Anda di halaman 1dari 74

UJIAN AKHIR SEMESTER

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI-UIN SUSKA RIAU


Pengertian SI

• sekumpulan elemen yang


INFORMASI • informasi mengumpulkan,
saling terkait atau terpadu memproses, menyimpan,
yang dimaksudkan untuk • data yang telah diproses menganalisis, dan
mencapai suatu tujuan. sedemikian rupa sehingga menyebarkan informasi
meningkatkan pengetahuan untuk tujuan yang spesifik.
seseorang yang Turban, McLean, dan
menggunakan data tersebut. Wetherbe (1999)

SISTEM
SISTEM
INFORMASI
SISTEM INFORMASI
 Masukan (input) : Aktivitas
mengumpulkan dan menangkap baris
data.

 Proses (Processing) : mengkonversikan


atau transformasi data menjadi sesuatu
yang berguna sebagai output

 Keluaran (output) : menghasilkan


informasi yang berguna, biasanya dalam
bentuk dokumen ataupun laporan

 Timbal balik (Feed back) : untuk


merubah masukan atau proses aktivitas.
Adanya timbal balik dari setiap aktivitas
yang dilakukan.
SISTEM INFORMASI
 Data : sebagai bahan mentah yang akan diolah menjadi
informasi.
Komponen SI
 Perangkat Keras : terdiri dari perangkat input, output dan
penyimpanan, alat komunikasi data.

 Perangkat Lunak: sekumpulan perintah yang memberikan


perintah kepada komputer untuk mengambil data, dan
memprosesnya serta menampilkan informasi tersebut dan
bagaimana menyimpan data dan informasi.

 Telekomunikasi : fasilitas dengan kecepatan transmisi dan


menangkap teks, gambar, suara dan animasi dalam bentuk
data elektronik.

 Orang : orang yang akan mengoperasikan sistem dan


melakukan berbagai macam fungsi.

 Database : mengorganisasi fakta data dan informasi dan


menghubungkan antar data yang tersimpan

 Prosedur : aturan dalam kegiatan pengumpulan,


pemrosesan, dan penyimpanan data mengenai aktivitas
organisasi.
Tingkatan Sistem informasi

Yang akan dibahas


lebih lanjut
PENGERTIAN EIS

• Sistem informasi yang memungkinkan


Sistem informasi
enterprise

perusahaan- perusahaan mengintegrasikan


informasi lintas operasi pada company-wide basis
• Sistem berbasis komputer yang dapat
menampilkan seluruh perhitungan tugas standar
dari keseluruhan unit organisasional di dalam
sebuah sistem yang terintegrasi.
• Core (inti), khusus untuk internal
perusahaan
Model • Extended (melibatkan pihak lain)
contoh: Customer Relationship
EIS Management (CRM). Supply
Chain Management (SCM)
Fungsi SIE
 Mengumpulkan data dari dalam atau luar enterprise
 Memproses data dan mengolahnya menjadi informasi
yang bermakna dan bermanfaat

 Menyimpan informasi yang dibutuhkan oleh enterprise


 Mendistribusikan informasi kepada seluruh pengguna
EIS yang baik memiliki kemampuan:
Drill Down Path mengakses informasi dari informasi paling puncak ke informasi- informasi pendukung
di level bawahnya, untuk menjamin kelengkapan dari informasi yang akan dipakai.

Faktor sukses kritis Informasi strategis,managerial dan operasional, Sumber daya, meliputi sumber daya
organisasi, industri dan lingkungan, Informasi-informasi yang bisa dimonitor

Akses status Laporan yang diberikan merupakan data terbaru

Analisis Fungsi analisis built in, terintegrasi dng DSS, Analisis oleh Agent Intelligence

Navigasi Informasi Banyak data harus bisa dianalisa dengan navigasi yang jelas dan mudah

Audio dan Visual Penggunaan multimedia untuk mendukung informasi yang diberikan

Komunikasi Adanya media komunikasi, misalnya email, news group, voice mail
Karakteristik dan keuntungan EIS
• flexible
• menghasilkan informasi yang benar
Kualitas informasi • meghasilkan informasi berkala
• meghasilkan informasi relevant
• menghasilkan informasi yang komplet menghasilkan informasi yang valid

