Anda di halaman 1dari 18

ANALISIS PEREKONOMIAN MASYARAKAT WISATA

GUNUNG BROMO TENGGER

Oleh :
Kelompok 2 Pendidikan IPS
1. Alfian Arip Dwi Kurniawan 200741637233
2. Ayu Nur Fitriyah 200741637276
3. Dodik Tri Sejati 200741637207
4. Febrian Lizziardy 200741637274
5. Iva Azizatur Rohmah 200741637234
6. Laili Soimaturrohmah 200741637256
7. Muhammad Zaki Abdillah 190641639270
8. Nur Baiti Insanita 200741637277
9. Tita Kinasih 200741637247

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS ILMU SOSIAL
DEPARTEMEN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
DESEMBER 2022
ANALISIS PEREKONOMIAN MASYARAKAT WISATA
GUNUNG BROMO TENGGER

Oleh :
Kelompok 2 Pendidikan IPS
1. Alfian Arip Dwi Kurniawan 200741637233
2. Ayu Nur Fitriyah 200741637276
3. Dodik Tri Sejati 200741637207
4. Febrian Lizziardy 200741637274
5. Iva Azizatur Rohmah 200741637234
6. Laili Soimaturrohmah 200741637256
7. Muhammad Zaki Abdillah 190641639270
8. Nur Baiti Insanita 200741637277
9. Tita Kinasih 200741637247

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS ILMU SOSIAL
DEPARTEMEN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
DESEMBER 2022
Daftar Isi

Daftar Isi...................................................................................................................i
BAB 1 PENDAHULUAN.......................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................2
C. Tujuan Penelitian..........................................................................................2
D. Manfaat Penelitian........................................................................................2
BAB II KAJIAN PUSTAKA...................................................................................3
A. Gunung Bromo..............................................................................................3
B. Ekonomi........................................................................................................4
BAB III METODE PENELITIAN..........................................................................5
A. Rancangan Penelitian....................................................................................5
B. Lokasi Penelitian...........................................................................................5
C. Sumber Data Penelitian.................................................................................5
D. Teknik Pengumpulan Data............................................................................6
BAB IV PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIAN................................8
A...........................................................................................................................8
BAB V PEMBAHASAN.......................................................................................10
A.........................................................................................................................10
BAB VI PENUTUP..............................................................................................12
A. Kesimpulan.................................................................................................12
B. Saran............................................................................................................12
Lampiran................................................................................................................13

i
BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam artian yang luas, pariwisata dapat diartikan sebagai
kegiatan rekreasi di luar tempat tinggal atau domisili seseorang dalam
rangka untuk melepaskan diri dari kegiatan rutin atau dalam rangka
mencari suasana yang berbeda. Pariwisata sebagai salah satu penggerak
di sektor ekonomi dapat menjadi solusi bagi pemerintah dalam
meningkatkan pembangunan ekonomi. Wisata dengan nilai ekonomi,
budaya dan sosial merupakan salah satu bagian yang mempercepat
bidang pariwisata karena memiliki dampak di kalangan wisatawan yang
lebih condong ke arah peningkatan spesialisasi. Dapat dibuktikan
dengan adanya peningkatan jumlah wisatawan yang mencari wisata
alam, budaya, sejarah, arkeologi serta interaksi dengan masyarakat
sekitar. Pariwisata dengan demikian sangat terkait dengan keadaan
lingkungan dan sumberdaya yang ada. Indonesia dengan keragaman
sumberdaya yang sangat kaya memiliki potensi yang baik untuk dapat
menjadi berbagai kegiatan pariwisata. Bidang pariwisata dapat
berkembang juga dapat di pengaruhi oleh adanya gerakan manusia
dalam mencari sesuatu yang belum diketahuinya, dengan menjelajahi
wilayah baru, mencari perubahan suasana, atau juga agar mendapatkan
perjalanan yang baru. Lalu juga pariwisata dapat berkembang karena
adanya wisatawan. Dengan adanya wisatawan baik dari domestik
maupun asing yang masuk, maka akan terjadi pembangunan sarana dan
prasarana pariwisata yang bertujuan untuk memfasilitasi wisatawan
yang berkunjung (Pynanjung & Rianti, 2018).
Salah satu hal yang penting dari suatu objek wisata yaitu dapat
memberikan pengalaman yang menarik dan bermanfaat bagi
pengunjung. Sektor pariwisata tidak hanya menyentuh kelompok-
kelompok ekonomi tertentu tetapi dapat menjangkau ekonomi kalangan
bawah. Masyarakat sekitar objek-objek wisata dapat mendirikan
berbagai kegiatan ekonomi, misalnya tempat penginapan, layanan jasa

