(RPP)
A. Kompetensi Inti
KI 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI 2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli (gotong
royong, kerjasama, toleran, damai), bertanggung jawab, responsif, dan pro-aktif,
dalam berinteraksi secara efektif sesuai dengan perkembangan anak di
lingkungan, keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa,
negara, kawasan regional, dan kawasan internasional.
KI 3. Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural, dan metakognitif pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan
kompleks berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi,
seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat
dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI 4. Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara: efektif,
kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif, dalam
ranah konkret dan abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya
di sekolah, serta mampu menggunakan metoda sesuai dengan kaidah keilmuan.
B. Kompetensi Dasar dan Indikator
Ulangan Harian
C. Tujuan Pembelajaran
Melalui pendekatan saintifik dengan menggunakan model pembelajaran Problem Based
Learning, Gallery Walk dan Mind Map, peserta didik dapat menganalisis permasalahan
ketenagakerjaan dalam pembangunan ekonomi dan dapat menyajikan hasil analisis masalah
ketenagakerjaan dalam pembangunan ekonomi dan cara mengatasinya dengan penuh tanggung
jawab, bekerja keras, toleransi dan bekerja sama.
D. Materi Pembelajaran
Pengertian tenaga kerja, angkatan kerja, dan kesempatan kerja
Jenis-jenis tenaga kerja
Masalah ketenagakerjaan
Upaya meningkatkan kualitas tenaga kerja
Sistem upah
Pengangguran
E. Metode Pembelajaran
1. Pendekatan : Saintifik
2. Model : Problem Based Learning With Gallery Walk and Mind Mapping
3. Metode : Ceramah, Diskusi, Tanya Jawab dan Penugasan
F. Media Pembelajaran
G. Sumber Belajar
Alam S, 2013. Buku Ekonomi untuk Kelas XI SMA Kurikulum 2013. Jakarta : Erlangga
Indriayu, Mintasih. 2009. Ekonomi Untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta : Pusat Perbukuan
Departemen Pendidikan Nasional
Ismawanto. 2017. Panduan Materi Sukses Olimpiade Sains Ekonomi Jilid 1 (Makro dan
Mikro).
Jakarta: Bina Prestasi Insani.
Kinanti G, Nella Nurlita. Ekonomi untuk Siswa SMA/MA Kelas XI. Bandung: Yrama Widya
Rahardja, Pratama, dkk. 2015. Eksplorasi Nalar Siswa Ekonomi untuk SMA/MA Kelas XI.
Bandung: Yrama Widya.
--------Atasi Pengangguran, Bank Dunia: Perlu Belajar dari Korea .
https://bisnis.tempo.co/read/726272/atasi-pengangguran-bank-dunia-perlu-
belajar-dari korea/full&view=ok. Diunduh Kamis, 26 Juni 2019.
---------Ini 6 Cara Mengatasi Pengangguran, dari Pendidikan hingga Transmigrasi.
https://www.liputan6.com/citizen6/read/3922461/ini-6-cara-mengatasi-
pengangguran-dari-pendidikan-hingga-transmigrasi?source=search. Diunduh Rabu,
25 Juni 2019.
--------Pengangguran di Indonesia Lebih Banyak dari Jumlah Penduduk Singapura.
https://ekbis.sindonews.com/read/1394558/33/pengangguran-di-indonesia-lebih-
banyak-dari-jumlah-penduduk-singapura-1554884489. Diunduh Rabu, 25 Juni
2019.
---------Revolusi Industri 4.0 Bisa Jadi Ancaman Bagi SDM RI.
https://www.liputan6.com/bisnis/read/3920776/revolusi-industri-40-bisa-jadi-
ancaman-bagi-sdm-ri?source=search Diunduh Rabu, 25 Juni 2019.
--------Tingkat Pengangguran Terbuka Meningkat dari Tahun Sebelumnya.
https://money.kompas.com/read/2015/11/05/171744726/BPS. Diunduh Rabu, 25
Juni 2019.
--------UMP 2019 Naik, Buruh Diminta Tingkatkan Produktivitas.
https://www.liputan6.com/bisnis/read/3686306/ump-2019-naik-buruh-diminta-
tingkatkan-produktivitas. Diunduh Rabu, 25 Juni 2019.
---------Malaysia Pulangkan Ratusan TKI Bermasalah. https://www.youtube.com/watch?
v=W5RS3iQ-xkI. Diunduh Rabu, 25 Juni 2019.
--------Perjalanan Seorang TKI di Malaysia Bagian ke-2 "Cerita Surti".
https://www.youtube.com/watch?v=UMPIWJwERF8. Diunduh Rabu, 25 Juni 2019.
--------Sepenggal Sakura Dari Indonesia. https://www.youtube.com/watch?v=enXbJmufMjw.
. Diunduh Kamis, 26 Juni 2019.
--------Sulitnya Mencari Kerja, Pendidikan Tinggi Belum Jadi Jaminan.
https://www.youtube.com/watch?v=A7_hzIpD4JI. Diunduh Rabu, 25 Juni 2019.
---------Sulitnya Cari Pekerjaan, Ribuan Pelamar Padati Bursa Kerja.
https://www.youtube.com/watch?v=bzfLtr8n1zk. Diunduh Kamis, 26 Juni 2019.
--------Susahnya Cari Pekerjaan I Short Movie (Trailer). https://www.youtube.com/watch?
v=V7iTMSILusI. Diunduh Rabu, 25 Juni 2019.
--------Jenis-Jenis Pengangguran Berdasarkan Ciri dan Penyebabnya.
https://www.liputan6.com/citizen6/read/3920761/jenis-jenis-pengangguran-
berdasarkan-ciri-dan-penyebabnya. Diunduh Kamis, 26 Juni 2019.
H. Langkah-Langkah Pembelajaran
a. Pertemuan Ke 1
Alokasi
Kegiatan Deskripsi
waktu
Pendahuluan Salam, Berdoa, Presensi (PPK : Religiositas) 10 menit
Kelas dipersiapkan agar lebih kondusif untuk proses
belajar mengajar; kerapian dan kebersihan ruang kelas
(PPK : Religiositas, Gotong-Royong)
Menyiapkan media dan alat serta buku/sumber belajar
yang diperlukan.
Guru mengajukan pertanyaan “Pertumbuhan ekonomi dan
pembangunan ekonomi telah kita pelajari pada pertemuan
sebelumnya, apakah pertumbuhan ekonomi dan
pembangunan ekonomi ada keterkaitannya dengan
permasalahan ketenagakerjaan?”.
Alokasi
Kegiatan Deskripsi
waktu
Peserta didik diberi kesempatan untuk menyampaikan
pendapatnya, kemudian guru menanggapi jawaban dan
mengaitkannya dengan materi pelajaran hari ini, yaitu
“pengertian tenaga kerja, angkatan kerja dan kesempatan
kerja serta jenis-jenis tenaga kerja.” (Komunikasi, PPK :
Mandiri)
Menyampaikan kompetensi yang akan dicapai dan
manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari;
Menyampaikan lingkup dan teknik penilaian serta metode
dan model pembelajaran Gallery Walk dan Mind Map yang
akan digunakan selama proses pembelajaran.
Sebelum pembelajaran dimulai guru membentuk kelompok
secara heterogen yang terdiri dari 4-5 siswa (Kolaborasi,
PPK: Gotong-Royong)
Inti Stimulation (memberi stimulus): 10 menit
KETENAGAKERJAAN
Menurut UU nomor 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, dapat dijelaskan sebagai berikut
:
a. Ketenagakerjaan adalah segala hal yang berhubungan dengan tenaga kerja pada waktu
sebelum, selama dan sesudah masa kerja.
b. Tenaga Kerja adalah setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan guna
menghasilkan barang dan/atau jasa baik untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun
untuk masyarakat (Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 Tentang ketenagakerjaan pasal
1). Penduduk yang termasuk dalam tenaga kerja adalah mereka yang telah berusia kerja.
Di Indonesia, usia kerja dibatasi antara 15 tahun sampai 65 tahun.
c. Bukan tenaga kerja, yaitu mereka yang dianggap tidak mampu dan tidak mau bekerja,
meskipun ada permintaan bekerja. Dalam hal ini, bukan tenaga kerja adalah penduduk
yang berusia di luar usia kerja, yaitu mereka yang berusia di bawah 15 tahun dan berusia
di atas 65 tahun. Contoh dari bukan tenaga kerja di sini adalah para lansia, dan anak-
anak.
Angkatan Kerja adalah penduduk usia kerja (yang berusia 15-65 tahun) yang sedang
bekerja, mempunyai pekerjaan tetapi sementara tidak bekerja, maupun yang sedang aktif
mencari pekerjaan. Dan bekerja adalah suatu kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh
seseorang untuk memperoleh atau membantu memperoleh pendapatan atau keuntungan,
dengan lama bekerja paling sedikit 1 jam secara terus-menerus dalam seminggu yang lalu
(termasuk pekerja keluarga tanpa upah yang membantu dalam suatu kegiatan ekonomi).
Sedangkan Bukan Angkatan Kerja, yaitu golongan penduduk berusia kerja yang tidak
bekerja, tidak mempunyai pekerjaan dan tidak sedang mencari pekerjaan, serta yang
menerima pendapatan tetapi bukan suatu imbalan langsung dari proses produksi. Contoh
dari bukan angkatan kerja di sini adalah pelajar atau mahasiswa, ibu rumah tangga, dan para
penganggur sukarela.
Kesempatan kerja (demand for labor) adalah suatu keadaan yang menggambarkan
ketersediaan pekerjaan (lapangan kerja) untuk diisi oleh para pencari kerja. Dengan kata lain,
kesempatan kerja adalah jumlah lapangan kerja yang tersedia bagi masyarakat baik yang
telah diisi maupun jumlah lapangan kerja yang masih kosong.
2. Kesempatan kerja temporer, yaitu kesempatan kerja yang hanya memungkinkan orang
bekerja dalam waktu relatif singkat, kemudian menganggur untuk menunggu
kesempatan kerja baru.