• MempunyaiGUI yang bagus


• User Interfacenya harus user friendly
User interface • Memungkinkan acces yang aman ke informasi
• dapat diakses dari banyak tempat
• menyediakan cara pengaksesan informasi yang cepat dan mudah

• akses ke informasi global akseskeemail


• hypertext dan hypermedia analisis
• informasi ditampilkan dalam bentuk hirarki
Kemampuan teknis • Penggunaan grafik dan report
• Pengorganisasian critical success factor
• Filter, kompres dan pelacakan data-data kritikal

•memfasilitasi pencapaian tujuan organisasi


•memfasilitasi akses ke seluruh informasi
•meningkatkan kualitas dari pengambilan keputusan
Keuntungan EIS •menyediakan keuntungan kompetitif
•Mempercepat waktu pencarian informasi
•meningkatkan kemampuan komunikasi.
•meningkatkan kualitas komunikasi
Peranan SIE dalam Proses Bisnis

 Produktivitas
 Otomatisasi pemrosesan data,
 Sistematisasi pekerjaan sehingga bisa mengurangi
produk yang gagal,
 Melakukan efisiensi sumber daya

 Siklus waktu
 Mempercepat pemrosesan data,
 Mengurangi waktu tunda,
 Melakukan pekerjaan secara paralel,
 Mengurangi pengulangan
Lanj..
 Waktu henti
 Menelusuri proses dan peralatan untuk mengidentifikasi
penyebab terjadinya waktu henti
 Melakukan backup dan recovery untuk meminimalkan
waktu henti yang berkaitan dengan komputer

 Tingkat keamanan
 Mensistematisasi pencatatan atau perekaman
 Mengelola pengaksesan dan penggunaan komputer
 Menulusuri semua transaksi yang tidak baku
Enterprise Resource Planning
(ERP)
 ERP adalah sistem informasi terintegrasi yang dapat
mengakomodasikan kebutuhan – kebutuhan sistem
informasi secara spesifik untuk departemen – departemen
yang berbeda pada suatu perusahaan.
 Enterprise digunakan untuk menggambarkan situasi bisnis
secara umum dalam satu entitas korporat dalam berbagai
ukuran, mulai dari bisnis ukuran kecil hingga bisnis raksasa
 Resources diartikan menjadi sumber daya. Dalam kaitannya
dengan enterprise, resources dapat berupa aset perusahaan
yang meliputi aset keuangan, SDM, Konsumen, supplier,
order, teknologi, dan juga strategi.
Modul-modul ERP
Fungsi utama/operasi

proses aliran pendistribusian yang efisien dan penyimpanan barang dari


titik asal/ produksi ke titik konsumsi/customer. Logistik adalah bagian dari
proses Supply Chain, yaitu suatu metode untuk mengontrol aliran barang.
Adapun modulnya adalah Modul Production Planning, Enterprise
General Controlling, Sales Distribution, Material Management. Plant Maintenance.,
Logistik Quality Management.

• Desain dari modul Sales Distribution difokuskan kepada penggunaan


strategi penjualan yang sensitif terhadap perubahan yang terjadi dipasar.
Prioritas utama dari penggunaan modul ini adalah untuk membuat struktur
data yang mampu merekam, menganalis dan mengintrol aktivitas untuk
Sales dan memberikan kepuasan kepada pelanggan dan menghasilkan profit yang
distribusi layak dalam priode akuntansi yang akan datang
Lanj..
• mengoptimasi semua proses yang terkait dengan perencanaan,
Manajemen pengadaan, pembelian hingga penyimpanan material
material

• pengaturan logistik dari masa purchasing hingga distribusi. Dari


Pelaksanaan purchase requisition, good receipt hingga delivery.
Logistik

• untuk menyediakan master data yang dibutuhkan berdasarkan rekomendasi dari


Manajemen ISO9000 series
Kualitas

• mendukung dan mengontrol pemeliharaan peralatan dan bangunan


secara efektif, mengatur data perawatan, dan mengintegrasikan data
Plant
management komponen peralatan dengan aktivitas operasional yang sedang berjalan.
Lanjt..
• untuk memproses perkiraan penjualan, pesanan perusahaan, dan jadwal rencana pengiriman.
Costumer
Service

