Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

ALAT MUSIK TRADISIONAL GENDANG

Disusun Oleh:
ELIAZERA EXQTHA IMANUELLA

KELAS : XI MIPA 1

SMA NEGERI 1 WAWAY KARYA


TP. 2022/2023
KATA PENGANTAR
 
Dengan menyebut nama Tuhan yang YME, Kami panjatkan puja dan puji
syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-
Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah Alat Musik
Tradisional Gendang.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan
dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk
itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca
agar kami dapat memperbaiki makalah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah sejarah tentang maluku angkat
senjata ini dapat memberikan manfaat maupun inspirasi bagi pembaca.

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................................................i

DAFTAR ISI......................................................................................................................................ii

BAB 1 PENDAHULUAN.................................................................................................................1

A. Latar Belakang Masalah...........................................................................................................1

B. Tujuan Penulisan......................................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................................2

A. Pengertian Alat Musik Gendang................................................................................................2

B. Sejarah Alat Musik Gendang.....................................................................................................3

C. Cara Memainkan Alat Musik Gendang.....................................................................................5

D. Cara Menghasilkan Suara..........................................................................................................5

E. Bagian-Bagian Alat Musik Gendang.........................................................................................6

F. Fungsi Alat Musik Gendang......................................................................................................6

BAB III PENUTUP............................................................................................................................8

A. Kesimpulan................................................................................................................................8

B. Saran..........................................................................................................................................8

DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................................9

ii
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Musik adalah suatu hasil karya seni bunyi dalam bentuk lagu atau

komposisi musik, yang mengungkapkan pikiran atau perasaan atau

penciptanya. Lagu atau komposisi musik itu merupakan karya seni jika

didengarkan dengan menggunakan suara (nyanyian) atau dengan alat

musik (instrumental).Seni sangat mempengaruhi kehidupan masyarakat

setiap suku, demikian juga dengan masyarakat Stabat. Pada masyarakat

Stabat ada beberapa seni yang merupakan peninggalan nenek moyang,

yaitu seni tari, seni pahat, dan seni musik. Seni musik sangat

berperan dalam beberapa acara tertentu pada masyarakat Stabat,

diantaranya yaitu, acara pernikahan, mengiringi sebuah tarian, dan hiburan.

B. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian alat musik gendang
2. Untuk mengetahui sejarah alat musik gendang
3. Untuk mengetahui cara memainkan alat musik gendang
4. Untuk mengetahui cara menghasilkan suara
5. Untuk mengetahui bagian-bagian alat musik gendang
6. Untuk mengetahui fungsi alat musik gendang

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Alat Musik Gendang

Alat musik gendang berasal dari Jawa Tengah dan Jawa Barat, khususnya alat
musik kendang Jawa berasal dari daerah istimewa Yogyakarta, hampir di semua
daerah Indonesia memiliki instrumen tradisional ini dengan ciri khas masing-
masing.
Alat musik gendang terbuat dari bahan kayu untuk badannya, sedangkan
bagian depannya terbuat dari kulit hewan, kulit hewan yang digunakan adalah
kulit lembu, kulit kambing, dan kulit sapi. Jenis instrumen ini yang memiliki
ukuran kecil disebut ketipung, dan yang mengengah disebut kendang ciblon.
Ada satu lagi pasangan ketipung yang bernama kendang gedhe atau biasa
disebut kendhang kalih, kendang kalih dimainkan pada lagu atau gendhing yang
berkarakter halus seperti gendhing kethuk kalih, ketawang, dan ladrang irama
dadi.
Bisa juga dimainkan dengan cepat pada pembukaan lagu jenis lancaran,
ladrang irama tanggung, terdapat kendhang kosek yang digunakan untuk
wayangan.
Kebanyakan, gendang dimainkan oleh para pemain gamelan profesional yang
sudah lama menekuni budaya Jawa. Kebanyakan gendang dimainkan sesuai naluri
pengendang sehingga saat dimainkan oleh satu orang dengan orang yang lain
maka akan berbeda nuansanya.
Adapun nama-nama gendang yang berasal dari daerahnya masing-masing
diantaranya:

2
 Nama alat musik Gendang dari daerah Sumatera Utara disebut Kendhang
Melayu.
 Gendang dari daerah Jawa Tengah dan Jawa Barat disebut Kendhang
atau Gendang.
 Gendang dari daerah Kepulauan Riau disebut Kendhang Panjang.
 Gendang dari daerah Sumatera Utara disebut Kendhang Oku.
Adapun jenis-jenis gendang berdasarkan ukurannya antara lain sebagai berikut:
 Ketipung: Yaitu gendang yang berukuran kecil.
 Kendang Ciblon: Yaitu gendang yang berukuran sedang.
 Kendang Kalih: Yaitu pasangan ketipung, biasanya dimainkan pada lagu
atau gengdhing yang berkarakter halus seperti gendhing kethuk kalih,
ketawang, dan ladrang irama dadi.
B. Sejarah Alat Musik Gendang

