Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH ALAT MUSIK TRADISIONAL

KALIMANTAN
Tugas Seni Budaya & Keterampilan

Disusun Oleh :
MUHAMMAD KRISNA FACHRYANTO
VII – I

SMP NEGERI 6 SAMARINDA


TANGGAL TUGAS 19 AGUSTUS 2021
TANGGAL DIKUMPUL 26 AGUSTUS 2021
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, Saya dapat

menyelesaikan tugas pembuatan makalah yang berjudul “Alat Musik Tradisional

Kalimantan” dengan lancar. Dalam pembuatan makalah ini, penulis mendapat bantuan

dan dukungan dari berbagai pihak, maka pada kesempatan ini, kami mengucapkan terima

kasih yang sebesar-besarny kepada semua ihak yang tidak dapat kami sebutkan satu-

persatu yang membantu pembuatan makalah ini.

Akhir kata semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca pada umumnya

dan saya pada khususmya. Saya menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih

jauh dari kata sempurna, untuk itu kami menerima saran dan kritik yang bersifat

kesempurnaan. Akhir kata saya sampaikan terima kasih.

Samarinda, 21 Agustus 2021

Penulis
Muhammad Krisna Fachryanto

i|Page
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................................. i


DAFTAR ISI ................................................................................................................................ ii
BAB I ............................................................................................................................................ 1
PENDAHULUAN ........................................................................................................................ 1
1.1 Latar Belakang ............................................................................................................... 1
1.2 Tujuan ............................................................................................................................ 4
1.3 Manfaat .......................................................................................................................... 4
BAB II ........................................................................................................................................... 6
PEMBAHASAN ........................................................................................................................... 6
2.1 Gaya Bernyanyi Lagu Daerah ....................................................................................... 6
2.2 Alat Musik Tradisional .................................................................................................. 6
2.3 Pengertian Alat Musik ................................................................................................... 6
2.4 Jenis Alat Musik Tradisional Kalimantan ..................................................................... 6
2.5 Fungsi Alat Musik Tradisional Kalimantan................................................................... 7
2.6 Asal Daerah Alat Musik Kalimantan. ............................................................................ 7
2.7 Cara Memainkan Alat Musik Kalimantan ..................................................................... 8
2.8 Bentuk Alat Musik Kalimantan ..................................................................................... 9
2.9 Bagaimana Kondisi Alat Musik Tradisional Dizaman Sekarang? ............................. 11
BAB III ....................................................................................................................................... 12
KESIMPULAN .......................................................................................................................... 12

ii | P a g e
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kapuas Hulu adalah salah satu kabupaten yang terletak di Provinsi Kalimantan

Barat, berbatasan dengan Sabah serta Serawak Malaysia di sebelah utara, di sebelah

selatan berbatasan dengan Provinsi Kalimantan Tengah dan sebelah timur berbatasan

dengan Provinsi Kalimantan Timur. Penduduk di Kabupaten Kapuas Hulu terdiri dari

tiga suku besar sesuai urutan jumlah penduduknya yaitu, Dayak, Melayu dan Tioghoa.

Selain ketiga suku besar diatas terdapat beberapa suku pendatang seperti, Jawa,

Sunda, Madura, Minangkabau, Ambon, Batak dan Bugis.

Suku Dayak terbagi menjadi beberapa subsuku yang tersebar di seluruh pulau

Kalimantan. Menurut Mallinckroot (1928:14-49), suku Dayak terbagi menjadi enam

subsuku besar yang disebut Stammenras, yaitu (1) Kenyah, Kayaan, Bahau; (2)

Danum; (3) Iban; (4) Murut; (5) Klemantan ; dan (6) Punan. Terdapat beberapa sub

suku Dayak yang ada di Kabupaten Kapuas Hulu, diantaranya adalah suku Iban,

Taman, Kantuk, Punan dan Kayaan.

Dayak kayaan merupakan salah satu subsuku dayak yang mendiami daerah sungai

Mendalam di Kapupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat. Masyarakat dayak kayaan

memiliki alat musik tradisional yang diturunkan secara turun-temurun oleh

leluhurnya, salah satunya adalah alat musik Sape’.