Perencanaan • merencanakan dan mengendalikan jalannya material sampai kepada proses pengiriman produk
produksi
dan
pengaturan

• Perencanaan (waktu, biaya, scope), koordinasi SDM, Monitoring materia, hingga penutupan
Sistem proyek
proyek

• untuk membuktikan kepatuhan dengan mandat pemerintah, bersaing untuk bisnis dalam
permintaan untuk proses informasi,atau untuk memberikan dukungan keputusan untuk suara
Manajemen praktek pengelolaan lingkungan.
lingkungan
Fungsi pendukung
1. Modul Finansial dan Akuntansi

A. Pengendalian keuangan (General Ledger, AR/AP, Special Ledger, Fixed Asset


Accounting, Legal Consolidation) Menyediakan kendali atas seluruh perusahaan dan
integrasi informasi keuangan yang sangat penting bagi pengambil keputusan Beberapa
fitur penting akuntansi keuangan :

1) Penelusuran transaksi dari hulu ke hilir, dari laporan hingga transaksi awal,
perhitungan total hingga rincian.

2) Integrasi, sentralisasi dan fleksibilitas atas pengendalian keuangan perusahaan,


dukungan mata uang, bahasa dll

3) Kesesuaian dengan standar akuntansi international


Modul umum subsistem akuntansi dan keuangan:

 Pimpinan Buku kas induk


 Penerima akuntansi dan pembayaran
 Akuntansi aset
 Konsolidasi legal
B. Pengendalian
Menyediakan dukungan fungsi-fungsi, biaya internal yang
efektif, Menyediakan informasi umum yang digunakan dalam
proses kendali keuangan, dan Mendukung pembuatan laporan-
laporan controling. Adapun modul-modul yang umum pada
controling:
 Pengendalian biaya keluar (Overhead Cost Controling)
 Laporan keuangan pusat (Cost Center Accounting)
 Order tambahan (Overhead Order)
 Pengendalian Biaya produk (Product Cost Controling)
 Pengendalian objek biaya (Cost Object Controlling)
 Analisis keuntungan (Profitability Analysis)
C. Manajemen Investasi (perencanaan, biaya,
pengawasan)

 Mendukung proses investasi mulai dari erencanaan hingga investasi.

 Perencanaan dan anggaran investasi dapat dibuat dari tingkat tertinggi dari
order tertentu dapat di breakdown secara hirarki berdasarkan alokasi pada
masingmasing departemen.

 Perencanaan dan pengalolaan distribusi modal. Perusahaan dapat


memasukkan aplikasi proyek yang memerlukan modal dalam jumlah tertentu
kemudian ditentukan proses evaluasi dan persetujuan yang akan digunakan.

 Melakukan dan perencanaan dan perhitungan pengunarangan nilai investasi


berdasarkan ukuran tertentu
D. Perbendaharaan (manajemen uang tunai,
manajemen perbendaharaan)

 Manajemen uang tunai : modul untuk menganalisis


transaksi keuangan untuk periode tertentu.

 Manajemen perbendaharaan : berfungsi untuk


menyediakan fungsi untuk mengelola posisi dan
perjanjian keuangan mulai dari order sampai transfer
data ke baguan akunting.
e. Pengendalian Enterprise (EIS, Busines Plan and
Budget, Profit Center Cost)

 Sistem Informasi Eksekutif (EIS) : Menyediakan informasi


untuk mengelola organisasi, komponen ini mengintegrasikan
data dari komponen ERP lainya dan data diluar ERP.
Informasi yang disajikan berupa rekapitulasi dan overview
serta dapat disajikan dalam bentuk drilldown untuk analisis
interaktif.

