Anda di halaman 1dari 3

UJIAN AKHIR SEMESTER GANJIL TAHUN AKADEMIK 2020\2021

MATA UJIAN : Manajemen Keuangan


PROG.STUDI / SMT : Manajemen/ 3
HARI. TANGGAL :
WAKTU :
DOSEN PEMBINA :Raden Bagus Faizal Irany Sidharta, SE,MM
SIFAT : Case Study (Open Book)

SOAL

1. Ketika berbicara tentang time value of money, kita tidak terlepas dari yang namanya inflasi.
Inflasi adalah kenaikan harga barang secara terus menerus, yang mengakibatkan daya beli
uang semakin menurun. Untuk itu kita disarankan meng-investasikan uang kita di berbagai
produk-produk investasi seperti menabung di bank, deposito, saham, obligasi dsbnya.
Sebagai otoritas moneter, Bank Indonesia selalu mengeluarkan atau mengumumkan yang
Namanya BI Rate. BI Rate merupakan acuan bunga yang digunakan oleh perbankan baik
dalam menentukan suku bunga kredit maupun suku bunga deposito. Hal ini berarti ada
kebijakan moneter yang mempengaruhi kehidupan perekonomian kita.
Pertanyaan : Jelaskan Kaitan antaran Time value of money, Inflasi, BI Rate Dan dampaknya
terhadap investasi dan perekonomian !
2. Tahun 2020 kita mengalami kejadian yang tidak terduga, dunia diserang oleh pandemic
VIRUS CORONA atau COVID-19 yang mengakibatkan kegiatan ekonomi banyak yang terhenti,
hal ini dikarenakan kegiatan interaksi antar manusia dibatasi. Ekonomi Dunia bahkan
ekonomi Indonesia pun ikut terpukul. Hal ini dapat kita lihat dari rata-rata Pertumbuhan
Ekonomi Indonesia terkontraksi dan terkoreksi cukup dalam seperti table berikut ini :
Berdasarkan table diatas di proyeksikan sampai akhir tahun 2020 menurut World Economic
Outlook Database ekonomi Indonesia hanya tumbuh 0,5% artinya adalah peningkatan
pendapatan yang terjadi karena peningkatan produksi pada barang dan jasa sangat sedikit
atau kecil. Tentu, hal ini terjadi karena semua orang menahan untuk melakukan pembelian
barang dan jasa karena masih di hantui rasa takut akan corona. Hal ini mengakibatkan
keadaan ekonomi semakin sulit, para pengusaha yang telah berproduksi mengalami
kerugian karena tidak ada produk yang dibeli oleh konsumen, sehingga kondisi supply dan
demand menjadi tidak imbang. Tidak hanya pada sector riil tapi sector keuangan juga kena
imbasnya. Salah satu indicator yang bisa kita lihat adalah dari Indeks Harga Saham Gabungan
(IHSG) yang terus menurun pada saat awal corona masuk ke Indonesia, seperti pada table
dibawah ini

Pada saat Presiden Jokowi mengumumkan ada pasien COVID-19 di Indonesia pertama kali
pada bulan Maret 2020, IHSG langsung terjun bebas dari 6,326 menjadi 4,194. Hal ini
dikarenakan pasar panik sehingga investor menahan investasinya di Indonesia. Kita bisa
membaca bahwa investasi sangat erat kaitannya dengan persepsi investor, persepsi
terhadap risiko dan sinyal yang ada. Presiden sebagai pemegang kekuasaan tertinggi tentu
sangat di dengar oleh masyarakat dalam hal ini pelaku ekonomi. Namun seiring berjalannya
waktu IHSG mulai normal kembali tapi belum kembali ke performa awal seperti pada awal
tahun 2020 sebelum corona masuk ke Indonesia, di sisi lain tahun 2020 menjadi menarik
karena ada pilpres Amerika Serikat yang turut mewarnai IHSG Indonesia.
PERTANYAAN : Jika anda seorang Presiden Indonesia, Langkah apa saja yang akan anda
ambil untuk mengembalikan kondisi ekonomi seperti sedia kala atau agar dapat bertahan
dari covid-19 agar IHSG kembali normal dan pertumbuhan ekonomi tidak minus !
3. Sebagai seorang manajer keuangan, salah satu tugas kita adalah mendapatkan pendanaan
bagi perusahaan. Mengeluarkan obligasi adalah salah satu cara untuk mendapatkan
pendanaan. Namun kita perlu sangat hati-hati dalam mengeluarkan obligasi karena kita juga
harus memperhitungkan kemampuan perusahaan kita dalam membayar utang pokok +
bunga kepada orang yang “membeli” obligasi kita.
Pertanyaan : Dari sekian banyak jenis obligasi yang ada. Jenis Obligasi apa yang anda
keluarkan bagi perusahaan anda untuk mendapatkan pendanaan dan kepercayaan dari
investor ? Mengapa !

Selamat Bekerja !!!

Anda mungkin juga menyukai