Anda di halaman 1dari 19

KLIPING SENI BUDAYA

SENI MUSIK
D

OLEH:
KELAS: V111.2

KELOMPOK: 4

NAMA: 1.AHMAD FARUQ ARRASYID

2.CINDY YOYANI RAMADHEA

3.DEASYNTIA YUSUF

4.GENTA ADITYA PUTRA

5.KHOUIRUL ROFIQ

6.M. FRENDY RIANANDA

7.SALSABILA PUTRI AMELIA

8. TASYA NAJWA SALMA .A.

GURU PEMBIMBING:MASDALENA ,S.pd

SMP NEGERI 1 OKU


TAHUN AJARAN 2018/2019
1.GENGGONG

-Alat musik genggong berasal dari bali.

-Acara pernikahan adat,acara seni tari,dan acara hiburan.

-Fungsi alat musik genggong adalah sebagai alat musik pengiring


musik.Namum di bali sendiri,alat musik genggong semakin jarang di kenal
orang.

-Musik Genggong Musik Genggong merupakan musik instrumental tradisional


Bali yang sangat langka, seperti Genggong (Bali), genggong merupakan salah
satu instrumen getar yang unik yang semakin jarang dikenal orang.
Keunikannya terletak pada suara yang ditimbulkannya yang bila dirasakan
memberi kesan mirip seperti suara katak sawah yang riang gembira bersahut-
sahutan di malam hari. Keunikannya yang lain adalah memanfaatkan rongga
mulut orang yang membunyikannya sebagai resonator.

Memang alat ini dibunyikan dengan cara mengulum (yanggem) pada bagian
yang disebut “palayah”nya. Jari tangan kiri memegang ujung alat sebelah kiri
dan tangan kanan menggenggam tangkai bambu kecil yang dihubungkan
dengan tali benang dengan ujung alat di sebelah kanan.Untuk
membunyikannya maka benang itu ditarik-tarik ke samping kanan agak
menyudut ke depan, tetapi tidak meniupnya. Rongga mulut hanya sebagai
resonator, dibesarkan atau dikecilkan sesuai dengan rendah atau tinggi nada
yang diinginkan.
Satu ensembel minimal terdiri dari dua buah instrumen yang satu dalam ukuran
yang lebih besar dari yang lainnya. Atau kadang-kadang terdiri dari empat buah
alat atau lebih dengan maksud agar bisa membuat variasi atau cecandetan. Alat
bunyi-bunyian ini semata-mata dipakai sebagai hiburan, misalnya dalam acara
perkawinan. Seniman pengrajin pembuat genggong yang masih aktif banyak
didapatkan di Desa Batuan, Kabupaten Gianyar, misalnya pada seorang yang
bernama I Made Meji. Ada kalanya dibuat sebagai barang “souvenir” yang
dijajakan buat para wisatawan.

Bahan untuk membuat genggong adalah pelepah pohon enau yang di Bali
disebut “pugoug”. Dipilih yang cukup tua dan kering, lebih diutamakan yang
mengering di batangnya sendiri. Dipilih kulit luarnya, dibuat irisan penampang
segi empat panjang dengan ukuran lebih kurang dua cm lebar dan dua puluh cm
panjangnya. Bagian dalam yang lunak dibersihkan hingga tinggal luarnya yang
keras setebal kira-kira seperempat cm. Palayah atau bagian instrumen yang
bergetar terletak di tengah-tengah irisan yang kedua ujungnya berjarak dua cm
dari batas ujung penampang irisan. Lebar palayah setengah cm. Palayah terdiri
dari badan palayah dan ujung palayah yang berada atau mengarah ke bagian kiri
irisan. Ujung palayah ini diusahakan setipis mungkin dengan lebar kira-kira
sepuluh mm. Demikian pula bagian badan palayah dibuat tipis, kira-kira 2 cm di
bagian atasnya dibuat tetap tebal, yaitu setebal irisan keseluruhan penampang
irisan. Selanjutnya pada ujung kanan irisan penampang dibuat lobang tempat
tali benang, yang kira-kira panjangnya 5 cm.

Benang itu diikatkan pula pada setangkai bambu bundar yang kecil, sepanjang
sepuluh cm. Waktu membunyikan genggong tangan kanan memegang tangkai
tersebut secara vertikal untuk menarik benang hingga palayahnya tergetar.

