwa Tenaga Kerja (Labour) merupakan setiap orang
yang mampu melakukan pekerjaan guna menghasilkan barang dan/atau jasa baik untuk
memenuhi kebutuhan sendiri maupun untuk masyarakat. Secara umum tenaga kerja dapat
dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu tenaga kerja rohani dan tenaga kerja jasmani.
a. Tenaga Kerja Jasmani
Tenaga kerja jasmani adalah tenaga kerja yang dalam kegiatannya lebih banyak
mengandalkan fisik atau jasmani dalam melaksanakan proses produksi. Contohnya Guru,
Sopir, Dokter, tenaga administrasi dan sebagainya
b. Tenaga Kerja Rohani
Tenaga kerja rohani adalah tenaga kerja yang dalam kegiatan kerjanya lebih banyak
menggunakan pikiran yang bersifat produktif dalam proses produksi. Contohnya
manager, direktur, dan jenisnya.

Berdasarkan kemampuannya tenaga kerja dapat dibedakan menjadi 3, yaitu:


1) Tenaga kerja terdidik (skilled labour) adalah tenaga kerja yang memerlukan
pendidikan khusus. Misal: dokter, hakim, pengacara, guru, akuntan, Notaris, Insinyur,
Dosen, Ekonom, Polisi dan sebagainya.

2) Tenaga kerja terlatih (trained labour) adalah tenaga kerja yang memerlukan latihan
dan pengalaman praktis. Misal: pilot, pemain sepakbola, sopir, pelayan toko, montir,
penjahit dan sebagainya.

3) Tenaga kerja tidak terdidik dan tidak terlatih (unskilled labour and untrained
labour) adalah tenaga kerja yang tidak memerlukan pendidikan dan latihan sebelumnya.
Misal: pesuruh, kuli bangunan, buruh gendong, pembantu rumah tangga, tukang becak,
tukang sampah dan sebagainya.

E. Upaya meningkatkan kualitas tenaga kerja

Kualitas tenaga kerja merupakan hal yang sangat penting, apalagi di era persaingan global
yang semakin ketat. Orang-orang dengan kualitas kerja yang buruk akan semakin
terpinggirkan. Kualitas tenaga kerja pada suatu negara sangat memengaruhi pertumbuhan
dan pembangunan ekonominya. Negara-negara dengan tenaga kerja yang berkualitas
cenderung mengalami kemajuan pesat daripada negara dengan kualitas tenaga kerja yang
buruk. Oleh karena itu, pemerintah maupun swasta pada suatu negara terus melakukan
upaya meningkatkan kualitas tenaga kerja termasuk juga Indonesia.

Beberapa upaya untuk meningkatkan kualitas tenaga kerja sebagai berikut:


1. Meningkatkan Kualitas Pendidikan
Tujuan penyelenggaraan pendidikan adalah untuk membekali atau menambah
keahlian, keterampilan dan pengetahuan seseorang, guna memperoleh kesempatan
kerja. Tingkat pendidikan mempengaruhi tinggi rendah kualitas seorang tenaga kerja.
Upaya meningkatkan kualitas pendidikan dapat dilakukan melalui pendidikan formal
maupun non formal.
a. Pendidikan Formal
Pendidikan formal merupakan pendidikan yang ditempuh melalui sekolah-sekolah
formal. Pendidikan formal memiliki jalur pendidikan yang jelas, dari tingkat
pendidikan dasar, pendidikan menengah, hingga tingkat pendidikan tinggi.

Dalam upaya meningkatkan kualitas calon tenaga kerja melalui pendidikan formal,
pemerintah menyelenggarakan wajib belajar 12 tahun, mengembangkan
kurikulum yang disesuaikan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan
kebutuhan dunia kerja, menyediakan sarana dan prasarana pendidikan, serta
memberikan beasiswa bagi pelajar yang kurang mampu.

b. Pendidikan Non-Formal
Pendidikan non-formal berfungsi sebagai pengganti, penambah, dan pelengkap
pendidikan formal. Bagi masyarakat yang tidak mempunyai kesempatan
menempuh pendidikan formal dapat memilih pendidikan non-formal dengan
jenjang pendidikan lebih singkat.

Contoh pendidikan non formal yaitu lembaga bimbingan belajar, pusat kegiatan
belajar masyarakat (PKBM), kursus pelatihan kelompok belajar, Majelis Taklim,
dan sanggar. Peningkatan kualitas calon tenaga kerja jam tenaga kerja melalui
pendidikan non formal dapat dilakukan dengan menambah jumlah lembaga
pendidikan non-formal dan mengefektifkan kegiatan keterampilan yang dilakukan
di dalamnya dengan disesuaikan kebutuhan perkembangan dunia kerja.

2. Meningkatkan Kualitas Kesehatan Masyarakat


Tenaga kerja yang memiliki tingkat kesehatan yang kurang baik tidak dapat bekerja
secara optimal. Tingkat kesehatan mempengaruhi produktivitas tenaga kerja. Oleh
karena itu peningkatan kualitas kesehatan masyarakat diperlukan untuk meningkatkan
kualitas tenaga kerja. Upaya peningkatan kualitas kesehatan masyarakat dapat
dilakukan dengan penyediaan sarana prasarana kesehatan yang memadai, sistem
sanitasi, perbaikan gizi, dan pemberian jaminan sosial kesehatan.

3. Program Pemagangan di Dalam dan di Luar Negeri


Pemagangan merupakan latihan kerja langsung di tempat kerja. Pemagangan bertujuan
untuk meningkatkan pengalaman dan profesionalisme yang dibentuk melalui latihan
kerja melalui bimbingan dan pengalaman yang dilakukan di tempat kerja.

Profesionalisme tenaga kerja dapat tumbuh dan berkembang sesuai dengan


keterampilan yang dipelajari selama proses magang. Pemagangan dapat dilakukan di
dalam dan di luar negeri disesuaikan dengan keterampilan dan keahlian yang dimiliki
peserta magang dan kebutuhan dunia kerja.

4. Memaksimalkan Balai Latihan Kerja (BLK)


Salah satu tempat yang disediakan Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi untuk
meningkatkan kualitas tenaga kerja adalah Balai Latihan Kerja. BLK merupakan tempat
mengembangkan keterampilan dan keahlian kerja yang langsung dikaitkan dengan
pekerjaan yang dibutuhkan dunia kerja.
Pada tahun 2012, Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi merevitalisasi sekitar
237 BLK milik pemerintah. Revitalisasi BLK bertujuan mengurangi pengangguran yang
tersebar di daerah-daerah.

Berdasarkan data Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi tahun 2012 sekitar 85%
lulusan Balai Latihan Kerja langsung terserap dunia kerja dan berhasil membuka
lapangan kerja dengan berwirausaha.

5. Mempercepat Sertifikasi Profesi Tenaga Kerja


Program sertifikasi tenaga kerja dilakukan oleh Badan Nasional Sertifikasi Profesi
(BNSP) di bawah Kementrian Tenaga Kerja dan Transmigrasi. Program ini dilakukan
dengan cara membuat sistem pelatihan terpadu dengan sistem sertifikasi kerja
sehingga kompetensi, keterampilan, dan keahlian kerja yang dimiliki tenaga kerja
Indonesia diakui pasar tenaga kerja di dalam dan luar negeri. Program sertifikasi
tenaga kerja sangat penting untuk menghadapi perdagangan bebas.
6. Penyelenggaraan Pelatihan Berkala
Penyelenggaraan pelatihan berkala bertujuan untuk meningkatkan keterampilan kerja.
Selain program-program dari pemerintah, perusahaan dapat berperan dalam
meningkatkan kualitas tenaga kerja. Perusahaan dapat melakukan pelatihan berkala
bagi pekerja untuk meningkatkan kompetensi, keterampilan, dan keahlian tenaga kerja.
Pelatihan ini dapat dilakukan oleh pihak internal maupun pihak eksternal.

Pelatihan dari pihak eksternal perusahaan dapat dilakukan dengan mengundang pakar
atau ahli yang kompeten di bidangnya. Pelatihan ini bermanfaat dalam meningkatkan
kemampuan tenaga kerja sehingga berdampak pada produktivitas sebuah perusahaan.

7. Penerapan Bonus dan Sanksi Secara Konsisten


Penerapan bonus dan sanksi secara konsisten dapat meningkatkan kualitas tenaga
kerja. Pemberian bonus dapat berupa kenaikan upah, tambahan upah, maupun
kenaikan jabatan.

Sanksi dapat diterapkan dengan oemberian surat peringatan, pemotongan gaji, atau
pemecatan. Jika penerapan bonus dan sanksi dilakukan konsisten, para pekerja akan
termotivasi bekerja sebaik mungkin untuk mendapatkan bonus dan menghindari
sanksi.

F. Sistem Upah

Menurut UU nomor 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, Upah (Wage) adalah hak
pekerja/buruh yang diterima dan dinyatakan dalam bentuk uang sebagai imbalan dari
pengusaha atau pemberi kerja kepada pekerja/buruh yang ditetapkan dan dibayarkan menurut
suatu perjanjian kerja, kesepakatan atau peraturan perundang-undangan, termasuk tunjangan
dari pekerja/buruh dan keluarganya atas suatu pekerjaan dan/atau jasa yang telah atau akan
dilakukan.
Sedangkan Pekerja/buruh adalah setiap orang yang bekerja dengan menerima upah atau
imbalan dalam bentuk lain. Untuk lebih memahami tentang pekerja, di sini juga akan dibahas
juga tentang pengertian bekerja. Bekerja adalah suatu kegiatan melakukan pekerjaan untuk
mendapatkan penghasilan yang dilakukan minimal 1 jam secara terus menerus dalam satu
minggu.

Penetapan Upah Minimum diatur melalui Peraturan Menteri Tenaga Kerja No.
05/Men/1989 tanggal 29 Mei 1989 tentang Upah Minimum. Pada Peraturan Menteri ini, upah
minimum dibagi dalam 3 kriteria yaitu Upah Minimum Regional, Upah Minimum Sektor
Regional, dan Upah Minimum Sub Rektor Regional. Lalu PP No. 25 Tahun 2000 tentang
Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Propinsi sebagai Daerah Otonom mengubah
pemberlakuan Upah Minimum Regional (UMR) menjadi Upah Minimum Propinsi (UMP) atau
Upah Minimum Kabupaten/Kota (UMK). Upah Minimum Propinsi dan Upah Minimum
Kabupaten/Kota ini ditetapkan setahun sekali dengan SK Gubernur.

Upah Minimum Propinsi adalah Upah Minimum yang berlaku untuk seluruh
kabupaten/kota di suatu propinsi. Sementara itu, Upah Minimum Kabupaten/Kota adalah upah
minimum yang berlaku di daerah Kabupaten/Kota. Dari pengertian tersebut, maka istilah Upah
Minimum Propinsi dianggap sama dengan Upah Minimum Kabupaten/Kota. Upah Minimum
Propinsi atau Upah Minimum Kabupaten/Kota mulai berlaku sejak tanggal 1 Januari 2001.
Besaran Upah Minimum antardaerah juga tidak sama karena penetapan dilakukan
oleh gubernur masing-masing daerah karena pejabat ini paling mengerti kondisi daerahnya.
Faktor lain yang turut mempengaruhi UMP/UMK adalah Kebutuhan Hidup Minimum (KHM),
Indeks Harga Konsumen (IHK), kondisi pasar kerja dan tingkat perkembangan ekonomi serta
pendapatan per kapita. Menurut Humas Depnakertrans, UMP/UMK merupakan batas terendah
yang bisa dibayarkan pengusaha kepada pekerja dan buruh. Perusahaan yang melanggar
ketentuan upah minimum dikenai sanksi pidana dan atau denda sebagaimana diatur dalam
Undang-Undang Ketenagakerjaan Nomor 13 Tahun 2003.

Upah minimum atau UM dapat ditentukan dengan Rumus :

Upah Minimum = Gaji Pokok (75% dari UM) + Tunjangan Tetap (25% dari UM)

Contoh :
Upah minimum Provinsi Jakarta sebesar Rp 2.500.000,00. Apabila Anda bekerja di DKI Jakarta,
perusahaan dilarang membayar pekerja tersebut dengan dengan upah yang lebih rendah dari Rp
2.500.000,00. Perusahaan juga harus memberikan gaji pokok sekurang-kurangnya 75% dari Rp
2.500.000,00 yakni sebesar Rp 1.875.000,00. Jadi apabila gaji keseluruhan Anda Rp 2.800.000,00
berarti Anda dibayar lebih besar dari UMP Jakarta, tetapi apabila gaji pokok hanya dibayar
sebesar Rp 1.750.000,00 (kurang dari 75% UMP Jakarta) maka Anda telah dibayar di bawah
Upah Minimum DKI Jakarta.

Berdasarkan kebijakan pemerintah, upah buruh akan naik setiap tahun secara otomatis,
dengan formula upah minimum tahun ini ditambah persentase inflasi dan angka pertumbuhan
ekonomi. Maka, upah tahun depan adalah upah minimum sekarang ditambah persentase
kenaikan inflasi, ditambah pertumbuhan ekonomi. Sehingga perhitungan besarnya upah dapat
dirumuskan sebagai berikut :

a. Perhitungan Kenaikan Upah

Kenaikan Upah = Upah tahun berjalan x (inflasi + Pertumbuhan Ekonomi)

b. Perhitungan Upah Tahun Depan

Upah tahun depan = Upah tahun berjalan + Kenaikan Upah

Contoh :
Kondisi UMP di DKI Jakarta dengan inflasi dan pertumbuhan ekonomi masing-masing 5% dan
UMP sekarang Rp 2.700.000,00. Maka UMP tahun depan dapat dihitung sebagai berikut :
UMP Tahun depan = Rp 2.700.000,00 + Rp 2.700.000,00 ( 5% + 5%)
= Rp 2.700.000,00 + Rp 270.000,00
= Rp 2.970.000,00

Di Indonesia dikenal beberapa sistem pemberian upah, di antaranya sebagai berikut:


a. Upah berdasarkan waktu, yaitu penentuan besarnya upah ditentukan oleh lamanya
bekerja. Dalam hal ini satuan waktu ada yang dihitung per jam, per hari, atau per bulan.
Contoh: upah lembur dihitung per jam, kuli bangunan dihitung per hari, dan karyawan
pabrik dihitung per bulan. Kelebihan sistem ini adalah para pekerja akan dapat mengetahui
secara persis jumlah upah yang akan diterimanya dalam waktu periode tertentu, sedangkan
kekurangan sistem ini adalah kurang dapat memberikan motivasi kepada pekerjanya untuk
meningkatkan prestasinya.
b. Upah berdasarkan satuan hasil, yaitu penentuan besarnya upah yang ditentukan pada
jumlah barang yang dihasilkan oleh pekerja. Dalam sistem ini, satuan hasil dapat dihitung
per unit, satuan berat, satuan panjang, atau satuan luas. Kelebihan sistem ini adalah para
pekerja akan termotivasi untuk bekerja lebih giat lagi, sedangkan kekurangannya adalah
demi untuk mengejar kuantitas seringkali pekerja mengabaikan kualitas.

c. Upah borongan, yaitu penentuan besarnya upah ditentukan oleh kesepakatan bersama
antara pemberi kerja dengan penerima kerja. Dalam sistem upah borongan ini sebenarnya
hampir sama dengan sistem upah berdasarkan satuan hasil, namun yang membedakan
adalah pada pekerjaan borongan biasanya dilakukan oleh beberapa orang dan koordinasi
pekerjaan dipegang oleh pemborong.

d. Sistem mitra usaha, yaitu sistem pemberian upah tidak langsung berbentuk uang, tetapi
pemberian upah berbentuk saham perusahaan. Dalam hal ini saham tidak diberikan kepada
perorangan, tetapi saham tersebut diberikan kepada organisasi pekerja di perusahaan
tersebut. Dalam sistem ini, hubungan antara pemberi kerja (perusahaan) dengan pekerja
tidak lagi seperti majikan dan buruh, tetapi sudah meningkat menjadi hubungan antara
perusahaan dengan mitra kerja.

e. Upah bonus, yaitu upah tambahan di luar gaji atau upah sebagai hadiah atau perangsang
agar para pekerja mau bekerja dengan lebih baik lagi dan penuh tanggung jawab. Salah satu
tujuan sistem bonus ini tentu saja untuk meningkatkan produktivitas pekerja dan
pendapatan perusahaan. Hal ini dikarenakan para pekerja yang terangsang untuk
mendapatkan bonus akan bekerja dengan giat dan penuh tanggung jawab.

f. Upah indeks, ialah upah yang dibayarkan berdasarkan indeks biaya hidup buruh dan
keluarganya. Hal tersebut berarti naik turunnya indeks biaya hidup akan turut dalam
menentukan besarnya upah yang diterima oleh pekerja.

g. Upah skala berubah, artinya upah buruh tergantung hasil penjualan perusahaan dengan
terlebih dahulu ditentukan upah minimalnya. Dalam sistem skala ialah upah yang dibayar
berdasarkan skala penjualan. Hal tersebut berarti terdapat hubungan yang berbanding lurus
antara jumlah penjualan dengan upah yang dibayarkan. Jika jumlah penjualan meningkat
maka upah yang dibayarkan akan meningkat pula, dan apabila penjualan turun maka upah
yang dibayarkan juga akan menjadi menurun.