Terdapat dua macam jenis sape’ yang dikenal suku Dayak kayaan di Mendalam

Kabupaten Kapuas Hulu yaitu, sape' kayaan dan sape’ kenyah. Sape’ kayaan adalah

1|Page
nama untuk alat musik petik yang berasal dari dayak kayaan, sedangkan sape’ kenyah

adalah nama untuk alat musik dayak kenyah. Secara umum tidak ada perbedaan

antara kedua jenis alat musik tersebut karena suku dayak kayaan dan kenyah masih

dalam rumpun yang sama.

Alat musik Sape’ merupakan alat musik petik dimana proses pembuatannya sesuai

dengan tradisi dan kebudayaan yang memiliki nilai-nilai artistik maupun cultural dari

suku dayak. Nilai-nilai artistik maupun cultural alat musik Sape’ dapat dilihat dari

bentuk Sape’ yang menyerupai perahu serta diukir dengan motif khas dari suku dayak.

Menurut Gorlinski (1989 : 77), Sape’ merupakan alat musik yang mempunyai leher

pendek panjangnya sekitar 1,2 sampai 1,4 meter, dan lebarnya antara 27 sampai 220

cm dan tebalnya berkisar antara 9 sampai 17 cm. bagian belakang dilubangi dan

terbuka.

Menurut Ferinandus Lah (wawancara, Pontianak 7 April 2012) Sape’ artinya tiga,

sesuai dengan senar yang dimiliki alat musik ini memiliki tiga dawai (senar). Awalnya

dawai Sape’ terbuat dari rotan atau ijuk pohon raruk (pohon aren), seiring

perkembangannya kini senar Sape’ sudah menggunakan kawat rem sepeda, kopling

motor atau senar gitar. Bagian lasar (fret) terbuat dari rotan yang menggunakan sarang

kelulut (sarang lebah kecil) sebagai pelekat fret.

Menurut Ferinandus Lah (wawancara, Pontianak 7 April 2012), sejarah alat

musik Sape’ diciptakan oleh seorang yang terdampar di karangan (pulau batu kerikil

di tengah sungai) karna perahunya karam di terjang riam bersama rekan-rekanya. dari

sekian banyak orang tersebut, satu di antaranya bisa menyelamatkan diri kekarangan.

Ketika tertidur, antara sadar dan tidak sadar orang tersebut mendengar suara alunan

2|Page
alat musik petik yang indah dari dasar sungai, terlihat dibayagannya alat musik yang

meyerupai perahu. Orang tersebut percaya roh nenek moyangnya memberikan

petunjuk kepadanya. Semenjak itu orang tersebut membuat alat musik sesuai dengan

bentuk yang dibayangkannya dan alat musik tersebut dinamakan Sape’.

Alat musik Sape’ merupakan alat musik pendukung dari ritual dan upacara-

upacara adat suku dayak seperti pengobatan, persembahan, hiburan dan sebagai

musik pengiring berbagai macam tarian. Pada dasarnya alat musik Sape’ tidak pernah

digunakan untuk mengiringi nyanyian vocal, Sape’ selalu dimainkan secara

instrumental tunggal (solo instrumen) atau ansambel lebih dari dua instrumen

(Ensiklopedi Nasional Indonesia, 1990 : 377).

Sampai saat ini alat musi Sape’ masih dipergunakan sebagai instrumen musik

dalam kegiatan yang berhubungan dengan musik pada masyarakat dayak kayaan,

banyak upacara maupun kegiatan adat masyarakat dayak di Kabupaten Kapuas Hulu

yang selalu melibatkan alat musik Sape’ dalam pelaksanaanya seperti upacara

pernikahan, upacara Daangai dan gawai, sehingga membuat keberadaan alat musik

Sape’ di Kabupaten Kapuas Hulu tetap bertahan dan dilestariakan.

Alat musik sape’ sebenarnya alat musik yang tergolong unik, karena bila dilihat

dari proses pembuatan dan teknik permainannya terdapat beberapa perbedaan yang

membuat alat musik sape’ ini berbeda dari alat musik yang lain, seperti keunikan yang

terdapat pada proses pembuatan alat musik sape’. Proses pembuatan sape’ memiliki

keunikan mulai dari bahan baku yang digunakan, proses pengerjaan badan sape’,

motif ukiran pada body sape’, dan tangganada yang digunakannya.

Teknik permainan alat musik sape’ juga memiliki keunikan tersendiri, mulai dari

3|Page
posisi badan memainkan sape’, teknik tangan kanan dan tangan kiri yang dipakai pada

saat memainkan sape’, dan teknik yang dipakai untuk memproduksi nada pada

permainan sape’.