 Anggaran dan perencanaan bisnis : Menydiakan dukungan


untuk unit bisnis atau group untuk menghitung target bisnis
yang meliputi : perencanaan investasi utama, ROI, pencairan
anggaran dan penelsuran
2. Sumber Daya Manusia
a. Personel Management : mengatur, merencanakan dan juga mengendalikan diri
sendiri.
b. Personel Time Management : pengelolaan waktu bagi karyawan.
c. Payroll : pengajian bagi perusahaan – perusahaan dalam mengelola karyawan
d. Training and Event Management : mengadakan Pelatihan terhadap karyawan, baik
pelatihan terhadap karyawan baru maupun karyawan lama secara berkala dan event
dimana perusahaan mengadakan serangkaian acaraacara penting yang berkaitan
dengan kepentingan perusahaan.
e. Organizational Management : manajemen organisasi yang berfungsi mengelola secara
profesional fungsi SDM bersamasama dengan manajer lini, karena pengelolaan SDM merupakan
bagian dari tugastugas seorang manajer dari fungsi manapun.

f. Travel Management : pengelolaan di mana manajemen mengadakan perjalanan untuk


meningkatkan semangat kerja karyawan dan menambah pengetahuan mengenai
keadaaan diluar perusahaan.
 Rantai pasok dapat didefinisikan sebagai sekumpulan aktifitas (dalam bentuk
entitas/fasilitas) yang terlibat dalam proses transformasi dan distribusi barang
mulai dari bahan baku paling awal dari alam sampai produk jadi pada
konsumen akhir. suatu supply chain terdiri dari perusahaan yang mengangkut
bahan baku dari bumi/alam, perusahaan yang mentransformasikan bahan baku
menjadi bahan setengah jadi atau komponen, supplier bahan-bahan
pendukung produk, perusahaan perakitan, distributor, dan retailer yang menjual
barang tersebut ke konsumen akhir.

Tujuan : untuk menurunkan


biaya dan menaikkan
pelayanan kostumer, dan
pada saat bersamaan
menurunkan keseluruhan
investasi dalam rantai
pasok
Rantai pasok
Dalam supply chain ada beberapa pemain utama yang
merupakan perusahaan yang mempunyai kepentingan
yang sama, yaitu :

1. Pemasok.
2. Manufaktur
3. Distributor/wholesaler
4. Retailer
5. costumer
Jaringan bermula dari sini, yang merupakan sumber yang
menyediakan bahan pertama, dimana rantai penyaluran
baru akan mulai. Bahan pertama ini bisa dalam bentuk
bahan baku, bahan mentah, bahan penolong, barang
dagangan, suku cadang dan lain-lain.
Barang yang sudah dihasilkan oleh manufactures sudah
mulai harus disalurkan kepada pelanggan. Walaupun
sudah tersedia banyak cara untuk menyalurkan barang
kepada pelanggan, yang umum adalah melalui distributor
dan ini biasanya ditempuh oleh sebagian besar supply
chain.
Pedagang besar biasanya mempunyai fasilitas gudang
sendiri atau dapat juga menyewa dari pihak lain. Gudang
ini digunakan untuk menyimpan barang sebelum
disalurkan lagi ke pihak pengecer. Disini ada kesempatan
untuk memperoleh penghematan dalam bentuk jumlah
inventoris dan biaya gudang dengan cara melakukan
desain kembali pola pengiriman barang baik dari gudang
manufacture maupun ke toko pengecer
Para pengecer atau retailer menawarkan barang
langsung kepada para pelanggan atau pembeli atau
pengguna barang langsung. Yang termasuk retail outlet
adalah toko kelontong, supermarket, warung- warung,
dan lain-lain.
Tiga pendekatan umum untuk
produksi:
 Make-to-stock (dibuat untuk stok)
 Make-to-order (dibuat untuk spesifik order pelanggan;
dibuat jika ada pesanan)

 Assemble-to-order (barang di produksi menggunakan


kombinasi make-to-stock dan make-to-order)
3 hal yang dikelola dalam
Rantai pasok
 Pertama, aliran barang dari hulu ke hilir contohnya
bahan baku yang dikirim dari supplier ke pabrik,
setelah produksi selesai dikirim ke distributor,
pengecer, kemudian ke pemakai akhir.