Musik Genggong disebutkan dalam babad bali, gamelan genggong ini


merupakan kesenian yang langka dengan instrumen utamanya genggong yang
terbuat dari pelepah enau. Desa yang telah memiliki tradisi Genggong yang

kuat adalah Batuan (Gianyar). Di sini Genggong dimainkan sebagai pengiring


tari, yaitu tari Kodok dan sebagai sajian musik instrumental.
2.KECAPI ATAU KACAPI

-Alat musik kecapi atau kacapi ini berasal dari kalimantan tengah (suku dayak).

-nyanyian tradisional khas kalimantan tengah ,kesenian daerah,acara tari


kinyah atau tarian perang,tari –tarian suku dayak dalam acara pernikahan ,
sedangkan pada jaman dulu banyak di gunakan untuk mengantar para
pahlawan- pahlawan jaman dulu untuk maju berperang melawan musuh.

- Kecapi juga dapat digunakan untuk mengiringi dan lagu khas Kalimantan
seperti Badeder/Deder (nyanyian pantun), Karungut, Dodoi (nyanyian saat
mendayung perahu/sampan/rakit). Kecapi juga digunakan untuk mengiringi tari
– tarian suku Dayak dalam acara Perkawinan, atau sebuah pertunjukan dan lain
lain. Sedangkan pada jaman dulu Kecapi lebih banyak digunakan untuk
mengantar para pahlawan - pahlawan jaman dulu untuk maju berperang
melawan musuh.

-Kecapi adalah salah satu alat musik tradisional yang ada di Kalimantan yang
biasa digunakan oleh masyarakat suku Dayak.  Kecapi adalah alat musik petik
dengan memiliki senar dua atau lebih.

Kacapi adalah alat musik petik yang termasuk dalam kelompok instrumen


musik Chordofhone, juga disebut dengan istilah Lute. Berbentuk kapal (Boat-
shaped plucked Lute) yang tangkai atau pegangan (handle) atau papan penjarian
(fingerboard), jembatan (bridge), dan kaki, adalah berasal dari satu sisi
potongan papan kayu, pada bagian resonator ditutup dengan tutup dan diberi
lubang, bentuknya sangat bagus dan seringkali memiliki ukiran yang rumit.
Kecapi juga dapat digunakan untuk mengiringi dan lagu khas Kalimantan
seperti Badeder/Deder (nyanyian pantun), Karungut, Dodoi (nyanyian saat
mendayung perahu/sampan/rakit). Kecapi juga digunakan untuk mengiringi tari
– tarian suku Dayak dalam acara Perkawinan, atau sebuah pertunjukan dan lain
lain. Sedangkan pada jaman dulu Kecapi lebih banyak digunakan untuk
mengantar para pahlawan - pahlawan jaman dulu untuk maju berperang
melawan musuh.

Untuk membuat Kecapi bukanlah hal mudah. Meski sekilas Kecapi tampak
seperti alat musik sederhana. Kecapi Kalimantan sendiri terbuat dari sebuah
kayu ringan seperti pohon Hanjalulung. Sedangkan pada dawai atau senar
kecapi ini menggunakan bahan dari kawat atau dari benang nilon. Pada jaman
dulu dawai atau senar kecapi di buat dari rotan atau kulit kayu yang membuat
suaranya memiliki khas tersendiri.

Kacapi dapat dimainkan sebagai musik instrumental maupun sebagai musik


pengiring. Kecapi bisa di mainkan dengan 2 senar ataupun 3 .Yang 2 senar
untuk Rhythm dan yang 3 senar untuk Leadnya . Letak perbedaan kecapi Dayak
Kalimantan dengan Sampe Dayak Kalimantan Barat, Kalimantan Timur,
Kalimantan Utara dan yang ada di Serawak yaitu pada nadanya. Jika pada
Sampe bernadakan MAYOR, Kecapi bernadakan MINOR.