G. Pengangguran (Unemployment)

1. Pengangguran (Unemployment)
a. Pengertian dan Jenis pengangguran
Pengangguran adalah penduduk yang tidak bekerja tetapi sedang mencari pekerjaan
atau mempersiapkan suatu usaha baru atau penduduk yang tidak mencari pekerjaan
karena merasa tidak mungkin mendapatkan pekerjaan atau penduduk yang tidak
mencari pekerjaan karena sudah diterima bekerja / mempunyai pekerjaan tetapi belum
mulai bekerja.

Tingkat pengangguran atau Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) dihitung


dengan rumus :

Jumlah Pengangguran
Tingkat Pengangguran = x 100%
Jumlah Angkatan Kerja

Pengangguran yang terjadi pada suatu negara, disebabkan oleh beberapa jenis,
diantaranya :
a. Pengangguran Ketidakcakapan adalah pengangguran yang terjadi karena
seseorang mempunyai cacat fisik atau jasmani, sehingga dalam dunia perusahaan
mereka sulit untuk diterima menjadi pekerja/karyawan.
b. Pengangguran Musiman adalah pengangguran yang biasa terjadi pada sektor
pertanian, misalnya pada musim paceklik. Pada musim ini banyak pekerja atau
petani yang menganggur, karena musimnya yang tidak menguntungkan bagi
petani.
c. Pengangguran Friksional (peralihan) adalah pengangguran yang terjadi
karena penawaran tenaga kerja lebih banyak dari pada permintaan tenaga kerja
atau tenaga kerja yang sudah bekerja tetapi menginginkan pindah pekerjaan lain,
sehingga belum mendapatkan tempat pekerjaan yang baru. Kelebihan tersebut
menimbulkan adanya pengangguran.
d. Pengangguran karena upah terlalu tinggi artinya pengangguran yang terjadi
karena para pekerja atau pencari kerja menginginkan adanya upah atau gaji terlalu
tinggi, sehingga para pengusaha tidak mampu untuk memenuhi keinginan
tersebut, sehingga menimbulkan adanya pengangguran.
e. Pengangguran Struktural adalah pengangguran yang terjadi karena terdapat
kelebihan faktor produksi, khususnya faktor produksi tenaga kerja. Bila suatu
perusahaan atau pengusaha terjadi kelebihan semacam ini, maka akan terdapat
pengangguran faktor produksi tersebut, sehingga menimbulkan adanya
pengangguran.
f. Pengangguran Voluntary adalah pengangguran karena seseorang secara
sukarela tidak mau bekerja.
g. Pengangguran Tehnologi adalah pengangguran karena adanya pergantian
tenaga manusia dengan tenaga mesin
h. Pengangguran Siklis atau Konjungtur adalah pengangguran yang terjadi
karena menurunnya kegiatan perekonomian suatu negara atau terjadi
resesi/kelesuan ekonomi. Resesi ekonomi terjadi karena permintaan akan
barang/jasa mengalami penurunan, sehingga terjadi penurunan produksi,
penurunan investasi dan berakibat terajdi Pemutusan Hubungan Kerja (PHK)
untuk mengurangi tenaga kerja.

b. Cara-Cara Mengatasi Pengangguran


Adapun cara-cara untuk mengatasi pengangguran antara lain :
1) Memperluas kesempatan kerja, dengan membuka lapangan kerja baru, baik
dibidang pertanian, bidang industri, bidang perdagangan maupun bidang jasa.
2) Meningkatkan kualitas pendidikan, sehingga para lulusan sudah siap pakai untuk
menjadi tenaga yang trampil.
3) Meningkatkan kualitas tenaga kerja, dengan memberikan pendidikan ketrampilan
melalui pendidikan formal dan non formal.
4) Memberikan kesempatan kerja ke luar negeri, melalui penyaluran Tenaga Kerja
Indonesia (TKI).
5) Mendorong tumbuh berkembangnya usaha-usaha atau industri rumah tangga.
6) Memberikan peranan KB untuk menekan laju pertumbuhan penduduk.
7) Mengadakan transmigrasi ke daerah-daerah terpencil. (cara ini bisa digunakan
sebagai cara mengatasi persebaran penduduk di Indonesia).
8) Mengadakan pelatihan kerja pada calon tenaga kerja.
9) Mengadakan pelatihan manajerial di daerah-daerah terpencil agar dapat
membangun daerahnya sendiri serta mampu mengolah sumber daya manusianya.
Dengan demikian, para tenaga kerja di daerah tidak perlu repot-repot ke Pulau
Jawa untuk mencari kerja.
10) Membuat kebijakan yang tepat mengenai ketenagakerjaan.
11) Melakukan pemagangan kerja bagi calon tenaga kerja.
12) Membenahi gaji dan upah tenaga kerja.
13) Peningkatan gizi dan kesehatan tenaga kerja.
14) Menngembangkan industri padat karya.
15) Meningkatkan permodalan di dalam negeri.
16) Pengembangan pekerjaan umum seperti proyek pembangunan jalan, pembuatan
saluran air, irigasi, pembuatan jalan, serta perbaikan jalan raya.
17) Pengembangan sektor usaha informal di daerah-daerah terpencil.

Berdasarkan sebab-sebab terjadinya pengangguran, maka cara mengatasinya dapat


diuraikan sebagai berikut :
No. Jenis Pengangguran Cara Mengatasi Pengangguran
1. Ketidakcakapan Memberikan ketrampilan yang sesuai dengan konidi
fisiknya
2. Musiman Pemberian informasi yang jelas tentang adanya lowongan
kerja pada bidang lain dan melatih seseorang pada masa
menunggu musim tertentu
3. Friksional Mengusahakan informasi yang lengkap tentang
permintaan dan penawaran tenaga kerja, sehingga
mempermudah dalam pengambilan keputusan
4. Upah terlalu tinggi Memberikan pemahaman tentang kondisi ekonomi suatu
usaha atau perusahaan, sehingga tidak terlalu
menimbulkan tuntutan
5. Struktural Memindahkan tenaga kerja dari tempat yang tidak
membutuhkan ke tempat yang membutuhkan,
meningkatkan mobilitas tenaga kerja, dan mendirikan
industri padat karya
6. Teknologi Meningkatkan pendidikan dan pelatihan tenaga kerja agar
memiliki pengetahuan sesuai yang diinginkan, serta
meningkatkan pengatahuan tentang perkembangan
teknologi
7. Siklis / Konjungtur Peningkatan daya beli masyarakat, mengadakan proyek
umum seperti membangun jalan, jembatan, irigasi dan
kegiatan lainnya

2. Dampak Pengangguran terhadap kegiatan ekonomi masyarakat


Persoalan pengangguran bukan hanya menyangkut masalah ekonomi, melainkan juga
masalah sosial. Dampak-dampak yang ditimbulkannya akan berpengaruh terhadap
pelaksanaan pembangunan nasional baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.
Pengangguran sangat berdampak pada kehidupan perekonomian dan kehidupan sosial
masyarakat. Pertumbuhan ekonomi yang menurun, dan bahkan tingkat kesejahteraan
masyarakat yang menurun adalah salah satu dampak pengangguran. Berikut ini beberapa
dampak pengangguran terhadap perekonomian dan kehidupan sosial

1. Menurunkan Aktivitas Perekonomian


Pengangguran menyebabkan turunnya daya beli masyarakat. Daya beli masyarakat yang
menurun menyebabkan turunnya permintaan terhadap barang dan jasa. Hal ini
mengakibatkan para pengusaha dan investor tidak bergairah melakukan perluasan dan
pendirian industri baru sehingga aktivitas perekonomian menjadi turun.

2. Menurunkan Pertumbuhan Ekonomi dan Pendapatan Per Kapita


Orang yang tidak bekerja (menganggur) tidak akan menghasilkan barang dan jasa. Itu
berarti semakin banyak orang yang menganggur maka PDB (Produk Domestik Bruto)
yang dihasilkan akan menurun. PDB yang menurun akan menyebabkan turunnya
pertumbuhan ekonomi sekaligus turunnya pendapatan per kapita.

3. Meningkatkan Biaya Sosial


Pengangguran ternyata mengakibatkan meningkatnya biaya sosial. Karena,
pengangguran mengharuskan masyarakat memikul biaya-biaya seperti biaya perawatan
pasien yang stres (depresi) karena menganggur, biaya keamanan dan biaya pengobatan
akibat meningkatnya tidak kriminalitas yang dilakukan oleh penganggur, serta biaya
pemulihan dan renovasi beberapa tempat akibat demonstrasi dan kerusuhan yang dipicu
oleh ketidakpuasan dan kecemburuan sosial para penganggur.

4. Menurunkan Tingkat Keterampilan


Dengan menganggur, tingkat keterampilan sesepramg akan menurun. Semakin lama
menganggur, semakin menurun pula tingkat keterampilan seseorang.

5. Menurunkan Penerimaan Negara


Orang yang menganggur tidak memiliki penghasilan (pendapatan). Itu berarti semakin
banyak orang yang menganggur, akan semakin turun pula penerimaan negara yang
diperoleh dari pajak penghasilan.

Secara singkat dampak pengangguran dapat disimpulkan sebagai berikut :


a. Dampak pengangguran dari Segi Ekonomi, antara lain :
1) Produk Domestik Bruto mengalami penurunan
2) Pendapatan Nasional dan Pendapatan Perkapita menurun
3) Menghambat investasi untuk usaha
4) Daya beli masyarakat akan barang dan jasa mengalami penurunan
5) Menimbulkan kelesuan usaha atau terjadinya resesi ekonomi
b. Dampak pengangguran dari Segi Sosial, antara lain :
1) Perasaan rendah diri (hilang atau turunnya kepercayaan diri)
2) Gangguan keamanan masyarakat
3) Biaya sosial meningkat
4) Keretakan rumah tangga
5) Menurunnya kualitas masyarakat
Lampiran: Lembar Kegiatan Siswa

LEMBAR KEGIATAN SISWA


( LKS 1)

1. Mata Pelajaran : Ekonomi


2. Kelas/Semester : XI
3. Materi : Ketenagakerjaan
4. Waktu : 2 JP (2 x 45 menit)
5. Pertemuan : Ke-1
6. Kompetensi Dasar :
3.3. Menganalisis permasalahan ketenagakerjaan dalam pembangunan ekonomi
4.3. Menyajikan hasil analisis masalah ketenagakerjaan dalam pembangunan ekonomi
dan cara mengatasinya
7. Indikator:
3.3.1 Menjelaskan pengertian tenaga kerja, angkatan kerja dan kesempatan kerja
3.3.2 mengidentifikasi jenis-jenis tenaga kerja
4.3.1 Mengumpulkan data/informasi tentang pengertian tenaga kerja, angkatan kerja
dan kesempatan kerja
4.3.2 Mengidentifikasi jenis-jenis tenaga kerja
8. Petunjuk Belajar:
a. Baca secara cermat tugas dan langkah kerja
b. Bekerjalah secara berkelompok
c. Konsultasikan dengan guru bila mengalami kesulitan dalam mengerjakan tugas

9. Tugas dan Langkah Kerja


a. Amatilah tayangan video, gambar atau artikel sebagai sumber informasi seperti
berikut ini:
Pengangguran di Indonesia Lebih Banyak dari Jumlah Penduduk Singapura.
https://ekbis.sindonews.com/read/1394558/33/pengangguran-di-indonesia-lebih-
banyak-dari-jumlah-penduduk-singapura-1554884489
Perjalanan Seorang TKI di Malaysia Bagian ke-2 "Cerita Surti".
https://www.youtube.com/watch?v=UMPIWJwERF8
b. Identifikasilah masalah berdasarkan tayangan tersebut dengan membuat catatan-
catatan individual!
c. Bekerja samalah secara mandiri di dalam kelompokmu dalam mencari serta
mengumpulkan data/informasi!
d. Diskusikanlah bersama kelompokmu dalam mengolah data hasil pengamatan dari
berbagai informasi!
e. Buatlah kesimpulan sementara hasil kesepakatan dari kelompoknya dalam bentuk
Mind Map
f. Bandingkan hasil diskusi antar kelompok melalui model Gallery Walk !
g. Buatlah kesimpulan hasil dari permasalahan yang telah diselesaikan secara
berkelompok !
h. Susunlah laporan tertulis hasil pengamatanmu , dan hubungkan dengan pengertian
pengertian tenaga kerja, angkatan kerja dan kesempatan kerja serta jenis-jenis
tenaga kerja!
i. Presentasikan di depan kelas !

Lampiran : Lembar Kerja Diskusi Kelompok

MATERI : KETENAGAKERJAAN
(Pertemuan ke 1)

KELOMPOK :

ANGGOTA :
1............................................
2............................................
3............................................
4............................................
5............................................

Pelajari kasus ini baik-baik.

Pengangguran di Indonesia Lebih Banyak dari Jumlah Penduduk


Singapura
Rina Anggraeni
Rabu, 10 April 2019 - 15:21 WIB
views: 2.340
Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro. Foto/SINDOnews

JAKARTA - Selain kemiskinan, permasalahan kebanyakan negara adalah pengangguran. Menteri


PPN/Kepala Bappenas, Bambang Brodjonegoro, mengemukakan bahwa jumlah pengangguran di
Indonesia lebih banyak dari total penduduk Singapura.

Merujuk dari data Badan Pusat Statistik (BPS), angka pengangguran pada Agustus 2018
menurun menjadi 5,34%, atau setara 7 juta orang yang menganggur. Meski menurun, jumlah
pengangguran ini lebih banyak dari total penduduk Singapura, dimana berdasarkan data
Department Of Statistics Singapore mencapai 5,6 juta orang.

"Dengan 7 juta pengangguran itu jelas bukan angka yang kecil. Ini lebih banyak dari jumlah
penduduk Singapura. Jadi mengurusi Indonesia memang bukan hal yang mudah," katanya dalam
acara Musrembang DKI Jakarta di Balai Agung Jakarta, Rabu (10/4/2019).

Dan menurut Bambang, untuk mengatasi permasalahan tersebut tak bisa hanya mengandalkan
pemerintah pusat, diperlukan juga peran penting pemerintah daerah. Pemerintah daerah
diminta mampu untuk mengembangkan kebijakan daerah yang bisa menekan angka kemiskinan
dan pengangguran.

