Anda di halaman 1dari 9

ALAT MUSIK KURIDING

D
I
S
U
S
U
N
OLEH:

NAMA : RAFAEL MINDO PASSAMOTAN GURNING


KELAS : X IPS-1
No. URUT : 29

SMA BUDI MULIA PEMATANG SIANTAR


T.A 2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Atas segala rahmat-Nya
sehingga makalah Seni Budaya dan Keterampilan yang berjudul “Alat Musik Tradisional
Kuriding’’ ini dapat tersusun hingga selesai dengan tepat waktu.
Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca.
Bagi penulis sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman. Untuk itu penulis
sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan
makalah ini.

Pematang Siantar, Maret 2023

Penulis

1
DAFTAR ISI

Kata Pengantar........................................................................................ 1

Daftar Isi.................................................................................................. 2

Bab I........................................................................................................ 3

Latar Belakang........................................................................................ 3

Tujuan Masalah....................................................................................... 3

Rumusan Masalah................................................................................... 3

Bab II....................................................................................................... 4

Mengenal Apa Itu Kuriding.................................................................... 4

Asal Usul dan Tradisi.............................................................................. 4

Cara Memuat Alat Musik Kuriding........................................................ 5

Bagian-Bagian Alat Musik...................................................................... 6

Cara Memainkan Kuriding...................................................................... 7

Tokoh Kuriding....................................................................................... 7

Bab III..................................................................................................... 8

Kesimpulan.............................................................................................. 8

2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Dari dulu alat musik sudah menjadi salah satu bagian dari kebudayaan suatu bangsa
atau suku. Demikian juga pada era modern ini, perkembangan jenis instrumen alat musik
sudah sangat berkembang pesat dari jaman ke jaman. Hal tersebut memiliki dampak yang
baik namun juga memiliki dampak yang buruk. Khususnya pada alat musik tradisional mulai
ditinggalkan oleh generasi anak muda. Kurangnya perhatian dari masyarakat untuk
melestarikan alat musik tradisional pasti memiliki dampak yang sangat buruk pada suku atau
bangsa tersebut. Sebab jika identitas atau budaya suatu bangsa hilang itu adalah hal yang
sangat fatal.
Salah satu alat musik tradisional yang mulai dilupakan adalah kuriding. Alat musik
tradisional ini berasal dari daerah Kalimantan selatan. Alat musik ini termasuk pada jenis
harpa mulut. Alat musik ini sudah mendapatkan sertifikasi sebagai cagar budaya tak benda
pada tahun 2015.
Berdasarkan uraian di atas maka penulis sangat tertarik untuk menulis tentang
kuriding dengan judul “Alat Musik Kuriding”.

B. Tujuan Makalah

 Memaparkan alat musik tradisional dari Kalimantan selatan


 Menjelaskan tradisi dari alat musik kuriding
 Menjabarkan penggunaan alat musik kuriding
 Memaparkan hal-hal penting terkait kuriding

C. Rumusan Masalah

 Apa itu kuriding?


 Bagaimana sejarah kuriding
 Bagaimana cara membuat kuriding
3
 Bagaimana peran kuriding dalam kehidupan budaya masyarakat Kalimantan selatan

BAB II
PEMBAHASAN

A. Mengenal Apa Itu Kuriding

Kuriding adalah alat musik tradisional yang berasal dari daerah Kalimantan selatan.
Kuriding berasal dari kata kur yang berarti panggilan dan riding yaitu jala besar untuk
menangkap binatang sehingga kuriding bermakna mempengaruhi supaya mendekat layaknya
terhipnotis dan terkagum-kagum. Alat musik ini pada awalnya digunakan hanya untuk
permainan. Alat musik ini memiliki julukan yaitu harpa mulut dari Kalimantan selatan. Alat
musik ini termasuk dalam varietas kecapi mulut dari varietas tarik senar. Alat musik ini sudah
mendapatkan sertifikasi sebagai cagar budaya tak benda pada tahun 2015. Pada tanggal 4
bulan Mei diperingati sebagai hari kuriding sedunia.