Kesempatan kerja (employment) dibagi lagi menjadi dua kelompok, yaitu:
1. Mereka yang bekerja penuh (full employment), yaitu mereka yang sudah bekerja dan
memenuhi syarat antara lain: bekerja 40 jam kerja perminggu, memiliki upah minimum
regional, dan sesuai dengan latar belakang pendidikan/keahlian)
2. Mereka yang masih setengah menganggur, yaitu mereka yang bekerja di bawah jam
kerja normal (kurang dari 35 jam seminggu), dan masih mencari pekerjaan atau masih
bersedia menerima pekerjaan (dahulu disebut setengah pengangguran terpaksa).
Termasuk dalam kategori setengah menganggur misalnya seorang tenaga kerja
lepas yang tidak ada kepastian jam kerjanya.
Kesempatan Kerja dapat dihitung dengan cara mencari perbandingan antara jumlah
angkatan kerja dengan jumlah penduduk usia kerja dinyatakan dalam Tingkat Partisipasi
Angkatan Kerja (TPAK), yang dapat dihitung dengan rumus :
Angkatan Kerja
TPAK = x 100%
Penduduk Berusia 15 – 64 tahun
Pada suatu daerah di mana tingkat kesempatan kerjanya tinggi, hal tersebut akan mengurangi
tingkat pengangguran dan sebaliknya jika kesempatan kerja itu rendah maka pengangguran
akan meningkat. Tinggi rendahnya tingkat kesempatan kerja dipengaruhi oleh beberapa
faktor yang mempengaruhi suatu negara dan tiap negara jenisnya berbeda-beda.
Indonesia merupakan negara dengan jumlah penduduk ke empat terbesar didunia, setelah
Cina, India, dan Amerika Serikat. Sedangkan negara kelima yang memiliki penduduk
terbesar adalah Jepang. Indonesia dengan jumlah penduduk 237.641.326 jiwa berdasarkan
sensus penduduk tahun 2010 menurut data Badan Pusat Statistik Indonesia. Tentu saja hal
ini menyebabkan Indonesia memiliki sumber daya manusia atau tenaga kerja yang
melimpah, yang bisa disalurkan untuk mempercepat proses pembangunan Indonesia.
Masalah akan timbul, apabila terdapat kesenjangan antara jumlah tenaga kerja yang besar
dengan minimnya ketersedian lapangan kerja yang ada. Dengan kata lain lapangan kerja
yang ada tidak mampu menampung (mempekerjakan) tenaga kerja yang ada, lebih-lebih
tenaga kerja yang tidak terampil atau berpendidikan. Masalah ini akan menyebabkan
semakin meningkatnya tingkat pengangguran sehingga jumlah penduduk miskin juga
semakin besar dan memiliki efek-efek negatif yang lain pula.
Rendahnya kualitas tenaga kerja akan berpengaruh pada tingkat prduktivitas dan
berdampak pada proses produksi yang tidak efisien. Hal ini bisa kita lihat dari beberapa
produk Indonesia yang tidak mampu bersaing dengan produk luar terutama barang-
barang yang dihasilkan negara-negara maju..
3. Persebaran Tenaga Kerja Tidak Merata
Luasnya wilayah dan banyaknya kepulauan d Iindonesia serta terkonsentrasinya
penduduk di Pulau Jawa juga merupakan penyebab timbulnya permasalahan
ketenagakerjaan di Indonesia. Kondisi geografis Indonesia ini mengakibatkan persebaran
penduduk tidak merata. Daerah-daerah luas di Indonesia kekurangan penduduk
sementara di Pulau Jawa kelebihan penduduk (padat). Banyaknya penduduk di Pulau
Jawa ini dapat menigkatkan investasi di pulau tersebut. Berbagai usaha didirikan namun
tetap tidak mampu untuk menekan jumlah pengangguran, malah sebaliknya semakin
tinggi. Karena pulau jawa terutama kota-kota besar sudah menjadi daya tarik bagi
pencari kerja dari luar Pulau Jawa. Padahal daerah di luar Pulau Jawa memiliki potensi
alam yang melimpah dan belum diolah secara optimal.
4. Kesempatan Kerja Masih Terbatas
Berbagai sektor pekerjaan yang tersedia baik dibidang agraris, ekstraktif, industri,
perdagangan dan jasa tidak mampu menampung besarnya jumlah angkatan kerja yang
ada. Ketersediaan kesempatan kerja dibidang-bidang tersebut sangat terbatas. Mereka
sulit untuk mendapatkan pekerjaan sehingga tingkat kesejahteraan hidup rendah, karena
mereka tidak memperoleh penghasilan.
5. Meningkatnya Pengangguran
Muara dari permasalahan ketenagakerjaan adalah semakin tingginya tingkat
pengangguran. Apalagi tingginya tingkat pengangguran ini semakin diperparah dengan
adanya PHK (pemutusan hubungan kerja) besar-besaran. PHK besar-besaran biasanya
dilakukan untuk efisiensi perusahaan.
Pengangguran ini akan berakibat luas dalam perspektif pembangunan ekonomi negara.
Banyaknya jumlah pengangguran merupakan faktor penghambat pembangunan ekonomi
negara dan pemicu terganggunya kestabilitasan sosial dan politik.
2) Tenaga kerja terlatih (trained labour) adalah tenaga kerja yang memerlukan latihan
dan pengalaman praktis. Misal: pilot, pemain sepakbola, sopir, pelayan toko, montir,
penjahit dan sebagainya.
3) Tenaga kerja tidak terdidik dan tidak terlatih (unskilled labour and untrained
labour) adalah tenaga kerja yang tidak memerlukan pendidikan dan latihan sebelumnya.
Misal: pesuruh, kuli bangunan, buruh gendong, pembantu rumah tangga, tukang becak,
tukang sampah dan sebagainya.
Kualitas tenaga kerja merupakan hal yang sangat penting, apalagi di era persaingan global
yang semakin ketat. Orang-orang dengan kualitas kerja yang buruk akan semakin
terpinggirkan. Kualitas tenaga kerja pada suatu negara sangat memengaruhi pertumbuhan
dan pembangunan ekonominya. Negara-negara dengan tenaga kerja yang berkualitas
cenderung mengalami kemajuan pesat daripada negara dengan kualitas tenaga kerja yang
buruk. Oleh karena itu, pemerintah maupun swasta pada suatu negara terus melakukan
upaya meningkatkan kualitas tenaga kerja termasuk juga Indonesia.
Dalam upaya meningkatkan kualitas calon tenaga kerja melalui pendidikan formal,
pemerintah menyelenggarakan wajib belajar 12 tahun, mengembangkan
kurikulum yang disesuaikan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan
kebutuhan dunia kerja, menyediakan sarana dan prasarana pendidikan, serta
memberikan beasiswa bagi pelajar yang kurang mampu.
b. Pendidikan Non-Formal
Pendidikan non-formal berfungsi sebagai pengganti, penambah, dan pelengkap
pendidikan formal. Bagi masyarakat yang tidak mempunyai kesempatan
menempuh pendidikan formal dapat memilih pendidikan non-formal dengan
jenjang pendidikan lebih singkat.
Contoh pendidikan non formal yaitu lembaga bimbingan belajar, pusat kegiatan
belajar masyarakat (PKBM), kursus pelatihan kelompok belajar, Majelis Taklim,
dan sanggar. Peningkatan kualitas calon tenaga kerja jam tenaga kerja melalui
pendidikan non formal dapat dilakukan dengan menambah jumlah lembaga
pendidikan non-formal dan mengefektifkan kegiatan keterampilan yang dilakukan
di dalamnya dengan disesuaikan kebutuhan perkembangan dunia kerja.
Berdasarkan data Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi tahun 2012 sekitar 85%
lulusan Balai Latihan Kerja langsung terserap dunia kerja dan berhasil membuka
lapangan kerja dengan berwirausaha.
Pelatihan dari pihak eksternal perusahaan dapat dilakukan dengan mengundang pakar
atau ahli yang kompeten di bidangnya. Pelatihan ini bermanfaat dalam meningkatkan
kemampuan tenaga kerja sehingga berdampak pada produktivitas sebuah perusahaan.
Sanksi dapat diterapkan dengan oemberian surat peringatan, pemotongan gaji, atau
pemecatan. Jika penerapan bonus dan sanksi dilakukan konsisten, para pekerja akan
termotivasi bekerja sebaik mungkin untuk mendapatkan bonus dan menghindari
sanksi.
F. Sistem Upah
Menurut UU nomor 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, Upah (Wage) adalah hak
pekerja/buruh yang diterima dan dinyatakan dalam bentuk uang sebagai imbalan dari
pengusaha atau pemberi kerja kepada pekerja/buruh yang ditetapkan dan dibayarkan menurut
suatu perjanjian kerja, kesepakatan atau peraturan perundang-undangan, termasuk tunjangan
dari pekerja/buruh dan keluarganya atas suatu pekerjaan dan/atau jasa yang telah atau akan
dilakukan.
Sedangkan Pekerja/buruh adalah setiap orang yang bekerja dengan menerima upah atau
imbalan dalam bentuk lain. Untuk lebih memahami tentang pekerja, di sini juga akan dibahas
juga tentang pengertian bekerja. Bekerja adalah suatu kegiatan melakukan pekerjaan untuk
mendapatkan penghasilan yang dilakukan minimal 1 jam secara terus menerus dalam satu
minggu.
Penetapan Upah Minimum diatur melalui Peraturan Menteri Tenaga Kerja No.
05/Men/1989 tanggal 29 Mei 1989 tentang Upah Minimum. Pada Peraturan Menteri ini, upah
minimum dibagi dalam 3 kriteria yaitu Upah Minimum Regional, Upah Minimum Sektor
Regional, dan Upah Minimum Sub Rektor Regional. Lalu PP No. 25 Tahun 2000 tentang
Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Propinsi sebagai Daerah Otonom mengubah
pemberlakuan Upah Minimum Regional (UMR) menjadi Upah Minimum Propinsi (UMP) atau
Upah Minimum Kabupaten/Kota (UMK). Upah Minimum Propinsi dan Upah Minimum
Kabupaten/Kota ini ditetapkan setahun sekali dengan SK Gubernur.
