SENI MUSIK
D
OLEH:
KELAS: V111.2
KELOMPOK: 4
3.DEASYNTIA YUSUF
5.KHOUIRUL ROFIQ
Memang alat ini dibunyikan dengan cara mengulum (yanggem) pada bagian
yang disebut “palayah”nya. Jari tangan kiri memegang ujung alat sebelah kiri
dan tangan kanan menggenggam tangkai bambu kecil yang dihubungkan
dengan tali benang dengan ujung alat di sebelah kanan.Untuk
membunyikannya maka benang itu ditarik-tarik ke samping kanan agak
menyudut ke depan, tetapi tidak meniupnya. Rongga mulut hanya sebagai
resonator, dibesarkan atau dikecilkan sesuai dengan rendah atau tinggi nada
yang diinginkan.
Satu ensembel minimal terdiri dari dua buah instrumen yang satu dalam ukuran
yang lebih besar dari yang lainnya. Atau kadang-kadang terdiri dari empat buah
alat atau lebih dengan maksud agar bisa membuat variasi atau cecandetan. Alat
bunyi-bunyian ini semata-mata dipakai sebagai hiburan, misalnya dalam acara
perkawinan. Seniman pengrajin pembuat genggong yang masih aktif banyak
didapatkan di Desa Batuan, Kabupaten Gianyar, misalnya pada seorang yang
bernama I Made Meji. Ada kalanya dibuat sebagai barang “souvenir” yang
dijajakan buat para wisatawan.
Bahan untuk membuat genggong adalah pelepah pohon enau yang di Bali
disebut “pugoug”. Dipilih yang cukup tua dan kering, lebih diutamakan yang
mengering di batangnya sendiri. Dipilih kulit luarnya, dibuat irisan penampang
segi empat panjang dengan ukuran lebih kurang dua cm lebar dan dua puluh cm
panjangnya. Bagian dalam yang lunak dibersihkan hingga tinggal luarnya yang
keras setebal kira-kira seperempat cm. Palayah atau bagian instrumen yang
bergetar terletak di tengah-tengah irisan yang kedua ujungnya berjarak dua cm
dari batas ujung penampang irisan. Lebar palayah setengah cm. Palayah terdiri
dari badan palayah dan ujung palayah yang berada atau mengarah ke bagian kiri
irisan. Ujung palayah ini diusahakan setipis mungkin dengan lebar kira-kira
sepuluh mm. Demikian pula bagian badan palayah dibuat tipis, kira-kira 2 cm di
bagian atasnya dibuat tetap tebal, yaitu setebal irisan keseluruhan penampang
irisan. Selanjutnya pada ujung kanan irisan penampang dibuat lobang tempat
tali benang, yang kira-kira panjangnya 5 cm.
Benang itu diikatkan pula pada setangkai bambu bundar yang kecil, sepanjang
sepuluh cm. Waktu membunyikan genggong tangan kanan memegang tangkai
tersebut secara vertikal untuk menarik benang hingga palayahnya tergetar.
-Alat musik kecapi atau kacapi ini berasal dari kalimantan tengah (suku dayak).
- Kecapi juga dapat digunakan untuk mengiringi dan lagu khas Kalimantan
seperti Badeder/Deder (nyanyian pantun), Karungut, Dodoi (nyanyian saat
mendayung perahu/sampan/rakit). Kecapi juga digunakan untuk mengiringi tari
– tarian suku Dayak dalam acara Perkawinan, atau sebuah pertunjukan dan lain
lain. Sedangkan pada jaman dulu Kecapi lebih banyak digunakan untuk
mengantar para pahlawan - pahlawan jaman dulu untuk maju berperang
melawan musuh.
-Kecapi adalah salah satu alat musik tradisional yang ada di Kalimantan yang
biasa digunakan oleh masyarakat suku Dayak. Kecapi adalah alat musik petik
dengan memiliki senar dua atau lebih.
Untuk membuat Kecapi bukanlah hal mudah. Meski sekilas Kecapi tampak
seperti alat musik sederhana. Kecapi Kalimantan sendiri terbuat dari sebuah
kayu ringan seperti pohon Hanjalulung. Sedangkan pada dawai atau senar
kecapi ini menggunakan bahan dari kawat atau dari benang nilon. Pada jaman
dulu dawai atau senar kecapi di buat dari rotan atau kulit kayu yang membuat
suaranya memiliki khas tersendiri.
Baturaja, 15 oktober 2018
Penyusun
3.GARANTUNG/KOLINTANG
- pertunjukan yang bersifat hiburan, juga dalam upacara adat seperti upacara
pernikahan, dan upacara meninggal dunia (ulaon saur matua).