 Kedua, aliran uang dan sejenisnya yang mengalir dari


hilir ke hulu dan

 Ketiga adalah aliran informasi yang bisa terjadi dari


hulu ke hilir atau sebaliknya.
SCM
Supply Chain Management (SCM) adalah merupakan aplikasi
terpadu yang memberikan dukungan sistem informasi kepada
manajemen dalam hal pengadaan barang dan jasa bagi perusahaan
sekaligus mengelola hubungan diantara mitra untuk menjaga tingkat
kesediaan produk dan jasa yang dibutuhkan oleh perusahaan secara
optimal. SCM mengintegrasikan mulai dari pengiriman order dan
prosesnya, pengadaan bahan mentah, order tracking, penyebaran
informasi, perencanaan kolaboratif, pengukuran kinerja, pelayanan
purna jual, dan pengembangan produk baru.
Jadi kalau supply chain adalah jaringan fisiknya, yakni
perusahaan-perusahaan yang terlibat dalam memasok bahan
baku, memproduksi barang maupun mengirimkannya ke
pemakai akhir, sedangkan SCM adalah metode, alat atau
pendekatan pengelolaannya.
Contoh kasus (SCM biskuit)
Meramalkan permintaan pelanggan

Membuat jadwal produksi


Aktivitas SCM
Menyiapkan jaringan transportasi

Memesan persediaan pengganti dari para pemasok

Mengelola persediaan

Menjalankan produksi

Menjamin kelancaran transportasi sumber daya kepada pelanggan

Melacak aliran sumber daya material, jasa, informasi, dan keuangan dari pemasok,
di dalam perusahaan, dan kepada pelanggan
SCM

TUJUAN MANFAAT
Penyerahan/pengiriman produk Kepuasan pelanggan
secara tepat waktu
Meningkatkan pendapatan
Mengurangi biaya
Menurunkan biaya
Untuk meningkatkan segala hasil
rantai pasok
Pemanfaatan aset tinggi
Untuk mengurangi waktu
Peningkatan laba
Untuk memusatkan kegiatan
perencanaan dan distribusi Perusahaan semakin besar
E-SCM
e-SCM didefinisikan sebagai sebuah taktik dan strategi yang diterapakan dalam
teknologi internet sebagai channel system yang menghubungkan semua organisasi
yang terlibat dalam supply chain untuk meningkatkan pelayanan atau memberikan
manfaat kepada pelanggan (Ross,2003).
Sumber Daya
Manusia
Apa itu HRIS?
 Program aplikasi komputer yang mengorganisir
tatakelola dan pelaksanaan manajemen SDM yang
mendukung proses pengambilan keputusan
 memberikan informasi kepada seluruh manajer
perusahaan yang berkaitan dengan SDM perusahaan
 Unit organisasi yang mengolah data SDM dengan
teknologi komputer dan non komputer
 Merupakan sebuah bentuk interaksi antara bidang ilmu
manajemen SDM dan teknologi informasi.
HRIS dalam ERP

Karakteristik informasi HRIS:


 Tepat waktu
 Akurat
 ringkas
 Relevan
 komplit
Sistem Informasi Manajemen Sumber Daya
Manusia (HRMIS)
Bagian-bagian HRMIS
 Perencanaan Sumber Daya Manusia
 Perekrutan dan seleksi personil
 Pelatihan dan skill
 Penjadwalan dan penempatan kerja
 Administrasi penggajian
 Penugasan luar (perjalanan dinas)
Fungsi Human Resources
 Perekrutan dan
penerimaan

 Pendidikan dan pelatihan


 Manajemen data
 Penghentian dan
administrasi tunjangan
Keterkaitan HR dan HRIS
Didapatnya:
Rekruitmen, seleksi,
peramalan,
perencanaan,
penempatan

Pemanfataan: Pemeliharaan:
Penempatan, Kompensasi, ganti
penilaian kerja, rugi, keuntungan,
pembinaan HRIS pelatihan,
manajemen, keselamatan &
keterampilan kesehatan

Evaluasi:
Riset personal,
analisis ekonomi,
analisis SDM
Kegunaan HRIS
 Untuk membantu para manajer membantu membuat
keputusan-keputusan yang lebih efektif.