Upah Minimum Propinsi adalah Upah Minimum yang berlaku untuk seluruh
kabupaten/kota di suatu propinsi. Sementara itu, Upah Minimum Kabupaten/Kota adalah upah
minimum yang berlaku di daerah Kabupaten/Kota. Dari pengertian tersebut, maka istilah Upah
Minimum Propinsi dianggap sama dengan Upah Minimum Kabupaten/Kota. Upah Minimum
Propinsi atau Upah Minimum Kabupaten/Kota mulai berlaku sejak tanggal 1 Januari 2001.
Besaran Upah Minimum antardaerah juga tidak sama karena penetapan dilakukan
oleh gubernur masing-masing daerah karena pejabat ini paling mengerti kondisi daerahnya.
Faktor lain yang turut mempengaruhi UMP/UMK adalah Kebutuhan Hidup Minimum (KHM),
Indeks Harga Konsumen (IHK), kondisi pasar kerja dan tingkat perkembangan ekonomi serta
pendapatan per kapita. Menurut Humas Depnakertrans, UMP/UMK merupakan batas terendah
yang bisa dibayarkan pengusaha kepada pekerja dan buruh. Perusahaan yang melanggar
ketentuan upah minimum dikenai sanksi pidana dan atau denda sebagaimana diatur dalam
Undang-Undang Ketenagakerjaan Nomor 13 Tahun 2003.
Upah Minimum = Gaji Pokok (75% dari UM) + Tunjangan Tetap (25% dari UM)
Contoh :
Upah minimum Provinsi Jakarta sebesar Rp 2.500.000,00. Apabila Anda bekerja di DKI Jakarta,
perusahaan dilarang membayar pekerja tersebut dengan dengan upah yang lebih rendah dari Rp
2.500.000,00. Perusahaan juga harus memberikan gaji pokok sekurang-kurangnya 75% dari Rp
2.500.000,00 yakni sebesar Rp 1.875.000,00. Jadi apabila gaji keseluruhan Anda Rp 2.800.000,00
berarti Anda dibayar lebih besar dari UMP Jakarta, tetapi apabila gaji pokok hanya dibayar
sebesar Rp 1.750.000,00 (kurang dari 75% UMP Jakarta) maka Anda telah dibayar di bawah
Upah Minimum DKI Jakarta.
Berdasarkan kebijakan pemerintah, upah buruh akan naik setiap tahun secara otomatis,
dengan formula upah minimum tahun ini ditambah persentase inflasi dan angka pertumbuhan
ekonomi. Maka, upah tahun depan adalah upah minimum sekarang ditambah persentase
kenaikan inflasi, ditambah pertumbuhan ekonomi. Sehingga perhitungan besarnya upah dapat
dirumuskan sebagai berikut :
Contoh :
Kondisi UMP di DKI Jakarta dengan inflasi dan pertumbuhan ekonomi masing-masing 5% dan
UMP sekarang Rp 2.700.000,00. Maka UMP tahun depan dapat dihitung sebagai berikut :
UMP Tahun depan = Rp 2.700.000,00 + Rp 2.700.000,00 ( 5% + 5%)
= Rp 2.700.000,00 + Rp 270.000,00
= Rp 2.970.000,00
c. Upah borongan, yaitu penentuan besarnya upah ditentukan oleh kesepakatan bersama
antara pemberi kerja dengan penerima kerja. Dalam sistem upah borongan ini sebenarnya
hampir sama dengan sistem upah berdasarkan satuan hasil, namun yang membedakan
adalah pada pekerjaan borongan biasanya dilakukan oleh beberapa orang dan koordinasi
pekerjaan dipegang oleh pemborong.
d. Sistem mitra usaha, yaitu sistem pemberian upah tidak langsung berbentuk uang, tetapi
pemberian upah berbentuk saham perusahaan. Dalam hal ini saham tidak diberikan kepada
perorangan, tetapi saham tersebut diberikan kepada organisasi pekerja di perusahaan
tersebut. Dalam sistem ini, hubungan antara pemberi kerja (perusahaan) dengan pekerja
tidak lagi seperti majikan dan buruh, tetapi sudah meningkat menjadi hubungan antara
perusahaan dengan mitra kerja.
e. Upah bonus, yaitu upah tambahan di luar gaji atau upah sebagai hadiah atau perangsang
agar para pekerja mau bekerja dengan lebih baik lagi dan penuh tanggung jawab. Salah satu
tujuan sistem bonus ini tentu saja untuk meningkatkan produktivitas pekerja dan
pendapatan perusahaan. Hal ini dikarenakan para pekerja yang terangsang untuk
mendapatkan bonus akan bekerja dengan giat dan penuh tanggung jawab.
f. Upah indeks, ialah upah yang dibayarkan berdasarkan indeks biaya hidup buruh dan
keluarganya. Hal tersebut berarti naik turunnya indeks biaya hidup akan turut dalam
menentukan besarnya upah yang diterima oleh pekerja.
g. Upah skala berubah, artinya upah buruh tergantung hasil penjualan perusahaan dengan
terlebih dahulu ditentukan upah minimalnya. Dalam sistem skala ialah upah yang dibayar
berdasarkan skala penjualan. Hal tersebut berarti terdapat hubungan yang berbanding lurus
antara jumlah penjualan dengan upah yang dibayarkan. Jika jumlah penjualan meningkat
maka upah yang dibayarkan akan meningkat pula, dan apabila penjualan turun maka upah
yang dibayarkan juga akan menjadi menurun.
G. Pengangguran (Unemployment)
1. Pengangguran (Unemployment)
a. Pengertian dan Jenis pengangguran
Pengangguran adalah penduduk yang tidak bekerja tetapi sedang mencari pekerjaan
atau mempersiapkan suatu usaha baru atau penduduk yang tidak mencari pekerjaan
karena merasa tidak mungkin mendapatkan pekerjaan atau penduduk yang tidak
mencari pekerjaan karena sudah diterima bekerja / mempunyai pekerjaan tetapi belum
mulai bekerja.
Jumlah Pengangguran
Tingkat Pengangguran = x 100%
Jumlah Angkatan Kerja
Pengangguran yang terjadi pada suatu negara, disebabkan oleh beberapa jenis,
diantaranya :
a. Pengangguran Ketidakcakapan adalah pengangguran yang terjadi karena
seseorang mempunyai cacat fisik atau jasmani, sehingga dalam dunia perusahaan
mereka sulit untuk diterima menjadi pekerja/karyawan.
b. Pengangguran Musiman adalah pengangguran yang biasa terjadi pada sektor
pertanian, misalnya pada musim paceklik. Pada musim ini banyak pekerja atau
petani yang menganggur, karena musimnya yang tidak menguntungkan bagi
petani.
c. Pengangguran Friksional (peralihan) adalah pengangguran yang terjadi
karena penawaran tenaga kerja lebih banyak dari pada permintaan tenaga kerja
atau tenaga kerja yang sudah bekerja tetapi menginginkan pindah pekerjaan lain,
sehingga belum mendapatkan tempat pekerjaan yang baru. Kelebihan tersebut
menimbulkan adanya pengangguran.
d. Pengangguran karena upah terlalu tinggi artinya pengangguran yang terjadi
karena para pekerja atau pencari kerja menginginkan adanya upah atau gaji terlalu
tinggi, sehingga para pengusaha tidak mampu untuk memenuhi keinginan
tersebut, sehingga menimbulkan adanya pengangguran.
e. Pengangguran Struktural adalah pengangguran yang terjadi karena terdapat
kelebihan faktor produksi, khususnya faktor produksi tenaga kerja. Bila suatu
perusahaan atau pengusaha terjadi kelebihan semacam ini, maka akan terdapat
pengangguran faktor produksi tersebut, sehingga menimbulkan adanya
pengangguran.
f. Pengangguran Voluntary adalah pengangguran karena seseorang secara
sukarela tidak mau bekerja.
g. Pengangguran Tehnologi adalah pengangguran karena adanya pergantian
tenaga manusia dengan tenaga mesin
h. Pengangguran Siklis atau Konjungtur adalah pengangguran yang terjadi
karena menurunnya kegiatan perekonomian suatu negara atau terjadi
resesi/kelesuan ekonomi. Resesi ekonomi terjadi karena permintaan akan
barang/jasa mengalami penurunan, sehingga terjadi penurunan produksi,
penurunan investasi dan berakibat terajdi Pemutusan Hubungan Kerja (PHK)
untuk mengurangi tenaga kerja.
MATERI : KETENAGAKERJAAN
(Pertemuan ke 1)
KELOMPOK :
ANGGOTA :
1............................................
2............................................
3............................................
4............................................
5............................................
Merujuk dari data Badan Pusat Statistik (BPS), angka pengangguran pada Agustus 2018
menurun menjadi 5,34%, atau setara 7 juta orang yang menganggur. Meski menurun, jumlah
pengangguran ini lebih banyak dari total penduduk Singapura, dimana berdasarkan data
Department Of Statistics Singapore mencapai 5,6 juta orang.
"Dengan 7 juta pengangguran itu jelas bukan angka yang kecil. Ini lebih banyak dari jumlah
penduduk Singapura. Jadi mengurusi Indonesia memang bukan hal yang mudah," katanya dalam
acara Musrembang DKI Jakarta di Balai Agung Jakarta, Rabu (10/4/2019).
Dan menurut Bambang, untuk mengatasi permasalahan tersebut tak bisa hanya mengandalkan
pemerintah pusat, diperlukan juga peran penting pemerintah daerah. Pemerintah daerah
diminta mampu untuk mengembangkan kebijakan daerah yang bisa menekan angka kemiskinan
dan pengangguran.
"Jangan semuanya bergantung kepada kebijakan ekonomi nasional. Tapi juga harus ada
kebijakan ekonomi lokal untuk menciptakan lapangan kerja dan mendorong ekonominya. Tidak
bisa kita hidup ke era sentralisasi," tandasnya.
https://ekbis.sindonews.com/read/1394558/33/pengangguran-di-indonesia-lebih-banyak-
dari-jumlah-penduduk-singapura-1554884489
Tugas:
1. Berdasarkan kasus tersebut diskusikan bersama kelompok kalian,
dan tuliskan hasil diskusi pada kolom yang disediakan sebagai berikut:
No Pertanyaan Jawaban
1 Berdasarkan data kasus di atas, bagaimanakah
hubungan antara jumlah penduduk dan tenaga
kerja?