2
(transportasi, informasi), warung, dan lain-lain. Kegiatan-kegiatan
tersebut dapat menambah pendapatan masyarakat, sehingga tingkat
pengangguran dapat ditekan. Lokasi kepariwisataan dengan banyak
menyajikan keindahan alam sangat tepat dilakukan di kawasan wisata
Gunung Bromo. Potensi-potensinya baik berupa keindahan panorama
alam maupun kebudayaannya. Banyak sekali objek wisata yang terkait
dengan keindahan alam khususnya di kawasan wisata Gunung Bromo.
Dengan adanya objek wisata sejarah ini tentu saja mempunyai dampak
terhadap kehidupan masyarakat.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana perkembangan ekonomi yang dilakukan di obyek
wisata Gunung Bromo.
2. Bagaimana dampak pengunjung yang datang di obyek wisata
Gunung Bromo terhadap kehidupan sosial yang ada.

C. Tujuan Penelitian
1. Analisis perkembangan ekonomi yang dilakukan di obyek wisata
Gunung Bromo.
2. Analisis dampak pengunjung yang datang di obyek wisata Gunung
Bromo terhadap kehidupan sosial yang ada.

D. Manfaat Penelitian
Kegiatan penelitian ini dilakukan bertujuan untuk menganalisis
serta mengetahui kondisi ekonomi masyarakat pada daerah wisata
Gunung Bromo, lalu juga ingin mengetahui bagaimana perkembangan
perekonomian masyarakat yang berada disekitar wisata Gunung Bromo.
Karena menjadi tempat wisata, maka masyarakat yang berada
disekitarnya mengambil peluang untuk mengumpulkan keuntungan
yang dapat menunjang perekonomian keluarga. Masyarakat rata-rata
bekerja sebagai petani sayur-mayur, mereka sangat memanfaatkan
dengan adanya potensi tanahnya yang subur. Pelaku wisatanya
sendiri menyediakan jasa jeep, jasa berkuda, dan jasa berniaga atau

3
berdagang yang dimana kegiatan tersebut juga menunjang kegiatan
pariwisata.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Gunung Bromo
Gunung Bromo sejak lama menjadi salah satu destinasi wisata
unggulan di Jawa Timur. Gunung Bromo menjadi salah satu dari begitu
banyak pesona Indonesia yang ada di Jawa Timur. Masuk dalam empat
wilayah kabupaten yaitu Probolinggo, Pasuruan, Lumajang, dan
Malang. Gunung Bromo merupakan salah satu gunung dari lima
gunung yang terdapat di komplek Pegunungan Tengger. Gunung berapi
aktif ini menjadi destinasi wisata yang tak pernah sepi dari pengunjung.
Gunung Bromo secara umum memiliki tinggi 2.392 meter di atas
permukaan laut. Luasnya yang mencapai 5.300 hektar dilengkapi
dengan lembah dan ngarai yang dikelilingi hamparan pasir. Pada musim
penghujan, padang savana Bromo akan mengelurkan warna hijau yang
menawan. Salah satu tempat favorit wisatawan ketika awal memasuki
kawasan wisata Gunung Bromo yaitu yang dikenal sebagai Pananjakan
yang berada pada ketinggian sekitar 2.780 meter di atas permukaan laut.
Pananjakan menjadi pintu masuk favorit bagi wisatawan, pasalnya di
lokasi ini tiap orang bisa menyaksikan keindahan pemandangan
matahari terbit Gunung Bromo yang menakjubkan, dengan hamparan
awan dan Gunung Semeru sebagai latar belakangnya. Atraksi yang
paling menarik di Pananjakan adalah matahari terbit yang dimana
gumpalan awan yang menutup langit perlahan-lahan akan menghilang
oleh adanya sinar matahari terbit. Selain itu, daya tarik Gunung Bromo
yang istimewa adalah lautan pasirnya yang membentang luas
disekeliling kawah Bromo.
Akan tetapi, sebenarnya banyak tempat menarik yang bisa
dikunjungi di Gunung Bromo selain dari dua obyek yang telah
disebutkan tersebut seperti diantaranya menikmati kawah bromo,
berkuda serta menaiki anak tangga gunung bromo. Disisi sebelah timur