 Sebagai alat penilaian suplai SDM


Model HRIS

input process output

• SIA • Database HRIS • Subsistem


• Sistem Penelitian mengenai pegawai, Perencanaan kerja
SDM perorangan dan • Subsistem perekrutan
• Sistem Intelijen SDM organisasi yang • Subsistem tunjangan
mempengaruhi arus
• Subsistem
personil
manajemen angkatan
kerja
• Subsistem benefit
• Subsistem pelapor
ligkungan
Human Resources
Department (HRD)
Bertanggung jawab terhadap pengelolaan SDM dalam organisasi, meliputi:

 Seleksi dan rekrutmen


 Pelatihan dan pengembangan
 Kompensasi dan manfaat
 Manajemen kinerja
 Perencanaan karir
 Hubungan karyawan
 Pemutusan hubungan kerja
 Administrasi personil
ERP
 Konsep dasar ERP
Evolusi Sistem ERP
Penjelasan Evolusi ERP
Tahap 1

Cikal bakal dari ERP, dengan konsep perencanaan kebutuhan


Perencanaan Kebutuhan Material (MRP)
material

Tahap 2

Sederetan fungsi dan tidak hanya terbatas pada MRP, terdiri atas
Close loop (MRP) alat bantu penyelesaian masalah prioritas, perubahan rencana

Tahap 3

Perencanaan penjualan dan operasi, antar muka keuangan


Perencanan Sumber Manufaktur (MRP II)
dan simulasi analisis dari kebuthan yang diperlukan

Tahap 4
Integrasi keuangan, rantai pasok dan meliputi batas fungsi
ERP organisasi dan juga perusahaan dengan dilakukan secara
mudah

Tahap 5

Extended ERP (ERP II) Lebih komlpleks dari ERP


Manfaat ERP
Integrasi ERP dalam
organisasi
Kelemahan ERP
 Sistem dapat terlalu kompleks jika dibandingkan dengan
kebutuhan dari pelanggan.
 Data dalam sistem ERP berada dalam satu tempat,
contohnya : pelanggan, data keuangan. Hal ini dapat
meningkatkan resiko kehilangan informasi sensitif, jika
terdapat pembobolan sistem keamanan
 Memakan Biaya dan waktu yang banyak untuk implementasi
 Sulit merubah alur implementasi
 Sulit mengintegrasikan dengan sistem yang lain
 Sulit dalam memasukkan data kedalam sistem ERP yang
baru
Keberhasilan implementasi
ERP
 Bisnis proses yang matang
 Change management yang baik (perubahan kebiasan
dalam organisasi)

 Komitmen
 Kerjasama
 Konsultan yang baik
Kegagalan penerapan Sistem
ERP
 Ketika tidak ada atau kurangnya dukungan pimpinan
 Ketika proyek dianggap sebagi proyek dari satu departemen
saja
 Ketika tidak ada yang diserahi tugas untuk menjadi person
in charge (PIC)
 Ketika untuk segala proses dan prosedur implementasi
diserahkan hanya ke tim IT saja
 Ketika vendot yang melakukan implementasi kurang atau
tidak memiliki kemampuan dan kompetensi yang baik dalam
melakukan implementasi dan instalasi
Dampak integrasi
Perubahan yang
dilakukan pada satu
modul secara otomatis
Integrasi secara sistem Transparansi data, semua
akan memutakhirkan
bisa terjadi dengan syarat user yang mempunyai
modul lainnya bila
bahwa seluruh akses ke sistem akan
informasi yang diubah
perusahaan harus dapat melihat semua
berkaitan dengan modul
menggunakan satu informasi yang paling
tersebut. Data akan
sumber data yang sama mutakhir setiap saat
termutakhirkan secara
baik untuk data diperlukan walaupun
langsung begitu user
pelanggan, data produk informasi tersebut diinput
menginput data ke dalam
maupun data vendor oleh user lain pun.
sistem. Hal ini yang
dikenal dengan istilah
“real-time processing”
Biaya yang tidak terlihat dalam penerapan
sistem ERP

Integrasi dan Konversi


pelatihan Kustomisasi Analisis data
uji coba data
Pengembangan sistem
Tim Pengembangan sistem
Perlunya Pengembangan Sistem

 Adanya permasalahan yang timbul di sistem yang lama


seperti ketidakberesan sistem yang lama dan
pertumbuhan organisasi

 Untuk meraih kesempatan-kesempatan seperti


persainganpasar yang ketat, kecepatan informasi.

