Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Seperti yang sudah kita ketahui, bahwa manusia dilahirkan tidak terlepas dari kodrat
yang sudah ditentukan oleh Tuhan Yang Maha Esa. Mulai lahir, mereka sudah diberikan
pengetahuan, bakat, dan kemampuan masing-masing dalam mengapresiasikan seni dalam
kehidupannya. Setiap manusia mempunyai cara yang berbeda-beda dalam mengapresiasikan
seni. Ada yang dituangkan dalam suatu cat dan dilukiskan dalam sebuah kertas, tembok, alat-
alat transportasi, bahkan pada bagian tubuh manusia. Selain itu juga ada yang diapresiasikan
melalui buku-buku yang bias dalam bentuk novel, kolakolaborasi antara gambar dan kata-
kata (komik), ada juga mengapresiasikannya melalui sebuah gambar yang bergerak, baik itu
karton maupun suatu film.
Selain itu juga banyak sekali orang mengapresiasikan kedalam bentuk syair yang
sangat indah, dengan diiringi musik. Karena setiap manusia tidak sama, dalam
pengapresiasikannya Sehingga seni, terutama seni musik berkembang dan berevolusi tanpa
ada batasnya. Didunia ini tidak terhitung jumlah musik yang ada sekarang, karena
perkembangannya tanpa mengenal waktu dan tempat. Disitu ada manusia maka seni terutama
seni musik akan berkembang tak terkendali. Bahkan di Indonesia sendiri mempunyai
berbagai macam seni musik, baik itu yang tergolong dalam musik tradisional, campuran
antara tradisional, dan modern.
Bertolak belakang dari uraian diatas, seni juga tidak terlepas dari kebudayaan masing-
masing daerah. Sehingga antara daerah yang satu dengan yang lainnya akan memberikan
nuansa seni musik yang berbeda pula. Selain itu juga masih banyak yang belum mengerti
tentang seni, terutama seni musik tradisional (lagu daerah).
Oleh karena itu penulis akan berusaha membahas tentang seni musik tradisional (lagu
daerah) yang ada di Indonesia, untuk menambah wawasan kita tentang teknik dan gaya
menyanyi lagu daerah.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan diatas, maka dalam penulisan
makalah ini penulis akan membahas permasalahan sebagai berikut :
1. Bagaimana teknik dan gaya menyanyi lagu daerah?
2. Apakah yang dimaksud bernyanyi secara unisono?
3. Apa itu jenis musik ansambel tradisional?

C. Tujuan Penulisan Makalah


1. Untuk mengetahui teknik dan gaya menyanyi lagu daerah.
2. Untuk mengetahui pengertian bernyanyi secara unisono.
3. Untuk mengetahui jenis musik ansambel tradisional.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Teknik dan Gaya Menyanyi Lagu Daerah


Lagu-lagu daerah biasanya diiringi dengan seperangkat alat musik daerah yang sering
disebut dengan karawitan.Istilah karawitan menunjuk pada seperangkat alat musik tradisional
secara lengkap secara orkestra.Seringkali seorang pemain/seniman ahli karawitan
menambah/mengurangi komposisi karawitan yang dimainkan,begitu juga beberapa gaya.Pada
musik karawitan Betawi gaya dalam gambang kromong disebut liaw sangat lazim pada
periode tertentu dan wilayah tertentu.
Lagu-lagu daerah merupakan kekayaan warisan budaya yang perlu dilestarika dan
dikembangkan.Pelestarian dan pengembangan warisan budaya ini dapat dilakukan dengan
tetap menyanyikan sesuai dengan kebutuhan serta situasi dan kondisi dimana lagu tersebut
harus dinyanyikan.
Komposisi karawitan dapat mengembangkan perbedaan-perbedaan dari sebuah wilayah
dengan wilayah lainnya sepanjang waktu.Inilah yang menyebabkan munculnya gaya yang
berbeda-beda.Gaya musikal adalah ciri khas atau karakteristik musikal yang dihasilkan dari
beberapa kondisi :
1. Gaya lokal → Karakteristik cara menyanyikan lagu daerah yang berbeda dengan daerah
lainnya.Pada isu globalisasi kemudian disebut sebagai entitas lokal genius.
2. Gaya Individual → Tipologi karakteristik seorang tokoh pencipta lagu-lagu yang
membedakannya dengan pencipta lagu lainnya.
3. Gaya Periodikal → Tipologi karakteristik zaman tertentu yang menghasilkan gaya
musikal tertentu,misalnmya gaya dalam bentuk musikal adalah tripologi karakteristik yang
dapat dibedakan dari berbagai bentuk karya musikal yang dapat dibedakan dari berbagai
bentuk karya musikal yang ada,misalnya pada musik Betawi dalam gambrang kromong
lagu sayur,dengan lagu phobin,atau dalam lagu keroncong tugu antara kroncong
asli,langgam,dan stambul. Dalam karawitan Betawi gaya/musical style dikenal dengan
istilah Liaw.
Pada repertoar lagu-lagu daerah sering dibawakan oleh seorang penyanyi. Di Jawa disebut
dengan Sindhen,demikian juga di Sunda dan Bali.Di daerah Sumatra Utara sering disebut
dengan Perkolong-kolong.Di Kalimantan disebut dengan Madihin yaitu menyanyikan
pantun-pantun dengan diiringi tabuhan gendang.