2 Berdasarkan tayangan tersebut, analisalah
bagaimanakah ketersediaan kesempatan kerja di
Indonesia dibandingkan Singapura?
3 Berdasarkan kasus tersebut, tafsirkan apa yang
seharusnya diperhatikan dan perlu dilakukan
agar tidak terjadi peningkatan pengangguran?
4 --------Perjalanan Seorang TKI di Malaysia Bagian
ke-2 "Cerita Surti".
https://www.youtube.com/watch?v=UMPIWJwERF8
Berdasarkan tayangan diatas identifikasilah jenis-
jenis tenaga kerja di Indonesia!
5 Carilah data pendukung mengenai komposisi
jenis-jenis tenaga kerja yang banyak ditemui di
Indonesia!
2.
Perhatikan gambar di atas diskusikan bersama teman kelompok dan buatlah Mind Mapping
pada selembar kertas dan jelaskan hasil Mind Map tersebut dengan menggunakan model
Gallery Walk tentang pengertian tenaga kerja, angkatan kerja dan kesempatan kerja serta
jenis-jenis tenaga kerja!
KELOMPOK :
ANGGOTA :
1............................................
2............................................
3............................................
4............................................
5............................................
Liputan6.com, Jakarta - Kemajuan teknologi dan revolusi industri 4.0 akan menjadi ancaman
bagi tenaga kerja Indonesia. Oleh sebab itu, pemerintah harus segera mewaspadai hal ini dengan
meningkatkan kualitas dan keterampilan sumber daya manusia (SDM) lokal.
Pengamat Ekonomi Digital, Yudi Candra mengatakan, dalam revolusi industri 4.0, pemanfaatan
robot bisa dilakukan dalam segala aspek kegiatan industri. Oleh sebab itu, ini berpotensi
peningkatan pengangguran di Indonesia.
"Di era digital, banyak hal bisa dikerjakan dengan mesin atau robot, ini bisa jadi bom waktu
bertambahnya pengangguran di Indonesia," ujar dia di Jakarta, Selasa, (19/3/2019).
Yudi menyatakan, pada 2020, seluruh dunia akan masuk pada robotika canggih, termasuk di
Indonesia. Sedangkan saat ini, di Indonesia ada sekitar 7 juta pengangguran di Indonesia. Jika
semua industri sudah menggunakan robot, tidak mustahil ada kenaikan yang cukup besar pada
tingkat pengangguran.
"Contoh sederhana saja yang sudah terjadi dalam sebuah pabrik handphone di kota Dongguan,
China, yang menggunakan 650 orang dalam produksi, sekarang sudah digantikan oleh 60 robot
di 10 line produksi, hanya diperlukan 60 orang operator. Dengan robot bisa lebih efisien, tentu
saja pengusaha lebih memilih itu dari pada tenaga manusia karena dianggap lebih
menguntungkan,” jelas dia.
Tingkatkan Keterampilan
Ilustrasi industri 4.0 (iStockPhoto)
Oleh sebab itu, lanjut Yudi, sangat penting bagi pemerintah untuk segera mengantisipasi revolusi
robotik pada industri nasional. Jika tidak, hal ini akan menjadi sumber masalah Indonesia di
masa depan. Terlebih, pada 2020-2045, Indonesia akan mengalami bonus demografi, di mana
penambahan penduduk sesuai data dari Badan Pusat Statistik (BPS) ada sekitar 4 juta per
tahunnya.
Jika tidak ada peningkatan keterampilan pada generasi muda, maka bukan lagi generasi emas
yang akan lahir tetapi melahirkan pengangguran terus meningkat.
“Siapa pun pemimpinnya yang nanti terpilih pada April besok, harus sudah menyiapkan
platform bagaimana meningkat SDM yang punya keterampilan dan berdaya saing,” ungkap dia.
Selain itu, kata Yudi, SDM Indonesia juga masih harus bersaing dengan Tenaga Kerja Asing
(TKA). Hal ini karena, banyak SDM lokal yang belum mampu menjalankan mesin atau robot yang
sudah mulai masuk di Indonesia.
“Jika pemerintah maupun SDM lokal tidak mau meningkatkan kualitas diri dengan trainee,
coaching dan pelatihan, jangan salahkan jika ke depan tenaga kerja asing akan lebih membanjiri
peluang kerja di Indonesia,” tandas dia.
https://www.liputan6.com/bisnis/read/3920776/revolusi-industri-40-bisa-jadi-ancaman-bagi-
sdm-ri?source=search
Tugas:
1. Berdasarkan kasus tersebut diskusikan bersama kelompok kalian, dan tuliskan hasil diskusi
pada kolom yang disediakan sebagai berikut:
No Pertanyaan Jawaban
1 Berdasarkan tayangan tersebut,
identifikasilah faktor-faktor apa saja yang
menjadi penyebab berkurangnya kesempatan
kerja?
2. Buatlah Mind Map dari hasil diskusi kelompok dan jelaskan hasil
Mind Map tersebut dengan menggunakan model Gallery Walk tentang pengertian
pengangguran dan jenis-jenis pengangguran!
KELOMPOK :
ANGGOTA :
1............................................
2............................................
3............................................
4............................................
5............................................
Ribuan buruh dari berbagai elemen melakukan longmarch menuju depan Istana Negara, Jakarta,
Kamis (29/9). Dalam aksinya mereka menolak Tax Amnesty serta menaikan upah minumum
provinsi (UMP) sebesar Rp650 ribu per bulan. (Liputan6.com/Faizal Fanani)
"Tahun depan kan sudah Rp 3,9 juta dan 2020 sudah dipastikan UMP DKI Jakarta di angka Rp 4
juta lebih. Ini harus dibarengi dengan semangat produktivitas dari buruh kita. Dengan
menembus angka Rp 4 juta maka harus dipastikan kualitas, produktivitas, skill dan kemampuan
buruh kita harus bisa menyesuaikan. Itu menjadi harapan kami," ujar dia saat berbincang
dengan Liputan6.com di Jakarta, Rabu (7/11/2018).
Menurut dia, justru saat ini yang harus menjadi perhatian para buruh yaitu bagaimana
meningkatkan daya saing. Karena tantangan ke depan akan semakin besar, terlebih di era
perkembangan teknologi yang semakin canggih.
"Akan lebih banyak pekerjaan yang tadinya dikerjakan tangan manusia kemudian diambil alih
oleh mesin. Kalau kita tidak mampu menyesuaikan diri, kita hanya akan menjadi penonton di
negeri sendiri," ungkap dia.
Jika produktivitas dan keterampilan para buruh ini sudah semakin meningkat, terlebih telah
mengantongi sertifikat tertentu, kata Sarman, maka gaji yang diterima oleh buruh tersebut pasti
sudah jauh di atas UMP.
"Kalau tenaga kerja kita sudah punya skill, produktivitas, apalagi sudah bersertifikat, kita tidak
akan lagi bicara UMP, pasti akan digaji lebih besar dari UMP. Itu yang harus menjadi pemikiran
kita ke depan. Makanya kami selalu sampaikan kepada serikat pekerja, bukan saatnya lagi kita
mempermasalahkan soal UMP ini. Karena UMP sudah diatur dalam PP 78/2015," tandas dia.
Seorang buruh membawa poster berisi tuntutan kenaikan upah sebesar 30 persen saat
menggelar unjuk rasa di depan Gedung Ketenagakerjaan, Jakarta, Rabu (24/10).
(Merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)
Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) meminta pemerintah menaikkan Upah Minimum
Provinsi (UMP) 2019 atau UMP 2019 sebesar 25 persen. Angka ini jauh di atas kenaikan yang
telah ditetapkan sebesar 8,03 persen.
Presiden KSPI, Said Iqbal, menyatakan pihaknya menolak kenaikan upah minimum sebesar 8,03
persen sebagaimana yang disampaikan Menteri Ketenagakerjaan dalam surat edaran tertanggal
15 Oktober 2018.
Dia menuturkan, kenaikan upah minimum sebesar 8,03 persen akan membuat daya beli buruh
jatuh. Hal ini karena kenaikan harga barang, antara lain beras, telur ayam, transportasi (BBM),
listrik, hingga sewa rumah, kenaikannya lebih besar dari 8,03 persen.
Lebih lanjut dia menegaskan, idealnya kenaikan upah minimum pada 2019 adalah sebesar 20
hingga 25 persen. Kenaikan sebesar itu didasarkan pada hasil survei pasar kebutuhan hidup
layak yang dilakukan FSPMI-KSPI di beberapa daerah.
"Kenaikan upah minimum sebesar 20-25 persen kami dapat berdasarkan survei pasar di
berbagai daerah seperti Jakarta, Banten, Bekasi - Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, hingga
Sumatera," ujar dia di Jakarta, Kamis (18/10/2018).
Oleh karena itu, Said meminta agar kepala daerah mengabaikan surat edaran Menteri
Ketenagakerjaan dan tidak menggunakan PP 78/2015 dalam menaikkan upah minimum.
"Sebab, acuan yang benar adalah menggunakan data survei Kebutuhan Hidup Layak
sebagaimana yang diperintahkan Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003," kata dia.
Sebagai informasi, kenaikan 8,03 persen sesuai dengan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 78
Tahun 2015 tentang Pengupahan yang menetapkan formula kenaikan upah
minimum berdasarkan inflansi dan pertumbuhan ekonomi.
Sejak diterbitkan pada 2015, KSPI sudah menolak PP 78/2015 karena dinilai bertentangan
dengan Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan. Dalam undang-undang
ini, kenaikan upah minimum salah satunya berdasarkan kebutuhan hidup layak (KHL).
https://www.liputan6.com/bisnis/read/3686306/ump-2019-naik-buruh-diminta-tingkatkan-
produktivitas
Tugas:
1. Berdasarkan kasus tersebut diskusikan bersama kelompok kalian, dan tuliskan hasil diskusi
pada kolom yang disediakan sebagai berikut:
No Pertanyaan Jawaban
1 Berdasarkan tayangan tersebut, upaya apa saja
yang dapat dilakukan agar meningkatkan
kualitas tenaga kerja Indonesia (TKI)?
2. Buatlah Mind Map dari hasil diskusi kelompok dan jelaskan hasil
Mind Map tersebut dengan menggunakan model Gallery Walk tentang upaya peningkatan
kualitas tenaga kerja sistem pemberian upah!