"Jangan semuanya bergantung kepada kebijakan ekonomi nasional. Tapi juga harus ada
kebijakan ekonomi lokal untuk menciptakan lapangan kerja dan mendorong ekonominya. Tidak
bisa kita hidup ke era sentralisasi," tandasnya.

https://ekbis.sindonews.com/read/1394558/33/pengangguran-di-indonesia-lebih-banyak-
dari-jumlah-penduduk-singapura-1554884489
Tugas:
1. Berdasarkan kasus tersebut diskusikan bersama kelompok kalian,
dan tuliskan hasil diskusi pada kolom yang disediakan sebagai berikut:

No Pertanyaan Jawaban
1 Berdasarkan data kasus di atas, bagaimanakah
hubungan antara jumlah penduduk dan tenaga
kerja?
2 Berdasarkan tayangan tersebut, analisalah
bagaimanakah ketersediaan kesempatan kerja di
Indonesia dibandingkan Singapura?
3 Berdasarkan kasus tersebut, tafsirkan apa yang
seharusnya diperhatikan dan perlu dilakukan
agar tidak terjadi peningkatan pengangguran?
4 --------Perjalanan Seorang TKI di Malaysia Bagian
ke-2 "Cerita Surti".
https://www.youtube.com/watch?v=UMPIWJwERF8
Berdasarkan tayangan diatas identifikasilah jenis-
jenis tenaga kerja di Indonesia!
5 Carilah data pendukung mengenai komposisi
jenis-jenis tenaga kerja yang banyak ditemui di
Indonesia!

2.

Perhatikan gambar di atas diskusikan bersama teman kelompok dan buatlah Mind Mapping
pada selembar kertas dan jelaskan hasil Mind Map tersebut dengan menggunakan model
Gallery Walk tentang pengertian tenaga kerja, angkatan kerja dan kesempatan kerja serta
jenis-jenis tenaga kerja!

Lampiran: Lembar Kegiatan Siswa

LEMBAR KEGIATAN SISWA


( LKS 2)

1. Mata Pelajaran : Ekonomi


2. Kelas/Semester : XI
3. Materi : Ketenagakerjaan
4. Waktu : 2 JP (2 x 45 menit)
5. Pertemuan : Ke-2
6. Kompetensi Dasar :
3.3. Menganalisis permasalahan ketenagakerjaan dalam pembangunan ekonomi
4.3. Menyajikan hasil analisis masalah ketenagakerjaan dalam pembangunan ekonomi
dan cara mengatasinya
7. Indikator:
3.3.3 Menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi kesempatan kerja
3.3.4 Menganalisis masalah ketenagakerjaan
4.3.3 Mengidentifikasi faktor-faktor yang memengaruhi kesempatan kerja
4.3.4 Menyimpulkan masalah ketenagakerjaan
8. Petunjuk Belajar:
a. Baca secara cermat tugas dan langkah kerja
b. Bekerjalah secara berkelompok
c. Konsultasikan dengan guru bila mengalami kesulitan dalam mengerjakan tugas

9. Tugas dan Langkah Kerja


a. Amatilah tayangan video, gambar atau artikel sebagai sumber informasi seperti
berikut ini:
Sulitnya Mencari Kerja, Pendidikan Tinggi Belum Jadi Jaminan
https://www.youtube.com/watch?v=A7_hzIpD4JI
Revolusi Industri 4.0 Bisa Jadi Ancaman Bagi SDM RI.
https://www.liputan6.com/bisnis/read/3920776/revolusi-industri-40-bisa-jadi-
ancaman-bagi-sdm-ri?source=search

b. Identifikasilah masalah berdasarkan tayangan tersebut dengan membuat catatan-


catatan individual!
c. Bekerja samalah secara mandiri di dalam kelompokmu dalam mencari serta
mengumpulkan data/informasi!
d. Diskusikanlah bersama kelompokmu dalam mengolah data hasil pengamatan dari
berbagai informasi!
e. Buatlah kesimpulan sementara hasil kesepakatan dari kelompoknya dalam bentuk
Mind Map
f. Bandingkan hasil diskusi antar kelompok melalui model Gallery Walk !
g. Buatlah kesimpulan hasil dari permasalahan yang telah diselesaikan secara
berkelompok !
h. Susunlah laporan tertulis hasil pengamatanmu , dan hubungkan dengan pengertian
pengertian tenaga kerja, angkatan kerja dan kesempatan kerja serta jenis-jenis
tenaga kerja!
i. Presentasikan di depan kelas !

Lampiran : Lembar Kerja Diskusi Kelompok

MATERI : MASALAH KETENAGAKERJAAN


(Pertemuan ke 2)

KELOMPOK :

ANGGOTA :
1............................................
2............................................
3............................................
4............................................
5............................................

Pelajari kasus ini baik-baik.

Revolusi Industri 4.0 Bisa Jadi Ancaman Bagi SDM RI


Septian Deny
19 Mar 2019, 17:30 WIB

Ilustrasi industri 4.0 (iStockPhoto)

Liputan6.com, Jakarta - Kemajuan teknologi dan revolusi industri 4.0 akan menjadi ancaman
bagi tenaga kerja Indonesia. Oleh sebab itu, pemerintah harus segera mewaspadai hal ini dengan
meningkatkan kualitas dan keterampilan sumber daya manusia (SDM) lokal.

Pengamat Ekonomi Digital, Yudi Candra mengatakan, dalam revolusi industri 4.0, pemanfaatan
robot bisa dilakukan dalam segala aspek kegiatan industri. Oleh sebab itu, ini berpotensi
peningkatan pengangguran di Indonesia.

"Di era digital, banyak hal bisa dikerjakan dengan mesin atau robot, ini bisa jadi bom waktu
bertambahnya pengangguran di Indonesia," ujar dia di Jakarta, Selasa, (19/3/2019).

Yudi menyatakan, pada 2020, seluruh dunia akan masuk pada robotika canggih, termasuk di
Indonesia. Sedangkan saat ini, di Indonesia ada sekitar 7 juta pengangguran di Indonesia. Jika
semua industri sudah menggunakan robot, tidak mustahil ada kenaikan yang cukup besar pada
tingkat pengangguran.

"Contoh sederhana saja yang sudah terjadi dalam sebuah pabrik handphone di kota Dongguan,
China, yang menggunakan 650 orang dalam produksi, sekarang sudah digantikan oleh 60 robot
di 10 line produksi, hanya diperlukan 60 orang operator. Dengan robot bisa lebih efisien, tentu
saja pengusaha lebih memilih itu dari pada tenaga manusia karena dianggap lebih
menguntungkan,” jelas dia.

Tingkatkan Keterampilan
Ilustrasi industri 4.0 (iStockPhoto)
Oleh sebab itu, lanjut Yudi, sangat penting bagi pemerintah untuk segera mengantisipasi revolusi
robotik pada industri nasional. Jika tidak, hal ini akan menjadi sumber masalah Indonesia di
masa depan. Terlebih, pada 2020-2045, Indonesia akan mengalami bonus demografi, di mana
penambahan penduduk sesuai data dari Badan Pusat Statistik (BPS) ada sekitar 4 juta per
tahunnya.

Jika tidak ada peningkatan keterampilan pada generasi muda, maka bukan lagi generasi emas
yang akan lahir tetapi melahirkan pengangguran terus meningkat.

“Siapa pun pemimpinnya yang nanti terpilih pada April besok, harus sudah menyiapkan
platform bagaimana meningkat SDM yang punya keterampilan dan berdaya saing,” ungkap dia.

Selain itu, kata Yudi, SDM Indonesia juga masih harus bersaing dengan Tenaga Kerja Asing
(TKA). Hal ini karena, banyak SDM lokal yang belum mampu menjalankan mesin atau robot yang
sudah mulai masuk di Indonesia.

“Jika pemerintah maupun SDM lokal tidak mau meningkatkan kualitas diri dengan trainee,
coaching dan pelatihan, jangan salahkan jika ke depan tenaga kerja asing akan lebih membanjiri
peluang kerja di Indonesia,” tandas dia.

https://www.liputan6.com/bisnis/read/3920776/revolusi-industri-40-bisa-jadi-ancaman-bagi-
sdm-ri?source=search

Tugas:
1. Berdasarkan kasus tersebut diskusikan bersama kelompok kalian, dan tuliskan hasil diskusi
pada kolom yang disediakan sebagai berikut:

No Pertanyaan Jawaban
1 Berdasarkan tayangan tersebut,
identifikasilah faktor-faktor apa saja yang
menjadi penyebab berkurangnya kesempatan
kerja?

2 Berikanlah pendapatmu mengapa terjadi


peningkatan pengangguran dibandingkan
periode sebelumnya ?

3 Berdasarkan kasus tersebut , agar


peningkatan pengangguran tidak terjadi,
tafsirkan apa yang seharusnya diperhatikan
dan perlu dilakukan?

4 Berikanlah pendapatmu apakah Revolusi


Industri 4.0 dapat menjadi ancaman bagi
sumber daya manusia di Indonesia?

5 Analisalah bagaimana kondisi


ketenagakerjaan di Indonesia dengan bonus
demografi dengan penambahan sekitar 4 juta
pertahunnya. Berikan alasanmu!

2. Buatlah Mind Map dari hasil diskusi kelompok dan jelaskan hasil
Mind Map tersebut dengan menggunakan model Gallery Walk tentang pengertian
pengangguran dan jenis-jenis pengangguran!

Lampiran: Lembar Kegiatan Siswa

LEMBAR KEGIATAN SISWA


( LKS 3)
1. Mata Pelajaran : Ekonomi
2. Kelas/Semester : XI
3. Materi : Ketenagakerjaan
4. Waktu : 2 JP (2 x 45 menit)
5. Pertemuan : Ke-3
6. Kompetensi Dasar :
3.3. Menganalisis permasalahan ketenagakerjaan dalam pembangunan ekonomi
4.3. Menyajikan hasil analisis masalah ketenagakerjaan dalam pembangunan ekonomi
dan cara mengatasinya
7. Indikator:
3.3.5 Menentukan upaya peningkatan kualitas tenaga kerja
3.3.6 Mendeskripsikan sistem pemberian upah
4.3.5 Mempresentasikan upaya peningkatan kualitas tenaga kerja
4.3.6 Mengidentifikasi sistem pemberian upah
8. Petunjuk Belajar:
a. Baca secara cermat tugas dan langkah kerja
b. Bekerjalah secara berkelompok
c. Konsultasikan dengan guru bila mengalami kesulitan dalam mengerjakan tugas

9. Tugas dan Langkah Kerja


a. Amatilah tayangan video, gambar atau artikel sebagai sumber informasi
seperti berikut ini:

Malaysia Pulangkan Ratusan TKI Bermasalah. https://www.youtube.com/watch?


v=W5RS3iQ-xkI
Ini 6 Cara Mengatasi Pengangguran, dari Pendidikan hingga Transmigrasi.
https://www.liputan6.com/citizen6/read/3922461/ini-6-cara-mengatasi-
pengangguran-dari-pendidikan-hingga-transmigrasi?source=search
UMP 2019 Naik, Buruh Diminta Tingkatkan Produktivitas.
https://www.liputan6.com/bisnis/read/3686306/ump-2019-naik-buruh-diminta-
tingkatkan-produktivitas
b. Identifikasilah masalah berdasarkan tayangan tersebut dengan membuat catatan-
catatan individual!
c. Bekerja samalah secara mandiri di dalam kelompokmu dalam mencari serta
mengumpulkan data/informasi!
d. Diskusikanlah bersama kelompokmu dalam mengolah data hasil pengamatan dari
berbagai informasi!
e. Buatlah kesimpulan sementara hasil kesepakatan dari kelompoknya dalam bentuk
Mind Map
f. Bandingkan hasil diskusi antar kelompok melalui model Gallery Walk !
g. Buatlah kesimpulan hasil dari permasalahan yang telah diselesaikan secara
berkelompok !
h. Susunlah laporan tertulis hasil pengamatanmu , dan hubungkan dengan pengertian
pengertian tenaga kerja, angkatan kerja dan kesempatan kerja serta jenis-jenis
tenaga kerja!
i. Presentasikan di depan kelas !

Lampiran : Lembar Kerja Diskusi Kelompok


MATERI : SISTEM UPAH
(Pertemuan ke 3)

KELOMPOK :

ANGGOTA :
1............................................
2............................................
3............................................
4............................................
5............................................

Pelajari kasus ini baik-baik.

UMP 2019 Naik, Buruh Diminta Tingkatkan Produktivitas


Septian Deny
07 Nov 2018, 12:45 WIB

Ribuan buruh dari berbagai elemen melakukan longmarch menuju depan Istana Negara, Jakarta,
Kamis (29/9). Dalam aksinya mereka menolak Tax Amnesty serta menaikan upah minumum
provinsi (UMP) sebesar Rp650 ribu per bulan. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Pengusaha meminta buruh tidak terus mempermasalahkan kenaikan


upah minimum provinsi (UMP) setiap tahun. Justru yang harus diperhatikan oleh para buruh
adalah bagaimana meningkatkan produktivitas dan keterampilan agar memiliki daya saing.

Anggota Dewan Pengupahan dari Unsur Pengusaha, Sarman Simanjorang mengatakan,


sebenarnya tanpa buruh melakukan tuntutan hingga menggelar aksi unjuk rasa, upah minimum
pasti akan mengalami kenaikan. Seperti pada tahun depan, UMP DKI Jakarta naik menjadi Rp 3,9
juta dan pada 2020 akan kembali naik menembus Rp 4 juta.

"Tahun depan kan sudah Rp 3,9 juta dan 2020 sudah dipastikan UMP DKI Jakarta di angka Rp 4
juta lebih. Ini harus dibarengi dengan semangat produktivitas dari buruh kita. Dengan
menembus angka Rp 4 juta maka harus dipastikan kualitas, produktivitas, skill dan kemampuan
buruh kita harus bisa menyesuaikan. Itu menjadi harapan kami," ujar dia saat berbincang
dengan Liputan6.com di Jakarta, Rabu (7/11/2018).
Menurut dia, justru saat ini yang harus menjadi perhatian para buruh yaitu bagaimana
meningkatkan daya saing. Karena tantangan ke depan akan semakin besar, terlebih di era
perkembangan teknologi yang semakin canggih.

"Akan lebih banyak pekerjaan yang tadinya dikerjakan tangan manusia kemudian diambil alih
oleh mesin. Kalau kita tidak mampu menyesuaikan diri, kita hanya akan menjadi penonton di
negeri sendiri," ungkap dia.

Jika produktivitas dan keterampilan para buruh ini sudah semakin meningkat, terlebih telah
mengantongi sertifikat tertentu, kata Sarman, maka gaji yang diterima oleh buruh tersebut pasti
sudah jauh di atas UMP.

"Kalau tenaga kerja kita sudah punya skill, produktivitas, apalagi sudah bersertifikat, kita tidak
akan lagi bicara UMP, pasti akan digaji lebih besar dari UMP. Itu yang harus menjadi pemikiran
kita ke depan. Makanya kami selalu sampaikan kepada serikat pekerja, bukan saatnya lagi kita
mempermasalahkan soal UMP ini. Karena UMP sudah diatur dalam PP 78/2015," tandas dia.

Seorang buruh membawa poster berisi tuntutan kenaikan upah sebesar 30 persen saat
menggelar unjuk rasa di depan Gedung Ketenagakerjaan, Jakarta, Rabu (24/10).
(Merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) meminta pemerintah menaikkan Upah Minimum
Provinsi (UMP) 2019 atau UMP 2019 sebesar 25 persen. Angka ini jauh di atas kenaikan yang
telah ditetapkan sebesar 8,03 persen.

Presiden KSPI, Said Iqbal, menyatakan pihaknya menolak kenaikan upah minimum sebesar 8,03
persen sebagaimana yang disampaikan Menteri Ketenagakerjaan dalam surat edaran tertanggal
15 Oktober 2018.

Dia menuturkan, kenaikan upah minimum sebesar 8,03 persen akan membuat daya beli buruh
jatuh. Hal ini karena kenaikan harga barang, antara lain beras, telur ayam, transportasi (BBM),
listrik, hingga sewa rumah, kenaikannya lebih besar dari 8,03 persen.

Lebih lanjut dia menegaskan, idealnya kenaikan upah minimum pada 2019 adalah sebesar 20
hingga 25 persen. Kenaikan sebesar itu didasarkan pada hasil survei pasar kebutuhan hidup
layak yang dilakukan FSPMI-KSPI di beberapa daerah.