B. Asal-Usul dan Tradisi

Alat musik kuriding ini dimainkan oleh suku-suku yang tinggal di daerah hulu sungai
Barito di Kalimantan selatan. Suku-suku tersebut antara lain seperti suku Dayak Bakumpai
hingga Dayak Meratus Pegunungan Meratus dan orang Banjar, sub-kelompok Melayu yang
sebagian besar mendominasi di daerah pusat-pusat perkotaan di kawasan tersebut. Jadi pada
dasarnya alat musik ini tidak terkait pada suku atau etnis tertentu, karena penyebarannya yang
banyak ditemukan pada etnis lain.

4
Terlepas dari penyebaran alat musik kuriding yang beragam etnis, alat musik
tradisional ini juga tidak jauh berbeda dengan alat musik tradisional pada umumnya yang
sangat lekat dengan mitologinya atau cerita rakyat. Kuriding secara tradisional dimainkan
secara informal untuk melepas penat setelah seharian bekerja di ladang, atau saat berkumpul
dengan teman-teman. Ketika dimainkan dalam sebuah kelompok, orang Dayak Bakumpai dan
Banjar akan bermain dalam bagian yang saling terkait dengan peran ritmis yang terinspirasi
oleh musik gamalan lokal dan perkusi Melayu. Orang Bakumpai menjelaskan gulungan ini
sebagai maningkah (respons), mamacah (pemecah), dan mangiring (pengiring.) Beberapa
akan menggunakan frase dari gamalan seperti “ Ayak-Ayakan” (karya pembuka pendek),
sementara yang lain akan memasukkan bait atau pantun ritmis. Namun, itu (dan) sama umum
untuk bermain secara spontan tanpa memikirkan lagu atau ritme tertentu. 
Menurut cerita rakyat atau mitologi lokal menyebutkan bahwa kuriding ini sering
digunakan untuk menakuti harimau karena caranya yang praktis. Selain untuk menakuti
harimau kuriding juga memang sering dimainkan untuk menakuti segala jenis hama di ladang
atau hewan buas yang akan mengganggu masyarakat desa. Ada sebuah cerita rakyat yang
terkenal tentang kuriding yakni, induk harimau memberikan kuriding kepada anaknya,
mengajak harimau yang lebuh muda untuk bermain. Namun ketika memainkan kuriding
tersebut di mulutnya, lidah kuriding tersebut putus dan bersarang di tenggorokan harimau
tersebut, dan membunuhnya seketika. Akibatnya, harimau dianggap takut pada kuriding, dan
akan berlari ketika mendengar suara kuriding. Perlu dijelaskan juga, bahwa di bagian ini,
“harimau” tidak selalu seperti kelihatannya - harimau sering dianggap sebagai manusia atau
roh yang dapat berubah bentuk, sehingga kekuatan kuriding untuk menakut-nakuti mereka
dipandang sebagai cara untuk mengendalikan dan menangkal roh jahat. 

C. Cara Membuat Alat Musik Kuriding

Untuk membuat alat musik kuriding ini bahan yang digunakan adalah pelepah aren.
Pelepah aren yang digunakan bukanlah pelepah yang sembarangan, melainkan pelepah pilihan
untuk menghasilkan suara yang lebih bagus. Biasanya pohon aren yang berumur 6-7 tahun
serta niranya belum disadap adalah pelepah yang digunakan. Pohon tersebut mudah
ditemukan di daerah pegunungan di sekitar hulu sungai Barito tempat kuriding paling sering
digunakan. Pengrajin kuriding sebelum membuat kuriding mereka harus berpuasa dalam

5
waktu yang lama sebelum membuat alat musik tersebut. Pada bagian kuriding terdapat alat
getar yaitu tali yang terbuat dari serat pohon kayu atau pun serat nanas. Kuriding pada
umumnya berukuran kurang lebih sekitar 15cm dan lebarnya 1,5 cm.

D. Bagian Alat Musik Kuriding

Bagian-bagian alat musik kariding terdiri atas:

1. Tali penahan

 Adalah tali yang digunakan untuk menahan getaran ketika kuriding di mainkan.

2. Batang tubuh kuriding

 Adalah bagian kuriding yang berbahan pelepah aren atau enau. Untuk menjadi tempat
bagian-bagian kuriding lain.