Lampiran: Lembar Kegiatan Siswa
MATERI : PENGANGGURAN
(Pertemuan ke 4)
KELOMPOK :
ANGGOTA :
1............................................
2............................................
3............................................
4............................................
5............................................
Liputan6.com, Jakarta Pengangguran masih menjadi masalah yang cukup menjadi sorotan di
Indonesia. Banyaknya pengangguran usia muda membuat pemerintah mencari sejumlah
solusiuntuk mengatasinya.
Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) dalam indikator ketenagakerjaan, pengangguran adalah
penduduk yang tidak bekerja namun sedang mencari pekerjaan atau sedang mempersiapkan
suatu usaha baru atau penduduk yang tidak mencari pekerjaan karena sudah diterima bekerja
tetapi belum mulai bekerja
Tetapi tahu enggak sih kamu, kalau pengangguran itu ada jenis-jenisnya? Mungkin yang kamu
tahu, istilah pengangguran hanya untuk orang yang tidak bekerja. Padahal orang yang sudah
bekerja ada juga yang tergolong sebagai pengangguran loh.
1. Pengangguran Terbuka
Pengangguran terbuka adalah keadaan sesorang yang sama sekali tidak bekerja dan sedang
berusaha mencari pekerjaan. Pengangguran terbuka disebabkan oleh lapangan kerja yang tidak
tersedia atau tidak sesuai antara lowongan kerja dan latar belakang pendidikan.
Pengangguran terbuka juga dapat terjadi akibat dari kegiatan ekonomi yang menurun, dari
kemajuan teknologi yang mengurangi penggunaan tenaga kerja, atau sebagai akibat dari
kemunduran perkembangan suatu industri.
Contohnya seorang lulusan S1 teknik mesin, belum mendapat pekerjaan karena lapangan kerja
yang belum tersedia sesuai dengan kualifikasinya.
2. Pengangguran Musiman
Pengangguran ini terutama terdapat di sektor pertanian dan perikanan. Ketika musim hujan
penyadap karet dan nelayan tidak dapat melakukan pekerjaan mereka dan terpaksa
menganggur. Di samping itu, pada musim kemarau para petani tidak dapat mengerjakan
tanahnya.
Apabila dalam masa tersebut para penyadap karet, nelayan dan petani tidak melakukan
pekerjaan lain maka mereka terpaksa menganggur. Pengangguran seperti ini digolongkan
sebagai pengangguran bermusim.
3. Setengah Menganggur
Pengangguran ini terjadi ketika ada tenaga kerja yang tidak bekerja dengan maksimal. Biasanya
pengangguran jenis ini memiliki jam kerja yang sedikit atau tidak seusai sehingga penghasilan
mereka pun kadang tidak mencukupi. Pekerja-pekerja yang mempunyai masa kerja seperti yang
dijelaskan ini digolongkan sebagai setengah menganggur.
4. Pengangguran Terselubung
Pengangguran terselubung adalah pengangguran yang pada orang yang mempunyai pekerjaan
tapi produktivitasnya rendah. entah itu karena ketidak sesuaian latar belakang pendidikan
dengan pekerajaan ataupun lainnya. Pengangguran jenis ini menyebabkan produktivitas kerja
yang rendah.
Beberapa alasan yang adanya pengangguran tersebulung ialah kurang terampil dalam
pekerjaannya karena pendidikannya rendah. Selain itu, baru mulai bekerja atau kurang
pengalaman dalam bekerja dan keterpaksaan seseorang yang membuat bekerja tidak sesuai
dengan bakat dan keterampilannya.
Contoh pengangguran terselubung adalah seseorang dengan gelar sarjana hukum bekerja
sebagai guru, padahal seharusnya seorang dengan gelar hukum bekerja menjadi hakim,
pengacara, atau jaksa.
1. Pengangguran Siklis
2.Pengangguran Struktural
Tidak semua industri perusahaan akan terus berkembang maju, adakalanya juga mengalami
kemunduran. Kemerosotan itu akan menyebabkan kegiatan produksi dalam industri tersebut
menurun, dan sebagian pekerja terpaksa diberhentikan dan menjadi penganggur. Orang yang
mengangur akibat hal tersebut disebut jenis-jenis penganguran struktural.
Kemerosotan ini ditimbulkan oleh salah satu atau beberapa faktor berikut: adanya barang baru
yang lebih baik, kemajuan teknologi yang mengurangi permintaan atas barang tersebut, biaya
pengeluaran yang melambung tinggi hingga tidak mampu bersaing, dan kegiatan ekspor
produksi industri yang sangat menurun karena persaingan ketat dari negara-negara lain.
Contoh pengangguran struktural ialah, ketika peralihan perekonomian dari sektor perkebunan
ke sektor industri. Masyarakat yang ingin bekerja di sektor industri sulit bekerja karena mereka
terbiasa bekerja di sektor perkebunan sehingga harus menyesuaikan diri bila ingin bekerja di
sektor industri.
3. Pengangguran Teknologi
Pengangguran teknlogi adalah pengangguran yang cukup sering terjadi di era saat ini.
Pengangguran ini ditimbulkan oleh adanya penggantian tenaga manusia oleh mesin-mesin dan
bahan kimia.
Seperti sebuah mesin telah mengurangi kebutuhan tenaga kerja untuk membuat lubang,
memotong rumput, membersihkan kawasan. Sedangkan di pabrik- pabrik, ada kalanya robot
telah menggantikan kerja-kerja manusia. Pengangguran yang ditimbulkan oleh penggunaan
mesin dan
Dampak Pengangguran
Pengangguran tentunya memiliki dampak tersendiri, beberapa dampak yang ditimbulkan oleh
pengangguran sebagai berikut
- Timbulnya Kemiskinan
- Makin banyaknya tindak pidana kriminal
- Terjadinya kekacauan sosial dan politik seperti terjadinya demonstrasi dan perebutan
kekuasaan.
- Pendapatan nasional dari sektor pajak berkurang.
- Menurunkan aktivitas perekonomian
Tugas:
1. Berdasarkan kasus tersebut diskusikan bersama kelompok kalian,
dan tuliskan hasil diskusi pada kolom yang disediakan sebagai berikut:
No Pertanyaan Jawaban
1 Berdasarkan tayangan tersebut, apa yang
dimaksud dengan pengangguran dan
mengapa terjadi pengangguran?
2. Buatlah Mind Map dari hasil diskusi kelompok dan jelaskan hasil
Mind Map tersebut dengan menggunakan model Gallery Walk tentang pengangguran dan
jenis-jenis pengangguran!
Lampiran: Lembar Kegiatan Siswa
KELOMPOK :
ANGGOTA :
1............................................
2............................................
3............................................
4............................................
5............................................
TEMPO.CO, Jakarta - Ekonom senior Bank Dunia, Vivi Alatas, mengatakan Indonesia bisa
belajar dari negara lain dalam menurunkan angka ketimpangan tenaga kerja. Misalnya Korea
Selatan, yang pernah sukses melakukan reformasi ketenagakerjaan.
Sebelum krisis Asia, kata dia, tingkat pengangguran di Korea tinggi. "Mereka pun mengalami
apa yang kita alami saat ini, kekakuan pasar tenaga kerja," katanya dalam acara "Akhiri
Ketimpangan untuk Indonesia" di Djakarta Theatre, Jakarta Pusat, Selasa, 8 Desember 2015.
Sementara itu, Cile dan Kolombia membuat progam pemberian voucher subsidi kepada
pemuda dari keluarga tidak mampu. Jadi mereka bisa mengambil pelatihan di lembaga-
lembaga terakreditasi. Hasilnya, di Kolombia, pendapatan wanita-wanita muda yang ikut
pelatihan naik 22 persen. Sedangkan di Cile, pendapatan mereka naik 10 persen.
Dalam hal produktivitas usaha kecil dan menengah (UKM), Indonesia bisa belajar dari
Malaysia. "Saat krisis Asia, UKM di Malaysia terpukul. Karena itu, pemerintahnya
mencanangkan untuk menaikkan kontribusi produk domestik bruto UKM dari 32 persen
menjadi 42 persen," tuturnya.
Pemerintah Malaysia juga membuat sekitar 200 program dan kebijakan yang ditujukan untuk
meningkatkan produktivitas UKM. Misalnya dukungan penuh terhadap alih teknologi,
dukungan untuk inovasi, dan penyediaan dana untuk meningkakan keterampilan.
"Hasilnya, produktivitas UKM naik 16 persen dan penyerapan tenaga kerja meningkat menjadi
13 persen," ujarnya. Menurut Vivi, dengan tambahan pekerja baru setiap tahun 2,5 juta orang,
Indonesia butuh strategi khusus.
Ia mengatakan keterampilan adalah isu yang sangat penting karena dampaknya berjangka
pendek. Untuk memperbaiki sistem pemberian keterampilan pekerja, pemerintah akan
melakukan deregulasi. "Paket Kebijakan Ekonomi VII berbicara bagaimana mendorong
industri padat karya. Ada insentif pajak penghasilan," tuturnya.
https://bisnis.tempo.co/read/726272/atasi-pengangguran-bank-dunia-perlu-belajar-dari
korea/full&view=ok
Penanaman jiwa wirausaha di sekolah merupakan salah satu contoh sebagai cara mengatasi
pengangguran. Sebenarnya apabila sebagian besar orang memiliki jiwa berwirausaha maka tidak
perlu mengkhawatirkan jumlah lapangan kerja yang sedikit.
Sebagai seorang wirausahawan pastinya dapat mendirikan usaha sendiri bahkan membuat
lapangan untuk orang lain.
Selama ini, berbagai cara mengatasi pengangguran yang dilakukan pemerintah belum mampu
meminimalisir tingkat pengangguran yang cukup tinggi di Indonesia. Inilah beberapa cara
mengatasi pengangguran yang dapat dilakukan pemerintah, seperti Liputan6.com rangkum dari
berbagai sumber, Senin (25/3/2019).
Cara mengatasi pengangguran yang pertama, yaitu menyelenggarakan bursa tenaga kerja atau
job fair.