4
terdapat hamparan rerumputan yang biasa disebut dengan padang
savana dan bukit teletubbies serta yang terakir adalah pasir berbisik.
Maka tidak heran dengan adanya sarana tempat pariwisata pegunungan
seperti itu masyarakat sekitar menyediakan tempat yang dibutuhkan
wisatawan diantaranya yaitu hotel, villa (home stay), perlengkapan
dingin (jaket, topi bromo, sarung tanggan, dll), kuda, jeep (hardtop),
warung, restaurant, souvenir, dll. Dengan itu bisa mendorong
pendapatan masyarakat sekitar dan kunjungan wisatawan yang
berkunjung begitu berharga dan sangat menguntungkan bagi
masyarakat sekitar kawasan obyek wisata Gunug Bromo.

B. Ekonomi
Ekonomi merupakan kegiatan individu maupun kelompok untuk
memenuhi kebutuhan hidup. Economics atau ekonomi dalam sebagian
besar literatur ekonomi disebutkan berasal dari kata Yunani oikos atau
oiku dan Nomos, artinya aturan rumah. Ekonomi adalah ilmu tentang
tingkah laku dan perbuatan manusia. Kebutuhan bervariasi dan
berkembang seiring dengan sumber daya melalui produksi, konsumsi
dan/atau operasi distribusi. Berikut ini adalah pengertian dan definisi
ekonomi menurut beberapa ahli :
a. Adam Smith
Ekonomi mempelajari kondisi dan penyebabnya kekayaan
nasional.
b. Mill J.S
Ekonomi ialah sains praktikal tentang pengeluaran dan penagihan.
c. Abraham Maslow
Ekonomi adalah bidang studi yang berjuang dengan memecahkan
masalah kebutuhan dasar hidup manusia semua sumber daya
keuangan yang tersedia didasarkan prinsip dan teori tertentu dalam
sistem ekonomi yang sedang dipertimbangkan mengesankan dan
efektif.
d. Hermawan Kartajaya
Ekonomi adalah platform dimana sektor industri melekat diatasnya

5
e. Paul A. Samuelson
Ekonomi adalah cara orang dan grup menggunakan sumber daya
yang terbatas untuk memperoleh berbagai barang dan
mendistribusikannya untuk konsumsi publik.

BAB III METODE PENELITIAN

A. Rancangan Penelitian
Kegiatan penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan
pendekatan secara deskriptif. Hal ini bertujuan dalam mendeskripsikan
dan menjelaskan yang berkaitan antara kondisi wisata Gunung Bromo
dengan ekonomi ataupun sosial masyarakat di sekitar wisata Gunung
Bromo. Kondisi wisata tersebut akan dihubungkan dengan bagaimana
perekonomian masyarakat Gunung Bromo. Sementara itu,
pengumpulan datanya yang dilakukan dengan tiga pengumpulan data
mulai dari observasi, wawancara, dan dokumentasi. Data-data yang
dikumpulkan tersebut nantinya berupa pernyataan-pernyataan
narasumber atau pencatatan-pencatatan informasi serta dokumentasi
menganai objek yang akan dikaji dan digunakan dalam menjawab
tujuan yang telah disusun yang menjadi persoalan baik yang berkaitan
dengan kondisi alam serta perkembangan baik dari aspek ekonomi
ataupun sosial yang ada di obyek wisata Gunung Bromo. Sehingga dari
hasil pengumpulan data-data tersebut data akan dianalisis. Hasil akhir
dari menganalisis data akan berupa kesimpulan akhir sebagai jawaban
dari tujuan kegiatan.

B. Lokasi Penelitian
Lokasi kegiatan penelitian ini berada di kawasan wisata
Gunung Bromo yang dilakukan tepatnya pad beberapa tempat destinasi
yaitu pada destinasi kawah bromo, widodaren, bukit savana bromo,
pasir berbisik, dan sunrise di kawasan Gunung Bromo.