 Adanya intruksi dari pimpinan atau adanya peraturan


pemerintah
Dengan adanya sistem yang baru diharapakn
terjadi peningkatan dalam hal:

Kinerja

Kualitas
pelayanan informasi

Keuntungan
Efisiensi (penurunan
Biaya)

Kontrol
Siklus Pengembangan Sistem (SDLC)
• Masalah/kebutuhan
Investigasi yang timbul. Identifikasi
sistem tujuan organisasi

• Mendefinisikan sistem berjalan.


User dan analis sistem bekerja
sama utk menjabarkan
Analisis sitem kebutuhan dan kemampuan dari
sistem baru yang diusulkan

• Spesifikasi hardware pada


software (HW/SW) yang telah
Desain / disusun pada tahap selanjutnya
perancangan ditinaju kembali dan
disempurnakan
• Menyelesaikan desain
sistem yang ada dalam
dokumen desain sistem
Implementasi yang disetujui dan
sistem menguji, menginstal dan
memulai penggunaan
sistem baru atau sistem
yang diperbaiki
• Mengevaluasi sistem
secara cepat dan efisien,
menyempurnakan proses
Pemeliharaan pemeliharaan sistem
sistem dengan selalu menganilis
kebutuhan informasi yang
dihasilkan sistem tersebu.
Adaptif
Korektif
(perubahan yg
(perubahan
dibutuhkan sbg
dilakukan utk
konsekuensi dari
menghilangkan
perubahan
kerusakan aktual)
lingkungan)

Perfective Preventif
(perubahan (pencegahan
berasal dari untuk
permintaan meminimalisir
pengguna Kategori resiko)
Pemeliharaan
Software
Model konversi implementasi
 Konversi langsung (direct
conversion):
memberhentikan sistem yang
lama dan memulai sistem
yang baru sesuai jadwal
 Konversi paralel (Paralel
conversion) : menjalankan
sistem lama dan sistem baru
secara bersama sama dalam
periode yang telah
ditentukan.
Lanjt..
 Konversi bertahap
(phase-in) : menggantikan
suatu bagian dari sistem
lama dengan sistem baru
 Konversi pilot (pilot
conversion) : menerapkan
sistem baru hanya pada
lokasi tertentu yang
diperlakukan sebagai
pelopor
“Keberhasilan sebuah perusahaan dalam mengelola
Sistem Informasi dan Teknologi Informasi tidak tergantung
pada besarnya dana investasi yang didedikasikan, namun
terletak pada keampuhan strategi yang dipilih dan
diterapkan oleh manajemen perusahaan...”

Dr. Richardus Eko Indrajit


Pendekatan Pengembangan Sistem

Metodologi Pendekatan Klasik


mengembangkan sistem
dengan mengikuti tahapan-
tahapan pada System Life
Cycle. Pendekatan ini
Klasik menekankan bahwa
pengembangan akan berhasil
bila mengikuti tahapan pada
System Life Cycle.

Pendekatan terstruktur
dilengkapi dengan alat-alat
(tools) dan teknik- teknik yang
dibutuhkan dalam
Terstruktur
pengembangan sistem,
sehingga hasil akhir dari sistem
yang dikembangkan akan
didapatkan sistem yang
strukturnya didefinisikan dengan
baik dan jelas.
Pendekatan terstruktur
Dari Bawah ke atas (Bottom-up approach) : dimulai dari level bawah organisasi, yaitu level operasional
dimana transaksi dilakukan.

Dari Atas ke Bawah (Top-Down approach) : dimulai dari level atas organisasi, yaitu level perencanaan
strategi.

Pendekatan Sepotong (piecemeal approach) : Pengembangan yang menekankan pada suatu


kegiatan/aplikasi tertentu tanpa memperhatikan posisinya di sistem informasi atau tidak memperhatikan
sasaran organisasi secara global .
Pendekatan Sistem (systems approach) : Memperhatikan sistem informasi sebagai satu kesatuan
terintegrasi untuk masing-masing kegiatan/aplikasinya dan menekankan sasaran organisasi secara
global.
Pendekatan Sistem menyeluruh (total-system approach) :Pendekatan pengembangan sistem serentak
secara menyeluruh, sehingga menjadi sulit untuk dikembangkan (ciri klasik).