Bursa tenaga kerja ini merupakan tempat yang mempertemukan antara pemberi kerja dengan
pencari kerja. Dengan melakukan cara ini, para pencari kerja tidak akan kesulitan lagi dalam
mendapatkan informasi lowongan pekerjaan yang sesuai dengan potensinya.
Setiap pekerjaan akan diisi oleh Sumber Daya Manusia yang sesuai di bidangnya dan pencari
kerja tinggal melakukan sistem seleksi untuk menentukan pihak yang layak diterima untuk
mengisi posisi yang ditawarkan
Adanya bursa kerja memang salah satu penanganan pemerintah untuk merekrut lulusan terbaru
dari berbagai lapangan pekerjaan yang tersedia.
Bursa tenaga kerja ini tentunya dapat memberikan jumlah lapangan kerja untuk banyak orang.
Hal ini memang sangat mampu dalam mengatasi segala permasalahan mengenai permasalahan
pengangguran.
Pelatihan kerja juga merupakan salah satu cara mengatasi pengangguran yang efektif dilakukan
di Indonesia. Banyaknya masyarakat usia produktif merupakan suatu potensi yang baik. Hal ini
harus dimanfaatkan dengan pemberian pendidikan yang berkualitas hingga tingkat perguruan
tinggi.
Program pelatihan juga diperlukan untuk orang-orang yang ingin mengembangkan keterampilan
atau hobinya. Program dapat menciptakan peluang untuk mencetak pekerja-pekerja yang
memadai, baik dari segi kuantitas, maupun kualitas.
Pemerintah juga harus mengarahkan mereka untuk berwiraswasta atau membuka lapangan
pekerjaan
Tentu dengan mutu pendidikan yang bagus maka akan membuat sumber daya manusia yang
berkualitas bagus. Pendidikan dapat dilakukan untuk menghasilkan generasi-generasi penerus
bangsa yang potensial dan merupakan hal yang sangat penting. Hal ini harus diperhatikan
pemerintah dalam mengatasi pengangguran.
Selanjutnya, seperti yang telah kita singgung sebelumnya, cara mengatasi pengangguran yang
juga sangat efektif adalah dengan meningkatkan jiwa kewirausahaan.
Hal ini juga dapat dilakukan sejak dini, dimulai dari sekolah. Hal tersebut tentunya disebabkan
karena apabila setiap orang sudah memiliki sikap kewirausahaan maka tidak perlu bingung
apabila lapangan pekerjaannya kurang.
Dengan jiwa kewirausahaan yang dimiliki tentunya akan membuat setiap orang mampu
mendirikan usaha ataupun bisnis sendiri sehingga dapat memberikan lapangan pekerjaan bagi
setiap orang.
Oleh karena itu, menanamkan jiwa kewirausahaan di sekolah juga merupakan hal yang
diprioritaskan. Sayangnya hal ini belum terlalu dilakukan dengan serius sehingga masih belum
tampak hasilnya.
Informasi mengenai lowongan pekerjaan juga sangat penting sebagai cara mengatasi
pengangguran. Saat ini, sudah begitu banyak media untuk pemberitahuan mengenai lowongan
pekerjaan di media massa, baik di media cetak, maupun di media elektronik.
Cara mengatasi pengangguran dengan memberikan informasi setiap kali ada lowongan
pekerjaan harus tetap dilakukan.
Dengan informasi-informasi ini, nantinya para pencari kerja bisa menyesuaikan diri dan segera
melengkapi persyaratan yang diperlukan untuk suatu pekerjaan jika memang berminat dan
sesuai dengan kemampuannya. Lowongan pekerjaan juga harusnya dilakukan dengan
transparan, sehingga tidak ada praktek “lewat jalur belakang”.
6. Transmigrasi
Transmigrasi menjadi sangat penting bila kita membahas cara mengatasi pengangguran. Hal ini
terjadi karena bila terlalu banyak jumlah penduduk di suatu daerah, hal itu juga akan membuat
lapangan pekerjaan menjadi penuh, ataupun bahkan kekurangan lapangan pekerjaan.
Tentu saja kita mengetahui bahwa mengetahui bahwa sebagian besar daerah yang penuh
penduduknya biasanya akan kekurangan lapangan pekerjaan pula.
Masalah pengangguran adalah masalah yang selalu terjadi tiap tahunnya di Indonesia. Adanya
permasalahan pengangguran akan membuat sebagian besar orang memicu permasalahan
berikutnya dari permasalahan psikologis, kemiskinan, dan kriminalitas.
Oleh karena itu, dengan cara mengatasi pengangguran yang telah dijabarkan di atas, kita dapat
setidaknya mengurangi permasalah pengangguran yang selalu menghantui kita setiap tahunnya.
https://bisnis.tempo.co/read/726272/atasi-pengangguran-bank-dunia-perlu-belajar-dari
korea/full&view=ok
Tugas:
1. Berdasarkan kasus tersebut diskusikan bersama kelompok kalian,
dan tuliskan hasil diskusi pada kolom yang disediakan sebagai berikut:
No Pertanyaan Jawaban
1 Berdasarkan artikel Atasi Pengangguran,
Bank Dunia: Perlu Belajar dari Korea, hal-hal
apa saja yang dapat dicontoh untuk
menanggulangi ketimpangan
ketenagakerjaan di Indonesia?
2. Buatlah Mind Map dari hasil diskusi kelompok dan jelaskan hasil
Mind Map tersebut dengan menggunakan model Gallery Walk tentang cara mengatasi
pengangguran!
A. Lembar Observasi
Situbondo, ........................
2019
Kompetensi Dasar :
KI 1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 Menghayati dan mengamalkan perilaku a. jujur, b. disiplin, c. santun, d. peduli (gotong
royong, kerjasama, toleran, damai), e. bertanggung jawab, f. responsif, dan g. pro-aktif,
dalam berinteraksi secara efektif sesuai dengan perkembangan anak di lingkungan,
keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, kawasan
regional, dan kawasan internasional.
Indikator:
1. Memiliki motivasi internal selama proses pembelajaran
2. bekerjasama dalam menyelesaikan tugas kelompok
3. menunjukkan sikap konsisten dalam proses pembelajaran
4. menunjukkan sikap disiplin dalam menyelesaikan tugas individu maupun kelompok
5. menunjukkan rasa percaya diri dalam mengemukakan gagasan, bertanya, atau menyajikan
hasil diskusi
6. Menunjukkan sikap toleransi dan saling menghargai terhadap perbedaan pendapat/cara
dalam menyelesaikan masalah
7. Menunjukan sikap positip (individu dan sosial) dalam diskusi kelompok
8. Menunjukkan sikap ilmiah pada saat melaksanakan studi literatur atau pencarian informasi
9. Menunjukkan perilaku dan sikap menerima, menghargai, dan melaksanakan kejujuran, kerja
keras, disiplin dan tanggung jawab
PENILAIAN DIRI
Nama :
Kelas :
Kelompok : ………………………………………
Untuk pertanyaan 1 sampai dengan15, tulislah masing-masing angka sesuai dengan pendapatmu!
100 = Selalu 75 = Sering 50 = Jarang 25 = Tidak pernah
1 Saya memiliki motivasi dalam diri saya sendiri selama proses pembelajaran
2 Saya bekerjasama dalam menyelesaikan tugas kelompok
3 Saya menunjukkan sikap konsisten dalam proses pembelajaran
Saya menunjukkan sikap disiplin dalam menyelesaikan tugas individu maupun
4
kelompok
Saya menunjukkan rasa percaya diri dalam mengemukakan gagasan, bertanya,
5
atau menyajikan hasil diskusi
Saya menunjukkan sikap toleransi dan saling menghargai terhadap perbedaan
6
pendapat/cara dalam menyelesaikan masalah
7 Saya menunjukan sikap positip (individu dan sosial) dalam diskusi kelompok
Saya menunjukkan sikap ilmiah pada saat melaksanakan studi literatur atau
8
pencarian informasi
Saya menunjukkan perilaku dan sikap menerima, menghargai, dan
9
melaksanakan kejujuran, kerjakeras, disiplin dan tanggungjawab
10 Selama diskusi saya mengusulkan ide kepada kelompok untuk didiskusikan
11 Ketika kami berdikusi, tiap orang diberi kesempatan mengusulkan sesuatu
12 Semua anggota kelompok kami melakukan sesuatu selama kegiatan
13 Tiap orang sibuk dengan yang dilakukannya dalam kelompoksaya
Selama kerja kelompok, saya ….
Mendengarkan orang lain
Mengajukan pertanyaaan
14 Mengorganisasikan ide-ide saya
Mengorganisasi kelompok
Mengacaukan kegiatan
Melamun
Selama kegiatan pembelajaran, tugas apa yang kamu lakukan?
....................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................
15 ....................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................
Jumlah SkorPerolehan
Skor Perolehan =
56
Situbondo, …………………
2019
Mengetahui
Guru Mata Pelajaran, Siswa Peserta Didik,
Kompetensi Dasar :
KI 1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 Menghayati dan mengamalkan perilaku a. jujur, b. disiplin, c. santun, d. peduli (gotong
royong, kerjasama, toleran, damai), e. bertanggung jawab, f. responsif, dan g. pro-aktif,
dalam berinteraksi secara efektif sesuai dengan perkembangan anak di lingkungan,
keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, kawasan
regional, dan kawasan internasional.
Indikator:
1. Siswa tidak meniru (menyontek) hasil kerja teman ketika mengerjakan tugas individu
2. Siswa tangguh dalam menyelesaikan masalah
3. Siswa menunjukkan sikap kritis dalam diskusi kelompok maupun klasikal
4. Siswa menunjukkan sikap disiplin dalam menyelesaikan tugas individu maupun kelompok
Instrumen
Petunjuk:
Berilah tanda (X) pada pilihan yang paling menggambarkan kondisi teman sejawat kamu dalam
kurun waktu 1 (satu) minggu terakhir.
Nama Teman yang Dinilai : …………………….............
Kelas : …………….........................