B. Menyanyi secara unisono


→ bernyanyi dalam satu suara
Membutuhkan kerjasama antara anggota kelompok karena jika berbeda sendiri
suaranya akan terlihat tidak bagus. Menyanyi pada masyarakat sering dilakukan sesuai
dengan kebutuhan. Ada lagu-lagu yang dinyanyikan pada saat upacara tertentu seperti
pernikahan, kelahiran, kematian, atau permainan.Ada juga lagu-lagu yang berisi nasehat atau
sanjungan terhadap makhluk sesama.Ibu-ibu di daerah masih sering menyanyikan lagu
nasehat saat menidurkan anaknya. Demikian juga anak-anak dan remaja masih sering
menyanyi sambil melakukan permainan. Hal ini membuktikan bahwa menyanyi secara
unisono maupun perseorangan sering dilakukan oleh masyarakat.Setiap daerah tentu
memiliki lagu-lagu yang dinyanyikan pada saat tertentu dengan bahasa daerah. Lagu-lagu ini
merupakan kekayaan yang dapat dijadikan sebagai salah satu sarana membentuk karakter dan
pendidikan sikap pada anak dan remaja. Nasehat yang disampaikan melalui lagu tentu lebih
bermakna dan dapat diterima.

C. Jenis musik ansambel Tradisional


Di Indonesia terutama Pulau Jawa dan Bali salah satu jenis seni bebunyian atau seni
tetabuhan yang dianggap paling tua dan masih bertahan hidup serta berkembang sampai saat
ini adalah alat musik gamelan atau di daerah-daerah tertentu sering disebut dengan istilah
seni karawitan.Istilah karawitan pada saat ini di daerah tertentu terutama pada lingkungan
perguruan tinggi seni sering digunakan untuk menyebut berbagai jenis alat musik daerah
yang berbentuk alat instrumental maupun vokal yang memiliki sifat,karaktr,dan konsep serta
cara kerja atau aturan tertentu.
Banyak yang menggunakan istilah karawitan dengan berangkat dari dasar kata rawit seperti
menurut Ki Sindu Suwarno karawitan berasal dari kata “rawit” yang berarti cabe rawit yang
kecil serta halus,indah.Indah artinya disini ada seni.Jadi karawitan adalah seni suara yang
berbentuk vokal maupun instrumental yang berlaraskan pelog dan slendro.
Sedangkan menurut R.M.Kusumadinata dari Bandung bahwa istilah karawitan adalah
“pancaran sinar yang indah”,yaitu seni artinya karawitan adalah seni suara yang berbentuk
vokal maupun instrumental yang berlaraskan pelog dan slendro.Dengan demikian di era
sekarang bahwa istilah karawitan adalah mencakup jenis-jenis alat musik yang berbentuk
vokal maupun instrumental dan tidak hanya yang berlaraskan pelog salendro saja akan tetapi
seluruh bentuk jenis kesenian yang ada di Indonesia.Dengan demikian bertolak dan
pengertian itu maka tidak heran bila istilah karawitan kemudian dapat digunakan untuk
menyebut atau mewadahi beberapa cabang seni yang memiliki karakter yang halus,kecil,dan
indah.Jadi karawitan tidak hanya menunjuk pada gamelan Jawa,Bali,Sunda tetapi juga jenis
seperangkat alat musik lain di Indonesia.contoh :telempong Sumatra Barat,Gondnag Sumatra
Utara, Kulintang Sulawesi Selatan,Angklung Jawa Barat,Arumba,Tifa,dan sejenisnya.

Teknik : Teknik-teknik yang digunakan dalam penampilan musik vokal meliputi, Intonasi,
artikulasi, pernafasan, dan frasering.
Gaya :
- Gaya lokal, yakni sifat-sifat lokal suatu daerah yang diakui memiliki sifat-sifat estetis dan
ekspresif berbeda dengan daerah lainnya. Inilah yang belakangan ini, sehubungan dengan isu
globalisasi, kemudian kita sebut sebagai entitas lokal genius.
- Gaya individual, adalah tipologi karakteristik seorang tokoh pencipta Lagu-lagu yang
membedakannya dengan pencipta lagu lainnya.
- Gaya periodikal, adalah tipologi karakteristik zaman tertentu yang menghasilkan gaya
musikal tertentu.
1. Jenis Lagu Daerah Setempat
Lagu daerah merupakan salah satu kekayaan budaya negara kita. Hampir setiap pulau
memiliki lagu daerah. Lagu daerah biasanya berisi tentang gambaran tingkah laku masyarakat
setempat secara umum dan syairnya menggunakan bahasa daerah setempat. Kadang maksud
dan tujuan syairnya sulit dipahami dan dimengerti oleh orang yang berasal dari daerah yang
lain. Bentuk pola irama maupun susunan melodinya sangat sederhana sehingga mudah
dikuasai oleh semua lapisan masyarakat pada suatu tempat.