Pendekatan Moduler (modular approach) : memecah sistem komplek menjadi modul yang sederhana,
sehingga sistem lebih mudah dipahami dan dikembangkan, tepat waktu, mudah dipelihara

Lompatan jauh (great loop approach) :menerapkan perubahan menyeluruh secara serentak
menggunakan teknologi canggih, sehingga mengandung resiko tinggi, terlalu mahal, sulit dikembangkan
karena terlalu komplek.
Pendekatan Berkembang (evolutionary approach): menerapkan teknologi canggih hanya untuk
aplikasi- aplikasi yang memerlukan saja dan terus dikembangkan untuk periode berikutnya mengikuti
kebutuhan dan teknologi yang ada.
evaluasi
 Evaluasi adalah proses penilaian yang sistematis
mencakup pemberian nilai, atribut, apresiasi dan
pengenalan permasalahan serta pemberian solusi-solusi
atas permasalahan yang ditemukan
 kegiatan yang terencana untuk mengetahui keadaan suatu
obyek dengan menggunakan instrumen dan hasilnya
dibandingkan dengan tolok ukur tertentu untuk
memperoleh kesimpulan
 evaluasi sistem informasi merupakan suatu pengujian
terhadap pengendalian infrastruktur sistem informasi.
Dalam suatu evaluasi ada beberapa aspek yang diperiksa
menyangkut efektivitas, efisiensi, availability system,
realilability, confidentialy, dan integrity serta aspek security
(Nugroho, 2008).
Evaluasi memiliki tiga tujuan
utama, yaitu :
 Untuk menilai sejauh mana dan aksesbilitas dari fungsi
sistem

 Untuk menilai pengalaman pengguna yang berinteraksi


 Untuk mengidentifikasi dan masalah tertentu dengan
sistem.
Suatu aplikasi Sistem Informasi bisa
dievaluasi menurut tiga ukuran :
1.Teknis
Atas aplikasi baru menyelidiki apakah secara teknis layak
untuk menjalankan pengolahan informasi yang diusulkan.
2.Operasional
Penilaian terhadap sistem apakah sistem yang dikembangkan
nantinya dapat dioperasikan dengan baik atau tidak di
dalam organisasi
3.Ekonomis
Bilamana suatu proyek diusulkan, proyek itu perlu
mengalami pengujian kelayakan ekonomis. Setelah itu,
ditelaah secara periodik menurut ukuran biaya/efektifitas.
referensi
 Al Fatta, Hanif., Heri Sismoro. “Sistem Informasi Enterprise”. STMIK AMIKOM
Yogyakarta. (online) http://p3m.amikom.ac.id/

 anonim. “pengembangan Sistem Informasi”.


http://wsilfi.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/9882/Pengembangan+Sistem+
1+2.pdf

 Anwar, Sariyun Naja. “Manajemen Rantai Pasokan (Supply Chain Management) :


Konsep dan Hakikat”. (online)

 Khlolid. “Enterprise Resources Planning”. (online).


ttp://kholid.lecturer.pens.ac.id/ERP/Bahan_UTS/ERP

 Monk, Ellen., Bret Wagner. 2013.“Concepts in Enterprise Resource Planning, 4th


ed.” ebook pdf
(online).http://fac.ksu.edu.sa/sites/default/files/concepts_in_enterprise_resource_
planning.pdf4t

 Rosni. “Tinjauan umum pengembangan sistem”. Pdf. (online) http://rosni-


gj.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/14313/2.+Pengembangan+Sistem.pdf
 Poernomo, Yoeda Hari. 2011. “E-business: Enterprise
Resources Planning(ERP)”. (online)
 Saptadi, N Tri Suswanto. “Konsep Dasat Sistem Informasi
Enterprise.” 26 September 2013. (online).
http://fti.uajm.ac.id/
 Stair, R.M, Reynolds, G & Reynolds, G.W. (2008)
“Fundamentals of Information Systems” fifth edition,
Cengage Learning. E-book.(online)
 Wibisono, Setyawan. “Enterprise Resources Planning (ERP)
Solusi Sistem Informsi terintegrasi.”Jurnal Teknologi
Informasi DINAMIK Vol X, No.3, September 2005: 150-159.
ISSN: 0854-9524

Anda mungkin juga menyukai