BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pertunjukan musik merupakan suatu penyajian seni oleh bunyi yang berkualitas
untuk dapat didengar dan dinikmati oleh penonton. Musik terdiri atas unsur jiwa dan
struktur, maka pertunjukan musik ditampilkan dalam paduan bentuk dan isi.
Bentuknya berupa struktur seni suara yang biasanya berwujud melodi, ritme, dan
harmoni. Sedangkan isinya berupa pesan yang terdengar dari ungkapan lirik lagu.
Unsur struktur lagu yang merupakan seni suara akan berpengaruh terhadap rasa
musikal, sedangkan unsur isinya yang berwujud pesan akan berpengaruh terhadap
pikiran intelektual pendengarnya. Unsur struktur musical bersifat universal, sedangkan
unsur pesan lirik harus mengacu dan bersumber pada norma, etika, dan moral yang
bersifat lokal. Oleh karena itu, sajian dalam pertunjukan seni musik harus
mempertimbangkan kedua hal itu dengan bijak.
B. Rumusan Masalah
1. Jelaskan Bentuk-Bentuk Pertunjukan Musik Barat
2. Apa Tujuan Pertunjukan Musik ?
3. Bagaimana Sejarah Perkembangan Pertunjukan Musik barat ?
BAB II
PEMBAHASAN
1. Tujuan magis
Pada masyarakat primitif, musik diciptakan khusus agar mampu meningkatkan daya
sugesti pengikut mereka dalam melaksanakan ritual kepercayaan yang sudah mereka
anut. Musik ini biasa ditemui dalam mantra. Dalam hal ini musik disajikan untuk
tujuan membangkitkan sugesti magis tertentu.
2. Tujuan religius
Setelah lahirnya agama-agama di dunia ini, musik diciptakan dan disajikan untuk
keperluan pemujaan kepada Sang Pencipta. Karya musik ini dianggap suci karena
merupakan bagian dari sarana upacara keagamaan sehingga musik ini mempunyai
sifat dan karakter yang agung. Berkaitan dengan musik yang bersifat religius, setiap
agama mempunyai cara pengungkapan tersendiri untuk mendekatkan diri dengan
penciptanya melalui musik. Doa dan mantra-mantra yang biasanya bersifat musikal
3. Tujuan simbolis
Tujuan simbolis dalam sajian atau pertunjukan adalah tujuan untuk menanamkan
penghormatan pada simbol-simbol kebanggaan terhadap sesuatu yang besar, seperti
bangsa dan negara. Kadang juga untuk menanamkan kebanggaan pada organisasi atau
lembaga tertentu. Musik yang disajikan bertujuan simbolis yang dapat membangkitkan
rasa kebanggaan tertentu pada diri seseorang. Sebagai contoh penciptaan lagu
kebangsaan, lagu perjuangan, lagu pujian untuk pahlawan, dan sejenisnya memiliki
tujuan simbolis yang harus diresapi oleh pendengarnya.
4. Tujuan pendidikan norma sosial
Musik juga sering digunakan sebagai media untuk menanamkan normanorma, aturan-
aturan yang sekalipun tidak tertulis namun berlaku di tengah masyarakat. Dengan
musik, nilai-nilai moral dan etika ditanamkan kepada anak-anak. Pendidikan karakter
seperti perilaku sopan, halus, hormat kepada orang tua, cinta keindahan, menyayangi
tanaman dan binatang, patuh kepada guru, norma-norma kehidupan bermasyarakat,
bahkan nilai-nilai keagamaan dapat ditanamkan melalui musik.
5. Tujuan kreatif
Musik juga disajikan dengan tujuan untuk unjuk dan uji kreativitas. Biasanya disajikan
musik eksperimental. Pertunjukan ini sekaligus untuk uji kreativitas, apakah karya
musik yang ditampilkan mendapat sambutan atau tidak. Tujuan akhir dari proses
kreasi seperti ini sering tidak jelas. Namun, banyak seniman eksperimental yang
mengungkapkan bahwa tujuan utamanya, yaitu untuk mencapai kepuasan batin.