Belakangan, kecapi juga dikolaborasikan dengan alat musik lain seperti


gendang, gong, suling, kangkanang, katambung dan juga rebab. Untuk
bermain kecapi wajib ditemani dengan nyanyian. Inilah yang di sebut
dengan Karungu
DAFTAR ISI
Kata pengantar.......................................................................................
Daftar isi.................................................................................................
Serdam...................................................................................................
Genggong...............................................................................................
Rebab.....................................................................................................
Kompang................................................................................................
Garantung..............................................................................................
Angklung reog........................................................................................
Arababu..................................................................................................
Kecapi.....................................................................................................
KATA PENGANTAR
Puji  syukur  kami  panjatkan  kehadirat  Allah  swt., karena  atas 
limpahan  rahmat  dan  karunia – Nya lah  sehingga  kami  dapat 
menyelesaikan  Makalah seni budaya   ini  sesuai  waktunya.
    Kami  mencoba  berusaha  menyusun  makalah  ini  sedemikian 
rupa  dengan  harapan  dapat  membantu  pembaca  dalam 
memahami  pelajaran  Sejarah yang  merupakan  judul  dari  Makalah
kami,yaituMacam-macam alat musik indonesia.

Disamping itu,kami berharap  bahwa   Macam-macam alat musik


indonesia,ini dapat dijadikan  bekal  pengetahuan  untuk  melangkah 
ke  jenjang  pendidikan  yang  lebih  tinggi  lagi.

Kami  menyadari  bahwa  didalam  pembuatan  Makalah macam


macam alt musik indonesia  ini  masih  ada  kekurangan  sehingga 
kami  berharap  saran  dan  kritik  dari  pembaca  sekalian  khususnya 
dari  guru  mata  pelajaran  PKn  agar  dapat  meningkatkan  mutu 
dalam  penyajian  berikutnya. Akhir  kata  kami  ucapkan  terima 
kasih.

                                                                                                                 
               Baturaja, 15 oktober 2018

                                                                                                                 
               Penyusun
3.GARANTUNG/KOLINTANG

-Alat musik garantung atau kolintang serasal dari sumatera utara

- pertunjukan yang bersifat hiburan, juga dalam upacara adat seperti upacara
pernikahan, dan upacara meninggal dunia (ulaon saur matua).

- Fungsi garantung cukup beragam, sebagai instrumen tunggal, dahulunya


garantung sering dimainkan oleh ibu hamil, agar kelak anaknya lahir dalam
keadaan sehat.

-Garantung adalah sebuah intrumen musik tradisional Batak Toba yang terbuat


dari wilahan kayu ingol dan dosi yang ditata berdasarkan urutan tangga nada
diatonis, yang termasuk dalam xilofon. Pada awalnya garantung hanya terdiri
dari lima bilah saja dengan penalaan lima nada, yang dahulunya biasa disebut
dengan istilah nang, ning, nung, neng, nong . Kemudian dalam
perkembangannya Garantung memiliki 7 wilahan yang digantungkan di atas
sebuah kotak yang sekaligus sebagai resonatornya. Masing-masing wilahan
mempunyai nada masing-masing, yaitu 1 (do), 2 (re), 3 (mi), 4 (fa), 5 (so), 6
(la), dan 7 (si). Antara wilahan yang satu dengan wilahan yang lainnya
dihubungkan dan digantungkan dengan tali.

Kotak resonator sendiri juga mempunyai tangkai, yang juga sekaligus


merupakan bagian yang turut dipukul sebagai ritem dasar, dan wilahan sebagai
melodi.

Alat musik ini dimainkan dengan menggunakan 2 buah stik untuk tangan kiri
dan tangan kanan.Semetara tangan kiri berfungsi juga sebagai pembawa melodi
dan pembawa ritem,yaitu tangan kiri memukul bagian tangkai garantung dan
wilayah sekaligus dalam memainkan sebuah lagu .Alat musik ini

dapat di mainkan secara solo (tunggal),namun dapat juga dimainkan daam satu
ensambel.
Fungsi garantung cukup beragam, sebagai instrumen tunggal, dahulunya
garantung sering dimainkan oleh ibu hamil, agar kelak anaknya lahir dalam
keadaan sehat.

Sebagai instrumen melodik, garantung memainkan melodi yang sama


(heterofoni) dengan instrumen melodik lainnya seperti slim, sarung etek, dan
hasapi ende, dalam salah satu versi uning-uningan Batak Toba,namun masing-
asing alat dapat mengembangka pola dasar garis melodi dengan variasi dan
ornamentasi nada yang lebih bebas berdasarkan ekspersi dan karakter masing-
masing instrumen dan pemainnya.