No. Aspek Penilaian 100 75 50 25
1. Siswa bertanya kepada teman ketika mengerjakan tugas individu
2. Siswa meniru/menyontek pekerjaan teman pada saat ulangan
3. Siswa tidak mengeluh ketika menyelesaikan tugas individu atau
kelompok
4. Siswa menuntaskan tugas yang diberikan guru
5. Siswa bertanya kepada guru atau teman ketika proses pembelajaran
berlangsung
6. Siswa mengumpulkan tugas tepat waktu
Jumlah
Total Skor
Keterangan:
25 = Tidak Pernah (intensitas sikap yang diamati tidak muncul)
50 = Jarang (intensitasnyasikap yang diamati sebagian kecil muncul)
75 = Sering (intensitasnyasikap yang diamati sebagian besar muncul)
100 = Selalu (intensitasnya sikap yang diamati selalu muncul)
Situbondo, …………………
2019
Mengetahui
Guru Mata Pelajaran, Siswa Peserta Didik,
SUSI AGUSTINI, S.E., M.Si ……………………………………
NIP. 19750820 200312 2 004 NIS/NISN.
2. Penilaian Pengetahuan
3. Penilaian Keterampilan
Pedoman Penskoran:
Kriteria
Sangat baik :4
Baik :3
Cukup :2
Kurang :1
Skor maksimal : 12
Pedoman Penskoran
Sangat baik :4
Baik :3
Cukup :2
Kurang :1
Skor maksimal : 12
19, 20,
21, 22 ,
35
2. Hanya dengan
bermodalkan ijazah SMA Tono pergi merantau ke Jakarta menuruti ajakan temannya untuk
mencari pekerjaan. Sebulan lamanya Tono bersama temannya mencoba melamar pekerjaan
dari 1 perusahaan ke perusahaan lain. Namun tidak ada lowongan pekerjaan. Akhirnya demi
menyambung hidup di ibukota Tono bersama rekannya terpaksa bekerja sebagai pemulung.
Jenis pekerjaan Tono adalah ... .
A. Terlatih
B. Terdidik
C. Tidak Terdidik dan Terlatih
D. Sampingan
E. Sukarelawan
3. Indonesia
merupakan salah satu negara dengan karakteristik sumber daya melimpah dengan
permodalan rendah. Sehingga dengan tingkat investasi yang rendah maka kesempatan kerja
juga rendah. Berdasarkan kasus diatas faktor yang mempengaruhi kesempatan kerja di
Indonesia adalah... .
A. Kondisi perekonomian
B. Pertumbuhan penduduk
C. Produktivitas/kualitas sumber daya manusia
D. Tingkat upah
E. Investasi
4. Jumlah angkatan
kerja yang besar tidak selalu dibarengi dengan kualitas SDM yang memadai. Hal tersebut
ditandai bahwa sebagian besar dari pengangguran adalah lulusan SMA yang belum siap
memasuki dunia kerja. Untuk mengatasi kesenjangan tersebut perlu dilakukan usaha
meningkatkan kualitas SDM dengan cara … .
A. meningkatkan fasilitas teknologi yang lebih modern
B. memperbanyak proyek padat karya dan padat modal
C. mengirim karyawan dan manager bekerja di luar negeri
D. meningkatkan upah gaji karyawan untuk memotivasi kerja
E. penyelenggaraan berbagai latihan kerja oleh pemerintah dan swasta
5. Perhatikan data
ketenagakerjaan berikut ini :
Penduduk Usia 15 tahun ke atas menurut Jenis Kegiatan tahun 2017 – 2019
(dalam juta orang)
No. Jenis Kegiatan Februari 2017 Februari 2018 Februari 2019
1. Angkatan Kerja 123,17 125,32 128,30
- Bekerja 115,93 118,17 120,85
- Penganggur 7,24 7,15 7,45
2. Pekerja Tidak Penuh 36,39 36,97 35,68
- Setengah penganggur 13,68 10,57 10,04
- Paruh Waktu 22,71 26,40 25,64
3. Bekerja di bawah 15 Jam 7,21 7,28 7,54
perminggu
Sumber : Badan Pusat Statistik
Berdasarkan data tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa …..
A. Tingkat Partisipasi angkatan kerja dari tahun 2017 sampai dengan tahun 2019
mengalami peningkatan
B. Tingkat Partisipasi angkatan kerja tahun 2013 lebih tinggi ddibandingkan dengan tahun
2018 dan 2019
C. Tingkat Partisipasi angkatan kerja tahun 2019 paling tinggi dibandingkan dengan
dua tahun sebelumnya
D. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja dari tahun 2017 sampai dengan tahun 2019
mengalami penurunan
E. Tingkat Partisipasi angkatan kerja tahun 2014 lebih tinggi dibandingkan dengan tahun
2019 sebelumnya
6. Apabila kurva
penawaran dan kurva permintaan tenaga kerja digambarkan dengan persamaan Qs = 5W
and Qd = 30 - 5W dan Upah Minimum Regional (UMR) ditetapkan sebesar Rp. 4.000.000
(W=4), maka:
A. 15 orang tenaga kerja akan diminta dan ditawarkan.
B. 20 orang tenaga kerja akan diminta dan ditawarkan.
C. 25 orang tenaga kerja akan diminta dan ditawarkan.
D. 20 orang tenaga kerja akan ditawarkan, namun hanya 10 orang tenaga kerja akan
diminta.
E. 10 orang tenaga kerja akan ditawarkan, namun 20 orang tenaga kerja akan diminta.
8. Komponen
angkatan kerja terdiri atas penduduk usia kerja yang ....
A. Bekerja
B. Bekerja dan menganggur
C. Bekerja, menganggur, dan mereka yang bersekolah
D. Bekerja, menganggur, mereka yang bersekolah, dan ibu rumah tangga
E. Bekerja, menganggur, mereka yang bersekolah, ibu rumah tangga dan lainnya yang
berhalangan secara permanen
13. Disebuah perusahaan seorang direksi produksi mengeluh dengan target produk yang tidak
tercapai. Menurutnya dengan kemampuan peralatan, tenaga kerja yang dimiliki seharusnya
produk melebihi target. Setelah dilakukan evaluasi ketidak tercapaian produk dikarenakan
kemampuan tenaga kerja tidak sesuai dengan harapannya. Untuk mengejar target sebelum
tutup tahun. Yang dapat dilakukan pihak manajemen adalah....
A. Meningkatkan kemampuan produktivitas dengan mengirim tenaga kerja mengikuti
pendidikan dan pelatihan baik nasional maupun internasional
B. Meningkatkan kemampuan produktivitas dengan mengharuskan tenaga kerja untuk
meneruskan pendidikan baik formal maupun non formal
C. Meningkatkan kemampuan produktivitas dengan meminta semua tenaga kerja mengikuti
kursus yang diselengarakan perusahaan sendiri
D. Meningkatkan kemampuan produktivitas dengan meminta tenaga kerja mengikuti
seminar tentang produktivitas di dinas perindustrian
E. Meningkatkan kemampuan produktivitas dengan pemberian tambahan tunjangan
kesehatan dan makanan bergizi
14. Pak Martono ingin merehab rumah dengan ukuran yang lebih besar dan model yang baru.
Untuk keperluan tersebut beliau meminta Pak Tugiman seorang tukang bangunan
menghitung besarnya upah pekerja, dan disepakai untuk 1 m 2 bangunan sebesar Rp.
75.000,00. Sistem upah yang diterapkan Pak Martono adalah...
A. upah harian
B. upah harian
C. upah borongan
D. upah indeks
E. upah bonus
16. Berikut pernyataan yang berhubungan dengan prinsip pemberian upah dan faktor yang
mempengaruhi upah.
1) permintaan dan penawaran tenaga kerja
2) produktivitas kerja
3) biaya hidu pekerja
4) adil dan tidak diskriminatif
5) tanggungjawab
Faktor-faktor yang mempengaruhi besar kecilnya upah adalah ...
A. 1), 2) dan 3)
B. 1), 2) dan 4)
C. 1), 3) dan 5)
D. 2), 3) dan 4)
E. 3), 4) dan 5)
18. Udin anak orang kaya, setelah lulus sebagai sarjana teknik industri dari sebuah perguruan
tinggi, ia pulang kampung dan tidak mau bekerja, walaupun banyak tawaran kerja dengan
gaji yang besar. Udin lebih senang meneruskan usaha keluarga sebagai seorang petani.
Pekerjaan Udin sebagai petani hanya dilakukan pagi dari jam 07.30 sampai jam 11.00 dan
sore dari jam 14.00 sampai jam 17.00. Dalam hubungannya dengan ketenagakerjaan Udin
termasuk...
A. menganggur
B. setengah menganggur
C bekerja
D. pengangguran friksional
E. pengangguran struktural
21. Pengangguran
merupakan masalah yang mendesak harus diatasi, karena jika dibiarkan berlarut-larut akan
berdampak .....
1. Jumlah pengangguran yang besar dan berkepanjangan akan menambah jumlah
masyarakat miskin di suatu negara
2. Jumlah pengangguran dan pendapatan perkapita mempunyai korelasi yang negatif,
artinya jika jumlah pengangguran bertambah akan menurunkan tingkat pendapatan
perkapita
3. Kemiskinan yang terjadi di masyarakat akan berakibat anak putus sekolah semakin besar
sehingga menurunkan kualitas SDM
4. Kondisi masyarakat yang miskin berakibat stabilitas keamanan menjadi rawan sehingga
menganggu upaya perbaikan ekonomi
Dampak secara tidak langsung dari pengangguran terhadap pembangunan nasional terlihat
pada nomor .....
A. 1 dan 2
B. 2 dan 3
C. 3 dan 4
D. 1 dan 3
E. 2 dan 4
22. Pengangguran
merupakan permasalahan ekonomi yang berdampak pada masalah sosial dan keamanan.
Untuk mengatasinya dapat dilakukan dengan cara-cara berikut ini, kecuali ....
A. Memperluas kesempatan kerja
B. Meningkatkan kualitas SDM
C. Melaksanakan program padat karya
D. Melakukan pengiriman tenaga kerja keluar negeri
E. Meningkatkan kesejahteraan pegawai
Pilihan Ganda
1 B 6 D 11 B 16 A 21 C
2 C 7 B 12 B 17 D 22 E
3 E 8 E 13 C 18 B 23 C
4 E 9 A 14 C 19 A 24 A
5 C 10 D 15 E 20 B 25 A
Essay:
1. Penduduk adalah sejumlah orang yang mendiami suatu wilayah negara dalam jangka
panjang. Sedangkan tenaga kerja adalah penduduk usia produktif (15 – 64 tahun) yang
mampu menghasilkan barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun untuk
masyarakat.