Alat musik ini dimainkan dengan menggunakan 2 buah stik untuk tangan kiri
dan tangan kanan.Semetara tangan kiri berfungsi juga sebagai pembawa melodi
dan pembawa ritem,yaitu tangan kiri memukul bagian tangkai garantung dan
wilayah sekaligus dalam memainkan sebuah lagu .Alat musik ini
dapat di mainkan secara solo (tunggal),namun dapat juga dimainkan daam satu
ensambel.
Fungsi garantung cukup beragam, sebagai instrumen tunggal, dahulunya
garantung sering dimainkan oleh ibu hamil, agar kelak anaknya lahir dalam
keadaan sehat.
Saat ini garantung sering juga digabungkan dengan instrume musik modern
seperti gitar elektrik, gitar bass, keyboard ,drumset,trompet,saxophone,
trombone atau disebut juga ensambel musik tiup, yang sering dimainkan dalam
pertunjukan yang bersifat hiburan, juga dalam upacara adat seperti upacara
pernikahan, dan upacara meninggal dunia (ulaon saur matua).
4.KOMPANG
5.Angklung Reog
Seperti cara pada nomor 2, namun dibantu dengan gerakan tangan dari kanan ke
kiri agar suara lebih panjang
-Alat Musik yang dibuat dari bambu dengan adanya hiasan benang warna merah
dan kuning ini adalah sebuah alat musik yang sering dimainkan untuk
mengiringi kesenian Reog Ponorogo di Jawa Timur, Angklung Reog dibuat
sedikit melengkung, walaupun begitu bambu tersebut di tata dengan rapi dan
indah.
Menurut sejarah dulu pada saat zaman indonesia masih berupa kerajaan
Angklung reog yang disusun rapih layanknya pagar bambu lalu diberikan jumat
untuk bisa mengalahkan musuh-musuh mereka, setelah itu prajurit yang senang
akan kemenangannya memukul-mukul bambu tersebut sehingga tercipta suara.
Angklung Reog sering dijadikan bagian contoh alat musik tradisional Jawa
Timur yang hingga sekarang masih diakui oleh dunia. Untuk membedakan
angklung reog atau bukan saya berhasil menemukan informasi ciri-ciri yang
bisa dilihat pada angklung reog.
Ciri khas angklung reog :
1. Angklung reog mempunyai pegangan pada bagian ujung yang dibuat agar
1 pemain bisa memegang 2 buah angklung sekaligus.
2. Pada ujung bambu yang kecil terikat benang merah dan kuning, Menurut
sejarahnya, pada awalnya benang tersebut adalah jimat untuk
melumpuhkan musuh bila terkena bambu.
3. Memiliki suara keras dan khas yang berkesan seperti mistis dan bergetar
di spiritual kita ketika di dengar.
4. Hanya mengeluarkan 2 jenis nada yang berbeda, bunyi “klong” yang
besar dan “klung” yang kecil.
5. Ada grup musik yang terkadang membuat angklung dengan 3, 2, atau
hanya 1 tabung bahkan ada juga yang sampai 9 tabung untuk memberikan
kesan “wah” pada penamilannya tapi angklung reog yang asli cuma
memiliki 3 buah tabung saja.
6. Bentuk angklung reog hampir menyerupai gapura dan tangga, oleh karena
itu susunannya dimulai yang kecil/pendek ke yang tinggi dan
berhubungan dengan kehidupan manusia dari kecil hingga dewasa
Ketika menggunakan angklung haruslah fokus, teratur dan juga bebarengan agar
menghasilkan harmoni musik daerah yang indah. Angklung bernada tinggi
mengikuti bunyi gong, Akan tetapi angklung bernada rendah mengikuti suara
kenong.
6.SERDAM
-Sumber bunyi alat musik serdam ini dari 5 lobang yang telah menghasil kan
tangga irama so re mi fa sol
Serdam merupakan alat musik tradisional yang dimainkan dengan cara ditiup.
Mungkin anda akan berfikir bahwa Serdam perwujudan alat musik suling
namun dengan nama yang berbeda, kenyataannya Serdam menghasilkan nada
dasar G sebagai Do dan terdiri dari 5 lubang yang telah menghasilkan tangga
irama do re mi fa sol.
Serdam juga menghasilkan suara musik yang sendu dan berirama “sedih”
sehingga seakan-akan pemain yang menggunakan alat musik ini sedang
menghibur diri dari sakit hati yang menimpanya. Serdam biasanya juga
digunakan sebagai pengiring solis dan berkaitan dengan lagu yang sedang
dibawakan.
Bentuk Serdam
Alat musik Serdam terbuat dari bambu yang berbentuk bulat dengan diameter 1
– 1,5 cm dengan panjang 25 – 26 cm. Diameter lubang peningkah sekitar 4 cn
dan jarang ujung buluh ke lubang tadi sekitar 4 cm juga. Jarak antar masing-
masing lubang diberi 2 cm, dan jarak lubang klep pertama dan kedua juga 2 cm.
