Di Susun Oleh:
Kelompok 4
SMAN 1 MANGUNJAYA
Tahun Ajaran 2022-2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat dan
bimbingan-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan makalahl ini. Semoga
makalah “Pengaruh Cahaya Terhadap Kecepatan Pertumbuhan Dan
Perkecambahan Kacang Hijau” ini dapat digunakan sebagai acuan dan petunjuk
bagi pembaca dalam meneliti Pertumbuhan Biji Kacang Hijau tersebut.
Selain itu makalah ini telah kami usahakan semaksimal mungkin dan
tentunya ada banyak pihak yang terlibat dalam pembuatan makalah ini. Untuk itu,
tidak lupa saya mengucapkan terima kasih kepada pihak – pihak yang telah
membantu. Terutama untuk orang tua kami. Tetapi tidak lepas dari semua itu,
saya juga menyadari bahwa masih ada kekurangan baik dari segi penyusunan
bahasa maupun segi lainnya.
Harapan kami yaitu semoga proposal ini membantu menambah pengalaman
dan wawasan bagi para pembaca. Kritik dan saran sangat kami butuhkan.
Sehingga kamj dapat memperbaiki bentuk dan isi proposal ini supaya kedepannya
menjadi lebih baik.
ii
Daftar Isi
Hal
1. Kata Pengantar...........................................................................................ii
2. Daftar Isi....................................................................................................iii
3. Bab.I. Pendahuluan
A. Latar Belakang.....................................................................................1
B. Rumusan Masalah...............................................................................1
C. Hipotesis..............................................................................................2
D. Variabel...............................................................................................3
4. Bab.II. Landasan Teori
A. Pengertian............................................................................................4
B. Morfologi.............................................................................................4
C. Agronomi.............................................................................................5
5. Bab.III. Metode Percobaan
A. Tujuan..................................................................................................6
B. Alat dan Bahan....................................................................................6
C. Cara Kerja............................................................................................6
D. Jadwal Percobaan................................................................................6
E. Tempat Percobaan...............................................................................6
F. Hasil Pengamatan................................................................................7
6. Bab.IV. Hasil Pengamatan
A. Analisa Data........................................................................................8
B. Pembahasan.........................................................................................9
7. Bab.V. Penutup
A. Kesimpulan..........................................................................................10
B. Saran....................................................................................................10
8. Daftar Pustaka 12
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Salah satu ciri makhluk hidup adalah tumbuh dan berkembang.
Pertumbuhan merupakan bertambahnya jumlah dan besarnya sel diseluruh
bagian tubuh yang secara kuantitatif dapat diukur atau suatu peningkatan
dalam berat atau ukuran dari seluruh atau sebagian dari organisme, sedangkan
perkembangan merupakan bertambahnya fungsi alat tubuh yang dapat dicapai
melalui tumbuh, kematangan dan belajar atau peningkatan kemahiran dalam
penggunaan tubuh (Sacharin,1996).
Pertumbuhan dan perkembangan merupakan proses yang saling
berhubungan. Ada banyak faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan
pekembangan tumbuhan. Faktor-faktor tersebut dikelompokan menjadi 2,
yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal merupakan faktor
yang meliputi faktor genetis (hereditas) dan factor fisiologis, sedangkan
faktor eksternal atau faktor lingkungan merupakan faktor yang berasal dari
luar tubuh tumbuhan tersebut yaitu dari lingkungan atau ekosistem. Salah
satu faktor eksternal yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan
tumbuhan adalah cahaya.
Oleh karena itu, penulis mengadakan eksperimen untuk mengetahui
apakah benar ada pengaruh cahaya matahari terhadap pertumbuhan kacang
hijau.
B. Rumusan Masalah
1. Adakah pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan dan perkembangan
tanaman kacang hijau?
2. Bagaimana pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan dan perkembangan
tanaman kacang hijau?
3. Bagaimana perbedaan tanaman kacang tanah di tempat gelap dan di
tempat terang?
1
2
C. Hipotesis
Perkecambahan pada biji kacang hijau yang diletakkan ditempat gelap
akan mengalami kelajuan pertumbuhan yang tinggi dibandingkan
perkecambahan kacang hijau yang diletakkan ditempat terang. Hal ini
disebabkan adanya pengaruh hormon auksin yang dipengaruhi oleh cahaya
matahari.
Tumbuhan yang pada salah satu sisinya disinari oleh matahari maka
pertumbuhannya akan lambat karena jika auksin dihambat oleh matahari
tetapi sisi tumbuhan yang tidak disinari oleh cahaya matahari
pertumbuhannya sangat cepat karena kerja auksin tidak dihambat. Sehingga
hal ini akan menyebabkan ujung tanaman tersebut cenderung mengikuti arah
sinar matahari atau yang disebut dengan fototropisme (Lakitan B, 2004).