"Kenaikan upah minimum sebesar 20-25 persen kami dapat berdasarkan survei pasar di
berbagai daerah seperti Jakarta, Banten, Bekasi - Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, hingga
Sumatera," ujar dia di Jakarta, Kamis (18/10/2018).

Oleh karena itu, Said meminta agar kepala daerah mengabaikan surat edaran Menteri
Ketenagakerjaan dan tidak menggunakan PP 78/2015 dalam menaikkan upah minimum.

"Sebab, acuan yang benar adalah menggunakan data survei Kebutuhan Hidup Layak
sebagaimana yang diperintahkan Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003," kata dia.
Sebagai informasi, kenaikan 8,03 persen sesuai dengan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 78
Tahun 2015 tentang Pengupahan yang menetapkan formula kenaikan upah
minimum berdasarkan inflansi dan pertumbuhan ekonomi.

Sejak diterbitkan pada 2015, KSPI sudah menolak PP 78/2015 karena dinilai bertentangan
dengan Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan. Dalam undang-undang
ini, kenaikan upah minimum salah satunya berdasarkan kebutuhan hidup layak (KHL).

https://www.liputan6.com/bisnis/read/3686306/ump-2019-naik-buruh-diminta-tingkatkan-
produktivitas

Tugas:
1. Berdasarkan kasus tersebut diskusikan bersama kelompok kalian, dan tuliskan hasil diskusi
pada kolom yang disediakan sebagai berikut:

No Pertanyaan Jawaban
1 Berdasarkan tayangan tersebut, upaya apa saja
yang dapat dilakukan agar meningkatkan
kualitas tenaga kerja Indonesia (TKI)?

2 Berdasar data dari kasus tersebut,


bagaimanakah solusi yang dapat diupayakan
untuk menangani Ratusan TKI Bermasalah ?

3 Analisalah berdasarkan kasus di atas


ketimpangan sistem pemberian upah di
Indonesia dan di luar negeri! Berikan
pendapatmu!

4 Faktor apa sajakah yang menjadi alasan buruh


terus mempermasalahkan kenaikan upah
minimum provinsi (UMP) setiap tahunnya ?

5 Analisalah apa yang menjadi tuntutan


pengusaha pada buruh atas kenaikan upah yang
diberikan sesuai ketentuan UMP?

2. Buatlah Mind Map dari hasil diskusi kelompok dan jelaskan hasil
Mind Map tersebut dengan menggunakan model Gallery Walk tentang upaya peningkatan
kualitas tenaga kerja sistem pemberian upah!
Lampiran: Lembar Kegiatan Siswa

LEMBAR KEGIATAN SISWA


( LKS 4)

1. Mata Pelajaran : Ekonomi


2. Kelas/Semester : XI
3. Materi : Ketenagakerjaan
4. Waktu : 2 JP (2 x 45 menit)
5. Pertemuan : Ke-4
6. Kompetensi Dasar :
3.3. Menganalisis permasalahan ketenagakerjaan dalam pembangunan ekonomi
4.3. Menyajikan hasil analisis masalah ketenagakerjaan dalam pembangunan ekonomi
dan cara mengatasinya
7. Indikator:
3.3.7 Menjelaskan pengertian pengangguran
3.3.8 Mengidentifikasi jenis-jenis pengangguran
4.3.7 Mengumpulkan data/informasi tentang pengertian pengangguran
4.3.8 Mengidentifikasi jenis-jenis pengangguran
8. Petunjuk Belajar:
b. Baca secara cermat tugas dan langkah kerja
c.Bekerjalah secara berkelompok
d. Konsultasikan dengan guru bila mengalami kesulitan dalam mengerjakan tugas
9. Tugas dan Langkah Kerja
a. Amatilah tayangan video, gambar atau artikel sebagai sumber
informasi seperti berikut ini:
Jenis-Jenis Pengangguran Berdasarkan Ciri dan Penyebabnya.
https://www.liputan6.com/citizen6/read/3920761/jenis-jenis-pengangguran-
berdasarkan-ciri-dan-penyebabnya
Sulitnya Cari Pekerjaan, Ribuan Pelamar Padati Bursa Kerja.
https://www.youtube.com/watch?v=bzfLtr8n1zk
Susahnya Cari Pekerjaan I Short Movie (Trailer). https://www.youtube.com/watch?
v=V7iTMSILusI
b. Identifikasilah masalah berdasarkan tayangan tersebut dengan
membuat catatan-catatan individual!
c. Bekerja samalah secara mandiri di dalam kelompokmu dalam
mencari serta mengumpulkan data/informasi!
d. Diskusikanlah bersama kelompokmu dalam mengolah data hasil
pengamatan dari berbagai informasi!
e. Buatlah kesimpulan sementara hasil kesepakatan dari
kelompoknya dalam bentuk Mind Map
f. Bandingkan hasil diskusi antar kelompok melalui model Gallery
Walk !
g. Buatlah kesimpulan hasil dari permasalahan yang telah
diselesaikan secara berkelompok !
h. Susunlah laporan tertulis hasil pengamatanmu , dan hubungkan
dengan pengertian pengertian tenaga kerja, angkatan kerja dan kesempatan kerja
serta jenis-jenis tenaga kerja!
i. Presentasikan di depan kelas !

Lampiran : Lembar Kerja Diskusi Kelompok

MATERI : PENGANGGURAN
(Pertemuan ke 4)

KELOMPOK :

ANGGOTA :
1............................................
2............................................
3............................................
4............................................
5............................................

Pelajari kasus ini baik-baik.

Jenis-Jenis Pengangguran Berdasarkan Ciri dan Penyebabnya


Tyas Titi Kinapti
19 Mar 2019, 16:15 WIB

Ilustrasi Pengangguran (iStockPhoto)

Liputan6.com, Jakarta Pengangguran masih menjadi masalah yang cukup menjadi sorotan di
Indonesia. Banyaknya pengangguran usia muda membuat pemerintah mencari sejumlah
solusiuntuk mengatasinya.

Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) dalam indikator ketenagakerjaan, pengangguran adalah
penduduk yang tidak bekerja namun sedang mencari pekerjaan atau sedang mempersiapkan
suatu usaha baru atau penduduk yang tidak mencari pekerjaan karena sudah diterima bekerja
tetapi belum mulai bekerja

Tetapi tahu enggak sih kamu, kalau pengangguran itu ada jenis-jenisnya? Mungkin yang kamu
tahu, istilah pengangguran hanya untuk orang yang tidak bekerja. Padahal orang yang sudah
bekerja ada juga yang tergolong sebagai pengangguran loh.

Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber jenis-jenis pengangguran. Selasa


(19/3/2019)

 Jenis-jenis pengangguran berdasarkan cirinya, pengangguran terbuka dan


musiman

1. Pengangguran Terbuka

Jenis-jenis pengangguran berdasarkan cirinya yang pertama adalah pengangguran terbuka.


Pengangguran terbuka ini yang paling menjadi sorotan masalah di Tanah Air.

Pengangguran terbuka adalah keadaan sesorang yang sama sekali tidak bekerja dan sedang
berusaha mencari pekerjaan. Pengangguran terbuka disebabkan oleh lapangan kerja yang tidak
tersedia atau tidak sesuai antara lowongan kerja dan latar belakang pendidikan.

Pengangguran terbuka juga dapat terjadi akibat dari kegiatan ekonomi yang menurun, dari
kemajuan teknologi yang mengurangi penggunaan tenaga kerja, atau sebagai akibat dari
kemunduran perkembangan suatu industri.

Contohnya seorang lulusan S1 teknik mesin, belum mendapat pekerjaan karena lapangan kerja
yang belum tersedia sesuai dengan kualifikasinya.

2. Pengangguran Musiman

Pengangguran ini terutama terdapat di sektor pertanian dan perikanan. Ketika musim hujan
penyadap karet dan nelayan tidak dapat melakukan pekerjaan mereka dan terpaksa
menganggur. Di samping itu, pada musim kemarau para petani tidak dapat mengerjakan
tanahnya.

Apabila dalam masa tersebut para penyadap karet, nelayan dan petani tidak melakukan
pekerjaan lain maka mereka terpaksa menganggur. Pengangguran seperti ini digolongkan
sebagai pengangguran bermusim.

 Jenis-jenis pengangguran berdasarkan cirinya, setengah menganggur dan


pengangguran terselubung.

3. Setengah Menganggur

Pengangguran ini terjadi ketika ada tenaga kerja yang tidak bekerja dengan maksimal. Biasanya
pengangguran jenis ini memiliki jam kerja yang sedikit atau tidak seusai sehingga penghasilan
mereka pun kadang tidak mencukupi. Pekerja-pekerja yang mempunyai masa kerja seperti yang
dijelaskan ini digolongkan sebagai setengah menganggur.
4. Pengangguran Terselubung

Pengangguran terselubung adalah pengangguran yang pada orang yang mempunyai pekerjaan
tapi produktivitasnya rendah. entah itu karena ketidak sesuaian latar belakang pendidikan
dengan pekerajaan ataupun lainnya. Pengangguran jenis ini menyebabkan produktivitas kerja
yang rendah.

Beberapa alasan yang adanya pengangguran tersebulung ialah kurang terampil dalam
pekerjaannya karena pendidikannya rendah. Selain itu, baru mulai bekerja atau kurang
pengalaman dalam bekerja dan keterpaksaan seseorang yang membuat bekerja tidak sesuai
dengan bakat dan keterampilannya.

Contoh pengangguran terselubung adalah seseorang dengan gelar sarjana hukum bekerja
sebagai guru, padahal seharusnya seorang dengan gelar hukum bekerja menjadi hakim,
pengacara, atau jaksa.

 Jenis-jenis Pengangguran berdasarkan penyebabnya

Jenis-jenis pengangguran berdasarkan penyebabnya dibagi menjadi tiga kelompok yaitu


pengangguran siklis, structural dan teknologi.

1. Pengangguran Siklis

Jenis-jenis Penganguran siklis diakibatkan oleh perubahan dalam tingkat kegiatan


perekonomian yang menyebabkan penghentian tenaga kerja akibat menurunnya permintaan
barang dan jasa.

Contoh pengangguran siklis akibat turunnya permintaan busana menyebabkan berkurangnya


jumlah tenaga kerja yang bekerja di pabrik tersebut.

2.Pengangguran Struktural

Tidak semua industri perusahaan akan terus berkembang maju, adakalanya juga mengalami
kemunduran. Kemerosotan itu akan menyebabkan kegiatan produksi dalam industri tersebut
menurun, dan sebagian pekerja terpaksa diberhentikan dan menjadi penganggur. Orang yang
mengangur akibat hal tersebut disebut jenis-jenis penganguran struktural.

Kemerosotan ini ditimbulkan oleh salah satu atau beberapa faktor berikut: adanya barang baru
yang lebih baik, kemajuan teknologi yang mengurangi permintaan atas barang tersebut, biaya
pengeluaran yang melambung tinggi hingga tidak mampu bersaing, dan kegiatan ekspor
produksi industri yang sangat menurun karena persaingan ketat dari negara-negara lain.

Contoh pengangguran struktural ialah, ketika peralihan perekonomian dari sektor perkebunan
ke sektor industri. Masyarakat yang ingin bekerja di sektor industri sulit bekerja karena mereka
terbiasa bekerja di sektor perkebunan sehingga harus menyesuaikan diri bila ingin bekerja di
sektor industri.

3. Pengangguran Teknologi
Pengangguran teknlogi adalah pengangguran yang cukup sering terjadi di era saat ini.
Pengangguran ini ditimbulkan oleh adanya penggantian tenaga manusia oleh mesin-mesin dan
bahan kimia.

Seperti sebuah mesin telah mengurangi kebutuhan tenaga kerja untuk membuat lubang,
memotong rumput, membersihkan kawasan. Sedangkan di pabrik- pabrik, ada kalanya robot
telah menggantikan kerja-kerja manusia. Pengangguran yang ditimbulkan oleh penggunaan
mesin dan

 Dampak Pengangguran

Pengangguran tentunya memiliki dampak tersendiri, beberapa dampak yang ditimbulkan oleh
pengangguran sebagai berikut

- Timbulnya Kemiskinan
- Makin banyaknya tindak pidana kriminal
- Terjadinya kekacauan sosial dan politik seperti terjadinya demonstrasi dan perebutan
kekuasaan.
- Pendapatan nasional dari sektor pajak berkurang.
- Menurunkan aktivitas perekonomian

Tugas:
1. Berdasarkan kasus tersebut diskusikan bersama kelompok kalian,
dan tuliskan hasil diskusi pada kolom yang disediakan sebagai berikut:

No Pertanyaan Jawaban
1 Berdasarkan tayangan tersebut, apa yang
dimaksud dengan pengangguran dan
mengapa terjadi pengangguran?

2 Berdasarkan data tersebut,


identifikasilah jenis-jenis pengangguran?

3 Analisalah jenis pengangguran apa saja


yang dapat ditemui di lingkungan
sekitarmu? Berikan alasanmu!

4 Berdasarkan kasus dalam tayangan


tersebut dampak apa saja yang dapat
ditimbulkan oleh pengangguran ?

5 Berdasar data dari kasus tersebut,


bagaimanakah solusi yang dapat
diupayakan untuk mengatasi
pengangguran?

2. Buatlah Mind Map dari hasil diskusi kelompok dan jelaskan hasil
Mind Map tersebut dengan menggunakan model Gallery Walk tentang pengangguran dan
jenis-jenis pengangguran!
Lampiran: Lembar Kegiatan Siswa

LEMBAR KEGIATAN SISWA


( LKS 5)

1. Mata Pelajaran : Ekonomi


2. Kelas/Semester : XI
3. Materi : Ketenagakerjaan
4. Waktu : 2 JP (2 x 45 menit)
5. Pertemuan : Ke-5
6. Kompetensi Dasar :
3.3. Menganalisis permasalahan ketenagakerjaan dalam pembangunan ekonomi
4.3. Menyajikan hasil analisis masalah ketenagakerjaan dalam pembangunan ekonomi
dan cara mengatasinya
7. Indikator:
3.3.9 Menganalisis cara mengatasi pengangguran
4.3.9 Mempresentasikan cara mengatasi pengangguran
8. Petunjuk Belajar:
a. Baca secara cermat tugas dan langkah kerja
b. Bekerjalah secara berkelompok
c. Konsultasikan dengan guru bila mengalami kesulitan dalam mengerjakan tugas

9. Tugas dan Langkah Kerja


b. Amatilah tayangan video, gambar atau artikel sebagai sumber informasi seperti berikut ini:
Sepenggal Sakura Dari Indonesia. https://www.youtube.com/watch?
v=enXbJmufMjw
Atasi Pengangguran, Bank Dunia: Perlu Belajar dari Korea .
https://bisnis.tempo.co/read/726272/atasi-pengangguran-bank-dunia-perlu-
belajar-dari korea/full&view=ok
Ini 6 Cara Mengatasi Pengangguran, dari Pendidikan hingga Transmigrasi.
https://bisnis.tempo.co/read/726272/atasi-pengangguran-bank-dunia-perlu-belajar-dari
korea/full&view=ok
c. Identifikasilah masalah berdasarkan tayangan tersebut dengan membuat catatan-
catatan individual!
d. Bekerja samalah secara mandiri di dalam kelompokmu dalam mencari serta
mengumpulkan data/informasi!
e. Diskusikanlah bersama kelompokmu dalam mengolah data hasil pengamatan dari
berbagai informasi!
f. Buatlah kesimpulan sementara hasil kesepakatan dari kelompoknya dalam bentuk
Mind Map
g. Bandingkan hasil diskusi antar kelompok melalui model Gallery Walk !
h. Buatlah kesimpulan hasil dari permasalahan yang telah diselesaikan secara
berkelompok !
i. Susunlah laporan tertulis hasil pengamatanmu , dan hubungkan dengan pengertian
pengertian tenaga kerja, angkatan kerja dan kesempatan kerja serta jenis-jenis
tenaga kerja!
j. Presentasikan di depan kelas !