Salah satu contoh kesenian tradisional yang namanya sudah mulai memudar
adalah Tarian rentak besapih. Dulunya tarian ini merupakan perwujudan
sejarah dari Jambi pada zaman dulu saat Jambi masih menjadi kota perdagangan
yang banyak dikunjungi oleh berbagai etnis.
Beruntungnya, kesenian ini telah masuk kedalam daftar keragaman seni budaya
Indonesia yang harus dijaga kelestariannya. Perkembangan zaman memang
membantu kita menjadikan sesuatu lebih mudah dan efisien, namun beberapa
hal seperti kebudayaan ini haruslah kita jaga.
Begitulah beberapa nama alat musik tradisional Jambi yang bisa anda pelajari
lebih dalam lagi. Sangat disesalkan ketika sebuah kesenian daerah yang tadinya
seakan menjadi “mascot kebanggaan” kota tersebut akhirnya harus kandas
karena perkembangan zaman.
Jika kita perhatikan, kesenian seperti tarian daerah ini sudah jarang bisa dilihat
kecuali pada perayaan tertentu seperti pawai 17-an atau kentongan daerah.
7.Arababu
-Arababu adalah alat musik asli Maluku yang memang berbentuk seperti Rebab.
Menurut beberapa literatur sejarah, alat musik ini berkembang di Maluku
setelah dibawa oleh para pedagang Arab jauh sebelum abad ke-16. Pada
awalnya, yang dibawa oleh para pedagang Arab ini adalah sama dengan Rebab
yang kini kita kenal dalam paduan instrumen gamelan Jawa, namun alat musik
tersebut berkembang dengan pesat diantara penduduk lokal dan mengalami
modifikasi hingga menjadi Arababu.
Arababu merupakan alat musik melodis yang dimainkan dengan cara digesek.
Alat musik ini hanya memiliki satu senar, tidak seperti Rebab yang umumnya
memiliki 2 senar. Selain itu, Arababu memiliki batang pegang dari bambu dan
tabung resonansi dari setengah bagian tempurung kelapa. Untuk suara, Arababu
tidak kalah merdu dengan rebab, hanya saja dalam ukuran bentuk alat musik ini
tampak lebih kecil. Alat gesek Arababu pada dasarnya sama dengan Rebab yang
berbentuk busur dan bersenar 1, hanya untuk besarnya menyesuaikan ukuran
Arababu yang lebih kecil.
Alat musik yang unik ini biasa dimainkan dalam kelompok bersama alat musik
khas Maluku utara lainnya seperti Tifa, Gong ataupun Fuk-fuk. Arababu
memberikan nuansa Melayu – Arab yang kental dalam sajian musik Maluku
Utara. Biasanya, dendang sang pemain Arababu bernyanyi ikut menyemarakkan
lagu-lagu yang dibawakan. Umumnya, lagu-lagu tersebut bercerita tentang
kehidupan sehari-hari, doa dan berbagai mantra untuk menyembuhkan penyakit.
Seiring perkembangan jaman, kini Arababu juga mengalami banyak modifikasi.
Beberapa musisi Arababu masih mempertahankan bentuk asli alat musik cantik
ini, namun musisi lainnya banyak yang menambahkan pengeras suara agar alat
musik ini dapat dimainkan dengan sistem suara modern. Walaupun demikian,
keaslian Arababu tidak dapat dimodifikasi dengan cara apapun. Suara dan aura
yang terpancar dari lantunan alat musik ini mempunyai ciri khas yang tidak
dapat ditandingi alat musik apapun. Kini, Arababu masih dimainkan hanya
dalam acara-acara tertentu, tetapi alat ini pun masih terus berjuang untuk
bertahan di antara terpaan modernisasi alat-alat musik lainnya.
8.REBAB
Rebab ini digunakan dalam berbagai macam ansambel musik dan genre, sesuai
dengan distribusi yang luas, dan dibangun dan dimainkan agak berbeda di
daerah berbeda. Di Asia Tenggara, rebab adalah instrumen besar dengan kisaran
mirip dengan viola da gamba, sedangkan versi dari instrumen yang jauh lebih
ke barat cenderung lebih kecil dan lebih tinggi melengking. Badannya
bervariasi dengan banyak hiasan ukiran, seperti di Jawa, untuk model sederhana
seperti "biola sungai Nil" Mesir 2 senar mungkin memiliki badan yang terbuat
dari setengah tempurung kelapa. Versi yang lebih canggih memiliki kotak suara
logam dan depan mungkin setengah-ditutupi dengan tembaga yang dipukuli,
dan setengah dengan kulit sapi.