Saat ini garantung sering juga digabungkan dengan instrume musik modern
seperti gitar elektrik, gitar bass, keyboard ,drumset,trompet,saxophone,
trombone atau disebut juga ensambel musik tiup, yang sering dimainkan dalam
pertunjukan yang bersifat hiburan, juga dalam upacara adat seperti upacara
pernikahan, dan upacara meninggal dunia (ulaon saur matua).
4.KOMPANG

-Alat musik kompang ini berasal dari lampung


- Pada acara-acara penyambutan pejabat, resepsi pernikahan, dan acara adat
lainnya di Lampung.
-Fungsi kompang menyambut penjabat dan orang-orang penting
(gubernur,bupati),hiburan pada saat acara pernikahan.
Hampir sama dengan rebana, kompang adalah alat musik tradisional Lampung
yang terbuat dari kulit kambing dan dimainkan dengan cara di pukul. Menurut
sejarah sebenarnya alat musik kompang ini berasal dari arab, yaitu dari orang-
orang suku Parsi yang saat itu menyambung kedatangan Nabi mereka. Jika
dilihat dari ukuran, kompang biasanya memiliki diameter antara 22,5 cm sampai
dengan 35 cm. Dan kompang ini biasanya dimainkan oleh sebuah regu dengan
posisi duduk, ada juga yang berdiri, atau sambil berjalan. Para pemain kompang
biasanya diundang untuk memainkan musik tradisional pada acara-acara
penyambutan pejabat, resepsi pernikahan, dan acara adat lainnya di Lampung.
Kompang merupakan sejenis alat musik tradisional yang sangat dikenal di
kalangan masyarakat Melayu pada umumnya. Hampir mirip dengan alat musik
rebana, Kompang merupakan alat musik tradisional dari Provinsi Lampung
yang dibuat dari kayu dan kulit kambing. Di beberapa daerah di Lampung, alat
musik Kompang juga disebut dengan Khaddap. Keberadaan alat musik ini
dikaitkan dengan penyebaran agama Islam di Indonesia.
 
Kompang terdiri dari berbagai ukuran. Ada yang berukuran garis pusat
sepanjang 22.5 cm, 25 cm, 27.5 cm dan ada juga yang mencapai 35 cm.
Kompang dimainkan secara beregu dalam keadaan duduk, berdiri atau berjalan.
Jika kompang dimainkan dalam acara berzanji, pemain akan duduk bersila atau
duduk di atas kursi. Jika dimainkan dalam acara pernikahan dan pawai
menyambut pejabat daerah atau pejabat negara, pemain kompang ini berjalan
mengiringi pengantin atau pejabat daerah, atau pejabat negara tersebut.
 
Kompang dimainkan dengan menggunakan kedua belah tangan. Sebelah tangan
memegang kompang, dan sebelah tangan lagi memukul kompang. Terdapat tiga
rentak dalam permainan kompang, yaitu rentak biasa, rentak kencet, dan rentak
sepulih. Rentak yang biasa dimainkan ialah rentak biasa. Rentak kencet ialah
rentak di tengah-tengah pukulan, kemudian seolah-olah terhenti seketika.
Sedangkan rentak sepulih dimainkan untuk kembali pada rentak lagu pertama.

 
5.Angklung Reog

- Alat musik angklung roeg berasal dari jawa timur

-Sumber bunyi angklung reog adalah Dibunyikan dengan cara digoyangkan


(bunyi disebabkan oleh benturan badan pipa bambu) sehingga menghasilkan
bunyi yang bergetar dalam susunan nada 2, 3, sampai 4 nada dalam setiap
ukuran

-Cara Memainkan Angklung Reog :


Alat musik tradisional dari Jawa timur ini dimainkan dengan beberapa cara,
antara lain :

1. Pertama dengan cara memegang bagian ujung bambu angklungnya


seperti memegang gagang pistol.
2. Memegang leher dan pinggang angklungnya, lalu hentakkan
angklungnya.