Kondisi gelap juga memacu produksi hormon auksin. Auksin adalah
hormon tumbuh yang banyak ditemukan di sel-sel meristem, seperti ujung
akar dan ujung batang. Oleh karena itu tanaman akan lebih cepat tumbuh dan
panen. Hasil Percobaan F.W. Went, ahli fisiologi tumbuhan, pada tahun 1928
menunjukkan produksi auksin terhambat pada tanaman yang sering terkena
sinar matahari.
Untuk tanaman yang diletakkan di tempat yang gelap pertumbuhan
tanamannya sangat cepat selain itu tekstur dari batangnya sangat lemah dan
cenderung warnanya pucat kekuningan.hal ini disebabkan karena kerja
hormon auksin tidak dihambat oleh sinar matahari. sedangkan untuk tanaman
yang diletakkan ditempat yang terang tingkat pertumbuhannya sedikit lebih
lambat dibandingkan dengan tanaman yang diletakkan ditempat gelap,tetapi
tekstur batangnya sangat kuat dan juga warnanya segar kehijauan, hal ini
disebabkan karena kerja hormon auksin dihambat oleh sinar matahari
Distribusi auksin yang tidak merata dalam batang dan akar menimbulkan
pembesaran sel yang tidak sama disertai dengan pembengkokan organ.
3
D. Variabel
Macam-macam variabel dalam percobaan :
Variabel bebas adalah Cahaya matahari.
Variabel terikat adalah Kacang Hijau.
Variabel terkendali adalah kacang hijau yang di tanam di tempat gelap dan
tempat terang.
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Pengertian
Kacang hijau merupakan salah satu tanaman semusim yang berumur
pendek (kurang lebih 60 hari). Tanaman ini disebut juga mungbean, green
gram atau golden gram. Dalam dunia tumbuh-tumbuhan, tanaman ini
diklasifikasikan seperti berikut ini:
Divisi : Spermatophyta
Sub-divisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledoneae
Ordo : Rosales
Famili : Papilionaceae
Genus : Vigna
Spesies : Vigna radiata atau Phaseolus radiatu
4
5
C. Agronomi N,P,K.
a. Suplai nitrogen di dalam tanah merupakan faktor yang sangat penting
dalam kaitannya dengan pemeliharaan atau peningkatan kesuburan tanah.
Peranan N terhadap pertumbuhan tanaman adalah jelas, karena senyawa
organik di dalam tanaman pada umumnya mengandung N anatara lain
asam-asam amino, enzim dan bahan lainnya yang menyalurkan enersi
(Nyakpa, 1988).
b. Dapat mempengaruhi pertumbuhan dan produksi tanaman. Terhadap
pertumbuhan tanaman, - adalah dapat merangsang perkembangan
perakaran tanaman. Terhadap produksi tanaman, P mempertinggi hasil
serta berat bahan kering, bobot biji, memperbaiki kualitas hasil serta
mempercepat masa kematangan. Sedangkan pengaruhnya terhadap
resistensi penyakit dapat dikatakan bahwa P mempertinggi daya
resistensi terhadap serangan penyakit terutama cendawan (Nyakpa,
1988).
c. Kalium di dalam tanaman dapat berfungsi untuk menguatkan jerami
tanaman sehingga tanaman tidak mudah rebah. Terhadap produksi
tanaman akan mempertinggi hasil produksi dan memperbaiki kualitas
hasi. Selanjutnay kalium akan mempertinggi resistensi tanaman terhadap
serangan penyakit, terutama terhadap penyakit oleh cendawan (Nyakpa,
1988).
BAB III
METODE PERCOBAAN
A. Tujuan Percobaan:
1. Untuk mengetahui pengaruh cahaya terhadap kecepatan pertumbuhan
dan perkecambahan kacang hijau
C. Cara Kerja:
1. Biji kacang hijau di kecambahkan pada dua gelas aqua yang telah berisi
kapas basah
2. Letakkan gelas aqua pertama pada tempat yang tidak ada cahaya secara
langsung (gelap). Kemudian letakkan gelas aqua kedua pada tempat yang
terkena cahaya secara langsung (terang)
3. Siram masing-masing kecambah dengan air setiap hari dengan jumlah air
secukupnya
4. Biarkan selama seminggu, kemudian ukur dengan penggaris, panjang
epikotil, hipokotil, dan daun kacang hijau
5. Hitunglah jumlah daun yang muncul pada perkecambahan. Kemudian
catat warna atau keadaan daunnya
6. Bandingkan hasil data yang diperoleh
7. Buatkan laporan
6
7
F. Hasil Pengamatan:
Tabel.