Lampiran : Lembar Kerja Diskusi Kelompok

MATERI : CARA MENGATASI PENGANGGURAN


(Pertemuan ke 5)

KELOMPOK :

ANGGOTA :
1............................................
2............................................
3............................................
4............................................
5............................................

Pelajari kasus ini baik-baik.

Atasi Pengangguran, Bank Dunia: Perlu Belajar dari Korea


Tempo.co
Rabu, 9 Desember 2015 14:04 WIB
Ribuan buruh melakukan aksi dorong motor saat demo Mogok Nasional di depan Gedung Balai
Kota DKI Jakarta, 26 November 2015. Aksi buruh menolak Peraturan Pemerintah (PP) 78/2015
tentang Pengupahan, masih terus berlanjut hingga 27 November 2015. TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, Jakarta - Ekonom senior Bank Dunia, Vivi Alatas, mengatakan Indonesia bisa
belajar dari negara lain dalam menurunkan angka ketimpangan tenaga kerja. Misalnya Korea
Selatan, yang pernah sukses melakukan reformasi ketenagakerjaan.

Sebelum krisis Asia, kata dia, tingkat pengangguran di Korea tinggi. "Mereka pun mengalami
apa yang kita alami saat ini, kekakuan pasar tenaga kerja," katanya dalam acara "Akhiri
Ketimpangan untuk Indonesia" di Djakarta Theatre, Jakarta Pusat, Selasa, 8 Desember 2015.

Vivi menjelaskan, Korea mereformasi peraturan ketenagakerjaannya, menyediakan dana untuk


peningkatan keterampilan, mengadakan progam untuk membantu pencari kerja, dan program
asuransi untuk pengangguran. "Hasilnya, pengangguran di Korea turun dari 7 persen menjadi
3 persen dalam waktu 3 tahun."

Sementara itu, Cile dan Kolombia membuat progam pemberian voucher subsidi kepada
pemuda dari keluarga tidak mampu. Jadi mereka bisa mengambil pelatihan di lembaga-
lembaga terakreditasi. Hasilnya, di Kolombia, pendapatan wanita-wanita muda yang ikut
pelatihan naik 22 persen. Sedangkan di Cile, pendapatan mereka naik 10 persen.
Dalam hal produktivitas usaha kecil dan menengah (UKM), Indonesia bisa belajar dari
Malaysia. "Saat krisis Asia, UKM di Malaysia terpukul. Karena itu, pemerintahnya
mencanangkan untuk menaikkan kontribusi produk domestik bruto UKM dari 32 persen
menjadi 42 persen," tuturnya.

Pemerintah Malaysia juga membuat sekitar 200 program dan kebijakan yang ditujukan untuk
meningkatkan produktivitas UKM. Misalnya dukungan penuh terhadap alih teknologi,
dukungan untuk inovasi, dan penyediaan dana untuk meningkakan keterampilan.

"Hasilnya, produktivitas UKM naik 16 persen dan penyerapan tenaga kerja meningkat menjadi
13 persen," ujarnya. Menurut Vivi, dengan tambahan pekerja baru setiap tahun 2,5 juta orang,
Indonesia butuh strategi khusus.

Sekretaris Menteri Koordinator Perekonomian Lukita Tuwo mengatakan, untuk mengatasi


ketimpangan di antara warga Indonesia harus diatasi secara bersama-sama. "Kita punya
ketimpangan di sisi makro dan di bidang ketenagakerjaan. Dalam paket-paket (kebijakan
ekonomi), kami mulai dari reformasi peraturan ketenagakerjaan," katanya.
Salah satunya terkait dengan upah minimum. Menurut Lukita, selama 10 tahun belum ada titik
temu antara pengusaha, tenaga kerja, dan pemerintah ihwal upah minimum. Pemerintah, kata
dia, juga tak bisa sewenang-wenang mengeluarkan upah minumum.

Ia mengatakan keterampilan adalah isu yang sangat penting karena dampaknya berjangka
pendek. Untuk memperbaiki sistem pemberian keterampilan pekerja, pemerintah akan
melakukan deregulasi. "Paket Kebijakan Ekonomi VII berbicara bagaimana mendorong
industri padat karya. Ada insentif pajak penghasilan," tuturnya.

https://bisnis.tempo.co/read/726272/atasi-pengangguran-bank-dunia-perlu-belajar-dari
korea/full&view=ok

Ini 6 Cara Mengatasi Pengangguran, dari Pendidikan hingga


Transmigrasi
Husnul Abdi
25 Mar 2019, 21:12 WIB

Ilustrasi pencari kerja

Liputan6.com, Jakarta. Secara umum, cara mengatasi pengangguran adalah dengan


membuka lapangan pekerjaan. Tetapi, diperlukan aksi-aksi yang lebih spesifik daripada hanya
membuka lapangan pekerjaan yang masih bermakna luas tersebut.

Pengangguran juga sangat erat kaitannya dengan permasalahan ekonomi. Banyaknya


pengangguran dapat menimbulkan naiknya tingkat kemiskinan. Untuk itu, sangat dibutuhkan
cara mengatasi pengangguran agar perekonomian dan kesejahteraan masyarakat dapat tercapai.
Diperlukan peran aktif dan aksi dari pemerintah dalam cara mengatasi pengangguran ini.

Penanaman jiwa wirausaha di sekolah merupakan salah satu contoh sebagai cara mengatasi
pengangguran. Sebenarnya apabila sebagian besar orang memiliki jiwa berwirausaha maka tidak
perlu mengkhawatirkan jumlah lapangan kerja yang sedikit.

Sebagai seorang wirausahawan pastinya dapat mendirikan usaha sendiri bahkan membuat
lapangan untuk orang lain.
Selama ini, berbagai cara mengatasi pengangguran yang dilakukan pemerintah belum mampu
meminimalisir tingkat pengangguran yang cukup tinggi di Indonesia. Inilah beberapa cara
mengatasi pengangguran yang dapat dilakukan pemerintah, seperti Liputan6.com rangkum dari
berbagai sumber, Senin (25/3/2019).

1. Menyelenggarakan Bursa Tenaga Kerja

Cara mengatasi pengangguran yang pertama, yaitu menyelenggarakan bursa tenaga kerja atau
job fair.

Bursa tenaga kerja ini merupakan tempat yang mempertemukan antara pemberi kerja dengan
pencari kerja. Dengan melakukan cara ini, para pencari kerja tidak akan kesulitan lagi dalam
mendapatkan informasi lowongan pekerjaan yang sesuai dengan potensinya.

Setiap pekerjaan akan diisi oleh Sumber Daya Manusia yang sesuai di bidangnya dan pencari
kerja tinggal melakukan sistem seleksi untuk menentukan pihak yang layak diterima untuk
mengisi posisi yang ditawarkan

Adanya bursa kerja memang salah satu penanganan pemerintah untuk merekrut lulusan terbaru
dari berbagai lapangan pekerjaan yang tersedia.

Bursa tenaga kerja ini tentunya dapat memberikan jumlah lapangan kerja untuk banyak orang.
Hal ini memang sangat mampu dalam mengatasi segala permasalahan mengenai permasalahan
pengangguran.

2. Memberikan Pelatihan Kerja

Pelatihan kerja juga merupakan salah satu cara mengatasi pengangguran yang efektif dilakukan
di Indonesia. Banyaknya masyarakat usia produktif merupakan suatu potensi yang baik. Hal ini
harus dimanfaatkan dengan pemberian pendidikan yang berkualitas hingga tingkat perguruan
tinggi.

Program pelatihan juga diperlukan untuk orang-orang yang ingin mengembangkan keterampilan
atau hobinya. Program dapat menciptakan peluang untuk mencetak pekerja-pekerja yang
memadai, baik dari segi kuantitas, maupun kualitas.

Pemerintah juga harus mengarahkan mereka untuk berwiraswasta atau membuka lapangan
pekerjaan

3. Meningkatkan Mutu Pendidikan

Cara mengatasi pengangguran selanjutnya adalah dengan meningkatkan mutu pendidikan.


Ketahuilah semakin tinggi mutu pendidikan di Indonesia maka akan membuat negara kita
menjadi lebih maju.

Tentu dengan mutu pendidikan yang bagus maka akan membuat sumber daya manusia yang
berkualitas bagus. Pendidikan dapat dilakukan untuk menghasilkan generasi-generasi penerus
bangsa yang potensial dan merupakan hal yang sangat penting. Hal ini harus diperhatikan
pemerintah dalam mengatasi pengangguran.

4. Meningkatkan Jiwa Kewirausahaan

Selanjutnya, seperti yang telah kita singgung sebelumnya, cara mengatasi pengangguran yang
juga sangat efektif adalah dengan meningkatkan jiwa kewirausahaan.

Hal ini juga dapat dilakukan sejak dini, dimulai dari sekolah. Hal tersebut tentunya disebabkan
karena apabila setiap orang sudah memiliki sikap kewirausahaan maka tidak perlu bingung
apabila lapangan pekerjaannya kurang.

Dengan jiwa kewirausahaan yang dimiliki tentunya akan membuat setiap orang mampu
mendirikan usaha ataupun bisnis sendiri sehingga dapat memberikan lapangan pekerjaan bagi
setiap orang.

Oleh karena itu, menanamkan jiwa kewirausahaan di sekolah juga merupakan hal yang
diprioritaskan. Sayangnya hal ini belum terlalu dilakukan dengan serius sehingga masih belum
tampak hasilnya.

5. Informasi Lowongan Kerja

Informasi mengenai lowongan pekerjaan juga sangat penting sebagai cara mengatasi
pengangguran. Saat ini, sudah begitu banyak media untuk pemberitahuan mengenai lowongan
pekerjaan di media massa, baik di media cetak, maupun di media elektronik.

Cara mengatasi pengangguran dengan memberikan informasi setiap kali ada lowongan
pekerjaan harus tetap dilakukan.

Dengan informasi-informasi ini, nantinya para pencari kerja bisa menyesuaikan diri dan segera
melengkapi persyaratan yang diperlukan untuk suatu pekerjaan jika memang berminat dan
sesuai dengan kemampuannya. Lowongan pekerjaan juga harusnya dilakukan dengan
transparan, sehingga tidak ada praktek “lewat jalur belakang”.

6. Transmigrasi

Transmigrasi menjadi sangat penting bila kita membahas cara mengatasi pengangguran. Hal ini
terjadi karena bila terlalu banyak jumlah penduduk di suatu daerah, hal itu juga akan membuat
lapangan pekerjaan menjadi penuh, ataupun bahkan kekurangan lapangan pekerjaan.

Transmigrasi merupakan cara mengatasi pengangguran dengan memindahkan penduduk dari


daerah yang jumlahnya padat ke daerah yang daerah jarang penduduknya. Dengan melakukan
transmigrasi, akan terbagi dengan seimbang porsi untuk mendapatkan lapangan pekerjaan di
berbagai daerah.

Tentu saja kita mengetahui bahwa mengetahui bahwa sebagian besar daerah yang penuh
penduduknya biasanya akan kekurangan lapangan pekerjaan pula.
Masalah pengangguran adalah masalah yang selalu terjadi tiap tahunnya di Indonesia. Adanya
permasalahan pengangguran akan membuat sebagian besar orang memicu permasalahan
berikutnya dari permasalahan psikologis, kemiskinan, dan kriminalitas.

Oleh karena itu, dengan cara mengatasi pengangguran yang telah dijabarkan di atas, kita dapat
setidaknya mengurangi permasalah pengangguran yang selalu menghantui kita setiap tahunnya.

https://bisnis.tempo.co/read/726272/atasi-pengangguran-bank-dunia-perlu-belajar-dari
korea/full&view=ok

Tugas:
1. Berdasarkan kasus tersebut diskusikan bersama kelompok kalian,
dan tuliskan hasil diskusi pada kolom yang disediakan sebagai berikut:

No Pertanyaan Jawaban
1 Berdasarkan artikel Atasi Pengangguran,
Bank Dunia: Perlu Belajar dari Korea, hal-hal
apa saja yang dapat dicontoh untuk
menanggulangi ketimpangan
ketenagakerjaan di Indonesia?

2 Berikan pendapatmu bagaimana pendidikan


dapat berkontribusi penting dalam
meningkatkan kualitas sumber daya
manusia?

3 Berikan pendapatmu dengan menumbuhkan


jiwa kewirausahaan dapat berkontribusi
penting dalam menciptakan lapangan kerja!

4 Berdasar data di atas, upaya apa saja yang


harus dilakukan oleh Indonesia untuk
mengatasi pengangguran?

5 Analisalah dampak apa saja yang dapat


ditimbulkan karena tingginya angka
pengangguran?

2. Buatlah Mind Map dari hasil diskusi kelompok dan jelaskan hasil
Mind Map tersebut dengan menggunakan model Gallery Walk tentang cara mengatasi
pengangguran!

Lampiran: Penugasan Mandiri


TUGAS MANDIRI
TUGAS INDIVIDU (Pertemuan 1)

Untuk dikumpulkan pada pertemuan minggu berikutnya!


1. Carilah data melalui internet tentang jumlah penduduk Indonesia, jumlah penduduk usia
kerja, jumlah angkatan kerja, jumlah penduduk yang bekerja dan pengangguran pada tahun
2017 dan 2018.
2. Buatlah grafiknya!

TUGAS KELOMPOK (Pertemuan 4)

Untuk dikumpulkan pada pertemuan minggu berikutnya!


1. Cobalah kamu bersama teman-teman kelompokmu melakukan browsing internet yang
berkaitan dengan permasalahan ketenagakerjaan di Indonesia. Carilah satu video atau
artikel tentang permasalahan ketenagakerjaan di Indonesia!
2. Setelah memperoleh bahan yang dimaksud, analisalah permasalahan ketenagakerjaan di
Indonesia faktor-faktor apa saja yang mempengaruhinya dan dampak apa saja yang
ditimpulkannya, baik dampak secara ekonomi maupun sosial. Serta upaya apa saja yang
dapat dipakai untuk menyelesaikannya. Diskusikanlah bersama teman kelompokmu.
Buatlah laporan hasil diskusinya!

Lampiran: Instrumen Penilaian


1. Penilaian Sikap

A. Lembar Observasi

Nama Satuan Pendidikan : ……………………….


Tahun Pelajaran : ……………………….
Kelas/Semester : ……………………….
Mata Pelajaran : ……………………….

No Waktu Nama Kejadian/Perilaku Butir Sikap Positif/ Tindak


Negatif Lanjut

Situbondo, ........................
2019

Guru Mata Pelajaran,

SUSI AGUSTINI, S.E., M.Si


NIP. 19750820 200312 2
004
B. Lembar Penilaian Diri

LEMBAR PENILAIAN DIRI

Nama Satuan Pendidikan : ……………………….


Tahun Pelajaran : ……………………….
Kelas/Semester : ……………………….
Mata Pelajaran : ……………………….

Kompetensi Dasar :
KI 1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 Menghayati dan mengamalkan perilaku a. jujur, b. disiplin, c. santun, d. peduli (gotong
royong, kerjasama, toleran, damai), e. bertanggung jawab, f. responsif, dan g. pro-aktif,
dalam berinteraksi secara efektif sesuai dengan perkembangan anak di lingkungan,
keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, kawasan
regional, dan kawasan internasional.