Sejak pertengahan abad ke-9 masehi gendang sudah dikenal di Jawa dengan
banyak nama seperti padahi, pataha, murawaatu muraba, mrdangga, mrdala,
muraja, panawa, kahala, damaru dan kendang.
Penyebutan kendhang dengan berbagai nama dalam sejarah alat musik
kendhang menunjukan adanya berbagai macam ukuran, bentuk, dan juga bahan
yang digunakan, seperti kendhang berukuran kecil yang ditemukan dalam arca
yang dilukiskan sedang dipegang oleh Dewa, kendhang tersebut dikenal Damaru.
Dalam relief-relief candi dapat dilihat bukti keberadaan dan keanekaragaman
kendhang, seperti di Candi Borobudur, dilukiskan berbagai macam bentuk
kendhang, slindris langsing, bentuk tong asimetris, dan bentuk kerucut.
Kemudian dalam sejarah, alat musik gendang juga ditemukan pada candi-
candi yang lainnya seperti di Candi Siswa di Prambanan, Candi Tegawangi, dan
juga Candi Panataran.

3
Sejarah berlanjut, terdapat jenis alat musik lain yang bunyinya berasal dari
selaput kulit seperti bedug dan trebang, istilah “Bedug” dapat dijumpai dalam
kitab yang lebih muda yaitu “Kidung Malat”.
Dalam Kakawin Hariwangsa, Ghatotkacasraya, dan Kidung Haraswijaya,
instrumen tersebut dikenal dengan istilah “Tipakan”. Tak hanya itu, ada juga yang
dikenal dengan istilah “Tabang-tabang” dalam kitab Ghatotkacasraya dan kitab
Sumanasantaka yang kemungkinan berkembang menjadi Tribang.
Awalnya, manusia di peradaban awal memiliki kebiasaan memukul-mukul
benda sekitarnya untuk mengekspresikan kegembiraan seperti misalnya saat
berhasil mengangkap binatang buruan.
Dalam ekskavasi di berbagai wilayah di dunia ditemukan kendang tertua
yaitu dari masa neolitikum. Contohnya, di Moravia diduga dari tahun 6000 SM,
bentuknya sangat sederhana berupa sepotong batang kau berongga yang ujungnya
ditutupi kulit reptil atau ikan. Alat tersebut dibunyikan dengan cara ditepuk-tepuk.
Pada masa peradaban berikutnya muncul kendang katyu dengan kulit
binatang, stik pukul pun mulai digunakan. Ini ditunjukan oleh artefak dari Mesir
kuno pada 4000 SM.
Pada tahun 3000 SM dikenal frame drum raksasa di kalangan bangsa Sumeria
Kuno dan Mesopotamia, selanjutnya kendang tersebar ke Afrika dan Yunani
sekitar tahun 2000 SM.
Kendang yang berbentuk seperti jam pasir terlihat pada relief Bharhut, relief
Candi India tertua dari abad 2 SM, pada masa bersamaan kendang muncul di
Romawi, bahkan Romawilah yang pertama kali menggunakan kendang sebagai
pengobar semangat pasukan perang.
Pada tahun 600-an, Persia mengenal genderang pendek dari tanah liat, lalu
genderang tersebut mulai dibuat dari logam, terkadang juga dibuat dari kayu.
Genderang tersebut menyebar ke Eropa, Afrika, dan Asia. Karena berbentuk ketel
sup dan terbuat dari tembaga, maka namanya pun menjadi kettle drum atau
timpani.
Abad XIII timpani menunjukan peran penting dalam musik Eropa karena
bunyi gemuruhnya bak geledek, sekitar dua abad kemudian bangsa Inggris pun

4
juga memanfaatkan timpani di bidang ketentaraannya sebagai penanda waktu,
aba-aba serangan, dan membuat musuh grogi.
Setelah menjelajah dunia pada tahun 1500, bangsa Eropa membawa kendang
atau drum ke Amerika, maka cara pakai bangsa Inggris pun menyebar. Tak ayal
tahun 1800-an, pasukan militer di berbagai negara mulai mempelajari dan
menggunakan drum dalam pasukan.
Bahkan ada terobosan baru berupa parade musik pasukan drum band tahun
1813 di Rusia, itulah salah satu tonggak munculnya drum band. Kemudian alat
musik kendang pun masih terus dikembangkan hingga seperti sekarang.
C. Cara Memainkan Alat Musik Gendang