1.2 Tujuan
- Mendeskripsikan proses pembuatan alat musik Sape’ kayaan di Kabupaten

Kapuas Hulu, Kalimantan Barat.

- Mendeskripsikan teknik permainan alat musik Sape’ Kayaan di Kabupaten

Kapuas Hulu, Kalimantan Barat.

1.3 Manfaat
1. Manfaat Teoritis

a. Bagi akademisi UNY, sebagai bahan referensi dan aspirasi dalam

perkembangan pendidikan dalam lingkup budaya. Sebagai bahan acuan

atau apresiasi bagi mahasiswa seni musik untuk menambah wawasan dan

pengetahuan tentang alat musik tradisional khususnya alat musik sape’

kayaan.

b. Bagi masyarakat umum, penelitian ini dapat digunakan sebagai wawasan

baru dalam dunia pendidikan dan seni budaya di luar lembaga pendidikan,

dimana suatu pendidikan dalam proses pembelajaran dapat diajarkan pada

aktivitas sehari-hari, khususnya alat musik sape’ kayaan.

c. Bagi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kapuas Hulu, penelitian ini dapat

digunakan sebagai dokumentasi serta menambah informasi mengenai salah

4|Page
satu alat musik tradisional di Kapuas Hulu yaitu alat musik sape’ kayaan.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi masyarakat Kabupaten Kapuas Hulu khususnya, lebih berapresiasi

lagi terhadap alat musik tradisional sape’ kayaan.

b. Bagi generasi muda supaya lebih mengenal, bisa memainkan, tertarik,

antusias dalam melestarikan dan mengembangkan alat musik sape’

kayaan.

5|Page
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Gaya Bernyanyi Lagu Daerah


Bernyanyi membutuhkan teknik dan gaya yang tepat, supaya makna atau pesan

lagu bisa tersampaikan ke telinga pendengarnya.

2.2 Alat Musik Tradisional


Alat musik tradisional adalah salah satu warisan budaya yang ada di Indonesia dan

tersebar diberbagai provinsi. Dengan kata lain, musik tradisional merupakan musik

asli daerah yang tumbuh karena pengaruh adat istiadat, kepercayaan dan agama,

sehingga musik daerah memiliki ciri khas masing-masing.

2.3 Pengertian Alat Musik


Alat musik merupakan suatu instrumen yang dibuat atau dimodifikasi untuk

tujuan menghasilkan musik. Pada prinsipnya, segala sesuatu yang memproduksi suara

dan dengan cara tertentu bisa diatur oleh musisi, dapat disebut dengan alat musik.

2.4 Jenis Alat Musik Tradisional Kalimantan


1. Sampek

2. Garantung

3. Katambung

4. Rebab

5. Kangkanung

6. Kecapi

6|Page
7. Suling Balawung

8. Suling Bahelang

9. Japen

10. Serupai atau Tote

2.5 Fungsi Alat Musik Tradisional Kalimantan


1. Sampek, menyatakan perasaan baik perasaan riang gembira, rasa sayang,

kerinduan, rasa dukanestapa.

2. Garantung, sebagai pembawa melodi.

3. Katambung, digunakan pada saat upacara besar atau upacara yang berkaitan

upacara gawi belom ( memotong pantan ) dan gawi matey.

4. Rebab, sebagai pamurba lagu yang terdiri dari senggrengan,pathetan,buka dan

mengisi balungan.

5. Kangkanung, sebagai sarana ritual dan sebagai sarana hiburan.

6. Kecapi, untuk menyambut tamu kehormatan.

7. Suling balawung, biasa dimainkan oleh kaum perempuan di daerah Kalimantan

fungsinya mengatur irama.

8. Suling bahalang, untuk mengatur nada dan irama yang diinginkan.

9. Japen, untuk mengatur irama.

10. Serupai/Tote, sebagai pelengkap pada upacara belian,upacara ngawak.

2.6 Asal Daerah Alat Musik Kalimantan.


1. Sampek dari Kalimantan Timur

7|Page
2. Garantung dri Kalimantan Tengah

3. Katambung dari Kalimantan Tengah

4. Rebab dari Kalimantan Tengah

5. Kangkanung dari Kalimantan Tengah

6. Kecapi dari Kalimantan Tengah

7. Suling Balawung dari Kalimantan Tengah

8. Suling Bahalang dari Kalimantan Tengah

9. Japen dari Kalimantan Tengah

10. Serupai/Tote dari Kalimantan Tengah

2.7 Cara Memainkan Alat Musik Kalimantan


1. Sampek

Cara memetik Sampek adalah dengan jari dua kali kedua tangan, baik tangan kiri

maupun tangan kanan.