Indikator:
1. Memiliki motivasi internal selama proses pembelajaran
2. bekerjasama dalam menyelesaikan tugas kelompok
3. menunjukkan sikap konsisten dalam proses pembelajaran
4. menunjukkan sikap disiplin dalam menyelesaikan tugas individu maupun kelompok
5. menunjukkan rasa percaya diri dalam mengemukakan gagasan, bertanya, atau menyajikan
hasil diskusi
6. Menunjukkan sikap toleransi dan saling menghargai terhadap perbedaan pendapat/cara
dalam menyelesaikan masalah
7. Menunjukan sikap positip (individu dan sosial) dalam diskusi kelompok
8. Menunjukkan sikap ilmiah pada saat melaksanakan studi literatur atau pencarian informasi
9. Menunjukkan perilaku dan sikap menerima, menghargai, dan melaksanakan kejujuran, kerja
keras, disiplin dan tanggung jawab

PENILAIAN DIRI

Nama :
Kelas :
Kelompok : ………………………………………
Untuk pertanyaan 1 sampai dengan15, tulislah masing-masing angka sesuai dengan pendapatmu!
100 = Selalu 75 = Sering 50 = Jarang 25 = Tidak pernah

1 Saya memiliki motivasi dalam diri saya sendiri selama proses pembelajaran
2 Saya bekerjasama dalam menyelesaikan tugas kelompok
3 Saya menunjukkan sikap konsisten dalam proses pembelajaran
Saya menunjukkan sikap disiplin dalam menyelesaikan tugas individu maupun
4
kelompok
Saya menunjukkan rasa percaya diri dalam mengemukakan gagasan, bertanya,
5
atau menyajikan hasil diskusi
Saya menunjukkan sikap toleransi dan saling menghargai terhadap perbedaan
6
pendapat/cara dalam menyelesaikan masalah
7 Saya menunjukan sikap positip (individu dan sosial) dalam diskusi kelompok
Saya menunjukkan sikap ilmiah pada saat melaksanakan studi literatur atau
8
pencarian informasi
Saya menunjukkan perilaku dan sikap menerima, menghargai, dan
9
melaksanakan kejujuran, kerjakeras, disiplin dan tanggungjawab
10 Selama diskusi saya mengusulkan ide kepada kelompok untuk didiskusikan
11 Ketika kami berdikusi, tiap orang diberi kesempatan mengusulkan sesuatu
12 Semua anggota kelompok kami melakukan sesuatu selama kegiatan
13 Tiap orang sibuk dengan yang dilakukannya dalam kelompoksaya
Selama kerja kelompok, saya ….
Mendengarkan orang lain
Mengajukan pertanyaaan
14 Mengorganisasikan ide-ide saya
Mengorganisasi kelompok
Mengacaukan kegiatan
Melamun
Selama kegiatan pembelajaran, tugas apa yang kamu lakukan?
....................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................
15 ....................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................

Pedoman Penskoran : Skor 100, jika A = Selalu


Skor 75, jika B = Sering
Skor 50, jika C = Jarang
Skor 25, jika D = Tidak pernah

Jumlah SkorPerolehan
Skor Perolehan =
56

Situbondo, …………………
2019
Mengetahui
Guru Mata Pelajaran, Siswa Peserta Didik,

SUSI AGUSTINI, S.E., M.Si ……………………………………


NIP. 19750820 200312 2 004 NIS/NISN.
C. Lembar Teman Sejawat

LEMBAR PENILAIAN TEMAN SEJAWAT

Nama Satuan Pendidikan : ……………………….


Tahun Pelajaran : ……………………….
Kelas/Semester : ……………………….
Mata Pelajaran : ……………………….

Kompetensi Dasar :
KI 1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 Menghayati dan mengamalkan perilaku a. jujur, b. disiplin, c. santun, d. peduli (gotong
royong, kerjasama, toleran, damai), e. bertanggung jawab, f. responsif, dan g. pro-aktif,
dalam berinteraksi secara efektif sesuai dengan perkembangan anak di lingkungan,
keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, kawasan
regional, dan kawasan internasional.
Indikator:
1. Siswa tidak meniru (menyontek) hasil kerja teman ketika mengerjakan tugas individu
2. Siswa tangguh dalam menyelesaikan masalah
3. Siswa menunjukkan sikap kritis dalam diskusi kelompok maupun klasikal
4. Siswa menunjukkan sikap disiplin dalam menyelesaikan tugas individu maupun kelompok

Instrumen
Petunjuk:
Berilah tanda (X) pada pilihan yang paling menggambarkan kondisi teman sejawat kamu dalam
kurun waktu 1 (satu) minggu terakhir.
Nama Teman yang Dinilai : …………………….............
Kelas : …………….........................
No. Aspek Penilaian 100 75 50 25
1. Siswa bertanya kepada teman ketika mengerjakan tugas individu
2. Siswa meniru/menyontek pekerjaan teman pada saat ulangan
3. Siswa tidak mengeluh ketika menyelesaikan tugas individu atau
kelompok
4. Siswa menuntaskan tugas yang diberikan guru
5. Siswa bertanya kepada guru atau teman ketika proses pembelajaran
berlangsung
6. Siswa mengumpulkan tugas tepat waktu
Jumlah
Total Skor
Keterangan:
 25 = Tidak Pernah (intensitas sikap yang diamati tidak muncul)
 50 = Jarang (intensitasnyasikap yang diamati sebagian kecil muncul)
 75 = Sering (intensitasnyasikap yang diamati sebagian besar muncul)
 100 = Selalu (intensitasnya sikap yang diamati selalu muncul)

Total SKor Perolehan


Nilai = x 100
24
Kategori: 86 – 100 : Sangat Baik 71 – 85 : Baik
55 – 70 : Cukup < 55 : Kurang

Situbondo, …………………
2019
Mengetahui
Guru Mata Pelajaran, Siswa Peserta Didik,
SUSI AGUSTINI, S.E., M.Si ……………………………………
NIP. 19750820 200312 2 004 NIS/NISN.
2. Penilaian Pengetahuan

Tes Tulis: Uraian


a. Kisi-kisi Soal:
RENCANA PENILAIAN
NO IPK DARI KI-3 INDIKATOR SOAL URAIAN WAKTU
TEHNIK
PELAKSANAAN
1. 3.3.1 Menjelaskan 3.3.1.1 Disajikan sebuah Tes Tulis Akhir
pengertian kasus peserta didik dapat pertemuan
tenaga kerja, menjelaskan pengertian Pertama
angkatan kerja tenaga kerja, angkatan
dan kesempatan kerja dan kesempatan
kerja kerja
2. 3.3.2 Mengidentifikasi
jenis-jenis tenaga 3.3.2.1 Disajikan sebuah
kerja kasus peserta didik dapat
mengidentifikasi jenis-
3. jenis tenaga kerja
3.3.3 Mengidentifikasi Tes Tulis Akhir
faktor-faktor 3.3.3.1 Disajikan sebuah pertemuan
yang kasus peserta didik dapat kedua
memengaruhi mengidentifikasi faktor-
kesempatan kerja faktor yang memengaruhi
4. kesempatan kerja Tes Tulis Akhir
3.3.4 Menganalisis
pertemuan
masalah 3.3.4.1 Disajikan sebuah
ketiga
ketenagakerjaan kasus peserta didik dapat
menganalisis masalah
5. ketenagakerjaan
3.3.5 Menentukan Tes Tulis Akhir
upaya 3.3.5.1 Disajikan sebuah pertemuan
peningkatan kasus peserta didik dapat keempat
kualitas tenaga menentukan upaya
kerja peningkatan kualitas
tenaga kerja
6. 3.3.6 Mendeskripsikan
sistem 3.3.6.1 Disajikan sebuah
pemberian upah kasus peserta didik dapat
mendeskripsikan sistem
7. pemberian upah Tes Tulis
3.3.7 Menjelaskan Akhir
pengertian 3.3.7.1 Disajikan sebuah pertemuan
pengangguran kasus, peserta didik dapat kelima
menjelaskan pengertian
pengangguran
8. 3.3.8 Mengidentifikasi
jenis-jenis 3.3.8.1 Disajikan sebuah
pengangguran kasus, peserta didik dapat
mengidentifikasi jenis-jenis
9. 3.3.9 Menentukan cara pengangguran
Tes Tulis Akhir
mengatasi 3.3.9.1 Disajikan sebuah pertemuan
pengangguran kasus, peserta didik dapat keenam
menentukan cara mengatasi
pengangguran

3. Penilaian Keterampilan

a. Format Penilaian Kinerja Diskusi

Nama Satuan Pendidikan : ……………………….


Tahun Pelajaran : ……………………….
Kelas/Semester : ……………………….
Mata Pelajaran : ……………………….

Nama Peserta Penyampaian Total


No Kelompok Keaktifan Kerjasama
Didik Gagasan Skor

Pedoman Penskoran:

Kriteria
Sangat baik :4
Baik :3
Cukup :2
Kurang :1
Skor maksimal : 12

Nilai : Skor Perolehan x 100


Skor Maksimal

b. Format Penilaian Kinerja Presentasi Kelompok

Nama Satuan Pendidikan : ……………………….


Tahun Pelajaran : ……………………….
Kelas/Semester : ……………………….
Mata Pelajaran : ……………………….

Nama Peserta Penguasaan Komunikasi Total


No Kelompok Penyajian
Didik Materi Verbal Skor

Pedoman Penskoran
Sangat baik :4
Baik :3
Cukup :2
Kurang :1
Skor maksimal : 12

Nilai : Skor Perolehan x 100


Skor Maksimal

Rubrik Penilaian Keterampilan:


No Komponen Skor (1-4)
.
1 Penguasaan Materi
a. Kemampuan konseptualisasi
b. Kemampuan menjelaskan
c. Kemampuan berargumentasi
2 Penyajian
a. Sistematika penyajian
b. Visualisasi
3 Komunikasi Verbal
a. Penggunaan Verbal
b. Intonasi dan Tempo
Total Skor

Aspek yang Penilaian


dinilai
1 2 3 4
Penguasaan Kemampuan Kemampuan Penguasaan Penguasaan
Materi konseptualisasi, konseptualisasi, materi tentang materi tentang
menjelaskan dan menjelaskan dan kemampuan kemampuan
berargumentasi berargumentasi konseptualisasi, konseptualisasi,
sangat tidak tidak menguasai menjelaskan dan menjelaskan dan
menguasai berargumentasi berargumentasi
bagus tapi belum bagus sudah
terarah terarah

Penyajian Sistematika Sistematika Penyajian materi Penyajian materi


penyajian dan penyajian dan yang tersistematis yang tersistematis
visualisai sangat visualisai sangat dan visualisasi dan visualisasi
tidak tesaji tesaji bagus tetapi bagus konsepnya
belum jelas
menemukan
konsep yang jelas

Komunikasi Penggunaan Penggunaan Penggunaan Penggunaan


Verbal bahasa verbal, bahasa verbal, bahasa verbal, bahasa verbal,
intonasi dan intonasi dan intonasi dan intonasi dan
temponya sangat temponya tidak temponya sudah temponya sudah
tidak baik baik baik tapi belum baik tapi belum
menggunakan menggunakan
ejaan yang benar ejaan yang benar

c. Format Penilaian Penilaian Produk:

Nama Satuan Pendidikan : ……………………….


Tahun Pelajaran : ……………………….
Kelas/Semester : ……………………….
Mata Pelajaran : ……………………….

Nama Peserta Ketepatan Daya Kreasi Kesesuaian


Kelompok Total
No Didik waktu Konsep
Skor
Pedoman Penskoran
Ketepatan jawaban : 40
Daya Kreasi : 40
Kelengkapan hasil : 20 +
Skor maksimal : 100
KISI-KISI PENULISAN SOAL ULANGAN HARIAN
SMA NEGERI 1 BESUKI
TAHUN PELAJARAN 2018/2019

Mata Pelajaran : Ekonomi


Kelas/smt : XI/1
Materi : Ketenagakerjaan
Bentuk Soal : Pilihan Ganda
Jumlah soal : 25 soal
Alokasi Waktu : 60 menit
Penyusun : Susi Agustini, M.Si
Bahan Nomor
No. KOMPETENSI DASAR Indikator Kompetensi Materi Pokok Indikator Soal
Kelas/Smt Soal
1. 3.2 Mendeskripsikan  Menjelaskan pengertian  Pengertian tenaga XI/1 Disajikan sebuah data pengertian 5, 8, 12,
konsep tenaga kerja, angkatan kerja kerja, angkatan tenaga kerja, angkatan kerja dan 26, 28,
pertumbuhan dan kesempatan kerja kerja, dan kesempatan kerja sehingga peserta 29
ekonomi dan  mengidentifikasi jenis-jenis kesempatan kerja didik dapat menjelaskan
pembangunan tenaga kerja  Jenis-jenis tenaga pengertian tenaga kerja, angkatan
ekonomi serta  Menidentifikasi faktor-faktor kerja kerja dan kesempatan kerja
permasalahan dan yang memengaruhi  Masalah Disajikan sebuah data jenis-jenis
cara mengatasinya kesempatan kerja tenaga kerja sehingga peserta didik 1, 2
ketenagakerjaan
 Menganalisis masalah dapat mengidentifikasi jenis-jenis
 Upaya
ketenagaerjaan tenaga kerja
meningkatkan
 Menentukan upaya Disajikan sebuah data faktor-faktor
peningkatan kualitas tenaga
kualitas tenaga
kerja yang memengaruhi kesempatan
kerja 3, 31, 24
 Sistem upah kerja sehingga peserta didik dapat
 Mendeskripsikan sistem
 Pengangguran mengidentifikasi faktor-faktor yang
pemberian upah
memengaruhi kesempatan kerja
 Menjelaskan pengertian
pengangguran
Disajikan sebuah data masalah
ketenagakerjaan sehingga peserta
 Mengidentifikasi jenis-jenis
pengangguran didik dapat menganalisis masalah
 Menentukan cara mengatasi
ketenagakerjaan 25, 31,
pengangguran Disajikan sebuah data upaya 33
peningkatan kualitas tenaga kerja
sehingga peserta didik dapat
Bahan Nomor
No. KOMPETENSI DASAR Indikator Kompetensi Materi Pokok Indikator Soal
Kelas/Smt Soal
menentukan upaya peningkatan
kualitas tenaga kerja
Disajikan sebuah data sistem 4, 9, 10,
pemberian upah sehingga peserta 34
didik dapat mendeskripsikan
sistem pemberian upah
Disajikan sebuah data pengertian
pengangguran sehingga peserta
didik dapat menjelaskan
6, 13, 14,
pengertian pengangguran
15, 16,
Disajikan sebuah data jenis-jenis
23, 24
pengangguran sehingga peserta
didik dapat mengidentifikasi jenis-
jenis pengangguran 7, 17, 26
Disajikan sebuah data cara
mengatasi pengangguran sehingga
peserta didik dapat menentukan
cara mengatasi pengangguran
11, 18,
30

19, 20,
21, 22 ,
35

Situbondo, 14 Juli 2018


Mengetahui, Guru Mata Pelajaran Ekonomi
Kepala SMA Negeri 1 Besuki

ONI PAMBAGYO TRIANTORO, S.Pd, M.P SUSI AGUSTINI, S.E., M.Si


NIP. 19661017 199001 1 002 NIP. 1975 0820 200312 2 004
Lampiran : Soal Tes Tertulis

ULANGAN HARIAN SEMESTER 1


TAHUN PELAJARAN 2018/ 2019
=====================================================================
Mata Pelajaran : Ekonomi Hari / Tanggal:
Kelas/Program : XI IPS Waktu :
=====================================================================
A. Pilihlah jawaban yang paling benar dengan cara memberi tanda silang (X) pada huruf
A, B, C, D atau E pada lembar jawaban yang tersedia !