Teknik ucapan/artikulasi yang dibawakan sesuai dengan dialek setempat, oleh karena itu,
tidak dibutuhkan ketentuan vokalisasi. Berikut ini beberapa lagu daerah setempat yang ada di
Indonesia adalah sebagai berikut.
a. Lagu Daerah Setempat Sumatera
Lagu dari daerah Sumatera, antara lain adalah sebagai berikut.
1. Alusi Au
2. Ayam Den Lapeh
3. Injit-Injit Semut
4. Gending Sriwijaya
5. Laruik Sanjo
6. Malam Baiko
7. Gelang Sipatu Gelang
8. Kambanglah Bungo
b. Lagu Daerah Setempat Kalimantan
Lagu dari daerah Kalimantan,antara lain sebagai berikut.
1. Paris Berantai
2. Cik Cik Periok
3. Saputangan Babuncu Ampat
4. Ampar Ampar Pisang
5. Ammac Ciang
6. Naluya
c. Lagu Daerah Setempat Irian Jaya
Lagu dari daerah Irian Jaya, antara lain sebagai berikut.
1. Apuse
2. Yamko Rambe Yamko
d. Lagu Daerah Setempat Jawa Tengah
Lagu dari daerah setempat Jawa Tengah, antara lain sebagai berikut.
1. Prau Layar
2. Tukung-Tukung
3. Lir Ilir
4. Gambang Suling
5. Gajah-Gajah
6. Cublak-Cublak Suweng
7. Jaranan
e. Lagu Daerah Setempat Jakarta
Lagu dari daerah setempat Jakarta, antara lain sebagai berikut.
1. Kicir-Kicir
2. Langcang Kuning
3. Ondel-Ondel
4. Dayung Sampan
5. Keroncong Kemayoran
f. Lagu Daerah Setempat Maluku
Lagu dari daerah setempat Maluku, antara lain sebagai berikut.
1. Ayo Mama
2. Rasa Sayange
3. Saule
4. Sayangkene
g. Lagu Daerah Setempat Sulawesi
Lagu dari daerah setempat Sulawesi, antara lain sebagai berikut.
1. O Inani Keke
2. Si Patokaan
3. Esa Mokan
4. Gunung Salahutu
5. Nani Wartobone

2. Keunikan Lagu Daerah Setempat


Lagu Daerah setempat adalah lagu yang tumbuh dan berkembang disuatu daerah. Lagu
daerah di Indonesia mempunyai ciri-ciri sebagai berikut.
a. Sederhana
Lagu daerah setempat biasanya bersifat sederhana baik melodi maupun syairnya. Tangga
nada yang digunakan kebanyakan tangga nada pentatonis. Tangga nada pentatonis adalah
tangga nada yang terdiri atas 5 nada berjenjang. Tangga nada pentatonis sebenarnya tidak
dapat dituliskan dalam notasi umum. Namun, notasi pentatonis dapat diterapkan mendekati
jajaran nada yang digunakan nama do-re-mi-fa-sol-la.
b. Kedaerahan
Lirik Syair lagu daerah setempat sesuai dengan daerah atau dialek setempat yang bersifat
lokal karena lagu daerah tumbuh dari budaya daerah setempat. Lagu daerah setempat,
syairnya bersifat kedaerahan sehingga artinya hanya dimengerti oleh daerah tersebut.
c. Turun-temurun
Lagu daerah setempat pengajarannya bersifat turun-temurun dari orang tua kepada anaknya
atau dari nenek kepada cucunya. Lagu daerah setempat tersebut biasanya diciptakan dalam
kondisi alam di daerah setempat. Lagu daerah setempat dinyayikan pada saat anak-anak
bermain atau dolanan.
d. Jarang Diketahui penciptanya
Lagu daerah setempat mempunyai karakter turun-temurun karena penciptanya jarang
diketahui. Lagu daerah setempat tidak diketahui penciptanya, tidak tertulis, dan sifatnya
bukan semata-mata untuk tujuan komersial. Lagu daerah setempat kebanyakan dinyanyikan
hanya pada saat bermain, musim panen, waktu senggang, atau meninabobokkan anak.