C. Sumber Data Penelitian


Melalui observasi, wawancara, dokumentasi maupun pencatatan
sebagai pengumpulan data penelitian. Penelitian ini mengambil subjek

6
yaitu masyarakat yang berada disekitar wisata Gunugn Bromo.
Beberapa informasi yang dikumpulkan dari beberapa masyarakat yang
beraktivitas di kawasan wisata Gunung Bromo baik dari masyarakat
yang berdagang maupun masyarakat yang memiliki jasa sewa sarana
prasarana wisata mulai dari :
a. Informasi mengenai perkembangan ekonomi yang dilakukan
masyarakat sekitar di obyek wisata Gunung Bromo.
b. Informasi mengenai dampak pengunjung yang datang di obyek
wisata Gunung Bromo terhadap kehidupan sosial yang ada.

D. Teknik Pengumpulan Data


Adapun pada pelaksanaan kegiatan ini menggunakan beberapa
teknik pengumpulan data diantaranya.

a. Observasi
Observasi merupakan kegiatan yang melibatkan seluruh
kekuatan dari indera yang dimiliki mulai dari penglihatan,
pendengaran, dan perasa berdasarkan pada fakta-fakta peristiwa
empiris. Observasi tidak hanya sebagai suatu proses kegiatan
seperti pengamatan dan pencatatan, namun lebih dari itu observasi
memudahkan peneliti memperoleh informasi tentang apa yang ada
di tempat penelitian. Observasi yang digunakan dalam kegiatan ini
adalah mengenai kondisi alam serta perkembangan baik dari aspek
ekonomi ataupun sosial yang ada di kawasan wisata Gunung
Bromo sebagai pengumpulan data dengan cara mengamati secara
langsung pada tempat yang di observasi.

b. Interview
Interview merupakan salah satu metode pengumpulan data
dalam suatu penelitian. Interview atau wawancara dapat diartikan
sebagai metode pengumpulan data yang dilakukan dengan cara
tanya jawab yang dikerjakan secara langsung dengan sumber data
yang dibutuhkan atau narasumber secara sistematik dan
berlandaskan kepada tujuan penelitian. Sebelum memilih

7
wawancara sebagai metode dalam mengumpulkan data, maka
peneliti harus menentukan apakah pertanyaan penelitian yang
diajukan dapat dijawab dengan tepat oleh narasumber. Pertanyaan
di dalam metode interview dilakukan dengan cara mengajukan
pertanyaan secara lisan. Interview ini dilakukan dengan narasumber
terpercaya yang memang berada di kawasan wisata Gunung Bromo
dalam pengumpulan data secara primer.

c. Dokumentasi
Dokumentasi dilakukan guna sebagai bentuk lain dalam
menunjukkan secara empiris dan menguatkan bahwa memang
peneliti telah melakukan pengumpulkan data di lapangan.
Dokumentasi juga diperlukan terutama pada pengumpulan data
yang menitikberatkan pada metode yang mengharuskan berada
langsung dilapangan yang ada terkait proses observasi yang akan
diteliti

8
BAB IV PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIAN

Salah satu kekayaan alam Bromo adalah Fenomena Kaldera


Tengger, hamparan pasir luas yang sering disebut sebagai Lautan Pasir,
pemandangan alam yang sangat indah didukung oleh aspek geologi Gunung
Semeru dan Gunung Bromo. Gunung Bromo merupakan objek wisata di
provinsi Jawa Timur. Tempat wisata ini merupakan salah satu tujuan wisata
dengan pemandangan alam yang indah sehingga memiliki daya tarik
menarik wisatawan dari dalam dan luar negeri. Karena merupakan tempat
wisata, masyarakat Tengger di sekitarnya memanfaatkan kesempatan
tersebut untuk mencari keuntungan yang dapat menopang keuangan
keluarga. Kegiatan ini berjalan dengan baik ketika masyarakat berpartisipasi
di dalamnya.

Rata-rata penduduk Tengger berprofesi sebagai petani sayur


yang sepenuhnya memanfaatkan potensi tanahnya yang subur. Daerah
Gunung Bromo merupakan penghasil tanaman yang baik seperti kentang,
kubis, bawang putih, daun bawang dan wortel karena tanahnya yang subur.
Para pelaku industri pariwisata sendiri menyediakan jasa jeep, jasa berkuda
dan jasa komersil dimana kegiatan tersebut dilakukan di laut berpasir
dimana jasa tersebut sangat menunjang kegiatan wisata tersebut.
Pemanfaatan kawasan wisata Bromo dapat dilihat tidak hanya dari segi
sosial tetapi juga dari segi ekonomi. Tingkat kekayaan bisa dilihat dari
tingkat pendapatan dan jumlah penduduk, tapi jika dilihat dari lapangan
pekerjaan, pendapatan yang didapat sangat tinggi.