1. Setelah lulus SMA


Andi ingin melanjutkan kuliah di fakultas kedokteran. Kelak setelah menamatkan kuliah di
kedokteran ia ingin mengabdikan diri di luar Jawa sebagai Dokter umum yang bertugas di
daerah terpencil. Jenis tenaga kerja yang dicita-citakan Andi termasuk tenaga kerja... .
A. Terlatih
B. Terdidik
C. Tidak Terdidik dan Terlatih
D. Sampingan
E. Sukarelawan

2. Hanya dengan
bermodalkan ijazah SMA Tono pergi merantau ke Jakarta menuruti ajakan temannya untuk
mencari pekerjaan. Sebulan lamanya Tono bersama temannya mencoba melamar pekerjaan
dari 1 perusahaan ke perusahaan lain. Namun tidak ada lowongan pekerjaan. Akhirnya demi
menyambung hidup di ibukota Tono bersama rekannya terpaksa bekerja sebagai pemulung.
Jenis pekerjaan Tono adalah ... .
A. Terlatih
B. Terdidik
C. Tidak Terdidik dan Terlatih
D. Sampingan
E. Sukarelawan

3. Indonesia
merupakan salah satu negara dengan karakteristik sumber daya melimpah dengan
permodalan rendah. Sehingga dengan tingkat investasi yang rendah maka kesempatan kerja
juga rendah. Berdasarkan kasus diatas faktor yang mempengaruhi kesempatan kerja di
Indonesia adalah... .
A. Kondisi perekonomian
B. Pertumbuhan penduduk
C. Produktivitas/kualitas sumber daya manusia
D. Tingkat upah
E. Investasi

4. Jumlah angkatan
kerja yang besar tidak selalu dibarengi dengan kualitas SDM yang memadai. Hal tersebut
ditandai bahwa sebagian besar dari pengangguran adalah lulusan SMA yang belum siap
memasuki dunia kerja. Untuk mengatasi kesenjangan tersebut perlu dilakukan usaha
meningkatkan kualitas SDM dengan cara … .
A. meningkatkan fasilitas teknologi yang lebih modern
B. memperbanyak proyek padat karya dan padat modal
C. mengirim karyawan dan manager bekerja di luar negeri
D. meningkatkan upah gaji karyawan untuk memotivasi kerja
E. penyelenggaraan berbagai latihan kerja oleh pemerintah dan swasta

5. Perhatikan data
ketenagakerjaan berikut ini :
Penduduk Usia 15 tahun ke atas menurut Jenis Kegiatan tahun 2017 – 2019
(dalam juta orang)
No. Jenis Kegiatan Februari 2017 Februari 2018 Februari 2019
1. Angkatan Kerja 123,17 125,32 128,30
- Bekerja 115,93 118,17 120,85
- Penganggur 7,24 7,15 7,45
2. Pekerja Tidak Penuh 36,39 36,97 35,68
- Setengah penganggur 13,68 10,57 10,04
- Paruh Waktu 22,71 26,40 25,64
3. Bekerja di bawah 15 Jam 7,21 7,28 7,54
perminggu
Sumber : Badan Pusat Statistik
Berdasarkan data tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa …..
A. Tingkat Partisipasi angkatan kerja dari tahun 2017 sampai dengan tahun 2019
mengalami peningkatan
B. Tingkat Partisipasi angkatan kerja tahun 2013 lebih tinggi ddibandingkan dengan tahun
2018 dan 2019
C. Tingkat Partisipasi angkatan kerja tahun 2019 paling tinggi dibandingkan dengan
dua tahun sebelumnya
D. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja dari tahun 2017 sampai dengan tahun 2019
mengalami penurunan
E. Tingkat Partisipasi angkatan kerja tahun 2014 lebih tinggi dibandingkan dengan tahun
2019 sebelumnya

6. Apabila kurva
penawaran dan kurva permintaan tenaga kerja digambarkan dengan persamaan Qs = 5W
and Qd = 30 - 5W dan Upah Minimum Regional (UMR) ditetapkan sebesar Rp. 4.000.000
(W=4), maka:
A. 15 orang tenaga kerja akan diminta dan ditawarkan.
B. 20 orang tenaga kerja akan diminta dan ditawarkan.
C. 25 orang tenaga kerja akan diminta dan ditawarkan.
D. 20 orang tenaga kerja akan ditawarkan, namun hanya 10 orang tenaga kerja akan
diminta.
E. 10 orang tenaga kerja akan ditawarkan, namun 20 orang tenaga kerja akan diminta.

7. Jika sebuah negara


mempunyai populasi penduduk sebesar 400 juta, dimana 160 juta penduduk bekerja dan 40
juta penduduk sedang mencari pekerjaan. Maka tingkat pengangguran sebesar …..
A. 10%
B. 20%
C. 40%
D. 60%
E. Tidak dapat diketahui karena

8. Komponen
angkatan kerja terdiri atas penduduk usia kerja yang ....
A. Bekerja
B. Bekerja dan menganggur
C. Bekerja, menganggur, dan mereka yang bersekolah
D. Bekerja, menganggur, mereka yang bersekolah, dan ibu rumah tangga
E. Bekerja, menganggur, mereka yang bersekolah, ibu rumah tangga dan lainnya yang
berhalangan secara permanen

9. Ada dua negara


yang sering bermasalah dengan TKI kita. Seperti yang muncul di pemberitahuan media cetak
maupun media elektronik yaitu penganiayaan, pelecehan seksual dan lain-lain. Dengan
adanya hal tersebut maka penyelesaian masalahnya adalah …
A. menyeleksi pengiriman tenaga kerja ke luar negeri
B. pemerintah menutup perusahaan pengiriman tenaga kerja
C. pemerintah kurang bersunggsuh-sungguh dalam hal mengatasi maslah TKI
D. keterlambatan pemerintah menangani masalah kasus TKW/TKI
E. kurangnya komunikasi antara tenaga kerja dengan kedutaan besar RI dimana dia di
tempatkan

10. Pada bulan Oktober


2013, banyak Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang dideportasi oleh beberapa negara karena
tidak mempunyai dokumen yang resmi dan kurangnya keterampilan mereka. Tindakan
pemerintah yang paling tepat untuk mengatasi masalah tersebut adalah ... .
A. membuka pelatihan kerja kepada TKI di negara lain dengan memungut biaya
B. memberi informasi tentang lapangan kerja padat karya di luar negeri
C. mengadakan negosiasi dengan pemerintah negara lain agar TKI illegal tidak dideportasi
D. memberikan pelatihan dan membuka lapangan kerja padat karya di daerah-
daerah
E. meregistrasi ulang TKI yang bermasalah melalui kedutaan besar Indonesia di Arab Saudi

11. Berikut yang


termasuk sebagai pengangguran konjungtur adalah …..
A. Rony berhenti bekerja karena ingin mencari pekerjaan baru yang lebih sesuai dengan
ketrampilan yang dimilikinya
B. Darwis kehilangan pekerjaan karena perusahaan tempat bekerja mengalami
kebangkrutan akibat resesi ekonomi
C. Farhat tidak lagi bekerja karena ingin melanjutkan pendidikannya
D. Raka Amat tidak lagi bekerja karena sawah tempatnya bekerja sudah berganti menjadi
pabrik
E. Jontu tidak ingin bekerja karena memiliki warisan yang sangat banyak

12. Berikut pernyataan


yang berhubungan dengan ketenagakerjaan.
1). Pak Karyoso seorang direksi sebuah perusahaan BUMN, yang menghendaki isterinya
Maryatun tidak bekerja dan dirumah dengan tugas sebagai ibu rumah tangga
2) Parman, baru saja lulus SMA. Karena keterbatasan ekonomi ia tidak melanjutkan di
perguruan tinggi walaupun memperoleh beasiswa, dan pilih ikut orang tuanya
merantau untuk mengadu nasib menjadi TKI
3) Dewonto berusia 20 tahun, dilingkungan tempat tinggalnya anak seusianya sudah dapat
penghasilan dengan ikut menjadi nelayan, tetapi tidak dengan Dewanto. Dewanto rela
tidak memperoleh penghasilan karena ingin tetap belajar dan meneruskan pendidikan
di perguruan tinggi.
4) Maryamah seorang guru SMA, menjelang purna tugas aktivitasnya sebagai guru tidak
mau kalah dengan yuniornya, terbukti di usia 58 tahun mampu menjadi guru
berprestasi.
5) Ratno bercita-cita menjadi seorang guru. Ia yang sekarang baru duduk di kelas IX rajin
belajar dengan harapan dapat diterima di SMA dan perguruan tinggi negeri ternama.
Dari pernyataan diatas yang bukan angkatan kerja adalah...
A. 1), 2) dan 3)
B. 1), 3) dan 5)
C. 2), 3) dan 4)
D. 2), 3) dan 5)
E. 3), 4) dan 5)

13. Disebuah perusahaan seorang direksi produksi mengeluh dengan target produk yang tidak
tercapai. Menurutnya dengan kemampuan peralatan, tenaga kerja yang dimiliki seharusnya
produk melebihi target. Setelah dilakukan evaluasi ketidak tercapaian produk dikarenakan
kemampuan tenaga kerja tidak sesuai dengan harapannya. Untuk mengejar target sebelum
tutup tahun. Yang dapat dilakukan pihak manajemen adalah....
A. Meningkatkan kemampuan produktivitas dengan mengirim tenaga kerja mengikuti
pendidikan dan pelatihan baik nasional maupun internasional
B. Meningkatkan kemampuan produktivitas dengan mengharuskan tenaga kerja untuk
meneruskan pendidikan baik formal maupun non formal
C. Meningkatkan kemampuan produktivitas dengan meminta semua tenaga kerja mengikuti
kursus yang diselengarakan perusahaan sendiri
D. Meningkatkan kemampuan produktivitas dengan meminta tenaga kerja mengikuti
seminar tentang produktivitas di dinas perindustrian
E. Meningkatkan kemampuan produktivitas dengan pemberian tambahan tunjangan
kesehatan dan makanan bergizi

14. Pak Martono ingin merehab rumah dengan ukuran yang lebih besar dan model yang baru.
Untuk keperluan tersebut beliau meminta Pak Tugiman seorang tukang bangunan
menghitung besarnya upah pekerja, dan disepakai untuk 1 m 2 bangunan sebesar Rp.
75.000,00. Sistem upah yang diterapkan Pak Martono adalah...
A. upah harian
B. upah harian
C. upah borongan
D. upah indeks
E. upah bonus

15. Perhatikan matrik


kelebihan sistem upah berikut :
A B
1 Pekerjaan lebih cepat selesai. 1 Beban kerja diketahui sebelumnya
2 upah sudah diketahui sebelum pekerjaan 2 Pengawasan lebih mudah dilakukan.
selesai.
3 Memberikan motivasi bagi pekerja untuk 3 Pekerja yang trampil dapat mendapatkan
bekerja lebih keras lagi. upah yang lebih tinggi.
4 Produktivitas pekerja semakin tinggi. 4 Pengusaha lebih mudah menghitung biaya
per unit barang yang dihasilkan.
Berdasarkan matrik diatas kelebihan sistem upah satuan hasil yaitu...
A. A1, A2, B1, dan B3
B. A1, A2, B2, dan B3
C. A2, A3, B2, dan B4
D. A2, A4, B2, dan B4
E. A3, A4, B3, dan B4

16. Berikut pernyataan yang berhubungan dengan prinsip pemberian upah dan faktor yang
mempengaruhi upah.
1) permintaan dan penawaran tenaga kerja
2) produktivitas kerja
3) biaya hidu pekerja
4) adil dan tidak diskriminatif
5) tanggungjawab
Faktor-faktor yang mempengaruhi besar kecilnya upah adalah ...
A. 1), 2) dan 3)
B. 1), 2) dan 4)
C. 1), 3) dan 5)
D. 2), 3) dan 4)
E. 3), 4) dan 5)

17. Perhatikan tabel berikut ini (dalam jutaan orang).


Tahun
Struktur Penduduk
2016 2017 2018
Penduduk 119,2 147,5 179,3
A. Bukan Usia Kerja 55,4 65,1 72,4
A.1 0 – 14 Tahun 52,4 60,3 65,4
A.1 ≥ 65 Tahun 3,0 4,8 7,0
B. Usia Kerja (15 – 65 Tahun) 63,8 82,4 106,9
B.1 Bukan Angkatan Kerja 22,5 30,0 29,1
B2. Angkatan Kerja 41,2 52,4 77,8
B.2.1 Bekerja 37,6 51,6 75,9
B.2.2. Menganggur 3,6 0,8 1,9
Dari data tersebut tentukan besarnya tingkat pengangguran tahun 2018 adalah ....
A. 1,5%
B. 2,4%
C. 3,7%
D. 8,7%
E. 10,2%

18. Udin anak orang kaya, setelah lulus sebagai sarjana teknik industri dari sebuah perguruan
tinggi, ia pulang kampung dan tidak mau bekerja, walaupun banyak tawaran kerja dengan
gaji yang besar. Udin lebih senang meneruskan usaha keluarga sebagai seorang petani.
Pekerjaan Udin sebagai petani hanya dilakukan pagi dari jam 07.30 sampai jam 11.00 dan
sore dari jam 14.00 sampai jam 17.00. Dalam hubungannya dengan ketenagakerjaan Udin
termasuk...
A. menganggur
B. setengah menganggur
C bekerja
D. pengangguran friksional
E. pengangguran struktural

19. Berikut upaya yang dilakukan untuk mengatasi penganggur:


1) Meningkatkan kualitas sumber daya manusia mulai usia dini dengan memperbanyak
pendirian sekolah-sekolah kejuruan yang berbasih pada penerapan teknologi
2) Mendirikan lembaga kursus dan ketrampilan.
3) Memasukan kurikulum mengenai pengenalan teknologi di sekolah-sekolah umum.
4) Mengadakan pelatihan tenaga kerja
Dari data tersebut merupakan usaha untuk mengatasi pengangguran....
A. Pengangguran struktural
B. Pengangguran friksional
C. Pengangguran konjungtural
D. Pengangguran musiman
E. Pengangguran teknologi
20. Perhatikan table
berikut :
Jenis Pengangguran Cara Mengatasi Pengangguran
A. Pengangguran siklis 1. Dengan memberikan ketrampilan bidang lain kepada pada
penganggur
B. Pengangguran 2. Memberikan informasi tentang pasar tenaga kerja sesuai
Musiman dengan job description yang ada
C. Pengangguran 3. Membantu sector usaha yang hamper bangkrut serta membuka
Friksional sector usaha baru
D. Pengangguran 4. Membuka proyek-proyek padat karya
Tehnologi
Cara mengatasi pengangguran yang tepat ditunjukkan dalam bagan berikut :
A. A ====== 1
B. B ====== 1
C. C ====== 4
D. A ====== 3
E. D ====== 2

21. Pengangguran
merupakan masalah yang mendesak harus diatasi, karena jika dibiarkan berlarut-larut akan
berdampak .....
1. Jumlah pengangguran yang besar dan berkepanjangan akan menambah jumlah
masyarakat miskin di suatu negara
2. Jumlah pengangguran dan pendapatan perkapita mempunyai korelasi yang negatif,
artinya jika jumlah pengangguran bertambah akan menurunkan tingkat pendapatan
perkapita
3. Kemiskinan yang terjadi di masyarakat akan berakibat anak putus sekolah semakin besar
sehingga menurunkan kualitas SDM
4. Kondisi masyarakat yang miskin berakibat stabilitas keamanan menjadi rawan sehingga
menganggu upaya perbaikan ekonomi
Dampak secara tidak langsung dari pengangguran terhadap pembangunan nasional terlihat
pada nomor .....
A. 1 dan 2
B. 2 dan 3
C. 3 dan 4
D. 1 dan 3
E. 2 dan 4

22. Pengangguran
merupakan permasalahan ekonomi yang berdampak pada masalah sosial dan keamanan.
Untuk mengatasinya dapat dilakukan dengan cara-cara berikut ini, kecuali ....
A. Memperluas kesempatan kerja
B. Meningkatkan kualitas SDM
C. Melaksanakan program padat karya
D. Melakukan pengiriman tenaga kerja keluar negeri
E. Meningkatkan kesejahteraan pegawai

23. Seorang pengusaha


membuat produknya untuk dijual di pasar. Dia menggunakan tenaga kerja dan harus
membayar upahnya. Pengusaha tersebut akan menggunakan jumlah tenaga kerja sehingga
…..
A. tingkat upah sama besar dengan harga jual produknya di pasar
B. tingkat upah harus lebih rendah dari harga jual produk di pasar
C. tingkat upah yang dibayar harus sama (setidaknya tidak melebihi)dengan
produktivitas ril tenaga kerjanya dikalikan dengan harga produk di pasar
D. sebanyak-banyaknya tenaga kerja agar jumlah produknya maksimum
E. harus bisa menjaga proporsi wanita yang digunakan agar ada kesetaraan gender