Hari Epikotil Epikotil Hipokotil Hipokotil
ke - terang gelap terang gelap
1 - - - -
2 - - - -
3 3 cm 3,5 cm 0,3 cm 0,5m
4 4 cm 6 cm 0,5 cm 1 cm
5 7 cm 8 cm 1 cm 1,3 cm
6 11,5 cm 13,5 cm 1 cm 1,5 cm
7 13,5 cm 28 cm 1 cm 1,5 cm
Grafik: Perbandingan panjang epikotil dan hipokotil kacang hijau di tempat gelap
dan di tempat terang
HASIL PENGAMATAN
PERTUMBUHAN KACANG HIJAU
30
25
20
15
10
0
1 2 3 4 5 6 7
A. Menganilisis Data
Tabel :
No. Hasil Pengamatan Kecambah di Kecambah di
tempat terang tempat gelap
1. Panjang Epikotil 13,5 cm 28 cm
2. Panjang Hipokotil 6,5 cm 7,5 cm
3. Jumlah Daun 2 2
4. Keadaan Daun Daun lebar dan Daun kuncup dan
berwarna hijau berwarna hijau
berukuran 4,5 cm kekuningan
berukuran 1,5 cm
5. Keadaan Batang Batang kokoh, Batang tipis,
pendek dan bengkok, dan
berwarna hijau berwarna
kekuningan
8
9
Jumlah daun pada tanaman kacang hijau yang diletakkan di tempat gelap
adalah 2. pada hari ke 7 dengan kondisi daun kuncup, dan berwarna kekuningan.
Dan keadaan batangnya tipis, bengkok dan berwarna putih kekuningan.
B. Pembahasan
Cahaya digunakan tanaman untuk proses fotosintesis.
Tanaman yang kurang cahaya (ditanam di area gelap) batangnya lebih
panjang, hal ini karena tanaman berusaha mencari cahaya untuk keperluan
fotosintesis.
Tanaman yang cukup cahaya terlihat lebih sehat dan segar.
Daun tanaman-tanaman yang kurang cahaya jauh lebih kecil dan kusam
kekuningan dibandingkan dengan tanaman yang cukup cahaya. Daun
tanaman yang cukup cahaya lebih lebar, hijau segar.
Pada tanaman yang berada di tempat yang gelap hormon auksin bekerja
lebih aktif daripada tanaman yang terkena cahaya, sehingga tanaman yang
berada di tempat yang gelap terjadi pemanjangan sel. Di tempat yang terang
hormon auksin mudah rusak oleh intensitas cahaya yang tinggi.
Di tempat yang terang pertumbuhan tanaman menjadi terhambat, dan di
tempat yang gelap terjadi etolasi (pemanjangan diujung melekuk). Jadi,
hormon mempercepat pertumbuhan batang dan cahaya menghambat
pertumbuhan.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa
perkecambahan banyak dipengaruhi oleh faktor cahaya, hormon, dan sedikit
faktor lain yang mempegaruhinya.
Diamati dari faktor cahaya, dibuktikan bahwa kacang hijau yang
ditempatkan didaerah yang kurang gelap, akan menghasilkan pertumbuhan
kacang hijau yang lebih cepat dibandingkan dengan kaca kacang hijau yang
diletakkan ditempat yang terang.
Dengan itu, hormon auksin yang dipengaruhi tanpa cahaya matahari akan
merangsang perpanjangan sel-sel pada titik tumbuh primer. Tetapi, kondisi
tumbuhan yang baik akan dialami oleh kacang hijau dengan pengaruh cahaya
lebih banyak. Yaitu tumbuh lebih kokoh, daunnya berkembang sempurna,
dan berwarna hijau. Hanya saja, batangnya lebih pendek dari pertumbuhan
kacang hijau ditempat gelap. Sedangkan kondisi tumbuhan yang kurang baik
dialami oleh kacang hijau yang tumbuh tanpa pengaruh cahaya matahari.
Yaitu batangnya lebih cepat tinggi, daunnya tidak mengandung klorofil, dan
berwarna kuning.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa cahaya memperlambat atau menghambat
pertumbuhan kacang hijau, dan hal tersebut terjadi karena cahaya dapat
menguraikan auksin.
B. Saran
Sebelum penanaman, terlebih dahulu dilakukan perendaman untuk
memecah doremansi (Masa berhentinya pertumbuhan akibat kondisi
lingkungan yang tidak sesuai) biji itu sendiri. Jadim sebaiknya
perendaman lebih dimaksimalkan agar berhasil memecahkan dormansi
biji yang akan ditanam. Sehingga kesalahan pengamatan lebih dapat
diminimalisir.
10
11
Syamsuri, M.Pd. Istamar. 2007. Biologi Untuk SMA Kelas XII. Jakarta :
Erlangga
Pratiwi, D.A. dkk. 2007. Biologi untuk SMA Kelas XII. Jakarta : Erlangga
Kusnadi, S.Pd., M.Si. dkk. 2011. Buku Saku Biologi SMA. Jakarta :
Kawan Pustaka
Hermanto, Bambang. D.Rs. 2011. Bahas Tuntas 1001 Soal Biologi SMA.
Yogyakarta : Pustaka Widyatama
http://kecambahkacanghijau.blogspot.com/
http://abrarmely.blogspot.com
http://rezkiafifah.blogspot.com
12