Instrumen tradisional ini memang dimainkan dengan cara dipukul, tetapi


teknik memukulnya juga tidak sembarangan. Adapun cara memainkannya yakni
sebagai berikut.
1. Pertama, letakkanlah tangan kanan di bagian gendang yang berukuran
kecil, sedangkan tangan kiri diletakkan di bagian gendang yang berukuran
lebih besar.
2. Kedua, tangan yang bagian kanan cara memukulnya lebih menggunakan
jari telunjuk dan jari manis di bagian badan gendang.
3. Ketiga, tangan yang bagian kiri cara memukulnya pun berbeda-beda,
memukulnya menggunakan ujung jari telunjuk dan jari manis diikuti
menggunakan tangan bagian dalam sebagai perpaduan musik yang
dimainkan.
D. Cara Menghasilkan Suara

5
Adapun cara yang dilakukan untuk menghasilkan suara dari instrumen ini
adalah sebagai berikut.

 Bunyi “Dong”
Bunyi ini dihasilkan dengan cara menabuh permukaan kulit gendang dengan
seluruh permukaan telapak tangan, tetapi permukaan telapak tangan tidak
menekan kulit gendang.
 Bunyi “Deng”
Bunyi ini dihasilkan dengan cara menabuh permukaan kulit dekat bingkai
dengan menggunakan sebagian jari.
 Bunyi “Plak”
Bunyi ini dihasilkan dengan menabuh permukaan kulit gendang menggunakan
setengah permukaan tangan, dan diakhir tabuhan atau pukulan, telapak tangan
tetap berada di permukaan kulit untuk meredam dengungan gendang sehingga
suara yang dikeluarkan berbunyi “plak”.
 Bunyi “Peung”
Bunyi ini dihasilkan dengan cara menabuh permukaan kulit dengan sebagian
jari tangan.
 Bunyi “Pak”
Bunyi ini dihasilkan dengan cara menabuh permukaan kulit gendang dengan
menekan sebagian permukaan tangan.
E. Bagian-Bagian Alat Musik Gendang
Adapun bagian-bagiannya adalah sebagai berikut.
 Gedug: Yaitu bagian lubang kendang besar yang ditutupi kulit bagian
bawah, sedangkan lubang atas disebut kemprang atau kempyang.
 Rarawat: Yaitu tali yang terbuat dari kulit kerbau, fungsinya untuk
mengatur tingginya nada gendang.
 Wengku: Yaitu semacam buletan bambu yang berfungsi untuk
memasangkan kulit.
 Ali-ali: Yaitu anyaman yang berfungsi untuk mengencangkan tali rarawat.
 Nawa: Yaitu lubang untuk mengeluarkan suara atau angin.

6
F. Fungsi Alat Musik Gendang
Dalam sebuah pagelaran musik, gendang memegang peranan penting, jika
irama tempo gendang dipercepat oleh pemainnya maka lagu dapat berubah
menjadi cepat, begitupun sebaliknya.
Maka dapat diambil kesimpulan, bahwa secara umum kendhang berfungsi
untuk mengatur irama dan tempo dalam sebuah sajian musik.
Instrumen ini juga digunakan dalam gamelan Jawa, selain berfungsi sebagai
pengiring gendang juga dapat dimainkan secara tunggal dalam sebuah
pertunjukan, pertunjukan yang ditampilkan biasanya seperti adu kebolehan
menabuh antar pemain gendang.
Instumen tradisional ini juga sudah menjadi ciri khas dari musik dangdut.
Gendang banyak digunakan dalam musik dangdut sebagai pengatur tempo dan
irama.
Eksistensi gendang juga dapat ditemukan pada pertunjukan Orkes Melayu,
bahkan beberapa Orkes Melayu hanya merekrut pemain gendang profesional
untuk bergabung bersama mereka. Gendang juga digunakan dalam setiap acara
hajatan tradisional seperti pagelaran wayang kulit, pernikahan, pagelaran wayang
golek dan pagelaran musik tradisional seperti campursari.

7
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Alat musik gendang berasal dari Jawa Tengah dan Jawa Barat, khususnya alat musik kendang
Jawa berasal dari daerah istimewa Yogyakarta, hampir di semua daerah Indonesia memiliki
instrumen tradisional ini dengan ciri khas masing-masing.
Alat musik gendang terbuat dari bahan kayu untuk badannya, sedangkan bagian depannya
terbuat dari kulit hewan, kulit hewan yang digunakan adalah kulit lembu, kulit kambing, dan kulit
sapi. Jenis instrumen ini yang memiliki ukuran kecil disebut ketipung, dan yang mengengah
disebut kendang ciblon.

B. Saran
Untuk bermain alat musik kendang kita harus banyak berlatih karena alat musik kendang tidak
mudah untuk dimainkan terutama untuk pemula, karena mempunyai teknik-teknik khusus dalam
memainkanya.

8
DAFTAR PUSTAKA

 https://id.wikipedia.org/wiki/Kendhang

Anda mungkin juga menyukai