Seperti cara pada nomor 2, namun dibantu dengan gerakan tangan dari kanan ke
kiri agar suara lebih panjang

-Alat Musik yang dibuat dari bambu dengan adanya hiasan benang warna merah
dan kuning ini adalah sebuah alat musik yang sering dimainkan untuk
mengiringi kesenian Reog Ponorogo di Jawa Timur, Angklung Reog dibuat
sedikit melengkung, walaupun begitu bambu tersebut di tata dengan rapi dan
indah.
Menurut sejarah dulu pada saat zaman indonesia masih berupa kerajaan
Angklung reog yang disusun rapih layanknya pagar bambu lalu diberikan jumat
untuk bisa mengalahkan musuh-musuh mereka, setelah itu prajurit yang senang
akan kemenangannya memukul-mukul bambu tersebut sehingga tercipta suara.
Angklung Reog sering dijadikan bagian contoh alat musik tradisional Jawa
Timur yang hingga sekarang masih diakui oleh dunia. Untuk membedakan
angklung reog atau bukan saya berhasil menemukan informasi ciri-ciri yang
bisa dilihat pada angklung reog.
Ciri khas angklung reog :

1. Angklung reog mempunyai pegangan pada bagian ujung yang dibuat agar
1 pemain bisa memegang 2 buah angklung sekaligus.
2. Pada ujung bambu yang kecil terikat benang merah dan kuning, Menurut
sejarahnya, pada awalnya benang tersebut adalah jimat untuk
melumpuhkan musuh bila terkena bambu.
3. Memiliki suara keras dan khas yang berkesan seperti mistis dan bergetar
di spiritual kita ketika di dengar.
4. Hanya mengeluarkan 2 jenis nada yang berbeda, bunyi “klong” yang
besar dan “klung” yang kecil.
5. Ada grup musik yang terkadang membuat angklung dengan 3, 2, atau
hanya 1 tabung bahkan ada juga yang sampai 9 tabung untuk memberikan
kesan “wah” pada penamilannya tapi angklung reog yang asli cuma
memiliki 3 buah tabung saja.
6. Bentuk angklung reog hampir menyerupai gapura dan tangga, oleh karena
itu susunannya dimulai yang kecil/pendek ke yang tinggi dan
berhubungan dengan kehidupan manusia dari kecil hingga dewasa

Ketika menggunakan angklung haruslah fokus, teratur dan juga bebarengan agar
menghasilkan harmoni musik daerah yang indah. Angklung bernada tinggi
mengikuti bunyi gong, Akan tetapi angklung bernada rendah mengikuti suara
kenong.
6.SERDAM

-Alat musik serdam ini berasal dari jambi

-Sumber bunyi alat musik serdam ini dari 5 lobang yang telah menghasil kan
tangga irama so re mi fa sol

-Cara memainkan ia lah di tiup

-Serdam merupakan alat musik tradisional Jambi yang mirip dengan


suling/seruling. Terbuat dari bambu berukuran kecil dan diberi lubang sebanyak
empat buah. Biasa dipakai untuk mengiringi musik tradisional Melayu. 

Serdam merupakan alat musik tradisional yang dimainkan dengan cara ditiup.
Mungkin anda akan berfikir bahwa Serdam perwujudan alat musik suling
namun dengan nama yang berbeda, kenyataannya Serdam menghasilkan nada
dasar G sebagai Do dan terdiri dari 5 lubang yang telah menghasilkan tangga
irama do re mi fa sol.
Serdam juga menghasilkan suara musik yang sendu dan berirama “sedih”
sehingga seakan-akan pemain yang menggunakan alat musik ini sedang
menghibur diri dari sakit hati yang menimpanya. Serdam biasanya juga
digunakan sebagai pengiring solis dan berkaitan dengan lagu yang sedang
dibawakan.
Bentuk Serdam
Alat musik Serdam terbuat dari bambu yang berbentuk bulat dengan diameter 1
– 1,5 cm dengan panjang 25 – 26 cm. Diameter lubang peningkah sekitar 4 cn
dan jarang ujung buluh ke lubang tadi sekitar 4 cm juga. Jarak antar masing-
masing lubang diberi 2 cm, dan jarak lubang klep pertama dan kedua juga 2 cm.
Salah satu contoh kesenian tradisional yang namanya sudah mulai memudar
adalah Tarian rentak besapih. Dulunya tarian ini merupakan perwujudan
sejarah dari Jambi pada zaman dulu saat Jambi masih menjadi kota perdagangan
yang banyak dikunjungi oleh berbagai etnis.
Beruntungnya, kesenian ini telah masuk kedalam daftar keragaman seni budaya
Indonesia yang harus dijaga kelestariannya. Perkembangan zaman memang
membantu kita menjadikan sesuatu lebih mudah dan efisien, namun beberapa
hal seperti kebudayaan ini haruslah kita jaga.
Begitulah beberapa nama alat musik tradisional Jambi yang bisa anda pelajari
lebih dalam lagi. Sangat disesalkan ketika sebuah kesenian daerah yang tadinya
seakan menjadi “mascot kebanggaan” kota tersebut akhirnya harus kandas
karena perkembangan zaman.
Jika kita perhatikan, kesenian seperti tarian daerah ini sudah jarang bisa dilihat
kecuali pada perayaan tertentu seperti pawai 17-an atau kentongan daerah.
7.Arababu