Perbedaan Keunikan Lagu Daerah Indonesia


Bahasa yang digunakan pendek , menggunakan bahasa daerah setempat , menggunakan alat
musik daerah setempat , dan yang uniknya lagi sampai-sampai pencipta lagunya tidak
diketahui akibat turun menurun.
Fungsi Musik Tradisi/ Daerah Indonesia
Fungsi Musik Tradisional dan Modern
Dalam wilayah nan general, musik memiliki fungsi sebagai wahana atau media buat
mengantarkan upacara ritual keagamaan, media hiburan, media pengembangan ekspresi,
media komunikasi, media pengiring seni lainnya, serta sebagai wahana perekonomian.

Sebagai Wahana Upacara Ritual


Berbagai kegiatan ritual maupun keagamaan biasanya dilakukan dengan diiringi oleh musik.
Misalnya saja, acara upacara kelahiran, perkawinan, maulud nabi, dan kegiatan sakral lainnya
nan akan semakin khidmat jika diiringi dengan musik.

Sebagai Media Hiburan


Salah satu fungsi musik ialah sebagai media hiburan. Baik zaman sekarang maupun zaman
dahulu, musik menempati jumlah pertama nan dijadikan sebagai hiburan bagi masyarakat
Indonesia. Kita dapat melihat adanya antusiasme masyarakat terhadap berbagai festival
musik nan diselenggarakan bagi masyarakat umum.

Sebagai Wahana Mengekspresikan Diri


Salah satu hal nan dapat membuat seseorang merasa lega dan senang ialah dengan
mengekspresikan diri, termasuk membuat musik menjadi latif dan layak buat didengarkan
oleh orang lain. Melalui musik, seseorang dapat mengungkapkan berbagai pemikiran dan
perasaannya mengenai berbagai hal di dalam kehidupan.

Sebagai Wahana Komunikasi


Pada zaman dahulu, berbagai alat musik seringkali dijadikan simbol buat menyuarakan
berita. Mislanya saja, suara bedug buat memberitahu waktu shalat, suara kentungan buat
memberi tahu bahwa ada kegiatan masyarakat nan harus dihadiri, dan lain-lain.

Sebagai Pengiring Tarian


Sebagai pengiring tarian, musik tentu saja tak akan dapat lepas sebab tanpa musik, tarian
akan terasa sangat hambar.

Sebagai Wahana Perekonomian


Selain buat kepentingan nan telah disebutkan di atas, seni musik juga berguna bagi
kepentingan perekonomian, baik secara individu maupun secara kelompok. Jika ada satu
individu nan dapat memainkan musik dengan baik, maka akan muncul komunitas nan juga
memiliki tujuan nan sama dalam hal memainkan musik. Dari situlah kemudian muncul sistem
ekonomi nan menjadikan musik sebagai salah satu wahana mencari dan mendatangkan
penghasilan.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Lagu-lagu daerah biasanya diiringi dengan seperangkat alat musik daerah yang
sering disebut dengan karawitan.Istilah karawitan menunjuk pada seperangkat alat musik
tradisional secara lengkap secara orkestra.Seringkali seorang pemain/seniman ahli
karawitan menambah/mengurangi komposisi karawitan yang dimainkan,begitu juga
beberapa gaya.Pada musik karawitan Betawi gaya dalam gambang kromong disebut liaw
sangat lazim pada periode tertentu dan wilayah tertentu.
Lagu-lagu daerah merupakan kekayaan warisan budaya yang perlu dilestarika dan
dikembangkan.Pelestarian dan pengembangan warisan budaya ini dapat dilakukan
dengan tetap menyanyikan sesuai dengan kebutuhan serta situasi dan kondisi dimana
lagu tersebut harus dinyanyikan.
Bernyanyi secara unisono adalah bernyanyi dalam satu suara. Bernyanyi secara
unisono membutuhkan kerjasama antara anggota kelompok karena jika berbeda sendiri
suaranya akan terlihat tidak bagus.
Di Indonesia terutama Pulau Jawa dan Bali salah satu jenis seni bebunyian atau seni
tetabuhan yang dianggap paling tua dan masih bertahan hidup serta berkembang sampai
saat ini adalah alat musik gamelan atau di daerah-daerah tertentu sering disebut dengan
istilah seni karawitan.Istilah karawitan pada saat ini di daerah tertentu terutama pada
lingkungan perguruan tinggi seni sering digunakan untuk menyebut berbagai jenis alat
musik daerah yang berbentuk alat instrumental maupun vokal yang memiliki sifat,
karakter, dan konsep serta cara kerja atau aturan tertentu.

B. Saran
Sebagai warga Indonesia khususnya sebagai seorang pelajar seharusnya kita lebih
banyak belajar dan mencari tahu tentang lagu daerah yang ada di Indonesia terutama
teknik dan gaya menyanyi lagu daerah tersebut.

Anda mungkin juga menyukai