2. Yang dimaksud dengan:
a. Unemployment (pengangguran) adalah tenaga kerja yang tidak bekerja secara optimal
karena tidak ada lapangan pekerjaan.
b. Under employment (pengangguran terselubung) adalah pekerja yang bekerja dibawah
sepertiga jam kerja normal yaitu 35 jam dalam seminggu namun masih mau menerima
pekerjaan.
c. Full employment adalah kondisi perekonomian nasional, dimana semua orang mampu
bekerja karena tersedianya kesempatan kerja.
3. Angkatan kerja adalah penduduk usia produktif (15 – 64 tahun) yang sudah bekerja, namun
sementara tidak bekerja maupun yang sedang aktif mencari pekerjaan. Sedangkan bukan
angkatan kerja adalah penduduk usia produktif (15 – 64 tahun) yang tidak bekerja karena
sedang menempuh pendidikan, mengurus rumah tangga atau sakit.
4. Penduduk adalah sejumlah orang yang mendiami suatu wilayah negara dalam jangka
panjang. Sedangkan Angkatan kerja adalah penduduk usia produktif (15 – 64 tahun) yang
sudah bekerja, namun sementara tidak bekerja maupun yang sedang aktif mencari
pekerjaan. Seperti kita ketahui semakin banyak penduduk suatu negara makin semakin
banyak pula Angkatan kerja ini sangat membutuhkan lapangan kerja. Namun di negara
berkembang atau negara miskin laju pertumbuhan penduduknya lebih besar daripada laju
pertumbuhan ekonominya. Sehingga lapangan kerja yang tersedia semakin sempit dan
menyebabkan terjadinya pengangguran.
5. Tiga jenis pengangguran dan contohnya :
1) Pengangguran Musiman adalah pengangguran yang biasa terjadi pada sektor
pertanian, misalnya pada musim paceklik. Pada musim ini banyak pekerja atau petani
yang menganggur, karena musimnya yang tidak menguntungkan bagi petani.
2) Pengangguran Tehnologi adalah pengangguran karena adanya pergantian
tenaga manusia dengan tenaga mesin. Misalnya industri padat karya yang beralih pada
industri dengan tehnologi akan mengambil kebijakan perampingan karyawan industri
tersebut dengan pertimbangan efisiensi usaha.
3) Pengangguran Siklis atau Konjungtur adalah pengangguran yang terjadi
karena menurunnya kegiatan perekonomian suatu negara atau terjadi resesi/kelesuan
ekonomi. Resesi ekonomi ini akan menyebabkan terjadi penurunan produksi,
penurunan investasi dan berakibat terjadinya Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).
6. Indonesia adalah negara berkembang dengan laju pertumbuhan penduduk yang tinggi.
Namun bonus demografi ini tidak diikuti dengan laju pertumbuhan lapangan pekerjaannya.
Pengangguran sangat berkaitan erat dengan tersedianya kesempatan kerja. Semakin banyak
lapangan kerja yang tersedia semakin besar pula kesempatan kerja bagi penduduk usia
produktifnya. Sebaliknya demikian semakin sempit kesempatan kerja maka smakin besar
pula peluang terjadinya pengangguran. Di samping itu penyebab lainnya adalah karena
kualitas tenaga kerja Indonesia yang rendah sehingga tidak terserap dalam lapangan
pekerjaan.
7. Secara lebih rinci dampak pengangguran dapat diuraikan sebagai berikut :
a. Dampak ekonomi, antara lain :
1) Produk Domestik Bruto mengalami penurunan
2) Pendapatan Nasional dan Pendapatan Perkapita menurun
3) Menghambat investasi untuk usaha
4) Daya beli masyarakat akan barang dan jasa mengalami penurunan
5) Menimbulkan kelesuan usaha atau terjadinya resesi ekonomi
b. Dampak sosial, antara lain :
1) Perasaan rendah diri (hilang atau turunnya kepercayaan diri)
2) Gangguan keamanan masyarakat
3) Biaya sosial meningkat
4) Keretakan rumah tangga
5) Menurunnya kualitas masyarakat
8. Secara garis besar masalah ketenagakerjaan di Indonesia antara lain.
a. Jumlah Angkatan Kerja yang besar dan kesempatan kerja yang minim
b. Kualitas tenaga kerja Relatif Rendah
c. Persebaran Tenaga Kerja Tidak Merata
d. Kesempatan Kerja Masih Terbatas
e. Meningkatnya Pengangguran atau adanya Pemutusan Hubungan Kerja (PHK)
f. Rendahnya kesejahteraan tenaga kerja
g. Tenaga kerja mendapatkan perlakuan yang kurang baik sebagai TKI
9. Upaya yang dilakukan oleh pemerintah untuk meningkatkan kualitas tenaga kerja di
Indonesia antara lain:
a. Meningkatkan Kualitas Pendidikan. Tingkat pendidikan mempengaruhi tinggi rendah
kualitas seorang tenaga kerja.
b. Meningkatkan Kualitas Kesehatan Masyarakat karena tenaga kerja yang memiliki
tingkat kesehatan yang kurang baik tidak dapat bekerja secara optimal.
c. Program Pemagangan di Dalam dan di Luar Negeri. Pemagangan bertujuan untuk
meningkatkan pengalaman dan profesionalisme yang dibentuk melalui latihan kerja.
d. Memaksimalkan Balai Latihan Kerja (BLK) sebagai tempat mengembangkan
keterampilan dan keahlian kerja yang dibutuhkan dunia kerja.
e. Mempercepat Sertifikasi Profesi Tenaga Kerja sehingga kompetensi, keterampilan, dan
keahlian kerja yang dimiliki tenaga kerja Indonesia diakui pasar tenaga kerja di dalam
dan luar negeri.
10. Usaha pemerintah dalam rangka memperluas kesempatan kerja antara lain:
1) Memperluas kesempatan kerja, dengan membuka lapangan kerja baru, baik dibidang
pertanian, bidang industri, bidang perdagangan maupun bidang jasa.
2) Meningkatkan kualitas pendidikan, sehingga para lulusan sudah siap pakai untuk
menjadi tenaga yang trampil.
3) Meningkatkan kualitas tenaga kerja, dengan memberikan pendidikan ketrampilan
melalui pendidikan formal dan non formal.
4) Memberikan kesempatan kerja ke luar negeri, melalui penyaluran Tenaga Kerja
Indonesia (TKI).
5) Mendorong tumbuh berkembangnya usaha-usaha atau industri rumah tangga.
6) Memberikan peranan KB untuk menekan laju pertumbuhan penduduk.
7) Mengadakan transmigrasi ke daerah-daerah terpencil. (cara ini bisa digunakan sebagai
cara mengatasi persebaran penduduk di Indonesia).
8) Mengadakan pelatihan kerja pada calon tenaga kerja.
9) Mengadakan pelatihan manajerial di daerah-daerah terpencil agar dapat membangun
daerahnya sendiri serta mampu mengolah sumber daya manusianya.
10) Peningkatan gizi dan kesehatan tenaga kerja.
PEDOMAN PENSKORAN
Untuk soal pilihan ganda, jawaban betul mendapat skor 2, jawaban salah skor 0.
Total skor soal pilhan ganda = 50
Nilai skor soal essai ,bila jawaban benar, per nomor = 5
Skor soal essay maksimal = 10 x 5 = 50
Total skor pilihan ganda dan essay = 100
PROGRAM REMIDIAL
Untuk materi Ketenagakerjaan, remedial dilakukan mengacu pada ketentuan di atas dan
dilakukan penilaian kepada peserta didik yang belum tuntas.
PROGRAM PENGAYAAN
Bagi peserta didik yang sudah tuntas dalam materi Ketenagakerjaan, maka
dapat melakukan pembimbingan tutor sebaya, atau berlatih secara mandiri soal-soal UN, OSN
dan soal-soal SBMPTN.
Lampiran 2: Program Remidial dan Pengayaan
3.3. Menganalisis 3.3.1 Menjelaskan pengertian tenaga kerja, angkatan kerja dan
permasalahan kesempatan kerja
ketenagakerjaan
3.3.2 mengidentifikasi jenis-jenis tenaga kerja
dalam
pembangunan 3.3.3 Mengidentifikasi faktor-faktor yang memengaruhi
ekonomi kesempatan kerja
3.3.4 Menganalisis masalah ketenagakerjaan
3.3.6 Menentukan upaya peningkatan kualitas tenaga kerja
3.3.7 Mendeskripsikan sistem pemberian upah
3.3.8 Menjelaskan pengertian pengangguran
3.3.9 Mengidentifikasi jenis-jenis pengangguran
3.3.10 Menentukan cara mengatasi pengangguran
B. Program Remedial
- Sasaran pada siswa nomor : Terlampir dalam daftar hadir kegiatan ini
- Jenis remedial*) : - Pembelajaran ulang ( )
- Bimbingan khusus ( )
- Penugasan secara khusus ( )
- Pemanfaatan tutor sebaya ( )
- Materi : • Pengertian tenaga kerja, angkatan
kerja, dan kesempatan kerja
Jenis-jenis tenaga kerja
Masalah ketenagakerjaan
Upaya meningkatkan kualitas tenaga
kerja
Sistem upah
Pengangguran
- Hari/tanggal pelaksanaan remedial teaching :
- Hari/tanggal pelaksanaan tes remedial :
- Hasil : 100% tuntas
C. Program Pengayaan
a. Sasaran pada siswa nomor : Terlampir dalam daftar hadir kegiatan ini
b. Jenis pengayaan*) : - Belajar kelompok ( )
- Belajar mandiri ( )
- Pembelajaran berbasis tema ( )
c. Hari/tanggal pelaksanaan pengayaan :
d. Hasil :
Ada peningkatan pemahaman tentang permasalahan ketenagakerjaan dalam
pembangunan ekonomi, namun masih perlu dikembangkan masalah pemahaman
konsep yang terkandung dalam permasalahan ketenagakerjaan dan dalam aktualisasi
kegiatansiswa dalam kehidupan sehari hari.
Catatan:
*) Pilih yang digunakan
Situbondo,
Guru mata pelajaran