9
BAB V PEMBAHASAN

A. Kondisi Sosial-Ekonomi Masyarakat Wisata Gunung Bromo


Sebagian besar masyarakat Tenggeri yang berprofesi sebagai petani
dan peternak adalah petani sayuran seperti kentang dan daun bawang
serta petani kubis/kubis. Trekking Gunung Bromo juga memiliki
keindahan yang tidak kalah dengan wisata lainnya. Gunung Bromo
terletak di wilayah Probolinggo. Kegiatan wisata di Gunung Bromo
dapat berjalan dengan baik bila didukung oleh kegiatan lain seperti
menunggang kuda, angkutan jeep, dan bisnis. Tanaman dijual oleh
beberapa komunitas lokal. Tumbuhan itu bernama Edelweiss. Berbagai
cara dilakukan masyarakat Gunung Bromo untuk meningkatkan daya
tarik dan kualitas ekonomi masyarakat, salah satunya dengan
memanfaatkan daya tarik wisata yang diolah dan dikembangkan
sedemikian rupa sehingga dapat meningkatkan daya tarik wisatawan
terhadap destinasi wisata tersebut. Pemanfaatan ini juga dapat
mengurangi timbulnya pengangguran dengan menciptakan lapangan
pekerjaan melalui wisata Gunung Bromo. Hasil observasi menunjukkan
bahwa masyarakat di kawasan Gunung Bromo memiliki mata
pencaharian seperti petani sayur, operator wisata dan pedagang.
Gunung Bromo merupakan tujuan wisata yang populer, oleh karena itu
ekonomi Tenggeri berkembang di kawasan Gunung Bromo. Selain itu,
pendapatan warga Tengger Gunung Bromo tidak hanya berasal dari
tempat wisata tetapi juga dari hasil bumi.

10
Adanya pekerjaan sampingan bagi masyarakat suku Tengger yang
dulunya berprofesi sebagai petani sayur juga terbantu dengan keindahan
alam Gunung Bromo yang menarik banyak wisatawan lokal maupun
mancanegara ingin sekali melihat keindahan Bromo Tengger. Di
kawasan taman nasional, masyarakat Tengger memanfaatkan potensi
wisata Gunung Bromo untuk menghasilkan pendapatan tambahan, yaitu
sebagai penjual bunga alpin dan sofenir jenis Bromo, kereta kuda dan
supir jeep. Kerja sampingan Tengger yang bermata pencaharian sebagai
supir jeep sangat bermanfaat bagi wisatawan lokal maupun
mancanegara yang dapat lebih mengenal keindahan Bromovuori dengan
bantuan kendaraan angkut jeep suku Tengger. Seperti Taman Nasional
Bromo-Tengger-Semeru yang keindahan alamnya dapat menunjang
kesejahteraan masyarakat Tengger yang tinggal di kawasan Bromo.
B. Dampak Wisata Gunung Bromo Terhadap Perekonomian
Masyarakat Suku Tengger
Semenjak ditetapkannya Taman Nasional Bromo-Tengger-Semeru
sebagai taman nasional, banyak wisatawan domestik maupun
mancanegara yang mengetahui lokasi dan keindahan Gunung Bromo,
sehingga dapat menarik minat wisatawan untuk berkunjung ke Gunung
Bromo untuk melihat keindahan alam pegunungan disebelahnya. .
gunung untuk melihat. Bromo dan karena Bromo akan menjadi tujuan
wisata maka ekonomi nasional atau sosial ekonomi juga akan tumbuh.
Gunung bromo bisa mengundang wisatawan kesini, jadi keadaan ini
bisa dijadikan tambahan penghasilan bagi masyarakat, mereka bisa
menambah penghasilan dengan berjualan di sekitar gunung bromo, dan
hasil perkebunannya bisa dijual kepada wisatawan tanpa harus
berjualan. di luar wilayahnya. Kehidupan masyarakat tidak jauh dari
pariwisata yang memberikan dampak ekonomi, budaya dan sosial yang
kuat bagi penduduk Tengger. Oleh karena itu, dinamika kehidupan
sosial suku Tengger dipengaruhi dalam kaitannya dengan pariwisata
yang dapat mengubah kehidupan masyarakat hingga dikenal hingga ke
luar daerah bahkan kota. Sehingga dapat meningkatkan perekonomian
dan juga menunjukkan budaya mereka.