24. Berdasarkan data


Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2018, jumlah angkatan kerja Indonesia pada bulan
Agustus 2018 sebanyak 131,01 juta, naik 2,95 juta orang dibandingkan dengan Agustus
2017. Di satu sisi, potensi angkatan kerja tersebut menjadi modal dalam pelaksanaan
pembangunan, di sisi lain besarnya angkatan kerja akan memicu masalah baru yaitu
pengangguran. Berdasarkan kasus diatas faktor yang mempengaruhi kesempatan kerja di
Indonesia adalah... .
A. Pertumbuhan penduduk
B. Kondisi perekonomian
C. Produktivitas/kualitas sumber daya manusia
D. Tingkat upah
E. Investasi

25. Permasalahan rendahnya pendidikan penduduk berkaitan erat dengan...


A. kemiskinan
B. pengangguran
C. keterbelakangan
D. hasil pembangunan yang tidak merata
E. kekurangan modal

B. Jawablah pertanyaan berikut dengan jelas!

1. Apa yang dimaksud dengan penduduk dan tenaga kerja ?


2. Apa yang dimaksud dengan:
a. Unemployment
b. Under employment
c. Full employment
d. Disquished unemployment
3. Apa yang dimaksud dengan angkatan kerja dan bukan angkatan kerja ?
4. Jelaskan hubungan antara jumlah penduduk, angkatan kerja, kesempatan kerja dan
pengangguran!
5. Sebutkan dan jelaskan tiga jenis pengangguran dan berikan masing-masing contohnya!
6. Jelaskan penyebab adanya pengangguran di Indonesia!
7. Jelaskan dampak pengangguran terhadap perekonomian suatu negara!
8. Sebutkan berbagai masalah ketenagakerjaan yang dihadapi oleh pemerintah!
9. Sebutkan berbagai upaya yang dilakukan oleh pemerintah untuk meningkatkan kualitas
tenaga kerja di Indonesia!
10. Sebutkan berbagai usaha yang dilakukan oleh pemerintah dalam rangka memperluas
kesempatan kerja!
Kunci Jawaban Evaluasi

Pilihan Ganda
1 B 6 D 11 B 16 A 21 C
2 C 7 B 12 B 17 D 22 E
3 E 8 E 13 C 18 B 23 C
4 E 9 A 14 C 19 A 24 A
5 C 10 D 15 E 20 B 25 A

Essay:
1. Penduduk adalah sejumlah orang yang mendiami suatu wilayah negara dalam jangka
panjang. Sedangkan tenaga kerja adalah penduduk usia produktif (15 – 64 tahun) yang
mampu menghasilkan barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun untuk
masyarakat.
2. Yang dimaksud dengan:
a. Unemployment (pengangguran) adalah tenaga kerja yang tidak bekerja secara optimal
karena tidak ada lapangan pekerjaan.
b. Under employment (pengangguran terselubung) adalah pekerja yang bekerja dibawah
sepertiga jam kerja normal yaitu 35 jam dalam seminggu namun masih mau menerima
pekerjaan.
c. Full employment adalah kondisi perekonomian nasional, dimana semua orang mampu
bekerja karena tersedianya kesempatan kerja.
3. Angkatan kerja adalah penduduk usia produktif (15 – 64 tahun) yang sudah bekerja, namun
sementara tidak bekerja maupun yang sedang aktif mencari pekerjaan. Sedangkan bukan
angkatan kerja adalah penduduk usia produktif (15 – 64 tahun) yang tidak bekerja karena
sedang menempuh pendidikan, mengurus rumah tangga atau sakit.
4. Penduduk adalah sejumlah orang yang mendiami suatu wilayah negara dalam jangka
panjang. Sedangkan Angkatan kerja adalah penduduk usia produktif (15 – 64 tahun) yang
sudah bekerja, namun sementara tidak bekerja maupun yang sedang aktif mencari
pekerjaan. Seperti kita ketahui semakin banyak penduduk suatu negara makin semakin
banyak pula Angkatan kerja ini sangat membutuhkan lapangan kerja. Namun di negara
berkembang atau negara miskin laju pertumbuhan penduduknya lebih besar daripada laju
pertumbuhan ekonominya. Sehingga lapangan kerja yang tersedia semakin sempit dan
menyebabkan terjadinya pengangguran.
5. Tiga jenis pengangguran dan contohnya :
1) Pengangguran Musiman adalah pengangguran yang biasa terjadi pada sektor
pertanian, misalnya pada musim paceklik. Pada musim ini banyak pekerja atau petani
yang menganggur, karena musimnya yang tidak menguntungkan bagi petani.
2) Pengangguran Tehnologi adalah pengangguran karena adanya pergantian
tenaga manusia dengan tenaga mesin. Misalnya industri padat karya yang beralih pada
industri dengan tehnologi akan mengambil kebijakan perampingan karyawan industri
tersebut dengan pertimbangan efisiensi usaha.
3) Pengangguran Siklis atau Konjungtur adalah pengangguran yang terjadi
karena menurunnya kegiatan perekonomian suatu negara atau terjadi resesi/kelesuan
ekonomi. Resesi ekonomi ini akan menyebabkan terjadi penurunan produksi,
penurunan investasi dan berakibat terjadinya Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).
6. Indonesia adalah negara berkembang dengan laju pertumbuhan penduduk yang tinggi.
Namun bonus demografi ini tidak diikuti dengan laju pertumbuhan lapangan pekerjaannya.
Pengangguran sangat berkaitan erat dengan tersedianya kesempatan kerja. Semakin banyak
lapangan kerja yang tersedia semakin besar pula kesempatan kerja bagi penduduk usia
produktifnya. Sebaliknya demikian semakin sempit kesempatan kerja maka smakin besar
pula peluang terjadinya pengangguran. Di samping itu penyebab lainnya adalah karena
kualitas tenaga kerja Indonesia yang rendah sehingga tidak terserap dalam lapangan
pekerjaan.
7. Secara lebih rinci dampak pengangguran dapat diuraikan sebagai berikut :
a. Dampak ekonomi, antara lain :
1) Produk Domestik Bruto mengalami penurunan
2) Pendapatan Nasional dan Pendapatan Perkapita menurun
3) Menghambat investasi untuk usaha
4) Daya beli masyarakat akan barang dan jasa mengalami penurunan
5) Menimbulkan kelesuan usaha atau terjadinya resesi ekonomi
b. Dampak sosial, antara lain :
1) Perasaan rendah diri (hilang atau turunnya kepercayaan diri)
2) Gangguan keamanan masyarakat
3) Biaya sosial meningkat
4) Keretakan rumah tangga
5) Menurunnya kualitas masyarakat
8. Secara garis besar masalah ketenagakerjaan di Indonesia antara lain.
a. Jumlah Angkatan Kerja yang besar dan kesempatan kerja yang minim
b. Kualitas tenaga kerja Relatif Rendah
c. Persebaran Tenaga Kerja Tidak Merata
d. Kesempatan Kerja Masih Terbatas
e. Meningkatnya Pengangguran atau adanya Pemutusan Hubungan Kerja (PHK)
f. Rendahnya kesejahteraan tenaga kerja
g. Tenaga kerja mendapatkan perlakuan yang kurang baik sebagai TKI
9. Upaya yang dilakukan oleh pemerintah untuk meningkatkan kualitas tenaga kerja di
Indonesia antara lain:
a. Meningkatkan Kualitas Pendidikan. Tingkat pendidikan mempengaruhi tinggi rendah
kualitas seorang tenaga kerja.
b. Meningkatkan Kualitas Kesehatan Masyarakat karena tenaga kerja yang memiliki
tingkat kesehatan yang kurang baik tidak dapat bekerja secara optimal.
c. Program Pemagangan di Dalam dan di Luar Negeri. Pemagangan bertujuan untuk
meningkatkan pengalaman dan profesionalisme yang dibentuk melalui latihan kerja.
d. Memaksimalkan Balai Latihan Kerja (BLK) sebagai tempat mengembangkan
keterampilan dan keahlian kerja yang dibutuhkan dunia kerja.
e. Mempercepat Sertifikasi Profesi Tenaga Kerja sehingga kompetensi, keterampilan, dan
keahlian kerja yang dimiliki tenaga kerja Indonesia diakui pasar tenaga kerja di dalam
dan luar negeri.
10. Usaha pemerintah dalam rangka memperluas kesempatan kerja antara lain:
1) Memperluas kesempatan kerja, dengan membuka lapangan kerja baru, baik dibidang
pertanian, bidang industri, bidang perdagangan maupun bidang jasa.
2) Meningkatkan kualitas pendidikan, sehingga para lulusan sudah siap pakai untuk
menjadi tenaga yang trampil.
3) Meningkatkan kualitas tenaga kerja, dengan memberikan pendidikan ketrampilan
melalui pendidikan formal dan non formal.
4) Memberikan kesempatan kerja ke luar negeri, melalui penyaluran Tenaga Kerja
Indonesia (TKI).
5) Mendorong tumbuh berkembangnya usaha-usaha atau industri rumah tangga.
6) Memberikan peranan KB untuk menekan laju pertumbuhan penduduk.
7) Mengadakan transmigrasi ke daerah-daerah terpencil. (cara ini bisa digunakan sebagai
cara mengatasi persebaran penduduk di Indonesia).
8) Mengadakan pelatihan kerja pada calon tenaga kerja.
9) Mengadakan pelatihan manajerial di daerah-daerah terpencil agar dapat membangun
daerahnya sendiri serta mampu mengolah sumber daya manusianya.
10) Peningkatan gizi dan kesehatan tenaga kerja.

PEDOMAN PENSKORAN

Untuk soal pilihan ganda, jawaban betul mendapat skor 2, jawaban salah skor 0.
Total skor soal pilhan ganda = 50
Nilai skor soal essai ,bila jawaban benar, per nomor = 5
Skor soal essay maksimal = 10 x 5 = 50
Total skor pilihan ganda dan essay = 100

Nilai Akhir = Perolehan Skor Pilihan Ganda + Perolehan Skor Uraian


Lampiran 1: program remedial dan pengayaan

PROGRAM REMEDIAL DAN PENGAYAAN

PROGRAM REMIDIAL

Remedial merupakan program pembelajaran yang diperuntukkan bagi peserta didik


yang belum mencapai KKM dalam satu KD tertentu. Berikut penjelasan strategi pelaksanaan
pembelajaran remedial yang dapat disesuaikan dengan jenis dan tingkat kesulitan.
a. Pemberian bimbingan secara individu.
b. Pemberian bimbingan secara kelompok.
c. Pemberian pembelajaran ulang dengan metode dan media yang berbeda.
d. Pemberian tugas tugas latihan secara khusus.
e. Pemanfaatan tutor sebaya.

Bentuk pelaksanaan pembelajaran remedial dapat dilakukan melalui:


a. Pemberian pembelajaran ulang dengan metode dan media yang berbeda jika jumlah peserta
yang mengikuti remedial lebih dari 50%;
b. Pemberian tugas-tugas kelompok jika jumlah peserta yang mengikuti remedial lebih dari 20
%
tetapi kurang dari 50 %.
c. Pemberian bimbingan secara khusus, misalnya bimbingan perorangan jika jumlah
peserta didik yang mengikuti remedial maksimal 20 %;

Untuk materi Ketenagakerjaan, remedial dilakukan mengacu pada ketentuan di atas dan
dilakukan penilaian kepada peserta didik yang belum tuntas.

PROGRAM PENGAYAAN

Pengayaan merupakan program pembelajaran yang diberikan kepada peserta didik


yang telah mencapai dan/atau melampaui KKM. Fokus pengayaan adalah pendalaman
dan perluasan dari kompetensi yang dipelajari. Pengayaan biasanya diberikan segera setelah
peserta didik diketahui telah mencapai KKM berdasarkan hasil penilaian harian.
Bentuk pelaksanaan pembelajaran pengayaan dapat dilakukan melalui:
a. Belajar kelompok, yaitu sekelompok peserta didik yang memiliki minat tertentu diberi tugas
untuk memecahkan permasalahan, membaca di perpustakaan terkait dengan KD yang
dipelajari pada jam pelajaran sekolah atau di luar jam pelajaran sekolah.
b. Belajar mandiri, yaitu secara mandiri peserta didik belajar mengenai sesuatu yang diminati,
menjadi tutor bagi teman yang membutuhkan.

Bagi peserta didik yang sudah tuntas dalam materi Ketenagakerjaan, maka
dapat melakukan pembimbingan tutor sebaya, atau berlatih secara mandiri soal-soal UN, OSN
dan soal-soal SBMPTN.
Lampiran 2: Program Remidial dan Pengayaan

PROGRAM REMEDIAL DAN PENGAYAAN


SMA NEGERI 1 BESUKI
TAHUN PELAJARAN 2018/2019

Mata Pelajaran : Ekonomi


Kelas/Semester : XI/1
Tahun Pelajaran : 2018/2019
Materi : Ketenagakerjaan

A. Kompetensi Dasar dan Indikator :


Kompetensi Dasar Indikator

3.3. Menganalisis 3.3.1 Menjelaskan pengertian tenaga kerja, angkatan kerja dan
permasalahan kesempatan kerja
ketenagakerjaan
3.3.2 mengidentifikasi jenis-jenis tenaga kerja
dalam
pembangunan 3.3.3 Mengidentifikasi faktor-faktor yang memengaruhi
ekonomi kesempatan kerja
3.3.4 Menganalisis masalah ketenagakerjaan
3.3.6 Menentukan upaya peningkatan kualitas tenaga kerja
3.3.7 Mendeskripsikan sistem pemberian upah
3.3.8 Menjelaskan pengertian pengangguran
3.3.9 Mengidentifikasi jenis-jenis pengangguran
3.3.10 Menentukan cara mengatasi pengangguran
B. Program Remedial
- Sasaran pada siswa nomor : Terlampir dalam daftar hadir kegiatan ini
- Jenis remedial*) : - Pembelajaran ulang ( )
- Bimbingan khusus ( )
- Penugasan secara khusus ( )
- Pemanfaatan tutor sebaya ( )
- Materi : • Pengertian tenaga kerja, angkatan
kerja, dan kesempatan kerja
 Jenis-jenis tenaga kerja
 Masalah ketenagakerjaan
 Upaya meningkatkan kualitas tenaga
kerja
 Sistem upah
 Pengangguran

- Hari/tanggal pelaksanaan remedial teaching :
- Hari/tanggal pelaksanaan tes remedial :
- Hasil : 100% tuntas

C. Program Pengayaan
a. Sasaran pada siswa nomor : Terlampir dalam daftar hadir kegiatan ini
b. Jenis pengayaan*) : - Belajar kelompok ( )
- Belajar mandiri ( )
- Pembelajaran berbasis tema ( )
c. Hari/tanggal pelaksanaan pengayaan :
d. Hasil :
Ada peningkatan pemahaman tentang permasalahan ketenagakerjaan dalam
pembangunan ekonomi, namun masih perlu dikembangkan masalah pemahaman
konsep yang terkandung dalam permasalahan ketenagakerjaan dan dalam aktualisasi
kegiatansiswa dalam kehidupan sehari hari.

Guru mata pelajaran,

Catatan:
*) Pilih yang digunakan

Susi Agustini, S.E., M.Si


NIP 19750820 200312 2 004
Lampiran 3: Program Remidial dan Pengayaan

DAFTAR HADIR PROGRAM REMEDIAL DAN PENGAYAAN

Mata Pelajaran : Ekonomi


Kelas/Semester : XI/1
Tahun Pelajaran : 2018/2019
Materi : Ketenagakerjaan
Hari/Tanggal :
Progam Yang
No Nama Peserta Didik KD/Indikator Tanda-Tangan
Diikuti
1 1
2 2
3 3
4 4
5 5
6 6
7 7
8 8
9 9
10 10
11 11
12 12
13 13
14 14
15 15
16 16
17 17
18 18
19 19
20 20
21 21
22 22
23 23
24 24
25 25
26 26
27 27
28 28
29 29
30 30
31 31
32 32
33 33

Situbondo,
Guru mata pelajaran

Susi Agustini, S.E., M.Si


NIP. 1975 0820200312 2 004

Anda mungkin juga menyukai