3. Tali penghujat/ sentak

 Tali ini adalah yang berperan sebagai pemicu getaran pada kuriding sehingga
menghasilkan bunyi.

4. Lidah getar

 Lidah getar adalah bagian yang berperan sebagai pengatur nada atau getaran pada
kuriding.

5. Tangkai getar

 Tempat pengantar getar ke lidah getar

6. Penyeimbang getar

 Bagian ini juga berfungsi sebagai penyeimbang getaran pada kuriding sehingga suara
yang dihasilkan dapat disesuaikan.

6
E. Cara Memainkan Kuriding

Untuk memainkan alat musik kuriding ini dapat dibilang cukup sulit. Meskipun
bentuknya kecil namun untuk memainkannya perlu latihan yang banyak. Untuk memainkan
kuriding hal pertama yang perlu di perhatikan adalah jari manis tangan kiri di masukkan ke
dalam lubang tali penarik yang ada di dalam salah satu lubang ujung kuriding, lalu dipintal
agar pendek dan lekat. pada ujung ini juga, ibu jari menekan ke dalam dan telunjuk menekan
keluar. sementara itu pada ujung kuriding yang satunya dipegang tangan kanan yakni dengan
mengikatkan jari telunjuk dan jari tengah pada kayu kecil penarik.

Langkah kedua adalah bagian kuriding yang ditekan dengan ibu jari telunjuk dengan
tangan kiri diletakan di sebelah kiri mulut. ujung ibu jari tangan kiri tepat disisi mulut sebelah
kiri dan kuriding berada di antara bibir atas dan bawah. sementara tangan kanan memegang
tali penarik lalu di letakan di bagian kanan wajah hingga sejajar dengan pipi sebelah kanan.
setelah kuriding pada posisi tersebut maka untuk membunyikannya dengan cara menarik tali
yang dipegang tangan kanan. tali ditarik dengan ritme tertentu (disentak) hingga tali bergetar
selanjutnya kuriding akan berbunyi.

F. Tokoh Kuriding

7
Drs. Mukhlis Maman a.k.a Julak Larau adalah seorang maestro kuriding yang
sekaligus juga sebagai seorang tokoh yang berperan dalam berkembangnya alat musik
kuriding ini. Ia sangat begitu dikenal bagi kalangan pecinta kecapi mulut Indonesia. Perannya
dalam melestarikan kuriding sangat besar. Perjuangannya untuk mendapat panggung regional
dan nasional tidak mudah, ia harus berjuang dengan keras untuk mendapatkan sertifikasi
cagar budaya tak benda. Pak Mukhlis memiliki sejarah dengan kuriding , memainkan alat
musik sebagai seorang anak di tahun delapan puluhan ketika itu adalah tradisi yang hampir
punah. Dia belajar dari pamannya, tidak hanya cara memainkannya tetapi juga cara membuat
alat musik tersebut. Berbekal pengetahuan ini, Pak Mukhlis sekarang kurang lebih satu-
satunya pembuat kuriding di wilayahnya. Dia suka bercerita kepada orang-orang dengan
bangga bahwa kuriding telah mendunia bahkan banyak dipesan dalam jumlah besar oleh
pecinta kecapi mulut di Eropa.

BAB III

KESIMPULAN

Alat musik kuriding adalah salah satu alat musik tradisional yang ada di Indonesia
khususnya daerah Kalimantan selatan. Alat musik ini berasal dari pelepah enau yang
kemudian di berikan tali yang berasal dari serat nanas. Alat musik ini menggunakan getaran
dari tali pemicu untuk membuat bunyi. Untuk membuat kuriding tidaklah mudah para
pengrajin harus berpuasa terlebih dahulu lalu memilih pelepah pilihan. Kuriding juga telah
mendapatkan sertifikasi cagar budaya tak benda berkat perjuangan dari sang maestro kuriding
yaitu pak Mukhlis.

Alat musik tradisional harus kita lestarikan agar tidak punah. Khususnya alat musik
kuriding ini supaya tetap dilestarikan, agar anak cucu kita dapat menikmati tradisi leluhurnya.

Anda mungkin juga menyukai