11
Selain itu, masyarakat Tengger juga memiliki beberapa pekerjaan
sampingan dengan wisata Gunung Bromo yaitu menyewakan dan
mengemudikan jip bagi wisatawan yang akan ke Gunung Bromo
sebagai kereta kuda dan menyewakannya kepada wisatawan yang
berminat untuk berkuda. menikmati pemandangan alam yang indah.
berada di Bromo dan mengambil posisi foto dengan kuda untuk
menambah kepuasan tersendiri bagi wisatawan saat berkunjung ke
wisata Gunung Bromo, dan terakhir mereka memanfaatkan kedatangan
wisatawan mancanegara untuk berwisata dengan membagi sebagian
kreativitas masyarakat Tengger untuk dijual kepada para kuda, sebagai
souvenir kostum biasanya dijual dibeli dari tempat wisata sebagai
souvenir dan juga dapat digunakan sebagai lencana jika seseorang telah
berwisata. Beberapa di antaranya bahkan sudah merambah ke profesi
penjual souvenir Bromo yang biasanya membuka tokonya di sekitar
Jalan Gunung Bromo dan bisa menawarkan langsung kepada calon
wisatawan yang ingin membeli produknya. Orang Tengger bertambah
gemuk, dan sangat diuntungkan jika sudah waktunya jalan-jalan
liburan, sehingga pada saat liburan sekolah, liburan kerja bahkan
liburan banyak wisatawan luar, baik domestik maupun mancanegara
yang sengaja melakukan kegiatan iseng, di sekitar To memenuhi motif
liburan wisata bromo, banyak peminat wisata yang membeli produk
jasa dan barang dari masyarakat tengger, sehingga pendapatan ekonomi
masyarakat tengger meningkat dengan adanya kegiatan wisata gunung
bromo.

12
BAB VI PENUTUP

A. Kesimpulan
Gunung Bromo Tengger merupakan tempat wisata yang perlu dijaga
kelestariannya dan kebersihannya, karena disana masih banyak adat
istiadat yang berlaku dan juga Gunung Bromo Tengger digunakan
sebagai ladang perekonomian bagi warga sekitar gunung bromo,
terutama masyarakat tengger sendiri. Usaha yang ada pada
wisatagunung bromo tengger diantranya adalah penjual mie instan, kopi
dsb, terus juga ada persewaan jaket tembal, selimut, serta alas duduk.
Ada juga yang usaha dengan persewaan kuda.
B. Saran
Untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan oleh peneliti, maka
peneliti memberikan saran-saran sebagai berikut berdasarkan
wawancara yang dilakukan dengan menggunakan metode kualitatif.
Pemerintah diharapkan memperhatikan fasilitas seperti pendidikan,
puskesmas dan transportasi yang nyaman, yang digunakan oleh
masyarakat dan wisatawan dari dalam dan luar negeri untuk melakukan
kegiatan di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger dan
mempromosikan yang luar biasa untuk lebih meningkatkan Alam. .
keindahan Taman Nasional Bromo Tenggeri di tingkat lokal maupun
internasional, untuk menarik wisatawan berkunjung ke kawasan Taman
Nasional Bromo Tenggeri, yang juga berdampak positif bagi
kesejahteraan masyarakat Tenggeri dan juga dapat meningkatkan
pendapatan masyarakat. . daerah Kotamadya diharapkan memiliki
potensi pertanian yang baik dan potensi wisata yang baik. Pada saat
yang sama, peningkatan sumber daya manusia, agar masyarakat turut
berpartisipasi dalam pengembangan potensi pertanian dan pariwisata di
sekitarnya, sehingga sosial ekonomi masyarakat meningkat.

13
Mengenai saran yang dapat kami sampaikan untuk pengembangan
masyarakat suku tengger di wisata gunung bromo kedepannya dapat
menggunakan cara yang lebih untuk meningkatkan perekonomian
masyarakat tengger seperti: pembuatan tempat wisata baru di sekitar
gunung bromo . Selain wisata Bromo, Tengger juga bisa mempercantik
kawasannya, sehingga wisatawan tidak hanya bisa ke Bromo melalui
Tengger saja, namun wisatawan bisa singgah dulu dan menikmati
keindahan Tengger. Terus pelihara dan lestarikan budaya yang ada di
kalangan masyarakat Tengger meski zaman sudah semakin modern

14
Lampiran

Anda mungkin juga menyukai