-Alat musik arababu berasal dari maluku

-Sumber bunyi dari senar yang di gesek

-cara memainkan dengan cara di gesek senar nya

-Arababu adalah alat musik asli Maluku yang memang berbentuk seperti Rebab.
Menurut beberapa literatur sejarah, alat musik ini berkembang di Maluku
setelah dibawa oleh para pedagang Arab jauh sebelum abad ke-16. Pada
awalnya, yang dibawa oleh para pedagang Arab ini adalah sama dengan Rebab
yang kini kita kenal dalam paduan instrumen gamelan Jawa, namun alat musik
tersebut berkembang dengan pesat diantara penduduk lokal dan mengalami
modifikasi hingga menjadi Arababu.
    
Arababu merupakan alat musik melodis yang dimainkan dengan cara digesek.
Alat musik ini hanya memiliki satu senar, tidak seperti Rebab yang umumnya
memiliki 2 senar. Selain itu, Arababu memiliki batang pegang dari bambu dan
tabung resonansi dari setengah bagian tempurung kelapa. Untuk suara, Arababu
tidak kalah merdu dengan rebab, hanya saja dalam ukuran bentuk alat musik ini
tampak lebih kecil. Alat gesek Arababu pada dasarnya sama dengan Rebab yang
berbentuk busur dan bersenar 1, hanya untuk besarnya menyesuaikan ukuran
Arababu yang lebih kecil.
   
Alat musik yang unik ini biasa dimainkan dalam kelompok bersama alat musik
khas Maluku utara lainnya seperti Tifa, Gong ataupun Fuk-fuk. Arababu
memberikan nuansa Melayu – Arab yang kental dalam sajian musik Maluku
Utara. Biasanya, dendang sang pemain Arababu bernyanyi ikut menyemarakkan
lagu-lagu yang dibawakan. Umumnya, lagu-lagu tersebut bercerita tentang
kehidupan sehari-hari, doa dan berbagai mantra untuk menyembuhkan penyakit.
   
Seiring perkembangan jaman, kini Arababu juga mengalami banyak modifikasi.
Beberapa musisi Arababu masih mempertahankan bentuk asli alat musik cantik
ini, namun musisi lainnya banyak yang menambahkan pengeras suara agar alat
musik ini dapat dimainkan dengan sistem suara modern. Walaupun demikian,
keaslian Arababu tidak dapat dimodifikasi dengan cara apapun. Suara dan aura
yang terpancar dari lantunan alat musik ini mempunyai ciri khas yang tidak
dapat ditandingi alat musik apapun. Kini, Arababu masih dimainkan hanya
dalam acara-acara tertentu, tetapi alat ini pun masih terus berjuang untuk
bertahan di antara terpaan modernisasi alat-alat musik lainnya.
8.REBAB