2. Garantung

Dengan menggunakan dua buah stik untuk tangan kiri dan tangan kanan.

Sementara tangan kiri berfungsi juga sebagai pembawa melodi dan pembawa

ritme.

3. Katambung

Dengan cara menabuh agar ketambung mengeluarkan bunyi yang indah, yaitu

kulit membran dipukul dengan jari tengah kanan, sementara tangan kiri

memegang badan katambung.

4. Rebab

8|Page
Dengan menggesek dawainya menggunakan penggesek kayu yang terbuat dari

kayu dan bulu ekor kuda, dengan posisi duduk bersimpuh.

5. Kangkanung

Dengan cara dipukul dengan dua buah pemukul atau stik yang terbuat dari bahan

kayu yang kuat.

6. Kecapi

Dengan cara dipetik pada dawai yang terbentang ditubuhnya, seperti pada gitar.

7. Suling Balawung

Dengan cara ditiup, yang terbuat dari bahan baku yang brukuran kecil dengan 5

lubang dibagian bawah dan 1 lubang dibagian atas.

8. Suling Bahelang

Dengan cara ditiup, suling ini memiliki 7 lubang.

9. Japen

Dengan cara dipetik akan menghasilkan nada yang unik, namun akan terdengar

sedikit mirip dengan musik tionghoa.

10. Serupai/Tote

Dengan cara ditiup.

2.8 Bentuk Alat Musik Kalimantan


1. Sampek

Bentuk lebar, badan tangkainya kecil dan ukuran panjanganya sekitar 1 m,

memiliki 2 senar yang terbuat dari plastik.

2. Garantung

9|Page
Berbentuk seperti gong.

3. Katambung

Berbentuk menyerupai labu siam atau labu air.

4. Rebab

Berbentuk seperti biola, hanya saja rebab sedikit unik dengan bulatan yang

dijadikan sebagai kotak bunyi yang terbuat dari tempurung kelapa.

5. Kangkanung

Terbuat dari bilah logam yang di tempatkan dalam rak kayu. Dalam satu

kangkanung terdapat 5 bilah logam yang memiliki suara dengan nada yang

berbeda-beda sesuai dengan ukurannya.

6. Kecapi

Bentuk seperti burung enggang, seekor burung yang dianggap sakral oleh

masyarakat Dayak. Kecapi terbuat dari bahan kayu ringan yang berasal dari pohon

hanjalulung.

7. Suling Balawung

Terbuat dari bambu kecil dengan 5 lubang dibagian bawah dan 1 lubang dibagian

atas.

8. Suling Bahelang

Terbuat dari bambu dan memiliki 7 lubang yang terbuat dari bambu yang

berukuran kecil dengan 5 lubang dibagian bawah dan 1 lubang dibagian atas.

9. Japen

Bentuknya menyerupai kecapi, gitar, atau mondolin, terbuat dari kayu dan

dilengkapi dengan 4 buah senar.

10 | P a g e
10. Serupai/Tote

Terbuat dari bambu kecil yang dikeringkan. Ujung bagian dalam nya diberi lidah

dan bagian batangnya diberi lubang untuk menghasilkan nada.

2.9 Bagaimana Kondisi Alat Musik Tradisional Dizaman Sekarang?


Perkembangan Musik Tradisional:

Mungkin sudah sedikit menurun karena dampak globalisasi,dan karena itu

kita sebagai pemilik musik tradisional wajib menjaga dan melestarikan agar tidak

hilang dan diakui oleh negara asing,tetapi sudah mulai dikenal oleh internasional.

11 | P a g e
BAB III

KESIMPULAN

Alat Musik Tradisional ini merupakan suatu ciri khas sebuah bangsa, maka

menjaga, memelihara, dan melestarikan budaya dengan alat alat musik tradisional

merupakan kewajiban dari setiap individu. Dengan kata lain kebudayaan merupakan

kekayaan yang harus dijaga dan dilestarikan oleh setiap suku bangsa.

12 | P a g e
13 | P a g e

Anda mungkin juga menyukai