-Alat musik rebab berasal dari jawa barat

- sumber bunyi nya dari senar yang di gesek

-Cara memainkan alat musik rebab ia lah di gesek senar nya

Rebab (Arab ‫الربابة‬ atau ‫ربابة‬ - "busur (instrumen)"),


[1]
 juga rebap, rabab, rebeb, rababah, atau al-rababa) adalah jenis alat musik
senar yang dinamakan demikian paling lambat dari abad ke-8 dan menyebar
melalui jalur-jalur perdagangan Islam yang lebih banyak dari Afrika
Utara, Timur Tengah, bagian dari Eropa, dan Timur Jauh. Beberapa varietas
sering memiliki tangkai di bagian bawah agar rebab dapat bertumpu di tanah,
dan dengan demikian disebut rebab tangkai di daerah tertentu, namun terdapat
versi yang dipetik seperti kabuli rebab (kadang-kadang disebut
sebagai robab atau rubab).
Ukuran rebab biasanya kecil, badannya bulat, bagian depan yang tercakup
dalam suatu membran seperti perkamen atau kulit domba dan memiliki leher
panjang terpasang. Ada leher tipis panjang dengan pegbox pada akhir dan ada
satu, dua atau tiga senar. Tidak ada papan nada. Alat musik ini dibuat tegak,
baik bertumpu di pangkuan atau di lantai. Busurnya biasanya lebih melengkung
daripada biola.
Rebab, meskipun dihargai karena nada suara, tetapi memiliki rentang yang
sangat terbatas (sedikit lebih dari satu oktaf), dan secara bertahap diganti di
banyak dunia Arab oleh biola dan kemenche. Hal ini terkait dengan
instrumen Irak, Joza, yang memiliki empat senar.
Pengenalan rebab ke Eropa Barat telah mungkin bersamaan dengan
penaklukan Spanyol oleh bangsa Moor, di Semenanjung Iberia. Namun, ada
bukti adanya alat musik ini pada abad ke-9 juga di Eropa Timur: ahli geografi
Persia abad ke-9 Ibnu Khurradadhbih mengutip lira Bizantium(atau lūrā)
sebagai alat musik busur khas Bizantium dan setara dengan rabāb Arab.[2]

Rebab ini digunakan dalam berbagai macam ansambel musik dan genre, sesuai
dengan distribusi yang luas, dan dibangun dan dimainkan agak berbeda di
daerah berbeda. Di Asia Tenggara, rebab adalah instrumen besar dengan kisaran
mirip dengan viola da gamba, sedangkan versi dari instrumen yang jauh lebih
ke barat cenderung lebih kecil dan lebih tinggi melengking. Badannya
bervariasi dengan banyak hiasan ukiran, seperti di Jawa, untuk model sederhana
seperti "biola sungai Nil" Mesir 2 senar mungkin memiliki badan yang terbuat
dari setengah tempurung kelapa. Versi yang lebih canggih memiliki kotak suara
logam dan depan mungkin setengah-ditutupi dengan tembaga yang dipukuli,
dan setengah dengan kulit sapi.

Arab, Persia dan Ottoman[sunting | sunting sumber]


Rebab itu banyak digunakan, dan terus akan digunakan, dalam musik tradisional
Persia. Ada juga instrumen busur pada musik Persia bernama Kamanche yang
memiliki bentuk dan struktur yang sama. Rebab juga dimainkan di negara lain
seperti India, kemungkinan besar menelusuri asal kepada Iran Raya karena
penggunaannya di pengadilan Sassanid. Ini diadopsi sebagai instrumen kunci
dalam musik klasik Arab dan di Maroko, tradisi musik Arab-Andalusia telah
tetap hidup dengan keturunan Muslim yang meninggalkan Spanyol sebagai
pengungsi mengikuti Reconquista. Rebab ini menjadi instrumen favorit di
rumah teh Kekaisaran Ottoman (Turki) sampai kedatangan biola, satu-satunya
alat musik busur di Kekaisaran Ottoman.
Varian biola tangkai sangat umum digunakan oleh banyak kelompok etnis
Timur dan Asia Tengah dan diaspora mereka di seluruh dunia, seperti
berbagai Huqin yang digunakan oleh sebagian besar kelompok etnis
Cina, morin
khuur dari Mongolia, Byzaanchy dari Tuva, Kokyudari Jepang, Haegeum dari 
Korea, kyl kiak dari Kirgizstan, Saw sam sai dari Thailand dan banyak lainnya.
Ini umumnya digunakan dalam memainkan lagu rakyat tradisional, tetapi juga
menjadi populer di pengaturan musik kontemporer, termasuk genre
seperti klasik, jazz, dan rock.[3]

Indonesia dan Malaysia[sunting | sunting sumber]


Dalam gamelan Indonesia rebab adalah instrumen penting dalam mengelaborasi
dan menghiasi melodi dasar. Ini tidak harus sesuai persis dengan skala
instrumen gamelan lainnya dan dapat dimainkan dalam waktu yang relatif
bebas, penyelesaian frasa setelah dentuman dari gong ageng (gong besar yang
"mengatur" ansambel). Rebab juga sering memainkan buka yang saat itu adalah
bagian dari ansambel.[4]
Di negara bagian Malaysia timur, Kelantan dan Terengganu, Rebab digunakan
dalam ritual penyembuhan yang disebut "Main Puteri".

Anda mungkin juga menyukai